Hipertensive Heart Disease

3
Hypertensive Heart Disease Hipertensive heart disease atau penyakit jantung hipertensif merujuk kepada seuatu keadaan dimana adanya masalah-masalah pada jantung yang terjadi karena tingginya tekanan darah secara kronis. Beberapa masalah tersebut seperti penyakit jantung koroner, penebalan dinding otot jantung, hingga gagal jantung. Hipertensi Tekanan darah arteriel adalah fungsi dari isi semenit dan tahanan vaskuler. Hipertensi terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara sistem pessor seperti saraf simpatis dan RAAS, dengan sistem vasodilator seperti prostaglandin, bradykinin dan renal lipid. Bentuk terbanyak dari hipertensi yang sering ditemui di masyarakat (95%) adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya (biasanya dikaitkan dengan faktor keturunan) atau yang sering kita sebut sebagai hipertensi primer/essensiel. Sedangkan sisanya, adalah hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain. Adapun klasifikasi hipertensi menurut JNC VII adalah: SBP DBP Normal < 120 <80 Pre- Hypertension 120-139 80-89 Stage 1 140-159 90-99

description

Medical

Transcript of Hipertensive Heart Disease

Page 1: Hipertensive Heart Disease

Hypertensive Heart Disease

Hipertensive heart disease atau penyakit jantung hipertensif merujuk kepada seuatu

keadaan dimana adanya masalah-masalah pada jantung yang terjadi karena tingginya tekanan

darah secara kronis. Beberapa masalah tersebut seperti penyakit jantung koroner, penebalan

dinding otot jantung, hingga gagal jantung.

Hipertensi

Tekanan darah arteriel adalah fungsi dari isi semenit dan tahanan

vaskuler. Hipertensi terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara sistem

pessor seperti saraf simpatis dan RAAS, dengan sistem vasodilator seperti

prostaglandin, bradykinin dan renal lipid. Bentuk terbanyak dari hipertensi

yang sering ditemui di masyarakat (95%) adalah hipertensi yang tidak

diketahui penyebabnya (biasanya dikaitkan dengan faktor keturunan) atau

yang sering kita sebut sebagai hipertensi primer/essensiel. Sedangkan sisanya,

adalah hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit

lain.

Adapun klasifikasi hipertensi menurut JNC VII adalah:

SBP DBP

Normal < 120 <80

Pre-Hypertension 120-139 80-89

Stage 1 Hypertension 140-159 90-99

Stage 2 Hypertension ≥160 ≥100

Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat menimbulkan komplikasi

pada target organ meliputi:

o Jantung:

- Penyakit Jantung koroner dan segala manifestasinya

Tingginya tekanan darah juga berkontribusi dalam

menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah. Hal ini

dapat memperburuk atherosclerosis yang telah ada. Selain

itu otot jantung yang menebal juga membutuhkan supply

oksigen lebih banyak, sehingga penyakit jantung iskemik

dapat terjadi..

Page 2: Hipertensive Heart Disease

- Penyakit Jantung Hipertensif yang ditandai dengan dilatasi

atrium kiri, hipertrofi ventrikel kiri atau perubahan axis

EKG.

- Diastole dysfunction hingga ALO akibat tekanan darah yang

meningkat secara mendadak diikuti meningkatnya tegangan

dinding dan menurunnya elastisitas ventrikel kiri sehingga

fungsi diastole menurun

- Cardiomyopathy sekunder bila sangat lanjut karena terjadi

kongesti berat akibat ikut andilnya perubahan di paru dan

bagian kanan jantung.

- Aritmia hingga mati mendadak terutama pada hipertrofi

ventrikel kiri yang disertai aritmia.

o Otak : TIA, enselopati, stroke bleeding maupun infark

o Ginjal : Nefrosklerosis

o Mata : Retinopati hipertensif sesuai dengan Keith-Wagner

Pada pasien ini, kondisi yang dialaminya adalah suatu keadaan hipertensi kronis

yang tidak terkontrol. Hal ini tentunya menyebabkan terjadinya perubahan pada otot jantung

dan vaskularisasinya. Gejala dan keluhan yang ditunjukkan pasien merupakan suatu tanda

adanya hipertrofi ventrikel kiri dan sindrom koroner yang akut. Hal ini juga diperberat

dengan kondisi pasien yang juga memiliki penyakit Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol.

Dimana suatu kondisi hiperglikemia dapat memicu pertumbuhan plak dan kemungkinan juga

predisposisi timbulnya ruptur plak. Selain itu Diabetes Mellitus juga dapat mempercepat

terjadinya disfungsi diastolik ventrikel kiri akibat kardiomiopati.