HERPES+ZOSTER.pdf

5
HERPES ZOSTER DEFINISI Herpes zoster adalah radang kulit akut dan setempat, terutama terjadi pada orang tua yang khas ditandai adanya nyeri radikuler unilateral serta timbulnya lesi vesikuler yang berkelompok diatas kulit yang eritema yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal aupun ganglion serabut saraf sensorik dari nervus kranialis. Infeksi ini merupakan reaktivasi virus varisela-zoster dari infeksi endogen yang telah menetap dalam bentuk laten setelah infeksi primer oleh virus. ETIOLOGI Herpes zoster disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV). Dan reaktivitasi virus varisela zoster oleh karena menurunnya sistem imun, trauma lokal, radioterapi, keganasan, HIV, dll. PATOGENESIS Selama terjadinya infeksi varisela, VZV meninggalkan lesi di kulit dan permukaan mukosa ke ujung serabut saraf sensorik. Kemudian secara sentripetal virus ini dibawa melalui serabut saraf sensorik tersebut menuju ke ganglion saraf sensorik. Dalam ganglion ini, virus memasuki masa laten dan disini tidak infeksius dan tidak mengadakan multiplikasi lagi, namun tidak berarti ia kehilangan daya infeksinya. Bila daya tahan tubuh penderita mengalami penurunan, akan terjadi reaktivitasi virus. Virus mengalami multiplikasi dan menyebar di dalam ganglion. Ini menyebabkan nekrosis pada saraf serta terjadi inflamasi yang berat, dan biasanya disertai neuralgia yg hebat. VZV yang infeksius ini mengikuti serabut saraf sensoris, sehingga terjadi neuritis. Neuritis ini berakhir pada ujung serabut saraf sensorik di kulit dengan gambaran erupsi kulit yang khas untuk erupsi herpes zoster. atau VZV dorman pd ganglion post. med. spinalis/intrakranial reaktivasi VZV turun melalui akson saraf perifer sampai di kulit (sel epitel yg disarafi) replikasi & multiplikasi terbentuk lesi yg khas sesuai dermatom. GEJALA KLINIS Daerah yang paling sering terkena infeksi adalah daerah torakal, kemudian daerah mata, lumbosakral, servikal, fasial walaupun daerah-daerah lain tidak jarang. Sebelum timbul gejala kulit terdapat gejala prodormal baik sistemik (demam, pusing, malaise), maupun gejala prodormal lokal (nyeri otot-tulang, gatal, pegal, dan sebagainya). Selain itu pada klit tersa panas/terbakar/nyeri.Setelah itu timbul eritema yang dalam waktu singkat (kira2 12 sampai 24 jam) menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit yang eritematosa dan edema. Vesikel ini berisi cairan yang jernih, kemudian menjadi keruh (berwarna abu-abu), dapat menjadi pustul dan krusta (seminggu sampai 10 hari lesi

Transcript of HERPES+ZOSTER.pdf

HERPES ZOSTER DEFINISI Herpes zosteradalahradangkulitakutdansetempat,terutamaterjadipadaorangtuayang khasditandaiadanyanyeriradikulerunilateralsertatimbulnyalesivesikuleryang berkelompok diatas kulit yang eritema yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut sarafspinalaupunganglionserabutsarafsensorikdarinervuskranialis.Infeksiini merupakanreaktivasi virus varisela-zosterdariinfeksiendogenyangtelahmenetapdalam bentuk laten setelah infeksi primer oleh virus.ETIOLOGI HerpeszosterdisebabkanolehVaricellaZosterVirus(VZV).Danreaktivitasivirusvarisela zoster oleh karena menurunnya sistem imun, trauma lokal, radioterapi, keganasan, HIV, dll. PATOGENESIS Selama terjadinya infeksi varisela, VZV meninggalkan lesi di kulit dan permukaan mukosa ke ujungserabutsarafsensorik.Kemudiansecarasentripetalvirusinidibawamelaluiserabut sarafsensoriktersebutmenujukeganglionsarafsensorik.Dalamganglionini,virus memasukimasalatendandisinitidakinfeksiusdantidakmengadakanmultiplikasilagi, namun tidak berarti ia kehilangan daya infeksinya. Bila daya tahan tubuh penderita mengalami penurunan, akan terjadi reaktivitasi virus. Virus mengalamimultiplikasidanmenyebardidalamganglion.Inimenyebabkannekrosispada saraf serta terjadi inflamasi yang berat, dan biasanya disertai neuralgia yg hebat. VZV yang infeksius ini mengikuti serabut saraf sensoris, sehingga terjadineuritis. Neuritis ini berakhir padaujungserabutsarafsensorikdikulitdengangambaranerupsi kulit yang khas untuk erupsi herpes zoster. atau VZV dorman pd ganglion post. med. spinalis/intrakranial reaktivasi VZV turun melalui aksonsarafperifersampaidikulit(selepitelygdisarafi)replikasi&multiplikasi terbentuk lesi yg khas sesuai dermatom. GEJALA KLINIS Daerahyangpalingseringterkenainfeksiadalahdaerah torakal, kemudian daerah mata, lumbosakral,servikal, fasial walaupun daerah-daerah lain tidak jarang. Sebelumtimbulgejalakulitterdapatgejalaprodormalbaiksistemik(demam,pusing, malaise), maupun gejala prodormal lokal (nyeri otot-tulang, gatal, pegal, dan sebagainya). Selain itu pada klit tersa panas/terbakar/nyeri.Setelah itu timbul eritema yang dalam waktu singkat (kira2 12 sampai 24 jam) menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit yang eritematosadanedema.Vesikeliniberisicairanyangjernih,kemudianmenjadikeruh (berwarnaabu-abu),dapatmenjadipustuldankrusta(seminggusampai10harilesi mengering menjadi krusta). Dapat pula timbul infeksi sekunder sehingga menimbulkan ulkus dengan penyembuhan berupa sikatriks.Masa tunasnya 7-12 hari. Masa aktif penyakit ini berupa lesi-lesi baru yang tetap timbul berlangsungkira2seminggusedangkanmasaresolusiberlangsungkirakira1-2 minggu.Disampinggejalakulitdapatjugadijumpaipembesarankelanjargetahbening regional. Lokalisasi penyakit ini adalah unilateral dan bersifat dermatomal sesuai dengan tempat persarafan. Pada susunan saraf tepi jarang timbul kelainan motorik, tetapi pada susunan saraf pusat kelainan ini lbih sering karena struktur ganglion kranialis memunkinkan hal tersebut.

Herpes zoster (shingles) on the back Development of the shingles rash Day 1Day 2Day 5Day 6 Menurut daerah penyerangannya dikenal: Herpes zoster oftalmika: menyerang dahi dan sekitar mata. Herpes zoster servikalis: menyerang pundak dan lengan. Herpes zoster torakalis: menyerang dada dan perut. Herpes zoster lumbalis: menyerang bokong dan paha. Herpes zoster sakralis: menyerang sekitar anus dan genitalia. Herpes zoster otikum: menyerang telinga. Bentuk-bentuk lain dari herpes zoster: Herpes zoster abortif artinya penyakit ini berlangsung dalam waktu yang singkat dan kelainan kulitnya hanya berupa beberapa vesikel dan eritem. Herpeszostergeneralisatakelainankulitnyaunilateraldansegmentalditambah kelainan kulit yang menyebar secara generalisata berupa vesikelyang solitar dan ada umbilikasi.Kasusiniterutamaterjadipadaorangtuaataupadaorangyangkondisi fisiknya sangat lemah, misalnya pada penderita limfoma malignum.Herpeszosterhemoragikaadalahvesikulavesikulanyatampakbewarnamerah kehitaman karena berisi darah. KOMPLIKASIGangguanpadanervusfasialisdanotikusdapatmenimbulkanSindromRamsay-Hunt dengangejalaparalisisotot-totmuka(Bellspalsy),tinitus,vertigo,gangguanpendengaran, nistagmus dan nausea. Neuralgiapascaherpetikadalahrasanyeriyangtimbulpadadaerahbekaspenyembuhan lebih dari sebulan setelah penyakitnya sembuh. Nyeri ini dapat berlangsung sampai beberapa bulansampabertahundengangradasinyeriyangbervariasidalamkehidupanseharihari. Kecendrunganinidapatdijumpaipadaorangyangmendapatherpeszosterdiatasusia40 tahun. Pada herpes zoster oftalmikus dapat terjadi berbagai komplikasi diantaranya ptosis paralitik, keratitis, skeleritis, uveitis, korioretinitis dan neuritis optik. Paralis motorikdapatterjadiakibatpenjalaranvirussecaraperkontinuitatumdariganglion sensorik ke sistem saraf yang berdekatan tetapi umumnya sembuh spontan. Infeksi juga dapat menjalar ke alat dalam, misalnya paru, hepar, dan otak. PEMERIKSAAN LAB Secaralaboratorik,pemeriksaansediaanapussecaraTzanckmembantumenegakkan diagnosisdenganmenemukanseldatiaberintibanyak,demikianpulapemeriksaancairan vesikula atau material biopsi dengan mikroskop elektron serta tes serologik. DIAGNOSA BANDING Dapatdibandingkandenganherpes simpleks, varisela, dan impetigo vesikulobulosa.Dmna vesikulobulosa lebih sering pada anak anak. Dengan gambaran vesikel dan bula yang cepat pecah dan menjadi krusta. PENGOBATAN Terapi sistemik hanya bersifat simptomatik, misalnya pemberian analgetik untuk mengurangi neuralgia.Dapatpuladitambahkanneurotropik:vitaminB1,B6danB12.Antibiotika diberikan bila ada infeksi sekunder. Penderita tanpa gangguan imunologisUsia < 50 tahun-Umumnya ringan dan sembuh spontan-Cukup simtomatik analgetik-Lesi luas: Asiklovir 5 x 800 mg/hr (7 hari) (efektif < 72 jam muncul erupsi kulit) Valasiklovir 3 x 1000 mg/hr Famsiklovir 3 x 250 mg/hr Usia > 50 tahun-Penyakit sering berat-Terapi simtomatikAsiklovir 5 x 800 mg/hr (7-10 hari)atau Valasiklovir/FamsiklovirLesi luas : Asiklovir i.v 3 x 10 mg/kgBB/hr (5 hari) Penderita dengan gangguan imunologis -Tanpa melihat usia: Asiklovir 7,5-10 mg/kgBB setiap 8 jam (7 hari) -Penderita AIDS:Sering resistensi virus Foskarnet i.v 60 mg/kgBB setiap 8 jam (14-21 hari) -HZ oftalmikusAsiklovir sistemik 10 hari-HZ dengan kehamilanTidak diberikan Asiklovir kecuali HZ oftalmikus/Syndr.Ramsay Hunt Pengobatan topikal bergantung pada stadiumnya. Jika masih stadium vesikel diberikan bedak dengan tujuan protektif untuk mencegah pecahnya vesikel agar tidak terjadi infeksi sekunder. Bila erosif diberikan kompres terbuka. Kalo terjadi ulserasi diberikan salap antibiotika. Pemberiansecaraoralprednison30mgperhariatautriamsinolon48mgsehariakan memperpendek masa neuralgia pasca herpetika,terutamapadaorangtuadanseyogyanya sudahdiberikansejakawaltimbulnyaerupsi.Carbamazepineadalahdrugofchoiceuntuk neuralgia pasca herpetik. Dimana efek sampingnya adalah dpt menyebabkan Steven J ohnson Syndrome. PENCEGAHAN Sampai saat ini belum didapatkan pencegahannya. PROGNOSIS Umumnyabaik,padaherpeszosteroftalmikusprognosisbergantungpadatindakan perawatan secara dini.