Hepatitis d & e

6
HEPATITIS D Virus hepatitis D ditransmisikan dengan bantuan virus hepatitis B. ditransmisikan melalui penggunaan obat-obatan intravena dengan jarum yang tidak steril. Pada orang normal infeksi hepatitis D tidak dapat ditransmisikan, kecuali sebelumnya telah terinfeksi hepatitis B. Gejala Klinis dan Penunjang Infeksi hepatitis D yang merupakan koinfeksi dari infeksi hepatitis B mempunyai gejala klinis yang serupa dengan infeksi hepatitis B. koinfeksi akut dapat menunjukan gejala bifasik dengan dua puncak peningkatan ALT yang terpisah selama beberapa minggu. Pada pasien akan terjadi peningkatan konsentrasi antibody IgG terhadap HDAg (anti-HD). Respon antibody dapat berkurang pada pasien imunokompromais, terutama pasien dengan HIV. Deteksi HDAg intrahepatic merupakan standar awal untuk diagnosis infeksi virus hepatitis D aktif. Namun sensitivitasnya terbatas,hanya sekitar 50 % dan tidak terdeteksi pada fibrosis hati lanjut.

description

Hepatitis

Transcript of Hepatitis d & e

HEPATITIS DVirus hepatitis D ditransmisikan dengan bantuan virus hepatitis B. ditransmisikan melaluipenggunaan obat-obatan intravena dengan jarum yang tidak steril. Pada orang normal infeksihepatitis D tidak dapat ditransmisikan, kecuali sebelumnya telah terinfeksi hepatitis B.Gejala Klinis dan PenunjangInfeksi hepatitis D yang merupakan koinfeksi dari infeksi hepatitis B mempunyai gejalaklinis yang serupa dengan infeksi hepatitis B. koinfeksi akut dapat menunjukan gejala bifasikdengan dua puncak peningkatan !" yang terpisah selama beberapa minggu.Padapasienakanterjadi peningkatankonsentrasi antibodyIg#terhadap$Dg%anti-$D&.'espon antibody dapat berkurang pada pasien imunokompromais, terutama pasien dengan$IV.Deteksi $Dg intrahepatic merupakan standar a(al untuk diagnosis infeksi virus hepatitisD aktif. )amun sensitivitasnya terbatas,hanya sekitar *+ , dan tidak terdeteksi pada fibrosishati lanjut. Pemeriksaan paling sensitive menggunakan P-' dengan mendeteksi $DV-').Pemeriksaanreal timeP-'kuantitatifdigunakanuntukpasienyangmenjalani terapi, denganadanyapenurunankadar $DV-')selamaa(al terapi dapat memprediksi responterhadapterapi interferon.Bilapemeriksaan$DV-')sulit dilakukan, dapat dilakukanpemeriksaanIg.anti-$DV untukpemantauaninfeksi.ntibositersebutmeningkat dengantitertinggibertsamaandengan anti-$D delama infeksi hepatitis akut/ kemudian menurun dalam beberapa minggu padapasienyangmengalami perbaikaninfeksi, sementaraantibodyig#bertahanselamabeberapa(aktu. ig. anti-$DV tetap berada pada titer tinggi bersama anti dengan antibody Ig# padapasien hepatitis D yang progresif menjadi infeksi kronik.Tata LaksanaPada infeksi virus hepatitis D tidak terdapat fungsi en0imatik spesifik pada virus yangmenjaditargetterapi.Pemberian famciclovir, lamivudine,adefovir dan ribavirinbaik berupamonoterapi atau kombinasi dengan interferon tidak memberikan perbaikan klinis maupunvirologis.HEPATITIS EInfeksi virus hepatitis 1dapat ditularkanmelalui 2jalur tranmisi, yaitumelalui air,melalui makanan %konsumsi daging mentah atau kurang matang dari he(an terinfeksi&, melalaidarah dan transmisi vertical dari ibu ke janin.Gambaran Klinis dan Penunjang#ambaran yang paling sering dijumpai adalah ikterik, yang terdiri dari dua fase, yaitufase prodromal dan fase preikterik dan fase ikterik. 3ase prodromal berlangsung selama 4-2 hari, yang mempunyai gejala flu-like symptoms,yangterdiri dari demam, menggigil, nyeri abdomen, anoreksia, mual, muntah, diare,arthralgia, asthenia dan ruam urtikaria. #ejala ini diikuti oleh icterus selama beberapahari. 3ase icterus biasanya dimualai dengan urin yang ber(arna coklat seperti the, yang dapatdisertai pruritusatau(arnafesesyangmenjadi pucat. Padaonset terjadinyaicterus,demamdangejalalainnyaberkurang, bahkandapat sembuhsempurna, kecuali gejalagastrointestinal.Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya icterus, hepatomegaly ringan dan pada 5*,ditermukansplenomegaly. Penemuanklasikpadainfeksi hepatitis virus 1akut adalahpeningkatan bilirubin serum %terutama bilirubin terkonjugasi&, peningkatan transaminase yagsangat tinggi, peningkatangamaglutamyltransferasesertapeningkatanringandari serumalkaline fosfatase. Peningkatan !" biasanya mendahului onset gejala %6 4+ hari sebelumgejala& dan mencapai puncaknya pada akhir minggu pertama, bersamaan dengan a(al onsetfase ikterik. 7aat penyakit mereda, kadar !" menurun signifikan, diikuti adar penurunanbilirubin serum, yang biasanya mencapai normal dalam 8 minggu.$V1-') dapat dideteksi pada feses samai 4+ hari setelah onset gejala pada fase icterus.$1V-') dapat diteksi pada serum selama fase pre-ikterus dan sebelum deteksi virus padafeses, tetapi kadar virus dapat tidak terdeteksi setelah kadar transaminase serum pada kadartertiggi.Ig. anti $1V terdeteksi sesaat sebelum kadar !" mencapai puncak kadar antibodytertinggi terjadi hampir bersamaan saat !" mencapai puncak dan setelah itu turun secaracepat. Ig# anti-$1V terdeteksi tidak lama setelah Ig. anti-$1V terdeteksi. Peningkatantiter Ig#-$1V meningkat selama fase akut dan konvalesens dan bertahan selama satu tahun.Durasi respon Ig# anti-$1V tidak diketahui, tetapi titer yang tinggi dapat terdeteksi sampai42 tahun setelah infeksiakut.Patologi yang ditemukan pada infeksi virus hepatitis 1 dapat berupa hepatitis akut yangtipikal dan varian kolestasis.Pada varian kolestasis, gambaran utama yang ditemukan adalahstasis empedu di kanalikuli, transformasi hepatosit menjadi seperti kelenjar dan proliferasiekstensif duktus billier yangkecil. 7el kuuppfer yangmengandunggranulalipofuscinbanyak ditemuakn.7aluran portal akan melebar.Pada tipe non kolestasis, gambaran yang dijumpai adalah nekrosis hepatosit fokal,hepatosit yang membesar 9balloning, hepatosit yang mengalami degenerasi asidofilik danpembentukan badan asidofilik. #ambaran morfologi yang penting adalah area intralobularpada hepatosit yang mengalami nekrosis dengan akumulasi makrofag dan sel kuppfer yangprominen, serta ditemukan limfosit.Tata Laksana"ata laksana sama seperti hepatitis virus lainnya, diberikan terapi suportif dansimptomatik.