SPEKTROFOTOMETER UV.doc

22
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Spektrofotometer adalah alat untuk menukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimana detector dapat mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan secara tidak langsung cahaya yang diabsorbsi. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna yang terbentuk. Gambar 1 Spektrofotometer UV-Vis beserta perangkatnya Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampaknya. Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terapat dalam larutan tersebut. Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari warna yang teramati. Beberapa warna yang diamati dan warna komplementernya terdapat pada tabel berikut ini : Panjang gelombang Warna terlihat Warna komplementer <400 Ultraviolet - 400-450 Violet Kuning 450-490 Biru Jingga 490-550 Hijau Merah 550-580 Kuning Ungu 580-650 Jingga Biru 650-700 Merah Hijau >700 Inframerah

description

Untuk Spektrofotometri

Transcript of SPEKTROFOTOMETER UV.doc

Page 1: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

Spektrofotometer adalah alat untuk menukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai

fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika

serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimana detector dapat mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan

secara tidak langsung cahaya yang diabsorbsi. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang

gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna yang terbentuk.

Gambar 1 Spektrofotometer UV-Vis beserta perangkatnya

Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Alat

ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber

cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampaknya.

Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang

terapat dalam larutan tersebut.

Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari warna yang

teramati. Beberapa warna yang diamati dan warna komplementernya terdapat pada tabel berikut ini

:

Panjang

gelombang

Warna terlihat Warna

komplementer

<400 Ultraviolet -

400-450 Violet Kuning

450-490 Biru Jingga

490-550 Hijau Merah

550-580 Kuning Ungu

580-650 Jingga Biru

650-700 Merah Hijau

>700 Inframerah

Tabel 1 Spektrum Warna

Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh

cermin yang berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas

pertama akan melewati kuvet berisi blanko, sementara berkas kedua

akan melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan sampel akan diperiksa

secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan absorbsi

akibat perubahan voltase dari sumber cahaya.

Page 2: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

A.  Prinsip kerja

Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer.

Apabila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka

sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan

sebagian lagi akan dipancarkan.

B.   Bagian-bagian Spektrofotometer UV-Vis

1.       Sumber cahaya

Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran

radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber  cahaya pada

spektrofotometer UV-Vis ada dua macam :

a.       Lampu Tungsten (Wolfram)

Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah

tampak. Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa. Memiliki

panjang gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa

garis lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000jam pemakaian.

Gambar 2 Lampu Tungsten (Wolfram)

b.      Lampu Deuterium

Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm.

Spektrum energy radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur

sampel yang terletak pada daerah uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.

Gambar 3 Lampu Deuterium

2.      Monokromator

Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis

menjadi  cahaya tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang

gelombang tertentu. Bagian-bagian monokromator, yaitu :

Page 3: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

a.       Prisma

Gambar 4 Prisma

Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar

mungkin supaya di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.

b.      Grating (kisi difraksi)

Gambar 5 Kisi Difraksi

Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi.

Dispersi sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama,

hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan

dalam seluruh jangkauan spektrum.

c.       Celah optis

Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang

diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang

tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh

panjang gelombang yang diharapkan.

d.      Filter

Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya

yang diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan

panjang gelombang yang dipilih.

3.      Kompartemen sampel

Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet.

kuvet merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang

akan dianalisis. Pada spektrofotometer double beam, terdapat dua tempat

kuvet. Satu kuvet digunakan sebagai tempat untuk menaruh sampel,

sementara kuvet lain digunakan untuk menaruh blanko. Sementara pada

spektrofotometer single beam, hanya terdapat satu kuvet.

Gambar 6 Kuvet plexiglass

Kuvet yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :

a.       Permukaannya harus sejajar secara optis

Page 4: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

b.      Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan

c.       Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia

d.      Tidak rapuh

e.       Bentuknya sederhana

Gambar 7 Kuvet Kuarsa

Terdapat berbagai jenis dan bentuk kuvet pada spektrofotometer.

Umumnya pada pengukuran di daerah UV, digunakan kuvet yang terbuat

dari bahan kuarsa atau plexiglass. Kuvet kaca tidak dapat mengabsorbsi

sinar uv, sehingga tidak digunakan pada saat pengukuran di daerah UV. 

Oleh karena itu, bahan kuvet dipilih berdasarkan daerah panjang

gelombang yang digunakan. Gunanya agar dapat melewatkan daerah

panjang gelombang yang digunakan.

• UV : fused silika, kuarsa

• Visible : gelas biasa, silika atau plastik

• IR : KBr, NaCl, IRTRAN atau kristal dari senyawa ion

Bahan Panjang gelombang

Silika 150-3000

Gelas 375-2000

Plastik 380-800

Tabel 2 Bahan Kuvet Sesuai Panjang Gelombang

4.      Detektor

Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar

kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder

dan ditampilkan dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer).

Terdapat beberapa jenis detector pada spektrofotometer :

Jenis

detector

λ range (nm) Sifat pengukuran

Penggunaan

Phototube 150 – 1000 arus listrik UV

Photomultiplie 150 – 1000 arus listrik UV/Vis

Page 5: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

r

Solid state 350 – 3000

Thermocouple 600 – 20.000 arus listrik IR

Thermistor 600 – 20.000 hambatan listrik IR

Tabel 3 Jenis-jenis detektor berdasarkan panjang gelombang

Syarat-syarat ideal sebuah detector adalah :

-          Mempunyai kepekaan tinggi

-          Respon konstan pada berbagai panjang gelombang

-          Waktu respon cepat dan sinyal minimum tanpa radiasi

-          Sinyal listrik ayng dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi

5.      Visual display

Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat

listrik, menyatakan dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.

C.   Prosedur Kerja

Gambar 8 Diagram kerja spektrofotometer

Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang

bersifat polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator

pada spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator

kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya

monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu

kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat

dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang

diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang

dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan

menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap

oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat

yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat

dalam sampel secara kuantitatif.

D.   Cara Perawatan dan Penyimpanan Alat

Page 6: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

1.       Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.

2.      Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari

langsung, karena cahaya dari matahari akan dapat mengganggu

pengukuran.

3.      Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan

diatas meja yang permanen.

4.      Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.

5.      Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.

6.      Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.

E.   Hal-hal yang harus diperhatikan

1.       Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna

Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak

berwarna, maka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi

larutan yang berwarna. Kecuali apabila diukur dengan menggunakan

lampu UV.

2.      Panjang gelombang maksimum

Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang

yang mempunyai absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn

gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang

gelombang tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi

adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang gelombang

maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum

Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan pengukuran ulang,

tingkat kesalahannya akan kecil sekali.

3.      Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban

Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya

yang dipancarkan dan cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada

spektrum elektromagnetik yang diabsorb oleh benda. Tiap media akan

menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada

senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi

Page 7: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

panjang gelombang dan absorban pada spektrofotometer agar

pengukuran yang di dapatkan lebih teliti.

F.    Kelebihan Spektrofotometer

1.       Penggunaannya luas. Dapat digunakan untuk senyawa organic,

anorganik dan biokimia yang diabsorbsi pada daerah ultraviolet maupun

daerah tampak

2.      Sensitivitasnya tinggi. Batas deteksi untuk mengabsorbsi dapat

diperpanjang menjadi 10-6 sampai 10-7 M

3.      Selektivitasnya tinggi

4.      Ketelitiannya baik

5.      Pengukurannya mudah, dengan kinerja yang cepat

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi.

Page 8: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

         Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cahaya matahari.

        Dalam interaksi materi dengan cahaya atau radiasi elektromagnetik, radiasi elektromagnetik kemungkinanan dihamburkan, diabsorbsi atau dihamburkan sehingga dikenal adanya spektroskopi hamburan, spektroskopi absorbsi ataupun spektroskopi emisi.

         Pengertian spektroskopi dan spektrofotometri pada dasarnya sama yaitu di dasarkan pada interaksi antara materi dengan radiasi elektromagnetik. Namun pengertian spektrofotometri lebih spesifik atau pengertiannya lebih sempit karena ditunjukan pada interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun tidak terlihat). Sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas misalnya cahaya maupun medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik.

           Radiasi elektromagnetik memiliki sifat ganda yang disebut sebagai sifat dualistik cahaya yaitu:

1) Sebagai gelombang

2) Sebagai partikel-partikel energi yang disebut foton.

            Karena sifat tersebut maka beberapa parameter perlu diketahui misalnya panjang gelombang, frekuensi dan energi tiap foton. Panjang gelombang (l) didefinisikan sebagai jarak antara dua puncak.

Page 9: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

              Hubungan dari ketiga parameter di atas dirumuskan oleh Planck yang dikenal dengan persamaan Planck. Hubungan antara panjang gelombang frekuensi dirumuskan sebagai

c = λ . v atau λ = c/v atau v = c/λ

 

Persamaan Planck: hubungan antara energi tiap foton dengan frekuensi

E = h . v

E = h . c/ λ

dimana

          E = energi tiap foton

           h = tetapan Planck (6,626 x 10-34 J.s),

          v = frekuensi sinar

         c = kecepatan cahaya (3 x 108 m.s-1).

 

Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa energi dan frekuensi suatu foton akan berbanding terbalik dengan panjang gelombang tetapi energi yang

dimiliki suatu foton akan berbanding lurus dengan frekuensinya.

 

            Misalnya: energi yang dihasilkan cahaya UV lebih besar dari pada energi yang dihasilkan sinar tampak. Hal ini disebabkan UV memiliki panjang gelombang (λ) yang lebih pendek (100–400 nm) dibanding panjang gelombang yang dimiliki sinar tampak (400–800 nm).

Page 10: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

Berbagai satuan energi beserta faktor konversinya dapat dilihat pada tabel:

Erg Joule Kalori l.atm E.volt1 erg = 1 10-7 2,3901×10-8 9,8687×1010 6,2418×1011

J joule = 107 1 2,3901×10-1 9,8687×10-3 6,2418×1018

1 kalori 4,1849×107 4,1840 1 4,1291×10-2 2,6116×1019

1 atm = 1,0133×109 1,0133×102 24,218 1 16,6248×1020

1 E.volt = 1,6021×10-12 1,6021x-19 3,8291×10-20 1,5611×10-20 1

           Interaksi antara materi dengan cahaya disini adalah terjadi penyerapan cahaya, baik cahaya Uv, Vis maupun Ir oleh materi sehingga spektrofotometri disebut juga sebagai spektroskopi absorbsi.

            Dari 4 jenis spektrofotometri ini (UV, Vis, UV-Vis dan Ir) memiliki prinsip kerja yang sama yaitu “adanya interaksi antara materi dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu”. Perbedaannya terletak pada panjang gelombang yang digunakan.

Secara sederhana Instrumen spektrofotometri yang disebut spektrofotometer terdiri dari :

sumber cahaya – monokromator – sel sampel – detektor – read out (pembaca).

Page 11: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

 

Fungsi masing-masing bagian:

1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer

UV menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hidrogen VIS menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram

UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator.

Infra merah, lampu pada panjang gelombang IR.

 

2. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis. Jenis monokromator yang saat ini banyak digunakan adalan gratting atau lensa prisma dan filter optik.

Jika digunakan grating maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum cahaya. Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai dengan warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada banyak lensa warna dalam satu alat yang digunakan sesuai dengan jenis pemeriksaan.

Pada gambar di atas disebut sebagai pendispersi atau penyebar cahaya. dengan adanya pendispersi hanya satu jenis cahaya atau cahaya dengan panjang gelombang tunggal yang

Page 12: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

mengenai sel sampel. Pada gambar di atas hanya cahaya hijau yang melewati pintu keluar. Proses dispersi atau penyebaran cahaya seperti yang tertera pada gambar.

 

3. Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel

- UV, VIS dan UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV sehingga penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS). Cuvet biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm.

- IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada dua lempeng natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel natrium klorida. Sel ini akan dipecahkan untuk mengambil kembali larutan yang dianalisis, jika sampel yang dimiliki sangat sedikit dan harganya mahal.

 

4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :

Kepekaan yang tinggi Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi

Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.

Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.

Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.

 

Page 13: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

Macam-macam detektor :

Detektor foto (Photo detector) Photocell, misalnya CdS.

Phototube

Hantaran foto

Dioda foto

Detektor panas

 

5. Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang berasal dari detektor.

 

Proses Absorbsi Cahaya pada Spektrofotometri

            Ketika cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya polikromatis) mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting adalah elektron valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi. Elektron-elektron yang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi.

            Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan elektron dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini disebut transisi elektronik. Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya inframerah maka elektron yang ada dalam atom atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat hanya akan bergetar (vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang lebih rendah lagi misalnya pada gelombang radio.

            Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi suatu suatu yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel sampel disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan.

             Pada spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah It/I0 atau I0/It (perbandingan cahaya datang dengan cahaya setelah melewati materi (sampel)). Proses penyerapan cahaya oleh suatu zat dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 14: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

 

Gambar Proses penyerapan cahaya oleh zat dalam sel sampel. dari gambar terlihat bahwa zat sebelum melewati sel sampel lebih terang atau lebih banyak di banding

cahaya setelah melewati sel sampel

 

          Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer, berbunyi:

 

“jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi

eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”.

 

              Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya cahaya yang hamburkan:

dan absorbansi dinyatakan dengan rumus:

Page 15: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

dimana I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitas cahaya setelah melewati sampel.

Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai:

A= a . b . c atau A = ε . b . c

dimana:

   A = absorbansi

  b atau terkadang digunakan l = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya 1 cm)

c = konsentrasi larutan yang diukur

ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam molar)

a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm).

 

              Secara eksperimen hukum Lambert-beer akan terpenuhi apabila peralatan yang digunakan memenuhi kriteria-kriteria berikut:

1. Sinar yang masuk atau sinar yang mengenai sel sampel berupa sinar dengan dengan panjang gelombang tunggal (monokromatis).

2. Penyerapan sinar oleh suatu molekul yang ada di dalam larutan tidak dipengaruhi oleh molekul yang lain yang ada bersama dalam satu larutan.

3. Penyerapan terjadi di dalam volume larutan yang luas penampang (tebal kuvet) yang sama.

4. Penyerapan tidak menghasilkan pemancaran sinar pendafluor. Artinya larutan yang diukur harus benar-benar jernih agar tidak terjadi hamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid atau suspensi yang ada di dalam larutan.

Page 16: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

5. Konsentrasi analit rendah. Karena apabila konsentrasi tinggi akan menggangu kelinearan grafik absorbansi versus konsntrasi.

 

            Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit:

1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk warna.

2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.

3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan).

 

 

Spektrum UV, VIS, UV-VIS dan IR

          Data-data yang dikeluarkan oleh UV atau VIS dapat berupa absorbansi atau transmitansi yang langsung dibaca pada spektrofotometer. Namun untuk UV, VIS, UV-VIS dan IR data yang dikeluarkan dapat berupa spektrum jika telah dihubungkan dengan komputer.

          Spektrum yang dikeluarkan oleh UV, VIS dan UV-VIS berupa pita yang lebar sedangkan pada pita yang dikeluarkan oleh IR berupa garis atau puncak tajam.

          Pita melebar dari UV-VIS disebabkan karena energi yang dimiliki selain menyebabkan transisi elektronik terjadi pula rotasi dan vibrasi elektron dalam molekul. Sedangkan pada IR hanya terjadi vibrasi elektron maka spektrum yang dihasilkan berupa garis atau puncak tajam. Selain pada IR, spektrum berupa garis dapat terjadi pula pada spektroskopi NMR karena hanya terjadi rotasi elektron.

          Spektrum yang dihasilkan dari setiap spektroskopi berbeda antara satu dengan yang lainnya. Para kimiawan spektrum UV, VIS maupun IR dapat dibedakan dengan mudah. Spektrum yang dihasilkan oleh UV, VIS dan UV-VIS tidak berbeda jauh namun sangat sangat berbeda bila dibanding spektrum IR. Untuk membedakannya dapat dilihat pada gambar:

Page 17: SPEKTROFOTOMETER UV.doc

Gambar spektrum UV. Namun spektrum dari spektrofotometer VIS dan UV-VIS menyerupai spektrum UV

 

Gambar spektrum IR. Pita tertinggi mengarah ke bawah sedangkan pada UV pita yang paling tinggi mengarah ke atas hal ini disebabkan spektrofotometer IR ditulis

dalam bentung bilangan gelombang