Identitas Nasional

18

Click here to load reader

description

Makalah KWN tentang Identitas Nasional

Transcript of Identitas Nasional

Page 1: Identitas Nasional

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IDENTITAS NASIONAL

KELOMPOK 1

MUHAMMAD IQBAL ( 31112120 TRY GINA RAMADHANI ( 31112120 RISKA SELVIANA ( 3111212015 )

POLITEKNIK NEGERI BATAM

Page 2: Identitas Nasional

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Sistematika Uraian

D. Batasan Masalah

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Identitas Nasional

2. Sejarah Kelahiran Nasionalisme Indonesia

3. Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa

4. Proses Berbangsa dan Bernegara

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Page 3: Identitas Nasional

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Identitas berarti ciri-ciri, sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan

keunikan serta membedakan dengan hal-hal lain. Sedangkan nasional berasal dari kata “nation”

yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural serta memiliki

semangat, cita-cita, tujuan dan ideologi bersama. Identitas nasional secara terminologis adalah

suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofi membedakan bangsa tersebut

dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia

ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter

dari bangsa tersebut. Berdasarkan hakikatnya identitas nasional suatu bangsa tidak dapat

dipisahkan dengan kepribadian bangsa itu sediri.

Bangsa adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam

proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu

dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan dan dapat digunakan guna mengangkat tema dengan tujuan dapat membantu

mengatasi masalah tentang identitas nasional dan dapat di terapkan dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian identitas nasional?

2. Bagaimana sejarah kelahiran nasionalisme di Indonesia?

3. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional sebagai karakter bangsa?

4. Bagaimana proses berbangsa dan bernegara yang baik?

Page 4: Identitas Nasional

C. Sistemtika Uraian

1. Mengetahui pengertian identitas nasional

2. Mengetahui sejarah lahirnya nasionalisme di Indonesia

3. Mengetahui maksud identitas nasional sebagai karakter suatu bangsa

4. Mengetahui proses berbangsa dan bernegara

D. Batasan Masalah

Batasan – batasan masalah hanya membahas tentang

1. Pengertian identitas nasional

2. Sejarah kelahiran sikap nasionalisme di Indonesia

3. Proses berbangsa dan bernegara

Page 5: Identitas Nasional

BAB 11

PEMBAHASAN

1. Pengertian Identitas Nasional

Istilah identitas nasional secara terminologis adalah souatu ciri yang dimiliki oleh suatu

bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebtu dengan bangsa lain. Berdasarkan

pengertian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri – sendiri sesuai

dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Jadi Identitas Nasional adalah

sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki wilayah ( tanah tumpah darah

mereka sendiri ), kesamaan sejarah, sistem hukum / perundang-undangan, hak dan kewajiban

serta pembagian kerja berdasarkan profesi.

Berdasarkan pengertian diatas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat

dipisahkan dengan jati diri / kepribadian suatu bangsa. Manusia sebagai individu sulit dipahami

jika terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu manusia dalam melakukan interaksi dengan

individu lainnya senantiasa memiliki suatu sifat kebiasaan, tingkah laku, serta karakter yang khas

yang membedakan manusia tersebut. Namun demikian pada umumnya pengertian atau istilah

kepribadian sebagai suatu identitas adalah kesuluruhan atau totalitas dari faktor – faktor biologis,

psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdiri

atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang

tersebut berbeda dengan orang lainnya. Oleh karena itu kepribadian adalah keseluruhan tingkah

laku seseorang dalam hubungan dengan manusia lain.

Faktor pendukung lahirnya identitas nasional

Lahirnya identitas nasional suatu bangsa tidak dapat lepas dari dukungan faktor objektif,

yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan geografis-ekologis dan demografis, dan faktor

subjektif yaitu faktor-faktor historis, politik, sosial dan kebudayaan yang dimilki bangsa tersebut.

Kondisi geografis-ekologis yang membentuk bangsa Indonesia sebagai daerah kepulauan

yang beriklim tropis mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan

kultural bangsa Indonesia. Selain itu faktor historis yang dimiliki bangsa Indonesia ikut

mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta identitasnya,

Page 6: Identitas Nasional

melalui interaksi dari berbagai faktor yang ada didalamnya, hasil interaksi tersebut melahirkan

proses pembentukan masyarakat, bangsa dan negara beserta identitas bangsa Indonesia.

Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam bukunya “The Power of

Identity”( Suryo,2002 ), mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa

sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu faktor primer, faktor

pendorong, faktor penarik dan faktor reaktif.

2. Sejarah Kelahiran Nasionalisme Indonesia

Bangsa adalah sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat

untuk bersatu karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan kepentingan bersama. Menurut Han

Kohn adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan

kepada negara dan bangsa.

Bangkitnya nasionalisme di Indonesia didorong oleh faktor intern dan faktor ekstern.

a. Faktor Intern

Faktor-faktor intern yang menyebabkan lahir dan berkembangnya nasionalisme Indonesia

adalah :

Kejayaan bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa barat

Sebelum kedatangan bangsa barat, di wilayah nusantara sudah berdiri kerajaan-

kerajaan besar seperti Sriwijaya, Mataram dan Majapahit. Kejayaan masa lampau itu

menjadi sumber inspirasi untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.

Penderitaan rakyat akibat Politik Drainage ( Pengerukan Kekayaan )

Politik Degraine itu mencapai puncaknya ketika diterapkannya sistem tanam paksa

yang dilanjutkan dengan sistem ekonomi liberal.

Adanya diskriminasi rasial

Diskriminasi merupakan hal menonjol yang diterapkan oleh pemerinta kolonial

Belanda dalam kehidupan sosial pada awal abad ke XX dalam bidang pemerintahan,

tidak semua jabatan tersedia bagi kaum pribumi.

Page 7: Identitas Nasional

Masuknya golongan terpelajar

Pada awal abad ke XX , pendidikan mendapatkan perhatian yang lebih dari

pemerintah kolonial. Hal itu sejalan dengan diterapkannya politik etis. Melalui

penguasaan bahasa asing yang diajarkan di sekolah-sekolah modern, mereka dapat

mempelajarai berbagai ide-ide dan paham-paham baru yang berkembang di Barat,

seperti ide HAM, liberalisme, nasionalisme dan demokrasi.

b. Faktor Ekstern

Lahir dan berkembangnya nasionalisme juga didorong oleh faktor-faktor ekstern, antara

lain:

Kemenangan Jepang terhadap Rusia ( 1904 – 1905 )

Kemenangan Jepang dalam perang Rusia – Jepang telah berhasil mengguncang dunia.

Kemenangan tersebut berhasil menggugah kesadaran bangsa-bangsa Asia dan Afrika

untuk melawan penjajahan bangsa-bangsa kulit putih.

Kebangkitan nasionalisme negara-negara Asia-Afrika

Kebangkitan nasional bangsa-bangsa Asia-Afrika memberika dorongan kuat bagi

bangsa Indonesia untuk bangkit melawan penindasan pemerintah kolonial. Revolusi

Tiongkok ( 1911 ) dan pembentukan partai Kuomintang oleh Sun Yan Set yang

berhasil menjadika Cina sebagai negera mereka pada tahun 1912.

Masuknya paham-paham baru

Paham-paham baru seperti liberialisme, demokrasi dan nasionalisme muncul setelah

terjadinya Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis. Hubungan antara Asia dan Eropa

menyebabkan paham-paham itu menyebar dari Eropa ke Asia, termasuk Indonesia.

3. Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa

Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang membedakan negara Indonesia

dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri

negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu

Page 8: Identitas Nasional

Undang- Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Identitas nasional yang menunjukkan

jati diri Indonesia diantaranya adalah :

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami

sebagai sistem perlambang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur ucapan manusia

dan digunakan sebagai sarana interaksi antar manusia. Dan di Indonesia

menggunakan bahassa Indonesia sebagai bahasa nasional. Karena di Indonesia ada

berbagai macam bahasa daerah dan memiliki ragam bahasa yang unik sebagai bagian

dari khas daerah masing-masing.

2. Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih

Bendera adalah sebagai salah satu identitas nasional, karena bendera merupakan

simbol suatu negara agar berbeda dengan negara lain. Seperti yang sudah tertera

dalam UUD 1945 pasal 35 yang menyebutkan bahwa “ Bendera negara Indonesia

adalah Sang Merah Putih”. Warna merah dan putih juga memilik arti. Merah berarti

berani dan putih artinya suci.

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

Lagu Indonesia Raya ( diciptakan tahun 1924 ) pertama kali dimainkan pada Kongres

Pemuda ( Sumpah Pemuda ) tanggal 28 Oktober 1928. Setelah proklamasi

kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu yang diciptakan oleh

Wage Rudolf Soepratman ini dijadikan lagu kebangsaan. Ketika mempublikasikan

lagu Indonesia Raya tahun 1928, WR.Soepratman dengan jelas menuliskan “lagu

kebangsaan” di bawah judul Indonesia Raya.

4. Lambang Negara yaitu Burung Garuda

Seperti yang dijelaskan dalam UUD 1945 Pasal 36A bahwa lambang negara

Indonesia adalah Garuda Pancasila. Garuda Pancasila disini yang dimaksud adalah

burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung garuda

sebagai lambang Indonesia memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan

Indonesia, sedangkan perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia.

Page 9: Identitas Nasional

5. Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam kehidupan

yang terikat dalam suatu kesatuan. Pluralistik bukan pluralisme, suatu paham yang

membiarkan keanekaragaman seperti apa adanya. Bhineka Tunggal Ika bersifat

konvergen, yang bermakna perbedaan yang terjadi dalam keanekaragaman tidak

untuk dibesar-besarkan, tetapi dicari titik temu, dalam bentuk kesepakatan bersama.

6. Dasar Falsafah Negara yaitu Pancasila

Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila

sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV yang ditetapkan

pada tanggal 18 Agustus 1945.

Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan pada dua pengertian, yakni

Pancasila sebagai pendangan hidup bangsa dan Pancasila sebagai dasar negara.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga dnegan way

of life, welstanshauung, wereldbershouwing, wereld en levens beschouwing

(pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup). Dalam hal ini

Pancasila digunakan sebagai pancaran dari sila Pancasila karena Pancasila sebgai

weltanschauung merupakan kesatuan, tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila

dalam Pancasila merupak suatu kesatuan organis. Oleh karena itu dapat dikemukakan

bahwa Pancasila sebgai pegangan hidup yang merupakan pandangan hidup bangsa,

dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh bertentangan dengan norma-norma

hukum yang berlaku.

Pancasila sebagai dasar negara, dalam hal ini Pancasila mempunyai kedudukan

istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia. Fungsi pokok

Pancasila adalah sebagai dasar negaea, sesuai dengan pembukaan UUD 1945, sebagai

sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum sebagaiman

tertuang dalam Ketetapan MPRS No. XX/-MPRS/1996 ( Darji, 1991:16 )

7. Konstitusi Negara yaitu UUD 1945

UUD adalah peraturan perundang-undangan yang tertinggi dalam negara dan

merupakan hukum dasar tertulis yang mengikat berisi aturann yang harus ditaaati.

Hukum dasar negara meliputi kesuluruhan sistem ketatanegaraan yang berupa

kumpulan peraturan yang membentuk negara dan mengatur pemerintahannya. UUD

Page 10: Identitas Nasional

menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan karangan dan

tugas pokok cara kerja badan tersebut, UUD menentukan cara-cara bagaimana pusat

kekuasaan itu bekerja sama dan menyesuaikan diri satu sama lainnya.

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berkadaulatan Rakyat

9. Konsepsi Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang

diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalmnya yang dilandasi Pancasila dan

UUD 1945 yang merupakan aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat, bertmartabat

sert menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan

nasional. Wawasan nusantara adalah cara pandang, cara memahami, cara menghayati,

cara bersikap, cara berpikir, cara bertingkah laku bangsa Indonesia sebagai interaksi

proses psikologis, sosiokultural dengan aspek astagatra ( kondisi geografis, kekayaan

alam, dan kemampuan alam serta ipoleksosbud hankam ).

10. Kebudayaan Daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah

perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan secara kolektif digunakan untuk

pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang

dihadapi dan digunakan sebagai rujukan dan pedoman untuk bertindak sesuai dengan

lingkungan yang dihadapi. Kebudayaan dapat dimaknai sebagai suatu budi dan daya

manusia yang tidak ternilai harganya dan mempunyai manfaat bagi kehidupan umat

manusia.

4. Proses Berbangsa dan Bernegara

a. Masa Sebelum Kemerdekaan

Proses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan lebih berorientasi

pada perjuangan dalam melawan penjajah. Dari tinjauan sejarah zaman Sriwijaya

pada abad VII dan kerajaan Majapahit pada abada XIII telah ada upaya untuk

menyatukan nusantara. Namun para penguasa belum memiliki kemampuan yang

cukup untuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai yang menyebabkan

Page 11: Identitas Nasional

kehancuran. Disamping itu kehancuran juga disebabkan karena kerajaan tradisonal

tersebut belum memahami konsep kebangsaan dalam arti luas.

Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai berkembang sejak Sumpah Pemuda

dikumandangkan ke seluruh nusantara. Dalam periode selanjutnya secara nyata mulai

dipersiapkan kemerdekaan Indonesia pada masa pendudukan Jepang, yaitu dengan

dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Pesiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI). Dan puncaknya adalah ketika Proklamasi Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1945.

b. Proses Berbangsa dan Bernegara pada Masa Sekarang

Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya dengan hakikat

pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral

bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi

kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Sehingga dengan

mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata negara, menumbuhkan

kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa maka takkan sulit untuk

menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia dalam proses berbangsa

dan bernegara. Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dan negara

yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat,

membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas dengan semangat loyalitas yang

tinggi. Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar dapat tercipta rasa

persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk

segera mengabdikan dirinya pada negaranya, bersatu padu dalam rasa yang sama

untuk menghadapi krisi budaya, kepercayaan, moral dan lain-lain.

Dalam upaya untuk memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian

yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Kesadaran

terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai menyadari

bagaimana posisinya sekarang dan seperti apa jati diri atau identitasnya serta apa

yang dilakukan ke depan. Penciptaan suatu identitas bersama berkisar pada

perkembangan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut bersama yang dapat memberi

Page 12: Identitas Nasional

suatu perasaan silidaritas sosial pada suatu masyarakat suatu wilayah tertentu. Suuatu

identitas bersama menujukkan bahwa individu-individu tersebut setuju atas

pendefinisian diri mereka yang saling diakui, yakni satu kesadaran mengenai

perbedaan dengan orang lain dan suatu perasaan akan harga diri.

Page 13: Identitas Nasional

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Identitas nasional dalah sebuah kesatuan yang terikat oleh wilayah dan selalu

memiliki wilayah, kesamaan sejarah, sistem hukum / perundang-undangan, hak dan

kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi. Identitas nasional dapat

diartikan sebagai jati diri nasional seperti yang tercantum dalam konstitusi Indonesia

yaitu UUD 1945 dalam pasal 35-36C. Impelementasi atau penerapan tentang identitas

nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa

mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau

kelompok.