Identifikasi mikroalga

21
IDENTIFIKASI SPESIES MIKROALGA DARI BERBAGAI CARA HIDUPNYA Oleh: Nama : Hanifah Kholid Basalamah NIM : B1J011156 Rombongan : III Kelompok : 9 Asisten : Ade Fitriyani LAPORAN PRAKTIKUM FIKOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

description

identifikasi mikroalga

Transcript of Identifikasi mikroalga

Page 1: Identifikasi mikroalga

IDENTIFIKASI SPESIES MIKROALGA DARI BERBAGAI CARA HIDUPNYA

Oleh:

Nama : Hanifah Kholid BasalamahNIM : B1J011156Rombongan : IIIKelompok : 9Asisten : Ade Fitriyani

LAPORAN PRAKTIKUM FIKOLOGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2014

Page 2: Identifikasi mikroalga

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu mikroorganisme yang tumbuh di perairan adalah mikroalga.

Mikroalga merupakan bentuk tumbuhan yang paling primitif. Tumbuhan ini

umumnya hanya terdiri dari satu sel atau berbentuk seperti benang. Tumbuhan

ini tampak warna-warni indah sesuai dengan zat warna atau pigmen yang

dikandungnya. Umumnya lebih dikenal sebagai fitoplankton atau ganggang yang

hidupnya melayang-layang di permukaan air laut ataupun air tawar. Empat

kelompok mikroalga di alam antara lain: diatom (Bacillariophyceae), ganggang

hijau (Chlorophyceae), ganggang emas (Chrysophyceae), dan ganggang biru

(Cyanophyceae).

Mikroalga merupakan mikroba tumbuhan air yang berperan penting dalam

lingkungan sebagai produser primer, disamping bakteri dan fungia ada di sekitar

kita. Sebagian besar mikroalgae bersifat fotosintetik, mempunyai klorofil

untuk menangkap energi matahari dan karbon dioksida menjadi karbon organik

yang berguna sebagai sumber energi bagi kehidupan konsumer seperti

kopepoda, larva moluska, udang dan lain-lain. Selain perannya sebagai produser

primer, hasil sampingan fotosintesa mikroalgae yaitu oksigen juga berperan bagi

respirasi biota sekitarnya. Pengetahuan tentang fikologi telah berkembang pesat

setelah beragam jenis alga dengan karakteristiknya dikultur. Berbagai institusi di

dunia telah menyimpan koleksi kultur mikroalgae yang potensial dapat

dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi.

Mikroalga dapat tumbuh pada rentang kondisi yang luas dipermukaan

bumi. Mikroalga biasanya ditemukan pada tempat-tempat yang lembab atau

benda-benda yang sering terkena air dan banyak hidup pada lingkungan berair

pada lingkungan dipermukaan bumi. Mikroalga dapat hidup disemua tempat

yang memiliki cukup sinar matahari, air dan karbondioksida.

Page 3: Identifikasi mikroalga

B. Tujuan

Mengetahui keanekaragaman mikroalga ditinjau dari berbagai cara

hidupnya di alam.

Page 4: Identifikasi mikroalga

C. Tinjauan Pustaka

Protista yang menyerupai tumbuhan di kenal sebagai Alga. Mikroalga

merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik yang memiliki thallus dan

klorofil dengan habitat tersebar di seluruh wilayah perairan air tawar, payau, laut

dan terestrial. Mikroalga mengandung klorofil yang dapat mengubah senyawa

anorganik menjadi senyawa organik dengan menggunakan energi cahaya melalui

proses fotosintesis untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya (Jati, 2007).

Phytoplankton dalam pembenihan dapat berperan ganda, selain dapat

digunakan sebagai pakan dalam kultur zooplankton juga dapat ditambahkan

secara langsung dalam bak pemeliharaan larva. Penambahan phytoplankton

dalam bak pemeliharaan larva tidak hanya berfungsi sebagai penyangga kualitas

air juga untuk pakan zooplankton. Adanyan penambahan phytoplankton dapat

mempertahankan kualitas nutrisi zooplankton. Beberapa phytoplankton

diketahui dapat menyerap senyawa yang bersifat racun bagi larva, dapat

meningkatkan oksigen terlarut karena phytoplankton dapat melakukan proses

fotosintesis yang menghasilkan oksigen sehingga dapat mengendalikan

kandungan karbon dioksida yang berlebih (Prabandani, 2007).

Mikroalga merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik yang termasuk

dalam kelas alga, diameternya antara 3-30 μm, baik sel tunggal maupun koloni

yang hidup di seluruh wilayah perairan tawar maupun laut, yang lazim disebut

fitoplankton. Mikroalga termasuk eukariotik, umumnya bersifat fotosintetik

dengan pigmen fotosintetik hijau (klorofil), coklat (fikosantin), biru kehijauan

(fikobilin), dan merah (fikoeritrin). Morfologi mikroalga berbentuk uniseluler atau

multiseluler tetapi belum ada pembagian tugas yang jelas pada sel-sel

komponennya. Hal itulah yang membedakan mikroalga dari tumbuhan tingkat

tinggi. Parameter pertumbuhan fitoplankton mencakup pH, Salinitas, suhu,

cahaya, karbondioksida, nutrient dan aerasi (Erlina, 1986).

Isnansetyo dan Kurniastuty (1995), menyatakan bahwa terdapat empat

kelompok mikroalga antara lain: diatom (Bacillariophyceae), alga hijau

(Chlorophyceae), alga emas (Chrysophyceae) dan alga biru (Cyanophyceae).

Page 5: Identifikasi mikroalga

Penyebaran habitat mikroalga biasanya di air tawar (limpoplankton) dan air laut

(haloplankton), sedangkan sebaran berdasarkan distribusi vertikal di perairan

meliputi : plankton yang hidup di zona euphotik (ephiplankton), hidup di zona

disphotik (mesoplankton), hidup di zona aphotik (bathyplankton) dan yang hidup

di dasar perairan (hypoplankton).

Mikroalga merupakan tanaman yang paling efisien dalam menangkap dan

memanfaatkan energi matahari dan CO2 untuk keperluan fotosintesis. Hal ini

menyebabkan mikroalga memiliki waktu pertumbuhan yang cepat dibandingkan

dengan tanaman darat, yaitu mulai hitungan hari sampai beberapa. Banyak sekali

manfaat dari mikroalga hijau ini yang dapat digunakan untuk kepentingan

manusia, antara lain sebagai bahan makanan, pakan ternak, obat-obatan,

campuran pupuk, dan sumber bahan bakar (Prasetyo, 1967).

Page 6: Identifikasi mikroalga

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, object

glass, cover glass, pipet, botol film, planktonet, dan cawan petri.

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel mikroalga

dari air kolam dan akuades steril.

B. Metode

Sampel mikroalga dari air diambil dengan planktonet

Botol film

Sampel mikroalga diteteskan pada object glass dan ditutup dengan cover glass

Sampel mikroalga diamati kemudian diidentifikasi

dimasukkan

diambil dengan pipet

Page 7: Identifikasi mikroalga

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 3.1 Cosmarium subcucumis Gambar 3.2 Chlamydomonas sp.

Gambar 3.3 Microspora sp.

Page 8: Identifikasi mikroalga

B. Pembahasan

Identifikasi mikroalga adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri

taksonomi mikroalga yang beraneka ragam dan memasukannya kedalam suatu

takson. Prosedur identifikasi berdasarkan pemikiran yang bersifat deduktif.

Identifikasi mikroalga berhubungan dengan ciri-ciri taksonomi dalam jumlah

sedikit (ideal satu ciri), akan membawa spesimen ke dalam satu urutan kunci

identifikasi (Winahyu et al., 2013).

Mikroalga merupakan mikroorganisme akuatik fotosintetik berukuran

mikroskopik. Mikroalga dapat ditemukan di dalam air tawar dan air laut, paling

tidak terdapat pada lokasi yang lembap, serta melakukan fotosintesis untuk

membuat makanannya sendiri, karena termasuk ke dalam makhluk hidup

fotoautotrof. Mikroalga merupakan jenis sel tunggal yang terpisah menyendiri

atau berkelompok. Ukuran mikroalga terbentang beberapa micrometer hingga

beberapa ratur micrometer. Mikroalga tidak memiliki akar, batang, dan daun

atau tumbuhan bertalus. Mikroalga mampu melakukan fotosintesa dan

menghasilkan oksigen, dimana pada waktu yang sama mereka mengambil

karbondioksida di lingkungannya, sehingga mengurangi efek rumah kaca dan

meminimalisasi terjadinya global warming (Winahyu et al., 2013)

Menurut Prabandani et al (2007), terdapat 8 divisi mikroalga, diantaranya

Cyanobacteria atau alga biru hijau yang hanya memiliki klorofil a namun memiliki

variasi fikobilin seperti karotenoid, contohnya Spirulina dan Anabaena.

Chlorophyta atau alga hijau, kelompok alga yang paling maju dan memiliki

banyak sifat-sifat tanaman tingkat tinggi, mempunyai klorophil a dan beberapa

karotenoid, dan biasanya mereka berwarna hijau rumput, contohnya yaitu

Clamydomonas dan Pyramimonas. Chrysophyta (diatom) kelompok alga yang

unik dengan dinding sel yang terbentuk dari silikon dioksida yang dipenuhi

banyak lubang, hanya memiliki chlorophyl a dan c serta beberapa carotenoid

seperti fucoxanthin sehingga berwarna kecoklatan. Contoh Chaetoceros (Air

laut). Alga Coklat-Emas atau Chrysophyta, dikaitkan dengan diatomae, namun

mereka memiliki dinding sel silika yang sedikit selama masa hidup mereka. Alga

Page 9: Identifikasi mikroalga

ini hanya memiliki chlorophyl a dan c serta beberapa carotenoid seperti

fucoxanthin yang memberikan mereka warna kecokelatan. Contohnya adalah

Nannochloropsis. Alga Merah atau Rhodophyta, hanya memiliki chlorophyl a di

samping memiliki pigmen lainnya seperti phycocyanin (pigmen biru), dan

phycoeretrin (pigmen merah), seperti juga halnya berbagai carotenoid. Contoh

Porphyridium. Euglenophyta, dimasukkan dalam kelompok alga hijau oleh

beberapa ahli taksonomi dan dimasukkan ke dalam golongan protozoa oleh

sebagian ahli lainnya dikarenakan organisme ini memiliki sifat-sifat tanaman

sekaligus hewan. Cryptophyta, semua spesies kelompok ini memiliki flagel,

bersifat motil, dan memiliki satu atau dua kloroplast serta memiliki chlorophyl a

dan c, phycocyanin dan phycoeretrin serta beberapa carotenoid yang

memberikan warna kecokelatan pada tubuh mereka. Phyrrophyta, dalam

kelompok ini terdapat dinoflagellata yang merupakan suatu kelompok organisme

uniseluler yang unik yang memiliki dua flagella dan umum dijumpai di air tawar

maupun air laut.

Hasil praktikum yang didapatkan, ditemukan 3 spesies mikroalga yaitu,

Cosmarium subcucumis, Chlamydomonas sp., dan Microspora sp.

Klasifikasi dan deskripsi dari alga Cosmarium subcucumis menurut

Prasetyo (1967), adalah :

Divisi : Chlorophyta

Kelas : Zygnemophyceae

Ordo : Desmidiales

Famili : Desmidiaceae

Genus : Cosmarium

Spesies : Cosmarium subcucumis

Genus Cosmarium memiliki panjang sel yang berukuran 36,3 µm dan lebar

sel 28,4 µm. Bentuk sel bagian depan adalah elips, dan pada permukaan samping

adalah oval. Sinus dalam dan tertutup pada bagian luar kemudian terbuka sedikit

di bagian ujung hingga terbentuk seperti lubang.

Page 10: Identifikasi mikroalga

Cosmarium subcucumis termasuk dalam divisi chlorophyta atau alga hijau.

Sel-sel alga hijau bersifat eukariotik (materi inti dibungkus oleh membran inti).

Pigmen klorofil terdapat dalam jumlah terbanyak sehingga alga ini berwarna

hijau,pigmenlain yang dimiliki adalah karotena dan xantofil. Komposisi ini juga

dimiliki oleh sel-sel tumbuhan modern. Klorofil dalam pigmen lain terdapat

dalam kloroplas yang bentuknya bermacam-macam antara lain mangkuk, gelang,

pita spiral, jala dan bintang. Di dalam kloroplas terdapat butiran padat yang

disebut pirenoid yang berfungsi untuk pembentukan tepung. Alga hijau

merupakan golongan terbesar di antara alga dan kebanyakan hidup di air tawar.

Sebagian lagi hidup didarat, di tempat yang lembap, di atas batang pohon, dan di

laut. Alga hijau dapat mengurangi aktivitas metabolisme tubuhnya pada saat

kekeringan atau di tempat yang kurang air, dan pada saat tubuhnya mendapat

pasokan air kembali maka aktivitas metabolisme akan berlanjut kembali

Cosmarium sp. berperan sebagai produusen sumber organic dan senyawa

ekspopolisakaridanya dapat dimanfaatkan sebagai antiviral, antibakteri,

antioksidan, dan sitotoksik. (Anandarajah 2011).

Klasifikasi dan deskripsi Chlamydomonas sp. menurut Jasin (1894), adalah :

Divisi : Chlorophyta

Kelas : Chlorophyceae

Ordo : Volvocales

Famili : Chlamydomonadaceae

Genus : Chlamydomonas

Spesies : Chlamydomonas sp.

Chlamydomonas sp. merupakan genus dari ganggang hijau yang bersifat

uniseluler dan bergerak dengan flagelata. Reproduksi Chlamydomonas sp. secara

seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual dengan membentuk zoospore

melalui pembelahan inti secara mitosis, sedangkan reproduksi secara seksual

dimulai dengan membelahnya sel kemudian menghasilkan gamet jantan atau

gamet betina. Habitat Chlamydomonas sp. berada di air tawar, dalam kondisi

Page 11: Identifikasi mikroalga

yang baik individu ini akan terus tumbuh dan berkembang biak dengan

pembelahan sel.

Klasifikasi dan deskripsi dari Microspora sp. menurut Suwignyo (2005),

adalah sebagai berikut :

Divisi : Chlorophyta

Kelas : Chlorophyceae

Ordo : Ulotrichales

Famili : Microsporaceae

Genus : Microspora

Spesies : Microspora sp.

Microspora sp. banyak ditemukan di kolam air tawar. Ciri-ciri alga ini yaitu

filamen koloni tidak bercabang, dinding selnya berbentuk seperti huruf “H”,

dinding selnya terdiri dari selulose tetapi lapisan terluarnya di filament dari

pectin. Sel berinti tunggal, seringkali di dalam sel terlalu banyak tepung untuk

cadangan makanan, sehingga sulit untuk menentukan bentuk kloroplasnya. Sel

muda Microspora sp., bentuk kloroplasnya merupakan juluran yang tidak teratur

seperti anyaman dan kloroplas tidak memiliki pirenoid.

Mikroalga memiliki beragam habitat di alam. Hal ini dikarenakan

perkembangan struktur dan morfologi organel yang berbeda-beda sehingga

mengakibatkan spesies mikroalga tertentu bisa hidup dalam habitat tertentu

pula. Hal ini sesuai dengan pernyataan Becker (1994), bahwa dalam perairan

yang keruh maka akan menunjukkan terjadinya pertumbuhan mikroorganisme

terutama fitoplankton. Mikroalga dibedakan menjadi empat yaitu sebagai

berikut :

1. Fitoplankton

Fitoplankton (dari phyton Yunani, atau tumbuhan), autotrophik, prokariotik

atau eukariotik alga yang hidup dekat permukaan air di mana ada cahaya yang

cukup untuk dukungan fotosintesis. Fitoplankton merupakan organisme

mikroskopik yang hidup melayang, mengapung dalam air serta memiliki

kemampuan gerak yang terbatas. Fitoplankton berperan sebagai salah satu

Page 12: Identifikasi mikroalga

bioindikator yang mampu menggambarkan kondisi suatu perairan, kosmopolit

dan perkembangannya bersifat dinamis karena dominansi satu spesies dapat

diganti dengan yang lainnya dalam interval waktu tertentu dan dengan kualitas

perairan tertentu. Perubahan kondisi lingkungan perairan akan menyebabkan

perubahan pada struktur komunitas komponen biologi khusunya fitoplankton

(Prabandani et al., 2007).

Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang

hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga

tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 –

200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel

tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai. Fitoplankton merupakan

organisme autotrof utama dalam kehidupan di laut. Melalui proses fotosisntesis

yang dilakukannya, fitoplankton mampu menjadi sumber energi bagi seluruh

biota laut lewat mekanisme rantai makanan. Walaupun memiliki ukuran yang

kecil namun memiliki jumlah yang tinggi sehingga mampu menjadi pondasi

dalam piramida makanan di laut, karena kemampuannya yang dapat membuat

makanan sendiri fitoplanton mempunyai kedudukan yang sebagai produsen

primer. Tanpa fitoplankton diperkirakan laut yang sangat luas tidak akan dihuni

oleh beberapa jenis biota yang mampu hidup dari rantai kehidupan lainnya

(Barus, 2004).

2. Fitobentos

Hidup melekat pada substrat/ sesuatu di dasar perairan. Berdasarkan

ukuran dibedakan menjadi makroalga bentos dan mikroalga bentos. Tergantung

tipe substrat, rerumputan atau tumbuhan air dan arus air. Tipe substrat: stabil

misalnya batu dan tidak stabil misalnya pasir.

3. Alga simbiotik

Hidup bersama dan saling berasosiasi dengan organisme lain. Keuntungan

adanya simbion adalah inang mendapat makanan sedangkan alga mendapat

perlindungan/ lingkungan tetap dan zat-zat makanan. Kerugiannya daerah

penyerapan hara/ sinar untuk inang berkurang atau sempit.

Page 13: Identifikasi mikroalga

4. Aerial alga

a. Tumbuh di permukaan tanah yang lembab dan cukup sinar matahari

untuk fotosintesis.

Contoh: alga hijau di tanah asam, Cyanobacteria di tanah netral.

b. Permukaan batu, di antara batu dan banyak (endolitic), bentuk coccoid.

Contoh: Cyanobacteria

c. Kulit pohon dan daun.

Contoh uniseluler : Aponococcus, Protococcus, Filamen: Trentepohlia

d. Salju. Permukaan salju terlihat berwarna merah atau hijau.

Contoh: Chlamydomonas nivalis

Mikroalga memiliki banyak manfaat, baik bagi organisme lain, ekosistem,

maupun manusia. Mikroalga sebagai organisme protista fotosintetik merupakan

penyusun utama fitoplankton diperairan tawar maupun laut, diman fitoplankton

merupakan sumber makanan utama bagi ikan dan hewan-hewan invertebrata

lain yang hidup diperairan tersebut. Mikroalga dapat digunakan untuk menduga

kualitas air pada semua jenis ekosistem perairan. Jenis mikroalga memiliki

karakteristik dan keunikan yang berharga sebagai sumberdaya yang dapat

dimanfaatkan untuk aplikasi seperti :

1. Mikroalga dapat menangkap N2 dari udara yang dimanfaatkan sebagai

pupuk hijau dalam pertanian dan bioremidiasi.

2. Mikroalga mengandung vitamin, beta karoten, DHA, protein dan lain-lain

yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan suplemen.

3. Mikroalga mengandung bahan bioaktif seperti antibakteri, antikanker dan

antitoksin yang dimanfaatkan sebagai obat.

4. Mikroalga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, karena

mengandung hidrokarbon rantai panjang dan dapat mengeluarkan

elektron

(Winahyu et al., 2013).

Page 14: Identifikasi mikroalga
Page 15: Identifikasi mikroalga

III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil dan pembahasan praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Mikroalga berdasarkan cara hidupnya terdapat 4 jenis yaitu fitoplankton,

fitobentos, alga simbion, dan aerial alga.

2. Hasil praktikum yang didapatkan ditemukan 3 spesies mikroalga yaitu,

Cosmarium subcucumis, Chlamydomonas sp., dan Microspora sp. Ketiga jenis

mikroalga tersebut merupakan jenis mikroalga fitoplankton.

B. Saran

Sebaiknya pada saat mengamati mikroalga dibawah mikroskop benar-

benar dilihat dengan baik.

Page 16: Identifikasi mikroalga

DAFTAR REFERENSI

Anandarajah, K. G. Mahendra Perumal. Milton Sommerfeld and Qiang Hu. 2011. Induced Freezing and Desiccation Tolerance in the Microalgae Wild Type Nannochloropsis sp. and Scenedesmus dimorphus. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. Vol 5 (5): 678-686.

Barus, T. A. 2004. Pengantar Limnologi Studi tentang Ekosistem Air Daratan. Media : USU Press.

Becker, E. W. 1994. Microalgae Biotechnology and Microbiology. New York: Cambridge University Press.

Erlina, A. & Hastuti. 1986. Kultur Plankton. Ditjenkan-IDRC: Jakarta

Gunawan. 2011. Keragaman Mikroalga di Lahan Bekas Tambang Batubara Cempaka. Bioscientiae, Volume 8, Nomor 1, Januari 2011, Halaman 23-27

Isnansetyo, A. & Kurniastuti. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton, Pakan Alami Untuk Pembenihan Organisme Laut. Kanisius: Yogyakarta.

Jasin, Maskoeri. 1984. Zoologi Invertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.

Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi. Penerbit Ganeca Exact. Jakarta.

Prabandani, D, Setiani, B. M & Sabar. A. 2007. Komposisi Plankton di Perairan Waduk Seguling Jawa Barat, Lingkungan Tropis (Edisi khusus). Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Lingkungan Indonesia. Bandung.

Prasetyo, Imam. 1967. Mikroalga. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Suwignyo, Sugiarji. 2005. Avertebrata jilid I. penebar Swadaya. Jakarta.

Winahyu, D. A. Yulista, A. Elly L, R. Jani, M. & Andi, S. 2013. Studi Pendahuluan Keanekaragaman Mikroalga di Pusat Konservasi Gajah, Taman Nasional Way Kambas. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung. Lampung.