HIPERTENSI (Flyer Untuk Awam)

3
HIPERTENSI 1. DEFINISI Hipertensi adalah tekanan darah sistolik yang sama atau melebihi 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik yang sama atau melebihi 90 mmHg pada seseorang yang tidak sedang menggunakan obat anti hipertensi. 2. EPIDEMIOLOGI Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, dan 1992 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang mencolok sebagai penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai faktor risiko seperti kebiasaan merokok, hipertensi, disiplidemia, diabetes melitus, obesitas, usia lanjut dan riwayat keluarga. Dari faktor risiko diatas yang sangat erat kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas, displidemia, dan diabetes mellitus. Dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 8.3%. Survei faktor risiko penyakit kardiovaskular (PKV) oleh proyek WHO di Jakarta, menunjukkan angka prevalensi hipertensi dengan tekanan darah 160/90 pada wanita lebih tinggi dibanding pada pria. 3. KLASIFIKASI Hipertensi dapat dibedakan atas hipertensi sistole, hipertensi diastole, dan hipertensi campuran (sistol dan diastol). Hipertensi diastol biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda, sedangkan hipertensi sistol sering pada orang tua. Hipertensi dapat dibagi 2 menurut penyebabnya yaitu : 1. Hipertensi (primer) esensial, penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), mencakup 90% dari semua kasus hipertensi yang ada. 2. Hipertensi sekunder, penyebabnya dapat diidentifikasi dan didapatkan 10% dari semua kasus hipertensi yang ada. Penyebab dari hipertensi sekunder diantaranya sebagai berikut : • Penyakit ginjal • Penyakit endokrin

Transcript of HIPERTENSI (Flyer Untuk Awam)

Page 1: HIPERTENSI (Flyer Untuk Awam)

HIPERTENSI

1. DEFINISIHipertensi adalah tekanan darah sistolik yang sama atau melebihi 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik yang sama atau melebihi 90 mmHg pada seseorang yang tidak sedang menggunakan obat anti hipertensi.

2. EPIDEMIOLOGIHasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, dan 1992 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang mencolok sebagai penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai faktor risiko seperti kebiasaan merokok, hipertensi, disiplidemia, diabetes melitus, obesitas, usia lanjut dan riwayat keluarga. Dari faktor risiko diatas yang sangat erat kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas, displidemia, dan diabetes mellitus. Dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 8.3%. Survei faktor risiko penyakit kardiovaskular (PKV) oleh proyek WHO di Jakarta, menunjukkan angka prevalensi hipertensi dengan tekanan darah 160/90 pada wanita lebih tinggi dibanding pada pria.

3. KLASIFIKASIHipertensi dapat dibedakan atas hipertensi sistole, hipertensi diastole, dan hipertensi campuran (sistol dan diastol). Hipertensi diastol biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda, sedangkan hipertensi sistol sering pada orang tua.

Hipertensi dapat dibagi 2 menurut penyebabnya yaitu :1. Hipertensi (primer) esensial, penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), mencakup 90% dari semua kasus hipertensi yang ada.2. Hipertensi sekunder, penyebabnya dapat diidentifikasi dan didapatkan 10% dari semua kasus hipertensi yang ada.Penyebab dari hipertensi sekunder diantaranya sebagai berikut :• Penyakit ginjal • Penyakit endokrin • Koarktasio aorta • Kehamilan• Kelainan saraf • Akibat obat

Klasifikasi hipertensi menurut JNC (Joint National Commitee) VII, pada orang dewasa umur > 18 tahun yaitu :Normal : TD Sistolik <120 mmHg dan TD Diastolik <80 mmHgPrehipertensi : TD Sistolik 120-139 mmHg dan TD Diastolik 80-89 mmHgHipertensi Derajat 1 : TD Sistolik 140-159 mmHg dan TD Diastolik 90-99 mmHgHipertensi Derajat 2 : TD Sistolik ≥ 160 mmHg dan TD Diastolik ≥100 mmHg

4. GEJALA KLINIKPenderita hipertensi mungkin tidak menunjukkan gejala secara bertahun-tahun, pasien baru mengetahui dirinya terkena hipertensi setelah dilakukan pengukuran tekanan darah. Bila terdapat gejala biasanya sifat gejalanya tidak spesifik, misalnya sakit kepala atau pusing. Gejala lain yang biasa didapatkan adalah palpitasi, cepat marah, dan susah tidur.

Page 2: HIPERTENSI (Flyer Untuk Awam)

5. DIAGNOSAKlasifikasi berdasarkan hasil rata-rata pengukuran tekanan darah yang dilakukan minimal 2 kali tiap kunjungan pada 2 kali kunjungan atau lebih. Pengukuran pertama harus pada kedua sisi lengan untuk menghindari kelainan pembuluh darah perifer. Faktor risiko kardiovaskular :Hipertensi MerokokObesitas ( IMT > 30 ) Inaktivitas fisikDislipidemia Diabetes MelitusMikroalbuminuria atau LFG < 60 ml/menitUsia (laki-laki >55 tahun, perempuan >65 tahun)Riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular dini (laki-laki <55 tahun atau perempuan <65 tahun).Kerusakan organ sasaran

Jantung : hipertrofi ventrikel kiri, angina atau riwayat IMA, riwayat revaskularisasi koroner, gagal jantung.

Otak : stroke atau TIA Penyakit ginjal kronis Penyakit arteri perifer RetinopatiPada pemeriksaan penunjang dapat dilakukan urinalisis, tes fungsi ginjal, gula darah, elektrolit, profil lipid, foto thoraks, EKG, dan pemeriksaan lainnya yang disesuiakan dengan penyakit penyerta.

6. PENATALAKSANAAN a. Tujuan PengobatanTujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas akibat tekanan darah tinggi. Pada umumnya sasaran tekanan darah pada penderita muda adalah < 140/90 mmHg (sampai 130/85 mmHg), sedangkan pada penderita usia lanjut sampai umur 80 tahun < 160/90 mmHg (sampai 145 mmHg sistolik bila dapat ditoleransi).b. Manfaat Terapi HipertensiMenurunkan tekanan darah dengan antihipertensi telah terbukti menurunkan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular, yaitu stroke, iskemia jantung, gagal jantung kongestif, dan memberatnya hipertensi.c. Modifikasi Pola HidupMenurunkan berat badan bila gemukLatihan fisik (aerobik) secara teraturMengurangi makan garam menjadi < 2,3 gr Natrium atau < 6 gr NaCl sehari

Makan K, Ca dan Mg yang cukup dari makananMembatasi minum alkohol (maksimal 20-30 ml etanol sehari, sebaiknya tidak sama sekali) Berhenti merokok serta mengurangi makan kolesterol dan lemak jenuh untuk kesehatan jantung & pembuluh darah secara keseluruhan.

d. Terapi FarmakologikUntuk obat yang digunakan untukpenanganan hipertensi, konsultasikan dengan dokter.

7. KOMPLIKASIPenyebab hipertensi bisa karena penyakit tertentu, tetapi hipertensi juga dapat menimbulkan terjadinya penyakit lain, seperti : Retinopati hipertensif Penyakit jantung dan pembuluh darah Penyakit hipertensi serebrovaskuler Ensefalopati hipertensi Nefrosklerosis karena hipertensi.