Sosialisasi hirarki pengendalian

12
HIRARKI PENGENDALIAN

Transcript of Sosialisasi hirarki pengendalian

Page 1: Sosialisasi hirarki pengendalian

HIRARKI PENGENDALIAN

Page 2: Sosialisasi hirarki pengendalian

Apa itu hirarki?

Page 3: Sosialisasi hirarki pengendalian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hirarki adalah :

fonologis Ling hubungan antara satuan fonologi, yg satu merupakan bagian dr yg lain yg lebih besar; --

gramatikal Ling hubungan antara satuan gramatikal, yg satu merupakan bagian dr yg lebih besar;

meng·hi·e·rar·ki·kan vmembuat hierarki-hierarki; membuat tingkatan-tingkatan

Page 4: Sosialisasi hirarki pengendalian

Hirarki Pengendalian (hierarchy of control) adalah Suatu Tingkatan -tingkatan atau tahapan dasar tentang pengendalian resiko dan

mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan oleh peralatan dan atau pekerjaan yang bertujuan untuk menghilangkan atau menekan resiko

sampai ke tingkat yang dapat diterima atau ditoleransi saat menggunakan peralatan atau melaksanakan suatu pekerjaan.

Page 5: Sosialisasi hirarki pengendalian

• Pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen. Pengendalian dilakukan dengan tujuan supaya apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat

mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai. Pengendalian memang merupakan salah satu tugas dari perusahaan yang

berpotensi bahaya.

• Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja adalah proses yang dilakukan oleh instansi atau perusahaan dalam mencapai tujuan agar para

pekerja di instansi atau perusahaan dapat menghindari resiko aktivitas yang dapat berpotensi menimbulkan cedera dan penyakit

akibat kerja sebagai tujuan awal dari suatu perusahaan.

Page 6: Sosialisasi hirarki pengendalian

Terdapat 5 Tahapan atau 5 dasar pengendalian resiko yaitu :

1. Eliminasi

2. Subtitusi

3. Engineering Control

4. Administration Control

5. PPE (Personal Protective Equipment)

Page 7: Sosialisasi hirarki pengendalian

ELIMINASI

Eliminasi adalah tahap pertama, Eliminasi adalah menghilangkan sumber dari bahaya. Menghilangkan sumber bahaya dilakukan dengan

meniadakan atau menghilangkan peralatan atau pekerjaan yang menjadi sumber dari bahaya. Cara ini adalah cara yang sangat aman

karena dapat menekan resiko ketingkat yang paling aman. Tetapi sering kali tidak dapat dilakukan karena peralatan atau pekerjaan tersebut

biasanya merupakan bagian dari proses pekerjaan.

Contoh :

Pak Basyar akan mengganti lampu yang berada di ketinggian 15 meter,

Teknik Eliminasinya : Pak Basyar tidak mengganti lampu yang berada di ketinggian 15 meter

Page 8: Sosialisasi hirarki pengendalian

SUBTITUSI

Tahap kedua adalah SUBTITUSI, subtitusi adalah penggantian bahan, proses, tata cara ataupun peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih

tidak berbahaya. Dengan pengendalian ini menurunkan bahaya dan resiko minimal melalui disain sistem ataupun desain ulang.

Contoh : Sistem genset yang dioperasikan secara manual ketika saat mati lampu (black out) diganti dengan sistem otomatis

Page 9: Sosialisasi hirarki pengendalian

ENGINEERING CONTROL

Tahap ketiga yaitu engineering control atau pemisahan bahaya dengan pekerja serta untuk mencegah terjadinya kesalahan manusia. Pengendalian ini terpasang dalam suatu unit sistem mesin atau peralatan. Biasanya mesin atau sumber bahaya tersebut dimodifikasi sedemikian rupa agar potensi bahaya menjadi berkurang atau hilang sama sekali.

Contoh : Menambah ventilasi atau memasang exhaust fan di ruang genset , merelokasi lokasi genset agar kebisingan berkurang

Page 10: Sosialisasi hirarki pengendalian

Administration Control• Pengendalian Administrasi adalah pengendalian dari sisi orang yang

akan melakukan pekerjaan, dengan dikendalikan metode kerja diharapkan orang akan mematuhi, memiliki kemampuan dan keahlian cukup untuk menyelesaikan pekerjaan secara aman.

• Jenis pengendalian ini antara lain seleksi karyawan, adanya standar operasi baku (SOP), pelatihan, pengawasan, modifikasi prilaku, jadwal kerja, rotasi kerja, pemeliharaan, manajemen perubahan, jadwal istirahat, investigasi dll.

• Contoh : Pembuatan instruksi kerja, SOP, serta rambu peringatan di area kerja

Page 11: Sosialisasi hirarki pengendalian

PPE (Personal Protective Equipment)

Tahap terakhir adalah penggunaan PPE atau APD (Alat Pelindung Diri),

Metode ini dilakukan sebagai pelengkap atau langkah terakhir dari hirarki pengendalian. Tujuannya adalah Melindungi tenaga kerja

apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik, meningkatkan efektivitas dan produktivitas

kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Contoh : Pak Basyar akan melakukan penggantian lampu di ketinggian 15 meter, maka Pak Basyar wajib menggunakan APD yang sesuai

dengan pekerjaannya, misal : Safety Helmet, scafolding atau tangga, safety body harness dan sarung tangan listrik

Page 12: Sosialisasi hirarki pengendalian

Terimakasih

Ingat !! Anak istri menanti di rumah !!