Hepatitis a

8
Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini menyebar terutama melalui ingests makanan atau air yang terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya penggunaan air bersih, sanitasi yang tidak memadai dan kebersihan pribadi yang buruk.Tidak seperti hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati kronis dan jarang berakibat fatal, tetapi dapat menyebabkan gejala yang melemahkan tubuh dan dapat menjadi hepatitis fulminan (gagal hati akut), yang berhubungan dengan kematian yang tinggi (WHO 2012). Hepatitis A terjadi secara sporadis dan dalam epidemi di seluruh dunia, dengan kecenderungan untuk kambuh siklik. Setiap tahun ada sekitar 1,4 juta diperkirakan kasus hepatitis A di seluruh dunia (WHO 2012). Virus hepatitis A merupakan salah satu penyebab yang paling sering infeksi bawaan makanan. Wabah terkait dengan makanan atau air yang terkontaminasi dapat meletus eksplosif, seperti epidemi di Shanghai pada tahun 1988 yang mempengaruhi sekitar 300 000 orang. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari Departemen Kesehatan, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus – kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar dari 39,8 – 68,3 %.1di beberapa daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Makassar berkisar antara 35%-45% pada usia 5 tahun (Puspa R, 2011). Penyakit ini dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi dan sosial yang signifikan dalam masyarakat, karena , diperlukan beberapa minggu atau bulan untuk orang sembuh dari penyakit untuk kembali ke pekerjaan, sekolah atau kehidupan sehari-hari. (WHO 2012). Geografis distribusi Wilayah geografis dapat dicirikan memiliki tingkat tinggi, menengah atau rendah infeksi hepatitis A. Daerah dengan tingkat tinggi infeksi Di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi yang sangat buruk dan praktek-praktek higienis, kebanyakan anak (90%) telah terinfeksi dengan virus hepatitis A sebelum usia 10 tahun. Mereka yang terinfeksi di masa kecil tidak mengalami gejala nyata. Wabah jarang terjadi karena anak-anak lebih tua dan orang dewasa umumnya kebal. Gejala penyakit suku di daerah ini

description

Hepatitis A

Transcript of Hepatitis a

Page 1: Hepatitis a

Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini menyebar terutama melalui

ingests makanan atau air yang terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi. Penyakit ini sangat erat

kaitannya dengan kurangnya penggunaan air bersih, sanitasi yang tidak memadai dan kebersihan pribadi yang

buruk.Tidak seperti hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati kronis dan jarang

berakibat fatal, tetapi dapat menyebabkan gejala yang melemahkan tubuh dan dapat menjadi hepatitis fulminan

(gagal hati akut), yang berhubungan dengan kematian yang tinggi (WHO 2012).

Hepatitis A terjadi secara sporadis dan dalam epidemi di seluruh dunia, dengan kecenderungan untuk kambuh

siklik. Setiap tahun ada sekitar 1,4 juta diperkirakan kasus hepatitis A di seluruh dunia (WHO 2012).

Virus hepatitis A merupakan salah satu penyebab yang paling sering infeksi bawaan makanan. Wabah terkait

dengan makanan atau air yang terkontaminasi dapat meletus eksplosif, seperti epidemi di Shanghai pada tahun

1988 yang mempengaruhi sekitar 300 000 orang. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari Departemen

Kesehatan, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus – kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu

berkisar dari 39,8 – 68,3 %.1di beberapa daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Makassar berkisar antara 35%-45%

pada usia 5 tahun (Puspa R, 2011).

Penyakit ini dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi dan sosial yang signifikan dalam masyarakat, karena ,

diperlukan beberapa minggu atau bulan untuk orang sembuh dari penyakit untuk kembali ke pekerjaan, sekolah

atau kehidupan sehari-hari.  (WHO 2012).

Geografis distribusi

Wilayah geografis dapat dicirikan memiliki tingkat tinggi, menengah atau rendah infeksi hepatitis A.

Daerah dengan tingkat tinggi infeksi

Di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi yang sangat buruk dan praktek-praktek higienis,

kebanyakan anak (90%) telah terinfeksi dengan virus hepatitis A sebelum usia 10 tahun. Mereka yang terinfeksi di

masa kecil tidak mengalami gejala nyata. Wabah jarang terjadi karena anak-anak lebih tua dan orang dewasa

umumnya kebal. Gejala penyakit suku di daerah ini rendah dan wabah jarang terjadi.

Daerah dengan tingkat menengah infeksi

Di negara berkembang, negara-negara dengan ekonomi transisi, dan wilayah di mana kondisi sanitasi adalah

variabel, anak-anak seringkali luput infeksi pada anak usia dini. Ironisnya, kondisi ekonomi dan sanitasi dapat

menyebabkan peningkatan kerentanan yang lebih tinggi pada kelompok usia yang lebih tua dan tingkat penyakit

yang lebih tinggi, seperti infeksi terjadi pada remaja dan orang dewasa, dan wabah besar dapat terjadi.

Daerah dengan tingkat infeksi rendah

Di negara-negara maju dengan kondisi sanitasi dan higienis yang baik, tingkat infeksi rendah. Penyakit dapat

terjadi di kalangan remaja dan orang dewasa dalam kelompok berisiko tinggi, seperti menyuntikkan pengguna

Page 2: Hepatitis a

narkoba, pria homoseksual, orang-orang yang bepergian ke daerah endemisitas tinggi, dan dalam populasi

terisolasi seperti komunitas agama tertutup (WHO 2012).

 

Definisi

Hepatitis A adalah penyakit yang mengenai sel-sel hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (VHA). Self-

limiting dan memberikan kekebalan seumur hidup

Menurut WHO (2012) Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini menyebar

terutama bila (dan tidak divaksinasi) tidak terinfeksi orang ingests makanan atau air yang terkontaminasi dengan

tinja orang yang terinfeksi. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya air bersih, sanitasi yang tidak

memadai dan kebersihan pribadi yang buruk.

Etologi

Hepatitis A virus akut merupakan infeksi virus yang ditularkan melalui transmisi enteral virus RNA yang

mempunyai diameter 27 nm. Virus ini bersifat self-limiting dan biasanya sembuh sendiri, lebih sering menyerang

individu yang tidak memiliki antibodi virus hepatitis A seperti pada anak-anak, namun infeksi juga dapat terjadi

pada orang dewasa. Jarang terjadi fulminan (0.01%) dan transmisi menjadi hepatitis konis tidak perlu ditakuti,

tidak ada hubungan korelasi akan terjadinya karsinoma sel hati primer. Karier HAV sehat tidak diketahui. Infeksi

penyakit ini menyebabkan pasien mempunyai kekebalan seumur hidup.

HAV terdiri dari asam nukleat yang dikelilingi oleh satu atau lebih protein.beberapa virus juga memiliki outer-

membran envelop. Virus ini bersifat parasite obligat intraseluler, hanya dapat bereplikasi didalam sel karena asam

nukleatnya tidak menyandikan banyak enzim yang diperlukan untuk metabolisme protein, karbohidrat atau lipid

untuk menghasilkan fosfat energi tinggi. Biasanya asam nukleat virus menyandi protein yang diperlukan untuk

replikasi dan membungkus asam nukleatnya pada bahan kimia sel inang. Replikasi HAV terbatas di hati, tetapi

virus ini terdapat didalam empedu, hati, tinja dan darah selama masa inkubasi dan fase akhir preicterik akut

penyakit.

HAV digolongkan dalam picornavirus, subklasifikasi sebagai hepatovirus, diameter 27 – 28 nm dengan bentuk

Page 3: Hepatitis a

kubus simetrik, untai tunggal (single stranded), molekul RNA linier 7,5 kb, pada manusia terdiri dari satu serotipe,

tiga atau lebih genotipe, mengandung lokasi netralisasi imunodominan tunggal, mengandung tiga atau empat

polipeptida virion di kapsomer, replikasi di sitoplasma hepatosit yang terinfeksi, tidak terdapat bukti adanya

repliksai di usus, menyebar pada galur primata non manusia dan galur sel manusia (IPD UI, 2009).

Gambar  Virus Hepatitis A

 

PATOGENESIS

HAV masuk ke hati dari saluran pencernaan melalui aliran darah, menuju hepatosit, dan melakukan replikasi di

hepatosit yang melibatkan RNA-dependent polymerase.

Dari hepar HAV dieliminasi melalui sinusoid, kanalikuli, masuk ke dalam usus sebelum timbulnya gejala klinis

maupun laboratoris.

 

STADIUM PENYAKIT

1. stadium Inkubasi

Periode antara infeksi HAV dan munculnya gejala berkisar 15 – 49 hari, rata-rata 25-30 hari. Inkubasi tergantung

jumlah virus dan kekebalan tubuh.4

2. stadium prodromal

Page 4: Hepatitis a

Ditandai dengan gejala seperti : mual, muntah, nafsu makn menurun, merasa penuh diperut, diare (sembelit), yang

diikuti oleh kelemahan, kelelahan, demam, sakit kepala, gatal-gatal, nyeri tenggorokan, nyeri sendi, gangguan

penciuman dan pengecapan, sensitif terhadap cahaya, kadang-kadang batuk. Gejala ini

seperti “febrile influenza infection”. Pada anak-anak dan remaja gejala gangguan pencernaan lebih dominan,

sedangkan pada orang dewasa lebih sering menunjukkan gejala ikterik disertai mialgia.4

3. stadium klinis

90% dari semua pasien HAV akut adalah subklinis, sering tidak terdeteksi. Akhir dari prodromal dan awal dari

fase klinis di tandai dengan urin yang berwarna coklat, urobilinogenuria persisten, proteinuria ringan dan

microhaematuria dapat berkembang. Feses biasanya acholic, dengan terjadinya ikteric (60-70% pada anak-anak,

80-90% pada dewasa). Sebagian gejala mereda, namun demam bisa tetap terjadi. Hepatomegali, nyeri tekan hepar

splenomegali, dapat ditemukan. Akhir masa inkubasi LDL dapat meningkat sebagai espresi duplikasi virocyte,

peningkatan SGOP, SGPT, GDH. Niali Transaminase biasanya tidak terlalu diperlukan untuk menentukan derajat

keparahan. Peningkatan serum iron selalu merupakan ekspresi dari kerusakan sel hati. AP dan LAP meningkat

sedikit. HAV RNA terdeteksi sekitar 17 hari sebelum SHPT meningkat dan beberapa hari sbelum HAV IgM

muncul. Viremia bertahan selama rata-rata 79 hari setelah peningkatan GPT , durasinya sekitar 95 hari (IPD UI,

2009).

4. penyembuhan

fase ikterik berlangsung sekitar 2-6 minggu. Parameter laboratorium benar-benar normal setelah 4-6 bulan.

Normalisasi dari serum asam empedu juga dianggap sebagai perameter dari penyembuhan

 

gejala klinis :

Hepatitis A Klasik : timbul secara mendadak didahului gejala prodromal sekitar 1 minggu sebelum jaundice.

Hepatitis A relaps : Timbul 6-10 minggu setelah sebelumnya dinyatakan sembuh secara klinis. Kebanyakan terjadi

pada umur 20-40 tahun. Gejala relaps lebih ringan daripada bentuk pertama.

Hepatitis A kolestatik : Terjadi pada 10% penderita simtomatis. Ditandai dengan pemanjangan gejala hepatitis

dalam beberapa bulan disertai panas, gatal-gatal dan jaundice.

Hepatitis A protracted : Pada biopsi hepar ditemukan adanya inflamasi portal dengan piecemeal necrosis,

periportal fibrosis, dan lobular hepatitis.

Hepatitis A fulminan : paling berat dan dapat menyebabkan kematian, ditandai dengan memberatnya ikterus,

ensefalopati, dan pemanjangan waktu protrombin.

DIAGNOSIS

Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan

serologi :

• IgM anti HAV dapat dideteksi selama fase akut dan 3-6 bulan setelahnya.

• Anti HAV yang positif tanpa IgM anti HAV mengindikasikan infeksi lampau

Page 5: Hepatitis a

 

PENATALAKSANAAN

Tidak ada pengobatan khusus untuk virus hepatitis A (HAV) ada. Pengobatan diberikan secara suportif bukan

langsung kuratif. Medikasi yang mungkin dapat diberikan meliputi analgesik, antiemetik, vaksin, dan

imunoglobulin. Pencegahan baik sebelum atau setelah terpapar HAV menjadi lebih penting.

Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk Hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh sendiri.

Pemberian farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditas dan mencegah komplikasi. Farmakoterapi atau

obat-obatan yang biasa digunakan adalah antipiretik analgesik atau penghilang demam dan rasa sakit, antiemetik

atau anti muntah, vaksin, dan imunoglobulin. Tidak ada terapi spesifik yang tersedia. Para antienteroviral diteliti

obat pleconaril (Disoxaril; ViroPharma) tidak memiliki aktivitas terhadap virus hepatitis A (HAV). Rawat Inap

diindikasikan untuk pasien dengan dehidrasi yang signifikan karena muntah atau mereka dengan hepatitis

fulminan. Tetapi pada keadaan lain yang berat dimana terjadi komplikasi kekuarangan cairan akibat muntah yang

berlebihan dan terus menerus sehingga terjadi komplikasi kekuarangan cairan dan elektrolit disarankan untuk

dilakukan perawatan di rumah Sakit. Konsultasi dengan subspecialis umumnya tidak diperlukan. Pada penderita

Fulminant hepatitis mungkinperlu dikonsultasikan pada ahli pencernaan anak atau ahli perawatan intensif.

Meskipun obat demam golongan asetaminofen dapat dengan aman digunakan untuk mengobati beberapa gejala

yang berhubungan dengan hepatitis A virus (HAV) infeksi, sebaiknya dosis harus tidak lebih dari 4 gram sehari

atau 8 tablet sehari. Pada anak usia 12 tahun jangan lebih 2 gram atau 4 tablet sehari. Untuk mengurangi dampak

kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan dilakukan istirahat yang cukup sehingga

memberi kekuatan bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi. Pemberian obat anti mual dapat

diberikan untuk mencegah rasa mual dan muntah yang berlebihan. Gangguan rasa mual dan muntah itu dapat

mengurangi nafsu makan. Hal ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan.

Pada penyakit hepatitis A organ tubuh yang paling terganggu adalah hati atau lever. Fungsi hati adalah

memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka

obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit. Beberapa peneliti percaya

bahwa penggunaan kortikosteroid dapat mempengaruhi pasien untuk mengembangkan kambuh hepatitis

A.Meskipun sangat jarang tetapi dapat terjadi komplikasi yang sering menyertai infeksi hepatitis A seperti Gagal

ginjal akut, nefritis interstisial, pankreatitis, aplasia sel darah merah, agranulositosis, aplasia sumsum tulang, blok

jantung sementara, sindrom Guillain-Barré, arthritis akut, penyakit Still, sindrom lupuslike, Hepatitis autoimun

dan sindrom Sjögren.

Kekambuhan infeksi Hepatiotis A terjadi pada sekitar 3-20% penderita. Setelah melewati fase infeksi akut, terjadi

fase remisi berlangsung 3-6 minggu. Kekambuhan terjadi setelah periode singkat biasanya lebih 3 minggu dan

gejalanya seperti hejala awal meskipun gejalanya lebih ringan ringan.Terdapat laporan kasus seorang pasien

dilakukan transplantasi hari karena terjadi kekambuhan dan disertai penyakit lainnya yang tidak membaik dengan

pengobatan (Children, 2012).

Page 6: Hepatitis a

PENCEGAHAN

Pencegahan Hepatitis A dilakukan dengan cara seperti misalnya dengan menyajikan makanan dan minuman yang

higienis, memastikan setiap makanan sudah dimasak dengan betul, pola hidup sehat, mencuci tangan sebelum

makan. Menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan baik dan benar. Cuci tangan yanng baik

dan benar dengan memakai sabun adalah cara sehat dan pencegahan yang paling sederhana dan paling penting.

Tetapi sayangnya perilaku hidup sehat yang baik itu belum membudaya di sebagian kelompok masyarakat.

Padahal bila dilakukan dengan baik dapat mencegah berbagai penyakit menular seperti penyakit Hepatitis A.

Perilaku dan kebiasaan cuci tangan bila dilakukan dengan kegiatan lain misalnya tidak buang air sembarangan,

buang sampah pada tempatnya dan pengelolaan air minum yang benar maka dapat lebih meminimalkan tertularnya

virus Heptitis A.

Kontak dengan penderita atau orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin.

Bagi mereka yang terkena HAV, globulin imun (IG) harus diberikan sesegera mungkin dan selambat-lambatnya 2

minggu setelah paparan awal.

Saat ini sudah tersedia vaksin hepatitis A untuk pencegahan terkena penularan penyakit tersebut. Vaksin dibuat

dari virus yang dimatikan dan dapat diberikan pada usia mulai dari 2 tahun. Imunisasi hepatitis A dilakukan dua

kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi

orang yang potensial terinfeksi seperti pengguna menyuntik narkoba ilegal, pramusaji, terutama mereka yang

memiliki makanan yang kurang hygienitas, orang yang tinggal di asrama atau kontak dekat dengan orang lain,

anak-anak yang tinggal di masyarakat yang memiliki tingkat tinggi hepatitis, anak-anak dan pekerja di pusat-pusat

penitipan, orang yang melakukan anal oral seks, orang dengan penyakit hati kronis dan mereka yang sering jajan di

luar rumah. Orang yang bepergian ke negara-negara berkembang dimana kondisi sanitasi yang buruk harus

divaksinasi dua bulan sebelum keberangkatan. Berbagai jenis vaksin hepatitis A di anataranya adalah Avaxim

Sanofi Pasteur, Epaxal HAVpur® and VIROHEP-A produksi Crucell. Havrix produksi GlaxoSmithKline dan

Vaqta buatan Merck. Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk sendiri atau bentuk kombinasi dengan

vaksin hepatitis B dengan vaksin Twinrix (Children, 2012)