HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

36
HIPERTENSI dalam KEHAMILAN Rhaina Khairani Farah Nasyitah M Bina Muntafia Vidya Cahyaningrum Selfiana Y Tasman Hesti Fuspita Sari Rahmawati KD Ainu Amri Tanjung

description

HIPERTENSI dalam KEHAMILAN. Rhaina Khairani Farah Nasyitah M Bina Muntafia Vidya Cahyaningrum Selfiana Y Tasman Hesti Fuspita Sari Rahmawati KD Ainu Amri Tanjung. Terminology dan Klasifikasi. Gestational Hypertension Preeclampsia Eclampsia - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

Rhaina KhairaniFarah Nasyitah M

Bina MuntafiaVidya

CahyaningrumSelfiana Y Tasman

Hesti FuspitaSari Rahmawati

KDAinu Amri Tanjung

1. Gestational Hypertension2. Preeclampsia3. Eclampsia 4. Preeclampsia superimposed pada hipertensi

kronis5. Hipertensi kronis

Terminology dan Klasifikasi

Monitor yang Dilakukan

GH juga sering disebut transient hypertension

Tekanan darah ≥140/90 mmHg yang terjadi hanya pada saat kehamilanTekanan darah akan kembali menjadi normal

sekitar 12 minggu setelah persalinanManajemen : observasi dan stabilisasi

tekanan darah dengan antihipertensi -> nifedipin 30 mg p.o

1. Gestational Hypertension (GH)

merupakan penyulit kehamilan akut dan dapat terjadi ante, intra dan postpartum.

Hipertensi timbul pada umur kehamilan > 20 minggu dan disertai dengan proteinuria

Preeklamsia dibagi menjadi 2 :- preeklamsia ringan- preeklamsia berat

2. Preeklamsia

Definisi : suatu sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel

Diagnosis : - umur kehamilan >20 minggu- hipertensi : sistol/diastol ≥140/90 mmHg- proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau ≥ 1+ dipstik

2.1. Preeklamsia Ringan

Manajemen :- tujuan dari manajemen PER adalah :

a. Mencegah:kejang, predarahan intakranial, gangguan fungsi organ vital

b. Tirah baring total

Definisi : preeklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5g/24 jam

Preeklampsia digolongkan berat bila ditemukan :- oliguria : produksi urin < 500 cc/24 jam- kenaikan kadar kreatinin plasma- gangguan visus dan serebral- edema paru - hemolisis mikroangiopati

2.2. Preeklamsia Berat

- pertumbuhan janin intrauterine yang terhambat- sindrom HELLP

Pembagian preeklampsia berat :- PEB tanpa impending eclampsia- PEB dengan impending eclampsia

Manajemen:- segera mondok RS- stabilisasi dan monitoring cairan - pemberian obat anti kejang : MgSO4

Cara pemberian MgSO4 regimen : loading dose/initial dose -> 4 gr MgSO4 20% iv pelan dalam 15 menit 5cc MgSO4+5cc RL = 2x10 cc20cc MgSO4 20%maintenance dose -> diberikan infus 6gr dalam RL/6 jam

Syarat pemberian MgSO4:harus tersedia antidotum MgSO4 yaitu kalsium glukonas 10% = 1 gr (10% dlm 10 cc) IV 3 menitrefleks patella (+ kuatRR >16x/menit, tidak ada tanda-tanda distres napasurin output 1cc/kg BB

- pemberian diuretik tidak rutin diberikan, kecuali ada edema paru, payah jantung- pemberian antihipertensi :nifedipin 10-20 mg p.o max 120mg/24 jam- terhadap kehamilannya :

aktif/agresif : terminasi kehamilan bersamaan dg medikamentosa

Konservativ : mempertahankan kehamilan bersamaan dengan pemberian medikamentosa

Pencegahan1. Primer Modifikasi gaya hidup olahraga /

perbanyak aktifitas Pengaturan makan dan nutrisi diet rendah

garam, pemberian suplemen Calsium 1 gr / hari, dan antioksidan ( vitamin C dan E )

Obat-obatan antiplatelet ( aspirin dosis rendah 75 mg/hari pada wanita resiko tinggi)

2. Sekunder Pemberian obat antihipertensi

methyldopa, labetolol, atau ca channel blocker

Definisi : merupakan kasus akut pada preeklampsia yang disertai dengan kejang menyeluruh dan koma.

Hal tersebut bisa terjadi sebelum,saat atau pasca persalinan

3. Eklampsia

manajemen : Perawatan eklampsia : terapi suportif untuk

stabilisasi fungsi vital (ABC), mengatasi dan mencegah kejang, mengatasi hipoksia dan asidemia, mencegah trauma saat terjadi kejang, mengendalikan tekanan darah, melahirkan janan pada waktu yang tepat dan cara yang tepat.

Pengobatan medikamentosa :- Obat anti kejang : MgSO4, jika kejang tidak

teratasi, dipilih tiopental.- MgSO4 : pemberiannya pada dasarnya sama

seperti pemberian pada PEB - Perawatan pd waktu koma : menjaga patensi

jalan napas. Pada pasien koma reflek muntah tidak ada, kemungkinan terjadi aspirasi maka perlu dilakukan suction

Pengobatan obstetrik : semua kehamilan dengan eklampsia harus diakhiri tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin. Persalinan diakhiri jika sudah mencapai stabilisasi hemodinamika dan metabolisme ibu.

Definisi : hipertensi kronis disertai dengan tanda-tanda preeklampsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria

4. Preeclampsia superimposed pada hipertensi kronis

Definisi : hipertensi yang terjadi pada kehamilan > 20 minggu tanpa disertai proteinuria, dan hipertensi membaik 3 bulan pasca persalinan

5. Hipertensi gestational

Penyebab hipertensi dalam kehamilan belum diketahui secara jelas. Banyak teori yang telah menjelaskan akan hal tersebut, namun tidak ada satu teori pun yang dianggap benar.

a. Teori kelainan vaskularisasi placentab. Teori iskemia placenta, radikal bebas, dan

disfungsi endotelc. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janind. Teori adaptasi kardiovaskularori genetike. Teori defisiensi gizif. Teori inflamasi

Patofisiologi

Pada hamil normal, dg sebab yang belum jelas terjadi invasi trofoblas ke dalam lapisan otot a.spiralis yg menimbulkan degenerasi lapisan otot arteri tersebut shg terjadi vasodilatasi. Vasodilatasi tsb memberi dam[pak menurunkan tekanan darah, penurunan resistensi vaskular dan peningkatan aliran darah uteroplasenta.

Pada hipertensi pada kehamilan, tidak terjadi invasi sel-sel trofoblas pada lapisan otot a.spiralis, shg otot arteri menjadi kaku.

a. Teori Kelainan Vaskularisasi

Iskemia plasenta dan pembentukan oksidan/radikal bebas

- Merupakan sequel dari kelainan vaskularisasi yg berakibat iskemia.

- Placenta yang iskemia dan hipoksia akan menghasilkan oksidan (radikal bebas)

- Oksidan penting yg dihasilkan plasenta iskemia adl radikal hidroksi yg sangat toksis khususnya terhadap sel endotel

- Reaksi hidroksil akan merusak membran sel yang mengandung banyak asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak, peroksida lemak tsb yang akan merusak membran sel .

b. Teori iskemia placenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel

Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilan

- Pd hipertensi kehamilan peroksida lemak meningkat sedangkan antioksidan spt vit.E menurun

- Peroksida lemak beredar keseluruh tubuh mll aliran darah dan merusak membran sel endotel.

Disfungsi sel endotel - Sel endotel yang terpapar peroksida lemak

menjadi rusak sehingga terjadi disfungsi endotel

Pada kehamilan normal, respon imun tidak menolak adanya hasil konsepsi sbg benda asing krn adanya human antigen protein G(HLA-G) yg berperan penting memodulasi respon imun shg ibu tidak menolak hasil konsepsi (plasenta).

Selain itu HLA-G mempermudah invasi trofoblas

Pada hipertensi terjadi penurunan HLA-G

c. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin

Pada hamil normal pembuluh dara refrakter (tidak peka) terhadap rangsangan vasopresor.

Hal tersebut terjadi krn dilindungi oleh adanya sintesis prostaglandin pd sel endotel

Pada hipertensi dalam kehamilan kehilangan daya refrakter terhadap bahan vasokonstrikstor sehingga sangat peka terhadap bahan vasopresor.

d. Teori adaptasi kardiovaskularori genetik

Belum jelas Tetapi, beberapa penelitian menemukan Ada

faktor keturunan dan familial dengan model gen tunggal. Genotipe ibu lebih memnentukan terjadinya hipertensi scr familial jika dibandingkan dg genotipe janin

Ibu yg mengalami preeklampsia 26% anak perempuannya akan mengalami preeklampsia pula

Belum jelas mekanismenya.

e. Teori defisiensi gizi

Lepasnya debris trofoblas dalam sirkulasi darah merupakan rangsangan utama terjadinya proses inflamasi.

Terjadinya disfungsi endotel pada preeklampsia akibat produksi debris trofoblas berlebihan mengakibatkan aktivitas leukosit yang sangat tinggi pada ibu, sehingga terjadi reaksi sistemik inflamasi yang menimbulkan gejala-gejala preeklampsia.

f. Teori inflamasi

TERIMAKASIH....