Herpes Zoester

9

description

herpes

Transcript of Herpes Zoester

Page 1: Herpes Zoester
Page 2: Herpes Zoester
Page 3: Herpes Zoester
Page 4: Herpes Zoester

1. Definisi

Herpes zoester (shingles, cacar monyet) merupakan

kelainan inflamatorik viral dimana virus penyebabnya

menimbulkan erupsi vesicular disepanjang distribusi

saraf sensorik dari satu atau lebih ganglion posterior.

(Arif Muttaqin, 2010)

2. Etiologi

Herpes zoester disebabkan oleh infeksi virus varisela

zoester (VVZ) dan tergolong virus berinti DNA.

Page 5: Herpes Zoester

PATOFLOW

Page 6: Herpes Zoester

3. Manifestasi klinis

Gejala prodromal herpes zoster biasanya berupa

rasa sakit dan parestesi pada dermatom yang

terkena.

Gejala konstitusi, seperti sakit kepala, malaise, dan

demam, terjadi pada 5% penderita (terutama pada

anak-anak) dan timbul 1-2 hari sebelum terjadi

erupsi.

Gambaran yang paling khas pada herpes zoster

adalah erupsi yang lokalisata dan unilateral.

Page 7: Herpes Zoester

4. Komplikasi Neuralgia pasca herpatika

Neuralgia paska herpetik adalah rasa nyeri yang timbul pada daerah bekas penyembuhan. Neuralgia ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan sampai beberapa tahun.

Infeksi SekunderPada penderita tanpa disertai defisiensi imunitas biasanya tanpa komplikasi. Sebaliknya pada yang disertai defisiensi imunitas, infeksi H.I.V., keganasan, atau berusia lanjut dapat disertai komplikasi.

  Kelainan pada mata

Pada herpes zoster oftatmikus, kelainan yang muncul dapat berupa: ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis, korioratinitis dan neuritis optik.

Sindrom Ramsay HuntSindrom Ramsay Hunt terjadi karena gangguan pada nervus fasialis dan optikus, sehingga memberikan gejala paralisis otot muka (paralisis Bell).

  Paralisis motorik 

Paralisis motorik dapat terjadi pada 1-5% kasus, yang terjadi akibat perjalanan virus secara kontinuitatum dari ganglion sensorik ke sistem saraf yang berdekatan.

Page 8: Herpes Zoester

5. Pemeriksaan penunjang1. Tzanck smear : mengidentifikasi virus herpes

tetapi tidak dapat membedakan herpes zoester dan herpes simpleks.

2. Kultur dari cairan vesikel dan cairan antibody : digunakan untuk membedakan diagnosis herpes virus.

3. Immunofluororescent : mengidentifikasi varisella di sel kulit.

4. Pemeriksaan histopatologik5. Pemeriksaan mikroskop electron6. Kultur virus7. Identifikasi antigen / asam nukleat VVZ8. Deteksi antibody terhadap infeksi virus

Page 9: Herpes Zoester

6. Penatalaksanaan medis Pengobatan herpes zoester local bersifat simtomatik

dengan kompres pada tempat yang terserang dan member obat penghilang rasa sakit.

Pemberian kortikosteroid sistemik dini dapat membantu mencegah timbulnya neuralgia paschaherpatika.

Pemberian asiklovir 800 mg 5 x sehari selama 10 hari dapat memepersingkat durasi infeksi herpes zoester. Obat ini meringankan nyeri, menurunkan pembentukan lesi baru, dan mempercepat waktu penyembuhan.

Famsiklovir oral (Famvir) dengan dosis 500 mg 3 x sehari selama 7 hari

Valasiklovir (Valtrex) dengan dosis 1 gr 3 x sehari selama 7 hari dapat memeperpendek durasi infeksi herpes zoester.