Hipermetropia (Putri Meilissa)

10
HIPERMETROPIA Kelompok Tutorial 9 Hipermetropia Hiperopia/hipermetropia/farsightedness adalah keadaan mata tak berakomodasi ang memfokuskan baangan di belakang retina! "Oftalmologi #mum$ %aughan & Asbur'

description

Tugas tutorial hipermetropia

Transcript of Hipermetropia (Putri Meilissa)

HIPERMETROPIA

HIPERMETROPIAKelompok Tutorial 9HipermetropiaHiperopia/hipermetropia/farsightedness adalah keadaan mata tak berakomodasi yang memfokuskan bayangan di belakang retina. (Oftalmologi Umum, Vaughan & Asbury)

Hipermetropia dapat disebabkan:

Hipermetropia aksial/hipermetropia sumbu: kelainan refraksi akibat bola mata pendek, atau sumbu anteroposterior yang pendekHipermetropia kurvatur: kelengkungan kornea atau lensa kurang sehingga bayangan difokuskan dibelakang retina.Hipermetropia refraktif: terdapat indeks bias yang kurang pada sistem optik mata.Macam macam hiperopia:

1. Hiperopia ManifesDitentukan dengan lensa sferis (+) terbesar yang menyebabkan visus sebaik-baiknya. Pemeriksaan ini dilakukan tanpa siklopegi (obat yang melumpuhkan sementara otot siliaris). Kekuatannya sesuai dengan banyaknya akomodasi yang dihilangkan, bila lensa sferis (+) diletakkan di depan mata. Hiperopia ini dibedakan atas hiperopia manifes absolut dan fakultatif. Hiperopia manifes fakultatif merupakan hiperopia yang masih dapat diatasi dengan akomodasi. Hiperopia manifes absolut tidak dapat diatasi dengan akomodasi.

2. Hiperopia TotalMerupakan seluruh derajat hipermetrop, yang didapatkan setelah akomodasi dilumpuhkan atau pada relaksasi dari mm. siliaris, misalnya setelah pemberian siklopegia. Jadi pemeriksaan dilakukan setelah pemberian siklopegia. Hasilnya lebih besar daripada hipermetrop manifest.

3. Hiperopia LatenMerupakan selisih antara hiperopia total dan manifes, menunjukkan kekuatan tonus dari mm. siliaris. Secara klinis tidak manifes. Bisa jadi individu yang tidak berkacamata sebenarnya hiperopia laten, namun karena masih muda tonus mm. siliaris-nya masih kuat untuk akomodasi yang dibutuhkan.

4. Hipermetropia AbsolutKelainan refraksi tidak diimbangi dengan akomodasi dan memerlukan kacamata (+) untuk melihat jauh. Biasanya hipermetropia laten yang ada berakhir dengan hipermetropia absolut ini.

5. Hipermetropia fakultatifKelainan hipermetropia dapat diimbangi dengan akomodasi ataupun dengan kacamata positif. Pasien yang hanya mempunyai hipermetropia fakultatif akan melihat normal tanpa kacamata yang bila diberikan kacamata positif yang memberikan penglihatan normal maka tot akomodasinya akan mendapatkan istirahat. Hipermetropia manifes yang masih memakai tenaga akomodasi disebut sebagai hipermetropia fakultatif.Pembagian berdasar berat ukuran:

- H. Ringan: < + 3.00 d- H. Sedang: + 3.00 s/d + 6.00 d- H. Berat: > + 6.00 d

Hipermetropia

Gejala Klinis:

Penglihatan dekat dan jauh kaburSakit kepalaSilauRasa juling atau lihat ganda (kadang)Pemeriksaan:a. Visual Acuity. Mempergunakan beberapa alat untuk mengetahui kemampuan membaca pasien hipermetropi dalam jarak dekat. Seperti Jaeger Notation, Snellen metric distance dan Lebehnson.b. Refraksi.Retinoskopi merupakan prosedur yang digunakan secara luas untuk menilai hipermetropia secara objektif. Prosedur yang dilakukan meliputi static retinoscopy, subjective refraction dan autorefraction.c. Pergerakan Okuler, Pandangan Binokuler dan Akomodasi.Pemeriksaan ini diperlukan karena gangguan pada fungsi visual diatas dapat menyebabkan terganggunya visus dan performa visual yang menurun.

d. Assesmen kesehatan okuler dan Skreening Kesehatan sistemik.Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa hipermetropia dapat berupa respon pupil, uji konfrontasi lapangan pandang, uji penglihatan warna, pengukuran tekanan intraokuler dan pemeriksaan posterior bola mata dan adnexa.e. Kesehatan segmen anteriorPada pasien dengan daya akomodasi yang masih sangat kuat atau pada anak-anak, sebaiknya pemeriksaan dilakukan dengan pemberian siklopegik atau melumpuhkan otot akomodasi.

Penatalaksanaan:

Koreksi kacamata (+) terkuat atau lensa positif terbesarJika pada anak anak diberikan sikloplegikLensa kontakOperasi

PROGNOSISPrognosis tergantung onset kelainan, waktu pemberian peengobatan, pengobatan yang diberikan dan penyakit penyerta. Pada anak-anak, jika koreksi diberikan sebelum saraf optiknya matang (biasanya pada umur 8-10 tahun), maka prognosisnya lebih baik.

KOMPLIKASI Komplikasi yang dapat terjadi adalah esotropia dan glaucoma. Esotropia atau juling ke dalam terjadi akibat pasien selamanya melakukan akomodasi. Glaukoma sekunder terjadi akibat hipertrofi otot siliar pada badan siliar yang akan mempersempit sudut bilik mata.

Pencegahan:1. duduk dengan posisi tegak ketika menulis.2. Istirahatkan mata setiap 30-60 menit setelahmenonton TV, komputer atau setelah membaca.3. Aturlah jarak baca yang tepat (> 30 cm).4. Gunakan penerangan yang cukup5. Jangan membaca dengan posisi tidur.

Daftar Pustaka:

Oftalmologi Umum, Voughan and AsburyIlmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran UIBuku Ilmu Penyakit Mata UGM