Herpes Zoester
-
Upload
banny-larasati -
Category
Documents
-
view
24 -
download
5
description
Transcript of Herpes Zoester
1. Definisi
Herpes zoester (shingles, cacar monyet) merupakan
kelainan inflamatorik viral dimana virus penyebabnya
menimbulkan erupsi vesicular disepanjang distribusi
saraf sensorik dari satu atau lebih ganglion posterior.
(Arif Muttaqin, 2010)
2. Etiologi
Herpes zoester disebabkan oleh infeksi virus varisela
zoester (VVZ) dan tergolong virus berinti DNA.
PATOFLOW
3. Manifestasi klinis
Gejala prodromal herpes zoster biasanya berupa
rasa sakit dan parestesi pada dermatom yang
terkena.
Gejala konstitusi, seperti sakit kepala, malaise, dan
demam, terjadi pada 5% penderita (terutama pada
anak-anak) dan timbul 1-2 hari sebelum terjadi
erupsi.
Gambaran yang paling khas pada herpes zoster
adalah erupsi yang lokalisata dan unilateral.
4. Komplikasi Neuralgia pasca herpatika
Neuralgia paska herpetik adalah rasa nyeri yang timbul pada daerah bekas penyembuhan. Neuralgia ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan sampai beberapa tahun.
Infeksi SekunderPada penderita tanpa disertai defisiensi imunitas biasanya tanpa komplikasi. Sebaliknya pada yang disertai defisiensi imunitas, infeksi H.I.V., keganasan, atau berusia lanjut dapat disertai komplikasi.
Kelainan pada mata
Pada herpes zoster oftatmikus, kelainan yang muncul dapat berupa: ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis, korioratinitis dan neuritis optik.
Sindrom Ramsay HuntSindrom Ramsay Hunt terjadi karena gangguan pada nervus fasialis dan optikus, sehingga memberikan gejala paralisis otot muka (paralisis Bell).
Paralisis motorik
Paralisis motorik dapat terjadi pada 1-5% kasus, yang terjadi akibat perjalanan virus secara kontinuitatum dari ganglion sensorik ke sistem saraf yang berdekatan.
5. Pemeriksaan penunjang1. Tzanck smear : mengidentifikasi virus herpes
tetapi tidak dapat membedakan herpes zoester dan herpes simpleks.
2. Kultur dari cairan vesikel dan cairan antibody : digunakan untuk membedakan diagnosis herpes virus.
3. Immunofluororescent : mengidentifikasi varisella di sel kulit.
4. Pemeriksaan histopatologik5. Pemeriksaan mikroskop electron6. Kultur virus7. Identifikasi antigen / asam nukleat VVZ8. Deteksi antibody terhadap infeksi virus
6. Penatalaksanaan medis Pengobatan herpes zoester local bersifat simtomatik
dengan kompres pada tempat yang terserang dan member obat penghilang rasa sakit.
Pemberian kortikosteroid sistemik dini dapat membantu mencegah timbulnya neuralgia paschaherpatika.
Pemberian asiklovir 800 mg 5 x sehari selama 10 hari dapat memepersingkat durasi infeksi herpes zoester. Obat ini meringankan nyeri, menurunkan pembentukan lesi baru, dan mempercepat waktu penyembuhan.
Famsiklovir oral (Famvir) dengan dosis 500 mg 3 x sehari selama 7 hari
Valasiklovir (Valtrex) dengan dosis 1 gr 3 x sehari selama 7 hari dapat memeperpendek durasi infeksi herpes zoester.