identitas nasional
-
Upload
bunga-indah-putrii -
Category
Documents
-
view
22 -
download
2
description
Transcript of identitas nasional
A.Hakikat dan dimensi identitas nasional
Pengertian identitas adalah ungkapan budaya bangsa yang bersifat khas dan
membedakannya dengan bangsa lain.kekhasan tersebut disebut dengan
identitas nasional. Secara umum beberapa unsur yang terkandung dalam
identitas nasional antara lain:
a.pola perilaku adalah perilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari hari
misalnya adat istiadat,budaya,ramah tamah dan gotong royong.
b.lambang-lambang adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi
negara.lambang biasanya dinyatakan dalam undang-undang.misalnya
bendera.dan lagu kebangsaan.
c.alat-alat perlengkapan adalah perangkat yang digunakan untuk mencapai
tujuan yang berupa bangunan,peralatan,adat istiadat.pakaian dan teknologi
seperti pesawat terbang dan lain-lain.
d.tujuan yang ingin di capai berupa kecerdasan dan kesejahteraan bersama
bangsa indonesia.
B.unsur-unsur pembentuk identitas nasional
a. sejarah karena kemerdekaan diraih atas bebagai peristiwa yang bersejarah
yang mana para pejuang berhasil mengusir para penjajah.
c. suku bangsa.karena merupakan kemajemukan bagi bangsa indonesia yng
dilihat dari suku bangsa dan berbagai macam suku dan budaya.
d. agama. karena kemajemukan tadi bangsa indonesia merupakan suatu
anugrah dari allah swt sehingga bangsa indonesia menjadi bangsa indonesia
yang beragama dan mempunyai kebebasan ber agama bagi seluruh rakyat
indonesia.
e. bahasa.karena satu identitas nasional indonesia yang penting adalah bahasa
sekalipun banyak ribuan bahasa.
C. pancasila dan nilai bersama dalam kehidupan kebangsaan.
Tidak pernah suatu bangsa hidup terpisah dari akar tradisinya sebagai suatu
bangsa yang hidup.karena negara akan bisa baik apabila suatu bangsa
menjunjung tinggi nila-nilai kebijaksanaan dari bangsa kita sendiri.misalnya
pancasila adalah capaian demokrasi paling penting yang dihasilkan oleh para
pendiri bangsa kita.pancasila selayaknya dittempatkan secara terhormat
karena dalam khazanah kehidupan bangsa dan negara indonesia.oleh sebab itu
pancasila tidak bisa tergantikan oleh pandangan-pandangan sektarian mana
pun yang mana ingin menghancurkan negara bangsa indonesia.
d.globalisasi dan multikuralisme dan nasionalme.
Globalisasi adalah suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin
bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dengan faktor-faktor yang
terjadi akibat transkultrassi dan perkembangan teknologi modern.globalisasi
merupakan masalah yang majemuk karena hubungan negara meluas secara
perdagangan dan penanaman modal.adapun istilah-istilah globalisasi;
1. globalisasi sebagai teransformasi kondisi spasial-temporal kehidupan
2. globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang misalnya
ekonomi.budaya dan politik
3. globalisasi sebagai transformasi modus tindakan dan praktik yang mincul
atas interaksi perdagangan dan politik.
D.multikulturalisme antara nasionalisme dan globalisasi.
Pengertian multikultarisme.hal ini digunakan pada abad tahun 1950-an di
kanada untuk menggambarkan masyarakat kanada di perkotaan yang
multikural dan multilingual.namun demikian hal ini digunakan menjado konsep
yang menyebar dan dipandang penting bagi massyarakat majemuk dan
kompleks dunia,dan dikebangkansebagai strategi integrasi kebudayaan melalui
pendidikan multikultural.
Adapun hal yang sama betkaitan dengan multikulturalisme misalnya
pluralismediversitas,heterogenitas,karakter masyarakat multikutural adalah
toleran karena mereka hidup berdampingan secara damai sehingga untuk
menjaga jarak sosial perlu adanya jalinan komunikasi,dialog dan toleransi yag
kreatif agar tercipta kedamaian yang hakiki.
Dalam sejarahnya nasionalisme indonesia melalui beberapa tahap
perkembangan.
1. tahap pertama ditandai dengan tumbuhnya perasaan kebangsaan dan
persamaan nasib yang di ikuti dengan perlawanan terhadap penjajahan baik
sebelum maupun sesudah proklamasi.
2. tahap kedua adalah bentuk nasionalisme indonesia yang merupakn
kelanjutan dari semangat revolusi pada masa perjuangan kemerdekaan dengan
peran pemimpin nasional yang lebih besar dengan cara terus menerus
terhadap kemerdekaan indonesia.
3. tahap ketiga adalah kesatuan dan persatuan yang harus dijaga dan dijunjung
tinggi oleh setiap bangsa indonesia
4. tahap nasionalisme kosmopolitan artinya bangsa indonesia tidak bisa lepas
dario bayang-bayang bangsa lain yang ingin mengganggu bangsa kita.
Adpun upaya untuk membangun indonesia yang multikural ada upaya:
a. konsepnya harus menyebar luas dan dipahami masyarakat indonesia,serta
adanya keinginan untuk mengadopsi nilai nasional sebagai pedoman
masyarakat.
b. kesamaan pemahaman di antara masyarakat mengenai makna
multikultarisme dan bangunan konsep yang mendukungnya.
5 hal penting dalam menjaga hubungan antara pancasila dan
multikultarisme.adalah sebagai berikut:
1. pandangan kebudayaan berorientasi praktis yakni menekankan perwujuda
ide menjadi tindakan agar pancasila dipandang sebagai cita-cita bangsa
indonesia.
2. multikulturalisme harus menjadi grand strategy ke masa depan,khususnya
dalam pendidikan nasioal yang menekankan jiwa pemikiran yang
komprehensif,kosisten .dan berjangka panjang yang melibatkan semua pihak.
3. dengan memosisikan sebagai perwujudan pancasila maka kebudayaan tidak
lagi dijadikan sampiran atau embel-embel saja.melainkan dijadikan salah satu
untuk membangun bangsa indonesiayang bertumpu pada persoalan
kebudayaan.
4. sejumlah kebudayaan yang hidup berdampingan dan seyogyanya
mengembangkan cara pandang yang mengakui dan menghargai keberadaan
kebudayaan satu-sama lain.
5. perubahan dari cara pikir pluralisme ke multikultarisme dalam memandang
pancasila adalah perubahan kebudayaan yang menyangkut nilai-nilai dasar
yang tidak mudah diwujudkan. Hal ini harus didasarkan atas pemahaman yang
mengenai model yang sesuai dengan kondisi indonesia. Dan kebijiakan harus
berjangka panjang.konsisten dan membutuhkan kondisi politik yang
mendukung satu sama lain.
Kesimpulan dari bab ini bahwa hakikat identitas nasional harus bisa
meyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang harus bisa
menghubungkan nilai-nilai pancasila keseluruhan bangsa indonesia baik
budaya,agama.bahasa.gender.yang semua ini kita harus amalkandalam
kehidupan berbangsa dan bernegara agar terwujudnya bangsa yang aman dan
tentram bagi seluruh bangsa indonesia. dan terlepas dari segala animisme
yang bisa menganggu nilai-nilai yang ada pada pancasila.
Identitas Nasional dan Contoh
IDENTITAS NASIONAL
Definisi Identitas Nasional
Identitas dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) adalah
ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan
membedakannya dengan bangsa lain.
Identitas nasional berasal dari kata ”national identity” yang dapat di artikan
sebagai ”kepribadian internasional” atau ”jatidiri nasional”. Identitas Nasional
adalah jatidiri yang dimiliki oleh suatu bangsa. Identitas bangsa indonesia akan
berbeda dengan identitas bangsa Australia, bangsa Amerika dan bangsa
lainnya. Identitas nasional itu terbentuk karena bangsa indonesia mempunyai
pengalaman bersama, sejarah yang yang sama, dan penderitaan yang sama
dan juga terbentuk melalui adanyta saling kerjasama antara kelompok yang
satu denga kelompok yang lain. Meskipun memiliki banyak perbedaan, namun
keinginan kuat diantara mereka untuk saling merekatkan kelompoknya dengan
kelompok lain dapat juga membentuk identitas.
Istilah “Identitas Nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang di miliki
oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan antara bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian identitas sendiri-
sendirisesuai dengan keunikan, sifat, cirri-ciri serta karakter dari bangsa
tersebut. Jadi Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan
wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri),
kesamaan sejarah, sistem hukum/perundang-undangan, hak dan kewajiban
serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Secara umum ada beberapa unsur yang terkandun dalam identitas nasional,
yaitu:
· Pola perilaku : Adat istiadat, budaya ataupun kebiasaan ditengah
masyarakat yang merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki
kearifan lokal yang sangat luhur serta mulia sifatnya.
· Lambang-lambang : Kita mempunyai fungsi aksentuasi terhadap
tujuan negara yang diimplementasikan oleh bendera, lagu kebangsaan, dann
bahasa yang tentu saja dilindungi Undang-undang.
· Alat-alat perlengkapanniI : Ini berfungsi sebagai faktor produksi
atau alat perubahan baik dimensi ekonomi maupun budaya sekaligus berkaitan
tentang sosial bermisal: Rumah Ibadah, alat transportasi, ciri khas kebangsaan
dll.
· Tujuan yang ingin dicapai : Ini berfungsi dari tujuan yang bersifat
dinamis dan kontekstua diantaranya seperti budaya unggul karena sebagai
yang mendiami sebuah bangsa dijamin kesejahteraannya oleh UUD.
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, agama dan pulau-pulau
yang dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut
masyarakatnyapun berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan
dan diselaraskan dalam Pancasila. Nilai-nilai ini penting karena merekalah yang
mempengaruhi identitas bangsa. Oleh karena itu nasionalisme dan integrasi
nasional sangat penting untuk ditekankan pada diri setiap warga Indonesia
agar bangsa Indonesia tidak kehilangan Identitas.
Berikut contoh Identitas Nasional Bangsa Indonesia
· Bahasa Nasional atau bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia
· Bendera Negara yaitu Bendera sang merah putih
· Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
· Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
· Semboyan Negara yaitu Bhieneka Tunggal Ika
· Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
· Konstitusi (Dasar Hukum) negara yaitu UUD 1945
· Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat
· Konsepsi wawasan nusantara
· Kebudayaan daerah yang diterima sebaga kebudayaan nasional.
Kata Identitas berasal dari kata Identitu, yang memiliki arti tanda-tanda, ciri-
ciri, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang
membedakannya dengan yang lain. Sementara itu kata "nasional" merupakan
identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat
oleh kesamaan-kesamaan fisiik, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa
maupun nonfisik seperti cita-cita, keinginan dan tujuan. Himpunan kelompok
inilah yang kemudian disebut dengan identitas bangsa atau identitas nasional
yang pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok yang diwujudkan dalam
bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut-atribut
nasional.
Pengertian Identitas Nasional adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku
yang dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional
dengan acuan pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembangannya.
Hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara adalah pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan
kehidupan kita dalam arti yang luas, misalnya di dalam aturan perundang-
undangan atau moral yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan,
baik itu di dalam tataran nasional maupun internasional dan lain sebagainya.
Dengan demikian nilai-nilai budaya yang tercermin di dalam identitas nasional
tersebut bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif
dan domatis, melainkan sesuatu yang terbuka yang cenderung terus-menerus
bersemi karena adanya hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh
masyarakat. Konsekuensi dan implikasinya adalah identitas nasional
merupakan sesuatu yang terbuka untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar
tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam
masyarakat.
Unsur Unsur Identitas Nasional |
Berbicara mengenai unsur-unsur identitas nasional, maka identitas nasional
Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu
merupakan gabungan unsur unsur pembentuk identitas nasional yang
meliputi :
(1) Suku Bangsa merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas
nasional. Golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif atau ada sejak
lahir, dimana sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di
Indonesia khususnya, terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis
dengan tidak kurang tiga ratus dialek bahasa.
(2) Agama merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional.
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis (didasarkan pada
nilai agama). Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara yaitu
agama islam, katholik, kristen, hindu, budha dan kong hu cu.
(3) Kebudayaan merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas
nasional. Pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukung utntuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk
bertindak (dalam bentuk kelakukan dan benda-benda kebudayaan) sesuai
dengan lingkungan yang dihadapi.
(4) Bahasa merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional.
Dalam hal ini, bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter
dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai
sarana berinteraksi antarmanusia.
Dari unsur unsur identitas nasional di atas, dapat dirumuskan pembagiannya
menjadi tiga bagian yaitu :
(1) Identitas Fundamental, yaitu pancasila sebagai falsafat bangsa, dasar
negara dan ideologi negara.
(2) Identitas Instrumental, yaitu berisi UUD 1945 dan tata perundang-
undangannya. Dalam hal ini, bahasa yang digunakan bahasa Indonesia,
bendera negara Indonesia, lambang negara Indonesia, lagu kebangsaan
Indonesia yaitu Indonesia Raya.
(3) Identitas Alamiah, yaitu meliputi negara kepulauan dan pluralisme dalam
suku, budaya, bahasa dan agama serta kepercayaan.
Sekian pemabahasan mengenai pengertian identitas nasional dan unsur unsur
identitas nasional, semoga tulisan saya mengenai pengertian identitas nasional
dan unsur unsur identitas nasional dapat bermanfaat.
Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Identitas Nasional dan Unsur
Unsur Identitas Nasional :
Menko PMK : pertahankan Pancasila sebagai identitas nasional
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan setiap masyarakat
Indonesia harus mempertahankan Pancasila sebagai identitas nasional.
"Persoalan yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana mempertahankan
Pancasila sebagai identitas nasional yang kini dikepung oleh proses globalisasi,"
kata Puan Maharani di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, hal itu tak dapat diabaikan oleh setiap masyarakat.
"Tidak ada satu pun manusia, masyarakat, dan bangsa yang luput dari
pengaruh globalisasi," katanya.
Dia juga mengatakan, inti kehidupan berbangsa adalah budaya.
"Apabila budaya bangsa diusik, maka terusiklah pula identitas bangsa itu.
Gelombang globalisasi dapat melunturkan rasa kebangsaan atau identitas
bangsa," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, diperlukan usaha-usaha agar budaya dan identitas
bangsa akan tetap hidup dan berkembang di dalam pengaruh globalisasi.
Puan mengatakan, titik tolak dari kedua hasil usaha ini tidak lain daripada SDM
yang dikembangkan berdasarkan budaya bangsa itu sendiri.
"Tidak ada orang lain yang akan mempertahankan kebudayaannya sendiri
selain pendukung kebudayaan itu, yaitu manusia dan bangsa yang
memilikinya," katanya.
***
PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL
PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL
• Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal
sehingga menunjukkan suatu keunikkannya serta membedakannya dengan
hal-hal lain
• Nasional berasal dari kata nasion yang memiliki arti bangsa, menunjukkan
kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita,
tujuan serta ideologi bersama.
Jadi, Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa
Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, agama dan pulau-pulau
yang dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut
masyarakatnyapun berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan
dan diselaraskan dalam Pancasila. Nilai-nilai ini penting karena merekalah yang
mempengaruhi identitas bangsa. Oleh karena itu nasionalisme dan integrasi
nasional sangat penting untuk ditekankan pada diri setiap warga Indonesia
agar bangsa Indonesia tidak kehilangan Identitas.
Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu merupakan
manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum
masuknya agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam berbagai aspek
kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan
Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh
Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat Identitas Nasional kita
sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara
adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan
kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta UUD kita,
sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa,
mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam
pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional.
Identitas Nasional Bangsa
Dilihat dari segi bahasa idntitas berasal dari bahasa inggris yaitu identity yang
dapat diatikan sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri. Ciri- ciri adalah suatu
yang menandai suatu benda atau orang. Jadi identity atau identitas atau jati
diri dapat memiliki dua arti
1. identitas atau jati diri yang menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada diri
seseorang atau sebuah benda.
2. Identitas ata jati diri dapat berupa surat keterangan yang menjelaskan
pribadi sesorang dan riwayat hidp seseorang.
Sedangka nasional berasal dari bahasa inggris “national” yang dapat diatika
sebagai warga negara kebangsaan. Jadi identitas nasional berasal dari kata
“national identity” yang dapat diartikan sebagai kepribadian nasional atau jati
diri nasional. Kepribadian nasional atau jati diri nasional adalah jati diri yang
dimiliki suatu bangsa.
Identitas nasinal terbentuk sebagai rasa bahwa bangsa Indonesia mempunyai
pengalaman bersama, sejarah yang sama dan penderitaan yang sama.
Identitas nasional diperlukan dalam interaksi karena di dalam setiap interaksi
para pelaku mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi tersebut para
pelaku menjalankan peran-perannya sesuai dengan corak interaksi yang
berlangsung, maka dalam berinteraksi seseorang berpedoman pada
kebudayaanya . Jika kebudayaan dikatakan bagian dari identitas nasional maka
kebudayaan itu juga dapat dijadikan pedoman bagi manusia untuk berbuat dan
brtingkah laku.
Jadi pengertian identitas nasional adalah pandangan hidup bangsa,
kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai ideologi Negara
sehingga mempunyai keduduka paling tinggi dalam tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang beraku
di Indonesia dalam ati lain juga sebagai Dasar negara yang merupakan norma
peraturan yang harus dijunjung tinggi oleh semua warga negara tanpa kecuali
“rule of law” yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga ngara,
demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di
Indonesia.
Contoh Identitas Nasinal Bangsa Indonesia
1. Bahasa Nasional atau bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera Negara yaitu Bendera sang merah putih
3. Lgu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhieneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Dasar Hukum) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi wawasan nusantara
10. Kebudayaan daerah yang diterima sebaga kebudayaan nasional.
Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia
“Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum
yang sama tanpa diskriminasi. Semua berhak atas perlindungan yang sama
terhadap setiap bentuk diskriminasi yang bertentangan dengan Deklarasi ini,
dan terhadap segala hasutan yang mengarah pada diskriminasi semacam ini“.
Pada hakekatnya hukum merupakan penceminan dari jiwa dan pikiran rakyat
(volkgeist). Konstitusi dasar Negara kita, secara tegas menyatakan bahwa
Negara Indonesia adalah Negara yang berlandaskan hukum (Rechtstaats).
Salah satu unsur yang dimiliki oleh negara hukum adalah pemenuhan akan
hak-hak dasar manusia (fundamental rights). Namun situasi dan kondisi Negara
kita hari ini, justru semakin menjauhkan masyarakat, terutama masyarakat
miskin, dari keadilan hukum (justice of law). Masyarakat miskin, marginal,
terpinggirkan dan yang sengaja dipinggirkan,belum mempunyai akses secara
maksimal terhadap keadilan.
Sebuah Yuridis Terhadap Bantuan Hukum
Bantuan hukum merupakan salah satu hak dasar warga Negara. Hanya yang
menjadi permasalahan utama disini adalah, apakah bantuan hokum ini dapat
diperoleh dengan mudah (acces to abiality) oleh masyarakat atau tidak,
termasuk pada aspek jaminan ekonomisnya. Satu contoh sederhana dapat kita
lihat dalam penggunaan jasa advokat sebagai tenaga bantuan hokum formal
(legal aid), yang diakui dalam system hokum kita. Begitu banyak mmasyarakat
yang enggan menggunakan jasa advokat ini karena dianggap terlalu mahal.
Ibarat system pendidikan yang kian mahal hari ini, sehingga akses masyarakat
semakin terbatas, demikian pulalah yang terjadi dalam system hokum kita hari
ini. Bantuan hokum yang seharusnya menjadi hak dasar warga Negara, justru
terasa jauh dari apa yang diamanahkan oleh konstitusi dasar Negara kita.
Contoh Hak Warga Negara Indonesia
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di
dalam pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau nkri dari serangan musuh
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku
Kewajiban : Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Contoh : melaksanakan tata tertib di kampus, melaksanakan tugas yang
diberikan dosen dengan sebaik baiknya dan sebagainya.
B. Hak dan Kewajiban dalam UUD 1945 Pasal 30.
Di tegaskan bahwa tiap – tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan Negara. Usaha pertahanan dan keamanan
Negara dilaksanakan melalui system pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia,sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat –syarat
keikutsertaan warga Negara dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara,
serta hal – hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan
undang –undang.
Undang-Undang Dasar 1945 dalam Pasal 30 Ayat (1) menyebutkan tentang hak
dan kewajiban tiap warga negara ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara. Ayat (2) menyebutkan usaha pertahanan dan keamanan
rakyat, Ayat (3) menyebutkan tugas TNI sebagai “mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara”. Ayat (4)
menyebut tugas Polri sebagai “melindungi, mengayomi, melayani masyarakat,
dan menegakkan hukum”. Ayat (5) menggariskan, susunan dan kedudukan,
hubungan kewenangan TNI dan Polri dalam menjalankan tugas, serta hal-hal
lain yang terkait dengan pertahanan dan keamanan, diatur dengan undang-
undang (UU). Dari pembacaan Pasal 30 secara utuh dapat disimpulkan, meski
TNI dan Polri berbeda dalam struktur organisasi, namun dalam menjalankan
tugas dan fungsi masing-masing keduanya bekerja sama dan saling mendukung
dalam suatu “sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta”. Pengaturan
tentang sinkronisasi tugas pertahanan negara (hanneg) dan keamanan negara
(kamneg) itulah yang seyogianya ditata ulang melalui undang-undang yang
membangun adanya “ke-sistem-an” yang baik dan benar.
Tanggal 8 Januari Tahun 2002 DPR melahirkan UU No 2 dan UU No 3 Tahun
2002, masing-masing tentang Polri dan tentang Hanneg, hasil dari Ketetapan
MPR No VI dan VII Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri . Pada 18
Agustus 2000 Komisi Konstitusi meresmikan Amandemen Kedua UUD 1945
yang menghasilkan Ayat (2) Pasal 30 UUD 1945 dengan rumusan sistem “han”
dan “kam” serta “ra” dan “ta” . Pada Agustus 2003 Ketetapan I MPR Tahun
2003 menggugurkan Ketetapan VI dan VII MPR Tahun 2000 setelah ada
perundang-undangan yang mengatur Polri dan tentang Hanneg. Pertengahan
Oktober 2004 DPR meluluskan UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Dengan demikian, pada awal Maret 2005 telah ada UU tentang Hanneg, UU
tentang Polri, dan UU tentang TNI. Namun, hingga kini belum ada UU tentang
“Keamanan Negara” guna merangkai “Kamneg” dalam satu sistem dengan
“Hannneg” (kata “dan” antara “han” dan “kam” untuk membedakan dan
memisahkan organisasi TNI dari Polri). Sayang, UU tentang Polri, UU tentang
Hanneg, dan UU tentang TNI sama sekali tidak menyebut “sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta” sebagai landasan pokok pemikiran bahwa ada
kaitan sinergis antara fungsi “pertahanan negara” dan “keamanan negara”.
Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia
1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam
membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,
hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-
baiknya
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala
hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang
lebih baik.
PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
Selama ini masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya.
Agar dapat memahaminya, pertama-tama harus dipahami terlebih dahulu arti
Identitas Nasional. Identitas nasional secara terminologis adalah suatu cirri
yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa yang lain. Maka dari itu setiap bangsa didunia ini
memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, cirri-ciri serta
karakter bangsa tersebut.
Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional yang dijelaskan di atas maka
dapat disumpulkan identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan
dengan jati diri suatu bangsa atau lebih popular disebut sebagai kepribadian
suatu bangsa.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai
persamaan nasib dalam proses sejaranhnya, sehingga mempunyai persamaan
watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta
mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
1. Apa pengertian Identitas Nasional?
2. Apa sajakah Unsur-unsur Identitas Nasional?
3. Apa kaitan globalisasi dengan Identitas Nasional?
4. Apa pengertian hakikat bangsa
5. Apa pengertian bangsa dan Negara?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Identitas Nasional
2. Untuk mengetahui unsure-unsur Identitas Nasional
3. Untuk mengetahui keterkaitan globalisasi dengan Identitas Nasional
4. Untuk mengetahui pengertian hakikat bangsa
5. Untuk mengetahui pengertian bangsa dan Negara
A. Pengertian Identitas Nasional
Dilihat dari segi bahasa identitas berasal dari bahasa inggris yaitu yang dapat
diartikan sebagai cirri-ciri, tanda-tanda atau jati diri. Ciri-ciri adalah suatu yang
menandai suatu benda atau orang. Jadi identity atau identitas atau jati diri
dapat memiliki dua arti :
1. Identitas atau jati diri yang menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada diri
seseorang atau sebuah benda.
2. Identitas atau jati diri dapat berupa surat keterangan yang dapat
menjelaskan pribadi seseorang dan riwayat hidup seseorang.
Sedangkan nasional berasal dari bahasa inggris “national” yang dapat diartikan
sebagai warga Negara atau kebangsaan. Jadi identitas nasioanl berasal dari
kata “national identity” yang dapat diartikan sebagai kepribadian nationa atau
jati diri national. Kepribadian nasional atau jati diri nasional adalah jati diri
yang dimiliki oleh suatu bangsa.
Indonesia terbentuk sebagai rasa bahwa bangsa Indonesia mempunyai
pengalaman bersama, sejarah yang sama dan penderitaan yang sama.
Identitas nasional diperlukan dalam interaksi karena di dalam setiap interaksi
para pelaku interaksi mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi tersebut
para pelaku menjalankan peranan-perananannya sesuai dengan corak interaksi
yang berlangsung, maka dalam berinteraksi seorang berpedoman kepada
kebudayaannya. Jika kebuadayaanya dikatakan bagian dari identitas nasional
maka kebudayaan itu juga dapat dijadikan pedoman bagi manusia untuk
berbuat dan bertingkah laku.
Menurut (WibisonoKoento :2005) kata identitas berasal dari bahasa inggris
identity yang memiliki pengertian harfiah cirri-ciri, tanda-tanda, atau jari diri
yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan
yang lain.
Dalam terminology antropologi, identitas adalah sifat khas yang menerangkan
dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok
sendiri. Adapun kata nasioanl merupakan identitas yang melekat pada
kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan,
baik fisik, seperti, budaya, agama, dan bahasa, maupun nonfisik, seperti
keinginan, cita-cita, dan tujuan. Himpunan kelompok-kelompok inilah yang
disebut dengan istilah identitas bangsa dan identitas nasional yang pada
akhirnya melahirkan tindakan kelompok (colectiva action) yang diwujudkan
dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut-
atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak bisa dipisahkan dari kemunculan
konsep nasionalisme. Bila dilihat dalam konteks Indonesia maka identitas
nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang
“dihimpun” dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional
dengan acuan Pancasila dan roh “Bhineka Tunggal Ika” sebagai dasar dan arah
pengembangannya.
B. Unsur-Unsur Identitas Nasional
Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Ke-
majemukn itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas,
yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.
Suku bangsa, adalah golongan social yang khusus yang bersifat askriptif (ada
sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di
Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau sekelompok etnis tidak
kurang 300 dialek bahasa.
Agama, bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-
agama yang tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah Agama Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa
orde baru tidak diakui sebagi agama resmi Negara, tetapi sejak pemerintahan
Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi Negara dihapuskan.
Kebudayaan, adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model penetahuan yang secara
kolektif digunakan oleh pendukung-pendukung untuk menafsirkan bentuk
kelakuan dan benda-benda kebudayaan sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi.
Bahasa, merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa
dipahami sebagai system perlambang yang secara arbitrer atas unsure-unsur
bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar
manusia.
Dari unsur-unsur nasional tersebut dirumuskan menjadi 3 bagian sebagai
berikut.
1. Identitas fundamental, yaitu pancasila yang merupakan falsafah bangsa,
dasar Negara, dan ideology Negara.
2. Identitas instrumental, yaitu berisi UUD 1945 dan tata perundangannya,
Bahasa Indonesia, lambing Negara, Bendera Negara, Lagu kebangsaan
“Indonesia Raya”
3. Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan
pluralism dalam suku, bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan (Agama)
C. Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas Nasional
Globalisasi diartikan sebagai suatu era atau zaman yang ditandai dengan
perubahan tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya teknologi informasi sehingga interaksi manusia nienjadi
sempit, serta seolah-olah dunia tanpa ruang. Era Globalisasi dapat
berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi
tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai
yang telah ada. Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat positif ada pula yang
bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus
sebagai peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di
segala aspek kehidupan. Di era globalisasi, pergaulan antarbangsa semakin
ketat. Batas antarnegara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi
menjadi penghalang. Di dalam pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu,
akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling mempengaruhi di
antara budaya masing-masing. Adapun yang perlu dicermati dari proses
akulturasi tersebut, apakah dapat melunturkan tata nilai yang merupakan jati
diri bangsa Indonesia?
Lunturnya tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua faktor, yaitu:
1. semakin menonjolnya sikap individualistis, yaitu mengutamakan
kepentingan pribadi di atas kepentingan umum, hal ini bertentangan dengan
asas gotong-royong; serta
2. semakin menonjolnya sikap materialistis, yang berarti harkat dan martabat
kemanusiaan hanya diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam
memperoleh kekayaan. Hal ini bisa berakibat bagaimana cara memperolehnya
menjadi tidak dipersoalkan lagi. Apabila hal ini terjadi, berarti etika dan moral
telah dikesampingkan.
Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap
nilai-nilai asing yang negatif semakin besar. Apabila proses ini tidak segera
dibendung, akan berakibat lebih sering ketika pada puncaknya masyarakat
tidak bangga lagi pada bangsa dan negaranya. Pengaruh negatif akibat proses
akulturasi tersebut dapat merongrong nilai-nilai yang telah ada di dalam
masyarakat. Jika semua ini tidak dapat dibendung, akan mengganggu
ketahanan di segala aspek kehidupan, bahkan akan mengarah pada kredibilitas
sebuah ideologi. Untuk membendung arus globalisasi yang sangat deras
tersebut, harus diupayakan suatu kondisi (konsepsi) agar ketahanan nasional
dapat terjaga, yaitu dengan cara membangun sebuah konsep nasionalisme
kebangsaan yang mengarah kepada konsep Identitas Nasional.
Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu negara
dengan Negara yang lain menjadi semakin tinggi. Dengan demikian,
kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional semakin
sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut, antara lain terkait dengan
masalah narkotika, pencucian uang (money laundring), peredaran dokumen
keimigrasian palsu, dan terorisme. Masalah-masalah tersebut berpengaruh
terhadap nilai-nilai budaya bangsa yang selama ini dijunjung tinggi. Hal ini
ditunjukkan dengan semakin merajalelanya peredaran narkotika dan
psikotropika sehingga sangat merusak kepribadian dan moral bangsa,
khususnya bagi generasi penerus bangsa. Jika hal tersebut tidak dapat
dibendung, akan mengganggu terhadap ketahanan nasional di segala aspek
kehidupan, bahkan akan menyebabkan lunturnya nilai-nilai Identitas Nasional.
Identitas Nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang
“dihimpun” dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional
dengan acuan Pancasila dan roh “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai dasar dan
arah pengembangannya. Unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional adalah
Suku bangsa, Agama, Kebudayaan, dan bahasa.
D. Hakekat Bangsa
Bangsa (nation) atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau
paham kebangsaan, semua istilah tersebut dalam kajian sejarah terbukti
mengandung konsep-konsep yang sulit dirumuskan, sehingga para pakar di
bidang politik, sosiologi, dan antropologi pun sering tidak sependapat
mengenai makna istilah-istilah tersebut. Selain istilah bangsa, dalam bahasa
Indonesia, kita juga menggunakan istilah nasional, nasionalisme yang
diturunkan dari kata asing “nation” yang bersinonim dengan kata bangsa. Tidak
ada rumusan ilmiah yang bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa
secara objektif, tetapi fenomena kebangasaan tetap actual hingga saat ini.
Dalam kamus politik dijumpai istilah bangsa, yaitu “natie” dan “nation” yang
artinya masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki
unsur sebagai berikut :
1. Satu kesatuan bahasa
2. Satu kesatuan daerah
3. Satu kesatuan ekonomi
4. Satu kesatuan hubungan ekonomi
5. Satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya
E. Sifat dan Hakekat Bangsa
Sifat Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat
menjadikannya suatu Negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya
mengikat bagi setiap warga negaranya menjadi suatu identitas bagi negera
tersebut. Negara yang bersifat umum dan dimiliki oleh semua Negara yaitu :
1. Sifat memaksa
Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap warga
negaranya, hal ini bersifat mutlak dan memaksa.
2. Sifat monopoli
Negara dengan kekuasannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan
untuk menguasai sepenuhnya kekayaan alam yang terkandung di dalam
wilayah Negara tersebut.
3. Sifat mencakup semua
Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga
Negaranya. Tidak ada satu orang pun yang menjadi pengecualian di hadapan
suatu Negara. Tidak hanya mengikat suatu golongan atau suatu adat budaya
saja, tetapi mengikat secara keseluruhan masyarakat yang termasuk ke dalam
warga negaranya.
Indonesia sendiri mempunyai sifat-sifat yang sesuai dengan pancasila, yakni :
1. Ketuhanan yang maha esa
Ialah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan (yaitu
kesesuaian dalam arti sebab dan akibat) merupakan suatu nilai-nilai agama.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Ialah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat manusia
3. Persatuan Indonesia
Ialah sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai denga hakikat satu, yang
berarti membuat menjadi satu rakyat, daerah dan keadaan Negara Indonesia
sehingga terwujud satu kesatuan
4. Keadilan
Ialah sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat adil
F. Bangsa dan Negara Indonesia
Secara historis pengertian Negara senantiasa berkembang sesuai dengan
kondisi masyarakat pada saat itu. Pada zaman yunani kuno para ahli filsafat
Negara merumuskan pengertian Negara secara beragam, aristoles
merumuskan Negara dalam bukunya politica, yang disebutnya Negara polis,
yang pada saat itu masih dipahami Negara masih dalam suatu wilayah yang
kecil. Negara disebut sebagai Negara hokum, yang didalamnya terdapat
sejumlah warga Negara yang ikut dalam permusyawarahan.
Bangsa pada hakekatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai
persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan
watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta
mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional
A. Kesimpulan
Identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara
etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “nasional”. Kata
identitas berasal dari bahasa Inggris identity yaitu memiliki pengertian harfiah;
ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok, masyarakat
bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu bisa membedakannya
dengan yang lain.
Unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan
bahasa. Suku bangsa, adalah golongan social yang khusus yang bersifat
askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis
kelamin. Agama, bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang
agamis.Kebudayaan, adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang
isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model penetahuan yang secara
kolektif digunakan oleh pendukung-pendukung untuk menafsirkan bentuk
kelakuan dan benda-benda kebudayaan sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi. Bahasa, merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain.
Globalisasi diartikan sebagai suatu era atau zaman yang ditandai dengan
perubahan tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya teknologi informasi sehingga interaksi manusia nienjadi
sempit, serta seolah-olah dunia tanpa ruang. Era Globalisasi dapat
berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
Bangsa (nation) atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau
paham kebangsaan, semua istilah tersebut dalam kajian sejarah terbukti
mengandung konsep-konsep yang sulit dirumuskan, sehingga para pakar di
bidang politik, sosiologi, dan antropologi pun sering tidak sependapat
mengenai makna istilah-istilah tersebut.
Bangsa pada hakekatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai
persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan
watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta
mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.