Hipoksia bagi Penderita Anemia2.docx

3
Hipoksia bagi Penderita Anemia Eka Putri 1010312019 1. Pendahuluan Hipoksia adalah kondisi simtoma kekurangan oksigen pada jaringan tubuh. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai kondisi, salah satunya pada penderita anemia. Penderita anemia sering mengalami kesulitan bernafas akibat jaringan kekurangan oksigen (Guyton& John E. Hall, 2008: 244). Penderita anemia memiliki sedikit hemoglobin di dalam sel darah merah, sehingga sel darah merah hanya sedikit yang dapat mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan,dan mengakibatkan kurangnya kadar oksigen di jaringan (Guyton& John E. Hall, 2008: 250). selanjutnya dituliskan akibat dari kurangnya oksigen di jaringan, maka tubuh berusaha mengambil oksigen dari lingkungan,dan menimbulkan sesak nafas. Berdasarkan keterangan tersebut, maka dapat diamati tentang mekanisme yang terjadi ketika gejala hipoksia diperlihatkan oleh penderita anemia. Oleh sebab itu, diharapkan setelah membaca artikel ilmiah ini, pembaca dapat mengetahui penyebab terjadinya hipoksia pada penderita anemia. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah pencarian bahan di internet dan studi pustaka. Adapun tahap-tahap yang dilakukan yaitu membaca buku yang berkaitan dengan penulisan artikel ini dan mengumpulkan data dari internet. 2. Pembahasan Hipoksia anemik atau yang disebut juga dengan anoksia anemia mengacu kepada penurunan kapasitas darah mengangkut Oksigen (O 2 ) ke seluruh tubuh (Sherwood, 2001: 446). Selanjutnya dituliskan juga bahwa tersebut dapat ditimbulkan oleh (a) penurunan sel

Transcript of Hipoksia bagi Penderita Anemia2.docx

Page 1: Hipoksia bagi Penderita Anemia2.docx

Hipoksia bagi Penderita AnemiaEka Putri

1010312019

1. Pendahuluan

Hipoksia adalah kondisi simtoma kekurangan oksigen pada jaringan tubuh. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai kondisi, salah satunya pada penderita anemia. Penderita anemia sering mengalami kesulitan bernafas akibat jaringan kekurangan oksigen (Guyton& John E. Hall, 2008: 244).

Penderita anemia memiliki sedikit hemoglobin di dalam sel darah merah, sehingga sel darah merah hanya sedikit yang dapat mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan,dan mengakibatkan kurangnya kadar oksigen di jaringan (Guyton& John E. Hall, 2008: 250). selanjutnya dituliskan akibat dari kurangnya oksigen di jaringan, maka tubuh berusaha mengambil oksigen dari lingkungan,dan menimbulkan sesak nafas.

Berdasarkan keterangan tersebut, maka dapat diamati tentang mekanisme yang terjadi ketika gejala hipoksia diperlihatkan oleh penderita anemia. Oleh sebab itu, diharapkan setelah membaca artikel ilmiah ini, pembaca dapat mengetahui penyebab terjadinya hipoksia pada penderita anemia. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah pencarian bahan di internet dan studi pustaka. Adapun tahap-tahap yang dilakukan yaitu membaca buku yang berkaitan dengan penulisan artikel ini dan mengumpulkan data dari internet.

2. PembahasanHipoksia anemik atau yang disebut juga dengan anoksia anemia mengacu

kepada penurunan kapasitas darah mengangkut Oksigen (O2) ke seluruh tubuh (Sherwood, 2001: 446). Selanjutnya dituliskan juga bahwa tersebut dapat ditimbulkan oleh (a) penurunan sel darah merah dalam sirkulasi, (b) jumlah Hemoglobin (Hb) yang tidak adekuat di dalam sel darah merah, atau (c) keracunan Karbon monoksida (CO). Kemudian dijelaskan bahwa pada semua kasus hipoksia anemik, tekanan parsial oksigen normal, tetapi kandungan O2 darah arteri lebih rendah dari normal karena berkurangnya Hb yang tersedia.

Penurunan sel darah dalam sirkulasi mengakibatkan kurangnya jumlah oksigen yang dapat diangkut ke seluruh tubuh(Sherwood, 2001: 446). Lalu dijelaskan juga bahwa darah merupakan komponen utama dalam transportasi oksigen ke seluruh tubuh. Oksigen diikat di dalam darah selanjutnya diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Kekurangan sel darah akan mengurangi jumlah O2 yang diedarkan ke tubuh. Pendarahan hebat yang menyebabkan kehilangan volume darah yang nyata merupakan penyebab utama anemia.

Page 2: Hipoksia bagi Penderita Anemia2.docx

Pengikatan O2 di dalam sel darah merah dilakukan oleh hemoglobin (Hb) yang merupakan suatu gugus protein yang kompleks. Sebuah gugus Hb dapat berikatan dengan 4 gugus oksigen. Selain mengikat oksigen, Hb juga mempunyai kemampuan untuk mengikat gas lain seperti CO. Pengikatan Hb terhadap CO jauh lebih kuat dibandingkan pengikatan dengan O2. Apabila CO terdapat dalam jumlah berlebihan di paru, maka Hb akan lebih banyak mengikat CO daripada O2. Hal ini akan menyebabkan jaringan tubuh tidak mendapatkan suplai O2 yang cukup dan hipoksia.

Jumlah Hb normal di dalam darah adalah sekitar 13 gram/dL. Seseorang dikatakan anemia apabila jumlah Hb di bawah 12 gram/dL. Kekurangan Hb mengakibatkan kurangnya jumlah O2 yang mampu diikat oleh sel darah merah, meskipun jumlah sel darah merah mencukupi ataupun juamlah O2 di atmosfer normal.

3. PenutupDari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipoksia anemik disebabkan

oleh ketidakmampuan darah dalam mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh jaringan tubuh, meskipun kadar oksigen dalam atmosfer mencukupi. Diharapkan penderita anemia dapat lebih memahami tentang penyebab dan kemungkinan terjadinya hipoksia jenis ini.

Daftar Pustaka

Guyton dan John E.Hall. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC.

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC