Home

33
Home About Link Banner Selasa, 04 Februari 2014 Contoh Penelitian Kuantitatif Kelayakan Penggunaan Toilet Gedung PKM UNTIRTA Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa MPS. KUANTITATIF

description

jdhfusgdsde2j

Transcript of Home

Page 1: Home

Home About Link Banner

Selasa, 04 Februari 2014

Contoh Penelitian Kuantitatif

Kelayakan PenggunaanToilet Gedung PKM UNTIRTA Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas MahasiswaMPS. KUANTITATIF

Page 2: Home

DISUSUN OLEH :

Jaka Awaloedin Hakim

6661111995

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2013

KATA PENGANTAR

Page 3: Home

Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmatNya peneliti bisa

menyelesaikan penelitian ini. Karena dalam mempelajari Metode Penelitian Sosial Kuantitatif,

kita tidak hanya dituntut untuk mengerti apa itu arti dari MPS. Kuantitatif. Melainkan kita harus

benar-benar paham dan mengaplikasikan segala sistem-sistemnya dengan baik dan sesuai.

Metode Penelitian Sosial Kuantitatif yang sangat penting sekali untuk dimengerti dan

dipelajari oleh peneliti untuk pembelajaran terhadap skripsi yang natinya akan dihadapi oleh

peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang permasalahan mengenai

Kelayakan Penggunaan Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas

Mahasiswayang merupakan tugas Mata Kuliah MPS. KUANTITATI. Selain itu peneliti juga

tentu ingin belajar tentang MPS. KUANTITATIF dari sumber - sumber yang didapat untuk

memudahkan pembuatan penelitian ini mengenai masalah Kelayakan Penggunaan Toilet

Gedung PKM Untirta Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa. Dan dengan

dibuatnya penelitian ini, peneliti berharapdengan penelitian yang telah dibuat ini dapat dipelajari

oleh peneliti-peneliti selanjutnya yang akan datang, juga pembelajaran terhadap pengelola

kampus dalam pemenuhan fasilitas mahasiswa.

Semoga dengan penelitian dan uraian yang telah peneliti buat ini bisa bermanfaat untuk

kita semua. Amin.

Serang, Desember 2013

PENELITI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Page 4: Home

Pelayanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari eksistensi aparatur pemerintah

dan masyarakat. Peran aktif masyarakat dalam bidang pelayanan tidak akan berjalan tanpa

adanya dukungan dan peran aktif pemerintah, karena pada hakekatnya pemerintah sebagai

pelayanan masyarakat (abdi masyarakat) dimana pemerintah tidak melayani dirinya sendiri,

tetapi melayani masyarakat serta menciptakan masyarakat hidup sejahtera.

Pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat dalam segala bidang unit

pelayanan di Indonesia sangat buruk, disana sini masih ditemui kelemahan-kelemahanyang

dampaknya sering merugikan masyarakat yang menerima layanan, masalah yang kerap terjadi

dalam kegiatan pelayanan publikyang dilakukan oleh masyarakat diantarnya birokrasi yang

berbelit-belit, pungutan liar yang dilakukan oleh para birokrat, waktu yang terlalu lama untuk

mengurus sebuah pelayanan. Buruknya pelayanan publik dari segi waktu dan biaya, tentu akan

mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada birokrasi dan pemerintah akan menurun.

Sama hal-nya di dalam lingkungan kampus, pelayanan dilakukan oleh rektorat sebagai

pimpinan kampus, serta mahasiswa yang menerima pelayanan yang telah diberikan oleh pihak

rektorat terhadap masyarakat kampus yaitu mahasiswa.Suksesnya pelayanan yang diberikan oleh

pihak rektorat tentu baik buruknya pelayanan tersebut mahasiswa-lah yang dapat menilai, karena

segala pelayanan baik akademik maupun non akademik tertuju kepada mahasiswa sebagai

penerima pelayanan yang telah berjalan selama mahasiswa masih berada di dalam lingkungan

kampus yang hak-hak nya harus dipenuhi.

Toilet umum merupakan salah satu jenis pelayanan umum yang diberikan. Sebagai sarana

umum yang ada didalam sebuah universitas negeri seharusnya fasilitas toilet umum ini lebih

diperhatikan baik dari segi kebersihan, kelayakan pakai, serta kenyamanan bagi pengguna salah

satu fasilitas pelayanan umu ini, karena toilet yang baik dan bagus tentu akan menunjang kualitas

belajar mahasiswa karena kebersihan dan kenyamanan yang telah mereka peroleh.

Gedung PKM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan tempat dimana kegiatan-

kegiatan mahasiswa dilaksanakan/dilakukan, di Untirta terdapat dua Gedung PKM A dan

Gedung PKM B. Sebagai pusat kegiatan mahasiswa yang didalamnya terdapat 14 UKM dan

beberapa Ormawa Internal lainnya Gedung PKM ini hanya memiliki 3 buah toilet saja dengan

kualitas yang sangat jauh dari kelayakan pakai toilet pada umumnya. Tentunya pihak Rektorat

harus lebih memperhatikan fasilitas ini sebagai pemberi pelayanan terhadap mahasiswa sebagai

masyarakat kampus, serta mahasiswa sebagai pengguna jasa perlu menjaga fasilitas yang ada.

Page 5: Home

Standar Kelayakan Toilet

1. Lantai harus dijaga tetap bersih dan kering, terdapat keset di depan pintu.

2. Kran air, wastafel, shower toilet dan air bilas toilet lancar.

3. Dipastikan tidak ada kran yang bocor atau tidak bisa ditutup rapat.

4. Wastafel dan kacanya bersih.

5. Sabun selalu tersedia.

6. Tempat sampah dalam keadaan bersih, dan rapi.

7. Ruangan toilet dalam keadaan layak, nyaman, bersih, tidak berbau, dan tidak terdapat

kotoran/sampah.

8. Dinding harus bersih dari coretan

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan hasil studi pendahuluan peneliti

mengidentifikasi masalah-masalah penelitian diantaranya :

1.Fasilitas Toilet yang kurang memadai seperti kebersihan, kualitas, dll

2.Kumuhnya dekorasi Toilet sehingga butuhnya pembaharuan

3. Toilet tidak bersih dan menimbulkan bau tidak sedap.

4. Mampetnya kloset sehingga perlu di sedot.

1.3 Batasan Masalah

Dari uraian-uraian yang ada dalam latar belakang dan identifikasi masalah peneliti

mempunyai keterbatasan kemampuan dan berfikir secara menyeluruh, peneliti mencoba

membatasi penelitiannya yaitu: “Kelayakan Penggunaan Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa”.

1.4        Rumusan masalah.

Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini peneliti menetapkan rumusan masalah

sebagai berikut :

1.    Bagaimana Kelayakan Penggunaan Toilet Gedung PKM Untirta?

1.5 Tujuan Penelitian

Page 6: Home

Adapun tujuan penelitian ini yaitu :

1.      Untuk mengukur dan mengetahui seberapa besar tingkatKelayakan Penggunaan Toilet Gedung

PKM Untirta Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa.

BAB II

DESKRIPSI TEORI

2.1 Landasan Teori

Dalam melakukan penelitian diperlukan landasan teori yang digunakan sebagai kerangka

berfikir untuk menjelaskan fenomena-fenomena sosial yang akan diteliti. Sugiyono

mengungkapkan bahwa:

“Landasan teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan

tentang variable yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara

terhadap rumusan masalah yang digunakan (hipotesis) (Sugiyono, 2002:200)”

2.1.1 Pengertian Pelayanan.

Page 7: Home

Pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara

langsung, merupakan konsep yang senantiasa aktual dalam berbagai aspek kelembagaan. Bukan

hanya pada organisasi bisnis, tetapi telah berkembang lebih luas pada tatanan organisasi

pemerintah (Sinambela, 2006;42-43).

Pelayanan menurut Kotler (2007:4) adalah “setiap kegiatan yang menguntungkan dalam

suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada

suatu produk secara fisik”.

Pengertian pelayanan sebagimana disebutkan oles H.A.S moenir dalam bukunya

Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, bahwa :

“Aktivitas adalah suatu proses penggunaan akal, pikiran, pancaindra dan anggota seluruh badan

atau tanpa Bantu yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan

baik dalam bentuk barang maupun jasa. Proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang

lain yang langsung inilah yang dinamakan pelayanan (2002:16-17)”.

Pelayanan merupakan tombak pemerintah dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya. Dari

pelayanan inilah masyarakat dapat memberikan penilaian mengenai kinerja pemerintah. Definisi

pelayanan diberikan oleh Sugiarto (1999:36) dalam bukunya Psikologi Pelayanan dalam Industri

Jasa, bahwa :

“Pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain

(konsumen, pelanggan, tamu, klien, pasien, penumpang dan lain-lain) yang tingkat pemuasannya

hany dapat dirasakan oleh orang yang melayani maupun dilayani”.

Sampara dalam Sinambela, dkk (2006:8) berpendapat bahwa pelayanan adalah suatu

kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan

orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian pelayanan adalah kegiatan yang

ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada pelanggan (pengguna layanan) yang bersifat

tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki, serta mempunyai tujuan untuk meberikan kepuasan bagi

pelanggan (pengguna layanan).

Toilet adalah fasilitas sanitasi untuk tempat buang air besar dan kecil, tempat cuci tangan,

kaki dan muka. Toilet atau Kloset atau WC (bahasa Inggris: water closet) adalah perlengkapan

rumah yang kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran , yaitu air seni dan feses.

Page 8: Home

2.1.2 Standar Kelayakan Toilet

1. Lantai harus dijaga tetap bersih dan kering, terdapat keset di depan pintu.

2. Kran air, wastafel, shower toilet dan air bilas toilet lancar.

3. Dipastikan tidak ada kran yang bocor atau tidak bisa ditutup rapat.

4. Wastafel dan kacanya bersih.

5. Sabun selalu tersedia.

6. Tempat sampah dalam keadaan bersih, dan rapi.

7. Ruangan toilet dalam keadaan layak, nyaman, bersih, tidak berbau, dan tidak terdapat

kotoran/sampah.

8. Dinding harus bersih dari coretan

Adapun syarat pembuatan toilet, yaitu:

a.       Persyaratan Ruang :

1. Ruang untuk buang air besar (WC)

P = 80-90 cm, L = 150-160 cm, T = 220-240 cm

2. Ruang untuk buang air kecil (Urinoir)

L = 70-80 cm, T = 40-45 cm

b.      Sirkulasi Udara :

Mempunyai kelembaban 40 - 50 %, dengan taraf pergantian udara yang baik yaitu mencapai

angka 15 air-change per jam (dengan suhu normal toilet 20-27 derajat celcius)

c.       Pencahayaan :

Sistem pencahayaan toilet umum dapat menggunakan pencahayaan alami dan

pencahayaan buatan.Iluminasi standar 100 - 200 lux.

d.      Konstruksi Bangunan :

1)      Lantai, kemiringan minimum lantai 1 % dari panjang atau lebar lantai.

2)      Dinding, ubin keramik yang dipasang sebagai pelapis dinding, gysum tahan air atau bata dengan

lapisan tahan air.

3)      Langit-langit, terbuat dari lembaran yang cukup kaku dan rangka yang kuat sehingga

memudahkan perawatan dan tidak kotor.

2.2              Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat petanyaan.Dikatakan

Page 9: Home

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Sugiyono

(2008:64)

Hipotesis merupakan hasil dari refleksi penelitian berdasarkan pengkajian pustaka dan

landasan teori yang digunakan sebagai dasar argumentasi.Pada penelitian ini hipotesis yang

digunakan peneliti adalah hipotesis deskriptif.

Hipotesis Deskriptif, yaitu merupakan pertanyaan berkenaan dengan keadaan atau status

dari suatu variabel atau lebih tanpa membandingkan dan membuat hubungan diantara variabel

tersebut.

Hipotesis yang diuji dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:

1)      Hipotesis Alternatif (Ha), yaitu hipotesis yang dinyatakan dalam kalimat positif

2)      Hipotesis Nol (H0), yaitu hipotesis yang dinyatakan dalam kalimat negative

a.       Hipotesis Penelitian : Tingkat Kelayakan Penggunaan Toilet di Gedung PKM Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

b.      Batasan masalah : Seluruh ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas, pada penelitian ini penulis mencoba untuk

mengambil suatu Hipotesis dalam penelitian ini yakni : “Tingkat KelayakanPenggunaan Toilet

Gedung PKM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa baru mencapai 30%.

Ha : Tingkat Kelayakan Penggunaan Toilet di Gedung PKM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

dengan standar Tinggi

H0 : Tingkat Kelayakan Penggunaan Toilet di Gedung PKM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

dengan standar Rendah

Page 10: Home

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodelogi Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan tertentu

sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengatasi

permasalahan (Sugiyono,2005:3).

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005: 11).Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat Kelayakan Penggunaan Toilet Gedung

PKM Untirta Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu Tingkat Kelayakan Penggunaan Toilet Gedung PKM

Untirta Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa.

3.3 Identitas Responden

Pada penelitian ini responden yang diambil adalah mahasiswa/i Untirta sebagai

mahasiswa yang aktif berorganisasi selaku pengguna Toilet Gedung PKM Untirta, sample yang

Page 11: Home

diambil yaitu 265 mahasiswa. Semua responden mahasiswa/i yang diambil merupakan

mahasiswa/i Untirta yang aktif pada tahun ini.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2005:119).Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini

berbentuk angket atau kuesioner, dengan jumlah varibel sebanyak 1variabel, yakni variabel

kualitas pelayanan, menggunakan teori kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Parasuraman

et al (1985)dalam (Fitzsimmons, 2004:132),

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk angket, dengan jumlah variabel

sebanyak satu variabel yaitu Tingkat Kelayakan Penggunaan Toilet Gedung PKM di Masjid

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa,

dengan menggunakan Skala Likert dalam pengukuran jawaban dari para responden.Skala Likert

digunakan untuk mengukurpernyataan, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena kelayakan Toilet Gedung PKM Untirta.

Dengan Skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden

(Sugiyono, 2007:93). Jawaban setiap item diberi skor, sebagai berikut:

Tabel 3.3.1

Skor Tiap Indikator Menurut Likert

Skor Kategori

4 Sangat Setuju

3 Setuju

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

Page 12: Home

Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah berdasarkan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1)      Observasi/Pengamatan

Metode observasi adalah serangkaian pengumpulan data yang dilakukan secara langsung

terhadap subyek dan obyek penelitian melalui mata, telinga, dan perasaan dengan melihat fakta-

fakta fisik dari obyek yang diteliti dan mendapat masukan dari pihak-pihak terkait didalam

penelitian ini.Fakta-fakta dan informasi yang diperoleh secara langsung di lapangan, kesemuanya

dicatat dan dirangkum untuk dijadikan data sekunder sebagai pendukung data primer yang

diperoleh dari hasil jawaban responden melalui angket.

2)      Angket/Kuesioner

Angket adalah suatu daftar yang berikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau

dikerjakan oleh orang-orang yang menjadi sasaran (responden) angket tersebut.Pertanyaan-

pertanyaan yang digunakan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk yakni pertanyaan tertutup,

pertanyaan terbuka, dan pertanyaan setengah terbuka.Dalam penelitian peneliti memilih bentuk

angket tertutup sebagai instrument penelitian dengan pertimbangan keterbatasan penulis dalam

hal waktu, tenaga dan biaya.Alasan lainnya adalah dengan menggunakan angket tertutup, maka

responden lebih leluasa menentukan pilihan jawaban yang relative lebih mudah karena praktis

dan efisien waktu.

3)      Kepustakaan

Metode kepustakaan digunakan dalam penelitian ini, gunanya untuk mendapatkan uraian

yang benar dari beberapa para ahli, yakni dengan cara mempelajari dan membaca buku-buku,

literature serta karya ilmiah yang pernah dibuat dan dipublikasikan sebagai bahan referensi yang

ada hubungan dengan penulisan penelitian ini.

Dari ketiga instrument penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini, metode

angket sebagai metode primer, karena data yang diperoleh dari angket merupakan data elementer

dalam pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan rumusan statistik untuk mengetahui

Page 13: Home

Tingkat Kelayakan Penggunaan Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap Pemenuhan Kebutuhan

Fasilitas Mahasiswa.Sedangkan kedua metode pengumpulan data lainnya tetap relevan untuk

dilakukan guna mendapatkan data sekunder yang dibutuhkan dalam kerangka penulisan

penelitian ini, agar hasil penelitian dapat mewujudkan adanya konseptual yang legitimasi

menurut konsep penelitian faktual dan dapat dipertanggung jawabkan hasilnya.

3.5Populasi dan Sampel Penelitian

1)      Populasi

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil Observasi ke Toilet Gedung PKM Untirta dan

mendata dengan cara mengukur tingkat ke standarisasian kelayakan penggunaan toilet secara

manual, Populasi dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Mahasiswi aktif Untirta yang dari

keseluruhan Organisasi Mahasiswa di Untirta pada tahun 2009-2013 berjumlah 1.110

Mahasiswa/i Untirta.

2)      Sampel

Setelah mengetahui jumlah populasi dan jumlah target populasi, maka peneliti dapat

mengetahui kerangka sampel yang berupa daftar nama Mahasiswa/i Untirta yang diperoleh dari

hasil observasi dan pendataan secara manual, kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan

besaran atau ukuran sampel (sampling size) yang diambil dari jumlah Mahasiswa/i Untirta

sebagai target populasi.

Adapun dalam hal menetukan besaran atau ukuran sampel, dalam hal ini peneliti memilih

sampel acak. Dimana dari jumlah seluruh target populasi yaitu seluruh Mahasiswa/i Ormawa

Untirta yang jumlahnya 1.110, separuhnya dijadikan sebagai sampel. Sehingga sampel dalam

penelitian ini sebanyak 265 Mahasiswa/i sebagai responden.

“Populasi diatas 1.110, maka menggunakan ukuran sample Issac and Michael dengan taraf

kesalahan 5%. Melihat Table Issac and Michael, pada akhirnya dapat ditentukan sample tersebut

berjumlah 265”.

Setelah mengetahui ukuran atau besaran sampel (sampling size), maka langkah selanjutnya

adalah menetukan teknik pengambilan sampel atau teknik sampling. Teknik sampling adalah

suatu cara pengambilan sampel yang refresentatif dari populasi. Peneliti menggunakan Tekhnik

Sampling Acak untuk responden.

Page 14: Home

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pemaparan yang telah di jelaskan sebelumnya, bahwa peneliti

menggunakan target penelitian yang bisa dijadikan sample adalah 265 Mahasiswa/i yang aktif

dalam Organisasi Mahasiswa Untirta.

4.1Pengujian Persyaratan Statistik

4.1.1 Uji Validitas

Page 15: Home

Pada penelitian kali ini, analisis data yang pertama kali dilakukan yaitu dengan

melakukan uji validitas instrumen.Uji validitas ini dimaksud untuk menjaga ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Uji validitas digunakan untuk

mengetahui sah atau valid atau tidaknya suatu kuisioner. Kevaliditasan instrumen

menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar mampu mengukur variable-vaiabel yang

akan diukur dalam penelitian serta mampu menunjukkan tingkat kesesuaian antar konsep dan

hasil pengukuran. Pengujian Validitas menggunakan IBM SPSS Statistic 16.0 dengan

mengkorelasi skor tiap butir dengan total skor yang merupakan jumlah keseluruhan dari tiap

butir.

-          Langkah pertama Uji Validitas Instrument (Uji Butir Pertanyaan) untuk 30 lembar Responden.

Menghasilkan :

Tabel 4.1.1

Hasil Uji Validitas Instrument (Uji Butir Pertanyaan)

No Total Keterangan

1 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.748**

.000

30

Sangat Valid

2 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.587**

.001

30

Sangat Valid

3 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.625**

.000

30

Sangat Valid

4 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.774**

.000

30

Sangat Valid

5 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.704**

.000

30

Sangat Valid

6 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.739**

.000

30

Sangat Valid

Page 16: Home

7 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.742**

.000

30

Sangat Valid

8 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.774**

.000

30

Sangat Valid

9 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.678**

.000

30

Sangat Valid

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil uji kevaliditas di atas, dapat dikatakan bahwa sebanyak:

-          9 pertanyaan Sangat Valid,

-          0 pertanyaan Tidak Valid

4.1.2 Uji Reabilitas

Reabilitas digunakan untuk menjaga kehandalan dari sebuah instrument atau alat ukur, oleh

karena itu peneliti melakukan uji reabilitas instrument.Dalam pengukuran reabilitas dapat

menggunakan rumus Split-half dengan bantuan IBM SPSS Statistic 21, adapun hasil dari uji

reabilitas yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah:

Reabilitas = rhitung>rtabel

 

r½ = 0,722

ri1 = 0,839

dk = 30-2 = 28 ttabel=1%adalah=0,478

Jadi, dilihat dari table r produc moment taraf signifikan 1% adalah 0,478

Reliabel = 0,839> 0,478

= diterima

4.2 Uji Hipotesis

Page 17: Home

Pada pengujian hipotesis ini, peneliti menggunakan metode uji hipotesis deskriptif one

sample t-test dengan IBM SPSS Statistic 16.0 maka hasil uji hipotesis didapat melalui tabel di

bawah ini:

H0 :“Tingkat Kelayakan Penggunaan Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap Pemenuhan

Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa mencapai maksimal 30%”

Tabel 4.2.1 One-Sample Test

Test Value = 30

t DfSig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Uji

hipotesis-28.762 264 .000 -12.81132 -13.6884 -11.9343

Dengan dk = 265 - 1 = 264, maka ttabel α 5% = 1.645 (uji satu sisi)

thitung = -28.762

jadi thitung = -28.762< ttabel = 1.645 maka H0 dapat diterima

4.3 Pembahasan

Dalam pembahasan ini dijelaskan mengenai perhitungan uji hipotesis dimana dalam

pengujian tersebut didapat Hipotesis Nol (H0) diterima dan Hipotesis Alternatif (Ha)

ditolak.Hasil ini memberikan arti bahwa Tingkat Kelayakan Penggunaan Toilet Gedung PKM

Untirta Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa dengan standar yang Rendah.

 

BAB V

PENUTUP

Page 18: Home

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian kuantitatif tentang Kelayakan Penggunaan Toilet Gedung PKM

Untirta Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa yang dilakukan peneliti dengan

teknik observasi/pengamatan, angket/kusioner, dan kepustakaan, maka dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1.      Hasil penelitian dari indeks jawaban responden pada uji validitas, uji reabilitas, dan uji hipotesis

pada bab IV dari 265 kusioner yang disebar dan berisi 9 pertanyaan yang telah peneliti buat

menunjukkan bahwa Gedung PKM Untirta tidak layak sebagai Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas

Mahasiswa.

2.      Tingkat kelayakan ditinjau dari Prasarana Gedung PKM Untirta yang penggunanya mayoritas

mahasiswa/i yang bernotabene ormawa kampus yaitu dilihat pada segi kelayakan baru mencapai

30% (tidak layak).

3.      Tingkat kelayakan ditinjau dari Sarana Gedung PKM Untirta yang penggunanya mayoritas

mahasiswa/i yang bernotabene ormawa kampus adalah sebagai berikut:

a.       Tingkat kelayakan ditinjau dari kelayakan penggunaan Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswaadalah 10%.

b.      Tingkat kelayakan ditinjau dari tersedianya air bersih pada Toilet Gedung PKM Untirta

Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswaadalah 14%.

c.       Tingkat kelayakan ditinjau dari bau aroma pada Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswaadalah 9%.

d.      Tingkat kelayakan ditinjau dari bebasnya sampah pada Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswaadalah 10%.

e.       Tingkat kelayakan ditinjau dari lantai yang bersih pada Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswaadalah 10%.

f.       Tingkat kelayakan ditinjau dari lampu penerangan pada Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswaadalah 14%.

g.      Tingkat kelayakan ditinjau dari kondisi wc pada Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswaadalah 11%.

Page 19: Home

h.      Tingkat kelayakan ditinjau dari kondisi pintu pada Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswaadalah 10%.

i.        Tingkat kelayakan ditinjau dari kondisi keran pada Toilet Gedung PKM Untirta Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswaadalah 12%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka ada beberapa saran yang diberikan

peneliti bagi pihak universitas (pihak rektorat, mahasiswa, dll) dan peneliti yang akandatang,

yaitu:

1.      Bagi Pihak Universitas

a.       Perlunya penambahan jumlah toilet di Gedung PKM Untirta dengan kapasitas yang sebanding

dengan jumlah pengguna Toilet Gedung PKM Untirta yang mayoritas merupakan Ormawa

Untirta sebanyak 1.110 mahasiswa/i untuk kelayakan penggunaan dari toilet itu sendiri.

b.      Kegiatan kebersihan didalam Toilet Gedung PKM Untirta perlu ditingkatkan. Pihak Universitas

dapat menggunakan sumber daya manusia yaitu ob (office boy) untuk membersihkan toilet

dengan bersih, juga mahasiswa/i sebagai pengguna toilet agar menjaga kebersihan, tidak

membuang sampah didalam toilet, dan menjaga fasilitas toilet seperti: ember bak, gayung, pintu,

dan keran toilet.

c.       Perlu adanya peningkatan mutu toilet seperti pengecatan ruang toilet, mengganti lampu yang

mati, melakukan sedot wc yang mampet, mengganti pintu yang rusak, dan mengganti keran yang

rusak. Serta peningkatan mutu peralatan didalam toilet sepert: gayung, ember bak, gantungan

baju, dll.

d.      Diharapkan adanya perawatan yang berkala terhadap pelayanan fasilitas toilet sehingga awet dan

keoptimalisasian penggunaan toilet selalu terjaga dengan baik. Hal ini lebih ditujukan kepada

office boy.

e.       Beberapa peralatan yang jumlahnya terbatas dan masih kurang hendaknya memperoleh prioritas

dalam pengadaan, pengembangan maupun perbaikan alat-alat untuk masa yang akan datang.

2.      Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dikembangkan lagi agar dapat diketahui tingkat ketercapaian untuk kondisi

sarana dan prasarana Toilet Gedung PKM Untirta secara menyeluruh berdasarkan Standar

Page 20: Home

Sarana dan Prasarana di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Mengenai Pemenuhan Kebutuhan

Fasilitas Mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

http://jasapembuatanskripsi.net/teori_pelayanan_publik

http://emayasila.wordpress.com/2012/10/17/teori-pelayanan/

http://tpb.ipb.ac.id/prosedur-operasional-baku-pob?download=332%3Astandar-kebersihan-toilet.

http://liliekgibranis.wordpress.com/tag/sugiyono/

http://jelajahiptek.blogspot.com/2012/06/pengertian-kebersihan-secara-singkat.html

http://rinawssuriyani.blogspot.com/2013/04/pengertian-metode-dan-metodologi.html

http://tizarrahmawan.wordpress.com/2009/12/09/contoh-proposal-penelitian-kuantitatif/

http://endang965.wordpress.com/thesis/1-iklim-organisasi-kinerja-guru/bab-4-hasil-penelitian/

Tweet Follow @JakaAwaloedin Diposkan oleh Jaka Awaloedin Hakim di 2/04/2014 02:29:00 PM

1 komentar:

Page 21: Home

1.

YENI NURLINA 6 Maret 2014 23.59

SAYA IBU YENI,NURLINA INGIN BERBAGI CERITA KEPADA ANDA BAHWA SAYA INI DULUNYA ORANG YANG PALING SENSARA DIDUNIA.SETIAP HARI ISTRI SAYA SELALU MENGELUH TENTAN MASALAH EKONOMI BAHKAN KAMI PERNAH TIDAK MAKAN DALAM 1 HARIL 1 MALAM,KE ESOKAN HARINYA ADA TETANGNGA KAMI YG MEMBAWAKAN MAKANAN DAN TIDAK DISENGAJA DIA JG BERCERITA TENTAN MASALAH HIDUPNYA DULU DAN AKHIRNYA DIA MEMBERIKAN NO MBAH RORO..TIDAK BERPIKIR PANJAN SY LANSUN MENGHUBUNGI MBAH RORO DAN ALHAMDULILLAH BELIAU SANGAT MEMBANTU SAYA DAN SY SANGAT BER TERIMAKASIH KEPADA MBAH RORO ATAS BANTUANNYA YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA YAITU (6319) SYUKUR ALHAMDULILLAH BERHASIL DAN KINI SAYA SANGAT BAHAGIA MELIHAT KEHIDUPAN KELUARGA SAYA YG SUDAH JAUH LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA DAN MEREKA JUGA TDK PERNAH LAGI MENGELUH MASALAH KEUWANGN,,KAMI JG SUDAH BERENCANA INGIN MEMBUKA TOKO

Page 22: Home

SENDIRI ITU SEMUA BERKAT BANTUAN MBAH RORO DAN BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA YG MEMERLUKAN BANTUAN MBAH RORO SILAHKAN HUB 0-8-5-3-9-4-5-3-7-5-7-8 SILAHKAN ANDA MEMBUKTIKANNYA SENDIRI.????MAKASIH….http://wwwprediksimbahjenggo.webs.com

PREDIKSI TOGEL SINGAPURA SABTU HARI INI

SGP SABTU 09-MRT-2014=================

** ANGKA KONTROL **5435

** ANGKA IKUT **1247

** SYAIR SGP SABTU **DISINI

AWASS,,!! SERING NYEBUR DILUMPUR LAPINDO

??????

Balas

Tambahkan komentarMuat yang lain...Posting Lebih Baru LIAT POSTING LAMA LO JEK -->> Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

BANNER EXCHANGE

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Page 23: Home

RECENT COMMENTS

Resti Fauziah Kurniawan Yaaarrrraaaaa, annyonghaseo bang jakaaa, mwaah! Hahahhaa

Resti Fauziah Kurniawan Hujan, Rindu, dan Kamu Tuhan menciptakan segala sesuatu pasti...

Regyna Amelea sudah dipasang check di...

bpk muliadi KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH...

Aluna Serenada makasih tulisannya berguna sekali

MEMBER OF

<center><a title="BLO-NYA SI JEK!" href="http://jakaaw aludin.blogspot.com/" target="_blank"><img class="alignleft size-full w p-image-1806" src="http://i1057.photobucket.com/albums/t399/Jaka_Aw aloedin/anigif.gif" alt="" height="130" w idth="250" /></a></center>

Page 24: Home

FOLLOWERS

CHAT BOX

ARCHIVES ►   2015 (1)

▼   2014 (8) o ►   November (2) o ►   Mei (2) o ▼   Februari (4)

Path, Socmed Multifungsi Untuk Pamer Aktivitas. Film Pendek Buat Kamu Contoh Penelitian Kualitatif Contoh Penelitian Kuantitatif

►   2013 (14)

►   2012 (26)

HUMAN CALENDAR

TWITTERLANDTweets by @JakaAwaloedin