SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal rio...

download SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal rio 065111279.pdf · Secara alamiah pengidap penyakit hepatitis A atau B ... dalam menentukan diagnosa

If you can't read please download the document

Transcript of SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal rio...

  • 1

    SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN METODE

    PENALARAN FUZZY TSUKAMOTO

    Rio Ronny Bariqi Batubara, Tjut Awaliyah Z1), Dian Kartika Utami2)

    Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA-UNPAK

    Jl.Pakuan PO BOX 452, Bogor

    Telp/Fax (0251) 8375547

    Email: [email protected]

    ABSTRAK

    Sistem diagnosis virus hepatitis pada manusia sering dilakukan melalui

    ahli/dokter dan seiring perkembangan teknologi maka para ahli tertarik untuk lebih

    mengembangkan komputer agar dapat membantu manusia, salah satunya sistem pakar

    mengenai penyakit hepatitis. Pada metode fuzzy tsukamoto, setiap aturan di

    representasikan menggunakan himpunan-himpunan fuzzy,dengan fungsi keanggotaan

    yang monoton. Untuk menentukan nilai output crisp/hasil yang tegas (Z) dicari dengan

    cara mengubah input (berupa himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-

    aturan fuzzy) menjadi suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Cara ini

    disebut dengan metode defuzzifikasi (penegasan). Metode defuzzifikasi yang

    digunakan dalam metode tsukamoto adalah metode defuzzifikasi rata-rata terpusat

    (Center Average Defuzzyfier).

    Kata Kunci : Sistem Pakar, Fuzzy Tsukamoto, Hepatitis

    PENDAHULUAN

    Hepatitis merupakan penyakit

    pada peradangan hati. Secara alamiah

    pengidap penyakit hepatitis A atau B

    lama kelamaan akan mengidap penyakit

    hepatitis C, karena hatinya terus

    mengalami terus mengalami sirosis

    (pengerasan) akibat efek penyakit

    hepatitis A atau B sebelumnya. Dapat di

    katakan penyakit hepatitis C ini

    memiliki progresi ke arah kerusakan ha

    hati lebih cepat dan lebih berat di

    bandingkan penderita hepatitis A atau

    B. Infeksi Virus Hepatis C (HVC) juga

    dapat di sebut sebagai infeksi

    terselubung (silent infection) karena

    infeksi dini HVC bisa saja tidak

    bergejala atau bergejala ringan atau

    tidak khas sehingga umumnya sering

    terabaikan..

    (Wakuyo,S.dkk., 2011).

    Banyaknya orang yang tidak

    terdiagnosis ini akan memiliki dampak

    yang serius karena mereka akan dapat

    menjadi carries (pembawa virus) dan

    menularkan nya kepada orang lain tanpa

    sadar. Dan yang lebih meprihatinkan,

    karena gejalanya yang samar, jika telah

    tertular maka penderita hepatitis C

    seakan tetap merasa sehat sampai

    terdapat pada gangguan hati seperti

    sirosis (pengerasan hati) yang biasanya

  • 2

    sudah berada pada tahap lanjut.

    Kurangnya pengetahuan masyarakat

    akan bahaya nya virus hepatitis C ini

    dapat memicu semakin tingginya angka

    pengidap penyakit Hepatitis ini.

    (Ardi pujiyanta, 2012)

    Penelitian ini ditujukan untuk

    menyelesaikan permasalahan tersebut,

    yaitu dengan membuat sistem cerdas

    yang mampu mendeteksi penyakit

    hepatitis pada manusia menggunakan

    fuzzy tsukamoto. Dengan fuzzy

    tsukamoto dapat menentukan adanya

    tinggi dan rendah kadar darah dari

    sgot,sgpt dan gamma-gt ada

    berdasarkan data yang ada. Sumber

    pengambilanya berasal dari jumlah

    penyakit hepatitis. Maka parameter-

    parameter tersebut dapat diketahui

    penyakit jenis apa yang di derita oleh

    pengidap penyakit tersebut.uah sistem

    tersebut luas.

    Sebagai solusinya, teknologi

    dapat membantu dalam pemecahan

    masalah yang ada sedini mungkin, dan

    penulis tertarik untuk membuat sistem

    pakar yang berjudul Sistem Pakar

    Mendiagnosis Penyakit Hepatitis

    Menggunakan Metode Penalaran Fuzzy

    Tsukamoto. Dan di harapkan dari

    membuat sistem pakar ini dapat

    membantu orang awam, para dokter dan

    juga paramedis dapat mendeteksi

    dengan secara akurat dari hasil

    laboratorium penderita penyakit

    hepatitis ini dan pembuatan sistem

    pakar ini akan di rancang menggunakan

    bahasa pemerograman Microsoft Visual

    Studio Express 2013 dan untuk database

    menggunakan Microsoft Acces 2013

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Sistem Pakar

    Sistem pakar adalah suatu sistem

    yang dirancang didepan komputer

    dengan cara meniru proses-proses

    pemikiran yang digunakan oleh seorang

    pakar untuk menyelesaikan masalah

    masalah tertentu yang biasanya

    memerlukan keahlian seorang pakar.

    (Turban, 1995)

    2. Hepatitis A

    Hepatitis A (HAV: Hepatitis

    infeksi) disebabkan kontaminasi fecal

    oral, yang umumnya melalui air dan

    makanan yang terkontaminasi. Agen

    pembawa sangat menular sebelum

    kemunculan tanda dan gejala,

    khususnya penyakit kuning. Pemberian

    intramucular immuneglobin (gamma

    globin) pada individu yang terserang

    dapat menurunkan keparahan dari

    sakitnya individu yang pindah ke daerah

    beresiko tinggi harus di imunisasi , HAV

    dikaitkan dengan immunitas permanen

    setelah penyakit.

    (Charlene J. Reeves, 2001)

    3. Hepatitis B

    Hepatitis B (HBV: serum

    hepatitis). Disebabkan melalui suntikan

    percutan eous oleh pertocaneous

    inoculation yang disebabkan

    instrument atau jarum yang

    terkontaminasi kontak dengan cairan

    tubuh yang terkontaminasi hepatitis B

    surface antigen (HBsAg) (misalnya,

    selama kontak seksual), dan lintas

    transmisi virus antara bayi dan ibu yang

    terjadi dalam Rahim, pada kelahiran,

    atau selama periode paska kelahiran

    orang terinfeksi mungkin pembawa

    yang tak menunjukan gejala.

    Pemerikasaan laborat mengidentifikasi

  • 3

    kan virus dengan adanya HBsAg

    (Antigen Australi). Semua unit donor

    darah harus disaring untuk mengetahui

    adanya HBsAg dan individu beresiko

    tinggi diminta tidak mendonorkan

    darah.

    (Charlene J. Reeves, 2001)

    4. Hepatitis C

    Hepatitis C (HCV; non A, non

    B) adalah infeksi terutama menyerang

    organ ini hal ini disebabkan secara

    parenteral, khsusnya tranfusi darah yang

    terkontanminasi, para pecandu obat-

    obatan yang menggunakan jarum

    terkontaminasi, dan melalui kontak

    cairan tubuh misalnya kontak seksual.

    Penyakit ini di diagnosis dengan

    keberadaan antibody HCV.

    (Charlene J. Reeves, 2001)

    Normalnya pengidap penyakit

    hepatitis ini, hasil tes darah di laboratori

    umnya akan menghasilkan range nilai

    seperti pada tabel 1.

    Tabel 1. Range Nilai Penyakit Hepatitis

    5. Fuzzy Tsukamoto

    Sistem Inferensi Fuzzy (Fuzzy

    Inference System/FIS) disebut juga

    fuzzy inference engine adalah sistem

    yang dapat melakukan penalaran

    dengan prinsip serupa seperti manusia

    melakukan penalaran dengan nalurinya.

    Terdapat beberapa jenis FIS yang

    dikenal yaitu Mamdani, Sugeno dan

    Tsukamoto.

    METODE PENELITIAN

    Metode penelitian yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah

    menggunakan metode System

    Development Life Cycle (SDLC).

    Seperti pada gambar 1.

    Gambar 1. System Development Life

    Cycle (SDLC)

    Metode penelitian pengembangan

    sistem pakar dilakukan dalam 4 Tahap :

    Tahap I : Tahap Proses Perencanaan

    Tahap proses perencanaan

    mencakup hal-hal yang perlu dilakukan

    sebelum membuat sistem dan cara

    bagaimana membangun sistem yang

    akan dibuat. Pada tahap perencanaan ini

    Input

    Nilai

    Input Keterangan

    SGOT 0-31 SGOT Rendah

    >31 SGOT Tinggi

    SGPT 0-31 SGPT Rendah

    >31 SGPT Tinggi

    Gamma-

    GT

    7-32

    Gamma-GT

    Rendah

    >32

    Gamma-GT

    Tinggi

    Perencanaan

    Analisis

    Perancangan

    Implementasi

    Uji Coba

    Pengguna

    Berhasil

    Ya

    Tidak

  • 4

    penulis mencari menemukan masalah

    dalam menentukan diagnosa suatu

    penyakit hepatitis yang belum

    menggunakaan aplikasi. Jadi penulis

    berniat agar mempermudah seorang

    user umum maupun user ahli di bidang

    hepatitis ini dalam menentukan hasil

    diagnosa pasien yang mengidap

    penyakit hepatitis ini

    Tahap II: Tahap Proses Analisis

    Tujuan tahap proses

    analisis dari sistem ini adalah untuk

    mengklarifikasikan kebutuhan dari

    sistem yang akan dirancang. Analisis

    sistem dimulai dengan mempelajari

    sistem yang sedang berjalan saat ini.

    Kegiatan analisis dilakukan

    berdasarkan data yang akan

    dikumpulkan melalui kegiatan

    wawancara, observasi langsung

    terhadap mendiagnosa penyakit

    hepatitis yang ada saat ini. Hasil dari

    tahap proses analisis ini akan

    digunakan sebagai dasar dalam

    pembuatan sistem yang akan dibuat.

    Adapun tahapan proses dari

    pasien untuk berobat di sebuah

    Rumah adalah sebagai berikut :

    1. Pasien datang diruang pendaftaran untuk mengambil

    nomor antrian.

    2. Pasien menunggu panggilan setelah di panggil pasien akan

    ditanya ingin berobat ke dokter

    spesialis yang di inginkan.

    3. Setelah pasien menunjukkan kemana dokter tujuannya,

    Maka Petugas administrasi

    akan mengambil map rekam

    medis pasien apabila pasien

    tersebut sudah pernah berobat

    sebelumnya dan apabila baru

    pertama kali pasien tersebut

    akan diberikan map baru dan

    mengisi beberapa data.

    4. Setelah mengisi data, pasien membawa map rekam medis

    ke klinik dokter yang dituju.

    Sesampainya disana pasien

    menyerahkan map rekam

    medis kepada petugas

    administrasi yang mencatat

    riwayat pasien dan tunggu

    panggilan dari petugas.

    5. Setelah di periksa maka akan di tetapkan diagnosa pasien dan

    diberikan tindakan terapi

    ataupun di beri tindakan

    farmakologi, dengan

    pemberian obat-obatan.

    6. Dokter akan memberikan surat resep kepada pasien dan resep

    tersebut dapat diberikan

    kepada apotek yang berada di

    rumah sakit itu sendiri ataupun

    apotek yang berada di luar

    rumah sakit

    7. Jika diagnosa pasien masih bersifat sementara dan bersifat

    belum diketahui maka dokter

    akan memberikan rujukan

    kepada unit lain untuk

    diperiksa ulang.

    Tahap III : Tahap Proses

    Perancangan

    Tahap ini menjelaskan mengenai

    proses perancangan sistem yang akan

    dibuat sesuai dengan perencanaan dan

    analisis sistem yang telah dilakukan

    sebelumnya. Tahap perancangan ini

    terdiri dari beberapa perancangan antara

    lain :

    1. Perancangan Basis Data:

    - Entity Relation Diagram (ERD)

    adalah diagram yang menggambar

    kan hubungan antara obyek data.

    - Spesifikasi Tabel adalah perancang

    an basis data yang akan dibuat

    terdapat 1 tabel dan terdapat

    beberapa field yang tipenya terdiri

    dari Text.

  • 5

    Tabel 2. Tabel Penyakit.

    Field Type Siz

    e

    keterang

    an Nama Short

    text

    30 Not Null Kode Number 4 Not.Null

    (PK) Jenis

    Kelam

    in

    Short

    text

    9 Not Null Tangg

    al

    Lahir

    Date&ti

    me

    8 Not Null Alama

    t

    Short

    text

    50 Not Null Telepo

    n

    Number 15 Not Null Email Short

    text

    20 Not Null

    2. Perancangan Sistem Secara Umum:

    i. Diagram Konteks

    Pada diagram konteks ini

    menggunakan sistem secara

    keseluruhan.

    User

    0

    Nilai dari SGOT,

    SGPT, dan

    Gamma-GT

    Database

    Data batas himp. fuzzy dan

    input nilai variabel fuzzy

    Data batas himp. fuzzy

    Data keputusan jumlah fuzzy

    Gambar 2. Diagram Konteks

    ii. Diagram AlirData (DAD) Level 0

    User

    1

    Batas himp. fuzzy

    2

    Input nilai variabel

    fuzzy

    3

    Hasil Nilai Lab

    Darah

    4

    Hasil Diagnosa

    Penyakit

    BatasBatas himp. fuzzy

    Input nilai variabel fuzzy

    (Nilai SGOT, Nilai SGPT dan

    Nilai dari Gamma-GT)

    Output Nilai dari lab darah

    Lihat dIagnosa penyakit

    Proses Perhitungan hasil lab darah

    Gambar 3. DAD Level 0

    iii. Data Flow Diagram (DFD)

    User

    Proses input data

    Nilai dari SGOT,

    SGPT, dan

    Gamma-GT

    Data Nilai dari SGOT,

    SGPT, Gamma-GT

    Data Hasil LabData Hasil Lab

    Gambar 4 Data Flow Diagram

    iv. Diagram Alir Data (DAD) Level 1

    User

    3.1

    Simpan

    PerhitunganHasil

    Lab Darah

    3.2

    Hasil Perhitungan

    Lab Darah

    ProsesPerhitungan

    Hasil Lab Darah

    Hasil Perhitungan Lab Darah

    Gambar 5. DAD Level 1

    v. Flowchart Sistem

    Gambar 6. Flowchart Sistem

    3. Perancangan Sistem Secara Detail

    Perancangan sistem secara

    detail ini akan menjelaskan

    bagaimana konsep form-form pada

    sistem yang akan dibuat. Hal ini juga

    merupakan perancangan yang

    berfungsi menyesuaikan kemudahan

    saat digunakan oleh user.

    i. Perancangan form Utama Pasien

    Gambar 7. Form utama pasien

    Beranda Konsultasi Pakar Tentang Keluar

    BANNER

    FOOTER

    HEADER

    Mulai

    Input nilai SGOT, SGPT,

    Gamma-GT

    ImplikasiFuzzyfikasi Defuzzyfikasi

    Hasil Diagnosa

    Selesai

  • 6

    ii. Perancangan Form Hasil Lab Pasien

    Gambar 8. Form Hasil lab Darah

    iii. Perancangan Form Login Pakar

    Gambar 9. Form Login Pakar

    iv. Perancangan FormUtama Pakar

    Gambar 10. Form Utama Pakar

    v. Perancangan Form Data Pasien

    Gambar 11. Form Data Pasien

    Tahap IV Proses Implementasi

    Implemetasi Database dan Program

    Tahap ini menjelaskan bagaimana

    database di implementasikan dengan

    sistem yang akan dibuat. Pada sistem

    penulis rancang, database digunakan

    adalah database Ms. Acces dan

    aplikasi yang digunakan untuk

    membuat program yaitu Microsoft

    Visual Studio Express 2013

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil dan Pembahasan

    Berikut merupakan hasil atau tampilan

    beserta uraian mengenai sistem yang

    dibuat.

    Halaman Utama Pasien

    Form utama pasien ini form induk

    dari beberapa form dan berfungsi untuk

    menampilkan beberapa fungsi form lain

    nya sesuai dengan pilihan menu yang

    akan di tampilkan pada form

    utama.terlihat pada gambar 12.

    Gambar 12.Halaman Utama

    Pasien

    Halaman Hasil Lab Pasien

    Pada form ini terdapat beberapa

    form dari hasil lab yang terdiri dari:

    Nilai input, representasi rendah,

    representasi tinggi, Nilai Z, Nilai

    terkecil dari Z, Range Nilai dan Hasil

    Diagnosa. Terlihat pada gambar 13

    Gambar 13. Halaman Hasil Lab

    X

    SGOT

    HASIL LAB DARAH PASIEN

    SGPT

    Gamma-GT

    Nilai InputRepresentasi

    Rendah

    Representasi

    TinggiNilai Z

    NilaiTerkecil

    Dari Z

    Hitung Reset

    Range Nilai

    Hasil Diagnosa

    LOGIN LOGO

    Login Cancel

    Username :

    Password :

    BANNER

    LOGIN ADMINISTRATOR

    Tampilkan Kata Sandi

    Beranda Data Pasien Pasien Tentang Keluar

    BANNER

    FOOTER

    HEADER

    DATA PASIEN

    Nama Jenis Kelamin Tanggal Lahir Telepon Alamat Email

    Tambah

    Ubah

    Hapus

    Urut Berdasarkan Bersihkan

    Alamat

    Kode

    Jenis kelamin

    Tanggal Lahir

    Telepon

    Email

    x

    Kode

    Nomor

  • 7

    Halaman Login Pakar

    Form ini memiliki fungsi

    melindungi keamanan sistem dari

    pengguna yang tidak bertanggung

    jawab. Terlihat pada gambar 14.

    Gambar 14 Halaman Login Pakar

    Halaman Utama Pakar

    Pada perancangan utama pakar

    terdiri dari beberapa form yaitu

    beranda,data pasien,pasien,tentang, dan

    keluar. Terlihat pada gambar 15.

    Gambar 15 Halaman Utama Pakar

    Halaman Data Pasien

    Pada form ini berisi data-data

    pasien yang telah melakukan diagnosa

    pada sistem ini. terlihat pada gambar 16.

    Gambar 16. Halaman Utama Pasien

    Pembahasan

    Pembahasan ini akan di jelaskan

    mengenai fungsi-fungsi pada aplikasi

    ini secara jelas

    Tahap Uji Coba.

    Tahap Uji Coba sistem ini

    sangat perlu dilakukan guna untuk

    mengetahui apakah program yang

    dibuat sudah berjalan dengan baik dan

    berfungsi sebagaimana mestinya, serta

    sesuai dengan perancangan yang telah

    dibuat. jika sistem ini belum berfungsi

    sebagaimana mestinya, maka kembali

    ke tahap perancangan untuk melakukan

    perbaikan

    Uji Coba Struktural.

    Uji Coba Struktur ini merupakan

    uji coba untuk mengetahui apakah

    struktur alur sisem yang di buat sudah

    sesuai dengan yang dirancang atau

    flowcharts., hasil ujicoba sistem secara

    structural dapat dilihah pada tabel 3.

    Tabel 3. Tabel Uji Coba Struktural

    Uji Coba Fungsional

    Uji Coba Fungsional merupakan

    uji coba untuk mengetahui apakah

    setiap tombol pada program sudah

    sesuai dengan sistem yang dibuat.

  • 8

    Tabel 4. Tabel Uji Coba Fungsional

    Nama

    Form

    Nama

    Tombol

    Hasil Uji

    Coba

    Utama

    Pasien

    Button

    Beranda,

    Button

    Konsultasi,

    Button

    Pakar,

    Button

    Tentang,

    Button

    Keluar.

    Berfungsi

    Konsultasi

    Gejala

    Pasien

    Button

    Batal,

    Button

    Proses,

    Button

    Tambah,

    Button

    Hasil lab.

    Berfungsi

    Hasil Lab

    Pasien

    Button

    Hitung,

    Button

    Reset

    Berfungsi

    Hasil

    Diagnosa

    Pasien

    Button

    Tentang

    Penyakit,

    Button Penyebab

    Penyakit

    Berfungsi

    Login

    Pakar

    Button

    Login,

    Button

    Cancel

    Berfungsi

    Utama

    Pakar

    Button

    Beranda,

    Button

    Data

    Pasien,

    Button

    Pasien,

    Button

    Tentang,

    Berfungsi

    Button

    Keluar

    Data

    Pasien

    Button

    Tambah,

    Button

    Ubah,

    Button

    Hapus

    Berfungsi

    Uji Coba Validasi

    Uji cuba validasi merupakan ujicoba

    untuk mengetahui keakuratan hasil yang

    telah dimasukkan kedalam aplikasi.

    Berikut ini adalah hasil ujicoba validasi

    aplikasi.

    Tabel 5. Tabel Uji Coba Validasi

  • 9

    KESIMPULAN

    Pada penelitian kali ini bertujuan

    untuk membuat Sistem Mendiagnosis

    penyakit hepatitis menggunakan

    metode penalaran fuzzy tsukamoto

    berbasis desktop menggunakan Java

    Dan Microsoft Acces, dengan

    Metodelogi penelitian pengembangan

    sistem pakar, perancangan database

    menggunakan ERD(Entity Relationship

    Diagram), Diagaram Konteks, DAD

    (Diagram Alir Data), DFD(Data Flow

    Diagram), dan Flowchart sistem yang

    nmenggambarkan suatu sistem sebagai

    suatu jaringan proses dari fungsi yang

    dihubungakan dengan penyimpanan

    data sumber(database).

    Aplikasi ini memiliki 2 hak akses

    yang berbeda, pertama untuk hak akses

    pakar/dokter dapat melakukan input

    data, ubah data dan hapus data seperti

    data pasien ,penyakit,gejala,dan virus

    dan bakteri. Hak akses pasien memiliki

    hak input data pasien dan input gejala

    untuk melakukan proses dianogsa.

    Dengan adanya aplikasi ini yang

    diperuntukan untuk masyarakat luas

    sebagai media pembelajaran, dan

    informasi juga sebagai alat pendukung

    awal mendianogsa penyakit tertentu

    seperti penyakit hepatitis.

    Setelah dilakukan analisis, sistem

    ini telah bekerja dengan benar sesuai

    dengan rancangan yang dibutuhkan

    yakni mendiagnosa penyakit hepatitis.

    Hal ini didapat setelah melakukan

    serangkaian uji coba struktural,fungsional dan validasi.

    SARAN

    Sistem ini harus terus dikembangka

    dalam rancangan ini, seperti berikut:

    1. Pencarian rule pada metode fuzzy tsukamoto masih komputerisasi dan

    memakan waktu yang cukup lama.

    Oleh karena itu disarankan untuk

    membuat sistem fuzzy tsukamoto

    agar mudah dan cepat dalam

    pencarian rule

    2. Masih sederana dalam tampilan sistem sehngga kuran menarik

    perhatian dari pengunjung. Oleh

    karna itu disaran kan untuk

    penyempurnaan design dan program

    ini dengan pengembangan dalam

    teknik desain serta animasi-animasi

    yang dapat menarik perhatian para

    pengunjung.

    3. Penyakit yang dapat dilakukan dianogsa terbatas hanya penyakit

    hepatitis. sehingga hampir seratus

    persen hasil indetifikasi penyakit

    hanya bisa satu penyakit saja,karena

    tidak ada kemungkinan kedua atau

    pilihan penyakit lain.

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdurrahman, Ginanjar. 2011.

    Penerapan Metode Tsukamoto

    (Logika Fuzzy) dalam Sistem

    Pendukung Keputusan untuk

    Menentukan Jumlah Produksi

    Barang Berdasarkan Data

    Persediaan dan Jumlah

    Permintaan. Program Studi

    Matematika, Fakultas

    Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam. Universitas

    Negeri Yogyakarta.

    Ardi, Pujiyanta. 2010. Teori dan

    Aplikasi Fuzzy Logic. Ardana

    Media. Yogyakarta.

    Charlene, J. Reeves. 2001.

    Ensiklopedia Penyakit Menular

    dan Infeksi. Cetakan Pertama.

    Famili, Yogyakarta

    Dewi Candra.2014. Implementasi Fuzzy

    Inference System (Fis) Metode

    Tsukamoto Pada Sistem

    Pendukung Keputusan

  • 10

    Penentuan Kualitas Air Sungai.

    Kampus

    Brawijaya.journal.Malang

    Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam

    Universitas Pakuan

    Bogor.2014. Buku Panduan

    Skripsi dan Tugas Akhir,Bogor.

    Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam

    Universitas Pakuan

    Bogor.2014.KOMPUTASI

    Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer

    dan Matematika,Bogor

    Masykur, Fauzan. 2012. Implementasi

    Sistem Pakar Diagnosis

    Penyakit Diabetes Mellitus

    Menggunakan Metode Fuzzy

    Logic Berbasis Web. Program

    Studi Magister Sistem

    Informasi, Program

    Pascasarjana. Universitas

    Diponogoro Semarang.

    Turban. E. 1995. Decision Support

    System and Intelegent system,

    Six Edition, Prentice Hall

    Internasional, Inc. New Jersey.

    Todaro. 2000. Aplikasi Sistem Pakar

    Untuk Mendiagnosa Penyakit

    Hati Dengan Penyajian Jaringan

    Simantik. Universitas Dahlan

    Yogyakarta.

    Wakuyo, S. dkk., 2011. 100 Questions

    & Answer Hepatitis, Gramedia :

    Jakarta.