Hi Per Hid Rosis

13
HIPERHIDROSIS Latar Belakang Hiperhidrosis merupakan salah satu bentuk keringat berlebihan pada tubuhyang berlangsung dalam kadar sering dan konstan. Berkeringat adalah cara tubuhuntuk mendinginkan diri. Dalam sebagian besar keadaan, berkeringat adalah halyang alami dan sehat yang penting untuk regulasi suhu tubuh. Namun beberapaorang justru berkeringat dalam jumlah yang lebih besar dari yang dibutuhkanuntuk mendinginkan tubuh, kondisi ini biasa dikenal dengan hiperhidrosis..Sekresi keringat dilakukan oleh sistem syaraf vegetatif kita (sistem syarafsimpatik).Hiperhidrosis biasanya berada pada telapak, baik telapak tangan dan kakiserta ketiak. Selain mengganggu kegiatan sehari-hari yang normal, hiperhidrosisdapat menyebabkan kecemasan sosial. Hiperhidrosis dapat bersifat umum, dalamhal ini dapat disebabkan oleh kondisi medis, seperti hipertiroidisme, menopause,atau leukemia, atau bahkan sebagai akibat dari obat-obatan tertentu. Namun,hiperhidrosis fokal tidak memiliki penyebab yang mendasarinya 1 .Beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hiperhidrosisdiantaranya adalah terapi konservatif baik topikal maupun sistemik dan terapioperatif diantaranya adalah eksisi kelenjar keringat aksila, dan simpatektomi.Adapun terapi lain adalah Iontophoresis dan toksin botullinum 4,5 Tujuan 1.2.1 Tujuan UmumUntuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti kepaniteraanklinik di bagian Kesehatan kulit dan kelamin Rumah Sakit Umum DaerahAdhiyatma, Semarang. 1.2.2 Tujuan KhususTujuan penulisan referat ini adalah untuk mempelajari dan mengetahuidefinisi dan mekanisme perspirasi (berkeringat), definisi, etiologi,klasifikasi, manifestasi klinis, penatalaksanaan, serta komplikasihiperhidrosis

description

ffff

Transcript of Hi Per Hid Rosis

Page 1: Hi Per Hid Rosis

HIPERHIDROSIS

Latar BelakangHiperhidrosis merupakan salah satu bentuk keringat berlebihan pada tubuhyang berlangsung dalam kadar sering dan konstan. Berkeringat adalah cara tubuhuntuk mendinginkan diri. Dalam sebagian besar keadaan, berkeringat adalah halyang alami dan sehat yang penting untuk regulasi suhu tubuh. Namun beberapaorang justru berkeringat dalam jumlah yang lebih besar dari yang dibutuhkanuntuk mendinginkan tubuh, kondisi ini biasa dikenal dengan hiperhidrosis..Sekresi keringat dilakukan oleh sistem syaraf vegetatif kita (sistem syarafsimpatik).Hiperhidrosis biasanya berada pada telapak, baik telapak tangan dan kakiserta ketiak. Selain mengganggu kegiatan sehari-hari yang normal, hiperhidrosisdapat menyebabkan kecemasan sosial. Hiperhidrosis dapat bersifat umum, dalamhal ini dapat disebabkan oleh kondisi medis, seperti hipertiroidisme, menopause,atau leukemia, atau bahkan sebagai akibat dari obat-obatan tertentu. Namun,hiperhidrosis fokal tidak memiliki penyebab yang mendasarinya1.Beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hiperhidrosisdiantaranya adalah terapi konservatif baik topikal maupun sistemik dan terapioperatif diantaranya adalah eksisi kelenjar keringat aksila, dan simpatektomi.Adapun terapi lain adalah Iontophoresis dan toksin botullinum4,5

Tujuan

1.2.1 Tujuan UmumUntuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti kepaniteraanklinik di bagian Kesehatan kulit dan kelamin Rumah Sakit Umum DaerahAdhiyatma, Semarang.

1.2.2 Tujuan KhususTujuan penulisan referat ini adalah untuk mempelajari dan mengetahuidefinisi dan mekanisme perspirasi (berkeringat), definisi, etiologi,klasifikasi, manifestasi klinis, penatalaksanaan, serta komplikasihiperhidrosis

Page 2: Hi Per Hid Rosis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perspirasi (Berkeringat)

2.1.1 Definisi BerkeringatPerspirasi (berkeringat, transpirasi, atau diaphoresis) adalahproduksi cairan/ fluida, terdiri terutama atas air serta berbagai padatanyang terlarut (terutama klorida) yang dikeluarkan oleh kelenjar keringatpada kulit. Evaporasi keringat dari permukaan kulit memiliki efekpendinginan karena kalor laten penguapan air. Oleh karena itu, pada cuacayang panas atau saat otot menjadi panas karena digunakan secara aktif,lebih banyak keringat yang dihasilkan. Perspirasi juga dapat meningkatkarena gugup (nervous) dan mual (nausea) namun dapat menurun karenadingin3.

2.1.2 Komposisi KeringatKeringat sebagian besar terdiri air. Selain itu keringat jugamengandung mineral, asam laktat dan urea. Komposisi mineral dapatbervariasi pada setiap individual dan tergantung pada aklimatisasi padapanas, olah raga dan berkeringat, sumber khusus (seperti sauna), durasiberkeringat, dan komposisi mineral dalam tubuh.

Secara umum mineraldalam keringat adalah:

Natrium (0,9 gr/L)

Kalium (0,2 gr/L)

Kalsium (0,015 gr/L)

Magnesium (0,0013 gr/L)

Seng (0,4 mg/L)

Tembaga (0,3 - 0,8 mg/L)

Besi (1 mg/L

Kromium (0,1 mg/L)

Nikel (0,05 mg/L)

2.1.3 Mekanisme Penurunan SuhuSistem pengatur suhu menggunakan tiga mekanisme penting untukmenurunkan panas tubuh ketika suhu tubuh menjadi sangat tinggi3: 1. Vasodilatasi pembuluh darah. Pada hampir semua area tubuh,pembuluh darah mengalami dilatasi. Hal ini disebabkan oleh hambatanpusat simpatis di hipotalamus posterior yang menyebabkanvasokonstriksi. Vasodilatasi akan meningkatkan

Page 3: Hi Per Hid Rosis

kecepatanpemindahan panas ke kulit sebanyak delapan kali lipat.2. Berkeringat. Efek peningkatan suhu tubuh sebanding dengankecepatan kehilangan panas melalui evaporasi, yang dihasilkan darikeringat ketika suhu meningkat di atas nilai kritis 37°C. Peningkatansuhu tubuh tambahan sebesar 1°C, menyebabkan pengeluaran keringatyang cukup banyak untuk membuang 10 kali kecepatan pembentukanpanas tubuh basal.3. Penurunan pembentukan panas. Mekanisme yang menyebabkanpembentukan panas yang berlebihan, seperti menggigil dantermogenesis kimia, dihambat dengan kuat.

2.1.4 Mekanisme PerspirasiBerkeringat memungkinkan tubuh untuk mengatur suhu.Berkeringat dikendalikan oleh pusat dari preoptik dan daerah anteriorhipotalamus di mana tedapat neuron termosensitif. Fungsi pengaturanpanas dari hipotalamus juga dipengaruhi oleh input dari reseptor suhu padakulit. Rangsangan area preoptik di bagian anterior hipotalamus baik secaralistrik atau oleh panas yang berlebihan akan menyebabkan berkeringat.Hal ini disebabkan oleh suhu yang tinggi pada kulit akan menurunkan potensial ambang hipotalamus untuk berkeringat dan meningkatkanumpan balik (feedback) hipotalamus sebagai respon terhadap variasi padatemperatur inti. Impuls saraf dari area yang menyebabkan berkeringat inidihantarkan melalui jaras otonom ke medula spinalis dan kemudianmelalui jaras simpatis mengalir ke kulit di seluruh tubuh.Kelenjar keringat dipersarafi oleh serabut-serabut saraf kolinergik(serabut yang menyekresikan asetilkolin, tetapi berjalan bersama dengansaraf simpatis di serabut adrenergik). Kelenjar ini dapat juga dirangsang dibeberapa tempat oleh epinefrin atau norepinefrin yang bersirkulasi dalamdarah, walaupun kelenjar itu sendiri tidak memiliki persarafan adrenergik.

Kelenjar keringat berbentuk tubular dan memiliki 2 bagian6 :

Bagian yang bergelung di subdermis dalam yang menyekresikeringat.

Bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermiskulit

Page 4: Hi Per Hid Rosis

Disfungsi otonom dapat menghasilkan manifestasi yang beragam,termasuk berkeringat berlebihan. Asetilkolin (ACH) adalah neurotransmitterpreganglionik untuk kedua divisi system saraf otonom (simpatik danparasimpatik) serta neurotransmiter postganglionik dari neuron parasimpatik.Norepinefrin (NE) adalah neurotransmiter yang dari neuron simpatikpostganglionik, kecuali untuk neuron kolinergik yang mengaktifkan kelenjarkeringat2.

AKLIMATISASI MEKANISME BERKERINGAT TERHADAP PANAS –PERANAN ALDOSTERON

Pada orang yang normal dan belum menyesuaikan diri dengan iklim jarangdapat menghasilkan keringat lebih dari 1 liter per jam, tetapi bila ia terpajan cuacapanas selama 1 sampai 6 minggu, orang tersebut akan berkeringat lebih banyak,seringkali akan meningkatkan sekresi keringatnya hingga maksimal 2-3 liter perjam. Evaporasi keringat yang lebih banyak ini memindahkan panas dari tubuhdengan kecepatan lebih dari 10 kali kecepatan pembentukan panas basal normal.Peningkatan efektivitas berkeringat ini disebabkan oleh perubahan sel kelenjarkeringat itu sendiri untuk meningkatkan kemampuan berkeringatnya3.Hal lain yang juga terjadi adalah terus menurunnya

Page 5: Hi Per Hid Rosis

konsentrasi natriumklorida dalam keringat yang memungkinkan penyimpanan garam di dalam tubuhlebih baik secara perlahan-lahan. Sebagian besar efek ini disebabkan olehpeningkatan sekresi aldosteron oleh kelenjar adrenokortikal yang dihasilkan darisedikit penurunan konsentrasi natrium klorida dalam cairan ekstrasel dan plasma.Orang yang belum menyesuaikan diri dengan iklim akan banyak berkeringatsebesar 15-30 gr setiap hari untuk beberapa hari pertama. Setelah 4-6 minggumenyesuaikan diri, kehilangan garam biasanya menjadi 3-5 gr perhari,

Hiperhidrosis

Hiperhidrosis adalah kelebihan produksi dari kelenjar keringat.Secara teoritis apabila ada kelebihan atau kekurangan produksi kelenjarkeringat maka hal itu harus dipikirkan apakah perubahan itu terjadi padakelenjar keringat yang disebabkan bahan-bahan aktif, stimulasi abnormalpada saraf atau aktifitas yang berlebihan dari salah satu pusat yangbertanggungjawab terhadap termoreguloator, mental, dan gustatoriksweating macam-macam hiperhidrosis4

2.2.2 Etiologi

Penyebab hiperhidrosis berasal dari sistem pengaturan suhu tubuh,khususnya kelenjar keringat Anda. Kulit memiliki dua jenis kelenjar keringat4 : Kelenjar EkrineTerjadi pada sebagian besar tubuh Anda dan terbuka secara langsung kepermukaan kulit. Kelenjar ApokrineKelenjar ini berkembang di daerah melimpah di folikel rambut, seperti di,ketiak dan pangkal paha kulit kepala Anda. Ketika suhu tubuh Andameningkat, sistem saraf otonomik merangsang kelenjar untukmengeluarkan cairan ke permukaan kulit hal inilah yang mendinginkantubuh Anda karena terjadi proses penguapan.

2.2.3 Klasifikasi Hiperhidrosis

Klasifikasi hiperhidrosis berdasarkan penyebabnya :1. Hiperhidrosis sebagai suatu bagian dari kondisi yang telah ada(hiperhidrosis sekunder)Beberapa kondisi dapat menyebabkan keringat berlebihan, sebagai suatuyang melibatkan seluruh tubuh :9

- Hipertiroidisme atau penyakit endokrin yang sejenis.- Terapi endokrin untuk kanker prostat atau tipe lain dari penyakitkeganasan.- Penyakit-penyakit psikiatrik yang berat.- Obesitas.- Menopause.

2. Hiperhidrosis generalisata dapat terjadi oleh karena udara panas dengankelembaban tinggi seperti pada daerah tropis, sakit panas, atau latihanyang berlebihan. Hal ini mungkin juga terjadi pada kelainan hormonalseperti hipertiroidism, diabetes mellitus, kehamilan, Parkinson, kelainansaraf simpatik, tumor metastatik yang mengenai medulla

Page 6: Hi Per Hid Rosis

spinalis, aspirin,dan obat-obat kolinergik seperti pilokarpin atau pisostigmin, antidepresangolongan SSRI atau trisiklik, dan opioid. Tidak biasa terdapat padapenyakit kronis yang menyebabkan kelemahan.d. Hiperhidrosis GustatorikHiperhidrosis ini terjadi pada bibir, hidung, dahi, dan sternum setelahmakan makanan panas dan pedas. Hal ini bersifat fisiologi dan refleks darikelainan ini belum diketahui.Hiperhidrosis gustatorik dapat bersifat patologi seperti pada penderitakelainan-kelainan glandula parotis atau penderita tumor. Pada bayi dapatterjadi pada lutut/kaki kiri yang disebabkan oleh minum susu.

2.2.4 Manifestasi KlinisTanda dan gejala hiperhidrosis meliputi : Terlihat sering berkeringat, bahkan tergolong berlebihan, sehingga dapatterlihat melalui pakaian yang basah Abnormal yang berlebihan dan keringat mengganggu di kaki, ketiak,kepala atau wajah Tetesan keringat pada telapak tangan atau telapak kaki bersifat lebihlengket

2.2.5 Dasar Diagnosis

Diagnosis hiperhidrosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. a. AnamnesisDidapatkan keluhan penderita mengeluarkan keringat yangberlebihan, yang bisa menghambat aktivitasnya sehari-hari.Hal ini kadang dipicu oleh stress, emosi atau olah raga, tetapijuga bisa terjadi secara spontan.Pada pasien dengan curiga hipoglikemia. gejala awalnyaadalah berkeringat, badan gemetaran, lemah, lapar dan mual.Hipoglikemia juga bisa terjadi setelah makan, terutama padaorang-orang yang telah menjalani pembedahan lambung atauusus. Pada pasien demam juga dapat terjadi keringat yangberlebihan. Pada saat suhu tubuh mulai turun kembali, bisadisertai dengan keringat yang berlebihan.Untuk mengetahui penyebab dari hiperhidrosis, perludilakukan anamnesis yang lebih mendalam untuk mencaripenyebab yang mendasarinya seperti hipoglikemia,hipertiroidisme (penurunan berat badan, denyut jantung yangcepat atau tidak teratur, gelisah dan keringat yang berlebihan),tuberkulosis paru (berkeringat di malam hari), dan malaria(pada awalnya penderita menggigil, sakit kapala, mual danmuntah, ketika suhu tubuh mulai turun, akan keluar banyakkeringat).

B. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untukmenegakkan diagnosis hiperhidrosis dan menyingkirkan berbagai diagnosis banding adalah sebagai berikut ini:1. Tes fungsi tiroid, untuk menyatakan kemungkinanhipertiroidisme atau tirotoksikosis.2. Kadar glukosa darah, untuk menyatakan kemungkinanhipoglikemia.3. Pemeriksaan katekolamin urin, untuk menyatakankemungkinan pheochromocytoma.4. Kadar asam urat, untuk menyatakan kemungkinan gout.5. Tes purified protein derivative (PPD) sebagai screeninguntuk

Page 7: Hi Per Hid Rosis

tuberkulosis.6. Rontgen dada (chest radiography), untuk menyingkirkankemungkinan tuberkulosis atau penyebab neoplastik.7. Thermoregulatory sweat test, sebelum tes dilakukan kulitditaburi oleh bubuk yang dapat berubah warna jika terkenabasah. Tes ini dilakukan di ruangan dengan suhu normal dankemudian suhu dinaikkan menjadi 38 derajat C. Pada penderitahiperhidrosis bubuk tersebut dapat berubah menjadi warnaungu. 2.2.6 PenatalaksanaanPengobatan sistemik maupun topikal kurang memuaskan karenahanya bersifat sementara. Tetapi kelainan ini dapat sembuh spontan dalambeberapa tahun4.Pada hiperhidrosis sekunder, kondisi yang mendasarinya harusdiobati lebih dulu. Pasien dengan terapi hormonal untuk kanker prostat(castrasi, analog LHRH) dengan gangguan keringat dapat menjadi ringandengan pemberian anti estrogen (ciproterone acetate).13

Pada pasien dengan hiperhidrosis primer atau untuk terapisimptomatik dari keringat yang berat pada pasien dengan hiperhidrosissekunder, sebaliknya tidak dapat diobati, metode-metode berikut ini dapatditerima.Pada pasien psikiatrik dengan hiperhidrosis pengobatan yangsukses dengan simptom ini sering mengurangi kecenderungan stressemosional.- Anti respiran- Iontoforesis- Obat-obatan- Pembedahan- Metode pengobatan lain. 1. Anti respiranSelalu direkomendasikan sebagai penilaian terapi yang pertama.Agen yang paling efektif adalah alluminium chlorida (20-25%) dalamalkohol 70-90%, diberikan pada malam hari 2-3 kali/hari. Secara umum,pengobatan ini cukup pada kasus-kasus dengan hiperhidrosis yang ringansampai yang berat tetapi harus diulang secara teratur. Untuk hiperhidrosisaksila konsentrasi yang digunakan alumunium klorida 10-35%. Untukmengurangi iritasi sebaiknya memulai dengan konsentrasi yang lebihrendah. Untuk hiperhidrosis Palmaris konsentrasi alumunium klorida yangdiberikan dapat mencapai >50%.2. IontoforesisDapat dicoba bila anti respiran tidak membawa kepada hasil yangmenguntungkan. Metode ini terdiri dari penggunaan arus listrik intensitasrendah (15-18 mA), dihasilkan oleh generator DC, tapak tangan dan/atautapak kaki dicelupkan ke dalam suatu larutan elektrolit. Prosedur ini harusdiulang secara teratur, dimulai dengan 20 sesi beberapa kali/minggu,

berangsur-angsur diperpanjang interval antara pengobatan menjadi 1-2minggu. Hasilnya bervariasi : beberapa pasien, yang menderitahiperhidrosis ringan atau berat, senang dengan metode ini, beberapa adayang menganggap ini terlalu membutuhkan waktu atau tidak efisien dandapat dikatakan mahal sangat sulit untuk menggunakannya pada axilla dantidak mungkin digunakan pada hiperhidrosis difus pada wajah ataubadan/paha4.Hal ini diduga untuk memblokir sementara kelenjar keringat.Pengobatan berlangsung sekitar 15 sampai 30 menit sehari sekali dalamsatu minggu. Lontoforesis umumnya aman dan akhirnya terapipemeliharaan dapat dilakukan di rumah.3. Obat-obatanTak ada obat-obatan yang spesifik tersedia melawan keringatsebesar-besarnya psikotropik (kebanyakan sedatif) dan/obat-

Page 8: Hi Per Hid Rosis

obatantikolinergik sering dicoba tetapi selalu menunjukkan begitu banyak efeksamping sebelum suatu hasil yang nyata dapat diterima. Pada sedikit kasusyang menderita keringat yang besar-besar di badan (tapi tidak diekstremitas, suatu dosis rendah agen anti kolinergik dapat mengurangisimptom yang ringan tanpa membawa kehidupan yang tidak dapatdidukung dari efek samping (mulut kering, kesulitan akomodasi mata danlain-lain) tetapi dosis penting untuk menormalkan jumlah keringat akanjarang ditoleransi.Pengobatan sistemik yang ada mempunyai kekurangan sehinggaterdapat kesulitan didalam penyembuhan penyakit ini. Penggunaanantikolinergik seperti atropine dikombinasi dengan scopolamine, prantal,atau probanthine adalah lebih baik daripada atropine sendiri. Dosisnyatergantung pada toleransi dan respon penderita. Efek samping berupamulut kering sekali4,5.15

BAB III

Page 9: Hi Per Hid Rosis

KESIMPULAN

Hiperhidrosis adalah suatu keadaan terjadinya kelebihan produksi darikelenjar keringat. Hiperhidrosis dapat diklasifikasikan menjadi hiperhidrosisprimer yaitu tanpa penyebab yang mendasarinya dan hiperhidrosis sekunder yangterjadi karena ada keadaan ataupun penyakit yang mendasarinya. Gejala yangdapat ditimbulkan berupa terlihat sering berkeringat bahkan tergolong berlebihan,sehingga dapat terlihat melalui pakaian yang basah.Penanganan dari hiperhidrosis terdiri dari pemberian anti respiran,Iontoforesis, obat-obatan yaitu berupa obat sistemik maupun topikal, tindakanpembedahan dengan cara eksisi kelenjar keringan dan tindakan simpatektomi,adapun metode pengobatan lain yaitu dengan injeksi toksin botullinum. Adapun komplikasi yang dapat ditimbulkan apabila kondisi hiperhidrosisini terjadi terus menerus yaitu infeksi jamur, infeksi bakteri pada tubuh sampaiterjadinya gangguan social dan emosional. Penderita hiperhidrosis biasanyamemiliki keringat yang berlebihan berupa tangan basah dan bau kaki yang tidakmenyenangkan sehingga dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas danperubahan dari psikologis. 19

DAFTAR PUSTAKA1. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan KelaminEdisi Kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2008. 2. Fauci, et al. Harrison’s Principles of Internal medicine. United States ofAmerica : The McGraw-Hill Companies, Inc; 20083. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta :EGC; 20084. Hartadi. Dermatosis Non Bakterial. Semarang : Badan Penerbit Undip;19925. James, William. D., Berger, Timothy. G., Elston, Dirk. M., AndrewsDiseases Of : The Skin Clinical Dermatology. United States of America :Elsevier Saunders, Inc ; 2011 6. Marieb EN, Hoehn K. Human Anatomy & Physiology. United States ofAmerica : Pearson Education. Inc; 20077. Sherwood L. Human physiology 7th ed. Canada : Brooks/Cole CengageLearning; 2007.8. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, et al, editor. Fitzpatrick’s Dermatologyin General Medicine. 7th ed. USA: McGraw-Hill Companies; 2008

Page 10: Hi Per Hid Rosis