HIDROCEPHALUS askep

18
HIDROCEPHALUS I. Pengertian. Hidrocephalus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh produksi yang tidak seimbang dan penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam sistem Ventricular. Ketika produksi CSF lebih besar dari penyerapan, cairan cerebrospinal mengakumulasi di dalam sistem Ventricular. II. Penyebab. Penyebab dari hidrosefalus adalah : Kelaianan bawahan( Konginetal ) Infeksi Neoplasma Perdarahan. III. Macam-macam hidrosefalus Hidrosefalus Non Komunikan ( Tipe tak berhubungan ): Terjadinya obstruksi pada aliran cairan serebro spinal. Hidrosefalus Komunikan( Tipe berhubungan ) : Kegagalan absobsi cairan serebro spinal. IV. Patofisiologi. Penyumbatan aliran CCS dalam sisstem ventrikel dan tempat absobsi dalam rongga subaracnoid dilatasi ruangan CSS diatasnya ( Foramen Monroi, foramen luschka dan magendie, sisterna magna dan sisterna basalis) pembentukan CSS yang berlebihan dan kecepatan absorsi yang normal Hidrosefalus. I. Pengkajian. A. Anamnesa. 1. Insiden : kelaliran denga hidrosefalus terjadi pada 5,8 bayi dai 10.000 kelahiran hidup Hidrosefalus dengan spinabifida terdapat kira- kira 3-4 bayi dari 1000 kelahiran hidup

Transcript of HIDROCEPHALUS askep

HIDROCEPHALUS

I.Pengertian.

Hidrocephalus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh produksi yang tidak seimbang dan penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam sistem Ventricular. Ketikaproduksi CSF lebih besar dari penyerapan, cairan cerebrospinal mengakumulasi di dalam sistem Ventricular.

II.Penyebab.

Penyebab dari hidrosefalus adalah :

Kelaianan bawahan( Konginetal )

Infeksi

Neoplasma

Perdarahan.

III.Macam-macam hidrosefalus

Hidrosefalus Non Komunikan ( Tipe tak berhubungan ):

Terjadinya obstruksi pada aliran cairan serebro spinal.

Hidrosefalus Komunikan( Tipe berhubungan ) :

Kegagalan absobsi cairan serebro spinal.

IV.Patofisiologi.

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT Penyumbatan aliran CCS dalam sisstem ventrikel dan tempat absobsi dalam rongga subaracnoiddilatasi ruangan CSS diatasnya ( Foramen Monroi, foramen luschka dan magendie, sisterna magna dan sisterna basalis) pembentukan CSS yang berlebihandan kecepatan absorsi yang normal Hidrosefalus.

I.Pengkajian.

A.Anamnesa.

1.Insiden: kelaliran denga hidrosefalus terjadi pada 5,8 bayi dai10.000 kelahiran hidup

Hidrosefalus dengan spinabifida terdapat kira-kira 3-4 bayi dari 1000 kelahiran hidup

Type hidrosefalus obstruksi terdapat99 % kasus pada anak-anak.

2.Riwayat kesehatan masa lalu:

Terutama adanya riwayat luka / trauma dikepala atau infeksi di sebral

3.Riwayat kahamilan dan persalinan :

Kelahiran yang prematur

Neonatal meningitis

Perdarahan subaracnoid

Infeksi intra uterin

Perdarahan perinatal,trauma/cidera persalinan.

B.Pemeriksaan Fisik

Biasanya adanya myelomeningocele, penguran lingkar kepala (Occipitifrontal)

Pada hidrosefalus didapatkan :

Tanda tanda awal:

oMata juling

oSakit kepala

oLekas marah

oLesu

oMenangis jika digendong dan diam bila berbaring

oMual dan muntah yang proyektil

oMelihat kembar

oAtaksia

oPerkembangan yang berlangsung lambat

oPupil oedema

oRespon pupil terhadap cahaya lambat dan tidak sama

oBiasanya diikuti : perubahan tingkat kesadaran, opistotonus dan spastik pada ekstremitas bawah

oKesulitan dalam pemberian makanan dan menelan

oGangguan cardio pulmoner

Tanda-tanda selanjutnya :

oNyeri kepala kepala diikuti dengan muntah-muntah

oPupil oedema

oStrabismus

oPeningkatan tekanan darah

oHeart lambat

oGangguan respirasi

oKejang

oLetargi

oMuntah

oTanda-tanda ekstrapiramidal/ ataksia

oLekas marah

oLesu

oApatis

oKebingungan

oSering kali inkoheren

oKebutaaan

C.Pemeriksaan Penunjang.

Skan temograsfi komputer ( CT-Scan) mempertegas adanya dilatasi ventrikel dan membantui dalam memgidentifikasi kemungkinan penyebabnya( Neoplasma, kista,malformasi konginetal atau perdarahan intra kranial )

Fungsi ventrikelkadang digunakan untiuk menukur tekanan intra kranial menghilangkan cairan serebrospinal untuk kultur (aturan ditentukan untuk pengulangan pengaliran).

EEG : untuk mengetahui kelainan genetik atau metabolik

Transluminasi : Untuk mengetahui apakah adanya kelainan dalam kepala

MRI: ( Magnetik resonance imaging ) : memberi informasi mengenai stuktur otak tanpa kena radiasi

C.Penatalaksanaan Medis.

Pasang parau untuk mengeluarkjan kelebihan CSS dari ventrikel lateral kebagian ekstrakranial ( biasanya peritonium untuk bayi dan anak-anak atau atrium pada remaja ) dimana hal tersebut dapat direabsorbsi

Diagnosa keperawatan, Intervensi dan rasional.

No.Diagnosa KeperawatanTujuan /kriteria hasilIntervensiRasional

1.

2.

3.Potensial terhadap perubahan integritas kulit kepalab/d ketidakmampuan bayi dalam mengerakan kepala akibata peningkatan ukuran dan berat kepala

Perubahan fungsi keluargab/d situasi krisis ( anak dalam catat fisik )

Resiko tinggi terjadi cidera b/d peningkatan tekanan intra kranialTidak terjadi gangguan integritas kulit dengan kriteria :

Kulit utuh, bersih dan kering.

Keluarga menerima keadaan anaknya, mampu menjelaskan keadaan penderita dengan kriteria :

Keluarga berpartisipasi dalam merawat anaknya dan secra verbal keluarga dapat mengerti tentang penyakit anaknya.

Tidak terjadi peningkatan TIK dengan kriteria :

Tanda vital norma, pola nafas efektif, reflek cahaya positif,tidak tejadi gangguan kesadaran, tidak muntah dan tidak kejang. Kaji kulit kepala setiap 2 jam dan monitor terhadap area yang tertekan

Ubah posisi tiap 2 jam dapat dipertimbangkan untuk mengubaha kepala tiap jam.

Hindari tidak adanya linen pada temap[t tidur

Baringkan kepala pada bantal karet busa atau menggunakan tempat tidur air jika mungkin.

Berikan nutrisi sesuai kebutuhan.

Jelaskan secara rinci tentang kondisi penderita, prosedur, terapi dan prognosanya.

Ulangi penjelasan tersebutbila perlu dengan contoh bila keluarga belum mengerti

Klarifikasi kesalahan asumsidan misskonsepsi

Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya.

Observasi ketat tanda-tanda peningkatan TIK

Tentukan skala coma

Hindari pemasangan infus dikepala

Hindari sedasi

Jangan sekali-kali memijat atau memopa shunt untuk memeriksa fungsinya

Ajari keluarga mengenai tanda-tanda peningkatan TIK Untuk memantau keadaan integumen kulit secara dini.

Untuk meningkatkan sirkulasi kulit.

Linen dapat menyerap keringat sehingga kulit tetap kering

Untuk mengurangi tekanan yang menyebabkan stess mekanik.

Jaringan akan mudah nekrosis bila kalori dan protein kurang.

Pengetahuan dapat mempersiapkan keluarga dalam merawat penderita.

Keluarga dapat menerima seluruh informasi agar tidak menimbulkan salah persepsi

Untuk menghindari salah persepsi

Keluarga dapat mengemukakan perasaannya.

Untuk mengetahui secara dini peningkatan TIK

Penurunan keasadaran menandakakan adanya peningkatan TIK

Mencegah terjadi infeksi sistemik

Karena tingkat kesadaran merupakan indikator peningkatan TIK

Dapat mengakibatan sumbatan sehingga terjdi nyeri kepala karena peningkatan CSS atau obtruksi pada ujung kateter diperitonial

Keluarga dapat berpatisipasi dalam perawatan anak dengan hidrosefalus.

AsuhanKeperawatanAnakJ E dengan Hidrosephalus

Di IRD Lt. I RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Tanggal 9 April 2002

I.Pengkajian.

A.Identitas.Penanggung jawab

Nama:Anak J ENama:J H

Umur:4tahunUmur:40 th

Suku bangsa:Jawa / IndonesiaSuku bangsa:sda

Agama:IslamAgama:Islam

Pekerjaan: SwastaPendidikan:SMA

Alamat:Genangan Bandungan Surabayasda

B.Riwayat Penyakit.

Riwayat penyakit sebelumnya:

Menurut pengakuan orang tua sejak 4 bulan yang lalu anaknya pernahpanas kemudian disertai mual dan kejang-kejang serta terlihat kepala anaknya mulai membesar kemudian oleh keluarga anaknya diantar ke wat di RSUDMadiun kemudian dirawatselama 7 haridan pulang paksa dalam keadaantidak sadar.

C.Riwayat penyakitsekarang.

Pasien datang diantar oleh orang tuanya ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya tanggal9 April 2002Jam09.00 WIB dalam keadaan tidak sadar ( apatis ) ,muntah tidak proyektil, suhu tubuh meningkat dari normal ( 38 C ), keadaan umum lemah, paralisa.

D.Pemeriksaan fisikper sistem tubuh.

1.Sistem Pernafasan.

Pada pengkajian sistem pernafasan tidak ditemukan adanya kelainan baik saat inspirasi maupun ekspirsi.

2.Sistem kardiovaskuler

Tidak ditemukan adanya kelainan

3.Sistem persarafan.

1)Diagnosa keperawatan :

Resiko tinggi injuriberhubungan dengan peningkatan tekanan intra kranial

oData obyektif: Tidak sadar, panas( 38 C), muntah tanpa proyektil, strabismus. serta gelisah,paralisa.

oData Subyektif :Orangnya mengatakan anaknya tidak sadar ,muntah tubuhnya panas.

2)Rencana tindakan.

Tujuan :Tidak terjadi peningkatan tekanan intra kranial dengan kriteria :

Tidak menunjukkan adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial ( mual, muntah, kejang, gelisah ).

3)Tindakan keperawatan :

Observasi ketat tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial.

Rasional :Untuk mengetahui secara dini peningkatan TIK

Tentukan skala tingkat kesadaran

Rasional:

Menurunnya kesadaran menunjukkan adanya tanda-tandaadanya peningkatan TIK.

Ajari keluargamengenai tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial

Rasional:

Keluarga dapat berpartisipasi dalam perawatan anaknya.

Kolaborasi

Rasional :

Dapat mencegah atau mempercepat proses penyebuhan penyakit.

4)Evaluasi

S:Orang tua mengatakan anaknyabelum sadar

O:kesadaranapatis, tidak ada mual dan muntah,tidak gelisah

A:Masalah teratasi sebagian

P:Lanjutkan sesuai rencana

Diagnosa keperawatan no.2

Resiko terhadap perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kerusakan kemampuan untuk mencapai tugas perkembangan

Data obyektif: Peningkatan ukuran lingkar kepala yang abnormal,paralisa,bedres total.

Datasubyektif:Orang tua mengatakananaknya tidak dapat melakukan aktivitas seperti anak normal lainnya.

Tujuan:Tidak terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

Tindakan keperawatan:

Observasi tanda dan gejalagangguanperkembangan secara dini

Rasional :

Akan mengetahui secara dini kelainan atau penyimpangan darikeadaan normal.

Kolaborasi untuk tindakan pembedahan

Membantu mempercepatan proses penyembuhan.

Evaluasi :S:Orang mengatakan anaknya tidak dapat beraktifitas seperti biasa

O:Anak dalam keadaan bedres total, kepala membesar.

A:Masalah belum teratasi

P:Lanjutkan sesuai rencana( persiapan tindakan operasi )

4.Sistem Perkemihan.

Tidak ditemukan adanya masalah atau kelainan,namun dalam keadaan sekarangpasien dalam keadaan apatis sehingga kebiasaan BAK dan BABtidak dapat terkontrol.

Diagnosa keperawatan :Kurangnya perawatan diriberhubungan dengankerusakan neuromuskular

Dataobyektif:Pasien BAB dan BAK diatas tempat tidur, Paralisa

Data Subyektif:Orang mengatakan anaknya tidak dapat bangun dari tempat tidurnya.

Tujuan:Perubahan gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri.

Tindakan keperawatan:

Kaji kemampuandan tingkat kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari-hari

Rasional

Membantu dalam mengantisipasi atau merencanakan pemenuhan kebutuhan secara individual.

IdentifikasikasikebiasaanBAB dan BAKsebelumnya

Rasional :

Mengkajiperkembangan program latihan.

Libatkan keluarga dalam perawatan

Rasional :

Keluarga memahamitentang pentingnyapemenuhan BAB dan Bak dalam perawatan.

Evaluasi :

S:Orang mengatakananaknyaBAK dan BABselalu dibantu

O:Pasien dalam keadaan bedres total

A:Masalah teratasi sebagian

P:Lanjutkan sesuai rencana.

5)Sistem Pencernaan.

Diagnosa keperawatan

Resiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubunganmuntah sekunderakibat peningkatan TIK

DataObyektif:Pasien muntah, kesadaran apatis,terpasang infus RL 16 x/menit, bibir tampak kering.

Data subyektif: Orang mengatakan anaknya tidak mau minum sejak 2hari yang lalu.

Tujuan :

Tidak terjadi kekurangan volume cairandalam tubuh dengan kriteria :

Pasien tidak haus, mau minum, bibir tidak kering.

Tindakan keperawatan:Observasi ketat intake dan output

Rasional :

Menentukan data dasar dari pada cairan tubuh.

Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium

Rasional :

Mengkaji hidrasi dan keefektifan / kebutuhan intervensi

Berikan cairaninfus sesuai pesanan

Rasional

Mempertahanvolume sirkulasicairandalam tubuh

Evaluasi

S:Orang mengatakan anaknya muntah-muntah sejakjam 05.00 tanggal 9-4-2002

O:Pasien terpasang infus RL16 x/menit makro, panas ( 38 C), bibir tampak kering

A:Masalah teratasi

P:Dilanjutkan sesuai rencana

Daftar Pustaka

Whaleyand Wong( 1995 ),Nursing Care of infants and children,St.Louis: Mosby year Book

Doenges M.E, ( 1999),Rencana Asuhan keperawtan : pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien,EGC, Jakarta

Lynda Juall Carpenito, ( 2000)Buku Saku : Diagnosa Keperawatan,Ed.8, EGC, Jakarta

Soetomenggolo,T.S . Imael .S , ( 1999 ),Neorologianak, Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta

Halminto,MP, ( 1995 ),Dasar- dasar keperawatan maternitas, Ed. VI, EGC, Jakarta