ii - stahds.ac.id Panduan Audit Mutu Pendidikan.pdfiv surat keputusan sekolah tinggi agama hindu...
Transcript of ii - stahds.ac.id Panduan Audit Mutu Pendidikan.pdfiv surat keputusan sekolah tinggi agama hindu...
i
ii
KATA PENGANTAR
Angayu Bagia kita Haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa) atas limpahan karunia-Nya sehingga Buku Pedoman
Audit Mutu Pendidikan ini dapat terselesaikan. Buku Pedoman Audit Mutu
Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana ini merupakan
buku tahunan yang tiap tahunya diterbitkan.
Pedoman Audit Mutu Pendidikan Sekolah Tinggi Agama (STAH) Dharma
Sentana yang memuat tentang buku pedoman audit mutu kebijakan. Informasi
yang dicantumkan di dalam buku ini meliputi: Pendahuluan, Pelaksanaan dan
Perangkat Audit Program Studi, Pelaksanaan dan Perangkat Audit Prodi Sekolah
Tinggi, Pelaksanaan dan Perangkat Evaluasi Dosen dan Pengelola.
Pada terbitan ini kami upayakan semaksimal mungkin menyajikan
panduan agar lebih informatif. Dengan harapan bahwa pengguna di lingkungan
STAH DS, khususnya mahasiswa mendapat panduan dangan jelas tentang STAH
DS dan program studi. Termasuk beban studi yang akan ditempuh dalam bentuk
kegiatan seperti kuliah, praktikum, seminar, penelitian, dan penulisan karya
ilmiah untuk menyelesaikan suatu jenjang pendidikan.
Terimakasih diucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
terbitnya buku Pedoman Audit Mutu Pendidikan Akademik Sekolah Tinggi Agama
Hindu (STAH) Dharma Sentana. Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat
dalam mengawal aktivitas akademik mahasiswa STAH DS menuju penyelesaian
studi tepat waktu menjadi sarjana berakhlak mulia.
Palu, 28 September 2016
Ketua,
Dr. I Wayan Sudarsana, S.Si., M.Si
iii
KATA SAMBUTAN
KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU (STAH) DHARMA SENTANA
SULAWESI TENGAH
Angayu bagia kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa karena atas limpahan karunia-Nya sehingga Buku Panduan
Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana ini dapat diterbitkan. Dalam
Buku Pedoman Audit Mutu Pendidikan Sekolah Tinggi Agama (STAH) Dharma
Sentana. Panduan ini tertuang informasi bagi penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana.
Pada setiap awal tahun akademik, mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama
Hindu (STAH) Dharma Sentana, setiap mahasiswa yang diterima telah melalui
semua prosedur yang ditetapkan oleh STAH DS, termasuk telah memiliki Buku
Pedoman Audit Mutu Pendidikan Sekolah Tinggi Agama (STAH) Dharma Sentana.
Dengan demikian selama masa pendidikan, seluruh mahasiswa dapat
mengetahui dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sebagai mahasiswa,
dan setelah menamatkan pendidikan diharapkan akan menjadi alumni yang
senantiasa membina hubungan baik dengan almamater Sekolah Tinggi Agama
Hindu (STAH) Dharma Sentana.
Dengan terbitnya Buku Panduan ini diharapkan dapat lebih memantapkan
sistem manajemen pendidikan serta sebagai bahan dalam mengembangkan
Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah. Buku
Panduan ini juga merupakan satu jawaban bagi penyelenggaraan tertib
administrasi yang telah dicanangkan oleh Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Hindu
(STAH) Dharma Sentana. Dengan demikian diharapkan akan diperoleh satu
penyelenggaraan administrasi dan perkuliahan yang berkualitas di lingkungan
Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana.
Kepada Tim Penyusun Buku Panduan ini, kami menyampaikan penghargaan
da ucapanterimakasih atas usahanya sehingga buku ini dapat terwujud. Semoga
buku ini dapat bermanfaat secara optimal.
Palu, September 2016
Ketua,
Dr. I Wayan Sudarsana, S.Si., M.Si
iv
SURAT KEPUTUSAN SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU (STAH)
DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH
NOMOR: STAH-DS/ PP.00.9/ 199c /SK/2016
TENTANG
PEMBERLAKUAN BUKU PANDUAN AUDIT MUTU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU (STAH) DHARMA SENTANA
SULAWESI TENGAH TAHUN 2016
ATAS ASUNG KERTA WARANUGRAHA IDA SANG HYANG WIDHI WASA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU (STAH) DHARMA SENTANA
SULAWESI TENGAH
Menimbang : a. bahwa demi pelaksanaan tata kelola Sekolah Tinggi Agama Hindu
(STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah Tahun 2016, dipandang
perlu untuk memberlakukan buku Panduan Audit Mutu Pendidikan;
b. buku penjaminan mutu yang telah disusun dipandang perlu untuk
diberlakukan dalam tata kelola lembaga;
c. bahwa berdasarkan poin a dan b sebagaimana tersebut di atas,
dipandang perlu menetapkan dalam surat keputusan.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Permenkeu No. 65/ PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan
tahun anggaran 2016
3. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Nomor 68
Tahun 2012 Tentang Penetapan Izin Operasional Sekolah Tinggi
Agama Hindu Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
4. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu No 68
Tahun 2016 tentang penetapan izin Program Studi Pariwisata Budaya
dan Keagamaan.
5. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu No 69
Tahun 2016 tentang penetapan izin Program Studi Pendidikan Guru
Anak Usia Dini
6. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu No 70
Tahun 2016 tentang penetapan izin Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
7. Rekomendasi gubernur Sulawesi Tengah No.
503/347/RO.EKBANK/2008
8. Statuta Sekolah Tinggi Agama Hindu ( STAH) Dharma Sentana
Sulawesi Tengah Tahun 2012
Memperhatikan : Hasil semiloka Pengembangan Lembaga Penjaminan Mutu Sekolah
Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah tanggal
28 September 2016.
v
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PEMBERLAKUAN BUKU PANDUAN AUDIT MUTU
PENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU (STAH)
DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH TAHUN 2016
Pertama : Memberlakukan buku Panduan Audit Mutu Pendidikan sebagai pedoman
tata kelola Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana
Sulawesi Tengah tahun 2016;
Kedua : Setelah penetapan pemberlakuan ini, maka akan digunakan sebagai
pedoman dalam tata kelola lembaga;
Ketiga : Segala biaya yang dikeluarkan akibat surat keputusan ini dibebankan pada
bantuan dana Peningkatan Lembaga Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi
Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah Tahun 2016;
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan, apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Palu
Pada Tanggal 28 September 2016
Ketua,
Dr. I Wayan Sudarsana, S.Si., M.Si
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
SURAT KEPUTUSAN KETUA STAH .................................................................. iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. LANDASAN BERPIKIR ................................................................... 1
B. CITA-CITA BERSAMA ................................................................... 1
C. LANDASAN HUKUM ...................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN DAN PERANGKAT AUDIT PROGRAM STUDI ............. 9
A. STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR ............................................ 9
BAB III PELAKSANAAN DAN PERANGKAT AUDIT PRODI SEKOLAH TINGGI .. 10
A. STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR ............................................ 10
BAB IV PELAKSANAAN DAN PERANGKAT EVALUASI DOSEN DAN
PENGELOLA ....................................................................................... 11
A. STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR ............................................ 11
0
STAH
1
BAB I
PENDAHULUAN
Landasan Berfikir
Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Sentana (STAH DS) Sulawesi Tengah sebagai
salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan tinggi melalui kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi berbasis agama Hindu. STAH DS
yang didirikan oleh Yayasan Dharma Kerti dalam naungan dan binaan Kementerian Agama
Republik Indonesia (Kemenag RI) berdasarkan ijin operasional nomor DJ.V/73/SK/2008 yang
dalam pengembangan dan program kerjanya tentu harus merujuk Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Kemenag RI 2005-2025 dan RPJMN Pendidikan Tinggi (PT)
dalam naungan Kemenag 2015-2019 dengan tema besar Penguatan Daya Saing, dan subtema
utama Penguatan Pelayanan. Ada tiga isu utama yang akan menjadi pusat perhatian STAH DS
dalam empat tahun ke depan dalam rangka membangun dan mewujudkan Penguatan Daya Saing
Regional sebagai anak tangga menuju Recognition Class University (RCU). Tiga isu tersebut
adalah : (1) Kemandirian Terintegrasi; (2) Helath Organisation sesuai dengan arah Dirtjen Bimas
Hindu Kemenag RI melalui penataan yang selaras; dan (3) Penguatan matra kompetitif secara
Nasional dan regional. Operasionalisasi ketiga isu strategis tersebut diderivasi secara elaboratif ke
dalam bidang-bidang dasar pengembangan sebagai berikut:
Peningkatan daya saing bangsa yang di tuangkan dalam peningkatan daya saing regional
PJMN 2016-2020.
Pengelolaan PTS yang berkualitas efektif dan efisien yang berbasis pada “reversible”
menjamin kulaitas input, proses, output dan outcome Perguruan Tinggi (PT) sehingga dapat
menghasilkan lulusan dan hasil penelitian yang selaras dengan kebutuhan masyarakat bagi
memajukan pembangunan nasional.
Opersioanal pengelolaan PTN/PTS di dasarkan pada permendikbud No. 49 tahun 2014
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dengan pemenuhan tiga standar Nasional PT
yang meliputi standar Nasional pendidikan, standar nasional penelitian dan standar Nasional
pengabdian kepada masyarakat.
STAH DS Sulawesi Tengah, merupakan salah satu PTS dalam level sekolah tinggi yang
mengemban tugas untuk mengimplementasikan Tri Dharma perguruan tinggi di bidang Agama
Hindu dan Budaya. Sebagai PTS yang baru berumur 8 tahun tentunya masih banyak yang perlu di
benahi guna memperkecil ketertinggalan di banding dengan PTS dan PTN lain dengan basis prodi
sama yang sudah lama berdiri.
Cita-Cita Bersama
Perkembangan dan tuntutan untuk memajukan pendidikan tinggi baik dari pemerintah
sebagai pembina institusi STAH DS maupun dari stakeholder yang menjadi pemakai output
mengharuskan penyelenggara pendidikan melakukan gerak cepat guna mengantisipasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat. Sejalan dengan itu, untuk
memacu pengembangan STAH DS di masa yang akan datang semua pihak (STAH DS, Yayasan,
Parisada, dan stakeholder) harus bersinergi melakukan kerja bersama dengan tertata, terintegrasi
dan terkoordinasi secara organisatoris agar daya dorong menuju kemajuan STAH DS dapat
tercapai lebih cepat. Cita-cita ini tetap mengacu pada semangat dan jiwa keagamaan dan Budaya,
2
yang berpedoman pada visi STAH DS yaitu “ Terwujudnya Sumber Daya Manusia Hindu
yang Memiliki Srada, Bakti, dan Berintelektual serta Profesional ”. Buku panduan audit
mutu pendidikan sebagai yang disusun tentu dalam rangka pencapaian visi dan misi STAH DS
sebagai cita-cita bersama. Mengingat periode kepemimpinan hanya 4 tahun, maka evaluasi (audit)
kinerja program tentu harus dilakukan dengan asas indikator terukur sehingga pada akhir periode
tingkat pencapaian dari setiap program yang di canangkan dapat di ketahui oleh semua pihak
sebagai wujud dari transparansi dan akuntanbilitas tata kelola STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah.
Landasan Hukum
Buku pedoman audit mutu pendidikan oleh STAH Dharma Sentana dimandatkan oleh
peraturan perundang-undangan. Dasar hukum pelaksanaan audit penjaminan mutu pendidikan
STAH Dharma Sentana dapat diuraikan sebagai berikut.
A. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 Butir 21: Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan
mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Pasal 1 Butir 22: Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan
pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Pasal 35 Ayat (1): Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
Pasal 50 Ayat (20): Pemerintah menentukan kebijakan nasional berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
Pasal 51 Ayat (2): Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip
otonomi, jaminan mutu, dan evaluasi yang transparan.
Pasal 60: Ayat (2) : Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh
pemerintah dan/atau lembaga mandiri sebagai bentuk akuntabilitas publik. Ayat (3) : Akreditasi
dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.
B. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
Pasal 1 Butir 1: SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pasal 1 Butir 27: Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut BAN-PT
adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan
pada jenajang pendidikan tinggi dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Pasal 2: Ayat (1): Lingkup SNP meliputi:
3
a. standar isi
b. standar proses
c. standar kompetensi lulusan
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan
e. standar sarana dan prasarana
f. standar pengelolaan
g. standar pembiayaan
h. standar penilaian akademik
Ayat (2): Untuk menjamin dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan SNP dilakukan
evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi.
Pasal 4: SNP bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat.
Pasal 58: Ayat (1): Pelaporan dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan
pendidikan dan pengawas atau penilik satuan pendidikan.Ayat (7): Untuk jenjang pendidikan
tinggi, laporan oleh kepala satuan pendidikan sebagimana dimaksud pada Ayat (1) ditujukan
kepada menteri, berisi evaluasi dan dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.
Pasal 86: Ayat (1): Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan
untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan.Ayat (2): Kewenangan
akreditasi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dapat pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang
diberi kewenangan oleh pemerintah untuk melakukan akreditasi.Ayat (3): Akreditasi sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1) dan Ayat (2) sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara
obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang
mengacu kepada SNP.
Pasal 87: Ayat (1): Akreditasi oleh pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 86 Ayat (1)
dilaksanakan oleh BAN-PT terhadap program dan/atau satuan pendidikan jenjang pendidikan
tinggi.Ayat (3): Badan akreditasi sebagaimana dimaksud padaAayat (1) berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada menteri. Ayat (4): Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya badan
akreditasi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) bersifat mandiri.
Pasal 91: Ayat (1): Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan
penjaminan mutu pendidikan.Ayat (2): Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1) bertujuan untuk memenuhi atau melampaui SNP.
Penjelasan Pasal 91: Pemerintah dan pemerintah daerah mendorong dan membantu satuan
pendidikan formal dalam melakukan penjaminan mutu (quality assurance) agar memenuhi atau
melampaui SNP sehingga dapat dikategorikan ke dalam kategori mandiri. Dalam rangka lebih
mendorong penjaminan mutu ke arah pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,
pemerintah dan pemerintah daerah memberikan perhatian khusus pada penjaminan mutu satuan
pendidikan tertentu yang bersifat keunggulan lokal. Dalam rangka lebih mendorong penjaminan
mutu ke arah pendidikan yang berdaya saing pada tingkat global, pemerintah dan pemerintah
daerah memberikan perhatian khusus pada satuan pendidikan tertentu yang berkategori mandiri
dan berorientasi untuk bertaraf internasional.
4
Pasal 92 Ayat (1): Menteri mensupervisi dan membantu satuan perguruan tinggi melakukan
penjaminan mutu. Pasal 92 Ayat (8): Menteri menerbitkan pedoman penjaminan mutu satuan
pendidikan pada semua jenis, jenjang, dan jalur pendidikan.
C. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan
Pasal 1: Ayat (2): Penjaminan mutu pendidikan adalah kegiatan sistemik dan terpadu oleh
satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah
daerah, Pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa
melalui pendidikan. Ayat (3): Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disebut
SPMP adalah subsistem dari Sistem Pendidikan Nasional yang fungsi utamanya meningkatkan
mutu pendidikan.
Pasal 2: Ayat (1): Tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan adalah tingginya kecerdasan
kehidupan manusia dan bangsa sebagaimana dicita-citakan oleh Pembukaan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dicapai melalui penerapan SPMP.Ayat (2):
Tujuan antara penjaminan mutu pendidikan adalah terbangunnya SPMP termasuk:
a. Terbangunnya budaya mutu pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal;
b. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan proporsional dalam penjaminan mutu
pendidikan formal dan/atau nonformal pada satuan atau program pendidikan, penyelenggara
satuan atau program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan
pemerintah;
c. Ditetapkannya secara nasional acuan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan formal
dan/atau nonformal;
d. Terpetakannya secara nasional mutu pendidikan formal dan nonformal yang dirinci menurut
provinsi, kabupaten atau kota, dan satuan atau program pendidikan;
e. Terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan formal dan nonformal berbasis teknologi
informasi dan komunikasi yang andal, terpadu, dan tersambung yang menghubungkan satuan
atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah
kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah.
Pasal 3: Ayat (1): Penjaminan mutu pendidikan menganut paradigma:
a. Pendidikan untuk semua yang bersifat inklusif dan tidak mendiskriminasi peserta didik atas
dasar latar belakang apa pun;
b. pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada peserta didik yang memperlakukan,
memfasilitasi, dan mendorong peserta didik menjadi insan pembelajar mandiri yang kreatif,
inovatif, dan berkewirausahaan; dan
c. Pendidikan untuk perkembangan, pengembangan, dan/atau pembangunan berkelanjutan
(education for sustainable development), yaitu pendidikan yang mampu mengembangkan
peserta didik menjadi rahmat bagi sekalian alam.
Ayat (2): Penjaminan mutu pendidikan dilakukan atas dasar prinsip: a. keberlanjutan; b. terencana
dan sistematis, dengan kerangka waktu dan target-target capaian mutu yang jelas dan terukur
dalam penjaminan mutu pendidikan formal dan nonformal; c. menghormati otonomi satuan
pendidikan formal dan nonformal; d. memfasilitasi pembelajaran informal masyarakat
5
berkelanjutan dengan regulasi negara yang seminimal mungkin; e. SPMP merupakan sistem
terbuka yang terus disempurnakan secara berkelanjutan
Pasal 4: Ayat (2): Penjaminan mutu pendidikan meliputi:
a. penjaminan mutu pendidikan formal;
b. penjaminan mutu pendidikan nonformal; dan
c. penjaminan mutu pendidikan informal.
Pasal 5: Penjaminan mutu pendidikan formal dan nonformal dilaksanakan oleh satuan atau
program pendidikan.
Pasal 10: Ayat (1): Penjaminan mutu pendidikan oleh satuan atau program pendidikan ditujukan
untuk memenuhi tiga tingkatan acuan mutu, yaitu: a. Standar pelayanan minimal (SPM); b. SNP;
dan c. Standar mutu pendidikan di atas SNP. Ayat (2): Standar mutu pendidikan di atas SNP
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a. Standar mutu di atas SNP yang berbasis keunggulan lokal
b. Standar mutu di atas SNP yang mengadopsi dan/atau mengadaptasi standar internasional
tertentu.
Pasal 11: Ayat (1): SPM berlaku untuk:
a. satuan atau program pendidikan;
b. penyelenggara satuan atau program pendidikan;
Ayat (2): SNP berlaku bagi satuan atau program pendidikan.
Ayat (3): Standar mutu di atas SNP berlaku bagi satuan atau program pendidikan yang telah
memenuhi SPM dan SNP.
Ayat (4): Standar mutu di atas SNP yang berbasis keunggulan lokal dapat dirintis pemenuhannya
oleh satuan pendidikan yang telah memenuhi SPM dan sedang dalam proses memenuhi SNP.
Pasal 12: Ayat (1): SPM ditetapkan oleh Menteri. Ayat (2): SNP ditetapkan oleh Menteri. Ayat
(3): Standar mutu di atas SNP dipilih oleh satuan atau program pendidikan sesuai prinsip otonomi
satuan pendidikan.
Pasal 13: Ayat (2): Acuan mutu satuan atau program pendidikan formal adalah:
a. SPM;
b. SNP; dan
c. Standar mutu di atas SNP yang dipilih satuan atau program pendidikan formal.
Pasal 16: Ayat (1): SNP dipenuhi oleh satuan atau program pendidikan dan penyelenggara satuan
atau program pendidikan secara sistematis dan bertahap dalam kerangka jangka menengah yang
ditetapkan dalam rencana strategis satuan atau program pendidikan. Ayat (2): Standar mutu di atas
SNP dipenuhi oleh satuan atau program pendidikan dan penyelenggara satuan atau program
pendidikan secara sistematis dan bertahap dalam kerangka waktu yang ditetapkan dalam rencana
strategis satuan atau program pendidikan. Ayat (3): Rencana Strategis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) menetapkan target-target terukur capaian mutu secara tahunan.
Pasal 18: Ayat (1): Pemenuhan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan, masingmasing dalam SNP dan standar mutu di atas
6
SNP, menjadi tanggung jawab satuan pendidikan formal. Ayat (4): Penyediaan sumber daya untuk
pemenuhan standar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), menjadi tanggung
jawab penyelenggara satuan atau program pendidikan.
Pasal 20: Ayat (1): Kegiatan penjaminan mutu pendidikan formal dan nonformal terdiri atas:
a. Penetapan regulasi penjaminan mutu pendidikan oleh Pemerintah,pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten atau kota berdasarkan peraturan perundang-undangan;
b. Penetapan SPM;
c. Penetapan SNP;
d. Penetapan prosedur operasional standar (POS) penjaminan mutu pendidikan oleh
penyelenggara satuan pendidikan atau penyelenggara program pendidikan;
e. Penetapan prosedur operasional standar (POS) penjaminan mutu tingkat satuan pendidikan oleh
satuan atau program pendidikan;
f. Pemenuhan standar mutu acuan oleh satuan atau program pendidikan;
g. Penyusunan kurikulum oleh satuan pendidikan sesuai dengan acuan mutu;
h. Penyediaan sumber daya oleh penyelenggara satuan atau program pendidikan;
i. Pemberian bantuan, fasilitasi, saran, arahan, dan/atau bimbingan oleh Pemerintah;
j. Pemberian bantuan, fasilitasi, saran, arahan, dan/atau bimbingan oleh pemerintah provinsi;
k. Pemberian bantuan, fasilitasi, saran, arahan, dan/atau bimbingan oleh pemerintah kabupaten
atau kota;
l. Pemberian bantuan, fasilitasi, saran, arahan, dan/atau bimbingan oleh penyelenggara satuan
atau program pendidikan;
m. Pemberian bantuan dan/atau saran oleh masyarakat;
n. Supervisi dan/atau pengawasan oleh Pemerintah;
o. Supervisi dan/atau pengawasan oleh pemerintah provinsi;
p. Supervisi dan/atau pengawasan oleh pemerintah kabupaten atau kota;
q. Supervisi dan/atau pengawasan oleh penyelenggara satuan atau program pendidikan;
r. Pengawasan oleh masyarakat ;
s. Pengukuran ketercapaian standar mutu acuan; dan
t. Evaluasi dan pemetaan mutu satuan atau program pendidikan oleh Pemerintah, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota.
Ayat (2): Pengukuran ketercapaian standar mutu acuan dilakukan melalui:
a. audit kinerja;
b. akreditasi;
c. sertifikasi; atau
d. bentuk lain pengukuran capaian mutu pendidikan.
Pasal 21: Ayat (1): Menteri menetapkan regulasi nasional penjaminan mutu pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan; Ayat (2): Menteri menetapkan SPM yang berlaku bagi
satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah
kabupaten atau kota, dan pemerintah provinsi; Ayat (3): Menteri menetapkan SNP yang berlaku
bagi satuan atau program pendidikan.Ayat (4): Menteri menetapkan program koordinasi
penjaminan mutu pendidikan secara nasional dalam Rencana Strategis Pendidikan Nasional.Ayat
(5): Menteri melakukan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan secara nasional dan
dampaknya pada peningkatan kecerdasan kehidupan bangsa.
7
Pasal 25: Ayat (1): Menteri mengakreditasi satuan atau program pendidikan melalui BAN-S/M,
BAN-PT, dan BAN-PNF.
Pasal 38: Ayat (1): Supervisi, pengawasan, evaluasi, serta pemberian bantuan, fasilitasi, saran,
arahan, dan/atau bimbingan oleh penyelenggara satuan pendidikan kepada satuan pendidikan
menjunjung tinggi prinsip otonomi satuan pendidikan. Ayat (2): Penyelenggara satuan atau
program pendidikan menetapkan prosedur operasional standar (POS) untuk memenuhi Standar
Sarana dan Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Standar Pembiayaan yang
ditetapkan Menteri dalam SNP. Ayat (3): Penyelenggara satuan atau program pendidikan yang
telah memenuhi SPM dan SNP menetapkan prosedur operasional standar (POS) untuk memenuhi
Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Standar
Pembiayaan di atas SNP yang dipilih oleh satuan atau program pendidikan yang
diselenggarakannya.
Pasal 39: Penyelenggara satuan atau program pendidikan formal menyediakan sumberdaya yang
diperlukan satuan pendidikan yang diselenggarakannya untuk memenuhi Standar Sarana dan
Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Standar Pembiayaan.
Pasal 40: Ayat (1:) Penjaminan mutu oleh satuan atau program pendidikan menjadi tanggung
jawab satuan atau program pendidikan dan wajib didukung oleh seluruh pemangku kepentingan
satuan atau program pendidikan. Ayat (2): Penjaminan mutu oleh satuan atau program pendidikan
dipimpin oleh pemimpin satuan atau program pendidikan. Ayat (3): Komite sekolah/madrasah
memberi bantuan sumberdaya, pertimbangan, arahan, dan mengawasi sesuai kewenangannya
terhadap penjaminan mutu oleh satuan pendidikan. Ayat (4): Penjaminan mutu oleh satuan
pendidikan dilaksanakan sesuai prinsip otonomi satuan pendidikan untuk mendorong tumbuhnya
budaya kreativitas, inovasi, kemandirian, kewirausahaan, dan akuntabilitas.Ayat (5): Penjaminan
mutu oleh satuan pendidikan tinggi dilaksanakan sesuai prinsip otonomi keilmuan. Ayat (6):
Satuan atau program pendidikan menetapkan prosedur operasional standar (POS) penjaminan
mutu satuan atau program pendidikan.
Pasal 41: Penjaminan mutu oleh satuan atau program pendidikan ditujukan untuk:
a. memenuhi SPM dalam waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak ditetapkannya izin prinsip
pendirian/pembukaan dan operasi satuan atau program pendidikan;
b. secara bertahap dalam kerangka jangka menengah yang ditetapkan dalam rencana strategis
satuan atau program pendidikan memenuhi SNP;
c. secara bertahap satuan atau program pendidikan yang telah memenuhi SPM dan SNP dalam
kerangka jangka menengah yang ditetapkan dalam rencana strategis satuan pendidikan
memenuhi standar mutu di atas SNP yang dipilihnya.
Pasal 42: Semua satuan atau program pendidikan wajib melayani audit kinerja penjaminan mutu
yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota sesuai
kewenangannya.
Pasal 43: Semua satuan atau program pendidikan wajib mengikuti akreditasi yang diselenggarakan
oleh BANS/M, BAN-PT, atau BAN-PNF sesuai kewenangan masing-masing.
8
Memilik dasar-dasar hukum di atas, unit penjaminan mutu dan proses pemutuan dalam
pendidikan tinggi merupakan amanat undang-undang dan menjadi keharusan untuk dilaksanakan
oleh penyelenggara pendidikan, tanpa kecuali STAH DS Sulawesi Tengah. Oleh karena itu,
menjadi sangat perlu disusun dokumen panduan audit mutu pendidikan di STAH DS Sulawesi
Tengah.
9
BAB II
PELAKSANAN DAN PERANGKAT AUDIT PROGRAM STUDI
Standar Operasional Prosedur
Manual prosedur pelaksanaan audit mutu pendidikan tingkat program studi sebagai berikut:
Tujuan :
Manual prosedur ini bertujuan untuk melakukan semua aktifitas secara akuntabel dalam
pelaksanaan audit mutu pendidikan.
Unit pelaksana : UPM STAH Dharma Sentana
No. Kegiatan Pihak yang terlibat
Waktu Dokumen UPM TIM Audit Auditi
1. Persiapan 1 Hari Instrumen
2. Pembentukan TIM AUDIT 1 Hari Tim Auditor
3. Rapat TIM AUDIT 1 Hari
4. Pembuatan Surat
Pemberitahuan
1 Hari Surat
5. Pengiriman surat dan
INSTRUMEN
1 Hari
6. Pengumpulan
INSTRUMEN/DOKUMEN
1 Hari Isian
Instrumen
7. Kunjungan Pendahuluan
TIM AUDIT
1 Hari Isian
Instrumen
8. AUDIT SISTEM (AUDIT
DOKUMEN)
1 Hari Isian
Instrumen
9. RAPAT (Konfirmasi
Dokumen)
1 Hari Isian
Instrumen
10. AUDIT KINERJA (AUDIT
KESESUAIAN)
1 Hari Isian
Instrumen
11. Pembahasan Temuan Hasil
Audit (THA)
1 Hari
Isian
Instrumen
12. Penyusunan Laporan Hasil
Audit (LHA)
1 Hari
Laporan
Audit
13. Rapat Akhir Pembahasan
DRAFT LHA
1 Hari
Laporan
Audit
14. Finalisasi LHA & Tindak
Lanjut THA
1 Hari
Laporan
Audit
15. Pelaporan
1 Hari Laporan
Audit
Biaya Rp. 2 Juta Durasi Pelaksanaan
15
Ha
ri
10
BAB III
PELAKSANAAN DAN PERANGKAT AUDIT INSTITUSI SEKOLAH TINGGI
Standar Operasional Prosedur
Manual prosedur pelaksanaan audit mutu pendidikan tingkat program studi sebagai berikut:
Tujuan :
Manual prosedur ini bertujuan untuk melakukan semua aktifitas secara akuntabel dalam
pelaksanaan audit mutu pendidikan.
Unit pelaksana : UPM STAH Dharma Sentana
No. Kegiatan Pihak yang terlibat
Waktu Dokumen UPM TIM Audit Auditi
1. Persiapan 1 Hari Instrumen
2. Pembentukan TIM AUDIT 1 Hari Tim Auditor
3. Rapat TIM AUDIT 1 Hari
4. Pembuatan Surat
Pemberitahuan
1 Hari Surat
5. Pengiriman surat dan
INSTRUMEN
1 Hari
6. Pengumpulan
INSTRUMEN/DOKUMEN
1 Hari Isian
Instrumen
7. Kunjungan Pendahuluan
TIM AUDIT
1 Hari Isian
Instrumen
8. AUDIT SISTEM (AUDIT
DOKUMEN)
1 Hari Isian
Instrumen
9. RAPAT (Konfirmasi
Dokumen)
1 Hari Isian
Instrumen
10. AUDIT KINERJA (AUDIT
KESESUAIAN)
1 Hari Isian
Instrumen
11. Pembahasan Temuan Hasil
Audit (THA)
1 Hari
Isian
Instrumen
12. Penyusunan Laporan Hasil
Audit (LHA)
1 Hari
Laporan
Audit
13. Rapat Akhir Pembahasan
DRAFT LHA
1 Hari
Laporan
Audit
14. Finalisasi LHA & Tindak
Lanjut THA
1 Hari
Laporan
Audit
15. Pelaporan
1 Hari Laporan
Audit
Biaya Rp. 2 Juta Durasi Pelaksanaan
15
Ha
ri
11
BAB IV
PELAKSANAN DAN PERANGKAT EVALUASI DOSEN DAN PENGELOLA
Standar Operasional Prosedur
Manual prosedur pelaksanaan audit mutu pendidikan tingkat program studi sebagai berikut:
Tujuan :
Manual prosedur ini bertujuan untuk melakukan semua aktifitas secara akuntabel dalam
pelaksanaan audit mutu pendidikan.
Unit pelaksana : UPM STAH Dharma Sentana
No. Kegiatan Pihak yang terlibat
Waktu Dokumen UPM TIM Audit Auditi
1. Persiapan 1 Hari Instrumen
2. Pembentukan TIM AUDIT 1 Hari Tim Auditor
3. Rapat TIM AUDIT 1 Hari
4. Pembuatan Surat
Pemberitahuan
1 Hari Surat
5. Pengiriman surat dan
INSTRUMEN
1 Hari
6. Pengumpulan
INSTRUMEN/DOKUMEN
1 Hari Isian
Instrumen
7. Kunjungan Pendahuluan
TIM AUDIT
1 Hari Isian
Instrumen
8. AUDIT SISTEM (AUDIT
DOKUMEN)
1 Hari Isian
Instrumen
9. RAPAT (Konfirmasi
Dokumen)
1 Hari Isian
Instrumen
10. AUDIT KINERJA (AUDIT
KESESUAIAN)
1 Hari Isian
Instrumen
11. Pembahasan Temuan Hasil
Audit (THA)
1 Hari
Isian
Instrumen
12. Penyusunan Laporan Hasil
Audit (LHA)
1 Hari
Laporan
Audit
13. Rapat Akhir Pembahasan
DRAFT LHA
1 Hari
Laporan
Audit
14. Finalisasi LHA & Tindak
Lanjut THA
1 Hari
Laporan
Audit
15. Pelaporan
1 Hari Laporan
Audit
Biaya Rp. 2 Juta Durasi Pelaksanaan
15
Ha
ri
12
Tanggal Pengisian : .......................................................................
A. LAYANAN AKADEMIK DAN ADMINISTRASI
KEMAHASISWAAN (isi dan beri tanda X pada pertanyaan yang sesuai)
A. LAYANAN PEGAWAI
Kecepatan Pelayanan
1 2 3 4
Tidak
Setuju
Kurang
Stuju Setuju
Sangat
Setuju
Pegawai melayani permintaan ATK dengan cepat.
Pegawai melayani pembuatan surat-menyurat dengan cepat.
Pegawai memproses permohonan beasiswa dengan cepat.
Pegawai menyediakan absen dengan cepat.
Pegawai menyiapkan perlengkapan ujian dengan cepat.
Pegawai melayani peminjaman/pemesanan buku
perpustakaan dengan cepat.
Ketersediaan program untuk sirkulasi buku pada
perpustakaan
Ketepatan Pelayanan
Pegawai memberikan ATK sesuai dengan permintaan.
Pegawai membuat surat-menyurat sesuai dengan permintaan.
Pegawai memberikan nilai ekstrakurikuler dengan benar.
Pegawai memproses permohonan beasiswa dengan tepat.
Pegawai membuat absen dengan tepat.
Pegawai menyiapkan perlengkapan ujian dengan tepat.
Pegawai melayani peminjaman buku perpustakaan dengan
benar.
Laboran mengerjakan tugas di laboratorium dengan benar.
Sikap dalam Melayani
Pegawai melayani permintaan ATK dengan tegur sapa dan
ramah.
Pegawai melayani pembuatan surat-menyurat dengan tegur
sapa dan ramah.
Laboran melayani mahasiswa praktikum dengan tegur sapa
dan ramah.
B. LAYANAN UNSUR PIMPINAN
Ketua
Memberikan layanan tanda tangan surat-menyurat dengan
tegur sapa dan ramah.
Memberikan layanan tanda tangan surat-menyurat dengan
cepat.
Memberikan solusi dalam masalah akademik dengan cepat.
Wakil Ketua Bidang Akademik
Memberikan layanan tanda tangan surat-menyurat bidang
akademik dengan tegur sapa dan ramah.
13
INSTRUMEN EVALUASI LAYANAN AKADEMIK DAN
ADMINISTRASI
MENURUT PERSEPSI MAHASISWA DI SEKOLAH TINGGI AGAMA
HINDU DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH
UNIT PENJAMINAN MUTU STAH DHARMA SENTANA
Memberikan layanan tanda tangan surat-menyurat bidang
akademik dengan cepat.
Memberikan penjelasan tentang kegiatan akademik
kemahasiswaan dengan intensif.
Menyiapkan alokasi waktu untuk dialog bidang akademik
disetiap semester.
Wakil Ketua Bidang Umum dan Keuangan
Memberikan layanan tanda tangan surat-menyurat bidang
umum dan keuangan dengan tegur sapa dan ramah.
Memberikan layanan tanda tangan surat-menyurat bidang
umum dan keuangan dengan cepat.
Memberikan penjelasan pertanggunjawaban keuangan
organisasi kemahasiswaan dengan intensif.
Menyiapkan alokasi waktu untuk dialog bidang keuangan
disetiap semester
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
Memberikan layanan tanda tangan surat-menyurat bidang
kemahasiswaan dengan tegur sapa dan ramah.
Memberikan layanan tanda tangan surat-menyurat bidang
kemahasiswaan dengan cepat.
Memberikan pembinaan organisasi kemahasiswaan dengan
intensif.
Memberikan pembinaan ekstrakurikuler mahasiswa dengan
intensif.
Memberikan pembinaan kokurikuler mahasiswa dengan
intensif.
Menyiapkan alokasi waktu untuk dialog bidang
kemahasiswaan disetiap semester
Pimpinan Jurusan/Program Studi
Jursan/Program Studi : .......................................................................
Memberikan layanan tanda tangan surat-menyurat bidang
kemahasiswaan dengan tegur sapa dan ramah.
Memberikan layanan tanda tangan surat-menyurat bidang
kemahasiswaan dengan cepat.
Memberikan pembinaan organisasi kemahasiswaan dengan
intensif.
Memberikan pembinaan ekstrakurikuler mahasiswa dengan
intensif.
Memberikan pembinaan kokurikuler mahasiswa dengan
intensif.
Memberikan layanan ujian tugas akhir (proposal, hasil,
komprehensif) mahasiswa dengan baik.
Memiliki manajemen penjadwalan matakuliah dengan baik.
Memberikan sosialisasi kebijakan kurikulum program studi
dengan intensif.
14
INSTRUMEN EVALUASI LAYANAN AKADEMIK DAN
ADMINISTRASI
MENURUT PERSEPSI MAHASISWA DI SEKOLAH TINGGI AGAMA
HINDU DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH
UNIT PENJAMINAN MUTU STAH DHARMA SENTANA
B. PENDAPAT RESPONDEN/MAHASISWA
Memberikan sosialisasi program kerja program studi dengan
intensif.
Menyiapkan alokasi waktu untuk dialog bidang program
studi disetiap semester
Menurut pendapat Anda apa hal yang paling urgen untuk diperbaiki/diadakan
untuk layanan akademik, tuliskan:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Unit Penjaminan Mutu (UPM)
FMIPA UNTAD
15
INSTRUMEN EVALUASI PERKULIAHAN
MENURUT PERSEPSI MAHASISWA DI SEKOLAH TINGGI AGAMA
HINDU DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH
UNIT PENJAMINAN MUTU STAH DHARMA SENTANA
Tanggal Pengisian : .......................................................................
A. IDENTITAS MATAKULIAH (isi dan beri tanda X pada pertanyaan yang sesuai)
1. Nama Matakuliah : .................................................................
SKS : .................................................................
2. Banyaknya peserta matakuliah
(a). ≤ 20 orang (b). 21 - 40 orang (c). 41- 80 orang (4). ≥ 81 orang
B. DESKRIPSI RESPONDEN/MAHASISWA (Berikan tanda X huruf yang sesuai
pilihan Anda)
1. Saat ini Anda sedang menyelesaikan semester.
(a). 1 atau 2 (b). 3 atau 4 (c). 5 atau 6 (d). ≥ 7
2. IP Anda di semester sebelumnya.
(a). ≤ 2,49 (b). 2,50 - 2,74 (c). 2,75 - 3,49 (d). ≥ 3,50
3. Jumlah SKS yang diprogramkan pada semester ini.
(a). < 15 (b). 15 - 18 (c). 18 - 20 (d). 21 – 24
C. SARANA DAN PRASARANA PERKULIAHAN (Berilah tanda X pada kolom kosong untuk angka yang sesuai dengan pilihan anda)
Kesesuaian Kapasitas Ruang Kuliah dengan
Jadwal
1 2 3 4
Tidak
Sesuai
Kurang
Sesuai Sesuai
Sangat
Seseuai
Ruangan kuliah yang digunakan sudah sesuai jadwal.
Ukuran ruangan kuliah yang digunakan sudah sesuai
dengan jumlah mahasiswa.
Jumlah mahasiswa dengan ketersediaan kursi sudah
sesuai.
Ketersediaan sarana penunjang pembelajaran 1 2 3 4
Tidak
Memadai
Kurang
Memadai Memadai
Sangat
Memadai
Alat pembelajaran di dalam kelas (spidol, penghapus,
absen, LCD, papan tulis, penerangan, dan ventilasi
udara) telah tersedia.
Mahasiswa mudah untuk mengakses internet.
16
INSTRUMEN EVALUASI LAYANAN AKADEMIK DAN
ADMINISTRASI
MENURUT PERSEPSI MAHASISWA DI SEKOLAH TINGGI AGAMA
HINDU DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH
UNIT PENJAMINAN MUTU STAH DHARMA SENTANA
Akses internet di ruang kuliah dan area hotspot
sudah tesedia.
Akses internet di Luar ruang kuliah dan area hotspot
sudah tesedia.
Kapasitas akses internet sudah cepat
Kebersihan prasarana pembelajaran 1 2 3 4
Tidak
Baik
Kurang
Baik Baik
Sangat
Baik
Ruang kuliah tertata dengan rapi.
Ruang kuliah sudah bersih.
WC di jurusan/prodi sudah bersih.
Air bersih tersedia di WC jurusan/prodi.
Ketersediaan dan Kesesuain jumlah ruang WC dan
jumlah mahasiswa
Sarana dan Prasarana Praktikum 1 2 3 4
Tidak
Memadai
Kurang
Memadai Memadai
Sangat
Memadai
Ukuran ruangan praktikum yang digunakan dengan
jumlah mahasiswa sudah sesuai.
Jumlah mahasiswa dengan kursi praktikum sudah
sesuai.
Ketersediaan alat praktikum sudah memadai.
Ketersediaan bahan praktikum sudah sesuai
kebutuhan.
Kebersihan ruang laboratorium sudah baik.
Air bersih di laboratorium telah tersedia.
Pemeliharaan berkelanjutan peralatan praktikum
D. PROSES BELAJAR MENGAJAR
Dosen Pengampu Matakuliah :
A = .............................................................
B = .............................................................
C = .............................................................
17
INSTRUMEN EVALUASI LAYANAN AKADEMIK DAN
ADMINISTRASI
MENURUT PERSEPSI MAHASISWA DI SEKOLAH TINGGI AGAMA
HINDU DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH
UNIT PENJAMINAN MUTU STAH DHARMA SENTANA
Unsur Evaluasi
Dosen A Dosen B Dosen C
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
TB KB B SB TB KB B SB TB KB B SB
A. Perencanaan
Kontrak perkuliahan : jadual, tujuan,
materi, bahan ajar dan evaluasi
disampaikan dan disepakati di kelas.
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Jumlah tatap muka perkuliahan
maksimal 16 kali dipenuhi.
Ketepatan dosen terhadap waktu
memulai kuliah.
Ketepatan dosen terhadap waktu
mengakhiri kuliah.
Penguasaan dosen terhadap materi
kuliah.
Kemampuan dosen menjelaskan materi
perkuliahan.
Teknik dosen dalam mengelola tanya
jawab di kelas.
Teknik dosen memotivasi mahasiswa
untuk lebih giat belajar.
Kemampuan dosen menciptakan kelas
yang tertib.
Kemudahan mahasiswa konsultasi
dengan dosen di luar kelas dalam
kampus.
Pemanfaatan media pembelajaran
untuk meningkatkan pemahaman
mahasiswa.
Keterampilan dosen dalam penggunaan
media pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa.
Kemampuan dosen dalam mengaitkan
materi kuliah dengan kehidupan sehari-
hari.
Kemampuan dosen dalam mengaitkan
materi kuliah deng dunia kerja.
Kandungan karakter baik (PESAN
MORAL, ETIKA, dan DISIPLIN)
18
INSTRUMEN EVALUASI LAYANAN AKADEMIK DAN
ADMINISTRASI
MENURUT PERSEPSI MAHASISWA DI SEKOLAH TINGGI AGAMA
HINDU DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH
UNIT PENJAMINAN MUTU STAH DHARMA SENTANA
yang disampaikan dosen dalam
perkuliahan.
Dosen melibatkan mahasiswa secara
aktif dalam proses pembelajaran.
Kesesuaian silabus/RPP dengan materi
perkuliahan.
Penampilan dan kerapian dosen
mengajar
Ketersediaan waktu untuk bertanya
bagi mahasiswa
Kesediaan dosen menandatangani
daftar hadir yang disiapkan oleh
pengelola
C. Penilaian Perkuliahan
Kesesuaian soal (quiz, ujian, dan tugas)
dengan materi kuliah.
Objektivitas dosen dalam penilaian
(quiz, ujian, dan tugas).
Pengembalian berkas perangkat
penilaian (quiz, UTS, tugas atau UAS).
Dosen memberikan kunci jawaban soal
untuk perangkat penilaian (quiz, UTS,
UAS).
E. PENDAPAT RESPONDEN/MAHASISWA
Menurut pendapat Anda apa hal yang paling urgen untuk diperbaiki untuk
layanan proses perkuliahan, tuliskan:
.......................................................................................................................
.....
.......................................................................................................................
.....