HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI...

113
HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI JAKARTA DI MAJALAH TEMPO Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Parama Arrazak Sumbada NIM. 1112051100058 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M

Transcript of HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI...

Page 1: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI JAKARTA DI MAJALAH TEMPO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Parama Arrazak Sumbada

NIM. 1112051100058

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 2: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan
Page 3: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan
Page 4: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang diajukan untuk

memenuhi syarat salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1)

di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli karya saya atau

merupakan tiruan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatulla Jakarta.

Jakarta, 23 September 2017

Parama Arrazak Sumbada

Page 5: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

ii

ABSTRAK

Parama Arrazak Sumbada

Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Pilkada DKI Jakarta di Majalah

Tempo

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta merupakan isu yang ramai

diberitakan media massa. Pada akhir September 2016 sampai bulan Februari 2017

Majalah Tempo beberapa kali mengangkat laporan utama mengenai Pilkada DKI

Jakarta. Menurut Kun Waziz, Majalah Tempo masih menjadi bola liar

dikarenakan sebagai media massa yang belum diketahui keberpihakan politiknya.

Dalam setiap penyusunan pemberitaan, media massa dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor

yang memengaruhi pemberitaan Pilkada DKI Jakarta di Majalah Tempo.

Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori hirarki pengaruh yang

dikembangkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori ini

mengemukakan bahwa terdapat faktor internal dan eksternal yang memengaruhi

pemberitaan sebuah media. Pada teori hirarki pengaruh terdapat tingkatan atau

level yaitu level individu, level rutinitas media, level organisasi media, level

ekstra media dan level ideologi.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara

mendalam dengan beberapa narasumber terkait.

Berdasarkan hasil temuan dan analisis diketahui bahwa hirarki pengaruh

pada pemberitaan Pilkada DKI Jakarta di Majalah Tempo didominasi oleh level

rutinitas media, khususnya pada unsur penyusunan pemberitaan. Rutinitas

memiliki pengaruh yang penting dikarenakan telah terbentuk lingkungan dimana

pekerja melaksanakan pekerjaannya secara alami dan tanpa paksaan. Level

berikutnya yang dinilai cukup berpengaruh adalah level individu media, dalam hal

ini adalah reporter. Reporter bersentuhan secara langsung dalam pencarian data di

lapangan.

Level-level lain memengaruhi secara tidak langsung. Level organisasi media

diwakili oleh jajaran manajemen dan pemegang saham PT. Tempo Inti Media

Tbk, level ekstra media diwakili oleh pengiklan, dan level ideologi Majalah

Tempo yang menjunjung tinggi pluralisme dan independensi.

Kata kunci : Hirarki Pengaruh, J Shoemaker dan Stephen D. Reese, Pemberitaan,

Pilkada DKI Jakarta, dan Majalah Tempo

Page 6: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan bersyukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Serta shalawat serta salam senantiasa

dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan

Pilkada DKI Jakarta di Majalah Tempo”.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Sosial (S.Sos). Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

terdapat banyak kekhilafan, kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis

miliki. Namun berkat adanya semangat, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,

akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Dalam kesempatan ini penulis ingin

berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Dr.H. Arief Subhan, M. Ag. Wakil Dekan I Bidang

Akedemik, Suparto, M, Ed, Ph. D, Wakil Dekan II Bidang Admisitrasi

Umum, Dr. Hj. Roudhonah M. Ag, dan Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Dr. Suhaimi, M.Si.

2. Kholis Ridho, M.Si, sebagai Ketua Konsentrasi Jurnalistik dan Dra. Hj.

Musfirah Nurlaily, M.A, sebagai sekertaris Konsentrasi Jurnalistik.

3. Dr. Rulli Nasrullah,M.Si sebagai dosen pembimbing akademik serta

pembimbing skripsi yang bersedia meluangkan waktu untuk bimbingan,

memberi arahan, dan senantiasa mengingatkan sehingga skripsi ini dapat

Page 7: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

iv

terselesaikan dengan baik. Semoga selalu diberikan kesehatan dan

keberkahan oleh Allah SWT.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu, terimakasih telah mengajar dan memberikan

ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

5. Seluruh staf Tata Usaha dan karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu penulis dalam hal peminjaman

buku-buku yang digunakan sebagai referensi dan memberikan pelayanan

dengan baik kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Jajang Jamaludin dan Anton Aprianto, selaku Redaktur Utama dan Redaktur

Pelaksana Majalah Tempo, yang berbaik hati utnuk membantu saya

mendapatkan izin penelitian, serta bersedia meluangkan waktunya untuk

wawancara.

7. Bapak Didin B. Maninggara dan Almrh. Ibu Imas Maskatih , kedua orang

tua penulis. Terima kasih atas segala doa yang selalu dipanjatkan di waktu-

waktu mustajab, serta memberikan cinta yang tiada habisnya. Terima kasih

juga telah mengingatkan bahwa waktu sangat berharga.

8. Adzany Mahardika Sumbada sebagai kakak penulis. Terima kasih atas

segala dukungan, semangat, serta motivasinya untuk segera meraih gelar

sarjana.

9. Tiara Puji Bangsa. Terima kasih telah menjadi pendengar dan sahabat yang

selalu ada untuk penulis. Sahabat yang tidak pernah lelah untuk

Page 8: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

v

mengingatkan, menyelesaikan skripsi, serta pemberi motivasi yang terus

memberikan semangat kepada penulis bahwa perjuangan tidak akan

mengkhianati hasil.

10. Iyos, Badrus, Tria, Angga Satria, Fathur, sebagai teman berbagai suka dan

duka yang rela mendengarkan penulis berkeluh kesah serta banyak

membantu penulis selama penulisan skripsi.

11. Alif Mumtas, Oji, Yasir, Harry, Farouq, Zaini, Roni yang telah berbagai

tawa dan canda di sela-sela sulitnya penulis skripsi ini.

12. Teman-teman Konsentrasi Jurnalistik 2012 yang telah belajar dan berjuang

bersama selama 4 tahun terakhir.

Penulis berharap semoga orang-orang tercinta, baik yang tertera di atas atau pun

tidak, senantiasa dilimpahkan kasih sayang oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman yang dimiliki dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan pihak lain

pada umumnya.

Jakarta, 23 September 2017

Parama Arrazak Sumbada

Page 9: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar belakang Masalah ..................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 8

E. Tinjauan Pustaka ................................................................ 9

F. Metodologi Penelitian ........................................................ 10

G. Sistematika Penulisan ........................................................ 14

BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................... 16

A. Teori Hirarki Pengaruh Media ........................................... 16

B. Konseptualisasi Media Massa ............................................ 29

C. Media Cetak ....................................................................... 30

D. Konseptualisasi Berita ........................................................ 34

E. Pemilihan Kepala Daerah ................................................... 37

Page 10: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

vii

F. Kerangka Berpikir .............................................................. 40

BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO ....................... 41

A. Sejarah dan Perkembangan Majalah Tempo ...................... 41

B. Visi dan Misi Perusahaan ................................................... 46

C. Dewan Komisaris, Direksi dan Struktur Organisasi .......... 48

D. Penghargaan ....................................................................... 49

E. Laporan Utama Majalah Tempo ........................................ 52

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA .................................................... 54

A. Proses Penyusunan Pemberitaan di Majalah Tempo ......... 54

B. Konseptualisasi dan Analisis.............................................. 58

C. Interpretasi.......................................................................... 79

BAB V PENUTUP ............................................................................... 84

A. Kesimpulan ....................................................................... 84

B. Saran ................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Wilayah Pemungutan Suara 15 Februari 2017............................ 2

Tabel 1.2 Laporan Utama Majalah Tempo yang Mengangkat Isu

Pilkada DKI ................................................................................. 6

Tabel 3.1 Komposisi Kepemilikan Saham PT. Tempo Inti Media ............. 46

Tabel 3.2 Struktur Organisasi PT. Tempo Inti Media ................................. 48

Tabel 4.1 Pengaruh Pada Level Individu .................................................... 63

Tabel 4.2 Jenis-jenis Rapat Pada Majalah Tempo ...................................... 68

Tabel 4.3 Pengaruh Pada Level Rutinitas Media ........................................ 73

Tabel 4.4 Pengaruh Pada Level Organisasi Media ..................................... 75

Tabel 4.5 Pengaruh Pada Level Ekstra Media ............................................ 77

Tabel 4.6 Pengaruh Pada Level Ideologi .................................................... 79

Page 12: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Level Hirarki Pengaruh ........................................................ 16

Gambar 2.2 Rutinitas Media .................................................................... 21

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................... 40

Gambar 3.1 Komposisi Kepemilikan Saham PT. Tempo Inti Media ...... 46

Gambar 4.1 Proses Penyusunan Pemberitaan di Majalah Tempo ........... 55

Gambar 4.2 Rutinitas Media .................................................................... 64

Page 13: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tahun 2017 bisa dikatakan sebagai tahun politik bagi masyarakat yang

berada di berbagai daerah di Indonesia. Karena di tahun ini terjadi peristiwa

penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan masa depannya lima tahun

ke depan. Peristiwa ini biasa disebut dengan Pemilihan Kepala Daerah

(Pilkada), yang bertujuan untuk memilih para calon wakil rakyat di tingkat

daerah.

Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah sukses

menyelenggarakan Pilkada pada 9 Desember 2015. Seluruh masyarakat

Indonesia diberikan jaminan untuk memberikan hak suaranya secara langsung,

umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Pelaksanaan pemilihan umum merupakan tolak ukur atas pelaksanaan

demokrasi di suatu negara.1 Pemilihan umum jika diartikan secara sederhana

adalah cara individu warga negara melakukan aktivitas politik ataupun kontrak

politik dengan kandidat atau partai politik yang diberikan mandat atau

wewenang untuk melaksanakan kekuasaan dalam politik.2 Dengan

dilangsungkannya pemilihan umum, maka telah menempatkan kedaulatan

1 Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.

461. 2 Setiajid, Orientasi Politik yang Mempengaruhi Pemilih Pemula dalam menggunakan Hak

Pilihnya Pada Pemilukada 2010 (Jurnal Integralistik No.1/Th. XXII/2011, Januari-Juni 2011).

Page 14: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

2

pada tempat sesungguhnya, yaitu rakyat. Oleh karena itu rakyat adalah subjek

yang menentukan, bukan objek yang ditentukan.3

Pada tanggal 15 Februari 2017 telah dilaksanakan Pilkada serentak di

101 wilayah di Indonesia. Adapun rinciannya adalah 7 provinsi, 18 kota dan

76 kabupaten.

Tabel 1.1

Wilayah Pemungutan Suara 15 Februari 2017

No Lingkup Daerah

1 Provinsi Aceh

Bangka Belitung

DKI Jakarta

Banten

Gorontalo

Sulawesi Barat

Papua Barat

2 Kota Aceh: Banda Aceh, Lhokseumawe, Langsa, Sabang

Sumatera Utara: Tebing Tinggi

Sumatera Barat: Payakumbuh

Riau: Pekanbaru

Jawa Barat: Cimahi dan Tasikmalaya

Jawa Tengah: Salatiga

DIY: Kota Yogyakarta

Jawa Timur: Batu

NTT: Kupang

Kalimantan Barat: Singkawang

Sulawesi Tenggara: Kendari

Maluku: Ambon

Papua: Jayapura

Papua Barat: Sorong

3 Kabupaten Lampung: Mesuji, Lampung Barat, Tulang

Bawang, Tulang Bawang Barat, Pringsewu

Jawa Barat: Bekasi

Jawa Tengah: Banjarnegara, Batang, Jepara, Pati,

Cilacap, Brebes

DIY: Kulonprogo

NTT: Flores Timur, Lembata

3 Arif Sugiono, Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Keputusan Memilih Dalam Pemilu

Presiden dan Wakil Presiden RI 2004 (Jurnal Universitas Lampung, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu

Politik, 2004).

Page 15: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

3

Kalimantan Barat: Landak

Kalimantan Tengah: Barito Selatan, Kotawaringin

Barat

Kalimantan Selatan: Hulu Sungai Utara, Barito

Kuala

Sulawesi Tengah: Kepulauan Banggai, Buol

Sulawesi Utara: Bolaang Mongondow, Kepulauan

Sangihe

Sulawesi Selatan: Talakar

Gorontalo: Boalemo

Sulawesi Tenggara: Bombana, Kolaka Utara,

Buton, Muna Barat, Buton Tengah, Buton Selatan

Maluku: Seram Bagian Barat, Buru, Maluku

Tenggara Barat, Maluku Tengah

Papua: Nduga, Lanny Jaya, Sarmi, Mappi, Tolikara,

Kepulauan Yapen, Jayapura, , Intan Jaya, Puncak

Jaya, Dogiyai

Papua Barat: Tambrauw, Maybrat, Sorong

Aceh: Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh

Jaya, Bener Meriah, Pidie, Simeulue, Aceh Singkil,

Bireun, Aceh Barat Daya, Aceh Tenggara, Gayo

Lues, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tengah

Sumatera Utara: Tapanuli tengah

Sumatera Barat: Kepulauan Mentawai

Riau: Kampar

Jambi: Muaro Jambi, Sarolangun, Tebo

Sumatera Selatan: Musi Banyuasin, Bengkulu

tengah

Maluku Tenggara: Pulau Morotai, Halmahera

Tengah

Sumber: www.pilkada2017.kpu.go.id diakses pada 21 Maret 2017

Sebagai ibu kota negara Indonesia, segala pemberitaan mengenai

pemilihan umum yang berlangsung di DKI Jakarta otomatis mendapat sorotan

massa. Mulai dari isu pasangan calon mana saja maju, pasangan calon yang

akhirnya mendeklarasikan diri maju dalam Pilkada DKI Jakarta, proses

kampanye, visi dan misi yang ditawarkan dan berbagai berita lainnya.

Terdapat tiga pasang calon yang maju pada Pilkada DKI Jakarta, yaitu

pasangan dengan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni,

Page 16: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

4

pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat, dan

pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan – Sandiaga Uno.

Lembaga analisis media Rakyat Memilih mencatat terdapat 31.370

pemberitaan Pilkada dari 28 media online arus utama terhitung sejak 23

September 2017 hingga 13 Januari 2017. Dari jumlah tersebut pasangan

petahana mendapatkan pemberitaan (share of media) terbanyak dengan 19.970

berita (64%), disusul kemudian pasangan Anies – Sandi dengan 6637 berita

(20%), lalu pasangan Agus – Sylvi dengan 5033 berita (16%).4

Jumlah pemberitaan masing-masing pasangan tersebut bervariasi tone

positif atau tone negatif yang ditampilkan, sesuai dengan kebijakan media itu

sendiri. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bahkan telah memberi peringatan

kepada 3 stasiun televisi terkait pemberitaan Pilkada DKI. Stasiun televisi

tersebut adalah MNC TV, Global TV dan I-News TV. Peringatan tersebut

didasarkan karena siaran di televisi tersebut membentuk sudut pandang

tertentu.5

Ketua KPI, Yuliandre Darwis, Ph.D, mengemukakan bahwa media

massa dengan menggunakan frekuensi publik sesuai dengan UU Penyiaran

No. 32 Tahun 2002, sudah seharusnya menjadi rujukan utama bagi masyarakat

mengenai kepemiluan. Media massa diharapkan dapat melakukan fungsi

pendidikan politik cerdas dan bermartabat. Media mendorong publik menjadi

4 Taufik Ismail, Ahok-Djarot Dominasi Pemberitaan Pilkada DKI di Media Online

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/02/12/ahok -djarot-dominasi-pemberitaan-pilkada-

dki-di-media-online diakses pada 21 April 2017. 5 Rakhmat Nur Hakim, KPI Beri Peringatan Tiga Televisi Terkait Pemberitaan Pilkada

DKI_www.kompas.com/amp/nasional/read/2017/01/30/21072201/kpi.beri.peringatan.tiga.televisi.

terkait.pemberitaan.pilkada.dki diakses pada 21 April 2017.

Page 17: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

5

pemilih rasional bukan pemilih seperti memilih kucing dalam karung.

Sehingga dapat meningkatkan partisipasi pemilih yang tinggi secara

kuantitatif maupun kualitatif.6

Pada masa kampanye, yaitu 29 Januari-11 Februari 2017 pesan-pesan

politik mengenai Pilkada DKI Jakarta baik secara eksplisit maupun implisit

telah diberitakan di berbagai media massa. Memang tidak ada larangan bagi

jurnalis untuk meliput kegiatan politik partai tertentu, namun posisi media

harus jelas dalam arus politik Pilkada. Ketua KPI kembali menegaskan bahwa

media massa tidak boleh bersikap partisan, apalagi hanya mementingkan

golongan tertentu. Media sosial harusnya dapat dijaga dari pengaruh maupun

bias-bias politik praktis. Terlebih media yang mempunyai pengaruh luas di

masyarakat.7

Faktor-faktor yang memengaruhi pemberitaan media didapat dari faktor

internal dan eksternal. Pengaruh faktor-faktor ini disebut sebagai Teori Hirarki

Pengaruh Media yang dikenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D.

Reese. Dalam teori ini terdapat 5 faktor yang memengaruhi pemberitaan di

media, yaitu pengaruh individual level (individual level), pengaruh kerutinan

media (routine level), pengaruh organisasi (organizational level), pengaruh

ekstra media (extra media level) dan pengaruh ideologi (ideology level).8

6 Yuliandre Darwis, Media, Frekuensi Publik dan Pilkada

http://kpi.go.id/index.php/id/16-kajian/33632-media-frekuensi-publik-dan-pilkada diakses

pada 21 April 2017. 7 Yuliandre Darwis, Media dalam Kontestasi Pilkada

http://kpi.go.id/index.php/id/16-kajian/33692-media-dalam-kontestasi-pilkada diakses

pada 21 April 2017. 8 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 64.

Page 18: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

6

Dari kelima faktor tersebut, faktor internal melingkupi faktor individu,

yang datang dari pekerja media (reporter, wartawan), faktor kerutinan media

yang muncul dari keseharian sebuah media dalam pengemasan berita, dan

faktor organisasi yang berkaitan dengan struktur organisasi atau kepemilikan.

Sedangkan faktor eksternal melingkupi faktor ekstra media level yang berasal

dari pengiklan, penonton, kontrol pemerintah, pangsa pasar atau sumber berita

dan faktor pengaruh ideologi yang didasarkan cara pandang media.

Majalah Tempo juga tidak mau ketinggalan euforia, dari bulan

September 2016 sampai Februari 2017 mengangkat laporan utama mengenai

Pilkada DKI Jakarta. Diantaranya berjudul Lawan Bang! edisi tanggal 19 - 25

September 2016, Mulai! edisi tanggal 26 September - 2 Oktober 2016, Kuda-

kuda Menjelang Laga edisi tanggal 17 - 23 Oktober 2016, Perang Digital

Pilkada Jakarta edisi tanggal 28 November - 4 Desember 2016, Siasat di Balik

Debat edisi tanggal 16 - 22 Januari 2017, Manuver Terakhir edisi tanggal 13 -

19 Februari 2017, dan Agus Hilang Siapa Terbuang edisi tanggal 20 - 26

Februari 2017. Selengkapnya pada tabel berikut:

Tabel 1.2

Laporan Utama Majalah Tempo yang Mengangkat Isu PilkadaDKI

No Judul Laporan Utama Edisi Terbit

1 Lawan Bang! 19 - 25 September 2016

2 Mulai! 26 September - 2 Oktober 2016 3 Kuda-kuda Menjelang Laga 17 - 23 Oktober 2016 4 Perang Digital Pilkada Jakarta 28 November - 4 Desember 2016 5 Siasat di Balik Debat 16 - 22 Januari 2017 6 Manuver Terakhir 13 - 19 Februari 2017 7 Agus Hilang Siapa Terbuang 20 - 26 Februari 2017

Sumber : Laporan Utama di Majalah Tempo Edisi September 2016 s.d

Februari 2017

Page 19: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

7

Dalam pengemasan berita, Majalah Tempo sudah pasti dipengaruhi juga

oleh kelima faktor di atas. Tempo adalah media nasional yang belum diketahui

keberpihakannya. Hal tersebut ditegaskan oleh Kun Wazis dalam buku Media

Massa dan Konstruksi Realitas yang mengatakan bahwa tidak semua media

sudah terlihat jelas ke arah politik mana media berlabuh, seperti kelompok

Tempo dan Kompas yang masih menjadi bola liar. Secara formal sulit

mendefinisikan kedekatan politik mereka.9

Di sini lah ketertarikan peneliti untuk meneliti Majalah Tempo sebagai

media yang masih menjadi bola liar. Berdasarkan latar belakang di atas,

peneliti tertarik untuk mengambil judul “Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan

Pilkada DKI Jakarta di Majalah Tempo”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, pembatasan masalah diambil agar penelitian yang

dilakukan lebih terarah dan terperinci. Pembatasan masalah atau fokus

penelitian ini ditujukan kepada hirarki pengaruh media yang berlangsung

pada pemberitaan di Majalah Tempo. Pemberitaan yang diteliti adalah

pemberitaan mengenai Pilkada DKI Jakarta pada bulan September 2016

hingga Februari 2017.

9 Kun Wazis, Media Massa dan Konstruksi Realitas (Malang: Aditya Medina Publishing,

2012), Cet. Ke-1, h. 24.

Page 20: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

8

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat penulis rumuskan:

a. Bagaimana hirarki pengaruh pada pemberitaan Pilkada DKI Jakarta

di Majalah Tempo?

b. Apa faktor dominan yang paling memengaruhi pemberitaan Pilkada

DKI Jakarta di Majalah Tempo?

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan yang telah dirumuskan oleh peneliti, maka

tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hirarki pengaruh pada pemberitaan Pilkada DKI Jakarta di

Majalah Tempo.

2. Mengetahui faktor dominan yang paling memengaruhi pemberitaan

Pilkada DKI Jakarta di Majalah Tempo.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Menambah khazanah dan referensi bagi pengembangan ilmu komunikasi

massa dengan pendekatan teori hirarki pengaruh media bagi civitas

akademika Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Page 21: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

9

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

pengaruh-pengaruh apa saja yang terjadi pada sebuah pemberitaan di

media massa terhadap masyarakat, sehingga mendorong khalayak untuk

lebih kritis dalam menyingkapi berita yang disajikan.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan

dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan

penelitian ini. Maka dalam tinjauan pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-

hasil penelitian terdahulu.

Fahdi Fahlevi, “Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah di

Majalah Tempo”. Persamaannya adalah dalam penggunaan teori dan objek

penelitian. Perbedaannya adalah objek yang di teliti. Pada penelitian ini

menghasilkan bahwa hirarki pengaruh pada Majalah Tempo lebih dominan

dipengaruhi oleh level rutinitas dan individu.10

Nurfajria, “Hirarki Pengaruh Pemberitaan Jokowi Pada Laporan

Utama Majalah Tempo Edisi April-Juni 2014”. Persamaannya adalah dalam

penggunaan teori dan objek penelitian. Perbedaannya adalah objek yang di

teliti. Pada penelitian ini menghasilkan bahwa hirarki pengaruh pada Majalah

Tempo lebih dominan dipengaruhi oleh level rutinitas.11

10

Fahdi Fahlevi, Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo

(Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN), Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2013). 11

Nurfajria, Hirarki Pengaruh Pemberitaan Jokowi Pada Laporan Utama Majalah Tempo

Edisi April-Juni 2014 (Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN), Konsentrasi Jurnalistik, 2014).

Page 22: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

10

Destri Liantika, “Hirarki Pengaruh Dalam Talkshow Sarah Sechan”.

Persamaannya adalah sama-sama menggunakan teori hirarki pengaruh.

Perbedaan skripsi tersebut dengan skripsi penulis terletak pada subjek dan

objek kajiannya. Pada penelitian ini subjeknya adalah media televisi dan

objeknya adalah pemberitaan pada talkshow Sarah Sechan, sedangkan penulis

mengkaji pada media cetak khususnya majalah dan objek penelitiannya adalah

pemberitaan mengenai pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Penelitian ini

menemukan bahwa pada hirarki pengaruh media dalam talkshow Sarah

Sechan semua faktor memiliki besaran pengaruh yang sama, tidak ada yang

dominan.12

Anisa Aristiani, “Sumber Hirarki Pengaruh Terhadap Pemberitaan Jilboobs

Di Detik.Com”. Persamaannya adalah menggunakan teori hirarki pengaruh.

Perbedaan skripsi tersebut dengan skripsi yang penulis buat terdapat pada

subjek kajian yang dilakukan. Penelitian tersebut meneliti sebuah media

online, sedangkan penulis meneliti sebuah media cetak. Penelitian ini

menemukan bahwa pada hirarki pengaruh media pada pemberitaan Jilboobs di

Detikcom lebih dipengaruhi oleh level individu dan ekstra media.13

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif,

12

Destri Lantika Asti, Hirarki Pengaruh Dalam Talkshow Sarah Sechan (Skripsi

Universitas Islam Negeri (UIN), Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2014). 13

Anisa Aristiani, Sumber Hirarki Pengaruh Terhadap Pemberitaan Jilboobs Di

Detik.Com, (Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, 2015).

Page 23: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

11

yaitu memaparkan data dengan menerangkan, memberi gambaran yang

terkumpul kemudian disimpulkan.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil

penelitian ini lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode

penelitian ini sering pula disebut sebagai metode penelitian naturalistik

karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

setting).14

Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.15

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah informan atau tempat peneliti

memperoleh keterangan informasi atau data, yang dalam hal ini adalah

Reporter Majalah Tempo dan Redaktur Utama Majalah Tempo.

Sedangkan objek penelitiannya adalah faktor-faktor baik internal

maupun eksternal yang memengaruhi pada pemberitaan tentang Pilkada

DKI Jakarta di Majalah Tempo.

14

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010), h.1. 15

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya,

2004), h. 4.

Page 24: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

12

3. Tahapan Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menyelesaikan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan

data agar lengkap dengan melakukan beberapa tekhnik, yaitu:

1) Wawancara mendalam merupakan instrumen utama dalam

melakukan penelitian ini. Wawancara dilakukan untuk menambah

data yang diperlukan melalui tanya jawab seputar topik yang

terkait dengan permasalahan ini. Untuk mendapatkan informasi

yang akurat dan memperkuat data, maka peneliti melakukan

wawancara bebas terpimpin (Semi Structured Interview) yaitu

wawancara dengan menggunakan interview guide atau pedoman

wawancara yang dibuat berupa daftar pertanyaan.16

2) Dokumentasi, yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen. Data dapat diperoleh dari mengkaji atau

menelaah dokumen yang dimiliki Majalah Tempo pada bagian

laporan utama baik tertulis, gambar atau foto, grafik, dan lain

sebagainya.

b. Pengolahan Data

Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul,

selanjutnya data-data tersebut akan diolah. Untuk mendapatkan hasil

penelitian yang valid, pemeriksaan data juga diperlukan agar

keabsahan data dapat meningkatkan derajat kepercayaan dalam

16

Denzim, Norman K, Lincoln, Yvonna S, Handbook of Qualitative Research, Dariyanto

dkk (edisi terjemahan Indonesia), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009).

Page 25: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

13

penelitian kualitatif. Dalam keabsahan data ada lima teknik

pemeriksaan data, yaitu: pertama, teknik triangulasi antar sumber data,

antar-teknik pengumpulan data dan antar-pengumpul data. Kedua,

pengecekan kebenaran informasi yang tertulis dalam naskah rencana

laporan penelitian kepada para informan (member check). Ketiga, akan

mendiskusikan dengan teman sejawat. Keempat, analisis kasus negatif,

yakni kasus yang tidak sesuai dengan hasil penelitian yang sudah ada

hingga waktu tertentu. Kelima, perpanjangan waktu penelitian.17

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap itu.18

Pedoman dasar

dalam penulisan skripsi ini bersandar pada buku “Praktek Penulisan

Karya Ilmiah” yang diterbitkan oleh Ceqda, Jakarta 2007, bertujuan

agar mempermudah teknik penulisan skripsi.19

c. Analisis Data

Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian penulis analisis

dan dari hasil analisis yang dirasa kurang tepat, peneliti kritisi lebih

lanjut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang

melaporkan data dengan menerangkan, memberikan gambaran, dan

mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul apa

adanya, untuk kemudian disimpulkan.

17

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan

Laporan Penelitian, (Malang: UMM Press, 2010), h.67 - 68. 18

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), h. 178. 19

Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: Ceqda, 2007).

Page 26: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

14

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ditujukan untuk memudahkan pemahaman tentang

penelitian ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi lima bagian yang

terdiri dari bab per bab, yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang

utuh dari skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut:

Dimulai dari BAB I Pendahuluan yang mencakup latar belakang

masalah yang membahas mengenai faktor-faktor baik internal maupun

eksternal yang saling berpengaruh terhadap terbitnya sebuah pemberitaan di

Majalah Tempo, khususnya pemberitaan Pilkada DKI Jakarta pada bulan

September hingga Februari 2017.

Selanjutnya, kajian teori pada BAB II yang membahas mengenai teori

hirarki pengaruh yang diungkapkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D.

Reese, konseptualisasi media massa, penjelasan media cetak, konseptualisasi

berita dan penjelasan pemilihan kepala daerah. Tidak lupa disertakan kerangka

berpikir untuk menggambarkan alur berpikir dari penelitian ini.

Selanjutnya pada BAB III Gambaran Umum yang menjelaskan sejarah

dan perkembangan Majalah Tempo, visi dan misi, susunan Dewan Komisaris,

Direksi dan struktur organisasi Majalah Tempo, penghargaan yang pernah

diraih serta laporan utama Majalah Tempo.

Berikutnya adalah BAB IV yang berisi Temuan dan Analisa, yaitu

menyajikan temuan dan menganalisis data yang diperoleh mengenai faktor-

Page 27: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

15

faktor apa saja yang memengaruhi Majalah Tempo pada pemberitaan Pilkada

DKI Jakarta dan interpretasi.

Dilanjutkan pada BAB V yaitu Penutup dimuat kesimpulan dan saran

untuk penelitian yang akan datang.

Penelitian ini pun dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran sebagai

bahan pendukung dan penjelas.

Page 28: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

16

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teori Hirarki Pengaruh Media

Media massa dalam menyajikan berita dan informasi yang dibutuhkan

oleh masyarakat luas tentu tidak terlepas dari hal-hal yang memengaruhi

media massa itu sendiri. Dalam pembahasan mengenai faktor yang

memengaruhi media massa, terdapat level atau tingkatan yang berpengaruh

terhadap konten pemberitaan. Atas dasar itu [enelitian ini menggunakan teori

hirarki pengaruh.

Teori hirarki pengaruh isi media ditemukan oleh Pamela J Shoemaker

dan Stephen D. Reese. Terdapat lima level atau tingkatan yang memengaruhi

isi media. Shoemaker dan Reese membagi kepada beberapa level pengaruh isi

media, yaitu pengaruh dari individu pekerja media (individual level), pengaruh

dari rutinitas media (media routines level), pengaruh dari organisasi media

(organizational level), pengaruh dari luar media (outside media level), dan

yang terakhir adalah pengaruh ideologi (ideology level).1

Gambar 2.1

Level Hirarki Pengaruh

1 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 60.

Page 29: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

17

Asumsi dari teori ini adalah bagaimana Isi pesan media yang

disampaikan kepada khalayak adalah hasil pengaruh dari kebijakaan internal

dan eksternal organisasi media.

1. Level Pengaruh Individu Pekerja Media

Pemberitaan suatu media dan pembentukan konten media tidak

terlepas dari faktor individu seorang pencari berita atau jurnalis. Arah

pemberitaan dan unsur-unsur yang diberitakan tidak dapat dilepaskan dari

peran seorang jurnalis. Faktor intra seorang jurnalis pun dapat potensi

untuk memengaruhi isi dari sebuah media massa seperti latar belakang dan

karakteristik dari seorang pekerja media atau jurnalis, perilaku, nilai dan

kepercayaan dari seorang jurnalis dan yang terakhir adalah orientasi dari

seorang jurnalis.

a. Faktor Latar Belakang dan Karakteristik

Faktor latar belakang dan karakteristik dari seorang pekerja

media menurut Shoemaker dan Reese dibentuk oleh beberapa

faktor, yatu masalah gender atau jenis kelamin, etnis, orientasi

seksual, pendidikan sang jurnalis dan dari golongan manakah

jurnalis tersebut, orang kebanyakan atau golongan elit.2

Faktor latar belakang dan karakteristik seorang pekerja media

tersebut tidak banyak dapat memengaruhi individu seorang

jurnalis. namun faktor pendidikan dianggap yang paling

berpengaruh dibanding lainnya, karena kompetensi seorang

2 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 64.

Page 30: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

18

jurnalis dapat dilihat dari segi pendidikan. Ini dikarenakan tingkat

intelektualitas atau disiplin ilmu yang diambil seorang jurnalis

ketika bangku kuliah dapat mempengaruhi pemberitaan sebuah

media.

b. Faktor Nilai-nilai dan Kepercayaan

Faktor kedua yang membentuk faktor individual adalah faktor

kepercayaan, nilai-nilai dan perilaku seorang jurnalis. faktor-faktor

ini sangat mempengaruhi sebuah pemberitaan yang dibentuk oleh

jurnalis. Karena segala pengalaman dan nilai-nilai yang didapatkan

secara tidak langsung dapat berefek pada pemberitaan yang

dikonstruk oleh seorang jurnalis. walaupun aspek kepercayaan dan

nilai-nilai tidak terlalu kuat dalam membentuk efek kepada seorang

jurnalis dikarenakan kekuatan aspek organisasi dan rutinitas media

yang lebih kuat.3

2. Level Rutinitas Media

Tingkatan kedua dalam hirarki pengaruh adalah level kerutinan

media. Kerutinan media adalah kebiasaan media dalam mengemas sebuah

berita. Media rutin terbentuk oleh tiga unsur yang saling berkaitan yaitu

sumber berita (suppliers), organisasi media (processor) dan audiens

(consumers).4

3 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 82. 4 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 109.

Page 31: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

19

Ketiga unsur ini saling berhubungan, berkaitan dan membentuk

rutinitas media yang membentuk pemberitaan pada sebuah media.

a. Audiens (Consumer)

Untuk mengupas tentang level rutinitas media, pertama-tama

kita akan membahas tentang unsur audiens. Unsur audiens ini turut

berpengaruh pada level media rutin, dikarenakan pemilihan sebuah

berita yang akan ditampilkan sebuah media pada akhirnya akan

disampaikan pada audiens. Ketergantungan terhadap audiens ini

memberi keuntungan bagi media.

Media juga mempunyai tugas dalam mengemas suatu

pemberitaan menjadi sebuah struktur cerita. Pada media cetak

pemberitaannya harus mudah dibaca (readable), foto pada sebuah

berita harus memiliki kaitan dengan sebuah cerita dan judul pada

sebuah headline harus menarik perhatian audiens terhadap sebuah

pemberitaan.

Di sisi lain media pun diharuskan untuk selalu membuat

pemberitaan yang objektif, faktual dan terpercaya. Menurut Michael

Schudson para reporter wajib menghibur audiens disatu sisi dan

memberikan pemberitaan yang faktual pada satu sisi. Karena sebuah

objektivitas pada sebuah media membantu sebuah media melegitimasi

dirinya. Ini berkaitan dengan kredibilitas sebuah media yang

membuat sebuah pemberitaan.5

5 Michael Schudson, Discovering The News (New York: Basic Book, 1978), h.78.

Page 32: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

20

Sehingga pemberitaan sebuah media tidak selalu mengikuti apa

kemauan dari audiens tapi juga mengikuti fakta-fakta apa saja yang

berkembang di lapangan. Ini lah yang membentuk pemberitaan

sebuah media pada unsur audiens di level media rutin.

b. Organisasi Media (Proccesing)

Unsur selanjutnya yang membentuk level rutinitas media adalah

organisasi media atau pengolah pemberitaan (processing). Unsur yang

paling berpengaruh pada organisasi media adalah editor atau yang

biasa disebut sebagai “gatekeeper”. Editor pada setiap media adalah

yang menentukan mana berita yang layak untuk diterbitkan atau tidak.

Hasil pencarian berita oleh wartawan diputuskan oleh editor di meja

redaksi. Jadi editorlah yang menentukan mana berita yang layak

terbit. Kebijakan dari editor lah yanag menentukan rutinitas media

dalam menentukan pemberitaan.

c. Sumber Berita (Suppliers)

Sumber berita adalah berita atau informasi yang didapatkan oleh

para pencari berita. Sumber berita biasanya lembaga pemerintah,

swasta, lembaga swadaya masyarakat, partai politik dan sebagainya.

Lembaga-lembaga ini dapat memengaruhi pemberitaan sebuah

media, karena kadang lembaga-lembaga ini memberikan pesanan

agar berita yang keluar dari sebuah media tidak bertentangan dengan

lembaganya.

Page 33: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

21

Gambar 2.2

Rutinitas Media

Sumber: Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message

Rutinitas dari sebuah media memiliki pengaruh yang penting pada

produksi isi simbolik. Mereka membentuk lingkungan dimana pekerja

media melaksanakan pekerjaannya.6 Dan rutinitas media ini berpengaruh

secara alami karena bersifat keseharian dan terkesan tidak memaksa

pekerja media.

3. Level Pengaruh Organisasi

Level ketiga dalam teori hirarki pengaruh media adalah level

organisasi media. Pada level ini akan dibahas pengaruh organisasi pada

sebuah media terhadap pemberitaan. Level organisasi berkaitan dengan

struktur manajemen organisasi pada sebuah media, kebijakan sebuah

media dan tujuan sebuah media. Berkaitan dengan level sebelumnya, pada

6 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 137.

Media Organization

Producer

Source

Suppliers

Audience

Consumers

ROUTINE

Page 34: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

22

teori hirarki pengaruh yaitu level individu dan level media rutin, level

organisasi lebih berpengaruh dibanding kedua level sebelumnya.7

Bicara tentang level pengaruh organisasi, sama dengan bicara

tentang kepemilikan. Sebuah struktur tertinggi manajemen media biasanya

ditampuk oleh pemilik media. Misalnya, pada media televisi tvOne yang

pemiliknya adalah Abu Rizal Bakrie, pemberitaan pada media tersebut

lebih condong untuk meningkatkan citra positif baik untuk pribadi maupun

golongannya dan menekan pemberitaan yang negatif. Hal demikian dapat

terjadi karena pemegang kekuasaan tertinggi yang sekaligus ikut

memengaruhi isi pemberitaan adalah pemilik media. Pengaruh dari

kepemilikan media terhadap konten media ini menjadi perhatian penting

dalam studi mengenai konten media.8 Dapat dijabarkan bahwa kebijakan

terbesar dipegang oleh pemilik media melalui editor.

Para pemimpin media tidak terlalu sering mengintervensi dan

memengaruhi sebuah berita secara spesifik, tetapi jika sebuah media

mendapatkan intervensi dari institusi yang lebih berkuasa seperti

pemerintah, pemimpin media dapat langsung mengintervensi pemberitaan.

Bahkan jika dibutuhkan atau mendesak, para pemimpin media dapat

langsung mengubah rutinitas sebuah media. Titik fokus level ini adalah

pada pemilik atau pemimpin media yang menentukan arah kebijakan

sebuah media.

7 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h.140. 8 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 140.

Page 35: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

23

4. Level Pengaruh Luar Organisasi

Level keempat dari teori hirarki pengaruh media adalah level

pengaruh dari luar organisasi media atau bisa disebut ekstra media level.

Ekstra media level adalah pengaruh-pengaruh pada isi media yang berasal

dari luar organisasi media itu sendiri. Pengaruh-pengaruh dari media itu

berasal dari sumber berita, pengiklan dan penonton, kontrol dari

pemerintah, pangsa pasar dan teknologi.9

a. Sumber Berita

Sumber berita memiliki efek yang sangat besar pada konten

sebuah media massa, karena seorang jurnalis tidak bisa menyertakan

pada laporan beritanya apa yang mereka tidak tahu. Contohnya adalah

seorang jurnalis hampir tidak pernah menjadi saksi mata sebuah

kecelakaan pesawat, hingga untuk mendapatkan sebuah berita mereka

mendapatkan informasi dari jurnalis lainnya, dari orang yang berada di

tempat kejadian, dari sumber resmi pemerintah dan polisi, dari petugas

bandara; dan dari tiap individu memiliki sudut pandang yang unik dan

berbeda tentang apa yang terjadi.10

Contoh di atas menjelaskan bahwa media yang diberitakan oleh

seorang jurnalis dapat dibentuk oleh sumber lain. Karena sudut

pandang yang berbeda dari sumber berita itu sendiri. Bahkan kadang

9 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 175. 10

Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 178.

Page 36: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

24

sumber berita juga bisa bias karena sumber berita juga bisa berkata

tidak jujur terhadap seorang jurnalis pada sebuah wawancara.

b. Pengiklan dan Pembaca

Unsur selanjutnya dari ekstra media level adalah pengiklan dan

audiens atau pembaca. Unsur ini sangat berpengaruh dalam level

ekstra media karena iklan dan pembaca adalah penentu kelangsungan

sebuah media selain dari iklan. Kedua unsur ini lah yang membiayai

jalannya produksi dan menjadi sumber keuntungan dari sebuah media.

Menurut J.H Altschull yang dikutip oleh Shoemaker dan Reese:

“Sebuah konten dari pers secara langsung berhubungan

dengan kepentingan yang membiayai sebuah pers.

Sebuah pers diibaratkan sebagai peniup terompet dan

suara dari terompet itu dikomposisikan oleh orang yang

membiayai peniup terompet tersebut. Ini bukti secara

substansial bahwa isi dari media secara langsung

maupun tidak langsung dipengaruhi oleh pengiklan dan

pembaca”11

Pengaruh pemasangan iklan juga terlihat pada isi media yang

dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki pola-pola yang sama

dengan pola konsumsi target konsumen.12

Dalam hal ini media

mencoba menyesuaikan pola konsumen yang ingin dicapai oleh para

pengiklan untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Berita

yang dipasang juga menggunakan kekuatan modal dari pengiklan yang

secara langsung ikut membiayai sebuah media, agar konten dari media

11

Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 190. 12

Morisson, dkk, Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 55.

Page 37: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

25

tidak bertentangan dengan kepentingan citra dari produk yang

diiklankan.

c. Kontrol dari Pemerintah

Unsur ketiga yang memengaruhi konten pada pemberitaan

sebuah media adalah kontrol dari pemerintah. Pemerintah dapat

mengontrol pemberitaan sebuah media jika bertentangan dengan

kebijakan pemerintahan. Kontrol dari pemerintah biasanya berupa

sebuah kebijakan peraturan perundang-undangan atau dari lembaga

Negara seperti Kementerian atau Lembaga Negara lainnya.

Penguasa atau pemerintah memberikan pengaruh besar kepada

isi pesan media. Kekuatan media dalam membentuk agenda publik

sebagian tergantung pada hubungan media bersangkutan dengan pusat

kekuasaan. Jika media memiliki hubungan yang dekat dengan

kelompok elit di pemerintahan, maka kelompok tersebut akan

mempengaruhi apa yang harus disampaikan oleh media.13

Biasanya kontrol dari pemerintah berlaku pada Negara-negara

yang tidak demokratis sistem pemerintahannya. Faktor ini dikarenakan

negara yang lebih demokratis memberikan kebebasan kepada media

dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, hal ini disebut

sebagai kebebasan pers. Sedangkan negara-negara yang tidak

demokratis, media bisanya masih ketat dalam pengawasan pemerintah.

13

Morisson, dkk, Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 48.

Page 38: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

26

d. Pangsa Pasar Media

Unsur keempat yang dapat memengaruhi isi dari pemberitaan

sebuah media adalah pangsa pasar media. Media massa beroperasi

secara primer pada pasar yang komersil, dimana media harus

berkompetisi dengan media lainnya untuk mendapatkan perhatian dari

pembaca dan pengiklan.14

Hal ini yang membuat media berlomba-

lomba merebut dan menarik perhatian para audiens dan pengiklan

untuk mendapatkan keuntungan dari iklan dan pembaca melalui konten

media tersebut.

e. Teknologi

Unsur terakhir yang membentuk efek dari luar organisasi media

pada sebuah pemberitaan adalah teknologi. Teknologi yang dgunakan

oleh media juga dapat memengaruhi konten media. Kemajuan

teknologi kini juga dapat memberikan pengaruh bagi konten media.

Teknologi seperti komputer. televisi, radio, satelit dan lainnya dapat

memudahkan sebuah media untuk memberi dan menyalurkan

informasi secara cepat kepada masyarakat.

Terdapat empat alasan mengapa teknologi dapat memengaruhi

sebuah media terutama media cetak. Pertama, komputer membantu

editor dan penyunting berita untuk menyiapkan grafik informasi yang

bisa memberikan pemberitaan yang lebih baik. Kedua, teknologi pada

komputer dapat membuat kualitas foto yang lebih baik bagi media

14

Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 209.

Page 39: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

27

cetak. Ketiga, reporter menggunakan komputer untuk mengakses data

dan menggunakan informasinya untuk menyiapkan berita yang lebih

baik. Keempat, sebuah media cetak dapat membuat halaman dengan

komputer dan editor dapat memiliki kontrol yang lebih terhadap desain

dari halaman.15

5. Level Pengaruh Ideologi Media

Level terakhir dalam teori hirarki pengaruh media adalah level

ideologi. Level ideologi ini berbeda dengan level-level sebelumnya, jika

level sebelumnya tampak lebih konkret, maka pada level ini ideologi

terlihat abstrak. Sebagai sebuah lembaga dalam masyarakat, media

memiliki landasan ideologis yang membingkai isinya agar sejalan dengan

ideologi media.16

Ideologi media mengandung pengertian ideologi yang dimiliki oleh

media sebagai institusi atau yang menjadi landasan hidup media. Menurut

pandangan non-Marxis, ideologi media merupakan ideologi pemegang

kekuasaan pemerintah atau sistem pemerintah yang dominan.17

Pada

sistem liberal, yang memiliki kekuasaan dalam mengendalikan media

adalah market, siapa yang menguasai pasar mereka lah yang menguasai

media. Pada sistem pers komunisme yang memiliki kekuasaan adalah

15

Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 216. 16

Udi Rusdadi, Kajian Media Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2015), h. 81. 17

Udi Rusdadi, Kajian Media Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2015), h. 83.

Page 40: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

28

partai komunis, jajaran pimpinan partailah yang menguasai media dan

sekaligus digunakan untuk mengontrol masyarakat untuk kepentingan

partai. Terakhir dalam sistem tanggung jawab sosial, dengan ideologi

pluralism masyarakat.

Berbeda mengenai pandangan ideologi media menurut perspektif

neo-Marxis, Althusser mengemukakan bahwa ideologi adalah hasil dari

proses pengalaman dan merupakan representasi imajiner dari realitas yang

menunjukkan eksistensi individu/ kelompok/ organisasi. Posisi ideologi

tidak selalu ditentukan oleh penguasaan ekonomi, tetapi ideologi bisa

tumbuh otonom dari proses pengalaman.

Dalam pandangan tersebut, dijelaskan bahwa ideologi merupakan

representasi dari proses pengalaman individu/ golongan/ kelompok/

organisasi sampai eksis. Dengan konsep ini maka ideologi media

merupakan nilai-nilai yang berkembang sejak media didirikan. Jadi

struktur yang terbangun oleh media merupakan ideologi media. Surat

kabar media nasional Republika misalnya akan merefleksikan visi dan

misi serta berbagai aktivitas ketika surat kabar Republika dilahirkan.

Demikian halnya dengan surat kabar lainnya, yang memiliki latar belakang

masing-masing.18

18

Udi Rusdadi, Kajian Media Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2015), h. 84.

Page 41: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

29

B. Konseptualisasi Media Massa

1. Pengertian Media Massa

Menurut Denis McQuail seperti yang dikutip oleh Morissan media

massa adalah alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala, mulai

dari skala terbatas hingga skala yang sangat luas.19

Definisi media massa

yang dikemukakan oleh Jalaludin Rakhmat yaitu jenis media yang

ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym

sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.20

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media massa

adalah alat penyampai pesan kepada khalayak yang luas, heterogen dan

anonim dalam waktu yang serntak dan dengan skala yang luas.

2. Peran Media Massa dalam Komunikasi Massa

Sebagai medium atau teknologi yang mendukung proses

komunikasi massa, media massa memiliki andil besar dalam proses

penyaluran komunikasi massa. Menurut Harold Lasswell fungsi utama

media massa adalah pengamatan, hubungan dan transmisi. Oleh sebab itu

media memiliki peranan penting dalam komunikasi massa.

19

Morisson, dkk, Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 1. 20

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h. 36.

Page 42: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

30

C. Media Cetak

1. Karakteristik Media Cetak

Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni

media massa cetak dan elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi

kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah.21

Media

cetak adalah berita-berita yang disiarkan melalui benda cetak.22

Menurut

Kurniawan Djunaedi media cetak ialah media yang terbit secara berkala,

tapi bukan setiap hari. Media cetak itu harus bersampul dan dirancang

secara khusus, selain itu media cetak itu dijilid atau sekurang-kurangnya

memiliki sejumlah halaman tetentu. Bentuknya harus berformat tabloid,

atau saku, atau berformat konvensional sebagaimana format majalah yang

kita kenal selama ini. 23

Sedangkan media elektronik yang memenuhi

kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media on line

(internet).

Dalam empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan

persuasif), fungsi yang paling menonjol pada media cetak adalah

informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca sebuah

media cetak, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa terjadi di

sekitarnya. Namun demikian, fungsi hiburan tidak terabaikan karena

21

Elvanaro Ardianto, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2007), h.103. 22

Zaenuddinh HM, The Journalist (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2007), h. 12. 23

Kurniawan Djunaeddhi, Rahasia Dapur Majalah Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 1995), h. xiii.

Page 43: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

31

tersedianya rubrik artikel ringan, feature (laporan perjalanan, laporan

tentang profil seseorang yang unik), dan lain sebagainya.

Seorang komunikator harus memahami terlebih dahulu kelebihan

dan kekurangan media tersebut. Dengan kata lain komunikator harus

mengetahui secara tepat karakteristik media massa yang akan

digunakannya. Karakteristik media cetak sebagai media massa mencakup:

a. Publisitas

Publisitas (publicity) adalah penyebaran pada publik atau khalayak.

Salah satu karakteristik komunikasi adalah pesan dapat diterima oleh

sebanyak-banyaknya khalayak yang tersebar di berbagai tempat,

karena pesan tersebut penting dan menarik bagi khalayak. Dengan

demikian semua aktivitas yang menyangkut kepentingan umum atau

menarik untuk umum adalah layak untuk disebarluaskan.

b. Periodesitas

Periodesitas menunjukkan pada keteraturan terbitnya, bisa harian,

mingguan atau bulanan. Sifat periodesitas sangat penting dimiliki

oleh media massa, khususnya media cetak.

c. Universalitas

Universalitas menunjukkan pada kesemestaan isinya, yang beraneka

ragam. Dengan demikian isi surat kabar meliputi seluruh aspek

kehidupan manusia, seperti masalah sosial, ekonomi, budaya, agama,

Page 44: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

32

pendidikan, keamanan dan lain-lain. Selain itu, lingkup kegiatannya

bersifat lokal, regional, nasional bahkan internasional

d. Aktualitas

Aktualitas, menurut kata asalnya, berarti “kini” dan “keadaan

sebenarnya”. Kedua istilah tersebut erat kaitannya dengan berita,

karena definisi berita adalah laporan tercepat mengenai fakta-fakta

atau opini yang penting atau menarik minat.

e. Terdokumentasikan

Dari berbagai fakta yang disajikan media cetak dalam bentuk berita

atau artikel , dapat dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh

pihakipihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan atau dibuat

kliping.

2. Karakteristik Majalah

Majalah merupakan media yang paling simple organisasinya,

relatif lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal

banyak. Majalah juga dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat,

dimana mereka dapat dengan leluasa dan luwes dalam menentukan

bentuk, jenis dan sasaran khalayaknya. Meskipun sama-sama media

cetak, majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah

memiliki karakteristik sendiri, yaitu:24

24

Elvanaro Ardianto, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 121 - 122.

Page 45: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

33

a. Penyajian lebih dalam

Frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan, selebihnya

dwi mingguan, bahkan bulanan (1x sebulan). Majalah berita biasanya

terbit mingguan, sehingga para reporternya punya cukup waktu untuk

memahami dan mempelajari suatu peristiwa. Mereka juga mempunyai

waktu yang leluasa untuk melakukan analisis terhadap peristiwa

tersebut, sehingga penyajian berita dan informasinya dapat dibahas

secara lebih dalam. Berita-berita dalam majalah disajikan lebih

lengkap, karena dibubuhi latar belakang peristiwa. Unsur why

dikemukakan secara lengkap, sedangkan unsur how yaitu berupa

peristiwa maupun proses terjadinya suatu peristiwa dikemukakan

secara kronologis.

b. Nilai aktualitas lebih lama

Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka

nilai aktualitas majalah bisa satu minggu. Sebagai contoh, kita akan

menganggap usang surat kabar kemarin atau dua hari yang lalu. akan

tetapi kita tidak pernah menganggap usang majalah yang terbit dua

atau tiga hari yang lalu.

c. Gambar/foto lebih banyak

Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian

beritanya yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan

gambar/foto yang lengkap dengan ukuran besar dan kadang-kadang

berwarna serta kualitas kertas yang digunakan juga lebih baik. Daya

tarik foto sangat besar bagi pembacanya, karena itu promosi majalah

edisi terbaru sering kali menonjolkan aspek foto.

Page 46: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

34

d. Kover sebagai daya tarik

Disamping foto, kover atau sampul majalah juga merupakan daya

tarik tersendiri. Kover adalah ibarat pakaian. Kover majalah biasanya

menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang

menarik. Menarik tidaknya kover suatu majalah sangat bergantung

pada tipe majalahnya, serta konsistensi atau keajegan majalah tersebut

dalam menampilkan ciri khasnya.

D. Konseptualisasi Berita

1. Definisi Berita

Sebuah berita adalah hal tidak bisa dipisahkan dengan media

massa. Menurut Paul De Massener yang dikutip oleh A.S Haris Sumadiria,

berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta

minat khalayak. Definisi lain tentang berita dikemukakan oleh Dean M.

Lyle Spencer, berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang

dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca. Diperkuat oleh Wiliam

S. Maulsby yang mendefinisikan berita sebagai suatu penuturan secara

benar dan tidak memihak dari fakta-fakta penting dan baru terjadi.25

Sementara itu dalam beberapa catatan sudah banyak yang

memberikan pendapat tentang pengertian berita. Salah satunya Prof.

Mitchel V. Charney yang menyataikan bahwa news is the timely of fact or

opinionof either interest or impotance, or both, to a considerable number

25

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006),

h. 64.

Page 47: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

35

of people (berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang

mengandung hal yang menarik minat atau penting, atau kedua-duanya,

bagi sejumlah besar penduduk).26

Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai dakta

atau ide terbaru yang benar, menarik dan penting bagi sebagiam besar

khalayak.

2. Kategori Berita

Berita dapat dikategorikan menjadi, soft news dan hard news.

Pengertian hard news adalah berita yang punya arti penting bagi banyak

pembaca, pendengar dan pemirsa karena biasanya berisi kejadian yang

terkini yang baru saja terjadi atau akan terjadi di pemerintahan, politik,

hubungan luar negeri, pendidikan, ketenagakerjaan, agama, pengadilan,

pasar finansial dan sebagainya.27

Berita hard news memiliki arti penting

karena isi dari berita tersebut berisi kejadian-kejadian yang memiliki efek

bagi banyak orang.

Soft news adalah berita ringan, biasanya kurang penting karena

isinya menghibur, walau kadang juga memberi informasi penting. Berita

jenis ini sering kali bukan berita terbaru. Di dalamnya memuat berita

human interest atau jenis rubrik feature.28

Konten dari berita ini lebih

26

Suhaemi dan Ruli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009), h. 27. 27

Tom E. Rolnicki, Pengantar Dasar Jurnalisme (Bandung: Rosda Karya, 2004), h. 2. 28

Tom E. Rolnicki, Pengantar Dasar Jurnalisme (Bandung: Rosda Karya, 2004), h. 3.

Page 48: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

36

ringan daripada hard news karena hanya berisi berita yang menghibur dan

tidak membutuhkan keseriusan dalam membacanya.

3. Nilai Berita

Dalam pengemasan sebuah berita harus mempertimbangkan faktor

nilai berita dalam pemberitaannya. Nilai berita adalah unsur-unsur yang

terdapat dalam sebuah berita yang dapat menarik perhatian khalayak

pembaca atau pemirsa.29

Menurut Reese ada beberapa nilai berita yaitu faktor pentingnya

sebuah pemberitaan (importance), faktor kemanusiaan (human interest),

faktor konflik atau kontroversi (conflict/controversy), faktor

ketidakbiasaan sebuah berita yang diberitakan (the unsual), faktor

keaktualan (timeliness) dan terakhir faktor kedekatan sebuah pemberitaan

dengan audiens (proximity).30

Septiawan K Santana pun menjelaskan elemen nilai berita secara

lebih lengkap, yaitu:31

a) Immediacy, berkaitan dengan kesegaran peristiwa yang dilaporkan atau

nilai baru

b) Proximity, keterdekatan peristiwa dengan khalayak dalam keseharian

mereka

29

Asep Yudha Wirajaya, Nilai Berita, artikel ini diakses pada 21 Maret 2017 dari

http://www.Pelitaku.com/index/nilai-berita 30

Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 111. 31

Suhaemi dan Ruli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009), h. 27.

Page 49: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

37

c) Consequence, nilai berita yang memberikan konsekuensi atau memiliki

pengaruh bagi khalayak

d) Conflict, berkaitan dengan peristiwa perang, demonstrasi, kerusuhan,

kriminal, atau perseteruan.

e) Oddity, peristiwa yang tidak biasa terjadi atau ditemui

f) Sex, berkaitan dengan perselingkuhan, hubungan antar individu

g) Emotion, biasanya disebut dengan elemen human interest dimana

elemen ini berkaitan denngan kisah-kisah yang menyentuh emosi

manusia

h) Prominence, berkaitan denngan keterlibatan orang-orang penting,

terkenal, tokoh

i) Suspense, adanya peristiwa yang mengejutkan atau sesuatu yang

ditunggu-tunggu

j) Progress, berkaitan dengan perkembangan sebuah peristiwa.

E. Pemilihan Kepala Daerah

1. Dasar Hukum Pemilihan Kepala Daerah

Pemilihan Gubernur/ Wakil Gubernur merupakan amanat Undang-

undang dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaimana

disebutkan dalam Bab VI Pemerintahan Daerah pasal 18 ayat 4 sebagai

berikut: Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai Kepala

Page 50: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

38

Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara

demokratis.

Secara umum dasar pelaksanaan pemilihan Gubernur/wakil

Gubernur DKI Jakarta adalah:32

UUD 1945

UU Nomor 32 Tahun 2004 dan perubahannya, yaitu UU Nomor 8

Tahun 2005, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

(Perpu) Nomor 3 Tahun 2005 dan UU Nomor 12 Tahun 2008

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2005

Peraturan perundang-undangan yang terkait dan aturan-aturan

pelaksana lainnya, baik yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum

(KPU) Pusat maupun yang di daerah, KPUD DKI Jakarta.

2. Tahapan Kegiatan Pilkada

Berdasarkan pasal 65 ayat (1), disebutkan bahwa kegiatan

pilkada langsung dilangsungkan dalam 2 (dua) tahap, yakni tahap

persiapan dan tahap pelaksanaan.33

Selanjutnya pada ayat (2) pasal yang sama disebutkan mengenai

kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam tahap persiapan adalah:

a. Pemberitahuan DPRD kepada kepala daerah mengenai berakhirnya

masa jabatan

32

Joko J. Prihatmoko, Pemilihan Kepala Daerah Langsung: Filosofi, Sistem dan Problema

Penerapan di Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h. 200. 33

UU Nomor 32 Tahun 2004

Page 51: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

39

b. Pemberitahuan DPRD kepada KPUD mengenai berakhirnya masa

jabatan kepala daerah

c. Perencanaan penyelenggaraan, meliputi penetapan tata cara dan

jadwal tahapan pelaksanaan pemilihan kepada daerah

d. Pembentuka Panitia Pengawas, PPK, PPS dan KPPS

e. Pembentukan dan pendaftaran pemantau

Selanjutnya tahap pelaksanaan terdiri dari 6 (enam) kehiatan

sesuai dengan pasal 65 ayat (3), yaitu:

a. Penetapan daftar pemilih

b. Pendaftaran dan penetapan calon kepala daerah/ wakil kepala

daerah

c. Kampanye

d. Pemungutan suara

e. Penghitungan suara

f. Penetapan pasangan calon kepala daerah/ wakil kepala daerah

terpilih, pengesahan dan pelantikan

3. Peran Penting Masyarakat dalam Proses Pilkada

Aktor utama dalam system pemilu, khususnya pilkada, adalah

rakyar, partai politik, dan calon kepala daerah. Ketiga actor tersebut

terlibat langsung dalam tahapan: (1) pendaftaran pemilih; (2)

pendaftaran calon; (3) penetapan calon; (4) kampanye; (5) pemungutan

dan penghitungan suara; dan (6) penetapan calon terpili. Pilkada

Page 52: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

40

merupakan implementasi demokrasi partisipatoris dengan nilai-nilai

demokrasinya menjadi parameter keberhasilan pelaksanaan proses

kegiatan. Nilai-nilai tersebut diwujudkan melalui azas-azas pilkada

yang terdiri dari langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.34

F. Kerangka Berpikir

Gambar 2.3

Kerangka Berpikir

34

Joko J. Prihatmoko, Pemilihan Kepala Daerah Langsung: Filosofi, Sistem dan Problema

Penerapan di Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h. 202.

Pilkada DKI Jakarta

(Realitas Murni)

Hirarki Pengaruh Majalah Tempo

Rutinitas

Media

Organisasi Ekstra

Media

Ideologi Individu

Pemberitaan Pilkada DKI Jakarta di Majalah Tempo

(Realitas Simbolik)

Opini Publik

Page 53: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

41

BAB III

GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO

A. Sejarah dan Perkembangan Majalah Tempo

PT. Tempo Inti Media tergabung dalam satu korporasi Tempo Media

Group yang bergerak di bidang industri penyedia jasa informasi, di dalamnya

bernaung beberapa perusahaan, yaitu PT. Tempo Inti Media Tbk., PT. Temprint

dan PT. Tempo Inti Media Impresario. Majalah Tempo sendiri berada di bawah

naungan PT. Tempo Inti Media Tbk.

PT. Tempo Inti Media Tbk sudah berstatus perusahaan terbuka yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2001. Meski masih tergolong

pemain baru dalam bursa, sebagai sebuah perusahaan media, Tempo memiliki

sejarah yang panjang.

Berawal dari sekelompok anak muda yang berangan memiliki majalah

sendiri, Goenawan Muhammad, Fikri Jufri, Christianto, Wibisono dan Usmanah

mendirikan majalah Tempo di bawah PT. Grafiti Pers sebagai penerbitnya.

Mereka adalah mantan karyawan majalah Ekspres yang bekerja sama dengan para

mantan karyawan majalah Djaja milik Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI)

yang dulu sempat macet terbit. Untuk merembukkan berdirinya majalah Tempo,

para mantan karyawan majalah Ekspres dan Djaja itu juga bekerjasama dengan

Yayasan Jaya Raya yang dipimpin oleh Ir. Ciputra. Yayasan ini berada di bawah

naungan pemerintah DKI.1

1 http:korporat.Tempo.co/tentang/sejarah, artikel ini diakses pada 13 Juli 2017.

Page 54: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

42

Dalam perwajahan, Tempo meniru Time. Sesuatu yang tak disebutkan

pengelola Tempo bahwa mereka terpengaruh oleh majalah Amerika. Bahkan kata

“Tempo” berarti “Time” (waktu). Tempo dibagi ke dalam beberapa rubrik seperti

Nasional, Ekonomi, Film, Foto, Luar Negeri, Kota & Desa, Pokok& Tokoh.2

Nama Tempo dipilih sebagai nama majalah mingguan yang diterbitkan

pada 1971. Nama Tempo dipilih karena nama ini mudah diucap dan diingat, hal

ini diutarakan oleh Goenawan Muhammad selaku Pemimpin Redaksi saat itu.

Selain cocok dengan sifat medianya yang berkala mingguan, nama tersebut juga

mungkin lebih dekat dengan nama majalah berita tebitan Amerika Serikat, Time.3

Majalah Time yang notabene sudah terkenal diharapkan akan berkilau juga pada

majalah Tempo.

Ada empat alasan kenapa nama “Tempo” dipilih. Pertama, kata “Tempo”

merupakan kata yang singkat dan bersahaja. Kata ini mudah diucapkan oleh

semua orang Indonesia yang berasal dari berbagai macam jurusan dan golongan.

Kedua, kata ini terdengar netral, tidak mengejutkan dan tidak merangsang. Ketiga,

kata ini bukan merupakan sebuah simbol ataupun dapat mewakili suatu golongan.

Terakhir, makna sederhana dari kata “Tempo” adalah “Waktu”. Kesederhanaan

makna ini juga lah yang membuat beberapa penerbitan di Negara lain

menggunakan kata yang memiliki arti sama sebagai nama majalah.4

Tempo adalah majalah berita mingguan Indonesia yang fokus utamanya

menyoroti pemberitaan hukum dan politik. Tempo juga merupakan majalah

2 Janet Steele, Wars Within: Pergulatan Tempo, Majalah Berita Sejak Zaman Orde Baru

(Jakarta: Dian Rakyat, 2007), h. 60. 3 http:korporat.Tempo.co/tentang/sejarah, artikel ini diakses pada 13 Juli 2017.

4 Sopian, Agus dkk, Jurnalisme Sastrawi: Atologi Liputan Mendalan dan Memikat

(Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2009), h. 95.

Page 55: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

43

pertama yang tidak memiliki afiliasi dengan pemerintahan. Majalah Tempo juga

belum diketahui keberpihakannya. Hal tersebut ditegaskan oleh Kun Wazis dalam

bukunya Media Massa dan Konstruksi Realita yang menyatakan bahwa tidak

semua media sudah terlihat jelas ke arah mana politik media berlabuh, contohnya

Tempo yang masih menjadi bola liar.5 Majalah ini cukup independen dalam

memberitakan peristiwa yang terjadi, tidak dipengaruhi oleh pihak lain, baik itu

dari pribadi maupun lembaga.

Edisi perdana majalah Tempo terbit pada 6 Maret 1971. Edisi pertama

Tempo laku sekitar 10.000 eksemplar. Disusul edisi kedua yang laku sekitar

15.000 eksemplar. Oplah majalah Tempo terus meningkat pesat hingga pada

tahun ke-10, penjualan majalah Tempo mencapai sekitar 100.000 eksemplar,6

Majalah Tempo memiliki SIT tertanggal 31 Desember 1970, namun baru

terbit perdana pada tanggal 6 Maret 1971. Tiga tahun setelah Tempo lahir, keluar

lah Keputusan Menteri Penerangan RI No. 061068 PEM 1/SK Dirjen PPGSIT

1974. Akibat perubahan peraturan pemerintah, SIT kemudian diubah dan diganti

SIUPP dengan SK Menpan RI 025/SK?MENPAN/SIUPP/C.1/1985 tanggal 25

Desember 1985.7

Menurut Goenawan Muhammad sebelum ada Tempo, hanya ada dua jenis

penulisan dalam Koran dan majalah di Indonesia: berita yang lempeng (straight

news) seperti Koran atau artikel seperti kolom. Tempo lahir dengan menyajikan

cara penulisan yang berbeda sama sekali, yang sekarang menjadi pola di penulisan

5 Kun Wazis, Media Massa dan Konstruksi Realitas (Malang: Aditya Media Publishing,

2012), Cet. Ke-1, h. 24. 6 Fachrul Khoirudin, Sejarah Majalah tempo: Konflik dan pemberedelan, artikel pada

http:id//.Wikipedia.org/majalah-Tempo diakses pada 13 Juli 2017. 7 Company Profile Majalah Tempo.

Page 56: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

44

jurnalistik di Indonesia (dan sering tidak pada tempatnya dipakai): bagaimana

menyusun sebuah berita tentang sebuah kejadian sebagai sebuah cerita pendek.8

Hal demikianlah yang membuat Tempo tetap konsisten dalam penyajian penulisan

berita dan menjadikan majalah ini tetap bertahan di tengah ketatnya persaingan

industri informasi.

Secara konseptual, Tempo merupakan majalah mingguan yang padat

rubriknya (lebih dari 30 rubrik), dan selalu mengutamakan berita dari peristiwa-

peristiwa yang sedang terjadi, yang berarti selalu tepat, akurat dan selalu baru.

Tempo mencanangkan konsep peliputan berita yang sedapat mungkin dilakukan

secara jujur dan tanpa a priori. Semua fakta diliput, baik yang disukai maupun

tidak. “Penjelasan ide atau gagasan kepada pembaca berusaha dihindari sejauh

mungkin oleh Tempo.” kata Evan selaku kepustakaan Majalah Tempo. Jika

mengetengahkan persoalan yang menyangkut perbedaan pendapat antara dua

pihak, keduanya diberi kesempatan yang sama untuk menampilkan opini atau data

masing-masing dengan variasi yang cukup. Tempo merupakan majalah

independen yang tidak dipengaruhi pihak lain, baik itu sebagai pribadi maupun

lembaga. Majalah ini juga merupakan forum yang memperjuangkan hak bicara

semua orang atau lembaga-lembaga tanpa pengecualian.

Pada tahun 1982, untuk pertama kalinya Tempo dibredel. Tempo dianggap

terlalu tajam mengkritik rezim Orde Baru dan kendaraan politiknya, Golkar. Saat

itu tengah dilangsungkan kampanye dan prosesi Pemilihan Umum. Tapi akhirnya

Tempo diperbolehkan terbit kembali setelah menandatangani semacam "janji" di

8 Goenawan Muhammad, Seandainya Saya Wartawan Tempo: edisi revisi (Jakarta:

Institut Tempo, 2007), h. ix.

Page 57: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

45

atas kertas segel dengan Ali Moertopo, Menteri Penerangan saat itu (zaman

Soeharto ada Departemen Penerangan yang fungsinya, antara lain mengontrol

pers).

Makin sempurna mekanisme internal keredaksian Tempo, makin

mengental semangat jurnalisme investigasinya. Maka makin tajam pula daya

kritik Tempo terhadap pemerintahan Soeharto yang sudah sedemikian melumut.

Puncaknya, pada 21 Juni 1994. Untuk kedua kalinya Tempo dibredel oleh

pemerintah, melalui Menteri Penerangan Harmoko. Tempo dinilai terlalu keras

mengkritik Habibie dan Soeharto ihwal pembelian kapal kapal bekas dari Jerman

Timur.

Selepas Soeharto lengser pada Mei 1998, mereka yang pernah bekerja di

Tempo dan tercerai berai akibat bredel, berembuk ulang. Mereka bicara ihwal

perlu tidaknya majalah Tempo terbit kembali. Hasilnya, Tempo harus terbit

kembali. Maka, sejak 12 Oktober 1998, majalah Tempo hadir kembali.9

Menapaki tahun 2017, PT. Tempo Inti Media Tbk, memasuki usia yang ke

enam belas. Hal itu jika dihitung pada tahun 2001, perseroan masuk ke bursa

saham, menjadi perusahaan publik. Saat go public, sebanyak 725 juta lembar

saham ditawarkan di masyarakat. Dari aksi korporat tersebut, komposisi

kepemilikan saham perusahaan yang sebelumnya bernama PT. Arsa Raya Perdana

lalu menjadi PT. Tempo Inti Media Tbk, sebagai berikut: PT. Grafiti Pers

memiliki 24,28%, PT. Jaya Raya Utama memiliki 16,28%, Yayasan Jaya Raya

9 https://korporat.tempo.co/tentang/sejarah diakses pada 2 Agustus 2017.

Page 58: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

46

8,54%, Yayasan Tempo 21 Juni 1994 25,01%, Yayasan Karyawan Tempo

12,09%, dan masyarakat 13,8%.10

Selengkapnya pada tabel dan grafik berikut:

Tabel 3.1

Komposisi Kepemilikan Saham PT. Tempo Inti Media

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham (lbr) Prosentase Kepemilikan

(%)

PT. Grafiti Pers 176,027,733 24.28

Yayasan Tempo 21 Juni 1994 181,322,500 25.01

PT. Jaya Raya Utama 118,052,300 16.28

Yayasan Karyawan Tempo 87,627,267 12.09

Yayasan Jaya Raya 61,947,700 8.54

Masyarakat 100,022,500 13.80

Gambar 3.1

Komposisi Kepemilikan Saham PT. Tempo Inti Media

B. Visi dan Misi Perusahaan

Majalah Tempo yang lahir sejak tahun 1971 memiliki visi dan misi yang

hingga sekarang terus menjadi acuan dalam setiap menggali dan mengungkap

10

https://korporat.tempo.co/tentang/struktur_saham diakses pada 2 agustus 2017.

Page 59: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

47

berita untuk disampaikan kepada masyarakat. Adapun visi dan misi tersebut

adalah:

A. Visi Majalah Tempo:

Menjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan publik untuk

berpikir dan berpendapat serta membangun peradaban yang menghargai

kecerdasan dan perbedaan.

B. Misi Majalah Tempo:

Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari

segala tekanan dengan menampung dan menyalurkan secara adil

suara yang berbeda-beda.

Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan berpegang

pada kode etik.

Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan serta

mencerminkan keragaman Indonesia.

Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan.

Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik,

intelektual, dan dunia bisnis melalui pengingkatan ide-ide baru,

bahasa, dan tampilan visual yang baik.

Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multemedia dan

pendukungnya.11

11

https://korporat.tempo.co/tentang/visi diakses pada 2 Agustus 2017.

Page 60: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

48

C. Dewan Komisaris, Direksi dan Struktur Organisasi

Adapun susunan nya adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Goenawan Mohamad

Komisaris Independen : Edmund E. Sutisna dan Leonardi Kusen

Komisaris : Yohannes Henky Wijaya dan Bambang Harymurti

Direktur Utama : Toriq Hadad

Direktur Produksi : Herry Hernawan

Direktur Keuangan : Gabriel Sugrahetty Dyan Kusumaningsih

Direktur SDM & Umum : Sri Malela Mahargasarie.12

Tabel 3.2

Struktur Organisasi PT. Tempo Inti Media Tbk

12

https://korporat.tempo.co diakses pada 2 Agustus 2017.

Page 61: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

49

D. Penghargaan

Adapun beberapa penghargaan yang pernah diraih PT. Tempo Inti Media Tbk

dalam fase perkembangannya adalah :

1. Asian Digital Media Award 2011

TEMPO.CO meraih Silver Award “The Best Mobile Media 2011” dari

Asian Digital Media Award 2011

2. Apresiasi Jurnalis Jakarta (AJJ) 2011

Kategori Photo Story: Aditia Noviansyah dengan judul “Tidur di

Jakarta”. Kategori Investigasi: Wahyu Dhyatmika dengan

laporan“Asuransi Hampa Pahlawan Devisa”, Laporan Utama Majalah

Tempo 5 September 2011

3. Mochtar Lubis Award 2011

Kategori berita pelayanan publik: Ahmad Taufi k dan Tito Sianipar,

artikel “Drainase Buruk, Banjir Makin Menjadi”. Kategori Penulisan

Feature: Bagja Hidayat, artikel “Lukas Si Pemanggil Ikan”

4. Penghargaan Anugerah Adiwarta Sampoerna 2011

Kategori Foto Berita Bidang Sosial: Aditia Noviansyah, foto berjudul

“Tawuran”. Kategori Liputan Investigatif: Sunudyantoro, judul liputan

“Partai Putih di Pusaran Impor Daging”

5. Penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2012

Kategori Jurnalistik Investigasi: Mustafa Silalahi dan kawan-kawan

dengan laporan “Tangan Godfather di Kampung Ambon”, laporan

utama Majalah Tempo, 8 Mei 2012

Page 62: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

50

6. Yap Thiam Hien Award 2012

Untuk pertama kalinya, sebuah media meraih penghargaan Yap Thiam

Hien Award sejak penghargaan tahunan itu diberikan 20 tahun lalu.

Dinilai memiliki komitmen lebih dalam isu penegakan keadilan dan

hak asasi manusia di Indonesia, penghargaan bergengsi itu diraih oleh

Majalah Tempo di penghujung 2012.

7. Indonesia Print Media Awards (IPMA) 2011

Majalah Tempo meraih tiga emas kategori majalah lokal berita politik

dan bisnis. Cover Majalah Tempo yang meraih tiga penghargaan itu

antara lain; Edisi 21 Februari 2011: Mengapa Harus Takut?, Edisi 22

Agustus 2011: Sekongkol Kakap Nazaruddin, Edisi 10 Oktober 2011:

The Banggars. Koran Tempo meraih emas kategori koran nasional

untuk edisi 26 Desember 2011: dengan halaman utama Anas Tantang

KPK, Buktikan Dokumen Nazar. Koran Tempo Makassar meraih emas

kategori koran regional Sulawesi edisi 10 Maret 2011, dengan judul

halaman depan Serangan Kilat di Kampus UNM.

8. International Print Media Award (IPMA) 2012

Majalah Tempo berhasil meraih dua penghargaan Gold di kategori

The Best of News Politics and Bussines Local Magazine dalam

perhelatan International Print Media Award (IPMA) 2012 untuk edisi

10-16 September 2012 dan edisi 14-20 Mei 2012. Koran Tempo

meraih penghargaan Gold di kategori Surat Kabar Harian Nasional

Page 63: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

51

terbaik untuk edisi 26 Januari 2012 dan penghargaan Silver untuk edisi

Senin, 6 Februari 2012.

9. GRANAT Award 2012

Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Nasional Anti Narkotika memberikan

penghargaan Granat Award kepada Koran Tempo atas pemberitaan

yang terus menerus dan konsisten memerangi kejahatan nasional

10. Lomba Karya Jurnalistik Dari UNDP & BAPPENAS 2012

Jurnalis Tempo TV meraih juara 1 dan 3 lomba karya jurnalistik dari

UNDP dan Bappenas tentang akses terhadap keadilan.

11. AFP Kate Webb Prize 2013

Wartawan Tempo Stefanus Teguh Edi Pramono diganjar penghargaan

AFP Kate Webb Prize. Penghargaan itu diberikan Agence France-

Presse Foundation atas liputan jurnalistik Pramono tentang konflik

Suriah pada 2012 dan perdagangan narkoba di Jakarta. AFP Kate Web

Prize adalah penghargaan yang diberikan untuk wartawan atas kerja

jurnalistik yang dianggap luar biasa di wilayah yang berbahaya

maupun kejadian yang sulit.

12. WAN-IFRA 2013

World Association of Newspapers and News Publishers (WAN-IFRA)

memberikan penghargaan sampul majalah terbaik se-Asia

kepada Majalah Tempo dalam Asian Media Awards 2013 yang

diumumkan di Bangalore, India. Penghargaan itu diberikanuntuk dua

Page 64: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

52

sampul Majalah Tempo edisi laporan utama Sengkarut Jembatan Selat

Sunda dan Investigasi Sindikat Manusia Perahu.

13. The Gwangju Prize for Human Rights Special Award 2013

Majalah Tempo menerima the Gwangju Prize for Human Rights

Special Award 2013 yang berlangsung di di Gedung Yayasan

Peringatan 18 Mei, Gwangju-268 kilomenter dari Seoul, ibukota

Republik Korea Selatan. Bergerak di bidang penegakan HAM dan

demokrasi, yayasan ini didirikan untuk mengenang ribuan korban

kerusuhan berdarah pada 18-27 Mei 1980 di bawah diktator Korea

Selatan, Chun Doo-hwan. Ketika itu, mahasiswa dan rakyat sipil

Gwangju bergerak melawan kepungan tentara yang “memagari” kota

mereka. Peristiwa tersebut—dengan perkiraan jumlah korban mati

hingga 2.000 orang—kemudian dikenang dengan nama Gerakan

Demokratisasi Gwangju. 13

E. Laporan Utama Majalah Tempo

Laporan utama merupakan salah satu rubrik dalam majalah Tempo.

Laporan utama ini membahas isu-isu besar yang dijadikan headline dan kover

majalah pada edisi terbitan majalah Tempo. Laporan utama biasanya

tercermin dari kover majalah Tempo. Isi yang ada pada laporan utama

biasanya tersirat dalam kover tersebut. Di situ biasanya media bermain dengan

desain kover dan headline untuk memikat pembaca dengan kesan pertama.

13

https://korporat.tempo.co/tentang/penghargaan diakses pada 12 Agustus 2017.

Page 65: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

53

Dalam sebuah media massa, kover atau headline itu merupakan hal

yang sangat penting, seperti yang dikatakan Tom E. Rolnicki bahwa sebuah

kover atau headline bisa langsung memudahkan pembaca dalam memilih

informasi.14

Selain itu, kover dan headline sudah meringkas fakta penting dari

sebuah berita. Kover dan headline juga membantu pembaca menentukan

pilihan untuk melihat dan membaca berita yang dianggapnya lebih penting.

14 Tom. E. Rolnicki, dkk, Pengantar Dasar Jurnalisme (Scholastic Journalism), h.221.

Page 66: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

54

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA

A. Proses Penyusunan Pemberitaan di Majalah Tempo

Majalah Tempo adalah sebuah media yang telah berdiri cukup lama

yaitu sejak tahun 1971 dan dibredel hingga dua kali yaitu pada tahun 1982 dan

pada puncaknya yaitu tahun 1994 oleh pemerintah Orde Baru (Orba) di bawah

pimpinan Presiden Soeharto.1 Proses perjalanan panjang yang dilalui Majalah

Tempo turut memberikan pengaruh pada pemberitaan Majalah Tempo.

Proses pemberitaan sendiri dipengaruhi oleh Hirarki Pengaruh. Hirarki

Pengaruh terdiri dari beberapa level, yaitu level individu, level rutinitas media,

level organisasi, level ekstra media dan level ideologi.2

Sebelum masuk kepada tataran level hirarki pengaruh pada pemberitaan

di Majalah Tempo, peneliti akan mencoba menjelaskan proses penyusunan

pemberitaan di Majalah Tempo.

Proses penyusunan pemberitaan pada Majalah Tempo terdiri atas

beberapa tahap. Tahap itu terdiri dari rapat kompartemen, lalu rapat

perencanaan, dilanjutkan kepada proses pencarian bahan atau data yang

dibutuhkan, berikutnya kembali dilakukan rapat kompartemen, dilanjutkan

rapat checking, lalu ada rapat checking terakhir sebagai final checking dan

diakhiri dengan penulisan dan penyuntingan berita. Proses penyusunan

pemberitaan selengkapnya pada bagan berikut:

1 https://korporat.tempo.co/tentang/sejarah diakses pada 2 Agustus 2017.

2 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 60.

Page 67: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

55

Bagan 4.1

Proses Penyusunan Pemberitaan di Majalah Tempo

Sumber : Wawancara peneliti dengan Redaktur Utama Majalah Tempo

Dari pola di atas dapat dijelaskan:

1. Rapat Kompartemen

Rapat kompartemen adalah rapat para anggota kompartemen.

Kompartemen sendiri adalah bagian atau rubrik pada Majalah Tempo.

Terdapat beberapa kompartemen besar di Majalah Tempo, di antaranya

adalah kompartemen nasional, kompartemen politik dan hukum,

kompartemen ekonomi bisnis, kompartemen sains, kompartemen olahraga

dan masih banyak lagi. Rapat kompartemen terdiri dari reporter, penulis

dan redaktur pelaksana dalam satu kompartemen. Rapat kompartemen

sendiri adalah untuk menentukan liputan untuk dibawa ke rapat

perencanaan. Anggota kompartemen masing-masing membawa usulan

kemudian dirapatkan dan disaring. Bila telah disetujui secara internal,

akan dimasukkan sebagai list untuk dibawa ke rapat perencanaan. 3

2. Rapat Perencanaan

Rapat perencanaan biasa disebut juga dengan rapat besar, karena

pada rapat ini dihadiri semua elemen divisi redaksi Majalah Tempo yaitu

reporter, penulis, redaktur pelaksana, redaktur eksekutif, redaktur senior,

3 Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada

14 Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Rapat Komparte

men

Rapat Perenca

naan

Pencarian Bahan &

Data

Rapat Komparte

men

Rapat Checking

Rapat Checking Terakhir

Penulisan &

Penyuntingan

Page 68: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

56

pemimpin redaksi, redaktur bahasa dan redaktur foto. Rapat perencanaan

biasa diadakan pada hari Jumat sore. Di setiap rapat perencanaan biasanya

ada agenda utama yaitu, usulan dari masing-masing kompartemen. Pada

rapat ini setiap kompartemen memaparkan rencana yang akan diliput dan

ditulis paling tidak untuk seminggu ke depan. Pada rapat ini isu yang

sudah disepakati di tingkat kompatemen diuji lagi oleh semua peserta

rapat. Isu tersebut bisa diperkuat, dikonfirmasi, dimentahkan, atau bahkan

bisa dibuat usulan baru disitu. Pembentukan angle pun dibentuk di rapat

ini. 4

3. Pencarian Data dan Bahan Pemberitaan

Pada proses ini reporter dan fotografer ditugaskan untuk

mengumpulkan bahan untuk sebuah pemberitaan di lapangan. Data-data

yang dicari dan dikumpulkan sesuai dengan mandat keputusan di rapat

perencanaan. Data tidak hanya didapatkan di lapangan tapi juga

didapatkan pada divisi Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT). 5

4. Rapat Kompartemen

Sebelum diadakannya rapat checking, masing-masing

kompartemen kembali mengadakan rapat untuk mengecek perolehan

bahan dari penugasan yang telah disepakati pada rapat perencanaan.

Pemimpin pada rapat kompartemen adalah pemimpin kompartemen,

4 Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada 14

Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 5 Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 69: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

57

dalam hal ini yaitu redaktur pelaksana. Rapat kompartemen tidak selalu

dilakukan secara tatap muka, bisa juga dilakukan secara virtual. 6

5. Rapat Checking

Rapat checking adalah rapat untuk membahas dan mengecek

bahan-bahan yang telah dikumpulkan. Rapat ini dilaksanakan pada hari

Rabu. Rapat tersebut wajib dihadiri semua elemen divisi redaksi,

sepanjang tidak berhubungan dengan narasumber. Pada rapat ini

dipaparkan bahan-bahan yang sudah didapat maupun yang masih harus

dikejar. Pada rapat ini juga dapat disebut proses evaluasi, karena terlihat

bahan yang masih bolong maupun yang sudah cukup dihimpun oleh

reporter.pada rapat ini juga akan diputuskan, sebuah berita atau isu

apakah yang akan menjadi laporan utama atau laporan biasa di dalam

Majalah Tempo.

6. Rapat Checking Terakhir

Setelah diputuskan laporan utama nya di hari Rabu, tim yang

terpilih menjadi laporan utama rapat lagi di hari Kamis sore atau malam

untuk checking terakhir.Peserta nya adalah pemimpin redaksi, redaktur

eksekutif dan awak tim kompartemen. Ini merupakan proses cheking

terakhir karena pada Kamis malam sudah harus mulai ditulis oleh penulis.

7. Penulisan dan Penyuntingan Berita

Proses penulisan dan penyuntingan sebuah pemberitaan Majalah

Tempo dilakukan oleh penulis dan redaktur. Proses ini diadakan setelah

6 Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada 14

Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 70: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

58

data yang dihimpun oleh reporter telah mencukupi kelengkapan data.

Proses penulisan sendiri dilakukan oleh penulis. Penulis pada proses ini

menuangkan buah pikirannya sesuai data dan angle yang ditentukan pada

rapat perencanaan dan rapat checking terakhir. Hasil penulisan berita

dikirim kepada redaktur untuk dilakukan proses penyuntingan.

Proses penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan oleh

penulis telah dilaksanakan. Proses penyuntingan sendiri dapat dilakukan

oleh redaktur pelaksana, redaktur eksekutif, redaktur senior dan redaktur

bahasa tergantung dengan seberapa besarnya nilai sebuah berita. Jika

sebuah berita hanya pemberitaan hanya berupa laporan biasa, proses

penyuntingan hanya dilakukan redaktur pelaksana. Tetapi jika

pemberitaan tersebut menjadi laporan utama biasanya proses

penyuntingan dilakukan berlapis yaitu penyuntingan awal dilakukan oleh

redaktur pelaksana selanjutnya penyuntingan dilaksanakan oleh redaktur

eksekutif atau juga dilakukan oleh redaktur senior.

Setelah melalui penyuntingan tesebut baru lah sebuah berita

melalui proses penyuntingan bahasa. Proses penyuntingan ini disesuaikan

dengan diksi, EYD dan tata bahasa Indonesia. Proses terakhir adalah

penambahan foto, karikatur atau grafik yang dilakukan oleh divisi kreatif.

B. Konseptualisasi dan Analisis

Setelah membahas mengenai proses penyusunan, peneliti akan

menjabarkan mengenai konseptualisasi dan analisis hirarki pengaruh pada

pemberitaan Majalah Tempo. Peneliti menggunakan teori yang dikenalkan

Page 71: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

59

Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese untuk menganalisis faktor

eksternal dan internal dalam pembuatan berita di Majalah Tempo.

Teori Hirarki Pengaruh yang sudah diperkenalkan oleh Pamela J.

Shoemaker dan Stephen D. Reese menjelaskan faktor-faktor yang dapat

memengaruhi konten media baik secara internal maupun eksternal.7

Shoemaker dan Reese membagi kepada beberapa level pengaruh isi media.

Yaitu pengaruh dari individu pekerja media (individual level), pengaruh dari

rutinitas media (media routine level), pengaruh dari organisasi media

(organizational level), pengaruh dari luar media (extra media level) dan

terakhir adalah pengaruh ideologi media (ideological level). Berikut adalah

pembahasannya:

1. Level Individu

Pengaruh paling awal pada sebuah pemberitaan di media adalah

pengaruh individu. Pengaruh individu yaitu pengaruh dari wartawan atau

reporter yang mencari, meliput dan mengumpulkan berita. Level ini

memiliki pengaruh yang cukup besar karena wartawan atau reporter

adalah individu yang langsung berinteraksi dengan situasi dan kondisi di

lapangan.

Faktor individu dari wartawan atau reporter juga dipengaruhi

oleh beberapa faktor intra yaitu faktor latar belakang dan karakteristik

dari wartawan atau reporter seperti faktor pendidikan, faktor orientasi dan

lain-lain. Faktor selanjutnya adalah apa yang membentuk individu

7 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher , 1996), h. 60.

Page 72: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

60

seorang pekerja media seperti perilaku, kepercayaan dan nilai-nilai yang

dipegang oleh wartawan atau reporter tersebut. Serta faktor ekstra yang

membentuk kararkter wartawan atau reporter seperti profesionalisme atau

kode etik.8

Pada pemberitaan di Majalah Tempo, level individu diwakili oleh

dua profesi yaitu:

a) Reporter

Reporter adalah seorang wartawan atau pewarta yang telah menjadi

wartawan tetap atau kontrak di Majalah Tempo yang langsung terjun

ke lapangan, mewawancarai narasumber dan bertugas untuk

mengumpulkan atau mencari bahan pemberitaan sebuah isu atau

kasus. Selain itu reporter dapat memberikan masukan kepada penulis

mengenai angle apa yang akan dipakai pada sembuah pemberitaan

berdasar data yang didapat di lapangan.

b) Penulis

Penulis adalah posisi di dalam keredaksian Majalah Tempo yang

bertugas menulis pemberitaan setelah mendapatkan bahan dan data

dari reporter. Tugas penulis adalah menentukan angle pemberitaan

sesuai keputusan yang sudah ditetapkan pada rapat perencanaan, rapat

final checking atau perubahan yang terjadi di lapangan pada saat

peliputan. 9

8 Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 66 – 91. 9 Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada 14

Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 73: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

61

Dari kedua profesi tersebut, terdapat gambaran bahwa sebuah

pemberitaan pada Majalah Tempo, posisi seorang reporter memiliki andil

yang cukup besar yaitu sebagai individu yang langsung terjun ke lapangan.

Dalam proses pembentukan pemberitaan, reporter dan penulis dapat

memberikan pengaruh di rapat kompartemen dan rapat perencanaan.

Seperti pada saat dikonfirmasi mengenai kebebasan untuk mencari

narasumber. Berikut adalah kutipan dari reporter politik Majalah Tempo:

Oh, iya iya… Tentu saja narasumber yang relevan ya.

Maksudnya selalu ada nilai-nilai dan etika di kita kan.

Orang yang di prioritaskan adalah calon itu sendiri,

orang-orang yang berada di lingkaran nya (calon), saksi

yang melihat, mendengar bahkan melakukan itu sendiri10

Nampak bahwa reporter diberikan kebebasan dalam menentukan

narasumber berdasarkan etika jurnalistik, yaitu orang-orang yang

memang bersentuhan langsung dengan isu pemberitaan atau bahkan tokoh

utama dalam pemberitaan itu sendiri.

Ruang redaktur pun tidak mampu memengaruhi reporter dalam

proses pengumpulan bahan pemberitaan. Ruang redaktur hanya mampu

memberikan masukan pada penentuan angle, bukan pada keberpihakan

pengumpulan bahan.

Hmmm… paksaan biasanya lebih pada angle. Tidak

pada, kamu harus condong kesini, kamu harus condong

kesini.11

10

Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 11

Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 74: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

62

Bahkan reporter pun dibutuhkan keterlibatannya dalam

penentuan berita yang akan diangkat. Pada rapat kompartemen dan rapat

perencanaan semua elemen dalam keredaksian harus harus hadir untuk

memberikan masukan, komentar maupun tanggapan mengenai

pemberitaan yang akan diangkat untuk seminggu ke depan.

Di rapat ini, semua yang masuk ke dalam redaksi

contohnya pimpinan redaksi, redaktur eksekutif,

redaktur pelaksana, dan teman-teman reporter itu harus

hadir. Dan diusahakan untuk memberikan masukan,

komentar, tanggapan.12

Hal tersebut pun diperkuat dengan tanggapan dari seorang

Redaktur Utama Majalah Tempo:

Semua orang bisa berpendapat disitu, tidak hanya

pemimpin redaksi, tidak hanya redaktur eksekutif,

reporter juga bisa, redaksi bisa.13

Tanggapan tersebut menjelaskan bahwa tidak hanya pemimpin

redaksi maupun redaktur eksekutif saja yang usulan nya diterima, bahkan

pendapat dari reporter pun bisa diterima saat rapat perencanaan dan

mampu diangkat menjadi sebuah pemberitaan.

Dari hal-hal tersebut, peneliti mampu menganalisis bahwa

pengaruh pada level individu, dimana pada Majalah Tempo

direpresentasikan oleh reporter dan penulis. reporter dinilai cukup

berpengaruh karena tidak ada paksaan dari ruang redaksi saat reporter

12

Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 13

Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada

14 Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 75: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

63

bertugas dalam mengumpulkan bahan pemberitaan dan data-data di

lapangan. Sedangkan penulis dinilai tidak mampu memberikan pengaruh

yang signifikan, karena hanya menyajikan data yang sudah didapat.

Tabel 4.1

Pengaruh Pada Level Individu

Posisi Tugas Pengaruh

Reporter Mencari data dan fakta di

lapangan maupun di Pusat Data

mengenai isu yang akan diangkat

sesuai dengan rapat perencanaan.

Reporter cukup berpengaruh

dalam pemberitaan

dikarenakan langsung terkait

dengan pencarian data.

Penulis menulis pemberitaan setelah

mendapatkan bahan dan data dari

reporter.

Penulis tidak berpengaruh

secara signifikan dikarenakan

penulis hanya menyajikan

data yang di dapat dan angle

dalam penulisan pun harus

disesuaikan dengan

kesepakatan di rapat

perencanaan.

2. Level Rutinitas Media

Level selanjutnya yang memengaruhi sebuah pemberitaan di

media adalah level rutinitas media. Rutinitas media adalah kebiasaan

media dalam mengemas sebuah berita. Rutinitas media terbentuk oleh

tiga unsur yang saling berkaitan yaitu sumber berita (suppliers),

pengolahan pemberitaan (processing) dan audiens (consumers).14

Selengkapnya pada Gambar berikut:

14

Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 66 – 91.

Page 76: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

64

Gambar 4.2

Rutinitas Media

Dari pola di atas dapat dijelaskan bahwa:

a. Sumber Berita (Suppliers)

Sumber berita adalah berita atau informasi yang didapatkan

oleh para pencari berita. Sumber berita biasanya lembaga

pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat, partai politik dan

sebagainya. Lembaga-lembaga ini dapat memengaruhi pemberitaan

sebuah media dikarenakan, kadang lembaga-lembaga ini

memberikan pesanan agar berita yang keluar dari sebuah media tidak

bertentangan dengan lembaganya.

Walaupun sumber berita tidak terlalu berdampak signifikan

pada konten dari sebuah media, tetapi ketergantungan media dengan

berita sedikit banyak dapat memengaruhi sebuah pemberitaan.15

Pada konteks pengaruh sumber kepada pemberitaan di Majalah

Tempo, sumber berita memiliki andil yang memberikan pengaruh

15

Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 66 – 91.

Media Organization

Producer

Source

Suppliers

Audience

Consumers

ROUTINE

Page 77: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

65

pada rutinitas penyusunan pemberitaan pada Majalah Tempo.

Pengaruh tersebut tidak terlalu signifikan tapi untuk menjamin

kredibilitas pemberitaan maka dibutuhkan sumber yang memiliki

akuntabilitas yang tinggi.

Tentu saja narasumber yang relevan ya. Maksudnya

selalu ada nilai-nilai dan etika di kita kan. Orang yang

di prioritaskan adalah calon itu sendiri, orang-orang

yang berada di lingkaran nya (calon), saksi yang

melihat, mendengar bahkan melakukan itu sendiri.

Turut dalam menceritakan pertemuan-pertemuan

mereka. Kalau orangnya agak jauh, kita perlu

verifikasi dengan dokumen. Jadi ini untuk menjaga

kredibilitas dan akuntabilitas kita terhadap

pemberitaan yang nanti diterbitkan.16

Ada pun sumber berita yang menjadi patokan bagi reporter

yang bertugas di lapangan adalah orang-orang yang berada di

lingkaran maupun yang bersentuhan langsung dengan isu

pemberitaan, maupun orang subjek yang dijadikan isu pemberitaan.

Di level rutinitas media, sumber berita memilik pengaruh

dalam pemenuhan kelengkapan data pemberitaan. Namun tidak

hanya dari sumber berita data-data tersebut didapatkan, Majalah

Tempo pun melakukan verifikasi dokumen untuk menjaga

kredibilitas dan akuntabilitas terhadap pemberitaan yang nanti

diterbitkan.

16

Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 78: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

66

b. Audiens (Consumers)

Unsur audiens merupakan faktor yang memengaruhi level

kerutinan media dalam membentuk konten itu sendiri. Ini

dikarenakan pemilihan berita yang akan ditampilkan sebuah media

pada akhirnya akan disampaikan kepada audiens. Ketergantungan

terhadap audiens ini memberi keuntungan bagi media.

Anggapan bahwa segmentasi Majalah Tempo hanya dimiliki

oleh pembaca dari golongan menengah yang memiliki ciri khas

struktur kelas sosial yang tinggi, secara ekonomi terpenuhi

kebutuhannya dan memiliki intelektualitas tinggi dibantah oleh

Anton Aprianto.

Ya anak muda lah. Sekarang ini kita dituntut untuk,

pembaca tempo yang baru pun itu bisa memahami

gitu. Kan ada persepsi di masyarakat bahwa majalah

tempo itu berat. Sekarang kita diberi tugas untuk

mengemas bahasa dalam pemberitaan itu lebih mudah

dipahami. Segmennya diperlebar sekarang. 17

Ia mengkonfirmasi bahwa pengemasan pemberitaan di Majalah

Tempo dibuat lebih mudah dipahami. Majalah Tempo memperlebar

segmentasi pembacanya, yaitu merambah kaum muda juga.

Di Majalah Tempo usulan pemberitaan dari pembaca tidak

terlalu berpengaruh. Pertimbangan utama terhadap pemberitaan di

Majalah Tempo tetap pada hasil keputusan rapat, namun Majalah

17

Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 79: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

67

Tempo pun tidak menutup mata terhadap isu-isu yang memang

sedang berkembang di masyarakat.

Bahwa apa yang terjadi di masyarakat akan menjadi

pertimbangan, memang iya… tapi itu bukan selalu

menjadi pertimbangan utama. Tapi kita tidak boleh

menutup mata juga, disaat orang lagi bicara pilkada

sedang panas-panasnya, kita memiliki isu lain, apa

bisa diturunkan hari ini juga atau engga. Kita

pertimbangkan juga.18

Adapun interaksi yang dibangun pihak Majalah Tempo dengan

pembaca adalah melalui surat. Survey yang kerap kali dilakukan

media massa untuk mengetahui feedback dari audiens hanya

dilakukan sesekali, karena keterbatasan waktu dan banyak memakan

biaya.

Kita sesekali survey, tapi karena banyak memakan

biaya dan waktu yang lama jadi sudah lama lah kita

tidak survey. Feedback dari pembaca biasanya

bersurat saja sih.19

Ada pun bila ada opini kontra dari pembaca mengenai isi

pemberitaan yang diangkat, pihak Majalah Tempo tetap tegas

menjalankan keputusan rapat. Dikarenakan keputusan rapat sudah

menjadi sikap lembaga dan siapa pun yang di dalamnya harus

mematuhi keputusan tersebut.

Dan jika itu sudah menjadi keputusan rapat, itu sudah

opini kita. Bila ada orang diluaran yang nyinyir dan

menganggap keliru sama kita biarkan saja. Ini sudah

18

Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada

14 Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 19

Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada

14 Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 80: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

68

sikap tempo, semua redaksi di dalamnya ya harus

mengikutinya karena ini sudah sikap lembaga.20

Pengaruh dari pembaca tidak terlalu besar dalam konteks

pemberitaan Majalah Tempo. Pada konteks Majalah Tempo pembaca

hanya dapat memberikan tanggapan berupa surat pembaca tetapi tidak

dapat mengubah konten pemberitaan pada Majalah Tempo.

c. Pengolahan Pemberitaan (Proccesing)

Proses pengolahan pemberitaan pada awal bab ini telah peneliti

jelaskan. Pengolahan pemberitaan pada awalnya dimulai dari proses

rapat yang dilakukan seluruh bagian dari divisi redaksi Majalah

Tempo. Rapat-rapat yang digelar menghasilkan kebijakan

pemberitaan dan angle pemberitaan Majalah Tempo.

Tabel 4.2

Jenis-jenis Rapat Pada Majalah Tempo

Jenis Rapat Penjelasan

Rapat

Kompartemen

Rapat kompartemen terdiri dari reporter, penulis dan

redaktur pelaksana dalam satu kompartemen. Anggota

kompartemen masing-masing membawa usulan

kemudian dirapatkan dan disaring. Bila telah disetujui

secara internal, akan dimasukkan sebagai list untuk

dibawa ke rapat perencanaan.

Rapat Perencanaan Rapat perencanaan biasa disebut juga dengan rapat

besar, karena pada rapat ini dihadiri semua elemen

divisi redaksi Majalah Tempo. Rapat perencanaan biasa

diadakan pada hari Jumat sore. Pada rapat ini setiap

kompartemen memaparkan rencana yang akan diliput

dan ditulis. Pada rapat ini isu yang sudah disepakati di

tingkat kompatemen diuji lagi oleh semua peserta rapat.

Isu tersebut bisa diperkuat, dikonfirmasi, dimentahkan,

20

Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 81: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

69

atau bahkan bisa dibuat usulan baru disitu.

Pembentukan angle pun dibentuk di rapat ini.

Rapat

Kompartemen

Rapat kompartemen dilakukan untuk mengecek

perolehan bahan. Pemimpin pada rapat ini adalah

redaktur pelaksana. Rapat kompartemen tidak selalu

dilakukan secara tatap muka, bisa juga dilakukan secara

virtual. Rapat ini dilakukan sebelum rapat checking.

Rapat Checking Rapat checking ini dilaksanakan pada hari Rabu. Rapat

tersebut wajib dihadiri semua elemen divisi redaksi,

sepanjang tidak berhubungan dengan narasumber.

Pada rapat ini dipaparkan bahan-bahan yang sudah

didapat maupun yang masih harus dikejar. Pada rapat

ini juga akan diputuskan, sebuah berita atau isu apakah

yang akan menjadi laporan utama.

Rapat Final

Checking

Tim yang terpilih menjadi laporan utama rapat lagi di

hari Kamis sore atau malam untuk checking terakhir.

Peserta nya adalah pemimpin redaksi, redaktur

eksekutif dan awak tim kompartemen. Ini merupakan

proses cheking terakhir karena pada Kamis malam

sudah mulai proses penulisan yang dilakukan oleh

penulis.

Rapat-rapat yang dilaksanakan oleh redaksi Majalah Tempo

menentukan arah kebijakan pemberitan, rapat tersebut biasanya

dihadiri oleh seluruh bagian redaksi dari Majalah Tempo terkecuali

pada rapat kompartemen yang hanya dihadiri anggota kompartemen

tersebut.

Proses rutinitas media yang direpresentasikan oleh rapat-rapat

redaksi Majalah Tempo membentuk suatu pola yang

berkesinambungan. Pada rapat-rapat yang dilaksanakan semua

elemen dapat mengutarakan argumentasi yang berkaitan dengan arah

pemberitaan secara terbuka.

Di rapat ini, semua yang masuk ke dalam redaksi

contohnya pimpinan redaksi, redaktur eksekutif,

redaktur pelaksana, dan teman-teman reporter itu

Page 82: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

70

harus hadir. Dan diusahakan untuk memberikan

masukan, komentar, tanggapan.21

Hasil dari rapat tersebut menjadi pedoman bagi reporter untuk

menjalankan tugasnya di lapangan. Reporter dalam menjalankan

tugasnya tidak boleh bertentangan dengan keputusan rapat.

Jadi setelah hari Jumat tuh di deliver penugasan,

siapa menggarap siapa, menggarap apa, reporternya

siapa, mewawancarai siapa.22

Pada proses selanjutnya dari rutinitas penyusunan pemberitaan

adalah pencarian data atau bahan pemberitaan yang dilakukan oleh

reporter dan fotografer di lapangan. Data-data yang dicari pun harus

sesuai dengan keputusan rapat. Namun tetap berpegang pada prinsip

Majalah Tempo, setiap pemberitaan merupakan kepentingan publik

sehingga independensi pemberitaan pun dijunjung tinggi. Apalagi

dalam konteks Pilkada, setiap berita yang diangkat harus

proporsional, adil dan seimbang.

Ya prinsipnya kita tetep ya, bahwa Tempo kan

mementingkan kepentingan publik dan tidak memihak

itu yang selalu kita utamakan apalagi dalam konteks

Pilkada. Nah itu, jadi kita gak boleh berpihak dalam

setiap pemberitaan Pilkada, bahkan kalau temen-

temen melihat beberapa seri dari majalah itu

pemberitaannya proporsional. Kalau misalnya, calon

ini tiga halaman, ya calon yang lain juga tiga

halaman. Calon ini diwawancara, ya calon ini juga

diwawancara.23

21

Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 22

Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada

14 Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 23

Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 83: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

71

Bila saat pengumpulan berita, reporter mendapatkan temuan

baru atau perkembangan isu. Maka hal tersebut harus

dikonsultasikan dulu pemimpin kompartemen, yaitu redaktur

pelaksana. Sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan

bersama yang disepakati oleh redaksi Majalah Tempo bukan

keputusan individual atas inisiatif reporter itu sendiri.

Tidak bisa, sesuai yang di rapat. Bila ada hal yang

baru perlu konsultasi dulu. Contoh, “angle ini tidak

sesuai”, “bahan nya meleset”, “fakta nya memang

tidak seperti itu”, dia harus konsultasi dulu dengan

redaktur pelaksana. Bisa berubah, karena tidak selalu

yang kita perkirakan dan kenyataannya di lapangan

akan sama dan kita tidak boleh memaksakan asumsi

yang tidak sesuai. tetapi reporter harus mendapat

persetujuan dulu, tidak bisa mengubah sendiri sesuai

dengan keputusan bersama bukan keputusan

individual.24

Proses berikutnya adalah penulisan berita yang dilakukan oleh

penulis. Data-data yang ditulis oleh penulis adalah hasil temuan dari

reporter dan dalam proses penulisannya berkonsultasi dengan

reporter. Setelah dilakukan penulisan, tahapan berikutnya adalah

penyuntingan. Dalam penyuntingan regular, cukup redaktur

kompartemen yang melakukannya. Namun bila merupakan laporan

utama yang memiliki nilai berita tinggi, Majalah Tempo melakukan

penyuntingan berlapis dan membutuhkan persetujuan dari pemimpin

redaksi dan redaktur eksekutif.

24

Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada

14 Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 84: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

72

Dalam penyuntingan regular, hanya satu orang saja

yaitu redaktur kompartemen. Bila itu laporan utama

ada approval akhir dari pimpinan. Baik itu pemimpin

redaksi atau redaktur eksekutif, untuk pengamanan

konfirmasi nya.25

Proses rutinitas penyusunan pemberitaan pada Majalah Tempo

memiliki pengaruh yang cukup besar karena terkait oleh keseharian yang

dilakukan oleh Majalah Tempo. Walaupun terjadi hubungan antar

pembaca, sumber berita dan pengolahan pemberitaan, namun

pengolahan pemberitaan lebih memengaruhi proses rutinitas sebuah

media karena bersifat mengikat. Melalui keputusan rapat-rapat yang

harus dipatuhi semua elemen redaksi Majalah Tempo, semua terbentuk

secara alami karena bersifat rutinitas.

Rutinitas dari sebuah media memiliki pengaruh yang penting.

Mereka membentuk lingkungan dimana pekerja media melaksanakan

pekerjaannya.26

Pada konteks penyusunan pemberitaan di Majalah

Tempo, pengaruh rutinitas ini bersifat alami karena berupa keseharian

dan terkesan tidak memaksa pekerja media.

25

Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada

14 Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta 26

Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York,

Longman Publisher : 1996) h.137

Page 85: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

73

Tabel 4.3

Pengaruh Pada Level Rutinitas Media

Unsur Tugas Pengaruh

Sumber Berita Yang dapat dijadikan

narasumber di Majalah Tempo

adalah orang-orang yang berada

di lingkaran maupun yang

bersentuhan langsung dengan isu

pemberitaan, maupun orang

subjek yang dijadikan isu

pemberitaan.

Sumber berita cukup

memengaruhi pemberitaan

Majalah Tempo dikarenakan

sebagai pemenuhan

kelengkapan data. Namun

tetap dilakukan verifikasi

dokumen untuk menjaga

kredibilitas dan akuntabilitas

Pembaca Pembaca merupakan orang yang

menikmati hasil dari pemberitaan.

Pada konteks Majalah Tempo

pembaca tidak berpengaruh

secara signifikan dikarenakan

hanya dapat memberikan

tanggapan berupa surat

pembaca tetapi tidak dapat

mengubah konten

pemberitaan

Penyusunan

Pemberitaan

Merupakan proses dilakukannya

pemberitaan dari awal

(pembentukan isu) sampai dengan

akhir (terbit)

Penyusunan pemberitaan

memiliki pengaruh yang

sangat kuat dalam proses

pembentukan pemberitaan

dikarenakan bersifat alami

yang merupakan keseharian

dan terkesan tidak memaksa

pekerja media

3. Level Organisasi

Pada level ini media dipengaruhi oleh manajemen organisasi

media. Siapa yang berkuasa merupakan penentu kebijakan yang berlaku

dalam media tersebut.

Dalam level pengaruh organisasi terhadap konten sebuah media

terdapat tingkatan-tingkatan. Tingkatan eksekutif adalah pemilik modal,

komisaris dan direksi dan tingkatan menengah khususnya dalam konteks

Majalah Tempo adalah redaktur. Ada tiga jenis redaktur di Majalah

Page 86: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

74

Tempo yaitu Redaktur Pelaksana, Redaktur Eksekutif dan Redaktur

Senior.

Ada pun semakin tinggi strata yang ditampuk orang tersebut di

organisasi Majalah Tempo, tidak lantas mampu mengintervensi dalam

sebuah pemberitaan. Karena di Majalah Tempo terdapat pemisahan

antara area manajerian dan keredaksian.

Jadi kita memisahkan manajemen dan keredaksian.

Bahkan kalau Direktur Utama mau mendapatkan

informasi, dia hanya mengusulkan di forum.27

Hal itu pun diperkuat dengan pengakuan dari redaktur utama

Majalah Tempo, bahwa sekelas founder pun tidak mampu memberikan

intervensi dalam pemberitaan. Semua keputusan atas pemberitaan yang

akan diliput harus merupakan keputusan bersama yang diolah di ruang

rapat.

Bahkan Founder pun tidak berpengaruh dalam

penentuan isi berita. Itu semua harus dibahas di ruang

rapat. Bahwa Founder memberikan usulan, sifatnya

sama dengan yang lain. Bisa tapi apakah akan diterima

atau tidak, itu semua berdasarkan keputusan bersama.28

Bicara tentang level pengaruh organisasi, sama dengan bicara

tentang kepemilikan. Sebuah struktur tertinggi manajemen media

biasanya ditampuk oleh pemilik media. Namun karena kepemilikan

saham di PT Tempo Inti Media Tbk yang menaungi Majalah Tempo

27

Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 28

Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada

14 Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 87: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

75

sebagian besar adalah publik, maka tidak memungkinkan masuknya

intervensi oleh individu maupun yayasan yang memiliki saham di

Majalah Tempo.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pengaruh organisasi

media pada konteks pemnentukan pemberitaan di Majalah Tempo tidak

lah terlalu berpengaruh. Hal itu disebabkan karena keputusan

pemberitaan diambil berdasarkan keputusan bersama melalui rapat-rapat,

bahkan tingkatan eksekutif pun tidak mampu melakukan intervensi. Serta

tidak adanya kepemilikan tunggal pada saham PT Tempo Inti Media Tbk.

Tabel 4.4

Pengaruh Pada Level Organisasi Media

Posisi Tugas Pengaruh

Pemilik Saham dan

Manajemen PT

Tempo

Jajaran direksi bertugas di

level manajerial bukan

kepada kebijakan

keredaksian.

Pengaruh dari level organisasi

media tidak berpengaruh secara

langsung dikarenakan Majalah

Tempo memang memisahkan

mana sektor manajerial dan

keredaksian serta tidak ada

kepemilikan tunggal pada saham

PT Tempo maka sehingga tidak

adanya intervensi dari individu

tertentu.

4. Level Ekstra Media

Level berikutnya dari teori hirarki pengaruh media adalah level

pengaruh dari luar organisasi media atau bisa disebut ekstra media level.

Ekstra media level adalah pengaruh-pengaruh pada isi media yang berasal

dari luar organisasi media itu sendiri. Pengaruh-pengaruh dari media itu

Page 88: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

76

berasal dari sumber berita, pengiklan dan penonton, kontrol dari

pemerintah, pangsa pasar dan teknologi.29

Berdasarkan teori, pengiklan dan pembaca merupakan unsur

ekstra media yang sangat berpengaruh. Kedua unsur ini lah yang

membiayai jalannya produksi dan menjadi sumber keuntungan dari

sebuah media. Bahkan tidak jarang pada isi media yang dirancang

sedemikian rupa sehingga memiliki pola-pola yang sama dengan pola

konsumsi target konsumen.30

Dalam hal ini media mencoba

menyesuaikan pola konsumen yang ingin dicapai oleh para pengiklan

untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

Namun teori tersebut terbantahkan semua, berdasarkan

keterangan dari reporter Majalah Tempo bahwa pengiklan tidak bisa

melakukan intervensi terhadap konten pemberitaan. Pihak Majalah

Tempo tidak bergantung dengan pengiklan, bahkan pembatalan iklan

yang dinilai tidak sesuai dengan kebijakan lembaga merupakan hal yang

lumrah dilakukan.

tidak ada, malah kita pernah batalin iklan kalau tidak

sesuai. kalau mereka mau cabut ya silahkan saja.31

Tidak hanya itu lembaga dan luar organisasi pun tidak bisa ikut

campur dalam pemberitaan. Kembali lagi bahwa asas independensi media

merupakan hal yang dianut betul oleh Majalah Tempo.

29

Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher. 1996), h. 175. 30

Morisson, dkk, Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 55. 31

Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 89: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

77

tidak ada, kita itu beberapa kali ada orang

menawarkan uang untuk mendrop tulisan. Bahkan

ketua KPK dan presiden juga gak bisa.32

Peneliti menemukan bahwa pengaruh ekstra media terhadap

pemberitaan di Majalah Tempo tidaklah terlalu signifikan. Pengaruh

ekstra media hanya bersifat tidak langsung bahkan harus mengikuti

kebijakan internal. Jangan kan untuk melakukan intervensi, pihak

Majalah Tempo tidak segan melakukan pembatalan bahkan kepada

pengiklan bila tidak sesuai dengan kebijakan institusi.

Tabel 4.5

Pengaruh Pada Level Ekstra Media

Posisi Tugas Pengaruh

Iklan Iklan merupakan salah satu

yang membiayai jalannya

produksi dan menjadi

sumber keuntungan dari

sebuah media

Iklan tidak mampu memengaruhi

secara langsung pemberitaan

Majalah Tempo dikarenakan tetap

harus mengikuti kebijakan internal

di lembaga.

5. Level Ideologi Media

Pada level terakhir dalam teori hirarki pengaruh media adalah level

ideologi. Level ideologi ini berbeda dengan level-level sebelumnya, jika

level sebelumnya tampak lebih konkret, maka pada level ini ideologi

terlihat abstrak. Sebagai sebuah lembaga dalam masyarakat, media

memiliki landasan ideologis yang membingkai isinya agar sejalan dengan

ideologi media.33

32

Wawancara peneliti dengan Anton Aprianto (Reporter Politik Majalah Tempo) pada 26

Juli 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 33

Udi Rusdadi, Kajian Media Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2015), h. 81.

Page 90: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

78

Sebelum memasuki ideologi Majalah Tempo, bila dilihat mundur

dari sejarah Majalah Tempo maka kita akan mampu menangkap ideologi

institusi ini. Pada tahun 1982, untuk pertama kalinya Tempo dibredel.

Tempo dianggap terlalu tajam mengkritik rezim Orde Baru dan kendaraan

politiknya, Golkar.

Makin sempurna mekanisme internal keredaksian Tempo, makin

mengental semangat jurnalisme investigasinya. Maka makin tajam pula

daya kritik Tempo terhadap pemerintahan Soeharto yang sudah

sedemikian melumut. Puncaknya, pada 21 Juni 1994. Untuk kedua kalinya

Tempo dibredel oleh pemerintah, melalui Menteri Penerangan Harmoko.

Berdasarkan Evan, selaku kepustakaan Majalah Tempo, Tempo

mencanangkan konsep peliputan berita yang sedapat mungkin dilakukan

secara jujur dan tanpa a priori. Semua fakta diliput, baik yang disukai

maupun tidak. Jika mengetengahkan persoalan yang menyangkut

perbedaan pendapat antara dua pihak, keduanya diberi kesempatan yang

sama untuk menampilkan opini atau data masing-masing dengan variasi

yang cukup.34

Hal itu sejalan dengan keterangan dari redaktur utama Majalah

Tempo. Bahwa Majalah Tempo menjunjung tinggi pluralisme, sehingga

tiap-tiap kelompok dari masyarakat berhak mendapatkan sisi pemberitaan.

Tidak jarang pemberitaan Majalah Tempo mengakomodir kaum minoritas

baik dari segi agama, politik, maupun suku adat.

34

Company Profile Majalah Tempo.

Page 91: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

79

kita menjunjung tinggi namanya pluralism. Dengan

kita menghargai pluralism, otomatis bahwai setiap

kelompok dalam masyarakat berhak mendapat ruang

dari sisi pemberitaan kan? Sehingga kemudian, bisa

temen-temen lihat bahwa hak hak dari kaum minoritas,

baik dari segi agama, politik, termasuk suku adat selalu

mendapatkan tempat di tempo. Tapi itu pun pada

akhirnya itu ada layak tempo harus dipakai.35

Dapat terlihat bahwa pengaruh ideologis cukup berpengaruh

kepada pemberitaan Majalah Tempo yang mengedepankan independensi

dalam pemberitaan dan lebih mengakomodir hak-hak kaum minoritas,

namun tetap ada standar layak tempo yang harus diperhatikan.

Tabel 4.6

Pengaruh Pada Level Ideologi

Posisi Tugas Pengaruh

Pluralisme Mengakomodir hak-hak kaum

minoritas dan menjunjung

tinggi independensi.

Tidak terlalu berpengaruh

karena bersifat abstrak.

C. Interpretasi

Pembahasan selanjutnya adalah interpretasi hirarki pengaruh pada

pemberitaan Pilkada DKI Jakarta di Majalah Tempo. Peneliti akan membahas

pengaruh-pengaruh yang terjadi pada pemberitaan Pilkada DKI Jakarta pada

bulan September 2016 hingga Februari 2017 berdasarkan teori yang

dikemukakan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese dan riil

praktiknya di Majalah Tempo. berikut adalah interpretasi tersebut.

35

Wawancara peneliti dengan Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama Majalah Tempo) pada

14 Agustus 2017 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 92: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

80

1. Pengaruh Level Individu Pada Pemberitaan Pilkada DKI Jakarta di

Majalah Tempo

Pengaruh paling awal pada sebuah pemberitaan di media adalah

pengaruh individu. Pengaruh individu yaitu pengaruh dari wartawan atau

reporter yang mencari, meliput dan mengumpulkan berita. Level ini

memiliki pengaruh yang cukup besar karena wartawan atau reporter

adalah individu yang langsung berinteraksi dengan situasi dan kondisi di

lapangan.

Dalam konteks pemberitaan Pilkada DKI di Majalah Tempo, posisi

wartawan atau reporter memiliki andil besar yaitu sebagai individu yang

langsung terjun ke lapangan. Dalam proses pembentukan sebuah

pemberitaan di Majalah Tempo, wartawan atau reporter dapat memberikan

pengaruh lewat rapat kompartemen dan rapat perencanaan. Bahkan

reporter diberikan kebebasan dalam menentukan narasumber berdasarkan

etika jurnalistik, yaitu orang-orang yang memang bersentuhan langsung

dengan isu pemberitaan atau bahkan tokoh utama dalam pemberitaan itu

sendiri.

Sedangkan penulis memiliki pengaruh yang kurang signifikan,

karena hanya merangkum data-data yang telah disajikan oleh reporter.

2. Pengaruh Level Rutinitas Media Pada Pemberitaan Pilkada DKI

Jakarta di Majalah Tempo

Level selanjutnya yang memengaruhi sebuah pemberitaan di media

adalah level rutinitas media. Rutinitas media adalah kebiasaan media

Page 93: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

81

dalam mengemas sebuah berita. Rutinitas media terbentuk oleh tiga unsur

yang saling berkaitan yaitu sumber berita (suppliers), pengolahan

pemberitaan (processing) dan audiens (consumers).36

Pada hasil penelitian terhadap pengaruh rutinitas Majalah Tempo

terhadap pemberitaan Pilkada DKI Jakarta, peneliti menemukan faktor

yang paling berpengaruh yaitu faktor pengolahan pemberitaan media.

faktor pengolahan pemberitaan memiliki pengaruh yang kuat karena

menjadi pedoman yang patut dipatuhi oleh seluruh pekerja di Majalah

Tempo.

Pengolahan pemberitaan tergambar pada rapat kompartemen, rapat

perencanaan, rapat checking dan rapat checking terakhir. Hasil dari rapat

tersebut menjadi pedoman bagi reporter untuk menjalankan tugasnya di

lapangan. Reporter dalam menjalankan tugasnya tidak dapat bertentangan

dengan keputusan rapat, karena hasil rapat merupakan keputusan bersama.

Sedangkan pengaruh level rutinitas lainnya, yaitu sumber berita dan

audiens memiliki pengaruh namun tidak signifikan terhadap pemberitaan

Pilkada DKI Jakarta di Majalah Tempo.

3. Pengaruh Level Organisasi Pada Pemberitaan Pilkada DKI Jakarta

di Majalah Tempo

Pada level ini berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Pamela J.

Shoemaker dan Stephen D. Reese, media dipengaruhi oleh manajemen

36

Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 66 – 91.

Page 94: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

82

organisasi media. Siapa yang berkuasa merupakan penentu kebijakan yang

berlaku dalam media tersebut.

Dalam kontek Majalah Tempo ada pun semakin tinggi strata

yang ditampuk orang tersebut dalam organisasi Majalah Tempo, tidak

lantas mampu mengintervensi dalam sebuah pemberitaan. Karena di

Majalah Tempo terdapat pemisahan antara area manajerian dan

keredaksian. Serta karena kepemilikan saham di PT Tempo Inti Media

Tbk yang menaungi Majalah Tempo sebagian besar adalah publik, maka

tidak memungkinkan masuknya intervensi oleh individu maupun yayasan

yang memiliki saham di Majalah Tempo.

4. Pengaruh Level Ekstra Media Pada Pemberitaan Pilkada DKI

Jakarta di Majalah Tempo

Level berikutnya dari teori hirarki pengaruh media adalah level

pengaruh dari luar organisasi media atau bisa disebut ekstra media level.

Ekstra media level adalah pengaruh-pengaruh pada isi media yang berasal

dari luar organisasi media itu sendiri. Pengaruh-pengaruh dari media itu

berasal dari sumber berita, pengiklan dan penonton, kontrol dari

pemerintah, pangsa pasar dan teknologi.37

Dalam konteks pemberitaan Pilkada DKI Jakarta, bahwa tidak

ada intervensi dari luar organisasi. Majalah Tempo menjamin

pemberitaannya tidak ditunggangi oknum politik tertentu. Sama hal nya

37

Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York:

Longman Publisher, 1996), h. 175.

Page 95: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

83

dengan pengiklan di Majalah Tempo, tidak jarang terjadi pembatalan

iklan yang dinilai tidak sesuai dengan kebijakan.

5. Pengaruh Level Ideologi Media Pada Pemberitaan Pilkada DKI

Jakarta di Majalah Tempo

Pada level terakhir dalam teori hirarki pengaruh media adalah

level ideologi. Level ideologi ini berbeda dengan level-level sebelumnya,

jika level sebelumnya tampak lebih konkret, maka pada level ini ideologi

terlihat abstrak. Sebagai sebuah lembaga dalam masyarakat, media

memiliki landasan ideologis yang membingkai isinya agar sejalan dengan

ideologi media.38

Seperti yang kita ketahui bahwa Majalah Tempo menjunjung

tinggi pluralisme, sehingga tiap-tiap kelompok dari masyarakat berhak

mendapatkan sisi pemberitaan. Begitu pun dalam konteks pemberitaan

Pilkada DKI Jakarta, Majalah Tempo berupaya untuk bersikap

proporsional dalam membuat pemberitaan. Itu terbukti dengan

berimbangnya porsi-porsi untuk masing-masing kandidat. Majalah Tempo

tetap dalam proporsi media yang turut menjaga independensi.

38

Udi Rusdadi, Kajian Media Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2015), h. 81.

Page 96: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Rutinitas media, khususnya proses penyusunan berita merupakan yang

paling dominan memengaruhi isi pemberitaan di Majalah Tempo. Pada

proses penyusunan berita telah dibuat jadwal rapat-rapat yang rutin dan

harus diikuti oleh seluruh bagian keredaksian. Rapat-rapat tersebut

sifatnya mengikat dan menjadi pedoman bagi pengambilan kebijakan dan

cara kerja awak Majalah Tempo.

2. Faktor kedua yang memengaruhi adalah level individu. Level individu di

representasikan oleh reporter. Di Majalah Tempo, reporter diberi hak

seluas-luasnya untuk memberikan masukan pada saat rapat-rapat rutin

berlangsung. Reporter pun adalah orang yang bersentuhan langsung dan

mencari data di lapangan terkait isu yang diangkat, namun kebebasan itu

tetap dibatasi oleh pencarian data yang memang sudah diputuskan dalam

rapat dan etika jurnalistik.

3. Pengaruh lain namun tidak terlalu dominan adalah level organisasi media,

level ekstra media dan level ideologi. Level-level tersebut hanya

memberikan pengaruh secara tidak langsung.

Page 97: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

85

4. Pada level organisasi media, Majalah Tempo telah membedakan antara

sektor manajerial dan keredaksian serta dengan tidak ada kepemilikan

tunggal pada saham PT. Tempo Inti Tbk sehingga hal tersebut tidak dapat

mengintervensi pemberitaan. Sama hal nya dengan level ekstra media,

pengiklan yang harus mengikuti kebijakan di Majalah Tempo. Pengaruh

ideologi pun sifatnya tidak langsung dan sejalan dengan prinsip Majalah

Tempo sebagai media yang memberitakan sesuai fakta dan mencerahkan.

B. Saran

- Pemberitaan mengenai Pilkada DKI sangat terbuka untuk diteliti dengan

menggunakan perspektif lain di luar hirarki pengaruh, misalnya

menggunakan analisis wacana dan analisis framing agar penelitian

mengenai konten pemberitaan bisa lebih dalam.

- Untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan teori iklim komunikasi,

sehingga bisa ditemukan bagaimana komunikasi organisasi di Majalah

Tempo dibentuk sehingga level rutinitas media dapat berpengaruh secara

dominan terhadap isi pemberitaan.

Page 98: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

86

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvanaro. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung;

Simbiosa Rekatama Media. 2007.

Aristiani, Anisa. Sumber Hirarki Pengaruh Terhadap Pemberitaan Jilboobs Di

Detik.Com. Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam. 2015.

Asti, Destri Lantika. Hirarki Pengaruh Dalam Talkshow Sarah Sechan. Skripsi

Universitas Islam Negeri (UIN). Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 2014.

Budiarjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

2008.

Company Profile Majalah Tempo

Dariyanto dkk. Handbook of Qualitative Research. edisi terjemahan Indonesia.

Yogyakarta; Pustaka Pelajar. 2009.

Djunaeddhi, Kurniawan. Rahasia Dapur Majalah Indonesia. Jakarta; PT Gramedia

Pustaka Utama. 1995.

Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan

Laporan Penelitian. Malang; UMM Press. 2010.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung; Remaja Rosda Karya.

2004.

Morisson dkk. Teori Komunikasi Massa. Bogor; Ghalia Indonesia. 2010.

Muhammad, Goenawan. Seandainya Saya Wartawan Tempo: edisi revisi. Jakarta; Institut

Tempo. 2007.

Nasuhi, Hamid dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta; Ceqda. 2007.

Prihatmoko, Joko J. Pemilihan Kepala Daerah Langsung: Filosofi, Sistem dan Problema

Penerapan di Indonesia. Yogyakarta; Pustaka Pelajar. 2005.

Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung; Remaja Rosda Karya. 2001

Rolnicki, Tom E. Pengantar Dasar Jurnalisme. Bandung; Rosda Karya. 2004.

Rusdadi, Udi. Kajian Media Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode. Jakarta;

PT. RajaGrafindo Persada. 2015.

Schudson, Michael. Discovering The News. New York; Basic Book. 1978.

Page 99: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

87

Setiajid. Orientasi Politik yang Mempengaruhi Pemilih Pemula dalam menggunakan Hak

Pilihnya Pada Pemilukada 2010. Jurnal Integralistik No.1/Th. XXII/2011.

Januari-Juni 2011.

Sugiono, Arif. Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Keputusan Memilih Dalam Pemilu

Presiden dan Wakil Presiden RI 2004. Jurnal Universitas Lampung. Fakultas

Ilmu Sosial Ilmu Politik. 2004.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung; Penerbit Alfabeta. 2010.

Shoemaker, Pamela J. and Stephen D. Reese. Mediating The Message. New York;

Longman Publisher. 1996

Suhaemi dan Ruli Nasrullah. Bahasa Jurnalistik. Jakarta; Lembaga Penelitian UIN

Jakarta. 2009.

Sumadiria, AS Haris. Jurnalistik Indonesia. Bandung; Simbiosa Rekatama Media. 2006.

Sopian, Agus dkk. Jurnalisme Sastrawi: Atologi Liputan Mendalan dan Memikat.

Jakarta; Kepustakaan Populer Gramedia. 2009.

Steele, Janet. Wars Within: Pergulatan Tempo, Majalah Berita Sejak Zaman Orde Baru.

Jakarta; Dian Rakyat. 2007.

UU Nomor 32 Tahun 2004

Wazis, Kun. Media Massa dan Konstruksi Realitas. Malang; Aditya Medina Publishing.

2012.

Zaenuddinh HM. The Journalist. Jakarta; Prestasi Pustakarya. 2007.

Page 100: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

88

Sumber online:

Asep Yudha Wirajaya. Nilai Berita.

http://www.Pelitaku.com/index/nilai-berita diakses pada 21 Maret 2017

Fachrul Khoirudin. Sejarah Majalah tempo: Konflik dan pemberedelan.

http:id//.Wikipedia.org/majalah-Tempo diakses pada 13 Juli 2017

http://kpi.go.id/index.php/id/16-kajian/33632-media-frekuensi-publik-dan-pilkada diakses

pada 21 April 2017

Penghargaan

https://korporat.tempo.co/tentang/penghargaan diakses pada 12 Agustus 2017

Sejarah Tempo

https://korporat.tempo.co/tentang/sejarah diakses pada 2 Agustus 2017

Struktur dan Saham Tempo

https://korporat.tempo.co/tentang/struktur_saham diakses pada 2 agustus 2017

Taufik Ismail,. Ahok-Djarot Dominasi Pemberitaan Pilkada DKI di Media Online.

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/02/12/ahok -djarot-dominasi-

pemberitaan-pilkada-dki-di-media-online diakses pada 21 April 2017

Rakhmat Nur Hakim, KPI Beri Peringatan Tiga Televisi Terkait Pemberitaan

Pilkada

Visi dan Misi Tempo

https://korporat.tempo.co/tentang/visi diakses pada 2 Agustus 2017

Yuliandre Darwis. Media, Frekuensi Publik dan Pilkada.

www.kompas.com/amp/nasional/read/2017/01/30/21072201/kpi.beri.peringatan.t

iga.televisi.terkait.pemberitaan.pilkada.dki diakses pada 21 April 2017

Page 101: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan
Page 102: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan
Page 103: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan
Page 104: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

Nama : Jajang Jamaluddin (Redaktur Utama) Tanggal : 14 Agustus 2017

Lokasi : Kantor Tempo Durasi : 32 menit 1 detik

TRANSKRIP WAWANCARA

T : Bagaimana proses penyusunan berita di majalah tempo? Alur, tahapan rapat dan out putnya,

editing, pokoknya dari penentuan isu sampai majalah terbit.

J : Prosesnya itu yang rutin dan regular kita punya rapat perencanaan itu setiap jumat sore, di

setiap rapat perencanaan itu biasanya ada agenda utama nya. Agenda utama nya adalah

usulan dari masing-masing kompartemen, di sini kan kompartemen besarnya ada nasional,

politik, hukum, ekonomi bisnis, sains, olahraga dan banyak lagi. Disitu lah setiap

kompartemen memaparkan rencana apa yang diliput dan ditulis paling tidak satu minggu ke

depan. Tapi sebelum itu biasanya ditiap kompartemen juga ada rapat internal, untuk

menentukan liputan nya. Nah di rapat internal bila nanti disetujui, bisa dimasukkan sebagai

list untuk di bawa ke rapat pleno. Rapat besar kita menyebutnya. Rapat yang diwakili oleh

semua kompartemen dan biasa nya pimpinan redaksi, redaktur eksekutif. Paling tidak ada

satu itu mewakili, tidak bisa berjalan rapat tanpa kehadiran satu dari orang tersebut. Biasanya

sih sering kali dua dua nya ada. Disitu lah ada yang sudah disepakati di tingkat kompartemen

tadi diuji lagi oleh semua peserta rapat, bisa diperkuat, dikonfirmasi bahkan bisa

dimentahkan, atau bisa dibuat usulan baru disitu. Semua orang bisa berpendapat disitu, tidak

hanya pemimpin redaksi, tidak hanya redaktur eksekutif, reporter juga bisa, redaksi bisa.

Disini akan dibahas tiap kompartemen akan ngebahas apa, angle dibentuk di rapat ini. Diberi

masukan misalnya angle nya kurang tajam, kurang fokus, kurang menarik, sudah banyak

diliput oleh media lain jadi kurang eksklusif. Perubahan angle tidak merubah inti

pemberitaan.

Bila sudah selesai pemberitaan ya berarti “dibungkus”, tiap kompartemen sudah punya

agenda bahwa seminggu ke depan akan meliput “ini”.

T : Apa siapa pun bisa merubah angle tersebut?

J : Betul, semua orang bebas memberi masukan di rapat tersebut. Karena akan dilihat apa

cukup logis argumennya, masuk akal. Bahwa seorang pimred sering kali menentukan bukan

semata-mata karena dia adalah pimred tapi karena pengalaman. Bahwa apa yang diusulkan

Page 105: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

biasa nya menarik, tak jarang juga usulan pimred gagal karena ada sanggahan dari yang

lainnya. Kita menyebutnya itu rapat perencanaan setiap hari Jumat.

T : setelah rapat perencanaan ada tahapan apa lagi pak?

J : Setelah rapat perencanaan, pada hari Rabu kita ada rapat checking. Rapat ini pengecekan

perolehan bahan didasarkan pada keputusan di jumat kemarin. Jadi setelah hari Jumat tuh di

deliver penugasan, siapa menggarap siapa, menggarap apa, reporternya siapa, mewawancarai

siapa. Hari Rabu ada rapat besar lagi, yaitu rapat checking. Tapi sebelum rapat checking itu,

kompartemen juga ada rapat, baik face to face maupun virtual, untuk mengecek perolehan

bahan dari penugasan kemarin. Yang memimpin adalah pemimpin kompartemen, dalam hal

ini redaktur pelaksana. Hasil rapat itu dibawa ke rapat checking, di rapat itu dipaparkan

bahan-bahan yang diperoleh seperti ini berdasarkan perencanaan yang kemarin. Apa yang

sudah di dapat, apa yang belum dan apa yang masih harus dikejar. Di situ juga bisa dibilang

proses evaluasi, karena akan terlihat bahan yang masih bolong, belum memadai, dan perlu

dikejar lagi sumbernya. Rapat itu juga kadang ada perubahan baru, apa yang direncanakan

kemarin bisa saja dikoreksi, misalnya isu ini lebih panas nih sekarang. di rapat checking itu

juga biasanya diadu mana yang jadi laporan utama. Setelah jumat kemarin, memang semua

nya diharapkan mengusulkan untuk laporan utama, jadi tidak di plot dari awal bahwa kamu

harus buat laporan utama. Pada hari Rabu baru diputuskan laporan utama nya.

T : Di tiap rapat siapa saja sih yang berhak datang?

J : Di rapat perencanaan semua nya harus datang kecuali yang berhalangan. Pada hari Rabu

(checking) sepanjang tidak berhubungan dengan narasumber, semua nya wajib hadir.

Biasanya ada wakil nya tiap kompartemen. Biasanya lebih sedikit. Normalnya di hari Rabu

sudah ketauan laporan utama nya, tapi kadang suka gak normal juga sih, hari Kamis bisa

berubah lagi laporan utama nya, misalnya situasinya sangat mendesak, misalnya ada yang

diproyeksikan menjadi laporan utama tapi pengumpulan bahannya belum selesai, jadi kan

mesti di switch switch tuh. Minimal diusulkan 2 laporan utama, in case ini tidak siap ada

pengganti nya.

Setelah diputuskan laporan utama nya di hari Rabu, tim yang terpilih menjadi laporan utama

rapat lagi di Kamis sore atau malam untuk checking terakhir. Peserta nya adalah pimred,

redaktur eksekutif dan awak tim kompartemen. Itu checking terakhir karena kamis malam

sudah harus mulai ditulis kan. Setelah itu ditulis oleh penulisnya, setelah itu disunting oleh

Page 106: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

redakturnya, masuk ke redaktur bahasa, disunting lagi oleh redaktur bahasa. Di redaktur

bahasa ini biasanya tidak berhubungan dengan konten, dia lebih kepada diksi, EYD, untuk

mengubah isi nya dia harus izin redaktur kompartemen.

Berbeda dengan redaktur kompartemen, dia bisa meluruskan pemberitaan, dia bisa

memanggil penulis dan reporternya untuk mengklarifikasi maksud penulisannya apa.

T : Siapa saja yang bertugas dalam penyuntingan?

J : Dalam penyuntingan regular, hanya satu orang saja yaitu redaktur kompartemen. Bila itu

laporan utama ada approval akhir dari pimpinan. Baik itu pemimpin redaksi atau redaktur

eksekutif, untuk pengamanan konfirmasi nya. Sudah cukup atau belum. Dokumen nya sudah

cukup atau belum. Pimred idealnya mengecek semua naskah yang terbit, tapi seringkali

hanya mengecek laporan utama dan naskah-naskah yang panjang saja.

T : Balik lagi isu pilkada, bila melihat besarnya nilai pilkada yang kemarin apa diperlukan

penyuntingan berlapis?

J : Biasanya kalau jadi laporan utama seperti itu, di cek lagi oleh pimpinan.

T : untuk reporternya yang bertugas di lapangan, apa bisa menentukan angle nya sendiri?

J : Tidak bisa, sesuai yang di rapat. Bila ada hal yang baru perlu konsultasi dulu. Contoh,

“angle ini tidak sesuai”, “bahan nya meleset”, “fakta nya memang tidak seperti itu”, dia

harus konsultasi dulu dengan redaktur pelaksana. Bisa berubah, karena tidak selalu yang kita

perkirakan dan kenyataannya di lapangan akan sama dan kita tidak boleh memaksakan

asumsi yang tidak sesuai. tetapi reporter harus mendapat persetujuan dulu, tidak bisa

mengubah sendiri sesuai dengan keputusan bersama bukan keputusan individual.

T : Bila di lapangan pengumpulan beritanya tidak memenuhi standar Tempo apa yang

dilakukan?

J : Ditunda sampai lengkap. Tapi kita tidak bilang seperti itu kepada reporter, mereka harus

kejar sampai titik penghabisan. Kalo engga enak enak aja dia nanti. Tapi kita harus punya

cadangan untuk berita yang akan diangkat. In case ini gak dapet, ada yang untuk nambal.

T : Untuk mengetahui pemberitaan yang disukai atau tidak, apa majalah tempo mengadakan

survey kepada audiens?

J : Ooow… Tidak. Kita punya kriteria layak tempo. Harus punya impact yang besar,

menyangkut tokoh, bersikap eksklusif tidak banyak diangkat media lain. Kita dari awal

sudah ditanamkan bahwa apa yang diangkat jangan sampai sama dengan media-media lain,

Page 107: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

baik surat kabar, berita harian bahkan online. Apa guna nya tempo kalo Cuma ripping (?)

mana harus bayar mahal pula, berita nya gak berkualitas, yang pasti tempo akan tidak laku

kalau beritanya hanya kompilasi dari apa yang ada. Bahwa apa yang terjadi di masyarakat

akan menjadi pertimbangan, memang iya… tapi itu bukan selalu menjadi pertimbangan

utama. Tapi kita tidak boleh menutup mata juga, disaat orang lagi bicara pilkada sedang

panas-panasnya, kita memiliki isu lain, apa bisa diturunkan hari ini juga atau engga. Kita

pertimbangkan juga. Kita sesekali survey, tapi karena banyak memakan biaya dan waktu

yang lama jadi sudah lama lah kita tidak survey. Feedback dari pembaca biasanya bersurat

saja sih.

T : Kalau untuk owner tempo sendiri kan public, bukan perorangan. Apa ada peran owner

dalam penentuan isi berita?

J : owner perorangan juga ada sih, tapi tidak dominan. Owner tidak berpengaruh, bahkan

Founder pun tidak berpengaruh dalam penentuan isi berita. Itu semua harus dibahas di ruang

rapat. Bahwa Founder memberikan usulan, sifatnya sama dengan yang lain. Bisa tapi

apakah akan diterima atau tidak, itu semua berdasarkan keputusan bersama.

T : Misal ada isu besar yang terjadi setelah penetapan rapat besar, siapa penentu kebijakan?

J : Balikin lagi ke forum. Pimred, red ekse, kompartemen terkait. Nanti disitu akan dibahas

mengenai bahan apakah sudah siap atau belum.

T : Sesuai dengan sejarah nya bahwa tempo pernah dibredel 2x, apakah itu menentukan bahwa

ideology tempo itu sosial demokrat? Mengakomodir kepentingan minoritas?

J : Yaa, salah satu ideology tempo antara lain. Ya kita menjunjung tinggi namanya pluralism.

Dengan kita menghargai pluralism, otomatis bahwai setiap kelompok dalam masyarakat

berhak mendapat ruang dari sisi pemberitaan kan? Sehingga kemudian, bisa temen-temen

lihat bahwa hak hak dari kaum minoritas, baik dari segi agama, politik, termasuk suku adat

selalu mendapatkan tempat di tempo. Tapi itu pun pada akhirnya itu ada layak tempo harus

dipakai.

T : Ideologi perusahaan tentu dituangkan dalam visi dan misi perusahaan, bisa dijelaskan

makna visi” Menjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan publik untuk berpikir dan

berpendapat serta membangun peradaban yang menghargai kecerdasan dan perbedaan” dan

“Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari segala tekanan dengan

menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda”

Page 108: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

J : Tentu itu akan terlihat dari saat kita bekerja ya. Dilihat dari memilih pemberitaan. Dalam

proses pekerjaan itu kita menegakkan betul apa itu independensi. Ketika kita menentukan

apa yang harus menjadi berita utama, angle yang dilakukan, kita berusaha menyandarkan

pada nurani, kepentingan publik dan kita menjamin prose situ tidak ada intervensi dari pihak

mana pun. Baik itu dari pihak luar (penguasa, pengusaha, sumber-sumber yang digunakan,

owner) semua prose situ berlangsung di ruang redaksi tidak ada intervensi dari pihak luar.

Bahwa independensi tidak selalu berujung netralitas di tempo itu, karena tempo sering kali

berpihak di beberapa kasus yang menurut pertimbangan nurani dan kepentingan publik kita

harus berpihak, tempo sering kali berpihak disitu. Bukan berarti karena kedekatan kita

dengan sumber berita tersebut, keberpihakan kita sesuai dengan professional jugjement.

Page 109: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

Nama : Anton Aprianto (Wartawan Politik Majalah Tempo) Tanggal : 26 Juli 2017

Lokasi : Kantor Tempo Durasi : 24 menit 46 detik

TRANSKRIP WAWANCARA

T : Mas sendiri dalam menjalankan tugas sebagai jurnalis/ redaktur memegang ideologi atau

nilai-nilai apa?

J : Ya prinsipnya kita tetep ya, bahwa Tempo kan mementingkan kepentingan publik dan tidak

memihak itu yang selalu kita utamakan apalagi dalam konteks Pilkada. Nah itu, jadi kita gak

boleh berpihak dalam setiap pemberitaan Pilkada, bahkan kalau temen-temen melihat

beberapa seri dari majalah itu pemberitaannya proporsional. Kalau misalnya, calon ini tiga

halaman, ya calon yang lain juga tiga halaman. Calon ini diwawancara, ya calon ini juga

diwawancara. Jadi porsi-porsi nya juga seimbang dan adil bagi mereka. Kalau kita sudah

berikhtiar untuk mewawancarai calon tertentu, trus gak mau, naaaah… kita akan jelaskan,

supaya publik dan pembaca tidak menilai kita tidak berimbang. Intinya tidak memihak, tetap

dalam proporsi sebagai media yang turut menjaga independensi.

T : Tapi mas, dalam praktiknya di lapangan wartawan itu dibebaskan untuk mencari narasumber

sendiri atau gimana?

J : Oh, iya iya… Tentu saja narasumber yang relevan ya. Maksudnya selalu ada nilai-nilai dan

etika di kita kan. Orang yang di prioritaskan adalah calon itu sendiri, orang-orang yang

berada di lingkaran nya (calon), saksi yang melihat, mendengar bahkan melakukan itu

sendiri. Turut dalam menceritakan pertemuan-pertemuan mereka. Kalau orangnya agak jauh,

kita perlu verifikasi dengan dokumen. Jadi ini untuk menjaga kredibilitas dan akuntabilitas

kita terhadap pemberitaan yang nanti diterbitkan.

T : Apa ada paksaan dari ruang redaktur?

J : Hmmm… paksaan biasanya lebih pada angle. Tidak pada, kamu harus condong kesini, kamu

harus condong kesini. Ini bener ini, bahwa kemudian pada saat rapat checking dan rapat

perencanaan itu selalu ditekankan bahwa kita harus proporsional. Bahwa kalau ada dua atau

tiga calon, masing-masing harus kita tulis entah dalam bentuk artikel atau wawancara.

Biasanya kalau ada yang melenceng-melenceng, nah disitulah paksaannya. Bahwa kita harus

kesini, harus kesana jadi tetap mengedepankan peran bahwa Tempo sebagai media. Isu-isu

yang kira nya menurut publik menarik, tidak ada paksaan bahwa harus condong kemana.

T : Jadi ada rapat redaksi, rapat checking sampai munculnya pemberitaan itu ada berapa proses?

J : Biasanya kalau ada Pilkada, ada beberapa tahapan ya. Tahap menulis dan merencanakan

calon-calon, di redaksi sendiri ada namanya rapat perencanaan. Di rapat ini, semua yang

masuk ke dalam redaksi contohnya pimpinan redaksi, redaktur eksekutif, redaktur pelaksana,

dan teman-teman reporter itu harus hadir. Dan diusahakan untuk memberikan masukan,

komentar, tanggapan. Dari rapat perencanaan itu akan dilihat, informasi sudah didapat sejauh

mana terhadap perencanaan yang diusulkan. Nah kemudian baru ada rapat checking di hari

Page 110: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

Rabu dan rapat opini. Nah opini-opini juga menentukan arah pemberitaan kita mau kemana,

nanti eksekusinya ditulis.

T : Apa peran editor dalam menentukan arah pemberitaan?

J : Editor hanya menjaga apa yang sudah direncanakan di rapat kesan supaya tidak melenceng,

biasanya nanti editor ikut arus penulisnya, maka nanti akan mengingatkan penulisnya, ko

angel begini, sudut pandang begini, misalnya setelah pilkada kita merumuskan angel “kenapa

ahok kalah?” ya editor harus menjaga itu, bagaimana dari awal sampai akhir tulisan itu tetap.

Ini menjaga agar tulisan itu tidak berkelok-kelok dan kepentingan pribadi masuk disitu. Dan

biasanya diakhir percetakan kita ada piket, kita semuanya bisa lihat kalau ini gak bener ini

gak bener jadi masih bisa di koreksi. Jadi keputusan tertinggi kita itu bukan di orang per

orang, tapi di rapat besar itu. Karena itu dihadiri dari semua bagian dari redaksi majalah

tempo.

T : Bagaimana tingkatan eksekutif di majalah tempo?

J : Oh ya jelas ada, ada pimred ada Redaktur Eksekutif, yang paling tinggi dan bertanggung

jawab itu pimred (re: pemimpin redaksi). Ada redaktur eksekutif disitu ada redaktur

pelaksana, editor senior, editor muda juga ada penulis

T : yang dimaksud pemegang saham itu siapa aja mas?

J : ada beberapa misalnya, komisaris ya pak Gunawan, ada publik, juga ada Ciputra. Saya tau

arahnya, bahwa pemegang saham itu tidak ada pengaruhnya. Jadi kita memisahkan

manajemen dan keredaksian. Bahkan kalau Direktur Utama mau mendapatkan informasi, dia

hanya mengusulkan di forum.

T : jadi eksekutif dalam pemberitaan tempo tidak terlalu dominan ya?

J : nyaris gak ada, bahkan kalau mereka punya masukan bagus ya harus usul. Jadi hampir

sama dengan redaksi yang lain. Jadi karena sistem kita sudah dibuat sedemikian rupa, maka

akan keliahatan bahwa bila ada intervensi-intervensi dari orang atas akan kelihatan dan

terseleksi

T : siapa owner tempo itu yam as?

J : owner tempo ya publik. Gunawan Muhammad itu komisaris utama. Dia hanya memberikan

evaluasi, tidak pernah harus memaksakan. Dia pun harus usul dalam mengemukakan sesuatu.

Dia (gunawan Muhammad) kan suka nya seni ya, waktu itu ada pameran yang akan datang.

Kalau gak salah pameran seni Amangkurat, nah dia hanya mengusulkan untuk diliput. Tapi

dia pun menggarisbawahi kalau tidak menarik ya tidak usah dimuat, jadi tetap menggunakan

kriteria majalah tempo. Jadi bukan karena gunawan Muhammad nya jadi kita muat, itu engga

T : karakteristik narasumber yang mendukung dalam pemberitaan pilkada yang seperti apa?

J : ya tentu saja orang-orang yang terlibat, ya seperti calonnya, partai pengusung, ketua

umumnya, tim suksesnya, orang-orang di lingkaran yang terdekat itu. Jangan seperti media

lain, tukang becak diwawancarai. Sumber yang kira-kira bisa kita percaya, bahwa orang

tersebut mengetahui tentang aktivitas dan kegiatan si calon.

T : Apabila pemberitaan tempo di opini masyarakat dinilai negatif apa harus dicabut ulang?

Page 111: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

J : Ya engga kan gini, opini ini dirumuskan oleh orang-orang yang dirasa senior dan punya

pengalaman meskipun juga banyak orang-orang muda disitu. Kan sudah benar-benar sudah

diputuskan di rapat yang besar juga melalui keputusan dengan pimred. Jadi kalau ada keliru

ya disitu sudah akan ketauan. Dan jika itu sudah menjadi keputusan rapat, itu sudah opini

kita. Bila ada orang diluaran yang nyinyir dan menganggap keliru sama kita biarkan saja. Ini

sudah sikap tempo, semua redaksi di dalamnya ya harus mengikutinya karena ini sudah sikap

lembaga.

T : untuk pilkada, tempo sempat memberitakan teman ahok. Seakan tempo bermain di dua

kaki, seolah kritis tapi seakan-akan mendukung kami melihat mas gun itu juga pendukung

calon nomer 2. Dalam pemberitaannya juga terlihat lebih mendukung paslon nomer 2

ketimbang paslon nomer 1 dan 3

J : soal mas gun sendiri kita akui bahwa dia mendukung yang itu (paslon nomer 2) tapi itu

bersifat pribadi. Apakah seorang warga Negara yang bekerja di media tidak boleh punya

sikap pribadi dalam berpolitik? Apabila ia dianggap sebagai representasi dari tempo ya maka

itu wajar karena dia masih di tempo. Tapi kalau dianggap sebagai kiblat majalah tempo ya

tentu tidak. Saya punya sikap pribadi sendiri, saya mendukung siapa, tapi bila saya menulis,

saya membuat opini maka saya harus patuh terhadap kebijakan rapat, itu harus ditanggalkan.

Soal itu teman ahok, ini irisan yang bertepatan saja.

T : majalah bergantung pada pengiklan, apa ada intervensi dari para pengiklan?

J : tidak ada, malah kita pernah batalin iklan kalau tidak sesuai. kalau mereka mau cabut ya

silahkan saja. Jangan kan iklan sebagai GM aja gak bisa. Kalau mereka sebatas mengkritik ya

itu wajar, tapi itu bukan intervensi. Kalau intervensi kan mengarahkan, kalau kekeliruan

redaksi ya itu wajar

T : lembaga dan luar organisasi majalah Tempo bisa ikut campur dalam pemberitaan?

J : tidak ada, kita itu beberapa kali ada orang menawarkan uang untuk mendrop tulisan.

Bahkan ketua KPK dan presiden juga gak bisa

T : jadi kontrol pemerintah juga tidak berpengaruh ya?

J : ya gak ada lah, emang kita di jaman orde baru

T :tapi ideologi majalah tempo itu sendiri apa sih mas? Kalau republika itu kan jelas ya

J : kita plural lah, kita junjung keanekaragaaman. Sama kayak media yang lain

T : bagaimana majalah tempo menilai fenomena pilkada yang tengah berkembang belakangan

ini?

J : memang pilkada Jakarta ini agak huru hara, banyak isu sara, surat al-maidah, lebih pada

bagaimaan dua calon ini menarik dukungan dari orang-orang yang Islam, sudah menyangkut

isu sara lah yang menurut kami ini jangan terulang lagi. Kita tidak berbicara hasil ya, bahwa

pilkada pada proses kampanye nya adalah yang terburuk. Apalagi di media sosial, saat masih

tiga lalu mengkerucut jadi dua antar sesama saling hujat menghujat, malah pemicu pecah

belahnya bangsa. Kalau mau disimpulkan ya sama seperti yang lain ya, pilkada rasa pilpres

T : lalu untuk rating pilkada di majalah tempo sendiri bagus bang?

Page 112: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

J : hmmm… bagus kalau ukuran yang paling kelihatan ya di online ya karena sifatnya real

time

T : tapi selama ini sasaran majalah tempo itu dibilang kaum intelektual, dari kelas menengah ke

kelas menengah atas?

J : ya anak muda lah. Sekarang ini kita dituntut untuk, pembaca tempo yang baru pun itu bisa

memahami gitu. Kan ada persepsi di masyarakat bahwa majalah tempo itu berat. Sekarang

kita diberi tugas untuk mengemas bahasa dalam pemberitaan itu lebih mudah dipahami.

Segmennya diperlebar sekarang

T : apakah background abang berpengaruh terhadap penulisan?

J : waaah… gak ada background saya kehutanan. Saya adik kelasnya jokowi

Page 113: HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN PILKADA DKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38215/1/PARAMA... · umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilihan

Dokumentasi Penelitian

Foto dokumentasi peneliti bersama Anton Aprianto, Redaktur Pelaksana Majalah Tempo,

Jakarta, 26/07/2017.

Foto dokumentasi peneliti bersama Jajang Jamaludin, Redaktur Utama Majalah Tempo,

Jakarta, 14/08/2017.