Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

download Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

of 21

Transcript of Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    1/59

    HASIL PENELITIAN

    HUBUNGAN KUALITAS DIET DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL

    PADA TRIMESTER I DAN II DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS

    Oleh:

    Abdul Rahim Abdul Rauf 100100283

    Nabilah Saroni 100100287

    Nurul Erma Susanti 100100295

    Khamisah Ghazali 100100386

    Muhibbuddin Muhammad Isa 100100393

    Nikmah Siregar 100100358

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS 

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2015

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    2/59

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena oleh

     penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan penelitian ini, dengan judul

    HUBUNGAN KUALITAS DIET DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL

    PADA TRIMESTER I & II DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS. Penelitian

    ini dibuat dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang menjadi salah

    satu persyaratan dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik di Departemen Ilmu

    Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.Pengerjaan penelitian ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari

     berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat kami mengucapkan

    terima kasih kepada dosen pembimbing kami, Ibu Sri Lestari, SP, M.Kes., yang

    telah mendukung, membimbing dan memberi masukan selama penyusunan

     penelitian ini.

    Kami menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan,

     baik dari segi materi maupun penulisannya. Oleh karena itu, dengan kerendahan

    hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan

     penelitian ini sehingga dapat lebih disempurnakan.

    Medan, Mei 2015

    Peneliti

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    3/59

    ii 

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .................................................................................... i

    DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

    1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 3

    1.3 Tujuan Umum ............................................................................. 3

    1.4 Tujuan Khusus ............................................................................ 3

    1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5

    2.1 Diet Seimbang ............................................................................. 5

    2.1.1. Definisi Diet Seimbang ................................................... 5

    2.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Makanan .......... 5

    2.2 Status Gizi Ibu Hamil ................................................................. 72.2.1. Definisi Status Gizi ......................................................... 7

    2.2.2. Pedoman Umum Gizi Seimbang ..................................... 7

    2.2.3. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil .............................................. 8

    2.2.4. Pengukuran Status Gizi Pada Ibu Hamil ......................... 13

    2.2.5. Hubungan Kualitas Diet Dan Status Gizi Ibu Hamil ...... 15

    BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ...... 18 

    3.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 18

    3.2 Definisi Operasional .................................................................... 19

    3.3 Hipotesis ...................................................................................... 19

    BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................ 21

    4.1 Metode Penelitian ....................................................................... 21

    4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 21

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    4/59

    4.3 Populasi dan Sampel ................................................................... 21

    4.3.1. Populasi ............................................................................. 214.3.2. Sampel .............................................................................. 21

    4.4 Pengumpulan Data ...................................................................... 21

    4.4.1. Jenis Data .......................................................................... 21

    4.4.2. Cara Pengambilan Data .................................................... 22

    4.5 Langkah- Langkah Penelitian ..................................................... 22

    4.5.1. Instrumen Peneltian .......................................................... 22

    4.5.2. Alat-Alat Penelitian .......................................................... 22

    4.6 Pengolahan dan Analisa Data ...................................................... 22

    BAB V HASIL PENELITIAN ..................................................................... 23

    5.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 23

    5.1.1 Lokasi Penelitian ................................................................ 23

    5.1.2 Diskripsi Karakteristik Responden .................................... 23

    5.1.3 Tabulasi Silang .................................................................. 285.2 Hasil Uji Analisa ......................................................................... 32

    5.3 Pembahasan ................................................................................ 35

    5.3.1. Tingkat Pendidikan ........................................................... 35

    5.3.2. Sosio Ekonomi .................................................................. 36

    5.3.3 Tingakat Pengetahuan ....................................................... 36

    5.3.4 Pola Makan ........................................................................ 37

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 38

    6.1 Kesimpulan ................................................................................. 38

    6.2 Saran ........................................................................................... 39

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 40

    LAMPIRAN

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    5/59

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Gizi memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan selama

    siklus hidup manusia. Status gizi dapat diartikan sebagai keadaan tubuh akibat konsumsi

    makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Berdasarkan pengertian diatas, status gizi ibu hamil

    berarti keadaan akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu hamil

    (Sunita Almatsier, 2008).

    Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil.

    Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu

    zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi (Muslihah dkk, 2013).

    Selama kehamilan, janin mendapat nutrisi utama dari ibunya melalui plasenta, untuk itu

    ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk dirinya sendiri dan janinnya. Maka bagi

    ibu hamil kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya

    harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan

    baik. Status gizi dan kualitas diet ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin

    dalam kandungan. Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka

    WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 kkal sehari pada trimester I, 350 kkal

    sehari pada trimester II dan III. Sementara di Indonesia, ditentukan angka kebutuhan

    energy 285 kkal perhari selama kehamilan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak

    merubah kegiatan fisik selama hamil (Nasional Pangan dan Gizi VI, 1998).

    WHO melaporkan anemia merupakan masalah gizi utama pada ibu hamil di dunia.

    Prevalensi anemia adalah paling tinggi di Asia Tenggara yaitu sebanyak 65% (MOST, 2004).

    Selain itu masalah gizi yang paling utama adalah kurangnya konsumsi vitamin D. Sekitar

    40-60% dari populasi di Amerika mengalami defisiensi besi termasuklah ibu hamil (WHO,

    2008). Penelitian di Cina menunjukkan jumlah zat gizi yang dikonsumsi ibu hamil di

    perdesaan masih rendah dibandingkan dengan ibu hamil di perkotaan. Kebutuhan

    protein yang terpenuhi oleh ibu hamil di perdesaan adalah 71,6% dibandingkan dengan

    86,9% di perkotaan, konsumsi gizi Vitamin A hanya 65,2% terpenuhi ibu hamil di

    perdesaan dibandingkan di perkotaan yaitu 94,3% (Haoyue Gao et al., 2013 ).

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    6/59

    Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat.

    Kekurangan atau kelebihan gizi pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu dan

     janin. Oleh karena itu masukan gizi pada ibu hamil sangat menentukan kesehatan janin

    yang dikandungnya. Antara masalah gizi utama di Indonesia ialah Kurang Energi Protein

    (KEP), Anemia Gizi, Kurang Vitamin A, dan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Di

    Indonesia banyak terjadi kasus Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang disebabkan karena

    adanya ketidakseimbangan asupan gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak

    tercukupi. Hal tersebut mengakibatkan perubahan tubuh baik fisik maupun mental tidak

    sempurna seperti seharusnya (Depkes RI, 2003). Didapatkan prevalensi ibu hamil yang

    mengalami Kurang Energi Kronik (KEK) diperkirakan sebesar 13,6%. Ibu hamil dengan KEK

    akan berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) (Riskesdas, 2007).

    Kualitas diet pada ibu hamil dapat dipengaruhi pelbagai faktor antaranya faktor

    psikososial, stres, tingkat ekonomi, dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pola

    makan dan asupan gizi yang sesuai dikonsumsi waktu hamil. Ibu hamil yang memiliki

    tingkat ekonomi rendah lebih cenderung memiliki asupan gizi dan pola makan yang tidak

    seimbang. Tingginya proporsi sumber karbohidrat dan rendahnya ketersediaan protein

    hewani Secara umum penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil karena tingkat

    pengetahuan yang rendah menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan nutrisi yang

    dibutuhkan ibu hamil selama kehamilannya (Fowles, 2012).

    Menurut penelitian yang dilakukan di Boston tahun 2005 menunjukkan bahwa ibu

    hamil dengan kurang gizi dapat melahirkan bayi lahir mati, meninggal setelah beberapa

    hari lahir, dan bayi lahir dengan kecacatan (Anastasia et al., 2013). Selain itu, kekurangan

    gizi seperti vitamin A dan D, zat besi dan asam lemak dapat mempengaruhi sistem imun

    tubuh ibu hamil (Ramakrishnan et al., 2012).

    Di Sumatera Utara tahun 2001 terdapat 77,9% ibu hamil yang tidak memenuhi

    asupan gizi yang benar terutama dalam mengkonsumsi zat besi, sehingga menyebabkan

    ibu menderita anemia (Riskesdas, 2007). Zat besi sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk

    mencegah terjadinya anemia dan menjaga pertumbuhan janin secara optimal.

    Kementerian Kesehatan menganjurkan agar ibu hamil mengonsumsi paling sedikit 90 pil

    zat besi selama kehamilannya (Depkes RI, 2005). Berdasarkan data Riskesdas 2013,

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    7/59

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    8/59

    per minggu ibu hamil di kecamatan Medan Amplas.

    1.5. Manfaat Penelitian

    1.  Bagi Ibu Hamil

    Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan bagi ibu hamil tentang

    kualitas diet dan status gizi selama kehamilan di Kecamatan Medan Amplas.

    2.  Bagi Peneliti

    Sebagai referensi bagi perpustakaan atau sebagai bahan acuan bagi penelitian

    tentang kualitas diet dan status gizi pada ibu hamil.

    3.  Masyarakat

    Sebagai masukan dan informasi yang diharapkan dapat meningkatkan

    pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat khususnya kepada ibu hamil di

    Indonesia.

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    9/59

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Diet Seimbang

    2.1.1. Definisi Diet Seimbang

    Diet seimbang maupun gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang

    mengandung zat –zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,

    dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,

    kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Prinsip Gizi Seimbang divisualisasi sesuai dengan

    budaya dan pola makan setempat. Di Indonesia dalam bentuk tumpeng dengan

    nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS).

    TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah

    yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa

    dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).

    (Hermawan & Ayu, 2009)

    Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang: Aneka

    ragam sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik, dan memantau berat badan ideal. TGS

    terdiri atas beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar, dua potongan sedang, dua

    potongan kecil, dan di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS

    menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang

    terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan

    bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.

    (Hermawan & Ayu, 2009)

    2.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Makanan

    Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil terdiri dari: (Aisyah

    et al, 2013)

    1.  Faktor Langsung

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    10/59

    a.  Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan makanan

    yang berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi.

     b.  Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di Negara tertentu atau

    daerah tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk jangka

    waktu yang panjang sehingga menjadi sebuah kebiasaan turun-temurun.

    c.  Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya jangan

    sampai membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan makanan menjadi

    tercemar atau tidak higienis dan mengandungkuman penyakit.

    d.  Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia umumnya masih

    dipengaruhi oleh adat atau tradisi. Misalnya, masih ada kepercayaan bahwa

    ayah adalah orang yang harus diutamakan dalam segala hal termasuk

     pembagian makanan keluarga.

    e.  Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan

    tertentu, salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan

    dapat mempengaruhi status gizi seseorang.

    f.  Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan

     berakibat pemenuhan gizi menurun atau berlebih.

    g.  Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang

    dipandang pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan yang

     beragam didasarkan pada kebudayaan daerah yang berlainan. Misalnya, ada

    sebagian masyarakat yang masih percaya ibu hamil tidak boleh makan ikan.

    h.  Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan gizi.

    Selera makan dipicu oleh 6nergy tubuh (missal dalam keadaan lapar) atau

     pun dipicu oleh pengolahan serta penyajian makanan.

    2.  Faktor Tidak Langsung

    a.  Pendidikan keluarga

    Faktor pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan menyerap

     pengetahuan tentang gizi yang diperolehnya melalui berbagai informasi.

     b.  Faktor budaya

    Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan makanan tertentu yang

     jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik bagi ibu hamil.

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    11/59

    c.  Faktor fasilitas kesehatan

    Fasilitas kesehatan sangat penting untuk menyokong status kesehatan dan

    gizi ibu hamil, dimana sebagai tempat masyarakat memperoleh informasi

    tentang gizi dan informasi kesehatan lainnya, bukan hanya dari segi kuratif,

    tetapi juga preventif dan rehabilitative

    2.2 Status Gizi Ibu Hamil

    2.2.1 Definisi Status Gizi

    Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan

    antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya. (Sedioetama, 2010)

    2.2.2. Pedoman Umum Gizi Seimbang

    Sebagai alat memberikan penyuluhan pangan dan gizi kepada masyarakat luas

    dalam rangka memasyarakatkan gizi seimbang, pada tahun 1995 Direktorat Gizi Depkes

    telah mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Pedoman ini disusun ddalam

    rangka memenuhi salah satu rekomendasi Konferensi Gizi Internasional di Roma pada

    tahun 1992 untuk mencapai dan memelihara kesehatan dan kesejahteraan gizi

    (Nutritional Well-Being) semua penduduk yang merupakan prasyarat untuk

    pembangunan sumber daya manusia. PUGS merupakan penjabaran lebih lanjur dari

    pedoman ‘4 Sehat 5 Sempurna’ yang memuat pesan pesan berkaitan dengan pencegahan

    baik masalah gizi kurang, maupun masalah gizi lebih yang selama 20 tahun terakhir telah

    mulai menampakkan diri di Indonesia. (Almatsier S, 2004)

    PUGS memuat tiga belas pesan dasar yang diharapkan dapat digunakan masyarakat

    luas sebagai pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari hari yang seimbang dan

    aman guna mencapai dan mempertahan status gizi dan kesehatan yang optimal. Ketiga

    belas pesan dasar tersebut adalah sebagai berikut: (Almatsier S, 2004)

    1.  Makanlah aneka ragam makanan

    2.  Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

    3.  Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    12/59

    4.  Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi

    5.  Gunakan garam beriodium

    6.  Makanlah makanan sumber zat besi

    7.  Berikan asi kepada bayi sampai umur empat belas bulan

    8.  Biasakan makan pagi

    9.  Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya

    10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur

    11. Hindari minum-minuman beralkohol

    12. Makanlah makanan aman bagi kesehatan

    13. Bacalah label pada makanan yang dikemas

    Gambar 2.1 Pedoman menu seimbang berbentuk kerucut

    2.2.3 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

    Kebutuhan gizi yang mendasar selama proses kehamilan meliputi: (Hermawan & Ayu,

    2009)

    1.  Energi

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    13/59

    Energi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, jaringan

     payudara, cadangan lemak, serta untuk metabolism. Pada trimester pertama

    kehamilan, ibu membutuhkan tambahan energi sebesar 180 kkal per hari

    dibandingkan dengan sebelum hamil. Karena itu, meski pada masa ini

    umumnya ibu hamil mengalami gejalan morning sickness, asupan makanan

    harus diupayakan tetap terjaga. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah

    mengonsumsi makanan padat gizi berporsi kecil dengan intensitas makan lebih

    sering. Sementara itu, pada trimester kedua dan ketiga, ibu hamil membutuhkan

    tambahan energi 300kkal per hari dibandingkan dengan sebelum hamil.

    Pertambahan energi ini disebabkan oleh peningkatan laju metabolism basal.

    Selain itu, tambahan energi juga diperlukan untuk menjaga ketersediaan

    cadangan protein, pertamabahan energi ini terutama diperlukan pada 20 minggu

    terakhir dari masa kehamilan, yaitu ketika pertumbuhan janin berlangsung

    sangat pesat. Menurut Recommeded Daily Allowances ibu hamil memerlukan

    energi sebanyak 2400 kkal sepanjang masa kehamilan.

    2.  Protein

    Penambahan protein selama kehamilan tergantung kecepatan pertumbuhan

     janinnya. Kebutuhan protein pada trimester satu hingga trimester dua kurang

    dari 6 gram tiap harinya, sedangkan pada trimester tiga sekitar 10 gram tiap

    harinya. Wanita yang sedang hamil membutuhkan penambahan 17 gram tiap

    hari. Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun hewani. Sumber

    hewani seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati

    seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan Protein digunakan untuk:

     pembentukan jaringan baru baik plasenta dan janin, pertumbuhan dan

    diferensiasi sel, pembentukan cadangan darah dan persiapan masa menyusui.

    3.  Lemak

    Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama dalam

    kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk

     pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu

    sewaktu menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan tirmester III.

    4.  Karbohidrat

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    14/59

    10 

    Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk

     pertumbuhan dan perkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis karbohidrat

    yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serelia, nasi dan

     pasta. Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan mineral serta

    meningkatkan asupan serat untuk mencegah terjadinya konstipasi.

    5.  Vitamin

    Wanita hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dibandingkan wanita tidak

    hamil. Kebutuhan vitamin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan

     perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Kebutuhan vitamin meliputi:

    a.  Asam Folat

    Asam folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam

     perkembangan embrio. Asam folat juga membantu mencegah neural tube

    defect , yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan asam folat

    dapat menyebabkan kehamilan prematur, anemia, cacat bawaan, bayi

    dengan berat bayi lahir rendah (BBLR), dan pertumbuhan janin terganggu.

    Kebutuhan asam folat sekitar 600-800 miligram. Ibu hamil dianjurkan

    mengkonsumsi asam folat sebesar 5 mg/kg/hr (200 mg). Asam folat dapat

    didapatkan dari suplemen asam folat, sayuran berwarna hijau, jeruk, buncis,

    kacang-kacangan dan roti gandum.

     b.  Vitamin A

    Vitamin A mempunyai fungsi untuk penglihatan, imunitas, pertumbuhan

    dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A menyebabkan kelahiran

     prematur dan berat badan lahir rendah. Sumber vitamin A antara lain: buah-

     buahan, sayuran warna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur dan

    lainnya.

    c.  Vitamin B

    Vitamin B1, vitamin B2, niasin dan asam pantotenat yang dibutuhkan untuk

    membantu proses metabolisme. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk

    membentuk DNA dan sel-sel darah merah. Vitamin B6 berperan dalam

    metabolisme asam amino.

    d.  Vitamin C

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    15/59

    11 

    Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan

    dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen serta menghantarkan sinyal ke

    otak. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Ibu

    hamil disarankan mengkonsumsi 85 miligram per hari. Sumber vitamin C

    didapat dari tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan brokoli.

    e.  Vitamin D

    Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan

    kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi serta mencegah

    osteomalacia pada ibu. Sumber vitamin D terdapat pada susu, kuning telur

    dan dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari.

    f.  Vitamin E

    Vitamin E berfungsi untuk pertumbuhan sel dan jaringan serta integrasi sel

    darah merah. Selama kehamilan wanita hamil dianjurkan mengkonsumsi 2

    miligram per hari.

    g.  Vitamin K

    Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada

     bayi. Pada umumnya kekurangan vitamin K jarang terjadi, karena vitamin

    K terdapat pada banyak jenis makanan dan juga disintesis oleh bakteri usus.

    6.  Mineral

    Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak mineral dibandingkan sebelum

    hamil. Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan

     perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Kebutuhan mineral antara

    lain:

    a.  Zat Besi

    Kebutuhan zat besi akan meningkat 200-300 miligram dan selama

    kehamilan yang dibutuhkan sekitar 1040 miligram. Zat besi dibutuhkan

    untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang

     berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selain itu, zat besi penting

    untuk pertumbuhan dan metabolism energi dan mengurangi kejadian

    anemia. Defisiensi zat besi akan berakibat ibu hamil mudah lelah dan rentan

    infeksi, resiko persalinan prematur dan berat badan bayi lahir rendah. Untuk

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    16/59

    12 

    mencukupi kebutuhan zat besi, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi 30

    miligram tiap hari. Efek samping dari zat besi adalah konstipasi dan nausea

    (mual muntah). Zat besi baik dikonsumsi dengan vitamin C, dan tidak

    dianjurkan mengkonsumsi bersama kopi, the, dan susu. Sumber alami zat

     besi dapat ditemukan pada daging merah, ikan, kerang, unggas, sereal, dan

    kacang-kacangan.

     b.  Zat Seng

    Zat seng digunakan untuk pembentukan tulang selubung syaraf tulang

     belakang. Resiko kekurangan seng menyebabkan kelahiran prematur dan

     berat bayi lahir rendah. Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 20 miligram

     per hari. Sumber makanan yang mengandung seng antara lain: kerang,

    daging, kacang-kacangan, sereal.

    c.  Kalsium

    Ibu hamil membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi,

    membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi, serta

    mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Kebutuhan

    kalsium ibu hamil sekitar 1000 miligram per hari. Sumber kalsium didapat

    dari ikan teri, susu, keju, udang, sarden, sayuran hijau dan yoghurt.

    d.  Yodium

    Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium sekitar 200 miligram dalam

     bentuk garam beryodium. Kekurangan yodium dapat menyebabkan

    hipotirodisme yang berkelanjutan menjadi kretinisme.

    e.  Fosfor

    Fosfor berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin serta kenaikan

    metabolisme kalsium ibu. Kekurangan fosfor akan menyebabkan kram pada

    tungkai.

    f.  Fluor

    Fluor diperlukan tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kekurangan

    fluor menyebabkan pembentukan gigi tidak sempurna. Fluor terdapat dalam

    air minum.

    g.   Natrium

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    17/59

    13 

     Natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan

    dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbnagan cairan tubuh pada

    ibu hamil. Kebutuhan natrium meningkat seiring dengan meningkatnya

    kerja ginjal. Kebutuhan natrium ibu hamil sekitar 3,3 gram per minggu.

    Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang

    sering kali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat

    besi dan kalsium. Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-

    kira 84.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini perlu tambahan ekstra

    sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil. Ibu hamil dianjurkanmengkonsumsi makanan yang beraneka ragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan

    yang satu akan dilengkapi oleh zat gizi dari makanan lainnya.

    2.2.4. Pengukuran Status Gizi Pada Ibu Hamil

    Status gizi ibu hamil dapat di ukur dengan beberapa cara:

    1.  Timbang berat badan

    Kenaikan Berat Badan sebagai ukuran sekaligus pengawasan bagi

    kecukupan gizi ibu hamil bisa dilihat dari kenaikan berat badannya. Pertambahan

     berat badan ibu merupakan pencerminan dari status gizi ibu hamil. Bertambahnya

     berat badan ibu sangat berarti sekali bagi kesehatan ibu dan janin. (Sitorus,1999)

    Penambahan berat badan ibu semasa kehamilan menggambarkan laju

     pertumbuhan janin dalam kandungan. Pada usia kehamila n trimes ter I

    laju pertambahan berat badan ibu belum tampak nyata karena pert umbu han janin belum pesat , tetapi memasuki usia kehamilan trimester II

    laju pertumbuhan janin mulai pesat dan pertambahan berat badan ibu juga mulai

     pesat (Sjahmien Moehji, 2003)

    Depkes RI (2000), menganjurkan kenaikan normal bagi ibu hamil

    sebesar 7-12 Kg.Yang perlu diketahui bahwa bertambahnya berat karena hasil

    konsepsi yaitu janin, plasenta, dan cairan amnion.

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    18/59

    14 

    Jaminan terbaik dari konsumsi kalori yang cukup selama hamil adalah

    peningkatan berat badan sesuai dengan pertambahan usia kehamilan. Menurut Prenatal

    Nutrition Guidelines for Health Professionals yang dipublikasi oleh Kementrian Kesehatan

    Kanada, standar peningkatan berat badan menurut trimester adalah seperti berikut

    dengan catatan peningkatan berat badan pada trimester pertama adalah 0.5-2.2 kg (1.1-

    4.4 lbs): (Kementrian Kesehatan Kanada, 2010)

    Pre-pregnancy BMI

    Mean rate of weight gain in

    2nd and 3rd trimester

    Recommended total

    weight gain

    kg/week lb/week kg lbs

    BMI

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    19/59

    15 

    Antropometri yang paling sering digunakan untuk menilai status gizi ibu hamail yaitu

    LLA (Lingkar Lengan Atas). Pengukuran LLA adalah salah satu cara untuk mengetahui

    resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS). Tujuan pengukuran

    LLA mencakup masalah WUS baik ibu hamil maupun calon ibu, masyarakat umum dan

    peran petugas lintas sektoral (Depkes RI, 2008). Adapun tujuan tersebut adalah :

    a.  Mengetahui resiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk

    menepis wanita yang mempunyai resiko melahirkan Bayi Berat Lahir

    Rendah (BBLR).

     b.  Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperandalam pencegahan dan penanggulangan KEK.

    c.  Mengembangkan gagasan baru dikalangan masyarakat dengan tujuan

     peningkatan kesejahteraan ibu dan anak

    d.  Meningkatkan peran petugas lintas sektoral dalam upaya perbaikan gizi

    WUS yang menderita KEK.

    e.  Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang

    menderita KEK.

    Ambang batas LLA WUS dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila

    ukuran LLA kurang 23,5 cm artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan

    diperkirakan akan melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). BBLR mempunyai resiko

    kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak (I

    Dewa Nyoman, 2002)

    2.2.5. Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    Pengaturan zat gizi selama kehamilan mulai dari trimester pertama, trimester kedua,

    sampai trimester ketiga perlu diperhatikan. Beberapa tujuan pengaturan gizi selama

    kehamilan adalah: (Hermawan & Ayu, 2009)

    1.  Ibu hamil dan janin tercukupi kebutuhan zat gizinya (energi, protein bernilai

     biologi tinggi, vitamin, mineral, dan cairan).

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    20/59

    16 

    2.  Status gizi ibu hamil normal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan

     baik dan aman, serta bayi yang dilahirkan sehat secara fisik dan mental.

    3.  Makanan yang dikonsumsi membentuk lebih banyak jaringan tubuh, bukan

    lemak.

    4.  Masalah kurangnya asupan makanan karena mual dan muntah dapat

    teratasi.

    5.  Masalah ibu hamil yang menderita diabetes, anemia, hipertensi dapat diatur

    makanannya sehingga tidak menyulitkan selama kehamilan.

    Pada kehamilan trimester pertama umur kehamilan 0-3 bulan umumnya timbul

    keluhan-keluhan seperti rasa mual, ingin muntah, pusing-pusing, selera makan

    berkurang sehingga timbul kelemahan dan malas beraktivitas. Pada saat ini belum

    diperlukan tambahan kalori, protein, mineral serta vitamin yang berarti karena janin

    belum tumbuh dengan pesat dan kebutuhan gizi dapat disamakan dengan keadaan

    sebelum hamil, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa ibu hamil harus tetap

    makan agar tidak terjadi gangguan pencernaan, bentuk makanan biasa, dan untuk

    menghindari rasa mual dan muntah porsi makanan kecil akan tetapi frekuensi makan

    sering. Energi serta gizi pada saat seperti ini hanya diperlukan untuk memelihara

    kesehatan serta vitalisnya, disampng tentunya mensuplai kebutuhan janin yang

    sedang diproses. Asupan makanan pada ibu hamil trimester pertama sebaiknya

    makanan dipilih yang mudah dicerna, buah-buahan segar dan sayuran hijau, porsi

    makanan sedikit, tetapi dengan frekuensi sering, bila kurang selera makan nasi, dapat

    diganti dengan kentang, macaroni, mie atau jajanan lain yang bergizi. (David H & Etti

    S, 2013).

    Pada trimester kedua mulai dibutuhkan tambahan kalori untuk pertumbuhan

    serta perkembangan janin serta untuk mempertahankan kesehatan si ibu. Pada saat

    ini muntah sudah berkurang atau tidak ada, nafsu makan bertambah, perkembangan

     janin sangat pesat bukan saja tubuhnya tetapi juga susunan saraf otak (kurang lebih

    90%). Oleh karena pertumbuhan janin yang pesat di mana jaringan otak menjadi

    perhatian utama maka ibu hamil memerlukan protein dan zat gizi lain seperti

    galaktosa yang ada pada susu sehingga dianjurkan untuk minum susu 400 cc. Yang

    perlu diperhatikan pada trimester kedua ini adalah hendaknya lebih banyak memakan

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    21/59

    17 

    bahan makanan sumber protein (zat pembangun), agar janin mengalami

    pertumbuhan yang baik. Bahan makanan sumber protein adalah ikan, daging, telur,

    kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan lainlain. Selain

    protein, zat-zat pengatur juga diperlukan. Vitamin dan mineral merupakan zat

    pengatur yang banyak terdapat pada buah dan sayuran. Perlu diperhatikan, bila ibu

    mengalami bengkak-bengkak pada kaki, hendaknya konsumsi garam dan makanan

    perlu dikurangi. Bahan makanan yang banyak mengandung garam antara lain Instansi

    Noodle, Margarine, mentega, kecap, dan lain-lain. Untuk itu bahan makanan tersebut

    hendaknya dibatasinya. (David H & Etti S, 2013)

    Trimester ketiga, pada saat ini nafsu makan sudah baik sekali cenderung untuk

    merasa lapar terus menerus sehingga perlu diperhatikan agar tidak terjadi

    kegemukan. Pada masa ini diperlukan makanan dengan nilai biologis yang tinggi serta

    memadai untuk mencukupi segala yang dibutuhkan. Secara garis besar makanan pada

    trimester ketiga sama dengan makanan pada trimester kedua, tetapi hendaknya

     jangan terlalu banyak, agar ibu terhindar dari kegemukan. (David H & Etti S, 2013)

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    22/59

    18 

    BAB III

    KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

    3.1. Kerangka Konsep

    Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

    kerangka konsep dalam penelitian “Hubungan Kualitas Diet dengan Status Gizi Ibu Hamil

    Pada Trimester I dan II di Kecamatan Medan Amplas” dapat digambarkan sebagai berikut: 

    Variabel Independen Variabel Dependen

      Pendidikan

      Status Ekonomi

      Pengetahuan

      Pola makan

    Status Gizi

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    23/59

    19 

    Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    24/59

    20 

    3.2 Definisi Operasional

    Sesuai dengan masalah, tujuan, dan model penelitian, maka yang menjadi

    variabel dalam penelitian beserta dengan definisi operasionalnya sebagai berikut:

    Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Instrumen Hasil Skala

    Pengetahuan Suatu pemahaman ibu hamil

    tentang makanan yang

    meliputi pengetahuan ibu

    tentang pola makan, dan

     jenis makanan yang

    dikonsumsi ibu hamil

    wawancara kuesioner 1. Baik: 76-100%

    2. Cukup: 56-75%

    3. Kurang: 41-

    55%

    4. Tidak baik:

    2400 kkal

    Ordinal

    Status

    Ekonomi

    Suatu keadaan yang

    menunjukan pada

    kemampuan finansial

    keluarga dan perlengkapan

    material yang dimiliki

    wawancara kuesioner 1.  < Rp1 juta

    2.  Rp1juta-

    Rp2,5juta

    3.  > Rp2,5juta

    Ordinal

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    25/59

    21 

    3.3. Hipotesis

    Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka hipotesis yang

    digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

    Ada hubungan antara kualitas diet dengan status gizi ibu hamil.

    Status gizi Status gizi adalah keadaan

    tubuh yang merupakan

    hasil akhir dari

    keseimbangan antara zat

    gizi yang masuk ke dalam

    tubuh dan utilisasinya

    Pengukuran

    langsung

    Meteran

    Alat

     penimbang

    1.LLA:

    - 23,5 = normal

    2.Berdasarkn

     peningkatan

    selama kehamilan

    - Normal- 0,2-

    0,5kg/minggu

    -Kurang

    0,5kg/minggu

    Ordinal

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    26/59

    22 

    BAB IV

    METODE PENELITIAN 

    4.1. Metode Penelitian 

    Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, yaitu dengan menggunakan

    desain cross sectional untuk mengumpulkan data penelitian pada saat itu juga atau

     bersamaan. Dengan satu kali pengamatan pada rentang waktu tertentu, dapat

    menganalisis sejauh mana Hubungan Kualitas diet dengan Status Gizi pada Ibu

    Hamil Pada Trimester I dan II di Kecamatan Medan Amplas.

    4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dan dilaksanakan di

    Kecamatan Medan Amplas.

    4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

    4.3.1. Populasi

    Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Kecamatan Medan Amplas.

    4.3.2. Sampel

    Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang yang terdiri dari ibu hamil

    trimester I dan II di Kecamatan Medan Amplas. Teknik pengambilan sampel dalam

    penelitian ini adalah total sampling.

    4.4. Pengumpulan Data

    4.4.1 Jenis Data

    Jenis data adalah data primer yang meliputi identitas responden pengetahuan,

    tingkat pendidikan, pola makan, asupan gizi, status ekonomi, indeks massa tubuh dan

    lingkar lengan ibu hamil. Data ini diperoleh dengan cara wawancara dan pengkuran

    langsung pada ibu hamil.

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    27/59

    23 

    4.4.2. Cara Pengambilan Data

    1.  Data identitas responden diperoleh dengan wawancara terstruktur

    menggunakan kuesioner kepada responden.

    2.  Data kualitas diet pada ibu hamil, diperoleh dengan wawancara terstruktur

    menggunakan kuesioner kepada ibu hamil tersebut.

    3.  Data status gizi pada ibu hamil diperoleh dengan pengukuran langsung berat

     badan dan pengukuran lingkar lengan atas pada ibu hamil.

    4.5. Langkah-Langkah Penelitian

    4.5.1. Instrumen Penelitian

    1.  Formulir identitas diri responden: Digunakan untuk mengetahui identitas

    diri responden yang meliputi nama, usia kehamilan dan alamat rumah.

    2.  Formulir kualitas diet responden dan program  Nutri Survey,  digunakan

    untuk mengetahui jenis dan kualitas diet ibu hamil.

    3.  Meteran dan alat penimbang: digunakan untuk mengetahu LILA dan berat

     badan.

    4.  Komputer dengan program SPSS: Program SPSS digunakan untuk analisis

    data.

    4.5.2 Alat-Alat Penelitian

    1.  Buku catatan.

    2.  Kuesioner tentang kualitas diet pada ibu hamil3.  Alat tulis

    4.  Alat penimbang

    5.  Meteran

    4.6 Pengolahan dan Analisa Data

    Pengolahan dan analisa data pada penelitian ini menggunakan program statistik

    SPSS.

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    28/59

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    29/59

    25 

    1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Ibu dan Usia Kehamilan

    Tabel 5.1 Distribusi frekuensi umur dan usia kehamilan ibu hamil.

    Variabel N %

    Usia Ibu Hamil

    < 20 Tahun 0 0

    20-35 Tahun 58 96,7

    >35 Tahun 2 3,3

    Usia Kehamilan

    Trimester ke-1 8 13,3

    Trimester ke-2 25 41,7

    Jumlah 60 100

    Berdasarkan tabel 5.1, kelompok usia ibu hamil tertinggi terdapat pada

    kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebesar 96,7%, dan terkecil pada kelompok usia

    >35 tahun yaitu sebesar 3,3%. Rata-rata atau mean umur responden yang diteliti

    adalah 27 tahun dengan standar devasi 4,2 tahun (27±4,2 tahun). Ditinjau dari usia

    kehamilan pada tabel 5.1, distribusi ibu hamil dengan usia kehamilan yang tertinggi

    adalah pada kelompok trimester kedua yaitu sebesar 41,7%.

    2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu.

    Tabel 5.2 Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan pendidikan terakhir.

    No. Pendidikan Terakhir N %

    1. SD 4 6.70

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    30/59

    26 

    2. SMP 13 21.7

    3.SMA/SMK

    42 70.0

    4. Perguruan Tinggi 1 1.70

    Jumlah 60 100

    Ditinjau dari pendidikan ibu hamil pada tabel 5.2, diketahui bahwa sebagian besar

    ibu hamil di wilayah Puskesmas Medan Amplas mendapat pendidikan terakhir dari SMA

    yaitu sebanyak 42 responden (70%).

    3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga

    Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendapatan Keluarga per

    Bulan

    No. Pendapatan Keluarga per Bulan N %

    1. < Rp. 1.000.000,00 juta 0 0

    2. Rp. 1.000.000,00-2.500.000,00 juta 51 85.0

    3. > Rp. 2.500.000,00 juta 9 9.0

    Jumlah 60 100

    Berdasarkan tabel 5.3, sebanyak 51 orang ibu hamil memiliki pendapatan

    keluarga antara Rp. 1.000.000,00-2.500.000,00 juta dan 9 orang mempunyai pendapatan

    di atas Rp. 2.500.000,00 juta.

    4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

    Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    31/59

    27 

    No. Tingkat Pengetahuan N %

    1. Baik 25 41.7

    2. Cukup 26 43.3

    3. Kurang 3 5

    4. Buruk 6 10

    Jumlah 60 100

    Data pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan

    baik sebanyak 25 orang yaitu 41.7%, 26 orang memiliki tingkat pengetahuan yang cukup

    sebanyak 43.3%, 3 orang ibu hamil memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 5% dan

    bagi tingkat pengetahuan yang buruk sebanyak 6 orang yaitu 10%. Data lengkap distribusi

     jawaban kuesioner responden pada setiap pertanyaan dapat dilihat pada tabel 5.5.

    Tabel 5.5 Distribusi jawaban kuesioner responden pada setiap pertanyaan

    No Pertanyaan pengetahuan Jawaban responden

    Benar Salah

    N % N %

    1. Apakah fungsi makanan? 54 90 6 10

    2. Makanan yang tidak bersih dapat

    menimbulkan penyakit?

    36 59 24 41

    3. Kekurangan vitamin A dapat

    menimbulkan penyakit?

    55 90,2 5 9,8

    4. Makanan sumber energi terdiri dari? 41 67,2 19 32,8

    5. Makanan 4 Sehat 5 Sempurna adalah? 52 85,2 18 14,8

    6. Sumber protein hewani adalah? 27 44,3 33 55,7

    7.Sumber protein nabati adalah?

    53 86,9 7 13,1

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    32/59

    28 

    8. Buahan-buahan yang banyak

    mengandung vitamin C adalah?

    37 60,7 23 39,3

    9. Gizi yang dibutuhkan selama

    kehamilan adalah?

    32 52,5 28 47,5

    10. Kekurangan gizi selama kehamilan

    adalah?

    38 62,3 22 37,7

    Berdasarkan tabel diatas didapatkan pertanyaan yang paling banyak dijawab

    benar adalah pertanyaan nomor 1 yaitu sebanyak 54 responden (90%). Sedangkan

    pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan nomor 6 yaitu sebanyak

    33 responden (55,7%).

    5.  Karakteristik Responden Berdasarkan Pola Makan

    Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pola Makan

    No. Pola Makan (Energi dalam kkal) N %

    1. < 2400 54 90

    2. > 2400 6 10

    Jumlah 60 100

    Tabel 5.6 menunjukkan pola makan ibu hamil bahwan sebanyak 54 orang (90%) tidak

    mempunyai energi (kkal) yang mencukupi yang diperlukan kehamilan. Sedangkan Cuma 6

    orang (10%) ibu hamil yang memenuhi kriteria energi cukup.

    6.  Karakteristik Responden Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA)

    Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA).

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    33/59

    29 

    No. LILA (cm) N %

    1. < 23.5 26 43.3

    2. ≥ 23.5 34 56.7

    Jumlah 60 100

    Tabel 5.7 menunjukkan LILA ibu hamil yang ≥ 23,5 cm sebanyak 34 orang yaitu 56.7%

    manakala 26 orang ibu hamil memiliki LILA di < 23,5 cm sebanyak 43.3%.

    7.  Karakteristik Responden Berdasarkan Berat Badan

    Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Kenaikan Berat Badan per

    Minggu.

    No. Kenaikan Berat Badan per Minggu N %

    1. < 0,2 kg / minggu 9 15

    2. 0,2 - 0,5 kg / minggu 36 60

    3. > 0,5 kg / minggu 15 25

    Jumlah 60 100

    Tabel 5.8 menunjukkan distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan kenaikan

     berat badan per minggu. Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 36 orang

    (60%) ibu hamil mengalami kenaikan 0,2-0,5 kg per minggu selama kehamilan

    sehingga trimester kedua.

    5.1.3  Tabulasi Silang

    1. Tabulasi Silang Pendidikan dengan Lingkar Lengan Atas

    Tabel 5.9 Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Lingkar Lengan Atas

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    34/59

    30 

    LILA Total

    f (%)

    Pendidikan Kurang

    f (%)

    Normal

    f (%)

    Rendah

    Tinggi

    8 (13,3) 9 (15) 17 (18,3)

    18 (30) 15 (41,7) 43 (71,7)

    Total 26 (43,3) 34 (56,7) 60 (100.0)

    Dari tabel 2x2 di atas, terdapat 8 (13,3%) responden yang berpendidikan

    rendah memiliki lingkar lengan atas yang kurang dan 18 (30%) responden yang

     berpendidikan tinggi memiliki lingkar lengan atas yang kurang.

    2.  Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Peningkatan Berat Badan per Minggu

    Tabel 5.10 Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Peningkatan Berat Badan

     per Minggu

    Peningkatan BB/ minggu Total

    f (%)

    Pendidikan Kurang

    f (%)

    Normal

    f (%)

    Rendah

    Atas

    3 (5) 14 ( 23,3) 17 (28,3)

    6 (10) 37 (61,7) 43 (71,7)

    Total 9 (15) 51 (85) 60  (100.0)

    Dari tabel 2x2 di atas, terdapat 3 (5%) responden yang berpendidikan rendah

    mengalami peningkatan berat badan yang kurang dan 6 (10%) responden yang

     berpendidikan tinggi mengalami peningkatan berat badan yang kurang.

    3.  Tabulasi Silang Sosio Ekonomi dengan Lingkar Lengan Atas

    Tabel 5.11 Tabulasi Silang Sosio Ekonomi dengan Lingkar lengan Atas

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    35/59

    31 

    LILA Total

    f (%)

    Sosio Ekonomi Kurang

    f (%)

    Normal

    f (%)

    < Rp.2,5 Juta

    ≥ Rp. 2,5 Juta

    21 (35) 30 (50) 51 (85)

    5 (8,3) 4 (6,7) 9 (15)

    Total 26 (43,3) 34 (56,7) 60 (100.0)

    Dari tabel 2x2 di atas, terdapat 21 (35%) responden yang berpendapatan

    dibawah Rp 2,5 Juta memiliki lingkar lengan atas yang kurang dan 5 (8,3%)

    responden yang berpendapatan ≥ Rp. 2,5 Juta memiliki lingkar lengan atas yang

    kurang.

    4.  Tabulasi Silang Sosio Ekonomi Dengan Peningkatan Berat Badan per Minggu

    Tabel 5.12 Tabulasi Silang Sosio Ekonomi Dengan Peningkatan Berat

    Badan per Minggu

    Peningkatan BB/ minggu Total

    f (%)

    Sosio Ekonomi Kurang

    f (%)

    Normal

    f (%)

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    36/59

    32 

    LILA Total

    f (%)

    Pengetahuan Kurang

    f (%)

    Normal

    f (%)

    Tidak baik

    Baik

    5 (8,3) 4 ( 6,7) 9 (15)

    21 (35) 30 (50) 51 (85)

    Total 26 (43,3) 34 (56,7) 60 (100.0)

    Dari tabel 2x2 di atas, terdapat 5 (8,3%) responden dengan tingkat

     pengetahuan tidak baik yang memiliki lingkar lengan atas yang kurang dan 21

    (35%) responden dengan tingkat pengetahuan baik yang memiliki lingkar lengan

    atas yang kurang

    6.  Tabulasi Silang Pengetahuan Dengan Peningkatan Berat Badan Per Minggu

    Tabel 5.14 Tabulasi Silang Pengetahuan Dengan Peningkatan Berat Badan

    Per Minggu

    Peningkatan BB/ minggu Total

    f (%)

    Pengetahuan Kurang

    f (%)

    Normal

    f (%)

    Tidak baik

    Baik

    3 (5) 6 ( 10) 9 (15)

    6 (10) 45 (75) 51 (85)

    Total 9 (15) 51 (85) 60 (100.0)

    Dari tabel 2x2 di atas, terdapat 3 (5%) responden dengan tingkat pengetahuan

    tidak baik yang mengalami peningkatan berat badan per minggu yang kurang dan

    6 (10%) responden dengan tingkat pengetahuan baik yang mengalami peningkatan

     berat badan per minggu yang kurang.

    7.  Tabulasi Silang pola makan dengan Lingkar lengan Atas

    Tabel 5.15 Tabulasi Silang pola makan dengan Lingkar lengan Atas

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    37/59

    33 

    LILA Total

    f (%)

    Energi (Kkal) Kurang

    f (%)

    Normal

    f (%)

    < 2400

    ≥ 2400 

    24 (40) 30 ( 50) 54 (90)

    2 (3,3) 4 (6,7) 6 (10)

    Total 26 (43,3) 34 (56,7) 60 (100.0)

    Dari tabel 2x2 di atas, terdapat 24 (40%) responden dengan asupan energi <

    2400 Kkal yang memiliki lingkar lengan atas yang kurang dan 2 (3,3%) responden

    dengan asupan energi ≥ 2400 Kkal yang memiliki lingkar lengan atas yang kurang. 

    8.  Tabulasi Silang Pola Makan Dengan Peningkatan Berat Badan Per Minggu

    Tabel 5.16 Tabulasi Silang Pola Makan Dengan Peningkatan Berat Badan

    Per Minggu

    Peningkatan BB/ minggu Total

    f (%)

    Energi (Kkal) Kurang

    f (%)

    Normal

    f (%)

    < 2400

    ≥ 2400 

    8 (13,3) 46 ( 76,7) 54 (90)

    1 (1,7) 5 (8,3) 6 (10)

    Total 9 (15) 51 (85) 60 (100.0)

    Dari tabel 2x2 di atas, terdapat 8 (13,3%) responden dengan asupan energi <

    2400 Kkal yang mengalami peningkatan berat badan per minggu yang kurang dan

    1 (1,7%) responden dengan asupan energi ≥ 2400 Kkal yang mengalami

     peningkatan berat badan per minggu yang kurang.

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    38/59

    34 

    5.2 Hasil Uji Analisa

    Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kualitas diet dengan status

    gizi ibu hamil pada penelitian ini, digunakan uji Fisher’s Exact Test. 

    1. Hubungan Pendidikan Dengan Ukuran Lingkar Lengan Atas

    Chi-Square Tests 

    Value Df Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .134a  1 .714

    Continuity Correctionb  .006 1 .939

    Likelihood Ratio .134 1 .715

    Fisher's Exact Test .777 .467

    Linear-by-Linear

    Association

    .132 1 .717

    N of Valid Cases 60

     Nilai significancy atau p value yang didapat adalah 0,777 dan 0,467. Nilai ini lebih

     besar 0,05 yang berarti Ho diterima, yakni tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan

    Lingkar lengan atas pada ibu hamil pada penelitian ini. 

    2. Hubungan Pendidikan Dengan Peningkatan Berat Badan Dalam Seminggu

    Chi-Square Tests 

    Value Df Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .130a  1 .718

    Continuity Correctionb  .000 1 1.000

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    39/59

    35 

    Likelihood Ratio .127 1 .722

    Fisher's Exact Test .704 .499

    Linear-by-Linear

    Association

    .128 1 .720

    N of Valid Cases 60

     Nilai significancy atau p value yang didapat adalah 0,704 dan 0,499. Nilai

    ini lebih besar 0,05 yang berarti Ho diterima, yakni tidak terdapat hubungan antara

     pendidikan dengan peningkatan berat badan per minggu pada ibu hamil pada

     penelitian ini. 

    3. Hubungan Status Ekonomi Dengan Ukuran Lingkar Lengan Atas

    Chi-Square Tests 

    Value Df Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .644a  1 .422

    Continuity Correctionb  .192 1 .662

    Likelihood Ratio .638 1 .424

    Fisher's Exact Test .482 .328

    Linear-by-Linear

    Association

    .633 1 .426

    N of Valid Cases 60

     Nilai significancy atau p value yang didapat adalah 0,482 dan 0,328. Nilai

    ini lebih besar 0,05 yang berarti Ho diterima, yakni tidak terdapat hubungan antara

    sosio ekonomi dengan Lingkar lengan atas pada ibu hamil pada penelitian ini. 

    4. Hubungan Status Ekonomi Dengan Peningkatan Berat Badan Dalam Seminggu

    Chi-Square Tests 

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    40/59

    36 

    Value Df Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .433a  1 .510

    Continuity Correctionb  .023 1 .879

    Likelihood Ratio .396 1 .529

    Fisher's Exact Test .612 .407

    Linear-by-Linear

    Association

    .426 1 .514

    N of Valid Cases 60

     Nilai significancy atau p value yang didapat adalah 0,612 dan 0,407. Nilai

    ini lebih besar 0,05 yang berarti Ho diterima, yakni tidak terdapat hubungan antara

    sosio ekonomi dengan peningkatan berat badan per minggu pada ibu hamil pada

     penelitian ini.

    5. Hubungan Pengetahuan Dengan Ukuran Lingkar Lengan Atas

    Chi-Square Tests 

    Value Df Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .644a  1 .422

    Continuity Correctionb  .192 1 .662

    Likelihood Ratio .638 1 .424

    Fisher's Exact Test .482 .328

    Linear-by-Linear

    Association

    .633 1 .426

    N of Valid Cases 60

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    41/59

    37 

     Nilai significancy atau p value yang didapat adalah 0,482 dan 0,328. Nilai

    ini lebih besar 0,05 yang berarti Ho diterima, yakni tidak terdapat hubungan antara

     pengetahuan dengan Lingkar lengan atas pada ibu hamil pada penelitian ini. 

    6. Hubungan Pengetahuan Dengan Peningkatan Berat Badan Dalam Seminggu

    Chi-Square Tests 

    Value Df Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square 2.791a  1 .095

    Continuity Correctionb  1.356 1 .244

    Likelihood Ratio 2.322 1 .128

    Fisher's Exact Test .125 .125

    Linear-by-Linear

    Association

    2.745 1 .098

    N of Valid Cases 60

     Nilai significancy atau p value yang didapat adalah 0,125 dan 0,125. Nilai

    ini lebih besar 0,05 yang berarti Ho diterima, yakni tidak terdapat hubungan antara

     pengetahuan dengan peningkatan berat badan per minggu pada ibu hamil pada

     penelitian ini.

    7.Hubungan Pola Makan Dengan Ukuran Lingkar Lengan Atas

    Chi-Square Tests 

    Value Df Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .271a  1 .602

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    42/59

    38 

    Continuity Correctionb  .008 1 .931

    Likelihood Ratio .278 1 .598

    Fisher's Exact Test .689 .472

    Linear-by-Linear

    Association

    .267 1 .605

    N of Valid Cases 60

     Nilai significancy atau p value yang didapat adalah 0.689 dan 0.472. Nilai ini lebih

     besar 0,05 yang berarti Ho diterima, yakni tidak terdapat hubungan antara pola makan

    dengan Lingkar lengan atas pada ibu hamil pada penelitian ini. 

    8. Hubungan Pola Makan Dengan Peningkatan Berat Badan Dalam Seminggu

    Chi-Square Tests 

    Value Df Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .015a  1 .904

    Continuity Correctionb  .000 1 1.000

    Likelihood Ratio .014 1 .905

    Fisher's Exact Test 1.000 .640

    Linear-by-LinearAssociation

    .014 1 .905

    N of Valid Cases 60

     Nilai significancy atau p value yang didapat adalah 1,000 dan ,640. Nilai ini

    lebih besar 0,05 yang berarti Ho diterima, yakni tidak terdapat hubungan antara pola

    makan dengan peningkatan berat badan per minggu pada ibu hamil pada penelitian

    ini. 

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    43/59

    39 

    5.3 Pembahasan

    5.3.1. Tingkat pendidikan

    Berdasarkan penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan antara tingkat

    pendidikan dengan status gizi pada ibu hamil di Kecamatan Medan Amplas. Hal ini

    berbeza dengan penelitian yang dilakukan oleh Iwona Bojar et al, di Polandia pada tahun

    2011 terdapat hubungan yang signifikan pada wanita hamil yang menjalani pendidikan

    SMP dan SMA. Mereka mempunyai kualitas diet yang lebih baik dibandingkan dengan ibu

    hamil yang hanya mengikuti pendidikan sampai SD saja maupun yang tidak memiliki

    pendidikan. (Iwona, 2011). 

    5.3.2. Sosial ekonomi

    Berdasarkan penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan antara status

    ekonomi dengan status gizi pada ibu hamil di Kecamatan Medan Amplas hal ini sesuai

    dengan penelitian pada ahun 2013 dengan total subjek 98 orang didapati bahwa tidak

    terdapat hubungan status sosial dengan status gizi (Muslihah, 2013). Namun pada

    penelitian yang dilakukan oleh Fowless pada tahun 2011 di Amerika Serikat, didapati

    wanita hamil dengan sosioekonomi yang rendah mempunyai pengetahuan yang lebih

    akurat tentang jumlah hidangan makanan yang dianjurkan (buah-buahan, sayur-sayuran,

    daging, dan produk susu) dan mengkonsumsi daging dan produk susu pada jumlah yang

    lebih akurat dibandingkan dengan wanita hamil dengan status sosioekonomi yang lebih

    tinggi. Ini dikarenakan pada tiap kunjungan ke bidan, wanita hamil ini diberi penjelasanyang lengkap tentang nutrisi. Sedangkan wanita hamil dengan sosioekonomi yang lebih

    tinggi mengeluhkan bahwa mereka tidak lagi diberikan edukasi nutrisi selama kehamilan

    setelah kunjungan pertama kehamilan di dokter kandungan pribadi

    ( Fowless, 2011).

    5.3.3. Tingkat Pengetahuan

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    44/59

    40 

    Dari penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

    status gizi ibu hamil. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh anastasia et

    al di puskesmas bahu kota Manado pada tahun 2013 terhadap ibu hamil dengan total

    subjek 40 orang, didapati bahwa adanya hubungan pengetahuan ibu hamil dengan status

    gizi selama kehamilan hasil pengetahuan baik. (Anastasia et al, 2013)

    5.3.4. Pola makan

    Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara pola makan denganstatus gizi ibu hamil. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Fowless pada tahun

    2011 di Amerika Serikat dengan 118 wanita hamil sebagai sampel. Didapati pola makan

    mempengaruhi kualitas diet ibu hamil dan selanjutnya akan berefek terhadap status gizi

    ibu hamil. Pola makan yang tidak baik seperti tidak makan pada waktunya dan sering

    makan di restoran makanan segera sangat mempengaruhi kualitas diet. Ibu hamil yang

    lebih sedikit mengkonsumsi buah-buahan dan makanan yang mengandungi total kalori

    yang banyak memiliki kualitas diet yang buruk (Fowless, 2011).

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    45/59

    41 

    BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1 Kesimpulan

    Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

    1.  Pendidikan terakhir ibu hamil paling banyak ditemukan pada tingkat SMA

    yaitu sebanyak 42 orang (70%).

    2.  Pendapatan keluarga perbulan paling banyak ditemukan antara Rp. 1 juta –  

    Rp. 2.5 juta yaitu sebanyak 51 orang (85%).

    3.  Tingkat pengetahuan ibu hamil paling banyak ditemukan pada tingkat

    cukup yaitu sebanyak 26 orang (43,3%).

    4.  Pola makan ibu hamil paling banyak ditemukan pada asupan energi

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    46/59

    42 

    11. Pada penelitian ini, tidak ditemukan hubungan antara kualitas diet

    (pendidikan, sosio ekonomi, pengetahuan, dan pola makan) dengan status

    gizi (LILA dan peningkatan BB per minggu) pada ibu hamil di Kecamatan

    Medan Amplas.

    6.2 Saran

    Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan, maka dapat diungkapkan beberapa

    saran yang mungkin bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini,

    yaitu :

    1.  Bagi ibu hamil yaitu dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang

    kualitas diet dan dampaknya terhadap status gizi ibu hamil.

    2.  Bagi petugas kesehatan agar dapat sering turun ke lapangan untuk memberikan

     penyuluhan dan informasi tentang gizi yang sehat terhadap ibu yang hamil,

     promosi kesihatan ini harus dilakukan secara rutin minimal sebulan sekali.

    3.  Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah baik penelitian, dengan

    meningkatkan jumlah sampel dan memperpanjang periode penelitian.

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    47/59

    43 

    DAFTAR PUSTAKA

    1.  Aisyah Susanti, Rusnoto, Nur Asiyah. Budaya Pantang Makan, Status

    Ekonomi dan Pengetahuan Zat Gizi Ibu Hamil Trimester II dengan

    Status Gizi. 2013.

    2.  Almatsier S. 2004.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka

    Utama. Jakarta. Hal. 290-2

    3.  Anastasia et al., 2013.Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan

    Status Gizi Selama Kehamilan di Puskesmas Bahu Kota Manado, Ejurnal

    Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

    4.  David H. Simanjuntak dan Etti Sudaryati. 2013. Gizi Pada Ibu Hamil Dan

    Menyusui. Universitas Sumatera Utara. Hal: 78-82

    5.  Depkes RI. 2000. Pedoman Umum Gizi Seimbang (Panduan Untuk

    Petugas). Jakarta: Departemen Kesehatan

    6.  Depkes RI. 2005. Anemia Gizi dan Tabelt Tambah Darah (TTD) untuk

    Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat. Dorektorat

    Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan Republik

    Indonesia.

    7.  Depkes RI. 2003. Program Penanggulangan Anemia pada Wanita Usia

    Subur (WUS). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

    8.  Depkes RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta: Departemen

    Kesehatan.

    9.  Fowles. 2011. Predictors of Dietary Quality in Low-Income Pregnant

    Women: A Path Analysis, Nurs Res, 60(5): 286 – 294

    10. Gao Hayue et al. 2013. Dietary Intake and Food Habits of Pregnant Women

    Residing in Urban and Rural Areas of Deyang City, Sichuan Province,

    China. Nutrients, Vol. 5,2933-2954

    11. Hermawan, Ayu. 2009. Solusi Sehat Seputar Kehamilan. PT

    Agromedia Pustaka. Jakarta

    12. I Dewa Nyoman, Supariasa, et al. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku

    Kedokteran EGC.

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    48/59

    44 

    13. Minister of Health Canada. Prenatal Nutrition Guidelines for Health

    Professionals: Gestational Weight Gain. Health Canada. 2010. Cited from:

    http://www.hc-sc.gc.ca/fn-an/alt_formats/pdf/nutrition/prenatal/ewba-

    mbsa-eng.pdf

    14. Muslihah dkk, Kualitas Diet dan Hubungannya dengan Pengetahuan Gizi,

    Status Sosial Ekonomi dan Status Gizi, Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2013,

    8(1): 71 — 76

    15. MOST, USAID Micronutrient Program. 2004. A Strategic Approach to

    anemia Control Program. MOST, USAID, Micronutrient Program,

    Arlington, Virginia, USA.

    16.  Nasional Pangan dan Gizi VI, 1998. Pangan dan Gizi Masa Depan:

    Meningkatkan Produktifitas dan Daya Saing Bangsa. Jakarta.

    17. Riskesdas. 2007. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)

    2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen

    Kesehatan Republik Indonesia

    18. Riskesdas. 2013. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)

    2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen

    Kesehatan Republik Indonesia.

    19. Sediaoetama. 2010. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian

    Rakjat

    20. Sjahmien, Moehji. 2003 Ilmu gizi I: Penanggulangan gizi buruk. Jakarta:

    Papas Sinar Sinanti Bhratara.

    21. Sitorus, Ronald H. et al . 1999. Pedoman Perawatan Kesehatan Ibu dan Janin

    Selama Kehamilan.

    22. U.Ramakrishnan et al., 2012. Effect of Woman’s Nutrition before and

    during early pregnancy on matenal and infant outcomes : A systematic

    review. Blackwell Publishing Ltd, Pediatric and Perinatal Epidemiology. 26

    (Suppl 1);285-301.

    23. World Health Organization (WHO). WHO Global Database on Anaemia.

    Geneva, World Health Organization, 2008.

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    49/59

    45 

    Lampiran

    pendidikan 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    SD 4 6.7 6.7 6.7

    SMP 13 21.7 21.7 28.3

    SMA 42 70.0 70.0 98.3

    PT 1 1.7 1.7 100.0

    Total 60 100 100.0

    Pendapatan 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    1jt-2,5jt 51 85.0 85.0 85.0

    >2,5 9 15.0 15.0 100.0

    Total 60 100 100.0

    Peng_kEl 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    1.00 6 10.0 10.0 10.0

    2.00 3 5.0 5.0 15.0

    3.00 26 43.3 43.3 58.3

    4.00 25 41.7 41.7 100.0

    Total 60 100 100.0

    Energikkal 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    1.00 54 90.0 90.0 90.0

    2.00 6 10.0 10.0 100.0

    Total 60 100 100.0

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    50/59

    46 

    q1 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    1 1.6 1.6 1.6

    1 54 88.5 88.5 90.2

    0 3 4.9 4.9 95.1

    0 1 1.6 1.6 96.7

    0 2 3.3 3.3 100.0

    Total 61 100.0 100.0

    q2 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    1 36 60.7 60.7 60.7

    0 22 36.1 36.1 96.7

    0 1 1.6 1.6 98.4

    0 1 1.6 1.6 100.0

    Total 60 100.0 100.0

    q3 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    1 55 91.8 91.8 91.8

    0 1 1.6 1.6 93.4

    0 2 3.3 3.3 96.7

    0 2 3.3 3.3 100.0

    Total 60 100.0 100.0

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    51/59

    47 

    q4 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    1 41 68.9 68.9 68.9

    0 11 18.0 18.0 86.9

    0 4 6.6 6.6 93.4

    0 4 6.6 6.6 100.0

    Total 60 100.0 100.0

    q5 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    0 5 9.8 9.8 9.8

    1 52 85.2 85.2 95.1

    0 3 4.9 4.9 100.0

    Total 60 100.0 100.0

    q6 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    1 27 45.9 45.9 45.9

    0 1 1.6 1.6 47.5

    0 30 49.2 49.2 96.7

    0 2 3.3 3.3 100.0Total 60 100.0 100.0

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    52/59

    48 

    q7 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    0 5 9.8 9.8 9.8

    1 53 86.9 86.9 96.7

    0 2 3.3 3.3 100.0

    Total 60 100.0 100.0

    q8 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    0 3 6.6 6.6 6.6

    0 20 32.8 32.8 39.3

    1 37 60.7 60.7 100.0

    Total 60 100.0 100.0

    q9 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    0 9 16.4 16.4 16.4

    0 18 29.5 29.5 45.9

    1 32 52.5 52.5 98.4

    0 1 1.6 1.6 100.0

    Total 60 100.0 100.0

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    53/59

    49 

    q10 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    0 7 13.1 13.1 13.1

    1 38 62.3 62.3 75.4

    0 5 8.2 8.2 83.6

    0 10 16.4 16.4 100.0

    Total 60 100.0 100.0

    pengetahuan * BBds Crosstabulation 

    BBds Total

    1 2

    pengetahuan

    1

    Count 3 6 9

    % within pengetahuan 33.3% 66.7% 100.0%

    % within BBds 33.3% 11.8% 15.0%

    2

    Count 6 45 51

    % within pengetahuan 11.8% 88.2% 100.0%

    % within BBds 66.7% 88.2% 85.0%

    Total

    Count 9 51 60

    % within pengetahuan 15.0% 85.0% 100.0%

    % within BBds 100.0% 100.0% 100.0%

    Pengetahuan * LILA Crosstabulation 

    LILA Total

    1 2

    Pengetahuan

    1Count 5 4 9

    % within Pengetahuan 55.6% 44.4% 100.0%

    2Count 21 30 51

    % within Pengetahuan 41.2% 58.8% 100.0%

    TotalCount 26 34 60

    % within Pengetahuan 43.3% 56.7% 100.0%

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    54/59

    50 

    pengetahuan * BBds Crosstabulation BBds Total

    1 2

    pengetahuan

    1

    Count 3 6 9

    % within pengetahuan 33.3% 66.7% 100.0%

    % within BBds 33.3% 11.8% 15.0%

    2

    Count 6 45 51

    % within pengetahuan 11.8% 88.2% 100.0%

    % within BBds 66.7% 88.2% 85.0%

    Total

    Count 9 51 60

    % within pengetahuan 15.0% 85.0% 100.0%

    % within BBds 100.0% 100.0% 100.0%

    pendidikan * BBds Crosstabulation 

    BBds Total

    1 2

    pendidikan

    1Count 3 14 17

    % within pendidikan 17.6% 82.4% 100.0%

    2Count 6 37 43

    % within pendidikan 14.0% 86.0% 100.0%

    TotalCount 9 51 60

    % within pendidikan 15.0% 85.0% 100.0%

    pendidikan * LILA Crosstabulation 

    LILA Total

    1 2

    pendidikan

    1Count 8 9 17

    % within pendidikan 47.1% 52.9% 100.0%

    2Count 18 25 43

    % within pendidikan 41.9% 58.1% 100.0%

    TotalCount 26 34 60

    % within pendidikan 43.3% 56.7% 100.0%

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    55/59

    51 

    Pengetahuan * LILA Crosstabulation 

    LILA Total

    1 2

    Pengetahuan

    1Count 5 4 9

    % within Pengetahuan 55.6% 44.4% 100.0%

    2Count 21 30 51

    % within Pengetahuan 41.2% 58.8% 100.0%

    TotalCount 26 34 60

    % within Pengetahuan 43.3% 56.7% 100.0%

    SosioEconomi * BB Crosstabulation 

    BB Total

    1 2

    SosioEconomi

    1Count 7 44 51

    % within SosioEconomi 13.7% 86.3% 100.0%

    2Count 2 7 9

    % within SosioEconomi 22.2% 77.8% 100.0%

    TotalCount 9 51 60

    % within SosioEconomi 15.0% 85.0% 100.0%

    SosioEconomi * LILA Crosstabulation 

    LILA Total

    1 2

    SosioEconomi

    1Count 21 30 51

    % within SosioEconomi 41.2% 58.8% 100.0%

    2Count 5 4 9

    % within SosioEconomi 55.6% 44.4% 100.0%

    TotalCount 26 34 60

    % within SosioEconomi 43.3% 56.7% 100.0%

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    56/59

    52 

    PolaMakan * BB Crosstabulation 

    BB Total

    1 2

    PolaMakan

    1Count 8 46 54

    % within PolaMakan 14.8% 85.2% 100.0%

    2Count 1 5 6

    % within PolaMakan 16.7% 83.3% 100.0%

    TotalCount 9 51 60

    % within PolaMakan 15.0% 85.0% 100.0%

    PolaMakan * LILA Crosstabulation 

    LILA Total

    1 2

    PolaMakan

    1Count 24 30 54

    % within PolaMakan 44.4% 55.6% 100.0%

    2Count 2 4 6

    % within PolaMakan 33.3% 66.7% 100.0%

    TotalCount 26 34 60

    % within PolaMakan 43.3% 56.7% 100.0%

    Chi-Square Tests 

    Value df Asymp. Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .015a  1 .904

    Continuity Correctionb  .000 1 1.000

    Likelihood Ratio .014 1 .905

    Fisher's Exact Test 1.000 .640

    Linear-by-Linear

     Association

    .014 1 .905

    N of Valid Cases 60

    a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .90.

    b. Computed only for a 2x2 table

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    57/59

    53 

    Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .271a  1 .602

    Continuity Correctionb  .008 1 .931

    Likelihood Ratio .278 1 .598

    Fisher's Exact Test .689 .472

    Linear-by-Linear

     Association

    .267 1 .605

    N of Valid Cases 60

    a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.60.

    b. Computed only for a 2x2 table

    Chi-Square Tests 

    Value df Asymp. Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .433a  1 .510

    Continuity Correctionb

      .023 1 .879

    Likelihood Ratio .396 1 .529

    Fisher's Exact Test .612 .407

    Linear-by-Linear

     Association

    .426 1 .514

    N of Valid Cases 60

    a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.35.

    b. Computed only for a 2x2 table

    Chi-Square Tests 

    Value df Asymp. Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .644a  1 .422

    Continuity Correctionb  .192 1 .662

    Likelihood Ratio .638 1 .424

    Fisher's Exact Test .482 .328

    Linear-by-Linear

     Association

    .633 1 .426

    N of Valid Cases 60

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    58/59

    54 

    a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.90.

    b. Computed only for a 2x2 table

    Chi-Square Tests 

    Value df Asymp. Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .130a  1 .718

    Continuity Correctionb  .000 1 1.000

    Likelihood Ratio .127 1 .722

    Fisher's Exact Test .704 .499

    Linear-by-Linear

     Association

    .128 1 .720

    N of Valid Cases 60

    a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.55.

    b. Computed only for a 2x2 table

    Chi-Square Tests 

    Value df Asymp. Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .134a  1 .714

    Continuity Correctionb  .006 1 .939

    Likelihood Ratio .134 1 .715

    Fisher's Exact Test .777 .467

    Linear-by-Linear

     Association

    .132 1 .717

    N of Valid Cases 60

    a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.37.

    b. Computed only for a 2x2 table

  • 8/20/2019 Hubungan Kualitas Diet Dengan Status Gizi Ibu Hamil

    59/59

    55 

    Chi-Square Tests 

    Value df Asymp. Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square 2.791a  1 .095

    Continuity Correctionb  1.356 1 .244

    Likelihood Ratio 2.322 1 .128

    Fisher's Exact Test .125 .125

    Linear-by-Linear

     Association

    2.745 1 .098

    N of Valid Cases 60

    a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.35.

    b. Computed only for a 2x2 table

    Chi-Square Tests 

    Value df Asymp. Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .644a

      1 .422Continuity Correctionb  .192 1 .662

    Likelihood Ratio .638 1 .424

    Fisher's Exact Test .482 .328

    Linear-by-Linear

     Association

    .633 1 .426

    N of Valid Cases 60

    a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.90.

    b. Computed only for a 2x2 table