Hijauan Makanan Ternak Lahan Kering
-
Upload
anonymous-0ug5a68w -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Hijauan Makanan Ternak Lahan Kering
-
8/19/2019 Hijauan Makanan Ternak Lahan Kering
1/3
S A L A M # 3
J u n i 2
0 0 3
S T S. . . .
Alternatif Ketersediaan Hijauan Makanan Ternak
Sepanjang Tahun di Lahan Keringoleh: Peni Agustyanto
Pada musim kemarau khususnya di lahan kering, parapetani sering mengalami kesulitan dalam memperoleh HMT
(hijauan makanan ternak) yang cukup untuk hewan
ternaknya, khususnya sapi. e!erapa alternati" telah
ditawarkan, namun para petani seringkali mengalami
kesulitan untuk mengadopsinya. #arena tidak adanya !ahan
alternati" yang !isa diperoleh di sekitar tempat mereka. $i
samping itu, harga “ pakan alternati" ” ini cukup mahal !ila
harus diperoleh dengan cara mem!eli.
Pro". $r. % Made &itis, seorang pakar nutrisi hewan dari
'niersitas 'dayana, ali, !ersama tim dari alai %n"ormasi
Pertanian ali, $epartemen Pertanian, menco!a mencari
alternati" lain untuk mem!antu petani dalam penyediaan
pakan ternaknya. erdasarkan penelitian, akhirnya diperoleh
suatu metode penyediaan makanan ternak yang relati" mudah
di!uat dan diterapkan oleh petani, yang dise!ut dengan
“Sistem Tiga Strata” atau T.
Penulis !ersama petani kelompok, pernah menco!a
menerapkan sistem tiga strata ini di Pulau &usa Penida,
salah satu pulau kecil nan kering di wilayah #a!upaten
#lungkung, Propinsi ali. Hasil perco!aan penerapan T
terse!ut, ternyata hasilnya cukup memuaskan. Petani telah
mampu menyediakan pakan untuk ternak mereka sepanjang
tahun.
Sistem Tiga Strata (STS)
Apakah istem Tiga trata itu* T adalah tata cara
penanaman dan pemangkasan rumput, legumenosa, semakdan pohon, sehingga hijauan makanan ternak tersedia
sepanjang tahun.
Pada waktu musim hujan se!agian !esar sum!er pakan
ternak adalah !erasal dari rumput dan legumenosa (se!agai
stratum satu). edangkan pada musim kering se!agian !esar hijauan makanan ternak !erasal dari semak+semak (se!agai
stratum dua), dan pada akhir musim kering, se!agian !esar
hijauan makanan ternak !erasal dari pohon+pohon (se!agai
stratum tiga).
Deskripsi
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, se!erapa
luaskah lahan yang diperlukan untuk menerapkan T ini.
uas lahan untuk setiap T !isa dikatakan tidaklah terlalu
luas. atu unit T, hanya memerlukan luas lahan -.//
meter persegi, yang terdiri dari 0 !agian. agian inti seluas
1.2// meter persegi, !agian selimut 3// meter persegi,
dan !agian paling pinggir mempunyai keliling -// meter.agian inti adalah lahan yang terletak di tengah+tengah
unit. ahan ini tetap ditanami tanaman pangan seperti jagung,
kedele, ketela pohon atau tanaman industri lainnya seperti
cengkeh, panili, kelapa maupun kapok. Tata cara penanaman
pada !agian inti ini adalah seperti yang !iasa dilakukan oleh
petani.
agian selimut adalah lahan yang !erada diantara
!agian inti dan !agian pinggir. Pada agian selimut ini
ditanami rumput seperti bafel , urokloa dan panikum, serta
legumenosa seperti sentrosemia, stelo verano dan stelo
skabra.
agian pinggir adalah !agian paling luar yang sekaligus
menjadi !atas keliling dari satu unit T. Pohon !unut,
santan dan waru ditanam pada jarak meter di sekeliling
unit terse!ut. $i antara - pohon terse!ut ditanami / gamal,
dan diantara - pohon !erikutnya ditanami lamtoro atau akasia
vilosa dengan jarak tanam 1/ centimeter. $engan demikian
setiap unit T akan dikelilingi pagar hidup yang terdiri atas
+ ketsa layout STS -
1
-
8/19/2019 Hijauan Makanan Ternak Lahan Kering
2/3
S A L A
M # 3
Juni
2 0 0 3
+ ketsa perspekti" STS -
1// semak gamal dan 1./// semak lamtoro, yang merupakan
stratum kedua. edangkan se!anyak 14 pohon !unut, 14
pohon santan dan 14 pohon waru merupakan stratum ketiga.
etelah semua jenis pohon terse!ut ditananam sesuai
dengan masing+masing stratum+nya, maka setiap -.//
meter persegi T akan terdapat 1.2// meter persegi
tanaman pangan atau industri, 2// meter persegi rumput dan
legumenosa, -./// semak dan 4- pohon.
istem Tiga trata, selain diterapkan pada lahan yang
datar, !isa juga diterapkan pada lahan yang mempunyai
kemiringan tertentu, sepanjang !agian !awah setiap terasnyaditanami semak+semak dengan jarak 1 meter serta rumput
dan legumenosa unggul sele!ar 1 meter, dimana pada
!agian !awah teras ini tidak ditanami pohon.
Lokasi untuk STS
istem Tiga trata !iasanya diterapkan pada pertanian
lahan kering yang memiliki curah hujan kurang dari 1.//
mm per tahun dengan 5 !ulan musim kering, dan 4 !ulan
musim hujan, atau !isa juga pada pertanian lahan kering
dengan topogra"i yang datar ataupun miring, yang kurang
produkti" untuk pertanian pangan. ahan perke!unan yang
mengintegrasikan ternak ruminansia seperti sapi, kam!ing
atau !iri+!iri juga cocok dengan sistem ini. $emikian halnya
pada lahan tidur atau lahan krisis.
Pendekatan dan Peran STS
Pendekatan adalah keterpaduan antara T dengan
tanaman pangan atau tanaman industri dan ternak dalam
pola T terse!ut.
#etiga stratum (lapis) yang ada dalam unit T, masing+
masing punya peran atau "ungsi tertentu. tratum dua dan
stratum tiga !er"ungsi se!agai pagar hidup, sehingga ternak
sukar mengganggu tanaman pangan6industri di dalam unit
T, dan se!agai penahan angin kencang yang dapat
merusak tanaman pangan.
tratum satu !erperan se!agai lahan penyedia
makanan !agi ternak, sehingga menghalangi ternak merusaktanaman pangan kalau pagar (stratum dua) ditem!us oleh
ternak. Pada lahan miring, stratum ini !isa menahan laju aliran
air hujan sehingga kesu!uran tanah dapat dipertahankan
(!intil+!intil nitrogen pada akar legumenosa ikut menam!ah
kesu!uran tanah). Ternak tidak usah digem!alakan karena
T telah menyediakan makanan yang cukup.
Petani, setiap hari pergi ke ladang menjenguk tanaman
palawija seperti jagung, kedele dan ketela pohon sehingga
T secara tidak langsung ikut terawasi. 7erami palawija
merupakan tanaman ternak cadangan dalam kemarau
panjang. 8ulma di!awah tanaman dan daun tanaman
penyangga tanaman industri merupakan makanan ternak,
memenuhi ke!utuhan pangan sehari+hari dan menam!ah
penghasilan petani.
Memangkas daun tanaman T untuk ternak sehinggatidak menaungi tanaman disekitarnya, tidak menye!a!kan
erosi karena ternak dikandangkan dan tidak digem!alakan
pada lahan miring, mem!erikan ra!uk kandang yang nilainya
le!ih !aik daripada pupuk hijau, ternak menyediakan tenaga
kerja dan menam!ah penghasilan petani.
Manfaat STS
Meningkatkan persediaan dan mutu hijauan makanan ternak
etiap unit T terdapat 3 are rumput dan leguminosa,
-./// semak dan 4- pohon. $engan demikian, setiap unit
T akan meningkatkan persediaan hijauan se!esar 45
persen. $aun legumenosa sentrosema, stelo skabra dan stelo
verano pada stratum satu9 daun gamal, akasia velosa dan
lamtoro pada stratum dua mengandung protein 15:-
persen. ecara keseluruhan untuk tiap unit, mutu pakan
hijauan kan meningkat 1/1 persen.
Menyediakan hijauan sepanjang tahun
$engan memotong stratum satu pada musim hujan,
stratum dua pada pertengahan musim kering dan stratum
tiga pada akhir musim kering, maka akan tersedia hijauan
makanan ternak sepanjang tahun.
Mempercepat pertumbuhan dan reproduksi ternak
#arena mutu hijauan meningkat maka sapi jantan
tum!uh 10 persen le!ih cepat. api jantan yang tum!uh le!ih
cepat, menye!a!kan waktu pencapaian !erat ekspor 0; kgle!ih cepat 1- persen.
api !etina !ertam!ah !eratnya hingga 51 persen dan
interal !irahinya le!ih cepat 01 persen, "rekuensi !irahi
menjadi 23 persen le!ih sering, !erat anak lahir 1- persen
1!
-
8/19/2019 Hijauan Makanan Ternak Lahan Kering
3/3
S A L A M # 3
J u n i 2
0 0 3
le!ih !esar, dan !erat anak waktu disapih 15 persen le!ih
!esar.
$i samping itu, T juga mengurangi waktu memelihara
ternak. #arena pakan selalu tersedia, maka ternak tidak perlu
digem!alakan lagi. ehingga waktu yang digunakan untuk
mengem!ala selama -/- menit per harinya dapat
digunakan untuk kegiatan lainnya, seperti memelihara ayam,
le!ah madu, !eternak !ekicot atau kerja sosial di desa.
Meningkatkan daya tampung $engan !anyaknya persediaan hijauan makanan
ternak, maka ternak yang dipelihara !isa !ertam!ah !anyak.
atu unit T dapat menampung satu ekor sapi dengan !erat
0; kilogram atau 2 ekor kam!ing dengan !erat 2/ kilogram.
Meningkatkan kesuburan tanah
Pada sistem peternakan tradisional, sapi digem!alakan
pada waktu siang hari, sehingga kotorannya terse!ar tidak
teratur. edangkan T, sapi dikandangkan sehingga
kotorannya dapat dise!arkan merata pada lahan yang
ditentukan.
Akar+akar sentrosema, stelo verano, stelo skabra,
gamal, lamtoro dan akasia vilosa mengandung !intil+!intil
nitrogen, yang dapat melepaskan nitrogen untuk tanaman
di sekitarnya. edangkan akar dan daun rumput, semak dan
pohon yang melapuk juga !isa meningkatkan humus tanah.
Mengurangi erosi
agian selimut dan pinggir dari T dapat menahan
air hujan di atas tanah sehingga tidak mengalir dengan deras.
$engan demikian tanah dan !atu+!atu kecil tidak dihanyutkan
oleh air, sehingga erosi pada tanah miring dapat dikurangi
se!esar 4 persen.
Menyediakan kayu api dan kayu keras
etiap pemangkasan semak ataupun pepohonan,
daun+daunnya !isa digunakan untuk pakan ternaksedangkan ca!ang+ca!angnya dikeringkan untuk dijadikan
kayu !akar. atu unit T mampu menyediakan kayu
!akar se!anyak 1,24,- ton per tahun. $i samping itu, semak
maupun pohon merupakan tanaman keras (!erkayu) yang
!aik untuk pagar permanen.
Menyediakan bibit untuk perluasan STS