hipertensi

68
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, maka semakin banyak bermunculan berbagai masalah khususnya masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang cukup dominan khususnya di negara berkembang yaitu semakin banyaknya penderita Hipertensi. Untuk mengatasi persoalan tersebut dibutuhkan kesadaran dalam mengontrol diri dan lingkungannya demi keselamatan bersama dan ancaman meluasnya penyakit Hipertensi. Menurut murwani (2009), Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan systole dan distole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan systole di atas 140 mmHg, diastole di atas 90 mmHg).

description

saf

Transcript of hipertensi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahDengan kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, maka semakin banyak bermunculan berbagai masalah khususnya masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang cukup dominan khususnya di negara berkembang yaitu semakin banyaknya penderita Hipertensi. Untuk mengatasi persoalan tersebut dibutuhkan kesadaran dalam mengontrol diri dan lingkungannya demi keselamatan bersama dan ancaman meluasnya penyakit Hipertensi.Menurut murwani (2009), Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan systole dan distole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan systole di atas 140 mmHg, diastole di atas 90 mmHg).

Hipertensi masih menjadi masalah karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan mordibitas dan mortalitas. Hipertensi pada dasarnya tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga kondisi tersebut kadang disebut sebagai pembunuh diam-diam. Namun beberapa tanda-tanda yang bisa diperhatikan sebagai indikasi adanya hipertensi adalah Napas pendek, Sakit kepala, Mimisan, Pingsan dan kerap mengantuk, Pusing, Telinga berdenging, Muntah, Berkeringat berlebihan, Pandangan kabur (Adnamazid, 2013). Secara global, 9,4 juta meninggal setiap tahun dan 1,5 milyar orang di seluruh dunia yang menderita karena tekanan darah tinggi atau hipertensi. Ini adalah faktor risiko terbesar untuk kematian terbesar dunia menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan diabetes (WHL, 2013).Berdasarkan data WHO tahun 2000, hipertensi telah menjangkiti 26,4% populasi dunia dengan perbandingan 26,6% pada pria dan 26,1% pada wanita. Dari 26,4% populasi dunia itu, negara berkembang menyumbang 2/3 populasi yang terjangkit hipertensi sedangkan negara maju hanya menyumbangkan sepertiganya saja. Sementara itu di wilayah ASEAN, survey menunjukkan prevalensi hipertensi di Thailan (1989) sebesar 17%, Philippina (1993) sebesar 22%, Malaysia (1996) sebesar 29,9%, Vietnam (2004) sebesar 43,5%, dan Singapura (2004) sebesar 24,9%.Sedangkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes 2007 menunjukkan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7% dan dimana hanya 7,2 % penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi. Ini menunjukkan, 76% kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis atau 76% masyarakat belum mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi (Pusat Komunikasi Publik, 2010).Prevalensi kasus hipertensi primer di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan dari 1,80% pada tahun 2005 menjadi 1,87% pada tahun 2006, dan 2,02% pada tahun 2007. Prevalensi sebesar 2,02% artinya setiap 100 orang terdapat 2 orang penderita hipertensi primer. Prevalensi tertinggi adalah di Kabupaten Boyolali sebesar 14,4%. Sedang prevalensi kasus hipertensi lain di provinsi Jawa Tengah tahun 2007 sebesar 0,76%, mengalami peningkatan bila dibandingkan prevalensi tahun 2006 sebesar 0,63% (Bustan, 2007).Dari data DKK Kendal yang menderita hipertensi pada tahun 2008 sebanyak 37.648 orang. Sedangkan data dari Puskemas Gemuh Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal yang menderita hipertensi pada bulan maret sebanyak 181 pada tahun 2009 (DKK Kendal, 2008).

Hipertensi jika diabaikan dapat mejadikan jantung bekerja lebih keras dan membiarkan proses perusakan pembuluh darah berlangsung dengan cepat. Hipertensi meningkatkan resiko penyakit jantung dua kali dan meningkatkan resiko stroke delapan kali dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami hipertensi. Mereka yang mengidap hipertensi dapat diselamatkan bila lebih awal memeriksakan diri dan selanjutnya melakukan upaya untuk mengendalikannya (Lanny, 2004).

Perubahan pola hidup harus disarankan pada semua pasien hipertensi, yang meliputi: mengurangi konsumsi garam, olahraga teratur, berhenti merokok, turunkan berat badan berlebih, dan menghindari stress. Pasien yang meminum obat anti hipertensi tetap harus mengikuti perubahan pola hidup yang dianjurkan. Pilihan jenis obat, cara pemakaian, dosis, dan ketaatan minum obat harus didiskusikan secara seksama dengan dokter yang merawat. Kepatuhan akan terapi harus dijelaskan secara mendetail pada pasien. Demikian pula pemantauan hasil terapi. Kunjungan berkala untuk memonitor hasil terapi sangat diperlukan (Nurse Movement, 2014). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil kasus yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Ny. Y dengan Hipertensi di Ruan Seruni RSUD Kraton Pekalongan .B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Mampu memberikan dan menerapkan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hipertensi secara menyeluruh dan komprehensif.

b. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan hipertensi.

b. Mampu menetapkan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan hasil pengkajian yang di dapat pada klien dengan hipertensi.

c. Mampu menetapkan rencana keperawatan pada klien dengan hipertensi

d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien dengan hipertensi

e. Mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah di lakukan pada klien dengan hipertensi

f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi.C. Metode penulisanMetode yang dipakai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah dengan menggunakan penulisan deskriptif yaitu pengumpulan data dengan melakukan observasi terhadap semua keadaan yang terjadi. Pendekatan proses keperawatan terdiri dari : pengkajian, perencanaan implementasi dan evaluasi. Adapun teknik penulisan pengumpulan data yang melakukan observasi, kemudian menggambarkannya dengan memaparkannya dalam bentuk karya tulis ilmiah, sedangkan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut : 1. Anamnesa

Diperoleh dengan menanyakan pada keluarga pasien, perawat, dokter, dan petugas kesehatan lainnya mengenai perjalanan penyakit dan hal-hal lain yang berhubungan dengan penyakit tertentu.

2. Observasi Partisipasi Aktif

Mengadakan pengamatan untuk perawatan langsung terhadap keadaan pasien serta perkembangan penyakit dengan melakukan asuhan keperawatan.

3. Studi Dokumentasi Pengumpulan data tentang keadaan pasien di catatan medik, catatan perawat, serta pemeriksaan lain.

4. Studi Kepustakaan

Metode pengumpulan data dengan mempelajari sumber tertentu berupa buku yang berhubungan dengan materi yang tersirat dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

D. Sistematika PenulisanDalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini disusun secara sistematik yang diuraikan menjadi 5 Bab, yaitu meliputi : Bab I, Pendahuluan, berisi tentang : latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.Bab II, Konsep dasar, meliputi : pengertian, rentang respon, etiologi, jenis-jenis halusinasi, fase-fase halusinasi, manifestasi klinik, penatalaksanaan, mekanisme koping, pohon masalah, diagnosa keperawatan, fokus intervensi, pelaksanaan keperawatan pada pasien halusinasi.

Bab III, Tinjauan kasus, meliputi : pengkajian, analisa data, pohon masalah, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi.

Bab IV , Pembahasan, yang meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi/perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan, evaluasi.

Bab V , Penutup, berisi : simpulan dan saran.BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, yaitu peningkatan tekanan darah yang menetap di atas batas normal yaitu sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg (Dewi 2010, Wilson, 2006).

Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg.Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).Sedangkan menurut Sheps (2005), hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.Menurut murwani (2009), Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan systole dan distole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan systole di atas 140 mmHg, diastole di atas 90 mmHg)B. Anatomi dan fisilogi

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan serat otot lintang, tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan sraf otonom).1. Anatomi jantung meliputi :

a. Vena cava superior dan vena cava inferior, berfungsi mengalirkan darah ke atrium dekstra yang datang dari seluruh tubuh.

b. Arteri pulmonalis, berfungsi membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paruparu, antara ventrikel dekstra dan arteri pulmonalis terdapat katup valvula semilunarisarteri pulmonalis.

c. Vena pulmonalis, berfungsi membawa darah dari paru-paru ke atrium sinistra

d. Aorta, berfungsi membawa darah dari ventrikel sinistra ke seluruh tubuh, pada batas antara ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvula semilunaris aortae. Katup bikupid (mitral) terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini terletak pada chordate tendiniae dan otot pailaris, fungsinya sama dengan katup trikuspid

f. Arteri koroner merupakan cabang aorta tepat diatas katup semilunar aorta. Arteri ini terletak diatas sulkus koroner

g. Katup semilunar aorta dan pulmoner terletak di jalur ventrikuler jantung sampai ke aorta dan trunkus pulmoner. Katup semilunar terdiri dari tiga kuspis berbentuk bulan sabit, yang tepi konveksnya melekat pada bagian dalam pembuluh darah. Tepi bebasnya memanjang kedalam lumen pembuluh

h. Katup semilunar pulmonar terletak antara ventrikel kanan dan trunkus pulmonary

i. Dinding atrium relatif tipis. Atrium berfungsi menerima darah dari vena yang membawa darah kembali ke jantung

j. Atrium kanan terletak pada bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru

k. Atrium kiri di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kri menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah yang teroksigen dari paru-parul. Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah keluar jantung menuju arteri yang membawa darah meninggalkan jantung

m. Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonary dan mengalir melewati jarak yang pendek melalui paru-paru

n. Ventrikel kiri terletak di bagian ventrikel kiri pada apeks jantung. Tebal dindingnya 3 kali tebal dinding ventrikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paruparu

(Ethel Sloane, 2002)

2. Fisiologi dari jantung meliputi :Jantung dapat bergerakmengembang dan menguncup, yang disebabkan karena adanya sarafotonom. Rangsangan ini diterima oleh jantung pada simpul saraf yang terdapat padaatrium dekstradekatvena kavayang disebutnodus sino atrial.Selama gerakan jantung, dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh katub-katub yang menutup. Bunyi pertama disebabkan menutupnya katubaortadanarteri pulmonalsetelahkontriksidariventrikel.Bunyi yang pertama panjang dan yang kedua pendek dan tajam. Dalam keadaan normal, jantung tidak membuat bunyi lebih keras tetapi bila arus darah cepat atau kaku ada kelainan pada katub maka terdapat bunyi bising.Dalam kerjanya jantung menurutSaifuddin (2006) mempunyai 3 periode :a. Periodekonstriksi(periode systole) yaitu suatu keadaan dimana jantung bagianventrikeldalam keadaan menguncup.Katubbikusdantrikuspidalisdalam keadaan tertutupvalvula semilunaris aortadanvalvula semilunaris arteri pulmonalisterbuka sehingga darah dariventrikel dekstramengalir dariarteri pulmonalismasuk ke paru-paru kiri dan kanan, sedangkan darah dari dariventerikel sinistramengalir keaortakemudian diedarakan ke seluruh tubuh .b. Periodedilatasi(periode diastole) yaitu suatu keadaan dimana jantung mengembang, katubbikusdantrikuspidalisterbuka, sehingga darah dariatrium sinistramasuk keventrikel sinistradan darah dariatrium dekstramasuk keventrikel dekstra.c. PeriodeIstirahat, yaitu waktu antara periodekonstriksidandilatasidimana jantung berhenti kira kira 1/10 detik.3. Anatomi fisiologi pembuluh darah adalah :Pembuluh darah yang utama pada tubuh manusia ada lima, antara lain:a. ArteriArteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh begian dan alat tubuh.b. ArteriolaDinding arteriola terutama terdiri dari otot polos dengan sedikit serabut elastis. Dinding berotot ini sangat peka dan dapat berdilatasi atau berkontraksi untuk mengatur aliran darahke jaringan kapiler.c. VenulaVenula berfungsi sebagai saluran pengumpul dengan dinding otot yang relatif lemah namun peka.d. Vena

Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atau alat-alat tubuh masuk ke dalam jantung.e. KapilerMerupakan pembuluh darah yang sangat kecil, tempatarteriolberakhir danvenulamulai.Vena kava superiordanvena kava inveriormengalirkan darah keatrium dekstrayang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dariventrikel dekstramasuk ke paru-paru. Antaraventrikel sinistradan arteri pulmonalis terdapat katupvalvula semilunarisarteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk keatrium sinistra.Aorta membawa darah dariventrikel sinistrake seluruh tubuh. Pada batas antaraventrikel sinistradan aorta terdapat katupvalvula semilunaris aorta.4. Anatomi fisiologi darah :Darah adalah jaringan cair yang terdapat di dalam pembuluh darah yang berwarna merah. Warna merah itu tidak tetap tergantung pada banyak oksigen dan karbondioksida di dalamnya.Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira satu per tigabelas dari berat badan atau kira-kira 4 sampai 5 liter. Keadaan jumlah tesebut pada tiap-tiap orang tidak sama,tergantung umur, pekerjaan, keadaan jantung atau pembuluh darah.Darah terdiri dari dua bagian, yaitu:a. Sel-sel darah, terdiri dari:1) Seldarahmerah(Eritrosit)Sal darah merah membawa hemoglobin kedalam sirkulasi. Sel ini berbentuk lempengan bikonkaf dan dibentuk di susum tulang.2) Sel darah putih(Leukosit)Sel darah putih adalah unit-unit yang dapat bergerak dalam sistem pertahanan tubuh.3) Trobosit, Trombositadalahfragmensel yamg berasal darimegakariositb. Plasma darah, terdiri dari:1) Air: 91%2) Protein:3%3) Mineral:0,9%4) Bahan organik:0,1%Fungsi darah yang utama ada tiga, yaitua. Sebagai alat pengangkutb. Sebagai Pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh.c. Menyeberkan panas keseluruh tubuh.C. Klasifikasi

Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia :KategoriSistol (mmHg)Dan/AtauDiastol (mmHg)

Normal