ii - stahds.ac.id STAH cetak.pdfyang memuat tentang tata kelola STAH dengan Yayasan. Informasi yang...
Transcript of ii - stahds.ac.id STAH cetak.pdfyang memuat tentang tata kelola STAH dengan Yayasan. Informasi yang...
i
ii
KATA PENGANTAR
Angayu Bagia kita Haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) atas limpahan karunia-Nya sehingga buku
panduan ini dapat terselesaikan. Buku Statuta Sekolah Tinggi Agama
Hindu (STAH) Dharma Sentana ini merupakan buku tahunan yang tiap
Tiga tahunnya direvisi.
Statuta Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana
yang memuat tentang tata kelola STAH dengan Yayasan. Informasi yang
dicantumkan di dalam buku ini meliputi: visi, dan misi, tujuan
pendidikan, tata organisasi, serta informasi lain berkaitan dengan
kegiatan STAH.
Pada terbitan ini kami upayakan semaksimal mungkin
menyajikan agar lebih informatif. Dengan harapan bahwa pengguna di
lingkungan STAH DS dan kedudukannya terhadap Yayasan sebagai
lembaga penyantun.
Terima kasih diucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu terbitnya buku Statuta Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH)
Dharma Sentana ini. Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat dalam
mengawal aktivitas akademik mahasiswa STAH DS menuju atmosfir
akademik yang harmonis.
Palu, September 2016
Ketua Tim Penyusun,
Dr. I Wayan Sudarsana, S.Si., M.Si
iii
KATA SAMBUTAN
KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU (STAH) DHARMA SENTANA
SULAWESI TENGAH
Angayu bagia kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan karunia-Nya
sehingga Buku Statuta Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma
Sentana ini dapat diterbitkan. Dalam Buku Panduan ini tertuang
informasi bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Sekolah
Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana dan Hubungannya dengan
Yayasan.
Dengan terbitnya Buku Statuta ini diharapkan dapat lebih
memantapkan sistem manajemen pendidikan serta sebagai bahan dalam
mengembangkan Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana
Sulawesi Tengah. Buku Statuta ini juga merupakan satu jawaban bagi
penyelenggaraan tertib administrasi yang telah dicanangkan oleh
Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana. Dengan
demikian diharapkan akan diperoleh satu penyelenggaraan administrasi
dan perkuliahan yang berkualitas di lingkungan Sekolah Tinggi Agama
Hindu (STAH) Dharma Sentana.
Kepada Tim Penyusun Buku Statuta ini, kami menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih atas usahanya sehingga buku ini
dapat terwujud. Semoga buku ini dapat bermanfaat secara optimal.
Palu, September 2016
Ketua,
Dr. I Wayan Sudarsana, S.Si., M.Si
iv
SURAT KEPUTUSAN SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU (STAH)
DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH
NOMOR: STAH-DS/ PP.00.9/ 199i /SK/2016
TENTANG
PEMBERLAKUAN STATUTA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU (STAH) DHARMA SENTANA
SULAWESI TENGAH
ATAS ASUNG KERTA WARANUGRAHA IDA SANG HYANG WIDHI
WASA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU (STAH) DHARMA SENTANA
SULAWESI TENGAH
Menimbang : a. bahwa demi pelaksanaan tata kelola Sekolah Tinggi Agama
Hindu (STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah Tahun
2016, dipandang perlu untuk memberlakukan Statuta;
b. Statuta yang telah disusun dipandang perlu untuk
diberlakukan dalam tata kelola lembaga;
c. bahwa berdasarkan poin a dan b sebagaimana tersebut di
atas, dipandang perlu menetapkan dalam surat keputusan.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Permenkeu No. 65/ PMK.02/2015 tentang Standar Biaya
Masukan tahun anggaran 2016
3. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
Nomor 68 Tahun 2012 Tentang Penetapan Izin Operasional
Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Sentana Sulawesi
Tengah.
4. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
No 68 Tahun 2016 tentang penetapan izin Program Studi
Pariwisata Budaya dan Keagamaan.
5. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
No 69 Tahun 2016 tentang penetapan izin Program Studi
Pendidikan Guru Anak Usia Dini
6. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
No 70 Tahun 2016 tentang penetapan izin Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
7. Rekomendasi gubernur Sulawesi Tengah No.
503/347/RO.EKBANK/2008
v
8. Statuta Sekolah Tinggi Agama Hindu ( STAH) Dharma
Sentana Sulawesi Tengah Tahun 2012
Memperhatikan : Hasil semiloka Revisi Statuta Sekolah Tinggi Agama Hindu
(STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah tanggal 28
September 2016.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PEMBERLAKUAN STATUTA SEKOLAH TINGGI
AGAMA HINDU (STAH) DHARMA SENTANA
SULAWESI TENGAH TAHUN 2016
Pertama : Memberlakukan Statuta sebagai pedoman tata kelola Sekolah
Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana Sulawesi
Tengah tahun 2016;
Kedua : Setelah penetapan pemberlakuan ini, maka akan digunakan
sebagai pedoman dalam tata kelola lembaga;
Ketiga : Segala biaya yang dikeluarkan akibat surat keputusan ini
dibebankan pada bantuan dana Peningkatan Lembaga
Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH)
Dharma Sentana Sulawesi Tengah Tahun 2016;
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan
ketentuan, apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Palu
Pada Tanggal 28 September 2016
Ketua,
Dr. I Wayan Sudarsana, S.Si., M.Si
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
KATA SAMBUTAN KETUA STAH ...................................................................... iii
SK PEMBERLAKUAN STATUTA STAH ............................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB II KETENTUAN UMUM .......................................................................... 4
BAB III VISI DAN MISI ................................................................................... 6
BAB IV IDENTITAS ........................................................................................ 8
BAB V TATA KERJA ...................................................................................... 30
BAB VI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ................................................... 33
BAB VII KEMAHASISWAAN ............................................................................ 37
BAB VIII PEMBIAYAAN .................................................................................... 41
BAB IX SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA DAN PRASARANA ...................... 43
BAB X KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN ....................... 45
BAB XI PENGAWASAN AKADEMIK ................................................................ 46
BAB XII KERJASAMA PERGURUAN TINGGI ................................................... 46
BAB XIII KODE ETIK, PENGAWASAN DAN SANKSI ......................................... 47
BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN .................................................................. 49
BAB XV KETENTUAN PENUTUP ..................................................................... 49
1
YAYASAN
DHARMA KERTI
Akta Notaris No. 1305 / DK-30 / I / 2007
Jl. Jabal Nur No.1 palu -Sulawesi Tengah
Telp.(0451) 4750285, Fax. (0451) 4736565
STATUTA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA SENTANA
SULAWESI TENGAH
NOMOR : 039/yayasan/DK/ST/IX/2016
TANGGAL : 28 SEPTEMBER 2016
BAB 1
PENDAHULUAN
Bagian 1
Latar Belakang
Bahwa untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu masyarakat
adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar
1945 diperlukan pembangunan di bidang pendidikan yang berkelanjutan guna
melahirkan sumber daya manusia, yang handal dan mampu mencapai tujuan
pembangunan dimaksud. Peningkatan pembangunan di bidang pendidikan dapat
berwujud melalui salah satu pendirian lembaga pendidikan.
Berkaitan dengan pembangunan di bidang pendidikan diperlukan suatu
lembaga-lembaga sebagai pengembangan pendidikan yang berkelanjutan. Di
seluruh wilayah Indonesia secara umum telah banyak berdiri lembaga-lembaga
pengembang pendidikan dengan nama yang berbeda-beda seperti Sekolah Tinggi,
Institut dan Universitas baik negeri maupun swasta akan tetapi terdapat juga
lembaga pendidikan yang memang secara khusus mengajar pendidikan
keagamaan seperti Sekolah/Perguruan Tinggi Agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, dan Budha.
Agama Hindu adalah salah satu dari enam agama yang keberadaanya diakui
oleh Pemerintah belum banyak memiliki lembaga pendidikan tinggi yang
bernuansa Hindu artinya secara khusus mengajarkan pendidikan agama Hindu,
2
sehingga nantinya mampu melahirkan insan Hindu yang memiliki pribadi yang
selaras, serasi, dan seimbang antara kepentingan duniawi (kehidupan jasmani)
dan akherat (jagadhita dan moksartam).
Untuk mewujudkan tujuan itu, Yayasan Dharma Kerti Sulawesi Tengah
bertekad mendirikan lembaga pendidikan yang secara khusus bertujuan untuk
mengajarkan/mendidik masyarakat Hindu belajar mendalami agamanya dan
mengembangkan kreativitas seni keagamaan pada Sekolah Tinggi Agama Hindu
(STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah
bertujuan untuk: (1) menghasilkan lulusan yang berkualitas akademik dan non
akademik, (2) mewujudkan suasana belajar yang kondusif, (3) mengamalkan
temuan hasil penelitian dalam rangka membina masyarakat, (4) mewujudkan
administrasi yang memadai untuk mendukung aktifitas dan fungsi STAH Dharma
Sentana Sulawesi Tengah, dan (5) mengaktualisasikan ajaran agama dalam
pengabdian pada masyarakat. Di samping itu juga membantu pemerintah dalam
menghasilkan tenaga pendidik berjenjang sarjana (S1) dan tenaga-tenaga yang
berkualitas dan profesional serta mampu mengamati, menganalisa, dan
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Dalam rangka
merealisasikan tujuan di atas, para mahasiswa nantinya akan diberikan kurikulum
berbasis KKNI program sarjana (S1) merupakan sejumlah bahan kajian serta
pelajaran dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan secara khas
(local genious).
Sebagai sentral pengkajian agama Hindu, STAH merupakan bagian integral
dari sistem pendidikan nasional diharapkan mampu membina, mengembangkan,
meningkatkan, menyebarluaskan, dan menerapkan ilmu pengetahuan agama
Hindu dalam upaya mecerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara menuju
terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya. Demikian juga harus mampu
membina dan mengembangkan tenaga pengajar (Dosen) dan mengembangkan
kemampuan mahasiwa agar memiliki kecakapan dan ketrampilan untuk menjadi
motivator pengabdian kepada masyarakat Hindu dalam meningkatkan Sradha
3
serta turut bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara Republik
Indonesia.
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah sebagai salah satu bentuk
Perguruan Tinggi Swasta di bidang ilmu pendidikan agama Hindu, di masa
mendatang akan mempuyai peranan yang sangat penting dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab pembangunan mental serta moral bangsa baik di
wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Khsusunya maupun di Indonesia pada
umumnya mengingat kedudukan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah yang
berada di pusat pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah yang juga merupakan
pusat pendidikan. Dalam kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia
Hindu di bidang agama, STAH Dharma Sentana Sulawesi tengah memiliki posisi
strategis karena hanya kegiatan tersebut yang akan menghasilkan sarjana-sarjana
Hindu yang memiliki Sradha dan Bhakti kepada Sang Hyang Widhi Wasa dan
berbudi pekerti luhur yang dilandasi oleh ajaran Agama Hindu.
Bagian 2
Dasar Hukum
Atas Asung Kerta Wara Nugraha Sang Hyang Widhi Wasa sebagai
perwujudan pelaksanaan undang-undang Nomor :20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional, peraturan pemerintah Nomor : 15 tahun 2015 tentang
standar nasional pendidikan tinggi, dan Peraturan Menteri Agama Nomor 56
tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Hindu, maka ditetapkan Statuta
Sekolah Tinggi Agama Hindu ( STAH ) Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
Pasal 2
Ruang Lingkup
Statuta STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah meliputi seluruh aturan
dan pedoman penyelenggaraan pendidikan tinggi yang meliputi: perencanaan,
penyelenggaraan, pengembangan program kegiatan, dan tata laksana kelembagaan
4
serta kerja sama dengan pemangku kepentingan yang sesuai dengan tujuan STAH
Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
BAB II
KETENTUAN UMUM
Pasal 3
Pengertian-Pengertian
a. Untuk memudahkan dan menyamakan persepsi terhadap hal-hal di bawah
ini diberikan pengertian :
1. Menteri adalah Menteri Agama Republik Indonesia.
2. Dirjen adalah Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu.
3. Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Sentana Sulawesi Tengah yang
selanjutnya dalam Statuta ini disingkat dengan STAH Dharma Sentana
Sulawesi Tengah berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI dan bertanggungjawab kepada
Yayasan Dharma Kerti Sulawesi Tengah.
4. Statuta STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah adalah pedoman
penyelenggaraan kegiatan akedemik, kemahasiswaan, kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan kepegawaian yang sesuai dengan tujuan STAH
Dharma Sulawesi Tengah.
5. Jenis-jenis dan jalur pendididkan:
a. Jenis pendidikan pada STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
adalah pendidikan Akademik.
b. Pendidikan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah adalah
pendidikan tinggi sebagai lanjutan dari pendidikan menegah atas di
jalur pendidikan sekolah.
c. Pendidikan STAH Dharma Sentana Sulawesi tengah adalah
pendidikan formal yang diselenggarakan melalui kegiatan belajar
mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.
5
6. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
7. Pendidikan akedemik pada STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu
pengetahuan, sikap dan keterampilan dibidang: Pendidikan Agama Hindu
(PAH), Pariwisata Budaya dan Keagamaan, Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD), dan Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGPAUD).
8. Civitas Akademik adalah kumpulan komunitas yang terdiri dari: Dosen,
Mahasiswa, dan Pengelola STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
9. Dosen adalah Tenaga pendidik pada STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah yang diangkat dengan tugas utama melaksanakan Tri Dharma
perguruan tinggi
10. Mahasiswa STAH Dharma Sentana Selawesi Tengah adalah peserta didik
yang terdapat dan belajar pada STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
11. Pengelola adalah tenaga struktural yang bertugas dalam penyelenggaraan
tata laksana pada STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
12. Alumni adalah lulusan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah dari
berbagai jurusan dan Program Studi.
13. Ketua STAH adalah Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Sentana
Sulawesi Tengah.
14. Senat STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah adalah badan normatif
dan perwakilan tertinggi pada STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
15. Kebebasan akademik adalah kebebasan yang di miliki segenap Civitas
Akademik STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah untuk melaksanakan
kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan secara mandiri dan bertanggung jawab.
6
BAB III
VISI DAN MISI
Pasal 4
Visi
1. Visi STAH Dharma Sentana.
Terwujudnya STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah yang unggul
dan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, memiliki
Sradha, Bhakti serta profesional.
2. Visi Program Studi Pendidikan Agama Hindu
Terwujudnya Tenaga Pendidik yang unggul dalam pendidikan
Pendidikan Agama Hindu berbasis penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.
3. Visi Program Studi PGSD STAH DS
Program Studi PGSD STAH DS unggul dalam pendidikan sekolah
dasar yang berbasis penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
4. Visi Program Studi PGPAUD STAH DS
Program Studi PGPAUD STAH DS unggul dalam pendidikan Anak
Usia Dini yang berbasis penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
5. Visi Program Studi Pariwista Budaya dan Keagamaan
Terwujudnya Program Studi Pariwisata Budaya dan Keagamaan yang
mandiri, berbudaya, dan unggul secara regional, nasional dan atau
internasional pada tahun 2020.
Pasal 5
Misi
1. Misi STAH Dharma Sentana
Misi STAH Dharma Sentana diarahkan untuk mewujudkan visi
tersebut di atas, dengan rumusan sebagai berikut:
a. Melaksanakan peningkatan kualitas dan optimalisasi kegiatan belajar
mengajar.
7
b. Melaksanakan peningkatan kualitas pengelola kegiatan akademik
berbasis teknologi informasi dan seni.
c. Melaksanakan pendidikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian
masyarakat yang adaptif dan relevan dengan program studi STAH
Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
d. Melaksanakan administrasi yang akuntabel dengan dukungan sumber
daya yang profesional.
e. Melaksanakan sinergisitas dan iklim kerja yang kondusif dikalangan
civitas akademika.
f. Melaksanakan pengamalan ajaran agama dan pengabdian kepada
masyarakat.
g. Melaksanakan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai
dengan bidangnya.
2. Misi Program Studi Pendidikan Agama Hindu
Program Studi PAH STAH DS mempunyai misi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan yang profesional untuk menghasilkan
outcome yang handal dibidang pendidikan keagamaan.
b. Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian dalam bidang pendidikan,
ilmu agama dan pendididkan agama Hindu.
c. Menerapkan hasil penelitian melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Misi Program Studi Pendidikan PGSD STAH DS
Program Studi PGSD STAH DS mempunyai misi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untukmenghasilkan
outcomehandal dibidang pendidikan.
b. Melaksanakan kegiatan penelitian bidang Pendidikan Anak Usia Sekolah
Dasaruntuk menunjang pembangunan nasional.
c. Menerapkan hasil penelitian melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat berbasis pendidikan pada anak usiasekolah dasar.
4. Misi Program Studi PGPAUD STAH DS
Program Studi PGPAUD STAH DS mempunyai misi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan profesional dalam menghasilkan outcome
handal dibidang pendidikan.
8
b. Melaksanakan kegiatan penelitian bidang Pendidikan Anak Usia Dini
untuk menunjang pembangunan nasional.
c. Menerapkan hasil penelitian melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat berbasis pendidikan pada Anak Usia Dini.
d. Memberikan bantuan layanan konsultasi psikologi Pada Anak Usia Dini.
5. Misi Program Studi Pariwisat Kebudayaan dan Agama
a. Mengembangkan tata kelola program studi, pelayanan dan proses
pendidikan di bidang pariwisata yang bermutu.
b. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia, sarana, dan prasarana
penunjang pendidikan untuk mendukung penyelenggaraan fungsi Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
c. Mewujudkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang
berorientasi pada pemecahan masalah (problem solving) yang ada pada
masyarakat.
d. Meningkatkan publikasi ilmiah dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
dalam bidang pariwisata.
e. Mengembangkan komunikasi dan kemitraan dengan pemangku
kepentingan (stakeholder) di bidang pariwisata.
BAB IV
IDENTITAS
Pasal 6
Nama dan tempat
1. Nama lembaga ini adalah Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma
Sentana Sulawesi Tengah.
2. STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah berkedudukan di Jln Roviega No.29
Kelurahan Tondo Palu Sulawesi Tengah
9
BAB 7
AZAS
Azas sekolah tinggi agama Hindu (STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah
adalah Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 beserta perubahannya yang
bertujuan :
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik yang profesional dan dapat menerapkan,
mengembangkan serta memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian, dan budaya.
2. Mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian
budaya, dan selalu mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat serta meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada Sang
Hyang Widhi Wasa.
3. Terlaksananya kurikulum dan kegiatan akademik yang berkulitas.
4. Terlaksananya penelitian, pengabdian pada masyarakat, pengkajian seni
budaya adat istiadat, dan agama Hindu yang dapat menjawab tantangan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghadapi era globalisasi.
5. Tersedianya dan terlaksananya kegiatan administrasi dengan baik dalam
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pasal 8
Lambang STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
1. Lambang STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah terdiri dari lima daun
teratai membuntuk segi lima melamabangkan Panca Sradha. Arti lambang
STAH Dharma sentana Selawesi Tengah selengkapnya adalah sebagai
berikut :
a. Warna hitam, putih, dan merah yang merupakan bingkai segi lima
memiliki arti:
10
Hitam merupakan lambang dewa Wisnu yang bermakna suci
laksana, srupa lansadhu jati. Diharapkan sumber daya manusia yang
dilahirkan STAH Dharma sentana nantinya memiliki pengetahuan
suci dan berprilaku berdasarkan dharma.
Putih merupakan lambang dewa Iswara yang memiliki makna suka
sugit tur rahayu & stiti bhakti. Diharapkan nantinya dapat
menghasilkan lulusan yang kaya akan ilmu pengtahuan dan dapat
diabdikan kepada semua umat manusia.
Merah merupakan lambang dewa Brahma yang bermakna pradnyan
maring tatwa aji. Di harapkan lulusan nantinya bebar-benar dapat
mempelajari dari memiliki ilmu pengtahuan sesuai dengan
keahliannya masing-masing.
b. Bunga teratai melambangkan kesucian yang terdiri dari depan (8) helai
yang di sebut dengan asta dala melambangkan dengan (8) dewa yang
mengusai penjuru mata angin. STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
ini adalah dimiliki seluruh umat Hindu.
c. Gambar Ganesa dengan kepala besar, daun telinga lebar, perut besar,
dan belalai panjang yang berada di tengah lingkaran melambangkan
simbol kebijakan. Di mana masing-masing memiliki pengertian sebagai
berikut:
Kepala besar dari Ganesa berarti memiliki pikiran yang luas.
Telinga besar melambangkan simbol mendengarkan lebih banyak.
Perut besar adalah simbol menerima dengan kebijaksaan semua yang
baik maupun yang buruk .
Belalai panjang berarti efisiensi dan adaptasi yang tinggi.
d. Buku atau lontar sebagai sumber ilmu pengetahuan suci. Sumber daya
manusia yang dilahirkan dapat mewariskan segala ilmu pengetahuan
suci yang telah diperolehnya di STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah kepada generasi berikutnya.
e. Warna hijau yang melatar belakangi semua simbol-simbol di atas adalah
memiliki makna teleb ring tapa berata tur satya ring budhi. Diharapkan
11
para mahasiswa taat mengkuti proses pendidikan dan mampu
menghadapi tantangan jaman serta mampu mengendalikan indria.
Pasal 9
Bendera, Mars, dan Hymne
1. Bendera STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah bentuk segi empat
panjang yang memiliki lebar dua persegi (2/3) dari panjang. Bendera
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah berwarna dasar putih dengan
runbai sisi-sisinya berwarna kuning. Di tengah-tengah ada lambang STAH
Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
2. Mars STAH Dharma Sentana Sulawesi tengah merupakan lagu yang
mengekspresikan kegunaan, semangat, dan penuh optimisme, berjiwa
Pancasila, serta mencerminkan cita-cita STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah masa depan.
3. Hymne STAH Dhana sentana Sulawesi Tengah merupakan lagu yang
mengekspresikan pujian, kasih, pengharapan, berwibawa, dan berjiwa
Pancasila serta mencerminkan cita-cita Dharma Sentana Sulawesi Tengah
sebagai lambang pendidikan keagaman Hindu.
Pasal 10
Busana Ademik
Busana akademik di lingkungan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah,
terdiri dari toga jabatan dan toga wisudawan serta busana akademik lainnya.
Toga jabatan adalah jubah yang dikenakan oleh ketua STAH, wakil ketua
STAH, dan anggota senat lainnya. toga jabatan dikenal pada saat upacara -
upacara dies natalis dan wisuda sarjana, pengukuhan guru besar, dan promosi
doktor kehormatan. Toga jabatan tersebut terbuat dari bahan kain katun Wool
POLOS berwarna hitam, berukuran besar sampai kebawah lutut dengan bentuk
lengan panjang melebar kurang lebih 12 cm, pada bgian atas lengan sebelah luar
12
dan pada bagian punggung lengan terdapat lipitan-lipitan (pilo). Leher toga dan
sepanjang garis pembuka dilapisi beludru dengan berwarna kuning tua
diperuntukantoga ketua STAH dan wakil ketua STAH, warna kuning emas
diperuntukkan toga guru besar, sedangkan untuk lainnya disesuaikan dengan
warna masing-masing jurusan.
Toga jabatan dilengkapi dengan topi jabatan dan kalung jabatan.
a. Topi jabatan adalah penutup kepala terbuat dari warna hitam berbentuk
segi lima sisi masing-masiang 20 cm. di tengahnya terdapat hiasan kuncir
lilitan benang berwarna kuning, sedangkan yang lain menyesuaikan
dengan jurusannya masing-masing.
b. Kalung jabatan ketua STAH dikenakan di atas toga jabatan, bentuk
rangkaian lambang STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah terbuat dari
logam tipis berwarna kuning emas.
c. Kalau Jabatan wakil ketua STAH dikenakan di atas toga jabatan, bentuk
rangkaian lambang kecil dan berwarna putih perak.
d. Kalau jabatan Guru Besar terbuat dari pita selebar 10 cm berwarna
lambang jurusannya, kedua ujung pita kalau jabatan dipertemukan dengan
lambang STAH Dharma Sentana sulawesi tengah yang terbuat dari
bulatan logam Tipis bergaris tengah 10 cm dan berwarna kuning Emas.
Toga Wisuda adalah Jubah yang digunakan pada saat upacara Wisuda Sarjana
oleh para Wisudawan yang telah menyelesaikan studi program sarjana S1 di
lingkungan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
a. Toga Wisuda tersebut dari kain berwarna hitam, ukuran besar dan panjang
sampai di bawah lutut, lengan panjang dan merata, ada lipatan (ploi) pada
lengan atas dan punggung toga.
b. Kelengkapan Toga bagi Wisuda adalah Topi Wisuda yang berbentuk segi
lima (5) ukuran dan warnanya sama dengan topi jabatan. Hiasan Kuncir
Wisuda sesuai dengan warna dasar lambang jurusan program.
c. Busana Civitas Akademik STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
mencerminkan busana yang berciri khas kehidupan.
13
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah adalah unit organik di lingkungan
kementerian Agama dipimpin oleh ketua STAH yang bertanggung jawab
kepada yayasan Dharma Kerti Sulawesi Tengah. Pembinaan STAH Dharma
sentana Sulawesi tengah dilakukan oleh Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia.
Pasal 11
Tugas
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah bertugas melaksanakan pendidikan
tinggi, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku
Pasal 12
Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, STAH
Dharma Sentana Sulawesi Tengah menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan dan perumusan konsep kebijakan dan perencanaan program.
b. Penyelengaraan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama Hindu
dan teknologi, kesenian dan kebudayaan.
c. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan agama
Hindu, teknologi, kesenian, dan kebudayaan.
d. Pelaksanaan pembinaan kemahasiswaan
e. Pelaksanaan pembinaan civitas akademik
f. Pelaksanaan kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga lain.
g. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan kegiatan
h. Pelaksanaan penelitian dan pengawasan kegiatan .
i. Pelaksanaan kegiatan administrasi.
14
Pasal 13
Susunan Organisasi
Susunan organisasi STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah terdiri dari:
1. Ketua STAH Dharma Sentana Tengah
2. Senat STAH Dharma Sentana Sulawesi tengah
3. Unit penjaminan Mutu Pendidikan (UPMP)
4. Wakil ketua I,II,dan III
5. Jurusan (Program Studi).
6. UP3M, perpustakaan, BAAK, dan Bendahara
7. Kepala Laboratorium
8. Kelompok Dosen
9. Sub Bagian Akademik Kemahasiswaan, Administrasi dan Kepegawaian, dan
Umum
Pasal 14
Tugas dan Tanggung Jawab Ketua
1. Ketua STAH memimpin penyelengaraan pendidikan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga
administrasi, STAH Dharma Sentana serta hubungannya dengan
masyarakat.
2. Bilamana Ketua STAH berhalangan tidak tetap, maka ketua STAH
menunjuk salah satu Wakil ketua bertindak sebagai pelaksana harian Ketua
STAH.
3. Bilamana Ketua STAH berhalangan tetap, penyelenggara perguruan tinggi
mengangkat Pejabat Sementara (Pjs) Ketua STAH sebelum diangkat Ketua
STAH yang baru.
4. Ketua STAH Dharma Sentana bertanggung jawab sepenuhnya kepada
Yayasan Dharma Kerti Sulawesi Tengah.
15
Pasal 15
Fungsi Ketua
Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 Ketua STAH
menyelenggarakan fungsi :
1. Koordinasi perumusan kebijakan di bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat.
2. Pembinaan tenaga kependidikan, tenaga administrasi, mahasiswa, dan
hubungan dengan masyarakat
3. Pelaksanaan Kebijakan teknis yang secara fungsional menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan kebijakan umum pemerintah, Kebijakan Menteri,
dan kebijakan teknis Dirjen.
4. Pengelolaan administrasi.
5. Pembinaan pengawasan dan penilaian penyelenggaraan STAH Dharma
Sentana Sulawesi Tengah.
6. Pelaksanaan pengawasan dan penelitian penyelenggaraan STAH Dharma
Sentana Sulawesi Tengah.
7. Penilaian Prestasi, Proses penyelengaraan, dan penyusunan laporan.
Pasal 16
Wakil Ketua
Dalam melaksanakan tugas Ketua dibantu oleh 3 (tiga) orang Wakil Ketua yang
bertanggung jawab kepada ketua.
a. Wakil ketua Bidang Akademik, selanjutnya disebut Wakil ketua I
b. Wakil Ketua Bidang Keuangan dan Kepegawaian, selanjutnya disebut Wakil
Ketua II.
c. Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, selanjutnya disebut Wakil Ketua III.
d. Wakil Ketua I bertugas membantu ketua STAH dalam memimpin
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian pada
masyarakat yang meliputi :
1. Koordinasi Perencanaan di bidang pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian Kepada masyarakat.
16
2. Pembina tenaga Dosen, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Penyusunan Laporan perogram pendidikan dalam berbagai peningkatan
dan bidang usaha pengembangan sumber daya penalaran mahasiswa.
4. Penyiapan Kerjasama pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dengan lembaga lain di dalam dan dilur
negeri.
5. Pemecahan masalah yang timbul di bidang pengabdian masyarakat.
6. Pelaksanaan penilaian prestasi akademik dosen, proses
penyelenggaraan kegiatan, laporan tahunan.
Wakil Ketua II bertugas membantu Ketua STAH dalam bidang :
a. Mengkoordinasikan kegiatan di bidang perencanaan, pengelolaan
kepegawaian, keuangan, dan kekayaan STAH serta kekayaan yang
bersumber dari negara.
b. Pembinaan tenaga pegawai.
c. Merencanakan kerumah tanggaan umum dan pengelolaan data
d. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan pegawai.
e. Menyiapkan kerja sama dalam bidang sarana dan prasarana keuangan, dan
administrasi umum.
Wakil ketua III,bertugas membantu Ketua STAH dalam bidang :
a. Koordinasi pembinaan mahasiswa dalam mengembangkan minat, sikap, dan
organisasi serta kegiatan mahasiswa (akademik, seni,budaya dan olahraga).
b. Pembinaan kesejahteraan dan usaha bimbingan serta penyuluhan bagi
mahasiswa.
c. Pembinaan usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa.
d. Pembinaan kerja sama dengan semua pihak di bidang kemahasiswaan,
pengabdian kepada masyarakat dan usaha penunjangannya, pembinaan iklim
kampus dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
pancasila dan undang-undang dasar 1945.
e. Menyiapkan rencana pembinaan dan pelayanan di bidang kemahasiswaan
dan Alumni.
f. Pemecahan masalah di bidang kemahasiswaan .
17
g. Pelaksanaan penilaian prestasi kemahasiswaan dan proses penyelenggaraan
kegiatan dan penyusunan.
Pasal 17
Senat
1. Senat merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi pada STAH
Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
2. Senat mempunyai tugas pokok sebagai berikut:
a. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Sekolah Tinggi
Ilmu Agama Hindu.
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan pengembangan
serta kepribadian aktivitas akademik.
c. Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan perguruan tinggi.
d. Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas rencana anggaran
pendapatan belanja yang dilakukan ketua STAH.
e. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik dan otonomi
keilmuan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
f. Memberikan pertimbangan kepada Yayasan Dharma Kerti Sulawesi
Tengah berkenaan dengan calon-calon yang diusulkan untuk diangkat
menjadi Ketua STAH dan Dosen yang dicalonkan memangku jabatan
struktural.
g. Menegakan norma yang berlaku bagi civitas akademika.
3. Senat terdiri dari :
a. Perwakilan Guru Besar
b. Ketua STAH
c. Wakil Ketua
d. Ketua Jurusan
e. Perwakilan Dosen dari masing-masing Program Studi
4. Jumlah anggota senat perwakilan dosen diatur secara proporsional sesuai
jumlah dosen masing-masing jurusan dan ditetapkan oleh senat.
5. Syarat wakil dosen pada keanggotaan senat adalah :
18
a. Berkepribadian yang mulia
b. Jabatan fungsional minimal asisten ahli.
c. Tidak sedang mengikuti pendidikan /tugas belajar formal di luar daerah.
d. Menyatakan kesediaan secara tertulis.
6. Masa jabatan anggota senat dari unsur wakil dosen adalah 4 (empat) tahun.
7. Pemilihan wakil dosen dilakukan dengan pemilihan langsung oleh seluruh
dosen tetap pada jurusan yang bersangkutan yang dikoordinasi oleh Ketua
Jurusan.
8. Senat diketuai oleh Ketua STAH, didampingi oleh sekretaris yang dipilih
antara anggota senat.
9. Dalam melaksanakan tugasnya, senat dapat membentuk komisi yang
anggotanya terdiri dari anggota senat dan bila dianggap perlu di tambah
dengan anggota lain yang ditetapkan oleh senat.
10. Pengambilan keputusan dalam rapat senat dilakukan melalui musyawarah
dan mufakat atau melalui pemungutan suara.
11. Senat bersidang sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu semester.
Pasal 18
Jurusan
1. Jurusan merupakan pelaksanaan akademik pada STAH Dharma Sentana
Sulawesi Tengah yang menyelenggarakan pendidikan akademik satu cabang
ilmu pengetahuan dan seni yang bernafaskan Hindu.
2. Jurusan dipimpin oleh seorang ketua jurusan dari unsur dosen dengan syarat-
syarat tertentu dan bertanggung jawab kepada ketua STAH.
3. Syarat-syarat calon ketua jurusan adalah :
a. Sradha dan bhakti terhadap Sang Hyang Widhi Wasa.
b. Berusia maksimal 54 tahun
c. Sudah memiliki jabatan fungsional minimal asisten ahli.
d. Berkompetensi keilmuan pada jurusannya.
e. Bersedia di calonkan menjadi ketua jurusan.
19
4. Dalam melaksanakan tugasnya ketua jurusan dibantu oleh seorang sekretaris
jurusan.
5. Ketua dan sekretaris jurusan di angkat dan diberhentikan oleh ketu STAH
setelah mendapat persetujuan senat.
6. Percalonan ketua sekretaris jurusan melalui musyawarah mufakat dan atau
melalui pemungutan suara.
7. Bila mana ketua atau sekretaris jurusan berhalangan, ketua STAH menunjuk
pejabat sementara setelah mendapat pertimbangan rapat senat.
8. Ketua dan sekretaris jurusan di angkat untuk masa jabatan (empat) tahun dan
setelah itu dapat di angkat kembali dengan ketentuan tidak lebih dari dua
periode berturut-turut.
9. Jurusan mempunyai fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja jurusan
b. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran
c. Melaksanakan administrasi
d. Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggara kegiatan
serta penyusunan laporan.
Pasal 19
Tugas Ketua Jurusan.
Jurusan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pengajaran pada
program pendidikan akademik dalam satu bagian atau lebih program studi dari
bagian atau rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang meliputi :
1) Mengusulkan kepada ketua STAH melalui Wakil ketua I tentang :
a. Rencana penyempurnaan dan pengembangan kurikulum.
b. Mengalokasikan tugas mengajar Dosen.
c. Dosen penanggung jawab mata kuliah.
d. Pengembangan laboratorium/studio dalam rangka pengembangan
program studi.
e. Pengalokasian tugas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
20
2) Penilaian terhadap ketertiban :
a. Penyelenggaraan kuliah
b. Pelaksanaan ujian
3) Menetapkan atau dan perwalian mahasiswa atas pertimbangan tertentu
setelah berkonsultasi dengan ketua.
4) Menetapkan judul skripsi
5) Menetapkan dan atau mengganti dosen pembimbing, skripsi jadwal seminar
proposal/skripsi/komprehensi, tim penguji yudisio.
6) Melaksanakan evaluasi terhadap belajar hasil belajar mahasiswa sebagai
bahan penyempurnaan proses belajar mengajar.
7) Mengusulkan kepada ketua STAH melalui wakil ketua mahasiswa yang
mengalami :
a. Evaluasi terhadap satu semester III tahap II (semester)
b. Batas waktu penulisan skripsi satu tahun.
c. Batas waktu studi tujuh tahun.
8) Memberi persetujuan atas cuti akademik mahasiswa setelah mendapat
persetujuan dosen wali.
9) Cuti akademik diberikan maksimal dua kali selama studi.
10) Memeberi persetujauan atau atau penolakan atas permohonan mahasiswa
pindahan untuk memasuki jurusan yang ada di STAH.
11) Memberi persetujuan kepada mahasiswa yang mendapat tugas lain oleh
ketua STAH melalui ketua I.
12) Megusulkan kepada ketua STAH melalui ketua I berhubungan dengan
jumlah 1 dan kriteria peneriman mahasiswa baru/ pindahan.
13) Melaksanakan seminar, lokakarya, dan diskusi serta kegiatan ilmiah
lainnya.
14) Mengusulkan kepada ketua yayasan melalui ketua STAH dan wakil ketua 1
tentang formasi dosen untuk masiang-masiang jurusan sesuai kriteria dan
syarat-syarat tentu.
21
15) Membina dosen tetap yayasan yang belum mempuyai pangkat akademik
sekurang-kurangnya satu semester, dan tidak menerima dosen luar biasa
yang belum memiliki pangkat akademik.
16) Memberi persetujuan permohonan dosen untuk tugas belajar, atau megikuti
pendidikan tambahan.
17) Mendorong/memotivasi dosen untuk meningkatkan pelaksanan Tri Dharma
penguran tinggi.
18) Mengkoordinasikan pelaksanan tugas-tugas unit kerja yang ada di lingkup
jurusan.
19) Membentuk lingkungan akademik yang tertib dan untuk menunjang
pengembangan LPTEKS.
Pasal 20
Fungsi Ketua Jurusan
Untuk menyelengarakan tugas tersebut di atas, jurusan mempunyai fungsi
penyusunan rencana dan program kerja, pelaksanaan pendidikan, dan pengabdian
masyarakat, pelaksanaan administrasi, pelaksanaaan penilaian prestasi dan
penyelenggaraan kegiatan dan penyusunan laporan.
Pasal 21
Organisasi Jurusan
Organisasi jurusan terdiri dari:
Ketua dan Sekretaris Jurusan.
Ketua Program Studi
Ketua Laboratorium/Studio.
Kelompok Dosen.
Pasal 22
Jenis Jurusan
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah memiliki jurusan Pendidikan dan
Pariwisata. Penambahan jurusan mengikuti peraturan yang telah ditentukan.
22
Pasal 23
Progam Studi
1) Progam studi adalah pelaksanan akademik pada tingkat jurusan dalam di
siplin ilmu tertentu.
2) Penyeleggaraan progam studi di pimpin oleh ketua progam studi, ketua
progam studi bertanggu jawab kepada ketua jurusan.
3) Ketua progam studi harus memiliki keahlian sesuai dengan progam studinya.
4) Ketua progam di angkat oleh ketua STAH atas usul jurusan dan memperoleh
tujuan senat.
5) Masa jabatan ketua progam studi adalah 4 tahun dan dapat di angkat kembali
ketentuan lebih dri dua periode berturut-urut.
Pasal 24
Penambahan Progam Studi
Penambahan progam studi pada STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
mengikuti peraturan yang telah ditentukan.
Pasal 25
Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat ( UP2M)
1. Unit penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan untuk
pelaksanan di lingkungan STAH Dharma Sulawesi Tengah yang
meyelenggarakan kegiatan penelitian/pengkajian dan pengabdian kepada
masyarakat, kaijian sejarah, seni, dan budaya lokal, penerbit dan pencetak.
2. Unit penelitian dan pengabdian pada masyarakat di pimpin oleh seorang
kepala dan di bantuh di berhentikan oleh ketua STAH.
3. Kepala dan sekertaris unit dan penelitian dan pengabdian pada masyarakat di
angkat dan di berhentikan oleh ketua STAH setah mendapat pertimbagan
senat.
4. Masa jabatan kepala unit penelitian dan pengabdian pada masyarakat 4
(empat) tahun dan dapat di angkat kembali dengan kentuntua tdk lebih dari
dua prodeh berturut-turut.
23
Pasal 26
Tugas dan Fungsi UP2M
Tugas dan Fungsi UP2M adalah merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat serta penerbitan jurnal.
.
Pasal 31
Unit Penjaminan Mutu Pendidikan (UP2M)
Sistem penjamian mutu telah menjadi kebutuhan penting bagi semua lembaga,
termasuk lembaga pendidikan, lebih kusus bagi perguruan tinggi. Penjaminan
mutu bermuarah pada terwujudnya mutu liaran dan kompentensi luaran. Untuk
menjamin tercapainya mutu dan kompentensi luaran yang ditetapkan maka
dilaksananka penjaminan mutu layanan atas proses penyenggraan tri dharma
perguruan tinggi. Organisasi yang terdapat pda UP2M di STAH Dharma Sentana
adalah ketua, sekertaris dan anggota.
Pasal 32
Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Dosen
1. Dosen adalah tenaga pengajar di lingkungan STAH
2. STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah, terdiri ata dosen tetap dan dosen
tidak tetap.
3. Fungsi dosen adalah pelaksnaan pendidikan pengajaran,dan pengabdian pada
mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan dan minatnya dalam peroses
pendidikan dan pengembanganya.
4. Tugas dosen adalah melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat,melimputi:
a. Membuat kontrak perkuliahan.
b. Persiapan pemberian kulian.
c. Pembimbingan skripsi dan karya ilmiah lainnya.
d. Penguji mata kuliah dan penguji skripsi (sesuai ketentuan yang berlaku).
24
e. Penguji mata kuliah dan penguji skripsi ( sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Perwalian mahasiswa.
g. Melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
h. Melakukan penulisan ilmiah dan seminer.
i. Melakukan bimbingan pada kegiatan ko-kurikuler maha siswa.
5. Dosen bertangung jawab kepada ketua STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah.
Pasal33
Status Dosen
Status dosen tetap dan dosen tidak tetap.
1. Sebelum diangkat menjadi dosen, seorang calon dosen telah mengabdi
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.
2. Jenjang jabatan akademik dosen tetap terdiri dari asisten ahli, lektor, lektor,
kepala, dan guru besar, yang diatur sesuai peraturan perundangan-undangan.
3. Perubahan keahlian harus melalui pertimbagan senat dengan permohonan
tertulis.
Pasal 34
Persyaratan Dosen
1. Selalu menampilkan sebagai seorang yang berkepribadian mulia.
2. Memiliki wawasan keilmuan yang luas dan profesionalisme yang tinggi.
3. Kraetif, dinamis, dan invotif dalam pengembangan keilmuan.
4. Bersikap dan berperilaku jujur, arif, bijaksana dan dapat menjadi contoh bagi
anggota civitas akademik lainnya.
5. Berdisiplin tinggi selalu mematuhi kode etik.
6. Memiliki kemampuan penalaran dan ketajaman berpikir ilmiah tinggi.
7. Memiliki kesadaran yang tinggi di dalam bekerja yang didasari oleh niat
beryadnya dan selalu berupaya meningkatkan kualitas pribadi.
25
8. Berwawasan luas dan bijaksanan dalam menghadapai dan menyelesaikan
masalah.
9. Memiliki kemampuan antisipatif ke masa depan dan berfikir proaktif.
Pasal 35
Bagian Administrsi.
1. Bagian administrasi adalah satuan pelaksanan adminstrasi di bidang umum,
akademik, kemahasiswaan, kepegawaian, dan keuangan.
2. Bagian administrasi dipimin oleh kepala BAAK sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan bertanggung jawab kepada Ketua STAH.
Pasal 36
Profil Bagian Administtasi
Pegawai bagian adminstasi memiliki profil sebagai berikut:
1. Bersikap dan berperilaku jujur, disiplin dan berkepribadian mulia.
2. Memiliki profesionalisme yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya dan
mencintia pekerjaan.
3. Berorientasi pada kualitas pelayanan.
4. Cermat, cepat dan ekonomis dalam mengambil keputusan dan melaksanakan
tugas.
5. Sabar dan sopan dalam berbicara.
6. Selalu mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi.
7. Berpakaian rapi dan sopan dalam perbuatan.
Pasal 37
Tugas Bagian Administrasi
Bagian administrasi mempuyai tugas menyelenggarakan layanan administrasi
umum, akademik dan kemahasiwaan, kepegawaian, keuangan, perencanaan dan
tata usaha serta informasi.
26
Pasal 38
Fungsi Bagian Administrasi
Dalam melaksanakan tugas bagian administrasi menyelenggarakan fungsi:
1. Menyusun rencana dan program kerja, serta pengelolaan di bidang
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, akademik,
kemahasiawaan, perencanaan, tata usaha dan sistem informasi.
2. Pelaksanaan tata usaha dan hubungan masyarakat, administrasipendidikan
dan pengajaran, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat, registrasi
mahasiswa, administrasi pembinaan kelembagaan dan kegiatan mahasiswa,
dan alumni, pengelolaan kesejahtraan mahasiswa, pengelolaan data dan
informasi, serta pengendalian.
3. Menyelenggarakan administrasi dan kegiatan penilaian prestasi dan
penyusunan laporan.
Pasal 39
Struktur Bagian Administrasi
Bagian administrasi terdiri dari:
1. Sub Bagian Umum
2. Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan.
3. Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan.
Pasal 40
Tugas Bagian Umum
1. Sub Bagian Umum, mempunyai tugas dan kewajiban melakukan penyusunan
konsep rencana dan program kerja perlengkapan, kerumah-tanggaan dan tata
usaha, melaksanakan pengelolaan perlengkapan, melakukan pengelolaan
kerumahtanggan, mengadakan kegiatan publikasi dan hubungan masyarakat,
melaksanakan pengelolaan ketatausahaan dan melaksanakan penelitian
prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan kerja serta penyusunan laporan.
2. Sub Bagian Kepegawaian dan keuangan mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana dan program kerja, menyusun rencana di bidang
27
kepegawain dan keuangan serta inventaris negara, melaksanakan administrasi
pengadaan dan mutasi pegawai,melaksanakan administrasi pengembagan
pegawai, kesejahtraan pegawai, melaksanakan penilaian prestasi dan proses
penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan.
3. Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana dan program kerja, menyusun rencana konsep dan
program akademik dan kemahasiswaan, melakukan registrasi dan heregistrasi
mahasiswa, melaksanakan administrasi pada masyarakat, melaksanakan
administrasi pembinaan kelembagaan mahasiswa dan alumni , melaksanakan
administrasi pembinaan kelembagaan mahasiswa dan alumni, melaksanakan
administrasi kegiatan kemahasiswaan, melaksanakan pengelolaan
kesejahtraan mahasiswa dan melaksanakan penilaian perestasi dan proses
penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan.
Pasal 41
Unit Perpustakaan
1. Unit perpustakaan adalah unsur penunjang akademik di bidang
keperpustakaan.
2. Unit perpustakaan melakukan penyusunan konsep, rencana dan program kerja
di bidang perpustakaan, pengembangan keperpustakaan dan pustakawan,
pemberian pelayananbahan keperpustakaan, pemeliharaan bahan pustaka,
pelayanan referensi, katalogisasi, pengelolaan tata usaha dan administrasi
perpustakaan, kerja sama antara perpustakaan perguruan tinggi dan bidang
lain di dalam dan di luar negeri, penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan
serta penyusunan laporan.
3. Unit perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat diantara
pustakawan atau dosen yang dianggap mampu dan bertanggung jawab kepada
Wakil Ketua 1.
4. Kepala unit perpustakaan diangkat dan diberhentikan oleh ketua STAH
melalui pertimbangan senat.
28
Pasal 42
Tugas Pustakawan
1. Pustakawan mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Perpustakaan terdiri dari sejumlah pustakawan dan jabatan Struktural.
3. jumlah pustakawan ditetapkan menurut kebutuhan.
4. Jenis dan jenjang pustakawan diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undagan yang berlaku.
Pasal 43
Struktur Perpustakaan
Struktur organisasi Unit Perpustakaan ditetepkan dengan keputusan Ketua STAH
setelah mendapat pertimbangan senat.
Pasal 44
Unit Laboratorium
1. Unit Labotorium merupakan perangkat pelaksanaan pendidikan pada jurusan
dalam pendidikan akademik dan profesional.
2. Unit Labotorium melaksanakan penyusunan konsep dan rencana serta
perogram labotorium, pelaksanaan pengujian, dan eksperimen disiplin ilmu
tertentu sesuai dengan spesifikasi laboratorium yang bersangkutan,
mengupayakan temuan-temuan baru untuk mengembangkan IPTEKS dan
pelaksanaan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta
penyusunan laporan.
3. Unit Laporan dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat oleh dosen yang
dianggap mampu dan bertanggung jawab kepada Wakil Ketua 1.
4. Unit Laporan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STAH setelah melalui
pertimbangan senat.
29
Pasal 45
Fungsi tugas, dan Tanggung Jawab Kepada Laboratorium
1. Fungsi
Sebagai dapur ilmiah dalam mempersiapkan sarana penunjang untuk
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sebagian cabang
ilmu tertentu sesuai bidang studi bersangkutan, dan pengabdian kepada
masyarakat.
2. Fungsi
Mengkaji perkembangan ilmu Pendidikan Agama Hindu sebagai penunjukan
pelaksanan pendidikan melalui :
1) Pegembangan kurikulum, silabus, bahan ajar, SAP/GBPP.
2) Membantu jurusan untuk memperlancar kegiyatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, dan Pengembangan Ilmu.
3) Bersama dengan jurusan, membuat perencanaan/program pengembangan
jurusan sesuai Visi dan Misi.
4) Mengadakan evaluasi pelaksaan kegiatan Praktikum, dan pembuatan
beban kerja dosen dalam melaksanakan bimbingan di labaratotium.
3. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada jurusan.
Pasal 46
Bendahara
1. Bendahara mempuyai tugas menerima dan mengeluarkan Dana STAH DS
sesuai dengan kebutuhan.
2. Bendahara mempuyai tugas membukukan setiap dana Masuk dan keluar
3. Bendahara bertanggung jawab sekaligus membuat laporan Kepada Wakil
Ketua II.
30
BAB V
TATA KERJA
Pasal 47
Pengangkatan, Pemberhentian, Masa Jabatan
Ketua dan wakil Ketua STAH
1. Ketua STAH dipilih melalui rapat senat, kemudian diusulkan untuk diangkat
oleh Yayasan Dharma Kerti.
2. Ketua STAH diberhentikan oleh Yayasan Dharma Kerti sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Masa jabatan Ketua STAH 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali
dengan ketentuan tidak lebih dari dua periode berturut-turut
4. Dalam kondisi tertentu seperti kualifikasi calon yang dipertimbangkan oleh
senat tidak memenuhi syarat atau senat tidak bisa melaksanakan tugas dan
fungsinya untuk memilih ketua STAH, maka pengangkatan dan
pemberhentian Ketua STAH dilakukan langsung oleh Yayasan Dharma
Kerti.
5. Wakil Ketua diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STAH Dharma Sentana
atas persetujuan Yayasan Dharma Kerti.
6. Masa jabatan Wakil STAH adalah masing-masing 4 (empat) tahun dengan
ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.
7. Pemilihan calon Ketua STAH dilakukan secara terpisah dengan pemilihan
calon Wakil Ketua STAH.
8. Pemilihan calon wakil Ketua STAH dilakukan oleh Ketua terpilih selambat-
lambatnya satu bulan setelah pelantikan.
9. Dalam hal sisa masa jabatan Ketua STAH berhalangan tetap masih di atas
satu (1) tahun, Senat mengadakan pemilihan Ketua sebagai Pejabat
Sementara (Pjs) sampai berakhir masa jabatan Ketua yang digantikannya.
10. Bilamana Wakil Ketua berhalangan tidak tepat, Ketua STAH dapat menunjuk
salah seorang Wakil Ketua lainnya sebagai pelaksana harian (Plh) Wakil
Ketua yang berhalangan tidak tetap tersebut.
31
11. Bilamana Wakil Ketua berhalangan tetap, Ketua STAH mengangkat Wakil
Ketua sebagai pejabat antar waktu berdasarkan pertimbangan Senat.
Pasal 48
Syarat-Syarat Bakal Calon Ketua
1. Syarat-syarat bakal calon atau calon Ketua adalah:
a. Memiliki Srada dan Bhakti kepada Sang Hyang Widhi Wasa.
b. Berusia maksimal 61 tahun.
c. Berlatar belakang pendidikan minimal S-2.
d. Menduduki jabatan fungsional serendah-rendahnya Lektor.
e. Bersedia dicalonkan menjadi Ketua STAH dengan membuat pernyataan
tertulis.
f. Menyampaikan visi, misi, dan Progam Kerja dalam sidang senat
dan civitas akademik minimal mencakup:
1. Peningkatan mutu kelulusan STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah selama periode kepemimpinan ke depan.
2. Peningkatan Kreatifitas, dan Prestasi civitas akademik.
3. Mampu menciptakan atmosfer akdemik yang kondusif
4. Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Dosen dan tenaga
administrasi.
5. Peningkatan Kualitas pelayanan mahasiswa.
6. Meningkatkan efektivitas, efesinsi, dan akuntabilitas program.
g. Berpengalaman menjadi pimpinan sekurang-kurangnya Ketua jurusan
minimal 2 tahun atau menjadi Dosen tetap aktif sekurang-kurangnya 3
tahun.
2. Tata cara mememberikan pertimbangan terhadap calon Ketua STAH oleh
senat sebagai berikut :
a. Ketua senat mengajukan nama –nama dosen yang memenuhi syarat untuk
dianjukan menjadi bakal calon Ketua STAH.
32
b. Bakal calon yang diajukan dapat berasal dari Dosen STAH Dharma
Sentana Sulawesi Tengah atau dari perguruan tinggi lainnya yang mampu
dan memenuhi Kualifikasi sebagai Ketua STAH.
c. Senat menyeleksi bakal calon untuk diharapkan menjadi calon Ketua
STAH berdasarkan kriteria yang ditetapkan senat.
d. Senat melakukan proses pemilihan calon Ketua STAH sesuai dengan
syarat dan kriteria yang ditetapkan yaitu 1 (satu) orang 1 (satu) suara.
e. Calon–calon Ketua STAH yang terpilih maksimal 3 (tiga) orang
berdasarkan suara terbanyak.
f. Persetujuan diberikan oleh Senat melalui pemungutun suara dalam rapat
Senat.
g. Setiap pemilih/anggota Senat memilih 1 (satu) dari nama-nama calon
Ketua STAH sebagaimana dimaksud pada poin f di atas.
h. Calon-calon Ketua STAH terpilih diusulkan oleh Senat kepada
Yayasan Dharma Kerti dengan melampirkan kelengkapan yang
diperlukan termasuk visi, misi, dan program masing-masing calon.
i. Ketua STAH terpilih akan dilantik oleh Yayasan Dharma Kerti atas nama
Dirjen.
3. Syarat-Syarat calon Wakil Ketua adalah:
a. Memiliki Srada dan bhakti kepada Sang Hyang Widhi Wasa.
b. Berusia maksimal 61 tahun.
c. Berlatar belakang pendidikan minimal S-2.
d. Menduduki jabatan fungsional minimal Lektor dan bersedia dicalonkan
menjadi Wakil Ketua dengan pernyataan tertulis.
e. Berpengalaman menjadi pimpinan minimal Ketua jurusan atau Dosen
tetap aktif minimal 2 tahun.
4. Tata cara pemberian pertimbangan terhadap calon Wakil Ketua oleh Senat
adalah:
33
a. Ketua STAH menyampaikan calon Wakil Ketua masing-masing 2 (dua)
orang pada setiap jabatan Wakil Ketua untuk dipertimbangkan.
b. Pertimbangan diberikan oleh Senat melalui rapat senat.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
PASAL 49
UMUM
1. STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah menyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
2. Pendidikan dan pengajaran merupakan kegiatan belajar mengajar dalam
upaya menghasilkan manusia terdidik dan berkualitas.
3. Penelitian merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan pengetahuan
empirik, teori, konsep, metodologi, model, dan informasi baru yang
memperkaya ilmu pengetahuan Agama Hindu.
4. Pengabdian pada masyarakat dalam upaya memberikan sumbangan
pemikiran dan pengetahuan agama demi kemajuan masyarakat.
Pasal 50
Program pendidikan Agama Hindu
Tujaun Progam pendidikan Agama Hindu SI STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah :
a. Menyiapkan tenaga ahli keguruan di bidang Agama Hindu.
b. Menyiapkan calon tenaga guru di bidang pendidikan Agama Hindu dari
tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah.
c. Memberikan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan Agama Hindu.
d. Memberikan kesiapan penerapan keahlian, profensional dalam bidang yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan Agama Hindu.
e. Jika kebutuhan menghendaki dapat diadakan progam Khusus.
34
Pasal 51
Tujuan Program Sarjana S-1
Program Sarjana bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan
untuk memahami dan mendalami salah satu ilmu pengetahuan agama Hindu
sebagai keahlian khusus dan memiliki keterampilan untuk bekerja secara
profesional dalam satu bidang dan ilmu pengetahuan agama Hindu.
Pasal 52
Bahasa pengantar dan kalender Akademik
1. Bahasa pengantar di STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah adalah
Bahasa Indonesia.
2. Bahasa daerah bisa juga menggunakan sebagai bahasa pengantar sejauh
diperlukan dalam menyampaikan pengetahuan atau pelatihan atau
keterampilan.
3. Bahasa asing dapat dipergunakan sebagai bahasa pengantar sepanjang
diperlakukan dalam penyampaian pengetahuan dan pelatihan keterampilan
tertentu.
4. Setiap tahun STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah menetapkan kalender
akademik dengan memperhatikan berbagai hal yang berkaitan dengan
kegiatan akademik.
Pasal 53
Beban Studi
Beban studi kumulatif program Sarjana (SI) minimal 144 SKS dan maksimal 160
SKS.
Pasal 54
Masa Studi
Masa studi program sarjana S1 berkisar antara 8 sampai dengan 14 semester.
35
Pasal 55
Kurikulum
1. Penyelenggaraan pendidikan tinggi pada STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah dilaksanakan berdasarkan kurikulum sesuai dengan kompetensi
lulusan program studi.
2. Kurikulum tersebut pada ayat (1) berpedoman pada Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) yang di atur oleh Menteri dan Kurikulum Instrumen di susun oleh
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah .
3. Kurikulum program sarjana terdiri dari:
a. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
b. Mata Kuliah Keilmuan dan Keahlian (MKK)
c. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
d. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)
e. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
4. Beban studi setiap program studi di tentukan dengan sejumlah kredit 5 Bobot
mata kuliah dan kegiatan akademik lain di ukur dengan satuan kredit semester
(SKS), sedangkan penyelenggaraan perkuliahan di dasarkan atas sistem kredit
semester.
Pasal 56
Evaluasi Hasil Studi
1. Penilaian terhadap kegiatan,kemajuan,dan kemampuan mahasiswa di lakukan
secara berskala yang dapat berbentuk ujian,pelaksanaan tugas,dan pengalaman
oleh dosen.
2. Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester,ujian akhir
semester,ujian komprehensif,dan ujian skripsi pada akhir program sarjana.
3. Penilaian akhir belajar di nyatakan dengan huruf A,B,C,D, dan E yang
masing-masing bernilai 4,3,2,1,dan 0.
4. Pelaksanaan ketentuan sebagai mana di maksud ayat (2) di atur oleh Senat
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
36
Pasal 57
Gelar akademik
Gelar akademik mengikuti ketentuan yang diatur oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan RI.
Pasal 58
Indeks Prestasi Kumulatif, Prestasi Kelulusan dan Ijazah
1. Indeks prestasi Kumulatif dan predikat Kelulusan di tetapkan sebagai berikut:
Indek prestas Predikat
3,50-4,00 Pujian
3,00-3,49 Sangat memuaskan
2,50-2,99 Memuaskan
2,00-2,49 Cukup memuaskan
0,00-1,99 Tidak lulus
2. Indeks prestasi tersebut pada ayat (1) adalah hasil penilaian secara komulatif.
Pasal 59
Upacara akademik
1. Upacara akademik diselenggarakan oleh STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah dalam rapat senat terbuka yang dipimpin oleh ketua STAH.
2. Upacara akademik sebagai dimaksud dalam ayat (1) adalah :
a. Peringatan hari jadi STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah (Dies
Natalis).
b. Hari Wisuda Sarjana .
3 . Upacara resmi lain yaitu: Upacara pelatihan ketua STAH
4. Upacara akademik yang di laksanakan oleh STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah
5. Tata cara dan atribut upacara akademik di tetakan oleh ketua STAH Dharma
Ketua STAH Darma setana Sulawesi Tengah.
37
BAB VII
KEMAHA SISWAAN
Pasal 60
Penerima mahasiswaan
1. Syarat menjadi mahasiswa
a. Untuk menjadi mahasiswa STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
Memiliki ijasah pendidikan menegah atas atau sederajat.
b. Memiliki kemampuan yang di syaratkan oleh STAH Dharma Sentana
Sulawesi Tengah
2. Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa oleh STAH Dharma Sentana
Sulawesi Tengah.
3. Syarat sebagaimana di maksud dalam (1) dan prosedur untuk menjadi
mahasiswa.
4. Peryaratan tambahan dan pero sedur sebagai STAH Sulawesi Tengah.
5. Setiap memasuki tahun akademik mahasiswa diwajibkan mendaftar kembali.
Pasal 61
Hak dan Kewajiban
1. Setiap mahasiswa memiliki hak:
a. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk
menentukan dan mengkaji ilmu pengatahuan dengan norma dan sesuai
yang berlaku dalam lingkungan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
b. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya sesuai dengan minat, bakat,
kegemaran, dan kemampuan.
c. Mendapat pelayanan di bidang administrasi dan akademik.
d. Memanfaatkan fasilitas STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah dalam
rangka kelancaran proses belajar.
e. Mendapat bimbingan dosen yang bertanggung jawab atas progam studi
yang diikutinya dalam penyelesaian studi.
38
f. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan dengan progam
studi yang diikuti dan hasil ditentukan.
g. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapakn sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan.
h. Memperoleh layanan keseejahteraan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
i. Memanfaatkan sumber daya STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
melalui perwakilan/organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan
mengatur kesejahteraan, minat, dan tata kehidupan masyarakat.
j. Pindah ke program studi lain baik di dalam maupun di luar lingkungan
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah, bilamana memenuhi persyratan.
k. Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa STAH Dharma Sentana
Sulawesi Tengah.
l. Memperoleh pelayanan khusus bila mahasiswa adalah penyandang cacat.
2. Setiap mahasiswa mempunyai kewajiban:
a. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi
mahasiswa yang memperoleh beasiswa sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
b. Mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di STAH Dharma
Sentana Sulawesi Tengah.
c. Ikut memelihara serana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan
keamanan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
d. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
e. Menjunjung tinggi budi pekrti dan budaya lokal/ nasional.
3. Pelaksanaan Ketentuan sebagai dimaksud dalam ayat (1) dan (2) diataur oleh
senat STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
Pasal 62
Organisasi Kemahasiswaan
1. Oranisasi kemahasiwaan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah adalah
wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan
dan peningkatan kecendikiawanan serta integrasi kepribadian Hindu.
2. Bentuk dan struktur:
39
a. Di kegiatan STAH Dharma Sentana meliputi: Badan Eksekutif
mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
b. di tingkat jurusan yaitu Himpunan Mahasiswa jurusan (HMJ).
3. Kedudukan:
a. Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) dan unit kegiatan mahasiswa (UKM)
berkedudukan di tingkat STAH Dharma Sentana dan merupakan
kelengkapan nonstruktual.
b. Himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) berkedudukan di tinggkat jurusan
dan merupakan kelengkapan nonstruktual.
4. Tugas pokok:
a. Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) STAH Dharma Sentana mempunyai
tugas pokok mewakili mahasiswa, mengkoonasikan kegiatan
kemahasiswaan dalam bidang ekstra kurikuler di tingkat STAH Dharma
sentana terutama memberikan pendapat, usul, dan saran kepada pimpin
sekolah tinggi yang berkaitan dengan fungsi dan pencapaian tujuan
pendidikan nosional.
b. Unit kegiatan mahasiswa (UKM) mempuyai tugas pokok merencanakan
dan melaksanankan kegiatan ekstra kurikuler di tingkat STAH Dharma
Sentana.
c. Himpunan mahasiswa jurusan mempuyai tugas pokok penyengarakan
ekstra kurikuler yang bersifat penalaran dan keilmuan yang sesuai dengan
jurusannya.
5. Fungsi:
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAH Dharma Sentana berfungsi sebagai
forum:
1. Perwakilan mahasiswa untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
mahasiswa dalamlingkungan STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah.
2. Perencanaan dan penetapan garis-garis program kerja BEM di tingkat
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
3. Komunikasi mahasiswa antar organisasi kemahasiswaan di tingkat
jurusan dan unit-unit kegiatan mahasiswa di lingkungan STAH
Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
4. Koordinasi kegiatan ekstra kurikuler di tingkat STAH Dharma
Sentana.
5. Pengembangan keterampilan manajemen organisasi.
40
6. Pengembangan dasar-dasar kepemimpinan.
7. Unit kegiatan mahasiswa sebagai wahana perencana pelaksanaan dan
pengembangan serta pengabdian pada ekstra kurikuler di tingkat
sekolah tinggi yang bersifat mahasiswa keilmuan, minat dan
kegemaran, kesahjateraan masyarakat.
6. Keanggotaan dan kepengurusan
a. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
1. Keanggotaan BEM terdiri dari mahasiswa yang terdaftar dan aktif
mengikuti kegiatan pendidika di STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah.
2. Kepengurusan BEM terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretasi,
bendahara, dan koordinator bidang.
3. Tata kerja kepengurusan BEM di tetapkan melalui rapat pengurus
BEM.
4. Pengurus BEM di lantik oleh ketua STAH Dharma Santana.
5. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pengurus BEM
bertanggung jawab kepada ketua STAH melalui wakil Ketua III
bidang kemahasiswaan.
b. Unit kegiatan kemahasiswaan (UKM).
1. Keanggotaan UKM terdiri atas mahasiswa yang terdaftar dan aktif
mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di STAH Dharma Sentana
Sulawesi Tengah.
2. Tata kerja kepengurusan UKM di tetapkan oleh rapat pengurus sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3. Keanggotaan dan kepengurusan UKM disahkan oleh Ketua STAH.
4. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pengurus UKM
bertanggung jawab kepada Ketua STAH melalui Wakil Ketua III
Bidang Kemahasiswaan.
c. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
1. Keanggotaan HMJ terdiri dari mahasiswa yang terdaftar dan
mengikuti kegiatan pendidikan di jurusan yang bersangkutan.
2. Tata kerja kepengurusan HMJ di tetapkan oleh rapat pengurus.
3. Kepengurusan HMJ di sahkan oleh ketua jurusan yang bersangkutan.
4. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pengurus HMJ
bertanggung jawab kepada ketua jurusan yang bersangkutan.
41
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 63
Sumber, Penggunaan, dan Pertanggung Jawaban Keuangan
1. Keuangan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah bersumber dari
keuangan yayasan, mahasiswa, dan bantuan pemerintah Republik Indonesia
serta bantuan lembaga lain dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang
sah.
2. Penggunaan dana yang berasal dari bantuan pemerintah baik dalam bentuk
anggaran rutin maupun anggaran pembangunan diatur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Dana yang bersumber dari mahasiswa dan bantuan lembaga non pemerintah
terdiri dari:
a. Sumbangan Pembinanaan Pendidikan (SPP).
b. Biaya seleksi ujian masuk.
c. Sumbangan Operasional Pendidikan (SOP).
d. Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI).
e. Sumbangan pembangunan.
f. Biaya Orientasi Akademik (ORMIK) mahasiswa .
g. Biaya ujian semester.
h. Biaya PKL.
i. Biaya KKN/PPL.
j. Biaya ujian skripsi.
k. Biaya wisuda.
l. Sumbangan atau hibah dari perseorangan atau lembaga non pemerintah
yang sah.
4. Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) merupakan sumbangan yang
dikenakan bersifat wajib kepada mahasiswa dipergunakan untuk keperluan
penyelenggaraan pendidikan STAH Dharma Setana Sulawesi Tengah.
5. Besarnya pungutan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) bagi
mahasiswa STAH Dharma Setana Sulawesi Tengah berdasarkan rapat senat
42
dan ditetapkan dengan surat keputusan Ketua STAH DS Sulawesi Tengah
dengan persetujuan Yayasan Dharma Kerti.
6. Penerimaan dan pengunaan dana yang diperlukan dari pihak luar negeri diatur
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Dana yang bersumber dari mahasiswa dan sumbangan non-pemerintah
disetorkan ke Rekening Yayasan Dharma Kerti dan digunakan oleh STAH
DS melalui mekanisme pengajuan anggaran.
8. Rencana anggaran pendapatan dan belanja STAH Dharma Setana Sulawesi
Tengah disusun dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran (RKA),
disetujui oleh Senat STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah dan
dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kemudian
diusulkan ke Yayasan Dharma Kerti.
9. Penyusun RKA/DPA STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah dibuat secara
terpadu dan terhindar dari duplikasi dan alokasi dengan memperhatikan
keuangan Yayasan Dharma Kerti.
10. Penyusunan RKA/DPA STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah di lakukan
dengan mengikutsertakan seluruh unit kegiatan di lingkungan STAH
Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
11. STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah menyelenggarakan pembukuan
terpadu berdasarkan peraturan tata cara pembukuan yang diterapkan
Yayasan Dharma Kerti Sulawesi Tengah sesuai peraturan pemerintah yang
berlaku.
12. Pembukuan keuangan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah diperiksa
oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) yang ditunjuk oleh Ketua STAH
Dharma Sentana Sulawesi Tengah sesuai ketentuan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 64
Investasi dan Kontrak Kerja
1. Investasi dan kontrak kerja STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah dapat
dikelola secara langsung oleh lembaga stuktural yang ada atau dapat juga
melalui sebuah lembaga non struktural yang dibentuk oleh Ketua STAH
dengan persetujuan Senat.
43
2. Usaha untuk meningkatkan penerimaan dana dari masyarakat merupakan
usaha nonprofit dengan pengertian bahwa usaha yang dilaksanakan adalah
semata-mata untuk kelancaran pelaksanaan dan pengembangan kegiatan yang
sesuai dengan peran dan fungsi STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
3. Hasil kontrak kerja yang dimaksud dalam pasal 64 ayat 1 di atas meliputi
kegiatan penelitian, konsultasi, pelatihan, dan lain-lain yang terkait dengan
peran dan fungsi STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
4. Hasil penjualan produk yang dimaksud pasal 64 ayat (3) di atas dapat meliputi
barang dan jasa serta hak paten/HaKI sebagai hasil kegiatan yang
berhubungan dengan peran dan fungsi STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah.
5. Investasi dan kontrak kerja yang dilaksananakan dipertanggungjawabkan
kepada Ketua STAH Dharma Sulawesi Tengah untuk disahkan oleh Senat.
Bab IX
SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA, DAN PRASARANA
PASAL 65
Sumber Daya Manusia
1. Tenaga penyelenggaraan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah terdiri dari
dosen, tenaga pranata kependidikan, dan tenaga administrasi.
2. Dosen adalah tenaga fungsional dengan tugas utama melaksanakan Tri
Dharma perguruan tinggi STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
3. Tenaga pranata kependidikan adalah mereka yang mempuyai tanggung jawab
utama membantu peningkatan kegiatan akademik. Tenaga pranata pendidikan
dapat terdiri dari, pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, pembuat
laporan, dan tenaga teknis.
4. Tenaga administrasi adalah meraka yang mempunyai tanggung jawab utama
menyelanggrakan pelayanan teknis administrasi.
Pasal 66
Proses Pengangkatan Sumber Daya Manusia
1. Seleksi calon dosen tetap dan tidak tetap dilakukan oleh Ketua STAH bersama
para Wakil dan Ketua jurusan atas persetujuan Yayasan Dharma Kerti.
44
2. Seleksi calon tenaga pranata kependidikan dilakukan oleh Ketua STAH
bersama Ketua jurusan atas persetujuan Yayasan Dharma Kerti.
3. Seleksi calon tenaga administrasi dilakukan oleh Ketua STAH bersama
BAAK atas persetujuan Yayasan Dharma Kerti.
4. Persyaratan dan tata kerja seleksi pengusulan dosen, tenaga pranata
kependidikan, dan tenaga administrasi ditentukan oleh Senat STAH Dharma
Sentana Sulawesi Tengah.
5. Ketua STAH berhak mengangkat pegawai harian/honorer berdasarkan
kebutuhan dan persediaan anggaran atas persetujuan Yayasan Dharma Kerti
Sulawesi Tengah.
Pasal 67
Pembinaan dan Pengembangan Karier
1. Semua tenaga penyelenggara sebagaimana dimaksud pada pasal 65 diberikan
kesempatan yang sama dalam pembinaan dan pengembangan karier.
2. Senat STAH Dharma Sentana Selawesi Tengah menentukan pola
pengembangan karier tenaga penyelanggaraan dengan memperhatikan
pengembangan kelembagaan.
3. Program pembinaan dan pengembangan karier dilaksanakan oleh Ketua
STAH atas persetujuan Senat dengan memperhatikan kebutuhan kelembagaan
dan pengembangan IPTEKS.
4. Kriteria untuk promosi ditentukan oleh Ketua STAH atas persetujuan Senat.
5. Promosi jabatan struktural dilakukan secara terprogram.
6. Promosi jabatan administrasi dilakukan berdasarkan pemantuan atas prestasi
kerja dan loyalitas serta pengabdian yang bersangkutan.
7. Setiap tenaga penyelanggara STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
diwajibkan untuk mengindahkan Statuta dan ketentuan lain yang dijabarkan
dari Statuta yang akan di tentukan kemudian.
Pasal 68
Sarana dan Prasarana
1. Sarana dan prasarana di dalam kampus meliputi gedung, ruang kuliah dan
barang-barang inventaris.
2. Gedung dan ruang kuliah dilengkapi dengan berbagai sarana belajar, sehingga
memungkinkan perkuliahan atau penataan dapat berlangsung dengan layak.
3. Gedung dan ruang kuliah tertentu digunakan bersama oleh semua
jurusan/program studi.
4. Peraturan penggunaan gedung dan ruang kuliah ditetapkan oleh Ketua STAH
dengan persetujuan Senat.
45
5. Sarana STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah dilengkapi dengan peralatan
kerja meubeler yang sesuai dengan keperluan ruangan yang bersangkutan.
6. Seluruh unsur civitas akademika untuk keperluan kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dapat menggunakan sarana dan prasarana STAH Dharma
Sentana Sulawesi Tengah.
7. Pengelola sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud di atas wajib membuat
laporan aset STAH Dharma Sentana dengan mengikuti peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
Pasal 69
Perpustakaan
1. Perpustakan dilengkapi dengan bahan pustaka berupa buku mejalah,
perpustakaan, dan juga dilengkapi dengan berbagia alat penunjang yang
digunakan untuk mengelola dan merawat bahan pustaka dan perpustakaan.
2. Civitas akademik dapat meminjam bahan pustaka menurut ketentuan yang
berlaku, peminat di luar civitas akademik STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah dapat meminjam bahan pustaka dengan ijin Kepala perpustakaan.
BAB X
KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN
PASAL 70
Kebebasan Akademik
1. STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah menjunjung tinggi kebebasan
akademik bagi pendidikan tinggi yang bermakna kebebasan untuk memilihara
dan memajukan ilmu pengatahuan melalui penelitian atau penyebaran ilmu.
2. Stah Dharma Sentana Sulawesi Tengah menjunjung tinggi kebebasan mimbar
akademik yang berarti kebebasan mengemukakan pendapat dalam lingkungan
serta forum perguruan tinggi dalam bentuk ceramah seminar dan kegiatan-
kegiatan lainnya’
3. STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah menyadari bahwa kebebasan
akademik dan kebebasan mimbar akademik mengandung makna ilmiah yang
dilaksanakan dengan penuh hikmah dan bertanggung jawab.
4. STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah memberikan kebebasan mimbar
akademik yang berarti kebebasan akademik untuk melakukan studi, penelitian
dan pembahasan serta pengajaran ilmu Kepada mahasiswa dan sesama civitas
akademik.
5. STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah menjamin kebebasan mimbar
akademik Kepada para warga civitas akdemik yang memenuhi persyaratan
untuk bertidak selaku tenaga pengajaran atau peneliti yang mendiri.
46
6. Ketua STAH menerbitkan surat keputusan tentang kewenangan warga civitas
akademik untuk melakukan peneliti dan kebebasan mimbar akademik yang
selanjutnya dituangkan dalam peraturan STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah.
Pasal 71
Otonomi Keilmuan
Otonomi keilmuan adalah kemandiri kegiatan keilmuan dalam bidang atau displin
yang berpedoman pada norma dan kaidah keilmuan.
BAB XI
PENGAWASAN AKADEMIK
Pasal 72
Tata Cara Pengawasan Akademik
1. STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah menetapkan tata cara pengawasan
mutu dan efisiensi kegiatan belajar mengajar yang meliputi kurikulum, mutu,
jumlah tenaga penyelenggaran STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah,
keadaan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan, sarana dan prasarana, tata
laksana administrasi akademik, kepegawaian, keuangan, dan
kerumahtanggaan secara berkala.
2. Pengawasan Akademik ditujukan untuk pengendalian mutu program
akademik dan non akademik yang diselenggarakan oleh STAH Dharma
Sentana Sulawesi Tengah.
3. Pengendalian mutu sebagaimana tersebut dalam ayat (2) pasal ini dilakukan
dengan mengkaji keterkaitan tujuan, masukan, proses, dan keluaran serta
kegunaan program.
4. Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh tim
penjaminan mutu yang diangkat oleh Ketua STAH dan mengacu pada buku
panduan audit mutu pendidikan.
Bab XII
KERJASAMA PERGURUAN TINGGI
PASAL 73
Pola Kerja Sama
1. Dalam rangka meningkatan pelaksanaan kegiatan Tri Dharma Perguruaan
Tinggi, STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah dapat menjalin kerja sama
dengan perguruan tinggi atau lembaga lainnya di dalam maupun di luar negeri
2. Kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dapat berbentuk:
47
a. Pertukaran mahasiswa dan dosen melaksanakan Tri Dharma Perguruaan
Tinggi .
b. Penerbitan bersama karya ilmiah.
c. Menyelenggarakan bersama seminar atau kegiatan ilmiah lainnya.
d. Pemanfaatan peluang dunia kerja.
e. Peningkatan mutu, kualifikasi, dan sertifikasi baik dosen maupun tenaga
pranata kependidikan.
3. Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dan (2) pasal ini
dilaksanakan selama tidak mengganggu tugas STAH Dharma Sentana
Sulawesi Tengah.
4. Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) pasal ini dapat
dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU).
5. Pelaksanaan ketentuan sebagimana dimaksud ayat (1) khusus berkenaan
dengan kerja sama antar perguruan tinggi atau lembaga lain di luar negeri
diatur oleh Kementerian Ristek Dikti dan Kementerian Agama RI.
6. Pelaksanaan kerja sama disesuaikan dengan unit terkait.
Bab XIII
KODE ETIK, PENGHARGAAN, DAN SANKSI
Pasal 74
Kode Etik
1. Dalam melaksanakan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan ditetapkan
kode etik sebagai berikut:
a. Setiap anggota civitas akademik harus bertanggungjawab secara pribadi
dan hasilnya tidak merugikan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
b. Pelaksanaan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan diarahkan untuk
terwujudnya pemantap pengembangan IPTEKS.
c. Menjunjung tinggi etika akademik, norma-norma agama, dan menghargai
nilai-nilai ilmu pengetahuan serta mengamalkan ajaran agama.
d. Wajib menjunjung tinggi etika dan menghargai pendapat serta penemuan
akademisi lainnya.
2. Kode etik akademik perlu ditanamkan kepada mahasiswa sejak dini melalui
perkulihan atau mimbar lainnya
3. Kode etik harus dihayati dan dilaksanakan oleh civitas akademik.
48
4. STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah dapat membentuk dewan kehormatan
kode etik akademik yang keanggotaannya di tentukan oleh senat STAH
Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
Pasal 75
Penghargaan
1. Untuk menciptakan kondisi dan tradisi akademik dalam upaya meningkatkan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, STAH Dharma Sentana Sulawesi
Tengah memberikan penghargaan kepada setiap individu yang telah terbukti
berjasa dan berprestasi kepada STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
2. Penghargaan terdiri dari :
a. Penghargaan kesetiaan pada institusi.
b. Penghargaan prestasi akademik atau non akademik.
c. Penghargaan jasa yang luar biasa dalam bidang IPTEKS.
3. Penghargaan diberikan kepada perorangan (warga civitas akademika atau
bukan), lembaga pemerintah, atau lembaga non pemerintah.
4. Persyaratan bentuk dan tata cara pemberian penghargaan tersebut dalam ayat
(1) dan (2) pasal ini diatur lebih lanjut dengan peraturan yang berlaku di
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
Pasal 76
Sanksi
1. Civitas akademika STAH DS Sulawesi Tengah bila melakukan pelanggaran
kedinasan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Civitas akademika STAH Sentana Sulawesi Tengah yang melakukan
pelanggaran Etika dan Kode Etik akademik, dikenakan sanksi yang diatur
dengan peraturan STAH DS Sulawesi Tengah.
3. Kegiatan civitas akademika STAH Sentana Sulawesi Tengah atas nama
pribadi atau kelompok menjadi tanggung jawab pribadi atau kelompok yang
bersangkutan.
4. Kegiatan-kegiatan civitas akademika STAH Dharma Sulawesi Tengah di luar
kampus yang mengatasnamakan STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
harus seijin Ketua STAH Dharma Sulawesi Tengah.
49
5. Civitas akademik STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah yang terkena
sanksi akademik di berikan kesempatan membela diri pada forum kehormatan
kode etik akademik STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.
6. Pemecatan mahasiswa dengan alasan non akademik hanya dapat di lakukan
oleh Ketua STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah melalui peraturan yang
berlaku.
7. Pembinaan dosen tetap dan tidak tetap dengan alasan non akademik hanya
dapat di lakukan oleh Yayasan Dharma Kerti atas usulan ketua STAH Dharma
Sentana Sulawesi Tengah.
8. Pelanggaran kode etik yang dilakukan dosen DPK akan diberikan pembinaan
oleh Ketua STAH DS Sulawesi Tengah.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 77
1. Semua peraturan dan ketentuan yang di berlakukan dalam lingkungan STAH
Dharma Sentana Sulawesi Tengah masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Statuta ini.
2. Hal-hal yang belum di atur dalam Statuta ini akan di atur kemudian dengan
peraturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan Statuta ini.
3. Sesuatu hal yang bersifat pengembangan susunan organisasi dan tata kerja
yang mengakibatkan beban anggaran dapat di biayai oleh STAH Dharma
Sentana Sulawesi Tengah dengan pengajuan anggaran ke Yayasan Dharma
Kerti Sulawesi Tengah.
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 78
1. Perubahan statuta ini hanya dapat dilakukan oleh keputusan rapat civitas
akademika STAH DS Sulawesi Tengah atas persetujuan Yayasan Dharma
Kerti Sulawesi Tengah
2. Statuta STAH DS Sulawesi Tengah berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Palu
Tanggal 28 September 2016