HO oral eka

27
Cavum oris Cavum oris adalah suatu ruangan terdepan dari tractus digestivus dengan batas-batas sebagai berikut: Anterior : rima oris (celah yang dibentuk oleh labium superius dan inferius) Posterior : isthmus faucium Lateral: buccae dan labia Superior : palatum durum et molle Inferior : diaphragma oris Cavum oris dibagi menjadi dua (oleh arcus dentalis superior et inferior serta processus alveolaris maxillae et mandibula), yaitu vestibulum oris dan cavum oris proprius . a. Vestibulum Oris Batas – batasnya : Anterolateral : labium superius et inferius dan buccae Superior : lipatan membran mukosa dari labium dan buccae ke arah gusi Dorsal : processus alveolaris maxillae et mandibula dan arcus dentalis superior et inferior Inferior : lipatan membran mukosa dari labium dan buccae ke arah gusi Vestibulum oris berhubungan dengan dunia luar melalui rima oris sedangkan saat cavum oris dalam keadaan oklusi, vestibulum oris akan berhubungan dengan cavum oris proprius melalui lubang kecil dibelakang dens

Transcript of HO oral eka

Page 1: HO oral eka

Cavum oris

Cavum oris adalah suatu ruangan terdepan dari tractus digestivus dengan batas-batas

sebagai berikut:

Anterior : rima oris (celah yang dibentuk oleh labium superius dan inferius)

Posterior : isthmus faucium

Lateral : buccae dan labia

Superior : palatum durum et molle

Inferior : diaphragma oris

Cavum oris dibagi menjadi dua (oleh arcus dentalis superior et inferior serta processus

alveolaris maxillae et mandibula), yaitu vestibulum oris dan cavum oris proprius.

a. Vestibulum Oris

Batas – batasnya :

Anterolateral : labium superius et inferius dan buccae

Superior : lipatan membran mukosa dari labium dan buccae ke arah gusi

Dorsal : processus alveolaris maxillae et mandibula dan arcus dentalis

superior et inferior

Inferior : lipatan membran mukosa dari labium dan buccae ke arah gusi

Vestibulum oris berhubungan dengan dunia luar melalui rima oris sedangkan saat

cavum oris dalam keadaan oklusi, vestibulum oris akan berhubungan dengan

cavum oris proprius melalui lubang kecil dibelakang dens molar tiga. Pada

vestibulum oris, berhadapan corona molar dua atas terdapat muara ductus glandula

parotidea

b. Cavum Oris Propius

Cavum oris propius akan berhubungan dengan oropharynx melalui isthmus

faucium.

Dibatasi oleh:

Cranial : palatum durum dan molle

Antrolateral : processus alveolaris maxillae et mandibula

Dasar : diaphragma oris

Posterior : isthmus faucium

Palatum

Dikenal ada dua bagian yaitu palatum durum dan palatum molle.

a. Palatum durum

Page 2: HO oral eka

Merupakan tulang pemisah antara cavum oris dan cavum nasi, sekaligus menjadi

dasar cavum nasi.

Tulang penyusun terdiri atas:

2/3 anterior : processus palatinus ossis maxillae

1/3 posterior : lamina horizontalis ossis palatine, 2 margines dan 2 facies.

b. Palatum Molle

otot-otot penyusun palatum mole adalah:

m. tensor veli palatini

m. levator veli palatini

m. uvulae

m. palatoglossus

m. palatopharyngeus

Neurovasculer palatum oleh :

1) A. palatina major cabang a.maxillaries

2) A. palatina ascendens cabang dari a. facialis

3) A. pharyngea ascendens cabang dari a. carotis externa

4) Venanya menuju ke plexus venosus pterygodeus

5) N. palatina major cabang dari nervus maxillaris keluar melalui foramen

palatina mayor sedangkan n. palatina minus keluar melalui foramen

palatina minor

6) n. nasopalatinus dari n. maxillaris keluar melalui foramen incisivum

Lidah (lingua)

Merupakan massa otot lurik dalam mulut ditutupi oleh membrana mukosa. Lingua

mempunyai peranan penting dalam mengecap, mengunyah, menelan dan berbicara.

Pada lingua dapat dibedakan :

Apex dan margo linguae

Ujung tepi (apex linguae) biasanya terletak berhadapan dengan dens incisivus.

Tepi lidah (margo linguae) berbatasan pada kedua sisi dengan gingiva dan dentes.

Dorsum linguae

Dorsum linguae 2/3 anteriornya dalam rongga mulut (pars oralis linguae) dan

1/3 bagian posteriornya terletak dalam pharynx (pars pharyngealis linguae). Pada

dorsum linguae terdapat suatu alur yang berbentuk huruf V, yang disebut sulcus

terminalis. Apex dari sulcus ini ditandai oleh lubang kecil, yang disebut foramen

Page 3: HO oral eka

caecum. Sulcus terminalis dapat juga dianggap sebagai batas antara pars oralis

dan pars pharyngelis.

Pars Oralis Linguae

Bagian dorsum pada pars oralis oralis linguae mempunyai sulcus medianus

linguae yang dangkal.

Papilla lingualis merupakan penonjolan lamina propria tunica mucosa, yang

ditutupi oleh epithel. Dari papilla ini dijumpai 4 buah jenis utama :

1) Papilla filiformis (papilla conicae)

Papilla yang paling kecil dan paling banyak jumlahnya, berupa tonjolan

berbentuk konus, dan menutupi 2/3 permukan atas anterior lingua. Tidak

begitu berkembang pada manusia.

2) Papilla Fungiformis

Papilla ini mempunyai kepala yang membulat berwarna merah serta biasanya

mangandung colliculus gustatorius. Tersebar pada apex dan margo linguae.

Tinggi sekitar 0,5-1,5 mm.

3) Papilla vallatae (dahulu dikenal sebagi papilla circum vallata)

Merupakan papilla yang terbesar. Jumlahnya bervariasi dari 3 sampai 14 dan

tersusun dalam deretan berbentuk huruf V di depan sulcus terminalis.

Mengandung colliculus gustatorius dan kelenjar pengecap.

4) Papilla foliate

Ada 4 macam rasa pengecapan yaitu : asam, asin, pahit, manis dideteksi oleh sisi

lingua yang berlainan. Akan tetapi di antara alat pengecap tersebut tidak dapat

dikenali perbedaannya baik dengan mikroskop biasa ataupun dengan mikroskop

electron.

Pars Pharyngealis Linguae

Tunica mucosa yang menutupi pars pharyngealis tidak menunjukkan adanya

papilla, mengandung banyak glandula serosa dan tampak tidak rata karena

adanya noduli lymphatici di dalam tunica submucosa yang ada di bawahnya.

Noduli ini bersama-sama disebut tonsila lingualis.

Tunica mucosa pada bagian ini membentuk bangunan-bangunan :

Plica glossoepiglottica mediana , suatu reflexi mucosa ke arah epiglottis

Plica glossoepiglottica lateralis , merupakan reflexi mucosa ke arah lateral

Page 4: HO oral eka

Vallecula epigottica , merupakan cekungan yang terdapat di antara kedua

plica diatas.

Fossa piriformis , cekungan yang terdapat di lateral dari plica

glossoepligoticalateralis.

Facies inferior linguae

Permukaan bawah lingua hanya terdapat di dalam cavum oris. Facies inferior,

dihubungkan dengan dasar mulut oleh suatu lipatan tunica mucosa di bidang

median yang disebut frenulum linguae. Vena profunda linguae dapat terlihat

melalui tunica mucosa pada kedua sisi frenulum. Pada sisi frenulum juga dapat

terlihat caruncula sublingualis, yang terdapat muara dari ductus glandula

submandibularis. Di sebelah lateralnya terdapat rigi mukosa yang meluas agak ke

belakang, rigi ini merupakan saluran keluar glandula sublingualis, yang disebut

plica sublingualis.

Akar Lidah (Radix Linguae)

Radix linguae adalah bagian lidah yang terletak pada dasar mulut. la dilekatkan ke

mandibula dan os hyoideum oleh m. geniohyoideus dan m. mylohyiodeus.

a. Otot-otot penyusun linguae

Otot-otot yang menyusun linguae dapat dibedakan otot intrinsik dan otot ekstrinsik.

Otot-otot intrinsik terdapat hanya di dalam lingua, terdiri atas :

Nama otot Origo Insertio Persarafan Fungsi

m. longitudinalis superior

septum linguae dan lapisan fibrosa submukosa

membran mukosa lingua

n. hypoglossus

memendekkan dan membuat dorsum linguae cekung

m. longitudinalis inferior

radix linguae apex linguae

memendekkan dan membuat dorsum linguae cembung

m. transversalis septum linguaejaringan ikat fibrosa pada tepi lingua

menyempitkan dan memanjangkan lingua

m. verticalis dorsum linguae

batas permukaan bawah dari lingua

melebarkan dan memipihkan lingua

Otot-otot extrinsik berorigo pada tulang-tulang di sekeliling lingua atau

bangunan lain. Otot-otot ekstrinsik terdiri atas :

Nama otot Origo Insertio Persarafan Fungsi

Page 5: HO oral eka

M. genioglossus Spina mentalisBercampur dengan serabut otot-otot lingua lain

N. hypoglossus Menjulurkan apex linguae

M. hyoglossus Corpus dan cornu majus os hyoidea

N. hypoglossus Menarik lingua ke bawah

M. styloglossusProcessus styloideus ossis temporalis

N. hypoglossus Menarik lingua ke atas dan ke belakang

M. palatoglossus Aponeurosis palatinus Sisi linguaPlexus pharyngeus

Menarik akar lingua ke atas dan ke belakang, menyempitkan isthmus faucium

Pada kelumpuhan N. hypoglossus, ketika pasien menjulurkan lidah akan

tampak menyimpang ke arah sisi yang lumpuh. Keadaan ini terjadi karena m.

genioglossus yang bertugas menarik lidah ke depan mengalami kelumpuhan di satu

sisi. Sedangkan m. genioglossus di sisi kontralateral akan menarik sisi yang lumpuh

tersebut, sehingga ujung lidah akan terdeviasi ke sisi yang lumpuh1. Catatan:

perhatikan origo dan insertio musculus ini.

b. Innervasi dan Vascularisasi

Innervasi lingua

Motorik (GSE) melalui n. XII untuk menginnervasi semua otot lingua, kecuali m

palatoglossus yang diinnervasi oleh n .X melalui plexus pharyngeus.

Sensorik

gustatorik (SVA) yang melalui chorda thympani n. VII (2/3 anterior lingua) dan

n. IX (1/3 posterior lingua)

Sensorik umum: GSA yang melalui n. lingualis n. V (2/3 anterior lingua), dan

GVA dari n. IX (1/3 posterior lingua)

Sedang di dekat epiglottis diinnervasi oleh ramus internus n. laryngeus superior

cabang n. vagus (sensasi umum dan pengecap). Jadi nn.craniales yang berhubungan

dengan pengecap ialah n. VII, IX dan X. Sedangkan untuk sensorik umum ialah n. V,

IX dan X.

Vascularisasi

Arteria

Lingua divascularisasi oleh a. lingualis yang dipercabangkan oleh a. carotis

externa setinggi cornu majus ossis hyoidei. Selain itu juga mendapat darah dari

ramus tonsillaris a. facialis, dan a. pharyngea ascendens.

Vena

Page 6: HO oral eka

Vena lingualis dorsalis dapat terlihat di facies inferior lingua dan vena

lingualis profunda berjalan mengikuti arteri lingualis. Ke dua vena ini akan

bermuara di vena jugularis interna

Limfe

Aliran limfe sangat penting berhubungan dengan penyebaran karsinoma.

Limfe dari apex linguae dicurahkan secara bilateral ke nodi lymphoidei submentalis,

sedang 2/3 anterior lingua, secara unilateral dicurahkan ke nodi lymphoidei

submandibularis. 1/3 posterior lingua dicurahkan secara bilateral ke nodi lymphoidei

cervicales profunda.

Gigi geligi (dentes)

Dentes superior dan denies inferior masing-masing membentuk arcus dentalis

superior dan inferior.

a. Jenis-jenis Gigi

Pada tiap rahang terdapat: dens incisivus 4 buah, dens caninus 2 buah, dens

premolar 4 buah, dan dens molaris 6 buah.

b. Gigi Susu (Dens decidui)

Dentes primarii atau dentes decidui muncul dalam rongga mulut antara umur

setengah sampai dua setengah tahun. Gigi pertama yang bererupsi adalah dentes

incisivus bawah bersama medial kira-kira umur enam bulan. Gigi-gigi bawah

seringkali bererupsi lebih dahulu daripada gigi-gigi atas. Jumlah gigi susi 20

buah, yaitu lima dalam setiap kuadran, terdiri dari dua dens incisivus, satu dens

caninus dan dua dens molaris.

Rumus m2 m1 c i2 i1 i1 i2 c m1 m2

m2 m1 c i2 i1 i1 i2 c m1 m2

Atau V IV III II I I II III IV V

V IV III II I I II III IV V

Contoh penulisan:

incisivus lateral atas kanan: II Atau i2

Page 7: HO oral eka

molar pertama bawah kiri : IV Atau m1

Urutan erupsi I, II, III, IV, V. Pada kira-kira umur dua belas tahun semua dentes

decidui telah tanggal terutama oleh karena resorbsi pada radixnya yang

berhubungan dengan dentes permanents.

c. Gigi tetap (dentes permanentes)

Gigi tetap mulai timbul dalam rongga mulut pada kira-kira urnur enam tahun dan

berakhir kira-kira umur 16-30 tahun. Jumlah gigi tetap 32, yaitu delapan dalam

setiap kuadran, terdiri dari dua dens incisivus, satu dens caninus, dua dens

premolaris dan tiga dens molaris.

Rumus 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

Atau M3 M3 M1 P2 P1 C I2 I1 I1 I2 C P1 P2 M1 M2 M3

M3 M3 M1 P2 P1 C I2 I1 I1 I2 C P1 P2 M1 M2 M3

Contoh penulisan:

Gigi molar pertama atas kanan : M1 Atau 6

Gigi caninus bawah kiri : C Atau 3

Gigi tetap yang pertama kali bererupsi adalah gigi keenam dalam arcus dentalis

(dens molaris pertama) pada kira-kira umur enam tahun, sebelum ada salah satu

gigi susu yang tanggal. Urutan-urutan erupsi bermacam macam, tetapi biasanya

mulai dari gigi 6 kemudian 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8.

Dalam ilmu kedokteran kehakiman dan arkeologi, gigi dan tulang dapat

digunakan mengidentifikasi (memperkirakan umur seorang).

Istilah oklusi digunakan untuk setiap hubungan fungsional yang ada yaitu ketika

gigi atas dan bawah saling bertemu.

d. Neurovasculer

Neurovasculer gigi dilakukan oleh :

a/v/n alveolaris superior anterior (gigi C dan I atas)

a/v/n alveolaris superior media (Ml dan P atas)

Page 8: HO oral eka

a/v/n alveolaris superior posterior (M2, M3 atas)

a/v/n alveolaris inferior (M dan P bawah)

r. incisivus a/v/n alveolaris inferior (C dan I bawah)

Neurovasculer gingival

a/v/n buccinator dan n. buccalis

r. labialis a/v/n infraorbitalis

n. palatinus major

n. nasopalatinus

Oropharynx

Oropharynx disebut pula sebagai mesopharynx. Oropharynx membentang dari

setinggi palatum molle di sebelah cranial sampai ke tepi atas dari epiglottis di sebelah

caudal setinggi VC 2-3. Oropharynx ini ke ventral akan berhubungan dengan cavum

oris melalui isthmus faucium, yang dibatasi oleh :

Cranial : palatum molle

Lateral : arcus palatoglossus dan

Caudal : radix linguae

Di daerah isthmus faucium, terlihat adanya suatu lingkaran jaringan lymphoid

yang tersusun atas rangkaian dari:

Cranial : tonsjlla pharyngealis (adenoidea)

Lateral : tonsilla palatina

Caudal : tonsilla lingualis

Lingkaran jaringan lymphoid ini sering kali dianggap sebagai barrier terhadap

perembetan proses infeksi, tetapi fungsi yang sesungguhnya dari jaringan lymphoid

ini masih belum banyak diketahui.

Membrana mucosa yang menutupi epiglottis akan melanjutkan diri untuk

melapisi radix linguae. Membrana ini kemudian disebut sebagai membrana

glossoepiglottica.

Penebalan dari membrana glossoepiglottica di linea mediana membentuk plica

glossoepiglottica mediana, sedangkan penebalan di sebelah lateral kanan dan kiri

disebut sebagai plica glossoepiglottica laterale. Terdapat suatu cekungan yang

dibatasi antara plica glossoepiglottica mediana dan plica glossoepiglottica laterale

Page 9: HO oral eka

kanan dan kiri disebut vallecula epiglottica. Ke arah posterior, oropharynx berbatasan

dengan corpus vertebrata cervicalis ke - 2 dan ke -3.

Setiap dinding lateral oropharynx di jumpai arcus palatoglossus dan arcus

palatopharyngeus atau sering disebut pula sebagai pilar anterior dan pilar posterior

dari isthmus faucium. Arcus tersebut di atas disebabkan oleh adanya otot di bawah

membrana mucosa. Otot-otot tersebut ialah m. palatoglossus dan m.

palatopharyngeus. Daerah triangulair yang terletak antara arcus palatoglossus dan

arcus palatopharyngeus disebut fossa tonsillaris yang akan ditempati oleh tonsilla

palatina.

Tonsilla palatina adalah sekelompok jaringan lymphoid yang terdapat di fossa

tonsillaris yang ditutupi oleh membrana mucosa yang berhubungan dengan

membrana mucosa di pharynx.

Page 10: HO oral eka

Oesophagus

Oesophagus merupakan sebuah tabung otot yang dapat kolaps, panjangnya sekitar 10

inci (25 cm), yang menghubungkan pharynx dengan gaster. Sebagian be oesophagus terletak

di dalam cavitas thoracis. Oesophagus masuk ke abdomen melalui lubang yang terdapat pada

crus dextrum diaphragma (hiatus oesophagus) setinggi VTh X. Setelah berjalan sekitar 1 inci,

oesophagus masuk kedalam gaster. Osephagus skeletopis setinggi Vertebrae Cervicalis VI s.d

Vertebrae Thorax XI.

Karena bentuknya yang fleksibel, oesophagus yang berupa tabung muskular mengalami

penyempitan di sekitar struktur yang melingkupinya. Terdapat tiga buah penyempitan

oesphagus yaitu:

1. Angustia superior : di tempat pharinx bersatu dengan ujung atas oesophagus ( tepi

caudal cartilago cricoidea ) setinggi VC 6

2. Angustia media : di tempat arcus aorta dan bronkus sinister menyilang (VTh 4-5)

3. Angustia inferior : saat melalui hiatus oesophagus (VTh 10)

Penyempitan-penyempitan ini penting dalam arti klinik, karena merupakan tempat benda

asing yang tertelan tertambat dan tempat alat oesofagoskop sulit dilewatkan.

Page 11: HO oral eka

Vaskularisasi

a. Arteriae

Sepertiga bagian atas divaskularisasi A. Thyroidea Inferior. Sepertiga tengah oleh

Aorta descendens pars thoracica dan Aa. Bronchialis. Oesophagus pars abdominalis

divaskularisasi oleh A. Gastrica sinistra

b. Venae

Vena-vena dari sepertiga bagian atas mengalir ke vena thyroidea inferior. Sepertiga

bagian bawah ke vena azygos. Sepertiga bagian tengah ke vena gastrica sinistra,

cabang vena porta

Page 12: HO oral eka

Aliran Limfe

Pembuluh limfe berjalan mengikuti arteri. Sepertiga bagian atas mengalir ke nodi cervicales

profunda, sepertiga bagian tengah oesophagus masuk ke nodi mediastinales superiores et

posteriores dan sepertiga bagian bawah masuk ke nodi lymphatici gastrici sinistri

Persarafan

Nervus gastrica anterior dan posterior (nervus vagus) dan cabang-cabang simpatis pars

thoracalis truncus symphaticus.

Fungsi

Oesophagus menyalurkan makanan dari pharynx ke dalam gaster. Kontraksi bergelombang

lapisan otot disebut peristalsis yang akan mendorong makanan ke dalam gaster.

Sphincter Gastrooesophageal1

Secara anatomi tidak terdapat sphincter pada ujung bawah oesophagus. Namun,

lapisan sirkular otot polos pada daerah ini berperan secara fisiologis sebagai sebuah

Page 13: HO oral eka

sphincter. Sewaktu makanan berjalan turun melalui oesophagus, terjadi relaksasi otot yang

terdapat pada ujung bawah oesophagus lebih dahulu dari gelombang peristaltik sehingga

makanan masuk ke gaster. Kontraksi tonik sphincter ini mencegah isi lambung mengalami

regurgitasi ke dalam oesophagus. Penutupan sphincter ini di bawah pengaturan nervus vagus,

dan aktifitas ini dapat ditingkatkan hormon gastrin dan dikurangi hormon sekretin,

kolesistokinin, dan glukagon.

Gaster

Gaster merupakan bagian traktus digestivus, pada orang dewasa gaster empunyai

kapasitas sekitar 1500 ml yang berfungsi: (a) menyimpan makanan(; (b) mencampur

makanan dengan getah lambung untuk membentuk chymus yang setengah cair; dan (c)

mengatur kecepatan pengiriman chymus ke usus halus sehingga pencernaan dan absorpsi

yang efisien dapat berlangsung. Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari

permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai regio epigastrica dan umbilicalis. Sebagian

besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Bentuk gaster sangat berbeda-beda

tergantung pada isi, posisi tubuh, dan fase pernapasan.

Gaster mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua

curvatura, curvatura major dan curvatura minor; dan dua dinding, paries anterior dan

paries posterior.

Gaster dibagi menjadi bagian-bagian berikut:

Fundus gastricum berbentuk kubah, menonjol ke atas dan terletak di sebelah

kiri ostium cardiacum. Biasanya fundus berisi penuh udara.

Corpus gastricum terbentang dari ostium cardiacum sampai incisura

angularis suatu lekukan yang selalu ada pada bagian bawah curvatura minor

Anthrum pyloricum terbentang dari incisura anguiaris sampai pylorus.

Pylorus merupakan bagian gaster yang berbentuk tubular. terletak pada

planum transpyloricum. Dinding otot pylorus yang tebal membentuk musculus

sphincter pyloricus. Musculus ini mengatur kecepatan pengeluaran isi gaster

ke duodenum. Rongga pylorus dinamakan canalis pyloricus.

Ostium cardiacum merupakan tempat oesophagus masuk ke gaster. Walaupun secara

anatomis tidak ada sphincter, tetapi terdapat mekanisme fisiologis yang mencegah regurgitasi

isi lambung ke dalam oesophagus (sphincter gastroesophageal).

Page 14: HO oral eka

Ostium pyloricum dibentuk oleh canalis pyloricus yang panjangnya sekitar 1 inci

(2,5 cm). Tunica muscularis stratum circulare yang meliputi gaster jauh lebih tebal di daerah

ini dan membentuk musculus sphincter pyloricus secara anatomis dan fisiologis.

Curvatura minor membentuk pinggir kanan gaster dan terbentang dari ostium

cardiacum sampai pylorus. Curvatura minor digantung pada hepar oleh omentum minus.

Pada daerah curvature ini berjalan arteri et vena gastrica sinistra et dextra, plexus gastricus

dan nodi lymphatici gastrica sinistri.

Curvatura major jauh lebih panjang dibandingkan curvatura minor dan terbentang

dari sisi kiri ostium cardiacum, melalui kubah fundus, dan sepanjang pinggir kiri gaster

sampai ke pylorus. Omentum majus terbentang dari bagian bawah curvatura major sampai ke

colon transversum. Pada daerah curvatura major ini akan berjalan arteri et vena

gastroepiploica dextra et sinistra, arteri et vena gastrica brevis dan nodi lymphatici gastrica

dexter serta nodi lymphatici pancreaticolienalis.

Page 15: HO oral eka

Susunan dinding Gaster

Dari luar ke dalam mempunyai susunan sebagai berikut:

a. Tunica serosa

Peritoneum viscerale gaster menjadi omentum minus (ke arah hepar) dan omentum majus (ke

arah colon, ileum dan diphragma).

b. Tunica Muscularis (dari luar ke dalam)

stratum longitudinum à Pada regio pylorus menebal menjadi lig. P yloricum

stratum circularum à Pada daerah duodenopyloricae menjadi sangat tebal

membentuk m. spchinter pyloricus

stratum oblique à Pada daerah curvatura minor membentuk canalis

gastricus Waldeyer. Canal ini menghubungkan cardia dengan pylorus tanpa singgah

ke rongga gaster. Ini terjadi secara reflektoris pada waktu minum saat ventriculus

kosong, sehingga pada orang-orang yang mencoba bunuh diri dengan menelan zat

beracun biasanya mengalami kerusakan pada canalis gastricus.

c. Tunica submukosa

d. Tunica mucosa

Hubungan ventriculus dg peritoneum

1. Omentum minus:

Page 16: HO oral eka

- Ligamentum hepatoduodenale

- Lig gastrohepaticum

2. Omentum majus:

- Lig gastrocolica

- Lig gastrophrenica

- Lig gastrolienale

- Lig splenorenale

Disebelah posterior ventriculus terdapat bursa omentalis atau cavum peritonei minor.

Antara bursa omentalis dan cavum peritonei major dihubungkan oleh foramen omentale

atau foramen epiploicum (Winslowi).

Page 17: HO oral eka

Topografi Ventriculus

a. Facies posterior:

Ventriculus bersinggungan tidak langsung dengan stomach bed. Ini adalah bangunan yg

dilapisi peritoneum sbg dinding posterior bursa omentalis yang bersinggungan dengan facies

posterior gaster. Bangunan tersebut adalah:

Facies anterior Gld suprarenalis sinistra,

Ren sinistra,

Page 18: HO oral eka

Arcus transversum dan mesocolon

Facies anterior pancreas

b. Facies anterior:

Bersinggungan tidak langsung dengan lobus hepar sinister, diaphragma, dinding anterior

abdomen, arcus costalis sinistra, pleura dan pulmo sinister. Bersinggungan tidak langsung

karena dipisahkan oleh adanya cavum peritoneum. Pada waktu ventriculus kosong, maka

colon transversum bisa tergeser ke atas hingga bersinggungan dengan facies anterior

ventriculi.

Vaskularisasi

a. Arteriae

Arteriae berasal dari cabang truncus coeliacus

Arteria gastrica sinistra berasal dari truncus coeliacus . Arteria ini berjalan ke atas

dan kiri untuk mencapai oesophagus dan kemudian berjalan turun sepanjang

curvatura minor gaster. Arteria gastrica sinistra memvaskularisasi sepertiga bawah

oesophagus dan bagian kanan atas gaster.

Arteria gastrica dextra berasal dari arteria hepatica communis berjalan ke kiri

sepanjang curvatura minor. Arteria ini memvaskularisasi bagian kanan bawah gaster.

Arteriae gastricae breves berasal dari arteria lienalis pada hilum lienale dan berjalan

ke depan di dalam ligamentum gastrosplenicum untuk memvaskularisasi fundus.

Arteria gastroomentalis sinistra berasal dari arteria lienalis pada hilum lienale dan

berjalan ke depan di dalam ligamentum gastrolienale untuk memvaskularisasi gaster

sepanjang bagian atas curvatura major.

Arteria gastroomentalis dextra berasal dari arteria gastroduodenalis (cabang A.

hepatica communis). Arteria ini berjalan ke kiri dan memvaskularisasi gaster

sepanjang bagian bawah curvatura major,

b. Venae

Vena gastrica sinistra dan dextra bermuara langsung ke vena portae hepatis. Venae

gastricae breves dan vena gastroomentalis sinistra bermuara ke dalam vena lienalis. Vena

gastroomentalis dextra bermuara ke dalam vena mesenterica superior.

Innervasi

Page 19: HO oral eka

1. Simpatis: berasal dari plexus coeliacus yang membawa serabut-serabut rasa nyeri

2. Parasimpatis: berasal dari N X dexter et sinister yang membawa serabut secretomotor

untuk glandula gastricae dan serabut motoris untuk tunica muscularis gaster.

Khusus: M. Sphincter pyloricus menerima serabut motoris dari sistem simpatis dan

serabut inhibitor dari N. X

Pembuluh-pembuluh limfe mengikuti perjalanan arteria menuju ke nodi gastrici sinistri dan

dexter, nodi gastroomentalis sinister dan dexter, dan nodi gastrici brevis yang semuanya

menuju limfonodi coeliaci (berada disekitar pangkal truncus coeliacus)

Page 20: HO oral eka
Page 21: HO oral eka

DAFTAR PUSTAKA1Snell RS (2000). Clinical anatomy fo students 6ed. Philadelphia: Lipincott Williams

Moore KL, Dalley AF (2006). Clinically oriented anatomy 5ed. Philadelphia: Lipincott

Williams

Asisten Dosen Anatomi (2010). Panduan Anatomi 2. Surakarta: FK UNS