HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

18
HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : MEGA EKA PRATIWI J 310 141 037 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Transcript of HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN

KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD

SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

MEGA EKA PRATIWI

J 310 141 037

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

Ii

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

ii

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

iii

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN

KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD

SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK

Pengetahuan gizi yang baik merupakan faktor yang sangat penting dalam

menentukan sikap dan perilaku seseorang terhadap makanan. Begitu halnya

dengan pasien jantung rawat inap yang mempunyai pengetahuan baik

mengenai diet jantung akan menghabiskan makanan yang disediakan oleh

rumah sakit. Salah satu upaya dari pelayanan gizi rumah sakit dalam rangka

pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada

pasien jantung. bertujuan untuk memberikan terapi diet yang sesuai dengan

kondisi pasien untuk mempercepat proses penyembuhan. Karakteristik dari

diet jantung yaitu energi cukup, protein cukup, lemak sedang dan rendah

garam sehingga mempengaruhi cita rasa. Kepuasan pasien terhadap

penyelenggaraan makanan dapat diidentifikasi dari sisa makanan. Dalam

upaya penyelenggaraan makanan pada makanan lunak pada kenyataannnya

masih dijumpai keluhan pasien tentang makanan yang disajikan Tujuan dari

penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan diet jantung dengan

kepuasan pasien rawat inap kelas III. Jenis penelitian ini adalah

observasional dengan rancangan penelitian crossectional. Subjek penelitian

adalah 31 pasien rawat inap kelas III yang mendapatkan diet jantung dalam

bentuk lunak atau bubur dipilih menggunakan consequtive sampling.

Pengetahuan diet jantung diperoleh melalui kuesioner dan kepuasan diperoleh

melalui form comstock sisa makanan. Analisis data yang digunakan pada

penelitian ini menggunakan uji analisis Ranks Spearman.Tingkat

pengetahuan subjek sebagian besar berpengetahuan kurang sebesar 80%.

Subjek dengan sisa makanan banyak terdapat pada jenis makanan pokok atau

bubur sebesar 77 % serta sayur sebesar 83.9 %. Hasil uji bivariat

menunjukkan bahwa pengetahuan diet jantung berhubungan dengan sisa

makanan bubur (p=0.002) dan sayur (p=0.03) dan tidak ada hubungan

pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan lauk hewani (p=0.54), lauk

nabati (p=0.25), buah (p=0.21) dan snack (p=0.94) Terdapat hubungan

pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan bubur dan sayur dan tidak ada

hubungan pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan lauk hewani, laik

nabati buah dan snack

Kata kunci: Pengetahuan diet jantung. Kepuasan pasien

Abstract

Good knowledge of nutrition is a very important factor in determining

person's attitude and behavior toward food. Hospitalized heart disease

patients who have a good knowledge about heart disease diet will finish food

that provided by hospital. One of the efforts of hospital nutrition services in

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

2

order to achieve optimal nutritional status through the provision of heart

disease diet for heart patients. This aims to provide an appropriate diet

therapy related to the patient's condition to accelerate the healing process.

Characteristics of heart disease diet is enough energy, enough protein,

moderate fat and low salt thus affecting the taste. Patients’ satisfaction of the

food sevice can be identified by food waste. In fact, patients still complaint

about the soft food that is served in the hospital. The purpose of this study

was to determine the relationship between knowledge of heart disease diet

and hospital patients satisfaction at class III Surakarta hospital. This type of

research was observational with cross sectional design. Subjects were 31

patients who received heart disease diet class III in the form of soft or puree

food. Subjects were obtained through consequtive sampling. Knowledge of

heart disease diet was obtained through questionnaires and patients

satisfaction obtained through Comstock plate waste form. Analysis of the data

in this study using Spearman Ranks test. The level of knowledge of most of

the subject was less knowledge 80%. Most of food waste was staple food or

puree vegetables wich amounted for 77% and 83.9% respectively. The results

of bivariate test showed that knowledge of heart disease diet related with

meal porridge waste (p = 0.002) and vegetables waste (p = 0:03) and there

was no relation between knowledge of heart disease diet and animal protein

waste (p = 0.54), plant protein waste (p = 0.25) , fruit waste (p = 0.21) and

snacks waste (p = 0.94). There was a relationship between knowledge of heart

disease diet and porridge and vegetables waste and there was no relation

between knowledge of heart disease diet and animals and plant protein waste,

fruit waste, and snacks waste.

Keywords: Knowledge heart diet. patients satisfaction

1. PENDAHULUAN

Masalah kesehatan dirawat inap juga dapat dipicu oleh pengetahuan gizi yang

dimiliki pasien. Masalah pengetahuan dan memperoleh informasi tentang gizi

seimbang belum diperhatikan oleh sebagian masyarakat. Seseorang yang

memiliki banyak informasi mengenai penting pengetahuan gizi tentunya

memiliki perilaku yang berbeda dalam hal menentukan bahan makanan yang

cocok untuk dirinya dibandingkan dengan seorang yang sedikit bahkan tidak

memiliki pengetahuan gizi. Adanya pengetahuan gizi yang baik merupakan

faktor yang sangat penting dalam menentukan sikap dan perilaku seseorang

terhadap makanan. Begitu halnya dengan pasien jantung rawat inap yang

mempunyai pengetahuan mengenai diet jantung baik akan menghabiskan

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

3

makanan yang disediakan oleh rumah sakit karena telah mengetahui manfaat

dari diet jantung (Soediaoetomo, 2000)

Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang

berupaya untuk mencapai pemulihan penderita. Pelayanan gizi rumah sakit

disesuaikan dengan keadaan pasien, berdasarkan keadaan klinis, status gizi

dan status metabolisme tubuh paisen. Salah satu upaya dari pelayanan gizi

rumah sakit dalam rangka pencapaian status gizi yang optimal melalui

pemberian diet jantung kepada pasien jantung. Tujuan dari kegiatan ini

adalah memberikan terapi diet yang sesuai dengan kondisi pasien dalam

upaya mempercepat proses penyembuhan dan mempersingkat lama

perawatan (Depkes RI. 2003)

Menurut Almatsier (2004) karakteristik dari diet jantung yaitu energi

cukup, protein cukup, lemak sedang dan rendah garam. Karakteristik tersebut

sangat mempengaruhi cita rasa dari makanan dengan diet jantung,

Karakteristik diet jantung menjadikan makanaan dengan diet jantung

mempunyai cita rasa yang kurang baik.

Kepuasan pasien terhadap penyelenggaraan makanan dapat

diidentifikasi dari ekspetasi produk (sisa makanan) dan persepsi pasien

terhadap kualitas pelayanan (uji subjektif) serta kekurangan nutrisi atau gizi

(uji sensorik). Kekurangan atau gizi pada pasien dapat menjadi suatu faktor

yang dapat meningkatkan morbiditas, panjangnya hari rawat dan biaya.

Karenanya secara spesifik pada pelaksanaan praktek penyelenggaraan

makanan rumah sakit dapat terukur, salah satunya melaui sisa makanan

pasien (Menkes, 2008)

Menurut Instalasi Gizi RSCM dan Asosiasi Dietesien Indonesia (2008)

Standar makanan umum rumah sakit terdiri dari makanan biasa, makanan

makanan lunak, makanan saring dan makanan cair. Dalam upaya

penyelenggaraan makanan termasuk makanan lunak pada kenyataannnya

masih dijumpai keluhan pasien tentang makanan yang disajikan.

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

4

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan rancangan

penelitian crossectional. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan

April sampai dengan Mei 2016 di instalasi rawat inap RSUD Surakarta.

Sampel penelitian ini ialah 31 pasien rawat inap kelas III. Penentuan sampel

dilakukan dengan metode consequtive sampling yaitu mengambil sampel

berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi hingga sampel terpenuhi. Data

identitas subjek penelitian ditanyakan langsung, data pengetahuan diet

jantung diperoleh dengan kuesioner dan data kepuasan pasien dinilai secara

objektif dengan sisa makanan diperoleh dengan form Comstock sisa makanan

selama 2 hari. Uji kenormalan menggunakan uji nonparametrik Descriptive

Statistic pada kolom Shapiro Wilk. Uji bivariat menggunakan uji hubungan

Rank Spearman.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Surakarta, Terdapat 30 bed yang

terbagi dalam 5 ruangan Rawat Inap di kelas III yaitu ruang Dahlia 4, Dahlia

5, Dahlia 7, Boegenvil 1 dan Boegenvil 2, dan disetiap masing masing

ruangan terdapat 6 bed yang disediakan untuk pasien rawat inapSetiap

ruangan dilengkapi dengan satu buah televisi yang di letakkan pada dinding

atas ruangan dan horden berwarna putih yang berguna untuk memisahkan bed

yang satu dengan yang lainnya.Sebagian besar pasien yang menempati kelas

perawatan kelas III yaitu pasien yang menggunakan BPJS.

3.1 Karakteristik Responden Penelitian

Distribusi karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Distribusi Karakterikstik Subjek Penelitian

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Jenis Kelamin

Laki laki

Perempuan

21

10

67.7

32.3

Usia:

19-29 tahun

30-49 tahun

50-64 tahun

68-80 tahun

1

6

9

15

3.2

19.4

29.0

48.4

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

5

Pendidikan:

Tidak sekolah

Lulus SD

Lulus SMP

Lulus SMA

6

10

7

8

19.4

32.0

22.6

25.8

Pekerjaan:

PNS

Wiraswasta

Karyawan Swasta

Buruh

Tidak

Bekerja/IRT/Pensiunan

0

5

7

4

15

0

16.1

22.6

12.9

48.4

Berdasarkan Tabel 1, hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pada

responden laki laki sebanyak 67.7%.Sebagian besar usia responden

penelitian antara 68-80 tahun sebanyak 48.8%. Sebagian besar berada pada

pendidikan lulusan SD sebanyak 32.0%. Pekerjaan subjek penelitian sebagian

besar tidak bekerja/pensiunan atau ibu rumah tangga sebanyak 48.4 %.

3.2 Distribusi Pengetahuan Diet Jantung Responden Penelitian

Pengetahuan diet jantung responden penelitian dapat dilihat pada Tabel 2

berikut ini:

Tabel 2

Distribusi Asupan Magnesium pada Subjek Penelitian

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Pengetahuan Diet Jantung

Baik

Kurang

6

25

19.4

80.6

Responden penelitian sebagian besar memiliki pengetahuan diet jantung

dalam kategori pengetahuan kurang sebanyak 80.6%. Dari hasil kuesioner

pada 31 pasien jantung diperoleh nilai minimal skor untuk pengetahuan diet

jantung yaitu 41%, skor tertinggi 100% , rata rata skor pengetahuan diet

jantung 63,13% dan standar deviasi 17,89%

Berdasarkan hasil penelitian kuesioner tentang pengetahuan diet jantung

diperoleh responden banyak menjawab dengan jawaban salah yaitu mengenai

pemilihan bahan makanan untuk yang boleh dan tidak boleh untuk penderita

jantung serta sumber sumber zat gizi pada bahan makanan yang dianjurkan

untuk penderita jantung.

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

6

3.3 Distribusi Kepuasan Pasien Responden Penelitian

Menurut Jenis Makanan

Distribusi kepuasan pasien menurut jenis makanan dapat dilihat pada Tabel 3

dibawah ini :

Tabel 3

Distribusi Kepuasan Pasien Menurut Jenis Makanan

Jenis Makanan Sisa Makanan

Sedikit (≤ 20 %)

Sisa Makanan Banyak

(> 20%)

Bubur

Lauk Hewani

Lauk Nabati

Sayur

Buah

Snack

n % n %

7

22

14

5

31

30

22.6

71.0

45.2

16.1

100

96.8

24

9

17

26

0

1

77.4

29

54.8

83.9

0

3.2

Pada tabel 3 menunjukkan rata - rata sisa makanan pasien bersisa banyak (>

20%) pada jenis makanan pokok atau bubur dan sayur Bubur yaitu bersisa

77.4%, serta sayur bersisa 83.9%. Sisa makanan banyak terdapat pada

makanan pokok atau bubur. Kemungkinan dikarenakan bubur tidak sesuai

dengan kebiasaan makan responden yang lebih sering mengkonsumsi nasi.

responden tidak menghabiskan bubur dan tidak berselera untuk

menghabiskan makanan kemungkinan karena tekstur bubur yang lebih

lembut dan lebih lunak dari pada nasi yang membuat responden tidak

menghabiskan bubur. Sedangkan sisa makanan untuk jenis makanan sayur

sebagian besar pasien kemungkinan tidak menyukai dengan rasa jenis

makanan sayur yang tidak sesuai dengan selera pasien yaitu dengan rasa

sayur yang hambar karena kurang garam. Hal ini dikarenakan rendah garam

dan lemak sedang merupakan karakteristik dari diet jantung, dengan

karakteristik tersebut, akan mempengaruhi cita rasa dari makanan dengan diet

jantung. Cita rasa yang kurang enak. Sehingga pasien tidak menghabiskan

makanan yang disajikan.

Menurut Waktu Makan

Distribusi kepuasan pasien menurut jenis makanan dapat dilihat pada gambar

1dibawah ini :

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

7

Gambar 1 Distribusi Kepuasan Pasien Menurut Waktu Makan

Waktu penyajian makan dibagi menjadi 3 waktu yaitu makan pagi pada pukul

07.00 WIB, makan siang pada pukul 12.00 WIB dan makan malam pada

pukul 17.00 WIB. Berdasarkan pada gambar 4 dapat disimpulkan bahwa

responden yang menyisakan makanan yang termasuk kedalam kategori paling

banyak yaitu pada waktu penyajian makan pada malam hari yaitu sebesar

80.6% berdasarkan wawancara dengan pasien, berdasarkan wawancara

dengan pasien, hal ini disebabkan penyajian makan malam di RSUD

Surakarta pada pukul 17.00 WIB sedangkan pasien belum lapar dan juga

tidak terbiasa makan malam pada pukul 17.00 WIB sedangkan pengambilan

plato sisa makan malam di RSUD Surakarta yaitu pada pukul 18.00 WIB.

Setelah Pengambilan plato sisa makan malam pada pukul 18.00 WIB RSUD

Surakarta tidak lagi menyediakan makanan buat pasien hal ini memicu pasien

untuk membeli makanan dari luar rumah sakit dan juga berdasarkan

pengamatan peneliti,pada malam hari banyak keluarga yang datang

menjenguk dan membawakan makanan untuk pasien sehingga pasien tidak

menghabiskan makanannya.

3.4 Pengetahuan Diet jantung Dengan Kepuasan Pasien

Pengetahuan Diet Jantung Denga Sisa Makanan Bubur

Hubungan Pengetahuan Diet Jantung Dengan Sisa Makanan Bubur dapat

dilihat pada Tabel 4 dibawah ini :

48.4

61.3

19.4

51.6

38.7

80.6

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pagi Siang Malam

Sedikit Banyak

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

8

Tabel 4

Hubungan Pengetahuan Diet jantung Dengan Sisa Makanan Bubur

Variabel Mean St.Deviasi Median Max Min *p

Pengetahuan Diet Jantung

Sisa makanan Bubur

63.15

34.30

17.87

22.87

58.33

25

100

75

41

8.3

0.002

*Uji Rank Spearman

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji statistik Ranks Spearman pada

tabel 4 menunjukkan nilai p = 0.002 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan bubur pada pasien

rawat inap kelas III di RSUD Surakarta.

Pada hasil analisis distribusi pengetahuan diet jantung dapat diketahui bahwa

persentase pengetahuan responden yang termasuk dalam kategori

pengetahuan baik sebanyak 6 responden (19.4%) dan responden yang

termasuk dalam kategori pengetahuan kurang sebanyak 25 responden

(80.6%) dan analisis distribusi sisa makanan bubur sebanyak 24 responden

(77.4%) termasuk dalam kategori sisa makanan banyak dan sebanyak 7

responden (22.6%) termasuk dalam kategori sisa makanan sedikit. Dapat

dikatakan bahwa responden dengan pengetahuan baik mempunyai sisa

makanan dalam kategori sedikit karena menurut Soediaoetomo (2000)

Adanya pengetahuan gizi yang baik merupakan faktor yang sangat penting

dalam menentukan sikap dan perilaku seseorang terhadap makanan. Begitu

halnya dengan pasien jantung rawat inap yang mempunyai pengetahuan

mengenai diet jantung baik akan berperilaku menghabiskan makanan bubur

yang disediakan oleh rumah sakit karena telah mengetahui manfaat dari diet

jantung yang dapat mempercepat proses penyembuhan dan mempersingkat

waktu perawatan.

3.5 Pengetahuan Diet Jantung Dengan Sisa Makanan Lauk Hewani

Hubungan Pengetahuan Diet Jantung Dengan Sisa Makana lauk Hewani

Dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini:

Tabel 5

Hubungan Pengetahuan Diet jantung Dengan Sisa Makanan Lauk Hewani

Variabel Mean St.Deviasi Median Max Min *p

Pengetahuan Diet Jantung

Sisa makanan Hewani

63.15

16.08

17.87

22.87

58.33

12.5

100

75

41

8.3

0.54

*Uji Rank Spearman

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

9

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji statistik Ranks Spearman pada

tabel 5 menunjukkan nilai p = 0.54 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

tidak ada hubungan pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan lauk

hewani pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Surakarta.

Pada hasil analisis distribusi pengetahuan diet jantung dapat diketahui bahwa

persentase pengetahuan responden yang termasuk dalam kategori

pengetahuan baik sebanyak 6 responden (19.4%) dan responden yang

termasuk dalam kategori pengetahuan kurang sebanyak 25 responden

(80.6%) dan analisis distribusi sisa makanan lauk hewani yaitu sebanyak 9

responden (29.0%) termasuk dalam kategori sisa makanan banyak dan

sebanyak 22 responden (71.0%) termasuk dalam kategori sisa makanan

sedikit. Dapat dikatakan hampir sebagian besar pasien menghabiskan

makanan jenis lauk hewani.Hal ini kemungkinan berdasarkan hasil

wawancara dengan beberapa responden, responden menyukai cita rasa lauk

hewani yang disajikan oleh rumah sakit. Menurut Moehyi (2002) Dalam

usaha untuk mendapatkan citarasa makanan yang baik dimulai sejak memilih

bahan makanan yang akan digunakan dan kemudian menyiapkan bahan

makanan. Pada tahap pengolahan selanjutnya digunakan berbagai cara

memasak sehingga diperoleh citarasa yang di inginkan. Citarasa makanan

mencakup dua aspek utama yaitu penampilan makanan sewaktu dihidangkan

dan rasa makanan waktu dimakan. Kedua aspek itu sama pentingnya untuk

diperhatikan agar betul – betul dapat menghasilkan makanan yang

memuaskan sehingga dapat merangsang responden untuk dapat

menghabiskan makanan

3.6 Pengetahuan Diet Jantung Dengan Sisa Makanan Lauk Nabati

Hubungan Pengetahuan Diet Jantung Dengan Sisa makanan Lauk Nabati

Tabel 6 Hubungan Peangetahuan Diet Jantung Dengan Sisa makanan Lauk Nabati

Variabel Mean St.Deviasi Median Max Min *p

Pengetahuan Diet Jantung

Sisa makanan Lauk Nabati

63.15

29.53

17.87

21.42

58.33

18.8

100

80

41

0

0.25

*Uji Rank Spearman

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

10

Berdasarkan uji statistik menggunakan uji Ranks Spearman menunjukkan

nilai p = 0.25 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan

pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan lauk nabati pada pasien rawat

inap kelas III di RSUD Surakarta.

Pada hasil analisis distribusi pengetahuan diet jantung dapat diketahui bahwa

persentase pengetahuan responden yang termasuk dalam kategori

pengetahuan baik sebanyak 6 responden (19.4%) dan responden yang

termasuk dalam kategori pengetahuan kurang sebanyak 25 responden

(80.6%) dan analisis distribusi sisa makananlauk nabati yaitu sebanyak 17

responden (54.8.0%) termasuk dalam kategori sisa makanan banyak dan

sebanyak 14 responden (45.2.0%) termasuk dalam kategori sisa makanan

sedikit. Dapat dikatakan hampir setengah responden tidak menghabiskan

makanan jenis lauk nabati. Hal ini kemungkinan disebabkan frekuensi

pengulangan variasi menu lauk nabati yang terlalu sering dalam waktu

berdekatan seperti tahu dan tempe. Menurut data siklus menu 10 hari di

RSUD Surakarta terdapat enam kali pengulangan pengolahan tempe dan tahu

dengan cara di bacem yaitu pada menu hari ke 1, 3, 5, 8, 9 dan 11, akibatnya

pasien bosan dengan kurangnya variasi menu yang disajikan oleh rumah sakit

sehingga memicu terjadinya sisa makanan pada lauk nabati. Variasi dalam

menggunakan bahan makanan, resep makanan, dan variasi makanan dalam

suatu hidangan. Menu makanan yang bervariasi akan menambah selera

makan pasien, sehingga makanan yang disajikan akan dapat dihabiskan.

(Puspita, 2011)

3.7 Pengetahuan Diet Jantung Dengan Sisa Makanan Sayur

Hubungan pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan sayur dapat dilihat

pada Tabel 7 berikut ini:

Tabel 7

Hubungan Peangetahuan Diet Jantung Dengan Sisa makanan Sayur

Variabel Mean St.Deviasi Median Max Min *p

Pengetahuan Diet Jantung

Sisa makanan Sayur

63.15

37.4

17.87

23.39

58.33

33.3

100

91.7

41

0

0.03

*Uji Rank Spearman

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

11

Berdasarkan uji statistik menggunakan uji Ranks Spearman menunjukkan

nilai p = 0.03 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan

diet jantung dengan sisa makanan sayur pada pasien rawat inap kelas III di

RSUD Surakarta.

Pada hasil analisis distribusi pengetahuan diet jantung dapat diketahui bahwa

persentase pengetahuan responden yang termasuk dalam kategori

pengetahuan baik sebanyak 6 responden (19.4%) dan responden yang

termasuk dalam kategori pengetahuan kurang sebanyak 25 responden

(80.6%) dan analisis distribusi sisa makanan sayur yaitu sebanyak 26

responden (83.9.0%) termasuk dalam kategori sisa makanan banyak dan

sebanyak 5 responden (16.1%) termasuk dalam kategori sisa makanan

sedikit. Dapat dikatakan respondenpengetahuan kurang akan menyisakan

makanan sayur dan responden yang berpengetahuan baik akan menghabiskan

makanan sayur. Menurut Soediaoetomo (2000) seseorang yang memiliki

banyak informasi mengenai penting pengetahuan gizi tentunya memiliki

perilaku yang berbeda dalam hal menentukan bahan makanan yang cocok

untuk dirinya dibandingkan dengan seorang yang sedikit bahkan tidak

memiliki pengetahuan gizi.Adanya pengetahuan gizi yang baik merupakan

faktor yang sangat penting dalam menentukan sikap dan perilaku seseorang

terhadap makanan. Begitu halnya dengan pasien jantung rawat inap yang

mempunyai pengetahuan mengenai diet jantung baik akan berperilaku

menghabiskan makanan sayur yang disediakan walaupun sayur tersebut

rasanya hambar karena kurang garam yang merupakan karakteristik dari diet

jantung tetapi responden telah mengetahui manfaat dari diet jantung yang

dapat mempercepat proses penyembuhan dan mempersingkat waktu

perawatan sehingga memicu pasien agar menghabiskan makanan.

3.8 Pengetahuan Diet Jantung Dengan Sisa Makanan Buah

Hubungan pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan buah dapat dilihat

pada Tabel 8.

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

12

Tabel 8

Hubungan Peangetahuan Diet Jantung Dengan Sisa makanan Buah

Variabel Mean St.Deviasi Median Max Min *p

Pengetahuan Diet Jantung

Sisa makanan Buah

63.15

0.4

17.87

2.24

58.33

0.00

100

12.5

41

0

0.21

*Uji Rank Spearman

Berdasarkan uji statistik menggunakan uji Ranks Spearman menunjukkan

nilai p = 0.21 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan

pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan buah pada pasien rawat inap

kelas III di RSUD Surakarta.

Pada hasil analisis distribusi pengetahuan diet jantung dapat diketahui bahwa

persentase pengetahuan responden yang termasuk dalam kategori

pengetahuan baik sebanyak 6 responden (19.4%) dan responden yang

termasuk dalam kategori pengetahuan kurang sebanyak 25 responden

(80.6%) dan analisis distribusi sisa makanan buah yaitu sebanyak 0

responden (0%) termasuk dalam kategori sisa makanan banyak dan sebanyak

31 responden (100%) termasuk dalam kategori sisa makanan sedikit. Dapat

dikatakan semua responden menghabiskan jenis makanan buah. Cita rasa

buah yang manis, aroma buah yang khas dan warna buah yang menarik

memegang peranan penting dalam penampilan makanan sehingga dapat

merangsang nafsu makan responden (Moehyi, 2002)

3.9 Pengetahuan Diet Jantung Dengan Sisa Makanan Snack

Hubungan pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan snack dapat dilihat

pada Tabel 9 berikut ini

Tabel 9

Hubungan Peangetahuan Diet Jantung Dengan Sisa makanan Snack

Variabel Mean St.Deviasi Median Max Min *p

Pengetahuan Diet Jantung

Sisa makanan Snack

63.15

1.61

17.87

5.34

58.33

0.00

100

25

41

0

0.94

*Uji Rank Spearman

Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa berdasarkan uji statistik menggunakan uji

Ranks Spearman menunjukkan nilai p = 0.94 sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan

snack pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Surakarta.

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

13

Pada hasil analisis distribusi pengetahuan diet jantung dapat diketahui bahwa

persentase pengetahuan responden yang termasuk dalam kategori

pengetahuan baik sebanyak 6 responden (19.4%) dan responden yang

termasuk dalam kategori pengetahuan kurang sebanyak 25 responden

(80.6%) dan analisis distribusi sisa makanansnack yaitu sebanyak 1

responden (3.2%) termasuk dalam kategori sisa makanan banyak dan

sebanyak 30 responden (96.8%) termasuk dalam kategori sisa makanan

sedikit. Dapat dikatakansemua responden menghabiskan jenis makanan

snack. Cita rasa, penampilan yang menarik dan variasi snack yang bervariasi

merangsang nafsu makan pasien untuk menghabiskan makanan snack yang

disajikan. Penyajian snack di RSUD Surakarta menggunakan piring kecil

yang terbuat dari kaca sehinnga dapat meningkatkan penampilan dari

penyajian snack karena menurut Moehyi (2002) penyajian makanan

merupakan faktor penentu dalam penampilan hidangan yang disajikan. Jika

penyajian makanan tidak dilakukan dengan baik, seluruh upaya yang telah

dilakukan guna menampilkan makanan dengan cita rasa yang tinggi akan

tidak berarti.

4. PENUTUP

a. Berdasarkan karakteristik sampel sebagian besar pasien memiliki usia

rentang usia sekitar 65-80 tahun sebanyak 48.4 %. Jenis kelamin sampel

sebagian besar laki laki sebanyak 67.7 %. Tingkat pendidikan sebagian

besar lulus SD sebanyak 32 %. Pekerjaan sampel sebagian besar tidak

bekerja sebanyak 16 %.

b. Tingkat pengetahuan subjek sebagian besar berpengetahuan kurang

sebesar 80%

c. Sisa makanan terbanyak yaitu pada jenis makanan sayur (83.9%)

d. Subjek dengan sisa makanan banyak terdapat pada jenis makanan pokok

atau bubur sebesar 77 % serta sayur sebesar 83 %

e. Ada hubungan pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan bubur dan

sayur dan tidak hungan pengetahuan diet jantung dengan sisa makanan

lauk hewani, lauk nabati, buah dan snack

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN …eprints.ums.ac.id/45988/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung kepada pasien jantung.

14

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Djeni, Sediaoetama. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi

jilid 1. Jakarta: Dian Rakyat

Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : PT Gramedia

Depkes RI. 2003 Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta :

Direktorat Rumah Sakit. Khusus dan Swasta, Dit. Jen. Yanmedik.

Instalasi Gizi RSCM dan Asosiasi Dietesien Indonesia, Penuntun Diet,

Jakarta, 2008

Khomsan A., 2006. Solusi Makanan Sehat Jakarta : . Rajagrafindo Persada

Menteri Kesehatan Republik Indonesia,2008. Standar Pelayanan Minimal

Rumah Sakit

Moehyi 2002. Penyelenggaraan Makanan dan Diit untuk Penyembuhan

Penyakit Jakarta: Gramedia

Puspita,D., Rahayu,R. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan

Perilaku Menyisakan Makanan Pasien Diit DM .Jurnal Kesehatan

Masyarakat :Universitas Negeri Semarang

Renangtyas, D. 2004. Pengaruh Penggunaan Modifikasi Standar Resep Lauk Nabati Tempe terhadap Daya Terima dan Persepsi Pasien Rawat Inap. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol.1. no.1.