HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL...

156
i HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIPUTAT TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Nurul Muthmainnah NIM : 1112104000003 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 1437 H/2016M

Transcript of HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL...

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

i

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL

TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA

KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIPUTAT TANGERANG

SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Keperawatan (S.Kep)

Nurul Muthmainnah

NIM : 1112104000003

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

TAHUN 1437 H/2016M

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

ii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL

TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN DI

PUSKESMAS CIPUTAT TANGERANG SELATAN

Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan pembimbing skripsi

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

DISUSUN OLEH

NURUL MUTHMAINNAH

1112104000003

Pembimbing I

Yenita Agus, M.Kep, Sp.Mat, Ph.D

NIP. 19720608 200604 2001

Pembimbing II

Ratna Pelawati, S. Kp., M.

BiomedNIP. 19780215 200901 2 005

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP

KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS

CIPUTAT TANGERANG SELATAN

Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh :

Nurul Muthmainnah

1112104000003

Jakarta, Juni 2016

Pembimbing I

Yenita Agus, M.Kep, Sp.Mat, Ph.D

NIP. 19720608 200604 2001

Pembimbing II

Ratna Pelawati, S. Kp., M.

BiomedNIP. 19780215 200901 2 005

Penguji I

Karyadi, SKp.,M.Kep.,PhD

NIP. 19710903 200501 1 007

Penguji II

Ns. Uswatun Khasanah. S.Kep.,MNS

NIP. 19770401 200912 2 003

Penguji III

Ratna Pelawati, S. Kp., M. Biomed

NIP. 19780215 200901 2 005

Peguji IV

Yenita Agus, M.Kep, Sp.Mat, Ph.D

NIP. 19720608 200604 2001

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP

KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS

CIPUTAT TANGERANG SELATAN

Disusun oleh :

Nurul Muthmainnah

1112104000003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Maulina Handayani, S.Kp.,MSc

NIP. 19790210 200501 2 002

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. Dr. H.Arif Sumantri, SKM, M.Kes

NIP. 19650808 198803 1 002

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

v

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar starta 1 (S1) di Fakultas Kedokteran Dan

Ilmu Kesehatan Universitan Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran Dan Ilmu

Kesehatan Universitan Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitan

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2016

Nurul Muthmainnah

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Nurul Muthmainnah

Tempat, Tanggal Lahir Jakarta, 23 Februari 1995

Agama Islam

Alamat Jl. KH. Mu’min Rt. 004 Rw. 009 Kel.

Belendung, Kec. Benda, Kota. Tangerang-

BANTEN 15124

Telepon 085813378689

Email [email protected]

RiwayatPendidikan:

1. TKIslam YayasanIslamAl-Ayaniyah

2. SDIT Al-Ayaniyah 2005-2006

3. MTs Dai’l Khairaat Jakarta-Barat 2008-2009

4. SMA Al-HudaIslamic Education CenterMetropolitan (IECM) Jakarta-Barat

2011-2012

5. Sarjana Ilmu Keperawatan UIN SyarifHidayatullah Jakarta2012-2016

Pengalaman Organisasi :

1. Anggota PRAMUKA MTs Dai’l Khairaat Jakarta-Barat

2. Anggota PASKIBRA SMA Al-HudaIslamic Education

CenterMetropolitan (IECM) Jakarta-Barat

3. Anggota LKMM Nasional ILMIKI VII Bali 2016

4. Anggota TIM AD-HOCK Pengkawal RUUK-UU Keperawatan ILMIKI

2014-2018

5. Anggota Bidang Kajian dan Strategi Dewan Eksekutif Mahasiswa

(DEMA) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periode 2014 – 2015

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

vii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juni 2016

NurulMuthmainnah, NIM : 1112104000003

Hubungan Tingkat PengetahuanIbuHamilTerhadapKesehatan Gigi Dan

MulutSelamaKehamilan Di PuskesmasCiputatTangerang Selatan

Xviii+96 halaman+10 tabel+10 Lampiran

ABSTRAK

Proses kehamilan menyebabkan perubahan-perubahan fisiologis pada ibu

hamil antaranya di rongga mulut. Perubahan di rongga mulut dipengaruhi oleh sistem

hormonal karena peningkatan hormon estrogen dan progesterone bersamaan dengan

faktor iritasi lokal di dalam rongga mulut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

selama kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan Tahun 2016. Jenis

penelitian ini adalah cross sectional. Sampel berjumlah 45 responden ibu hamil

trimester I, II, dan III. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling.

Penelitian dilakukan di Puskesmas Ciputat pada bulan April 2016. Penelitian ini

menggunakan instrument berupa kuesioner Tingkat Pengetahuan dan OHI-S

(Simplified Oral Hygiene Index). Analisa data yang digunakan adalah Chi Square(α :

0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas

Ciputat mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik yaitu 24 (53.3%) dan tingkat

kesehatan gigi dan mulut kurang 25 responden (55.6%). Berdasarkananalisa data

menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kesehatan

gigi dan mulut, didapatkan nilai pvalue= 1,000 (P value > 0,05). Saran peneliti

puskesmas ciputat harus membuat kebijakan bahwa tenaga kesehatan harus

memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi

dan mulut selama kehamilan dan untuk penelitian selanjutnya mengadakan penelitian

berkelanjutan pada faktor penyebab yang menyebabkan kurangnya kesehatan gigi dan

mulut selama kehamilan.

Kata kunci : Tingkat pengetahuan, ibuhamil, kesehatan gigi dan mulut selama

kehamilan

Daftar bacaan : 53 (2009-2015)

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

viii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM

SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA

Thesis, June 2016

Nurul Muthmainnah, NIM: 1112104000003

Relationship Of The Level Of Knowledge Of Pregnant Women Against Oral Health

During Pregnancy At Clinics Ciputat Tangerang

Xviii + 96 pages + 10 tables+ 10 Appendix

ABSTRACT

The process of pregnancy causes physiological changes in pregnant mother

betwixt in the oral cavity. Changes in the oral cavity is affected by hormonal system

because of increase in estrogen and progesterone hormones concurrently with local

irritation factor in the oral cavity. The aim of research wash to determine the

relationships of the pregnant mother knowledge level towardsdental and oral health

during pregnancy at Puskesmas Ciputat South Tangerang 2016. This study was a

cross sectional study design. The purposive samples are 45 respondens of trimester I,

II, and III pregnant women. This study use purposive sampling as a sampling

tehnique. The study was conducted on April of 2016 at Puskesmas Ciputat. This

study use knowledge level questionnaire and OHI-S (Simplified Oral Hygiene Index)

as an instrument research. The study used Chi Square (α : 0,05) as data analysis

approach. The result of this study showed that almost the pregnant mother at

Puskesmas Ciputat has not good enough for knowledge level, 24 respondents (53.3%)

and has not good enough for dental and oral health level, 25 respondents (55.6%).

Based on the data analysis show that no corellation between knowledge level to

dental and oral health, p value= 1,000 (P value > 0,05). The researcher suggest to

Puskesmas Ciputat must create a policy that health workers should provide education

to the pregnant mothers about the importance for maintaining of dental and oral

health during pregnancy and to conduct further research on the factors causing the

continuous research which supports dental and oral health during pregnancy.

Keyword: Knowledge Level, Pregnant Women, Oral Health During Pregnancy

Refrence : 53 (2009-2015)

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,

sehinggapenulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Selama

Kehamilan Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan”.

Skripsi ini disusun sebagaimana untuk memenuhi salah satu syarat

gunamencapai gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) UIN Syarif Hidayatullah

Jakartaserta menerapkan dan mengembangkan teori-teori yang penulis peroleh

selamakuliah. Melalui penyusunan skripsi ini, banyak hal yang telah penulis

perolehterutama dalam menambah pengetahuan penulis yang berhubungan

denganaplikasi mata kuliah.

Sesungguhnya banyak pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan

yang tak terhingga nilainya hingga skripsi ini dapat penulis selesaikantepat pada

waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Arif Sumantri, SKM, M.Kes, selaku dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

x

2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc selaku Ketua Program Studi dan Ibu

Ernawati, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Yenita Agus, M.Kep, Sp.Mat, Ph.D, Ibu Ns. Eni Nur’aini Agustini,

S.Kep., MSc, dan Ibu Ratna Pelawati, S. Kp., M. Biomed selaku Dosen

Pembimbing Skripsi, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah

meluangkan waktu serta memberi arahan dan bimbingan dengan sabar kepada

penulis selama proses pembuatan proposal skripsi ini.

4. Bpk. Karyadi, SKp.,M.Kep.,PhD dan Ibu Ns. Uswatun Khasanah,

S.Kep.,MNS selaku Dosen Penguji, terimakasih sebesar-besarnya untuk

beliau yang sudah memberikan kritik serta saran yang membangun untuk

penelitian ini.

5. Ibu Puspita Palupi, S.Kep.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat., selaku Dosen

Pembimbing Akademik, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang

telah membimbing, menjadi tempat curhat, dan memberi motivasi selama 4

tahun duduk di bangku kuliah.

6. Segenap Staf Pengajar dan karyawan di lingkungan Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada

saya selama duduk di bangku kuliah.

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

xi

7. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik serta PerpustakaanFakultas

yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-referensi sebagai

bahan rujukan skripsi.

8. Staff karyawan Puskesmas Ciputat dan Puskesmas Pisangan Tangerang

Selatan yang telah memberikan kesempatan pada peneliti untuk melakukan

penelitian.

9. Orang tuaku, Bpk. Edi Ahmad Junaedi ABD. S.Pd dan Ibu Siti Halifah yang

telah mendidik, mencurahkan semua kasih sayang tiada tara, mendo’akan

keberhasilan penulis, serta memberikan bantuan baik moril maupun materil

kepada penulis selama proses menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa, Adikku,

Siti Syaidah Fatimah Tuzzahra dan Muhammad Halwatur Rizqy dan seluruh

keluargaku yang selalu memberikan semangat tanpa pamrih.

10. Teman-teman FKIK 2012, PSIK 2012, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)

FKIK 2015, teman-teman sepembimbing Muhimatul Khafidhoh dan Ulfah

Fathuh Rahmah. Sahabat-sahabat terbaikku, Istiqomah Aprilaz, Sri Esti

Wulandari, Aninda. Sahabat tak pernah lekang oleh waktu, Luky Surya Dewi,

Dini Fauziah, Desi Wahyuni, Muyaroh, Fuji Astuti Dewi, dan Rizeka

Yustinah, yang selalu menghibur, memberi semangat, dan selalu

mengingatkan ketika saya sudah lelah dalam menggarap proposal ini.

Jakarta, Juni 2016

Nurul Muthmainnah

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

ABSTRACT .............................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTARTABEL....................................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN .................................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................... xvii

DAFTARLAMPIRAN ........................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 6

C. Pertanyaan Penelitian ......................................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7

1. Tujuan Umum ................................................................................................. 7

2. Tujuan Khusus ................................................................................................ 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7

1. Bagi Peneliti ................................................................................................... 7

2. Bagi Tenaga Kesehatan .................................................................................. 8

3. Bagi Masyarakat ............................................................................................. 8

4. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................................................... 8

F. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 10

A. Konsep Pengetahuan ............................................................................................ 10

1. Pengertian Pengetahuan ................................................................................... 10

2. Tingkat Pengetahuan ........................................................................................ 12

3. Pengukuran pengetahuan ................................................................................. 14

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

xiii

4. Kriteria pengetahuan ........................................................................................ 14

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ............................................. 15

6. Cara memperoleh pengetahuan ........................................................................ 17

B. KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN ........................ 23

1. Kesehatan Gigi Dan Mulut .............................................................................. 23

2. Kehamilan ........................................................................................................ 24

3. Ciri-Ciri Gigi Sehat .......................................................................................... 28

4. Perawatan Gigi Pada Kehamilan ...................................................................... 29

5. Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan ........................ 30

6. Akibat Tidak Menjaga Kebersihan Gigi Dan Mulut ........................................ 34

7. Pengaruh Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Kehamilan ................................... 41

8. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Bagi Ibu Hamil ........... 44

C. Penelitian Terkait ................................................................................................. 46

D. Kerangka Teori .................................................................................................... 48

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS ....... 49

1. Kerangka Konsep ................................................................................................. 49

2. Definisi Operasional ............................................................................................ 50

3. Hipotesis .................................................................................................................. 51

BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................................... 52

A. DesainPenelitian .................................................................................................. 52

B. Lokasi Dan WaktuPenelitian ............................................................................... 52

C. Populasi Dan Sampel ........................................................................................... 53

D. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 55

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................................... 57

F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data................................................................. 61

G. Pengolahan Data .................................................................................................. 62

H. Analisa Data ......................................................................................................... 63

I. Etika Penelitian .................................................................................................... 64

BAB V HASIL PENELITIAN ................................................................................. 66

A. Gambaran Umum Puskesmas Ciputat ................................................................. 66

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

xiv

1. Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan............................................................. 66

2. Posyandu Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan ............................................ 67

B. Hasil Analisa Univariat ........................................................................................ 69

1. Karakteristik Responden .................................................................................. 69

2. Tingkat Pengetahuan Responden ..................................................................... 74

3. Kesehatan gigi dan mulut responden ............................................................... 75

C. Hasil Analisa Bivariat .......................................................................................... 76

1. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan

mulut selama kehamilan .......................................................................................... 77

BAB VI PEMBAHASAN .......................................................................................... 79

A. Hasil Analisa Univariat ........................................................................................ 79

1. Karakteristik Responden .................................................................................. 79

2. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut .......................... 85

3. Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Selama Kehamilan .............................. 86

B. Analisa Bivariat ................................................................................................... 87

1. Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut .......... 87

C. Keterbatasan Penelitian........................................................................................ 92

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 94

A. KESIMPULAN .................................................................................................... 94

B. SARAN ................................................................................................................ 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

xv

DAFTARTABEL

Halaman

3.1 Definisi Operasional 51

4.1 Uraian Kuesioner 57

4.2 Uraian Hasil Uji Validitas Kuesioner 59

4.3 Uraian Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner 61

5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Di

Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

69

5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di

Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

70

5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di

Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

71

5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Trimester Di

Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

72

5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kelahiran

Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

73

5.6 Gambar Rata-Rata Tingkat Pengetahuan Responden 74

5.7 Gambaran Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap

Kesehatan Gigi Dan Mulut

75

5.8 Gambaran Rata-Rata Skor Kesehatan Gigi Dan Mulut

Ibu Hamil Selama Kehamilan

75

5.9 Gambaran Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil

Selama Kehamilan

76

5.10 Analisa Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan

Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut

77

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

xvi

DAFTAR BAGAN

2.1 Kerangka Teori ----------------------------------------------------------------- 49

3.1 Kerangka Konsep --------------------------------------------------------------- 50

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

xvii

DAFTAR SINGKATAN

1. AAP : American Academyof Periodontology

2. BBLR : Berat Bayi Lahir Rendah

3. DEPKES : Departemen Kesehatan

4. DHE : Dental Health Education

5. FOGI : Federasi Obstetri Ginekologi Internasional

6. ISMKI :Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia

7. KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

8. KB : Keluarga Berencana

9. MDGs : Millenium Development Goals

10. OHI-S : Oral Hygiene IndexSimplified

11. RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

12. SDGs : Substainable Development Goals

13. THT : Telinga Hidung dan Tenggorokan

14. UKGM : Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat

15. UKGS : Unit Kesehatan Gigi Sekolah

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

xviii

DAFTARLAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Dan Dokumen Perizinan

Lampiran 2 Inform Consent

Lampiran 3 Kuesioner

Lampiran 4 Surat Pengantar Validasi

Lampiran 5 Surat Keterangan Validasi Dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Lampiran 6 Hasil Analisa Univariat

Lampiran 7 Hasil Analisa Bivariat

Lampiran 8 Data Analisa Penelitian

Lampiran 9 Hasil Uji Validitasn Dan Uji Reliabilitas Kuesioner

Lampiran 10 Data Hasil Penyebaran Kuesioner Tingkat Pengetahuan

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

xix

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan akan penyakit

gigi dan mulut. Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat pengetahuan,

sikap, dan perilaku ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.

Adapun efek kehamilan pada kesehatan rongga mulut, antara lain: gingivitis

kehamilan, periodintitis kehamilan, tumor kehamilan, erosi gigi, karies gigi

dan mobilitas gigi.Beberapa budaya yang menganggap bahwa kehamilan

adalah sakit, tetapi ada juga yang mengganggap bahwa kehamilan adalah

kejadian alamiah (Susanti, 2013).

Kehamilan adalah suatu proses alamiah yang melibatkan perubahan

fisiologis, anatomi dan hormonal. Efek perubahan hormonal mempengaruhi

hampir semua sistem organ, termasuk rongga mulut, keadaan ini terjadi

karena adanya peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron selama

kehamilan yang menimbulkan peningkatan respon inflamasi yang berlebihan

terhadap penumpukan plak (Hajekazemi, 2008).

Indonesia telah gagal mencapai target MDGs point 5 yaitu

meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun

2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu , untuk

mewujudkan tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

2

dan usaha keras yang terus menerus maka di tahun 2016 ini dilanjutkan

dengan Substainable Development Goals (SDGs), sebuah program yang

memiliki maksud dan tujuan yang sama salah satunya yaitu peningkatan

masalah kesehatan pada ibu hamil. Masalah kesehatan ibu harus diperhatikan

dalam keadaan hamil karena Penyebab kematian Ibu hamil secara global

termasuk di Indonesia masih didominasi oleh banyak penyebab utama, yaitu

perdarahan (28%), hipertensi yang diinduksi kehamilan (24%), dan infeksi

(11%) akan tetapi infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu

(http://storage.jak-stik.ac.id , RISKESDAS, 2013 ).

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, yaitu 359 per 100.000

kelahiran hidup. Jika dihitung berdasarkan angka tersebut, maka ada 16.155

orang ibu yang meninggal akibat kehamilan, persalinan dan nifas pada tahun

2012. Di samping itu, Angka Kematian Bayi (AKB) juga masih tinggi di

Indonesia. Pada tahun 2012, angkanya adalah 32 per 1000 kelahiran

hidup.Tingginya angka kematian maternal dipengaruhi oleh banyak faktor dan

sangat kompleks. Secara garis besar faktor determinan kematian maternal

digolongkan menjadi dua faktor besar yaitu faktor medis atau lansgung dan

faktor non-media atau tidak langsung. Faktor medis atau langsung disebabkan

oleh komplikasi obstetri atau penyakit kronik yang menjadi lebih berat selama

masa kehamilan, sehingga berakhir pada kematian, penyebab kematian ibu

terbanyak masih didominasi perdarahan (32%), disusul hipertensi dalam

kehamilan (25%), infeksi (5%), partus lama (5%), dan abortus (1%).

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

3

Penyebab lain-lain (32%) cukup besar, termasuk didalamnya penyebab

penyakit nonobstetrik (ISMKI, 2015; PMKI, 2009).

Meningkatkan kesehatan ibu hamil yang diupayakan dapat mencapai

pada tahun 2030 merupakan tantangan utama dalam pembangunan kesehatan

di seluruh dunia yaitu memperbaiki dan meningkatkan kesehatan ibu hamil

dengan cara memperbaiki gizi seimbang selama kehamilan.Disamping itu

menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan sangat

pentingdikarenakan kebersihan gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil

dapat memberi efek terhadap janin seperti bayi premature dan berat bada lahir

rendah( ISMKI, 2015 ).

Tingkat pravalensi pengguna pelayanan kesehatan gigi selama

kehamilan dilaporkan berkisar 23-43% dari ibu hamil, dan 58% tidak

melakukan perawatan gigi selama masa kehamilan (Sumidarti, 2011).

Kebersihan gigi dan mulut yang buruk pada saat kehamilan dapat

mengakibatkan berbagai macam penyakit lokal maupun sistemik dikarenakan

pada saat kehamilan terjadi perubahan hormonal yaitu hormon estrogen dan

progesterone.

Perubahan hormonal pada ibu hamil menimbulkan berbagai keluhan

seperti mual, muntah, dan termasuk keluhan sakit gigi dan mulut akibat dari

kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Menurut RISKESDAS

(2013) penduduk Indonesia mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

4

sebesar 25,9% yaitu karies dan periodontal, yang salah satu nya adalah

diderita oleh ibu dalam masa kehamilannya (RISKESDAS,2013).

Pada penelitian Sarifakioglu (2006), yang dilakukan terhadap 100 ibu

hamil dan 100 wanita tidak hamil menunjukkan 29% ibu hamil mengalami

gingivitis dan 10% mengalami granuloma pyogenik. Hal ini menunjukkan

bahwa pada ibu hamil ditemukan terdapat lesi mukosa oral pada, karena pada

saat kehamilan terjadi perubahan hormonal dan vaskular yang diperberat oleh

respon gingiva terhadap plak bakteri. Namun, jika kebersihan mulut dan gigi

selama kehamilan dijaga akan mengurangi insiden masalah gigi dan mulut

selama kehamilan.

Penelitian Habashneh (2005) melaporkan bahwa kurangnya

pengetahuan mengenai hubungan kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut,

di mana hanya 49 % responden yang melakukan kunjungan ke dokter gigi.

Perilaku kunjungan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor

personal, status ekonomi dan pengetahuan.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat pengetahuan, sikap

dan perilaku ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Yang

dilakukan oleh Al-Attas (2008) di Arab Saudi menemukan bahwa ibu hamil

mempunyai kepercayaan beberapa masalah kesehatan selamakehamilan

disebabkanoleh kehamilan tetapi mereka masih kurang memperhatikan

kesehatan rongga mulut dan tidak melakukan kunjungan ke dokter gigi.

Beberapa penelitian mengenai pengetahuan dan sikap yang harus

dimiliki ibu hamil oleh Natalie J Thomas (2008) menemukan bahwa, ibu

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

5

hamil dengan pendidikan kurang dan status sosial-ekonomi rendah lebih

berisiko tinggi terhadap kesehatan periodontal yang buruk dibandingkan

dengan wanita yang pendidikan dan status sosial ekonomi yang lebih tinggi.

Banyak wanita yang masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang

kesehatan gigi dan mulut.

Berdasarkan hasil pada studi pendahuluan yang dilakukan di

Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan pada tanggal 17 dan 18 Desember

2015 pada 10 orang ibu hamil, 8 diantaranya belum mengetahui dampak dari

kebersihan gigi dan mulut terhadap janin yang dikandungnya. Dan 2 ibu hamil

mengetahui bagaimana sikap dan tindakan yang dilakukan untuk menjaga

kebersihan dengan cara sikat gigi 2 kali sehari. Disamping itu, berdasarkan

hasil wawancara dengan penanggung jawab bagian kesehatan ibu anak

(KIA)di Puskesemas Ciputat dinyatakan bahwa tidak ada pemeriksaan

kesehatan gigi dan mulut yang khusus. Hal tersebut dikarenakan selama

kehamilantenaga kesehatan dan ibu hamil lebih berfokus terhadap

perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami

keluhan dengan gigi dan mulut maka akan disarankan oleh dokter kandungan

untuk memeriksakan ke dokter gigi.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka penulis tertarik melakukan

penelitian mengenai pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

selama kehamilan pada ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Ciputat

Tangerang Selatan.

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

6

B. Rumusan Masalah

Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu yang harus dijaga

selama kehamilan, karena kebersihan gigi dan mulut selama kehamilan

mempunyai dampak yang besar bagi ibu ataupun janin nya.Kesadaran ibu

hamil akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting.

Selain itu, tingkat pengetahuan dan sikap kesehatan ibu hamil juga memiliki

pengaruh yang sangat besar bagi dirinya sendiri dan janin (Dewi Diana,

2009).

Saat ini upaya tenaga kesehatan untuk memberikan informasi

mengenai kebersihan gigi dan mulut selama kehamilan masih kurang, masing-

masing ibu hamil memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang berbeda

mengenai kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Disamping itu,

kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil terhadap pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut, akan menyebabkan terjadinya penyakit gigi dan

mulut. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat Hubungan

Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama

Kehamilan Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana karakteristik ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut di

Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.

2. Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai kehamilan dan

kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut.

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

7

3. Bagaimana gambaran status kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.

4. Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan

mulut ibu hamil selama kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang

Selatan.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui adanya hubungan pengetahuanterhadap kesehatan gigi dan

mulut pada ibu hamil di Puskemas Ciputat Tangerang Selatan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tangerang

Selatan.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan gigi dan

mulut selama kehamilan.

c. Mengetahui gambaran status kesehatan ibu hamil tentang kesehatan

gigi dan mulut selama kehamilan.

d. Mengetahui hubungan pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut

ibu hamil selama kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini, penulis akan mengetahui sejauh mana

pemahaman dan sikap ibu hamil tentang penting nya menjaga kebersihan

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

8

gigi dan mulut selama kehamilan terhadap kesehatan gigi dan mulut pada

masa kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatandan hasil

penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi bagi peneliti

selanjutnya.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Bagi petugas kesehatan di Puskesmas Ciputat Tangerang

Selatandiharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk

mensosialisasikan mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

selama masa kehamilan dengan cara menambahkan pemeriksaan gigi dan

mulut selama kehamilan ke daftar pemeriksaan rutin ibu hamil.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pelajaran serta

masukan kepada ibu hamil akan pentingnya memiliki pengetahuan yang

baik, sikap yang positif dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut selama

kehamilan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat menjadi data awal bagi peneliti-peneliti lain untuk menelaah

lebih untuk menelaah lebih lanjut pengetahuan dengan sikap, ataupun

akan menambah vaiabel lain nya.

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

9

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode analitik kuantitatif dengan

menggunakan desain penelitiancross sectional yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan

mulut selama kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. Penelitian

dilakukan pada bulan Maret 2016. Objek yang akan diteliti adalah ibu hamil

yang berkunjung ke Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. Pengumpulan data

ini akan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner.

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Poerwodarminta

(1985), kata “pengetahuan” mempunysai dua pengertian. Pertama,

pengetahuan adalah segala apa yang diketahui, kepandaian. Kedua,

pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berkenaan dengan suatu

hal. Kesimpulannya, pengetahuan yaitu segala apa yang diketahui

berkenaan dengan suatu hal.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setalah

seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,

penghidu, perasa dan peraba. Tetapi sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga (Efendi, 2009).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Karena perilaku

yang di dasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku

yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian oleh Roger (1974)

mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku yang

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

11

baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan, yaitu AIETA :

a. Timbul kesadaran (awareness), yakni orang tersebut

menyadari (mengetahui) stimulus terlebih dahulu.

b. Ketertarikan (interest), yakni orang tersebut mulai tertarik

kepada stimulasi.

c. Mempertimbangkan baik tidaknya stimulus (evaluation),

yakni sikap orang tersebut sudah lebih baik lagi.

d. Mulai mencoba (trial), yakni orang tersebut memutuskan

untuk mulai mencoba perilaku baru.

e. Mengadaptasi (adoption), yakni orang tersebut telah

berperilaku sesuai dengan pengetahuan kesadaran, dan

sikapnya terhadap stimulus.

Namun, Rogers menyimpulkan dari penelitian selanjutnya

bahwasanya perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di atas.

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses ini

didasari oleh penegtahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka

perilaku tersebut akan bertahan lama (long lasting). Sebaliknya, apabila

perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang

positif maka tidak akan berlangsung lama.

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

12

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, 2011, pengetahuan mempunyai enam

tingkatan, yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai pengingat akan suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab

itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata

kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan,

dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagia suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi tersebut harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini

dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

13

rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

suatu struktur organisasi dna masih ada kaitanya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari pengguanaan kata kerja

seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),membedakan,

memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (synthetic)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

Contohnya dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan,

menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian

tersebut didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Contohnya dapat

membandingkan anatra berat badan normal dan berat badan kurang.

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

14

Jadi , pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indra

penglihatan, pendengaran, penghidu, perasa dan peraba (Efendi,

2009).

3. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita

ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan

diatas (Notoatmodjo, 2007)

4. Kriteria pengetahuan

Penilaian-penilaian didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Menurut

Nursalam (2008), kriteria untuk menilai tingkat pengetahuan dibagi

menjadi tiga kategori :

a. Tingkat pengetahuan baik apabila skor atau nilai : (76-100%)

b. Tingkat pengetahuan cukup apabila skor atau nilai : (56-75%).

c. Tingkat pengetahuan kurang apabila skor atau nilai : (<56%).

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

15

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut para ahli faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

antara lain (Notoatmodjo 2005, Lukman 2008) :

a. Umur

Bahwa semakin tua umur seseorang maka proses-proses

perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur

tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak

secepat ketika berumur belasan tahun. Maka dapat disimpulkan

dari para ahli bahwasannya bertambahnya umur dapat berpengaruh

pada pertambahan pengetahuan yang diperoleh nya, akan tetapi

pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan

penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.

b. Intelegensi

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar

dan berpikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam

situasi baru. Kemampuan untuk mengkombinasikan obyek,

abstrak, menentukan kemungkinan dalam perjuangan hidup.

Intelegensi juga menggambarkan kemampuan peserta didik dalam

menyesuaikan diri pada situasi yang baru secara cepat dan efektif

serta memahami konsep abstrak ( Aisyah, 2015 ).

Menurut Gardner, kriteria intelegensi meliputi suatu

kemampuan seseorang, baik dalam unsur pengetahuan maupun

keahlian yang menunjukkan kemahiran dan keterampilan untuk

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

16

memecahkan persoalan dan kesulitan yang ditemukan dalam

hidupnya ( Sulung Nofrianto, 2008)

c. Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh

pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-

hal yang baik dna juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat

kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh

pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang.

d. Sosial budaya

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan

seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam

hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang

mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu

pengetahuan.

e. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran

untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu

sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat

pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang

menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada

umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin

baik pula pengetahuannya.

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

17

f. Informasi

Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai

pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai suatu

hal serta memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya

sikap terhadap hal tersebut. Pendekatan ini biasanya dilakukan

untuk menggunakan kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi

yang berpengaruh terhadap perubahan perilaku, biasanya

digunakan melalui media masa.

g. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang

(Azwar, 2009 ) mengatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman

sama sekali, suatu objek psikologis cenderung akan bersikap

negatif terhadap akan bersikap negatif terhadap objek tersebut.

Untuk menjadi dasar pembentukan sikap pengalaman pribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan

lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut dalam

situasi yang melibatkan emosi, penghayatan, dan pengalaman,

sehingga akan lebih mendalam dan lama membekas.

6. Cara memperoleh pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan menurut W. Gulo (2010). Ada

beberapa cara yang digunakan oleh manusia untuk memperoleh

pengetahuan, antara lain :

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

18

a. Metode Keteguhan (Tenacity)

Dengan metode ini orang menerima suatu kebenaran karena

merasa yakin akan kebenarannya. Unsur keyakinan berperan

dalam metode ini. Bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah,

dan bukan berasal dari monyet, diterima sebagai kebenaran

keyakinan agama.

b. Metode otoritas

Sesuatu diterima sebagai kebenaran karena sumbernya

mempunyai otoritas untuk itu. Bahwa alam semesta adalah ciptaan

Allah diterima sebagai suatu kebenaran karena sumbernya adalah

Al-kitab. Pernyataan dari seorang tokoh tertentu juga diterima

sebagai kebenaran karen aia mempunyai keahlian di bidang itu.

c. Metode A Priori Atau Intuisi

Sesuatu diterima sebagai kebenaran semata-mata berdasarkan

intuisi.

d. Metode Tradisi

Seseorang menerima suatu kebenaran dari tradisi yang berlaku

di dalam lingkungannya. Cara kuno atau tradisional ini dipakai

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya

metode ilmiah, atau metode penemuan statistik dan logis. Cara-

cara penemuan pengetahuan pada periode ini meliputi :

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

19

1) Cara Coba Salah (Trial And Eror)

Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah dan apabla kemungkinan tersebut tidak

bisa dicoba kemungkinan yang lain.

2) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan untuk

memperolah kebenaran pengetahuan.

3) Melalui Jalan Fikiran

Untuk memperoleh pengetahuan serta kebenarannya manusia

harus menggunakan jalan fikirannya serta penalarannya.

4) Cara Kekuasaan Atau Otoritas

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau

tidak. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini biasanya diwariskan

turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Kebiasaan-

kebiasaan ini diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang

mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-

pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli

agama, dan pemegang pemerintahan. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan otoritas atau

kekuasaan. (Notoatmodjo, 2005)

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

20

e. Metode Trial And Error

Pengetahuan dengan cara ini diperoleh melalui pengalaman

langsung. Sesuatu yang dianggap benar diperoleh sebagai hasil

dari serangkaian percobaan yang tidak sistematis. Mula-mula

dicoba , hasilnya salah lagi, dicoba lagi, salah lagi, dicoba lagi

sampai akhirnya ditemukan yang benar.

f. Metode Metafisik

Suatu pengetahuan yang dianggap benar diperoleh secara

metafisik. Jawaban terhadap masalah yang ditemukan dalam dunia

empiris dicari di dalam dunia supernatural, di dalam dunia

transeden. Pengetahuan yang diperoleh dari ajaran agama atau

kepercayaan atau mistik termasuk dalam golongan ini.

g. Metode Ilmiah

Metode ini dilakukan melalui proses dedukasi dan induksi.

Permasalahan ditemukan di dalam dunia empiris, dan jawabannya

juga di cari di dalam dunia empiris melalui proses dedukasi dan

induksi yang dilakukan secara sistematis. Moh, Nazir

menyebutkan 6 kriteria pada metode ini, yaitu :

1) Berdasarkan fakta,

2) Bebas dari prasangka,

3) Menggunakan prinsip-prinsip analisis,

4) Menggunakan hipotesis,

5) Menggunakan ukuran obyektif, dan

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

21

6) Menggunakan teknik kuantitatif

Tanpa mengabaikan cara-cara lain, perhatian kita terpusat pada metode

ilmiah ini, yang sering dikacaukan dengan apa yang disebut metode akal

sehat. Oleh karena itu, perlu dijelaskan terlebih dahulu perbedaan metode

ilmiah dengan metode akal sehat. Kita memperoleh pengetahuan dengan

dua cara (W.Gulo, 2010) :

a. Melalui Orang Lain

Orang lain memberitahukan kepada kita, baik secara langsung

maupun melalui media, dan apa yang diberitahukan itu ke kita

terima sebagai sesuatu yang kita anggap benar. Di keluarga, kita

banyak memperoleh pengetahuan dari orangtua, sejak bayi hingga

dewasa. Di sekolah, kita banyak memperoleh pengetahuan dari

guru dan bacaan-bacaan yang ada di perpustakaan. Dalam

pergaulan di masyarakat, kita banyak memperoleh pengetahuan

dari teman atau orang-orang yang lain yang kita jumpai. Melalui

buku-buku, kita mendapat banyak pengetahuan yang memperkaya

diri kita. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini disebut

agreement reality.

b. Pengalaman Diri Sendiri Secara Langsung

Orang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik.

Pengetahuan drai pengalaman diperoleh dengan mempelajari

pengalaman kita sendiri. Pengalaman kita setiap hari,

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

22

jikadirenungkan kambali, akan memberikan banyak pengetahuan.

Oleh karena itu, janganlah langsung tidur malam sebelum

merenungkan kembali pengalaman hari itu untuk disyukuri dalam

doa. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini disebut

experiental reality.

Pengetahuan ibu hamil tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

dalam kehamilan mempengaruhi adanya gejala timbul nya kerusakan di

rongga mulut yang akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan pada

gigi dan mulut pada saat kehamilan. Keperluan akan pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut pada masa kehamilan untuk diperhatikan.

Adanya kerusakan gigi atau perdarahan dan pembengkakan gusi atau

gejala lainnya di rongga mulut akan menimbulkan berbagai gangguan

terutama pada waktu makan.

Mencegah timbulnya gangguan di rongga mulut selama masa

kehamilan, perlu diciptakan tingkat kebersihan mulut yang optimal.

Pelaksanaan program kontrol plak pentimg dilakukan untuk mencegah

peradangan pada ginggiva akibat iritasi lokal, gangguan keseimbangan

hormonal dan kelainan-kelainan di rongga mulut selama masa kehamilan.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh ibu hamil dalam

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi

dan mulut selama masa kehamilan, yaitu ( Sayuti Hasibuan, 2005) :

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

23

a. Bila ibu hamil mengalami muntah-muntah, setelah ini segara

dibersihkan mulut dengan berkumur-kumur atau menyikat gigi.

b. Mengatur pola makanan 4 sehat 5 sempurna dan menghindari

makanan yang bersifat kariogenik.

c. Menyikat gigi secara teratur.

d. Memeriksakan keadaan rongga mulut ke dokter gigi. Kunjungan

ke dokter gigi pada masa kehamilan bukanlah merupakan hal yang

kontraindikasi.

Pada umumnya, seorang ibu hamil perlu meningkatkan sumber

informasi mengenai kesehatan rongga mulut. Oleh karena itu promosi

kesehatan rongga mulut seharusnya diberikan dan diperoleh para ibu

hamil sebelum dan selama masa kehamuilan untuk meningkatkan

kesehatan rongga mulut. Untuk itu diperlukan partisipasi dari tenaga

kesehatan dalam promosi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil baik oleh

dokter igi dan dokter kandungan (Novitha Sri, 2014)

B. KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN

1. Kesehatan Gigi Dan Mulut

Kebersihan mulut mempunyai peran penting di bidang kesehatan gigi,

karena kebersihan mulut yang buruk dapat mengakibatkan timbulnya berbagai

penyakit baik lokal maupun sistemik. Secara klinis tingkat kebersihan mulut

dinilai dengan criteria Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Greene

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

24

dan Vermillion. Criteria ini dinilai berdasarkan keadaan endapan lunak atau

debris dan karang gigi atau kalkulus. Parameter tersebut dipengaruhi oleh pola

makan dan kebiasaan mengosok gigi secara benar dan teratur, serta faktor lain

seperti malposisi dan maloklusi gigi, komposisi dan sekresi (Oedijani

Santoso, 2009).

Perawatan kesehatan gigi selama kehamilan merupakan bagian penting

dari perawatan kesehatan secara keseluruhan. Setiap tenaga kesehatan dapat

memainkan peranan penting dalam mendorong calon ibu untuk memeriksakan

kondisi gigi dfan mulut ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi. Selian itu juga

meningkatkan kesadaran calon ibu tentang pentingnya kesehatan gigi dan

mulut dan meluruskan kesalah pahaman seperti keyakinan bahwa kehilangan

gigi dan perdarahan di mulut adalah “normal” selama kehamilan. Semikian

juga nyeri selama perawatan gigi tidak dapat dihindari dan menunda

pengobatan sampai setelah kehamilan lebih aman untuk ibu dan janin

(Kementrian Kesehatan RI, 2012)

2. Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses yang melibatkan perubahan anatomi

dan hormonal. Banyak ibu hamil yang beranggapan bahwa kehamilan tidak

berhubungan dengan keadaan rongga mulut.Ternyata kebersihan rongga

mulut yang tidak diperhatikan selama periode kehamilan dapat

mengakibatkan kelainan-kelainan di rongga mulut diakibatikan oleh

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

25

ketidakseimbangan hormon seks wanita dan adanya faktor-faktor iritasi lokal

dalam rongga mulut selama periode kehamilan ( Terpak, C, 2008).

kehamilan adalah kejadian yang membahagiakan dalam budaya yang

memberi nilai terhadap anak. Ada budaya yang mengganggap kehamilan

adalah sakit, ada yang mengganggap bahwa kehamilan adalah kejadian ilmiah

(Ni Nengah, 2006).Selama masa kehamilan, pada umumnya sering terjadi

perubahan fisiologis, seperti rasa mulas, manja dan nausea sehingga

mengakibatkan kebersihan gigi dan mulut yang dapat mengakibatkan karies

gigi dan penyakit periodontal. Ibu hamil umumnya akan mengalami refleks

muntah karena perubahan sistem gastrointesrtinal akibat perubahan hormonal

dan perubahan pembesaran uterus karena ibu hamil akan mengalami

perubahan hormonal dan fisiologis selama kehamilan maka dari itu ibu hamil

harus mempunyai sikap waspada atas perubahan-perubahan yang terjadi

selama kehamilan (Al-Attas, 2007).

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan adalah

fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan

niadsi atau implantasi. Bila dihitun dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,

kelahiran normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan

atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3

trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester 2

15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu

(minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawiharjo, 2009).

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

26

Pembagian trimester kehamilan menurut Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia (2012) :

a. Trimester I (masa kehamilan 0-3 bulan )

Pada ssat ini ibu hamil biasanya merasa lesu, mual dan kaang-kadang

sampai muntah. Lesu, mual dan muntah ini menyebabkan terjadinya

peningkatan suasana asam dalam mulut. Adanya peningkatan plak

karena malas memelihara kebersihan, akan mempercepat terjadinya

kerusakan gigi.

b. Trimester II (masa kehamilan 4-6 bulan )

Pada masa ini, ibu hamil kadang-kadang masih merasakan hal yang

sama seperti pada trimester I kehamilan. Karena itu tetap harus

diperhatikan aspek-aspek yang ada di trimester I.

Selain itu, pada masa ini biasanya merupakan saat terjadinya

perubahan hormonal dan faktor lokal (plak) dapat menimbulkan

kelainan dalam rongga mulut, antara lain :

1. Peradangan pada gusi, warnanya merah kemerahan dan

mudah berdarah terutama pada waktu meyikat gigi. Bila

timbul pembngkakan mka dapat disertai dengan rasa sakit.

2. Timbulnya benjolan pada gusi antara 2 gigi yang disebut

Epulis Gravidarum, terutama pada ssi yang berhadapan

dengan pipi. Pada keadaan ini, warna gusi menjadi merah

leunguan sampai kebiruan, mudah berdarah dan gigi terasa

goyang. Benjolan ini dapat membesar hingga menutupi gigi.

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

27

Bila terjadi hal-hal seperti ini sebaiknya segera

menghubungi tenaga pelayanan kesehatan gigi untuk

mendapatkan perawatan lebih lanjut.

c. Trimester III (masa kehamilan 7-9 bulan)

Benolan pada gusi antara 2 gigi (Epulis Gravidarum) diatas mencapai

puncaknya pada bulan ketujuh atau kedelapan. Meskipun keadaan ini

akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan, kesehatan gigi dan

mulut tetap harus diperhatikan dan dipelihara. Setalah persalinan

hendaknya ibu tetap memelihara dan memperhatikan kesehatan rongga

mulut, baik untuk ibunya sendiri maupun bayinya. Jika terjadi hal-hal

yang tidak biasa dalam rongga mulut, hubungilah tenaga pelayanan

kesehatan gigi.

Seluruh tenaga pelayanan kesehatan harus menyarankan kepada ibu hamil bahwa:

1. Perawatan gigi dan mulut aman dan efektif dilakukan selama kehamilan. Perawatan gigi dan

mulut harus dikoordinasikan di antara penyedia pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan

dokter kandungannya

2. Pada trimester I, x-ray hanya dilakukan pada keadaan sangat daryrat untuk mendukung diagnosis

dan pengobatan. Jika akan dilakukan harus disertai proteksi dan pengobatan. Jika akan dilakukan

harus disertai proteksi yang maksimal (menggunakan apron dan dosis radiasi yang rendah)

3. Pengobatan yang diperlukan dapat diberikan selama kehamilan, namun periode waktu yang

sangat ideal antara minggu ke-14 dan 20

4. Tindakan pembedahan dapat ditunda sampai setelah melahirkan.

5. Keterlambatan dalam pengobatan yang diperlukan dapat mengakibatkan pengaruh signifikan

untuk ibu hamil dan pengaruh tidak langsung ke janin

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

28

Gambar. Perintah untuk tenaga kesehatan dari Kementrian

Kesehatan RI

3. Ciri-Ciri Gigi Sehat

Gigi merupakan salah satu organ tubuh manusia yang mempunyai fungsi

yaitu (hrsjd-surakarta.jatengprov, 2016) :

a. Mengunyah

b. Untuk berbicara

c. Kecantikan atau estetika atau keindahan

Kerusakan pada gigi akan berakibat penurunan fungsi gigi dan bisa

berdampak lebih buruk. Oleh karena itu tindakan pencegahanlebih baik dari

pada pengobatan. Ciri- ciri gigi yang sehat adalah :

a. Tidak terasa sakit

b. Tidak ada karies

c. Saat mengunyang tidak terasa nyeri

d. Leher gigi tidak kelihatan

e. Tidak goyang

f. Tidak terdapat plak

g. Warna puting kekuningan

h. Tidak terdapat karang

i. Mahkoto gigi utuh.

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

29

4. Perawatan Gigi Pada Kehamilan

Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari

pembangunan kesehatan pada umumnya dan meli[uti beberapa hal penting,

khususnya saat kehamilan, yaitu :

a. Kebersihan gigi dan mulut, dan

b. Karies gigi

Perawatan kedua hal tersebut di atas dapat dikerjakan di Puskesmas

bersamaan dngan pemeriksaan hamil dengan tujuan untuk :

a. Melakukan perawatan gigi akut, khususnya kena radang

b. Perawatan dan pengawasan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan

anak-anak

Menurut beberapa penelitian, seperti Sularko (1973) dan Imam Oeyoyo

(1984), kejadian radang gusi saat hamil cukup tinggi, yaitu sekitar 40-80%.

Dikemukakan pula bahwa penyebab utama radang gusi dan penyangga gigi

lainnaya adalah :

a. Kurangnya kebersihan mulut dan sekitarnya, terutama pada tirimester

pertama yang berkaitan dengan emesis, hiperemesis gravidarum,

malas, dan kurangya perhatian untuk membersihkannya setelah makan.

b. Pembentukan plak yang dapat terjadi dengan lebih cepat.

Kesehatan gigi dan mulut perlu mendapatkan perhatian, terutama saat

hamil karena dapat menjadi sumber infeksi atau fokal infeksi terhadap organ

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

30

lainnya.Organ yang besar kemungkianya terkena oinfeksi adalah ginjal,

terutama ginjal kanan.

Dengan memperhatikan kenyataan tersebut, seyogianya pelaksanaan

antenatal care dapat dikuti atau dapat dianjutkan agar dilakukan pemeriksaan

gigi dan mulut, terutama pada trimester pertama kehamilan. Dan selalu

menjaga kesehatan gigi, agar terhindar dari infeksi gigi pada saat kehamilan

karena infeksi pada rongga mulut akan mudah menyebar ke bagian lain.

Lakukan pencegahan dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari dan

sesudah makan ( Erryga Yogasmara, 2010 ).

Anjuran untuk melakukan sikat gigi yang lebih sering dapat dinasihati

pada ibu hamil, sehingga kebersihan mulut dan gigi dari sisa makanan dapat

terjamin. Kebersihan mulut dan gigi serta jaringan penyangganya akan

mengurangi kemungkinan pembentukkan plak yang secara berantai akan

menimbulkan peradangan dan dapat menjadi sumber infski (fokal infeksi)

karena kerusakan ini dapat maiki meningkat karena kekurangan kalsium yang

sangat penting bagi pertumbuhan tulang dan termasuk gigi-geligi janin dala

kandungan. Sengan demikian, pemberian kalsium sangat penting bagi ibu

hamil (Manuaba, Ida Bgus Gde, 2004).

5. Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan

Ketika hamil, tidak jarang gusi ibu hamil akan bengkak akibat

pembesaran pembuluh darahh, bahkan sampai berdarah. Gusi pun akan

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

31

mendapatkan peningkatan suplai darah. Gosok gigi merupakan salah satu cara

untuk menjaga keseharan gigi dan mulut. Namun, ibu hamil harus lebih hati-

hati ketika sedang menggosok gigi agar tidak menyebabkan perdarahan pada

gusi.Perdarahan yang dikhawatirkan dari perdarahan ini adalah terjadinya

infeksi pada gusi saat kehamilan (Deri, 2013).

Ibu hamil yang menderita gangguan ,mulut dan gigi seperti infeksi

pada gusi berisiko melahirkan bayi premature. Risiko ini bisa mencapai 6 kali

dibanding ibu yang giginya sehat tanpa terinfeksi.Sedangkan gigi dan mulut

ibu hamil yang terawat dapat menurunkan resiko bayi premature dan pre-

eklamsia (keracunan kehamilan) hingga 5-8%. Kiat-kiat untuk menjaga

kesehatan gigi dan mulut yaitu :

a) Gunakan sikat gigi yang bulu sikat nya lebih lembut.

b) Gosok gigi sebanyak dua kali sehari.

c) Gunakan pasta gigi yang mengandung floride.

d) Kumurlah atau kompreslah dengan air es jika gusi berdarah.

e) Tingkatkan konsumsi buah, sayur, dan air mineral

untukmemenuhi kebutuhan vitamin dan mineral (Rizki, 2013).

f) Mengunjungi Dokter Gigi Selama Kehamilan

Banyak wanita menghindari dokter gigi selama kehamilan.

Mereka percaya bahwa aspek-aspek tertentu dari pengobatan dapat

membahayakan janin. Tapi perawatan gigi selama kehamilan

merupakan bagian penting dari menjaga diri sendiri, bayi nya,

dankesehatan kedua nya. Memiliki mulut yang sehat selama

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

32

kehamilan dapat mengurangi risiko melahirkan prematur atau bayi

berat lahir rendah.

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan

meningkatkan kemungkinan mengembangkan "kehamilan gingivitis"

dan penyakit periodontal. Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh

terganggu. Oleh karena itu, tidak dapat melindungi tubuh dari bakteri

yang menyebabkan penyakit gusi. Membersihkan permukaan gigi

sering membantu untuk meringankan gejala "kehamilan gingivitis"

dan meningkatkan kesehatan mulut secara keseluruhan.Pengobatan

kadang periodontal seperti scaling dan root planing diperlukan

selama kehamilan. American Academy of Periodontology (AAoP)

merekomendasikan penjadwalan itu di awal trimester kedua.Hal ini

umumnya sepakat bahwa pengobatan selama kehamilan aman.

Namun, dokter gigi merekomendasikan perawatan non-mendesak

penjadwalan untuk trimester kedua atau awal trimester ketiga

kehamilan.

Trimester pertama bukan waktu yang lebih disukai untuk

perawatan gigi. Selama ini, sistem organ janin berkembang. Juga,

selama trimester pertama janin lebih mungkin terkena paparan ibu

untuk obat-obatan, bahan kimia, kafein, alkohol dan

tembakau.Trimester ketiga menyajikan risiko lainnya. Di paruh

terakhir trimester ketiga, rahim menjadi sensitif terhadap pengaruh

seperti stres atau infeksi pada ibu. Situasi ini dapat menyebabkan

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

33

peningkatan risiko kelahiran prematur.Pada beberapa wanita yang

berada di trimester kedua dan ketiga kehamilan, rahim tumbuh akan

memberikan tekanan pada pembuluh darah besar yang disebut vena

cava inferior. Hal ini dapat menyebabkan penurunan sirkulasi darah.

Masalah ini telah dilaporkan dalam sebanyak 8% dari seluruh

kehamilan. Wanita dengan kondisi ini dapat memiliki peningkatan

denyut jantung. Mereka mungkin merasa pusing.

Seorang dokter gigi yang memperlakukan seorang ibu hamil

dengan kondisi ini harus memastikan bahwa dia bisa mendapatkan

posisi yang nyaman selama prosedur gigi. Ini juga ide yang baik

untuk membatasi panjang kunjungan. Terlepas dari trimester,

pengobatan gigi yang mendesak tidak harus menunggu. Contoh

masalah gigi mendesak termasuk gigi patah, infeksi atau masalah lain

yang menyebabkan rasa sakit.Cara terbaik adalah untuk menghindari

menggunakan obat-obatan selama kehamilan. Dalam situasi di mana

mereka benar-benar diperlukan, antibiotik umum dan obat nyeri

dapat digunakan. Mereka harus digunakan dalam jumlah terkecil

yang mungkin untuk mencapai hasil. Dokter gigi dapat berkonsultasi

dengan dokter kandungan sebelum meresepkan antibiotik atau obat

nyeri.

Sinar-X harus dihindari selama kehamilan. Namun, jika

mereka dibutuhkan untuk mengobati gigi darurat, dokter gigi akan

mengambil langkah-langkah untuk melindungi ibu hamil dan janin

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

34

nya. Ibu hamilakan ditutupi dengan apron timbal, dengan itu, ibu

hamil akan terpapar sinar X hanya yang diperlukan saja. Jika ibu

hamil mengalami gigi berdarah, gusi berdarah, gusi bengkak, nyeri

gusi atau sakit gigi, segeralah mengunjungi dokter gigisehinggadapat

mendiagnosa masalah. Ketikamengunjungi, pastikan untuk

memberitahu dokter gigi bahwa ibu sedang dalam kehamilan.

Anestesi lokal dan nitrous oxide sedasi untuk prosedur yang

diperlukan dapat digunakan selama kehamilan (Aetna, 2002-2016 ).

6. Akibat Tidak Menjaga Kebersihan Gigi Dan Mulut

Kelainan-kelainan yang sering terjadi pada gigi dan mulut ibu hamil

diantaranya adalah gigi berlubang dan pembengkakan gusi :

a. Gigi berlubang (karies gigi) terjadi akibat malasnya ibu hamil untuk

memelihara kebersihan gigi dan mulut ketika masa kehamilan dapat

menimbulkan kerusakan pada gigi dengan ditandai adanya gigi

berlubang (karies gigi) dan ditambah juga dengan kesenangan untuk

makan buah-buahan yang asam yang akan mempermudah terjadinya

kerusakan pada gigi.

b. Pembengkakan pada gusi (gingivitis) sering terjadi pada masa

kehamilan akibat gangguan keseimbangan hormonal yang

menyebabkan pembengkakan pada gusi. Bila kebersihan gigi dan

mulut ibu hamil kurang terpelihara dengan baik akan timbul

peradangan pada gusi, gusi akan membengkak dan mudah berdarah

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

35

sehingga menyebabkan gangguan pada waktu mengunyah (Depkes

RI., 2008; Dodoh, 2006).

Jenis-jenis penyakit gigi dan mulut yang sering dialami oleh ibu hamil

diantaranya adalah ( Better, 2015 ) :

a. Gingivitis

Gingivitis biasanya tidak akan timbul pada masa kehamilan

bila rongga mulut dapat dipertahankan dalam keadaan bersih.

Inflamasi gingival yang disebabkan karena kebersihan mulut yang

buruk, jaringan memberi respon yang berlebihan terhadap perubahan

hormonal yang berhubungan dengan kehamilan.

Gingival akan menjadi bengkak, berwarna merah terang,

sensitif dan mudah berdarah secara spontan, terlihat adanya

peningkatan eksudatgingival dan mobilitas gigi. Perubahan ini dimulai

sejak bulan kedua kehamilan. Setelah melahirkan akan berkurang.

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

36

b. Penyakit Periodontal

1) Pengertian penyakit jaringan periodontal

Penyakit jaringan periodontal adalah penyakit yang

mengenai jaringan periodontal.

2) Penyebab penyakit periodontal

i. Bersifat lokal, yaitu penyebab yang bersumber di

dalam rongga mulut disebut jaringan periodontal efek

langsung (faktor ini meurpakan penyebab utama yaitu

plak dan kalkulus).

ii. Bersifat sistimatik, yaitu penyebab yang bersumber di

tempat lain di dalam merupakan faktor yang

mempunyai pengaruh terhadap jalannya penyakit,

penyebab tidak langsung.

3) Macam-macam penyakit periodontal dan akibatnya

i. Penyakit periodontal yang dapat timbul karena

adanya rangsangan plak dan kalkulus yaitu 1)

gingivitis, radang gusi; 2) periodontitis, radang gusi

dan jaringan periodontal lainnya: yaitu serat-serat

periodontal dan tulang alveolus.

ii. Akibat lanjut dari penyakit periodontal yang tidak di

rawat mengakibatkan:

(a) gusi mudah berdarah,

(b) napas yang berbau,

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

37

(c) goyangnya gigi,

(d) rasa sakit waktu mengunyah,

(e) gusi bengkak dan keluar nanah dari leher gigi,

(f) terlepasnya gigi.

4) Cara pencegahan dan perawatan penyakit periodontal

i. Koordinasi dan kooperatif (kerjasama) yang baik dan

erat antara dokter gigi, pembantu dokter gigi, dan

pasien.

ii. DHE (Dental Health Education) pada pasien, di

mana pasien diberi petunjuk tentang cara-cara

memelihara gigi dan jaringan pendukungnya

(penggunaan sikat gigi atau alat sejenisnya)

c. Halitosis (Bau Mulut)

Ibu hamil juga seringkali tidak memperhatikan bahwa bau

mulutnya tidak sedap. Itu juga mitos, akan tetapi karena kurang

menjaga kebersihan mulutnya. Bau mulut yang tidak sedap bisa

disebabkan dari mulut sendiri atau dari bagian lain mulut lewat

pernafasan menyebabkan bau mulut tidak enak juga.

Bila bau mulut yang tidak enak itu berasal dari mulut sendiri

disebut odor vetor ex ore. Kalau berasal dari bagian lain dari mulut,

disebut halitosis. Keadaan gigi yang buruk, seperti kerowok dan

meradang, bisa radang benak gigi (sumsum gigi/pulpa gigi), bisa juga

radang gusi, radang jaringan mukosa mulut lainnya. Apalagi banyak

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

38

karang gigi, menyebabkan bau mulut tidak sedap. Disamping itu

keadaan tubuh yang tidaks sehat, seperti kelainan pencernaan juga

dapat menyebabkan bau mulut tidaks sedap. Terhembuskan waktu

berbicara bersama nafas.

Kekurangan vitamin B6 juga menyebabkan bau mulut tidak

enak. Juga orang menderita beberapa jenis penyakit khas seperti

diabetes mellitus menyebarkan bau khas, yang kurang sedap. Apalagi

penyakit yang berhubungan dengan jalan nafas, seperti penyakit pada

paru-paru, jalan nafas sendiri, tenggorokan dll. Kelainan pada daerah

telinga, hidung, tenggorok, juga bisa menyebabkan bau mulut tak

sedap ini.Bau mulut yang tidak sedap sangat erat juga berkaitan

dengan bau badan yang tidak sedap. Mungkin ada orang mengeluh,

“ibu itu lagi hamil, mana keringat tak sedap, apa lagi bau nafasnya”.

Oleh karena itu beberapa serat untuk menjaga bau mulut yang tidak

sedap bagi ibu hamil adalah sebagai berikut:

a) Jagalah kesehatan gigi dan mulut sebaik-baiknya.

b) Olahraga ringan dan rutin sesuai petunjuk bidan untuk senam

hamil.

c) Bila terjadi keadaan bau mulut benar-benar mencolok tidak

enak dan mengganggu, periksalah pada dokter gigi dan

dokter Ahli THT. Bila belum berhasil lakukan check

kesehatan secara menyeluruh, melalui dokter kebidanan.

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

39

d) Jangan lupa sering memakai obat kumur untuk menjaga

kesehatan mulut. Obat kumur sangat baik dalam

memusnahkan kuman, meskipun kuman dalam mulut tidak

dapat dimusnahkan secara total. Obat kumur sangat baik

dalam memusnahkan kuman dalam mulut sebanyak 75%.

Sedangkan berkumur dengan air biasa dapat menurunkan

kuman sebanyak 20%. Obat kumur yang murah adalah air

garam hangat, karena air garam mengandung khlor yang

dapat membunuh kuman. Atau rebusan daun sirih. Daun sirih

mengandung antiseptis yang khas kuat untuk bakteri mulut.

d. Stomatitis (Sariawan)

Seorang ibu hamil mengeluh kesakitan, jengkel tak habis-

habisnya, karena sariawan menyerang mukosa mulutnya, dibagian

lidah, gusi dan lainnya, padahal semasa tidak hamil, amat jarang

terserang penyakit ini. Memang, ada kalanya amat jarang terserang

penyakit ini. Memang, ada kalanya semasa tidak hamil pun, bahkan

kaum pria ada yang mempunyai bakat terkena sariawan terus menerus,

Orang Jawa menyebutnya lumpangen. Lumpangen ini kalau dibiarkan

dalam tempo sekitar 7 – 10 hari mungkin akan sembuh sendiri.

Sebenarnya tergantung daya tahan tubuhnya. Ini juga bukan mitos,

kalau ibu hamil suka terserang penyakit sariawan atau stomatitis ini.

Tetapi memang sakitnya menjengkelkan sekali. Kadang-kadang

bahkan dapat menyebabkan kelenjar limfe di bagian bawah tulang

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

40

rahang bawah meradang, sehingga terjadi pembengkakan. Bahkan bisa

mengenai syaraf dinagian bagian dalam dari pipi, sehingga terjadi

komplikasi (penyulut) migrain kambuh, sebelah dari kepala ikut terasa

sakit.

Mula-mula sariawan ini kecil saja, tetapi makin lama makin

besar. Luka yang membulat memutih dikelilingi oleh keadaan selaput

lendir yang memerah. Sebab-sebab yang lazim adalah keadaan

tertekan (stress), alergi, keadaan hormon tubuh yang tiad seimbang

terutama pada ibu hamil, bisa mempermudah terjadinya sariawan ini.

Demikian juga kekurangan vitamin C, sangat lazim. Kekurangan

vitamin C yang berat mengakibatkan penyakit skorbut pada mulut,

dengan ciri-ciri sariawan yang berat. Pada penyakit skorbut yang

disebut juga penyakit Moller Barrow, disamping sariawan berat, akan

disertai bintik-bintik merah pada kulit, terutama sekitar panggul, paha,

dada dan tangan. Hal ini disebabkan rapuhnya pembuluh darah perifer

atau tepian tubuh.

Kondisi-kondisi seperti disebutkan di atas, termasuk

kekurangan vitamin C, tersebut menyebabkan daya tahan tubuh

menurun, sehingga bibit penyakit menyerang jaringan mukosa mulut,

terjadilah sariawan (stomatitis). Karena itu beberapa nasehat dibawah

ini perlu diperhatikan:

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

41

1) Periksalah ke dokter gigi untuk menjaga kesehatan mulut,

seterusnya jagalah kesehatan mulut dan gigi sebaik

mungkin.

2) Biasakan berkumur dengan obat kumur setiap bangun tidur.

Juga hendak tidur bila mau, sangat baik. Obat kumur yang

murah adalah air garam hangat atau rebusan daun sirih.

3) Makanan harus dijaga nilai gizinya yang lengkap seimbang

seperti diutarakan di atas bagi ibu hamil.

7. Pengaruh Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Kehamilan

Gigi berlubang yang tidak dirawat akan menyebabkan masalah

sistemik selama kehamila dan dapat menyebabkan kelahiran prematur dan

berat bayi lahi rendah (BBLR). Gigi berlubang yang tidak dirawat tersebut

dapat menyebabkan indikasi pencabutan yang dilakukan pada saat kehamilan.

Tindaka pencabutan gigi pada saat kehamilan harus dihindari karena dapat

membahaykan janin akibat penggunaan obat anastesi atau timbulnya stress

pada ibu hamil saat pencabutan gigi ( Kementrian Kesehatan RI,2012) .

Perubahan hormonal pada saat kehamilan yang disertai adanya faktor

lokal seperti plak atau karang gigi akan menimbulkan pembesaran dan atau

peradangan pada gusi. Keadaan ini akan diperberat oleh kondisi gigi dan

mulut sebelum kehamilan yang sudah buruk (DepKes RI, 2012) .

Studi epidemiologi baru-baru ini sebagian besar mendukung hubungan

yang kuat antara kesehatan mulut dan hasil kehamilan yang merugikan,

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

42

sementara beberapa kontroversi masih tetap. Dalam sebuah studi casecontrol

terdiri dari 161 wanita Kaukasia sistemik sehat di Hungaria, hubungan yang

signifikan yang ditemukan antara kelahiran prematur dan awal periodontitis

kronis lokal (Radnai et al., 2006). Kriteria untuk mendiagnosis periodontitis

digunakan dalam penelitian ini adalah: pendarahan pada ≥ 50% dari gigi

diperiksa, dan setidaknya satu situs menyelidik kedalaman ≥ 4 mm. Dua

kasus-kontrol studie melibatkan ibu hamil India dan Yordania, masing-

masing, melaporkan temuan yang konsisten (Kushtagi et al, 2008;. Khader et

al, 2009.). Sebuah studi terpisah yang dilakukan di Australia melaporkan

bahwa penyakit periodontal secara signifikan berhubungan dengan kematian

perinatal (Shub et al., 2009). Hubungan seperti itu tidak didukung oleh sebuah

penelitian di Amerika Serikat atau lain yang melibatkan perempuan Thailand

(Durand et al, 2009;. Lohsoonthorn et al, 2009.). Dalam penelitian di AS,

bagaimanapun, meskipun penyakit periodontal tidak ditemukan terkait dengan

kelahiran prematur, rendahnya tingkat Lactobacilli dalam saliva dikaitkan

dengan kelahiran prematur (Durand et al., 2009). Sebuah studi sebelumnya

juga melaporkan bahwa saliva Actinomyces naeslundii genospecies 2 dan

tingkat Lactobacillus casei dapat digunakan untuk memprediksi hasil

kelahiran (Dasanayake et al., 2005). Temuan ini mewakili pergeseran dari

penyakit periodontal ke bakteri mulut, yang dapat digunakan untuk diagnosis

dini dan prediksi hasil kelahiran ( Y. W. Han, 2011).

Di dalam rongga mulut terdapat beberapa barier untuk mencegah

penetrasi bakteri dari plak gigi ke jaringan

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

43

a. Barier fisik pada permukaan epitel mukosa

b. Peptide pada epitel mukosa mulut

c. Barier elektrik dimana terdapat beda muatan pada dinding sel antara

pejamu dan mikroba

d. Barier imunologi dari sel-sel pembentuk antibody

e. Sistem retikuloendotelial (barier fagosit).

Pada keadaan normal, sistem barier ini akan bekerja bersama-sama untuk

mencegah dan mengurangi penetrasi bakteri. Penurunan daya tahan tubuh

secara sistemik atau gangguan microbial loka, misalnya kebersihan mulut

buruk, maka bekteri dan produk nya yang merupakan antigen dan faktorn

viulen (lipopolisakarida=LPS) mengadakan interkasi dengan epitel saki gusi,

dengan mekanisme invasi, eksotoksin, endotoksin dan enzim. Tubuh

mengadakan respons imunologis dengan aktivasi sel B, sel T dan

polimorfonuklear leukosit (PMN). Sel epitel yang teraktivasi akan melepaskan

mediator inflamasi IL-1, IL-8, prostaglandin E2 (PGE2),

matrismetaloproteinase (MMP) dan tumornecrotic faktor (TNF), yang

merupakan respons paling awal terhadap stimuli bakteri dan meyebabkan

gangguan metabolism jaringan ikat dan tulang yang tampak sebagai tanda

klinis awal radang jaringan gingival atau gingivitis.

Proses inflamasi dapat menjalar ke jaringan di bawahnya, terjadi

peningkatan permeabilitas vascular dan pembebasan agen aktivasi leukosit

spesifik. Hal ini menyebabkan peningkatan kerudakan komponen plasma

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

44

dalam cairan saku gusi dan terjadi ekstravasasi leukosit. Adanyan LPS atau

IL-1 dan TNF , sel endotel mikrosirkulasi teraktivasi, pembuluh mengalamu

inflamasi, vasodilatasi dan aliran darah menjadi lambat. Hubungan sel endotel

terbuka dan cairan kaya protein keluar, tertimbun pada matriks ekstraselluler.

Peningkatan leukosit, monosit dan aktivasi makrofag menghasilkan mediator

respon imun dan respons radang jaringan penyangga gigi, serta substansi

kemotaktik, dan selamjutnya proses radang ini akan menyebar secara sistemuk

ke seluruh tubuh. Pada ibu hamil, proses penyebaran infeksi dengan

peningkatan mediator proinflamasi pada sirkulasi secara imunologik dapat

melewati barier plasenta, menyebabkan meningkatnya kadar IL-1β, TNF-

α,IL-6, PGE2 dalam cairan amnion, dapat menyebabkan bayi lahir kurang

bulan atau bayi BBLR (Oedijani Santoso, 2009) .

8. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Bagi Ibu Hamil

Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bermanfaat untuk menjaga

kondisi janin agar tetap tumbuh dan berkembang secara sehat dan sempruna,

serta mencegah terjadinya kelahiran bayi dengan berat badan tidak normal

atau kelahiran prematur. Selama kehamilan sangat penitng untuk menjaga

kesehatan gigi dan mulut sehingga fungsi pengunyahan tetap baik dan asupan

gigi tetap baik dan ibu hamil tetap sehat, serta mencegah penyakit gigi dan

mulut menjadi lebih parah.

Makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan kesehatan tubuh secara

keseluruhan ialah makanan yang banyak megandung serat, seperti buah-

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

45

buahan dan sayuran. Selain baik untuk pencernaan, makanan yang berserat

juga secara tidak langsung dapat membersihkan sisa makanan yang lengekt

dan menempel pada gigi.

Untuk mencegah timbulnya gangguan di rongga mulut selama masa

kehamlan, perlu diciptakan tingakt kebersihan mulut yang optimal.

Pelaksanaan program kontrol plak penting dilakukan untuk mencegah

terjadinya karties gigi dan peradangan gusi akibat iritasi lokal.

Ada bebrapa al yang pelru ditekankan kepada ibu hamil dalam pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut selama

masa kehamilan, yaitu :

a) Bila ibu hamil mengalami muntah-muntah, segera bersihkan mulut

dengan berkumur-kumur dengan secangkir air ditambah 1 sendok teh

soda kue (sodium bikarbonat) dan menyikat gigi 1 jam setelah muntah.

b) Mengatur pola makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang atau

angka kecukupan gizi dan membatasi makanan yang mengandung

gula.

c) Menyikat gigi secara teratur dan benar minimal 2 kali sehari, pagi

setelah sarapan dan malam sbelum tidur.

d) Memeriksakan keadaan rongga mulut ke dokter gigi karena kunjungan

ke dokter gigi pada masa kehamilan bukanlah hal yang kontraindikasi

(Kementrian Kesehatan RI, 2012).

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

46

C. Penelitian Terkait

Berikut ini adalah beberapa penelitain terkait pengetahuan dengan sikap ibu

hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Diana (2010) di Medan

menunjukkan bahwa ibu hamil belum memiliki pengetahuan, sikap dan

perilaku yang baik terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.

Responden sebanyak 100 ibu hamil yang berkunjung ke Poliklinik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa hanya 5% ibu hamil mengetahui

kehamilan dapat mempengaruhi gusi dan gigi, dan hanya 3% responden

yang mengetahui penyakit mulut dapat mempengaruhi kesehatan janin.

Sebesar 79% responden berpendapat bahwa kehamilan tidak

menyebabkan kehilangan kalsium gigi ibu. Hanya 4% responden yang

menerima promosi kesehatan gigi dan mulut, dan hanya 8% responden

yang berkunjung ke dokter gigi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Natalie J Thomas di Australia (2008)

dengan responden semuawanitayang melahirkanbayi hidupyang

lahirdiRumah Sakit Anak, Adelaide, selama periode limabulan. Hasil

penelitian nya adalah Kebanyakan wanita yang memiliki pengetahuan

tentang kesehatan gigi dan mulut. Kurangnya pengetahuan tentang

kesehatan gigi dan mulut itu sangat terkait dengan wanita dengan prestasi

pendidikan yang lebih rendah dan latar belakang sosial ekonomi rendah.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Wulan PJ dengan responden 50 ibu hamil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pemeliharaan

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

47

kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Bahu Manado tergolong

baik, dengan perolehan skor 473 (78,8%), sikap pemeliharaan kesehatan

gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Bahu Manado tergolong baik,

dengan perolehan skor 558 (93%), dan tindakan pemeliharaan kesehatan

gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Bahu Manado tergolong baik,

dengan perolehan skor 502 (83,7%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah

pengetahuan, sikap, tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu

hamil di Puskesmas Bahu Manado tergolong baik.

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

48

D. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Modifikasi Lawrence Green dalam Teori Notoatmodjo, 2010,

Notoatmodjo, 2010, Azwar, Saifuddin. (2009), Kementrian Kesehatan RI (2012),

Hajekazemi, 2008).

Kesehatan gigi dan mulut

terjaga selama masa kehamilan

IBU HAMIL

Mengalami perubahan

anatomi dan fisiologi meliputi

:

Sistem Pencernaan

Masalah yang timbul :

1. Gusi berdarah

2. Gusi bengkak

3. Gigi berlubang

4. Kerusakan gigi lainnya

Pengetahuan ibu hamil terthadap kesehatan gigi dan

mulut , meliputi :

1. Ciri-Ciri Gigi Sehat

2. Perawatan Gigi Pada

Kehamilan

3. Cara Menjaga

Kesehatan Gigi Dan

Mulut Selama

Kehamilan

4. Pengaruh Kesehatan

Gigi Dan Mulut Pada

Kehamilan

5. Pentingnya

Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Dan

Mulut Bagi Ibu Hamil

Faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan : • Umur

• Intelegensi

• Lingkungan

• Sosial budaya

• Pendidikan

• Informasi

• Pengalaman

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

49

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep

yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Dalam

kerangka konsep tersebut dilakukan dengan dua pendekatan yaitu dengan

melihat hubungan variable independen (Tingkat pengetahuan) dengan

dependent (Kesehatan gigi dan mulut) dan melalui pendekatan input-output

(Wasis, 2008).

Variable independen (variable bebas) merupakan variable yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependen (variable

terikat).Variable dependen (variable terikat) merupakan variable yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena variable bebas (Hidayat, 2007).,

maka kerangka konsep penelitian ini adalah :

Variabel Independen

Kesehatan gigi dan mulut selama

kehamilan.

Variabel Dependen

Tingkat pengetahuan ibu hamil

terhadap kesehatan gigi dan mulut

selama kehamilan.

Bagan3.1 Kerangka Konsep Penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap

Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan di Puskesmas CiputatTangerang Selatan.

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

50

2. Definisi Operasional

Table 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala

Pengetahuan Hal-hal yang diketahui responden berkaitan dengan terhadap

kesehatan gigi dan mulut , meliputi :

1. Ciri-Ciri Gigi Sehat

2. Perawatan Gigi Pada Kehamilan

3. Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama

Kehamilan

4. Akibat Tidak Menjaga Kebersihan Gigi Dan Mulut

5. Pengaruh Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada

Kehamilan

6. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan

Mulut Bagi Ibu Hamil

Menghitung skor pada

pertanyaan yang sudah

dijawab responden

Skala Kuesioner

Guttman

Hasil uji distribusi

ditemukan distribusi normal

makan hasil ukur nya

menggunakan mean yaitu

15.38

a. Dikatakan baik

≥15.38

b. Dikatakan buruk

<15.38

(Sutanto Priyono,

2007)

Ordinal

Kesehatan gigi

dan mulut

Penilaian kesebardaan debris dan kalkulus dalam rongga

mulut ibu hamil

Menghitung skor

pada pertanyaan yang

sudah dijawab

responden

OHI-S

(Oral Hygine

Index-

Simplified)

Hasil uji distribusi

ditemukan distribusi normal

makan hasil ukur nya

menggunakan mean yaitu

4.17

a. Dikatakan baik

≥4.17

b. Dikatakan buruk

<4.17

(Sutanto Priyono, 2007)

Ordinal

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

51

3. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep dan tujuan maka hipotesis penelitian ini adalah :

1. H1 = Tidak Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan

Gigi dan Mulut Selama Kehamilan Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

52

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. DesainPenelitian

Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan menggunakan desain cross

sectional (potong lintang) yakni melakukan penelitian pada waktu yang bersamaan

untuk menghubungkan antara variabel independent (bebas) dan variabel dependent

(terikat) yang diteliti terhadap sampel dan populasi yang ditentukan. Variabel

independen ini adalah tingkat pengetahuan, dan variabel dependent dalam penelitian

ini adalah kesehatan gigi dan mulut.

Tujuannya untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil

terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dengan cara mengajukan

pertanyaan melalui kuesioner yang akan dijawab oleh ibu hamil di

PuskesmasCiputat-Tangerang Selatan.

B. Lokasi Dan WaktuPenelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

yang terletak di Jl. Ki Hajar Dewantara NO.7, Kecamatan Ciputat. Waktu penelitian

akan dilakukan pada bulan April 2015.

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

53

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Populasi

dirumuskan sebagai populasi finite (terbatas) dan populasi infinite

(tidakterbatas) (Wasis, 2008). Populasi penelitian ini terdiri dari ibu yang

melakukan kunjungan di bulan Desember 2015 di Puskesmas Ciputat

Tangerang Selatan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara

tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang

dianggap bias mewakili populasi. Objek atau nilai yang akan diteliti dalam

sampel disebut unit sampel.

Teknik pengambilam sampel pada penelitian ini adalah purposive

sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel

diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti sesuai dengan

masalah dan tujuan peneliti sehingga sampel tersebut dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah dikenal (Nursalam, 2008).

a. Kriteria sampel

Pengambilan sampel menggunakan kriteria inklusi dan tidak termasuk

kriteria ekskulusi sebagai berikut :

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

54

1. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian pada

populasi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

a) Kesadaran baik

b) Ibu hamil trimester I, II dan III yang berkunjung ke

Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

c) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden

b. Jumlah sampel

Pada penelitian ini, penentuan besar sampel minimum yang

diperlukan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

{ √ ( ) √ ( ) ( )}

( )

Keterangan:

N = besar sampel yang diharapkan

Z1-α/ = nilai Z pada derajat kepercayaan 1-α/2 atau derajat kemaknaan

α pada uji dua sisi, derajat kemaknaan α yang digunakan adalah

5% sehingga nilai Z= 1,96

Z1-β = nilai Z pada kekuatan uji (power) 1-β, kekuatan uji yang

digunakan adalah 5% yaitu dengan nilai Z= 1,96

P = (P1+P2)/2

P1 = proporsi pengetahuan baik 4% (Gan Xia Shin, 2013)

P2 = proporsi pengetahuan tidak baik 40% (Gan Xia Shin, 2013)

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

55

n = 38

tambahan 10% sebagai cadangan sampel 38 x 3.8 = 41.8 (dibulatkan 42)

Setelah dilakukan pehitungan maka besar sampel (n)= 38 responden.

Selanjutnya ditambah 10% untuk mengantisipasi adanya kemungkinan hilangnya

data atau ketidaklengkapan kuesioner. Maka 38 x 10% = 3,8. Maka total sampel

dalam penelitian adalah 38 + 4 (pembulatan dari 3,8) = 42 responden.

D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat-alat yang akan dilakukan dalam penelitian

untuk pengambilan data (Notoatmodjo, 2010). Jenis instrument yang digunakan

pada penelitian ini adalah berupa kuesioner. Peneliti menggunakan kuesioner yang

terdiri dari tiga bagian, antaralain :

1. Kuesioner Demografi

Kuesioner demografi bertujuan untuk mengetahui karakteristik

responden, kuesioner demografi ini meliputi pertanyaan

umur,pendidikan, pekerjaan, umur kehamilan dan jumlah paritas.

2. Kuesioner Pengetahuan

Kuesioner pengetahuan berisi pertanyaan mengenai pengetahuan

tentang pengertian kesehatan gigi dan mulut, manfaat menjaga kesehatan

gigi dan mulut, akibat yang terjadi bila tidak menjaga kesehatan gigi dan

mulut, cara menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

56

Kuesioner ini menggunakan skala guttman dinilai dengan skor meliputi :

pertanyaan posistif 0 = Salah, 1 = Benar, Pertanyaan Negatif 0 = Benar,

1 = salah. Masing-masing aspek memiliki nilai terendah dan tertinggi.

Pengetahuan dikelompokan menjadi baikdan buruk. Cara untuk

menentukan data ini menggunakan teori dari Sutanto Priyono Hastono

(2007) yaitu Jika nilai distribusi normal maka menggunakan nilai mean

yaitu

a. Dikatakan pengetahuan baik jika nilai ≥ nilai mean

b. Dikatakan pengetahuan buruk jika nilai <nilai mean

3. Oral Hygiene Index Simplified

Kuesioner OHI-S berisi penilaian debris dan kalkulus.Masing-

masing pertanyaan mempunyai 4 pertanyaan dan masing-masing

mempunyai nilai.Kuesioner ini menggunakan penilaian nya

sendiri.Untuk penilaian debris dan calculus sama-sama menggunakan

rumus “jumlah debris atau kalkulus dibagi jumlah gigi yang diperiksa”.

Oral Hygiena Index Simplified (OHI-S) oleh Greene dan Vermillion

dikelompokkan menjadi baik, sedang, dan buruk. Cara untuk

menentukan data ini menggunakan teori dari Sutanto Priyono Hastono

(2007) yaitu Jika nilai distribusi normal maka menggunakan nilai mean

yaitu

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

57

a. Dikatakan kesehatan gigi dan mulut baik jika nilai> nilai

mean

b. Dikatakan kesehatan gigi dan mulut buruk jika nilai <nilai

mean

Table 4.1

Uraian Kuesioner Penelitian

Variabel Parameter Jumlah

Pernyataan Nomer kuesioner

Data demografi

(kuesioner I)

Nama, umur, suku bangsa,

usia kehamilan, pendidikan,

pekerjaan, dan jumlah paritas.

7 1,2,3,4,5,6,7

Pengetahuan tentang

kesehatan gigi dan mulut

selama kehamilan

Ciri-Ciri Gigi Sehat

1 9

Perawatan Gigi Pada

Kehamilan 8 2,3,5,7,8,18,19

Cara Menjaga Kesehatan Gigi

Dan Mulut Selama Kehamilan

10 2,3,5,6,7,9,10,11,12,13,14

15,16,17,18,19,20,21

Akibat Tidak Menjaga

Kebersihan Gigi Dan Mulut

2 1,4.

Pengaruh Kesehatan Gigi Dan

Mulut Pada Kehamilan

2 1,4

Pentingnya Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Dan Mulut

Bagi Ibu Hamil

3 5,6,10

Kesehatan gigi dan

mulut

Debris 1 1

Kalkulus 1 2

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum pengumpulan data penelitian, peneliti telah melakukan uji validitas dan

reliabilitas terhadap instrument yang akan digunakan.

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

58

1. Validitas Instrumen

Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan apakah alat ukur yang

digunakan dalam penelitian benar-benar mengukur apa yang diukur

(Notoatmodjo, 2010). Untuk dapat melakukan uji validitas yaitu menggunakan

kolerasi pearson product moment, sebagai berikut (Raharjo, 2013

danRiwidikdo, 2009) :

(∑ ) (∑ )(∑ )

√* ∑ ( ∑ ) + * ∑ ( ∑ ) +

Keterangan :

r = koefisien korelasi

N = jumlah responden

X= skortiap item pertanyaan

Y= skor total

Uji validitas yang dilakukan adalah ujivaliditas item, validitas item

ditunjukkan dengan adanya kolerasi atau dukungan terhadap item total (skor

total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkolerasikan antara skor item

dengan skor total item, sehingga diperoleh suatu koefisien korelasi yang

digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk

menentukan apakah suatu item dalam instrument atau kuesioner layak

digunakan atau tidak (Riwidikdo, 2009).

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

59

Uji validitas kuesioner tingkat pengetahuan dan OHI-S (Oral

Hygiene Index Simplified) dilakukan di wilayah Kerja Puskesmas Pisangan

pada bulan Maret 2016. Jumlah responden yang digunakan dalam uji

validitas adalah 34 responden Ibu Hamil trimester I, II, dan III. Lokasi

tersebut berbeda dengan lokasi penelitian, sehingga responden tidak akan

sama dengan responden penelitian. Metode uji validitas menggunakan

Korelasi Pearson Product Moment dengan kekuatan kevalidan instrument

apablia nilai rhitung>rtabel (0,291) pada N=34 atau nilai signifikan 5%dan pada

pertanyaan yang tidak valid maka di lakukan modifikasi uji Judgement

Expert oleh seseorang yang expert dalam keperawatan maternitas. Lampiran

hasil uji validitas pada keusioner pengetahuan dan OHI-S sebagai berikut :

Table 4.2

Uraian Hasil Uji Vaiditas Kuesioner Penelitian

Pernyataan rtabel Hasil uji Valid/tidak valid

KUESIONER PENGETAHUAN

P1 (0,291) .097

tidak valid

P2 (0,291) .295

Valid

P3 (0,291) .187 tidak valid

P4 (0,291) .253 tidak valid

P5 (0,291) .061 tidak valid

P6 (0,291) .319 Valid

P7 (0,291) A tidak valid

P8 (0,291) A tidak valid

P9 (0,291) A tidak valid

P10 (0,291) .296 Valid

P11 (0,291) .574 Valid

P12 (0,291) .563 Valid

P13 (0,291) .674 Valid

P14 (0,291) .033 tidak valid

P15 (0,291) .403* Valid

P16 (0,291) .071 tidak valid

P17 (0,291) .650 Valid

Page 79: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

60

P18 (0,291) .300 Valid

P19 (0,291) .502 Valid

P20 (0,291) .633 Valid

P21 (0,291) .388**

Valid

KUESIONER OHIS

P1 (0,291) .856**

Valid

P2 (0,291) .911**

Valid

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan apakah suatu alat

pengukur dalam penelitian dapat dipercaya (Notoatmodjo, 2010). Hal ini

berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dari instrument tersebut

tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama.

Kuesioner sebagai alat ukur gejala-gejala social (nonfisik) harus

memiliki reliabilitas yang tinggi (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas untuk

instrument sikap menggunakan bantuan software computer dengan rumus

Alpha Cronbach, suatu variable dikatakan reliabel jika Alpha Cronbach> 0,6

(Hidayat, 2008).

Kualitas data penelitian ditentukan oleh hasil pengukuran

realiabilitas instrument. Uji coba kuesioner ini dilakukan pada 34 orang

responden ibu hamil di Puskesmas Pisangan-Ciputat pada bulan Maret 2016.

Uji reliabilitas kuesioner Tingkat Pengetahuan menggunakan croanbach

alpha. Hasil uji reliabilitas di dapatkan cronbach alpha (0,675) dan uji

reliabilitas untuk kuesioner Oral Hygiene Index Simplified (OHI-

Page 80: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

61

S)didapatkan cronbach alpha(0,883). Berdasarkan hasil tersebut maka item

pernyataan yang merupakan dimensi variabel dukungan dinyatakan reliabel

karena cronbach alpha>0,6, sebagai berikut :

Table 4.2

Uraian Hasil Uji Vaiditas Kuesioner Penelitian

Kuesioner cronbach alpha Hasil uji Keterangan

Pengetahuan >0,6 .675 Reliabel

OHI-S >0,6 .883 Reliabel

F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

1. Langkah pertama, peneliti mengajukan surat izin dari fakultas untuk diberikan

kepada pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengenai izin

mengambil data dan melakukan penelitian di Puskesmas Ciputat Tangerang

Selatan.

2. Langkah kedua, peneliti memberikan surat atas izin yang sudah diberikan oleh

Dinas Kesehatan untuk dilaporkan ke Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.

3. Peneliti mengambil data dari pihak penanggungjawab bagian Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) berupa data akumulasi yaitu data mengenai jumlah kunjungan ibu

hamil K1 dan K4 selama Januari-Desember 2015 ke Puskesmas Ciputat

Tangerang Selatan.

4. Peneliti mendapatkan pelatihan tata cara pemeriksaan gigi dan mulut oleh

Dokter Gigi dan Perawat Gigi di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.

Page 81: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

62

5. Setelah responden penelitian didapatkan, langkah selanjutnya adalah

memberikan lembar persetujuan (informed consent) dengan tanpa paksaan.

Setelah itu peneliti memberikan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas

dan reliabilitas.

6. Setelah kuesioner diisi, peneliti memeriksa kembali kuisioner yang sudah diisi

oleh Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan yang menjadi

responden.

7. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut oleh peneliti yang

sudah mendapatkan pelatihan tata cara pemeriksaan oleh Dokter Gigi dan

Perawat gigi. Penilaian dengan kuesioner OHI-S pemeriksaan debris dan

kalkulus dan diisi penilaiannya.

8. Setelah lembar kuesioner terkumpul lengkap, selanjutnya dilakukan pengolahan

data menggunakan program computer.

G. Pengolahan Data

Menurut Hasan, 2006, pengolahan data adalah suatu proses dalam

memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara

atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah

dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah

untuk pengkajian lebih lanjut. Selanjutnya tahap-tahap dalam proses pengolahan

data penelitian menurut (Notoatmodjo, 2010):

Page 82: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

63

1. Editing

Editing merupakan kegiatan pengecekan dan perbaikan isian formulir atau

kuesioner. Apabila ada jawaban yang belum lengkap, jika memungkinkan perlu

pengambilan data ulang untuk melengkapi jawaban-jawaban tersebut. Tetapi

apabila tidak lengkap memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabannya tidak

lengkap tersebut tidak diolah.

2. Coding

Coding merupakan proses mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data berbentuk angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2010).

3. Data Entry

Data Entry yakni memasukkan jawaban-jawaban dari responden yang dalam

bentuk angka atau huruf kedalam program software computer. Program untuk

entry data pada penelitian ini menggunakan software statistic.

4. Cleaning

Proses cleansing (pembersihan data) yakni dilakukan setelah semua data dari

responden selesai dimasukkan, kemudian perlu dicek kembali kemungkinan

adanya kesalahan kode dan ketidaklengkapan selanjutnya dilakukan koreksi atau

pembetulan (Notoatmodjo, 2010).

H. Analisa Data

1. Analisa Univariat

Page 83: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

64

Tujuan analisa univariat adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variable penelitian (Notoatmodjo, 2010).

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variable yang diduga mempunyai

hubungan atau kolerasi (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini analisa bivariat

dilakukan terhadap variable independent dan dependent. Analisa data yang

digunakan yaitu menggunakan uji chi-square (Fisher Exact) karena variabel

independent dan variabel dependent berskala ordinal,tabel 3x3 dan nilai

Expected (harapan) >0,05.

I. Etika Penelitian

Penelitian ini menerapkan prinsip etis dalam penelitian (Nursalam, 2008),

sebagaiberikut :

1. Prinsip manfaat

a. Penelitian ini dilaksanakan tidak menimbulkan penderitaan bagi subjek

penelitian.

b. Informasi yang telah diberikan oleh subjek, tidak akan dipergunakan untuk

hal-hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk apapun.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia

a. Subjek mempunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi

subjek ataupun tidak, tanpa adanya sanksi apapun.

Page 84: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

65

b. Subjek mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian

yang akan dilakukan.

3. Prinsip Keadilan

a. Subjek diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah ke

ikut sertaannya dalam penelitian tanpa adanya deksriminasi.

b. Penelitian ini akan dijaga kerahasiaanya dengan tidak mengikutsertakan

nama dari subjek.

Page 85: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

66

BAB V

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian tentang hubungan tingkat

pengetahuan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Penelitian dilakukan

pada bulan April 2016 pada 45 responden ibu hamil. Sebanyak 47 kuesioner di

distribusikan, dan hanya 45 kuesioner yang dianalisis.

A. Gambaran Umum Puskesmas Ciputat

1. Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

Sejarah berdirinya Puseksmas Ciputat berawal dari balai pengobatan

yang dipimpin oleh H. Kamsaru Kadri tamatan Sekolah Perawat RSUP

Jakarta tahun 1935. Puskesmas ciputat terletak ±6 Km sebelah utara Kota

Tangerang Selatan yakni di Jalan Ki Hajar Dewantara No.07 Kelurahan

Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten.

Puskesmas Ciputat dibangun diatas tanah seluas 693 m2.

Wilayah kerja puskesmas Ciputat terdiri dari 2 kelurahan yakni

kelurahan Ciputat dan kelurahanCipayung. Kegiatan pelayanan di pusatkan

di lantai 1 (satu) sedangkan lantai 2 (dua) difungsikan sebagai ruang

pimpinan, staff, data, dan ruang rapat. Di lantai 2 (dua) juga terdapat ruang

Page 86: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

67

pelayanan pengobatan TB Paru, klinik sanitasi, klinik Pusat Terapi Rumatan

Metadon ( PTRM ) dan laboratorium.

Menurut (DEPKES, 2014) Pelayanan kesehatan gigi di puskesmas

atua posyandu ditunjukan kepada masyarakat atau penderita yang

berkunjung ke puskemas. Tujuan umum upaya kesehatan gigi dan mulut di

puskesmas yaitu tercapainya derajat kesehata gigi yang layak. Tujuan khusus

upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas yaitu :

1. Meningkatkan keadaan, sikap, dan perilaku masyakarat dalam

kemampuan pelihara diri (self care) di biang kesehatan gigi dan

mulut serta mencari pengobatan sedini mungkin.

2. Menurunya pravelensi penyakit gigi dan mulut yang banyak

diderita masyakarat dengan upaya perlindungan atau pencegahan

tanpa mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan terutama

pada kelompok masyarakat yang rawan seperti ibu hamil dan

anak-anak.

3. Terhindarnya atau berkurangnya gangguan fungsi pengunyahan

akibat kerusakan gigi dan mulut.

2. Posyandu Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas ciputat yaitu di

beberapa posyandu sekitar puskesmas ciputat. Posyandu sekitar puskesmas

Page 87: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

68

terdapat 2 wilayah yaitu kelurahan ciputat dan kelurahan cipayung.

Posyandu yang ada pada wilayah Kecamatan Ciputat berjumlah 35 posyandu

tersebar di kelurahan ciputat dan kelutahan cipayung (Assegaf, 2016).

Jumlah tenaga di posyandu dari puskesmas ada 3 sampai 4 tenaga

kesehatan terdiri dari 1 bidan coordinator, 1 tenaga pelaksanaan gizi,1 bidan

yang bertanggung jawab di kelas ibu hamil, dan 1 bidan yang melakukan

pemeriksaan untuk anak dan ibu hamil. Disetiap posyandu dibantu oleh para

ibu PKK (Kader) yang ada di masing-masing daerah dan jumlah kader yang

aktif 247 orang (Assegaf, 2016).

Dalam pelaksananya posyandu terkait dengan beberapa program

puskesmas yaitu Program Gizi, Imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak, KB dan

Promosi Kesehatan. Tempat pengambilan data di beberapa posyandu yaitu

posyandu salak II, dukuh II, belimbing, rambutan, delima, pisang ciputat,

pisang cipayung, sawo ciputat dan manggis.

Pelayanan kesehatan gigi di puskesmas atau posyandu ditunjukan

kepada masyarakat atau penderita yang berkunjung ke puskemas. Salah satu

program upaya kesehatan pengembangan di puskesmas yang berkembang di

posyandu adalah program kesehatan gigi dan mulut. Program upaya

kesehatan gigi dan mulut di puskesmas atau posyandu terdiri atas pelayanan

kesehatan gigi di balai pengobatan gigi, usaha kesehatan gigi sekolah

(UKGS), dan usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM) yang mana di

Page 88: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

69

dalam UKGM terdapat pemeriksaa kesehatan gigi mulut dasar bagi ibu

hamil (Depkes, 2014).

B. Hasil Analisa Univariat

Analisaunivariatdilakukan

untukmendapatkangambarandistribusifrekuensiresponden sebanyak 45 orang.

Data univariatiniberkaitandengan variable bebas(independent variable)

berupatingkatpengetahuandan variable terikat(dependent variable)

yaknikesehatangigidanmulut yang masing-masingakan di

gambarkansecaraberturut-turut.

1. Karakteristik Responden

Karakterisrik responden penelitian ini meliputi usia, pendidikan terakhir,

status pekerjaan, jumlah kelahiran, dan usia kehamilan.Penelitian ini dilakukan

pada 45 responden yang memenuhi criteria inklusi penelitian. Hasil pengolahan

data akan ditampilkan dalam bentuk tabel-tabel. Adapun tabel karakteristik

responden sebagai berikut :

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Table 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Usia di Puskesmas Ciputat

Tangerang Selatan

Usia Frequensi Persen (%)

17-25 tahun 10 22.2

Page 89: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

70

26-35 tahun 26 57.8

36-45 tahun 9 20.0

Total 45 100

Berdasarkan hasil tabel 5.1 mayoritas kelompok

responden berada pada usia dewasa awal (26-35 tahun)

sebanyak 26 responden (57.8 %), remaja akhir (17-25 tahun)

sebanyak 10 responden (22.2 %), dan dewasa akhir (36-45

tahun) sebanyak 9 responden (20%).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Table 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir di

Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

Tingkat Pendidikan Frequensi Persen (%)

Tidak Sekolah 0 0

SD 5 11.1

SMP 9 20.0

SMA 20 44.4

Perguruan Tinggi 11 24.4

Total 45 100

Page 90: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

71

Berdasarkan tabel 5.2 tidak ada responden yang tidak sekolah

yaitu 0 responden (0 %). Sedangkan responden yang pendidikan

terakhir SD sebanyak 5 responden (11.1 %), pendidikan terakhir

SMP yaitu 9 responden (20 %), pendidikan terakhir SMA yaitu 20

responden (44.4%) dan yang pendidikan terakhir perguruan tinggi

yaitu 11 responden (24.4 %).

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Table 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas

Ciputat Tangerang Selatan

Pekerjaan Frequensi Persen (%)

Bekerja 4 8.9

Tidak bekerja 41 91.1

Total 45 100

Berdasarkan tabel.53. menggambarkan mayoritas responden

tidak bekerja. Jumlah responden yang tidak bekerja yaitu sebanyak

41 responden (91.9 %). Sedangkan responden yang bekerja sebanyak

4 responden (8.9 %).

Page 91: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

72

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Trimester Kehamilan

Table 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Trimester Kehamilan

di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

Berdasarkan tabel 5.4 Menggambarkan mayoritas responden

yaitu 22 responden pada trimester II (kehamilan 4-6 bulan). Jumlah

responden trimester I yaitu sebanyak 8 responden (17.8 %).

Sedangkan responden trimester III sebanyak 15 responden (33.3 %).

Dan kesehatan gigi dan mulut di masing-masing trimester berbeda,

trimester 1 sebanyak 3 responden (37.5%) dalam kondisi kesehatan

gigi dan mulut baik, 5 responden (62.5%) dalam kondisi kesehatan

gigi dan mulut buruk. Trimester 2 sebanyak 14 responden (67.6%)

Trimester

Kehamilan

Kesehatan Gigi Dan Mulut (Ohi-

S) frekuensi total

Baik Buruk

45 100.0

N % N % N %

Trimester 1 3 37.5 5 62.5 8 17.8

Trimester 2 14 63.6 8 36.4 22 48.9

Trimester 3 8 53.5 7 46.7 15 33.3

Total 25 55.6 20 44.4 45 100

Page 92: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

73

dalam kondisi baik, 8 responden (36.4%) dalam kondisi kesehatan

gigi dan mulut buruk. Dan di trimester 3 sebanyak 8 responden

(53.3%) dalam kondisi kesehatan gigi dan mulut baik, 7 responden

(46.7%) dalam kondisi kesehatan gigi dan mulut buruk.

e. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kelahiran

Table 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kelahiran di

Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

Jumlah Kelahiran Frequensi Persen (%)

1 15 33.3

2 17 37.8

3 5 11.1

4 5 11.1

5 3 6.7

Total 45 100

Berdasarkan tabel.5.5. Menggambarkan mayoritas responden

pada jumlah paritas 2 yaitu 17 responden (37.8 %), jumlah paritas 1

yaitu 15 responden (33.3%), jumlah paritas 3 dan 4 sama yaitu 5

responden (11.1 %) dan jumlah paritas yang sedikit ada 3 responden

yaitu pada jumlah paritas 5 (6.7 %).

Page 93: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

74

2. Tingkat Pengetahuan Responden

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan

Mulut Selama Kehamilan

Table 5.6

Gambaran Rata-Rata Skor Tingkat Pengetahuan Responden

Tingkat Pengetahuan Mean Median

Standart Deviasi Min-Max

15.38 16.00 2.648 10-21

Berdasarkan tabel 5.6 rata-rata skor pengetahuan pada ibu hamil

terhadap kesehatan gigi dan mulut adalah 15.38, sedangkan standar

deviasi nya 2.648 dengan nilai minimum 10 dan maximum 21.

Analisa univariat pada penelitian ini bertujuan untuk

menggambarkan hasil dari pengambilan data responden. Hal yang

dianalisa dalan penelitian ini yaitu mengenai tingkat pengetahuan ibu

terhadap kesehatan gigi dan mulut. Dalam menentukan kategori pada

variable tingkat pengetahuan ibu dilakukan uji distribusi normalitas,

dimana rumus yang digunakan yaitu uji Shapiro-Wilk dimana hasil

didapatkan yaitu 0.027 dan distribusi dinyatakan normal sehingga

menggunakan mean (Santoso, 2005). Nilai mean dalam penelitian ini

yaitu 15.38. Kategori tingkat pengetahuan menggunakan teori

Page 94: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

75

(Arikunto,2006) dikatakan baik jika nilai 75-100, dikatakan cukup jika

nilai 56-75, dan jika dikatakan buruk dibawah 55.

Gambaran tingkat pengetahuan responden terhadap kesehatan gigi

dan mulut ibu hamil selama kehamilan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.7

Gambaran Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Kesehatan

Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Selama Kehamilan

Tingkat Pengetahuan Frequensi Persen (%)

Baik 21 46.7

Kurang 24 53.3

Total 45 100

Berdasarkan tabel 5.7 jumlah responden dengan tingkat

pengetahuan baik berjumlah 21 responden (46.7%) , jumlah

responden yang tingkat pengetahuan kurang24 responden (53.3%).

3. Kesehatan gigi dan mulut responden

Gambaran Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil Selama Kehamilan

Table 5.8

Gambaran Rata-Rata Skor Tingkat Pengetahuan Responden

OHI-S Mean Median

Standart

Deviasi

Min-Max

4.17 5.00 1.761 0-6

Page 95: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

76

Berdasarkan tabel 5.8 rata-rata skor OHI-S (Oral Health Implified

Simple) adalah 4.17, sedangkan standar deviasi 1.761 dengan nilai

minimum 0 dan maximum 6.

Gambaran kesehatan gigi dan mulut ibu hamil selama kehamilan

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.9

Gambaran kesehatan gigi dan mulut ibu hamil selama kehamilan

Kesehatan gigi dan mulut Frequensi Persen (%)

Baik 20 44.4

Kurang 25 55.6

Total 45 100

Berdasarkan tabel 5.9 jumlah responden dengan tingkat

kesehatan gigi dan mulut baik berjumlah 20 responden (44.4%),

jumlah responden yang tingkat kesehatan gigi dan mulut kurang baik

yaitu 25 responden (55.6%).

C. Hasil Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variable.

Uji bivariat ini menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%.

Page 96: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

77

1. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi

dan mulut selama kehamilan

Untuk mengetahui apakah ada hubungan atau tidak maka diperlukan uji

statistic menggunakan chi square, karena kedua variable merupakan data

ordinal (kategorik). Nilai P value yang diharapkan <0.05 sehingga uji

statitistik bermakna.

Tabel 5.10

Tabulasi Silang Responden Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan Di

Puskesmas Ciputat April 2016 (n=45)

Berdasarkan analisa diatas diketahui ibu hamil yang tingkat pengetahuan

baik dan kesehatan gigi dan mulut baik sebanyak 13.3 dari 21 responden

(54.2%). Kemudian ibu hamil yang tingkat pengetahuan baik dan kesehatan gigi

dan mulut buruk sebanyak 10.7 dari 21 responden (45.8%). Sedangkan ibu

hamil yang tingkat pengetahuan buruk dan kesehatan gigi dan mulut baik

sebanyak 11.7 dari 25 responden (57.1%) dan ibu hamil yang tingkat

Tingkat pengetahuan

OHI-S

(Oral Health Index Simplefied) Total

P value

Baik Buruk

1.000

N % N % N %

Baik 13.3 54.2 10.7 45.8 21 100,0

Buruk 11.7 57.1 9.3 42.9 24 100,0

Total 25 55.6 20 44.4 45 100,0

Page 97: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

78

penegtahuan buruk dan kesehatan gigi dan mulut buruk sebanyak 9.3 dari 25

responden (44.4%).

Pada penelitian ini menggunakan uji Continuity Correction karena menurut

Sopiyudin (2011) dan Sutanto (2007) dalam buku statistic untuk kedokteran dan

kesehatan , salah satu syarat untuk melakukan uji chi- square adalah jika 2x2

dan tidak ada nilai Expected E<5 makauji yang dipakai sebaiknyaContinuity

Correction (a). Setelah dilakukan uji Chi Squaredidapatkan nilai p value= 1.000

dan melebihi nilai P value maksimal yakni 0,05 yang berarti hitungan statistik

tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara variabel tingkat pengetahuan ibu

hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan .

Page 98: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

79

BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat

pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan di Wilayah

Kerja Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan april

2016. Penelitian ini dilakukan dengan sampel sebanyak 45 responden ibu hamil pada

Trimester I, II, dan III ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.

Pengumpulan menggunakan satu data demografi dan dua jrnis kuesioner yang terdiri dari

kuesioner tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut dan kuesioner

penilaian kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Berikut ini dijelaskna mengenai hasil

penelitian yang terdiri dari analisa univariat, bivariat. Pada akhir pembahasan, peneliti juga

menyertakan keterbatasan dari penelitian ini.

A. Hasil Analisa Univariat

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden di wilayah puskesmas ciputat tangerang selatan

a. Usia

Page 99: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

80

Pada kategori usia dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu dimulai dari

usia remaja ahir (17-25 tahun), dewasa awal (26-35 tahun) dan dewasa ahir

(36-45 ahir) (Depkes RI,2009). Pada penelitian ini ada 10 responden remaja

ahir (17-25 tahun). Secara fisiologis yang ideal untuk hamil adalah 20-35

tahun. Pada usia remaja akhir ini masih rentan untuk mempersiapkan untuk

hamil dan melahirkan (mempunyai anak) karena dikatakan siap secara fisik

jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya, misalkan, kehamilan pada

usia ini masih belum mengetahui apa pentingnya kesehatan gigi dan mulut

saat kehamilan karena belum ada pengalaman, ini yang mengakibatkan ada

nya masalah kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan contoh nya

kehamilan premature atau kelahiran dini pada janin (Effendy, 2009).

Semakin bertambah usia dapat mempengaruhi cara befikir dan

mempunyai pengalaman yang lebih banyak. Sehingga pengetahuan yang

diperoleh semakin banyak (Notoatmodjo, 2010). Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Asiah et,al., (2010) dan Suwanti & Wahyuni, (2012) yang

menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia dengan

pengetahuan. Tetapi belum tentu usia lebih matang memiliki pengetahuan

yang lebih baik daripada pengalaman yang lebih banyak. Sehingga

pengetahuan yang diperoleh semakin banyak karena ada faktor lain seperti

pengalaman, pekerjaan, pendidikan dan lingkungan yang dapat

mempengaruhi tingkat pengetahuannya (Notoatmodjo, 2010).

Page 100: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

81

b. Paritas (Pengalaman Kehamilan dan Melahirkan)

Masalah kehamilan yang paling sering terjadi pada ibu primipara

karena mereka belum mempunyai pengalaman dalam kehamilan. Oleh

karena itu, ibu primipara perlu diberi penjelasan yang lebih dalam tentang

pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Karena

menurut Richard (2009) menyatakan fubsobacterium fusiformis adalah

bakteri yang normalnya ada dalam mulut, namun bila dibiarkan berkembang

biak, dapat menyebabkan radang gusi dalam kehamilan.

Menurut Von Glasersfeld, pengetahuan itu dibentuk oleh struktur

konsepsi seseorang sewaktu dia berinteraksi dengan lingkungannya.

Lingkungan dapat berarti dua macam. Pertama, bila kita berbicara tentang

diri kita sendiri, lingkungan menunjuk pada keseluruhan objek dan semua

relasinya yang kita abstraksikan dari pengalaman. Kedua, bila kita

memfokuskan diri pada suatu hal tertentu, lingkungan menunjuk pada

sekeliling hal itu yang telah kita isolasikan (Von, Glasesfeld 1996 dalam

Suparno, 2001).

Hasil penelitian ini ibu primipara lebih banyak dengan 15 responden

(33.3%) daripada kelima. Hal ini harus diketahui oleh petugas kesehatan

karena ibu primipara lebih resiko tinggi yang akan mempengaruhi hasil

kelahiran yang disebabkan oleh ketidaksehataan gigi dan mulut selama

kehamilan misalkan, ibu hamil dengan radang gusi saat kehamilan memiliki

Page 101: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

82

faktor resiko terjadinya bayi lahir rendah dengan berat badan rendah

(Hartati, 2011). Seperti penelitian yang dilakukan Retnoningrum pada tahun

2006 di rumah sakit Dr. Kariadi Semarang, melaporkan bahwa radang gusi

saat kehamilan pada ibu hamil mempunyai resiko bayi lahir dengan berat

badan rendah sebesar 8,75 kali dibandingkan ibu yang tidak mengalami

radang gusi saat kehamilan. Maka dari itu ibu primipara harus dalam

pengawasan tenaga kesehatan agar menghindari akibat dari ketidak tahuan

nya tentang pentingnya kesehatan gigidan mulut selama kehamilan.

c. Pendidikan

Faktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan manusia adalah

tingkat pendidikan. Secara teori semakin tinggi pendidikan individu maka

semakin mudah mendapatkan informasi dan tingkat pengetahuan seseorang

semakin baik (Arikunto,2006). Suatu penelitian menunjukkan ada hubungan

antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan, karena pendidikan seseorang

mempengaruhi sikap atau respon yang diberikan terhadap informasi yang ia

peroleh (Suwanti & Wahyuni, 2012).

Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang tingkat pendidikan

nya perguruan tinggi yaitu sebanyak 11 responden (24.4%). Tetapi dalam

hal ini perlu diteliti kembali, karena banyak faktor untuk mendukung tingkat

pengetahuan misalnya pengalaman dalam kehamilan, jika tingkat pendidikan

tinggi tetapi dalam status kehamilan primipara yang belum mendapatkan

Page 102: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

83

pengalaman dalam kehamilan, maka sebagai tugas kesehatan harus

memberikan edukasi atau pengetahuan tentang pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan agar ibu hamil tidak memiliki

banyak resiko untuk melahirkan bayi kurang bulan atau kematian bayi

(Hartati, 2011).

d. Pekerjaan

Pekerjaan dikelompokkan menjadi 2 yaitu bekerja dan tidak bekerja.

Hasil dari penelitian ini didapatkan mayoritas responden tidak bekerja yaitu

41 responden (91.9). Pekerjaan responden berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan. Karena seseorang yang bekerja di luar rumah cenderung

memiliki akses yang baik terhadap informasi dibandingkan seseorang yang

sehari-hari berada di rumah (Arikunto,2006 dalam Malikatul, 2011)

e. Trimester

Pengetahuan pada ibu hamil tidak dilihat dari berapa usia kehamilan

nya tetapi dilihat dari beberapa faktor misal usia ibu ataupun pengalaman

dalam kehamilan, karena menurut (Notoatmodjo,2010) semakin bertambah

usia dapat mempengaruhi cara berfikir dan mempunyai pengalaman yang

lebih banyak. Tetapi belum tentu usia yang lebih matang memliki

pengetahuan yang lebih baik dari pada pengalaman yang lebih banyak.

Sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin banyak (Notoatmodjo, 2010

dalam Malikatul, 2012).

Page 103: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

84

Hasil penelitian ini menunjukkan responden Trimester I sebanyak 8

responden (17.8%) dan Trimester III sebanyak 15 responden (33.3%).

Hasibuan (2007) menyatakan bahwa istilah gingivitis atau radang gusi saat

kehamilan dibuat untuk menggambarkan keadaan klinis peradangan

ginggiva yang terjadi pada kebanyakan ibu hamil. Perubahan gingiva atau

radang gusi biasanya mulai terlihat pada kehamilan usia dua bulan atau pada

puncak nya pada bulan kedelapan. Menurt penelitian (Bedjo, 2014) hasil

yang didapatkan bahwa keadaan kesehatan jaringan gingiva pada ibu hamil

trimester I sebagian besar dalam kriteria baik (73%), sedangkan pada ibu

hamil trimester II sebagian besar pada kriteria buruk (64%), dan pada ibu

hamil trimester III pada kriteria buruk (58%). Hal ini disebabkan oleh karena

adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama periode

kehamilan, serta adanya vaskularisasi yang menyebabkan respon berlebih

terhadap faktor iritasi lokal (Hartati, 2011). Oleh karena itu saat sebelum

kehamilan terjadinya sebagai calon ibu kita harus perhatikan diri sendiri

dalam mempersiapkan proses kehamilan agar nanti saat kehamilan tidak

adanya resiko tinggi untuk mengalami kejadian yang tidak dinginkan misal,

kejadian kelahiran bayi premature akibat dari tidak menjaga kesehatan gig

dan mulut selama kehamilan (Hartati, 2011). Menurut peneliti pada trimester

II membuktikan pada tahap ini perubahan hormon yang terjadi sedang dalam

kondisi dominan. Sehingga jelaslan bahwa pada usia kehamilan trimester II

Page 104: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

85

dengan adanya prubahan hormonal yang lebih dominan maka menjadikan

kasus kerusakan gigi dan mulut atau tingkat kesehatan gigi dan mulut

menjad lebih parah dari trimester I, dan III.

2. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut

Menurut Notoatmodjo (2011) mengatakan bahwa pengetahuan merupakan

hasil tau yang didapatkan dari lima penginderaan individu seperti indera

penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman dan perasa terhadap suatu objek

tertentu. Pengetahuan disini mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan cirri-ciri

gigi sehat, perawatan gigi selama kehamilan, cara menjaga kesehatan gigi dan

mulut selama kehamilan, akibat tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut,

pengaruh kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan dan pentingnya

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bagi ibu hamil.

Hasil penelitian didapatkan bahwa hamper sebagian besar ibu hamil

memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang kesehatan gigi dan mulut

selama kehamilan yaitu sebanyak 30 responden (66.7%). Hasil penelitian ini

sejalan dengan Gan Xiao Shin (2013) yang menunjukkan hanya 4% responden

yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang baik, 34%

responden berpengetahuan cukup, 22% responden berpengetahuan kuranng dan

40% responden yang berpengetahuan buruk. Dan hasil penelitian ini juga

sejalan dengan penelitian Hajikazemi dkk (2008) di Iran yang menunjukkan

hanya 5,6% responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan penelitian

Page 105: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

86

Tang dkk yang menunjukkan sebesar 44,62% responden memiliki pengetahuan

yang cukup tentang kesehatan mulut. Hasil penelitian ini mungkin disebabkan

sebagian besar ibu hamil hanya focus pada kehamilannya dan kurang

memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.

3. Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Selama Kehamilan

Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bermanfaat untuk menjaga kondisi

janin agar tetap tumbuh dan berkembang secara sehat dan sempurna, serta

mencegah terjadinya kelahiran bayi dengan berat badan tidak normal atau

kelahiran premature. Selama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan

gigi dan mulut sehingga fungsi pengunyahan tetap baik dan asupan gigi tetap

baik dan ibu hamil tetap sehat, serta mencegah penyakit gigi dan mulut menjadi

lebih parah.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa tingkat kebersihan rongga

mulut ibu hamil sebagian besar adalah baik. Hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian (Wardhani, 2012) yaitu tingkat kebersihan rongga mulut ibu

sebagian besar pada semua trimester adalah sedang, untuk status kesehatan gigi

dan mulut pada trimester 1 sebagian besar mengalami inflamasi ringan 2

sedangkan pada trimester 2 dan 3 sebagian besar mengalamu inflamasi sedang.

Hasil penelitian (Wardhani, 2012) ini juga menunjukkan adanya hubungan

antara tingkat kebersihan mulut dan status gingival pada ibu hamil yaitu

semakin buruk tingkat kebersihan mulut makan status ginggivanya juga semakin

Page 106: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

87

buruk meskipun kekuatan hubungannya berbeda pada tiap trimester. Pada

trimester 1 dan 3 tingkat kebersihan mulut dan status ginggiva ibu hamil

memiliki hubungan yang kuat, sedangkan pada trimester 2 tingkat kebersihan

mulut dan status ginggiva ibu hamil memiliki hubungan yang sedang.

Pada permukaan gigi yang kebersihan mulutnya sedang dan buruk, terdapat

banyak debris dan kalkulus yang menumpuk pada area tersebut. Hal ini

memungkinkan materi dalam debris menjadi makanan bagi bakteri plak sehinga

dapat tumbuh dan berkembang. Bakteri plak memang menggunakan nutrient

yang dapat berdifusi ke dalam akumulasi plak, seperti larutan gula, sukrosa,

fruktosa, maltose, glukosa dan laktosa.

B. Analisa Bivariat

1. Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut

Kehamilan merupakan keadaan fisioligi yang diikuti dengan perubahan

hormonal, di mana tidak hanya dapat mempengaruhi kesehatan umum tetapi

juga kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, sebagaimana kesehatan umum

ibu hamil sangat penting untuk diperhatikan selama masa kehamilan, maka

sebaiknya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil juga diperhatikan

(Hajikazemi, 2008 ; Hasibuan, 2014)

Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan sangat

penting untuk kepentingan kesehatan ibu hamil dan juga untuk kesehatan janin.

Page 107: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

88

Hal ini disebabkan karena ibu hamil dengan kondisi rongga mulut yang buruk

lebih berpotensi resiko terjadinya bayi premature (Pirie, 2007 ; Sil, 2008)

Pada umumnya, kehamilan berhubungan dengan keadaan rongga mulut,

sebab apabila kebersihan rongga mulut tidak diperhatikan pada masa kehamilan

maka akan terjadi kelainan-kelainan rongga mulut akibat terjadinya

ketidakseimbangan hormon wanita dan adanya faktor-faktor iritasi lokal dalam

rongga mulut. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil tegantung

pada pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai kesehata gigi dan mulut selama

masa kehamilan, sebab tingkat pengetahuan dan sikap merupakan faktor

predisposisi dalam sebuah perilaku (Green, 1980) (Notoatmodjo, 2011)

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan tidak ada hubungan yang bermakna

antara tingkat pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut, hal ini terlihat

hasil perhitungan statistic (chi square) p-value = 1.000. Hasil penelitian ini juga

didukung oleh teori dari Sarwono (1993) yang mengatakan bahwa pengetahuan

yang positif tidak selamanya akan diikuti dengan praktek yang sesuai pula. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Gan Xia Shin bahwa tidak ada hubungan

yang bermakna antara tingkat pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut

pada ibu hamil. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Diana, 2009 bahwa

hanya sedikit (38%) ibu hamil yang mengetahui hubungan antara kehamilan

dengan kesehatan gigi dan mulut. Selebihnya (43%) ibu hamil menjawab tidak

Page 108: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

89

ada hubungan antara kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut (Diana,2009;

Muhsinah, 2014)

Rogers (1974, dalam Effendy 2009) menyimpulkan dari penelitian

selanjutnya bahwasanya perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di

atas. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses ini

didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku

tersebut akan bertahan lama (long lasting). Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak

didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka tidak akan

berlangsung lama. Jadi pengetahuan hanya merupakan dasar atau domain

terendah untuk membentuk suatu perilaku yang berkaitan dengan upaya

pemeliharaan kesehatan.

Tetapi teori ini tidak sejalan dengan penelitian (Muhsinah, 2014) bahwa

pada penelitian ini didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat

pengetahuan ibu hamil dengan perilaku kesehatan gigi dan mulut di Poli

Kandungan RSUD Banjarbaru. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori

yang dipaparkan oleh (Notoatmodjo, 2007) yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan antara pengetahuan dengan perilaku seseorang. Penelitian Hajikazemi

2008, juga menunjukkan adanya kolerasi antara pengetahuan dengan perilaku

kesehatan gigi dan mulut.

Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2011) memiliki enam tingkat

pengetahuan, dalam penelitian ini responden dapat dikatakan baru sampai pada

Page 109: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

90

tingkat memahami (comprehention) belum sampai tingkat Evaluasi (evaluation)

dan seterusnya. Sehingga responden baru sekedar tahu dan paham mengenai

kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Seperti ciri-ciri gigi sehat,

perawatan kesehatan dan cara menjaga kesehatan gigi dna mulut selama

kehamilan namun mereka belum dapat mengaplikasikannya yaitu dengan cara

memeriksakan kesehatan gigi dan mulut sebelum kehamilan atau bahkan saat

kehamilan.

Hasil dari penelitian ini tidak adanya hubungan yang bermakna antara

tingkat pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan

karena banyak yang keliru memilih cara pengobatan yang tepat, disebabkan

mereka tidak tahu tentang penyebab penyakit dan upaya pencegahannya.

Pengetahuan yang rendah terhadap kesehatan gigi dan mulut dapat menjadi

faktor predisposisi timbulnya penyakit gigi dan mulut. Pada kenyataannya,

informasi yang diterima subjek dapat langsung menimbulkan tindakan terhadap

rangsangan itu. Artinya ibu hamil tidak harus mengetahui makna dari

rangsangan itu berlebih dahulu untuk melakukan suatu tindakan. Perilaku

kesehatan gigi dan mulut ibu hamil merupakan respon terhadap stimulus yang

berhubungan dengan konsep sehat, sakit dan penyakit (Notoatmodjo, 2010 ;

Hasibuan, 2004).

Pada penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian Hartati (2011) bahwa

adanya hubungan antara usia kehamilan dengan terjadinya gingivitis atau radang

Page 110: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

91

gusi selama kehamilan nilai p (0,00) <a (0,05). Menurut Hamilton (1995)

selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh, perubahan

ini meliputi peningkatan jumlah hormon estrogen dan progesterone dalam darah.

Hasibuan (2007) menyatakan bahwa kenaikan jumlah hormon estrogen dan

progesterone pada masa kehamilan mempengaruhi rongga mulut yang secara

misroskopis terlihat adanya peningkatan proliferasi kapiler, dilatasi pembuluh

darah, kenaikan permiebilitas vaskuler, edema, infiltrasi leukosit, degenerasi

jaringan ikat sekitar serta poliferasi dan degenerasi sel-sel epitelitum. Noerdin

(2001), pembengkakan yang terjadi pada gusi mencapai puncaknya pada bulan

ke-7 dan ke-8. Meskipun setelah kelahiran akan hilang dengan sendirinya tetapi

tetap akan merupakan sumber peradangan bila kesehatan gigi dan mulut tidak

dipelihara.

Menurut peneliti banyak faktor selain tingkat pengetahuan, seperti plak,

menurut penelitian (Hartati, 2011) plak adalah faktor yang paling dominan

berhubungan denga kejadian gingivitis (radang gigi) selama kehamilan di

Wilayah kerja Puskesmas Talang Tegal yaitu (p=0,00, wald = 14,20, dan OR =

24,24). Karena kaumulasi plak yang berlebihan pada gigi ibu hamil dapat

m,enyebabkan kerusakan gigi yang mempunyai akibat pada kehamilannya yaitu

resiko 8,75 kali terjadinya kelahiran bayi dengan berat badan lahi rendah.

Perubahan kondisi tubuh saat kehamilan yang menyebabkan mual muntah

sehingga ibu hamil malah menggosok gigi dapat memperbanyak plak pada

Page 111: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

92

giginya. Hal ini dapat memperburuk kondisi rongga mulut ibu hamil yang

disebebakn oleh bakteri karie dan sisia makanan yang susah dibersihkan

(Setiono, 2004). Selain itu pelepasan ion kalcium, menurut penelitian (Eka

Diah, 2014) menjelaskan bahwa sebagian besar responden mempunyai

kesehatan gigi kurang sejumlah 15 orang (60 responden). Hal ini disebabkan

oleh terjadi pelepasan ion calcium dan phosphate dari enamel prisma. Pada

keadaan ini permukaan gigi masih terlihat utuh. Hal ini sering ditemukan pada

area yang mudah tertimbun plak seperti area pit dan fissure serta dibawah kotak

point diantara gigi geligi. Oleh sebab itu diharapkan petugas kesehatan di

Puskesams atau posyandu dapat memberikan informasi dan konseling dalam

mengkonsumsi kalsium pada ibu hamil selama masa kehamilan terutama

yangmemiliki pengetahuan kurang dalam mengkonsumsi kalsium.

C. Keterbatasan Penelitian

Dari pembahasan hasil penelitian ini akan dikemukakan beberapa

keterbatsan dalam penelitian ini.

1. Penelitian ini mempunyai keterbatasan dalam jumlah responden yang

kemungkinan dapat mempengaruhi hasil hipotesis.

2. Waktu dalam pengisian kuesioner juga tidak efisiensi dikarenakan

responden terkadang sibuk dengan aktivitasnya sehingga menjawab

pertanyaan nya jadi lebih cepat dan tanpa pemikiran panjang. Hal ini

kemungkinan terdapat bias dalam pengisian kuesioner

Page 112: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

93

3. Adanya kemungkinan bias pada hasil penelitian ini bahwa kesehatan gigi

dan mulut selama kehamilan bukan hanya dapat dipengaruhi oleh tingkat

pengetahuan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan,

akan tetapi ada faktor-faktor lain, seperti pengalaman ibu hamil, usia ibu

hamil, usia kandungan tenaga kesehatan, dan kepercayaan.

4. Instrument penelitian tingkat pengetahuan belum baku akan tetapi di

adopsi darijournalguidline maternitry dan dikembangkan sendiri oleh

peneliti sehingga hasil nya masih belum dapat mewakili secara

keseluruhan.

Page 113: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

94

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan dan

dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian

ini adalah Gambaran karakteristik ibu hamil Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

yang menjadi responden dalam penelitian ini, yaitu : Usia berkisar 26-35 tahun,

Pendidikan terakhir SMA, Status Pekerjaan tidak bekerja, Trimester II dan Jumlah

Paritas terbanyak 2 anak. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat

Tangerang Selatan memilki tingkat pengetahuan buruk mengenai kesehatan gigi dan

mulut selama kehamilan sebesar 24 responden (53.3%). Tingkat pengetahuan

responden yang baik dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengetahui kesehatan

gigi dan mulut selama kehamilan karena pengetahuan merupakan domain terendah

dalam pembentukan perilaku seseorang. Tingkat kesehatan gigi dan mulut selama

kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan dimana

sebagian besartingkat kesehatan gigi dan mulut kurang 25 responden (55.6%). Pada

umumnya, kehamilan berhubungan dengan keadaan rongga mulut, sebab apabila

kebersihan rongga mulut tidak diperhatikan pada masa kehamilan maka akan terjadi

kelainan-kelainan rongga mulut akibat terjadinya ketidakseimbangan hormon

wanita dan adanya faktor-faktor iritasi lokal dalam rongga mulut. Pemeliharaan

Page 114: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

95

kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil tegantung pada pengetahuan dan sikap ibu

hamil mengenai kesehata gigi dan mulut selama masa kehamilan, sebab tingkat

pengetahuan dan sikap merupakan faktor predisposisi dala sebuah perilaku. Hasil

uji statistic menunjukkan tidak ada hubungan antara variable Tingkat Pengetahuan

dengan variabel Kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan (p=1.000).

B. SARAN

1. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan harus menyadari bahwasannya kesehatan gigi dan mulut

selama kehamilan adalah penting adanya untuk dijaga, seta mengatui akan

pentingnya dan akibat nya jika tidak menjaga kesehatan gigi dan mult selama

kehamilan bagi ibu yang mengandung dan janin yang dikandungnya agar dapat

menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

supaya membantu pemerintah dalam mewujudkan kesehatan ibu hamil dan bayi.

2. Bagi Puskesmas Ciputat

Puskesmas ciputat harus membuat kebijakan untuk menjadikan pemeriksaan

kesehatan gigi dan mulut menjadi protab dalam pemeriksaan ibu hamil di

Puskesmas Ciputat agar kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dapat di perhatikan

oleh tenaga kesehatan agar dapat membantu upaya pemerintah dalam

menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

Tenaga kesehatan lain perlu melakukan penyuluhan tentang pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil selama kehamilan supaya tahu akan

Page 115: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

96

risiko dari penyakit rongga mulut terhadap kesehatan kandungannya serta diri

sendiri, sehingga ibu hamil dapat melakukan tindakan yang benar dan

memahami hubungan antara kehamilan dan kesehatan rongga mulut.

3. Ibu hamil

Ibu hamil harus membekali dirinya dengan pengetahuan dari internet (Buku dan

Jurnal kesehatan tentang kehamilan) dan majalah maternal yang sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan saat ini untukmeningkatkan kualitas kesehatan

umum dan kesehatan gigi masyarakat.

4. Bagi peneliti selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan

mendalami mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kesehatan

gigi dan mulut seperti, pengalaman kehamilan, trimester kehamilan, usia

kehamilan sehingga hasil penelitian yang didapatkan menjadi lebih baik.

b. Peneliti selanjutnya dapat mengkaji mengenai tingkat pengetahuan

tentangkesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dan manfaat menjaga

kebersihan gigi dan mulut selama kehamilan dari tenaga kesehatan

ataupunkader posyandu, karena hal ini sangat penting untuk memberikan

motivasi dan pengetahuan oleh tenaga kesehatan atau kader posyandu

kepada ibu tentang kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.

Page 116: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

DAFTAR PUSTAKA

Aetna “Pregnancy Oral Health And Your Baby” http://www.colgate.com/en/us/oc/oral-health/life-stages/oral-care-during-

pregnancy/article/pregnancy-oral-health-and-your-baby( dilihat 11 januari

pukul 04:58). 2016

Aisyah, Siti. Perkembangan peserta didik dan bimbingan belajar. Yogyakarta

Deepublish. 2015

Al-Attas, SA. The effect of socio-demographic factors on the oral health knowledge,

attitudw and behavior in gfemale population. SDJ. 2007

Andayani. Problema dan aksioma : dalam metodologi pembelajaran bahasa

indonesia. Yogyakarta : Deepublish. 2015

Arikunto S. Prosedur Peenelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

2006

Asiah, Siti et al. Pengaruh Edukasi Kelompok Sebaya Terhadap Perubahan Perilaku

Pencegahan Anemia Gizi Besi Pada Wanita Usia Subur Di Kota

Semarang. http://jurnal.unimus.ac.id. 2010

Assegaf, Abdillah. Profil Puskesmas Ciputat 2015. Ciputat : Februari 2016

Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar. 2009

Bilson Simamora. Panduan riset perilaku. Jakarta : Anggota IKAPI. 2008

Coltage Oral Care and The University Of Adelaide. Pregnancy and oral health.

Coltage caries control program.

http://www.arcpoh.adelaide.edu.au/dperu/caries/cariesinfo/cariesinfo9.pdf

Council on Clinical Affairs, Committee on the Adolescent. Guideline on oral health

care for the pregnant adolescent. Clinical Guidelines, 2007.

Depatemen Kesehatan RI. Sistem kesehatan nasional. Jakarta : 2009

Departemen Kesehatan. “Presentasi Angka Kematian Ibu Melahirkan”. http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/MenPAN/index.php-

option=com_docman&task=doc_download&gid=290&Itemid=111.pdf

(Dilihat pada Tanggal 26 Januari 2016, pkl 11:25 WIB). 2010

Page 117: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Departemen Kesehatan. “Rencana Strategis 2015”

http://www.depkes.go.id/resources/download/info-publik/Renstra-2015.pdf

(diakses pada tanggal 31 Desember 2015 pukul 13:53 WIB ).2015

Dewi Diana. Pengetahuan, sikap dan perilaku wanita hamil pengunjung poliklinik

ibu hamil (PIH) RSU Dr. Pirngadi Medan. Departemen Ilmu Penyakit

Mulut. 2010

Efendi, Ferry Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori Dan Praktik

Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. 2009

Eka, Diah Kartiningrum. Kesehatan gigi ibu hamil di puskesmas kedungsari

kabupaten mojokerto. Medica Majapahit. Vol.6. No. 1, Maret 2014.

Erryga Yogasmara. Buku pintar keluarga sehat: panduan praktis hidup sehat bagi

seluruh anggota keluarga. Jakrat : Gramedia Pustaka Utama. 2010.

Habashneh dkk. Factor related to utilization of dental services during pregnancy. J

Clin Periodental. 2005

Hajikazemi. E. dkk. The relationship between knowledge, attitude, and practice of

pregnanct women about oral and dental care. Euro J. 2008 hal.56-61

Hasibuan, S. Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Masa

Kehamilan. Medan-USU Digital Library. 2014 Hal. 1-6

Heri D.J. Maulana. Promosi kesehatan. Jakarta : EGC. 2009

Kementrian Kesehatan RI. Pedoman pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu

hamil dan anak usia balita bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan

kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. 2012

Ladda Tayanin, Ladda. “Simplified Oral Hygiene Index”

https://www.mah.se/CAPP/Methods-and-Indices/Oral-Hygiene-

Indices/Simplified-Oral-Hygiene-Index--OHI-S/

Ma’munah Malikatul. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Booklet Terhadap

Pengetahuan Nutrisi Ibu Laktasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat

Timur. Program Studi Ilmu Keperwatan FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2015

Manuaba, Ida, Gde. Penuntun kepaniteraan klinik obstetric dan ginekologi. Jakarta :

EGC. 2004

Notoatmodjo, S.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. 2007

Notoatmodjo, S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. 2011

Page 118: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Notoatmodjo, S dalam Budiharto. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan

Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta : EGC. 2010

Novitha Sri Anas. Pengaruh tingkat pengetahuan dan perilaku ibu hamil terhadap

terjadinya periodontitis di wilayah kerja puskesmas balocci kabupaten

pangkep. UNHAS : Fakultas Kedokteran Gigi. 2015

Nursalam.Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta

: Salemba Medika. 2008

Oral Health During Pregnancy and Early Childhood: Evidence‑Based Guidelines

for Health Professionals was supported through a generous grant from the

California Health Care Foundation and support from First 5 California,Sierra

Health Foundation and Anthem Blue Cross Foundation. February, 2010

Pirie M, Cooke I, Linden G, Irwin C. Review dental manifestations of pregnancy. The

obstetrician & Gynecologist, 2007

Prawirohardjo, S. Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru. Lahir.

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2009

Priyono, Hastono Susanto. Analisa Data Kesehatan. Basic Data Analysis For Health

Research Training. Fakultas Kesehatan Masyarakat Uiniversitas Indonesia.

Depok. 2007

Puskesmas Ciputat. “profil puskesmas ciputat.

http://dinkes.tangerangselatankota.go.id/2013-03-12-08-17-10/puskesmas-

ciputat

Rizki, Deri. Kupas tuntas seputar kehamilan. Jakarta : Agro Media Pustaka. 2013

Santoso, Bedjo., dkk. Perbedaan status kesehatan jaringan gingiva pada tiap-tiap

trimester usia kehamilan pada ibu hamil di puskesmas bumiayu brebes.

Jurnal Kebidanan. Vol.3 No.7. Oktober 2014

Sarifakioglu E, Gunduz C, Gorpelioglu. Oral mucosa manifestations in 100 pregnant

versus non-pregnant patients: an epidemiological observational study

(abstract). EDJ. 2005

Sayuti Hasibuan. Perawatan dan pemeliharaan kesehatan gigi mulut pada masa

kehamilan. USU : Bagian Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi.

2005

Shin, Gan Xia. 2013. Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan

Mulut Pada Ibu Hamil Di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan.

Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan 2013

Page 119: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Silik. H. Douglass JMM, Silk Laura. Oral health during pregnancy. Am Fam

Physian, 2008.

Sulung Nofrianto. The golden teacher. Depom : PT. Lingkar Pena Kreativa. 2008

Suwanti, Endang dan Sri Wahyuni. Karakteristik Ibu Kaitannya Pengetahuan Ibu

Tentang Posyandu. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, November

2012 Hal. 1-94

Tang Y, Zhu YQ, Wang Y, He Y. A Survey About Knowledge, Attitude, Practice Of

Oral Health In Pregnant Women Of One Hospital In Shanghai

Municipality. Department Of General Dent. 2011

Victoria. “Better Health Healty Living Pregnancy”.

https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/pregnancy-and-

teeth (di lihat 11 januari jam 04:46 PM ). 2015

Wardhani Dika Fitria. Hubungan Tingkat Kebersihan Rongga Mulut Dengan Status

Gingival Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari

Kabupaten Jember. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. 2012

Wasis. Pedoman riset praktis untuk profesi perawat. Jakarta : EGC. 2008

W. Gulo. Metodologi penelitian. Penerbit : GRASINDO. 2010

Y. W. Han. Oral Health and Adverse Pregnancy Outcomes – What’s Next?.USA:

Departement of Periodontics. 2011

Page 120: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Lampiran 1

Lampiran 1

Page 121: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut
Page 122: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut
Page 123: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Saya Nurul Muthmainnah, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan

Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidyatullah Jakarta. Saya akan mengadakan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KESEHATAN GIGI

DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIPUTAT

TANGERANG SELATAN” yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu

hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan. Dalam penelitian

ini, saya akan meminta Ibu untuk mengisi kuesioner dengan memilih jawaban yang

telah disediakan. Setelah pengisian kuesioner selesai, Ibu mengembalikan kuesioner

kepada saya. Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela.

Pada penelitian ini identitas Ibu akan disamarkan. Hanya peneliti, dosen

pembimbing dan dosen penguji yang bisa melihat datanya. Kerahasiaan data Ibu akan

dijamin sepenuhnya. Bila data Ibu dipublikasikan kerahasiaan tetap dijaga. Jika

selama menjalankan penelitian ini terjadi keluhan pada Ibu, silahkan menghubungi

saya Nurul Muthmainnah (Hp: 085775776416)

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi dan

kesediaan waktu Ibu sekalian, saya ucapkan terima kasih.

LAMPIRAN 2

Page 124: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini ibu dari :

Nama (Inisial Nama) :

Umur :

Suku Bangsa :

Usia kehamilan ibu :

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya dan menyadari manfaat dari

penelitian tersebut. Dengan sukarela menyetujui diikut sertakan dalam penelitian

diatas dengan catatan bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun,

berhak membatalkan persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri.

Tangerang, 2016

Mengetahui (Peneliti)

( Nurul Muthmainnah)

Menyetujui (Responden)

( )

Page 125: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Ibu dapat memilih jawaban dengan cara mencentang

A. Identitas Responden

a. Umur : tahun

b. Pendidikan:

c. Pekerjaan :

,

d. Umur kehamilan :

e. Kehamilan ke :

DAFTAR PERNYATAAN (KUESIONER)

B. Pengetahuan kehamilan dan kaitannya dengan rongga mulut

No Pernyataan Benar Salah

1 Kehamilan dapat mengakibatkan gigi berlubang dan gusi berdarah √

2 Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, terutama sebelum

tidur, dan membersihkan gigi dengan benang setiap hari dapat mengurangi risiko

terjadinya penyakit gigi dan mulut √

3 Berkumur-kumur setelah muntah dapat mengurangi risiko kerusakan pada gigi √

4 Gigi berlubang pada kehamilan terjadi karena makan dan minum yang

mengandung gula √

5 Pemeriksaan gigi selama kehamilan secara rutin membantu meningkatkan

kesehatan gigi dan mulut ibu hamil √

6 perawatan gigi selama kehamilan sangat aman dan mengatasi masalah yang

spesifik √

7 Untuk mencegah kerusakan gigi pada ibu hamil sebaiknya sikat gigi dua kali sehari √

8 Fluor dapat mencegah gigi berlubang karena gigi tahan terhadap serangan asam

yang berasal dari kuman plak √

PerguruanTinggi SMP

SMA

BEKERJA

TDK SEKOLAH

SD

TDK BEKERJA

LAMPIRAN 3

Page 126: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

9 Sehat adalah gigi yang bersih dan tidak berlubang √

10 Pengendalian penyakit mulut pada ibu hamil memiliki potensi untuk mengurangi

penularan bakteri mulut dari ibu ke anak √

11 Perawatan kesehatan mulut atau prosedur gigi pada trimester pertama tidak

berdampak pada kelahiran dini √

12 Tekanan darah tinggi selama kehamilan bukan merupakan kontraindikasi untuk

melakukan perawatan gigi saat kehamilan √

13 Perawatan kesehatan gigi dan mulut tidak berpengaruh pada hasil kelahiran

persalinan premature atau berat bayi lahir rendah dan aman untuk ibu hamil √

14 Perawatan gigi dan mulut selama kehamilan terbukti aman dan efektif dalam

mengurangi penyakit kesehata gigi dan mulut √

15 Periode waktu yang sangat ideal untuk pengobatan masalah kesehatan gigi dan

mulut selama kehamilan adalah pada periode waktu antara minggu ke-14 dan 20

dapat diberikan. √

16 Pengobatan masalah gigi dan mulut pada saat kehamilan tidak pengaruh langsung

ke janin √

17 Selama kehamilan pengobatan penyakit mulut dengan radiografi (sinar-X) dan

anastesi lokal (suntik bius) dapat dilakukan kecuali pada trimester I (kehamilan 1-3

bulan) . √

18 Memakan permen karet yang mengandung xylitol empat sampai lima kali sehari

setelah makan, akan mengurangi kadar asam di rongga mulut √

19 Menggunakan satu sendok teh baking soda untuk berkumur-kumur setelah muntah √

20 Menghindari menyikat gigi langsung setelah muntah karena akan memberikan efek

erosi (pengroposan gigi) pada permukaan gigi yang sudah demineral (lepasnya ion-

ion mineral) √

21 Menggunakan kumur yang mengandung fluoride segera sebelum tidur untuk

membantu remineralisasi (pengembalian mineral gigi) √

Page 127: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

C. Pemeriksaan OHI-S (Simplified Oral Hygiene Index)

Dalam pemeriksaan debris kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 1

Kriteria Penilaian Pemeriksaan Debris

No KRITERIA NILAI

1. Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau

pewarnaan ekstrinsik.

0

2. a. Pada permukaan gigi yang terlihat, pada debris lunak yang

menutupi permukaan gigi seluas 1/3 permukaan atau

kurang dari 1/3 permukaan.

b. Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada debrislunak

tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan

gigi sebagian atau seluruhnya.

1

3. Pada permukaan gigi yang terlihat pada debris lunak yang

menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari 1/3

permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi.

2

4. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang

menutupi permukaan tersebut seluas lebih 2/3 permukaan

atau seluruh permukaan gigi.

3

Debris Index = Jumlah penilaian debris

Jumlah gigi yang diperiksa

Page 128: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Dalam pemeriksaan calculus kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 2

Kriteria Penilaian Pemeriksaan Kalkulus

No KRITERIA NILAI

1. Tidak ada karang gigi 0

2. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi

supragingival menutupi permukaan gigi kurang dari 1/3

permukaan gigi.

1

3. a. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi

supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 1/3

permukaan gigi.

b. Sekitar bagian cervikal gigi terdapat sedikit subgingival.

2

4. a. Pada permukaan gigi yang terlihat adanya karang gigi

supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 nya

atau seluruh permukaan gigi.

b. Pada permukaan gigi ada karang gigi subgingival yang

menutupi dan melingkari seluruh cervikal (A. Continous

Band of Subgingival Calculus).

3

Calculus index =

Page 129: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

I. Penilaian debrisscore dan calculus score adalah sebagai berikut :

a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-0,6.

b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 0,7-1,8.

c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 1,9-3,0.

OHI-S atau Oral Hygiene Index Simplified merupakan hasil penjumlahan Debris

Index (DI) dan Calculus Index (CI).

Rumus OHI-S = Debris Index + Calculus Index

Atau

OHI-S = DI + CI

I. Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut :

a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-1,2.

b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 1,3-3,0.

c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 3,1-6,0.

Sekian Dan Terimakasih Atas Bantuannya....

Page 130: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

SURAT PENGANTAR VALIDASI

Kepada Yth.

.....

Dosen Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan hormat,

Yang bertandatangan dibawah ini selaku dosen pembimbing dari

mahasiswa :

Nama : Nurul Muthmainnah

NIM : 1112104000003

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Memohon kesediaan Ibu sebagai judgement expert dalam

mempertimbangkan dan menilai validitasi pada instrument penelitian skripsi yang

berjudul “ Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan

Mulut Selama Kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan ”

Demikian surat pengantar ini dibuat agar dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, saya

mengucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Ciputat, 2016

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

( )

Peneliti

Nurul Muthmainnah

1112104000003

LAMPIRAN 4

Page 131: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

SURAT KETERANGAN VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ................

NIP : ................

Setelah membaca, menelaah dan mencermati instrument penelitian

berupa kuesioner yang akan digunakan untuk penelitian yang berjudul, “ Hubungan

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Selama

Kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan ” yang dibuat oleh :

Nama : Nurul Muthmainnah

NIM : 1112104000003

Prodi : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Dengan ini menyatakan instrument tersebut (√)

( ) Layak digunakan untuk mengambil data tanpa revisi

( ) Layak digunakan untuk mengambil data dengan revisi sesuai saran

( ) Tidak layak

Catatan bila perlu

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

Demikian keterangan ini dibuat dan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Ciputat, 2016

Validator

( )

LAMPIRAN 5

Page 132: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

HASIL UJI ANALISA UNIVARIAT SPSS

1. Uji Normalitas Data

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

skrtpngt 45 100.0% 0 0.0% 45 100.0%

Descriptives

Statistic

Std.

Error

skrtpngt Mean 15.38 .395

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 14.58

Upper

Bound 16.17

5% Trimmed Mean 15.36

Median 16.00

Variance 7.013

Std. Deviation 2.648

Minimum 10

Maximum 21

Range 11

Interquartile Range 4

Skewness .047 .354

Kurtosis -.423 .695

Tests of Normality

LAMPIRAN 6

Page 133: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Skrtpngt .126 45 .070 .966 45 .207

a. Lilliefors Significance Correction

2. Frequencies Pengetahuan

Statistics

skrtpngt

N Valid 45

Missing 0

Mean 15.38

Std. Deviation 2.648

Minimum 10

Maximum 21

3. Frequencies Karakteristik Responden

Statistics

kat_age pend paritas trimester usia_hamil work

N Valid 45 45 45 45 45 45

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 1.98 2.20 2.16 5.44

Page 134: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Median 2.00 2.00 2.00 6.00

Std. Deviation .657 1.217 .706 2.073

Minimum 1 1 1 2

Maximum 3 5 3 9

4. Usia Responden

kat_age

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 17-25 tahun 10 22.2 22.2 22.2

26-35 tahun 26 57.8 57.8 80.0

36-45 tahun 9 20.0 20.0 100.0

Total 45 100.0 100.0

5. Tingkat Pendidikan Responden

Pend

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 5 11.1 11.1 11.1

SMP 9 20.0 20.0 31.1

SMA 20 44.4 44.4 75.6

PT 11 24.4 24.4 100.0

Page 135: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Total 45 100.0 100.0

6. Jumlah Kelahiran Responden

Paritas

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 15 33.3 33.3 33.3

2 17 37.8 37.8 71.1

3 5 11.1 11.1 82.2

4 5 11.1 11.1 93.3

5 3 6.7 6.7 100.0

Total 45 100.0 100.0

7. Trimester Responden

Trimester

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 8 17.8 17.8 17.8

2 22 48.9 48.9 66.7

3 15 33.3 33.3 100.0

Total 45 100.0 100.0

8. Usia Kehamilan Responden

usia_hamil

Page 136: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 4 8.9 8.9 8.9

3 4 8.9 8.9 17.8

4 11 24.4 24.4 42.2

5 3 6.7 6.7 48.9

6 8 17.8 17.8 66.7

7 3 6.7 6.7 73.3

8 11 24.4 24.4 97.8

9 1 2.2 2.2 100.0

Total 45 100.0 100.0

9. Status Pekerjaan Responden

Work

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid BKRJ 4 8.9 8.9 8.9

TDK 41 91.1 91.1 100.0

Total 45 100.0 100.0

10. Tingkat Pengetahuan

FREQUENSI

Statistics

skrtpngt N Valid 45

Missing 0 Mean 15.38

Median 16.00

Page 137: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Std. Deviation 2.648

Minimum 10

Maximum 21

ktg_pngth

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid BURUK 21 46.7 46.7 46.7

BAIK 24 53.3 53.3 100.0

Total 45 100.0 100.0

11. Oral Hygienes Index Simplified

Statistics

skrohis N Valid 45

Missing 0 Mean 4.17 Median 5.00 Std. Deviation 1.761 Minimum 0 Maximum 6

kat_ohis

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid BURUK 20 44.4 44.4 44.4

BAIK 25 55.6 55.6 100.0

Total 45 100.0 100.0

Page 138: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

HASIL ANALISA UJI BIVARIAT SPSS

Crosstabs

Notes

Output Created 11-JUN-2016 05:51:42

Comments

Input Data C:\Users\SAMSUNG\Desktop\SIDANG SKRIPSI\entry data.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

45

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are based on all the cases with valid data in the specified range(s) for all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=ktg_pngth BY kat_ohis

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ

/CELLS=EXPECTED ROW

/COUNT ROUND CELL

/METHOD=EXACT TIMER(5).

Resources Processor Time 00:00:00.08

Elapsed Time 00:00:00.09

Dimensions Requested 2

Cells Available 174734

Time for Exact Statistics 0:00:00.04

LAMPIRAN 7

Page 139: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

ktg_pngth * kat_ohis 45 100.0% 0 0.0% 45 100.0%

ktg_pngth * kat_ohis Crosstabulation

kat_ohis

Total BURUK BAIK

ktg_pngth BURUK Expected Count 9.3 11.7 21.0

% within ktg_pngth 42.9% 57.1% 100.0%

BAIK Expected Count 10.7 13.3 24.0

% within ktg_pngth 45.8% 54.2% 100.0%

Total Expected Count 20.0 25.0 45.0

% within ktg_pngth 44.4% 55.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .040a 1 .841 1.000 .540

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .040 1 .841 1.000 .540

Fisher's Exact Test 1.000 .540

Linear-by-Linear Association .039c 1 .843 1.000 .540

N of Valid Cases 45

Chi-Square Tests

Page 140: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Point Probability

Pearson Chi-Square

Continuity Correctionb

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear Association .231

N of Valid Cases

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.33.

b. Computed only for a 2x2 table

c. The standardized statistic is -.198.

Page 141: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

DATA ANALISA HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT SEMALAM

KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIPUTAT TANGERANG SELATAN

NO KODE USIA

IBU

USIA

KEHAMILAN

TRIMESTER STATUS

PEKERJAAN

PENDIDIKAN PARITAS TINGKAT

PENGETAHUAN

KET

PENGETAHUAN

SKOR

OHIS

KET

OHIS

1 1 41 7 3 TIDAK PT 2 12 BURUK 6 BAIK

2 2 28 4 2 TIDAK SMA 2 16 BAIK 2 BURUK

3 3 36 8 3 TIDAK SMA 3 26 BURUK 5 BAIK

4 4 28 8 3 TIDAK SMA 3 28 BAIK 2 BURUK

5 5 34 5 2 TIDAK SMA 2 13 BURUK 3 BURUK

6 6 30 8 3 TIDAK SMP 2 17 BAIK 6 BAIK

7 7 27 8 3 TIDAK SD 1 20 BAIK 5 BAIK

8 8 22 4 2 TIDAK SD 2 14 BURUK 6 BAIK

9 9 36 2 1 TIDAK SMA 2 16 BAIK 5 BAIK

10 10 25 6 2 TIDAK SMA 2 16 BAIK 5 BAIK

11 11 35 9 3 TIDAK PT 4 12 BURUK 5 BAIK

12 12 27 7 3 BEKERJA PT 1 14 BURUK 1 BURUK

13 13 33 8 3 TIDAK PT 5 17 BAIK 3 BURUK

14 14 30 8 3 TIDAK SMP 4 11 BURUK 4 BURUK

LAMPIRAN 8

Page 142: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

15 15 29 8 3 TIDAK SMA 2 20 BAIK 1.6 BURUK

16 16 36 4 2 TIDAK SD 5 16 BAIK 5 BAIK

17 17 28 8 3 BEKERJA SMA 3 14 BURUK 6 BAIK

18 18 42 5 2 TIDAK SMP 1 15 BURUK 6 BAIK

19 19 25 8 3 TIDAK PT 1 12 BURUK 3 BURUK

20 20 26 2 1 BEKERJA PT 2 13 BURUK 1 BURUK

21 21 26 6 2 TIDAK SD 2 11 BURUK 6 BAIK

22 22 30 8 3 TIDAK PT 2 18 BAIK 6 BAIK

23 23 36 6 2 TIDAK SMA 3 12 BURUK 5 BAIK

24 24 27 6 2 TIDAK PT 1 16 BAIK 6 BAIK

25 25 22 2 1 TIDAK SMP 1 21 BAIK 2 BURUK

26 26 23 8 3 TIDAK SMA 1 12 BURUK 4 BURUK

27 27 20 4 2 TIDAK SD 1 15 BURUK 6 BAIK

28 28 26 2 1 TIDAK SMA 2 16 BAIK 3 BURUK

29 29 28 6 2 TIDAK PT 2 16 BAIK 1 BURUK

30 30 33 6 2 TIDAK SMA 4 10 BURUK 6 BAIK

31 31 36 4 2 TIDAK SMP 4 15 BURUK 5 BAIK

32 32 27 4 2 TIDAK SMA 2 14 BURUK 5 BAIK

33 33 27 3 1 TIDAK SMP 2 20 BAIK 5 BAIK

Page 143: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

34 34 32 4 2 TIDAK PT 2 19 BAIK 4 BURUK

35 35 30 4 2 TIDAK SMA 1 18 BAIK 6 BAIK

36 36 23 6 2 TIDAK SMA 1 16 BAIK 6 BAIK

37 37 21 5 2 TIDAK SMP 1 15 BURUK 4 BURUK

38 38 26 4 2 TIDAK SMA 1 17 BAIK 5 BAIK

39 39 30 6 2 TIDAK SMA 2 16 BAIK 4 BURUK

40 40 29 4 2 TIDAK SMA 1 17 BAIK 2 BURUK

41 41 38 6 2 TIDAK SMP 4 16 BAIK 6 BAIK

42 42 19 3 1 TIDAK SMP 1 19 BAIK 5 BAIK

43 43 24 4 2 TIDAK SMA 1 12 BURUK 3 BURUK

44 44 42 3 1 BEKERJA PT 5 16 BAIK 0 BURUK

45 45 34 3 1 TIDAK SMA 3 15 BURUK 2 BURUK

Page 144: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner

CORRELATIONS

/VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 total

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 total

p1 Pearson

Correlation

1 .127 .161 .164 .086 -

.185 .a .a .a

-

.122

-

.297

-

.049

-

.104

-

.015 -.167

-

.107

-

.230 .118 .172 .000 -.033 .097

Sig. (2-

tailed) .473 .362 .354 .630 .296 . . . .491 .088 .782 .559 .934 .344 .547 .191 .507 .332 1.000 .854 .586

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p2 Pearson Correlat

ion

.127 1 .070 -

.081 .128

.376*

.a .a .a .128 .209 -

.231 .175

-

.116 .040 .112 .010 -.309 .075 .463** -.075 .295

Lampiran 9

Page 145: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Sig. (2-tailed)

.473 .692 .651 .471 .028 . . . .471 .235 .190 .323 .515 .823 .528 .957 .076 .674 .006 .674 .090

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p3 Pearson

Correlation

.161 .070 1 -

.064

.530**

.477**

.a .a .a -

.114

-

.035 .251 .138

-

.091 -.236

-

.287

-

.057 .000 -.013 .000 .013 .187

Sig. (2-tailed)

.362 .692 .721 .001 .004 . . . .522 .843 .152 .437 .608 .180 .099 .747 1.000 .943 1.000 .943 .291

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p4 Pearson

Correlation

.164 -

.081

-

.064 1

-

.054

-

.030 .a .a .a

-

.054 .270 .208 .252

-

.044 .270

-

.137 .252 .174 -.314 .174 -.097 .253

Sig. (2-tailed)

.354 .651 .721 .761 .865 . . . .761 .123 .238 .151 .807 .123 .440 .151 .325 .071 .325 .587 .148

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p5 Pearson

Correlation

.086 .128 .530

**

-

.054 1

.560**

.a .a .a -

.097 .027

-

.050 .007

-

.078 -.201

-

.245 .007 -.104 -.072 -.104 -.173 .061

Sig. (2-tailed)

.630 .471 .001 .761 .001 . . . .586 .881 .781 .971 .662 .255 .163 .971 .559 .686 .559 .329 .732

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p6 Pearson

Correlation

-.185 .376

*

.477**

-

.030

.560**

1 .a .a .a -

.054 .270 .208 .252

-

.044 -.112

-

.137 .252 -.174 .097 .174 -.097 .319

Sig. (2-tailed)

.296 .028 .004 .865 .001 . . . .761 .123 .238 .151 .807 .527 .440 .151 .325 .587 .325 .587 .066

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p7 Pearson

Correlation

.a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Page 146: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Sig. (2-tailed)

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p8 Pearson

Correlation

.a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed)

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p9 Pearson

Correlation

.a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed)

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p10 Pearson

Correlation

-.122 .128 -

.114

-

.054

-

.097

-

.054 .a .a .a 1 .027 .161 .228

-

.078 .482**

-

.245

.450**

-.104 .173 .104 .072 .296

Sig. (2-tailed)

.491 .471 .522 .761 .586 .761 . . . .881 .363 .194 .662 .004 .163 .008 .559 .329 .559 .686 .089

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p11 Pearson

Correlation

-.297 .209 -

.035 .270 .027 .270 .a .a .a .027 1 .247

.519**

-

.161 .150 .289

.381*

.129 .206 .387* -.054 .574**

Sig. (2-tailed)

.088 .235 .843 .123 .881 .123 . . . .881 .159 .002 .362 .397 .097 .026 .467 .243 .024 .763 .000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p12 Pearson

Correlation

-.049 -

.231 .251 .208

-

.050 .208 .a .a .a .161 .247 1 .316 .299 .247

-

.043

.443**

.120 .182 .120 .240 .563**

Page 147: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Sig. (2-tailed)

.782 .190 .152 .238 .781 .238 . . . .363 .159 .069 .086 .159 .807 .009 .501 .302 .501 .171 .001

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p13 Pearson

Correlation

-.104 .175 .138 .252 .007 .252 .a .a .a .228 .519

** .316 1

-

.173 .243

-

.027 .328 .063 .235 .566** .209 .674**

Sig. (2-tailed)

.559 .323 .437 .151 .971 .151 . . . .194 .002 .069 .328 .165 .881 .058 .724 .180 .000 .235 .000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p14 Pearson

Correlation

-.015 -

.116

-

.091

-

.044

-

.078

-

.044 .a .a .a

-

.078

-

.161 .299

-

.173 1 .113

-

.197 .094 -.250 .139 .000 .156 .033

Sig. (2-tailed)

.934 .515 .608 .807 .662 .807 . . . .662 .362 .086 .328 .525 .265 .596 .154 .434 1.000 .378 .852

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p15 Pearson

Correlation

-.167 .040 -

.236 .270

-

.201

-

.112 .a .a .a

.482**

.150 .247 .243 .113 1 -

.242

.657**

.000 -.098 .258 .098 .403*

Sig. (2-tailed)

.344 .823 .180 .123 .255 .527 . . . .004 .397 .159 .165 .525 .168 .000 1.000 .580 .140 .580 .018

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p16 Pearson

Correlation

-.107 .112 -

.287

-

.137

-

.245

-

.137 .a .a .a

-

.245 .289

-

.043

-

.027

-

.197 -.242 1

-

.156 .061 .151 .061 -.008 .071

Sig. (2-tailed)

.547 .528 .099 .440 .163 .440 . . . .163 .097 .807 .881 .265 .168 .378 .734 .394 .734 .962 .692

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p17 Pearson

Correlation

-.230 .010 -

.057 .252 .007 .252 .a .a .a

.450**

.381*

.443**

.328 .094 .657** -

.156 1 .189 .235 .189 .209 .650**

Page 148: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Sig. (2-tailed)

.191 .957 .747 .151 .971 .151 . . . .008 .026 .009 .058 .596 .000 .378 .285 .180 .285 .235 .000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p18 Pearson

Correlation

.118 -

.309 .000 .174

-

.104

-

.174 .a .a .a

-

.104 .129 .120 .063

-

.250 .000 .061 .189 1 .277 .059 .139 .300

Sig. (2-tailed)

.507 .076 1.00

0 .325 .559 .325 . . . .559 .467 .501 .724 .154 1.000 .734 .285 .112 .741 .434 .085

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p19 Pearson

Correlation

.172 .075 -

.013

-

.314

-

.072 .097 .a .a .a .173 .206 .182 .235 .139 -.098 .151 .235 .277 1 .139 .308 .502**

Sig. (2-tailed)

.332 .674 .943 .071 .686 .587 . . . .329 .243 .302 .180 .434 .580 .394 .180 .112 .434 .077 .002

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p20 Pearson

Correlation

.000 .463

** .000 .174

-

.104 .174 .a .a .a .104

.387*

.120 .566

** .000 .258 .061 .189 .059 .139 1 .277 .633**

Sig. (2-tailed)

1.000 .006 1.00

0 .325 .559 .325 . . . .559 .024 .501 .000

1.000

.140 .734 .285 .741 .434 .112 .000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

p21 Pearson

Correlation

-.033 -

.075 .013

-

.097

-

.173

-

.097 .a .a .a .072

-

.054 .240 .209 .156 .098

-

.008 .209 .139 .308 .277 1 .388*

Sig. (2-tailed)

.854 .674 .943 .587 .329 .587 . . . .686 .763 .171 .235 .378 .580 .962 .235 .434 .077 .112 .023

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

Page 149: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Total Pearson Correlat

ion

.097 .295 .187 .253 .061 .319 .a .a .a .296 .574

**

.563**

.674**

.033 .403* .071 .650

** .300 .502** .633** .388* 1

Sig. (2-tailed)

.586 .090 .291 .148 .732 .066 . . . .089 .000 .001 .000 .852 .018 .692 .000 .085 .002 .000 .023

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

Page 150: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

RELIABILITY

/VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17

p18 p19 p20 p21 Skortotal

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 34 100.0

Excludeda 0 .0

Total 34 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.675 22

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

p1 31.24 28.610 .003 .682 p2 30.88 27.804 .227 .668 p3 30.82 28.332 .127 .673 p4 30.74 28.443 .223 .672 p5 30.79 28.775 .008 .678 p6 30.74 28.322 .290 .670 p7 30.71 28.881 .000 .677 p8 30.71 28.881 .000 .677 p9 30.71 28.881 .000 .677 p10 30.79 28.047 .246 .669 p11 31.00 26.242 .512 .648 p12 31.12 26.107 .494 .647 p13 31.03 25.666 .621 .639 p14 30.76 28.852 -.011 .678 p15 31.00 27.091 .327 .660 p16 31.09 28.750 -.021 .684 p17 31.03 25.787 .595 .641 p18 31.21 27.502 .211 .668 p19 31.47 26.742 .439 .654 p20 31.21 25.684 .571 .641 p21 30.94 27.269 .317 .662 Skortotal 15.85 7.220 1.000 .606

CORRELATIONS

Page 151: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

/VARIABLES=P1 P2 SKOROHIS

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Notes

Output Created 30-MAR-2016 21:00:03

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

34

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=P1 P2 SKOROHIS

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00.05

Elapsed Time 00:00:00.09

Page 152: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

[DataSet0]

Correlations

P1 P2 SKOROHIS

P1 Pearson Correlation 1 .566** .856

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 34 34 34

P2 Pearson Correlation .566** 1 .911

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 34 34 34

SKOROHIS Pearson Correlation .856** .911

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 34 34 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

RELIABILITY

/VARIABLES=P1 P2 SKOROHIS

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes

Output Created 30-MAR-2016 21:00:38

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Page 153: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

34

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=P1 P2 SKOROHIS

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.03

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 34 100.0

Excludeda 0 .0

Total 34 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Page 154: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.883 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 5.12 9.258 .760 .901

P2 5.21 7.684 .823 .813

SKOROHIS 3.44 3.648 1.000 .711

SAVE OUTFILE='F:\SKRIPSI WISUDA 2016\FIXSKRPS\UJI VALID OHIS.sav'

/COMPRESSED.

Page 155: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

DATA HASIL PENYEBARAN KUESIONER

TINGKAT PENGETAHUAN DAN ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED

NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 OHI-

S1

OHI-

S2

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 3 3

2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 2 3

4 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

5 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 2 1

6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 3 3

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 3 2

8 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 3 3

9 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 2 3

10 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3

11 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 2 3

12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0

13 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 2

14 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 2 2

15 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 3 2

17 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 3 3

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 3 3

19 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 2

20 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0

21 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 3 3

Lampiran 10

Page 156: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32423...melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut

22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 3 3

23 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 2 3

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 3 3

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

26 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 2 2

27 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3

28 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 2

29 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0

30 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 3 3

31 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 3 2

32 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 3 2

33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 3 2

34 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 2

35 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 3 3

36 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 3 3

37 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 2 2

38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 3 2

39 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 2 2

40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1

41 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 3 3

42 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 3 2

43 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 2 1

44 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0

45 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1