Hidrolisa Pati

12
Percobaan 6 Praktikum Biokimia Hidrolisis pati PERCOBAAN VI Judul : Hidrolisa Pati. Tujuan : Melakukan Hidrolisis terhadap Pati. Hari/Tangal : Rabu/ 23 April 2008. Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM I. DASAR TEORI Pada umumnya karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat sebagai polisakarida dengan berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpanan monosakarida sedangkan yang lainnya berfungsi sebagai unsur struktur di dalam didinding sel dan jaring-jaring pengikat. Pati adalah nutrien polisakarida yang ditemukan dalam sel tumbuhan dan beberapa mikroorganisme dan dalam beberapa hal mempunyai kesamaan dengan glikogen. Pati selalu dapat dalam sel tumbuhan dalam bentuk granula. Dalam tumbuhan seperti kentang, jadung, dll. Granula ini mempunyai diameter beberapa mikron, sedangkan dalam mikroorganisme hanya sekitar 0,5-2 mikron. Granula pati mengandung campuran dari dua polisakarida yang berbeda;amilosa dan amilopektin. Jumlah kedua polisakarida ini berbeda-beda tergantung dari jenis pati. Dalam kentang, jagung, dan tumbuhan Created By Dwi Seftina A1C305006 1

Transcript of Hidrolisa Pati

Page 1: Hidrolisa Pati

Percobaan 6Praktikum Biokimia

Hidrolisis pati

PERCOBAAN VI

Judul : Hidrolisa Pati.

Tujuan : Melakukan Hidrolisis terhadap Pati.

Hari/Tangal : Rabu/ 23 April 2008.

Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM

I. DASAR TEORI

Pada umumnya karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat sebagai

polisakarida dengan berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai

bentuk penyimpanan monosakarida sedangkan yang lainnya berfungsi sebagai

unsur struktur di dalam didinding sel dan jaring-jaring pengikat.

Pati adalah nutrien polisakarida yang ditemukan dalam sel tumbuhan

dan beberapa mikroorganisme dan dalam beberapa hal mempunyai kesamaan

dengan glikogen. Pati selalu dapat dalam sel tumbuhan dalam bentuk granula.

Dalam tumbuhan seperti kentang, jadung, dll. Granula ini mempunyai diameter

beberapa mikron, sedangkan dalam mikroorganisme hanya sekitar 0,5-2 mikron.

Granula pati mengandung campuran dari dua polisakarida yang berbeda;amilosa

dan amilopektin. Jumlah kedua polisakarida ini berbeda-beda tergantung dari jenis

pati. Dalam kentang, jagung, dan tumbuhan lain yang banyak mengandung pati,

kandungan amilopektin berkisar antara 75-80% dan amilosa 20-25%. Dalam

protozoa persentase amilosa bervariasi antara 0-45%.

Pati merupakan monopolimer glukosa dengan ikatan glikosidik.

Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya,

serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari 2 fraksi yang

dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan yang tidak

terlarut disebut amilopektin.

Peranan perbandingan amilosa dan amilopektin terlihat pada beras.

Semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektin

sehingga semakin lekat nasi tersebut.

Created By Dwi SeftinaA1C305006

1

Page 2: Hidrolisa Pati

Percobaan 6Praktikum Biokimia

Hidrolisis pati

Hidrolisis sempurna oleh asam atau enzim spesifik terhadap

polisakarida menghasilkan monosakarida atau senyawa turunannya. Terbentuknya

monosakarida pada hidrolisis pati dapat diketahui dengan uji benedict, iodin, dan

fenilhidrazin.

II. ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat yang digunakan

- Gelas ukur

- Kaca arloji

- Pipet

- Neraca analitik

- Gelas kimia

- Termolin

- Rak tabung reaksi

- Tabung reaksi

- Plat tetes

- Labu ukur

2.2 Bahan yang diperlukan

- Pati uji jalar kuning

- HCl Pekat

- Reagen benedict

- Aquadest

- Iodin

- HCl 6 M

- NaOH 6 M

III. PROSEDUR KERJA

1. Menyediakan 25 mL larutan pati jagung maizena 1 % dalam gelas kimia.

2. Menambahkan 10 tetes HCl pekat dan mendidihkannya.

3. Pada selang waktu 2 menit mengambil 1 tetes campuran dan melakukan uji

Iodin.

4. Pada waktu yang sama mengambil 3 tetes campuran dan menambahkan 5 mL

pereaksi Benedict dalam tabung reaksi.

5. Pekerjaan dilakukan sampai menit ke-20 ( jadi ada 10 tabung reaksi berisi 5

mL pereaksi Benedict ).

6. Memanaskan tabung-tabung yang berisi pereaksi Benedict dalam air

mendidih.

7. Mendinginkan tabung-tabung tersebut dan mengamati reduksi yang terjadi.

8. Membandingkan percobaan yang dilakukan dengan uji Iodin.Created By Dwi SeftinaA1C305006

2

Page 3: Hidrolisa Pati

Percobaan 6Praktikum Biokimia

Hidrolisis pati

IV. HASIL PENGAMATAN

No Percobaan Hasil pengamatan

1 gram pati ubi jalar kuning

+ air + 10 tetes HCl pekat

kemudian mendidihkan.

Campuran putih keruh setelah ditambahkan

HCl pekat pati mengendap ( putih ).

1. Uji Iodin

No PemanasanPati yang dihidrolisis ditambahkan iodin

Aquades HCl NaOH

1. 0 menit Ungu (+++++) Ungu (+++++) Bening

2. 2 menit Ungu (++++) Ungu (++++) Bening

3. 4 menit Ungu (+++) Ungu (++) Bening

4. 6 menit Ungu (++) Ungu (+++) Bening

5. 8 menit Kuning (++) Kuning (+) Bening

6. 10 menit Kuning (+) Kuning (+) Bening

7. 12 menit Kuning (+) Kuning (+) Bening

8. 14 menit Kuning (+) Kuning (+) Bening

9. 16 menit Kuning (+) Kuning (+) Bening

10. 18 menit Kuning (+) Kuning (+) Bening

Created By Dwi SeftinaA1C305006

3

Page 4: Hidrolisa Pati

Percobaan 6Praktikum Biokimia

Hidrolisis pati

2. Uji Benedict

No. Pemanasan Uji benrdict

1. 0 menit Terdapat endapan merah bata (+), larutan biru

2. 2 menit Terdapat endapan merah bata (+), larutan biru

3. 4 menit Terdapat endapan merah bata (++), larutan biru

4. 6 menit Terdapat endapan merah bata (++), larutan biru

5. 8 menit Terdapat endapan merah bata (+++), larutan biru

6. 10 menit Terdapat endapan merah bata (++++), larutan biru

7. 12 menit Terdapat endapan merah bata (++++), larutan biru

8. 14 menit Terdapat endapan merah bata (+++++), larutan biru

9. 16 menit Terdapat endapan merah bata (+++++), larutan biru

10. 18 menit Terdapat endapan merah bata (++++++), larutan biru

Catatan :

- sebelum pemanasan larutan berwarna biru

V. ANALISIS DATA

Penambahan asam klorida pada percobaan Hidrolisa Pati bertujuan untuk

memberikan suasana asam dalam amilum. Dengan melakukan uji Iodin dan uji

Benedict kita dapat mengetahui terbentuknya monosakarida pada Hidrolisa Pati.

5.1 Uji iodin

Pati merupakan polisakarida. Pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi

yaitu, amilosa dan amilopektin. Hidrolisis sempurna pada keduanya menghasilkan

glukosa, sedangkan hidrolisis parsial pada amilosa akan menghasilkan maltosa

sebagai satu-satunya disakarida, dan pada amilopektin menghasilkan maltosa dan

isomaltosa.

Bila pati direaksikan dengan iodin akan terlihat warna biru yang cukup

jelas, tetapi yang terlihat seperti ungu yang sangat tua. Ini karena terjadinya

koordinasi antara ion iodida diantara heliks. Warna biru pada larutan relatif

tergantung sampel yang digunakan.

Created By Dwi SeftinaA1C305006

4

Page 5: Hidrolisa Pati

Percobaan 6Praktikum Biokimia

Hidrolisis pati

Pada uji iodin larutan pada 0 menit setelah mendidih menjadi warna ungu

tua, setelah 2 menit pertama sampai dengan 2 menit ke-3 larutan menjadiberwarna

ungu lebih muda. Pada uji 2 menit ke-4 sampai 2 menit ke-9 ternyata warna tidak

lagi berwarna ungu, tetapi berwarna kuning hal ini menandakan uji negatif

terhadap iodin. Uji iodin pada pati berberat molekul rendah menghasilkan larutan

yang berwarna merah. Reaksi uji positif terhadap iodin:

(C6H10O5)n + H2O + I2 (C6H10O5)nI + H2

Pada uji iodin ini hanya pati yang dicampur dengan air dan HCl saja yang

menunjukkan perubahan warna, sedangkan pada penambahan NaOH, larutan tetap

bening. Hal ini karena iodin tidak dapat bereksi dengan amilum pada suasana

basa.

5.2 Uji Benedict

Karbohidrat ada yang merupakan gula pereduksi dan ada yang bukan.

Sifat gula pereduksi ini disebabkan adanya gugus aldehid dan keton yang bebas,

sehingga dapat mereduksi ion-ion logam dalam larutan asam atau basa.

Larutan benedict yang terdiri dari CuSO4, NaOH dan Na-sitrat, gula

tersebut akan mereduksi Cu2+ yang berasal dari Cu(OH)2 menjadi Cu+ yaitu

CuOH. Cu2O yang tidak larut berwarna merah bata, dan pada saat yang bersamaan

gula pereduksi akan teroksidasi.

Uji ini merupakan uji umum untuk gula pereduksi (monosakarida). Reaksi

ditandai dengan adanya endapan merah bata yang merupakan indikator banyaknya

gula pereduksi. Reaksi antara glukosa dengan reagen benedict:

R-CHO + CuO Cu2O + R-COOH

Seluruh percobaan yang dilakukan terhadap pati ini merupakan uji positif

karena adanya endapan merah bata pada setiap tabung setelah dipanaskan. Namun

banyaknya endapan merah bata yang dihasilkan dipengaruhi oleh lamanya

pemanasan. Semakin lama pemanasan, maka semakin teruai amilum tersebut

menjadi monosakarida yang merupakan gula pereduksi.

Pada pemanasan 0 menit sampai dengan pemanasan pada 2 menit ke-9,

endapan merah batanya semakin banyak. Semakin lama pemanasan, maka Created By Dwi SeftinaA1C305006

5

Page 6: Hidrolisa Pati

Percobaan 6Praktikum Biokimia

Hidrolisis pati

semakin banyak endapan merah bata yang dihasilkan, ini menandakan bahwa

semakin banyak gula pereduksi yang teroksidasi oleh pereaksi benedict atau

sebaliknya semakin banyak tembaga oksida yang tereduksi.

Berdasarkan hasil uji ioin dan uji benedict yang memberikan hasil yang

berlawanan. Dengan uji iodin, semakin lama pemanasan maka semakin negatif

hasil yang diperoleh. Sebaliknya dengan uji benedict, semakin lama pemanasan,

maka semakin positif hasil yang diperoleh (endapan merah bata semakin banyak).

Hal ini menunjukkan bahwa pada hidrolisis pati menyebabkan, pati terurai mejadi

monosakarida pada pemanasan, dan semakin lama pemanasan, maka semakin

terurai mejadi monosakarida yang menunjukkan uji positif dengan uji benedict

dan uji negatif terhadap uji iodin.

VI. KESIMPULAN

1. Pati dapat dihidrolisis dengan menggunakan larutan asam pekat melalui

pemanasan.

2. Hidrolisis pati menyebabkan terjadinya pemutusan ikatan glikolisis yang

diawali dengan pembentukan maltosa dan sampai pada akhirnya menghasilkan

glukosa sebagai gula pereduksi.

3. Untuk mengetahui terjadinya hidrolisis dapat dilakuakn dengan cara uji iodin

dan uji benedict.

Created By Dwi SeftinaA1C305006

6

Page 7: Hidrolisa Pati

Percobaan 6Praktikum Biokimia

Hidrolisis pati

VII. DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Chairil. 1996. Pengantar Praktikum Kimia organik.Yogyakarta : UGM-

Press.

Fessenden dan Fessenden. 1999. Kimia Organik jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Lehninger. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid I (terjemahan). Jakarta : Erlangga.

Tim penyusun. 2008. Penuntun Praktikum Biokimia. Banjarmasin : FKIP

UNLAM.

Created By Dwi SeftinaA1C305006

7

Page 8: Hidrolisa Pati

Percobaan 6Praktikum Biokimia

Hidrolisis pati

VIII. LAMPIRAN

Jawaban pertanyaan :

1. Tujuan utama hidrolisis pati adalah untuk membuktikan terbentuknya

monosakarida pada proses hidrolisis dengan cara melakukan uji-uji tertentu.

2. Pati disebut pula amilum yang merupakan karbohidrat kelompok polisakarida

yang berfungsi sebagai cadangan makanan pada tanaman. Pati banyak terdapat

pada akar, biji, dan umbi tanaman. Pati terdiri dari 2 polimer glukosa, yaitu

amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan rantai polimer lurus panjang

yang terdiri dari rantai unit-unit D-glukosa linear sedangkan amilopektin

merupakan rantai polimer dari unit-unit glukosa dengan struktur bercabang.

3. Harus dilakukan uji iodin dan uji benedict karena kedua uji adalah kedua uju

yang saling bertolak belakang, dimana uji iodin merupkan uji terhadap

amilum sedangkan uji benedict adalah uji terhadap gula pereduksi. Oleh sebab

itu denga pengujian ini dapat diketahui kapan mulai terbentuk gula pereduksi

dari proses hidrolisis.

4. uji positif pada uju benedict ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah

bata, karena terbentuknya endapan Cu2O akibat rediksi dari monosakarida

terhadap CuO pada reagen benedict. Sedangkan pada uji iodin, uji positifnya

ditunjukkan dengn pembentukkan warna biru atau ungu.

5. Reaksi uji benedict :

R-CHO + CuO Cu2O + R-COOH

Endapan Merah bata

Created By Dwi SeftinaA1C305006

8