Perbuatan Hukum Administrasi Negara Materi Kuliah Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
description
Transcript of Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
Riana Susmayanti, SH. MH
BAHAN DISKUSI I Pengertian HAN HAN dalam UUDNRI Tahun 1945 Perbedaan, persamaan & hubungan HTN dan
HAN Sumber HAN (formil & materiil) Perbuatan Pemerintah Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik
Pembagian Kelompok1. VitoAdityaAnikKeriAdi
2. R. Tri BaskoroM. Toriq
DioDiah
Cahyo
3. IkaAnonBima
AktivaGeryDesy
4. RobbyTriana
Dwi RestiaArendra
Esa Angger
5. SarayaRizky Aziz
Tri AnugrahWahida
Dian Taqwa
PEMBIDANGAN HUKUM MENURUT ISI
1. PRIVAT / SIPIL MENGATUR HUBUNGAN DAN KEPENTINGAN ANTAR
INDIVIDU ATAU PERORANGAN)
CONTOH: HUKUM PERDATA, HUKUM DAGANG
2. PUBLIC MENGATUR HUBUNGAN ANTARA NEGARA (DAN ALAT
PERLENGKAPANNYA) DENGAN MASYARAKAT/PERORANGAN)
CONTOH: HTN, HUKUM PIDANA, HAN
HUKUM PUBLIK (HUKUM NEGARA) Hukum Tata Negara (HTN), mengatur bentuk
dan susunan pemerintahan suatu negara serta hubungan kekuasaan antara alat perlengkapan, serta hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah
Hukum Administrasi Negara (HAN), mengatur cara menjalankan tugas dari kekuasaan dari alat perlengkapan negara
Hukum Pidana, mengatur perbuatan yang dilarang dan hukuman pidana bagi yang melanggar, serta bagaimana mengajukan perkara ke pengadilan
6
SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
1. Sumber Hukum Dalam Arti Materiildipengaruhi beberapa faktor:a. Faktor Sosiologisb. Faktor Filosofisc. Faktor Historis
2. Sumber Hukum Dalam Arti Formila. Peraturan Per-UU-anb. Yurisprodensic. Konvensid. Hukum Kebiasaan/Hukum Adate. Hukum Internasionalf. Doktring. Keputusan TUN
HUKUM ADMINISTRASI NEGARAMenurut Parajudi Atmosudirdjo : HAN Heteronom : bersumber pada UUD, UU,
dll HAN Otonom : bersumber pada hukum yang
dibuat pemerintah dan administrasi negara
8
RUANG LINGKUP HAN MENURUT UUD 1945
1. Pembukaan UUD 1945 alinea IV Indonesia menganut prinsip Negara Hukum yg dinamis atau “Welfare State” (Negara kesejahteraan), dgn kewajiban menjamin kesejahteraan sosial masyarakat; Prinsip keadilan sosial bg seluruh rakyat Indonesia.
2. Ps. 33 & 34 UUD 1945 Pemerintah menjamin setinggi-tingginya kemakmuran rakyat serta memelihara fakir miskin & anak terlantar juga BARA-K yg terkandung didalamnya serta yg mjd hajat hidup orang banyak dikuasai o/ negara dlm menjalankan tugas membangun kesejahteraan sosial.
Ruang lingkup HAN berdasar UUD 1945 : pemerintah melakukan pengaturan dlm kegiatan2 masyarakat mell. Pemberian ijin, lisensi, dispensasi, dll, termasuk pencabutan HAT u/ kepentingan umum, serta melakukan “Freies Ermessen” (tindakan spontanitas dlm rangka melaksanakan kebijakan) lembaga Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), sbg lembaga yg mengadili apabila tjd perbenturan kepentingan antara pemerintah dgn masyarakat.
Cara Memperoleh Wewenang Pemerintahan melalui 3 cara yaitu :
1. Atribusi : Pemberi Wewenang Pemerintah Oleh pembuat Undang-undang kepada Organ Pemerintahan.
2. Delegasi : Pelimpahan wewenang Pemerintahan dari satu Organ Pemerintahan kepada Organ Pemerintahan Kepada Organ pemerintahan lainnya.
3. Mandat : Terjadi ketika Organ Pemerintahan mengizinkan kewenangannya dijalankan oleh Organ lain atas namanya.
Delegasi Mandat Overdracht Van
Bevoegdheid (Pelimpahan Wewenang)
Kewenangan tidak dapat dijalankan secara incidental oleh Organ yang memiliki kewenangan asli.
Terjadi Peralihan Tanggung Jawab.
Harus Berdasarkan Undang- undang.
Harus Tertulis
Opdracht Tot Nivoering (Perintah Untuk Melaksanakan) Kewenangan dapat sewaktu – waktu dilaksanakan oleh mandans.Tidak terjadi peralihan tanggung jawab.Tidak Harus berdasarkan Undang-undang .Dapat Tertulis, dapat pula secara lisan.
1. Asas Ne Bis Vexari Rule. Merupakan asas yang menghendaki agar setiap tindakan administrasi negara harus didasarkan atas undang - undang dan hukum.
2. Asas Principle of legality ( kepastian hukum ). Asas yang menghendaki dihormatinya hak yang telah diperoleh seseorang berdasarkan keputusan badan atau pejabat administrasi negara.
3. Principle of proportionality ( asas keseimbangan ). Asas yang menghendaki proporsi yang wajar dalam penjatuhan hukuman bagi pegawai yang melakukan kesalahan.
4. Principle of equality ( asas Kesamaan dalam pengambilan keputusan ). Dalam menghadapi suatu kasus dan fakta yang sama, seluruh alat administrasi negara harus dapat mengambil keputusan yang sama.
5. Principle of Careness ( asas bertindak cermat ). Asas yang menghendaki agar administrasi negara senantiasa bertindak hati-hati agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
6. Principle of Motivation ( asas motifasi untuk setiap keputusan ). Dalam mengambil suatu keputusan, pejabat administrasi negara / pemerintah harus bersandar pada alasan / motifasi yang kuat, benar, adil dan jelas.
7. Principle of non Minuse of Competence ( asas jangan mencampur adukkan kewenangan ). Dalam pengambilan suatu keputusan, pejabat administrasi negara jangan menggunakan kewenangan atau kekuasaan.
8. Principle of Fair Play ( Asas Permainan yang layak ). Agar Pejabat Pemerintah / administrasi negara memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga negara / masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar dan adil.
9. Principle of Resonable or Prohibition of Arbitrariness. ( Asas Kewajaran dan keadilan ). Dalam melakukan tindakan, pemerintah tidak boleh berlaku sewenang-wenang atau berlaku tidak wajar / layak.
10. Principle of meeting Raised Expectation ( Menanggapi harapan yang wajar). Asas yang menghendaki agar pemerintah dapat menimbulkan pengharapan-pengharapan yang wajar bagi kepentingan rakyat.
11. Principle of undoing the Consequence of annule Decision. Asas yang meniadakan akibat-akibat dari Pembatalan suatu keputusan. Principle of Protecting the personal way of life. Asas perlindungan terhadap Pandangan hidup setiap pribadi.
12. Principle of public service ( asas Penyelenggaraan kepentingan umum ). Agar pemerintah dalam melaksanakan tugasnya selalu mengutamakan kepentingan umum. Asas Kebijaksanaan ( Sapientia ). Pejabat Administrasi negara senantiasa harus selalu bijaksana dalam melaksanakan tugasnya.
BAHAN DISKUSI 2 : Analisa Kasus1. Atribusi, Delegasi, Mandat2. Asas : Ne Bis Vexari Rule, Principle of
legality, Principle of proportionality3. Asas : Principle of equality, Principle
of Careness, Principle of Motivation4. Asas : Principle of non Minuse of
Competence, Principle of Fair Play, Principle of Resonable or Prohibition of Arbitrariness.
5. Asas : Principle of meeting Raised Expectation, Principle of undoing the Consequence of annule Decision, Principle of public service
WEWENANG : Hasibuan : kekuasaan yg sah & legal,
utk memerintah orang lain, berbuat / tidak berbuat
Sutarto : hak seseorang utk mengambil tindakan yg diperlukan agar tugas & tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik
SIFAT KEWENANGAN Atributif :
melekat, langsung diberikan oleh UU Tanggung jawab pada aparat / pejabat yg
ditunjuk oleh UU Distributif :
diberikan atasan pada bawahan, sementara Mandat :
Tanggungjawab pada pemberi wewenang Delegasi :
Tanggungjawab pindah pada penerima wewenang
WEWENANG ATRIBUTIF DPR UU Presiden Perppu, PP, PerPres Kepala Daerah Teori Residu / Sisa
Berhak mengatur diri sendiri (otonomi), kecuali ;
Politik LN Hankam Yustisi Moneter Fiskal Agama
Hakim Putusan Hakim
WEWENANG DISTRIBUTIF Mandat
Atas nama pemberi mandat Mandataris tidak dapat memberikan mandat
pada orang lain (sub-mandat) Jika telah dilaksanakan, otomatis berakhir, tanpa
surat penarikan mandat Delegasi :
Perwakilan Perpindahan tanggung jawab dari delegans
(pemberi) ke delegataris (penerima) Harus dilakukan pencabutan asas kontrarius
actus
NE BIS VEXARI RULE Tindakan administrasi harus berdasar
UU & hukum Penyuapan : putusan hakim Korupsi : penggunaan uang negara utk
kepentingan pribadi
PRINCIPLE OF LEGALITY Kepastian hukum Hak maupun sanksi (pidana) berdasarkan
hukum Hak kenaikan gaji Sanksi / pidana tiada pidana tanpa kesalahan Asas legalitas : nullum dellictum nulla poena
sine previa lege Tidak ada perbuatan yg dilarang & diancam
pidana, jika belum diatur dalam UU Tidak boleh menggunakan analogi / perumpaan Tidak berlaku surut (non retroaktif)
PRINCIPLE OF PORPORTIONALITY Kesalahan ~ hukuman Akibat ~ tujuan
PRINCIPLE OF EQUALITY Asas kesamaan dalam pengambilan
keputusan Equailty before the law Hak dan kewajiban yang sama
PRINCIPLE OF CARENESS Bertindak cermat Tidak menimbulkan kerugian Fakta pertimbangan
PRINCIPLE OF MOTIVATION
Varian : Alasan filosofis Fakta sosiologis konsideran Kekuatan yuridis
PRINCIPLE OF NON MINUSE OF COMPETENCE Tidak mencampur adukkan wewenang Beda dengan detournement de pouvoir
penggunaan wewenang di luar kewenangannya
PRINCIPLE OF FAIR PLAY Perlakuan yang jujur & mekanisme yang
adil Mekanisme perekrutan, kenaikan
jabatan, pensiun, dll
PRINCIPLE OF RESONABLE OR PROHIBITION OF ARBITRARINESS. Pelarangan yang beralasan Kewajaran, keadilan Kota Surabaya
PRINCIPLE OF MEETING RAISED EXPECTATION Asas yang menghendaki agar pemerintah
dapat menimbulkan pengharapan-pengharapan yang wajar bagi kepentingan rakyat.
Tujuab hukum : kepastian, keadilan, kemanfaatan
PRINCIPLE OF UNDOING THE CONSEQUENCE OF ANNULE DECISION Asas yang meniadakan akibat-akibat dari
Pembatalan suatu keputusan.
PRINCIPLE OF PUBLIC SERVICE Asas Penyelenggaraan kepentingan
umum Agar pemerintah dalam melaksanakan
tugasnya selalu mengutamakan kepentingan umum.