Herniasi Cerebri

18
HERNIASI CEREBRI

description

saraf

Transcript of Herniasi Cerebri

Page 1: Herniasi Cerebri

HERNIASI CEREBRI

Page 2: Herniasi Cerebri

HERNIASI CEREBRI

• Herniasi otak adalah kondisi medis yang berbahaya di mana adanya peningkatan tekanan intracranial yang dapat menyebabkan pergeseran jaringan otak

Page 3: Herniasi Cerebri

• Herniasi dapat disebabkan oleh sejumlah faktor yang menyebabkan efek massa dan peningkatan tekanan intracranial seperti cedera otak traumatis, stroke, maupun tumor otak.

Page 4: Herniasi Cerebri

• Herniasi otak dapat terjadi: • • Antara daerah-daerah di dalam

tengkorak, seperti yang dipisahkan oleh sebuah membran kaku yang disebut tentorium

• • Melalui pembukaan alami di dasar tengkorak yang disebut foramen magnum

• • Melalui bukaan dibuat selama operasi otak.

Page 5: Herniasi Cerebri

• Supratentorial herniasi :• 1. Uncal• 2. Central (transtentorial)• 3. Cingulate (subfalcine)• 4. Transcalvarial• • Infratentorial herniasi :• 1. Upward (upward cerebellar or upward

transtentorial)• 2. Tonsillar (downward cerebellar)

Page 6: Herniasi Cerebri

• Herniasi Uncal• Pada herniasi uncal terjadi pergeseran aspek

median lobus temporal otak melalui tentorium sehingga dengan demikian dapat menekan batang otak bagian atas

Page 7: Herniasi Cerebri

• Dilatasi pupil ipsilateral, refleks negatif (tanda paling awal, dan paling terpercaya), kelumpuhan gerak bola mata (penekanan pada N III)

• Penurunan tingkat kesadaran, depresi nafas (penekanan mesencephalon)

• Kompresi pada arteri serebral posterior ipsilateral akan mengakibatkan iskemia dari korteks visual primer ipsilateral dan defisit lapangan pandang kontralateral pada kedua mata (kontralateral hemianopia homonymous )

• respon telapak kaki ekstensi• ± “Kernohan’s notch”: kompresi pedunculus serebri (mesencephali)

karena pergeseran otak –> hemiparesi ipsilateral (biasanya mengakibatkan salah dalam penentuan letak lesi)

Page 8: Herniasi Cerebri

• Herniasi Sentral / Transtentorial• Pada herniasi sentral, diencephalon dan

bagian lobus temporal dari kedua hemisfer otak tertekan melalui celah di cerebelli tentorium

Page 9: Herniasi Cerebri

• deteriorasi mulai dari rostral ke caudal (kegagalan diencephalon sampai medulla oblongata secara berurutan)

• penurunan tingkat kesadaran (penekanan mesencephalon)

• gangguan pergerakan bola mata à gangguan gerakan ke atas (“sunset eyes“)

• perdarahan batang otak (“Duret’s” terjadi akibat robekan vasa perforantes arteri basilaris)

• diabetes insipidus (akibat penarikan tangkai hipofisis dan hypothalamus) –> tanda stadium akhir

Page 10: Herniasi Cerebri

• Pada tahap dini dari kompresi rostro-kaudal terhadap batang otak akan kita dapati (1) respirasi yang kurang teratur, yang sering mendahului respirasi jenis Cheyne-Stokes; (2) pupil kedua sisi sempit sekali; (3) kedua bola mata bergerak pelahan-lahan secara konyugat ke samping kiri dan kanan bahkan dapat bergerak juga secara divergen. Dengan memutarkan kepala, gerakan bola mata yang tidak bertujuan itu bisa dihentikan; dan (4) gejala-gejala UMN pada kedua sisi. Itulah gejala-gejala tahap diensefalon.

• Pada tahap kompresi rostro-kaudal berikutnya (1) kesadaran menurun sampai derajat yang paling rendah; (2) suhu badan mulai meningkat dan cenderung untuk melonjak terus; (3) respirasi menjadi cepat dan mendengkur, (4) pupil yang tadinya sempit berangsur-angsur menjadi lebar dan tidak bereaksi lagi terhadap sinar cahaya. Itulah manifestasi tahap mesensefalon. Tahap selanjutnya ialah tahap pontin, dimana hiperventilasi berselingan dengan apnoe dan rigiditas deserebrasi akan dijumpai. Tahap terminalnya dinamakan tahap medula oblongata. Pernafasan mienjadi lambat namun dalam dan tidak teratur. Nadi menjadi lambat pula atau justru menjadi cepat lagi dan tekanan darah menurun secara progresif.

Page 11: Herniasi Cerebri

• Herniasi Cingulata ( Subfalcine )• Pada herniasi cingulata atau subfalcine, bagian

terdalam dari lobus frontalis terjepit pada bagian bawah dari falx serebri

Page 12: Herniasi Cerebri

• Present clinically as headache and as the herniation progresses, contralateral leg weakness

• Biasanya asymptomatic, lakukan observasi baik secara patologis atau radiologis

• Waspadai terjadinya herniasi transtentorial, yang akan beresiko menekan arteri serebri anterior

Page 13: Herniasi Cerebri

• Herniasi Transcalvarial• Pada herniasi transcalvarial, otak tergeser

melalui fraktur atau adanya pembedahan di dalam tengkorak atau juga biasa disebut herniasi eksternal. Jenis herniasi ini mungkin terjadi selama kraniotomi

Page 14: Herniasi Cerebri

• Herniasi ke atas (Upward)• Definisi: vermis cerebelli herniasi melalui

incisura tentorii, dan menekan mesencephalon

Page 15: Herniasi Cerebri

• Gambaran klinis:– Kompresi arteri cerebelli superior –> infark

cerebelli– Kompresi aqueductus cerebri (mesencephali) –

> hydrocephalus

Page 16: Herniasi Cerebri

• Herniasi Tonsil (“Coning”)• Definisi: tonsil cerebelli herniasi melalui

foramen magnum (disebut juga herniasi foramen magnum)

Page 17: Herniasi Cerebri

• Peningkatan tekanan pada batang otak bisa mengakibatkan disfungsi pada pusat di otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan fungsi pernafasan dan jantung

Page 18: Herniasi Cerebri

• Elevasi kepala di tempat tidur (15-30 derajat, atau 30-45 derajat –> guna meningkatkan aliran keluar vena dari intrakranial

• Cegah hipotensi dengan cairan, Normal saline (0.9%) dengan kecepatan 80–100 cc/jam (hindari cairan hipotonis)

• Intubasi (jika memungkinkan) dan lakukan ventilasi sehingga terjadi normocarbia (PC02 35-40 mmHg) atau kalau bisa PCO2 = 28–32 mm Hg –> cegah vasodilatasi serebri– (cat: jika kadar CO2 lebih besar dari 45 mm Hg, maka akan timbulcerebral vasodilation.)

• Berikan oxygen prn untuk mempertahankan p02 >60 mmHg –> mencegahhypoxic brain injury• Berikan Mannitol 20% 1–1.5 g/kg melalui infus IV secara cepat, pertahankan Tekanan Darah >90 mmHg• Pasang Foley catheter• Segera konsul ke bedah saraf• Hal lain yang bisa dilakukan• Sedasi (“ringan” misal dengan codeine hingga “berat” misal dengan fentanyl/MgS04 ± muscle relaksan

dengan vecuronium –> dapat mengurangi tonus simpatis dan hipertensi akibat kontraksi otot)• Kortikosteroid

– Mengurangi edema, setelah beberapa hari, disekitar tumor otak, abses, darah– Pemberian kortikosteroid pada kasus cedera kepala dan stroke belum dapat dibuktikan menguntungkan secara

klinis.