Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma...

114
book

Transcript of Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma...

Page 1: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

book

Page 2: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28
Page 3: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

Hendry Filcozwei Jan

Page 4: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

PenulisHendry Filcozwei Jan

PenyuntingTasfan Santacitta

Handaka Vijjānanda

PenataAndreas Dīpaloka

PenerbitEhipassiko Foundation

085888503388 | BB [email protected]

www.ehipassiko.or.id

Hak Cipta ©2014 Hendry Filcozwei JanCetakan 1, Okt 2014

Page 5: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

5 Ketika Metta MemilihKEKUATAN BUKU DHARMASaat ini kita bisa mempelajari ajaran Buddha

berkat naskah/kitab/buku yang dituliskan dandiwariskan oleh para guru Dharma kepada

generasi penerus dari berbagai zaman.

Buku Dharma adalah media yang bisa:dipelajari kapan pun,

dipelajari di mana pun,dipelajari siapa pun,

disimpan,dirujuk ulang,dipinjamkan,dihadiahkan,

disebar massal,diwariskan.

Buku Dharma:sarana dana Dharma dan pelimpahan jasa,

sarana tebar Dharma yang paling ekonomis,tak tergantikan oleh metode lisan,melestarikan Dharma lebih lama,

daripada bangunan fisik.

Ehipassiko Foundation bermisimenerbitkan dan membagikan

gratis buku-buku Dharmakepada yang membutuhkan.

Tanpa bantuan Anda,kami tak akan bisa menebardan melestarikan Dharma.

Salurkan dana Anda melaluiBCA 4900333833

Yayasan Ehipassiko

Sabba Dānaṁ Dhammadānaṁ JinātiDari segala pemberian,

pemberian Dharmaadalah yang tertinggi.

Dhammapada 354

Page 6: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

Bagaimana saya dapat berkontribusi dalam pembabaran Dhamma? Itu pertanyaan yang terlintas dalam benak penulis. Ada banyak cara berkontribusi. Ada yang berkontribusi membabarkan Dhamma dengan cara memberikan ceramah Dhamma, ada yang menulis artikel Dhamma dan menerbitkan buku Dhamma, ada yang menciptakan lagu Buddhis, ada yang bederma, dan lain-lain. Terbitnya buku ini adalah cara penulis ikut berkontribusi. Tampaknya membabarkan Dhamma lewat cerpen (cerita pendek) belum banyak dilirik, maka penulis coba mengisi kekosongan buku cerpen Buddhis di tanah air.

Sebagian besar isi cerpen Buddhis di dalam buku ini adalah “imajinasi liar” penulis, kecuali ada keterangan di akhir cerpen bahwa ini terinspirasi dari kisah nyata. Seperti halnya tulisan di akhir tayangan sinetron, penulis juga menyatakan “Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.”

Di dunia tulis menulis (khususnya menulis fiksi), penulis bebas berkreasi. Mungkin inilah salah satu sisi menarik jadi seorang penulis. Penulis bebas memulai alur cerita dari mana saja (dari depan ke belakang atau flashback), bebas menggunakan sudut pandang aku sebagai siapa saja (laki-laki atau bahkan jadi

Pengantar

Page 7: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

7 Ketika Metta Memilih

perempuan), penulis bebas mengakhirinya dengan happy ending yang umumnya disukai pembaca ataupun sad ending. Inilah yang jadi pilihan penulis dalam membabarkan Dhamma karena lebih fleksibel. Penulis dapat membabarkan Dhamma dengan cara yang lebih santai dan semoga cara ini menjadi lebih menarik dari sisi pembaca.

Akhir kata, terima kasih buat Linda (istri yang selalu mendukung aktivitas penulis), yang jadi pembaca pertama sekaligus editor. Terima kasih buat Dhika dan Revata, dua putra kami yang telah mewarnai hari-hari kami. Terima kasih kepada MoM Handaka Vijjānanda beserta tim Ehipassiko Foundation yang menerbitkan buku cerpen Buddhis ini dan pihak-pihak lain yang tak dapat disebutkan satu per satu, yang ikut berkontribusi hingga buku ini sampai ke tangan pembaca. Terima kasih kepada Anda yang telah menyisihkan uang untuk mendanai penerbitan buku ini (Anda juga sudah berkontribusi bagi Buddha Dhamma). Semoga buku kumpulan cerpen Buddhis “Ketika Metta Memilih” ini mendapat sambutan yang baik sehingga kita bisa berharap ada buku kumpulan cerpen Buddhis lain yang kembali akan diterbitkan Ehipassiko Foundation. Kritik dan saran bisa dialamatkan ke: [email protected]

Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitatta.

Semoga semua makhluk bahagia.

Mettācittena,Hendry Filcozwei Janwww.facebook.com/papadhika.revata www.twitter.com/hendryfjan

Page 8: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

Senarai isiPengantar 4Ketika Metta Memilih 7Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28Kapan Menyusul? 39Ego 46Aktris Tanpa Piala Citra 58Jimat Kakek Lockyanto 74Dunia Ini Slalu Berputar 8120:03 89Pemain Akrobat Jalanan 102Penulis 110

Buku ini dipersembahkan untuk

Linda Muditavati, istriku

Anathapindika Dravichi Jan (Dhika), anakku

Revata Dracozwei Jan (Ray), anakku

Page 9: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

Dear Diary,

Metta lagi sedih nih.... Metta sayang banget sama Andreas, kami sudah setahun pacaran. Dia baik, sayang sama Metta, perhatian, jarang marah.... Pokoknya dia baik deh.

Ketika Metta Memilih

Page 10: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

10 Ketika Metta Memilih

Ini pacar Metta yang pertama, maunya juga yang terakhir. Tapi itu tidak mudah. Andreas dan Metta berbeda keyakinan. Andreas ketua muda-mudi di gereja. Metta aktif di seksi perpustakaan Pemuda Vihara Vimala Dharma (PVVD).

Cerita perkenalan kami mirip kisah sinetron! Dia yang menyenggol Metta saat Metta sedang belanja di swalayan. Botol shampo dan BlackBerry yang Metta pegang terjatuh. Metta marah besar. Dia berkali-kali minta maaf dan berjanji akan mengganti semua kerusakan BlackBerry Metta. “Saya lagi buru-buru, saya tak bawa uang banyak, ini Rp100.000 panjar ganti ruginya. Bawa saja ke tempat servis, nanti biayanya saya ganti,” katanya sungguh-sungguh. Dia memberikan nomor ponsel dan alamatnya. Dari SMS-an, lalu BBM-an, akhirnya baru tahu kalau kami satu kampus, cuma beda fakultas. Kami jadi makin akrab dan akhirnya Andreas nembak Metta dan Metta terima.

Beberapa kali Andreas bertanya, “Apa Metta bersedia pindah agama agar kita nanti bisa bersatu?”

Batin Metta bergejolak, pindah rasanya tidak mungkin. Keluarga besar Metta sebagian besar umat Buddha; Metta aktif di kegiatan PVVD. Andreas pun mengatakan ia tidak mungkin pindah. Tidak tahu dah bagaimana akhir

Page 11: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

11 Ketika Metta Memilih

hubungan kami.

Kami sama-sama “keras kepala”. Tak ada yang mau “mengalah” untuk urusan agama, tapi juga tak ada yang berani mengambil keputusan untuk berpisah karena sudah terlanjur sayang.

Apakah sebaiknya kami menikah, tapi tetap menjalani keyakinan masing-masing? Apa ini solusi yang terbaik?

Entahlah...

Diary, sudah dulu ya. Besok setelah puja bakti, Metta akan ke rumah Anita, sahabat baik Metta di Taman Kopo Indah 3. Anita besok tidak ikut puja bakti karena harus bantu-bantu perayaan ultah keponakannya. Sorenya, kami mau pesta rujak. Metta dapat tugas belanja buah-buahan di Superindo, swalayan di dekat gerbang Taman Kopo Indah 1.

***

Saat membayar barang hasil belanja di kasir, Metta bertemu Ko Jason, umat Vihara Vimala Dharma juga. Ia mantan ketua PVVD.

Page 12: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

12 Ketika Metta Memilih

“Lho... kok belanja jauh-jauh ke sini. Bukannya Metta kost di sekitar kampus?” tanya Ko Jason.

“Mau main ke rumah Anita di TKI 3 Ko,” jawabku.

“Tadi naik apa ke sini, trus mau naik apa ke sana?”

“Tadi dari wihara naik angkot, nanti ke rumah Anita mau naik becak, Ko.”

“Naik becak? Cewek cakep naik becak sendirian, entar diculik lho.... Ko Jason antar pakai motor saja, ya? Tapi sebelumnya kita mampir dulu ke rumah Ci Ling-Ling di TKI 2. Ini Ko Jason mau kasih biskuit dan minuman untuk dua keponakan Ko Jason. Setelah itu baru Ko Jason antar Metta ke rumah Anita. Gimana?”

Aku diam sejenak. “Boleh deh.... Waktunya masih agak lama, jadi nggak buru-buru,” aku menerima tawaran Ko Jason.

“Oh ya, Ci Ling-Ling punya cukup banyak buku yang sudah tak terpakai. Katanya minta diberesin dan disumbangkan ke perpustakaan wihara. Kalau tidak merepotkan, Metta bantu seleksi ya, mana yang layak untuk perpustakaan dan mana

Page 13: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

13 Ketika Metta Memilih

yang tidak layak. Nanti yang sudah terpilih Ko Jason antar ke wihara minggu depan. Mau ya bantu seleksi?”

“Wah... anumodana atas sumbangannya. Oke, nanti Metta bantu seleksi bukunya,” jawab Metta riang.

***

“Permisi!” Ko Jason berteriak di depan rumah cicinya. Seorang wanita paruh baya membuka pintu rumah lalu bergegas membuka pintu pagar.

“Oh... Nak Jason. Ibu dan Bapak tidak ada di rumah. Tadi ke sini cuma antar pulang Visakha dan Jonathan, lalu Ibu dan Bapak pergi lagi,” kata pembantu tersebut.

“Ya Bi. Memang saya cuma janjian sama Visakha dan Jonathan,” jawab Ko Jason. “Metta, mari masuk!”

Dua anak muncul di pintu rumah, keduanya menyapa. “Ciu-ciu** Jason, Namo Buddhaya,” sapa anak perempuan kecil itu sambil beranjali. “Ciu-ciu, Mama dan Papa barusan pergi,” kata anak laki-laki yang lebih besar.

** Ciu-ciu adalah paman (dari pihak ibu) dalam bahasa Tionghoa/Mandarin.

Page 14: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

14 Ketika Metta Memilih

“Oh ya. Nggak apa-apa kok. Ciu-ciu cuma pengen ketemu Visakha dan Jason kok,” jawab Ko Jason.

“Cici, ayo masuk!” sapa mereka bersamaan.

Ko Jason menyerahkan kantong kresek berisi biskuit dan minuman kepada kedua keponakannya tersebut, lalu mengajak Metta ke belakang. “Kita ke gudang, yuk!” kata Ko Jason. ”Bukunya sudah disiapkan.” Metta mengikuti langkah Ko Jason ke belakang.

Metta dan Ko Jason melewati ruang tengah, Metta melihat ada dua altar di sana. Sebuah altar dengan Buddharupang dan satu lagi, altar dengan patung Bunda Maria.

“Kok begini ya?” batin Metta.

***

Ada dua tumpuk buku di depan pintu gudang. Ko Jason memandang Metta dengan tatapan agak aneh. “Kamu kenapa Metta? Kok mukanya seperti orang bingung?” tanya Ko Jason.

Page 15: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

15 Ketika Metta Memilih

“Ah... nggak,” jawab Metta. “Kok kelihatannya nggak seceria tadi?” tanya Ko Jason lagi.

“Ehm... boleh Metta tanya? Tapi maaf ya kalau dianggap lancang,” Metta memberanikan diri. “Oh... nggak apa, silakan saja,” jawab Ko Jason.

“Jonathan itu saudara sepupu Visakha?”

“Bukan. Jonathan itu kakak kandung Visakha. Emang kenapa?”

“Nggak apa sih. Metta pernah lihat Visakha di Taman Putra Vidyasagara. Tapi kok nggak pernah lihat Jonathan?”

“Oh… itu. Jonathan sekolah minggunya di gereja. Mereka beda agama. Ci Ling-Ling itu umat Buddha. Suaminya, Ko Christian, Katolik. Meski beda keyakinan, mereka rukun-rukun saja. Kalau Minggu, Ko Christian mengantar Ci Ling-Ling dan Visakha ke wihara, lalu Ko Christian dan Jonathan ke gereja. Selesai kebaktian, Ko Christian dan Jonathan menjemput Ci Ling-Ling dan Visakha di wihara lalu mereka jalan-jalan menikmati hari Minggu,” kata Ko Jason dengan santainya. “Metta bisa lihat sendiri kan, tadi di ruang tengah

Page 16: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

16 Ketika Metta Memilih

ada dua altar,” sambung Ko Jason.

Metta mengangguk perlahan.

***

Dear Diary,

Hari ini Metta lega. Pertemuan Metta dengan Ko Jason tadi siang memberi pencerahan. Apalagi dapat pinjaman buku “10 Tahun Melangkah Bersama” dari Ko Jason. Penjelasan Bhante Uttamo tentang pernikahan dari sisi Buddhis membuat Metta yakin, berpisah alias putus (meski pasti akan sangat menyakitkan) merupakan jalan terbaik bagi kami berdua. Metta tidak ingin keluarga Metta kelak seperti keluarga Ci Ling-Ling.

Secara teori, satu keyakinan tentu lebih mudah mencapai kebahagiaan. Metta susah membayangkan satu keluarga, tinggal seatap tapi berbeda prinsip. Ada anak yang agamanya ikut papa, ada anak yang agamanya ikut mama. Kalau hanya punya satu anak bagaimana?

Memikirkannya saja sudah memusingkan, apalagi

Page 17: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

17 Ketika Metta Memilih

menjalaninya. Diary, hari-hari ke depan pasti lebih berat karena Metta putuskan akan berpisah secara baik-baik dengan Andreas. Tapi Diary mau kan tetap mendengar curhat Metta?

Met malam Diary....

Page 18: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

“Ma, hari ini Mita kelihatannya agak murung,” kata suamiku saat kami sudah berbaring di kasur dan siap-siap tidur.

“Ya, Pa. Mama juga merasakan itu. Mama sudah tanya sama Yani—Cici Mita—kenapa. Tapi Yani bilang tidak tahu. Mama juga sudah ngobrol langsung sama Mita untuk cari

Siapa Bilang Tak Boleh Bohong?

Page 19: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

19 Ketika Metta Memilih

tahu, tapi Mita bilang tidak ada apa-apa. Mama tidak mau mendesaknya. Kayaknya Mita ingin coba menyelesaikan sendiri masalahnya,” jawabku.

“Ma, besok kan hari Sabtu, anak-anak libur. Coba deh Mama ajak Mita ngobrol dari hati ke hati, siapa tahu Mita mau cerita. Papa takut jangan-jangan ada masalah serius yang tidak bisa Mita selesaikan sendiri,” lanjut suamiku.

“Ya, Pa...,” jawabku.

***

Sekitar pukul empat sore, aku baru sampai di rumah. Hari ini aku harus lembur menyelesaikan laporan keuangan karena deadline-nya hari ini. Harusnya sejak kemarin sudah selesai, tapi karena kemarin hari libur nasional, baru hari ini bisa kuselesaikan.

Aku mendapati Kalyani, putri bungsuku yang kini duduk di kelas 6 SD, sedang menonton TV di ruang tamu.

“Ma, besok kita liburan ke Ciater ya?” Yani merengek sambil memeluk tubuhku. “Hmmm... nanti malam kita bicarakan

Page 20: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

20 Ketika Metta Memilih

sama Papa dan Cici Mita ya? Habis makan malam deh. Sekarang Mama mau mandi dulu, gerah dan capek...,” jawabku.

“Oke deh Ma...,” kata Yani.

“Yani, Cici Mita di mana?” tanyaku.

“Ada di kamar Ma,” jawab Yani.

***

Hmmm... segarnya badan sehabis mandi dan keramas. Aku memandangi foto keluarga di kamar tidurku. Waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa, kedua putriku sudah beranjak remaja, Yani kelas 6 SD, sementara Paramita si sulung sudah kelas 1 SMP.

Aku teringat pesan suamiku untuk mencari tahu masalah apa yang sedang dihadapi Mita. Sebelum makan malam, harus sudah selesai, batinku. Sebentar lagi Prajna, suamiku akan pulang.

Page 21: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

21 Ketika Metta Memilih

“Ma, hari ini Papa pulang agak telat. Masih ada tugas yang harus diselesaikan. Tapi Papa usahakan sebelum pukul tujuh malam, Papa sudah sampai rumah. Hari ini Mama tidak usah beli lauk, Papa yang akan beli makan malam spesial,” begitu bunyi BBM suamiku.

***

Aku melangkahkan kaki dengan perlahan menaiki tangga menuju kamar kedua putriku di lantai dua. Pintu kamar Mita tidak tertutup rapat. Aku mendorong pintu kamar Mita, putri sulungku. Mita tampak sedang duduk di depan meja belajarnya, diam dan termenung. Kuketuk perlahan pintu kamarnya, menanti reaksi Mita atas kehadiranku.

Mita membalikkan badan dan mencoba tersenyum ke arahku, “Ada apa Ma?” tanya Mita.

“Hmmm... anak Mama lagi ada masalah apa nih? Kok dari kemarin sore kelihatan tidak ceria seperti biasa?” tanyaku.

Aku selalu memosisikan diriku sebagai ibu sekaligus teman dan sahabat bagi kedua putriku Paramita dan Kalyani. Aku harus bisa masuk ke dunia mereka dan membuat mereka

Page 22: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

22 Ketika Metta Memilih

senyaman mungkin untuk mengeluarkan semua curhat mereka. Jadi aku bisa tahu apa pun yang sedang mereka hadapi.

“Mita bingung Ma....”

“Bingung kenapa?”

“Kemarin Mita ke rumah Sherly, tapi Sherly belum pulang dari les, jadi Mita ngobrol sama Mama Sherly. Semula cuma ngobrol hal-hal biasa, tentang pelajaran di sekolah, tentang liburan nanti akan ke mana, sama hal-hal lain. Tapi akhirnya Mama Sherly tanya apa Sherly sudah punya teman cowok yang sedang dekat?” Mita berhenti sejenak.

Aku diam dan tak memberi reaksi berlebihan agar Mita tidak takut untuk meneruskan ceritanya. “... Terus?” pancingku agar Mita untuk melanjutkan ceritanya.

“Mita terpaksa berbohong Ma. Mita bilang tidak ada. Masa Mita harus bocorkan semua rahasia teman Mita? Pasti nanti Sherly tidak mau temenan lagi sama Mita dan bilang Mita tak bisa dipercaya. Sherly pernah cerita kalau Victor nembak dia, karena Sherly juga suka Victor, makanya Sherly terima dan

Page 23: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

23 Ketika Metta Memilih

mereka kini pacaran,” cerita Mita.

“Waktu Sherly cerita ke Mita, Sherly suruh Mita janji agar rahasia ini tidak diceritakan ke siapa pun. Makanya Mita bohong sama Mama Sherly,” Mita menjelaskan duduk persoalannya.

“Soalnya Mama Sherly pernah menemukan surat cinta dari Victor yang bilang Victor cinta banget sama Sherly. Waktu Sherly ditanya mamanya, Sherly membantah. Katanya, Victor yang kasih surat itu, tapi Sherly menolak cinta Victor,” lanjut Mita. “Mama Sherly mengancam akan menghentikan Sherly kalau masih SMP sudah pacaran.” kata Mita sambil menatapku.

“Oh... gitu?” kataku datar.

“Kok Mama tidak marah ketika tahu Mita bohong?” tanya Mita.

“Mita, di dunia ini, tidak hanya ada hitam dan putih saja. Terkadang ada yang samar-samar, warnanya abu-abu, tidak putih, tapi juga tidak bisa disebut hitam,” aku berhenti sejenak. Aku berusaha mencari kata-kata yang mudah

Page 24: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

24 Ketika Metta Memilih

dicerna oleh anak SMP seusia Mita. “Secara umum, agama apa pun mengatakan bahwa bohong itu tidak baik. Yang terbaik adalah jujur. Pancasila Buddhis juga mengatakan hal yang sama: musavada veramani sikkhapadang samadiyami, yang artinya ‘aku bertekad melatih diri menghindari berdusta’,” aku berhenti lagi, memberi kesempatan agar Mita memahami apa yang kuucapkan.

“Tapi terkadang kita dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit. Jujur atau terpaksa bohong? Coba Mita pikirkan contoh yang Mama berikan ini:

“Mita sedang berdiri di depan rumah, lalu ada seorang pria berkaos merah lari sangat kencang dengan wajah ketakutan. Tak lama kemudian ada seorang pria juga berlari ke arah Mita sambil membawa golok. Orang ini bertanya kepada Mita, ke arah mana larinya pria berkaos merah yang tadi lewat sini? Apakah yang akan Mita lakukan? Bohong atau jujur?”

“Kalau Mita jujur, pria berkaos merah tadi mungkin akan tertangkap dan mungkin dibunuh. Kalau bohong, mungkin pria tadi akan selamat,” aku kembali berhenti dan memberi kesempatan Mita mengeluarkan pendapatnya.

Cukup lama Mita diam, sebelum akhirnya Mita menjawab.

Page 25: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

25 Ketika Metta Memilih

“Mita akan bohong....”

“Nah... itu salah satu contoh dilema, pilihan yang sulit. Dalam kehidupan ini, kita akan menemukan banyak pilihan dan kadang pilihan itu tidaklah mudah,” aku melanjutkan.

“Kalau begitu, kita boleh dong berbohong?” tanya Mita.

“Bukan itu intinya. Apa yang kita tanam, itulah yang kelak akan kita petik. Bohong, apa pun alasannya, tetaplah akan menghasilkan kamma-vipaka, akibat dari perbuatan yang kita lakukan. Dalam menghadapi dilema, yang harus kita pilih adalah perbuatan yang menghasilkan vipaka buruk yang lebih kecil dan vipaka baik yang lebih besar,” aku menjelaskan.

“Contoh lagi nih. Terkadang kita berbohong demi sopan santun. Waktu bertamu, kita disuguhi makanan dan minuman. Saat kita makan atau minum dan ternyata makanan atau minuman itu rasanya tidak enak, umumnya kita terpaksa menelannya. Saat kita ditanya, apakah makanan atau minuman yang tuan rumah hidangkan enak? Kita akan basa-basi mengatakan, ’Enak Tante.’ Tapi makanan dan minuman itu tidak kita makan lagi dengan alasan sudah kenyang atau sudah tidak haus,” aku memandang kedua mata Mita sebagai penegasan perkataanku.

Page 26: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

26 Ketika Metta Memilih

“Ya juga sih... Masa kita langsung bilang makanannya sangat tidak enak Tante. Itu kan tidak sopan?” kata Mita sambil tertawa.

“Nah... Mita sudah mulai mengerti. Mama tidak mengatakan bahwa kita boleh berbohong. Tapi kita harus bijak dalam berpikir dan bertindak. Dan yang harus diingat, apa pun yang kita tanam, itulah yang kelak kita petik.”

“Ibarat air dalam gelas, perbuatan baik Mama ibaratkan air yang bening dan tanpa rasa, garam adalah simbol perbuatan buruk. Ketika kita melakukan hal buruk, ibarat kita menaburkan sedikit garam ke dalam gelas. Air akan berubah rasa menjadi agak asin. Makin banyak perbuatan buruk yang kita lakukan, air akan menjadi semakin asin. Jika kita berbuat baik, ibarat kita menambahkan air ke dalam gelas. Garam di dalam gelas tidak akan berkurang tapi rasa asin akan semakin berkurang jika kita terus menambahkan air ke dalam gelas,” aku menjelaskan panjang lebar.

“Mita sudah mengerti Ma. Mama Shanti memang Mama yang paling hebat di dunia...,” puji Mita. Aku sudah paham, kalau Mita memanggilku dengan tambahan namaku, itu penekanan bahwa ia serius dengan perkataannya.

Page 27: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

27 Ketika Metta Memilih

“Kalau Mita sendiri sudah punya pacar belum?” tanyaku sambil tersenyum.

“Ih... Mama. Pasti belum-lah. Kan kata Mama, SMU baru boleh pacaran? Swear deh!” kata Mita sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V.

“Baguslah kalau begitu, kamu memang anak baik,” lanjutku penuh kelegaan.

“Kalau yang naksir sih ada beberapa orang. Tapi Mita tolak semua,” Mita tersenyum.

“Kalau nanti sudah waktunya, pasti Mita akan cerita ke Mama deh. Mita akan minta pendapat, dari sekian cowok yang naksir Mita, mana yang lebih oke,” terang Mita.

Aku langsung memeluknya penuh rasa sayang, “Mita memang anak hebat!” kataku.

“Mitaaa...” terdengar teriakan Prajna, suamiku. “Mamaaa... Ayo makan!” teriak suamiku lagi.

Page 28: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

28 Ketika Metta Memilih

“Ya... Papa,” Mita yang menjawab panggilan Papanya. “Ma, kita sudah ditungguin Papa tuh!”

Aku menggandeng tangan Mita, “Ayo kita turun.”

“Mama... tunggu sebentar. Mita mau tanya pada Mama, tapi jawab yang jujur ya?” Mita memperlihatkan wajah yang serius.

Aku menghentikan langkahku melihat wajahnya yang serius. Tampaknya ada masalah yang lebih serius dan belum selesai diceritakannya.

“Tolong Mama jawab dengan jujur, Papa cakep atau tidak?” bisik Mita di telingaku. Aku sedikit jengkel dengan ucapan Mita yang ternyata sedang bercanda dan ingin menggodaku.

Aku pun segera mendekatkan mulutku ke telinga Mita dan sambil berbisik aku berkata, “Ssst... tapi Mita janji ya? Jangan bilang sama Papa,” lalu aku memandang wajahnya dengan wajah seserius mungkin, padahal aku ingin tertawa.

Aku mendekatkan kembali mulutku ke telinga Mita “Mita tanya, Papa cakep atau tidak?” aku mengulangi pertanyaannya.

Page 29: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

29 Ketika Metta Memilih

Mita mengangguk. “Janji ya, jangan bilang ke Papa,” kembali Mita mengangguk. “Tidak,” jawabku. “Papa tidak jelek alias cakep banget.”

Aku tersenyum penuh kemenangan.

Mita terbengong sejenak. Lalu tertawa keki, “Ih... Mama bisa aja langsung bales ngerjain Mita.” “Paaa!” Mita berteriak kencang sekali. “Kata Mama, Papa cakep banget!!!”

Page 30: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

“Dina, Jacko kecelakaan waktu mengendarai motor ke pesta ulang tahun Nia. Sekarang Jacko di rumah sakit,” itu bunyi BBM dari Fanny, sepupu Jacko.

Aku merasakan sekelilingku terasa gelap, lalu aku tidak ingat apa-apa lagi.

Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu

Page 31: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

31 Ketika Metta Memilih

“Dina... Dina...,” samar-samar aku mendengar suara orang memanggil namaku.

Aku coba membuka mata dan mencari asal suara tersebut. Walau masih terlihat buram, aku bisa mengenali wajah perempuan yang duduk di sampingku. Mama rupanya yang tadi memanggil-manggil namaku.

“Syukurlah kamu sudah siuman,” kata Mama. “Tadi kamu diantar pulang oleh Robert dan Rosmery. Kamu pingsan di pesta ulang tahun Nia,” lanjut Mama.

Aku mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi. Mencoba menyusun puzzle ingatanku. Aku ke pesta ulang tahun Nia bersama Rosmery, diantar Robert dengan sedannya. Jacko tidak bisa mengantarku karena ada keperluan penting yang tak bisa ditinggal, tapi Jacko janji akan datang ke pesta Nia. Saat pesta sudah dimulai, Jacko belum datang, ada BBM masuk, aku membaca BBM dari Fanny bahwa Jacko mengalami kecelakaan dan aku tidak ingat apa-apa lagi.

“Ma, bagaimana kabar Jacko?” tanyaku.

Mama diam membisu. Rosmery dan Robert, pacarnya, masuk

Page 32: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

32 Ketika Metta Memilih

ke kamar begitu mengetahui aku sudah siuman. “Dina, kamu istirahat saja... Jacko sudah ditangani dokter,” Rosmery berusaha menenangkanku.

“Tapi gimana kabar Jacko? Dia baik-baik saja kan?” aku mendesak Rosmery untuk mendapat kepastian tentang Jacko.

“Kata Fanny, Jacko sudah sadar, kaki kiri Jacko yang terluka sudah ditangani dokter. Fanny berpesan agar kamu istirahat saja. Kamu nanti bisa BBM Fanny untuk info lengkapnya. Fanny juga sudah tahu kamu pingsan. Sudah ada yang menjaga Jacko di rumah sakit, semua akan baik-baik saja,” terang Rosmery.

“Dina... kami pulang dulu ya?” Rosmery pamit. “Istirahat saja dulu Dina, semua akan baik-baik saja,” kata Robert. “Kalau perlu bantuan, kami selalu ada untukmu,” tambah Rosmery. “Tante, kami pamit,” kata Rosmery dan Robert.

“Terima kasih...,” jawab Mamaku.

“Terima kasih banyak,” kataku sambil berusaha tersenyum.

***

Page 33: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

33 Ketika Metta Memilih

Ingatanku kembali ke masa lalu, saat aku berkenalan dengan Jacko. Waktu itu, aku sedang main ke rumah Rosmery. Saat sedang asyik ngobrol, Robert dan Jacko datang ke rumah Rosmery juga. Mereka, tepatnya Robert hanya mengantarkan novel yang ingin dipinjam Rosmery. Mereka hanya mampir sebentar, setelah berbasa-basi, mereka berdua pergi mengendarai motor masing-masing.

Aku sempat berkenalan dengan Jack Oscar, biasa disapa Jack. Akulah yang kemudian memberi panggilan khusus, Jacko. Dari Rosmery aku diceritakan kisah tragis Jacko.

Jacko lahir sebagai anak bungsu dari dua bersaudara. Semula perjalanan hidupnya mulus, usaha orangtuanya sukses, Cicinya yang bernama Sandra cantik dan pintar, Jacko keren dan juga pintar, kehidupan keluarga mereka juga harmonis. Namun, dua tahun lalu, menjelang kelulusan SMA terjadilah tragedi itu. Mama Jacko dan Ci Sandra meninggal dalam kecelakaan pesawat saat pulang dari Australia.

Jacko benar-benar terpukul. Untungnya Robert yang jadi sahabat Jacko banyak membantunya menghadapi tragedi ini. Dari segi finansial, sebenarnya Jacko dan ayahnya tidak terlalu mengalami kesulitan. Hanya kehilangan Mama dan Ci Sandra yang membuat Jacko sangat terguncang. Jacko

Page 34: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

34 Ketika Metta Memilih

sampai mabuk-mabukan, mulai menggunakan narkoba dan untungnya Robert berhasil mencegah Jacko terjerumus lebih dalam.

Mama Robert yang seorang psikolog banyak membantu, juga Papa Robert yang seorang pandita. Jacko sering menginap di rumah Robert, rumah Robert menjadi rumah kedua Jacko. Orangtua Robert juga sudah seperti orangtua Jacko.

Singkat cerita, jalinan pertemananku dan Jacko semakin akrab karena aku sahabat Rosmery, Jacko sahabat Robert, dan Robert adalah pacar Rosmery. Akhirnya Jacko jadi pacarku. Seperti kata pepatah Jawa, “witing tresno jalaran soko kulino”, cinta terjadi karena seringnya bertemu.

Tragedi yang menimpa Jacko tidak berhenti sampai di situ. Sejak tahun awal perkuliahan, Jacko merintis usaha berjualan pulsa elektronik atas saran Robert. “Kamu harus belajar mandiri,” kata Robert. Usaha yang dirintis Jacko terbilang sukses. Tapi uang hasil usahanya lenyap begitu saja. Teman yang sudah dipercayakan mengelola bisnis pulsa melarikan semua uang usahanya.

Saat itu aku dan Jacko sudah berpacaran sekitar satu tahun. Saat menjemputku sepulang kuliah, wajah Jacko tampak

Page 35: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

35 Ketika Metta Memilih

kusut. Dalam perjalanan pulang, hujan sangat deras, Jacko menepikan motornya, aku dan Jacko berteduh di depan toko yang sudah tutup.

Di sanalah Jacko menceritakan kejadiannya. Semua uang dilarikan temannya, ponsel temannya tersebut tak bisa dihubungi, dan sang teman menghilang bagai ditelan bumi. Teman yang sudah banyak dibantunya malah mengkhianati kepercayaannya. “Jika aku berhasil menemukannya, akan kubunuh dia...,” kata Jacko geram.

“Jacko, yang sabar ya,” kataku.

“Apa salahku? Aku sudah mengikuti apa yang Buddha ajarkan. Aku berusaha tidak melakukan perbuatan buruk, melakukan banyak kebajikan, mengapa aku harus ditipu temanku sendiri?” Jacko mengumpat.

“Kita cari dia dulu saja, semoga saja nanti bisa ketemu dan dia bisa mengembalikan uangnya,” aku berusaha menasihati Jacko.

Seekor belalang besar berwarna hijau melompat dan mendarat tepat di depan kami. Jacko segera menangkap

Page 36: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

36 Ketika Metta Memilih

belalang itu, aku bergeser menjauh. Aku merasa geli dengan banyak serangga, termasuk belalang. “Jacko, untuk apa belalang itu? Lepaskan saja. Kasihan,” kataku.

“Kalau aku ketemu dia, akan aku bunuh,” Jacko masih geram pada teman yang menipunya. “Tapi, sebelum dibunuh, dia akan merasakan ini dulu...,” kata Jacko dengan geram. Dengan gerakan cepat, sebelah kaki belalang itu dipatahkan lalu dibuang.

Aku kaget dengan perilaku Jacko. “Jacko, jangan diteruskan!” aku berteriak kencang di sela-sela suara hujan. “Kalau kamu patahkan lagi kaki belalang itu apalagi kau bunuh, kita putus saja dan aku akan pulang jalan kaki sendiri,” aku mengancam Jacko.

Jacko terkesiap melihat reaksiku. “Kamu serius?” suara Jacko melunak.

“Ya... sangat serius,” aku berkata pelan namun penuh ketegasan.

“Oke, aku minta maaf,” kata Jacko.

***

Page 37: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

37 Ketika Metta Memilih

Tok! Tok! Tok! Terdengar ketukan di pintu kamarku. “Dina, Robert dan Rosmery sudah datang,” kata Mama. Suara ketukan Mama membuyarkan lamunanku. “Suruh mereka tunggu sebentar ya Ma. Dina mau ganti pakaian dulu,” jawabku.

Kami akan ke rumah sakit, membesuk Jacko. Dalam perjalanan ke rumah sakit, Rosmery memberikan penjelasan bahwa kaki kiri Jacko yang tergilas motor terpaksa diamputasi sebatas lutut.

“Dina, kamu harus kuat menerima kenyataan ini, harus tegar, dan bisa tersenyum untuk membangkitkan semangat Jacko yang down,” Rosmery menasihatiku. Aku sempat shock, tapi tidak lama karena memang tidak boleh lama. Dalam hitungan menit, aku akan segera bertemu Jacko di rumah sakit. Yang terpenting bagiku, Jacko selamat.

***

Jacko berusaha tersenyum melihat kami yang datang membesuk. “Jack, bagaimana keadaanmu? Kata dokter, kapan bisa pulang?” tanya Robert. “Sudah baikan,” jawab Jacko. “Minggu ini sudah boleh pulang,” kata Jacko riang.

Page 38: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

38 Ketika Metta Memilih

“Saya sungguh beruntung,” kata Jacko. “Fanny menceritakan, karma baik masih berpihak ke saya. Saat tabrakan, saya terlempar dari motor dan pingsan. Kaki kiri dilindas motor dari arah belakang dan dari arah berlawanan, sebuah bus nyaris melindas kepala saya. Untungnya ada pejalan kaki yang berteriak dan memberi tanda agar bus berhenti. Jarak kepalaku dengan ban bus itu tinggal satu meter saat bus berhenti,” cerita Jacko.

Fanny sempat bertemu dengan dua orang yang mengantarkan saya ke rumah sakit. Saya sungguh berhutang nyawa pada orang yang menghentikan bus itu dan pada orang-orang yang berbaik hati mengantar saya ke rumah sakit.

Setelah ngobrol sebentar, Robert dan Rosmery pamit untuk menunggu di luar, memberikan kesempatan kepada kami untuk bicara empat mata.

“Aku bahagia kamu selamat,” kataku.

“Terima kasih, Sayang,” kata Jacko. “Tapi saya sekarang tidak seperti dulu lagi. Aku cacat. Mungkin seumur hidup aku harus berjalan dengan bantuan tongkat. Atau mungkin akan memakai kaki palsu, jalanku tidak akan sesempurna dulu...,” lanjut Jacko. “Kamu masih mau menemaniku?” kata Jacko lirih.

Page 39: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

39 Ketika Metta Memilih

“Masa aku akan meninggalkan kamu saat seperti ini?” aku meyakinkan Jacko. “Aku tetap akan mendampingi kamu sampai akhir hayat... asal kamu janji, lain kali akan lebih berhati-hati dan tidak jadi orang yang emosian,” lanjutku.

“Aku janji...,” kata Jacko tersenyum manis sekali sambil mengangkat telapak tangannya seperti seorang yang sedang diambil sumpah jabatan.

***

“Masa lalu tidak perlu disesali karena tak bisa diubah. Kita juga tak boleh merisaukan masa depan, yang belum pasti. Kita harus konsentrasi pada apa yang kita jalani saat ini. Yang kita jalani saat ini akan menentukan apa yang akan terjadi pada kita di masa depan,” begitu kata bijak yang kubaca di salah satu artikel Dhamma.

Tapi dalam hati, terkadang aku masih saja berharap, andai aku bisa kembali ke masa lalu, aku pasti akan memaksa Jacko melepaskan belalang sebelum Jacko mematahkan sebelah kaki belalang malang itu dengan penuh kebencian.

Page 40: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

40 Ketika Metta Memilih

Ah... aku masih saja mengingkari kenyataan bahwa kita tak bisa kembali ke masa lalu. Harusnya aku tetap bersyukur karena berhasil mencegah Jacko membunuh belalang dengan penuh kebencian.

Aku mesti bersyukur Jacko masih hidup dan bisa menemaniku menjalani hari-hari yang akan datang.

Page 41: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

41 Ketika Metta Memilih

Hidup ini sudah sulit, jangan dipersulit lagi. Banyak hal yang sebenarnya bukan persoalan tapi oleh manusia dijadikan persoalan. Menyelesaikan permasalahan hidup kita sendiri saja sudah cukup berat, mengapa harus menambah beban dengan mempersoalkan kehidupan orang lain yang jelas-jelas bukan urusan kita?

Kapan Menyusul?

Page 42: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

42 Ketika Metta Memilih

Dicky tersenyum membaca alinea terakhir sebuah artikel di majalah Buddhis. Pas dan mengena sekali. Mengapa ya, orang kok suka kepo? Hidup sendiri saja belum beres, masih sempat-sempatnya mengusili kehidupan orang lain, yang sebenarnya bukan urusannya dan tidak mengganggu kehidupannya.

Ah... sudahlah. Manusia seperti itu memang banyak “beredar” di muka bumi ini (He-he. Seperti koran atau majalah saja, beredar). Banyak manusia yang susah lihat orang lain senang dan senang lihat orang lain susah. Merasa dirinya sudah sempurna dan merasa dirinya layak menjadi “polisi” bagi manusia lain, merasa pantas jadi “atasan” yang sesuka hati mencela dan mengatur kehidupan orang yang dianggapnya bawahan.

***

“Ssst. Kamu tahu gak, si Ririn sekarang sudah pisah ranjang sama suaminya?” Titin mengawali pagi dengan ngerumpiin teman departemen lain.

“Ah, masa sih Ci?” timpal Winda yang langsung tertarik.

Page 43: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

43 Ketika Metta Memilih

“Bener! Saya tahu langsung dari tetangga Ririn” lanjut Titin, yang biasa dipanggil Ci Titin ini, semakin semangat.

“Woiii! Bikin gosip aja pagi-pagi!” tegur Dicky. “Kerjaan kemarin sudah selesai belum? Hari ini deadline-nya,” tegas Dicky, rekan sekerja Titin.

“Ntar ah! Masih pagi ini. Habis ini saya selesaikan. Bawel lo!” Ci Titin melanjutkan gosipnya.

Dicky meninggalkan ruang kerjanya ke departemen personalia, ia akan minta izin cuti dua hari karena ada keperluan keluarga. Saat meninggalkan ruang kerjanya, samar-samar Dicky mendengar Titin menyindirnya, “Tuh... kamu lihat sendiri Dicky, kalau orang yang sudah cukup usia tapi belum nikah, ya seperti itu tuh... rada gak beres,” sindir Ci Titin sambil tertawa cekikikan.

Dicky sudah tidak mau ambil pusing dengan Ci Titin. Selain usia Ci Titin lebih tua, Dicky dan orang-orang di kantor ini sudah maklum dengan mulut usil Ci Titin, si ratu rumpi, si ratu gosip. Sudah beberapa kali Ci Titin ribut dengan karyawan di perusahaan ini, tapi tetap tidak ada kapoknya.

Page 44: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

44 Ketika Metta Memilih

Bagi Dicky, menikah atau tidak menikah adalah pilihan, bukan keharusan. Begitulah Dhamma yang dibabarkan Buddha. Dalam Sigalovada Sutta, Buddha menjelaskan kewajiban suami-istri, bukan kewajiban bahwa seseorang harus menikah. Dalam agama Buddha, tidak pernah ada tentangan ataupun penolakan terhadap pernikahan. Menikah atau tidak adalah pilihan bebas bagi yang akan menjalaninya. Yang terpenting adalah menjalani dan menerima semua konsekuensi atas pilihan yang sudah diambil.

Sudah terlalu banyak ucapan usil Ci Titin yang seharusnya memanaskan telinga Dicky. “Jomblo, tidak laku, kurang beres, dan lain-lain,” kata Ci Titin, baik langsung maupun Dicky dengar dari orang lain.

Beberapa teman yang gerah dengan mulut cerewet Ci Titin sudah pernah mengingatkannya, tapi karena memang sudah bawaan sifatnya, sepertinya sudah tidak bisa diubah atau dimodifikasi agar jadi lebih baik. “Ibarat motor atau mobil tua yang sudah tak ada yang jual spare part-nya, tinggal tunggu mogok saja, lalu dijual kiloan,” kata Valdo.

***

Page 45: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

45 Ketika Metta Memilih

Dicky dan Valdo menghadiri resepsi pernikahan di sebuah hotel berbintang di kawasan Dago, Bandung. Saat Dicky dan Valdo tiba, rekan-rekan kerja mereka di perusahaan garmen itu sudah banyak yang datang. Acara seremonial sudah selesai, sekarang para tamu undangan dipersilakan menikmati hidangan yang telah disediakan.

Dicky dan Valdo bergegas ke pelaminan, menyalami sang raja dan ratu sehari, Kent dan Angel. Setelah itu Dicky dan Valdo langsung masuk ke antrean prasmanan. Saat antre, Valdo mencolek Dicky sambil berbisik, “Dicky, kita pindah ke sebelah sana saja yuk! Di barisan sebelah kanan kita ada Ci Titin.”

Dicky cuek. “Biarin sajalah. Saya sudah kebal dengan sindirannya,” Dicky tak ambil pusing. “Tenang saja, saya yang disindir saja cuek kok,” Dicky menegaskan sikapnya.

Sebagai sahabat baik Dicky, Valdo tidak habis pikir dengan ketenangan Dicky menghadapi mulut usil Ci Titin. Kok bisa ya, Dicky dengan santainya menghadapi perkataan yang demikian pedasnya dan bukan hanya sekali, tapi berkali-kali, batin Valdo. Padahal menikah atau tidaknya Dicky, tidak ada urusannya sama Ci Titin. Tidak ada pihak yang dirugikan. Mengapa begitu bebalnya Ci Titin dinasihati orang? Haruskah

Page 46: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

46 Ketika Metta Memilih

kita berada di posisi lawan bicara kita dulu, baru kita bisa merasakan betapa menyakitkannya sebuah celetukan, batin Valdo lagi.

Benar saja, saat mengambil hidangan, Dicky dan Valdo berhadapan dengan Ci Titin dan beberapa rekan sekantor. Dasar ratu rumpi, sambil mengambil hidangan, mata Ci Titin memandang ke arah Dicky dan nyeletuk cukup kencang “Kapan menyusul?” Kontan saja, celetukan ini disambut tawa cekikikan anggota geng gosip Ci Titin.

Dicky hanya tersenyum.

***

Hari ini kabut duka menyelimuti karyawan perusahaan garmen tempat Dicky bekerja. Thomas, rekan sekerja mereka, meninggal karena kecelakaan. Thomas ditabrak mobil dari belakang saat mengendarai motor. Siapa menyangka bahwa Thomas yang masih muda harus berlalu begitu cepat. Kemarin, hingga usai jam kerja, Thomas masih sehat dan bercanda. Sekarang ia berbaring di dalam peti mati.

Rekan-rekan sekerja berdiri di sekeliling peti mati, melihat

Page 47: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

47 Ketika Metta Memilih

Thomas untuk terakhir kalinya. Ada Dicky, Valdo, Ci Titin, Winda, Angel, dan Ririn. Valdo tampaknya tidak dapat menahan dirinya untuk nyeletuk, meski sebenarnya suasana duka cita bukanlah momen yang pas untuk memberi pelajaran bagi Ci Titin. Valdo mendekatkan mulutnya ke telinga Ci Titin, dengan suara berbisik.

Namun, karena suasana hening, pastilah bisikan Valdo terdengar oleh semua yang ada di sekeliling peti mati Thomas:

“Kapan menyusul?”

Page 48: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

“Braaak...” Ronald membanting buku ke lantai dengan keras. Seluruh mata tertuju padanya. Sedetik kemudian, Ronald tersadar bahwa saat ini ia sedang berada di perpustakaan, bukan di kamar kost-nya.

“Aduh... maaf saya tidak sengaja...,” kata Ronald penuh

Ego

Page 49: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

49 Ketika Metta Memilih

penyesalan. Ronald segera berdiri, lalu mengatakan, “Permisi....”

Ronald melangkahkan kaki meninggalkan perpustakaan Vihara Vimala Dharma diikuti pandangan mata umat di perpustakaan dan sekitar perpustakaan. Maksud hati menenangkan diri dari masalah yang dialami dengan membaca, apa daya justru malu luar biasa yang didapat.

Masalah yang dihadapi Ronald bukan problem sederhana. Dilema. Langkah yang akan diambilnya adalah keputusan terbesar dalam hidupnya. Apa yang akan diputuskan, akan menentukan bagaimana masa depannya nanti.

Selama ini, ia patuh pada apa yang disarankan oleh mamanya. Sejak kecil ia selalu menuruti semua yang dipilihkan mama. Dari TK hingga SMA, semua sekolah adalah pilihan mama. Dianjurkan kuliah di Fakultas Ekonomi, ia ikuti. Kuliah sambil bekerja, ia jalani. Ia bisa memaklumi semua permintaan mamanya karena ia tahu mama tentu sayang pada anaknya.

Soal kuliah sambil bekerja, sepenuhnya Ronald maklum, Ronald paham kondisi keuangan mereka. Ia anak tunggal dan sudah tak punya papa sejak ia duduk di kelas 6 SD. Sebenarnya Ronald bukan anak satu-satunya, ada Kevin,

Page 50: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

50 Ketika Metta Memilih

adiknya. Tapi bagi Ronald, Kevin tidak masuk hitungan. Kevin terlahir sebagai anak penyandang down syndrome.

Sejak SMP Ronald sudah membantu mama mencari nafkah. Mama mencari uang dengan segala kemampuannya. Menerima jahitan pakaian, membuat kue lalu dititipkan di kantin sekolah, dan usaha apa saja yang bisa menghasilkan uang. Ronald yang bertugas mengantarkan jahitan yang sudah selesai ke rumah pelanggan, membeli keperluan untuk menjahit, juga mengantarkan kue ke kantin sekolah.

Ronald, Kevin, dan Mama selalu tinggal bersama. Hanya saat kuliah Ronald merantau ke Bandung, sementara Mama dan Kevin tetap tinggal di Jambi.

Rasanya sudah cukup Ronald menuruti kemauan mama sejak kecil hingga sekarang. Tapi permintaan kali ini, rasanya tidak bisa ia ikuti. Masa calon pendamping hidup pun ia harus ikut dengan keinginan mama?

“Yang akan menikah dan menjalani hidup adalah Ronald, bukan Mama!” ucap Ronald saat terakhir Mama menelepon.

Sejak itu, Ronald tidak lagi mengangkat telepon jika Mama

Page 51: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

51 Ketika Metta Memilih

yang menghubungi. Paling Mama mendapat kabar tentang Ronald dari Ii Meilan* yang sering menelepon Ronald. Ronald tahu ini pasti permintaan mama.

***

“Lo nggak salah Ron, mau sampai kapan kamu jadi anak mama?” kata Deddy sambil menekankan kata “anak mama”. “Dari kecil lo udah bantu mama. Sementara Kevin adik lo nggak ngapa-ngapain. Cuma makan-tidur saja,” ujar Deddy.

“Udah yuk... kita cabut. Bosen di kost-an mulu,” Deddy sudah memakai sepatu dan melangkah keluar dari kamar kost Ronald.

Ronald dan Deddy pun menuju warnet, tempat mereka biasa bermain games online. Ronald kenal Deddy juga di warnet saat menunggu giliran main games online. Awalnya Ronald main games online hanya iseng karena suntuk dengan tugas kuliah ditambah perselisihannya dengan mama. Hanya pelarian dari masalah, tapi akhirnya Ronald jadi kecanduan, jadi maniak game.

***

Page 52: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

52 Ketika Metta Memilih

“Tika, kamu mau kasih apa sama Mama untuk surprise Hari Ibu ini?” tanya Della.

“Ehm... tahun ini kayaknya aku akan pesan makanan cepat saji dan kirim sekuntum mawar merah,” kata Tika. “Kalau Della?” Viantika balik tanya.

“Aku akan ajak Mama jalan ke mal dan makan berdua. Aku akan ajak Mama menikmati makanan kesukaannya,” Della tersenyum penuh arti. “Emang makanan cepat sajinya tidak basi ketika sampai ke Palembang?” tanya Della sambil mengutak-atik Blackberry-nya.

“Zaman sudah canggih dan serba online gini, masa masih harus kirim dari Bandung ke Palembang? Tinggal telepon ke fast food di Palembang, transfer via e-banking, kasih tahu alamat yang dituju, beres deh. Jadi jarak bukan halangan. Teknologi memungkinkan itu semua. Hanya saja kita belum bisa sentuhan langsung dengan orang di tempat berbeda. Beda dengan Della yang tinggal satu kota dengan Mama, bisa memeluk dan mencium Mama,” kata Tika sambil mengerlingkan mata.

Ronald hanya terdiam mendengar percakapan teman-teman di wihara setelah usai kebaktian. Boro-boro menyenangkan

Page 53: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

53 Ketika Metta Memilih

Mama. Telepon masuk dari Mama pun sedang tak ingin dijawabnya.

Mengapa sih harus ada banyak agama? Mengapa pula aku harus ketemu gadis manis yang menarik perhatian dan cocok denganku tapi kami berbeda keyakinan, batin Ronald.

“Ron, kok ngelamun,” sapa Ko Ananda. “Ada masalah apa nih?” tanya Ko Ananda.

“Ng-nggak ada apa-apa kok,” Ronald berusaha menutupi.

“Tak usah sungkan, jika ada masalah ceritakan saja. Siapa tahu Ko Ananda bisa kasih solusi.” Hening sejenak.

“Oh ya, Ron, nanti ikut kan acara kunjungan ke panti wreda pada awal tahun?” lanjut Ko Ananda.

“Pasti ikut Ko!” Ronald pura-pura bersemangat. “Kapan acaranya?” tanya Ronald lagi.

“Tanggal pasti belum diputuskan, tapi sebelum tanggal 5 Januari kayaknya. Itu dalam rangka Hari Metta,” jelas Ko

Page 54: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

54 Ketika Metta Memilih

Ananda. “Oke, Ko Ananda pulang dulu ya? Ada janji sama teman. Kalau ada yang ingin dibicarakan, main saja ke rumah. Sore ini dari sekitar jam 15:00 sampai 18:00, Ko Ananda ada di rumah. Namo Buddhaya.” Ko Ananda pamit sambil beranjali.

Ko Ananda pasti tahu aku sedang ada masalah, sampai memberitahukan ia punya waktu luang jam sekian sampai jam sekian, batin Ronald.

Ko Ananda adalah sosok yang sudah sangat familiar bagi muda-mudi di Vihara Vimala Dharma Bandung. Sosok yang “dituakan” dan sering diminta pendapat oleh muda-mudi yang sedang mengalami problema kehidupan. Ko Ananda mengenal hampir semua aktivis wihara, termasuk latar belakang keluarga mereka. Ko Ananda sering bertanya bagaimana kabar keluarga para aktivis bila sedang ngumpul di wihara.

***

Setelah janjian via BBM, akhirnya sore itu Ronald main ke rumah Ko Ananda. Halaman rumah Ko Ananda tampak asri. Mereka berdua duduk santai di teras.

Page 55: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

55 Ketika Metta Memilih

“Silakan diminum, Den,” kata pembantu Ko Ananda yang mengantar dua gelas kosong, sebotol soft drink, dan pisang goreng.

“Terima kasih,” kata Ronald.

“Ayo tak usah malu, silakan dicicipi hidangannya,” kata Ko Ananda ramah.

“Ehm... langsung saja Ko,” ujar Ronald setelah meneguk soft drink.

***

“Ko, mama saya tidak setuju saya pacaran dengan cewek yang beda agama. Saya bertengkar dengan mama tentang hal ini. Selama ini, saya selalu menurut pada apa yang mama mau. Tapi untuk soal pasangan hidup, saya akan menentukan pilihan saya sendiri. Ini hidup saya, saya yang akan menjalaninya. Sudah seminggu ini saya jadi tidak menjawab telepon mama,” cerita Ronald.

“Bagaimana pendapat Ko Ananda?” Ronald minta pendapat.

Page 56: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

56 Ketika Metta Memilih

“Ini masalah yang banyak dialami muda-mudi zaman sekarang. Bukan hanya muda-mudi Buddhis, tapi muda-mudi berbagai agama. Pada dasarnya, semua agama punya pandangan yang sama soal ini. Pasangan hidup yang ideal adalah pasangan yang satu keyakinan, atau satu agama dalam bahasa awamnya. Dalam Dhamma, disebutkan untuk mencapai pernikahan bahagia, pasangan yang akan menikah sebaiknya punya 4 kesepadanan, yakni samma saddha atau sepadan keyakinan, samma sila atau sepadan moralitas, samma cagga atau sepadan kedermawanan, samma pannya atau sepadan kebijaksanaan.”

Ko Ananda berhenti sejenak.

“Sekarang Ko Ananda tanya, apakah Ronald ingin pindah keyakinan?”

“Tidak, Ko!”

“Pacar Ronald yang mau beralih keyakinan menjadi umat Buddha?”

“Saya tidak yakin. Ia juga berat untuk pindah.”

Page 57: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

57 Ketika Metta Memilih

“Hmmm... dari awal saja sudah ada permasalahan. Dan ke depannya, tentu problemnya masih banyak. Kalau nekat menikah dengan komitmen jalani keyakinan masing-masing, problem tidak selesai sampai di situ. Waktu menikah, salah satu terpaksa berbohong, seolah mengikuti agama pasangannya. Setelah punya anak, agama apa yang akan diajarkan kepada anak? Jika kelak salah seorang sakit, akan didoakan sesuai agama yang sakit atau yang sehat? Begitu pula saat meninggal, apakah prosesinya sesuai agama yang meninggal atau sesuai agama pasangan yang menyelenggarakan prosesinya? Beda keyakinan tentu lebih banyak mendatangkan permasalahan,” jelas Ko Ananda.

Ronald terdiam. Ia tak pernah memikirkan sampai sejauh itu. Hanya lebih mementingkan egonya. Ronald hanya merasa selama ini terlalu diatur oleh mamanya. Saat pilihan hatinya tidak disetujui, egonya memberontak. Pasangan hidup harus pilihannya, bukan pilihan mamanya.

“Ron, ketidaksetujuan mamamu ada benarnya. Beliau juga ingin kelak kamu hidup bahagia. Jangan sakiti hati mama yang telah merawatmu sejak bayi hingga sekarang hanya demi seorang wanita yang baru kamu kenal beberapa bulan ini,” akhirnya Ko Ananda memecah keheningan.

Page 58: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

58 Ketika Metta Memilih

“Nanti kamu telepon mama ya. Minta maaf atas sikapmu selama ini yang telah menyiksa beliau. Tidak baik mendiamkan mama, apalagi sebentar lagi Hari Ibu. Jasa seorang ibu sangat besar. Kita tak mungkin bisa kita membalas jasa baik mereka,” lanjut Ko Ananda.

Ronald mengangguk, meski ego-nya belum bisa sepenuhnya menerima saran Ko Ananda. “Ko, terima kasih atas waktu dan sarannya.”

***

Dalam kamar kost-nya, Ronald masih bimbang. Ego-nya masih menolak untuk menelepon mama duluan dan meminta maaf atas kesalahannya. Sudah pukul 23:00, mata Ronald masih sulit terpejam.

“Hanya ada satu guru yang kupuja...,” ringtone Sang Guru lewat suara Meicie Widjaja terdengar dari BlackBerry Ronald. Ronald terkesiap. Siapa yang menelepon malam-malam begini?

Diraihnya BB dari atas meja, “Ii Meilan Memanggil” tulis di layar BB. Langsung dijawabnya, “Ya Ii, ada apa?”

Page 59: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

59 Ketika Metta Memilih

“Ron, Mama sudah tidak ada...,” jawab Ii Meilan sambil menangis. “Tadi Kevin yang menangis terus dan memanggil-manggil Mama. Tetangga sebelah rumah mengetuk pintu rumah dan Kevin membukanya. Tetangga bilang Mama sudah terbaring di lantai dan sudah tidak bernapas!”

Semua menjadi gelap, langit seakan runtuh. Ronald pun pingsan....

Page 60: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

Matahari sore masih tampak garang menyinari teras sebuah rumah di Tangerang. Rumah bercat biru itu kusam, tampak tak terawat. Rerumputan tumbuh subur di halaman rumah, pertanda sudah lama tak tersentuh tangan penghuni.

Rumah itu ditempati enam orang. Oma Rita, lalu Ranti,

Aktris Tanpa Piala Citra

Page 61: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

61 Ketika Metta Memilih

anak Oma, menantunya, dan dua cucu yaitu Lisa, seorang anak perempuan kelas 5 SD, seorang lagi anak laki-laki yang masih bayi bernama Bryan, serta Imah, seorang pembantu yang masih berusia belasan.

Kakek sudah meninggal sekitar 6 bulan lalu. Pertama karena memang usia sudah cukup tua, 80 tahun, kedua mungkin diperparah stres berkepanjangan dengan suasana rumah yang tidak nyaman. Kata-kata kasar bernada ancaman dari menantunya memperparah kondisi kesehatan sang kakek.

***

“Selamat siang Oma,” sapa Friska.

“Siang,” terdengar jawaban Oma Rita dari dalam rumah. “Masuk saja, pintu tidak dikunci,” lanjut beliau.

Friska membuka pintu lalu masuk. Sekarang Friska sudah tidak segan lagi berada di rumah Oma Rita. Rumah Oma adalah rumah kedua Friska. Friska langsung masuk ke kamar Oma yang berada berada paling depan, dekat ruang tamu. Sekarang, setiap ada waktu luang, Friska sering menyempatkan diri main ke rumah Oma. Biasanya siang hari,

Page 62: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

62 Ketika Metta Memilih

saat tidak ada jadwal kuliah. Di sana hanya ada Oma, Bryan, dan Imah, si pembantu. Waktu siang, saat Lisa sekolah, Ranti bekerja, Nero tidak di rumah, Oma lebih leluasa bercerita.

Oh ya, dalam kesehariannya, Oma memang sudah tidak bisa melakukan banyak aktivitas. Beliau hanya bisa tiduran dan duduk saja di kamar tidurnya. Kakinya sudah tidak kuat untuk menopang tubuh untuk berdiri, apalagi untuk berjalan. Mandi pun hanya dilap dengan kain basah dan tugas ini dilakukan oleh pembantu.

Hanya sesekali Oma keluar dari kamar tidurnya yang sumpek karena kurang ventilasi dan duduk di ruang tamu. Itu terjadi saat perayaan tahun baru Imlek atau saat ada saudara yang datang sehingga ada yang mampu mengangkat tubuh Oma dan mendudukkannya di kursi roda, lalu mendorongnya ke ruang tamu.

Perkenalan Friska dengan Oma Rita secara tak sengaja. Saat itu Friska mendengar percakapan antara pembantunya dan tukang sayur, waktu Friska akan berangkat kuliah.

“Masih kuat harus kerja, Neng. Buat biaya hidup keluarga. Kalau bisa disisihkan dan ditabung untuk bekal hari tua. Jangan terlalu berharap sama anak. Anak sekarang susah

Page 63: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

63 Ketika Metta Memilih

untuk diandalkan. Kecil kita rawat hingga dewasa, setelah besar mereka menikah, lupa sama orangtuanya,” kata abang tukang sayur.

“Nggak juga Bang. Saya sudah berkeluarga, masih sayang sama orangtua saya di kampung. Saya kerja selain untuk bantu-bantu suami, saya juga menyisihkan uang untuk orangtua saya,” kata Yati, pembantu Friska.

“Memang tidak semua seperti itu, tapi kebanyakan seperti itu Neng. Itu tuh, kayak Oma yang di ujung sono,” kata abang penjual sayur sambil menunjuk. “Oma Rita yang sudah merawat anak yang dipungutnya sejak bayi. Sudah disekolahin sampe sarjana, eh... pas sudah dewasa dan berkeluarga, orangtuanya tidak dirawat dengan baik,” lanjut abang tukang sayur.

“Ssst... Abang jangan ngegosip. Nanti kedengeran orang bisa berabe Bang,” tukas Yati.

“Eh... Abang nggak ngegosip Neng. Ini fakta. Abang denger langsung dari Oma Tince,” kata abang tukang sayur agak ngotot.

Page 64: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

64 Ketika Metta Memilih

Friska langsung menghampiri Yati dan tukang sayur. “Bang, rumah Oma Rita yang mana?” tanya Friska. “Saya sedang mencari data orangtua yang layak mendapatkan bantuan dari organisasi sosial kami,” lanjut Friska.

***

Perlu kesabaran ekstra untuk mendapat info lengkap tentang Oma Rita. Keesokan harinya Friska yang belanja sayur dan Yati diminta jangan keluar dulu. Friska berhasil mewawancarai dan mendapat banyak info tentang Oma Rita dari abang tukang sayur. Lalu beberapa hari kemudian, saat lewat depan rumah Oma Tince, Friska berhasil ngobrol dengan Oma Tince. Awalnya hanya tanya seputar tanaman anggrek milik Oma Tince, setelah itu beberapa kali Friska ngobrol dengan Oma Tince di teras rumahnya yang asri. Setelah akrab, Friska berhasil mendapat banyak info tentang Oma Rita.

Ternyata, Oma Rita dan Oma Tince adalah orang lama di kompleks ini, jadi mereka sudah lama saling kenal. Bahkan Opa Tanto, suami Oma Tince adalah teman sekolah Tante Rita.

Ini info yang berhasil Friska kumpulkan. Oma Rita bersama

Page 65: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

65 Ketika Metta Memilih

suami tidak mempunyai anak. Mereka mengadopsi seorang anak perempuan yang mereka beri nama Ranti. Ranti dirawat dengan baik, disekolahkan hingga jadi sarjana. Ranti kerja dan kariernya pun cukup bagus, sayang kisah asmaranya kurang bagus. Ranti menikah dengan Nero, supir di perusahaan tempatnya bekerja. Setelah menikah, Ranti dan suami tinggal di rumah Oma Rita.

Awalnya semua berjalan lancar, tapi sejak Nero berhenti kerja karena malu dengan teman-teman sekerja, semua mulai berubah. Sikap Nero mulai kasar terhadap mertua. Ranti bukannya mengingatkan Nero, tapi diam saja seolah perlakuan kasar Nero adalah hal yang wajar. Sungguh ironis perlakuan seorang anak perempuan terhadap ibunya, padahal ia sendiri sudah menjadi ibu.

Lisa, anak sulung mereka pun perlahan-lahan ikut berlaku kasar. Omongan dan sikap mereka semakin lama semakin tidak sopan dan cenderung kurang ajar kepada kedua orangtua tersebut.

Akhirnya, Oma Tince yang rutin main ke rumah Oma Rita pun mundur teratur. Obrolan mereka hanya berlanjut lewat telepon. Itu pun lebih sering Oma Tince yang menelepon karena jika tagihan telepon Oma Rita melonjak, Oma bisa

Page 66: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

66 Ketika Metta Memilih

dimarahin sama anak dan menantunya, bahkan Lisa, sang cucu berani mengomeli neneknya.

***

“Gimana kabar Oma hari ini?” sapa Friska. “Baik Friska...,” Oma Rita tersenyum. Siang ini, seperti biasa Friska menyempatkan diri mampir dan berbincang santai menemani Oma Rita. Hanya itu yang bisa Friska lakukan. Oma Rita hanya butuh teman bercerita dan Friska hanya meminjamkan telinganya untuk mendengarkan cerita dan keluh kesah Oma Rita. Friska juga selalu mengajak Oma Rita membaca paritta bersama-sama, hal yang nyaris tak pernah beliau lakukan sejak terbaring sakit.

Pada hari Minggu, Ci Ranti bersama suami dan anaknya seharian di luar rumah. Mereka ke wihara lalu main ke mal atau tempat wisata dan baru tiba di rumah kembali sekitar pukul 18.00. Di rumah hanya Oma Rita dan Imah, sang pembantu. Jadwal Friska pada hari Minggu adalah mengunjungi Oma setelah pulang dari wihara. Selain mendengar curhat Oma dan baca paritta, Friska juga sering memutarkan ceramah Dhamma atau lagu Buddhis dari ponselnya untuk didengarkan bersama Oma Rita.

Page 67: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

67 Ketika Metta Memilih

Rencana awal memang Friska ingin memasukkan Oma Rita sebagai orang yang menerima bantuan, tapi niat itu dibatalkan. Bisa-bisa anak dan menantu Oma Rita marah besar. Mereka pasti merasa dipermalukan, masa Oma Rita digolongkan orang yang tak mampu? Jelas mereka orang mampu, hanya saja memang tidak ada niat membahagiakan Oma Rita dalam sisa hidupnya.

Semua penghuni rumah ini, tak satu pun yang bersikap baik pada Oma Rita. Satu per satu kedok mereka terungkap, dan ternyata benar apa yang dikatakan Tante Tince terhadap seisi rumah ini.

Pernah Friska main ke rumah Oma Rita. Karena sudah terbiasa, Friska tidak lagi mengetuk pintu. Samar-samar Friska mendengar suara Oma Rita berteriak, “Imah, Oma mau pipis...!” Teriakan itu berkali-kali, tapi tak ada sahutan. Friska memberanikan diri masuk ke rumah diam-diam dan langsung ke kamar belakang, kamar Imah.

Ketika Friska sampai ruang tamu, terdengar suara “Ya! Nenek bawel!” balas Imah.

Ketika berpapasan dengan Friska, Imah bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Imah menyapa, “Eh, Cici Friska, baru datang?”

Page 68: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

68 Ketika Metta Memilih

“Ya, tadi ketuk pintu, tak ada jawaban, kebetulan saya kebelet, jadi langsung mau ke belakang...,” Friska menjawab seolah ia tak mendengar suara apa pun.

Perlakuan Ranti, Nero, dan Lisa pun tak berbeda dengan Imah, sang pembantu. Friska juga pernah memergoki perlakuan tak pantas Ranti, Nero, dan Lisa pada Oma Rita. Waktu itu Friska akan main ke rumah teman. Tapi entah mengapa, ada dorongan hati untuk mampir ke rumah Oma Rita sejenak. Friska berbelok dari rencana semula, melewati depan rumah Oma Rita.

Biasanya, di hari Sabtu Friska sering main ke rumah Oma Rita karena jadwal kuliahnya kosong. Lisa, cucu Oma Rita, sebenarnya juga tidak sekolah pada hari Sabtu, tapi biasanya Lisa tidak di rumah. Lisa lebih sering main ke rumah temannya.

Ranti bekerja Senin hingga Sabtu sedangkan Nero yang kini makelar motor, memang jarang di rumah.

Dari kejauhan Friska melihat Cici Ranti seperti mengusir tukang bakso, untungnya Cici Ranti tidak melihat kehadiran Friska karena Cici Ranti membelakangi Friska. Friska berhenti sejenak lalu memperhatikan Ci Ranti dari kejauhan. Setelah

Page 69: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

69 Ketika Metta Memilih

tukang bakso menjauh, Cici Ranti masuk ke rumahnya.

Ketika tiba di depan rumah Oma Rita, samar-samar Friska mendengar teriakan Oma, “Bakso! Bakso!”

“Permisi,” sapa Friska.

“Ya! Sebentar,” terdengar suara Ci Ranti. “Eh, Friska, ayo masuk...,” kata Ci Friska ramah. “Ada perlu apa Friska?” tanya Ci Ranti.

“Nggak ada apa-apa kok. Cuma mau ngobrol saja sama Oma,” Friska menjelaskan maksud kedatangannya.

“Makan bakso dulu yuk...,” ajak Ci Ranti.

“Terima kasih Ci, saya sudah kenyang,” jawab Friska. “Friska langsung ke kamar Oma Rita ya?” Friska minta izin.

“Oh silakan. Imah! Ambilkan minum untuk Non Friska,” teriak Ci Ranti.

***

Page 70: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

70 Ketika Metta Memilih

Tak ingin memfitnah, keesokan harinya Friska pun melakukan konfirmasi. Ternyata benar, abang tukang bakso pun mendengar Oma Rita minta bakso, tapi Ci Ranti mengusir abang tukang bakso agar segera pergi. Begitu teganya Ci Ranti tidak membelikan seporsi bakso yang cuma sepuluh ribu rupiah seporsi. Padahal, “tanggung jawab” untuk berbakti bagi seorang anak pungut atau lazim disebut anak hasil adopsi, seharusnya jauh lebih besar daripada seorang anak kandung. Untungnya saat itu Friska bisa mengalihkan pembicaraan agar Oma Rita tidak bicara soal bakso. Friska menceritakan cerita-cerita lucu sehingga Oma Rita tertawa.

Itu baru rahasia kecil. Ada banyak cerita buruk yang sebenarnya tidak ingin Oma Rita ungkapkan karena Oma sangat sayang kepada anak dan cucunya, meski Ranti bukan anak kandungnya. Hanya saja terkadang Oma keceplosan.

Friska menyimpannya dalam memori saja, ternyata biaya berobat, termasuk ongkos taksi saat berobat, semua menggunakan uang tabungan Oma Rita. Oma Rita dulunya orang kaya, simpanannya berupa perhiasan emas cukup banyak. Satu per satu dijual untuk biaya berobat.

Mereka tega makan enak dan hanya mengirimkan aroma makanan lezat ke kamar Oma. Oma teriak-teriak minta pun

Page 71: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

71 Ketika Metta Memilih

tidak diberikan. Tapi begitu tamu datang, segala yang ada dihidangkan untuk tamu. Bahkan sampai pesan makanan delivery untuk tamu.

Dalam beberapa kesempatan ngobrol dengan Friska, Ci Ranti selalu bercerita bahwa Oma Rita sudah mulai pikun, ngomongnya sering ngaco. Sudah makan, bilang belum makan. Tapi selama ngobrol empat mata dengan Oma Rita, Friska menyimpulkan semua itu tidak benar. Friska lebih percaya pada omongan Oma Rita daripada Ci Ranti atau penghuni lain rumah itu. Tapi Friska menyimpan rapat semua rahasia ini agar semua berjalan lancar. Ia bisa sering berkunjung dan ngobrol dengan Oma Rita tanpa mendapat reaksi negatif dari Ci Ranti sekeluarga. Mereka tahu Friska memang relawan organisasi sosial yang sering melakukan banyak aktivitas sosial.

Mereka juga tahu Friska sudah tidak memiliki kakek dan nenek dari pihak Mama maupun Papa. Kunjungan rutin ke Oma Rita hanyalah kerinduan sosok seorang cucu kepada neneknya.

Dalam sebuah kesempatan ngobrol empat mata dengan Friska, Oma memberikan sebuah cincin emas seberat 5 gram kepada Friska. “Ini untuk apa Oma?” tanya Friska. “Untuk

Page 72: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

72 Ketika Metta Memilih

Friska saja,” kata Oma Rita.

“Terima kasih Oma.... Niat Friska main ke sini dengan dengan niat tulus, Oma tidak perlu kasih apa-apa ke Friska,” kata Friska dengan mata berkaca-kaca.

“Friska harus ambil, Oma tulus memberikan ini kepada Friska. Friska sudah Oma anggap cucu Oma sendiri,” lanjut Oma.

Akhirnya Friska terpaksa mengambilnya karena Oma Rita bersikukuh memberikan cincin itu ke Friska. Daripada nanti terdengar Imah lalu dilaporkan ke Ci Ranti, bisa gawat. Bisa-bisa Friska sudah tidak boleh ke sini, Oma juga diomelin. Cincin emas tanpa surat itu akhirnya Friska jual dengan bantuan teman yang memiliki toko emas. Uangnya Friska belikan makanan yang diinginkan Oma setiap kali Friska datang. Juga sebagian disumbangkan kepada yang membutuhkan atas nama Oma Rita.

Friska pernah bertanya “Mengapa Oma tidak pindah saja? Ikut saudara yang lain?” Selain sangat sayang anak dan cucunya, meski perlakuan mereka tidak baik ke Oma, tampaknya memang tidak ada pilihan lain. Saudara lain juga punya kesibukan dan beban sendiri untuk mengurusi keluarga

Page 73: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

73 Ketika Metta Memilih

masing-masing. Duh... Oma, sungguh malang nasibmu.

***

“Tok. Tok. Tok,” terdengar ketukan keras di pintu kamar Friska. Mata Friska masih ngantuk, semalam ia mengerjakan tugas sampai pukul setengah dua belas.

“Ada apa Ma?” tanya Friska. “Ini kan hari Minggu? Friska masih ngantuk Ma,” jawab Friska.

“Itu, di rumah Oma Rita ramai sekali. Kata tukang sayur, Oma Rita meninggal,” teriak Mama.

“Sabbe sangkhara anicca,” Friska seolah terbang dari kasurnya. Langsung cuci muka, ganti pakaian, dan bergegas ke rumah Oma.

Di sana sudah ramai. Sanak saudara Oma Rita sudah cukup banyak yang berkumpul. Friska langsung masuk ke kamar Oma, di sana ada Ci Ranti yang menangis histeris. “Mama, mengapa Mama tinggalkan Ranti?! Mengapa Mama pergi begitu cepat?!”

Page 74: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

74 Ketika Metta Memilih

Friska menyentuh bahu Ci Ranti. “Sudahlah Ci, Oma sudah tenang sekarang. Oma sudah terbebas dari penderitaan.”

Ci Ranti menatap wajah Friska. “Maafkan Oma Rita ya Friska?”

“Tentu Ci....”

Serombongan famili Ci Ranti datang. Ci Ranti kembali menyambut mereka dengan ledakan tangis. “Mama sudah tidak ada...,” tangis histeris Ci Ranti kembali meledak.

Friska segera pamit. “Dunia ini memang panggung sandiwara. Ketika Oma masih ada, mereka tidak memperlakukannya secara baik. Tapi ketika telah meninggal dan di hadapan banyak pelayat, Ci Ranti menangis histeris, menceritakan penyesalannya belum sempat membahagiakan mamanya. Basi banget,” batin Friska.

Untuk urusan akting, aktris tanah air peraih Piala Citra pun kalah dari Ci Ranti. Ya, Ci Ranti memang layak disebut aktris tanpa Piala Citra. Ci Ranti adalah sosok Malin Kundang versi wanita di era modern, anak durhaka dan wanita tanpa naluri keibuan.

Page 75: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

75 Ketika Metta Memilih

“Semoga dengan timbunan jasa kebaikannya, Oma Rita terlahir di alam bahagia. Sadhu. Sadhu. Sadhu,” ucap Friska.

Catatan:

Menyuapkan sebutir bakso dengan penuh kasih sayang kepada orangtua yang masih hidup, jauh lebih baik daripada satu meja penuh hidangan mewah di altar sembahyang.

Mengenang seorang sahabat terbaik yang telah pergi, Uci, sumber inspirasi cerpen ini.

Page 76: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

“Gila... nama Lockyanto muncul lagi. Sakti banget kakek itu,” ujar seorang tukang becak. “Dua bulan lalu dapat hadiah motor dari undian mi instan, sebulan lalu dapat hadiah kulkas dari undian sabun, sekarang dapat mesin cuci dari undian deterjen,” imbuh tukang becak yang mangkal di depan gerbang kompleks perumahan.

Jimat Kakek Lockyanto

Page 77: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

77 Ketika Metta Memilih

Temannya yang sesama penarik becak, berjalan mendekat dan ikut membaca selebaran yang tertempel di gerobak rokok itu.

“Betul Jay. Kayaknya dia pakai dukun tuh...,” kata tukang becak yang lain. “Kalau tahu tempat dukunnya, pasti saya samperin. Saya mau minta jimat keberuntungan, biar nama saya juga bisa muncul di kertas pengumuman pemenang undian seperti ini,” lanjutnya penuh semangat.

“Ya, nggak usah capek-capek narik becak, tinggal pasang togel atau kirim undian,” lanjut tukang becak yang dipanggil Jay oleh temannya itu.

Ibu tua pemilik gerobak rokok melongokkan kepala dari gerobak rokoknya, “Hei..., kalian berdua jangan asal fitnah ya? Kalian anak kemarin sore. Mangkal di sini baru seumur jagung, asal njeplak saja,” kata ibu tua pemilik gerobak rokok agak sewot.

“Mulut kamu harus disekolahin tuh.... Jangan sembarangan bilang Kakek Lockyanto pakai dukun, pakai jimat!” tambahnya.

“Lho, kok Ibu jadi sewot. Lha kita yang dari dulu sering banget

Page 78: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

78 Ketika Metta Memilih

kirim undian, nggak pernah dapet hadiah. Apa namanya kalau bukan pakai dukun atau pakai jimat keberuntungan?” kilah Si Jay.

Seorang anak laki-laki berseragam SD yang sedari tadi berdiri menanti angkot ikut mendengarkan percakapan dua tukang becak dan ibu tua pemilik gerobak rokok.

“Kalau kamu mau tahu cerita sebenarnya tentang Kakek Lockyanto, tanya kakek anak ini!” kata ibu tua pemilik gerobak rokok sambil menunjuk.

“Lho emangnya siapa anak ini? Cucu si kakek atau cucu dukun?” tanya Si Jay.

“Masih aja asal njeplak! Kakek anak itu salah satu orang lama di kompleks ini. Pasti dia tahu semua cerita tentang Kakek Lockyanto!” kata ibu tua pemilik gerobak rokok.

***

“Kek, Adi mau tanya. Kakek kenal nggak dengan Kakek Lockyanto yang tinggal di kompleks perumahan kita?” tanya Adi.

Page 79: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

79 Ketika Metta Memilih

“Kenal, memang kenapa?” tanya Kakek Adi.

“Tadi siang waktu akan berangkat ke sekolah, Adi denger pembicaraan dua tukang becak dan ibu pemilik gerobak rokok di dekat gerbang kompleks perumahan. Kata tukang becak, Kakek Lockyanto itu sakti, sering dapet hadiah undian. Mungkin Kakek Lockyanto pakai jimat dari dukun. Si ibu marah dan bilang jangan asal fitnah. Kalau ingin tahu cerita sebenarnya tentang Kakek Lockyanto, tanya kakek Adi,” Adi menceritakan peristiwa tadi siang.

“Oh ya Kek, kok ibu itu kenal Adi dan kakek?” tanya Adi penasaran.

“Oh itu Ibu Kokom. Dulu ia jualan rokok di dalam kompleks, letaknya di ujung sana,” Kakek Adi menunjuk ke arah barat. “Waktu Adi masih kecil, saat sore, Kakek sering menggendong Adi keliling kompleks. Pas lewat gerobak rokok Ibu Kokom, Adi minta dibelikan permen atau makanan ringan lain. Dari sanalah Ibu Kokom kenal kita berdua. Namun karena sepi pembeli, akhirnya Ibu Kokom pindah jualan ke depan, dekat gerbang kompleks perumahan,” kata Kakek sambil menerawang jauh.

“Trus soal Kakek Lockyanto?” tanya Adi tak sabar.

Page 80: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

80 Ketika Metta Memilih

“Di dunia ini, banyak orang seperti dua tukang becak tadi. Susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah. Melihat orang-orang mendapat kebahagiaan, jadi iri lalu menebar fitnah. Dalam ajaran Buddha, kamma-vipaka atau akibat perbuatan kita, bukan jatuh dari langit secara tiba-tiba. Adi tentu pernah mendengar ungkapan: apa yang kita tanam, itu yang akan kita petik. Pernah denger belum?” tanya Kakek Adi.

“Pernah Kek. Guru sekolah minggu juga pernah bilang seperti itu,” kata Adi.

“Nah... Kakek Lockyanto adalah orang yang sangat rajin menanam kebajikan. Beliau ini dokter. Semasa masih sehat dan praktik, beliau tidak pernah memasang tarif kepada pasiennya. Jika mampu, silakan bayar seikhlasnya. Jika tidak mampu, tak usah bayar. Bahkan obat pun diberikan secara gratis,” cerita Kakek Adi.

“Kakek Lockyanto dan istrinya tidak punya anak. Sekarang, Kakek Lockyanto dan istrinya hidup dari uang sewa ruang garasi mobil di sebelah rumahnya. Tapi hidup mereka tidak pernah kekurangan. Selalu saja ada bantuan yang datang pada saat dibutuhkan. Ada mantan pasien yang rutin mengirimkan uang untuk biaya hidup mereka. Ada tetangga

Page 81: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

81 Ketika Metta Memilih

yang sering memberikan makanan buat mereka. Rumah orang pernah kemalingan, tapi rumah mereka aman-aman saja,” Kakek berhenti sejenak.

“Kakek ingat dulu waktu musim kemarau panjang. Pemerintah sudah mencoba hujan buatan. Cuaca sudah mendung beberapa hari, tapi di daerah sini tidak juga turun hujan. Siang itu cuaca mulai mendung, lalu kami warga kompleks dikejutkan dengan teriakan adanya kebakaran. Di blok tempat Kakek Lockyanto tinggal terjadi kebakaran. Warga mencoba memadamkan api sebisanya dan ada yang menelepon dinas pemadam kebakaran. Ajaibnya siang itu turun hujan deras. Berkat hujan deras dan bantuan dari mobil pemadam kebakaran, dua rumah menjelang rumah Kakek Lockyanto, api akhirnya berhasil dipadamkan. Rumah Kakek Lockyanto tidak terbakar.”

“Begitu juga saat terjadi kerusuhan Mei 1998. Saat itu banyak rumah orang keturunan Tionghoa dijarah, rumah mereka juga aman dari penjarahan karena dijaga warga sekitar,” cerita Kakek Adi.

“Adi, ketika kita mendengar sebuah kabar, apakah kabar baik atau kabar buruk, jangan cepat mengambil kesimpulan. Harus diteliti dulu. Asal ngomong dan mengeluarkan kata

Page 82: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

82 Ketika Metta Memilih

bohong yang mengarah ke fitnah, itu menanam karma buruk. Meski tidak diucapkan pun, jika kita berpikir buruk tentang seseorang, kita menanam karma buruk lewat pikiran. Segala keberuntungan yang diterima Kakek Lockyanto bukanlah hal yang ajaib. Semua itu proses yang alami. Ibarat petani, Kakek Lockyanto telah banyak menanam padi, sekarang padinya sudah menguning, tinggal memanen. Dan... hebatnya, kebajikan Kakek Lockyanto tidak pernah berhenti. Beliau selalu ingat untuk menanam kebajikan setiap saat,” Kakek Adi mengisahkan.

“Kalau diperhatikan, nama awal beliau: Locky, mirip dengan kata Lucky, yang dalam bahasa Indonesianya berarti keberuntungan. Tapi itu bukanlah rahasia keberuntungan beliau. Jika ingin punya jimat keberuntungan seperti Kakek Lockyanto, caranya mudah saja. Selalu melakukan kebajikan, itulah rahasia jimat keberuntungan,” Kakek Adi mengakhiri ceritanya.

***

Catatan:

Cerpen ini terinspirasi dari kisah Dokter Lo Siauw Ging di Solo (bisa dibaca: http://rekor.blogspot.com/2013/11/dokter-lo-siauw-ging-mengabdi-tanpa.html) atau tautan singkatnya di: http://goo.gl/kHm5Pe

Page 83: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

83 Ketika Metta Memilih

Bangunan ini besar dan kokoh, halamannya luas, lantainya cukup bersih. Jika ini rumah, pasti akan jadi tempat tinggal yang menyenangkan. Sayangnya ini adalah panti wreda atau orang awam lebih sering menyebutnya panti jompo. Tempat para lansia yang “dibuang” oleh keluarganya. Bisa jadi karena anak yang tak mau repot “mengurus” orangtuanya yang sudah tak berdaya atau mereka punya cukup banyak uang tapi tinggal sendirian tanpa sanak saudara. Di sinilah mereka berkumpul.

Dunia Ini Slalu Berputar

Page 84: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

84 Ketika Metta Memilih

Anak-anak bukannya sama sekali tak mengurus mereka sampai mereka terpaksa tinggal di sini. Secara rutin, anak-anak dan cucu penghuni panti wreda masih mengunjungi penghuni panti, kecuali mereka yang sudah tak punya saudara. Biaya tinggal di panti ini sebenarnya tak bisa dibilang murah. Tapi bagi anak yang tak mau direpotkan untuk mengurus orangtuanya, tempat ini menawarkan solusi.

Aku terkesiap, melihat sosok seorang bapak yang duduk di kursi roda sambil melamun memandangi lapangan rumput di depannya. Aku memang sudah sekitar 10 tahun tidak pernah melihat sosok itu, tapi aku yakin kalau orang itu adalah Pak Nico, mantan atasanku.

Sejak pensiun, Pak Nico bersama anak dan istrinya pindah ke Surabaya dan membuka usaha kuliner di sana. Sejak itu, tak ada info lagi tentang beliau. Harus kuakui, aku juga tak ingin tahu banyak tentang Pak Nico.

Kami di bagian penjualan, malah kalau mau jujur, sebagian besar karyawan di kantor cabang perusahaan ini sangat bersyukur Pak Nico pensiun. Hanya saja, kami tidak berani secara terbuka menyatakan perasaan kami. Di depan karyawan lain, kami terpaksa harus berbasa-basi menyapa beliau dengan penuh rasa hormat. Pura-pura merasa kehilangan dalam acara perpisahan beliau yang pensiun.

Page 85: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

85 Ketika Metta Memilih

Setelah beliau pensiun, kami mengadakan pesta kecil, sarapan nasi kuning bersama.

Hanya sebagian kecil yang merasa kehilangan saat Pak Nico pensiun. Ya orang-orang ini adalah para penjilat dan manusia bermuka dua. Mereka pandai berbicara yang manis-manis dan pura-pura membela apa pun yang jadi kebijakan Pak Nico, meski terkadang di balik itu mereka juga mencibir apa yang dilakukan Pak Nico. Tapi permainan mereka halus, Pak Nico yang memang gila hormat dan mabuk pujian, tak menyadari serigala berbulu domba di sekitarnya. Siapa yang terang-terangan tidak setuju pada Pak Nico, siap-siap saja disingkirkan. Sedikit saja berbuat salah, langsung pecat.

Ada dua hal yang harus jadi perhatian karyawan yang tidak suka pada Pak Nico. Pertama, jangan tunjukkan rasa tidak suka itu di depan Pak Nico, kedua, jangan sampai Anda berselisih paham dengan para serigala berbulu domba atau para penjilat Pak Nico. Jika itu terjadi, Anda bersiap saja untuk dikeluarkan. Alasan bisa dicari, alasan ke pimpinan pusat bisa dibuat, tak ada gunanya Anda membela diri. Pikirkan saja, apakah pimpinan di kantor pusat akan percaya Anda yang seorang staf atau percaya ucapan seorang pimpinan cabang?

Jadi, jika Anda mau bertahan? Ikuti saja “aturan” mereka. Kalau tak bisa bersandiwara dan basa-basi di depan mereka, silakan mengundurkan diri.

Page 86: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

86 Ketika Metta Memilih

***

“Bu Dita, ayo kita ke ruangan aula,” Suster Anna mengembalikanku ke alam nyata dari lamunan panjangku.

“Eh... ya. Suster, kalau yang duduk di kursi roda itu siapa?” Aku berusaha meyakinkan penglihatanku. Aku merasa senang ngobrol dengan Suster Anna, padahal aku baru mengenalnya saat bertemu beliau di kantor panti wreda tadi. Suster Anna sangat bersahaja dan sangat terbuka dengan pengunjung panti.

“Oh... itu Pak Nico,” jawab Suster Anna dan tetap berdiri di sisiku. “Ibu Dita kenal dengan Pak Nico?” tanya Suster Anna.

“Ya, saya kenal. Dia mantan bos saya dulu,” kataku singkat. “Bagaimana beliau bisa sampai ke sini?” tanyaku.

“Pak Nico diantar anak sulungnya. Kasihan sekali Pak Nico. Usahanya bangkrut karena ditipu rekan bisnisnya, istrinya lari dengan pria lain meninggalkan Pak Nico dan tiga putrinya. Pak Nico terkena stroke dan lumpuh, mulutnya pun mencong dan tak bisa bicara jelas. Dari ketiga putrinya, tak satu pun yang mau merawat ayahnya, Pak Nico depresi berat,” Suster Anna menceritakan data singkat Pak Nico.

Page 87: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

87 Ketika Metta Memilih

“Beliau terkena post power syndrome. Tak bisa terima kalau ia sekarang sudah tidak punya kuasa lagi, sudah tidak sehebat dan sekaya dulu. Penghuni lain hanya perlu sekitar 1-2 bulan untuk bisa berdamai dengan keadaan, tapi beliau susah. Hingga kini, beliau sudah setahun tinggal di sini, tetap belum bisa menerima kenyataan. Kalau Bu Dita perhatikan, semua Opa dan Oma di sini rambutnya beruban, hanya Pak Nico yang rambutnya hitam semua. Jika uban mulai terlihat banyak, beliau selalu minta rambutnya disemir hitam. Beliau sangat keras. Tidak mau dipanggil Opa Nico, maunya dipanggil Pak Nico. Dengan penghuni di sini juga tak ada yang akrab, selalu menyendiri. Yang lain sudah tidak mau dekat-dekat beliau karena susah berkomunikasi dan beliau emosional sekali,” lanjut Suster Anna.

“Ibu Dita mau ngobrol dengan Pak Nico?” tawar Suster Anna.

“Ah, nggak usah, Suster. Lain kali saja,” jawabku.

“Kalau begitu, mari kita ke aula. Acara segera akan dimulai,” ajak Suster Anna.

***

Acara kunjungan ke panti wreda bersama Ci Sherly, kakak perempuanku, dan tiga ibu-ibu dari wihara di Surabaya

Page 88: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

88 Ketika Metta Memilih

ini memberi pelajaran hidup yang sangat berarti. Setelah kemarin kami sekeluarga main ke Jatim Park, seharusnya jadwal hari ini hanya main ke mal di Surabaya. Tapi Ci Sherly memaksaku ikut kunjungan kasih ke panti wreda. Jadi, meski berat hati, aku terpaksa ikut. Suami dan putra-putriku ke mal bersama suami dan anak-anak Ci Sherly.

“Ci, aku capek dan ngantuk nih. Aku mau merem sepanjang perjalanan ke rumah Ci Sherly,” kataku pada Ci Sherly yang menyetir. “Sorry ya Cici-Cici, aku mau ngaso sejenak, soalnya kurang tidur,” kataku kepada ibu-ibu yang duduk di kursi tengah. “Silakan,” jawab mereka serempak.

Baru sekitar 15 menit menikmati istirahatku, bunyi BBM masuk berkali-kali menggangguku, ditambah PING!!! beberapa kali. Aku segera melihat BB dan membaca pesan yang masuk.

“Dita, ada kabar duka yang mengejutkan. Pak Pimanto Gerrard bersama istri dan ketiga anaknya meninggal dunia dalam tabrakan. Mobil sedan mereka masuk ke bawah truk. Mobilnya hancur dan korban nyaris tak bisa dikenali,” begitu bunyi BBM Rina, mantan rekan kerjaku yang tinggal di Jakarta.

Seketika itu juga rasa kantukku sirna. Dalam satu hari ini, aku mendapatkan kejutan yang sangat mengguncang. Pertama

Page 89: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

89 Ketika Metta Memilih

Pak Nico, mantan bosku, yang tinggal di panti wreda, kedua Pak Pimanto Gerrard sekeluarga meninggal dalam kecelakaan tragis.

Ci Sherly dan ibu-ibu yang duduk di bangku tengah bertanya, “Ada apa, Dit?” Aku menjawab, “Mantan teman sekerja saya bersama anak-anak dan istrinya meninggal dalam kecelakaan.”

Suasana dalam mobil jadi hening.

***

Dunia ini penuh ketidakpastian dan kejutan. Siapa pun tak akan menyangka nasib Pak Nico yang dulu sangat kaya dan jabatan tinggi akhirnya terserang stroke, depresi berat, dan jadi penghuni panti wreda. Begitu pula Pak Pimanto Gerrard, “tangan kanan” Pak Nico yang menemui ajal dengan sangat tragis. Bukan sendiri, tapi sekeluarga.

Jika semua ini terjadi saat aku masih bekerja, yang ketika itu memang penuh tekanan berat dari kedua atasan tersebut, tentu aku sudah berteriak kegirangan. Tapi setelah makin dalam memahami Dhamma, aku semakin bisa mengendalikan diri. Berbuahnya karma, terutama karma buruk, jangan sampai menyebabkan kita melakukan karma buruk baru.

Page 90: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

90 Ketika Metta Memilih

Dulu, ketika mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, aku sangat cepat mengumpat dan menyumpahi orang yang aku anggap penyebab masalah itu. Aku sumpahi semoga ia celaka.

Aku jadi teringat Sutta Nipata 148: “Jangan menipu orang lain, atau menghina siapa saja, jangan karena marah dan benci mengharap orang lain celaka.” Kalimat yang sama kita temukan juga di Karaniya Metta Sutta.

Dulu, aku juga sering mempertanyakan kebenaran Dhamma, mengapa orang yang banyak berbuat kejahatan tapi kok jalan hidupnya mulus-mulus saja. Ternyata, hukum sebab-akibat selalu bekerja, hanya kita tidak pernah tahu kapan berbuahnya karena ditentukan oleh banyak faktor. Orang awam menyebutnya “Tuhan tidak pernah tidur” atau “Roda selalu berputar”.

Sama seperti syair lagu Buddhis, Roda Kehidupan, “Dunia ini slalu berputar, bagai roda tiada kendali, lingkaran hidup manusia, putar dan berputar....”

Page 91: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

91 Ketika Metta Memilih

“David, loe orang baru di sini, jangan macam-macam ya! Kalau loe masih coba deketin Debby, loe bakal tahu siapa gue!” ancam Max.

Sehabis melontarkan ancaman ke David, Max langsung melangkah pergi ke ruang kerjanya.

Pagi itu, sekitar pukul 07.15 WIB, suasana kantor masih sepi.

20:03

Page 92: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

92 Ketika Metta Memilih

David duduk termenung sendiri. Tidak tahu harus berbuat apa. Mendatangi Max lalu minta penjelasan? Itu bukan ide baik. Max tampaknya bukan sedang bercanda. David bisa melihat tajamnya tatapan mata Max saat mengucapkan ancaman itu. Kalimat itu diucapkan dengan sangat tegas. Pasti bukan main-main atau lelucon April Mop. Sekarang baru bulan Maret.

Praktis David tidak konsen untuk mengerjakan tugasnya hari ini. Tadi David sengaja berangkat pagi-pagi dari hotel tempatnya menginap agar bisa bekerja lebih pagi, sebelum karyawan lain datang. David ingin kedua belah pihak tidak saling mengganggu. David bekerja tanpa terganggu karyawan lain dan karyawan lain pun tidak lama terganggu saat David memperbaiki jaringan komputer di kantor ini.

Sebenarnya David ditugaskan untuk mengajarkan program baru yang akan mulai dipakai Mei tahun ini. Tapi karena David juga mengerti tentang komputer, ia dapat tugas tambahan memperbaiki kerusakan printer, komputer yang sering nge-hang, dan lain-lain. Sebenarnya urusan IT bukan urusan David, namun bagian IT di kantor cabang Jakarta ini sedang dirawat di rumah sakit karena kecelakaan motor, David diminta bantu-bantu.

Perusahaan makanan ringan tempat David bekerja bermula dari usaha rumahan di Yogya. Sekarang sudah jadi perusahaan

Page 93: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

93 Ketika Metta Memilih

nasional dengan cabang di semua kota besar di Indonesia. Konon kabarnya, nanti kantor pusat akan dipindah ke Jakarta, sekarang kantor pusat masih di Yogya.

David flashback ke awal kedatangannya. Rasanya sikapnya biasa-biasa saja. David merasa tidak ada hal-hal di luar kewajaran yang dilakukannya. Sebagai tamu, apalagi hanya ditugaskan seminggu, tentu David tak berani macam-macam. Ngobrol pun hanya seperlunya saja.

Memang David yang paling sering ngobrol dengan Debby, tapi sama sekali itu bukan pendekatan. David sering ngobrol dengan Debby hanya kebetulan saja. Kebetulan David duduk dekat dengan Debby dan Debby yang sering pulang paling akhir. Jadi, saat David lembur, hanya ada Debby. Ngobrol pun masih soal kerja, tidak nyerempet soal pribadi.

David tak pernah usil menggoda Debby, tidak pernah tanya apakah sudah punya pacar, siapa nama pacarnya, atau hal lain tentang pribadinya. David tidak tertarik dengan data pribadi karyawan, ia ke sini hanya untuk tugas kantor. Tidak ada kata selingkuh dalam kamus David. Istri dan Radick, putranya yang berusia 4 tahun dan sedang lucu-lucunya, itu yang selalu ada di benaknya. Apalagi Radick adalah anak mahal, istilah orang-orang. Kami mendapat Radick setelah 7 tahun kosong.

Page 94: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

94 Ketika Metta Memilih

Kalau Debby menawarkan gorengan atau menawarkan apakah mau titip beli makan siang nggak, rasanya itu masih dalam tahap yang wajar. Hanya sebatas perlakuan tuan rumah yang baik kepada tamu.

***

David berbaring di kamar hotel. Seharian ini, tidak banyak yang dikerjakannya. Bukan karena takut ancaman Max.

“Tuduhan tak berdasar dari orang ‘gila’ tak perlu diladeni,” kata Robbin tadi siang.

Ternyata si Max yang ngebet banget sama Debby, Debby sendiri tak menanggapi. Pria obsesif yang terobsesi. “Max sakit jiwa, psikopat!” kata Robbin. Robbin adalah mantan rekan sekerja David di Yogya yang kini ditarik ke Jakarta.

“Kalau loe waras, nggak usah diladeni,” lanjut Robbin, “Ntar gue yang ngomong ke Debby agar jaga jarak sama loe. Yang penting loe tahu aja, jika besok Debby nggak bertegur sapa sama loe, itu bukan karena loe berbuat salah. Itu perintah gue.”

Tadi siang, waktu David hanya dihabiskan untuk mencari

Page 95: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

95 Ketika Metta Memilih

flashdisk-nya yang hilang. David ingat, kalau bukan di laci, flashdisk itu pasti diletakkan di meja kerja. Tapi sudah dicari di laci, meja kerja, hingga keranjang sampah, flashdisk tidak juga ditemukan.

Kalau bukan karena flashdisk yang hilang, besok siang David sudah bisa pulang ke Yogya. “Aha, mengapa tak terpikirkan. Kalau tak salah ingat, aku menyimpan file yang sama di laptop. Laptop ada di rumah, tinggal minta Lina kirim file tersebut via email,” kata David pada diri sendiri.

David mengambil BB-nya dan mengetik

“Hai, Sayang, lagi apa?”

“Lagi temeni Ray tidur.”

“Sudah selesai kerjaan kantornya?”

“Harusnya sih besok siang sudah bisa pulang. Tapi tadi siang, flashdisk-nya hilang, kayaknya ada yang sabotase nih. Beberapa catatan penting ada di sana. Jadi, tadi seharian hanya cari flashdisk, tapi tak ketemu. Sayang, coba nyalain laptop deh. Seingat David, selain simpan file tersebut di komputer kantor di Yogya, kayaknya pernah back-up data itu

Page 96: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

96 Ketika Metta Memilih

di laptop. Moga saja masih ada.”

“Oke. Tunggu sebentar.”

“Sip!”

“Sudah nyala. Apa nama file-nya?”

“Top Secret. Pakai search saja, nggak inget simpan di mana.”

“Oke. Sudah, si doggie lagi cari Top Secret tuh.”

“Sip! Ray sudah tidur?”

“Sudah merem, hampir terlelap.”

“Tada! Si doggie sudah menemukan file Top Secret. Sebentar ya, aku kirim via e-mail.”

“Terima kasih, Sayang.”

***

Page 97: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

97 Ketika Metta Memilih

David masih belum bisa memejamkan mata setelah selesai BBM-an dengan Lina, istrinya. Jam tidurnya sudah lewat. David jadi senyum-senyum sendiri. Pasti bukan hanya David yang tidak bisa tidur malam ini. Pencuri flashdisk–nya juga kemungkinan akan sulit tidur.

Selain data penting yang dilindungi password yang susah dibobol, David biasa menyimpan foto dan video cewek-cewek cantik dalam 2 folder. Dalam folder foto, ada beberapa foto animasi. Ketika dibuka, ada gambar wanita cantik yang menari, ada yang menyanyi, tapi ada yang tiba-tiba saja akan berubah jadi gambar yang sangat menyeramkan, seolah gambar keluar dari layar monitor plus suara yang sangat keras.

Di folder video, ada juga video adegan-adegan lucu yang diunduh dari YouTube. Tapi saat ditonton, tiba-tiba video lucu itu akan menampilkan gambar seram dengan suara keras. Dijamin kaget sekaget-kagetnya. Ha-ha-ha. Siapa suruh ambil barang milik orang tanpa izin. Besok tinggal lihat saja, wajah siapa yang sepertinya kurang tidur dan muka tidak enak dilihat, kemungkinan dia-lah yang mencuri flashdisk David.

***

Akhirnya tugas hari ini selesai. David tengah duduk santai

Page 98: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

98 Ketika Metta Memilih

sambil mengirim pesan via BBM ke istri bahwa hari ini ia bisa pulang ke Yogya. “Radick pasti gembira kalau nanti dapat hadiah robot,” batin David. Habis jam makan siang, ia akan main ke mal dan mencari mainan robot sebagai oleh-oleh untuk Radick.

David tersenyum mengingat kejadian tadi pagi. Max datang kesiangan, wajahnya kuyu, matanya merah. Benar atau tidak Max yang mencuri flashdisk-nya, David tidak terlalu peduli. Semua orang menanggung akibat dari perbuatannya sendiri. Meski ada juga rasa karuna* melihat penampilan Max hari ini. Salah sendiri mengapa mencuri. Bagi Buddhis, itu bertentangan dengan sila kedua Pancasila Buddhis, adinnadana veramani sikkhapadang samadiyami.** Yang jelas, dalam agama apa pun, mencuri adalah perbuatan buruk yang harus dihindari.

“David, hari ini kamu belum bisa pulang dulu. Kamu pulang besok saja. Pak Wibowo, pemilik perusahaan ingin bertemu langsung dengan kamu,” kata Pak Johnson.

“Baik, Pak Johnson,” hanya itu yang bisa terucap dari mulut David. “Kalau boleh tahu, ada apa ya Pak?” tanya David hati-hati.

* karuna = kewelasan terhadap orang yang menderita** adinnadana veramani sikkhapadang samadiyami (aku bertekad melatih diri menghindari mencuri), satu dari lima tekad umat Buddha yang tertuang dalam Pancasila Buddhis.

Page 99: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

99 Ketika Metta Memilih

“Saya tidak boleh mengatakannya, biar Pak Wibowo yang langsung menyampaikan kepada David,” jelas Pak Johnson dengan wajah sumringah.

“Baik, Pak!” kata David.

Ada rasa lega ketika menatap wajah Pak Johnson saat berbicara tadi. Pastinya ini kabar baik. Tapi tentang apa ya?

***

“David, loe nggak jadi pulang malam ini kan?” tanya Robbin.

“Ya, kata Pak Johnson, saya pulang besok.”

“Pas banget. Habis jam kantor, kita ke rumah sakit ya? Kita besuk Rommy, dia tabrakan tadi pagi.”

“Nggg... kalau sekarang saja gimana?”

“Sore ini aku nggak bisa. Kata Pak Johnson aku ditunggu Pak Wibowo.”

“Oke deh. Aku minta izin dulu dengan Pak Johnson. Kalau

Page 100: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

100 Ketika Metta Memilih

kamu, pasti diizinkan. Tugas kamu sudah selesai, bukan?”

“Siiip!”

***

David tiba kembali di kantor menjelang pukul 19.15 WIB. Padat sekali acara hari ini. Tugas selesai, rencana pulang ke Yogya malam ini. Rencananya mau makan siang lalu cari oleh-oleh untuk Radick di mal. Belum terlaksana, Pak Johnson kasih kabar bahwa Pak Wibowo ingin ketemu langsung hari ini pukul 19.30 WIB. Eh... Robbin, ngajak besuk Rommy, teman kuliah kami dulu yang dirawat di rumah sakit karena tabrakan. Sebelum besuk, David minta diantar ke mal dulu, makan siang dan beli mainan robot. Kalau tidak beli oleh-oleh, bisa-bisa jagoan kecilnya akan ngambek. Radick akan menutup kedua belah pipinya dengan telapak tangan dan David tidak boleh mencium pipi-nya yang chubby itu.

Jalanan sangat padat, macet di mana-mana. Besuk Rommy sebentar, langsung balik ke kantor. Untung nggak telat untuk ketemu Pak Wibowo. Kalau telat, bisa-bisa tamat riwayat karier David. Gila... macetnya Jakarta! Nyaris tak ada jalan yang tak macet.

David langsung menemui Pak Johnson. Lalu David diantar

Page 101: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

101 Ketika Metta Memilih

ke ruangan Pak Wibowo. Singkat cerita, David nantinya akan ditarik ke Jakarta setelah kantor pusat resmi dipindahkan ke Jakarta. Pak Wibowo pernah nyasar ke blog David yang berisi beberapa rancangannya yang memenangkan lomba. Ada rancangan botol minuman unik karya David yang memenangkan lomba desain botol soft drink, ada rancangan kotak bekal anak yang multifungsi, dan lain-lain. Pak Wibowo ingin keahlian David ini dipakai untuk desain aneka kemasan produk baru perusahaan ini. Perusahaan ini akan memperluas usahanya. Selama ini hanya memproduksi makanan ringan, nantinya akan memproduksi minuman ringan bersoda, teh siap minum, jelly, biskuit, dan lain-lain.

Baru beberapa langkah David keluar dari ruangan Pak Wibowo, ada panggilan masuk. Robbin memanggil, tulisan yang tertera di ponselnya. Aduh... ada apa lagi nih, pikir David. David melihat jam di ponsel. Pukul 20:03 WIB.

Angka yang sangat familiar di matanya, tapi apa? Astaga!!! David langsung tersentak kaget. Itu tanggal pernikahannya: 20 Maret 2003 atau 2003 2003 atau David biasa hanya menulisnya 2003. Langsung ia pencet tombol merah, mematikan panggilan masuk dari Robbin.

Segera David menghubungi nomor Lina, istrinya. “Lina, sekarang di mana?” kataku panik.

Page 102: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

102 Ketika Metta Memilih

“Sudah di bandara dong. Bukankah pukul 20.10 ini Papa mendarat di Yogya? Ada yang salah? Papa lupa?” suara panik bercampur nada kesal terdengar dari suara Lina.

“Amituofo. Mama sayang... Papa lupa. Habis BBM Mama tadi siang bahwa Papa akan pulang dengan pesawat pukul 19.00, tiba di Yogya pukul 20.10, dan minta Mama jemput di bandara, ada banyak sekali kejadian tak terduga. Intinya Papa pulang besok. Maaf sekali, Papa benar-benar lupa mengabarkan hal ini.” David mencoba menjelaskan mengapa ia sampai lupa. “Tahu nggak, barusan Robbin telepon dan jam di ponsel menunjukkan pukul 20:03 sehingga Papa ingat ke Mama,” kata David.

“Untung saja tidak lupa tanggal pernikahan serta nama istri dan anak sendiri. Kalau lupa, jangan balik lagi deh!” kata Lina.

“Mama ke bandara sama siapa?” tanya David.

“Sama Radick, Sandra dan Viana, anaknya. Radick lagi main sama Viana,” jawab Lina.

“Hmmm... gini, segera pulang ya? Sekarang sudah malam. Mama mau minta oleh-oleh apa? Besok Papa cariin. Oh ya, ini Papa sudah beliin mainan robot untuk Radick. Papa barusan kirim fotonya via BBM. Coba cek lalu kasih lihat ke

Page 103: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

103 Ketika Metta Memilih

Radick. Yang paling penting, ada kabar gembira. Papa akan segera dipromosi dan kita akan pindah ke Jakarta,” David tak sabar untuk menyampaikan berita gembira ini.

“Oh ya?” terdengar nada sangat gembira dari ucapan Lina. “Selamat ya!” ucap Lina. “Radick, ini mainan robot dari Papa,” tampaknya Lina juga tak sabar menunjukkan foto yang David kirim.

“Hore...! Terima kasih Papa!” David bisa mendengar ungkapan kegembiraan Radick.

“Cium Papa,” ujar Lina.

“Emuuuah...,” Radick menirukan gaya dia biasa mencium Papanya. David bisa mendengar suara Radick yang memberikan ciuman jarak jauh.

“Sampai jumpa Radick.”

“Bye... bye.. Papa....”

Page 104: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

Suasana jalanan masih agak sepi ketika Rasti mengendarai motor Scoopy miliknya menuju kantor. Saat mendekati pintu perlintasan kereta api, Rasti menahan laju motornya. Rasti harus memastikan bahwa dari kedua sisi rel kereta api tersebut tak ada kereta api yang akan melintas.

Perlintasan kereta api ini memang rawan kecelakaan karena

Pemain Akrobat Jalanan

Page 105: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

105 Ketika Metta Memilih

tak memilikI palang dan hanya dijaga relawan, bukan dari pihak Perumka. Rasti mendengar suara gemuruh pertanda kereta api akan segera melintas, Rasti menghentikan motornya. Pagi ini, tidak terlihat “petugas” yang menjaga perlintasan ini. Rasti memandang ke kiri dan ke kanan untuk melihat kereta api dari arah mana yang melintas.

“Hei berhenti, ada kereta!!!” terdengar teriakan keras dari seorang ibu.

Rasti sempat menoleh ke arah kanan, ia melihat seorang pelajar mengendarai motor sambil mengetik pesan lewat BlackBerry-nya. Di telinganya terpasang earphone tanda ia sedang mendengarkan musik. Dalam hitungan detik, terdengar suara benturan yang sangat keras. Pelajar dan motornya tersambar kereta api yang lewat. “Ah... As-astaga!!!” terdengar teriakan keras dari ibu tadi.

Wajah Rasti pucat, jantungnya berdebar sangat kencang. Baru saja ia menyaksikan kecelakaan maut di depannya. Pelajar tadi dipastikan tewas karena tertabrak kereta dan terseret puluhan meter. Dalam sekejap tempat kejadian perkara langsung ramai.

Rasti menjalankan motornya perlahan melintasi rel kereta api, lalu menghentikan motornya sejenak untuk menenangkan

Page 106: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

106 Ketika Metta Memilih

diri. Ada rasa mual, seperti akan muntah. Rasti shock melihat kejadian tragis di depan mata yang menewaskan seorang pelajar.

***

Sampai di kantor, Rasti masih shock. Rasti masuk ke ruang kerjanya. Duduk lalu merebahkan kepalanya ke meja kerja. Ia masih terbayang-bayang pada pelajar dan motornya yang terseret kereta api. Sungguh mengerikan....

Vera menghampiri meja kerja Rasti. “Rasti, kamu kenapa? Kamu sakit?” tanya Vera.

“Nggak apa-apa. Hanya shock berat. Aku baru saja melihat kecelakaan tragis. Seorang pelajar yang mengendarai motor terseret kereta api,” Rasti masih dengan kepala di atas di meja.

“Aku ambilkan minum dulu ya?” Vera segera mengambilkan air minum.

“Kok bisa?” tanya Vera. “Pelajarnya ngebut?”

“Nggak. Tapi pelajar itu tidak konsen. Mengendarai motor

Page 107: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

107 Ketika Metta Memilih

sambil mendengarkan musik dengan earphone dan mengetik pesan di BB-nya. Ada seorang ibu yang sudah teriak bahwa ada kereta akan lewat, tapi mana mungkin pelajar itu mendengar. Ia sedang konsentrasi ke BB dan musik yang didengarnya.” Rasti bercerita dengan wajah kuyu.

“Parah memang perilaku masyarakat kita saat berkendara. Kemarin saya sampai gemes dengan pengemudi mobil di depan saya. Di jalan yang pas-pasan untuk dua mobil, saya melihat mobil di depan saya berjalan perlahan, padahal jalan di depannya kosong. Ternyata dia sedang asyik mengetik SMS atau BBM. Sementara kendaraan di belakang mobil ini antre cukup panjang. Mau disalip tidak bisa karena ada kendaraan dari arah berlawanan. Saya dan pengendara di belakang mobil itu klakson berkali-kali, pengendara mobil cuek saja. Malah pengendara mobil itu menoleh ke belakang dan matanya melotot tanda tidak senang dan marah. Lha... dia yang jadi penyebab kemacetan, dia yang salah, malah dia yang marah!” Vera menumpahkan kejengkelannya.

“Iya, Ver. Setiap hari saya selalu menemukan pengendara motor maupun mobil yang mengendarai kendaraannya sambil SMS-an atau BBM-an. Kecelakaan karena ulah pengendara yang tak tertib ini sudah sering terjadi, tapi tidak kapok juga,” kata Rasti sambil memandang Vera.

***

Page 108: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

108 Ketika Metta Memilih

Rasti sedang berbaring di kamar tidurnya. Ia berbaring sambil mendengar ceramah Bhante Uttamo dari ponsel-nya.

Intinya, Bhante Uttamo menjelaskan bahwa manusia hanya bisa konsentrasi penuh melakukan satu pekerjaan pada saat itu.

Rasti sependapat. Seperti tulisan pada beberapa artikel Dhamma, sebagai umat Buddha, kita dianjurkan untuk sadar setiap saat. Menyadari setiap gerakan yang kita lakukan. Kita berkonsentrasi pada apa yang sedang kita kerjakan saat ini.

Bhante Uttamo mengatakan, “Jika saya bertanya kepada Anda semua, apakah Anda sudah mengunci motor Anda saat meninggalkannya di tempat parkir?”

Pasti banyak yang ragu. Apakah tadi saya sudah mengunci motor atau mobil saya ya? Itu terjadi karena kita tidak sadar setiap saat. Saat melakukan kegiatan A, hanya badan jasmani kita di sana, tapi pikiran kita di tempat lain. Misalnya, saat sampai di parkiran, pikiran kita sudah ke ruangan ini, lalu berpikir, “Apakah nanti ada snack yang dibagikan? Atau apakah teman saya jadi datang, dan lain-lain.”

Akibatnya, apa yang kita lakukan di tempat parkir, tidak kita sadari. Apakah langsung meninggalkan motor tanpa

Page 109: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

109 Ketika Metta Memilih

mencabut kunci, atau saat kita periksa saku kita, kunci ada, tapi kita tidak yakin apakah kita sudah mengunci motor kita.

Rasti jadi teringat artikel lain yang sejenis. Penulis artikel mengatakan hal yang sama. Saya tantang Anda, cobalah memegang dua pulpen, satu di tangan kiri, satu di tangan kanan. Gambarlah segitiga dengan tangan kiri, gambar lingkaran dengan tangan kanan pada saat yang bersamaan. Apakah hasilnya sempurna?

Saat itu Rasti langsung mencobanya. Ternyata, untuk membuat gambar sederhana, segitiga dan lingkaran pada saat yang bersamaan saja Rasti tak mampu. Apalagi melakukan pekerjaan yang lebih butuh konsentrasi. Pernah juga saat menulis, Rasti bersenandung. Hasilnya, syair lagu yang disenandungkan muncul di kalimat yang ia tulis.

Tapi, bukankah ada pemain akrobat yang bisa naik sepeda roda satu sambil juggling bola? Iya sih.... Tapi, mana yang hasilnya lebih sempurna? Ia bermain sepeda roda satu saja, lalu juggling bola saja atau memainkannya secara bersamaan? Dan jangan lupa, semua bisa dilakukan dengan baik setelah mereka melakukan latihan sekian lama. Mereka orang yang profesional. Setiap hari mereka melakukan latihan untuk itu.

Jika Anda hanya mencoba melakukan dua pekerjaan

Page 110: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

110 Ketika Metta Memilih

sekaligus, mulut bersenandung lagu “Selamat Ulang Tahun” dan saat yang bersamaan teman Anda mendiktekan syair lagu “Bintang Kecil” yang harus Anda catat, jika gagal Anda hanya akan kehilangan sedikit waktu untuk menghapus salah catat itu dengan cairan penghapus tinta lalu menuliskan kalimat yang benar. Entah Anda akan konsentrasi mencatat apa yang didiktekan dulu baru nanti konsentrasi bersenandung atau Anda tetap ngotot melakukan dua hal bersamaan?

Anda hanya kehilangan sedikit waktu, sedikit cairan penghapus, mungkin selembar kertas jika memang ingin menggantinya karena terlihat tidak rapi, banyak cairan penghapus tinta. Tapi jika Anda mencoba menjadi pemain akrobat jalanan dengan berkendara sambil mengetik BBM atau menyeberang jalan sambil mendengarkan musik dengan earphone, ingatlah hal ini, Anda tidak hanya akan mencelakakan diri Anda sendiri, tapi Anda juga bisa membunuh orang lain karena ulah Anda.

Ini bukan hanya urusan sedikit waktu yang terbuang, sedikit biaya karena menggunakan cairan penghapus tinta, atau selembar kertas, sehelai atau lebih nyawa bisa melayang karena ulah Anda sebagai pemain akrobat jalanan yang tidak profesional. “Don’t try this....” begitu akhir kalimat artikel yang Rasti baca.

Page 111: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

111 Ketika Metta Memilih

Apakah Anda termasuk salah satu pemain akrobat amatiran yang show di jalanan?

Catatan:

Ini tautan berita tentang tewasnya beberapa orang akibat asyik dengan musik di saat mereka berada di jalan.

http://goo.gl/K56Vve perempuan (karyawati) usia 20 tahun tewas tertabrak kereta api (Semarang)

http://goo.gl/w9v7kB cowok (pelajar SMK) usia 17 tahun tewas karena motornya menabrak truk tronton yang sedang parkir (Jombang)

http://goo.gl/waZcnR bocah perempuan (pelajar) usia 10 tahun tewas tertabrak saat menyeberang jalan (Peckham, Inggris)

Page 112: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

Hendry Filcozwei Jan dilahirkan pada tanggal 11 Mei di Kota Lubuk Linggau (Sumsel) dengan nama Jan Tjien Wie (甄 健 偉). Menyelesaikan TK hingga SMP di sekolah Katolik (Xaverius) di kota kelahirannya. Lulusan SMA Xaverius 1 Palembang ini meraih gelar sarjana (S1) Economics and Development Studies from University of Sriwijaya.

Hendry gemar menulis sejak SD dan semakin keranjingan menulis sejak tulisan cerita humornya dimuat di majalah

Penulis

Page 113: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

113 Ketika Metta Memilih

Tomtom. Suami Linda Muditavati sekaligus ayah dua putra: Anathapindika Dravichi Jan (Dhika) dan Revata Dracozwei Jan (Ray) ini pernah menerima 7 piagam rekor Muri atas karya-karyanya. Salah satunya adalah: bersama Linda, istrinya tercatat sebagai pasangan yang mencetak undangan berbentuk unik (kubus) dengan 6 bahasa berbeda di ke-6 sisinya. Bahasa yang digunakan: Indonesia, Mandarin, Inggris, Perancis, Jerman, dan Pali. Empat rekor di antaranya bisa dilihat di buku “Rekor-rekor Muri 1990-2008”.

Cerpen Buddhis-nya “Sepenggal Kisah…..” keluar sebagai juara harapan I pada Lomba Cerpen Buddhis yang diselenggarakan oleh PMVB (Persaudaraan Muda-Mudi Vihara Borobudur), Medan (16 Des 2001).

Aktivitas jurnalistik penggemar sulap dan blogger yang giat mempopulerkan kata rekoris sebagai sebutan untuk pemegang rekor ini antara lain: pernah menjadi wapemred “Value Added” (majalah fakultas), koresponden tabloid kampus ”Gelora Sriwijaya”, pemred majalah Buddhis Citta dan Gema Dharmakirti (terbitan Palembang), koresponden Manggala (koran dan majalah Buddhis Nasional), dan editor majalah Buddhis Ekayana.

Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media massa, antara lain: majalah Jakarta-Jakarta, Ayahbunda, majalah Senang, majalah SeRu!, harian Sriwijaya Post (Palembang),

Page 114: Hendry Filcozwei Jan - ehipassiko.or.id · disebar massal, diwariskan. ... gratis buku-buku Dharma ... Siapa Bilang Tak Boleh Bohong? 16 Seandainya Aku Bisa Kembali ke Masa Lalu 28

114 Ketika Metta Memilih

harian Pikiran Rakyat (Bandung), dan harian Galamedia (Bandung).

Tulisan Hendry tentang kelirumologi dimuat di Kaleidoskopi Kelirumologi jilid 6 hal. 87 dan mendapat pengakuan sebagai kelirumolog bidang bahasa dari Pusat Studi Kelirumologi pimpinan Dr. Jaya Suprana.

Hendry pernah menerbitkan buku: Setetes Dhamma (Mei 1995), Setetes Dhamma 2 (Maret 2000), Setetes Dhamma 3 (Mei 2000), Kumpulan Cerpen: Anting-Anting Pink (02-02-2002), Buku Mini Tanda Kasih (2003 2003) mendapat penghargaan Muri (Museum Rekor Indonesia), Buku Tanpa Judul (02-03-04) juga mendapat penghargaan Muri, 1001 (Setetes Dhamma 4) Februari 2012, dan e-book “10 Tahun Melangkah Bersama (2003 2003)”.

Pernah jadi relawan ITC (Indonesian Tipitaka Center) sebagai editor, editor buku “Mindful Parenting ala Melly Kiong”, dan sampai sekarang masih menjadi editor buku “Setitik Cahaya di Balik Kabut” (mulai edisi 3 hingga 10) karya Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Blog Hendry: www.vihara.blogspot.com dan www.rekor.blogspot.com

Hendry bisa dihubungi di: [email protected]