Hiv Dalam Kehamilan
description
Transcript of Hiv Dalam Kehamilan
HIV DALAM KEHAMILAN
Melia Budi AstutiC111 10 114Pembimbing :
Dr. Rosdiana SahabuddinSupervisor :
Dr.dr. Efendi Lukas, Sp.OG (K)
PENDAHULUANHIV: sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia AIDS atau kumpulan gejala akibat depresi berat imunitas seluler.
EPIDEMIOLOGITAHUN 2012 :
34 JUTA ODHA di seluruh dunia.
50% PEREMPUAN 2,1 JUTA ANAK <15
tahun
EPIDEMIOLOGI
TAHUN 2012 : 341 ODHA dari
497 kabupaten/kota di 33 provinsi
ETIOLOGI• Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu virus
RNA dari famili Retrovirus dan subfamily Lentiviridae
REPLIKASI VIRUS
PATOGENESIS
PENGARUH HIV TERHADAP KEHAMILAN
Review dampak negatif HIV terhadap kehamilan yang dilakukan pada 634 wanita hamil yang terinfeksi HIV.
• 20% kelahiran prematur• 24% pertumbuhan janin terhambat
PENGARUH KEHAMILAN TERHADAP HIV
Co-reseptor CCR5 ditemukan di permukaan sel CD4 (CD4+) saat kondisi kadar progesteron tinggi seperti pada saat kehamilan -> membantu proses masuknya virus untuk bereplikasi
CARA PENULARAN
PENEGAKAN DIAGNOSIS
(MANIFESTASI KLINIS)
Stadium I Asimptomatik
Limphadenopati generalisata persisten
Stadium II BB turun <10% BB sebelumnya Herpes Zooster
Ulserasi oral rekuren ( ≥2 x selama 6 bulan terakhir) Papular preuritic eruption
Seborrhoic dermatitis
Infeksi jamur pada kuku
Stadium III BB turun > 10 % BB sebelumnya
Diare kronik lebih dari 1 bulan
Demam persisten
Kandidiasis oral persisten
TB ( berulang)
Infeksi bakteri berat (pneumonia, meningitis, empiema, pyomiositis, infeksi tulang dan sendi, septicemia, PID)
Stadium IV HIV wasting sindrom
Pneumocystis pneumonia
Pneumonia bacterial rekuren
Herpes simplek kronik (orolabial, genital, anorectal)
Oesofagial candidiasis
TB ekstra paru
HIV encephalopati
Criptococcosis ekstrapulmonal (termasuk meningitis)
(PEMERIKSAAN LABORATORIUM)
• Pemeriksaan Antibodi anti-HIV : Rapid Test, Enzime Linked Sorbent Assay (ELISA) dan Western Blot
(PEMERIKSAAN LABORATORIUM)
• Viral load : RNA/DNA PCR, antigen p24
• Status Imunologis : CD4 dan TLC
MEKANISME PENULARAN HIV IBU-ANAK
Faktor Ibu Faktor Bayi Faktor Obstetrik
• Kadar HIV (viral load)•Kadar CD4•Status gizi saat hamil• Penyakit infeksi saat hamil• Masalah di payudara (jika menyusui)
• Prematuritas dan berat bayi saat lahir• Lama menyusu• Luka di mulut bayi (jika bayi menyusu)
• Jenis persalinan• Lama persalinan• Adanya ketuban pecah dini• Tindakan episiotomi, ekstraksi vakum dan forseps
RESIKO PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK
Waktu Risiko
Selama hamil 5 – 10 %
Bersalin 10 – 20 %
Menyusui 5 – 20 %
Risiko penularan keseluruhan 20 – 50 %
PENANGANAN PASIEN HAMIL DENGAN HIV
ante partum
• Konseling• Pemeriksaan ante natal• Pemberian obat antiviral
intra partum
• Penentuan metode persalinan• Hindari tindakan invasif : pecahkan ketuban, episiotomi.• Bayi harus segera dimandikan
pasca persalinan
• Lanjutkan pengobatan ART untuk ibu dan bayinya• Ibu dianjurkan untuk mencegah kehamilan berikutnya
REKOMENDASI ART PADA IBU HAMIL
REKOMENDASI ART PADA IBU HAMIL
ART LINI PERTAMA
ART LINI KEDUA
JENIS &
DOSIS ARV
REKOMENDASI PROFILAKSIS PADA BAYI
REJIMEN ARV USIA BAYI DOSIS
AZT(rekomendasi hanya
pada bayi dengan makanan pengganti)
Sampai Usia 6 minggu 2000-2499 gram ≥ 2500 gram
10 mg, 2x sehari15 m, 2x sehari
NVPSampai Usia 6 minggu : 2000-2499 gram ≥ 2500 gram
10 mg, 1x sehari15 m, 1x sehari
>6 minggu – 6 bulan 20 mg, 1x sehari
>6bulan – 9 bulan 30 mg, 1x sehari
>9 bulan – berakhirnya periode menyusui
40 mg, 1x sehari
PENENTUAN METODE PERSALINAN
• Viral load <50 kopi/mL HIV RNA pada usia kehamilan 36 minggu -> persalinan pervaginam.
• Viral load 50-399 kopi/mL HIV RNA pada usia kehamilan 36 minggu -> bisa persalinan pervaginam pertimbangkan persalinan perabdomen.
• Viral load ≥400 kopi/mL HIV RNA pada usia kehamilan 36 minggu -> persalinan perabdomen.
PEMBERIAN ASI• Ibu yang diketahui terinfeksi HIV harus
secara eksklusif menyusui bayi mereka untuk 6 bulan pertama kehidupan, dan memperkenalkan makanan pendamping yang tepat setelahnya, dan terus menyusui selama 12 bulan pertama kehidupan.
PEMANTAUAN TERAPI
ASPEK PSIKOSOSIAL PENDERITA HIV
• AIDS dihubungkan dengan perilaku tertentu seperti hubungan seks bebas, hubungan seks sesama jenis dan sebagainya.
• Akibatnya ODHA sering dikucilkan dan tidak mendapat pertolongan yang sewajarnya. Ketika seorang diberitahu bahwa dia terinfeksi HIV maka responsnya beragam.
TERIMA KASIH
INFEKSI OPORTUNISTIK
Varicella zooster Dermatitis seboroik
Pruritic papular eruption
INFEKSI OPORTUNISTIK
Gambaran CT scan dan x-ray thoraks PA pneumocystis carinii pneumonia