Hubungan Antara Kejadian Depresi Dengan 4 Tipe Kepribadian
-
Upload
tino-kashara -
Category
Documents
-
view
157 -
download
1
Transcript of Hubungan Antara Kejadian Depresi Dengan 4 Tipe Kepribadian
HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN DEPRESI DENGAN 4 TIPE KEPRIBADIAN (SANGUINIS, KOLERIS, MELANKOLIS DAN
PLEGMATIS) PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM ANGKATAN 2011 UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2012
Seminar Proposal
YUNI LATIFAH JAYA TININDRI
08310339
UNIVERSITAS MALAHAYATI
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2012
I.PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
• Depresi merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri1
• Stula, pakar riset klinik untuk unit neuropsikiatri Roche Internasional Clinical Research Centre di Strasbourg mengemukakan bahwa gangguan depresi merupakan gangguan yang paling banyak dari gangguan mental dan prevalensi sepanjang hidupnya sekitar 15%
• Remaja rentan terhadap depresi. Stressor psikososial yang timbul dalam perubahan lingkungan belajar juga menjadi salah satu faktor pencetus depresi pada mahasiswa.
• Memulai atau mengakhiri sekolah merupakan stressor psikososial yang dapat menimbulkan depresi4.
• Wilkinson, 1995 (dalam Depresi Tinjauan Psikologis) mengatakan Survey masyarakat terakhir melaporkan adanya prevalensi yang tinggi dari gejala-gejala depresi pada golongan usia dewasa muda yaitu 18-44 tahun5.
• Hippocrates membagi kepribadian menjadi empat tipe: – sanguinis (periang, hampir tidak pernah kelihatan
susah namun pelupa dan selalu ingin mendapat perhatian orang lain),
– koleris (ingin tampil ke depan, bersifat keras layaknya komandan tempur),
– melankolis (serius, sistematis dan selalu memikirkan sebuah tindakan masak-masak sebelum melakukannya) dan
– plegmatis (pasrah, tidak suka bertengkar dan nurut saja mana yang paling mudah).
• Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2011 Universitas Malahayati adalah mahasiswa tingkat awal yang sedang menjalani masa studi pre-klinik. Jadi mahasiswa tingkat awal ini termasuk ke dalam prevalensi yang tinggi terhadap depresi.
1.2 Rumusan Masalah
• “Apakah terdapat Hubungan antara Kejadian Depresi dengan 4 Tipe Kepribadian (Sanguinis, Koleris, Melankolis dan Plegmatis) pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2011 Tahun 2012?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum :
Mengetahui hubungan antara kejadian depresi dengan 4 tipe kepribadian (sanguinis, koleris, melankolis dan plegmatis) pada mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2011 tahun 2012.
1.3.2 Tujuan Khusus :
• Mengetahui angka kejadian depresi pada mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2011 di Universitas Malahayati.
• Mengetahui angka kejadian depresi berdasarkan tipe kepribadiannya pada mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2011 di Universitas Malahayati.
1.4 Manfaat Penelitian
• Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang hubungan antara kejadian depresi dengan 4 tipe kepribadian.
• Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan tentang jenis kepribadian yang dapat berhubungan dengan depresi
• Bagi Universitas
Memberikan masukan data prevalensi depresi sebagai landasan penelitian selanjutnya
Memberikan masukan bagi Dosen Pembimbing Akademik (PA) guna membantu kelancaran proses belajar mengajar melalui pengetahuan terhadap tipe-tipe kepribadian.
1.5 Ruang Lingkup
• Judul penelitian ini adalah “Hubungan antara Kejadian Depresi dengan 4 Tipe Kepribadian (sanguinis, koleris, melankolis dan plegmatis) pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum angkatan 2011 Universitas Malahayati Tahun 2012.”
• Subjek penelitian ini adalah mahasiswa fakultas kedokteran umum angkatan 2011 di Universitas Malahayati.
• Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Malahayati Bandar Lampung.
• Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli 2012. • Cara penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
survey analitik cross sectional study.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEPRESI
2.1.1 Definisi DepresiDepresi merupakan satu masa
terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri1.
2.1.2 Etiologi Depresi.
• Faktor biologi1
• Faktor genetik9
– Penelitian keluarga – Penelitian adopsi – Penelitian kembar
• Faktor psikososial1
2.1.3 Gejala klinis2.
• Simptom psikologi• Simptom biologi
2.1.4 Derajat Depresi dan Penegakkan Diagnosis10.
• Gejala depresi menurut ICD-10 terdiri atas gejala utama dan gejala tambahan.
• Gejala utama:– Perasaan depresif – Hilangnya minat dan semangat– Mudah lelah dan tenaga hilang
• Gejala lain:– Konsentrasi dan perhatian menurun– Harga diri dan kepercayaan diri menurun– Perasaan bersalah dan tidak berguna – Pesimis terhadap masa depan – Gagasan membahayakan diri atau bunuh diri– Gangguan tidur– Gangguan nafsu makan – Menurunnya libido
Tingkat Depresi
Gejala Utama Gejala lain Fungsi Keterangan
Ringan 2 2 Baik -
Sedang 2 3-4 Terganggu Nampak
distress
Berat 3 >4 Sangat
Terganggu
Sangat distress
Derajat Depresi Menurut ICD 10
2.1.5 Pengobatan Depresi
• Drug therapy• Electrotherapy• Psychotherapy
2.2 Beck Depression Inventory II12
• Beck Depression Inventory II adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur keparahan dari sindrom depresi yang dapat digunakan pada remaja dan dewasa yang sesuai dengan kriteria dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV) dan American Psychiatric Association tahun 1994.
2.3 Kepribadian
• Definisi kepribadian– Dalam bahasa Inggris, kepribadian disebut
dengan istilah personality, berasal dari bahasa Yunani kuno prosopon atau persona yang artinya “topeng” yang biasa dipakai artis dalam teater13
Empat Tipe Kepribadian menurut Hippocrates-Galenus.• Hippocrates (400 SM) mengemukakan adanya empat cairan
dalam tubuh manusia yang menjadi penentu kepribadian. Cairan itu adalah :
• Darah (blood) • Empedu kuning (yellow bile) • Empedu hitam (black bile) • Lendir (phlegm)
Jumlah berlebih (preponderan) dari salah satu cairan itu akan menjadikan orang memiliki tipe kepribadian tertentu14.
Table 2. Ciri Khas Kepribadian Sanguinis
SANGUINIS Kekuatan Kelemahan
EMOSI Kepribadian menyenangkan
Suka bicara dan bercerita
Selera humor baik
Emosional dan demonstrative
Antusias dan ekspresif
Ceria dan selalu gembira
Penuh rasa ingin tahu
Berhati tulus
Tetep menjadi anak-anak
Suka membesar-besarkan
Suka perincian
Membuat orang lain takut
Sebagian sangat bahagia
Energy yang tidak mau diam
Egoistis, mudah marah
Suka mengeluh/ kekanakan
Suara dan tertawa keras
Tidak pernah dewasa
KERJA Mengajukan diri sukarela
Memikirkan kegiatan baru
Tampak hebat dipermukaan
Punya energy dan semangat
Mengilhami orang lain untuk bergabung
Kreatif dan penuh warna
Melupakan kewajiban
Tidak mengikuti sampai tuntas
Keyakinan cepat luntur
Tidak disiplin
Mudah teralih perhatiannya
Memutuskan dengan perasaan
Lebih suka bicara
TEMAN Mudah berteman
Menyukai orang lain
Terdorong oleh pujian
Tampak menggembirakan
Tidak menyimpan dendam
Cepat minta maaf
Mencegah kebosanan
Benci kesendirin
Perlu menjadi pusat
perhatian
Ingin popular
Mencari penghargaan
Mendominasi percakapan
Menyela dan tidak
mendengar
Menjawab untuk orang lain
Tabel 3. Ciri Khas Kepribadian Koleris
KOLERIS Kekuatan Kelemahan
EMOSI Bebakat memimpin
Dinamis dan aktif
Memerlukan perubahan
Harus mengoreksi kesalahan
Berkemauan keras dan pasti
Tidak emosional
Tidak mudah patah semangat
Bebas dan mandiri
Dapat menjalankan apa saja
Mengesampingkan keyakinan
Suka memerintah
Tidak sabar
Cepat marah
Tidak bisa santai,kaku
Terlalu bergairah
Mengangkat kontroversi
Tidak mau menyerah kalau kalah,
terlalu kuat
Tidak mau memuji
Tidak menyukai air mata
KERJA Berorientasi tujuan
Melihat seluruh gambaran secara
teratur
Mencari pemecahan praktis
Bergerak cepat
Mendelgasikan pekerjaan
Wawasan tentang produksi
Membuat tujuan
Merancang kegiatan
Terdorong oleh penentangan
Bosan dengan hal kecil
Tidak menganalisis kesalahan
Sedikit toleransi untuk kesalahan
Membuat keputusan tergesa-gesa
Bisa kasar atau tidak taktis
Memenipulasi orang lain
Menuntut loyalitas orang lain
Menghalalkan segala cara
Kerja dapat menjadi tuhannya
TEMAN Tidak terlalu butuh teman
Mau memimpin dan
mengorganisasi
Biasanya benar
Unggul dalam keadaan
darurat
Mendominasi orang lain
Memutuskan untuk orang
lain
Cenderung memperalat
Dapat benar tapi tidak
populer
Tidak bisa minta maaf
Tabel 4. Ciri Khas Kepribadian Melankolis
MELANKOLIS Kekuatan Kelemahan
EMOSI Mendalam dan penuh
pikiran,analitis
Serius dan bertujuan
Berbakat dan kreatif
Artistik dan musical
Berfilsafat dan puitis
Menghargai keindahan
Sensitive pada orang lain
Mau mengorbankan diri
Bijaksana dan idealis
Mengingat hal negative
Murung dan tertekan
Menikmati sakit hati
Citra diri rendah
Mementingkan diri sendiri
Terlalu introspektif
Merasa bersalah
Berada di dunia lain
Mendengarkan tapi selektif
Cenderung hipokondria
KERJA Berorientasi jadwal
Perfeksionis,standar tinggi
Tekun dan tuntas
Serba tertib, rapi dan teratur
Melihat masalah
Menemukan pemecahan kreatif
Perlu menyelesaikan apa yang
dimulai
Hemat
Tertekan atas ketidaksempurnaan
Ragu-ragu memulai proyek
Melewatkan banyak waktu untuk
merencanakan
Merendahkan diri sendiri
Sulit disenangkan
Standar terlalu tinggi
Sangat memerikan persetujuan
TEMAN Berteman dengan hati-hati
Puas dibelakang layar
Setia dan mengabdi
Menghindari perhatian
Dapat memecahkan masalah
orang lain
Mendengarkan keluhan
Mudah terharu dan kasihan
Mencari teman hidup ideal
Hidup melalui orang lain
Tidak aman secara social
Menarik diri dan menjauh
Suka mengkritik orang lain
Antagonistis dan dendam
Tidak mudah memaafkan
Skeptic terhadap pujian
Tabel 5. Ciri Khas Kepribadian Plegmatis
PLEGMATIS Kekuatan Kelemahan
EMOSI Mudah bergaul dan santai
Tenang dan teguh
Sabar dan seimbang
Hidup konsisten
Tidak banyak cakap
Simpetik dan baik hati
Senang menyesuaikan diri
Penuh tujuan
Tidak antusias/tidak pasti
Takut dan khawatir
Menghindari tanggung jawab
Kemauan baja yang tenang
Mementingkan diri sendiri
Pemalu dan pendiam
Terlalu suka kompromi
KERJA Cakap dan mantap
Damai dan menyenangkan
Mempunyai kemampuan
administrative
Menengahi masalah
Baik dibawah tekanan
Menyukai cara yang mudah
Mudah diajak rukun
Menyenangkan
Tidak berorientasi tujuan
Kurang motivasi diri
Tidak senang didesak
Malas dan tidak peduli
Lebih suka menonton
Membuat orang lain merosot
semangatnya
Menghilangkan antusiasme
Tidak mau terlibat
TEMAN Tidak suka menyinggung
Pendengar yang baik
Rasa humor yang tajam
Suka mengawasi orang lain
Punya banyak teman
Berbelas kasihan dan peduli
Tidak memerdulikan
rencana
Menilai orang lain
Sarkastik dan mengejek
Menolak perubahan
Tidak menyenangkan
Diagnosis Kepribadian
• Kepribadian dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan alat personality profile test dari Florence Littauer.
• Alat ini sangat populer digunakan oleh masyarakat luas dan tes ini sangat mudah ditafsirkan.
2.5 Kerangka Teori
Aspek Biologis
Dopamin dan NE
SerotoninSerotoninSerotoninSerotonin
Keluarga
AdopsiAdopsiAdopsiAdopsi DEPRESI
Kembar
Aspek Genetik
Tipe Kepribadian:
-Sanguinis
-Koleris
-Melankolis
-Plegmatis
Aspek PsikologisAspek Psikologis
Aspek Lingkungan
2.6 Kerangka konsep
Depresi
Sanguinis
Koleris
Melankolis
Plegmatis
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis PenelitianJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian secara survey analitik. Survey analitik dengan pendekatan secara Cross Sectional Study
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
• WaktuPenelitian ini dilakukan selama agustus 2012
• Tempat penelitianPenelitian ini dilakukan di Universitas Malahayati Bandar Lampung.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
• Populasi Penelitian• Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
fakultas kedokteran umum angkatan 2011 Universitas Malahayati yang berjumlah 438 orang.
• Sampel Penelitian Pengambilan sampel ditentukan berdasarkan pertimbangan peneliti yaitu, menggunakan teknik purposive random sampling. Purposive karena sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu22.
3.4 Variabel Penelitian
• Variabel DependenVariabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian depresi pada mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2011 Universitas Malahayati.
• Variabel IndependenVariabel independen pada penelitian ini adalah empat tipe kepribadian: sanguinis, koleris, melankolis dan plegmatis dan karakteristik sosiodemografi yang meliputi: usia, jenis kelamin dan tempat tinggal
3.5 Pengumpulan Data
• Alat Pengumpulan DataBDI II (Beck Depression Inventory)21
BDI II telah menunjukkan realibilias tes-retest terbaik, konsistensi internal tinggi yang dapat merespon dengan sangat baik dengan koefisien alpa 0,94, dan untuk validitas konvergen tingkat sedang hingga tinggi. Konsistensi internal menunjukkan baik dengan rentang nilai 0,54 hingga 0,75.
...Lanjutan
• PPT (Personality profil test)Telah di uji validitas dan realibilitas terhadap 20 pertanyaan dengan nilai alpa 0,719
3.6 Definisi Operasional
VARIABEL DEFINISI CARA UKUR HASIL UKUR SKALA UKUR
Depresi Jumlah responden yang
mengalami depresi
Kuesioner 1-10= Normal
11-16= Gangguan mood
ringan
17-20= Depresi ringan
21-30= Depresi sedang
31-40= Depresi berat
>40= Depresi sangat
berat
Ordinal
Kepribadian Tipe kepribadian
responden yang
diketegorikan menjadi
sanguinis, koleris,
melankolis dan
plegmatis
kueioner 1= sanguinis
2= koleris
3= melankolis
4= plegmatis
Ordinal
3.7 Karakteristik sampel
• Kriteria Inklusi :– Mahasiswa bersedia mengisi kuesioner– Usia 18-20 tahun– Mahasiswa tingkat awal
• Kriteria Ekslusi :– Mahasiswa tidak bersedia mengisi kuesioner– Usia > 20– Bukan mahasiswa tingkat awal
3.8 Pengolahan Data dan Analisis Data
• Pegolahan data dilakukan dengan– Edit– Koding– Enteri– Tabulasi
3.9 Analisis Data• Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian, untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel independen yaitu tipe kepribadian dan variabel dependen yaitu depresi
• Analisis BivariatAnalisis bivariat menggunakan uji chi-square (x2). Ho diterima jika p value > 0,05 berarti tidak ada hubungan.Ho ditolak apabila p value < 0,05 berarti ada hubungan.
Terimakasih