Hi Per Tens Iiiiii

17
HIPERTENSI

description

presentasi

Transcript of Hi Per Tens Iiiiii

  • HIPERTENSI

  • DEFINISIDarah tinggi adalah penyakit yang ditunjukkan oleh tekanan darah seseorang yaitu sistolik di atas 140 mm Hg dan diastolik di atas 90 mm Hg. Dari pengertian di atas diketahui bahwa darah tinggi didefinisikan berdasarkan ukuran dan bersifat generalisasi. Selain itu definisi ini juga bersifat umum sehingga belum mencakup usia, berat badan, pola hidup, lingkungan dan faktor genetis.

  • KRITERIA PENYAKIT HIPERTENSI MENURUT THE JOINT NATIONAL COMMITTEE V (JNC-V) DARI USA TAHUN 1993 SEBAGAI BERIKUT :

  • MEKANISME HIPERTENSI

    - melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I olehangiotensin I converting enzyme (ACE). (Angiotensin adalah sebuah dipsogen dan hormon oligopeptida di dalam serum darah yang menyebabkan pembuluh darah mengkerut hingga menyebabkankenaikan tekanan darah.

    - Angiotensin merupakan stimulan/perangsang bagi sekresi/keluarnya aldosteron dari adrenal korteks, dan merupakan bagian dari sistem RAA (renin-angiotensin-aldosteron).

    - Prekursor angiotensin adalah angiotensinogen yang disekresi oleh hati, yang akan berubah menjadi angiotensin I dan oleh enzim "Angiotensin Convertizing Enzim" akan diubah menjadi Angiotensi II)Enzim "Angiotensin Convertizing Enzim" (ACE) memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah.

    - Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati.

    - Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I.Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II.

    - Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.Aksi pertama adalah :- meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus.

    - ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas atau kepekatan dan volume urin/air seni.

    - Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya.

    - Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler.

    - Akibatnya, volume darah meningkat yang pada akhimya akan meningkatkan tekanan darah.Aksi kedua adalah :- menstimulasi/merangsang sekresi/keluarnya hormon aldosteron (hormon yang dikeluarkan oleh korteks adrenal/ginjal yang mempengaruhi tekanan darah dan keseimbangan garam) dari korteks adrenal ( lapisan luar dari kelenjar adrenal/ginjal yang menghasilkan hormon steroid, di antaranya kortisol glukokortikoid dan hormon-hormon seks).

    - Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal.

    - Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler ( cairan diluar sel), aldosteron akan mengurangi ekskresi/keluarnya NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya (proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan) dari tubulus ginjal.

    - Naiknya konsentrasi NaCl (garam) akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.*

  • OBAT ANTIHIPERTENSIBENDROFLUMETIAZID

    Golongan diuretik tiazid

    MEKANISME :

  • TANAMAN HERBAL ANTIHIPERTENSI

  • KLASIFIKASI BELIMBING WULUHKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: GeranialesFamili: Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)Genus: AverrhoaSpesies: Averrhoa bilimbi L

  • UJI HIPERTENSIAda beberapa cara uji hipertensi yang dikenal salah satunya adalah metode berdarah pada hewan uji menurut Gilman et al., (1992), Djatmiko et al., (2001) yang menggunakan kucing sebagai hewan uji. Hal ini dikarenakan tekanan darah kucing dapat dikatakan menyerupai tekanan darah pada manusia. Uji aktivitas antihipertensi menggunakan modifikasi metode Gilman et al., (1992) dan Djatmiko et al.,(2001) dengan hewan uji kucing dilakukan di Fakultas Kedokteran Hewan, IPB.

  • INJEKSI LARUTAN UJIGAMBAR 1 :

  • Hewan uji di buat hipertensi dalam keadaan teranestesi, tujuannya untuk memberikan rangsangan pada system kardiovaskuler dengan pemberian suntikan epinephrine 0,2 ml (Djatmiko et al., 2001). Akibat penyuntikan epinephrine maka tekanan darah hewan uji meningkat menjadi 177 mmHg (tekanan darah normal adalah 120 mmHg). Rangsangan pada sistem kardiovaskuler dengan epinephrine ini dilakukan sebelum penyuntikan larutan uji.

  • PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH KUCINGGambar 2 :

  • STRUKTUR KIMIA BELIMBING WULUH

  • SELEDRI

    Taksonomi seledri (Najib, 2009)Kingdom : Plantae (tumbuhan)Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Subdivisio : Angiospermae Classis : Dicotyledonae (Berkeping dua)Subclassis : DialipetalaeOrdo: Umbelliferae/ApialesFamilia : Apiaceae/UmbelliferaeGenus : ApiumSpecies : Apium graveolens L.

  • APIGENINVASODILASATOR

    penghambatan kontraksi yang disebabkan oleh pelepasan kalsium (mekanisme kerja seperti kalsium antagonis). Antagonis kalsium bekerja dengan menurunkan tekanan darah dengan memblokade masuknya kalsium ke dalam darah. Jika kalsium memasuki sel otot, maka akan berkontraksi. Dengan menghambat kontraksi otot yang melingkari pembuluh darah, pembuluh darah akan melebar sehingga darah mengalir dengan lancar dan tekanan darah akan menurun

  • PEGAGANKLASIFIKASI :Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: ApialesFamili: ApiaceaeGenus: CentellaSpesies: Centella asiatica (L.)

  • MEKANISME ANTIHIPERTENSI PEGAGANPegagan (Centella asiatica (L.) Urban) mengandung ion kalium dan flavonoid

    yaitu : kemferol, kuersetin (Rao & Sashadri, 1989), yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Ion kalium menghambat sekresi renin sehingga menghambat pembentukan angiotensinogen akibatnya terjadi vasodilatasi dan menurunkan resistensi perifer sehingga tekanan darah menurun (Oates & Brown, 2001).

    - melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I olehangiotensin I converting enzyme (ACE). (Angiotensin adalah sebuah dipsogen dan hormon oligopeptida di dalam serum darah yang menyebabkan pembuluh darah mengkerut hingga menyebabkankenaikan tekanan darah.

    - Angiotensin merupakan stimulan/perangsang bagi sekresi/keluarnya aldosteron dari adrenal korteks, dan merupakan bagian dari sistem RAA (renin-angiotensin-aldosteron).

    - Prekursor angiotensin adalah angiotensinogen yang disekresi oleh hati, yang akan berubah menjadi angiotensin I dan oleh enzim "Angiotensin Convertizing Enzim" akan diubah menjadi Angiotensi II)Enzim "Angiotensin Convertizing Enzim" (ACE) memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah.

    - Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati.

    - Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I.Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II.

    - Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.Aksi pertama adalah :- meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus.

    - ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas atau kepekatan dan volume urin/air seni.

    - Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya.

    - Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler.

    - Akibatnya, volume darah meningkat yang pada akhimya akan meningkatkan tekanan darah.Aksi kedua adalah :- menstimulasi/merangsang sekresi/keluarnya hormon aldosteron (hormon yang dikeluarkan oleh korteks adrenal/ginjal yang mempengaruhi tekanan darah dan keseimbangan garam) dari korteks adrenal ( lapisan luar dari kelenjar adrenal/ginjal yang menghasilkan hormon steroid, di antaranya kortisol glukokortikoid dan hormon-hormon seks).

    - Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal.

    - Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler ( cairan diluar sel), aldosteron akan mengurangi ekskresi/keluarnya NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya (proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan) dari tubulus ginjal.

    - Naiknya konsentrasi NaCl (garam) akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.*