ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA...
Transcript of ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA...
ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA
MEREK TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH
MENGGUNAKAN PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT
(Studi pada Bank Muamalat Wilayah Depok)
Oleh:
Hendry Ashary
NIM : 11140810000137
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYAHTULLAH
JAKARTA
1439 H/ 2018 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA MEREK
TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN
PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT
(Studi pada Bank Muamalat Wilayah Depok )
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Hendry Ashary
NIM: 11140810000137
Di Bawah Bimbingan
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2018 M.
Pembimbing I
Rahmat Gunawan, M. Si
NUP. 0411077003
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Hendry Ashary
NIM : 11140810000137
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat naskah orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Hendry Ashary
Tempat, Tanggal Lahir : Depok, 19 September 1995
Jenis Kelamin : Laku – Laki
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Mandor Ancul Pitara RT 03/07 Kel.
Rangkapan Jaya Kec. Pancoran Mas Depok.
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Nomor Telepon : 081284214164
Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SD (2001-2007) : SDN Pitara 1
2. SMP (2007-2010) : SMP Gelora Depok
3. SMK (2010-2013) : SMK Nasional Depok
4. Diploma (2013-2015) : CEP CCIT Fakultas Teknik Universitas
Indonesia
III. PENGALAMAN ORGANISASI
2008 – 2009 : Rohis SPM Gelora Depok
2011 – 2013 : Rohis SMK Nasional Depok
2015 – 2016 : LDK FEB UIN Jakarta
2015 – 2016 : Pasar Modal FEB UIN Jakarta
vii
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the influence of simultaneous and partial
intermediate of profit sharing, location, and brand image towards decision
process of customer using IB Deposit Muamalat product. The researcher uses the
quantitative method in this research. The data uses primary data by distributing
questionnaires to 100 respondents and secondary data with the literature study.
The sampling is doing by using purposive sampling technique. The analytical
method used is multiple linier regression analysis. These results indicates that
there is a simultaneous effect on profit sharing variable, location and brand
image towards customer’s decision process. The results of this study also showed
that partial, profit sharing, location and brand image significantly influence
based on the customer's decision process. As for the coefficient of determination
shows that the customer's decision can be explained by the profit sharing,
location, brand image by 55,6% while the remaining 44,4% is influenced by other
variables external in this study.
Keywords: Profit Sharing, Location, Brand Image, Decision Process , Deposit,
Sharia Banking
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan secara
parsial antara variabel bagi hasil, lokasi dan citra merek terhadap proses
keputusan nasabah dalam menggunakan produk IB Deposito Muamalat.
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan
membagikan kuesioner kepada 100 responden dan data sekunder dengan studi
pustaka. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.
Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh simultan pada variabel bagi hasil, lokasi
dan citra merek terhadap proses keputusan nasabah. Hasil penelitian ini juga
menunjukan bahwa secara parsial, bagi hasil, lokasi dan citra merek berpengaruh
signifikan terhadap proses keputusan nasabah. Adapun hasil koefisien determinasi
menunjukan bahwa proses keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh variabel bagi
hasil, lokasi dan citra merek sebesar 55,6% sedangkan sisanya 44,4% dipengaruhi
oleh variabel lain di luar dari penelitian ini.
Kata Kunci: Bagi Hasil, Lokasi, Citra Merek, Proses Keputusan, Deposito,
Perbankan Syariah
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
menjadikan manusia sebagai kholifah dimuka bumi ini. Sholawat serta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing dan
mendidik umat manusia menuju jalan kebenaran.
Berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
mengenai “Analisis Pengaruh Bagi Hasil, Lokasi dan Citra Merek Terhadap
Proses Keputusan Nasabah menggunakan produk Deposito IB Muamalat (Studi
pada Bank Muamalat Wilayah Depok)”. Penulis ucapkan terima kasih kepada
Allah SWT, kepada seluruh dosen yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Skripsi yang penulis buat merupakan salah satu persyaratan kelulusan untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali
menemui hambatan-hambatan. Akan tetapi Alhamdulillah berkat doa, semangat,
motivasi, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Oleh sebab itu, pada kesempatan
kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua Orang tua tercinta (Bpk. Saut Idris dan Ibu Marini) yang telah
memberikan motivasi, semangat dan doa restunya demi kelancaran dan
kesuksesan dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M, Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan dan Ibu Ela
Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
5. Ibu Leis Susanawaty, SE,. M.Si selaku Dosen Penasihat Akademik, yang
telah memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Rahmat Gunawan, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
memberikan banyak nasihat, ilmu, pendapat, arahan, waktu luang
membimbing dan terus memberikan motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf Akademik FEB UIN Syarif Hidayatullah yang telah
memberikan pengetahuannya kepada penulis serta bantuan dalam pemenuhan
kebutuhan akademis.
8. Luvi, Sishol, Rian dan Elok yang telah memberikan bantuan dan motivasi
agar skripsi ini cepat selesai.
9. Teman-teman CCIT FTUI 2013 dan MIPS 2014 yang telah banyak
membantu dari awal perkuliahan hingga skripsi ini selesai.
10. Perpustakaan FEB, Perpusatakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan tempat-tempat yang telah banyak memberikan
inspirasi dalam penyusunan skripsi ini.
Demi kesempurnaan tugas akhir ini penulis mengharap kritik dan saran dari
pembaca. Kritik dan saran penulis butuhkan agar tugas akhir ini menjadi lebih
baik dan digunakan sebagaimana fungsinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta,
Penulis
Hendry Ashary
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
ABSTRACT ............................................................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
A. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11
B. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11
C. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 14
A. Landasan Teori ........................................................................................... 14
B. Hubungan Antar Variabel .......................................................................... 41
C. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 44
D. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 49
E. Hipotesis ..................................................................................................... 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 52
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 52
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 52
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 55
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 57
xii
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 70
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 74
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 74
B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 77
C. Interpretasi dan Pembahasan .................................................................... 135
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 139
A. Kesimpulan .............................................................................................. 139
B. Saran ......................................................................................................... 140
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 143
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 148
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah DPK Bank Muamlat Indonesia ................................................... 5
Tabel 1.2 Top Brand Award .................................................................................. 10
Tabel 2.1 Berbedaan Bunga dan Bagi Hasil ......................................................... 29
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 44
Tabel 3.1 Skala Likert ........................................................................................... 56
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian............................................................ 71
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 78
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah
Deposito IB Muamalat .......................................................................................... 79
Tabel 4.3 Karakteristik Jangka Waktu Deposito IB Muamalat yang di Pilih ....... 80
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................... 81
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................ 82
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................. 83
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan .............................. 84
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Bagi Hasil, Lokasi, Citra Merek dan Proses
Keputusan .............................................................................................................. 85
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Bagi Hasil, Lokasi, Citra Merek dan
Proses Keputusan .................................................................................................. 88
Tabel 4.10 Bank Muamalat Indonesia Adil dan Transparan dalam Pembagian
Keuntungan ........................................................................................................... 89
Tabel 4.11 Penentuan Nisbah Bagi Hasil yang dilakukan Bank Muamalat
Indonesia dengan Nasabah Berdasarkan Kesepakatan ......................................... 90
Tabel 4.12 Dalam Melayani Pegawai Bank Muamalat Indonesia Tidak Membeda-
bedakan Nasabah ................................................................................................... 91
xiv
Tabel 4.13 Produk Deposito IB Muamalat Bebas dari Unsur Riba ...................... 91
Tabel 4.14 Produk Deposito IB Muamalat di Jalankan Sesuai dengan Prinsip
Muamalah .............................................................................................................. 92
Tabel 4.15 Nisbah Keuntungan yang Ditetapkan pada Produk Deposito IB
Muamalat Didasarkan dalam Bentuk Prosentase .................................................. 93
Tabel 4.16 Return (Bagi Hasil) yang Didapatkan Tergantung Kepada Kinerja
Bisnis ..................................................................................................................... 94
Tabel 4.17 Mendapatkan Jaminan atas Kontrak yang Diberikan oleh Bank
Muamalat Indonesia pada Produk Deposito IB Muamalat ................................... 95
Tabel 4.18 Nisbah yang Diberikan Bank Muamalat Indonesia Menarik .............. 96
Tabel 4.19 Bank Muamalat Indonesia Mudah Dijangkau dengan Transportasi
Umum .................................................................................................................... 97
Tabel 4.20 Bank Muamalat Indonesia Dekat dengan Lingkungan Tempat Tinggal
............................................................................................................................... 97
Tabel 4.21 Bank Muamalat Indonesia Dekat dengan Lingkungan Kerja ............. 98
Tabel 4.22 Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Banyak Kantor Cabang ........ 99
Tabel 4.23 Bank Muamalat Indonesia Dapat Dilihat dengan Jelas dari Jarak
Pandang Normal .................................................................................................. 100
Tabel 4.24 Bank Muamalat Indonesia Mudah Untuk Ditemukan ...................... 100
Tabel 4.25 Bank Muamalat Indonesia Berada Ditempat yang Ramai ................ 101
Tabel 4.26 Bank Muamalat Indonesia Berada Ditempat yang Bebas dari
Kemacetan ........................................................................................................... 102
Tabel 4.27 Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Tempat Parkir yang Luas ... 103
Tabel 4.28 Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Tempat Parkir yang Aman . 103
Tabel 4.29 Lokasi Tempat Parkir Bank Muamalat Terasa Nyaman ................... 104
Tabel 4.30 Bank Muamalat Indonesia Berada Disekitar Perkantoran ................ 105
Tabel 4.31 Bank Muamalat Indonesia Berada Disekitar Perniagaan (pasar) ...... 106
xv
Tabel 4.32 Kualitas Produk Deposito IB Muamalat Sangat Baik dan
Menguntungkan .................................................................................................. 107
Tabel 4.33 Produk Deposito IB Muamalat yang Digunakan Mempunyai Manfaat
............................................................................................................................. 107
Tabel 4.34 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki Reputasi yang Baik ......... 108
Tabel 4.35 Produk Deposito IB Muamalat Membuat Saya Percaya Diri dan
Merasa Tenang dalam Menggunakannya............................................................ 109
Tabel 4.36 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki Ciri Khas yang Berbeda
dengan Produk Deposito yang Ada di Bank Syariah Lain .................................. 110
Tabel 4.37 Penggunaan Produk Deposito IB Muamalat Sesuai dengan Keinginan
dan Kebutuhan .................................................................................................... 111
Tabel 4.38 Pengetahuan Informasi Mengenai Produk Deposito IB Muamalat
Didapat dari Sumber Pribadi (keluarga/teman/tetangga) .................................... 112
Tabel 4.39 Pengetahuan Informasi Mengenai Produk Deposito IB Muamalat
Didapat dari Iklan (web, sosial media, televisi) .................................................. 113
Tabel 4.40 Informasi Mengenai Produk Deposito IB Muamalat Didapat dari
Publik (organisasi) .............................................................................................. 114
Tabel 4.41 Produk Deposito IB Muamalat Memberikan Solusi atas Kebutuhan
Saya ..................................................................................................................... 115
Tabel 4.42 Keputusan Memilih Produk Deposito Muamalat tersebut Karena
Mempunyai Banyak Keunggulan Dibandingkan dengan Produk Deposito yang
ada di Bank Syariah lain ..................................................................................... 116
Tabel 4.43 Perasaan Puas Setelah Menggunakan Produk Deposito IB Muamalat
............................................................................................................................. 117
Tabel 4.44 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik) ........................................... 121
Tabel 4.45 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 122
Tabel 4.46 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 125
Tabel 4.47 Hasil Uji Parsial (t) ............................................................................ 129
xvi
Tabel 4.48 Hasil Uji Simultan (F) ....................................................................... 133
Tabel 4.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................... 134
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Syariah ............................... 3
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 49
Gambar 4.2 Gambar 4.1 Logo PT Bank Muamalat Indonesia .............................. 76
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik) ........................................... 119
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 124
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................................................ 148
Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden............................................................... 154
Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data .................................................................... 166
Lampiran 4 Statistik Deskriptif ........................................................................... 172
Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 183
Lampiran 6 Analisis Regresi Linier Berganda .................................................... 185
Lampiran 7 Uji Hipotesis .................................................................................... 186
Lampiran 8 Koefisien Determinasi R2 ................................................................ 186
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang
mempunyai peran penting dalam perekonomian pada suatu negara.
Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan cukup baik. Oleh
karena itu, kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula dijadikan
ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu negara,
maka semakin besar peran perbankan dalam mengendalikan negara
tersebut (Hasan, 2014:1).
Saat ini banyak sekali bermunculan bank-bank. Baik milik
pemerintah maupun swasta, konvensional maupun syariah. bank
merupakan salah satu lembaga yang paling dibutuhkan untuk saat ini
bahkan sampai kedepannya. Hal yang paling mendasar yang menjadi
pembeda antara bank konvensional dengan bank syariah adalah tentang
penerapan bunga (Hasan, 2014:2).
Salah satu industri perbankan yang menjadi perhatian saat ini yaitu
perkembangan perbankan syariah. Walaupun, perkembangannya agak
terlambat bila dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya,
perbankan syariah di Indonesia dapat terus berkembang (Karim, 2014:25).
Saat ini keberadaan bank syariah sudah mulai berkembang dengan
cukup baik, walaupun masih kalah jauh jika dibandingkan dengan bank
2
konvensional. Hal ini dikarenakan kemunculan bank konvensional jauh
lebih dulu dibandingakan dengan bank syariah, namun bank syariah tidak
gentar untuk terus mensosialisasikan produk-produk dan layanannya
kepada calon nasabahnya. Tujuan bank syariah adalah memacu
perkembangan ekonomi Islam dan kemajuan sosial dari negara-negara
maupun anggota dan masyarakat muslim, baik secara individual maupun
secara kolektif. Tujuan utama didirikan bank syariah atau bank Islam ini
adalah untuk menghindari bunga yang dilaksanakan oleh bank-bank
konvensional (Sadi IS, 2015:13).
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bulan februari
2017 pertumbuhan dan perkemabangan perbankan syariah mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Terdapat 13 Bank Umum Syariah (BUS), 21
Unit Usaha Syariah (UUS), dan 164 BPRS, dengan jumlah kantor layanan
sebanyak 2.491 unit.
Pertumbuhan perbankan syariah ditandai dengan peningkatan aset
dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang menjadi sangat positif bagi bank
syariah untuk meningkatkan kualitas dalam melayani kebutuhan nasabah.
Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari OJK juga, mencatat bahwa
pertumbuhan DPK dalam 3 tahun terakhir mengalami perkembangan
sebagai berikut.
3
Gambar 1.1
Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Syariah
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2017
Berdasarkan data grafik 1.1 dapat dinyatakan bahwa bank syariah
mengalami perkembangan dalam sisi DPK. Pada tahun 2014 total DPK
bank syariah sebesar 217.858 miliar, kemudian pada tahun 2015 naik
menjadi 231.175 miliar dan hal tersebut juga terjadi kenaikan pada tahun
2016 yaitu sebesar 279.335 miliar. Namun, perkembangan tersebut masih
belum terlihat secara signifikan.
Dikutip dari okezone finance oleh Giri Hartomo, bahwa sektor
perbankan syariah di Indonesia masih belum bisa meningkatkan pangsa
pasarnya, dimana hingga saat ini, pangsa pasar perbankan syariah masih
diangka 5% dari total aset bank nasional. Namun demikian menurut ketua
Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso yang
4
mengatakan bahwa pangsa pasar syariah Indonesia sangatlah besar,
diprediksi pangsa pasar syariah Indonesia bisa mencapai 20% pada tahun-
tahun mendatang.
Hal ini tentunya menjadikan bank syariah harus terus melakukan
inovasi strategi agar market share bank syariah terus tumbuh dan
berkembang. Salah satu bank syariah yang diharapkan terus berkembang
adalah Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat adalah bank syariah
pertama yang berdiri di Indonesia tepatnya pada tanggal 1 November 1991
sekaligus menjadi pelopor dari perbankan syariah yang ada saat ini.
(www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, 2017).
Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H,
Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan produk-
produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful),
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan
multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya
menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk bank yang lain yaitu
Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan
pertama di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan
pada tahun 2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor
Indonesia (MURI) sebagai kartu debit syariah dengan teknologi chip
pertama di Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking,
mobile banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk
tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak
5
sejarah penting di industri perbankan syariah.
(www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, 2017).
Namun walaupun industri perbankan syariah mengalami
peningkatan dalam jumlah DPK, tetapi yang menjadi perhatian saat ini
adalah jumlah DPK Bank Muamalat mengalami penurunan dalam 3 tahun
terakhir. Berikut data penurunan jumlah DPK bank Muamalat Indonesia
dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.
Tabel 1.1
Jumlah DPK Bank Muamalat Indonesia (dalam miliar)
Produk Tahun
2014 2015 2016
Giro 5,051 4,872 3,900
Tabungan 14,768 12,454 11,939
Deposito 31,070 27,751 26,081
Dana Pihak Ketiga 51,206 45,078 41,920
Sumber: Annual Report BMI 2016
Berdasarkan data pada tabel 1.1 diatas, pada tahun 2014 produk dana
giro mencapai total sebesar 5,051 miliar atau 36,54% , kemudian turun
pada tahun 2015 dengan total dana giro sebesar 4,872 miliar atau 35,24%
dan kemudian kembali turun dengan total dana giro sebesar 3,900 miliar
atau 28,21% pada tahun 2016. Hal serupa juga terjadi pada produk
tabungan yang mengalami penurunan. Pada tahun 2014 total dana
tabungan mencapai angka 14,768 miliar atau 37,71%, kemudian pada
tahun 2015 total dana tabungan turun menjadi 12,454 miliar atau 31,8%
dan kembali turun pada tahun 2016 dengan total dana tabungan sebesar
6
11,939 atau 30,48%. Dan penurunan juga terjadi pada produk deposito
pada tahun 2014 total dana pada deposito sebesar 31,070 miliar atau
36,59% kemudian pada tahun 2015 terjadi penurunan dana pada produk
deposito menjadi 27,751 miliar atau 32,68% dan pada tahun 2016 jumlah
dana deposito turun menjadi 26,081 miliar atau 30,71%. Berdasarkan data
diatas dapat dilihat adanya penurunan pada jumlah DPK. Hal tersebut
diakibatkan oleh penurunan pada sumber penerimaan DPK yaitu pada
produk giro, tabungan dan deposito. Dari data diatas juga dapat terlihat
bahwa jumlah penerimaan dana pihak ketiga yang terbanyak bersumber
dari produk deposito.
Besarnya sumber dana pihak ketiga yang diperoleh dari produk
deposito menjadi sangat menarik dan menjadi sesuatu yang sangat positif
bagi Bank Muamalat untuk terus mengembangkan dan melakukan inovasi
dalam mempertahankan dan kembali meningkat jumlah dana deposito.
Produk deposito menjadi produk yang sangat digemari, itu terlihat dari
jumlah dana deposito yang paling besar bila dibandingkan dengan produk
penghimpunan dana lainnya. Mengingat produk deposito menggunakan
sistem bagi hasil dengan akad mudharabah dimana pemilik dana akan
mendapatkan bagi hasil dari dana yang di investasikan.
Pesatnya perkembangan industri perbankan di Indonesia pun
mengakibatkan persaingan yang semakin tinggi. Bagi nasabah hal tersebut
membuat mereka lebih selektif dalam memilih bank-bank yang ada di
Indonesia saat ini. Menurut Ghafoor dan Azhar (2014:59) fenomena
7
perbankan syariah adalah salah satu dari konsep yang paling berkembang
dan paling pesat di ekonomi global.
Bank syariah harus mampu meyakinkan kepada nasabah bahwa bank
syariah mampu bersaing dan tidak kalah dengan bank-bank konvensional
saat ini. Hal yang paling mendasar yang menjadi pembeda antara bank
konvensional dengan bank syariah yaitu penerapan bunga pada bank
konvensional dan penerapan bagi hasil pada bank syariah. dengan adanya
konsep bagi hasil ini diharapkan memberikan keadilan bagi pihak-pihak
yang bertransaksi, sehingga transaksi yang dilakukan sesuai dengan aturan
atau syariat Islam (Kasmir, 2008:5).
Menurut Karim (2014:209) Kejelasan kesepakatan seperti penentuan
bagi hasil serta jaminan dalam pembukaan rekening menentukan nasabah
menggunakan atau tidak menggunakan produk mudharabah. Selain itu,
semakin tinggi nisbah bagi hasil yang ditawarkan menarik bagi nasabah
untuk memutuskan menggunakan produk mudharabah. Penelitian yang
dilakukan oleh Doraisamy, dkk (2011) pada bank Islam yang ada di
Sungai Petani Malaysia menunjukan bahwa tingkat bagi hasil
mempengaruhi pilihan produk di bank yang ada di wilayah Sungai Petani.
Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Kontot, dkk (2015)
menunjukan bahwa tingkat bagi hasil berpengaruh positif dan
mempengaruhi preferensi nasabah terhadap produk deposito di bank
syariah yang ada di Sarawak, Kuching, Malaysia.
8
Tentunya selain itu juga bank syariah harus juga memperhatikan
pemasaran secara efektif kepada nasabahnya agar memunculkan suatu
dampak kepercayaan mengenai perusahaan tersebut. Oleh karena itu,
persaingan bank-bank syariah tidak hanya berfokus pada bagaimana
memperoleh laba yang besar dari nasabah tetapi, juga berfokus pada
bagaimana bank syariah memberikan kebutuhan yang diinginkan oleh
nasabah.
Penentuan lokasi juga sangat penting untuk dilakukan karena
semakin mudah akses terhadap bank syariah maka akan semakin banyak
masyarakat yang berkeinginan dan mau menggunakan jasa bank dalam
kebutuhannya. Menurut Kasmir (2008:5) pertimbangan penentuan lokasi
biasanya mengarahkan dekat dengan masyarakat atau pasar atau pusat
industri selain itu juga bank yang terletak dalam lokasi yang strategis
sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank (Kasmir,
2008:145).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari dan
Beik (2014) yang menyatakan bahwa lokasi berpengaruh nyata, jika lokasi
bank syariah semakin dekat, dengan kantor cabang dan ATM yang mudah
dan banyak ditemukan, maka semakin besar peluang nasabah yang
berminat terhadap bank syariah lebih tinggi 1.450 kali. Sejalan dengan
temuan Hapsari dan Beik (2014), temuan Ramadan (2013)
mengungkapkan bahwa lokasi yang dekat dengan rumah atau kantor akan
mempengaruhi keputusan dalam pemilihan bank di Jordania.
9
Selain faktor lokasi, strategi lain yang perlu di perhatikan yaitu
mengenai citra merek. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Oladepo
dan Abimbola (2015) yang dilakukan di Lagos State, Nigeria.
Menyatakan bahwa citra merek memberikan pengaruh besar terhadap
keputusan pembelian pada suatu produk. Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Oladepo dan Abimbola (2015), penelitian yang dilakukan
oleh Foster (2016) juga menujukan bahwa citra merek berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian produk. Hal tersebut menunjukkan bahwa
citra merek dalam suatu perusahaan merupakan hal penting yang perlu
diperhatikan untuk membentuk suatu identitas perusahaan pada produk
yang dimiliki. Dikutip dari Top Brand Award dari 3 tahun terakhir bank
muamalat mengalami penurunan dan hanya berada pada posisi ke 4.
Berikut tabel Top Brand Award.
10
Tabel 1.2
Top Brand Award
2014 2015 2016
Merek TBI TOP Merek TBI TOP Merek TBI TOP
Bank
Syariah
Mandiri
(BSM)
32,9% TOP BRI Syariah 28.5
% TOP
Bank
Syariah
Mandiri
(BSM)
31.5
% TOP
BRI
Syariah 21,6% TOP
Bank
Syariah
Mandiri
(BSM)
27.4
% TOP BRI Syariah
26.4
% TOP
Bank
Muamalat
15,8
% TOP BNI Syariah
13.5
% TOP
BNI
Syariah
15.9
% TOP
BNI
Syariah 13,9%
Bank
Muamalat
10.8
%
Bank
Muamalat
10.1
%
Bank Jabar
Syariah 3,2%
BCA
Syariah
9.5
%
BCA
Syariah 3.6%
Sumber: www.topbrand-award.com, 2017.
Dari tabel 1.3 diatas dapat dilihat bahwa posisi bank muamalat dari
tahun 2014 ke 2015 mengalami penurunan top brand index (TBI) sebesar
5% sehingga menggeser posisi Bank Muamalat dari posisi ke-3 menjadi
posisi ke-4 pada tahun 2015. Kemudian, pada tahun 2015 ke 2016 top
brand index Bank Muamalat kembali turun sebesar 0,7% yaitu sebesar
10,8% pada tahun 2015 dan 10,1% pada tahun 2016 dan tetap berada pada
posisi keempat di bawah Bank BNI Syariah.
11
Berdasarkan fenomena di atas diduga bagi hasil, lokasi dan citra
merek berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka
penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul: “ANALISIS
PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA MEREK
TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN
PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT (STUDI PADA BANK
MUAMALAT WILAYAH DEPOK)”.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di
atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah bagi hasil, lokasi dan citra merek berpengaruh secara parsial
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB
Muamalat ?
2. Apakah bagi hasil, lokasi dan citra merek berpengaruh secara simultan
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB
Muamalat ?
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Menganalisis pengaruh bagi hasil, lokasi dan citra merek secara parsial
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB
Muamalat
12
2. Menganalisis pengaruh bagi hasil, lokasi dan citra merek secara
simultan terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk
deposito IB Muamalat
C. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka dapat diharapkan dari
hasil penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaanya antara lain
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Akademis, penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi
keilmuan diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik
dalam bidang manajemen pemasaran perbankan syariah.
b. Bagi peneliti, penelitian ini untuk menabah pengetahuan bagi
pembaca ataupun sebagai sumber bagi pihak-pihak yang ingin
melakukan penelitian khususnya pada kajian yang sama yang
berkenaan dengan masalah variabel yang penulis bahas dalam
penelitian.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi bank syariah, penelitian ini dapat menghasilkan masukan
yang bermanfaat dan juga dapat sebagai bahan evaluasi mengenai
kekurangan ataupun kelebihan untuk menentukan keputusan
nasabah dalam memilih pada bank syariah.
13
b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
informasi dan bahan pertimbangan dalam memilih bank-bank
syariah yang ada di Indonesia.
c. Bagi peneliti selanjutnya, dengan adanya penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian selanjutnya
sehingga, penelitian selanjutnya dapat dikembangkan jauh lebih
baik lagi dari penulis.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Perbankan Syariah
a. Pengertian Perbankan Syariah
Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan
yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali dana tersebut kemasyarakat serta
memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga
keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan
dimana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya
menyalurkan dana atau kedua-duanya (Kasmir, 2012:3).
Kemudian menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
yang dimaksudkan dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka mningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya
berkaitan dengan uang. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu
dikaitkan dengan masalah uang yang merupakan alat pelancar
terjadinya perdagangan yang utama. Kegiatan dan usaha bank akan
selalu dikaitkan dengan komoditas, antara lain (Muhamad, 2015:3):
15
1) Memindahkan uang;
2) Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening
koran;
3) Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga
lainnya;
4) Membeli dan menjual surat-surat berharga;
5) Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas dagang; dan
6) Memberi jaminan bank.
Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga,
Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam. Dengan kata
lain, bank Islam lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap
persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan
demikian, kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri
dari persoalan riba telah mendapat jawaban dengan lahirnya bank
Islam. Bank Islam lahir di Indonesia, yang gencarnya, pada sekitar
tahun 90-an atau tepatnya setelah ada Undang-Undang No. 7 Tahun
1992, yang direvisi dengan Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun
1998, dalam bentuk sebuah bank yang beroperasinya dengan sistem
bagi hasil atau bank syariah. Keberadaan bank syariah semakin mapan
setelah diundangkannya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah. (Muhamad, 2015:3)
Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah, yang dimaksud dengan Perbankan Syariah adalah
16
segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit
Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara
dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah, yaitu berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits,
yang bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan
kesejahteraan rakyat.
b. Fungsi Operasional Perbankan Syariah
Dalam menjalankan operasinya bank syariah memiliki empat
fungsi sebagai berikut (Ascarya: 2015:112):
1) Sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi dana-dana
yang dipercayakan oleh pemegang rekening investasi atau deposan
atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kebijakan
2) Sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki pemilik dana
atau shahibul maal sesuai dengan arahan investasi yang
dikehendaki oleh pemilik dana
3) Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, dan
4) Sebagai pengelola fungsi sosial.
17
c. Produk dan Jasa Perbankan Syariah
Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah
dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu (Karim, 2015:97-112):
1) Produk penghimpunan dana (Funding);
2) Produk penyaluran dana (Financing); dan
3) Produk jasa (service).
1) Produk penghimpunan dana
Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro,
tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan
dalam penghimpunan dana masayarakat adalah prinsip wadi’ah dan
mudharabah.
(a) Prinsip Wadi’ah
Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad
dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Wadiah
dhamanah berbeda dengan wadiah amanah. Dalam wadiah
amanah, pada prinsipnya harta dititipkan tidak boleh
dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sementara itu, dalam wadiah
dhamananah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab
atas keutuhan harta titipan sehingga bank boleh memanfaatkan
harta titipan tersebut.
(b) Prinsip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan
atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal)
18
dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut
digunakan bank untuk melakukan murabahah atau ijarah.
Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan
dan deposito berjangka. Berdasarkan kewenangan yang
diberikan oleh pihak penyimpan dana, prinsip mudharabah
terbagi menjadi dua jenis yaitu mudharabah mutlaqah (tidak
ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang
dihimpun) dan mudharabah muqayyadah (terdapat batasan
atau syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh pemilik dana
terhadap bank yang harus dipatuhi).
(c) Akad pelengkap
Seperti yang terjadi juga pada penyaluran dana, maka
dalam pelaksanaan penghimpunan dana, biasanya diperlukan
juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini juga tidak ditunjukan
untuk mencari keuntungan, namun ditunjukan untuk
mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Salah satu akad
pelengkap yang dapat di pakai untuk penghimpunan dana
adalah akad wakalah. Wakalah dalam aplikasi perbankan
terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk
mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti
inkaso dan transfer uang.
19
2) Penyaluran Dana
Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar
produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang
dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
(a) Pembiayaan dengan prinsip jual beli
Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan
adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer
of property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan
menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual
beli menggunakan akad transaki pembiayaan murabahah,
pembiayaan salam dan pembiayaan istishna.
(b) Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat.
Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual
beli, tapi perbedaanya terletak pada objek transaksinya adalah
jasa. Pada akhir masa sewa bank dapat saja menjual barang
yang disewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam
perbankan syariah dikenal ijarah muntahiyah bittamlik (sewa
yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan).
(c) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip
bagi hasil yaitu pembiayaan musyarakah dan pembiayaan
mudharabah. Transaksi musyarakah dilandasi adanya
20
keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan
nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama. Semua
betuk yang melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka
bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik
yang berwujud maupun tidak berwujud.
Sedangkan pembiayaan dengan prinsip mudharabah
yaitu bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana
pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah
modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjajian
pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama
dalam paduan kontribusi 100% modal kas dari shahibul maal
dan keahlian dari mudharib
(d) Pembiayaan dengan akad pelengkap.
Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya
diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak
ditunjukan untuk mencari keuntungan, tapi ditunjukan untuk
mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak
ditunjukan untuk mencari keuntungan, dalam akad pelengkap
ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk akad ini. besarnya pengganti biaya ini
sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul. Akad
pelengkap ini antara lain, hiwalah (alih utang-piutang), rahn
21
(gadai), qardh, wakalah (perwakilan) dan kafalah (garansi
bank).
3) Produk Jasa (Service)
Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries
(penghubung) antara pihak yang membutuhkan dana (deficit unit),
bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa
perbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa
sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa,
sharf (jual beli valuta asing) dan ijarah (sewa).
2. Bagi Hasil (Profit Sharing)
a. Pengertian Bagi Hasil (Profit Sharing)
Sistem bagi hasil merupakan suatu sistem yang meliputi tata
cara pembagian hasil usaha antara penyedian dana dengan
pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank
dengan penyimpan dana, maupun antara bank dengan nasabah
penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah
mudharabah dan musyarakah. Lebih jauh prinsip mudharabah
dapat dipergunakan sebagai dasar baik untuk produk pendanaan
(tabungan dan deposito) maupun pembiayaan, sedangkan
musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan (Muhamad, 2015:27).
Keharaman bunga dalam syariah membawa konsekuensi
adanya penghapusan bunga secara mutlak. Teori bagi hasil
dibangun sebagai tawaran baru di luar sistem bunga yang
22
cenderung tidak mencerminkan keadilan (injustice/dzalim) karena
memberikan diskriminasi terhadap pembagian resiko maupun
untung bagi para pelaku ekonomi. (Yahya dan Agunggunanto,
2011:67).
b. Konsep Sistem Bagi hasil
Sebagai alternatif sistem bunga dalam ekonomi konvensional,
ekonomi Islam menawarkan sistem bagi hasil (profit and loss
sharing) ketika pemilik modal (surplus spending unit) bekerja sama
dengan pengusaha (deficit spending unit) untuk melakukan
kegiatan usaha. Apabila kegiatan usaha menghasilkan, keuntungan
dibagi berdua, dan apabila kegiatan usaha menderita kerugian,
kerugian ditanggung bersama. Sistem bagi hasil menjamin adanya
keadilan dan tidak ada pihak yang tereksploitasi (dizhalimi). Sistem
bagi hasil dapat berbentuk musyarakah atau mudharabah dengan
berbagai variasinya. (Ascarya, 2015:26).
Akad berpola bagi hasil pada prinsipnya merupakan suatu
transaksi yang mengupayakan suatu nilai tambah (added value)
dari suatu kerja sama antara pihak dalam memproduksi barang dan
jasa. (Ascarya, 2015:214).
Menurut Alsadek dan Andrew (2007:3) Principles of Islamic
Finance dibangun atas dasar larangan riba, larangan gharar,
tuntunan bisnis halal, resiko bisnis ditanggung bersama, dan
transaksi ekonomi berlandaskan pada pertimbangan memenuhi rasa
23
keadilan. Bagi hasil atau profit-loss sharing berarti keuntungan dan
atau kerugian yang mungkin timbul dari kegiatan ekonomi atau
bisnis ditanggung bersama-sama.
Dalam sistem bagi hasil harga modal ditentukan secara
bersama dengan peran kewirausahaan. Price of capiatal dan
enterpreneurship merupakan kesatuan integratif yang secara
bersama-sama harus diperhitungkan dalam menentukan harga
faktor produksi. Dalam pandangan syariah uang dapat
dikembangkan hanya dengan suatu produktifitas nyata tidak ada
tambahan atas pokok uang yang tidak menghasilkan produktifitas
(Yahya dan Agunggunanto, 2011:67).
c. Prinsip Bagi Hasil Bank Syariah
Ketentuan prinsip bagi hasil menurut Pasal 1 butir 13 UU No
10 tahun 1998 terdiri atas:
1) Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu
akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.
2) Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan jumlah
keuntungan yang diperoleh.
3) Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah pendapatan.
4) Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil.
5) Bagi hasil tergantung kepada keuntungan proyek yang
dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapatkan
24
keuntungan maka kerugian akan ditanggung bersama oleh
kedua belah pihak.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mutasowifin
(2003:30) Dalam menjalankan aktifitasnya, Bank Syariah
menganut prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Prinsip Keadilan
Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas
dasar bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan
yang disepakati bersama antara bank dengan nasabah.
2) Prinsip Kesederajatan
Bank Syariah menempatkan nasabah penyimpan
dana, nasabah pengguna dana, maupun bank pada
kedudukan yang sama dan sederajat. Hal ini tercermin
dalam hak, kewajiban, risiko, dan keuntungan yang
berimbang antara nasabah penyimpan dana, nasabah
pengguna dana, maupun bank.
3) Prinsip Ketentraman
Produk-produk Bank Syariah telah sesuai dengan
prinsip dan kaidah Muamalah Islam, antara lain tidak
adanya unsur riba serta penerapan zakat harta. Dengan
demikian, nasabah akan merasakan ketentraman lahir
maupun batin.
25
Selain itu menurut Karim (2015:206-209) hal-hal yang
berkaitan dengan bagi hasil antara lain:
1) Prosentase
Nisbah keuntungan harus didasarkan dalam bentuk
prosentase antara kedua belah pihak, bukan dinyatakan
dalam nilai nominal rupiah tertentu. Nisbah keuntungan
itu misalnya 50:50%, 70:30%, 60:40% atau 55:45%. Jadi
nisbah keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan,
bukan berdasarkan porsi setoran modal.
2) Bagi Untung dan Bagi Rugi
Dalam kontrak ini, return dan timing cash flow kita
tergatung kepada kinerja riil-nya. Bila laba bisnisnya
besar, kedua belah pihak mendapat bagian yang besar
pula. Bila laba bisnisnya kecil, mereka mendapat bagian
yang kecil juga. Filosofi ini hanya dapat berjalan jika
nisbah laba di tentukan dalm bentuk prosentase, bukan
dalam bentuk nominal rupiah tertentu.
3) Jaminan
Ketentuan pembagian kerugian, bila kerugian yang
terjadi hanya murni diakibatkan oleh risiko bisnis
(business risk), bukan karena risiko karakter buruk
mudharib. Bila kerugian terjadi karena karakter buruk,
misalnya karena mudharib lalai dan atau melanggar
26
persyaratan-persyaratan kontrak pembiayaan, maka
shaibul maal tidak perlu menanggung kerugian seperti
itu. Sedangkan untuk character risk, mudharib pada
hakikatnya menjadi wakil dari shahibul maal dalam
mengelola dana dengan seizin shahibul maal, sehingga
wajib baginya berlaku amanah. Jika mudharib
melakukan keteledoran, kelalaian, kecerobohan dalam
merawat dan menjaga dana, yaitu melakukan
pelanggaran, kesalahan, dan kelewatan dalam
perilakunya yang tidak termasuk dalam bisnis
pembiayaan yang disepakati, atau ia keluar dari
ketentuan yang disepakati, mudharib tersebut harus
menanggung kerugian pembiayaan sebesar bagian
kelalaiannya sebagai sanksi dan tanggung jawabnya. Ia
telah menimbulkan kerugian karena kelalaian dan
perilaku zalim karena ia telah memperlakukan harta
orang lain yang dipercayakan kepadanya di luar
ketentuan yang disepakati.
Mudharib tidak pula berhak untuk menentukan
sendiri mengambil bagian dari keuntungan tanpa
kehadiran atau sepengetahuan shahibul maal sehingga
shahibul maal dirugikan. Jelas hal ini konteksnya adalah
character risk. Pihak mudharib yang lalai atau
27
menyalahi kontrak ini, maka shahibal-maal dibolehkan
meminta jaminan tertentu kepada mudharib. Jaminan ini
akan disita oleh shahib maal jika ternyata timbul
kerugian karena mudharib melakukan kesalahan, yakni
lalai dan ingkar janji.
4) Menentukan Besarnya Nisbah Keuntungan
Besarnya nisbah ditentukan berdasarkan
kesepakatan masing-masing pihak yang berkontrak. Jadi,
angka besaran nisbah ini muncul sebagai hasil tawar –
menawar antara shahibul maal dengan mudharib.
Dengan demikian, angka nisbah ini bervariasi, bisa
50:50, 60:40, 70:30,80:20, bahkan 99:1. Namun para ahli
fiqih sepakat bahwa nisbah 100:0 tidak diperbolehkan.
Dalam praktiknya di perbankan modern, tawar menawar
nisbah hanya terjadi pada deposan dengan jumlah besar
karena memiliki daya tawar yang relatif tinggi (special
nisbah). Sedangkan untuk deposan kecil tawar menawar
tidak terjadi. Bank syariah hanya mencantumkan nisbah
yang ditawarkan, setelah itu deposan boleh setuju atau
tidak. Bila tidak setuju, nasabah dipersilakan mencari
bank syariah lain yang menawarkan nisbah yang lebih
menarik.
28
d. Perbedaan Sistem Bagi Hasil dengan Sistem Bunga
Sistem bagi hasil menjamin adanya keadilan dan tidak ada
pihak yang tereksploitasi (dizhalimi). Sistem bagi hasil dapat
berbentuk musyarakah atau mudharabah dengan berbagai
variasinya. Sedangkan dalam perekonomian konvensional, sistem
riba, fiat money, comodity money, fractional reserve system dalam
perbankan, dan pembolehan spekulasi menyebabkan penciptaan
uang (kartal dan giral) dan risiko. Akibatnya, uang atau investasi
yang seharusnya tersalur ke sektor rill untuk tujuan produktif
sebagian besar lari ke sektor moneter dan menghambat
pertumbuhan bahkan menyusutkan sektor rill. Penciptaan uang
tanpa adanya nilai tambah akan menimbulkan inflasi. Pada
akhirnya, pertumbuhan ekonomi yang menjadi tujuan akan
terhambat. Berikut tabel perbedaan antara bagi hasil dan bunga
(Ascarya, 2015:26-27).
29
Tabel 2.1
Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil
Bunga Bagi Hasil
1. Penentuan bunga dibuat pada
waktu penentuan akad dengan
asumsi usaha akan selalu
menghasilkan keuntungan.
2. Besarnya persentase didasarkan
pada jumlah dana/modal yang
dipinjamkan.
3. Bunga dapat
mengambang/variabel, dan
besarnya naik turun sesuai
dengan naik turunya bunga
patokan atau kondisi ekonomi.
4. Pembayaran bunga tetap seperti
yang di janjikan tanpa
pertimbangan apakah usaha
yang dijalankan peminjam
untung atau rugi.
5. Jumlah pembayaran bunga tidak
meningkat sekalipun
keuntungan naik erlipat ganda.
6. Eksistensi bunga diragukan
(kalau tidak dikecam) oleh
semua agama
1. Penentuan besarnya rasio/nisbah
bagi hasil disepakati pada waktu
akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi.
2. Besarnya rasio bagi hasil
didasarkan pada didasarkan
pada jumlah keuntungan yang
diperoleh.
3. Rasio bagi hasil tetap tidak
berubah selamaakad masih
berlaku, kecuali diubah atas
kesepakatan bersama.
4. Bagi hasil bergantung pada
keuntungan usaha yang
dijalankan. Bila usaha merugi,
kerugiuan akan titanggung
bersama.
5. Jumlah pembagian laba
meningkat sesuai dengan
peningkatan keuntungan.
6. Tidak ada yang meragukan
keabsahan bagi hasil.
Sumber: Ascarya (2015) Akad dan Produk Bank Syariah
3. Lokasi
a. Pengertian Lokasi
Lokasi dalam pemasaran bank adalah jejaring (net-working)
di mana produk dan jasa bank disediakan dan dapat dimanfaatkan
oleh nasabah. Oleh karena itu jejaring pemasaran bank tidak hanya
berupa kantor bank sendiri di mana disediakan produk dan jasa
bank sendiri saja tetapi termasuk juga kantor bank lain bahkan
30
mesin ATM bank lain di mana produk dan jasa bank dapat
dimanfaatkan (Wahjono, 2013:126).
Penentuan lokasi bank merupakan kebijakan yang harus
diambil dengan hati-hati. Kantor bank harus dibangun di tempat
yang strategis, yang dekat dengan nasabah berada, mudah
mencapainya (aksesibilitas), dekat dengan penyedia tenaga kerja,
dan dekat dengan BI (Wahjono, 2013:126). Lebih lanjut menurut
Tjiptono (2014:158) lokasi sebagai fasilitas jasa merupakan faktor
krusial yang berpengaruh terhadap kesuksesan suatu jasa karena
lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial penyedia jasa. Secara
garis besar, ada dua kemungkinan pertimbangan dalam hal lokasi
fasilitas jasa. Pertama, pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa,
misalnya pasien datang ke tempat praktik dokter, puskesmas, atau
rumah sakit. Kemungkinan kedua adalah penyedia jasa yang
mendatangi pelanggan, misalnya mobil pemadam kebakaran
mendatangi lokasi kebakaran untuk menangani dan memadamkan
api. Selain itu, dimunginkan pula penyedia jasa mengkombinasikan
keduanya. Sebagai contoh, dokter yang selain berpraktik di lokasi
khusus, namun bersedia pula mendatangi pasien di rumah mereka
pada jam-jam tertentu, misalnya sewaktu istirahat makan siang atau
setelah jam praktik.
31
b. Tujuan Penentuan Lokasi Bank
Penentuan lokasi pada hakikatnya adalah untuk mendekatkan
diri dengan nasabah, baik nasabah sumber dana maupun nasabah
kredit, namun selain itu terdapat beberapa tujuan dalam penentuan
lokasi bank, yaitu: (Wahjono, 2013:127-128).
1) Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan
memudahkan pencapaiannya (aksesibilitas). Termasuk dalam
pengertian aksesibilitas ini adalah bukan hanya dekatnya jarak,
tetapi juga kemudahan menjangkaunya dari angkutan umum,
terletak dijalan yang mudah dijangkau dari arah mana saja,
terletak ditengah kota, dan banyak dilewati angkutan kota
sepanjang jam kerja kantor bank. Termasuk kemudahan dalam
hal parkir kendaraan.
2) Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan jejaring
teknologi.
3) Lokasi memungkinkan bank menata kantor dan tata-letak
in/out door dengan leluasa sehingga mendukung ketersediaan
parkir, ruang layanan, ruang tunggu dan sarana layanan lainnya
sehingga mampu membuat kenyamanan dan kepuasan nasabah
dalam memanfaatkan produk dan jasa bank.
4) Tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian yang
efektif tapi sekaligus efisien. Dukungan penataan udara
ruangan, kelapangan lokasi antrian, dukungan hiburan di
32
tempat antrian (audio-video) adalah hal yang perlu
diperhatikan.
5) Memudahkan tenaga kerja penggerak kantor bank dalam
mencapainya. Hal ini diharapkan dapat mempermudah
karyawan dalam melayani nasabah dengan baik tanpa diganggu
dengan keterlambatan masuk kantor dengan alasan jalanan
ramai dan padat.
c. Faktor-faktor Penentuan Lokasi
Menurut Tyas dan Setiawan (2012:286) dalam penelitiannya,
dalam mendirikan perusahaan, pemilihan lokasi sangat
dipertimbangkan. Karena pemilihan lokasi merupakan faktor
bersaing yang penting dalam usaha menarik konsumen atau
pelanggan.
Terdapat beberapa faktor yang dapat digunakan sebagai
variabel pengukuran lokasi, faktor-faktor tersebut adalah (Tjiptono,
2014:159):
1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau
sarana transportasi umum.
2) Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan
jelas dari jarak pandang normal.
3) Lalu lintas (traffic), yaitu lokasi berada di tempat yang ramai
dan bebas dari kemacetan.
33
4) Area parkir, yaitu lokasi mempunyai area parkir yang luas,
nyaman dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun
roda empat.
5) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan.
Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan
keuntungan lokasi bagi perusahaan. Pengusaha akan selalu
berusaha mencari lokasi yang strategis, yang mudah dilihat dan
dijangkau oleh konsumen. Lokasi bisnis yang paling tepat untuk
bisnis jasa adalah di tempat dengan potensi pasar yang besar. (Tyas
dan Setiawan, 2012:286).
4. Citra Merek
a. Pengertian Citra
Citra adalah konsep yang mudah dimengerti, tetapi sulit
dijelaskan secara sistematis karena sifatnya abstrak. Citra terhadap
merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan
preferensi terhadap suatu merek. (Sangadji dan Sopiah, 2013:327).
Citra ini dibentuk berdasarkan impresi, berdasar pengalaman
yang dialami seseorang terhadap sesuatu, sehingga membangun
suatu sikap mental. Sikap mental ini nanti dipakai sebagai
pertimbangan untuk mengambil keputusan, karena citra dianggap
mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.
Masalah citra ini pada seseorang, mungkin saja tidak tepat, karena
34
apa yang dialaminya tidak sama dengan apa yang dialami oleh
orang lain. Disinilah perlunya organisasi harus setiap saat memberi
informasi yang diperlukan oleh publik. (Subagiyo, 2016:9).
b. Pengertian Merek
Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang
berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran,
baik organisasi bisnis maupun nirlaba, pemanufaktur maupun
penyedia jasa, dan organisasi lokal, regional, maupun global.
Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek
adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut
yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa”. (Tjiptono, 2011:31).
Sedangkan menurut Assauri (2010:204) merek adalah nama,
istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari dua atau lebih unsur
tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan (barang
atau jasa) dari seorang penjual atau kelompok penjual dan yang
membedakannya dari produk saingan. Penentuan merek dagang
dari produk yang dipasarkan merupakan salah-satu teknik dari
kebijakan produk yang mendasari strategi pemasaran. Hal ini
karena merek dagang itu hendaklah mudah diingat, mudah dibaca,
dan mudah dibedakan. Kegiatan memperkenalkan dan
mempopulerkan merek dagang suatu produk merupakan syarat
35
untuk berhasilnya perusahaan memasarkan produk tersebut. Usaha
untuk memilih merek dagang yang tepat, sangat erat hubungannya
dengan strategi promosi penjualan dan pengemasan (packaging).
Ternyata terminologi merek itu berbeda-beda bagi para
akademisi dan juga profesional pemasaran dan periklanan.
Meskipun label tidak sepenting ciri khas itu sendiri, merek
membantu dalam hal pengalaman (Limakrisna dan Susilo,
2012:48).
c. Manfaat Merek
Merek memberi banyak manfaat bagi konsumen diantaranya
membantu konsumen dalam mengidentifikasi manfaat yang
ditawarkan dan kualitas produk. Konsumen lebih mempercayai
produk dengan merek tertentu dari pada produk tanpa merek
meskipun manfaat yang ditawarkan serupa (Ferrinadewi,
2008:139).
Merek (brand) memberikan manfaat sebagai berikut
(Sangadji dan Sopiah, 2013:324):
1) Bagi pembeli, merek bermanfaat untuk menceritakan mutu
dan membantu memberi perhatian terhadap produk-produk
baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka.
2) Bagi masyarakat, merek memberikan manfaat dalam tiga hal,
yaitu:
36
a) Memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih
konsisten.
b) Meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat
menyediakan informasi tentang produk dan tempat untuk
membelinya.
c) Meningkatkan inovasi-inovasi baru karena produsen
terdorong untuk menciptakan keunikan-keunikan baru
guna mencegah peniruan dari pesaing.
3) Bagi penjual, merek memberikan manfaat, yaitu:
a) Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelurusi
masalah-masalah yang timbul.
b) Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan
atau ciri khas produk.
c) Memungkinkan menarik sekelompok pembeli yang setia
dan menguntungkan.
d) Membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
d. Pengertian Citra Merek
Citra merek adalah keinginan konsumen berfikir, merasa dan
berbuat terhadap merek (Limakrisna dan Susilo, 2012:48). Citra
merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak
konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi
tersebut dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu
yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita
37
berpikir mengenai orang lain. Citra merek dapat bersifat positif
atau negatif, tergantung pada persepsi seseorang terhadap sebuah
merek (Sangadji dan Sopiah, 2013:327).
Citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan
refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.
Dapat juga dikatakan bahwa citra merek merupakan konsep yang
diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi
pribadinya (Ferrinadewi, 2008:165).
e. Pengukuran Citra Merek
Menurut Keller (2008:380) Citra merek dapat diukur dengan
3 dimensi:
1) Strength (Kekuatan Asosiasi Merek)
Kekuatan asosiasi merek ditunjukkan dengan reputasi baik
yang dimiliki produk tersebut di mata konsumen, produk
tersebut dirasa memiliki manfaat ekspresi diri dan menambah
rasa percaya diri konsumen.
2) Favorability
berkaitan dengan respon konsumen terhadap atribut, manfaat,
serta keyakinan konsumen bahwa suatu merek produk
memenuhi kebutuhan dan keingginan mereka, dan persepsi
konsumen terhadap produk yang menganggap bahwa produk
yang dikonsumsi itu baik dan bermanfaat bagi konsumen.
38
3) Uniqueness (Keunikan asosiasi merek)
Jika sebuah produk mempunyai ciri khas yang
membedakannya dari produk lain, produk tersebut akan
diingat oleh konsumen. Ingatan konsumen itu akan semakin
kuat jika konsumen sudah merasakan manfaat dari sebuah
produk dan merasa bahwa merek lain tidak akan bisa
memuaskan keinginannya tersebut.
5. Proses Keputusan
a. Pengertian Keputusan
Peroses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan
beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan
diantar dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan
selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang
berbeda. Pada intinya, pengambilan keputusan konsumen adalah
proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih
salah satu diantaranya (Setiadi, 2015:341).
Sedangkan menurut Sangadji dan Sopiah (2013:121)
menyimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah semua
perilaku yang sengaja dilandaskan pada keinginan yang dihasilkan
ketika konsumen secara sadar memilih salah satu diantara tindakan
alternatif yang ada. Sedangkan keputusan pembelian merupakan
tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian sampai
39
konsumen benar-benar membeli produk. Biasanya keputusan
pembelian konsumen (Purchase decision) adalah pembelian merek
yang paling disukai. Namun demikian, ada dua faktor yang bisa
muncul diatara niat untuk membeli dan keputusan pembelian yang
mungkin mengubah niat tersebut. faktor pertama adalah sikap
orang lain dan faktor kedua adalah situasi yang tidak diharapkan.
Jadi, pilihan dan niat untuk membeli tidak selalu menghasilkan
pilihan pembelian yang aktual (Sangadji dan Sopiah, 2013:37).
b. Tahap dalam Proses Keputusan
Menurut Kotler dan Keller (2017:235) Dalam melakukan
pembelian dari sebelum membeli sampai setelah melakukan
pembelian, proses pembelian konsumen melewati tahap-tahap
membeli, yang dikonseptualisasikan dalam model lima tahap
proses pengambilan keputusan membeli. Model tersebut yaitu
sebagai berikut :
1) Pengenalan masalah
Masalah timbul dari dalam diri konsumen yang berupa
kebutuhan, yang digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri
pembeli atau dari luar.
2) Pencarian informasi
Setelah timbul suatu masalah berupa kebutuhan yang
digerakkan oleh rangsangan dari luar, dan didorong untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, konsumen akan mencari
40
informasi tentang obyek yang bisa memuaskan keinginannya.
Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat
kelompok, yaitu:
a) Sumber pribadi, keluarga, teman, tetangga, kenalan;
b) Sumber komersial, iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,
pajangan di toko;
c) Sumber publik, media massa, organisasi penentu
peringkat konsumen; dan
d) Sumber pengalaman, penanganan, pengkajian, dan
pemakaian produk.
3) Penilaian alternatif
Dari informasi yang diperoleh konsumen, digunakan untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-
alternatif yang dihadapi serta daya tarik masing-masing
alternatif.
4) Keputusan membeli
Tahap evaluasi berakibat bahwa konsumen membentuk
preferensi diantara alternatif-alternatif merek barang yang
disukainya.
5) Perilaku setelah pembelian
Setelah melakukan pembelian konsumen akan merasakan
kepuasan atau mungkin ketidakpuasan.
41
B. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Bagi Hasil terhadap Proses Keputusan Nasabah
Menurut Daulay (2010:5) dalam penelitiannya, konsumen di
dalam membeli produk terutama jasa, juga dipengaruhi oleh tingkat
keuntungan atau manfaat yang akan diperolehnya dalam
menggunakan suatu produk atau jasa. Sesuai dengan karakteristiknya
bank syariah memiliki perbedaan dengan bank konvensional, jika
bank konvensional memberikan keuntungan dengan bunga bank maka
bank syariah memberikan keuntungan dalam bentuk bagi hasil. Akad
berpola bagi hasil pada prinsipnya merupakan suatu transaksi yang
mengupayakan suatu nilai tambah (added value) dari suatu kerja sama
antara pihak dalam memproduksi barang dan jasa. (Ascarya,
2015:214).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Daulay (2010)
menunjukan bahwa bagi hasil memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap proses keputusan menabung nasabah bank syariah di kota
Medan dengan tingkat kepercayaan 95%. Selain itu menurut
penelitian yang dilakuakan oleh Khasanah dan Gunawan (2014:40)
besarnya persentase bagi hasil yang ditetapkan oleh pihak bank
syariah adalah salah satu faktor atau alasan nasabah dalam
pengambilan proses keputusan untuk memilih bank syariah. Sistem
bagi hasil mempunyai pengaruh positif dan memiliki pengaruh yang
kuat terhadap proses keputusan menjadi nasabah dengan hasil
42
perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 42,3% dan
sisanya dijelakan oleh variabel lain.
2. Hubungan Antar Variabel Lokasi terhadap Proses Keputusan Nasabah
Lokasi sebagai fasilitas jasa merupakan faktor krusial yang
berpengaruh terhadap kesuksesan suatu jasa karena lokasi erat
kaitannya dengan pasar potensial penyedia jasa. Secara garis besar,
ada dua kemungkinan pertimbangan dalam hal lokasi fasilitas jasa.
Pertama, pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa, dan kemungkinan
kedua adalah penyedia jasa yang mendatangi pelanggan (Tjiptono,
2014:158). Penentuan lokasi bank merupakan kebijakan yang harus
diambil dengan hati-hati. Kantor bank harus dibangun di tempat yang
strategis, yang dekat dengan nasabah berada, mudah mencapainya
(aksesibilitas), dekat dengan penyedia tenaga kerja, dan dekat dengan
BI. (Wahjono, 2013:126).
Menurut Ma’ruf (2005:114) hubungan lokasi dengan proses
keputusan nasabah dalam pembelian menyatakan bahwa lokasi
memiliki pengaruh terhadap proses keputusan pembelian dimana
lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan
dengan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun
keduanya menjual produk yang sama. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Tyas dan Setiawan (2012) menunjukan bahwa lokasi memiliki
pengaruh yang positif terhadap proses keputusan nasabah untuk
menabung. Penelitian yang dilakukan oleh Hasan, dkk (2016) juga
43
menyatakan bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap proses
keputusan nasabah dalam memilih produk KPR BNI Griya.
Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan
lokasi bagi perusahaan. Pengusaha akan selalu berusaha mencari
lokasi yang strategis, yang mudah dilihat dan dijangkau oleh
konsumen. Lokasi bisnis yang paling tepat untuk bisnis jasa adalah di
tempat dengan potensi pasar yang besar (Tyas dan Setiawan,
2012:286).
3. Hubungan Antar Variabel Citra Merek terhadap Proses Keputusan
Nasabah
Bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2013)
terdapat hubungan antara citra merek dengan proses keputusan
pembelian, dimana citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap proses keputusan pembelian. Menurut Sugiarto (2013:7)
semakin baik citra merek yang diberikan akan semakin tinggi pula
proses keputusan pembelian pada konsumen.
Citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan
refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.
Dapat juga dikatakan bahwa citra merek merupakan konsep yang
diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi
pribadinya (Ferrinadewi, 2008:165). Penelitian yang dilakukan oleh
Amrullah dan Agustin (2016) juga menunjukkan bahwa citra merek
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan
44
pembelian. Menurut Amrullah dan Agustin (2016:1) apabila merek
dengan citra yang baik akan memberikan jaminan kualitas sehingga
meskipun harga yang ditetapkan oleh perusahaan tinggi, tidak
menjadi suatu penghalang bagi konsumen dalam keputusan
pembelian.
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Barathy
Doraisamy,
dkk (2011)
ISSN: 2223-
9553
Academic
Research
International
Vol. 1, Issue
3, November
2011
A Study
On
Customers
Perference
s of
Islamic
Bankiing
Products
and
Services in
Sungai
Petani
a. Terdapat
variabel
bagi hasil
b. Menggun
akan
analisis
regresi
linier
berganda
a. Tidak
terdapat
variabel
citra merek
b. Tidak
terdapat
variabel
lokasi
c. Lokasi
penelitian
dilakukan di
Malaysia
Dari hasil analisis
regresi berganda
dengan bantuan
SPSS V.13
menemukan
bahwa dari hasil
penelitian yang
dilakukan untuk
mengukur
preferensi
konsumen
terhadap produk
perbankan
syariah dan
jasa. Ada tiga
faktor penting
mempengaruhi
preferensi
konsumen
terhadap
produk dan
layanan
perbankan islam
selain demografi
konsumen. dari
ke 3 variabel
yakni
45
No
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
variabel
kesadaran, bagi
hasil dan kualitas.
Analisis
menunjukkan
bahwa ketiga
variabel
independen
tersebut
berinteraksi satu
sama lain dan
mempengaruhi
pilihan produk
dan layanan
perbankan
syariah di
Sungai Petani.
Dari ketiga
variabel bebas
tersebut, dua
variabel yaitu
bagi hasil dan
kualitas memiliki
tingkat pengaruh
yang lebih tinggi
terhadap
keputusan
pemilihan produk
2 Yulika
Khasanah
dan Arie
Indra
Gunawan
(2014)
Vol. 2, No.1,
2014.
Pengaruh
Sistem
Bagi Hasil
Terhadap
Keputusan
Menjadi
Nasabah
Bank
Syariah di
Kota
Cirebon
a. Terdapat
variabel
bagi hasil
b. Terdapat
variabel
keputusan
a.
a. Tidak
terdapat
variabel
lokasi
b. Tidak
terdapat
variabel
citra merek
c. Lokasi
penelitian
dilakukan di
kota
Dari hasil analisis
deskriptif yang
dilakukan,
menunjukan
bahwa sistem
bagi hasil
mempunyai
pengaruh
positif dan
memiliki
pengaruh yang
kuat
terhadap
keputusan
46
No
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Cirebon
d. Menggunak
an analisis
deskriptif
menjadi nasabah.
Berdasarkan hasil
perhitungan
koefisien
determinasi
diperoleh nilai
sebesar 42,3%
artinya 42,3%
variabel
keputusan
menjadi nasabah
dapat dijelaskan
oleh
variabel sistem
bagi hasil,
sedangkan
57,7% dijelaskan
oleh variabel lain
yang
tidak terdapat
dalam penelitian
ini.
3 Fithri Tyas
Hapsari dan
Irfan Syauqi
Beik (2014)
Jurnal
Ekonomi
Islam
Republika,
Agustus 2014
Preferensi
Nasabah
Non
Muslim
terhadap
keputusan
mengguna
kan Jasa
Perbankan
Syariah
a. Terdapat
Variabel
lokasi
b. Terdapat
variabel
bagi hasil
c. Terdapat
variabel
keputusan
a. Tidak
terdapat
variabel
citra merek
b. Menggunak
an analisis
faktor
c. Lokasi
penelitian di
wilayah
Jakarta
Hasil analisis
faktor
menunjukan
bahwa 68 persen
responden
nasabah bank
syariah mengakui
bahwa bank
syariah lebih
unggul dari bank
konvensional dan
variabel lokasi
serta variabel
biaya-biaya
berpengaruh
nyata dalam
keputusan
menggunakan
jasa perbankan
syariah.
47
No
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4 Abdul
Ghafoor
Awan dan
Malihah
Azhar (2014)
European
Journal of
Accounting
Auditing and
Finance
Research
Vol. 2, No. 9,
pp.42-65,
November
2014
Consumer
Behaviour
Toward
Islamic
Banking in
Pakistan
a. Terdapat
variabel
bagi hasil
b. Menggun
akan
analisis
regresi
linear
berganda
a. Tidak
terdapat
variabel
lokasi
b. Tidak
terdapat
variabel
citra merek
c. Lokasi
penelitian di
Pakistan
Berdasarkan hasil
analisis yang
dilakukan dengan
bantuan SPSS 17
dengan
menggunakan
sampel sebanyak
200 responden
menunjukan
bahwa variabel
agama, bagi hasil
dan biaya,
pengaruh teman
dan keluarga,
citra bank dan
kualitas
pelayanan
menunjukan
pengaruh yang
positif dan
signifikan
terhadapa
perilaku
konsumen pada
bank islam di
pakistan.
5 Rizqa
Ramadhaning
Tyas dan Ari
Setiawan
(2012)
Jurnal
Muqtasid
Vol.3, No. 2,
Desember
2012
Pengaruh
Lokasi dan
Kualitas
Pelayanan
terhadap
Keputusan
Nasabah
untuk
Menabung
di BMT
Sumber
Mulia
Tuntang
a. Variabel
lokasi
b. Variabel
keputusan
c. Menggun
akan
analisis
regresi
linear
berganda
a. Tidak
terdapat
variabel
bagi hasil
b. Tidak
terdapat
variabel
citra merek
c. Lokasi
penelitian di
Makasar
Berdasarkan hasil
penelitian dengan
analisi linear
berganda terdapat
pengaruh yang
signifikan lokasi
BMT terhadap
keputusan
nasabah untuk
menabung, yang
dibuktikan
dengan hasil uji t,
dengan nilai t
hitung 3.480 >
nilai t tabel
1.701. dengan
48
No
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
taraf signifikansi
5%
6 Onigbinde
Isaac
Oladepo dan
Odunlami
Samuel
Abimbola
(2015)
ISSN 2053-
4051
British
Journal of
Marketing
Studies
Vol.3 No.4
Mei 2015
The
Influence
Of Brand
Image And
Promotion
al Mix On
Consumer
Buying
Decision.
(A Study
Of
Beverage
Consumer
s In Lagos
State,
Nigeria)
a. Variabel
citra
merek
b. Variabel
keputusan
c. Menggun
akan
analisis
regresi
linier
berganda
a. Tidak
terdapat
variabel
lokasi
b. Tidak
terdapat
variabel
bagi hasil
c. Lokasi
penelitian di
Nigeria
Dari Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa secara
simultan citra
merek
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen.
Dari penelitian
ini juga
menunjukkan
bahwa citra
merek memberi
pengaruh besar
pada keputusan
pembelian
konsumen.
49
D. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Bagi Hasil
(X1)
Lokasi
(X2)
Citra Merek
(X3)
Proses Keputusan
Nasabah
(Y)
Uji Validitas & Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heterokedastisitas
Analisis Regresi Linear Berganda
Uji Koefisien Determinasi
(R2)
Kesimpulan
Uji Hipotesis
1. Uji t
2. Uji F
50
E. Hipotesis
Hipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan
secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam
bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2015:135). Rumusan
hipotesis yanga akan diuji pada penelitian ini adalah:
1. Ho : 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara bagi hasil
( ) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan
produk deposito IB Muamalat.
Ha : 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara bagi hasil ( )
terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan produk
deposito IB Muamalat.
2. Ho : 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara lokasi ( )
terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan produk
deposito IB Muamalat.
Ha : 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara lokasi ( )
terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan produk
deposito IB Muamalat.
3. Ho : 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara citra
merek ( ) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam
menggunakan produk deposito IB Muamalat.
Ha : 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara citra merek ( )
terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan produk
deposito IB Muamalat.
51
4. Ho : , , 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara
bagi hasil ( ), lokasi ( ), dan citra merek ( ) terhadap proses
keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan produk deposito IB
Muamalat.
Ha : , , 0 ; Terdapat pengaruh secara simultan antara bagi
hasil ( ), lokasi ( ), dan citra merek ( ) terhadap proses keputusan
(Y) nasabah dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat.
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini, objek penelitian dilakukan pada bank syariah
yaitu Bank Muamalat Indonesia yang berada di wilayah Depok. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada
nasabah Bank Muamalat Indonesia yang ada di Depok. Adapun yang akan
dibahas pada penelitian ini hanya terbatas pada seberapa jauh pengaruh
bagi hasil, lokasi dan citra merek terhadap proses keputusan nasabah
menggunakan produk deposito IB Muamalat.
Variabel independent dalam penelitian ini adalah bagi hasil (X1),
lokasi (X2) dan citra merek (X3). Sedangkan variabel dependent dalam
penelitian ini adalah proses keputusan nasabah (Y).
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sujarweni (2015:80) adalah keseluruhan
jumlah yang terdiri atas subjek yang mempunyai karakteristik dan
kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Sementara Sugiyono (2017:111)
jugan mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
53
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Muamalat
Indonesia yang berada di wilayah Depok. Peneliti memilih Bank
Muamalat Indonesia yang berada di Depok dikarenakan lokasinya
yang masih dapat dijangkau oleh peneliti, mengingat peneliti
bertempat tinggal di wilayah Depok sehingga memudahkan juga dalam
pengumpulan data.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono,
2017:111).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
yaitu dengan teknik non-probability sampling dengan cara penarikan
purposive sampling. Non-probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Sugiyono, 2017:117). Sedangkan cara penarikan
dengan purposive sampling adalah penarikan sampel berdasarkan pada
karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan
54
karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumya (Umar,
2014:92). Peneliti menggunakan teknik penarikan sampel dengan
menggunakan purposive sampling karena responden yang akan diteliti
harus memiliki kriteria yang telah ditetapkan yaitu nasabah Bank
Muamalat yang menggunakan produk deposito IB Muamalat.
Dalam penelitian ini pengukuran sampel menggunakan
pengukuran yang dapat diukur dengan cara berikut (Umar, 2014:81).
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Z = Ukuran tingkat kepercayaan dengan = 0,05 (tingkat
kepercayaan 95% berarti Z . 95% = Z. 0,475 dalam tabel
ditemukan 1,96)
= Standar deviasi dapat didekati dengan range (R), yaitu
selisih data terbesar (p) dan terkecil (q). Jika p dan q tidak
diketahui, maka dapat diganti dengan 0,25 sebagai
perkalian antara 0,5 x 0,5
e = Standar error atau kesalahan maksimum yang bisa di
toleransi, disini ditetapkan sebesar 5% atau 0,05
Jumlah sampel yang didapat berdasarkan perhitungan diatas
yaitu berjumlah 96 responden. Untuk itu, demi memudahkan
55
perhitungan maka jumlah sampel yang ditetapkan pada penelitian ini
dibulatkan menjadi 100 responden.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalah dengan metode kuesioner. Dimana, kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden
untuk menjawabnya (Suryani dan Hendryadi, 2015: 173). Adapun sumber
data dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data primer ini
dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner yang dibuat oleh peneliti (Sugiyono, 2015:193).
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu yang
apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner ini diperoleh dari
variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel,
selanjutnya indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyususn item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. (Sugiyono, 2017:130).
Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan dalam
penelitian menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
56
mengembangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur sikap,
persepsi dan pendapat seseorang atau sekelompok orang terhadap
potensi dan permasalahan suatu objek, alternatif kebijakan yang harus
dibuat, implementasi kebijakan, output kebijakan dan outcome
kebijakan (Sugiyono, 2017:132). Menurut Ghozali (2016:47) skala
yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal
atau sering disebut skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat
preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skala Likert
Kode Kriteria Jawaban Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
RR Ragu-ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju
mempunyai tingkat atau preferensi yang lebih tinggi dari setuju, dan
Setuju lebih tinggi dari ragu-ragu (Ghozali, 2016:47).
Kuesioner dalam penelitian ini disebar dengan cara mengajukan
pertanyaan atau pernyataan baik secara langsung maupun secara
online kepada 100 responden yang merupakan nasabah produk
deposito IB Muamalat.
57
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen (Sugiyono, 2015:193). Adapun data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan studi
pustaka. Dalam studi kepustakaan ini peneliti melakukannya dengan
cara membaca, meneliti, dan mempelajari bahan-bahan tertulis seperti
dari buku-buku, artikel-artikel, jurnal-jurnal, internet dan informasi-
informasi tertulis lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran). Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian
pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam
kehidupan manusia yang dinamakannya sebagai variabel. Dalam
pendekatan kuantitatif hakikat hubungan diantara variabel-variabel
dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif (Sujarweni, 2015:39).
Dalam penelitian kuantitatif survei, analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
58
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
(Sugiyono, 2017:140).
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji
hipotesis dan koefisien determinasi (R2).
1. Uji Kualitas Data
Pengujian kualitas data ini bertujuan untuk menggambarkan data
yang telah terkumpul dan untuk mengetahui apakah instrumen yang
digunakan valid dan reliabel. Karena kebenaran data yang diolah
sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Uji kualitas data dapat
diukur dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang
terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan
oleh peneliti. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Sugiyono, 2016:430). Validitas mengacu pada seberapa jauh
suatu ukuran empiris cukup menggambarkan arti sebenarnya dari
konsep yang tengah diteliti. Dengan kata lain, suatu instrumen
59
pengukuran yang valid mengukur apa yang seharusnya diukur,
atau mengukur apa yang hendak kita ukur (Morissan, 2015:103).
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of
freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r
hitung > r tabel dan nilai positif maka pernyataan atau indikator
tersebut dinyatakan valid, tetapi jika r hitung < r tabel
makapernyataan atau indikator tersebut tidak valid (Ghozali,
2016:53).
Kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya
pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Alpha = 0,05 (signifikansi alpha 5%)
2) Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji
coba)
3) Dari 30 responden untuk medapatkan r tabelnya adalah n – 2,
30 – 2 = 28, r tabel dari 28 adalah = 0,36
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan
stabilitas data atau temuan. Suatu kuesioner dapat dikatakan
reliabel apabila terdapat beberapa peneliti dengan objek yang
sama pada waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2016:431).
60
Software SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Kuesioner
dikatakan reliabel jika Cronbach Alpha > 0,70 dan tidak reliabel
jika sama dengan atau dibawah 0,70 (Ghozali, 2016:48).
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak
ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat
generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi (Sugiyono,
2017:141).
3. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat disebut model yang baik
jika model tersebut memenuhi asumsi, dan terbebas dari asumsi klasik
statistik, baik itu normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam
estimasi, tidak bias dan konsisten.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
61
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).
1) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
residual adalah dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan
melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya
untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal
adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal,
dan ploating data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya (Ghozali, 2016:154).
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar
62
pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Dan jika data menyebar jauh dari diagonal dan
atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,
2016:156).
2) Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika
tidak hati-hati secara visual kelihatan normal. Padahal secara
statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping
uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik
sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan
skewness dari residual. Uji statistik lain yang dapat digunakan
untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai
signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang
signifikan, dan jika signifikansi diatas 0,05 maka tidak terjadi
perbedaan yang signifikan (Ghozali, 2016:156-158).
63
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model
regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016:103):
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-
variabel bebas (independen) banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel terikat (dependen).
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas
(independen). Jika antar variabel bebas (independen) ada
korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal
ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai toleransi dan
lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel bebas (independen) manakah
yang dijelaskan oleh variabel bebas (independen) lainnya.
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
64
multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama
dengan nilai VIF ≥ 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,
2016:134).
Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik
Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Ghozali, 2016:134).
Sedangkan dasar analisis yang juga dapat digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu (Ghozali,
2016:134):
1) Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
65
melebar, kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di
atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi adalah studi bagaimana suatu variabel yaitu variabel
terikat (dependen) dipengaruhi oleh satu atau lebih dari variabel lain
yaitu variabel bebas (independen) dengan tujuan untuk mengestimasi
dan atau untuk memprediksi nilai rata-rata variabel dependen
didasarkan pada nilai variabel independen yang diketahui. Dengan
demikian, tujuan utama regresi adalah untuk memprediksi nilai
variabel dependen berdasarkan satu atau lebih variabel independen
(Widarjono, 2010:9).
Hasil regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing
variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi
nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi
dihitung dengan dua tujuan sekaligus; pertama, meminimumkan
penyimpanan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen
berdasarkan data yang ada. (Ghozali, 2016:93).
Dalam analisis regresi linier berganda, selain mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan
arah hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Variabel
66
terikat diasumsikan random, yang berarti mempunyai distribusi
probabilistik. Variabel bebas diasumsikan memiliki nilai yang tetap
dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu.
(Ghozali, 2016:94).
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
variabel bebas yaitu bagi hasil (X1), lokasi (X2), dan citra merek (X3)
terhadap proses keputusan (Y). Adapun bentuk persamaan regresi
linier berganda adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Proses Keputusan
α = Konstanta
= Bagi Hasil
= Lokasi
= Citra Merek
, , = Koefisien Regresi (menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
hubungan nilai variabel independen.
e = Standar Error
5. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan melaui uji secara simultan
dan uji secara parsial. Berikut uji hipotesis dalam penelitian ini:
67
a. Uji Simultan (F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F menguji
joint hipotesis bahwa , , dan secara simultan sama dengan
nol, atau:
Ho : = = ….. = = 0,
Ha : ….. 0
Untuk menguji hipotesis ini dengan kriteria dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Ghozali,
2016:96):
1) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak
atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua
variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
Atau dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F
tabel. Berikut dasar pengambilan keputusannya:
1) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima
2) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak
68
b. Uji Parsial (t)
Uji parsial (t) digunakan untuk membuktikan apakah
variabel bebas (independen) secara individu mempengaruhi
variabel terikat (dependen).. ada dua hipotesis yang diajukan oleh
setiap peneliti yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesin alternatif
(Ha). Hipotesis nol merupakan angka numerik dari nilai parameter
populasi. Hipotesis nol ini dianggap benar sampai kemudian bisa
dibuktikan salah berdasarkan data sampel yang ada. Sementara itu
hipotesis alternatif merupakan lawan dari hipotesis nol. Hipotesis
alternatif ini harus benar ketikan hipotesis nol terbukti salah
(Widarjono, 2010:25).
Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan, maka dalam
penelitian ini uji signifikansi parameter individual (Uji t)
menggunakan pengujian dua arah (two tail test). Peneliti
menggunakan pengujian dua arah dikarenakan Ha merupakan
hipotesis komposit dua arah yang bisa menunjukkan variabel
bebas dapat berpengaruh negatif atau positif terhadap variabel
terikat. Untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel
bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut (Ghozali, 2016:97):
1) Menentukan Ho dan Ha (hipotesis nihil dan hipotesis
alternatif).
69
2) Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
3) Jika signifikansi nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Artinya:
(a) Jika Sig / Probabilitas > 0,05 Ho diterima
(b) Jika Sig / Probabilitas < 0,05 Ho ditolak
Atau
(a) Jika t hitung < tabel maka Ho diterima
(b) Jika t hitung > tabel maka Ho ditolak.
6. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2016:95)
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
70
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R², nilai
Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan kedalam model. Dalam kenyataan nilai Adjusted R²
dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai
positif (Ghozali, 2016:95).
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan sebagai apa pun yang dapat membedakan
atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu
untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk
objek atau orang yang berbeda (Sekaran, 2015:115). Dalam penelitian ini
terdapat dua jenis variabel yang digunakan yaitu variabel bebas
(Independen) dan variabel terikat (dependen).
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat, baik secara positif atau negatif (Sekaran, 2015:117). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah:
a. Bagi Hasil (X1)
b. Lokasi (X2)
c. Citra Merek (X3)
71
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi
faktor yang berlaku dalam investigasi (Sekaran, 2015:116). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah proses keputusan nasabah
menggunakan produk deposito IB Muamalat.
Seluruh variabel dalam penelitian ini akan diukur dengan indikator-
indikator yang telah peneliti tentukan yang kemudian akan dijabarkan
dalam bentuk pertanyan-pertanyaan. Oleh karena itu, operasional variabel
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Bagi Hasil (X1)
Mutasowifin
(2003:30), Adiwarman
A. Karim (2015:206-
209)
a. Prinsip Keadilan 1. Keadilan dan
transparansi dalam
pembagian
keuntungan
2. Penentuan nisbah
bagi hasil
berdasarkan
kesepakatan
Likert
b. Prinsip
Kesederajatan
3. Tidak membeda-
bedakan nasabah
c. Prinsip
Ketentraman
4. Bebas dari riba
5. Sesuai dengan
prinsip muamalah
Islam
d. Prosentase 6. Nisbah keuntungan
didasarkan dalam
bentuk prosentase
e. Bagi untung dan
Bagi rugi
7. Return yang didapat
tergantung kepada
kinerja bisnis
72
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
f. Jaminan 8. Jaminan atas
Kontrak yang
diberikan oleh bank
dalam menggunakan
jasa
g. Penentuan
besarnya nisbah
9. Nisbah yang
diberikan menarik
Lokasi (X2)
Fandy Tjiptono
(2014:159)
a. Akses 10. Mudah dijangkau
sarana transportasi
umum
11. Dekat dengan tempat
tinggal
12. Dekat dengan
lingkungan kerja
13. Mempunyai banyak
kantor cabang
Likert
b. Visibilitas 14. Dapat dilihat dari
jarak pandang
normal
15. Mudah ditemukan
c. Lingkungan 16. Berada di sekitar
perkantoran
17. Berada di sekitar
perniagaan
d. Tempat parkir 18. Mempunyai tempat
parkir yang luas
19. Mempunyai tempat
parkir yang aman
20. Lokasi tempat parkir
nyaman
e. Lalu lintas
(traffic)
21. Berada di tempat
yang ramai
22. Bebas dari macet
Citra Merek (X3)
Kevin Lane Keller
(2008:380)
a. Favorability 23. Kualitas produk
bank syariah
24. Produk yang
digunakan memiliki
manfaat
Likert
b. Strength
(Kekuatan
asosiasi merek)
25. Produk bank syariah
memiliki reputasi
yang baik
73
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
26. Rasa percaya diri
nasabah
menggunakan
produk bank syariah
c. Uniqueness
(Keunikan
asosiasi merek)
27. Produk bank syariah
memiliki ciri khas
a. Pengenalan
Masalah
28. Mengetahui masalah
Proses Keputusan (Y)
Kotler dan Keller
(2017:234)
b. Pencarian
informasi
29. Pencarian informasi
dari sumber pribadi
30. Pencarian informasi
dari sumber
komersial
31. Pencarian informasi
dari sumber umum
Likert
c. Penilaian
alternatif
32. Mencari solusi atau
alternatif dari
masalah
d. Keputusan
Membeli
33. Mengambil
keputusan
e. Perilaku Setelah
Membeli
34. Merasa puas
74
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”)
memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia
pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank
Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI),
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim
yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia.
Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H,
Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan produk-
produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful),
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan
multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya
menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk Bank yaitu Shar-e
yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan
pertama di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan
pada tahun 2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor
Indonesia (MURI) sebagai kartu debit syariah dengan teknologi chip
pertama di Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking,
mobile banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk
75
tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak
sejarah penting di industri perbankan syariah.
Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan
izin sebagai bank devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang
tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank
dengan percaya diri melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT)
dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 5
(lima) kali dan merupakan lembaga perbankan pertama di Indonesia yang
mengeluarkan Sukuk Subordinasi Mudharabah. Aksi korporasi tersebut
semakin menegaskan posisi Bank Muamalat Indonesia di peta industri
perbankan Indonesia.
Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat
Indonesia melakukan rebranding pada logo Bank untuk semakin
meningkatkan awareness terhadap image sebagai Bank syariah Islami,
Modern dan Profesional. Bank pun terus mewujudkan berbagai
pencapaian serta prestasi yang diakui baik secara nasional maupun
internasional. Hingga saat ini, Bank beroperasi bersama beberapa entitas
anaknya dalam memberikan layanan terbaik yaitu Al-Ijarah Indonesia
Finance (ALIF) yang memberikan layanan pembiayaan syariah, (DPLK
Muamalat) yang memberikan layanan dana pensiun melalui Dana
Pensiun Lembaga Keuangan, dan Baitul maal muamalat yang
memberikan layanan untuk menyalurkan dana Zakat, Infak dan Sedekah
(ZIS). (www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat).
76
2. Profil Bank Muamalat Indonesia
a. Profil
Nama : PT Bank Muamalat Indonesia
Alamat : Muamalat Tower Jl. Prof. Dr. Satrio, Kav.
18 Kuningan Timur Setia Budi Jakarta
Selatan.
Tanggal Berdiri : 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani
1412 H
Tanggal Beroperasi : 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H
Situs Web : www.bankmuamalat.co.id
b. Logo Perusahaan
Gambar 4.1
Logo PT Bank Muamalat Indonesia
3. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia
a. Visi Bank Muamalat Indonesia
“Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di
Indonesia dengan eksistensi yang diakui di tingkat regional”
b. Misi Bank Muamalat Indonesia
Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan
berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan
77
berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia
yang islami dan profesional serta orientasi investasi yang inovatif,
untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.
4. Produk Deposito Bank Muamalat Indonesia
a. Menguntungkan, dapatkan bagi hasil yang optimal
b. Ketenangan hati, dana investasi Anda dikelola secara syariah dan
dapat memberikan ketenangan batin untuk Anda
c. Fleksibel, pilih jangka waktu sesuai dengan kebutuhan Anda,
yaitu 1, 3, 6 atau 12 bulan
d. Sebagai jaminan, kelak Anda bisa menggunakan Deposito IB
Muamalat Mudharabah sebagai jaminan pembiayaan jika
dibutuhkan
B. Analisis dan Pembahasan
1. Profil Responden
Sebelum membahas analisa dalam penelitian ini, penulis terlebih
dahulu akan menggambarkan karakteristik dari responden yang
digunakan untuk melengkapi dan memperkuat penelitian. Karakteristik
tersebut meliputi jenis kelamin, berapa lama menjadi nasabah deposito
IB Muamalat, jangka waktu deposito IB Muamalat yang dipilih, usia,
pendidikan terakhir, pekerjaan dan penghasilan.
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah produk deposito IB
Muamalat wilayah Depok. Berikut gambaran umum dari responden pada
penelitian adalah sebagai berikut:
78
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang dengan berdasarkan pada karakteristik jenis
kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 58 58,0 58,0 58,0
Perempuan 42 42,0 42,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui bahwa jumlah nasabah
laki-laki sebanyak 58 orang atau sebesar 58%, kemudian jumlah
nasabah wanita sebanyak 42 orang atau sebesar 42%. Hal ini
membuktikan bahwa sebagian besar nasabah deposito IB Muamalat
wilayah Depok adalah mayoritas berjenis kelamin laki-laki.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah
Deposito IB Muamalat
Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang dengan berdasarkan pada karakteristik lamanya
menjadi nasabah deposito IB Muamalat dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
79
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi
Nasabah Deposito IB Muamalat
Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah Deposito IB Muamalat ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < 1 Tahun 32 32,0 32,0 32,0
1 – 3 Tahun 56 56,0 56,0 88,0
4 – 6 Tahun 9 9,0 9,0 97,0
> 6 Tahun 3 3,0 3,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dinyatakan bahwa lamanya
nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat adalah dengan
jumlah frekuensi terbanyak pada rentang 1 - 3 tahun dengan
persentase sebesar 56% atau sebanyak 56 orang. Sedangkan,
persentase terkecil berada pada rentang > 6 tahun dengan persentase
sebesar 3% atau sebanyak 3 orang. Dan sisanya berada pada rentang
< 1 tahun dengan jumlah persentase sebesar 32% atau sebanyak 32
orang dan di rentang 4 – 6 tahun dengan persentase sebesar 9% atau
sebanyak 9 orang.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Karakteristik Jangka Waktu
Deposito IB Muamalat yang di Pilih
Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang dengan berdasarkan pada karakteristik jangka
waktu deposito yang dipilih dapat dilihat pada tabel berikut ini:
80
Tabel 4.3
Karakteristik Jangka Waktu Deposito IB Muamalat yang di Pilih
Berapa jangka waktu Deposito IB Muamalat yang Anda pilih?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 Bulan 15 15,0 15,0 15,0
3 Bulan 26 26,0 26,0 41,0
6 Bulan 28 28,0 28,0 69,0
12 Bulan 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dinyatakan bahwa
persentase terbanyak yaitu pada jangka waktu 12 bulan dengan
persentase sebesar 31 % atau sebanyak 31 orang, kemudian pada
jangka waktu 6 bulan dengan persentase sebesar 28% atau sebanyak
28 orang, jangka waktu 3 bulan dengan persentase 26% dan 1 bulan
dengan persentase sebesar 15%. Dapat disimpulkan bahwa jangka
waktu deposito IB Muamalat yang banyak dipilih yaitu pada jangka
waktu 12 bulan.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang dengan berdasarkan pada karakteristik usia
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
81
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usian Anda saat ini?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 17- 30 Tahun 34 34,0 34,0 34,0
31 - 40 Tahun 38 38,0 38,0 72,0
41 - 50 Tahun 23 23,0 23,0 95,0
> 50 Tahun 5 5,0 5,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.4 di atas usia terbanyak pada nasabah
deposito IB Muamalat yaitu dengan usia antara 31- 40 tahun dengan
jumlah persentase sebesar 38% atau sebanyak 38 orang. Sedangkan
usia dengan jumlah frekuensi terkecil yaitu pada usia > 50 tahun
dengan persentase sebbesar 5% atau sebanyak 5 orang. Kemudian
sisanya pada rentang akumulasi usia 31-50 tahun dengan akumulasi
persentase sebesar 61%.
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang dengan berdasarkan pada karakteristik
pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:
82
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir Anda?
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA/Sederajat 20 20,0 20,0 20,0
Diploma 6 6,0 6,0 26,0
Sarjana (S1) 50 50,0 50,0 76,0
Pascasarjana (S2, S3) 24 24,0 24,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dinyatakan bahwa latar
belakang pendidikan terakhir dari nasabah deposito IB Muamalat
yaitu didominasi pada pendidikan sarjana dengan nilai persentase
sebesar 50% atau sebanyak 50 orang. Artinya bahwa dalam hal ini
nasabah deposito IB Muamalat memiliki pengetahuan yang cukup
baik.
f. Karakteristik Responden Berdasarkan pada Jenis Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang responden berdasarkan pada karakteristik jenis
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
83
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Anda saat ini?
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Arsitek 1 1,0 1,0 1,0
Guru/Dosen 15 15,0 15,0 16,0
Pegawai Swasta/BUMN 35 35,0 35,0 51,0
PNS/TNI/POLRI 18 18,0 18,0 69,0
Wirausaha 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dinyatakan bahwa rata-rata
pekerjaan dari nasabah deposito IB Muamalat berasal dari golongan
pekerjaaan sebagai pegawai swasta/BUMN dengan nilai persentase
sebesar 35%, kemudian Wirausaha sebanyak 31 orang atau sebesar
31%, Guru/Dosen sebanyak 15 orang atau sebesar 15%,
PNS/TNI/POLRI sebanyak 18 orang atau sebesar 18% dan pekerjaan
sebagai Arsitek sebanyak 1 orang atau sebesar 1%.
g. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan
Berdasarkan hasil karakteristik dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang berdasarkan pada karakteristik penghasilan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
84
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan
Penghasilan Anda saat ini?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 -3 Juta 5 5,0 5,0 5,0
4 - 6 Juta 51 51,0 51,0 56,0
7 - 9 Juta 32 32,0 32,0 88,0
> 9 Juta 12 12,0 12,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dinyatakan bahwa
penghasilan dengan rentang 4-6 juta memiliki persentase sebesar
51% atau sebanyak 51 orang, kemudian rentang pengasilan 7-9 juta
dengan persentase sebesar 32% atau sebanyak 32 orang, penghasilan
> 9 juta dengan jumlah sebanyak 12 orang atai sebesar 12% dan
dengan rentang 1-3 juta sebanyak 3 orang atau sebesar 3%.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan
pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka pernyataan atau
85
indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika r hitung < r tabel
maka pernyataan atau indikator tersebut tidak valid (Ghozali,
2016:53).
Kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya
pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
4) Alpha = 0,05 (signifikansi alpha 5%)
5) Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji
coba)
6) Dari 30 responden, untuk medapatkan r tabelnya adalah n – 2,
30 – 2 = 28, r tabel dari 28 dengan tingkat signifikansi sebesar
5% atau 0,05 adalah = 0,361
Uji validitas akan menguji masing-masing indikator dari setiap
variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah
hasil uji validitas dari variabel bagi hasil, lokasi, citra merek dan
proses keputusan.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Bagi Hasil, Lokasi, Citra Merek dan
Proses Keputusan
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
BH1 0,797 0,361 Valid
BH2 0,635 0,361 Valid
BH3 0,647 0,361 Valid
BH4 0,573 0,361 Valid
BH5 0,797 0,361 Valid
86
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
BH6 0,380 0,361 Valid
BH7 0,523 0,361 Valid
BH8 0,564 0,361 Valid
BH9 0,619 0,361 Valid
L1 0,387 0,361 Valid
L2 0,660 0,361 Valid
L3 0,559 0,361 Valid
L4 0,433 0,361 Valid
L5 0,717 0,361 Valid
L6 0,418 0,361 Valid
L7 0,463 0,361 Valid
L8 0,708 0,361 Valid
L9 0,749 0,361 Valid
L10 0,438 0,361 Valid
L11 0,489 0,361 Valid
L12 0,403 0,361 Valid
L13 0,502 0,361 Valid
CM1 0,617 0,361 Valid
CM2 0,820 0,361 Valid
CM3 0,667 0,361 Valid
CM4 0,711 0,361 Valid
87
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
CM5 0,654 0,361 Valid
PK1 0,476 0,361 Valid
PK2 0,691 0,361 Valid
PK3 0,626 0,361 Valid
PK4 0,670 0,361 Valid
PK5 0,497 0,361 Valid
PK6 0,682 0,361 Valid
PK7 0,583 0,361 Valid
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel independen
yaitu bagi hasil, lokasi, citra merek serta variabel dependen yaitu
proses keputusan memiliki nilai r hitung > dari nilai r tabel.
Sehingga dapat simpulkan bahwa butir dari pernyataan atau
indikator tersebut dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi data
dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran yang digunakan dapat dipercaya dan diandalkan.
Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha
> 0,70. (Ghozali, 2016:48). Berikut hasil uji reliabilitas dari variabel
bagi hasil, lokasi, citra merek dan proses keputusan dengan jumlah
88
sampel 30 responden. Perhitungan Cronbach’s Alpha dilakukan
dengan menggunakan software SPSS versi 22.
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Bagi Hasil, Lokasi, Citra Merek
dan Proses Keputusan
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Item Keterangan
Bagi Hasil 0,795 9 Reliabel
Lokasi 0,789 13 Reliabel
Citra Merek 0,728 5 Reliabel
Proses
Keputusan 0,703 7 Reliabel
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa ke 4 variabel
diatas yang terdiri dari variabel independen dan varioabel dependen
menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha > 0,70. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel.
3. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2017:141). Statistik deskriptif pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
89
a. Variabel Bagi Hasil
Dalam penelitian ini variabel bagi hasil (X1) memiliki 9 butir
pernyataan yaitu:
Tabel 4.10
Bank Muamalat Indonesia Adil dan Transparan dalam
Pembagian Keuntungan
BH1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
tidak setuju 3 3,0 3,0 4,0
ragu-ragu 18 18,0 18,0 22,0
Setuju 46 46,0 46,0 68,0
sangat setuju 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.10 di atas terdapat 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden menyatakan tidak
setuju, 18 responden menyatakan ragu-ragu dan sisanya sebanyak
78% atau sebanyak 78 orang menyatakan setuju dan sangat setuju
dengan pernyataan bahwa Bank Muamalat Indonesia berlaku adil
dan transparan dalam pembagian keuntungan.
90
Tabel 4.11
Penentuan Nisbah Bagi Hasil yang dilakukan Bank Muamalat
Indonesia dengan Nasabah Berdasarkan Kesepakatan
BH2
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, 7 responden menyatakan tidak
setuju, 17 responden menyatakan ragu-ragu, dan sisanya
menyatakan setuju dan sangat setuju dengan jumlah responden
sebanyak 50 setuju dan 26 responden menjawab sangat setuju.
Maka dapat dinyatakan sebagian besar yakni sekitar 76%
responden meyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia dalam
menentukan nisbah bagi hasil berdasarkan pada kesepakatan antara
bank nasabah.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 7 7,0 7,0 7,0
ragu-ragu 17 17,0 17,0 24,0
Setuju 50 50,0 50,0 74,0
sangat setuju 26 26,0 26,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
91
Tabel 4.12
Dalam Melayani Pegawai Bank Muamalat Indonesia Tidak
Membeda bedakan Nasabah
(
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas sebanyak masing-masing 2
responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 18
responden menyatakan ragu-ragu, 46 responden menyatakan setuju
dan sisanya sebanyak 32 responden menyatakan sangat setuju.
Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari 70% responden mengakui
bahwa dalam melayani pegawai Bank Muamalat tidak membeda-
bedakan nasabah.
Tabel 4.13
Produk Deposito IB Muamalat Bebas dari Unsur Riba
BH4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0
ragu-ragu 19 19,0 19,0 22,0
Setuju 46 46,0 46,0 68,0
sangat setuju 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
BH3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
tidak setuju 2 2,0 2,0 4,0
ragu-ragu 18 18,0 18,0 22,0
Setuju 46 46,0 46,0 68,0
sangat setuju 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
92
Berdasarkan tabel 4.13 di atas diketahui bahwa sebanyak 3
responden menyatakan tidak setuju, 19 responden menyatakan
ragu-ragu, 46 responden menyatakan setuju, dan sisanya 32
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa lebih dari 70% responden menyakini bahwa produk deposito
IB Muamalat bebas dari unsur riba.
Tabel 4.14
Produk Deposito IB Muamalat di Jalankan Sesuai dengan
Prinsip Muamalah
BH5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
tidak setuju 5 5,0 5,0 7,0
ragu-ragu 18 18,0 18,0 25,0
Setuju 47 47,0 47,0 72,0
sangat setuju 28 28,0 28,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.14 di atas diketahui bahwa sebanyak 2
responden menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden
menyatakan tidak setuju, 18 responden menyatakan ragu-ragu, 47
responden menyatakan setuju, dan sisanya 28 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
70% responden menyakini bahwa produk deposito IB Muamalat
dijalankan sesuai dengan prinsip muamalah Islam.
93
Tabel 4.15
Nisbah Keuntungan yang Ditetapakan pada Produk Deposito
IB Muamalat Didasarkan dalam Bentuk Prosentase
BH6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
tidak setuju 3 3,0 3,0 4,0
ragu-ragu 18 18,0 18,0 22,0
Setuju 41 41,0 41,0 63,0
sangat setuju 37 37,0 37,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.15 di atas diketahui bahwa sebanyak 1
responden menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden
menyatakan tidak setuju, 18 responden menyatakan ragu-ragu, 41
responden menyatakan setuju, dan sisanya 37 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
75% responden menyakini bahwa nisbah keuntungan yang
ditetakan pada produk deposito IB Muamalat didasarkan dalam
bentuk prosentase.
94
Tabel 4.16
Return (Bagi Hasil) yang Didapatkan Tergantung Kepada
Kinerja Bisnis
BH7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
tidak setuju 7 7,0 7,0 8,0
ragu-ragu 24 24,0 24,0 32,0
Setuju 42 42,0 42,0 74,0
sangat setuju 26 26,0 26,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.16 di atas diketahui bahwa sebanyak 1
responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden
menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan ragu-ragu, 42
responden menyatakan setuju, dan sisanya 26 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
65% responden menyakini bahwa return (bagi hasil) yang
didapatkan tergantung kepada kinerja bisnis.
95
Tabel 4.17
Mendapatkan Jaminan atas Kontrak yang Diberikan oleh
Bank Muamalat Indonesia pada Produk Deposito IB
Muamalat
BH8
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0
ragu-ragu 24 24,0 24,0 29,0
Setuju 52 52,0 52,0 81,0
sangat setuju 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.17 di atas diketahui bahwa sebanyak 5
responden menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan
ragu-ragu, 52 responden menyatakan setuju, dan sisanya 19
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa lebih dari 70% responden menyakini bahwa nasabah akan
mendapatkan jaminan atas kontrak yang diberikan oleh Bank
Muamalat Indonesia pada produk deposito IB Muamalat.
96
Tabel 4.18
Nisbah yang Diberikan Bank Muamalat Indonesia Menarik
BH9
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
tidak setuju 5 5,0 5,0 7,0
ragu-ragu 37 37,0 37,0 44,0
Setuju 39 39,0 39,0 83,0
sangat setuju 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.18 di atas diketahui bahwa sebanyak 2
responden menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden
menyatakan tidak setuju, 37 responden menyatakan ragu-ragu, 39
responden menyatakan setuju, dan sisanya 17 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
70% responden menyakini bahwa nisbah yang diberikan bank
Muamalat Indonesia menarik.
b. Variabel Lokasi
Dalam penelitian ini variabel lokasi (X2) memiliki 13 butir
pernyataan yaitu:
97
Tabel 4.19
Bank Muamalat Indonesia Mudah Dijangkau dengan
Transportasi Umum
L1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0
ragu-ragu 23 23,0 23,0 26,0
setuju 43 43,0 43,0 69,0
sangat setuju 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.19 di atas diketahui bahwa sebanyak 3
responden menyatakan tidak setuju, 23 responden menyatakan
ragu-ragu, 43 responden menyatakan setuju, dan sisanya 31
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa lebih dari 70% responden menyakini bahwa Bank Muamalat
Indonesia mudah dijangkau dengan transportasi umum.
Tabel 4.20
Bank Muamalat Indonesia Dekat dengan Lingkungan Tempat
Tinggal
L2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
tidak setuju 14 14,0 14,0 16,0
ragu-ragu 34 34,0 34,0 50,0
setuju 38 38,0 38,0 88,0
sangat setuju 12 12,0 12,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
98
Berdasarkan tabel 4.26 di atas diketahui bahwa sebanyak 2
responden menyatakan sangat tidak setuju, 14 responden
menyatakan tidak setuju, 34 responden menyatakan ragu-ragu, 38
responden menyatakan setuju, dan sisanya 12 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa kurang
dari 50% responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia
dekat dengan lingkungan tempat tinggal.
Tabel 4.21
Bank Muamalat Indonesia Dekat dengan Lingkungan Kerja
L3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
tidak setuju 4 4,0 4,0 5,0
ragu-ragu 27 27,0 27,0 32,0
Setuju 49 49,0 49,0 81,0
sangat setuju 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.21 di atas diketahui bahwa sebanyak 1
responden menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden
menyatakan tidak setuju, 27 responden menyatakan ragu-ragu, 49
responden menyatakan setuju, dan sisanya 19 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
60% responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia dekat
dengan lingkungan kerja.
99
Tabel 4.22
Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Banyak Kantor
Cabang
L4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0
tidak setuju 10 10,0 10,0 14,0
ragu-ragu 35 35,0 35,0 49,0
setuju 43 43,0 43,0 92,0
sangat setuju 8 8,0 8,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.22 di atas diketahui bahwa sebanyak 4
responden menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden
menyatakan tidak setuju, 35 responden menyatakan ragu-ragu, 43
responden menyatakan setuju, dan sisanya 8 responden menyatakan
sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari 50%
responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia
mempunyai banyak kantor cabang.
100
Tabel 4.23
Bank Muamalat Indonesia Dapat Dilihat dengan Jelas dari
Jarak Pandang Normal
L5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
tidak setuju 7 7,0 7,0 8,0
ragu-ragu 27 27,0 27,0 35,0
Setuju 59 59,0 59,0 94,0
sangat setuju 6 6,0 6,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.23 di atas diketahui bahwa sebanyak 1
responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden
menyatakan tidak setuju, 27 responden menyatakan ragu-ragu, 59
responden menyatakan setuju, dan sisanya 6 responden menyatakan
sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari 60%
responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia dapat
dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.
Tabel 4.24
Bank Muamalat Indonesia Mudah Untuk Ditemukan
L6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 9 9,0 9,0 9,0
ragu-ragu 40 40,0 40,0 49,0
Setuju 43 43,0 43,0 92,0
sangat setuju 8 8,0 8,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
101
Berdasarkan tabel 4.24 di atas diketahui bahwa sebanyak 9
responden menyatakan tidak setuju, 40 responden menyatakan
ragu-ragu, 43 responden menyatakan setuju, dan sisanya 8
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa lebih dari 50% responden menyakini bahwa Bank Muamalat
Indonesia mudah untuk ditemukan.
Tabel 4.25
Bank Muamalat Indonesia Berada Ditempat yang Ramai
L7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0
tidak setuju 4 4,0 4,0 7,0
ragu-ragu 22 22,0 22,0 29,0
setuju 53 53,0 53,0 82,0
sangat setuju 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.25 di atas diketahui bahwa sebanyak 3
responden menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden
menyatakan tidak setuju, 22 responden menyatakan ragu-ragu, 53
responden menyatakan setuju, dan sisanya 18 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
70% responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia
berada ditempatyang ramai.
102
Tabel 4.26
Bank Muamalat Indonesia Berada Ditempat yang Bebas dari
Kemacetan
L8
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
tidak setuju 13 13,0 13,0 15,0
ragu-ragu 38 38,0 38,0 53,0
Setuju 41 41,0 41,0 94,0
sangat setuju 6 6,0 6,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.26 di atas diketahui bahwa sebanyak 2
responden menyatakan sangat tidak setuju, 13 responden
menyatakan tidak setuju, 38 responden menyatakan ragu-ragu, 41
responden menyatakan setuju, dan sisanya 6 responden menyatakan
sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa kurang dari 50%
responden yang hanya meyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia
berada ditempat yang bebas dari kemacetan.
103
Tabel 4.27
Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Tempat Parkir yang
Luas
L9
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
tidak setuju 11 11,0 11,0 13,0
ragu-ragu 53 53,0 53,0 66,0
setuju 25 25,0 25,0 91,0
sangat setuju 9 9,0 9,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.27 di atas diketahui bahwa sebanyak 2
responden menyatakan sangat tidak setuju, 11 responden
menyatakan tidak setuju, 53 responden menyatakan ragu-ragu, 25
responden menyatakan setuju, dan sisanya 9 responden menyatakan
sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa 53% responden
merasa ragu bahwa Bank Muamalat Indonesia mempunyai tempat
parkir yang luas.
Tabel 4.28
Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Tempat Parkir yang
Aman
L10
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 6 6,0 6,0 6,0
ragu-ragu 34 34,0 34,0 40,0
setuju 47 47,0 47,0 87,0
sangat setuju 13 13,0 13,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
104
Berdasarkan tabel 4.28 di atas diketahui bahwa sebanyak 6
responden menyatakan tidak setuju, 34 responden menyatakan
ragu-ragu, 47 responden menyatakan setuju, dan sisanya 13
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa 60% responden menyakini bahwa Bank Muamalat
Indonesia mempunyai tempat parkir yang aman.
Tabel 4.29
Lokasi Tempat Parkir Bank Muamalat Terasa Nyaman
L11
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 8 8,0 8,0 8,0
tidak setuju 10 10,0 10,0 18,0
ragu-ragu 35 35,0 35,0 53,0
Setuju 35 35,0 35,0 88,0
sangat setuju 12 12,0 12,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.29 di atas diketahui bahwa sebanyak 8
responden menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden
menyatakan tidak setuju, 35 responden menyatakan ragu-ragu, 35
responden menyatakan setuju, dan sisanya 12 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa kurang
dari 50% responden saja yang hanya menyakini bahwa lokasi
tempat parkir Bank Muamalat terasa nyaman.
105
Tabel 4.30
Bank Muamalat Indonesia Berada Disekitar Perkantoran
L12
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
tidak setuju 4 4,0 4,0 5,0
ragu-ragu 26 26,0 26,0 31,0
setuju 51 51,0 51,0 82,0
sangat setuju 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.30 di atas diketahui bahwa sebanyak 1
responden menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden
menyatakan tidak setuju, 26 responden menyatakan ragu-ragu, 51
responden menyatakan setuju, dan sisanya 18 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
60% responden menyakini bahwa bank Muamalat Indonesia berada
disekitar perkantoran.
106
Tabel 4.31 Bank Muamalat Indonesia Berada Disekitar Perniagaan
(pasar)
L13
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0
tidak setuju 6 6,0 6,0 10,0
ragu-ragu 26 26,0 26,0 36,0
Setuju 41 41,0 41,0 77,0
sangat setuju 23 23,0 23,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.31 di atas diketahui bahwa sebanyak 4
responden menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden
menyatakan tidak setuju, 26 responden menyatakan ragu-ragu, 41
responden menyatakan setuju, dan sisanya 23 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
60% responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia
berada disekitar perniagaan (pasar).
c. Variabel Citra Merek
Dalam penelitian ini variabel citra merek (X3) memiliki 5
butir pernyataan yaitu:
107
Tabel 4.32 Kualitas Produk Deposito IB Muamalat Sangat Baik dan
Menguntungkan
CM1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
tidak setuju 1 1,0 1,0 2,0
ragu-ragu 10 10,0 10,0 12,0
setuju 56 56,0 56,0 68,0
sangat setuju 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.32 di atas diketahui bahwa sebanyak 1
responden menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden
menyatakan tidak setuju, 10 responden menyatakan ragu-ragu, 56
responden menyatakan setuju, dan sisanya 32 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
80% responden menyakini bahwa kualitas produk deposito IB
Muamalat sangat baik dan menguntungkan.
Tabel 4.33 Produk Deposito IB Muamalat yang Digunakan Mempunyai
Manfaat
CM2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid ragu-ragu 15 15,0 15,0 15,0
setuju 60 60,0 60,0 75,0
sangat setuju 25 25,0 25,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
108
Berdasarkan tabel 4.33 di atas diketahui bahwa sebanyak 15
responden menyatakan ragu-ragu, 60 responden menyatakan setuju,
dan sisanya 25 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat
dinyatakan bahwa 80% responden menyakini bahwa produk
deposito IB Muamalat yang digunakan mempunyai manfaat.
Tabel 4.34 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki Reputasi yang Baik
CM3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0
ragu-ragu 12 12,0 12,0 16,0
Setuju 66 66,0 66,0 82,0
sangat setuju 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.34 di atas diketahui bahwa sebanyak 4
responden menyatakan tidak setuju, 12 responden menyatakan
ragu-ragu, 66 responden menyatakan setuju, dan sisanya 18
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa lebih dari 80% responden menyakini bahwa produk deposito
IB Muamalat memiliki reputasi yang baik.
109
Tabel 4.35 Produk Deposito IB Muamalat Membuat Saya Percaya Diri
dan Merasa Tenang dalam Menggunakannya
CM4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
tidak setuju 1 1,0 1,0 2,0
ragu-ragu 13 13,0 13,0 15,0
setuju 57 57,0 57,0 72,0
sangat setuju 28 28,0 28,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.35 di atas diketahui bahwa sebanyak 1
responden menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden
menyatakan tidak setuju, 13 responden menyatakan ragu-ragu, 57
responden menyatakan setuju, dan sisanya 28 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
80% responden menyakini bahwa produk deposito IB Muamalat
membuat para nasabah percaya diri dan merasa tenang dalam
menggunakannya.
110
Tabel 4.36 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki Ciri Khas yang
Berbeda dengan Produk Deposito yang Ada di Bank Syariah
Lain
CM5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
ragu-ragu 27 27,0 27,0 29,0
Setuju 51 51,0 51,0 80,0
sangat setuju 20 20,0 20,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.36 di atas diketahui bahwa sebanyak 2
responden menyatakan tidak setuju, 27 responden menyatakan
ragu-ragu, 51 responden menyatakan setuju, dan sisanya 20
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa lebih dari 70% responden menyakini bahwa produk deposito
IB Muamalat memiliki ciri khas yang berbeda dengan produk
deposito yang ada di bank syariah lain.
d. Variabel Proses Keputusan
Dalam penelitian ini variabel proses keputusan (Y) memiliki
7 butir pernyataan yaitu:
111
Tabel 4.37 Penggunaan Produk Deposito IB Muamalat Sesuai dengan
Keinginan dan Kebutuhan
PK1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
ragu-ragu 14 14,0 14,0 16,0
setuju 61 61,0 61,0 77,0
sangat setuju 23 23,0 23,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.37 di atas diketahui bahwa sebanyak 2
responden menyatakan tidak setuju, 14 responden menyatakan
ragu-ragu, 61 responden menyatakan setuju, dan sisanya 23
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa lebih dari 80% responden menyakini bahwa penggunaan
produk deposito IB Muamalat sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan.
112
Tabel 4.38 Pengetahuan Informasi Mengenai Produk Deposito IB
Muamalat Didapat dari Sumber Pribadi
(keluarga/teman/tetangga)
PK2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
tidak setuju 6 6,0 6,0 7,0
ragu-ragu 17 17,0 17,0 24,0
Setuju 49 49,0 49,0 73,0
sangat setuju 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.38 di atas diketahui bahwa sebanyak 1
responden menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden
menyatakan tidak setuju, 17 responden menyatakan ragu-ragu, 49
responden menyatakan setuju, dan sisanya 27 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
70% responden menyadari bahwa pengetahuan informasi mengenai
produk deposito IB Muamalat didapat dari sumber pribadi
(keluarga/teman/tetangga).
113
Tabel 4.39 Pengetahuan Informasi Mengenai Produk Deposito IB
Muamalat Didapat dari Iklan (web, sosial media, televisi)
PK3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0
ragu-ragu 31 31,0 31,0 36,0
Setuju 41 41,0 41,0 77,0
sangat setuju 23 23,0 23,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.39 di atas diketahui bahwa sebanyak 5
responden menyatakan tidak setuju, 31 responden menyatakan
ragu-ragu, 41 responden menyatakan setuju, dan sisanya 23
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa lebih dari 60% responden menyakini bahwa pengetahuan
informasi mengenai produk deposito IB Muamalat didapat dari
iklan (web, sosial media, televisi).
114
Tabel 4.40
Informasi Mengenai Produk Deposito IB Muamalat Didapat
dari Publik (organisasi)
PK4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0
tidak setuju 11 11,0 11,0 14,0
ragu-ragu 29 29,0 29,0 43,0
Setuju 43 43,0 43,0 86,0
sangat setuju 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.40 di atas diketahui bahwa sebanyak 3
responden menyatkan sangat tidak setuju, 11 responden
menyatakan tidak setuju, 29 responden menyatakan ragu-ragu, 43
responden menyatakan setuju, dan sisanya 14 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
50% responden menyakini bahwa informasi mengenai produk
deposito IB Muamalat didapat dari publik (organisasi).
115
Tabel 4.41 Produk Deposito IB Muamalat Memberikan Solusi atas
Kebutuhan Saya
PK5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0
tidak setuju 2 2,0 2,0 5,0
ragu-ragu 21 21,0 21,0 26,0
setuju 56 56,0 56,0 82,0
sangat setuju 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.41 di atas diketahui bahwa sebanyak 3
responden menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden
menyatakan tidak setuju, 21 responden menyatakan ragu-ragu, 56
responden menyatakan setuju, dan sisanya 18 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari
70% responden menyakini bahwa produk deposito IB Muamalat
memberikan solusi atas kebutuhan para nasabah.
116
Tabel 4.42 Keputusan Memilih Produk Deposito IB Muamalat
tersebut Karena Mempunyai Banyak Keunggulan
Dibandingkan dengan Produk Deposito yang ada di Bank
Syariah lain
PK6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0
ragu-ragu 23 23,0 23,0 28,0
Setuju 50 50,0 50,0 78,0
sangat setuju 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.42 di atas diketahui bahwa sebanyak 5
responden menyatakan tidak setuju, 23 responden menyatakan
ragu-ragu, 50 responden menyatakan setuju, dan sisanya 22
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa lebih dari 70% responden menyakini bahwa keputusan
memilih produk deposito IB Muamalat tersebut karena mempunyai
banyak keunggulan dibandingkan dengan produk deposito yang
ada di bank syariah lain.
117
Tabel 4.43 Perasaan Puas Setelah Menggunakan Produk Deposito IB
Muamalat
PK7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0
ragu-ragu 15 15,0 15,0 18,0
setuju 60 60,0 60,0 78,0
sangat setuju 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.43 di atas diketahui bahwa sebanyak 3
responden menyatakan tidak setuju, 15 responden menyatakan
ragu-ragu, 60 responden menyatakan setuju, dan sisanya 22
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa lebih dari 80% responden menyatakan bahwa perasaan puas
setelah menggunakan produk deposito IB Muamalat.
4. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat disebut model yang baik jika
model tersebut memenuhi asumsi, dan terbebas dari asumsi klasik
statistik, baik itu normalitas, multikolonieritas, dan heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka
118
uji statistik menjadi tidak valid uintuk jumlah sampel kecil. Ada dua
cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).
1) Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini
dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploating data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya (Ghozali, 2016:154).
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan
keputusan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut (Ghozali,
2016:156):
(a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
119
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
(b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik)
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan gambar 4.2 dari hasil uji normalitas dengan
analisis grafik di atas menunjukan bahwa semua data
berdiostribusi normal, karena data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
120
2) Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal. Padahal secara statistik
bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, disamping uji grafik pada
penelitian ini juga dilengkapi dengan uji statistik.
Uji statistik lain yang dapat digunakan dalam penelitian ini
untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016:156-158):
(a) Jika nilai signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat
perbedaan yang signifikan, dan
(b) Jika signifikansi diatas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan
yang signifikan
121
Tabel 4.44 Hasil Uji Normalitas (Analisi Statistik)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,43245543
Most Extreme Differences Absolute ,077
Positive ,061
Negative -,077
Test Statistic ,077
Asymp. Sig. (2-tailed) ,154c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.44 di atas dapat dilihat bahwa nilai
signifikansi (2-tailed) menunjukan sebesar 0,154. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena 0,154 > 0,05.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
122
multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut
(Ghozali, 2016:103):
1) Melihat nilai toleransi, dan
2) Melihat nilai variance inflation factor (VIF)
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10.
Tabel 4.45 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
total x1 ,377 2,650
total x2 ,728 1,374
total x3 ,377 2,654
a. Dependent Variable: total y
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.45 di atas dapat dilihat bahwa variabel
bebas yang terdapat dalam model regresi tidak mempunyai korelasi
satu sama lain. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai toleransi pada
masing-masing variabel yang memiliki nilai Tolerance > 0,10 yaitu
variabel X1 sebesar 0,377, X2 sebesar 0,728 dan X3 sebesar 0,377 dan
nilai VIF < 10 yaitu variabel X1 sebesar 2,650, X2 sebesar 1,374 dan X3
sebesar 2,654.
123
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2016:134).
Terdapat beberapa cara untuk mengetahui ada tidanya
heterokedastisitas dalam suatu model regresi. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan cara dengan melihat grafik Plot antara nilai
prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Ghozali, 2016:134).
Sedangkan dasar analisis yang juga dapat digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu (Ghozali,
2016:134):
1) Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar, kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
124
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di
atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Dari gambar 4.3 di atas dapat terlihat bahwa titik-titik
membentuk pola yang tidak jelas dan titik-titik menyebar di atas
dan dia bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dipastikan
model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas.
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Tujuan utama regresi adalah untuk memprediksi nilai variabel
dependen berdasarkan satu atau lebih variabel independen
(Widarjono, 2010:9). Dalam analisis regresi linier berganda, selain
125
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga
menunjukkan arah hubungan antara variabel terikat dengan variabel
bebas. Variabel terikat diasumsikan random, yang berarti mempunyai
distribusi probabilistic. Variabel bebas diasumsikan memiliki nilai
yang tetap dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih
dari satu. (Ghozali, 2016:94).
Dalam penelitian ini variabel dependent atau terikat yang
digunakan terdiri dari variabel proses keputusan dan variabel
independent atau terikat antara lain bagi hasil, lokasi dan citra merek.
Dari analisis regresi yang dilakukan, berikut output nya secara
lengkap dalam tabel berikut.
Tabel 4.46 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,361 2,323 1,017 ,312
Bagi Hasil ,169 ,079 ,233 2,138 ,035
Lokasi ,111 ,049 ,177 2,254 ,026
Cita Merek ,668 ,163 ,449 4,111 ,000
a. Dependent Variable: total y
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 4.46
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
126
Keterangan:
Y = Proses Keputusan
α = Konstanta
= Bagi Hasil
= Lokasi
= Citra Merek
, , = Koefisien Regresi (menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
hubungan nilai variabel independen.
e = Standar Error
Interpretasi dari persamaan regresi diatas adalah sebagai berikut:
a. Nilai konstanta positif (2,361), skala likert yang digunakan untuk
kuesioner tidak memasukan angka nol, tetapi range dari 1-5,
sehingga variabel X1, X2 dan X3 tidak mungkin sama dengan nol.
b. Nilai koefisien regresi pada variabel bagi hasil bernilai positif.
Maka dapat dikatakan bahwa apabila pengaruh bagi hasil
meningkat maka akan meningkatkan proses keputusan nasabah
dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat.
c. Nilai koefisien regresi pada variabel lokasi bernilai positif. Maka
dapat dikatakan bahwa apabila pengaruh bagi hasil meningkat
maka akan meningkatkan proses keputusan nasabah dalam
menggunakan produk deposito IB Muamalat.
127
d. Nilai koefisien regresi pada variabel citra merek bernilai positif.
Maka dapat dikatakan bahwa apabila pengaruh bagi hasil
meningkat maka akan meningkatkan proses keputusan nasabah
dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat.
6. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan melaui uji secara parsial
dan uji secara simultan. Berikut uji hipotesis dalam penelitian ini:
a. Uji Parsial (t)
Uji parsial (t) digunakan untuk membuktikan apakah
variabel bebas (independen) secara individu mempengaruhi
variabel terikat (dependen). Ada dua hipotesis yang diajukan oleh
setiap peneliti yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesin alternatif
(Ha). Hipotesis nol merupakan angka numerik dari nilai parameter
populasi. Hipotesis nol ini dianggap benar sampai kemudian bisa
dibuktikan salah berdasarkan data sampel yang ada. Sementara itu
hipotesis alternatif merupakan lawan dari hipotesis nol. Hipotesis
alternatif ini harus benar ketikan hipotesis nol terbukti salah
(Widarjono, 2010:25).
Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan, maka dalam
penelitian ini uji signifikansi parameter individual (Uji t)
menggunakan pengujian dua arah (two tail test). Peneliti
menggunakan pengujian dua arah dikarenakan Ha merupakan
hipotesis komposit dua arah yang bisa menunjukkan variabel
128
bebas dapat berpengaruh negatif atau positif terhadap variabel
terikat. Untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel
bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut (Ghozali, 2016:97):
1) Menentukan Ho dan Ha (hipotesis nihil dan hipotesis
alternatif).
2) Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
3) Jika signifikansi nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Artinya:
(a) Jika Sig / Probabilitas > 0,05 Ho diterima
(b) Jika Sig / Probabilitas < 0,05 Ho ditolak
Atau
(a) Jika t hitung < tabel maka Ho diterima
(b) Jika t hitung > tabel maka Ho ditolak.
Berikut adalah hasil dari uji hipotesis (uji statistik t) dalam
penelitian ini:
129
Tabel 4.47 Hasil Uji Parsial (t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,361 2,323 1,017 ,312
Bagi Hasil ,169 ,079 ,233 2,138 ,035
Lokasi ,111 ,049 ,177 2,254 ,026
Citra Merek ,668 ,163 ,449 4,111 ,000
a. Dependent Variable: total y
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.47 di atas, untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independent atau bebas secara
parsial atau sebagian terhadap variabel dependent atau terikat
adalah sebagai berikut:
1) Pengaruh bagi hasil terhadap proses keputusan
H0 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara bagi
hasil terhadap proses keputusan nasabah
menggunakan produk deposito IB Muamalat.
Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara bagi hasil
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui
bahwa thitung dari variabel bagi hasil sebesar 2,138, sedangkan
ttabel dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis
130
dua arah, ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi
0,025 serta df = n-2 menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat
nilai ttabel pada tabel distribusi sebesar 1,984. Sehingga dari
hasil tersebut dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel dimana
2,138 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikan 0,035 < 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Berarti variabel bagi hasil berpengaruh secara parsial
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk
deposito IB Muamalat.
2) Pengaruh lokasi terhadap proses keputusan
H0 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara lokasi
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat.
Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara lokasi
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui
bahwa thitung dari variabel lokasi sebesar 2,254, sedangkan
ttabel dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis
dua arah, ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi
0,025 serta df = n-2 menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat
nilai ttabel pada tabel distribusi sebesar 1,984. Sehingga dari
hasil tersebut dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel dimana
131
2,254 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikan 0,026 < 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Berarti variabel lokasi berpengaruh secara parsial terhadap
proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB
Muamalat.
3) Pengaruh citra merek terhadap proses keputusan
H0 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara citra
merek terhadap proses keputusan nasabah
menggunakan produk deposito IB Muamalat.
Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara citra merek
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui
bahwa thitung dari variabel lokasi sebesar 4,111, sedangkan
ttabel dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis
dua arah, ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi
0,025 serta df = n-2 menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat
nilai ttabel pada tabel distribusi sebesar 1,984. Sehingga dari
hasil tersebut dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel dimana
4,111 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikan 0,000 < 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Berarti variabel lokasi berpengaruh secara parsial terhadap
132
proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB
Muamalat.
b. Uji Simultan (F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F menguji
joint hipotesis bahwa , , dan secara simultan sama dengan
nol, atau:
Ho : = = ….. = = 0,
Ha : ….. 0
Untuk menguji hipotesis ini dengan kriteria dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Ghozali,
2016:96):
1) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak
atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua
variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
Atau dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F
tabel. Berikut dasar pengambilan keputusannya:
133
3) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima
4) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak
Berikut adalah hasil uji hipotesis (uji statistik F) dalam
penelitian ini:
Tabel 4.48 Hasil Uji Simultan (F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 773,233 3 257,744 42,241 ,000b
Residual 585,767 96 6,102
Total 1359,000 99
a. Dependent Variable: total y
b. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan dari hasil uji F dapat dilihat bahwa nilai Fhitung
sebesar 42,241, sedangkan Ftabel dalam penelitian ini sebesar 2,70
dimana angka tersebut didapat dengan rumus df1 = k – 1, dan df2
= n – k, dalam penelitian ini jumlah variabel independent atau
bebas sebanyak 3 variabel dan 1 variabel independent dengan
jumlah sampel sebanyak 100 dan dengan taraf signifikansi 0,05.
Sehingga df1 = 4 – 1 = 3 dan df2 = 100 – 4 = 96. Kemudian
ditemukan dalam tabel distribusi nilai Fhitung sebesar 2,70.
Sehingga dapat disimpulkan 42,241 > 2,70 dan probabilitas
signifikansi pada penelitian ini 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu bagi hasil, lokasi
dan citra merek mempunyai pengaruh secara simultan atau
134
bersama-sama terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat.
7. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2016:95)
Pada penelitian ini peneliti menggunakan nilai Adjusted R²
untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen dalam penelitian. Untuk
mengetahui determinasi variabel yang diteliti dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
Tabel 4.49
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,754a ,569 ,556 2,470
a. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1
b. Dependent Variable: total y
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
135
Berdasarkan tabel 4.49 di atas nilai Adjusted R2 sebesar 0,556
atau 55,6%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas dalam
model regresi pada penelitian ini yaitu bagi hasil, lokasi dan citra
merek mampu menjelaskan variabel terikat yaitu proses keputusan
sebesar 55,6% dan sisanya 44,4% diperoleh dari (100%-55,6%)
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian
tersebut.
C. Interpretasi dan Pembahasan
1. Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Proses Keputusan
Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa bagi hasil
berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan nasabah
menggunakan produk deposito IB Muamalat, dimana yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah 100 responden dari nasabah
Bank Muamalat wilayah Depok. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
hasil uji t dimana nilai dari thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu 2,138
> 1,984. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05
yaitu 0,035 < 0,05. Sehingga hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak.
Artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara bagi hasil
dengan proses keputusan.
Besarnya bagi hasil menjadi faktor yang penting bagi nasabah
ketika memutuskan untuk menggunakan produk deposito, semakin
besar atau menarik nisbah bagi hasil yang diberikan pihak bank
kepada nasabah, maka semakin banyak nasabah yang melakukan
136
proses keputusan untuk menggunakan produk deposito, dikarenakan
imbal bagi hasil yang diberikan pihak bank akan memberikan
keuntungan bagi nasabah.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kontot,
dkk (2015) menunjukan bahwa tingkat bagi hasil berpengaruh positif
dan mempengaruhi preferensi nasabah terhadap produk deposito di
bank syariah yang ada di Sarawak, Kuching, Malaysia. Selain itu juga
penelitian yang dilakukan Doraisamy, dkk (2011) menyatakan bahwa
bagi hasil memiliki tingkat pengaruh yang lebih tinggi terhadap
keputusan pemilihan produk di Sungai Petani Malaysia.
2. Pengaruh Lokasi Terhadap Proses Keputusan
Dalam hasil penelitian ini, selain variabel bagi hasil variabel
lokasi juga menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap proses
keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat,
dimana yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 100
responden dari nasabah Bank Muamalat wilayah Depok. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan hasil uji t dimana nilai dari thitung lebih besar
dari nilai ttabel yaitu 2,254 > 1,984. Sedangkan nilai probabilitas
signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,026 < 0,05. Sehingga
hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara bagi hasil dengan proses keputusan.
Mudahnya akses terhadap bank syariah akan memberikan
kemudahan dan ketertarikan bagi nasabah untuk menggunakan produk
137
yang ada di bank tersebut, pertimbangan lokasi bank syariah yang
dekat dengan lingkungan tempat tinggal, lingkungan kerja serta lahan
parkir yang luas juga dapat memberikan kenyamanan tersendiri bagi
nasabah untuk dapat menentukan proses keputusan nasabah dalam
menggunakan suatu produk yang ada di bank tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ramadan (2013) yang mengungkapkan bahwa lokasi yang dekat
dengan rumah atau kantor akan mempengaruhi keputusan dalam
pemilihan bank di Jordania. Selain itu juga penelitian yang dilakukan
oleh Hapsari dan Beik (2014) juga menyatakan bahwa lokasi
berpengaruh nyata, jika lokasi bank syariah semakin dekat, dengan
kantor cabang dan ATM yang mudah dan banyak ditemukan, maka
semakin besar peluang nasabah yang berminat terhadap bank syariah
lebih tinggi 1.450 kali.
3. Pengaruh Citra Merek Terhadap Proses Keputusan
Dalam hasil penelitian ini juga variabel citra merek menunjukan
pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan nasabah
menggunakan produk deposito IB Muamalat, dimana yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah 100 responden dari nasabah
Bank Muamalat wilayah Depok. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
hasil uji t dimana nilai dari thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu 4,111
> 1,984. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05
yaitu 0,000 < 0,05. Sehingga hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak.
138
Artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara bagi hasil
dengan proses keputusan.
Penting bagi sebuah bank syariah membangun citra merek pada
sebuah produk dalam bank syariah, dimana merek tersebut akan
menjadi ciri khas atau keunikan tersendiri bagi nasabah sebagai
pengguna dan sekaligus menjadi pembeda pada produk yang ada di
bank syariah lain. Semakin unik citra merek dalam sebuah produk,
maka semakin mudah nasabah untuk mengingat produk tersebut,
sehingga akan menimbulkan pertimbangan nasabah dalam melakukan
proses keputusan untuk menggunakan produk tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Oladepo dan Abimbola (2015) yang dilakukan di Lagos State,
Nigeria. Menyatakan bahwa citra merek memberikan pengaruh besar
terhadap keputusan pembelian pada suatu produk. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Oladepo dan Abimbola (2015),
penelitian yang dilakukan oleh Foster (2016) juga menujukan bahwa
citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk.
Hal tersebut menunjukkan bahwa citra merek dalam suatu perusahaan
merupakan hal penting yang perlu diperhatikan untuk membentuk
suatu identitas perusahaan pada produk yang dimiliki.
139
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh
bagi hasil, lokasi dan citra merek terhadap proses keputusan nasabah
dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat pada nasabah Bank
Muamalat wilayah Depok dengan menggunakan metode analisis regresi
linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel bagi hasil secara parsial memiliki pengaruh signifikan
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB
Muamalat pada nasabah Bank Muamalat yang ada di wilayah Depok.
2. Variabel lokasi secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap
proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB
Muamalat pada nasabah Bank Muamalat yang ada di wilayah Depok.
3. Variabel citra merek secara parsial memiliki pengaruh signifikan
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB
Muamalat pada nasabah Bank Muamalat yang ada di wilayah Depok.
4. Variabel bagi hasil, lokasi dan citra merek secara simultan memiliki
pengaruh signifikan terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat pada nasabah Bank Muamalat yang ada
di wilayah Depok.
140
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, maka ada
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel bagi
hasil mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan
nasabah dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat, akan
tetapi dalam hasil pengolahan data yang telah penulis lakukan
masih terdapat jawaban tidak setuju dan ragu-ragu dalam
indikator pernyataan variabel bagi hasil antara lain penentuan
nisbah bagi hasil yang dilakukan berdasarkan kesepakatan,
kemudian produk deposito IB Muamalat yang bebas dari unsur
riba, return atau bagi hasil yang didapatkan tergantung kepada
kinerja bisnis, serta pada pernyataan mengenai nisbah yang
diberikan bank muamalat menarik. Oleh karena itu, diharapkan
bagi Bank Muamalat agar bisa lebih berlaku transparansi lagi
dalam hal bagi hasil dan juga memberikan pengertian serta
pemahaman kepada nasabah terkait produk deposito, dan juga
dapat memberikan nisbah bagi hasil yang kompetitif, mengingat
banyaknya bank syariah yang mulai tumbuh dan menjadi tren saat
ini sehingga akan memeberikan banyak alternatif perbandingan
kepada nasabah, bank syariah mana yang lebih memberikan
141
nisbah bagi hasil yang menguntungkan pada produk deposito
khususnya.
b. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel
lokasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan
nasabah dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat, akan
tetapi dalam hasil pengolahan data yang telah penulis lakukan
masih terdapat jawaban tidak setuju dan ragu-ragu terhadap
indikator pernyataan pada variabel lokasi yaitu antara lain pada
indikator pernyataan lokasi Bank Muamalat Indonesia yang
mudah untuk ditemukan, kemudian pernyataan mengenai
indikator tempat parkir yang luas serta tempat parkir Bank
Muamalat yang aman. Oleh karena itu, diharapkan Bank
Muamalat Agar lebih mudah menjangkau nasabah dan
memberikan kenyamanan serta keluasan dalam hal lokasi,
mengingat bank muamalat adalah bank syariah pertama berdiri,
namun jumlah sebaran lokasi bank muamalat masih kalah jauh
dengan jumlah bank syariah lain.
c. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel citra
merek mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan
nasabah dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat, akan
tetapi dalam hasil pengolahan data yang telah penulis lakukan
masih terdapat jawaban tidak setuju dan ragu-ragu terhadap
indikator pernyataan pada variabel citra merek yaitu pada
142
indikator pernyataan Bank Muamalat Indonesia memeiliki ciri
khas yang berbeda. Oleh karena itu, Bank Muamalat Indonesia
agar lebih melakukan terobosan baru mengenai inovasi citra dari
merek produk Bank Muamalat agar semakin mudah diingat dan
melekat di fikiran para nasabah sekaligus menjadi pembeda antara
Bank Muamalat dengan bank syariah lainnya, seperti melakukan
penambahan icon atau gambar dari produk deposito IB Muamalat.
2. Bagi Akademisi
Diharapkan dapat menambah referensi dan dapat
mengembangkan variabel baru yang belum terdapat dalam penelitian
ini. Sehingga dapat menjadi bahan perbandingan untuk menambah
referensi ilmu pengetahuan pada penelitian-penelitian yang akan
mendatang.
143
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya. “Akad dan Produk Bank Syariah”. Edisi ke-1, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2015.
Assauri, Sofjan. “Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep, dan Strategi”,
Rajawali Pers, Jakarta, 2010.
Ferrinadewi, Erna. “Merek & Psikologi Konsumen”, Edisi ke-1, Cetakan ke-1,
Graha Ilmu, Yokyakarta, 2008.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23”,
Edisi ke-8, Cetakan ke-8, Badan Penerbit Universitas Diponogoro,
Semarang, 2016.
Hasan, Nurul Ichsan. “Pengantar Perbankan”. Referensi. 2014.
Karim, Adiwarman A. “ Bank Islam – Analisis Fiqih dan Keuangan”, Edisi ke-5,
Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2014.
Kasmir. “Pemasaran Bank”. Edisi Revisi, Cetakan ke-3, Prenada Media Group,
Jakarta, 2008.
Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2012.
Keller, Kevin Lane. “Strategic Brand Management : Building, Measuring, and
Managing Brand Equity. Third Edition”, Pearson Prentice Hall. New Jersey,
2008.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. “Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga
Belas Jilid 1”, PT Indeks, Jakarta, 2017.
Limakrisna, Nandan, dan Wilhelmus Hary Susilo. “Manajemen Pemasaran Teori
dan Aplikasi dalam Bisnis”, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta,
2012.
Ma’ruf, Hendri. “Pemasaran Ritail”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
Morissan. “Metode Penelitian Survei”, Cetakan ke-3, Prenadamedia Group,
Jakarta, 2015.
Muhamad. “Manajemen Dana Bank Syariah”, Edisi ke-1, Cetakan ke-2, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2015.
144
Sadi IS, Muhamad. “Konsep Hukum Perbankan Syariah”, Setara Press. 2015.
Sangadji, dan Sopiah. “Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis”, Edisi ke-1,
Andi, Yogyakarta, 2013.
Sekaran, Uma. ”Metodologi Penelitian untuk Bisnis”, Edisi ke-4, Salemba Empat,
Jakarta, 2015.
Setiadi, Nugroho J. “Perilaku Konsumen”, Edisi Revisi, Kencana, Jakarta, 2015.
Sugiyono. ”Metode Penelitian Kebijakan”, Cetakan ke-1, Alfabeta, Bandung,
2017.
Sugiyono. ”Metode Penelitian Manajemen”, Cetakan ke-21, Alfabeta, Bandung,
2016.
Sugiyono. ”Metode Penelitian Pendidikan”, Cetakan ke-21, Alfabeta, Bandung,
2015.
Sujarweni, V. Wiratna. “Metode Penelitian - Bisnis dan Ekonomi”, Cetakan ke-1,
Pustakabaruperss, Yogyakarta, 2015.
Sunyoto, Danang. ”Teori, Kuesioner & Analisis Data”, Graha Ilmu, Yokyakarta,
2013.
Suryani, dan Hendryadi. “Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada
Penelitian Bidang Manajemen Ekonomi Islam”, Edisi Pertama, Cetakan ke-
1, Prenadamedia Group, Jakarta, 2015.
Tjiptono, Fandi. “Manajemen & Strategi Merek”, Edisi ke-1, Yokyakarta, 2011.
Tjiptono, Fandi. ”Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian”, Edisi
ke-1, Andi, Yogyakarta, 2014.
Umar, Husein. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Edisi Kedua,
PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014.
Wahjono, Sentot Imam. “Manajemen Pemasaran Bank”, Edisi Pertama, Graha
Ilmu, Yogyakarta, 2010.
Widarjono, Agus. “Analisis Statistika Multivariat Terapan”, Edisi Pertama, UPP
STIM YKPN, Yogyakarta, 2010.
145
Jurnal
Alsadek, H. Gait dan Andrew C. Worthington. “An Empirical Survey of
Individual Consumer, Business Firm and Financial Institution Attitudes
towards Islamic Methods of Finance”, Working Papers Series, No.7/8,
2007.
Amrullah, Artika Romal dan Agustin Sasi. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga,
dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Honda Beat”, Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen, Vol. 5 No. 7, Juli 2016.
Daulay, Raihanah. “Analisis Pelayanan dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan
Menabung Nasabah pada Bank Syariah di Kota Medan”, Jurnal Manajemen
dan Bisnis, Vol. 10 No. 1, April 2010.
Doraisamy, dkk. “A Studi on Consumers Preferences of Islamic Banking Products
and Services in Sungai Petani”, Academic Research International Vol. 1
Issue. 3, November 2011.
Foster, Bob. “Impact of Brand Image on Purchasing Decision on Mineral Water
Product “Amidis” (Case Study on Bintang Trading Company)”, American
Research Journal of Humanities and Social Sciences, Volume 2, 11 pages,
2016.
Ghafoor, Abdul dan Malihah Azhar. “Consumer Behaviour Towards Islamic
Banking In Pakistan”, European Journal of Accounting Auditing and
Finance Research Vol. 2 No. 9, pp. 42-65, November 2014.
Hapsari, Fithri Tyas dan Beik Irfan Syauqi. “Studi Preferensi Nasabah Non
Muslim Terhadap Jasa Perbankan Syariah”, Junal Ekonomi Islam
Republika, Agustus 2018.
Hasan, Sabri, dkk. “Marketing Mix Effect on the Decision of Customers in The
Matter In Choosing The Home Purchase Loans In PT. BNI 46 Griya BNI
(Persero) Tbk Branch Makasar”, International Journal of Bussiness and
Management Invention, Vol. 5 Issue. 6, pp. 20-30, Juni 2016.
Khasanah, Yulika dan Gunawan Arie Indra.”Pengaruh Sistem Bagi Hasil
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah di Kota Cirebon
(Penelitian Survei Terhadap Nasabah Bank Syariah di Kota Cirebon)”,
Edunomic, Vol. 2 No. 1, 2014.
Kontot, dkk. “Determining Factors of Customers’ Preferences: A Case of Deposit
Products in Islamic Banking”, Procedia Social and Behavioral Sciences 224
(2016) 167-175.
146
Mutasowifin, Ali. “Menggagas Strategi Pengembangan Perbankan Syariah di
Pasar Non-Muslim”, Jurnal Universitas Paramadina, Vol. 3 No. 1, hal. 25-
39, September 2003.
Oladepo, Onigbinde Isaac dan Abimbola Odunlami Samuel. “The Influence of
Brand Image and Promotional Mix on Consumer Buying Decision - A Study
of Beverage Consumers in Lagos State, Nigeria”, British Journal of
Marketing Studies Vol. 3 No. 4, pp. 97-109, Mei 2015.
Ramadan, Zeyad Saleem. “Jordanian Criteria for Islamic Bank Selection.
Evidence from the Jordanian Banking Sector”, International Journal of
Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences Vol.
3 No. 3, pp. 139-145, Juli 2013.
Subagiyo, Rokhmat. “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah
dalam Memilih Pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung”, Vol. 8 No. 1,
Desember 2016.
Sugiarto, Rizky Iryanita. “Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga, dan
Persepsi Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada
Konsumen Produk ATBM Pekalongan)”, Diponegoro Journal Of
Management, Vol. 2 No. 2, 2013.
Tyas, Rizqa Ramadhaning dan Setiawan Ari. “Pengaruh Lokasi dan Kualitas
Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Sumber
Mulia Tuntang”, Vol. 3 No. 2, Desember 2012.
Yahya, Muchlis dan Agunggunanto Edy Yusuf. “Teori Bagi Hasil (Profit and
Loss Sharing) dan Perbankan Syariah dalam Ekonomi Syariah”, Jurnal
Dinamika Ekonomi Pembangunan, Vol. 1 No, 1, Juli 2011.
Intenet
http://bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, (diakses pada Januari 2018).
http://infobanknews.com/market-share-perbankan-syariah-naik/ (diakses pada 30
November 2017).
http://www.bankmuamalat.co.id/en/investor-relations/annual-report (diakses pada
November 2017)
http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-
syariah/ (diakses pada 26 Agustus 2017)
147
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index
(diakses pada 19 Desember 2017).
https://economy.okezone.com/market-share-perbankan-syariah (diakses pada 5
Oktober 2017)
148
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA MEREK
TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN
PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT
(Studi pada Bank Muamalat Wilayah Depok)
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Bagi
Hasil, Lokasi dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Nasabah
Menggunakan Produk Deposito IB Muamalat”. Maka saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Hendry Ashary
NIM : 11140810000137
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen
Mohon ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi responden
dengan mengisi lembar kuesioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini
sangat besar arti dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon
untuk mengisi kuesioner ini secara benar dan jujur. Peneliti menjamin kerahasiaan
identitas dan jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i. Atas ketersediaan dan bantuan
responden, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Hendry Ashary
149
PROFILE RESPONDEN
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda check list () atau tanda silang () pada
salah satu pilihan jawaban yang disediakan di bawah ini.
1. Apakah Anda nasabah produk Deposito IB Muamalat Wilayah Depok ?
Ya, Saya nasabah Deposito IB Muamalat wilayah Depok.
Lanjut Pengisian!
Tidak, Saya bukan nasabah Deposito IB Muamalat wilayah Depok
Cukup Sampai disini!
2. Nama Lengkap Anda : .......................................
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
4. Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah Deposito IB Muamalat?
< 1 Tahun 4 – 6 Tahun
1 – 3 Tahun > 6 Tahun
5. Berapa jangka waktu Deposito IB Muamalat yang Anda pilih?
1 Bulan 6 Bulan
3 Bulan 12 Bulan
6. Usia Anda saat ini?
17 – 30 Tahun 41 – 50 Tahun
31 – 40 Tahun > 50 Tahun
7. Pendidikan terakhir Anda?
SMA/Sederajat Sarjana (S1)
Diploma Pascasarjana (S2,S3)
150
8. Pekerjaan Anda saat ini?
Mahasiswa Pegawai Swasta/BUMN
Guru/Dosen PNS/TNI/POLRI
Wirausaha Lainnya (Sebutkan).....................
9. Penghasilan Anda saat ini?
1 – 3 Juta Rupiah 7 – 9 Juta Rupiah
4 – 6 Juta Rupiah > 9 Juta Rupiah
A. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Isilah pernyataan di bawah ini dengan tanda check list () atau tanda
silang () pada salah satu kolom jawaban yang disediakan. Adapun makna
dari jawaban alternatif yang ada pada kuesioner ini adalah:
Kode Kriteria Jawaban
SS Sangat Setuju
S Setuju
RR Ragu-ragu
TS Tidak Setuju
STS Sangat Tidak Setuju
151
B. Daftar Pernyataan
BAGI HASIL
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
Prinsip Keadilan
1 Bank Muamalat Indonesia adil & transparan
dalam pembagian keuntungan
2
Penentuan nisbah bagi hasil yang dilakukan
Bank Muamalat Indonesia dengan nasabah
berdasarkan kesepakatan
Prinsip Kesederajatan
3 Dalam melayani, pegawai Bank Muamalat
Indonesia tidak membeda-bedakan nasabah
Prinsip Ketentraman
4 Produk Deposito IB Muamalat bebas dari
unsur riba
5 Produk Deposito IB Muamalat dijalankan
sesuai dengan prinsip muamalah Islam
Prosentase
6
Nisbah keuntungan yang ditetapkan pada
produk IB Muamalat didasarkan dalam
bentuk prosentase
Bagi Untung dan Bagi Rugi
7 Return (bagi hasil) yang didapatkan
tergantung kepada kinerja bisnis
Jaminan
8
Mendapatkan jaminan atas kontrak yang
diberikan oleh Bank Muamalat Indonesia
pada produk IB Muamalat
Penentuan Besarnya Nisbah
9 Nisbah yang diberikan Bank Muamalat
Indonesia Menarik
LOKASI
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
Akses
10 Bank Muamalat Indonesia mudah dijangkau
dengan sarana transportasi umum
11 Bank Muamalat Indonesia dekat dengan
152
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
lingkungan tempat tinggal
12 Bank Muamalat Indonesia dekat dengan
lingkungan kerja
13 Bank Muamalat Indonesia mempunyai
banyak kantor cabang Visibilitas
14 Bank Muamalat Indonesia dapat dilihat
dengan jelas dari jarak pandang normal
15 Bank Muamalat Indonesia mudah untuk
ditemukan
Lalu lintas (traffic)
16 Bank Muamalat Indonesi berada di tempat
yang ramai
17 Bank Muamalat Indonesia berada di tempat
yang bebas dari kemacetan Tempat Parkir
18 Bank Muamalat Indonesia mempunyai
tempat parkir yang luas
19 Bank Muamalat Indonesia mempunyai
tempat parkir yang aman
20 Lokasi tempat parkir Bank Muamalat terasa
nyaman Lingkungan
21 Bank Muamalat Indonesia berada disekitar
perkantoran
22 Bank Muamalat Indonesia berada disekitar
perniagaan (pasar)
CITRA MEREK
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
Dukungan Asosiasi Merek
23 Kualitas produk Deposito IB Muamalat
sangat baik dan menguntungkan
24 Produk Deposito IB Muamalat yang
digunakan mempunyai manfaat
Kekuatan Asosiasi Merek
25 Produk Deposito IB Muamalat memiliki
reputasi yang baik
26 Produk Deposito IB Muamalat membuat
153
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
saya percaya diri dan merasa tenang dalam
menggunakannya
Keunikan Asosiasi Merek
27
Produk Deposito IB Muamalat memiliki ciri
khas yang berbeda dengan produk deposito
yang ada di bank syariah lain
PROSES KEPUTUSAN
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
Pengenalan Masalah
28 Penggunaan produk Deposito IB Muamalat
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
Pencarian Informasi
29
Pengetahuan informasi mengenai produk
Deposito IB Muamalat didapat dari sumber
pribadi (keluarga/teman/tetangga)
30
Informasi mengenai produk Deposito IB
Muamalat didapat dari iklan (web, sosial
media, televisi)
31 Informasi mengenai produk Deposito IB
Muamalat didapat dari publik (organisasi) Penilaian Alternatif
32 Produk Deposito IB Muamalat memberikan
solusi atas kebutuhan saya
Keputusan Membeli
33
Keputusan memilih produk Deposito IB
Muamalat tersebut karena mempunyai
banyak keunggulan dibandingkan dengan
produk deposito yang ada di bank syariah
lain
Perilaku Setelah Membeli
34 Perasaan puas setelah menggunakan produk
Deposito IB Muamalat
154
Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden
A. Variabel Bagi Hasil
No. BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 Total
1 4 5 3 5 4 3 5 3 4 36
2 4 4 4 4 4 5 4 3 4 36
3 5 4 5 5 5 4 4 4 3 39
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44
6 5 4 4 4 5 5 4 4 4 39
7 4 5 5 4 4 3 5 4 4 38
8 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39
9 4 4 3 4 4 4 2 4 4 33
10 2 3 2 4 2 4 3 5 3 28
11 5 4 4 5 5 4 5 4 5 41
12 3 4 3 3 3 4 4 3 3 30
13 3 2 4 3 3 5 5 4 3 32
14 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37
15 4 4 4 3 4 4 5 4 4 36
16 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39
17 3 3 5 3 3 4 3 3 4 31
18 5 5 5 5 5 4 4 5 3 41
19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
20 4 5 5 3 4 4 4 5 4 38
21 4 4 4 4 4 3 3 4 3 33
22 5 4 5 3 5 3 5 4 4 38
23 5 5 4 4 5 5 5 5 4 42
24 4 5 5 5 4 5 3 4 3 38
25 4 4 3 4 4 3 4 3 2 31
26 5 4 4 5 5 2 3 4 5 37
27 4 4 4 4 4 4 5 3 4 36
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
29 4 5 5 3 4 4 4 5 4 38
30 3 5 4 5 3 5 4 5 5 39
31 5 4 3 5 4 3 5 5 4 38
32 3 5 4 3 5 4 5 3 4 36
33 4 5 5 4 3 5 5 4 4 39
34 5 4 4 5 3 5 4 5 3 38
155
No. BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 Total
35 3 3 3 3 2 2 3 3 4 26
36 4 2 4 4 4 4 5 4 3 34
37 5 3 4 4 5 5 4 4 3 37
38 4 4 5 3 4 4 5 4 3 36
39 4 4 3 5 4 4 4 4 5 37
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
41 4 5 4 5 5 5 4 4 4 40
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
43 5 4 4 3 4 5 3 3 3 34
44 4 3 4 4 4 3 1 3 3 29
45 3 4 4 5 4 3 2 2 3 30
46 5 4 3 2 2 4 4 4 3 31
47 5 5 4 5 4 4 4 3 3 37
48 3 2 3 4 5 3 4 5 3 32
49 5 4 5 4 3 3 2 2 2 30
50 5 5 4 3 4 5 4 3 3 36
51 4 5 5 4 4 5 3 3 2 35
52 3 3 3 4 5 4 3 3 5 33
53 5 4 5 4 5 4 4 5 3 39
54 5 4 3 5 4 3 5 3 2 34
55 5 5 4 4 3 3 3 2 3 32
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
57 5 4 3 3 1 3 3 4 3 29
58 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
59 4 4 4 4 4 4 4 4 1 33
60 4 4 4 4 3 4 4 5 3 35
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
62 3 4 4 4 3 4 2 4 5 33
63 5 5 5 5 5 5 4 4 4 42
64 4 5 4 5 3 4 3 4 3 35
65 3 2 5 4 3 4 3 4 5 33
66 4 5 4 4 3 3 5 3 3 34
67 4 3 3 3 4 5 2 2 3 29
68 4 4 5 4 5 4 4 4 5 39
69 4 5 5 5 4 5 5 3 3 39
70 4 4 5 4 4 5 3 4 4 37
71 4 3 4 4 4 4 3 4 4 34
72 4 4 5 5 5 5 4 4 5 41
156
No. BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 Total
73 4 4 5 4 4 5 4 5 4 39
74 5 5 5 5 4 5 4 4 4 41
75 4 4 5 5 5 4 4 5 4 40
76 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38
77 4 3 4 4 4 5 3 4 4 35
78 4 3 5 4 4 5 3 4 4 36
79 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
80 4 4 5 4 4 5 3 4 3 36
81 4 5 4 4 4 5 4 4 3 37
82 4 3 4 4 5 5 4 4 5 38
83 3 4 4 4 4 4 3 4 3 33
84 4 3 4 4 4 5 5 4 5 38
85 4 4 4 5 4 5 4 4 4 38
86 1 2 1 2 2 2 2 3 1 16
87 5 4 4 5 5 5 4 4 4 40
88 2 2 1 2 1 1 2 2 2 15
89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
90 3 4 4 4 4 4 4 4 3 34
91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
92 5 3 5 4 4 5 4 4 4 38
93 4 5 3 5 4 3 5 3 4 36
94 4 4 4 4 4 5 4 3 4 36
95 5 4 5 5 5 4 4 4 3 39
96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
97 2 3 2 4 2 4 3 5 3 28
98 5 4 4 5 5 4 5 4 5 41
99 3 4 3 3 3 4 4 3 3 30
100 3 2 4 3 3 5 5 4 3 32
B. Variabel Lokasi
No. L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total
1 5 2 4 4 3 3 5 3 3 3 1 3 4 43
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 44
157
No. L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total
4 4 2 5 4 3 2 4 3 3 5 5 4 3 47
5 5 3 3 3 3 3 5 3 3 5 5 3 3 47
6 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 43
7 5 4 4 3 5 3 3 4 5 5 4 4 3 52
8 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 44
9 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 2 4 2 40
10 5 4 3 5 4 3 5 4 4 2 1 5 1 46
11 2 4 4 5 2 4 4 2 4 5 1 2 4 43
12 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 44
13 4 3 5 2 4 3 4 3 3 4 2 5 5 47
14 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 51
15 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 42
16 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 3 3 3 53
17 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 34
18 4 2 2 4 4 5 1 4 3 2 4 4 4 43
19 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 49
20 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 51
21 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 47
22 5 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 5 51
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
24 3 2 3 3 1 3 3 1 1 4 4 4 3 35
25 3 2 4 4 3 3 4 2 1 4 1 5 3 39
26 5 1 3 3 3 2 4 3 5 4 2 4 2 41
27 5 2 4 2 4 4 3 2 3 3 4 4 3 43
28 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 50
29 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 51
30 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 60
31 5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 4 4 54
158
No. L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total
32 5 5 4 4 3 5 5 4 3 4 4 5 5 56
33 5 5 5 4 3 5 5 4 3 5 4 4 5 57
34 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 58
35 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 41
36 5 4 3 3 4 4 4 1 3 3 2 4 4 44
37 4 4 4 4 4 4 5 2 3 3 3 4 5 49
38 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 5 3 4 44
39 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 43
40 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 48
41 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 57
42 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 45
43 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 2 5 5 46
44 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 45
45 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 45
46 3 2 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 43
47 4 3 5 3 4 3 5 2 2 3 1 5 5 45
48 3 3 3 4 4 3 1 4 4 3 3 5 3 43
49 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 5 48
50 5 4 5 3 4 3 4 2 3 3 2 4 5 47
51 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 46
52 3 2 3 4 4 4 2 5 3 5 3 3 3 44
53 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 38
54 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 42
55 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 48
56 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 1 44
57 4 3 5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 45
58 3 1 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 42
59 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 42
159
No. L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total
60 4 4 2 1 4 4 3 3 3 3 5 3 3 42
61 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 46
62 3 4 4 4 4 5 3 2 3 3 4 4 4 47
63 4 2 4 1 4 3 4 4 4 4 2 4 2 42
64 4 5 5 4 2 3 4 2 2 4 5 5 3 48
65 3 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 52
66 4 5 4 4 4 2 2 5 2 3 4 4 1 44
67 3 4 5 1 4 3 5 4 5 2 3 3 3 45
68 5 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 58
69 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 3 5 5 56
70 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 5 5 53
71 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 52
72 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 48
73 5 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 4 5 50
74 4 4 5 3 4 3 5 4 3 3 3 5 5 51
75 4 4 5 3 4 4 5 4 3 3 3 4 5 51
76 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 5 47
77 5 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 46
78 4 4 4 3 4 3 5 4 2 3 4 4 5 49
79 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 48
80 4 4 5 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 48
81 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 52
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
83 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 46
84 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 44
85 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 47
86 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 28
87 4 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 48
160
No. L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total
88 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 25
89 5 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 46
90 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51
91 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 52
92 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 51
93 5 2 4 4 3 3 5 3 3 3 1 3 4 43
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
95 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 44
96 4 2 5 4 3 2 4 3 3 5 5 4 3 47
97 5 4 3 5 4 3 5 4 4 2 1 5 1 46
98 2 4 4 5 2 4 4 2 4 5 1 2 4 43
99 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 44
100 4 3 5 2 4 3 4 3 3 4 2 5 5 47
C. Variabel Citra Merek
No. CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 Total
1 4 4 4 4 3 19
2 4 4 4 4 4 20
3 4 4 4 4 4 20
4 5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 5 25
6 4 5 4 5 4 22
7 5 5 4 5 3 22
8 4 4 4 4 4 20
9 4 4 4 4 3 19
10 5 4 4 4 4 21
11 4 5 5 5 5 24
12 4 4 4 4 3 19
13 4 4 3 4 4 19
14 4 4 4 4 4 20
15 4 5 4 5 4 22
161
No. CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 Total
16 5 4 4 4 4 21
17 3 4 4 4 3 18
18 5 5 5 3 4 22
19 4 4 4 4 3 19
20 5 5 4 5 4 23
21 4 4 4 4 4 20
22 5 4 5 4 4 22
23 5 5 5 5 5 25
24 4 5 4 5 4 22
25 4 3 4 3 5 19
26 5 4 3 4 4 20
27 4 4 4 4 4 20
28 4 4 4 4 4 20
29 5 5 4 5 4 23
30 5 4 3 4 4 20
31 5 5 4 4 4 22
32 5 4 4 5 3 21
33 4 3 5 4 5 21
34 5 4 5 4 5 23
35 3 3 4 5 3 18
36 4 4 4 5 4 21
37 4 4 3 4 3 18
38 4 4 4 4 4 20
39 5 5 5 5 5 25
40 5 5 5 5 5 25
41 4 4 4 4 4 20
42 4 4 4 4 4 20
43 4 4 3 5 4 20
44 5 4 3 3 3 18
45 3 3 3 3 3 15
46 3 3 5 4 4 19
47 4 4 4 4 4 20
48 3 4 4 4 3 18
49 3 4 4 4 3 18
50 4 4 4 4 3 19
51 3 5 4 4 3 19
52 4 3 4 3 4 18
53 4 4 4 4 3 19
162
No. CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 Total
54 4 3 4 3 3 17
55 5 3 4 4 4 20
56 5 4 4 3 4 20
57 4 5 4 3 3 19
58 4 3 4 3 3 17
59 3 3 4 4 4 18
60 3 3 4 5 3 18
61 5 4 5 5 5 24
62 4 5 4 3 5 21
63 5 5 2 5 5 22
64 5 4 2 4 4 19
65 3 4 4 5 3 19
66 4 4 4 5 5 22
67 4 5 2 3 3 17
68 4 5 5 3 4 21
69 5 4 4 4 5 22
70 4 4 4 4 5 21
71 4 4 4 5 4 21
72 4 4 5 4 4 21
73 5 4 5 5 4 23
74 4 4 4 5 4 21
75 4 4 3 4 5 20
76 5 4 4 4 4 21
77 4 4 4 4 3 19
78 4 4 4 4 4 20
79 4 4 4 4 4 20
80 4 3 4 4 4 19
81 4 4 4 4 4 20
82 4 4 3 5 3 19
83 4 3 3 3 3 16
84 4 4 4 4 4 20
85 4 4 4 4 5 21
86 2 3 3 1 2 11
87 5 4 4 4 4 21
88 1 3 2 2 2 10
89 4 5 4 4 5 22
90 5 4 4 4 4 21
91 5 5 5 5 4 24
163
No. CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 Total
92 5 5 4 4 4 22
93 4 4 4 4 3 19
94 4 4 4 4 4 20
95 4 4 4 4 4 20
96 5 5 5 5 5 25
97 5 4 4 4 4 21
98 4 5 5 5 5 24
99 4 4 4 4 3 19
100 4 4 3 4 4 19
D. Variabel Proses Keputusan
No. PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 Total
1 4 4 3 4 4 3 4 26
2 3 4 3 4 3 3 4 24
3 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 5 5 5 5 5 35
6 4 4 5 5 4 4 4 30
7 4 3 5 1 3 4 4 24
8 4 5 5 5 4 4 4 31
9 4 2 4 3 4 4 2 23
10 5 5 4 3 1 5 4 27
11 4 5 5 2 4 5 4 29
12 4 4 4 4 3 3 4 26
13 4 4 3 4 4 4 5 28
14 4 5 5 5 4 4 4 31
15 4 4 3 4 4 4 5 28
16 4 4 4 2 4 4 5 27
17 4 4 4 4 4 4 4 28
18 5 4 4 4 3 3 4 27
19 4 3 3 3 4 3 3 23
20 5 5 5 5 4 4 4 32
21 4 5 4 4 4 3 4 28
22 5 4 5 3 4 5 5 31
23 5 4 4 5 5 5 5 33
24 5 5 5 4 5 5 5 34
164
No. PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 Total
25 4 4 3 2 4 3 4 24
26 4 5 3 3 4 3 4 26
27 4 2 4 2 4 3 4 23
28 4 4 4 4 5 4 4 29
29 4 5 5 5 5 4 4 32
30 3 5 4 5 4 4 5 30
31 5 4 3 4 4 5 5 30
32 5 4 5 5 4 4 5 32
33 5 4 4 5 5 4 5 32
34 5 4 5 4 3 5 4 30
35 4 4 4 4 4 3 4 27
36 4 5 4 4 3 4 4 28
37 4 4 2 2 4 3 4 23
38 4 4 3 3 4 3 4 25
39 4 5 3 2 5 5 5 29
40 5 5 5 5 5 5 4 34
41 4 4 5 4 4 5 5 31
42 4 4 4 4 4 4 4 28
43 4 5 3 3 5 4 5 29
44 3 4 3 3 3 3 4 23
45 4 4 5 3 3 4 3 26
46 3 3 3 3 3 3 3 21
47 5 3 4 3 5 4 4 28
48 3 2 4 3 3 4 3 22
49 3 4 4 3 4 4 3 25
50 4 4 3 3 4 4 4 26
51 3 3 3 3 3 4 3 22
52 3 3 3 3 3 3 3 21
53 3 2 4 4 2 2 4 21
54 5 3 3 3 3 4 4 25
55 4 3 3 3 4 3 3 23
56 4 4 3 4 3 4 3 25
57 4 4 3 3 4 3 3 24
58 5 3 3 3 4 3 3 24
59 4 4 2 3 4 3 2 22
60 4 3 3 5 3 4 3 25
61 5 5 5 5 5 5 5 35
62 3 5 5 3 3 5 4 28
165
No. PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 Total
63 5 4 4 4 4 4 4 29
64 3 3 4 4 5 2 4 25
65 3 5 3 3 3 2 3 22
66 3 5 4 2 3 5 3 25
67 4 5 3 4 3 4 3 26
68 5 3 4 5 4 5 5 31
69 5 5 3 3 4 4 4 28
70 4 4 3 4 4 4 4 27
71 4 5 4 4 4 4 4 29
72 4 4 5 4 5 5 5 32
73 4 4 4 4 4 4 5 29
74 4 4 4 4 5 4 4 29
75 4 3 5 4 4 5 5 30
76 4 4 4 4 5 4 5 30
77 4 5 3 3 4 4 4 27
78 4 3 4 3 4 4 4 26
79 4 5 4 3 4 4 4 28
80 4 4 3 4 4 4 4 27
81 4 3 4 4 4 5 4 28
82 4 3 4 4 5 4 4 28
83 4 4 4 4 4 3 4 27
84 4 5 5 4 4 4 4 30
85 4 4 4 2 4 4 4 26
86 2 2 2 1 1 2 2 12
87 4 4 4 2 4 4 4 26
88 2 2 2 1 2 2 4 15
89 4 4 4 4 4 4 4 28
90 5 3 5 3 5 5 4 30
91 5 1 5 2 5 5 5 28
92 5 4 2 4 4 4 4 27
93 4 4 3 4 4 3 4 26
94 3 4 3 4 3 3 4 24
95 4 4 4 4 4 4 4 28
96 4 4 4 4 4 4 4 28
97 5 5 4 3 1 5 4 27
98 4 5 5 2 4 5 4 29
99 4 4 4 4 3 3 4 26
100 4 4 3 4 4 4 5 28
166
Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data
A. Uji Validitas Data
1. Variabel Bagi Hasil
Correlations
BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 Total
BH1 Pearson Correlation
1 ,430* ,478
** ,503
** 1,000
** ,000 ,342 ,227 ,376
* ,797
**
Sig. (2-tailed) ,018 ,008 ,005 ,000 1,000 ,064 ,229 ,041 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BH2 Pearson Correlation
,430* 1 ,369
* ,388
* ,430
* ,060 ,213 ,386
* ,295 ,635
**
Sig. (2-tailed) ,018 ,045 ,034 ,018 ,753 ,258 ,035 ,113 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BH3 Pearson Correlation
,478** ,369
* 1 ,086 ,478
** ,207 ,286 ,335 ,301 ,647
**
Sig. (2-tailed) ,008 ,045 ,650 ,008 ,272 ,125 ,070 ,106 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BH4 Pearson Correlation
,503** ,388
* ,086 1 ,503
** ,109 ,042 ,233 ,316 ,573
**
Sig. (2-tailed) ,005 ,034 ,650 ,005 ,566 ,828 ,215 ,089 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BH5 Pearson Correlation
1,000** ,430
* ,478
** ,503
** 1 ,000 ,342 ,227 ,376
* ,797
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,018 ,008 ,005 1,000 ,064 ,229 ,041 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BH6 Pearson Correlation
,000 ,060 ,207 ,109 ,000 1 ,212 ,366* ,176 ,380
*
Sig. (2-tailed) 1,000 ,753 ,272 ,566 1,000 ,262 ,047 ,353 ,038
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BH7 Pearson Correlation
,342 ,213 ,286 ,042 ,342 ,212 1 ,112 ,298 ,523**
Sig. (2-tailed) ,064 ,258 ,125 ,828 ,064 ,262 ,555 ,110 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BH8 Pearson Correlation
,227 ,386* ,335 ,233 ,227 ,366
* ,112 1 ,332 ,564
**
Sig. (2-tailed) ,229 ,035 ,070 ,215 ,229 ,047 ,555 ,073 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BH9 Pearson Correlation
,376* ,295 ,301 ,316 ,376
* ,176 ,298 ,332 1 ,619
**
Sig. (2-tailed) ,041 ,113 ,106 ,089 ,041 ,353 ,110 ,073 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation
,797** ,635
** ,647
** ,573
** ,797
** ,380
* ,523
** ,564
** ,619
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,038 ,003 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
167
2. Variabel Lokasi
Correlations
L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total
L1 Pearson Correlation
1 ,151 ,161 -,090 ,357 -,145 ,300 ,414* ,369
* -,097 ,122 ,216 -,084 ,387
*
Sig. (2-tailed) ,426 ,397 ,635 ,053 ,445 ,108 ,023 ,045 ,611 ,520 ,251 ,657 ,035
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L2 Pearson Correlation
,151 1 ,317 ,465** ,360 ,332 ,306 ,456
* ,446
* ,284 ,110 ,086 ,281 ,660
**
Sig. (2-tailed) ,426 ,088 ,010 ,051 ,073 ,100 ,011 ,014 ,129 ,563 ,650 ,133 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L3 Pearson Correlation
,161 ,317 1 ,138 ,330 ,042 ,423* ,112 ,281 ,451
* ,096 ,336 ,398
* ,559
**
Sig. (2-tailed) ,397 ,088 ,466 ,075 ,827 ,020 ,556 ,132 ,012 ,614 ,069 ,030 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L4 Pearson Correlation
-,090 ,465** ,138 1 ,106 ,442
* ,221 ,329 ,363
* ,086 -,061 ,142 -,021 ,433
*
Sig. (2-tailed) ,635 ,010 ,466 ,576 ,015 ,240 ,076 ,049 ,650 ,750 ,455 ,912 ,017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L5 Pearson Correlation
,357 ,360 ,330 ,106 1 ,385* ,216 ,540
** ,604
** ,065 ,337 ,366
* ,239 ,717
**
Sig. (2-tailed) ,053 ,051 ,075 ,576 ,036 ,251 ,002 ,000 ,735 ,068 ,047 ,203 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L6 Pearson Correlation
-,145 ,332 ,042 ,442* ,385
* 1 -,191 ,202 ,233 -,110 ,238 ,193 ,269 ,418
*
Sig. (2-tailed) ,445 ,073 ,827 ,015 ,036 ,312 ,284 ,216 ,564 ,205 ,307 ,150 ,022
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L7 Pearson Correlation
,300 ,306 ,423* ,221 ,216 -,191 1 ,165 ,334 ,373
* -,058 ,130 ,119 ,463
**
Sig. (2-tailed) ,108 ,100 ,020 ,240 ,251 ,312 ,384 ,072 ,042 ,763 ,492 ,530 ,010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L8 Pearson Correlation
,414* ,456
* ,112 ,329 ,540
** ,202 ,165 1 ,683
** ,124 ,299 ,184 ,342 ,708
**
Sig. (2-tailed) ,023 ,011 ,556 ,076 ,002 ,284 ,384 ,000 ,514 ,108 ,331 ,064 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L9 Pearson Correlation
,369* ,446
* ,281 ,363
* ,604
** ,233 ,334 ,683
** 1 ,303 ,240 ,102 ,189 ,749
**
Sig. (2-tailed) ,045 ,014 ,132 ,049 ,000 ,216 ,072 ,000 ,103 ,202 ,592 ,318 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L10 Pearson Correlation
-,097 ,284 ,451* ,086 ,065 -,110 ,373
* ,124 ,303 1 ,303 -,009 ,314 ,438
*
Sig. (2-tailed) ,611 ,129 ,012 ,650 ,735 ,564 ,042 ,514 ,103 ,103 ,962 ,091 ,015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L11 Pearson Correlation
,122 ,110 ,096 -,061 ,337 ,238 -,058 ,299 ,240 ,303 1 ,087 ,369* ,489
**
Sig. (2-tailed) ,520 ,563 ,614 ,750 ,068 ,205 ,763 ,108 ,202 ,103 ,647 ,045 ,006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L12 Pearson Correlation
,216 ,086 ,336 ,142 ,366* ,193 ,130 ,184 ,102 -,009 ,087 1 ,060 ,403
*
Sig. (2-tailed) ,251 ,650 ,069 ,455 ,047 ,307 ,492 ,331 ,592 ,962 ,647 ,752 ,027
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
L13 Pearson Correlation
-,084 ,281 ,398* -,021 ,239 ,269 ,119 ,342 ,189 ,314 ,369
* ,060 1 ,502
**
Sig. (2-tailed) ,657 ,133 ,030 ,912 ,203 ,150 ,530 ,064 ,318 ,091 ,045 ,752 ,005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total
Pearson Correlation
,387* ,660
** ,559
** ,433
* ,717
** ,418
* ,463
** ,708
** ,749
** ,438
* ,489
** ,403
* ,502
** 1
Sig. (2-tailed) ,035 ,000 ,001 ,017 ,000 ,022 ,010 ,000 ,000 ,015 ,006 ,027 ,005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
168
3. Variabel Citra Merek
Correlations
CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 Total
CM1 Pearson Correlation 1 ,378* ,215 ,220 ,340 ,617
**
Sig. (2-tailed) ,039 ,254 ,243 ,066 ,000
N 30 30 30 30 30 30
CM2 Pearson Correlation ,378* 1 ,461
* ,793
** ,239 ,820
**
Sig. (2-tailed) ,039 ,010 ,000 ,203 ,000
N 30 30 30 30 30 30
CM3 Pearson Correlation ,215 ,461* 1 ,237 ,420
* ,667
**
Sig. (2-tailed) ,254 ,010 ,206 ,021 ,000
N 30 30 30 30 30 30
CM4 Pearson Correlation ,220 ,793** ,237 1 ,218 ,711
**
Sig. (2-tailed) ,243 ,000 ,206 ,247 ,000
N 30 30 30 30 30 30
CM5 Pearson Correlation ,340 ,239 ,420* ,218 1 ,654
**
Sig. (2-tailed) ,066 ,203 ,021 ,247 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation ,617** ,820
** ,667
** ,711
** ,654
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
169
4. Variabel Proses Keputusan
Correlations
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 Total
PK1 Pearson Correlation
1 ,169 ,385* ,078 ,028 ,502
** ,217 ,476
**
Sig. (2-tailed) ,372 ,035 ,682 ,885 ,005 ,249 ,008
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PK2 Pearson Correlation
,169 1 ,300 ,496** ,070 ,319 ,458
* ,691
**
Sig. (2-tailed) ,372 ,108 ,005 ,712 ,085 ,011 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PK3 Pearson Correlation
,385* ,300 1 ,196 ,185 ,594
** ,105 ,626
**
Sig. (2-tailed) ,035 ,108 ,299 ,327 ,001 ,580 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PK4 Pearson Correlation
,078 ,496** ,196 1 ,334 ,139 ,207 ,670
**
Sig. (2-tailed) ,682 ,005 ,299 ,071 ,463 ,271 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PK5 Pearson Correlation
,028 ,070 ,185 ,334 1 ,173 ,226 ,497**
Sig. (2-tailed) ,885 ,712 ,327 ,071 ,361 ,230 ,005
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PK6 Pearson Correlation
,502** ,319 ,594
** ,139 ,173 1 ,411
* ,682
**
Sig. (2-tailed) ,005 ,085 ,001 ,463 ,361 ,024 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PK7 Pearson Correlation
,217 ,458* ,105 ,207 ,226 ,411
* 1 ,583
**
Sig. (2-tailed) ,249 ,011 ,580 ,271 ,230 ,024 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation
,476** ,691
** ,626
** ,670
** ,497
** ,682
** ,583
** 1
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
170
B. Uji Reliabilitas
1. Variabel Bagi Hasil
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,795 9
2. Variabel Lokasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,789 13
171
3. Variabel Citra Merek
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,728 5
4. Variabel Proses Keputusan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,703 7
172
Lampiran 4 Statistik Deskriptif
A. Variabel Bagi Hasil
Bank Muamalat Indonesia adil & transparan dalam pembagian keuntungan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0
2,0 3 3,0 3,0 4,0
3,0 18 18,0 18,0 22,0
4,0 46 46,0 46,0 68,0
5,0 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Penentuan nisbah bagi hasil yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia
dengan nasabah berdasarkan kesepakatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 7 7,0 7,0 7,0
3,0 17 17,0 17,0 24,0
4,0 50 50,0 50,0 74,0
5,0 26 26,0 26,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Dalam melayani, pegawai Bank Muamalat Indonesia tidak membeda-
bedakan nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0
2,0 2 2,0 2,0 4,0
3,0 18 18,0 18,0 22,0
4,0 46 46,0 46,0 68,0
5,0 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
173
Produk Deposito IB Muamalat bebas dari unsur riba
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 3 3,0 3,0 3,0
3,0 19 19,0 19,0 22,0
4,0 46 46,0 46,0 68,0
5,0 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Produk Deposito IB Muamalat dijalankan sesuai dengan prinsip muamalah
Islam
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0
2,0 5 5,0 5,0 7,0
3,0 18 18,0 18,0 25,0
4,0 47 47,0 47,0 72,0
5,0 28 28,0 28,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Nisbah keuntungan yang ditetapkan pada produk IB Muamalat didasarkan
dalam bentuk prosentase
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0
2,0 3 3,0 3,0 4,0
3,0 18 18,0 18,0 22,0
4,0 41 41,0 41,0 63,0
5,0 37 37,0 37,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
174
Return (bagi hasil) yang didapatkan tergantung kepada kinerja bisnis
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0
2,0 7 7,0 7,0 8,0
3,0 24 24,0 24,0 32,0
4,0 42 42,0 42,0 74,0
5,0 26 26,0 26,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Mendapatkan jaminan atas kontrak yang diberikan oleh Bank Muamalat
Indonesia pada produk Deposito IB Muamalat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 5 5,0 5,0 5,0
3,0 24 24,0 24,0 29,0
4,0 52 52,0 52,0 81,0
5,0 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Nisbah yang diberikan Bank Muamalat Indonesia menarik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0
2,0 5 5,0 5,0 7,0
3,0 37 37,0 37,0 44,0
4,0 39 39,0 39,0 83,0
5,0 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
175
B. Variabel Lokasi
Bank Muamalat Indonesia mudah dijangkau dengan transportasi umum
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 3 3,0 3,0 3,0
3,0 23 23,0 23,0 26,0
4,0 43 43,0 43,0 69,0
5,0 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Bank Muamalat Indonesia dekat dengan lingkungan tempat tinggal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0
2,0 14 14,0 14,0 16,0
3,0 34 34,0 34,0 50,0
4,0 38 38,0 38,0 88,0
5,0 12 12,0 12,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Bank Muamalat Indonesia dekat dengan lingkungan kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0
2,0 4 4,0 4,0 5,0
3,0 27 27,0 27,0 32,0
4,0 49 49,0 49,0 81,0
5,0 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
176
Bank Muamalat Indonesia mempunyai banyak kantor cabang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 4 4,0 4,0 4,0
2,0 10 10,0 10,0 14,0
3,0 35 35,0 35,0 49,0
4,0 43 43,0 43,0 92,0
5,0 8 8,0 8,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Bank Muamalat Indonesia dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang
normal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0
2,0 7 7,0 7,0 8,0
3,0 27 27,0 27,0 35,0
4,0 59 59,0 59,0 94,0
5,0 6 6,0 6,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Bank Muamalat Indonesia mudah untuk ditemukan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 9 9,0 9,0 9,0
3,0 40 40,0 40,0 49,0
4,0 43 43,0 43,0 92,0
5,0 8 8,0 8,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
177
Bank Muamalat Indonesia berada ditempat yang ramai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 3 3,0 3,0 3,0
2,0 4 4,0 4,0 7,0
3,0 22 22,0 22,0 29,0
4,0 53 53,0 53,0 82,0
5,0 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Bank Muamalat Indonesia berada ditempat yang bebas dari kemacetan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0
2,0 13 13,0 13,0 15,0
3,0 38 38,0 38,0 53,0
4,0 41 41,0 41,0 94,0
5,0 6 6,0 6,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Bank Muamalat Indonesia mempunyai tempat parkir yang luas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0
2,0 11 11,0 11,0 13,0
3,0 53 53,0 53,0 66,0
4,0 25 25,0 25,0 91,0
5,0 9 9,0 9,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
178
Bank Muamalat Indonesia mempunyai tempat parkir yang aman
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 6 6,0 6,0 6,0
3,0 34 34,0 34,0 40,0
4,0 47 47,0 47,0 87,0
5,0 13 13,0 13,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Lokasi tempat parkir Bank Muamalat terasa nyaman
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 8 8,0 8,0 8,0
2,0 10 10,0 10,0 18,0
3,0 35 35,0 35,0 53,0
4,0 35 35,0 35,0 88,0
5,0 12 12,0 12,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Bank Muamalat Indonesia berada di sekitar perkantoran
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0
2,0 4 4,0 4,0 5,0
3,0 26 26,0 26,0 31,0
4,0 51 51,0 51,0 82,0
5,0 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
179
Bank Muamalat Indonesia berada di sekitar perniagaan (pasar)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 4 4,0 4,0 4,0
2,0 6 6,0 6,0 10,0
3,0 26 26,0 26,0 36,0
4,0 41 41,0 41,0 77,0
5,0 23 23,0 23,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
C. Variabel Citra Merek
Kualitas produk Deposito IB Muamalat sangat baik dan menguntungkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0
2,0 1 1,0 1,0 2,0
3,0 10 10,0 10,0 12,0
4,0 56 56,0 56,0 68,0
5,0 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Produk Deposito IB Muamalat yang digunakan mempunyai manfaat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3,0 15 15,0 15,0 15,0
4,0 60 60,0 60,0 75,0
5,0 25 25,0 25,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
180
Produk Deposito IB Muamalat memiliki reputasi yang baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 4 4,0 4,0 4,0
3,0 12 12,0 12,0 16,0
4,0 66 66,0 66,0 82,0
5,0 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Produk Deposito IB Muamalat membuat saya percaya diri dan merasa
tenang dalam menggunakannya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0
2,0 1 1,0 1,0 2,0
3,0 13 13,0 13,0 15,0
4,0 57 57,0 57,0 72,0
5,0 28 28,0 28,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Produk Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas yang berbeda dengan
produk deposito yang ada di bank syariah lain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 2 2,0 2,0 2,0
3,0 27 27,0 27,0 29,0
4,0 51 51,0 51,0 80,0
5,0 20 20,0 20,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
181
D. Variabel Proses Keputusan
Penggunaan produk Deposito IB Muamalat sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 2 2,0 2,0 2,0
3,0 14 14,0 14,0 16,0
4,0 61 61,0 61,0 77,0
5,0 23 23,0 23,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Pengetahuan informasi mengenai produk Deposito IB Muamalat didapat
dari sumber pribadi (keluarga/teman/tetangga)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0
2,0 6 6,0 6,0 7,0
3,0 17 17,0 17,0 24,0
4,0 49 49,0 49,0 73,0
5,0 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Pengetahuan informasi mengenai produk Deposito IB Muamalat didapat
dari iklan (situs web, sosial media, televisi)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 5 5,0 5,0 5,0
3,0 31 31,0 31,0 36,0
4,0 41 41,0 41,0 77,0
5,0 23 23,0 23,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
182
Informasi mengenai produk Deposito IB Muamalat didapat dari publik
(organisasi)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 3 3,0 3,0 3,0
2,0 11 11,0 11,0 14,0
3,0 29 29,0 29,0 43,0
4,0 43 43,0 43,0 86,0
5,0 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Produk Deposito IB Muamalat memberikan solusi atas kebutuhan saya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1,0 3 3,0 3,0 3,0
2,0 2 2,0 2,0 5,0
3,0 21 21,0 21,0 26,0
4,0 56 56,0 56,0 82,0
5,0 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Keputusan memilih produk Deposito IB Muamalat tersebut karena
mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan produk deposito
yang ada di bank syariah lain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 5 5,0 5,0 5,0
3,0 23 23,0 23,0 28,0
4,0 50 50,0 50,0 78,0
5,0 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
183
Perasaan puas setelah menggunakan produk Deposito IB Muamalat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,0 3 3,0 3,0 3,0
3,0 15 15,0 15,0 18,0
4,0 60 60,0 60,0 78,0
5,0 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik)
184
Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,43245543
Most Extreme Differences Absolute ,077
Positive ,061
Negative -,077
Test Statistic ,077
Asymp. Sig. (2-tailed) ,154c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
B. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2,361 2,323 1,017 ,312
Bagi Hasil ,169 ,079 ,233 2,138 ,035 ,377 2,650
Lokasi ,111 ,049 ,177 2,254 ,026 ,728 1,374
Citra Merek ,668 ,163 ,449 4,111 ,000 ,377 2,654
a. Dependent Variable: total y
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Bagi Hasil ,377 2,650
Lokasi ,728 1,374
Citra Merek ,377 2,654
a. Dependent Variable: total y
185
C. Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 6 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,361 2,323 1,017 ,312
Bagi Hasil ,169 ,079 ,233 2,138 ,035
Lokasi ,111 ,049 ,177 2,254 ,026
Citra Merek ,668 ,163 ,449 4,111 ,000
a. Dependent Variable: total y
186
Lampiran 7 Uji Hipotesis
A. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 773,233 3 257,744 42,241 ,000b
Residual 585,767 96 6,102
Total 1359,000 99
a. Dependent Variable: total y
b. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1
B. Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,361 2,323 1,017 ,312
Bagi Hasil ,169 ,079 ,233 2,138 ,035
Lokasi ,111 ,049 ,177 2,254 ,026
Citra Merek ,668 ,163 ,449 4,111 ,000
a. Dependent Variable: total y
Lampiran 8 Koefisien Determinasi R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,754a ,569 ,556 2,470
a. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1
b. Dependent Variable: total y