IDENTITAS NASIONAL

17
IDENTITAS NASIONAL EMI SETYANINGSIH

description

IDENTITAS NASIONAL. EMI SETYANINGSIH. Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of IDENTITAS NASIONAL

Page 1: IDENTITAS NASIONAL

IDENTITAS NASIONALEMI SETYANINGSIH

Page 2: IDENTITAS NASIONAL

Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.

Sedangkan “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan.

Page 3: IDENTITAS NASIONAL

Menurut Koento Wibisono (2005) pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”.

Identitas nasional sebagai identitas suatu kelompok masyarakat, memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak dapat dipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme.

Page 4: IDENTITAS NASIONAL

Nasionalisme dapat dikatakan sebagai sebuah situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang secara total diabdikan langsung kepada negara.

Awal munculnya nasionalisme terbukti efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari kolonialisme. Semangat nasionalisme dihadapkan secara efektif dan dipakai sebagai metode perlawanan dan alat identifikasi siapa lawan dan siapa kawan.

Page 5: IDENTITAS NASIONAL

SEJARAH KELAHIRAN FAHAM NASIONALISME INDONESIA BOEDI OETOMO (1908) berbasis subkultur jawa SERIKAT DAGANG ISLAM (1911) kaum entrepreneur

islam yg bersifat ekstrovert dan politis MUHAMMADIYAH (1912) subkultur islam modernis yg

bersifat introvert dan sosial INDISCHE PARTY (1912) subkultur campuran Indo

Belanda, Indo Chinese, Indo Arab dan Indonesia asli yg mencerminkan elemen politis nasionalisme non rasial yg berslogan “Tempat yang memberi nafkah yg menjadikan Indonesia sebagai tanah airnya”

INDISCHE SOCIAL DEMOCRATISCHE VERENIGING (1913) mengejawantahkan nasionalisme politik radikal & berorentasi Marxist

Page 6: IDENTITAS NASIONAL

TRIKORO DHARMO (1915) sebagai embrio JONG JAVA (1918) & INDONESIA MUDA (1931) berbasis subkultur Jawa

NAHDATOEL OELAMA (1926) subkultur santri dan ulama JONG AMBON, JONG SUMATRA, JONG CELEBES

LAHIRLAH

PERGERAKAN NASIONALISME YG BERJATI DIRI “INDONESIANESS”

AKTUALISASI TEKAD POLITIKNYA DALAM SUMPAH PEMUDA

Page 7: IDENTITAS NASIONAL

DARI KEANEKARAGAMAN SUBKULTUR TERKRISTALISASI CORE CULTURE BASIS EKSISTENSI NATION-STATE INDONESIA NASIONALISME

APAPUN SUBKULTURNYA, MEREKA MERASA BERNUSA SATU, BERBANGSA SATU, BERBAHASA SATU- INDONESIA INDENTITAS NASIONAL

Page 8: IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktuall yang berkembang dalam masyarakat.

Paramater Identitas Nasional: Parameter artinya suatu ukuran atau patokan yang

dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu itu menjadi khas.

Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa.

Page 9: IDENTITAS NASIONAL

Parameter identitas nasional itu antara lain:

1. Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat: adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan.

2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara: secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi bangsabendera, bahasa, lagu kebangsaan.

3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan:bangunan, peralatan manusia, dan teknologi.

4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa: bersifat dinamis dan tidak tetap, spt:budaya unggul, prestasi di bidang tertentu.

Page 10: IDENTITAS NASIONAL

Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia

SejarahBangsa Indonesia mengalami kehidupan dalam beberapa situasi dan kondisi sosial yang berbeda sesuai perubahan jaman. Bangsa Indonesia secara ekonomis dan politik pernah mencapai era kejayaan di wilayah Asia Tenggara.Realitas perjalanan sejarah mendorong bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa pejuang yang pantang menyerah dalam melawan penjajah untuk meraih dan mempertahankan kembali harga diri, martabatnya sebagai bangsa.

Page 11: IDENTITAS NASIONAL

KebudayaanAspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk

identitas nasional adalah meliputi tiga unsur, yaitu akal budi, peradaban (civility), dan pengetahuan (knowledge).

a. Akal budi adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam interaksinya antara sesama (horizontal) maupun vertical.

b. Peradaban (civility), peradaban yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah dapat dilihat dari beberapa aspek yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan hankam

c. Pengetahuan : prestasi anak bangsa.

Page 12: IDENTITAS NASIONAL

Budaya UnggulBudaya unggul adalah semangat dan kultur kita untuk

mencapai kemajuan dengan cara ”kita harus bisa, kita harus berbuat terbaik, kalau orang lain bisa, mengapa kita tidak bisa”.

Suku BangsaIdentitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah

adanya suku bangsa yang majemuk. Majemuk atau aneka ragamnya suku bangsa dimaksud adalah terlihat dari jumlah suku bangsa lebih kurang 300 suku bangsa dengan bahasa dan dialek yag berbeda.

Page 13: IDENTITAS NASIONAL

AgamaIndonesia merupakan negara multiagama, karena

itu Indonesia dikatakan negara yang rawan disintegrasi bangsa.

BahasaBahasa adalah salah satu atribut bangsa di

samping sebagai identitas nasional. Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung (lingua franca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara.

Page 14: IDENTITAS NASIONAL

Integrasi Nasional Integrasi nasional merupakan interaksi utuh

segenap suku-suku bangsa di segala penjuru nusantara. Penyatupaduan secara utuh ini pertama kali telah diikrarkan bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda, yang kemudian mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945. Sejarah mencatat bahwa perbedaan suku, agama, ras dan terisah secara geografis tidak menghalangi bangsa Indonesia untuk menyatu menjadi bangsa.

Page 15: IDENTITAS NASIONAL

Adapun yang menjadi perekat bangsa sehingga yang hingga kini tetap bertahan adalah adanya identitas nasional yang memiliki karakter yang kuat. Pancasila terbukti menjadi pandangan hidup (filsafat hidup) bangsa dalam bentuk kesadaran, cita-cita, moral, hukum dan kejiwaan bangsa. UUD 1945 (amandemen ke-1, 2, 3, 4) juga telah memberikan pedoman dan patokan dalam kehidupan berbangsa. Begitu pula mengenai bahasa Indonesia tetap menjadi alat komunikasi pemersatu antar berbagai suku, etnis yang berbeda. Demikian pula pada Garuda Pancasila sebagai lambang negara, sang saka Merah Putih sebagai bendera negara dan Indonesia raya sebagai lagu kebangsaan yang menjadi simbol kejiwaan yang satu bagi bangsa.

Page 16: IDENTITAS NASIONAL

penghambat integrasi nasional : Perbedaan kepentingan Diskriminasi Masih berkembangnya paham ethosentris Masih maraknya isu keagamaan dan saling

menjelek-jelekkan antara agama yang satu dan yang lainnya

Masih mudahnya masyarakat Indonesia untuk dihasut dan di adu domba

Bhinneka tunggal ika hanya sebatas wacana namun tidak pernah diterapkan atau di praktekkan

Page 17: IDENTITAS NASIONAL

Oleh karena itu, kesadaran akan identitas nasional harus secara terus menerus dipertahankan dengan mengimplementasikan rasa kebangsaan yang berwujud dalam nasionalisme atau pengabdian total kepada bangsa., misalnya melestarikan budaya, menggunakan produk anak negeri, tidak me;lakukan perbuatan yg merugikan negara. Sikap yang perlu ditekankan pula adalah menyeleksi pengaruh globalisasi yang kuat menyerang kepribadian bangsa. Kesadaran akan kebudayaan sendiri akan sangat penting untuk menangkal pengaruh dari luar yang bertentangan dengan kepribadian bangsa