IB Rifai

3
Nama : Muhammad Rifai Anugrah NIM : G84130016 Tinjauan Pustaka : Senyawa Antioksidan Radikal bebas adalah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas dapat ditemukan di lingkungan,seperti asap rokok, obat, makanan dalam kemasan, bahan aditif, dan lain-lain. Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron (electron donor) kepada radikal bebas, sehingga reaksi radikal bebas tersebut dapat terhambat. Senyawa ini memiliki berat molekul yang kecil, tetapi mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya radikal (Winarsi 2007). Oleh karena itu telah benyak berkembang pengujian untuk mengukur senyawa antioksidan pada bahan-bahan tertentu. Pengukuran ini bertujuan untuk menganalisis jenis senyawa dan presentase kandungan senyawa antiksidan pada suatu sampel. Pengujian antioksidan dapat dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil 2-pikrilhidrazil) yang merupakan radikal, jika direaksi dengan senyawa yang mengandung antioksidan maka akan terjadi reaksi penangkapan hidrogen daro\i antioksidan oleh radikal bebas DPPH yang berwarna ungu. Reaksi ini bernilai positif jika terbentuk senyawa 1,1-difenil 2- pikrilhidrazin , ditandai dengan perubahan warna menjadi kuning. Metode DPPH adalah metode yang sedrhana, cepat, dan mudah untuk screening aktivitas penangkap radikl beberapa senyawa. Hal ini dikarenakan ekstrak yang diuji dengan DPPH langsung diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 518 nm untuk mengetahui persentase aktivitas antioksidan total (Yen dan Chen 1995). Metode lain pengukuran aktivitas antioksidan secara in-vitro diantaranya metode aktivitas peredam radikal superoksida yaitu dengan pengembangan evaluasi

description

instrumentasi bioanalisis

Transcript of IB Rifai

Page 1: IB Rifai

Nama : Muhammad Rifai Anugrah

NIM : G84130016

Tinjauan Pustaka : Senyawa Antioksidan

Radikal bebas adalah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas dapat ditemukan di lingkungan,seperti asap rokok, obat, makanan dalam kemasan, bahan aditif, dan lain-lain. Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron (electron donor) kepada radikal bebas, sehingga reaksi radikal bebas tersebut dapat terhambat. Senyawa ini memiliki berat molekul yang kecil, tetapi mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya radikal (Winarsi 2007). Oleh karena itu telah benyak berkembang pengujian untuk mengukur senyawa antioksidan pada bahan-bahan tertentu. Pengukuran ini bertujuan untuk menganalisis jenis senyawa dan presentase kandungan senyawa antiksidan pada suatu sampel.

Pengujian antioksidan dapat dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil 2-pikrilhidrazil) yang merupakan radikal, jika direaksi dengan senyawa yang mengandung antioksidan maka akan terjadi reaksi penangkapan hidrogen daro\i antioksidan oleh radikal bebas DPPH yang berwarna ungu. Reaksi ini bernilai positif jika terbentuk senyawa 1,1-difenil 2-pikrilhidrazin , ditandai dengan perubahan warna menjadi kuning. Metode DPPH adalah metode yang sedrhana, cepat, dan mudah untuk screening aktivitas penangkap radikl beberapa senyawa. Hal ini dikarenakan ekstrak yang diuji dengan DPPH langsung diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 518 nm untuk mengetahui persentase aktivitas antioksidan total (Yen dan Chen 1995).

Metode lain pengukuran aktivitas antioksidan secara in-vitro diantaranya metode aktivitas peredam radikal superoksida yaitu dengan pengembangan evaluasi kemampuan antioksidan hidrofilik untuk secara langsung bereaksi dengan radikal bebas. Uji ini mengukur kemampuan antioksidan untuk kompetisi dengan nitroblue tetrazolium (NBT) untuk meredam radikal superoksida (Shivaprasad 2005). Metode aktivitas penghabatan radikal hidroksil dalam pengukuran antioksida melibatkan pembentukan radikal hidroksil secara in vitro menggunakan Fe3+/askorbat/EDTA/H202 dengan menggunakan fenton. Metode kekuatan pereduksi juga dapat digunakan dalam pengukuran senyawa antioksidan. Metode ini berprinsip pada peningkatan serapan dari reaksi percampuran. Pada metode ini campuran antioksidan akan membentuk kompleks berwarna dengan kalium ferisianida, trikloroasetat dan besi (III) klorida, yang diukur pada panjang gelombang 700 nm (Shivaprasad 2005).

Metode lain yang juga biasa digunakan dalam pengukuran antioksidan adalah metode ABTS. Metode ini dilakukan dengan merendamkan radikal kation ABTS+ untuk mengukur kapasitas antioksidan yang secara langsung bereaksi dengan kation ABTS yang dihasilkan dari reaksi kimia. Metode ini diukur pada panjang gelombang 734 nm pada waktu yang ditentukan dengan spektrofotometer (Shivaprasad 2005). Kumis kucing (Orthosiphon aristatus B1. Miq) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang mengandung senyawa antioksidan yaitu

Page 2: IB Rifai

flavonopid lipofilik terutama pada sinensetin dan tetrametilskutellarein. Selain itu, kumis kucing juga mengandung beberapa senyawa antioksidan lain seperti flavonol glikosida, dan turunan asam kafeat (Dzulkarnain et al. 1999).

Daftar Pustaka

Dzulkarnain B, Widowati A, Isnaeni, Thijssen HJC. 1999. Medical and Poisonous Plant 1. Plant Resources Of South-East Asia (PROSEA) Journal 12(1): 368-371.

Shivaprasad HN, Mohan MD, Kharya. 2005. In-Vitro Models for AntioxidantActivity Evaluation. Journal Young Pharmacy 2(2): 255-260.

Winarsi H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta(ID): Penerbit Kanisius.

Yen G, Chen H. 1995. Antioxidant Activity of Various Tea Extract in Relation To Their Antimutagenicity. J. Agric. Food Chem 4(3): 27-32.