E D I S I D E S E M B E R 2019

11

Transcript of E D I S I D E S E M B E R 2019

Page 1: E D I S I D E S E M B E R 2019
Page 2: E D I S I D E S E M B E R 2019

E D I S I D E S E M B E R 2 0 1 9

OVERVIEW

irektorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II di

bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan

Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang tugas

utamanya adalah melaksanakan pengelolaan pinjaman dan

hibah Pemerintah Republik Indonesia.

Pengelolaan pinjaman dan hibah dimaksud antara lain

meliputi:

Penandatanganan perjanjian pinjaman dan hibah;

Amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah;

Penutupan masa laku penarikan pinjaman dan hibah;

Pengelolaan Debt Swap.

Laporan ini merupakan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah

yang dilaksanakan Direktorat Pinjaman dan Hibah selama bulan

Desember 2019

D

Page 3: E D I S I D E S E M B E R 2019

E D I S I D E S E M B E R 2 0 1 9

LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH HALAMAN 3 |

KLASIFIKASI

enurut Peraturan Pemerintah (PP) No.54 tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan

dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah dan PP No. 10 tahun 2011

tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, pinjaman

berupa:

Pinjaman Dalam Negeri

Pinjaman Dalam Negeri (PDN) bersumber dari BUMN, Pemerintah Daerah, dan Perusahaan

Daerah.

Pinjaman Luar Negeri

Pinjaman Luar Negeri bersumber dari:

Kreditor Multilateral

yaitu lembaga keuangan internasional

yang beranggotakan beberapa negara

yang memberikan pinjaman kepada

Pemerintah.

Kreditor Bilateral

yaitu pemerintah negara asing atau

lembaga yang bertindak untuk

pemerintah negara asing yang

memberikan pinjaman kepada

Pemerintah.

Kreditor Swasta Asing (KSA)

yaitu lembaga keuangan asing, lembaga

keuangan nasional, dan lembaga non

keuangan asing yang berdomisili dan

melakukan kegiatan usaha di luar wilayah

Negara Republik Indonesia yang

memberikan pinjaman kepada

Pemerintah berdasarkan perjanjian

pinjaman tanpa jaminan dari Lembaga

Penjamin Kredit Ekspor (LPKE).

LPKE

yaitu lembaga yang ditunjuk negara

asing untuk memberikan jaminan,

asuransi, pinjaman langsung, subsidi

bunga, dan bantuan keuangan untuk

meningkatkan ekspor negara yang

bersangkutan atau bagian terbesar dari

dana tersebut dipergunakan untuk

membeli barang/jasa dari negara

bersangkutan yang berdomisili dan

melakukan kegiatan usaha di luar

wilayah Negara Republik Indonesia.

M

Page 4: E D I S I D E S E M B E R 2019

E D I S I D E S E M B E R 2 0 1 9

LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH HALAMAN 4 |

PP No.10 tahun 2011 juga mengatur sumber Hibah sebagai berikut:

Hibah Dalam Negeri

yaitu yang berasal dari lembaga

keuangan dalam negeri, lembaga non

keuangan dalam negeri, Pemerintah

Daerah, perusahaan asing yang

berdomisili dan melakukan kegiatan di

wilayah Negara Republik Indonesia,

lembaga lainnya, dan perorangan.

Hibah Luar Negeri

yaitu yang berasal dari negara asing

(bilateral), lembaga di bawah

Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga

multilateral, lembaga keuangan asing,

lembaga non keuangan asing, lembaga

keuangan nasional yang berdomisili dan

melakukan kegiatan usaha di luar wilayah

Negara Republik Indonesia, dan

perorangan.

Page 5: E D I S I D E S E M B E R 2019

E D I S I D E S E M B E R 2 0 1 9

LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH HALAMAN 5 |

KILAS KINERJA

elama bulan Desember 2019, aktivitas pengelolaan pinjaman dan hibah terdiri dari:

1) Penandatanganan sembilan perjanjian pinjaman dan empat perjanjian hibah, 2)

Amandemen empat perjanjian pinjaman dan tiga perjanjian hibah, serta 3) Penutupan

satu perjanjian pinjaman.

PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH 1. Penandatanganan Perjanjian Pinjaman dan Hibah

Perjanjian pinjaman yang ditandatangani dari Januari sampai dengan Desember 2019, sebanyak 36 perjanjian pinjaman luar negeri senilai ekuivalen USD6,07 miliar dengan rincian:

No. Jenis Pinjaman Jumlah

Perjanjian Nilai Pinjaman

(ekuivalen juta USD)

1. Multilateral 12 2.955,22

World Bank 3 1.329,19

Asian Development Bank (ADB) 6 1.487,75

International Fund for Agricultural Development (IFAD)

3 138,28

2. Bilateral 10 1.022,99

Pemerintah Perancis (Natixis dan AFD) 2 95,94

Pemerintah Saudi Arabia (SFD) 3 110,59

Pemerintah Korea (EDCF) 1 98

Pemerintah Austria 3 162,56

Pemerintah Jerman (KfW) 1 555,90

3. KSA/LPKE 14 2.092,23

PT BNI (Persero) Seoul Branch 2 38,25

UBS Switzerland AG 1 26,03

Exim Bank Korea 2 73,53

PT Bank Mandiri Singapore Branch 2 249,90

PT Bank Mandiri Cayman Island Branch

2 1.054,85

PT Bank Mandiri Hongkong Branch 2 183,58

Commerzbank 1 168,18

Credit Agricole, CIB Perancis 2 297,92

Total 34 6.070,44

S

Page 6: E D I S I D E S E M B E R 2019

E D I S I D E S E M B E R 2 0 1 9

LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH HALAMAN 6 |

Selain pinjaman luar negeri, terdapat penandatanganan 67 perjanjian realisasi Pinjaman Dalam Negeri senilai Rp9,42 triliun dengan rincian:

No. Lender Jumlah

Perjanjian Nilai Pinjaman

(Triliun Rp)

1. PT BNI (Persero) 24 3,53

2. PT Bank Mandiri (Persero) 43 5,89

Total 67 9,42

Pemerintah Indonesia juga menandatangani tujuh perjanjian hibah senilai ekuivalen USD67,77 juta dengan rincian:

No. Donor Jumlah

Perjanjian Nilai Pinjaman

(ekuivalen juta USD)

1. Hibah Multilateral 6 42,56

World Bank 1 5,90

ADB 3 33,15

IFAD 2 3,51

2. Hibah Bilateral 3 26,72

KfW Jerman 3 44,92

Total 9 87,46

Perjanjian yang ditandatangani pada bulan Desember 2019 berupa penandatanganan

empat Perjanjian Pinjaman Multilateral, empat Perjanjian Pinjaman Bilateral, satu Perjanjian

Realisasi Pinjaman Dalam Negeri, satu Perjanjian Hibah Multilateral dan dua Perjanjian Hibah

Bilateral.

Perjanjian Pinjaman Multilateral pertama yang ditandatangani berupa perjanjian

pinjaman dengan ADB yang digunakan untuk membiayai kegiatan State Accountability

Revitalization Project – Additional Financing senilai USD90,00 juta yang ditandatangani pada

9 Desember 2019 bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan akuntabilitas dan

kepercayaan publik kepada pemerintah melalui peningkatan kapabilitas dan kinerja

pengelolaan keuangan negara. Bertindak sebagai Executing Agency adalah Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Perjanjian Pinjaman Multilateral kedua yang ditandatangani berupa perjanjian

pinjaman dengan ADB untuk membiayai kegiatan Leveraging Private Infrastructure

Investment Project senilai USD100,00 juta yang ditandatangani pada 18 Desember 2019

bertujuan untuk mendorong investasi swasta dibidang infrastruktur dengan meningkatkan

Page 7: E D I S I D E S E M B E R 2019

E D I S I D E S E M B E R 2 0 1 9

LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH HALAMAN 7 |

ketersediaan produk dan layanan pembiayaan jangka panjang. Bertindak sebagai Executing

Agency adalah PT Sarana Multi Infrastruktur.

Perjanjian Pinjaman Multilateral ketiga yang ditandatangani berupa perjanjian

pinjaman dengan IFAD untuk untuk membiayai kegiatan Transformasi Ekonomi Kampung

Terpadu – Integrated Village Economic Development (TEKAD) senilai EUR29,80 juta yang

ditandatangani pada 23 Desember 2019 bertujuan untuk mendorong pengalokasian dan

pemanfaatan Dana Desa yang lebih partisipatif, inklusif dan efektif dalam rangka

pembangunan sosial ekonomi di lima provinsi. Bertindak selaku Executing Agency adalah

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Perjanjian Pinjaman Multilateral keempat yang ditandatangani berupa perjanjian

pinjaman dengan IFAD untuk membiayai kegiatan The Development of Integrated Farming

System in Upland Areas Project senilai EUR44,85 juta yang ditandatangani pada 23 desember

2019 bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani

didaerah dataran tinggi melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air, pengembangan

sistem agrobisnis, dan penguatan sistem kelembagaan. Bertindak selaku Executing Agency

adalah Kementerian Pertanian.

Perjanjian Pinjaman Bilateral pertama yang ditandatangani berupa perjanjian pinjaman

dengan KfW untuk membiayai Fiscal and Public Expenditure Management Program-

Subprogram 3 (FPEMP-3) senilai EUR500,00 juta yang ditandatangani pada 9 Desember 2019

bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui belanja sektor sosial dan

infrastruktur publik yang lebih tepat sasaran. Bertindak sebagai Executing Agency adalah

Kementerian Keuangan.

Perjanjian Pinjaman Bilateral kedua yang ditandatangani berupa perjanjian pinjaman

dengan SFD untuk membiayai kegiatan Establishment of University of Bengkulu’s Hospital

Project senilai SAR83,63 juta yang ditandatangani pada 13 Desember 2019 bertujuan untuk

menunjang pendidikan profesi dokter di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Bengkulu guna mencetak dokter yang kompeten dan profesional, selain itu juga untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan di Provinsi Bengkulu dengan menambah rujukan

pelayanan kesehatan bagi rumah sakit provinsi, kabupatan dan puskesmas. Bertindak sebagai

Executing Agency adalah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Perjanjian Pinjaman Bilateral ketiga yang ditandatangani berupa perjanjian pinjaman

dengan Unicredit Bank Austria untuk membiayai kegiatan Development of Maritime

Vocational Training Center Medan senilai EUR12,40 juta yang ditandatangani pada

13 Desember 2019 bertujuan untuk pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) Maritim Medan

melalui pengadaan peralatan, pembangunan konstruksi, pelatihan dan technical assisstance.

Bertindak sebagai Executing Agency adalah Kementerian Ketenagakerjaan.

Page 8: E D I S I D E S E M B E R 2019

E D I S I D E S E M B E R 2 0 1 9

LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH HALAMAN 8 |

Perjanjian Pinjaman Bilateral keempat yang ditandatangani berupa perjanjian pinjaman

dengan AFD untuk membiayai kegiatan Development of Meteorogical and Maritime

Information System Phase 2 senilai EUR63,72 juta yang ditandatangani pada

19 Desember 2019 bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi cuaca dan iklim yang

komprehensif, khususnya sistem peringatan dini untuk seluruh wilayah Indonesia serta

meningkatkan penyebarluasan informasi terkait bagi pengguna, antara lain penerbangan,

kelautan serta masyarakat pada umumnya. Bertindak sebagai Executing Agency adalah

Badan Meteorogi, Klimatologi dan Geofisika.

Selain pinjaman luar negeri, pada bulan Desember 2019 juga terdapat

penandatanganan satu Realisasi Perjanjian Pinjaman Dalam Negeri dengan PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk. untuk pengadaan almatsus di Kepolisian RI senilai IDR19,58 miliar yang

ditandatangani pada 11 Desember 2019.

Selain penandatanganan perjanjian pinjaman, pada bulan Desember 2019 juga

terdapat penandatanganan satu Perjanjian Hibah multilateral dan dua Perjanjian Hibah

Bilateral. Perjanjian Hibah Multilateral yang ditandatangani berupa perjanjian dengan IFAD

untuk kegiatan Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu – Integrated Village Economic

Development (TEKAD) senilai EUR1,36 juta yang ditandatangani pada 23 Desember 2019

bertujuan untuk mendorong pengalokasian dan pemanfaatan Dana Desa yang lebih

partisipatif, inclusif dan efektif dalam rangka pembangunan sosial ekonomi di 5 provinsi.

Bertindak selaku Executing Agency adalah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi.

Perjanjian Hibah Bilateral pertama yang ditandatangani berupa perjanjian dengan KfW

untuk kegiatan Forest Program – Social Forestry Support Programme senilai EUR11,5 juta

yang ditandatangani pada 23 Desember 2019 yang bertujuan untuk pengelolaan sosial,

ekologis, dan ekonomi di kawasan hutan tertentu untuk meningkatkan kondisi ekosistem dan

mata pencaharian masyarakat lokal, diterapkan oleh otoritas hutan dan masyarakat. Berlaku

sebagai Executing Agency adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Perjanjian Hibah Bilateral kedua yang ditandatangan berupa perjanjian dengan KfW

untuk kegiatan Emission Reduction in Cities – Advance Solid Waste Management senilai

EUR6,70 juta yang ditandatangani pada 30 Desember 2019 bertujuan untuk peningkatan

kapasitas daerah dan kesiapan teknis (FS) dalam rangka pengelolaan sampah. Bertindak

selaku Executing Agency adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Page 9: E D I S I D E S E M B E R 2019

E D I S I D E S E M B E R 2 0 1 9

LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH HALAMAN 9 |

2. Amandemen Perjanjian Pinjaman dan Hibah

Perjanjian yang diamandemen pada bulan Desember 2019 terdiri dari dua Perjanjian

Pinjaman Multilateral, satu Perjanjian Pinjaman Bilateral, satu Perjanjian Pinjaman KSA/LPKE,

dua Perjanjian Hibah Multilateral dan satu Perjanjian Hibah Bilateral.

Perjanjian Pinjaman Multilateral yang diamandemen berupa dua Perjanjian Pinjaman

dengan ADB. Perjanjian pertama digunakan untuk kegiatan Neighborhood Upgrading and

Shelter Project-Phase 2 senilai USD74,40 juta. Amandemen berupa partial cancelation

sebesar USD2,08 juta. Bertindak selaku Executing Agency adalah Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat. Perjanjian Pinjaman kedua digunakan untuk kegiatan Public

and Fiscal Expenditure Management Subprogram I senilai USD500,00 juta. Amandemen

berupa perubahan Currency loan dari USD menjadi JPY. Nilai total pinjaman saat ini adalah

JPY54,45 miliar. Bertindak selaku Executing Agency adalah Kementerian Keuangan.

Satu Perjanjian Pinjaman Bilateral yang diamandemen berupa perjanjian dengan SFD

untuk kegiatan Construction of Two University Hospital in Sebelas Maret University and

Andalas University Project senilai SAR135,00 juta. Amandemen berupa partial cancelation

sebesar SAR27,71 juta. Bertindak sebagai Executing Agency adalah Kementerian Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Perjanjian Pinjaman KSA/LPKE yang diamandemen berupa perjanjian dengan BNP

Paribas untuk pengadaan Alutsista di Kementerian Pertahanan senilai USD4,13 juta.

Amandemen berupa perpanjangan masa laku pinjaman dari 31 Agustus 2019 menjadi 31

Desember 2019.

Selain amandemen perjanjian pinjaman, pada Desember 2019 juga terdapat

amandemen dua Perjanjian Hibah Multilateral dengan Bank Dunia dan satu Perjanjian Hibah

Bilateral. Perjanjian Hibah Multilateral pertama digunakan untuk kegiatan Preparation of

Sustainable Landscape Program in Jambi Project senilai USD1,50 juta. Amandemen berupa

perpanjangan masa berlaku hibah dari 31 Desember 2019 menjadi 31 Desember 2020.

Perjanjian kedua digunakan untuk kegiatan Readiness Fund for the Forest Carbon Partnership

Facility senilai USD3,60 juta. Amandemen berupa perpanjangan masa berlaku hibah dari 30

November 2019 menjadi 31 Desember 2020. Bertindak selaku Executing Agency adalah

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Perjanjian Hibah Bilateral yang diamandemen berupa Perjanjian Hibah dengan KfW

untuk kegiatan Engineering Services of Surabaya Regional Railway Line senilai EUR1,33 juta.

Amandemen berupa perpanjangan masa berlaku hibah dari 31 Desember 2019 sampai

dengan 31 Maret 2020. Bertindak selaku Executing Agency adalah Kementerian

Perhubungan.

Page 10: E D I S I D E S E M B E R 2019

E D I S I D E S E M B E R 2 0 1 9

LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH HALAMAN 10

|

3. Penutupan Perjanjian Pinjaman

Pada bulan Desember 2019 terdapat satu Perjanjian Pinjaman Multilateral dengan

masa laku yang telah selesai dan dilakukan penutupan. Perjanjian tersebut adalah Perjanjian

Pinjaman untuk kegiatan Sustainable Management of Agricultural Research and Technology

Dissemination Project . Melalui surat tanggal 3 Desember 2019, World Bank menyampaikan

informasi bahwa pinjaman telah ditutup pada tanggal 14 November 2019 dan sisa dana yang

tidak terpakai sebesar USD2,91 juta telah dibatalkan.

Page 11: E D I S I D E S E M B E R 2019

@DJPPRkemenkeu

DJPPRKemenkeu

DJPPRKemenkeu

@djpprkemenkeu