ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA...

204
ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA MEREK TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT (Studi pada Bank Muamalat Wilayah Depok) Oleh: Hendry Ashary NIM : 11140810000137 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYAHTULLAH JAKARTA 1439 H/ 2018 M

Transcript of ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA...

ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA

MEREK TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH

MENGGUNAKAN PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT

(Studi pada Bank Muamalat Wilayah Depok)

Oleh:

Hendry Ashary

NIM : 11140810000137

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYAHTULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2018 M

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA MEREK

TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN

PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT

(Studi pada Bank Muamalat Wilayah Depok )

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Hendry Ashary

NIM: 11140810000137

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M.

Pembimbing I

Rahmat Gunawan, M. Si

NUP. 0411077003

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Hendry Ashary

NIM : 11140810000137

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama : Hendry Ashary

Tempat, Tanggal Lahir : Depok, 19 September 1995

Jenis Kelamin : Laku – Laki

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl. Mandor Ancul Pitara RT 03/07 Kel.

Rangkapan Jaya Kec. Pancoran Mas Depok.

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Nomor Telepon : 081284214164

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD (2001-2007) : SDN Pitara 1

2. SMP (2007-2010) : SMP Gelora Depok

3. SMK (2010-2013) : SMK Nasional Depok

4. Diploma (2013-2015) : CEP CCIT Fakultas Teknik Universitas

Indonesia

III. PENGALAMAN ORGANISASI

2008 – 2009 : Rohis SPM Gelora Depok

2011 – 2013 : Rohis SMK Nasional Depok

2015 – 2016 : LDK FEB UIN Jakarta

2015 – 2016 : Pasar Modal FEB UIN Jakarta

vii

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the influence of simultaneous and partial

intermediate of profit sharing, location, and brand image towards decision

process of customer using IB Deposit Muamalat product. The researcher uses the

quantitative method in this research. The data uses primary data by distributing

questionnaires to 100 respondents and secondary data with the literature study.

The sampling is doing by using purposive sampling technique. The analytical

method used is multiple linier regression analysis. These results indicates that

there is a simultaneous effect on profit sharing variable, location and brand

image towards customer’s decision process. The results of this study also showed

that partial, profit sharing, location and brand image significantly influence

based on the customer's decision process. As for the coefficient of determination

shows that the customer's decision can be explained by the profit sharing,

location, brand image by 55,6% while the remaining 44,4% is influenced by other

variables external in this study.

Keywords: Profit Sharing, Location, Brand Image, Decision Process , Deposit,

Sharia Banking

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan secara

parsial antara variabel bagi hasil, lokasi dan citra merek terhadap proses

keputusan nasabah dalam menggunakan produk IB Deposito Muamalat.

Penelitian ini bersifat kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan

membagikan kuesioner kepada 100 responden dan data sekunder dengan studi

pustaka. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.

Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa terdapat pengaruh simultan pada variabel bagi hasil, lokasi

dan citra merek terhadap proses keputusan nasabah. Hasil penelitian ini juga

menunjukan bahwa secara parsial, bagi hasil, lokasi dan citra merek berpengaruh

signifikan terhadap proses keputusan nasabah. Adapun hasil koefisien determinasi

menunjukan bahwa proses keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh variabel bagi

hasil, lokasi dan citra merek sebesar 55,6% sedangkan sisanya 44,4% dipengaruhi

oleh variabel lain di luar dari penelitian ini.

Kata Kunci: Bagi Hasil, Lokasi, Citra Merek, Proses Keputusan, Deposito,

Perbankan Syariah

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

menjadikan manusia sebagai kholifah dimuka bumi ini. Sholawat serta salam kita

sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing dan

mendidik umat manusia menuju jalan kebenaran.

Berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

mengenai “Analisis Pengaruh Bagi Hasil, Lokasi dan Citra Merek Terhadap

Proses Keputusan Nasabah menggunakan produk Deposito IB Muamalat (Studi

pada Bank Muamalat Wilayah Depok)”. Penulis ucapkan terima kasih kepada

Allah SWT, kepada seluruh dosen yang telah membimbing penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

Skripsi yang penulis buat merupakan salah satu persyaratan kelulusan untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali

menemui hambatan-hambatan. Akan tetapi Alhamdulillah berkat doa, semangat,

motivasi, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Oleh sebab itu, pada kesempatan

kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua Orang tua tercinta (Bpk. Saut Idris dan Ibu Marini) yang telah

memberikan motivasi, semangat dan doa restunya demi kelancaran dan

kesuksesan dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. M, Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan dan Ibu Ela

Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

x

5. Ibu Leis Susanawaty, SE,. M.Si selaku Dosen Penasihat Akademik, yang

telah memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Rahmat Gunawan, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah

memberikan banyak nasihat, ilmu, pendapat, arahan, waktu luang

membimbing dan terus memberikan motivasi kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf Akademik FEB UIN Syarif Hidayatullah yang telah

memberikan pengetahuannya kepada penulis serta bantuan dalam pemenuhan

kebutuhan akademis.

8. Luvi, Sishol, Rian dan Elok yang telah memberikan bantuan dan motivasi

agar skripsi ini cepat selesai.

9. Teman-teman CCIT FTUI 2013 dan MIPS 2014 yang telah banyak

membantu dari awal perkuliahan hingga skripsi ini selesai.

10. Perpustakaan FEB, Perpusatakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan tempat-tempat yang telah banyak memberikan

inspirasi dalam penyusunan skripsi ini.

Demi kesempurnaan tugas akhir ini penulis mengharap kritik dan saran dari

pembaca. Kritik dan saran penulis butuhkan agar tugas akhir ini menjadi lebih

baik dan digunakan sebagaimana fungsinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta,

Penulis

Hendry Ashary

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

A. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11

B. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11

C. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 14

A. Landasan Teori ........................................................................................... 14

B. Hubungan Antar Variabel .......................................................................... 41

C. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 44

D. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 49

E. Hipotesis ..................................................................................................... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 52

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 52

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 52

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 55

D. Metode Analisis Data ................................................................................. 57

xii

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 70

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 74

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 74

B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 77

C. Interpretasi dan Pembahasan .................................................................... 135

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 139

A. Kesimpulan .............................................................................................. 139

B. Saran ......................................................................................................... 140

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 143

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 148

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah DPK Bank Muamlat Indonesia ................................................... 5

Tabel 1.2 Top Brand Award .................................................................................. 10

Tabel 2.1 Berbedaan Bunga dan Bagi Hasil ......................................................... 29

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 44

Tabel 3.1 Skala Likert ........................................................................................... 56

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian............................................................ 71

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 78

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah

Deposito IB Muamalat .......................................................................................... 79

Tabel 4.3 Karakteristik Jangka Waktu Deposito IB Muamalat yang di Pilih ....... 80

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................... 81

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................ 82

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................. 83

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan .............................. 84

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Bagi Hasil, Lokasi, Citra Merek dan Proses

Keputusan .............................................................................................................. 85

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Bagi Hasil, Lokasi, Citra Merek dan

Proses Keputusan .................................................................................................. 88

Tabel 4.10 Bank Muamalat Indonesia Adil dan Transparan dalam Pembagian

Keuntungan ........................................................................................................... 89

Tabel 4.11 Penentuan Nisbah Bagi Hasil yang dilakukan Bank Muamalat

Indonesia dengan Nasabah Berdasarkan Kesepakatan ......................................... 90

Tabel 4.12 Dalam Melayani Pegawai Bank Muamalat Indonesia Tidak Membeda-

bedakan Nasabah ................................................................................................... 91

xiv

Tabel 4.13 Produk Deposito IB Muamalat Bebas dari Unsur Riba ...................... 91

Tabel 4.14 Produk Deposito IB Muamalat di Jalankan Sesuai dengan Prinsip

Muamalah .............................................................................................................. 92

Tabel 4.15 Nisbah Keuntungan yang Ditetapkan pada Produk Deposito IB

Muamalat Didasarkan dalam Bentuk Prosentase .................................................. 93

Tabel 4.16 Return (Bagi Hasil) yang Didapatkan Tergantung Kepada Kinerja

Bisnis ..................................................................................................................... 94

Tabel 4.17 Mendapatkan Jaminan atas Kontrak yang Diberikan oleh Bank

Muamalat Indonesia pada Produk Deposito IB Muamalat ................................... 95

Tabel 4.18 Nisbah yang Diberikan Bank Muamalat Indonesia Menarik .............. 96

Tabel 4.19 Bank Muamalat Indonesia Mudah Dijangkau dengan Transportasi

Umum .................................................................................................................... 97

Tabel 4.20 Bank Muamalat Indonesia Dekat dengan Lingkungan Tempat Tinggal

............................................................................................................................... 97

Tabel 4.21 Bank Muamalat Indonesia Dekat dengan Lingkungan Kerja ............. 98

Tabel 4.22 Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Banyak Kantor Cabang ........ 99

Tabel 4.23 Bank Muamalat Indonesia Dapat Dilihat dengan Jelas dari Jarak

Pandang Normal .................................................................................................. 100

Tabel 4.24 Bank Muamalat Indonesia Mudah Untuk Ditemukan ...................... 100

Tabel 4.25 Bank Muamalat Indonesia Berada Ditempat yang Ramai ................ 101

Tabel 4.26 Bank Muamalat Indonesia Berada Ditempat yang Bebas dari

Kemacetan ........................................................................................................... 102

Tabel 4.27 Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Tempat Parkir yang Luas ... 103

Tabel 4.28 Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Tempat Parkir yang Aman . 103

Tabel 4.29 Lokasi Tempat Parkir Bank Muamalat Terasa Nyaman ................... 104

Tabel 4.30 Bank Muamalat Indonesia Berada Disekitar Perkantoran ................ 105

Tabel 4.31 Bank Muamalat Indonesia Berada Disekitar Perniagaan (pasar) ...... 106

xv

Tabel 4.32 Kualitas Produk Deposito IB Muamalat Sangat Baik dan

Menguntungkan .................................................................................................. 107

Tabel 4.33 Produk Deposito IB Muamalat yang Digunakan Mempunyai Manfaat

............................................................................................................................. 107

Tabel 4.34 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki Reputasi yang Baik ......... 108

Tabel 4.35 Produk Deposito IB Muamalat Membuat Saya Percaya Diri dan

Merasa Tenang dalam Menggunakannya............................................................ 109

Tabel 4.36 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki Ciri Khas yang Berbeda

dengan Produk Deposito yang Ada di Bank Syariah Lain .................................. 110

Tabel 4.37 Penggunaan Produk Deposito IB Muamalat Sesuai dengan Keinginan

dan Kebutuhan .................................................................................................... 111

Tabel 4.38 Pengetahuan Informasi Mengenai Produk Deposito IB Muamalat

Didapat dari Sumber Pribadi (keluarga/teman/tetangga) .................................... 112

Tabel 4.39 Pengetahuan Informasi Mengenai Produk Deposito IB Muamalat

Didapat dari Iklan (web, sosial media, televisi) .................................................. 113

Tabel 4.40 Informasi Mengenai Produk Deposito IB Muamalat Didapat dari

Publik (organisasi) .............................................................................................. 114

Tabel 4.41 Produk Deposito IB Muamalat Memberikan Solusi atas Kebutuhan

Saya ..................................................................................................................... 115

Tabel 4.42 Keputusan Memilih Produk Deposito Muamalat tersebut Karena

Mempunyai Banyak Keunggulan Dibandingkan dengan Produk Deposito yang

ada di Bank Syariah lain ..................................................................................... 116

Tabel 4.43 Perasaan Puas Setelah Menggunakan Produk Deposito IB Muamalat

............................................................................................................................. 117

Tabel 4.44 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik) ........................................... 121

Tabel 4.45 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 122

Tabel 4.46 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 125

Tabel 4.47 Hasil Uji Parsial (t) ............................................................................ 129

xvi

Tabel 4.48 Hasil Uji Simultan (F) ....................................................................... 133

Tabel 4.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................... 134

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Syariah ............................... 3

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 49

Gambar 4.2 Gambar 4.1 Logo PT Bank Muamalat Indonesia .............................. 76

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik) ........................................... 119

Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 124

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................................................ 148

Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden............................................................... 154

Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data .................................................................... 166

Lampiran 4 Statistik Deskriptif ........................................................................... 172

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 183

Lampiran 6 Analisis Regresi Linier Berganda .................................................... 185

Lampiran 7 Uji Hipotesis .................................................................................... 186

Lampiran 8 Koefisien Determinasi R2 ................................................................ 186

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang

mempunyai peran penting dalam perekonomian pada suatu negara.

Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan cukup baik. Oleh

karena itu, kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula dijadikan

ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu negara,

maka semakin besar peran perbankan dalam mengendalikan negara

tersebut (Hasan, 2014:1).

Saat ini banyak sekali bermunculan bank-bank. Baik milik

pemerintah maupun swasta, konvensional maupun syariah. bank

merupakan salah satu lembaga yang paling dibutuhkan untuk saat ini

bahkan sampai kedepannya. Hal yang paling mendasar yang menjadi

pembeda antara bank konvensional dengan bank syariah adalah tentang

penerapan bunga (Hasan, 2014:2).

Salah satu industri perbankan yang menjadi perhatian saat ini yaitu

perkembangan perbankan syariah. Walaupun, perkembangannya agak

terlambat bila dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya,

perbankan syariah di Indonesia dapat terus berkembang (Karim, 2014:25).

Saat ini keberadaan bank syariah sudah mulai berkembang dengan

cukup baik, walaupun masih kalah jauh jika dibandingkan dengan bank

2

konvensional. Hal ini dikarenakan kemunculan bank konvensional jauh

lebih dulu dibandingakan dengan bank syariah, namun bank syariah tidak

gentar untuk terus mensosialisasikan produk-produk dan layanannya

kepada calon nasabahnya. Tujuan bank syariah adalah memacu

perkembangan ekonomi Islam dan kemajuan sosial dari negara-negara

maupun anggota dan masyarakat muslim, baik secara individual maupun

secara kolektif. Tujuan utama didirikan bank syariah atau bank Islam ini

adalah untuk menghindari bunga yang dilaksanakan oleh bank-bank

konvensional (Sadi IS, 2015:13).

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bulan februari

2017 pertumbuhan dan perkemabangan perbankan syariah mengalami

kemajuan yang sangat pesat. Terdapat 13 Bank Umum Syariah (BUS), 21

Unit Usaha Syariah (UUS), dan 164 BPRS, dengan jumlah kantor layanan

sebanyak 2.491 unit.

Pertumbuhan perbankan syariah ditandai dengan peningkatan aset

dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang menjadi sangat positif bagi bank

syariah untuk meningkatkan kualitas dalam melayani kebutuhan nasabah.

Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari OJK juga, mencatat bahwa

pertumbuhan DPK dalam 3 tahun terakhir mengalami perkembangan

sebagai berikut.

3

Gambar 1.1

Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Syariah

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2017

Berdasarkan data grafik 1.1 dapat dinyatakan bahwa bank syariah

mengalami perkembangan dalam sisi DPK. Pada tahun 2014 total DPK

bank syariah sebesar 217.858 miliar, kemudian pada tahun 2015 naik

menjadi 231.175 miliar dan hal tersebut juga terjadi kenaikan pada tahun

2016 yaitu sebesar 279.335 miliar. Namun, perkembangan tersebut masih

belum terlihat secara signifikan.

Dikutip dari okezone finance oleh Giri Hartomo, bahwa sektor

perbankan syariah di Indonesia masih belum bisa meningkatkan pangsa

pasarnya, dimana hingga saat ini, pangsa pasar perbankan syariah masih

diangka 5% dari total aset bank nasional. Namun demikian menurut ketua

Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso yang

4

mengatakan bahwa pangsa pasar syariah Indonesia sangatlah besar,

diprediksi pangsa pasar syariah Indonesia bisa mencapai 20% pada tahun-

tahun mendatang.

Hal ini tentunya menjadikan bank syariah harus terus melakukan

inovasi strategi agar market share bank syariah terus tumbuh dan

berkembang. Salah satu bank syariah yang diharapkan terus berkembang

adalah Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat adalah bank syariah

pertama yang berdiri di Indonesia tepatnya pada tanggal 1 November 1991

sekaligus menjadi pelopor dari perbankan syariah yang ada saat ini.

(www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, 2017).

Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H,

Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan produk-

produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful),

Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan

multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya

menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk bank yang lain yaitu

Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan

pertama di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan

pada tahun 2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor

Indonesia (MURI) sebagai kartu debit syariah dengan teknologi chip

pertama di Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking,

mobile banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk

tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak

5

sejarah penting di industri perbankan syariah.

(www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, 2017).

Namun walaupun industri perbankan syariah mengalami

peningkatan dalam jumlah DPK, tetapi yang menjadi perhatian saat ini

adalah jumlah DPK Bank Muamalat mengalami penurunan dalam 3 tahun

terakhir. Berikut data penurunan jumlah DPK bank Muamalat Indonesia

dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1

Jumlah DPK Bank Muamalat Indonesia (dalam miliar)

Produk Tahun

2014 2015 2016

Giro 5,051 4,872 3,900

Tabungan 14,768 12,454 11,939

Deposito 31,070 27,751 26,081

Dana Pihak Ketiga 51,206 45,078 41,920

Sumber: Annual Report BMI 2016

Berdasarkan data pada tabel 1.1 diatas, pada tahun 2014 produk dana

giro mencapai total sebesar 5,051 miliar atau 36,54% , kemudian turun

pada tahun 2015 dengan total dana giro sebesar 4,872 miliar atau 35,24%

dan kemudian kembali turun dengan total dana giro sebesar 3,900 miliar

atau 28,21% pada tahun 2016. Hal serupa juga terjadi pada produk

tabungan yang mengalami penurunan. Pada tahun 2014 total dana

tabungan mencapai angka 14,768 miliar atau 37,71%, kemudian pada

tahun 2015 total dana tabungan turun menjadi 12,454 miliar atau 31,8%

dan kembali turun pada tahun 2016 dengan total dana tabungan sebesar

6

11,939 atau 30,48%. Dan penurunan juga terjadi pada produk deposito

pada tahun 2014 total dana pada deposito sebesar 31,070 miliar atau

36,59% kemudian pada tahun 2015 terjadi penurunan dana pada produk

deposito menjadi 27,751 miliar atau 32,68% dan pada tahun 2016 jumlah

dana deposito turun menjadi 26,081 miliar atau 30,71%. Berdasarkan data

diatas dapat dilihat adanya penurunan pada jumlah DPK. Hal tersebut

diakibatkan oleh penurunan pada sumber penerimaan DPK yaitu pada

produk giro, tabungan dan deposito. Dari data diatas juga dapat terlihat

bahwa jumlah penerimaan dana pihak ketiga yang terbanyak bersumber

dari produk deposito.

Besarnya sumber dana pihak ketiga yang diperoleh dari produk

deposito menjadi sangat menarik dan menjadi sesuatu yang sangat positif

bagi Bank Muamalat untuk terus mengembangkan dan melakukan inovasi

dalam mempertahankan dan kembali meningkat jumlah dana deposito.

Produk deposito menjadi produk yang sangat digemari, itu terlihat dari

jumlah dana deposito yang paling besar bila dibandingkan dengan produk

penghimpunan dana lainnya. Mengingat produk deposito menggunakan

sistem bagi hasil dengan akad mudharabah dimana pemilik dana akan

mendapatkan bagi hasil dari dana yang di investasikan.

Pesatnya perkembangan industri perbankan di Indonesia pun

mengakibatkan persaingan yang semakin tinggi. Bagi nasabah hal tersebut

membuat mereka lebih selektif dalam memilih bank-bank yang ada di

Indonesia saat ini. Menurut Ghafoor dan Azhar (2014:59) fenomena

7

perbankan syariah adalah salah satu dari konsep yang paling berkembang

dan paling pesat di ekonomi global.

Bank syariah harus mampu meyakinkan kepada nasabah bahwa bank

syariah mampu bersaing dan tidak kalah dengan bank-bank konvensional

saat ini. Hal yang paling mendasar yang menjadi pembeda antara bank

konvensional dengan bank syariah yaitu penerapan bunga pada bank

konvensional dan penerapan bagi hasil pada bank syariah. dengan adanya

konsep bagi hasil ini diharapkan memberikan keadilan bagi pihak-pihak

yang bertransaksi, sehingga transaksi yang dilakukan sesuai dengan aturan

atau syariat Islam (Kasmir, 2008:5).

Menurut Karim (2014:209) Kejelasan kesepakatan seperti penentuan

bagi hasil serta jaminan dalam pembukaan rekening menentukan nasabah

menggunakan atau tidak menggunakan produk mudharabah. Selain itu,

semakin tinggi nisbah bagi hasil yang ditawarkan menarik bagi nasabah

untuk memutuskan menggunakan produk mudharabah. Penelitian yang

dilakukan oleh Doraisamy, dkk (2011) pada bank Islam yang ada di

Sungai Petani Malaysia menunjukan bahwa tingkat bagi hasil

mempengaruhi pilihan produk di bank yang ada di wilayah Sungai Petani.

Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Kontot, dkk (2015)

menunjukan bahwa tingkat bagi hasil berpengaruh positif dan

mempengaruhi preferensi nasabah terhadap produk deposito di bank

syariah yang ada di Sarawak, Kuching, Malaysia.

8

Tentunya selain itu juga bank syariah harus juga memperhatikan

pemasaran secara efektif kepada nasabahnya agar memunculkan suatu

dampak kepercayaan mengenai perusahaan tersebut. Oleh karena itu,

persaingan bank-bank syariah tidak hanya berfokus pada bagaimana

memperoleh laba yang besar dari nasabah tetapi, juga berfokus pada

bagaimana bank syariah memberikan kebutuhan yang diinginkan oleh

nasabah.

Penentuan lokasi juga sangat penting untuk dilakukan karena

semakin mudah akses terhadap bank syariah maka akan semakin banyak

masyarakat yang berkeinginan dan mau menggunakan jasa bank dalam

kebutuhannya. Menurut Kasmir (2008:5) pertimbangan penentuan lokasi

biasanya mengarahkan dekat dengan masyarakat atau pasar atau pusat

industri selain itu juga bank yang terletak dalam lokasi yang strategis

sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank (Kasmir,

2008:145).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari dan

Beik (2014) yang menyatakan bahwa lokasi berpengaruh nyata, jika lokasi

bank syariah semakin dekat, dengan kantor cabang dan ATM yang mudah

dan banyak ditemukan, maka semakin besar peluang nasabah yang

berminat terhadap bank syariah lebih tinggi 1.450 kali. Sejalan dengan

temuan Hapsari dan Beik (2014), temuan Ramadan (2013)

mengungkapkan bahwa lokasi yang dekat dengan rumah atau kantor akan

mempengaruhi keputusan dalam pemilihan bank di Jordania.

9

Selain faktor lokasi, strategi lain yang perlu di perhatikan yaitu

mengenai citra merek. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Oladepo

dan Abimbola (2015) yang dilakukan di Lagos State, Nigeria.

Menyatakan bahwa citra merek memberikan pengaruh besar terhadap

keputusan pembelian pada suatu produk. Sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Oladepo dan Abimbola (2015), penelitian yang dilakukan

oleh Foster (2016) juga menujukan bahwa citra merek berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian produk. Hal tersebut menunjukkan bahwa

citra merek dalam suatu perusahaan merupakan hal penting yang perlu

diperhatikan untuk membentuk suatu identitas perusahaan pada produk

yang dimiliki. Dikutip dari Top Brand Award dari 3 tahun terakhir bank

muamalat mengalami penurunan dan hanya berada pada posisi ke 4.

Berikut tabel Top Brand Award.

10

Tabel 1.2

Top Brand Award

2014 2015 2016

Merek TBI TOP Merek TBI TOP Merek TBI TOP

Bank

Syariah

Mandiri

(BSM)

32,9% TOP BRI Syariah 28.5

% TOP

Bank

Syariah

Mandiri

(BSM)

31.5

% TOP

BRI

Syariah 21,6% TOP

Bank

Syariah

Mandiri

(BSM)

27.4

% TOP BRI Syariah

26.4

% TOP

Bank

Muamalat

15,8

% TOP BNI Syariah

13.5

% TOP

BNI

Syariah

15.9

% TOP

BNI

Syariah 13,9%

Bank

Muamalat

10.8

%

Bank

Muamalat

10.1

%

Bank Jabar

Syariah 3,2%

BCA

Syariah

9.5

%

BCA

Syariah 3.6%

Sumber: www.topbrand-award.com, 2017.

Dari tabel 1.3 diatas dapat dilihat bahwa posisi bank muamalat dari

tahun 2014 ke 2015 mengalami penurunan top brand index (TBI) sebesar

5% sehingga menggeser posisi Bank Muamalat dari posisi ke-3 menjadi

posisi ke-4 pada tahun 2015. Kemudian, pada tahun 2015 ke 2016 top

brand index Bank Muamalat kembali turun sebesar 0,7% yaitu sebesar

10,8% pada tahun 2015 dan 10,1% pada tahun 2016 dan tetap berada pada

posisi keempat di bawah Bank BNI Syariah.

11

Berdasarkan fenomena di atas diduga bagi hasil, lokasi dan citra

merek berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka

penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul: “ANALISIS

PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA MEREK

TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN

PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT (STUDI PADA BANK

MUAMALAT WILAYAH DEPOK)”.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di

atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apakah bagi hasil, lokasi dan citra merek berpengaruh secara parsial

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB

Muamalat ?

2. Apakah bagi hasil, lokasi dan citra merek berpengaruh secara simultan

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB

Muamalat ?

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah :

1. Menganalisis pengaruh bagi hasil, lokasi dan citra merek secara parsial

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB

Muamalat

12

2. Menganalisis pengaruh bagi hasil, lokasi dan citra merek secara

simultan terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk

deposito IB Muamalat

C. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka dapat diharapkan dari

hasil penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaanya antara lain

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Akademis, penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi

keilmuan diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik

dalam bidang manajemen pemasaran perbankan syariah.

b. Bagi peneliti, penelitian ini untuk menabah pengetahuan bagi

pembaca ataupun sebagai sumber bagi pihak-pihak yang ingin

melakukan penelitian khususnya pada kajian yang sama yang

berkenaan dengan masalah variabel yang penulis bahas dalam

penelitian.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi bank syariah, penelitian ini dapat menghasilkan masukan

yang bermanfaat dan juga dapat sebagai bahan evaluasi mengenai

kekurangan ataupun kelebihan untuk menentukan keputusan

nasabah dalam memilih pada bank syariah.

13

b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

informasi dan bahan pertimbangan dalam memilih bank-bank

syariah yang ada di Indonesia.

c. Bagi peneliti selanjutnya, dengan adanya penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian selanjutnya

sehingga, penelitian selanjutnya dapat dikembangkan jauh lebih

baik lagi dari penulis.

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perbankan Syariah

a. Pengertian Perbankan Syariah

Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan

yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkan kembali dana tersebut kemasyarakat serta

memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga

keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan

dimana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya

menyalurkan dana atau kedua-duanya (Kasmir, 2012:3).

Kemudian menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998

yang dimaksudkan dengan bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-

bentuk lainnya dalam rangka mningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya

berkaitan dengan uang. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu

dikaitkan dengan masalah uang yang merupakan alat pelancar

terjadinya perdagangan yang utama. Kegiatan dan usaha bank akan

selalu dikaitkan dengan komoditas, antara lain (Muhamad, 2015:3):

15

1) Memindahkan uang;

2) Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening

koran;

3) Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga

lainnya;

4) Membeli dan menjual surat-surat berharga;

5) Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas dagang; dan

6) Memberi jaminan bank.

Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga,

Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam. Dengan kata

lain, bank Islam lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap

persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan

demikian, kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri

dari persoalan riba telah mendapat jawaban dengan lahirnya bank

Islam. Bank Islam lahir di Indonesia, yang gencarnya, pada sekitar

tahun 90-an atau tepatnya setelah ada Undang-Undang No. 7 Tahun

1992, yang direvisi dengan Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun

1998, dalam bentuk sebuah bank yang beroperasinya dengan sistem

bagi hasil atau bank syariah. Keberadaan bank syariah semakin mapan

setelah diundangkannya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. (Muhamad, 2015:3)

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, yang dimaksud dengan Perbankan Syariah adalah

16

segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit

Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara

dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah, yaitu berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits,

yang bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan

kesejahteraan rakyat.

b. Fungsi Operasional Perbankan Syariah

Dalam menjalankan operasinya bank syariah memiliki empat

fungsi sebagai berikut (Ascarya: 2015:112):

1) Sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi dana-dana

yang dipercayakan oleh pemegang rekening investasi atau deposan

atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kebijakan

2) Sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki pemilik dana

atau shahibul maal sesuai dengan arahan investasi yang

dikehendaki oleh pemilik dana

3) Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya

sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, dan

4) Sebagai pengelola fungsi sosial.

17

c. Produk dan Jasa Perbankan Syariah

Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah

dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu (Karim, 2015:97-112):

1) Produk penghimpunan dana (Funding);

2) Produk penyaluran dana (Financing); dan

3) Produk jasa (service).

1) Produk penghimpunan dana

Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro,

tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan

dalam penghimpunan dana masayarakat adalah prinsip wadi’ah dan

mudharabah.

(a) Prinsip Wadi’ah

Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad

dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Wadiah

dhamanah berbeda dengan wadiah amanah. Dalam wadiah

amanah, pada prinsipnya harta dititipkan tidak boleh

dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sementara itu, dalam wadiah

dhamananah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab

atas keutuhan harta titipan sehingga bank boleh memanfaatkan

harta titipan tersebut.

(b) Prinsip Mudharabah

Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan

atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal)

18

dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut

digunakan bank untuk melakukan murabahah atau ijarah.

Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan

dan deposito berjangka. Berdasarkan kewenangan yang

diberikan oleh pihak penyimpan dana, prinsip mudharabah

terbagi menjadi dua jenis yaitu mudharabah mutlaqah (tidak

ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang

dihimpun) dan mudharabah muqayyadah (terdapat batasan

atau syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh pemilik dana

terhadap bank yang harus dipatuhi).

(c) Akad pelengkap

Seperti yang terjadi juga pada penyaluran dana, maka

dalam pelaksanaan penghimpunan dana, biasanya diperlukan

juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini juga tidak ditunjukan

untuk mencari keuntungan, namun ditunjukan untuk

mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Salah satu akad

pelengkap yang dapat di pakai untuk penghimpunan dana

adalah akad wakalah. Wakalah dalam aplikasi perbankan

terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk

mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti

inkaso dan transfer uang.

19

2) Penyaluran Dana

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar

produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang

dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:

(a) Pembiayaan dengan prinsip jual beli

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan

adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer

of property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan

menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual

beli menggunakan akad transaki pembiayaan murabahah,

pembiayaan salam dan pembiayaan istishna.

(b) Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah)

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat.

Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual

beli, tapi perbedaanya terletak pada objek transaksinya adalah

jasa. Pada akhir masa sewa bank dapat saja menjual barang

yang disewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam

perbankan syariah dikenal ijarah muntahiyah bittamlik (sewa

yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan).

(c) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip

bagi hasil yaitu pembiayaan musyarakah dan pembiayaan

mudharabah. Transaksi musyarakah dilandasi adanya

20

keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan

nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama. Semua

betuk yang melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka

bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik

yang berwujud maupun tidak berwujud.

Sedangkan pembiayaan dengan prinsip mudharabah

yaitu bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana

pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah

modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjajian

pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama

dalam paduan kontribusi 100% modal kas dari shahibul maal

dan keahlian dari mudharib

(d) Pembiayaan dengan akad pelengkap.

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya

diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak

ditunjukan untuk mencari keuntungan, tapi ditunjukan untuk

mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak

ditunjukan untuk mencari keuntungan, dalam akad pelengkap

ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk akad ini. besarnya pengganti biaya ini

sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul. Akad

pelengkap ini antara lain, hiwalah (alih utang-piutang), rahn

21

(gadai), qardh, wakalah (perwakilan) dan kafalah (garansi

bank).

3) Produk Jasa (Service)

Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries

(penghubung) antara pihak yang membutuhkan dana (deficit unit),

bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa

perbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa

sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa,

sharf (jual beli valuta asing) dan ijarah (sewa).

2. Bagi Hasil (Profit Sharing)

a. Pengertian Bagi Hasil (Profit Sharing)

Sistem bagi hasil merupakan suatu sistem yang meliputi tata

cara pembagian hasil usaha antara penyedian dana dengan

pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank

dengan penyimpan dana, maupun antara bank dengan nasabah

penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah

mudharabah dan musyarakah. Lebih jauh prinsip mudharabah

dapat dipergunakan sebagai dasar baik untuk produk pendanaan

(tabungan dan deposito) maupun pembiayaan, sedangkan

musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan (Muhamad, 2015:27).

Keharaman bunga dalam syariah membawa konsekuensi

adanya penghapusan bunga secara mutlak. Teori bagi hasil

dibangun sebagai tawaran baru di luar sistem bunga yang

22

cenderung tidak mencerminkan keadilan (injustice/dzalim) karena

memberikan diskriminasi terhadap pembagian resiko maupun

untung bagi para pelaku ekonomi. (Yahya dan Agunggunanto,

2011:67).

b. Konsep Sistem Bagi hasil

Sebagai alternatif sistem bunga dalam ekonomi konvensional,

ekonomi Islam menawarkan sistem bagi hasil (profit and loss

sharing) ketika pemilik modal (surplus spending unit) bekerja sama

dengan pengusaha (deficit spending unit) untuk melakukan

kegiatan usaha. Apabila kegiatan usaha menghasilkan, keuntungan

dibagi berdua, dan apabila kegiatan usaha menderita kerugian,

kerugian ditanggung bersama. Sistem bagi hasil menjamin adanya

keadilan dan tidak ada pihak yang tereksploitasi (dizhalimi). Sistem

bagi hasil dapat berbentuk musyarakah atau mudharabah dengan

berbagai variasinya. (Ascarya, 2015:26).

Akad berpola bagi hasil pada prinsipnya merupakan suatu

transaksi yang mengupayakan suatu nilai tambah (added value)

dari suatu kerja sama antara pihak dalam memproduksi barang dan

jasa. (Ascarya, 2015:214).

Menurut Alsadek dan Andrew (2007:3) Principles of Islamic

Finance dibangun atas dasar larangan riba, larangan gharar,

tuntunan bisnis halal, resiko bisnis ditanggung bersama, dan

transaksi ekonomi berlandaskan pada pertimbangan memenuhi rasa

23

keadilan. Bagi hasil atau profit-loss sharing berarti keuntungan dan

atau kerugian yang mungkin timbul dari kegiatan ekonomi atau

bisnis ditanggung bersama-sama.

Dalam sistem bagi hasil harga modal ditentukan secara

bersama dengan peran kewirausahaan. Price of capiatal dan

enterpreneurship merupakan kesatuan integratif yang secara

bersama-sama harus diperhitungkan dalam menentukan harga

faktor produksi. Dalam pandangan syariah uang dapat

dikembangkan hanya dengan suatu produktifitas nyata tidak ada

tambahan atas pokok uang yang tidak menghasilkan produktifitas

(Yahya dan Agunggunanto, 2011:67).

c. Prinsip Bagi Hasil Bank Syariah

Ketentuan prinsip bagi hasil menurut Pasal 1 butir 13 UU No

10 tahun 1998 terdiri atas:

1) Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu

akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.

2) Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan jumlah

keuntungan yang diperoleh.

3) Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan.

4) Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil.

5) Bagi hasil tergantung kepada keuntungan proyek yang

dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapatkan

24

keuntungan maka kerugian akan ditanggung bersama oleh

kedua belah pihak.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mutasowifin

(2003:30) Dalam menjalankan aktifitasnya, Bank Syariah

menganut prinsip-prinsip sebagai berikut :

1) Prinsip Keadilan

Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas

dasar bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan

yang disepakati bersama antara bank dengan nasabah.

2) Prinsip Kesederajatan

Bank Syariah menempatkan nasabah penyimpan

dana, nasabah pengguna dana, maupun bank pada

kedudukan yang sama dan sederajat. Hal ini tercermin

dalam hak, kewajiban, risiko, dan keuntungan yang

berimbang antara nasabah penyimpan dana, nasabah

pengguna dana, maupun bank.

3) Prinsip Ketentraman

Produk-produk Bank Syariah telah sesuai dengan

prinsip dan kaidah Muamalah Islam, antara lain tidak

adanya unsur riba serta penerapan zakat harta. Dengan

demikian, nasabah akan merasakan ketentraman lahir

maupun batin.

25

Selain itu menurut Karim (2015:206-209) hal-hal yang

berkaitan dengan bagi hasil antara lain:

1) Prosentase

Nisbah keuntungan harus didasarkan dalam bentuk

prosentase antara kedua belah pihak, bukan dinyatakan

dalam nilai nominal rupiah tertentu. Nisbah keuntungan

itu misalnya 50:50%, 70:30%, 60:40% atau 55:45%. Jadi

nisbah keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan,

bukan berdasarkan porsi setoran modal.

2) Bagi Untung dan Bagi Rugi

Dalam kontrak ini, return dan timing cash flow kita

tergatung kepada kinerja riil-nya. Bila laba bisnisnya

besar, kedua belah pihak mendapat bagian yang besar

pula. Bila laba bisnisnya kecil, mereka mendapat bagian

yang kecil juga. Filosofi ini hanya dapat berjalan jika

nisbah laba di tentukan dalm bentuk prosentase, bukan

dalam bentuk nominal rupiah tertentu.

3) Jaminan

Ketentuan pembagian kerugian, bila kerugian yang

terjadi hanya murni diakibatkan oleh risiko bisnis

(business risk), bukan karena risiko karakter buruk

mudharib. Bila kerugian terjadi karena karakter buruk,

misalnya karena mudharib lalai dan atau melanggar

26

persyaratan-persyaratan kontrak pembiayaan, maka

shaibul maal tidak perlu menanggung kerugian seperti

itu. Sedangkan untuk character risk, mudharib pada

hakikatnya menjadi wakil dari shahibul maal dalam

mengelola dana dengan seizin shahibul maal, sehingga

wajib baginya berlaku amanah. Jika mudharib

melakukan keteledoran, kelalaian, kecerobohan dalam

merawat dan menjaga dana, yaitu melakukan

pelanggaran, kesalahan, dan kelewatan dalam

perilakunya yang tidak termasuk dalam bisnis

pembiayaan yang disepakati, atau ia keluar dari

ketentuan yang disepakati, mudharib tersebut harus

menanggung kerugian pembiayaan sebesar bagian

kelalaiannya sebagai sanksi dan tanggung jawabnya. Ia

telah menimbulkan kerugian karena kelalaian dan

perilaku zalim karena ia telah memperlakukan harta

orang lain yang dipercayakan kepadanya di luar

ketentuan yang disepakati.

Mudharib tidak pula berhak untuk menentukan

sendiri mengambil bagian dari keuntungan tanpa

kehadiran atau sepengetahuan shahibul maal sehingga

shahibul maal dirugikan. Jelas hal ini konteksnya adalah

character risk. Pihak mudharib yang lalai atau

27

menyalahi kontrak ini, maka shahibal-maal dibolehkan

meminta jaminan tertentu kepada mudharib. Jaminan ini

akan disita oleh shahib maal jika ternyata timbul

kerugian karena mudharib melakukan kesalahan, yakni

lalai dan ingkar janji.

4) Menentukan Besarnya Nisbah Keuntungan

Besarnya nisbah ditentukan berdasarkan

kesepakatan masing-masing pihak yang berkontrak. Jadi,

angka besaran nisbah ini muncul sebagai hasil tawar –

menawar antara shahibul maal dengan mudharib.

Dengan demikian, angka nisbah ini bervariasi, bisa

50:50, 60:40, 70:30,80:20, bahkan 99:1. Namun para ahli

fiqih sepakat bahwa nisbah 100:0 tidak diperbolehkan.

Dalam praktiknya di perbankan modern, tawar menawar

nisbah hanya terjadi pada deposan dengan jumlah besar

karena memiliki daya tawar yang relatif tinggi (special

nisbah). Sedangkan untuk deposan kecil tawar menawar

tidak terjadi. Bank syariah hanya mencantumkan nisbah

yang ditawarkan, setelah itu deposan boleh setuju atau

tidak. Bila tidak setuju, nasabah dipersilakan mencari

bank syariah lain yang menawarkan nisbah yang lebih

menarik.

28

d. Perbedaan Sistem Bagi Hasil dengan Sistem Bunga

Sistem bagi hasil menjamin adanya keadilan dan tidak ada

pihak yang tereksploitasi (dizhalimi). Sistem bagi hasil dapat

berbentuk musyarakah atau mudharabah dengan berbagai

variasinya. Sedangkan dalam perekonomian konvensional, sistem

riba, fiat money, comodity money, fractional reserve system dalam

perbankan, dan pembolehan spekulasi menyebabkan penciptaan

uang (kartal dan giral) dan risiko. Akibatnya, uang atau investasi

yang seharusnya tersalur ke sektor rill untuk tujuan produktif

sebagian besar lari ke sektor moneter dan menghambat

pertumbuhan bahkan menyusutkan sektor rill. Penciptaan uang

tanpa adanya nilai tambah akan menimbulkan inflasi. Pada

akhirnya, pertumbuhan ekonomi yang menjadi tujuan akan

terhambat. Berikut tabel perbedaan antara bagi hasil dan bunga

(Ascarya, 2015:26-27).

29

Tabel 2.1

Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

Bunga Bagi Hasil

1. Penentuan bunga dibuat pada

waktu penentuan akad dengan

asumsi usaha akan selalu

menghasilkan keuntungan.

2. Besarnya persentase didasarkan

pada jumlah dana/modal yang

dipinjamkan.

3. Bunga dapat

mengambang/variabel, dan

besarnya naik turun sesuai

dengan naik turunya bunga

patokan atau kondisi ekonomi.

4. Pembayaran bunga tetap seperti

yang di janjikan tanpa

pertimbangan apakah usaha

yang dijalankan peminjam

untung atau rugi.

5. Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun

keuntungan naik erlipat ganda.

6. Eksistensi bunga diragukan

(kalau tidak dikecam) oleh

semua agama

1. Penentuan besarnya rasio/nisbah

bagi hasil disepakati pada waktu

akad dengan berpedoman pada

kemungkinan untung rugi.

2. Besarnya rasio bagi hasil

didasarkan pada didasarkan

pada jumlah keuntungan yang

diperoleh.

3. Rasio bagi hasil tetap tidak

berubah selamaakad masih

berlaku, kecuali diubah atas

kesepakatan bersama.

4. Bagi hasil bergantung pada

keuntungan usaha yang

dijalankan. Bila usaha merugi,

kerugiuan akan titanggung

bersama.

5. Jumlah pembagian laba

meningkat sesuai dengan

peningkatan keuntungan.

6. Tidak ada yang meragukan

keabsahan bagi hasil.

Sumber: Ascarya (2015) Akad dan Produk Bank Syariah

3. Lokasi

a. Pengertian Lokasi

Lokasi dalam pemasaran bank adalah jejaring (net-working)

di mana produk dan jasa bank disediakan dan dapat dimanfaatkan

oleh nasabah. Oleh karena itu jejaring pemasaran bank tidak hanya

berupa kantor bank sendiri di mana disediakan produk dan jasa

bank sendiri saja tetapi termasuk juga kantor bank lain bahkan

30

mesin ATM bank lain di mana produk dan jasa bank dapat

dimanfaatkan (Wahjono, 2013:126).

Penentuan lokasi bank merupakan kebijakan yang harus

diambil dengan hati-hati. Kantor bank harus dibangun di tempat

yang strategis, yang dekat dengan nasabah berada, mudah

mencapainya (aksesibilitas), dekat dengan penyedia tenaga kerja,

dan dekat dengan BI (Wahjono, 2013:126). Lebih lanjut menurut

Tjiptono (2014:158) lokasi sebagai fasilitas jasa merupakan faktor

krusial yang berpengaruh terhadap kesuksesan suatu jasa karena

lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial penyedia jasa. Secara

garis besar, ada dua kemungkinan pertimbangan dalam hal lokasi

fasilitas jasa. Pertama, pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa,

misalnya pasien datang ke tempat praktik dokter, puskesmas, atau

rumah sakit. Kemungkinan kedua adalah penyedia jasa yang

mendatangi pelanggan, misalnya mobil pemadam kebakaran

mendatangi lokasi kebakaran untuk menangani dan memadamkan

api. Selain itu, dimunginkan pula penyedia jasa mengkombinasikan

keduanya. Sebagai contoh, dokter yang selain berpraktik di lokasi

khusus, namun bersedia pula mendatangi pasien di rumah mereka

pada jam-jam tertentu, misalnya sewaktu istirahat makan siang atau

setelah jam praktik.

31

b. Tujuan Penentuan Lokasi Bank

Penentuan lokasi pada hakikatnya adalah untuk mendekatkan

diri dengan nasabah, baik nasabah sumber dana maupun nasabah

kredit, namun selain itu terdapat beberapa tujuan dalam penentuan

lokasi bank, yaitu: (Wahjono, 2013:127-128).

1) Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan

memudahkan pencapaiannya (aksesibilitas). Termasuk dalam

pengertian aksesibilitas ini adalah bukan hanya dekatnya jarak,

tetapi juga kemudahan menjangkaunya dari angkutan umum,

terletak dijalan yang mudah dijangkau dari arah mana saja,

terletak ditengah kota, dan banyak dilewati angkutan kota

sepanjang jam kerja kantor bank. Termasuk kemudahan dalam

hal parkir kendaraan.

2) Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan jejaring

teknologi.

3) Lokasi memungkinkan bank menata kantor dan tata-letak

in/out door dengan leluasa sehingga mendukung ketersediaan

parkir, ruang layanan, ruang tunggu dan sarana layanan lainnya

sehingga mampu membuat kenyamanan dan kepuasan nasabah

dalam memanfaatkan produk dan jasa bank.

4) Tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian yang

efektif tapi sekaligus efisien. Dukungan penataan udara

ruangan, kelapangan lokasi antrian, dukungan hiburan di

32

tempat antrian (audio-video) adalah hal yang perlu

diperhatikan.

5) Memudahkan tenaga kerja penggerak kantor bank dalam

mencapainya. Hal ini diharapkan dapat mempermudah

karyawan dalam melayani nasabah dengan baik tanpa diganggu

dengan keterlambatan masuk kantor dengan alasan jalanan

ramai dan padat.

c. Faktor-faktor Penentuan Lokasi

Menurut Tyas dan Setiawan (2012:286) dalam penelitiannya,

dalam mendirikan perusahaan, pemilihan lokasi sangat

dipertimbangkan. Karena pemilihan lokasi merupakan faktor

bersaing yang penting dalam usaha menarik konsumen atau

pelanggan.

Terdapat beberapa faktor yang dapat digunakan sebagai

variabel pengukuran lokasi, faktor-faktor tersebut adalah (Tjiptono,

2014:159):

1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau

sarana transportasi umum.

2) Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan

jelas dari jarak pandang normal.

3) Lalu lintas (traffic), yaitu lokasi berada di tempat yang ramai

dan bebas dari kemacetan.

33

4) Area parkir, yaitu lokasi mempunyai area parkir yang luas,

nyaman dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun

roda empat.

5) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang

ditawarkan.

Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan

keuntungan lokasi bagi perusahaan. Pengusaha akan selalu

berusaha mencari lokasi yang strategis, yang mudah dilihat dan

dijangkau oleh konsumen. Lokasi bisnis yang paling tepat untuk

bisnis jasa adalah di tempat dengan potensi pasar yang besar. (Tyas

dan Setiawan, 2012:286).

4. Citra Merek

a. Pengertian Citra

Citra adalah konsep yang mudah dimengerti, tetapi sulit

dijelaskan secara sistematis karena sifatnya abstrak. Citra terhadap

merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan

preferensi terhadap suatu merek. (Sangadji dan Sopiah, 2013:327).

Citra ini dibentuk berdasarkan impresi, berdasar pengalaman

yang dialami seseorang terhadap sesuatu, sehingga membangun

suatu sikap mental. Sikap mental ini nanti dipakai sebagai

pertimbangan untuk mengambil keputusan, karena citra dianggap

mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.

Masalah citra ini pada seseorang, mungkin saja tidak tepat, karena

34

apa yang dialaminya tidak sama dengan apa yang dialami oleh

orang lain. Disinilah perlunya organisasi harus setiap saat memberi

informasi yang diperlukan oleh publik. (Subagiyo, 2016:9).

b. Pengertian Merek

Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang

berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran,

baik organisasi bisnis maupun nirlaba, pemanufaktur maupun

penyedia jasa, dan organisasi lokal, regional, maupun global.

Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek

adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-

angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut

yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan

perdagangan barang atau jasa”. (Tjiptono, 2011:31).

Sedangkan menurut Assauri (2010:204) merek adalah nama,

istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari dua atau lebih unsur

tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan (barang

atau jasa) dari seorang penjual atau kelompok penjual dan yang

membedakannya dari produk saingan. Penentuan merek dagang

dari produk yang dipasarkan merupakan salah-satu teknik dari

kebijakan produk yang mendasari strategi pemasaran. Hal ini

karena merek dagang itu hendaklah mudah diingat, mudah dibaca,

dan mudah dibedakan. Kegiatan memperkenalkan dan

mempopulerkan merek dagang suatu produk merupakan syarat

35

untuk berhasilnya perusahaan memasarkan produk tersebut. Usaha

untuk memilih merek dagang yang tepat, sangat erat hubungannya

dengan strategi promosi penjualan dan pengemasan (packaging).

Ternyata terminologi merek itu berbeda-beda bagi para

akademisi dan juga profesional pemasaran dan periklanan.

Meskipun label tidak sepenting ciri khas itu sendiri, merek

membantu dalam hal pengalaman (Limakrisna dan Susilo,

2012:48).

c. Manfaat Merek

Merek memberi banyak manfaat bagi konsumen diantaranya

membantu konsumen dalam mengidentifikasi manfaat yang

ditawarkan dan kualitas produk. Konsumen lebih mempercayai

produk dengan merek tertentu dari pada produk tanpa merek

meskipun manfaat yang ditawarkan serupa (Ferrinadewi,

2008:139).

Merek (brand) memberikan manfaat sebagai berikut

(Sangadji dan Sopiah, 2013:324):

1) Bagi pembeli, merek bermanfaat untuk menceritakan mutu

dan membantu memberi perhatian terhadap produk-produk

baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka.

2) Bagi masyarakat, merek memberikan manfaat dalam tiga hal,

yaitu:

36

a) Memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih

konsisten.

b) Meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat

menyediakan informasi tentang produk dan tempat untuk

membelinya.

c) Meningkatkan inovasi-inovasi baru karena produsen

terdorong untuk menciptakan keunikan-keunikan baru

guna mencegah peniruan dari pesaing.

3) Bagi penjual, merek memberikan manfaat, yaitu:

a) Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelurusi

masalah-masalah yang timbul.

b) Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan

atau ciri khas produk.

c) Memungkinkan menarik sekelompok pembeli yang setia

dan menguntungkan.

d) Membantu penjual melakukan segmentasi pasar.

d. Pengertian Citra Merek

Citra merek adalah keinginan konsumen berfikir, merasa dan

berbuat terhadap merek (Limakrisna dan Susilo, 2012:48). Citra

merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak

konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi

tersebut dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu

yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita

37

berpikir mengenai orang lain. Citra merek dapat bersifat positif

atau negatif, tergantung pada persepsi seseorang terhadap sebuah

merek (Sangadji dan Sopiah, 2013:327).

Citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan

refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.

Dapat juga dikatakan bahwa citra merek merupakan konsep yang

diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi

pribadinya (Ferrinadewi, 2008:165).

e. Pengukuran Citra Merek

Menurut Keller (2008:380) Citra merek dapat diukur dengan

3 dimensi:

1) Strength (Kekuatan Asosiasi Merek)

Kekuatan asosiasi merek ditunjukkan dengan reputasi baik

yang dimiliki produk tersebut di mata konsumen, produk

tersebut dirasa memiliki manfaat ekspresi diri dan menambah

rasa percaya diri konsumen.

2) Favorability

berkaitan dengan respon konsumen terhadap atribut, manfaat,

serta keyakinan konsumen bahwa suatu merek produk

memenuhi kebutuhan dan keingginan mereka, dan persepsi

konsumen terhadap produk yang menganggap bahwa produk

yang dikonsumsi itu baik dan bermanfaat bagi konsumen.

38

3) Uniqueness (Keunikan asosiasi merek)

Jika sebuah produk mempunyai ciri khas yang

membedakannya dari produk lain, produk tersebut akan

diingat oleh konsumen. Ingatan konsumen itu akan semakin

kuat jika konsumen sudah merasakan manfaat dari sebuah

produk dan merasa bahwa merek lain tidak akan bisa

memuaskan keinginannya tersebut.

5. Proses Keputusan

a. Pengertian Keputusan

Peroses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan

beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan

diantar dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan

selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang

berbeda. Pada intinya, pengambilan keputusan konsumen adalah

proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan

untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih

salah satu diantaranya (Setiadi, 2015:341).

Sedangkan menurut Sangadji dan Sopiah (2013:121)

menyimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah semua

perilaku yang sengaja dilandaskan pada keinginan yang dihasilkan

ketika konsumen secara sadar memilih salah satu diantara tindakan

alternatif yang ada. Sedangkan keputusan pembelian merupakan

tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian sampai

39

konsumen benar-benar membeli produk. Biasanya keputusan

pembelian konsumen (Purchase decision) adalah pembelian merek

yang paling disukai. Namun demikian, ada dua faktor yang bisa

muncul diatara niat untuk membeli dan keputusan pembelian yang

mungkin mengubah niat tersebut. faktor pertama adalah sikap

orang lain dan faktor kedua adalah situasi yang tidak diharapkan.

Jadi, pilihan dan niat untuk membeli tidak selalu menghasilkan

pilihan pembelian yang aktual (Sangadji dan Sopiah, 2013:37).

b. Tahap dalam Proses Keputusan

Menurut Kotler dan Keller (2017:235) Dalam melakukan

pembelian dari sebelum membeli sampai setelah melakukan

pembelian, proses pembelian konsumen melewati tahap-tahap

membeli, yang dikonseptualisasikan dalam model lima tahap

proses pengambilan keputusan membeli. Model tersebut yaitu

sebagai berikut :

1) Pengenalan masalah

Masalah timbul dari dalam diri konsumen yang berupa

kebutuhan, yang digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri

pembeli atau dari luar.

2) Pencarian informasi

Setelah timbul suatu masalah berupa kebutuhan yang

digerakkan oleh rangsangan dari luar, dan didorong untuk

memenuhi kebutuhan tersebut, konsumen akan mencari

40

informasi tentang obyek yang bisa memuaskan keinginannya.

Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat

kelompok, yaitu:

a) Sumber pribadi, keluarga, teman, tetangga, kenalan;

b) Sumber komersial, iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,

pajangan di toko;

c) Sumber publik, media massa, organisasi penentu

peringkat konsumen; dan

d) Sumber pengalaman, penanganan, pengkajian, dan

pemakaian produk.

3) Penilaian alternatif

Dari informasi yang diperoleh konsumen, digunakan untuk

memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-

alternatif yang dihadapi serta daya tarik masing-masing

alternatif.

4) Keputusan membeli

Tahap evaluasi berakibat bahwa konsumen membentuk

preferensi diantara alternatif-alternatif merek barang yang

disukainya.

5) Perilaku setelah pembelian

Setelah melakukan pembelian konsumen akan merasakan

kepuasan atau mungkin ketidakpuasan.

41

B. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Bagi Hasil terhadap Proses Keputusan Nasabah

Menurut Daulay (2010:5) dalam penelitiannya, konsumen di

dalam membeli produk terutama jasa, juga dipengaruhi oleh tingkat

keuntungan atau manfaat yang akan diperolehnya dalam

menggunakan suatu produk atau jasa. Sesuai dengan karakteristiknya

bank syariah memiliki perbedaan dengan bank konvensional, jika

bank konvensional memberikan keuntungan dengan bunga bank maka

bank syariah memberikan keuntungan dalam bentuk bagi hasil. Akad

berpola bagi hasil pada prinsipnya merupakan suatu transaksi yang

mengupayakan suatu nilai tambah (added value) dari suatu kerja sama

antara pihak dalam memproduksi barang dan jasa. (Ascarya,

2015:214).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Daulay (2010)

menunjukan bahwa bagi hasil memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap proses keputusan menabung nasabah bank syariah di kota

Medan dengan tingkat kepercayaan 95%. Selain itu menurut

penelitian yang dilakuakan oleh Khasanah dan Gunawan (2014:40)

besarnya persentase bagi hasil yang ditetapkan oleh pihak bank

syariah adalah salah satu faktor atau alasan nasabah dalam

pengambilan proses keputusan untuk memilih bank syariah. Sistem

bagi hasil mempunyai pengaruh positif dan memiliki pengaruh yang

kuat terhadap proses keputusan menjadi nasabah dengan hasil

42

perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 42,3% dan

sisanya dijelakan oleh variabel lain.

2. Hubungan Antar Variabel Lokasi terhadap Proses Keputusan Nasabah

Lokasi sebagai fasilitas jasa merupakan faktor krusial yang

berpengaruh terhadap kesuksesan suatu jasa karena lokasi erat

kaitannya dengan pasar potensial penyedia jasa. Secara garis besar,

ada dua kemungkinan pertimbangan dalam hal lokasi fasilitas jasa.

Pertama, pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa, dan kemungkinan

kedua adalah penyedia jasa yang mendatangi pelanggan (Tjiptono,

2014:158). Penentuan lokasi bank merupakan kebijakan yang harus

diambil dengan hati-hati. Kantor bank harus dibangun di tempat yang

strategis, yang dekat dengan nasabah berada, mudah mencapainya

(aksesibilitas), dekat dengan penyedia tenaga kerja, dan dekat dengan

BI. (Wahjono, 2013:126).

Menurut Ma’ruf (2005:114) hubungan lokasi dengan proses

keputusan nasabah dalam pembelian menyatakan bahwa lokasi

memiliki pengaruh terhadap proses keputusan pembelian dimana

lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan

dengan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun

keduanya menjual produk yang sama. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Tyas dan Setiawan (2012) menunjukan bahwa lokasi memiliki

pengaruh yang positif terhadap proses keputusan nasabah untuk

menabung. Penelitian yang dilakukan oleh Hasan, dkk (2016) juga

43

menyatakan bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap proses

keputusan nasabah dalam memilih produk KPR BNI Griya.

Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan

lokasi bagi perusahaan. Pengusaha akan selalu berusaha mencari

lokasi yang strategis, yang mudah dilihat dan dijangkau oleh

konsumen. Lokasi bisnis yang paling tepat untuk bisnis jasa adalah di

tempat dengan potensi pasar yang besar (Tyas dan Setiawan,

2012:286).

3. Hubungan Antar Variabel Citra Merek terhadap Proses Keputusan

Nasabah

Bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2013)

terdapat hubungan antara citra merek dengan proses keputusan

pembelian, dimana citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap proses keputusan pembelian. Menurut Sugiarto (2013:7)

semakin baik citra merek yang diberikan akan semakin tinggi pula

proses keputusan pembelian pada konsumen.

Citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan

refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.

Dapat juga dikatakan bahwa citra merek merupakan konsep yang

diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi

pribadinya (Ferrinadewi, 2008:165). Penelitian yang dilakukan oleh

Amrullah dan Agustin (2016) juga menunjukkan bahwa citra merek

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan

44

pembelian. Menurut Amrullah dan Agustin (2016:1) apabila merek

dengan citra yang baik akan memberikan jaminan kualitas sehingga

meskipun harga yang ditetapkan oleh perusahaan tinggi, tidak

menjadi suatu penghalang bagi konsumen dalam keputusan

pembelian.

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No

Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Barathy

Doraisamy,

dkk (2011)

ISSN: 2223-

9553

Academic

Research

International

Vol. 1, Issue

3, November

2011

A Study

On

Customers

Perference

s of

Islamic

Bankiing

Products

and

Services in

Sungai

Petani

a. Terdapat

variabel

bagi hasil

b. Menggun

akan

analisis

regresi

linier

berganda

a. Tidak

terdapat

variabel

citra merek

b. Tidak

terdapat

variabel

lokasi

c. Lokasi

penelitian

dilakukan di

Malaysia

Dari hasil analisis

regresi berganda

dengan bantuan

SPSS V.13

menemukan

bahwa dari hasil

penelitian yang

dilakukan untuk

mengukur

preferensi

konsumen

terhadap produk

perbankan

syariah dan

jasa. Ada tiga

faktor penting

mempengaruhi

preferensi

konsumen

terhadap

produk dan

layanan

perbankan islam

selain demografi

konsumen. dari

ke 3 variabel

yakni

45

No

Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

variabel

kesadaran, bagi

hasil dan kualitas.

Analisis

menunjukkan

bahwa ketiga

variabel

independen

tersebut

berinteraksi satu

sama lain dan

mempengaruhi

pilihan produk

dan layanan

perbankan

syariah di

Sungai Petani.

Dari ketiga

variabel bebas

tersebut, dua

variabel yaitu

bagi hasil dan

kualitas memiliki

tingkat pengaruh

yang lebih tinggi

terhadap

keputusan

pemilihan produk

2 Yulika

Khasanah

dan Arie

Indra

Gunawan

(2014)

Vol. 2, No.1,

2014.

Pengaruh

Sistem

Bagi Hasil

Terhadap

Keputusan

Menjadi

Nasabah

Bank

Syariah di

Kota

Cirebon

a. Terdapat

variabel

bagi hasil

b. Terdapat

variabel

keputusan

a.

a. Tidak

terdapat

variabel

lokasi

b. Tidak

terdapat

variabel

citra merek

c. Lokasi

penelitian

dilakukan di

kota

Dari hasil analisis

deskriptif yang

dilakukan,

menunjukan

bahwa sistem

bagi hasil

mempunyai

pengaruh

positif dan

memiliki

pengaruh yang

kuat

terhadap

keputusan

46

No

Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Cirebon

d. Menggunak

an analisis

deskriptif

menjadi nasabah.

Berdasarkan hasil

perhitungan

koefisien

determinasi

diperoleh nilai

sebesar 42,3%

artinya 42,3%

variabel

keputusan

menjadi nasabah

dapat dijelaskan

oleh

variabel sistem

bagi hasil,

sedangkan

57,7% dijelaskan

oleh variabel lain

yang

tidak terdapat

dalam penelitian

ini.

3 Fithri Tyas

Hapsari dan

Irfan Syauqi

Beik (2014)

Jurnal

Ekonomi

Islam

Republika,

Agustus 2014

Preferensi

Nasabah

Non

Muslim

terhadap

keputusan

mengguna

kan Jasa

Perbankan

Syariah

a. Terdapat

Variabel

lokasi

b. Terdapat

variabel

bagi hasil

c. Terdapat

variabel

keputusan

a. Tidak

terdapat

variabel

citra merek

b. Menggunak

an analisis

faktor

c. Lokasi

penelitian di

wilayah

Jakarta

Hasil analisis

faktor

menunjukan

bahwa 68 persen

responden

nasabah bank

syariah mengakui

bahwa bank

syariah lebih

unggul dari bank

konvensional dan

variabel lokasi

serta variabel

biaya-biaya

berpengaruh

nyata dalam

keputusan

menggunakan

jasa perbankan

syariah.

47

No

Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

4 Abdul

Ghafoor

Awan dan

Malihah

Azhar (2014)

European

Journal of

Accounting

Auditing and

Finance

Research

Vol. 2, No. 9,

pp.42-65,

November

2014

Consumer

Behaviour

Toward

Islamic

Banking in

Pakistan

a. Terdapat

variabel

bagi hasil

b. Menggun

akan

analisis

regresi

linear

berganda

a. Tidak

terdapat

variabel

lokasi

b. Tidak

terdapat

variabel

citra merek

c. Lokasi

penelitian di

Pakistan

Berdasarkan hasil

analisis yang

dilakukan dengan

bantuan SPSS 17

dengan

menggunakan

sampel sebanyak

200 responden

menunjukan

bahwa variabel

agama, bagi hasil

dan biaya,

pengaruh teman

dan keluarga,

citra bank dan

kualitas

pelayanan

menunjukan

pengaruh yang

positif dan

signifikan

terhadapa

perilaku

konsumen pada

bank islam di

pakistan.

5 Rizqa

Ramadhaning

Tyas dan Ari

Setiawan

(2012)

Jurnal

Muqtasid

Vol.3, No. 2,

Desember

2012

Pengaruh

Lokasi dan

Kualitas

Pelayanan

terhadap

Keputusan

Nasabah

untuk

Menabung

di BMT

Sumber

Mulia

Tuntang

a. Variabel

lokasi

b. Variabel

keputusan

c. Menggun

akan

analisis

regresi

linear

berganda

a. Tidak

terdapat

variabel

bagi hasil

b. Tidak

terdapat

variabel

citra merek

c. Lokasi

penelitian di

Makasar

Berdasarkan hasil

penelitian dengan

analisi linear

berganda terdapat

pengaruh yang

signifikan lokasi

BMT terhadap

keputusan

nasabah untuk

menabung, yang

dibuktikan

dengan hasil uji t,

dengan nilai t

hitung 3.480 >

nilai t tabel

1.701. dengan

48

No

Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

taraf signifikansi

5%

6 Onigbinde

Isaac

Oladepo dan

Odunlami

Samuel

Abimbola

(2015)

ISSN 2053-

4051

British

Journal of

Marketing

Studies

Vol.3 No.4

Mei 2015

The

Influence

Of Brand

Image And

Promotion

al Mix On

Consumer

Buying

Decision.

(A Study

Of

Beverage

Consumer

s In Lagos

State,

Nigeria)

a. Variabel

citra

merek

b. Variabel

keputusan

c. Menggun

akan

analisis

regresi

linier

berganda

a. Tidak

terdapat

variabel

lokasi

b. Tidak

terdapat

variabel

bagi hasil

c. Lokasi

penelitian di

Nigeria

Dari Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa secara

simultan citra

merek

berpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

pembelian

konsumen.

Dari penelitian

ini juga

menunjukkan

bahwa citra

merek memberi

pengaruh besar

pada keputusan

pembelian

konsumen.

49

D. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Bagi Hasil

(X1)

Lokasi

(X2)

Citra Merek

(X3)

Proses Keputusan

Nasabah

(Y)

Uji Validitas & Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Heterokedastisitas

Analisis Regresi Linear Berganda

Uji Koefisien Determinasi

(R2)

Kesimpulan

Uji Hipotesis

1. Uji t

2. Uji F

50

E. Hipotesis

Hipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan

secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam

bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2015:135). Rumusan

hipotesis yanga akan diuji pada penelitian ini adalah:

1. Ho : 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara bagi hasil

( ) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan

produk deposito IB Muamalat.

Ha : 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara bagi hasil ( )

terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan produk

deposito IB Muamalat.

2. Ho : 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara lokasi ( )

terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan produk

deposito IB Muamalat.

Ha : 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara lokasi ( )

terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan produk

deposito IB Muamalat.

3. Ho : 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara citra

merek ( ) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam

menggunakan produk deposito IB Muamalat.

Ha : 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara citra merek ( )

terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan produk

deposito IB Muamalat.

51

4. Ho : , , 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara

bagi hasil ( ), lokasi ( ), dan citra merek ( ) terhadap proses

keputusan (Y) nasabah dalam menggunakan produk deposito IB

Muamalat.

Ha : , , 0 ; Terdapat pengaruh secara simultan antara bagi

hasil ( ), lokasi ( ), dan citra merek ( ) terhadap proses keputusan

(Y) nasabah dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat.

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini, objek penelitian dilakukan pada bank syariah

yaitu Bank Muamalat Indonesia yang berada di wilayah Depok. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada

nasabah Bank Muamalat Indonesia yang ada di Depok. Adapun yang akan

dibahas pada penelitian ini hanya terbatas pada seberapa jauh pengaruh

bagi hasil, lokasi dan citra merek terhadap proses keputusan nasabah

menggunakan produk deposito IB Muamalat.

Variabel independent dalam penelitian ini adalah bagi hasil (X1),

lokasi (X2) dan citra merek (X3). Sedangkan variabel dependent dalam

penelitian ini adalah proses keputusan nasabah (Y).

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sujarweni (2015:80) adalah keseluruhan

jumlah yang terdiri atas subjek yang mempunyai karakteristik dan

kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Sementara Sugiyono (2017:111)

jugan mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

53

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Muamalat

Indonesia yang berada di wilayah Depok. Peneliti memilih Bank

Muamalat Indonesia yang berada di Depok dikarenakan lokasinya

yang masih dapat dijangkau oleh peneliti, mengingat peneliti

bertempat tinggal di wilayah Depok sehingga memudahkan juga dalam

pengumpulan data.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono,

2017:111).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

yaitu dengan teknik non-probability sampling dengan cara penarikan

purposive sampling. Non-probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan

yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel (Sugiyono, 2017:117). Sedangkan cara penarikan

dengan purposive sampling adalah penarikan sampel berdasarkan pada

karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan

54

karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumya (Umar,

2014:92). Peneliti menggunakan teknik penarikan sampel dengan

menggunakan purposive sampling karena responden yang akan diteliti

harus memiliki kriteria yang telah ditetapkan yaitu nasabah Bank

Muamalat yang menggunakan produk deposito IB Muamalat.

Dalam penelitian ini pengukuran sampel menggunakan

pengukuran yang dapat diukur dengan cara berikut (Umar, 2014:81).

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Z = Ukuran tingkat kepercayaan dengan = 0,05 (tingkat

kepercayaan 95% berarti Z . 95% = Z. 0,475 dalam tabel

ditemukan 1,96)

= Standar deviasi dapat didekati dengan range (R), yaitu

selisih data terbesar (p) dan terkecil (q). Jika p dan q tidak

diketahui, maka dapat diganti dengan 0,25 sebagai

perkalian antara 0,5 x 0,5

e = Standar error atau kesalahan maksimum yang bisa di

toleransi, disini ditetapkan sebesar 5% atau 0,05

Jumlah sampel yang didapat berdasarkan perhitungan diatas

yaitu berjumlah 96 responden. Untuk itu, demi memudahkan

55

perhitungan maka jumlah sampel yang ditetapkan pada penelitian ini

dibulatkan menjadi 100 responden.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

adalah dengan metode kuesioner. Dimana, kuesioner adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden

untuk menjawabnya (Suryani dan Hendryadi, 2015: 173). Adapun sumber

data dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Data primer ini

dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data menggunakan

kuesioner yang dibuat oleh peneliti (Sugiyono, 2015:193).

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu yang

apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner ini diperoleh dari

variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel,

selanjutnya indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyususn item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan. (Sugiyono, 2017:130).

Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan dalam

penelitian menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

56

mengembangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur sikap,

persepsi dan pendapat seseorang atau sekelompok orang terhadap

potensi dan permasalahan suatu objek, alternatif kebijakan yang harus

dibuat, implementasi kebijakan, output kebijakan dan outcome

kebijakan (Sugiyono, 2017:132). Menurut Ghozali (2016:47) skala

yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal

atau sering disebut skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat

preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skala Likert

Kode Kriteria Jawaban Nilai

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

RR Ragu-ragu 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju

mempunyai tingkat atau preferensi yang lebih tinggi dari setuju, dan

Setuju lebih tinggi dari ragu-ragu (Ghozali, 2016:47).

Kuesioner dalam penelitian ini disebar dengan cara mengajukan

pertanyaan atau pernyataan baik secara langsung maupun secara

online kepada 100 responden yang merupakan nasabah produk

deposito IB Muamalat.

57

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen (Sugiyono, 2015:193). Adapun data sekunder

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan studi

pustaka. Dalam studi kepustakaan ini peneliti melakukannya dengan

cara membaca, meneliti, dan mempelajari bahan-bahan tertulis seperti

dari buku-buku, artikel-artikel, jurnal-jurnal, internet dan informasi-

informasi tertulis lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari

kuantifikasi (pengukuran). Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian

pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam

kehidupan manusia yang dinamakannya sebagai variabel. Dalam

pendekatan kuantitatif hakikat hubungan diantara variabel-variabel

dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif (Sujarweni, 2015:39).

Dalam penelitian kuantitatif survei, analisis data merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

58

variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang

diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

(Sugiyono, 2017:140).

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji

hipotesis dan koefisien determinasi (R2).

1. Uji Kualitas Data

Pengujian kualitas data ini bertujuan untuk menggambarkan data

yang telah terkumpul dan untuk mengetahui apakah instrumen yang

digunakan valid dan reliabel. Karena kebenaran data yang diolah

sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Uji kualitas data dapat

diukur dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

a. Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang

terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan

oleh peneliti. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau

valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Sugiyono, 2016:430). Validitas mengacu pada seberapa jauh

suatu ukuran empiris cukup menggambarkan arti sebenarnya dari

konsep yang tengah diteliti. Dengan kata lain, suatu instrumen

59

pengukuran yang valid mengukur apa yang seharusnya diukur,

atau mengukur apa yang hendak kita ukur (Morissan, 2015:103).

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of

freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r

hitung > r tabel dan nilai positif maka pernyataan atau indikator

tersebut dinyatakan valid, tetapi jika r hitung < r tabel

makapernyataan atau indikator tersebut tidak valid (Ghozali,

2016:53).

Kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya

pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Alpha = 0,05 (signifikansi alpha 5%)

2) Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji

coba)

3) Dari 30 responden untuk medapatkan r tabelnya adalah n – 2,

30 – 2 = 28, r tabel dari 28 adalah = 0,36

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan

stabilitas data atau temuan. Suatu kuesioner dapat dikatakan

reliabel apabila terdapat beberapa peneliti dengan objek yang

sama pada waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama

(Sugiyono, 2016:431).

60

Software SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Kuesioner

dikatakan reliabel jika Cronbach Alpha > 0,70 dan tidak reliabel

jika sama dengan atau dibawah 0,70 (Ghozali, 2016:48).

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak

ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat

generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi (Sugiyono,

2017:141).

3. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat disebut model yang baik

jika model tersebut memenuhi asumsi, dan terbebas dari asumsi klasik

statistik, baik itu normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa

persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam

estimasi, tidak bias dan konsisten.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

61

distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi

apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas

residual adalah dengan melihat grafik histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan

melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya

untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal

adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal,

dan ploating data residual akan dibandingkan dengan garis

diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis

yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya (Ghozali, 2016:154).

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari

grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar

62

pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah jika data

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Dan jika data menyebar jauh dari diagonal dan

atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,

2016:156).

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika

tidak hati-hati secara visual kelihatan normal. Padahal secara

statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping

uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik

sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan

skewness dari residual. Uji statistik lain yang dapat digunakan

untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai

signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang

signifikan, dan jika signifikansi diatas 0,05 maka tidak terjadi

perbedaan yang signifikan (Ghozali, 2016:156-158).

63

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016:103):

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-

variabel bebas (independen) banyak yang tidak signifikan

mempengaruhi variabel terikat (dependen).

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas

(independen). Jika antar variabel bebas (independen) ada

korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal

ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai toleransi dan

lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel bebas (independen) manakah

yang dijelaskan oleh variabel bebas (independen) lainnya.

Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

64

multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama

dengan nilai VIF ≥ 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,

2016:134).

Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik

Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED

dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED

dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X

adalah residual (Ghozali, 2016:134).

Sedangkan dasar analisis yang juga dapat digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu (Ghozali,

2016:134):

1) Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

65

melebar, kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di

atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi adalah studi bagaimana suatu variabel yaitu variabel

terikat (dependen) dipengaruhi oleh satu atau lebih dari variabel lain

yaitu variabel bebas (independen) dengan tujuan untuk mengestimasi

dan atau untuk memprediksi nilai rata-rata variabel dependen

didasarkan pada nilai variabel independen yang diketahui. Dengan

demikian, tujuan utama regresi adalah untuk memprediksi nilai

variabel dependen berdasarkan satu atau lebih variabel independen

(Widarjono, 2010:9).

Hasil regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing

variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi

nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi

dihitung dengan dua tujuan sekaligus; pertama, meminimumkan

penyimpanan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen

berdasarkan data yang ada. (Ghozali, 2016:93).

Dalam analisis regresi linier berganda, selain mengukur

kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan

arah hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Variabel

66

terikat diasumsikan random, yang berarti mempunyai distribusi

probabilistik. Variabel bebas diasumsikan memiliki nilai yang tetap

dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu.

(Ghozali, 2016:94).

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

variabel bebas yaitu bagi hasil (X1), lokasi (X2), dan citra merek (X3)

terhadap proses keputusan (Y). Adapun bentuk persamaan regresi

linier berganda adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Proses Keputusan

α = Konstanta

= Bagi Hasil

= Lokasi

= Citra Merek

, , = Koefisien Regresi (menunjukkan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

hubungan nilai variabel independen.

e = Standar Error

5. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dapat dilakukan melaui uji secara simultan

dan uji secara parsial. Berikut uji hipotesis dalam penelitian ini:

67

a. Uji Simultan (F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F menguji

joint hipotesis bahwa , , dan secara simultan sama dengan

nol, atau:

Ho : = = ….. = = 0,

Ha : ….. 0

Untuk menguji hipotesis ini dengan kriteria dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Ghozali,

2016:96):

1) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima

atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak

atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua

variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Atau dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F

tabel. Berikut dasar pengambilan keputusannya:

1) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima

2) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak

68

b. Uji Parsial (t)

Uji parsial (t) digunakan untuk membuktikan apakah

variabel bebas (independen) secara individu mempengaruhi

variabel terikat (dependen).. ada dua hipotesis yang diajukan oleh

setiap peneliti yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesin alternatif

(Ha). Hipotesis nol merupakan angka numerik dari nilai parameter

populasi. Hipotesis nol ini dianggap benar sampai kemudian bisa

dibuktikan salah berdasarkan data sampel yang ada. Sementara itu

hipotesis alternatif merupakan lawan dari hipotesis nol. Hipotesis

alternatif ini harus benar ketikan hipotesis nol terbukti salah

(Widarjono, 2010:25).

Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan, maka dalam

penelitian ini uji signifikansi parameter individual (Uji t)

menggunakan pengujian dua arah (two tail test). Peneliti

menggunakan pengujian dua arah dikarenakan Ha merupakan

hipotesis komposit dua arah yang bisa menunjukkan variabel

bebas dapat berpengaruh negatif atau positif terhadap variabel

terikat. Untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel

bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut (Ghozali, 2016:97):

1) Menentukan Ho dan Ha (hipotesis nihil dan hipotesis

alternatif).

69

2) Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

3) Jika signifikansi nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Artinya:

(a) Jika Sig / Probabilitas > 0,05 Ho diterima

(b) Jika Sig / Probabilitas < 0,05 Ho ditolak

Atau

(a) Jika t hitung < tabel maka Ho diterima

(b) Jika t hitung > tabel maka Ho ditolak.

6. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2016:95)

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah

bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

70

signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti

menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R², nilai

Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan kedalam model. Dalam kenyataan nilai Adjusted R²

dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai

positif (Ghozali, 2016:95).

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai apa pun yang dapat membedakan

atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu

untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk

objek atau orang yang berbeda (Sekaran, 2015:115). Dalam penelitian ini

terdapat dua jenis variabel yang digunakan yaitu variabel bebas

(Independen) dan variabel terikat (dependen).

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

terikat, baik secara positif atau negatif (Sekaran, 2015:117). Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah:

a. Bagi Hasil (X1)

b. Lokasi (X2)

c. Citra Merek (X3)

71

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi

faktor yang berlaku dalam investigasi (Sekaran, 2015:116). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah proses keputusan nasabah

menggunakan produk deposito IB Muamalat.

Seluruh variabel dalam penelitian ini akan diukur dengan indikator-

indikator yang telah peneliti tentukan yang kemudian akan dijabarkan

dalam bentuk pertanyan-pertanyaan. Oleh karena itu, operasional variabel

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Bagi Hasil (X1)

Mutasowifin

(2003:30), Adiwarman

A. Karim (2015:206-

209)

a. Prinsip Keadilan 1. Keadilan dan

transparansi dalam

pembagian

keuntungan

2. Penentuan nisbah

bagi hasil

berdasarkan

kesepakatan

Likert

b. Prinsip

Kesederajatan

3. Tidak membeda-

bedakan nasabah

c. Prinsip

Ketentraman

4. Bebas dari riba

5. Sesuai dengan

prinsip muamalah

Islam

d. Prosentase 6. Nisbah keuntungan

didasarkan dalam

bentuk prosentase

e. Bagi untung dan

Bagi rugi

7. Return yang didapat

tergantung kepada

kinerja bisnis

72

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

f. Jaminan 8. Jaminan atas

Kontrak yang

diberikan oleh bank

dalam menggunakan

jasa

g. Penentuan

besarnya nisbah

9. Nisbah yang

diberikan menarik

Lokasi (X2)

Fandy Tjiptono

(2014:159)

a. Akses 10. Mudah dijangkau

sarana transportasi

umum

11. Dekat dengan tempat

tinggal

12. Dekat dengan

lingkungan kerja

13. Mempunyai banyak

kantor cabang

Likert

b. Visibilitas 14. Dapat dilihat dari

jarak pandang

normal

15. Mudah ditemukan

c. Lingkungan 16. Berada di sekitar

perkantoran

17. Berada di sekitar

perniagaan

d. Tempat parkir 18. Mempunyai tempat

parkir yang luas

19. Mempunyai tempat

parkir yang aman

20. Lokasi tempat parkir

nyaman

e. Lalu lintas

(traffic)

21. Berada di tempat

yang ramai

22. Bebas dari macet

Citra Merek (X3)

Kevin Lane Keller

(2008:380)

a. Favorability 23. Kualitas produk

bank syariah

24. Produk yang

digunakan memiliki

manfaat

Likert

b. Strength

(Kekuatan

asosiasi merek)

25. Produk bank syariah

memiliki reputasi

yang baik

73

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

26. Rasa percaya diri

nasabah

menggunakan

produk bank syariah

c. Uniqueness

(Keunikan

asosiasi merek)

27. Produk bank syariah

memiliki ciri khas

a. Pengenalan

Masalah

28. Mengetahui masalah

Proses Keputusan (Y)

Kotler dan Keller

(2017:234)

b. Pencarian

informasi

29. Pencarian informasi

dari sumber pribadi

30. Pencarian informasi

dari sumber

komersial

31. Pencarian informasi

dari sumber umum

Likert

c. Penilaian

alternatif

32. Mencari solusi atau

alternatif dari

masalah

d. Keputusan

Membeli

33. Mengambil

keputusan

e. Perilaku Setelah

Membeli

34. Merasa puas

74

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”)

memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia

pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank

Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI),

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim

yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia.

Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H,

Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan produk-

produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful),

Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan

multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya

menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk Bank yaitu Shar-e

yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan

pertama di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan

pada tahun 2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor

Indonesia (MURI) sebagai kartu debit syariah dengan teknologi chip

pertama di Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking,

mobile banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk

75

tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak

sejarah penting di industri perbankan syariah.

Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan

izin sebagai bank devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang

tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank

dengan percaya diri melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT)

dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 5

(lima) kali dan merupakan lembaga perbankan pertama di Indonesia yang

mengeluarkan Sukuk Subordinasi Mudharabah. Aksi korporasi tersebut

semakin menegaskan posisi Bank Muamalat Indonesia di peta industri

perbankan Indonesia.

Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat

Indonesia melakukan rebranding pada logo Bank untuk semakin

meningkatkan awareness terhadap image sebagai Bank syariah Islami,

Modern dan Profesional. Bank pun terus mewujudkan berbagai

pencapaian serta prestasi yang diakui baik secara nasional maupun

internasional. Hingga saat ini, Bank beroperasi bersama beberapa entitas

anaknya dalam memberikan layanan terbaik yaitu Al-Ijarah Indonesia

Finance (ALIF) yang memberikan layanan pembiayaan syariah, (DPLK

Muamalat) yang memberikan layanan dana pensiun melalui Dana

Pensiun Lembaga Keuangan, dan Baitul maal muamalat yang

memberikan layanan untuk menyalurkan dana Zakat, Infak dan Sedekah

(ZIS). (www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat).

76

2. Profil Bank Muamalat Indonesia

a. Profil

Nama : PT Bank Muamalat Indonesia

Alamat : Muamalat Tower Jl. Prof. Dr. Satrio, Kav.

18 Kuningan Timur Setia Budi Jakarta

Selatan.

Tanggal Berdiri : 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani

1412 H

Tanggal Beroperasi : 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H

Situs Web : www.bankmuamalat.co.id

b. Logo Perusahaan

Gambar 4.1

Logo PT Bank Muamalat Indonesia

3. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia

a. Visi Bank Muamalat Indonesia

“Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di

Indonesia dengan eksistensi yang diakui di tingkat regional”

b. Misi Bank Muamalat Indonesia

Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan

berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan

77

berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia

yang islami dan profesional serta orientasi investasi yang inovatif,

untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.

4. Produk Deposito Bank Muamalat Indonesia

a. Menguntungkan, dapatkan bagi hasil yang optimal

b. Ketenangan hati, dana investasi Anda dikelola secara syariah dan

dapat memberikan ketenangan batin untuk Anda

c. Fleksibel, pilih jangka waktu sesuai dengan kebutuhan Anda,

yaitu 1, 3, 6 atau 12 bulan

d. Sebagai jaminan, kelak Anda bisa menggunakan Deposito IB

Muamalat Mudharabah sebagai jaminan pembiayaan jika

dibutuhkan

B. Analisis dan Pembahasan

1. Profil Responden

Sebelum membahas analisa dalam penelitian ini, penulis terlebih

dahulu akan menggambarkan karakteristik dari responden yang

digunakan untuk melengkapi dan memperkuat penelitian. Karakteristik

tersebut meliputi jenis kelamin, berapa lama menjadi nasabah deposito

IB Muamalat, jangka waktu deposito IB Muamalat yang dipilih, usia,

pendidikan terakhir, pekerjaan dan penghasilan.

Responden dalam penelitian ini adalah nasabah produk deposito IB

Muamalat wilayah Depok. Berikut gambaran umum dari responden pada

penelitian adalah sebagai berikut:

78

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden

sebanyak 100 orang dengan berdasarkan pada karakteristik jenis

kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 58 58,0 58,0 58,0

Perempuan 42 42,0 42,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui bahwa jumlah nasabah

laki-laki sebanyak 58 orang atau sebesar 58%, kemudian jumlah

nasabah wanita sebanyak 42 orang atau sebesar 42%. Hal ini

membuktikan bahwa sebagian besar nasabah deposito IB Muamalat

wilayah Depok adalah mayoritas berjenis kelamin laki-laki.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah

Deposito IB Muamalat

Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden

sebanyak 100 orang dengan berdasarkan pada karakteristik lamanya

menjadi nasabah deposito IB Muamalat dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

79

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi

Nasabah Deposito IB Muamalat

Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah Deposito IB Muamalat ?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 1 Tahun 32 32,0 32,0 32,0

1 – 3 Tahun 56 56,0 56,0 88,0

4 – 6 Tahun 9 9,0 9,0 97,0

> 6 Tahun 3 3,0 3,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dinyatakan bahwa lamanya

nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat adalah dengan

jumlah frekuensi terbanyak pada rentang 1 - 3 tahun dengan

persentase sebesar 56% atau sebanyak 56 orang. Sedangkan,

persentase terkecil berada pada rentang > 6 tahun dengan persentase

sebesar 3% atau sebanyak 3 orang. Dan sisanya berada pada rentang

< 1 tahun dengan jumlah persentase sebesar 32% atau sebanyak 32

orang dan di rentang 4 – 6 tahun dengan persentase sebesar 9% atau

sebanyak 9 orang.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Karakteristik Jangka Waktu

Deposito IB Muamalat yang di Pilih

Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden

sebanyak 100 orang dengan berdasarkan pada karakteristik jangka

waktu deposito yang dipilih dapat dilihat pada tabel berikut ini:

80

Tabel 4.3

Karakteristik Jangka Waktu Deposito IB Muamalat yang di Pilih

Berapa jangka waktu Deposito IB Muamalat yang Anda pilih?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 Bulan 15 15,0 15,0 15,0

3 Bulan 26 26,0 26,0 41,0

6 Bulan 28 28,0 28,0 69,0

12 Bulan 31 31,0 31,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dinyatakan bahwa

persentase terbanyak yaitu pada jangka waktu 12 bulan dengan

persentase sebesar 31 % atau sebanyak 31 orang, kemudian pada

jangka waktu 6 bulan dengan persentase sebesar 28% atau sebanyak

28 orang, jangka waktu 3 bulan dengan persentase 26% dan 1 bulan

dengan persentase sebesar 15%. Dapat disimpulkan bahwa jangka

waktu deposito IB Muamalat yang banyak dipilih yaitu pada jangka

waktu 12 bulan.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden

sebanyak 100 orang dengan berdasarkan pada karakteristik usia

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

81

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usian Anda saat ini?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 17- 30 Tahun 34 34,0 34,0 34,0

31 - 40 Tahun 38 38,0 38,0 72,0

41 - 50 Tahun 23 23,0 23,0 95,0

> 50 Tahun 5 5,0 5,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas usia terbanyak pada nasabah

deposito IB Muamalat yaitu dengan usia antara 31- 40 tahun dengan

jumlah persentase sebesar 38% atau sebanyak 38 orang. Sedangkan

usia dengan jumlah frekuensi terkecil yaitu pada usia > 50 tahun

dengan persentase sebbesar 5% atau sebanyak 5 orang. Kemudian

sisanya pada rentang akumulasi usia 31-50 tahun dengan akumulasi

persentase sebesar 61%.

e. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden

sebanyak 100 orang dengan berdasarkan pada karakteristik

pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:

82

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir Anda?

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid SMA/Sederajat 20 20,0 20,0 20,0

Diploma 6 6,0 6,0 26,0

Sarjana (S1) 50 50,0 50,0 76,0

Pascasarjana (S2, S3) 24 24,0 24,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dinyatakan bahwa latar

belakang pendidikan terakhir dari nasabah deposito IB Muamalat

yaitu didominasi pada pendidikan sarjana dengan nilai persentase

sebesar 50% atau sebanyak 50 orang. Artinya bahwa dalam hal ini

nasabah deposito IB Muamalat memiliki pengetahuan yang cukup

baik.

f. Karakteristik Responden Berdasarkan pada Jenis Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden

sebanyak 100 orang responden berdasarkan pada karakteristik jenis

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

83

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Anda saat ini?

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Arsitek 1 1,0 1,0 1,0

Guru/Dosen 15 15,0 15,0 16,0

Pegawai Swasta/BUMN 35 35,0 35,0 51,0

PNS/TNI/POLRI 18 18,0 18,0 69,0

Wirausaha 31 31,0 31,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dinyatakan bahwa rata-rata

pekerjaan dari nasabah deposito IB Muamalat berasal dari golongan

pekerjaaan sebagai pegawai swasta/BUMN dengan nilai persentase

sebesar 35%, kemudian Wirausaha sebanyak 31 orang atau sebesar

31%, Guru/Dosen sebanyak 15 orang atau sebesar 15%,

PNS/TNI/POLRI sebanyak 18 orang atau sebesar 18% dan pekerjaan

sebagai Arsitek sebanyak 1 orang atau sebesar 1%.

g. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Berdasarkan hasil karakteristik dengan jumlah responden

sebanyak 100 orang berdasarkan pada karakteristik penghasilan

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

84

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Penghasilan Anda saat ini?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 -3 Juta 5 5,0 5,0 5,0

4 - 6 Juta 51 51,0 51,0 56,0

7 - 9 Juta 32 32,0 32,0 88,0

> 9 Juta 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dinyatakan bahwa

penghasilan dengan rentang 4-6 juta memiliki persentase sebesar

51% atau sebanyak 51 orang, kemudian rentang pengasilan 7-9 juta

dengan persentase sebesar 32% atau sebanyak 32 orang, penghasilan

> 9 juta dengan jumlah sebanyak 12 orang atai sebesar 12% dan

dengan rentang 1-3 juta sebanyak 3 orang atau sebesar 3%.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan

pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel

untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah

sampel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka pernyataan atau

85

indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika r hitung < r tabel

maka pernyataan atau indikator tersebut tidak valid (Ghozali,

2016:53).

Kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya

pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

4) Alpha = 0,05 (signifikansi alpha 5%)

5) Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji

coba)

6) Dari 30 responden, untuk medapatkan r tabelnya adalah n – 2,

30 – 2 = 28, r tabel dari 28 dengan tingkat signifikansi sebesar

5% atau 0,05 adalah = 0,361

Uji validitas akan menguji masing-masing indikator dari setiap

variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah

hasil uji validitas dari variabel bagi hasil, lokasi, citra merek dan

proses keputusan.

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Bagi Hasil, Lokasi, Citra Merek dan

Proses Keputusan

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

BH1 0,797 0,361 Valid

BH2 0,635 0,361 Valid

BH3 0,647 0,361 Valid

BH4 0,573 0,361 Valid

BH5 0,797 0,361 Valid

86

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

BH6 0,380 0,361 Valid

BH7 0,523 0,361 Valid

BH8 0,564 0,361 Valid

BH9 0,619 0,361 Valid

L1 0,387 0,361 Valid

L2 0,660 0,361 Valid

L3 0,559 0,361 Valid

L4 0,433 0,361 Valid

L5 0,717 0,361 Valid

L6 0,418 0,361 Valid

L7 0,463 0,361 Valid

L8 0,708 0,361 Valid

L9 0,749 0,361 Valid

L10 0,438 0,361 Valid

L11 0,489 0,361 Valid

L12 0,403 0,361 Valid

L13 0,502 0,361 Valid

CM1 0,617 0,361 Valid

CM2 0,820 0,361 Valid

CM3 0,667 0,361 Valid

CM4 0,711 0,361 Valid

87

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

CM5 0,654 0,361 Valid

PK1 0,476 0,361 Valid

PK2 0,691 0,361 Valid

PK3 0,626 0,361 Valid

PK4 0,670 0,361 Valid

PK5 0,497 0,361 Valid

PK6 0,682 0,361 Valid

PK7 0,583 0,361 Valid

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel independen

yaitu bagi hasil, lokasi, citra merek serta variabel dependen yaitu

proses keputusan memiliki nilai r hitung > dari nilai r tabel.

Sehingga dapat simpulkan bahwa butir dari pernyataan atau

indikator tersebut dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi data

dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana

pengukuran yang digunakan dapat dipercaya dan diandalkan.

Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha

> 0,70. (Ghozali, 2016:48). Berikut hasil uji reliabilitas dari variabel

bagi hasil, lokasi, citra merek dan proses keputusan dengan jumlah

88

sampel 30 responden. Perhitungan Cronbach’s Alpha dilakukan

dengan menggunakan software SPSS versi 22.

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Bagi Hasil, Lokasi, Citra Merek

dan Proses Keputusan

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of Item Keterangan

Bagi Hasil 0,795 9 Reliabel

Lokasi 0,789 13 Reliabel

Citra Merek 0,728 5 Reliabel

Proses

Keputusan 0,703 7 Reliabel

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa ke 4 variabel

diatas yang terdiri dari variabel independen dan varioabel dependen

menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha > 0,70. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel.

3. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi (Sugiyono, 2017:141). Statistik deskriptif pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

89

a. Variabel Bagi Hasil

Dalam penelitian ini variabel bagi hasil (X1) memiliki 9 butir

pernyataan yaitu:

Tabel 4.10

Bank Muamalat Indonesia Adil dan Transparan dalam

Pembagian Keuntungan

BH1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 3 3,0 3,0 4,0

ragu-ragu 18 18,0 18,0 22,0

Setuju 46 46,0 46,0 68,0

sangat setuju 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.10 di atas terdapat 1 responden

menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden menyatakan tidak

setuju, 18 responden menyatakan ragu-ragu dan sisanya sebanyak

78% atau sebanyak 78 orang menyatakan setuju dan sangat setuju

dengan pernyataan bahwa Bank Muamalat Indonesia berlaku adil

dan transparan dalam pembagian keuntungan.

90

Tabel 4.11

Penentuan Nisbah Bagi Hasil yang dilakukan Bank Muamalat

Indonesia dengan Nasabah Berdasarkan Kesepakatan

BH2

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, 7 responden menyatakan tidak

setuju, 17 responden menyatakan ragu-ragu, dan sisanya

menyatakan setuju dan sangat setuju dengan jumlah responden

sebanyak 50 setuju dan 26 responden menjawab sangat setuju.

Maka dapat dinyatakan sebagian besar yakni sekitar 76%

responden meyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia dalam

menentukan nisbah bagi hasil berdasarkan pada kesepakatan antara

bank nasabah.

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 7 7,0 7,0 7,0

ragu-ragu 17 17,0 17,0 24,0

Setuju 50 50,0 50,0 74,0

sangat setuju 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

91

Tabel 4.12

Dalam Melayani Pegawai Bank Muamalat Indonesia Tidak

Membeda bedakan Nasabah

(

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas sebanyak masing-masing 2

responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 18

responden menyatakan ragu-ragu, 46 responden menyatakan setuju

dan sisanya sebanyak 32 responden menyatakan sangat setuju.

Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari 70% responden mengakui

bahwa dalam melayani pegawai Bank Muamalat tidak membeda-

bedakan nasabah.

Tabel 4.13

Produk Deposito IB Muamalat Bebas dari Unsur Riba

BH4

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0

ragu-ragu 19 19,0 19,0 22,0

Setuju 46 46,0 46,0 68,0

sangat setuju 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

BH3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0

tidak setuju 2 2,0 2,0 4,0

ragu-ragu 18 18,0 18,0 22,0

Setuju 46 46,0 46,0 68,0

sangat setuju 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

92

Berdasarkan tabel 4.13 di atas diketahui bahwa sebanyak 3

responden menyatakan tidak setuju, 19 responden menyatakan

ragu-ragu, 46 responden menyatakan setuju, dan sisanya 32

responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan

bahwa lebih dari 70% responden menyakini bahwa produk deposito

IB Muamalat bebas dari unsur riba.

Tabel 4.14

Produk Deposito IB Muamalat di Jalankan Sesuai dengan

Prinsip Muamalah

BH5

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0

tidak setuju 5 5,0 5,0 7,0

ragu-ragu 18 18,0 18,0 25,0

Setuju 47 47,0 47,0 72,0

sangat setuju 28 28,0 28,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.14 di atas diketahui bahwa sebanyak 2

responden menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden

menyatakan tidak setuju, 18 responden menyatakan ragu-ragu, 47

responden menyatakan setuju, dan sisanya 28 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

70% responden menyakini bahwa produk deposito IB Muamalat

dijalankan sesuai dengan prinsip muamalah Islam.

93

Tabel 4.15

Nisbah Keuntungan yang Ditetapakan pada Produk Deposito

IB Muamalat Didasarkan dalam Bentuk Prosentase

BH6

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 3 3,0 3,0 4,0

ragu-ragu 18 18,0 18,0 22,0

Setuju 41 41,0 41,0 63,0

sangat setuju 37 37,0 37,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.15 di atas diketahui bahwa sebanyak 1

responden menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden

menyatakan tidak setuju, 18 responden menyatakan ragu-ragu, 41

responden menyatakan setuju, dan sisanya 37 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

75% responden menyakini bahwa nisbah keuntungan yang

ditetakan pada produk deposito IB Muamalat didasarkan dalam

bentuk prosentase.

94

Tabel 4.16

Return (Bagi Hasil) yang Didapatkan Tergantung Kepada

Kinerja Bisnis

BH7

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 7 7,0 7,0 8,0

ragu-ragu 24 24,0 24,0 32,0

Setuju 42 42,0 42,0 74,0

sangat setuju 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.16 di atas diketahui bahwa sebanyak 1

responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden

menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan ragu-ragu, 42

responden menyatakan setuju, dan sisanya 26 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

65% responden menyakini bahwa return (bagi hasil) yang

didapatkan tergantung kepada kinerja bisnis.

95

Tabel 4.17

Mendapatkan Jaminan atas Kontrak yang Diberikan oleh

Bank Muamalat Indonesia pada Produk Deposito IB

Muamalat

BH8

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0

ragu-ragu 24 24,0 24,0 29,0

Setuju 52 52,0 52,0 81,0

sangat setuju 19 19,0 19,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.17 di atas diketahui bahwa sebanyak 5

responden menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan

ragu-ragu, 52 responden menyatakan setuju, dan sisanya 19

responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan

bahwa lebih dari 70% responden menyakini bahwa nasabah akan

mendapatkan jaminan atas kontrak yang diberikan oleh Bank

Muamalat Indonesia pada produk deposito IB Muamalat.

96

Tabel 4.18

Nisbah yang Diberikan Bank Muamalat Indonesia Menarik

BH9

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0

tidak setuju 5 5,0 5,0 7,0

ragu-ragu 37 37,0 37,0 44,0

Setuju 39 39,0 39,0 83,0

sangat setuju 17 17,0 17,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.18 di atas diketahui bahwa sebanyak 2

responden menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden

menyatakan tidak setuju, 37 responden menyatakan ragu-ragu, 39

responden menyatakan setuju, dan sisanya 17 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

70% responden menyakini bahwa nisbah yang diberikan bank

Muamalat Indonesia menarik.

b. Variabel Lokasi

Dalam penelitian ini variabel lokasi (X2) memiliki 13 butir

pernyataan yaitu:

97

Tabel 4.19

Bank Muamalat Indonesia Mudah Dijangkau dengan

Transportasi Umum

L1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0

ragu-ragu 23 23,0 23,0 26,0

setuju 43 43,0 43,0 69,0

sangat setuju 31 31,0 31,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.19 di atas diketahui bahwa sebanyak 3

responden menyatakan tidak setuju, 23 responden menyatakan

ragu-ragu, 43 responden menyatakan setuju, dan sisanya 31

responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan

bahwa lebih dari 70% responden menyakini bahwa Bank Muamalat

Indonesia mudah dijangkau dengan transportasi umum.

Tabel 4.20

Bank Muamalat Indonesia Dekat dengan Lingkungan Tempat

Tinggal

L2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0

tidak setuju 14 14,0 14,0 16,0

ragu-ragu 34 34,0 34,0 50,0

setuju 38 38,0 38,0 88,0

sangat setuju 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

98

Berdasarkan tabel 4.26 di atas diketahui bahwa sebanyak 2

responden menyatakan sangat tidak setuju, 14 responden

menyatakan tidak setuju, 34 responden menyatakan ragu-ragu, 38

responden menyatakan setuju, dan sisanya 12 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa kurang

dari 50% responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia

dekat dengan lingkungan tempat tinggal.

Tabel 4.21

Bank Muamalat Indonesia Dekat dengan Lingkungan Kerja

L3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 4 4,0 4,0 5,0

ragu-ragu 27 27,0 27,0 32,0

Setuju 49 49,0 49,0 81,0

sangat setuju 19 19,0 19,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.21 di atas diketahui bahwa sebanyak 1

responden menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden

menyatakan tidak setuju, 27 responden menyatakan ragu-ragu, 49

responden menyatakan setuju, dan sisanya 19 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

60% responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia dekat

dengan lingkungan kerja.

99

Tabel 4.22

Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Banyak Kantor

Cabang

L4

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0

tidak setuju 10 10,0 10,0 14,0

ragu-ragu 35 35,0 35,0 49,0

setuju 43 43,0 43,0 92,0

sangat setuju 8 8,0 8,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.22 di atas diketahui bahwa sebanyak 4

responden menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden

menyatakan tidak setuju, 35 responden menyatakan ragu-ragu, 43

responden menyatakan setuju, dan sisanya 8 responden menyatakan

sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari 50%

responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia

mempunyai banyak kantor cabang.

100

Tabel 4.23

Bank Muamalat Indonesia Dapat Dilihat dengan Jelas dari

Jarak Pandang Normal

L5

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 7 7,0 7,0 8,0

ragu-ragu 27 27,0 27,0 35,0

Setuju 59 59,0 59,0 94,0

sangat setuju 6 6,0 6,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.23 di atas diketahui bahwa sebanyak 1

responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden

menyatakan tidak setuju, 27 responden menyatakan ragu-ragu, 59

responden menyatakan setuju, dan sisanya 6 responden menyatakan

sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari 60%

responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia dapat

dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.

Tabel 4.24

Bank Muamalat Indonesia Mudah Untuk Ditemukan

L6

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 9 9,0 9,0 9,0

ragu-ragu 40 40,0 40,0 49,0

Setuju 43 43,0 43,0 92,0

sangat setuju 8 8,0 8,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

101

Berdasarkan tabel 4.24 di atas diketahui bahwa sebanyak 9

responden menyatakan tidak setuju, 40 responden menyatakan

ragu-ragu, 43 responden menyatakan setuju, dan sisanya 8

responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan

bahwa lebih dari 50% responden menyakini bahwa Bank Muamalat

Indonesia mudah untuk ditemukan.

Tabel 4.25

Bank Muamalat Indonesia Berada Ditempat yang Ramai

L7

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0

tidak setuju 4 4,0 4,0 7,0

ragu-ragu 22 22,0 22,0 29,0

setuju 53 53,0 53,0 82,0

sangat setuju 18 18,0 18,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.25 di atas diketahui bahwa sebanyak 3

responden menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden

menyatakan tidak setuju, 22 responden menyatakan ragu-ragu, 53

responden menyatakan setuju, dan sisanya 18 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

70% responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia

berada ditempatyang ramai.

102

Tabel 4.26

Bank Muamalat Indonesia Berada Ditempat yang Bebas dari

Kemacetan

L8

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0

tidak setuju 13 13,0 13,0 15,0

ragu-ragu 38 38,0 38,0 53,0

Setuju 41 41,0 41,0 94,0

sangat setuju 6 6,0 6,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.26 di atas diketahui bahwa sebanyak 2

responden menyatakan sangat tidak setuju, 13 responden

menyatakan tidak setuju, 38 responden menyatakan ragu-ragu, 41

responden menyatakan setuju, dan sisanya 6 responden menyatakan

sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa kurang dari 50%

responden yang hanya meyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia

berada ditempat yang bebas dari kemacetan.

103

Tabel 4.27

Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Tempat Parkir yang

Luas

L9

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0

tidak setuju 11 11,0 11,0 13,0

ragu-ragu 53 53,0 53,0 66,0

setuju 25 25,0 25,0 91,0

sangat setuju 9 9,0 9,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.27 di atas diketahui bahwa sebanyak 2

responden menyatakan sangat tidak setuju, 11 responden

menyatakan tidak setuju, 53 responden menyatakan ragu-ragu, 25

responden menyatakan setuju, dan sisanya 9 responden menyatakan

sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa 53% responden

merasa ragu bahwa Bank Muamalat Indonesia mempunyai tempat

parkir yang luas.

Tabel 4.28

Bank Muamalat Indonesia Mempunyai Tempat Parkir yang

Aman

L10

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 6 6,0 6,0 6,0

ragu-ragu 34 34,0 34,0 40,0

setuju 47 47,0 47,0 87,0

sangat setuju 13 13,0 13,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

104

Berdasarkan tabel 4.28 di atas diketahui bahwa sebanyak 6

responden menyatakan tidak setuju, 34 responden menyatakan

ragu-ragu, 47 responden menyatakan setuju, dan sisanya 13

responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan

bahwa 60% responden menyakini bahwa Bank Muamalat

Indonesia mempunyai tempat parkir yang aman.

Tabel 4.29

Lokasi Tempat Parkir Bank Muamalat Terasa Nyaman

L11

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 8 8,0 8,0 8,0

tidak setuju 10 10,0 10,0 18,0

ragu-ragu 35 35,0 35,0 53,0

Setuju 35 35,0 35,0 88,0

sangat setuju 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.29 di atas diketahui bahwa sebanyak 8

responden menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden

menyatakan tidak setuju, 35 responden menyatakan ragu-ragu, 35

responden menyatakan setuju, dan sisanya 12 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa kurang

dari 50% responden saja yang hanya menyakini bahwa lokasi

tempat parkir Bank Muamalat terasa nyaman.

105

Tabel 4.30

Bank Muamalat Indonesia Berada Disekitar Perkantoran

L12

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 4 4,0 4,0 5,0

ragu-ragu 26 26,0 26,0 31,0

setuju 51 51,0 51,0 82,0

sangat setuju 18 18,0 18,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.30 di atas diketahui bahwa sebanyak 1

responden menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden

menyatakan tidak setuju, 26 responden menyatakan ragu-ragu, 51

responden menyatakan setuju, dan sisanya 18 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

60% responden menyakini bahwa bank Muamalat Indonesia berada

disekitar perkantoran.

106

Tabel 4.31 Bank Muamalat Indonesia Berada Disekitar Perniagaan

(pasar)

L13

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0

tidak setuju 6 6,0 6,0 10,0

ragu-ragu 26 26,0 26,0 36,0

Setuju 41 41,0 41,0 77,0

sangat setuju 23 23,0 23,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.31 di atas diketahui bahwa sebanyak 4

responden menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden

menyatakan tidak setuju, 26 responden menyatakan ragu-ragu, 41

responden menyatakan setuju, dan sisanya 23 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

60% responden menyakini bahwa Bank Muamalat Indonesia

berada disekitar perniagaan (pasar).

c. Variabel Citra Merek

Dalam penelitian ini variabel citra merek (X3) memiliki 5

butir pernyataan yaitu:

107

Tabel 4.32 Kualitas Produk Deposito IB Muamalat Sangat Baik dan

Menguntungkan

CM1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 1 1,0 1,0 2,0

ragu-ragu 10 10,0 10,0 12,0

setuju 56 56,0 56,0 68,0

sangat setuju 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.32 di atas diketahui bahwa sebanyak 1

responden menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden

menyatakan tidak setuju, 10 responden menyatakan ragu-ragu, 56

responden menyatakan setuju, dan sisanya 32 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

80% responden menyakini bahwa kualitas produk deposito IB

Muamalat sangat baik dan menguntungkan.

Tabel 4.33 Produk Deposito IB Muamalat yang Digunakan Mempunyai

Manfaat

CM2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu-ragu 15 15,0 15,0 15,0

setuju 60 60,0 60,0 75,0

sangat setuju 25 25,0 25,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

108

Berdasarkan tabel 4.33 di atas diketahui bahwa sebanyak 15

responden menyatakan ragu-ragu, 60 responden menyatakan setuju,

dan sisanya 25 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat

dinyatakan bahwa 80% responden menyakini bahwa produk

deposito IB Muamalat yang digunakan mempunyai manfaat.

Tabel 4.34 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki Reputasi yang Baik

CM3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0

ragu-ragu 12 12,0 12,0 16,0

Setuju 66 66,0 66,0 82,0

sangat setuju 18 18,0 18,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.34 di atas diketahui bahwa sebanyak 4

responden menyatakan tidak setuju, 12 responden menyatakan

ragu-ragu, 66 responden menyatakan setuju, dan sisanya 18

responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan

bahwa lebih dari 80% responden menyakini bahwa produk deposito

IB Muamalat memiliki reputasi yang baik.

109

Tabel 4.35 Produk Deposito IB Muamalat Membuat Saya Percaya Diri

dan Merasa Tenang dalam Menggunakannya

CM4

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 1 1,0 1,0 2,0

ragu-ragu 13 13,0 13,0 15,0

setuju 57 57,0 57,0 72,0

sangat setuju 28 28,0 28,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.35 di atas diketahui bahwa sebanyak 1

responden menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden

menyatakan tidak setuju, 13 responden menyatakan ragu-ragu, 57

responden menyatakan setuju, dan sisanya 28 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

80% responden menyakini bahwa produk deposito IB Muamalat

membuat para nasabah percaya diri dan merasa tenang dalam

menggunakannya.

110

Tabel 4.36 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki Ciri Khas yang

Berbeda dengan Produk Deposito yang Ada di Bank Syariah

Lain

CM5

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0

ragu-ragu 27 27,0 27,0 29,0

Setuju 51 51,0 51,0 80,0

sangat setuju 20 20,0 20,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.36 di atas diketahui bahwa sebanyak 2

responden menyatakan tidak setuju, 27 responden menyatakan

ragu-ragu, 51 responden menyatakan setuju, dan sisanya 20

responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan

bahwa lebih dari 70% responden menyakini bahwa produk deposito

IB Muamalat memiliki ciri khas yang berbeda dengan produk

deposito yang ada di bank syariah lain.

d. Variabel Proses Keputusan

Dalam penelitian ini variabel proses keputusan (Y) memiliki

7 butir pernyataan yaitu:

111

Tabel 4.37 Penggunaan Produk Deposito IB Muamalat Sesuai dengan

Keinginan dan Kebutuhan

PK1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0

ragu-ragu 14 14,0 14,0 16,0

setuju 61 61,0 61,0 77,0

sangat setuju 23 23,0 23,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.37 di atas diketahui bahwa sebanyak 2

responden menyatakan tidak setuju, 14 responden menyatakan

ragu-ragu, 61 responden menyatakan setuju, dan sisanya 23

responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan

bahwa lebih dari 80% responden menyakini bahwa penggunaan

produk deposito IB Muamalat sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan.

112

Tabel 4.38 Pengetahuan Informasi Mengenai Produk Deposito IB

Muamalat Didapat dari Sumber Pribadi

(keluarga/teman/tetangga)

PK2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 6 6,0 6,0 7,0

ragu-ragu 17 17,0 17,0 24,0

Setuju 49 49,0 49,0 73,0

sangat setuju 27 27,0 27,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.38 di atas diketahui bahwa sebanyak 1

responden menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden

menyatakan tidak setuju, 17 responden menyatakan ragu-ragu, 49

responden menyatakan setuju, dan sisanya 27 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

70% responden menyadari bahwa pengetahuan informasi mengenai

produk deposito IB Muamalat didapat dari sumber pribadi

(keluarga/teman/tetangga).

113

Tabel 4.39 Pengetahuan Informasi Mengenai Produk Deposito IB

Muamalat Didapat dari Iklan (web, sosial media, televisi)

PK3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0

ragu-ragu 31 31,0 31,0 36,0

Setuju 41 41,0 41,0 77,0

sangat setuju 23 23,0 23,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.39 di atas diketahui bahwa sebanyak 5

responden menyatakan tidak setuju, 31 responden menyatakan

ragu-ragu, 41 responden menyatakan setuju, dan sisanya 23

responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan

bahwa lebih dari 60% responden menyakini bahwa pengetahuan

informasi mengenai produk deposito IB Muamalat didapat dari

iklan (web, sosial media, televisi).

114

Tabel 4.40

Informasi Mengenai Produk Deposito IB Muamalat Didapat

dari Publik (organisasi)

PK4

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0

tidak setuju 11 11,0 11,0 14,0

ragu-ragu 29 29,0 29,0 43,0

Setuju 43 43,0 43,0 86,0

sangat setuju 14 14,0 14,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.40 di atas diketahui bahwa sebanyak 3

responden menyatkan sangat tidak setuju, 11 responden

menyatakan tidak setuju, 29 responden menyatakan ragu-ragu, 43

responden menyatakan setuju, dan sisanya 14 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

50% responden menyakini bahwa informasi mengenai produk

deposito IB Muamalat didapat dari publik (organisasi).

115

Tabel 4.41 Produk Deposito IB Muamalat Memberikan Solusi atas

Kebutuhan Saya

PK5

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0

tidak setuju 2 2,0 2,0 5,0

ragu-ragu 21 21,0 21,0 26,0

setuju 56 56,0 56,0 82,0

sangat setuju 18 18,0 18,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.41 di atas diketahui bahwa sebanyak 3

responden menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden

menyatakan tidak setuju, 21 responden menyatakan ragu-ragu, 56

responden menyatakan setuju, dan sisanya 18 responden

menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan bahwa lebih dari

70% responden menyakini bahwa produk deposito IB Muamalat

memberikan solusi atas kebutuhan para nasabah.

116

Tabel 4.42 Keputusan Memilih Produk Deposito IB Muamalat

tersebut Karena Mempunyai Banyak Keunggulan

Dibandingkan dengan Produk Deposito yang ada di Bank

Syariah lain

PK6

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0

ragu-ragu 23 23,0 23,0 28,0

Setuju 50 50,0 50,0 78,0

sangat setuju 22 22,0 22,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.42 di atas diketahui bahwa sebanyak 5

responden menyatakan tidak setuju, 23 responden menyatakan

ragu-ragu, 50 responden menyatakan setuju, dan sisanya 22

responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan

bahwa lebih dari 70% responden menyakini bahwa keputusan

memilih produk deposito IB Muamalat tersebut karena mempunyai

banyak keunggulan dibandingkan dengan produk deposito yang

ada di bank syariah lain.

117

Tabel 4.43 Perasaan Puas Setelah Menggunakan Produk Deposito IB

Muamalat

PK7

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0

ragu-ragu 15 15,0 15,0 18,0

setuju 60 60,0 60,0 78,0

sangat setuju 22 22,0 22,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.43 di atas diketahui bahwa sebanyak 3

responden menyatakan tidak setuju, 15 responden menyatakan

ragu-ragu, 60 responden menyatakan setuju, dan sisanya 22

responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan

bahwa lebih dari 80% responden menyatakan bahwa perasaan puas

setelah menggunakan produk deposito IB Muamalat.

4. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat disebut model yang baik jika

model tersebut memenuhi asumsi, dan terbebas dari asumsi klasik

statistik, baik itu normalitas, multikolonieritas, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka

118

uji statistik menjadi tidak valid uintuk jumlah sampel kecil. Ada dua

cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).

1) Analisa Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini

dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis

lurus diagonal, dan ploating data residual akan dibandingkan

dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka

garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya (Ghozali, 2016:154).

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau

dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut (Ghozali,

2016:156):

(a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

119

pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

(b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik)

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan gambar 4.2 dari hasil uji normalitas dengan

analisis grafik di atas menunjukan bahwa semua data

berdiostribusi normal, karena data menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

120

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal. Padahal secara statistik

bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, disamping uji grafik pada

penelitian ini juga dilengkapi dengan uji statistik.

Uji statistik lain yang dapat digunakan dalam penelitian ini

untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan

keputusannya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016:156-158):

(a) Jika nilai signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat

perbedaan yang signifikan, dan

(b) Jika signifikansi diatas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan

yang signifikan

121

Tabel 4.44 Hasil Uji Normalitas (Analisi Statistik)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 2,43245543

Most Extreme Differences Absolute ,077

Positive ,061

Negative -,077

Test Statistic ,077

Asymp. Sig. (2-tailed) ,154c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.44 di atas dapat dilihat bahwa nilai

signifikansi (2-tailed) menunjukan sebesar 0,154. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena 0,154 > 0,05.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

122

multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut

(Ghozali, 2016:103):

1) Melihat nilai toleransi, dan

2) Melihat nilai variance inflation factor (VIF)

Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai

VIF ≥ 10.

Tabel 4.45 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

total x1 ,377 2,650

total x2 ,728 1,374

total x3 ,377 2,654

a. Dependent Variable: total y

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.45 di atas dapat dilihat bahwa variabel

bebas yang terdapat dalam model regresi tidak mempunyai korelasi

satu sama lain. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai toleransi pada

masing-masing variabel yang memiliki nilai Tolerance > 0,10 yaitu

variabel X1 sebesar 0,377, X2 sebesar 0,728 dan X3 sebesar 0,377 dan

nilai VIF < 10 yaitu variabel X1 sebesar 2,650, X2 sebesar 1,374 dan X3

sebesar 2,654.

123

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak

terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2016:134).

Terdapat beberapa cara untuk mengetahui ada tidanya

heterokedastisitas dalam suatu model regresi. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan cara dengan melihat grafik Plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Ghozali, 2016:134).

Sedangkan dasar analisis yang juga dapat digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu (Ghozali,

2016:134):

1) Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar, kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas.

124

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di

atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Dari gambar 4.3 di atas dapat terlihat bahwa titik-titik

membentuk pola yang tidak jelas dan titik-titik menyebar di atas

dan dia bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dipastikan

model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi

heteroskedastisitas.

5. Analisis Regresi Linier Berganda

Tujuan utama regresi adalah untuk memprediksi nilai variabel

dependen berdasarkan satu atau lebih variabel independen

(Widarjono, 2010:9). Dalam analisis regresi linier berganda, selain

125

mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga

menunjukkan arah hubungan antara variabel terikat dengan variabel

bebas. Variabel terikat diasumsikan random, yang berarti mempunyai

distribusi probabilistic. Variabel bebas diasumsikan memiliki nilai

yang tetap dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih

dari satu. (Ghozali, 2016:94).

Dalam penelitian ini variabel dependent atau terikat yang

digunakan terdiri dari variabel proses keputusan dan variabel

independent atau terikat antara lain bagi hasil, lokasi dan citra merek.

Dari analisis regresi yang dilakukan, berikut output nya secara

lengkap dalam tabel berikut.

Tabel 4.46 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,361 2,323 1,017 ,312

Bagi Hasil ,169 ,079 ,233 2,138 ,035

Lokasi ,111 ,049 ,177 2,254 ,026

Cita Merek ,668 ,163 ,449 4,111 ,000

a. Dependent Variable: total y

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 4.46

diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

126

Keterangan:

Y = Proses Keputusan

α = Konstanta

= Bagi Hasil

= Lokasi

= Citra Merek

, , = Koefisien Regresi (menunjukkan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

hubungan nilai variabel independen.

e = Standar Error

Interpretasi dari persamaan regresi diatas adalah sebagai berikut:

a. Nilai konstanta positif (2,361), skala likert yang digunakan untuk

kuesioner tidak memasukan angka nol, tetapi range dari 1-5,

sehingga variabel X1, X2 dan X3 tidak mungkin sama dengan nol.

b. Nilai koefisien regresi pada variabel bagi hasil bernilai positif.

Maka dapat dikatakan bahwa apabila pengaruh bagi hasil

meningkat maka akan meningkatkan proses keputusan nasabah

dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat.

c. Nilai koefisien regresi pada variabel lokasi bernilai positif. Maka

dapat dikatakan bahwa apabila pengaruh bagi hasil meningkat

maka akan meningkatkan proses keputusan nasabah dalam

menggunakan produk deposito IB Muamalat.

127

d. Nilai koefisien regresi pada variabel citra merek bernilai positif.

Maka dapat dikatakan bahwa apabila pengaruh bagi hasil

meningkat maka akan meningkatkan proses keputusan nasabah

dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat.

6. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dapat dilakukan melaui uji secara parsial

dan uji secara simultan. Berikut uji hipotesis dalam penelitian ini:

a. Uji Parsial (t)

Uji parsial (t) digunakan untuk membuktikan apakah

variabel bebas (independen) secara individu mempengaruhi

variabel terikat (dependen). Ada dua hipotesis yang diajukan oleh

setiap peneliti yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesin alternatif

(Ha). Hipotesis nol merupakan angka numerik dari nilai parameter

populasi. Hipotesis nol ini dianggap benar sampai kemudian bisa

dibuktikan salah berdasarkan data sampel yang ada. Sementara itu

hipotesis alternatif merupakan lawan dari hipotesis nol. Hipotesis

alternatif ini harus benar ketikan hipotesis nol terbukti salah

(Widarjono, 2010:25).

Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan, maka dalam

penelitian ini uji signifikansi parameter individual (Uji t)

menggunakan pengujian dua arah (two tail test). Peneliti

menggunakan pengujian dua arah dikarenakan Ha merupakan

hipotesis komposit dua arah yang bisa menunjukkan variabel

128

bebas dapat berpengaruh negatif atau positif terhadap variabel

terikat. Untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel

bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut (Ghozali, 2016:97):

1) Menentukan Ho dan Ha (hipotesis nihil dan hipotesis

alternatif).

2) Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

3) Jika signifikansi nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Artinya:

(a) Jika Sig / Probabilitas > 0,05 Ho diterima

(b) Jika Sig / Probabilitas < 0,05 Ho ditolak

Atau

(a) Jika t hitung < tabel maka Ho diterima

(b) Jika t hitung > tabel maka Ho ditolak.

Berikut adalah hasil dari uji hipotesis (uji statistik t) dalam

penelitian ini:

129

Tabel 4.47 Hasil Uji Parsial (t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,361 2,323 1,017 ,312

Bagi Hasil ,169 ,079 ,233 2,138 ,035

Lokasi ,111 ,049 ,177 2,254 ,026

Citra Merek ,668 ,163 ,449 4,111 ,000

a. Dependent Variable: total y

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan tabel 4.47 di atas, untuk mengetahui besarnya

pengaruh masing-masing variabel independent atau bebas secara

parsial atau sebagian terhadap variabel dependent atau terikat

adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh bagi hasil terhadap proses keputusan

H0 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara bagi

hasil terhadap proses keputusan nasabah

menggunakan produk deposito IB Muamalat.

Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara bagi hasil

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui

bahwa thitung dari variabel bagi hasil sebesar 2,138, sedangkan

ttabel dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis

130

dua arah, ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi

0,025 serta df = n-2 menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat

nilai ttabel pada tabel distribusi sebesar 1,984. Sehingga dari

hasil tersebut dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel dimana

2,138 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikan 0,035 < 0,05.

Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

Berarti variabel bagi hasil berpengaruh secara parsial

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk

deposito IB Muamalat.

2) Pengaruh lokasi terhadap proses keputusan

H0 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara lokasi

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat.

Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara lokasi

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui

bahwa thitung dari variabel lokasi sebesar 2,254, sedangkan

ttabel dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis

dua arah, ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi

0,025 serta df = n-2 menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat

nilai ttabel pada tabel distribusi sebesar 1,984. Sehingga dari

hasil tersebut dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel dimana

131

2,254 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikan 0,026 < 0,05.

Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

Berarti variabel lokasi berpengaruh secara parsial terhadap

proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB

Muamalat.

3) Pengaruh citra merek terhadap proses keputusan

H0 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara citra

merek terhadap proses keputusan nasabah

menggunakan produk deposito IB Muamalat.

Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara citra merek

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui

bahwa thitung dari variabel lokasi sebesar 4,111, sedangkan

ttabel dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis

dua arah, ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi

0,025 serta df = n-2 menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat

nilai ttabel pada tabel distribusi sebesar 1,984. Sehingga dari

hasil tersebut dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel dimana

4,111 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikan 0,000 < 0,05.

Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

Berarti variabel lokasi berpengaruh secara parsial terhadap

132

proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB

Muamalat.

b. Uji Simultan (F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F menguji

joint hipotesis bahwa , , dan secara simultan sama dengan

nol, atau:

Ho : = = ….. = = 0,

Ha : ….. 0

Untuk menguji hipotesis ini dengan kriteria dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Ghozali,

2016:96):

1) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima

atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak

atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua

variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Atau dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F

tabel. Berikut dasar pengambilan keputusannya:

133

3) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima

4) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak

Berikut adalah hasil uji hipotesis (uji statistik F) dalam

penelitian ini:

Tabel 4.48 Hasil Uji Simultan (F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 773,233 3 257,744 42,241 ,000b

Residual 585,767 96 6,102

Total 1359,000 99

a. Dependent Variable: total y

b. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

Berdasarkan dari hasil uji F dapat dilihat bahwa nilai Fhitung

sebesar 42,241, sedangkan Ftabel dalam penelitian ini sebesar 2,70

dimana angka tersebut didapat dengan rumus df1 = k – 1, dan df2

= n – k, dalam penelitian ini jumlah variabel independent atau

bebas sebanyak 3 variabel dan 1 variabel independent dengan

jumlah sampel sebanyak 100 dan dengan taraf signifikansi 0,05.

Sehingga df1 = 4 – 1 = 3 dan df2 = 100 – 4 = 96. Kemudian

ditemukan dalam tabel distribusi nilai Fhitung sebesar 2,70.

Sehingga dapat disimpulkan 42,241 > 2,70 dan probabilitas

signifikansi pada penelitian ini 0,000 < 0,05. Maka dapat

disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu bagi hasil, lokasi

dan citra merek mempunyai pengaruh secara simultan atau

134

bersama-sama terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat.

7. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2016:95)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan nilai Adjusted R²

untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen dalam penelitian. Untuk

mengetahui determinasi variabel yang diteliti dapat dilihat dari tabel

berikut ini:

Tabel 4.49

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,754a ,569 ,556 2,470

a. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1

b. Dependent Variable: total y

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2018)

135

Berdasarkan tabel 4.49 di atas nilai Adjusted R2 sebesar 0,556

atau 55,6%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas dalam

model regresi pada penelitian ini yaitu bagi hasil, lokasi dan citra

merek mampu menjelaskan variabel terikat yaitu proses keputusan

sebesar 55,6% dan sisanya 44,4% diperoleh dari (100%-55,6%)

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian

tersebut.

C. Interpretasi dan Pembahasan

1. Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Proses Keputusan

Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa bagi hasil

berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan nasabah

menggunakan produk deposito IB Muamalat, dimana yang menjadi

responden dalam penelitian ini adalah 100 responden dari nasabah

Bank Muamalat wilayah Depok. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

hasil uji t dimana nilai dari thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu 2,138

> 1,984. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05

yaitu 0,035 < 0,05. Sehingga hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak.

Artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara bagi hasil

dengan proses keputusan.

Besarnya bagi hasil menjadi faktor yang penting bagi nasabah

ketika memutuskan untuk menggunakan produk deposito, semakin

besar atau menarik nisbah bagi hasil yang diberikan pihak bank

kepada nasabah, maka semakin banyak nasabah yang melakukan

136

proses keputusan untuk menggunakan produk deposito, dikarenakan

imbal bagi hasil yang diberikan pihak bank akan memberikan

keuntungan bagi nasabah.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kontot,

dkk (2015) menunjukan bahwa tingkat bagi hasil berpengaruh positif

dan mempengaruhi preferensi nasabah terhadap produk deposito di

bank syariah yang ada di Sarawak, Kuching, Malaysia. Selain itu juga

penelitian yang dilakukan Doraisamy, dkk (2011) menyatakan bahwa

bagi hasil memiliki tingkat pengaruh yang lebih tinggi terhadap

keputusan pemilihan produk di Sungai Petani Malaysia.

2. Pengaruh Lokasi Terhadap Proses Keputusan

Dalam hasil penelitian ini, selain variabel bagi hasil variabel

lokasi juga menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap proses

keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat,

dimana yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 100

responden dari nasabah Bank Muamalat wilayah Depok. Hal tersebut

dapat dibuktikan dengan hasil uji t dimana nilai dari thitung lebih besar

dari nilai ttabel yaitu 2,254 > 1,984. Sedangkan nilai probabilitas

signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,026 < 0,05. Sehingga

hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara bagi hasil dengan proses keputusan.

Mudahnya akses terhadap bank syariah akan memberikan

kemudahan dan ketertarikan bagi nasabah untuk menggunakan produk

137

yang ada di bank tersebut, pertimbangan lokasi bank syariah yang

dekat dengan lingkungan tempat tinggal, lingkungan kerja serta lahan

parkir yang luas juga dapat memberikan kenyamanan tersendiri bagi

nasabah untuk dapat menentukan proses keputusan nasabah dalam

menggunakan suatu produk yang ada di bank tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ramadan (2013) yang mengungkapkan bahwa lokasi yang dekat

dengan rumah atau kantor akan mempengaruhi keputusan dalam

pemilihan bank di Jordania. Selain itu juga penelitian yang dilakukan

oleh Hapsari dan Beik (2014) juga menyatakan bahwa lokasi

berpengaruh nyata, jika lokasi bank syariah semakin dekat, dengan

kantor cabang dan ATM yang mudah dan banyak ditemukan, maka

semakin besar peluang nasabah yang berminat terhadap bank syariah

lebih tinggi 1.450 kali.

3. Pengaruh Citra Merek Terhadap Proses Keputusan

Dalam hasil penelitian ini juga variabel citra merek menunjukan

pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan nasabah

menggunakan produk deposito IB Muamalat, dimana yang menjadi

responden dalam penelitian ini adalah 100 responden dari nasabah

Bank Muamalat wilayah Depok. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

hasil uji t dimana nilai dari thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu 4,111

> 1,984. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05

yaitu 0,000 < 0,05. Sehingga hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak.

138

Artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara bagi hasil

dengan proses keputusan.

Penting bagi sebuah bank syariah membangun citra merek pada

sebuah produk dalam bank syariah, dimana merek tersebut akan

menjadi ciri khas atau keunikan tersendiri bagi nasabah sebagai

pengguna dan sekaligus menjadi pembeda pada produk yang ada di

bank syariah lain. Semakin unik citra merek dalam sebuah produk,

maka semakin mudah nasabah untuk mengingat produk tersebut,

sehingga akan menimbulkan pertimbangan nasabah dalam melakukan

proses keputusan untuk menggunakan produk tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Oladepo dan Abimbola (2015) yang dilakukan di Lagos State,

Nigeria. Menyatakan bahwa citra merek memberikan pengaruh besar

terhadap keputusan pembelian pada suatu produk. Sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Oladepo dan Abimbola (2015),

penelitian yang dilakukan oleh Foster (2016) juga menujukan bahwa

citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk.

Hal tersebut menunjukkan bahwa citra merek dalam suatu perusahaan

merupakan hal penting yang perlu diperhatikan untuk membentuk

suatu identitas perusahaan pada produk yang dimiliki.

139

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh

bagi hasil, lokasi dan citra merek terhadap proses keputusan nasabah

dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat pada nasabah Bank

Muamalat wilayah Depok dengan menggunakan metode analisis regresi

linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel bagi hasil secara parsial memiliki pengaruh signifikan

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB

Muamalat pada nasabah Bank Muamalat yang ada di wilayah Depok.

2. Variabel lokasi secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap

proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB

Muamalat pada nasabah Bank Muamalat yang ada di wilayah Depok.

3. Variabel citra merek secara parsial memiliki pengaruh signifikan

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB

Muamalat pada nasabah Bank Muamalat yang ada di wilayah Depok.

4. Variabel bagi hasil, lokasi dan citra merek secara simultan memiliki

pengaruh signifikan terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat pada nasabah Bank Muamalat yang ada

di wilayah Depok.

140

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, maka ada

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel bagi

hasil mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan

nasabah dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat, akan

tetapi dalam hasil pengolahan data yang telah penulis lakukan

masih terdapat jawaban tidak setuju dan ragu-ragu dalam

indikator pernyataan variabel bagi hasil antara lain penentuan

nisbah bagi hasil yang dilakukan berdasarkan kesepakatan,

kemudian produk deposito IB Muamalat yang bebas dari unsur

riba, return atau bagi hasil yang didapatkan tergantung kepada

kinerja bisnis, serta pada pernyataan mengenai nisbah yang

diberikan bank muamalat menarik. Oleh karena itu, diharapkan

bagi Bank Muamalat agar bisa lebih berlaku transparansi lagi

dalam hal bagi hasil dan juga memberikan pengertian serta

pemahaman kepada nasabah terkait produk deposito, dan juga

dapat memberikan nisbah bagi hasil yang kompetitif, mengingat

banyaknya bank syariah yang mulai tumbuh dan menjadi tren saat

ini sehingga akan memeberikan banyak alternatif perbandingan

kepada nasabah, bank syariah mana yang lebih memberikan

141

nisbah bagi hasil yang menguntungkan pada produk deposito

khususnya.

b. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel

lokasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan

nasabah dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat, akan

tetapi dalam hasil pengolahan data yang telah penulis lakukan

masih terdapat jawaban tidak setuju dan ragu-ragu terhadap

indikator pernyataan pada variabel lokasi yaitu antara lain pada

indikator pernyataan lokasi Bank Muamalat Indonesia yang

mudah untuk ditemukan, kemudian pernyataan mengenai

indikator tempat parkir yang luas serta tempat parkir Bank

Muamalat yang aman. Oleh karena itu, diharapkan Bank

Muamalat Agar lebih mudah menjangkau nasabah dan

memberikan kenyamanan serta keluasan dalam hal lokasi,

mengingat bank muamalat adalah bank syariah pertama berdiri,

namun jumlah sebaran lokasi bank muamalat masih kalah jauh

dengan jumlah bank syariah lain.

c. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel citra

merek mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan

nasabah dalam menggunakan produk deposito IB Muamalat, akan

tetapi dalam hasil pengolahan data yang telah penulis lakukan

masih terdapat jawaban tidak setuju dan ragu-ragu terhadap

indikator pernyataan pada variabel citra merek yaitu pada

142

indikator pernyataan Bank Muamalat Indonesia memeiliki ciri

khas yang berbeda. Oleh karena itu, Bank Muamalat Indonesia

agar lebih melakukan terobosan baru mengenai inovasi citra dari

merek produk Bank Muamalat agar semakin mudah diingat dan

melekat di fikiran para nasabah sekaligus menjadi pembeda antara

Bank Muamalat dengan bank syariah lainnya, seperti melakukan

penambahan icon atau gambar dari produk deposito IB Muamalat.

2. Bagi Akademisi

Diharapkan dapat menambah referensi dan dapat

mengembangkan variabel baru yang belum terdapat dalam penelitian

ini. Sehingga dapat menjadi bahan perbandingan untuk menambah

referensi ilmu pengetahuan pada penelitian-penelitian yang akan

mendatang.

143

DAFTAR PUSTAKA

Ascarya. “Akad dan Produk Bank Syariah”. Edisi ke-1, Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2015.

Assauri, Sofjan. “Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep, dan Strategi”,

Rajawali Pers, Jakarta, 2010.

Ferrinadewi, Erna. “Merek & Psikologi Konsumen”, Edisi ke-1, Cetakan ke-1,

Graha Ilmu, Yokyakarta, 2008.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23”,

Edisi ke-8, Cetakan ke-8, Badan Penerbit Universitas Diponogoro,

Semarang, 2016.

Hasan, Nurul Ichsan. “Pengantar Perbankan”. Referensi. 2014.

Karim, Adiwarman A. “ Bank Islam – Analisis Fiqih dan Keuangan”, Edisi ke-5,

Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2014.

Kasmir. “Pemasaran Bank”. Edisi Revisi, Cetakan ke-3, Prenada Media Group,

Jakarta, 2008.

Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2012.

Keller, Kevin Lane. “Strategic Brand Management : Building, Measuring, and

Managing Brand Equity. Third Edition”, Pearson Prentice Hall. New Jersey,

2008.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. “Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga

Belas Jilid 1”, PT Indeks, Jakarta, 2017.

Limakrisna, Nandan, dan Wilhelmus Hary Susilo. “Manajemen Pemasaran Teori

dan Aplikasi dalam Bisnis”, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta,

2012.

Ma’ruf, Hendri. “Pemasaran Ritail”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.

Morissan. “Metode Penelitian Survei”, Cetakan ke-3, Prenadamedia Group,

Jakarta, 2015.

Muhamad. “Manajemen Dana Bank Syariah”, Edisi ke-1, Cetakan ke-2, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2015.

144

Sadi IS, Muhamad. “Konsep Hukum Perbankan Syariah”, Setara Press. 2015.

Sangadji, dan Sopiah. “Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis”, Edisi ke-1,

Andi, Yogyakarta, 2013.

Sekaran, Uma. ”Metodologi Penelitian untuk Bisnis”, Edisi ke-4, Salemba Empat,

Jakarta, 2015.

Setiadi, Nugroho J. “Perilaku Konsumen”, Edisi Revisi, Kencana, Jakarta, 2015.

Sugiyono. ”Metode Penelitian Kebijakan”, Cetakan ke-1, Alfabeta, Bandung,

2017.

Sugiyono. ”Metode Penelitian Manajemen”, Cetakan ke-21, Alfabeta, Bandung,

2016.

Sugiyono. ”Metode Penelitian Pendidikan”, Cetakan ke-21, Alfabeta, Bandung,

2015.

Sujarweni, V. Wiratna. “Metode Penelitian - Bisnis dan Ekonomi”, Cetakan ke-1,

Pustakabaruperss, Yogyakarta, 2015.

Sunyoto, Danang. ”Teori, Kuesioner & Analisis Data”, Graha Ilmu, Yokyakarta,

2013.

Suryani, dan Hendryadi. “Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada

Penelitian Bidang Manajemen Ekonomi Islam”, Edisi Pertama, Cetakan ke-

1, Prenadamedia Group, Jakarta, 2015.

Tjiptono, Fandi. “Manajemen & Strategi Merek”, Edisi ke-1, Yokyakarta, 2011.

Tjiptono, Fandi. ”Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian”, Edisi

ke-1, Andi, Yogyakarta, 2014.

Umar, Husein. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Edisi Kedua,

PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014.

Wahjono, Sentot Imam. “Manajemen Pemasaran Bank”, Edisi Pertama, Graha

Ilmu, Yogyakarta, 2010.

Widarjono, Agus. “Analisis Statistika Multivariat Terapan”, Edisi Pertama, UPP

STIM YKPN, Yogyakarta, 2010.

145

Jurnal

Alsadek, H. Gait dan Andrew C. Worthington. “An Empirical Survey of

Individual Consumer, Business Firm and Financial Institution Attitudes

towards Islamic Methods of Finance”, Working Papers Series, No.7/8,

2007.

Amrullah, Artika Romal dan Agustin Sasi. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga,

dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Honda Beat”, Jurnal Ilmu

dan Riset Manajemen, Vol. 5 No. 7, Juli 2016.

Daulay, Raihanah. “Analisis Pelayanan dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan

Menabung Nasabah pada Bank Syariah di Kota Medan”, Jurnal Manajemen

dan Bisnis, Vol. 10 No. 1, April 2010.

Doraisamy, dkk. “A Studi on Consumers Preferences of Islamic Banking Products

and Services in Sungai Petani”, Academic Research International Vol. 1

Issue. 3, November 2011.

Foster, Bob. “Impact of Brand Image on Purchasing Decision on Mineral Water

Product “Amidis” (Case Study on Bintang Trading Company)”, American

Research Journal of Humanities and Social Sciences, Volume 2, 11 pages,

2016.

Ghafoor, Abdul dan Malihah Azhar. “Consumer Behaviour Towards Islamic

Banking In Pakistan”, European Journal of Accounting Auditing and

Finance Research Vol. 2 No. 9, pp. 42-65, November 2014.

Hapsari, Fithri Tyas dan Beik Irfan Syauqi. “Studi Preferensi Nasabah Non

Muslim Terhadap Jasa Perbankan Syariah”, Junal Ekonomi Islam

Republika, Agustus 2018.

Hasan, Sabri, dkk. “Marketing Mix Effect on the Decision of Customers in The

Matter In Choosing The Home Purchase Loans In PT. BNI 46 Griya BNI

(Persero) Tbk Branch Makasar”, International Journal of Bussiness and

Management Invention, Vol. 5 Issue. 6, pp. 20-30, Juni 2016.

Khasanah, Yulika dan Gunawan Arie Indra.”Pengaruh Sistem Bagi Hasil

Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah di Kota Cirebon

(Penelitian Survei Terhadap Nasabah Bank Syariah di Kota Cirebon)”,

Edunomic, Vol. 2 No. 1, 2014.

Kontot, dkk. “Determining Factors of Customers’ Preferences: A Case of Deposit

Products in Islamic Banking”, Procedia Social and Behavioral Sciences 224

(2016) 167-175.

146

Mutasowifin, Ali. “Menggagas Strategi Pengembangan Perbankan Syariah di

Pasar Non-Muslim”, Jurnal Universitas Paramadina, Vol. 3 No. 1, hal. 25-

39, September 2003.

Oladepo, Onigbinde Isaac dan Abimbola Odunlami Samuel. “The Influence of

Brand Image and Promotional Mix on Consumer Buying Decision - A Study

of Beverage Consumers in Lagos State, Nigeria”, British Journal of

Marketing Studies Vol. 3 No. 4, pp. 97-109, Mei 2015.

Ramadan, Zeyad Saleem. “Jordanian Criteria for Islamic Bank Selection.

Evidence from the Jordanian Banking Sector”, International Journal of

Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences Vol.

3 No. 3, pp. 139-145, Juli 2013.

Subagiyo, Rokhmat. “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah

dalam Memilih Pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung”, Vol. 8 No. 1,

Desember 2016.

Sugiarto, Rizky Iryanita. “Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga, dan

Persepsi Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada

Konsumen Produk ATBM Pekalongan)”, Diponegoro Journal Of

Management, Vol. 2 No. 2, 2013.

Tyas, Rizqa Ramadhaning dan Setiawan Ari. “Pengaruh Lokasi dan Kualitas

Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Sumber

Mulia Tuntang”, Vol. 3 No. 2, Desember 2012.

Yahya, Muchlis dan Agunggunanto Edy Yusuf. “Teori Bagi Hasil (Profit and

Loss Sharing) dan Perbankan Syariah dalam Ekonomi Syariah”, Jurnal

Dinamika Ekonomi Pembangunan, Vol. 1 No, 1, Juli 2011.

Intenet

http://bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, (diakses pada Januari 2018).

http://infobanknews.com/market-share-perbankan-syariah-naik/ (diakses pada 30

November 2017).

http://www.bankmuamalat.co.id/en/investor-relations/annual-report (diakses pada

November 2017)

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-

syariah/ (diakses pada 26 Agustus 2017)

147

http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index

(diakses pada 19 Desember 2017).

https://economy.okezone.com/market-share-perbankan-syariah (diakses pada 5

Oktober 2017)

148

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, LOKASI DAN CITRA MEREK

TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN

PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT

(Studi pada Bank Muamalat Wilayah Depok)

Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Bagi

Hasil, Lokasi dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Nasabah

Menggunakan Produk Deposito IB Muamalat”. Maka saya yang bertanda

tangan di bawah ini:

Nama : Hendry Ashary

NIM : 11140810000137

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Manajemen

Mohon ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi responden

dengan mengisi lembar kuesioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini

sangat besar arti dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon

untuk mengisi kuesioner ini secara benar dan jujur. Peneliti menjamin kerahasiaan

identitas dan jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i. Atas ketersediaan dan bantuan

responden, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Hendry Ashary

149

PROFILE RESPONDEN

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda check list () atau tanda silang () pada

salah satu pilihan jawaban yang disediakan di bawah ini.

1. Apakah Anda nasabah produk Deposito IB Muamalat Wilayah Depok ?

Ya, Saya nasabah Deposito IB Muamalat wilayah Depok.

Lanjut Pengisian!

Tidak, Saya bukan nasabah Deposito IB Muamalat wilayah Depok

Cukup Sampai disini!

2. Nama Lengkap Anda : .......................................

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

4. Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah Deposito IB Muamalat?

< 1 Tahun 4 – 6 Tahun

1 – 3 Tahun > 6 Tahun

5. Berapa jangka waktu Deposito IB Muamalat yang Anda pilih?

1 Bulan 6 Bulan

3 Bulan 12 Bulan

6. Usia Anda saat ini?

17 – 30 Tahun 41 – 50 Tahun

31 – 40 Tahun > 50 Tahun

7. Pendidikan terakhir Anda?

SMA/Sederajat Sarjana (S1)

Diploma Pascasarjana (S2,S3)

150

8. Pekerjaan Anda saat ini?

Mahasiswa Pegawai Swasta/BUMN

Guru/Dosen PNS/TNI/POLRI

Wirausaha Lainnya (Sebutkan).....................

9. Penghasilan Anda saat ini?

1 – 3 Juta Rupiah 7 – 9 Juta Rupiah

4 – 6 Juta Rupiah > 9 Juta Rupiah

A. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Isilah pernyataan di bawah ini dengan tanda check list () atau tanda

silang () pada salah satu kolom jawaban yang disediakan. Adapun makna

dari jawaban alternatif yang ada pada kuesioner ini adalah:

Kode Kriteria Jawaban

SS Sangat Setuju

S Setuju

RR Ragu-ragu

TS Tidak Setuju

STS Sangat Tidak Setuju

151

B. Daftar Pernyataan

BAGI HASIL

NO PERNYATAAN STS TS RR S SS

Prinsip Keadilan

1 Bank Muamalat Indonesia adil & transparan

dalam pembagian keuntungan

2

Penentuan nisbah bagi hasil yang dilakukan

Bank Muamalat Indonesia dengan nasabah

berdasarkan kesepakatan

Prinsip Kesederajatan

3 Dalam melayani, pegawai Bank Muamalat

Indonesia tidak membeda-bedakan nasabah

Prinsip Ketentraman

4 Produk Deposito IB Muamalat bebas dari

unsur riba

5 Produk Deposito IB Muamalat dijalankan

sesuai dengan prinsip muamalah Islam

Prosentase

6

Nisbah keuntungan yang ditetapkan pada

produk IB Muamalat didasarkan dalam

bentuk prosentase

Bagi Untung dan Bagi Rugi

7 Return (bagi hasil) yang didapatkan

tergantung kepada kinerja bisnis

Jaminan

8

Mendapatkan jaminan atas kontrak yang

diberikan oleh Bank Muamalat Indonesia

pada produk IB Muamalat

Penentuan Besarnya Nisbah

9 Nisbah yang diberikan Bank Muamalat

Indonesia Menarik

LOKASI

NO PERNYATAAN STS TS RR S SS

Akses

10 Bank Muamalat Indonesia mudah dijangkau

dengan sarana transportasi umum

11 Bank Muamalat Indonesia dekat dengan

152

NO PERNYATAAN STS TS RR S SS

lingkungan tempat tinggal

12 Bank Muamalat Indonesia dekat dengan

lingkungan kerja

13 Bank Muamalat Indonesia mempunyai

banyak kantor cabang Visibilitas

14 Bank Muamalat Indonesia dapat dilihat

dengan jelas dari jarak pandang normal

15 Bank Muamalat Indonesia mudah untuk

ditemukan

Lalu lintas (traffic)

16 Bank Muamalat Indonesi berada di tempat

yang ramai

17 Bank Muamalat Indonesia berada di tempat

yang bebas dari kemacetan Tempat Parkir

18 Bank Muamalat Indonesia mempunyai

tempat parkir yang luas

19 Bank Muamalat Indonesia mempunyai

tempat parkir yang aman

20 Lokasi tempat parkir Bank Muamalat terasa

nyaman Lingkungan

21 Bank Muamalat Indonesia berada disekitar

perkantoran

22 Bank Muamalat Indonesia berada disekitar

perniagaan (pasar)

CITRA MEREK

NO PERNYATAAN STS TS RR S SS

Dukungan Asosiasi Merek

23 Kualitas produk Deposito IB Muamalat

sangat baik dan menguntungkan

24 Produk Deposito IB Muamalat yang

digunakan mempunyai manfaat

Kekuatan Asosiasi Merek

25 Produk Deposito IB Muamalat memiliki

reputasi yang baik

26 Produk Deposito IB Muamalat membuat

153

NO PERNYATAAN STS TS RR S SS

saya percaya diri dan merasa tenang dalam

menggunakannya

Keunikan Asosiasi Merek

27

Produk Deposito IB Muamalat memiliki ciri

khas yang berbeda dengan produk deposito

yang ada di bank syariah lain

PROSES KEPUTUSAN

NO PERNYATAAN STS TS RR S SS

Pengenalan Masalah

28 Penggunaan produk Deposito IB Muamalat

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

Pencarian Informasi

29

Pengetahuan informasi mengenai produk

Deposito IB Muamalat didapat dari sumber

pribadi (keluarga/teman/tetangga)

30

Informasi mengenai produk Deposito IB

Muamalat didapat dari iklan (web, sosial

media, televisi)

31 Informasi mengenai produk Deposito IB

Muamalat didapat dari publik (organisasi) Penilaian Alternatif

32 Produk Deposito IB Muamalat memberikan

solusi atas kebutuhan saya

Keputusan Membeli

33

Keputusan memilih produk Deposito IB

Muamalat tersebut karena mempunyai

banyak keunggulan dibandingkan dengan

produk deposito yang ada di bank syariah

lain

Perilaku Setelah Membeli

34 Perasaan puas setelah menggunakan produk

Deposito IB Muamalat

154

Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden

A. Variabel Bagi Hasil

No. BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 Total

1 4 5 3 5 4 3 5 3 4 36

2 4 4 4 4 4 5 4 3 4 36

3 5 4 5 5 5 4 4 4 3 39

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44

6 5 4 4 4 5 5 4 4 4 39

7 4 5 5 4 4 3 5 4 4 38

8 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39

9 4 4 3 4 4 4 2 4 4 33

10 2 3 2 4 2 4 3 5 3 28

11 5 4 4 5 5 4 5 4 5 41

12 3 4 3 3 3 4 4 3 3 30

13 3 2 4 3 3 5 5 4 3 32

14 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37

15 4 4 4 3 4 4 5 4 4 36

16 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39

17 3 3 5 3 3 4 3 3 4 31

18 5 5 5 5 5 4 4 5 3 41

19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35

20 4 5 5 3 4 4 4 5 4 38

21 4 4 4 4 4 3 3 4 3 33

22 5 4 5 3 5 3 5 4 4 38

23 5 5 4 4 5 5 5 5 4 42

24 4 5 5 5 4 5 3 4 3 38

25 4 4 3 4 4 3 4 3 2 31

26 5 4 4 5 5 2 3 4 5 37

27 4 4 4 4 4 4 5 3 4 36

28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

29 4 5 5 3 4 4 4 5 4 38

30 3 5 4 5 3 5 4 5 5 39

31 5 4 3 5 4 3 5 5 4 38

32 3 5 4 3 5 4 5 3 4 36

33 4 5 5 4 3 5 5 4 4 39

34 5 4 4 5 3 5 4 5 3 38

155

No. BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 Total

35 3 3 3 3 2 2 3 3 4 26

36 4 2 4 4 4 4 5 4 3 34

37 5 3 4 4 5 5 4 4 3 37

38 4 4 5 3 4 4 5 4 3 36

39 4 4 3 5 4 4 4 4 5 37

40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

41 4 5 4 5 5 5 4 4 4 40

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

43 5 4 4 3 4 5 3 3 3 34

44 4 3 4 4 4 3 1 3 3 29

45 3 4 4 5 4 3 2 2 3 30

46 5 4 3 2 2 4 4 4 3 31

47 5 5 4 5 4 4 4 3 3 37

48 3 2 3 4 5 3 4 5 3 32

49 5 4 5 4 3 3 2 2 2 30

50 5 5 4 3 4 5 4 3 3 36

51 4 5 5 4 4 5 3 3 2 35

52 3 3 3 4 5 4 3 3 5 33

53 5 4 5 4 5 4 4 5 3 39

54 5 4 3 5 4 3 5 3 2 34

55 5 5 4 4 3 3 3 2 3 32

56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

57 5 4 3 3 1 3 3 4 3 29

58 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28

59 4 4 4 4 4 4 4 4 1 33

60 4 4 4 4 3 4 4 5 3 35

61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

62 3 4 4 4 3 4 2 4 5 33

63 5 5 5 5 5 5 4 4 4 42

64 4 5 4 5 3 4 3 4 3 35

65 3 2 5 4 3 4 3 4 5 33

66 4 5 4 4 3 3 5 3 3 34

67 4 3 3 3 4 5 2 2 3 29

68 4 4 5 4 5 4 4 4 5 39

69 4 5 5 5 4 5 5 3 3 39

70 4 4 5 4 4 5 3 4 4 37

71 4 3 4 4 4 4 3 4 4 34

72 4 4 5 5 5 5 4 4 5 41

156

No. BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 Total

73 4 4 5 4 4 5 4 5 4 39

74 5 5 5 5 4 5 4 4 4 41

75 4 4 5 5 5 4 4 5 4 40

76 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38

77 4 3 4 4 4 5 3 4 4 35

78 4 3 5 4 4 5 3 4 4 36

79 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35

80 4 4 5 4 4 5 3 4 3 36

81 4 5 4 4 4 5 4 4 3 37

82 4 3 4 4 5 5 4 4 5 38

83 3 4 4 4 4 4 3 4 3 33

84 4 3 4 4 4 5 5 4 5 38

85 4 4 4 5 4 5 4 4 4 38

86 1 2 1 2 2 2 2 3 1 16

87 5 4 4 5 5 5 4 4 4 40

88 2 2 1 2 1 1 2 2 2 15

89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

90 3 4 4 4 4 4 4 4 3 34

91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

92 5 3 5 4 4 5 4 4 4 38

93 4 5 3 5 4 3 5 3 4 36

94 4 4 4 4 4 5 4 3 4 36

95 5 4 5 5 5 4 4 4 3 39

96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

97 2 3 2 4 2 4 3 5 3 28

98 5 4 4 5 5 4 5 4 5 41

99 3 4 3 3 3 4 4 3 3 30

100 3 2 4 3 3 5 5 4 3 32

B. Variabel Lokasi

No. L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total

1 5 2 4 4 3 3 5 3 3 3 1 3 4 43

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 44

157

No. L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total

4 4 2 5 4 3 2 4 3 3 5 5 4 3 47

5 5 3 3 3 3 3 5 3 3 5 5 3 3 47

6 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 43

7 5 4 4 3 5 3 3 4 5 5 4 4 3 52

8 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 44

9 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 2 4 2 40

10 5 4 3 5 4 3 5 4 4 2 1 5 1 46

11 2 4 4 5 2 4 4 2 4 5 1 2 4 43

12 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 44

13 4 3 5 2 4 3 4 3 3 4 2 5 5 47

14 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 51

15 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 42

16 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 3 3 3 53

17 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 34

18 4 2 2 4 4 5 1 4 3 2 4 4 4 43

19 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 49

20 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 51

21 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 47

22 5 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 5 51

23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65

24 3 2 3 3 1 3 3 1 1 4 4 4 3 35

25 3 2 4 4 3 3 4 2 1 4 1 5 3 39

26 5 1 3 3 3 2 4 3 5 4 2 4 2 41

27 5 2 4 2 4 4 3 2 3 3 4 4 3 43

28 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 50

29 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 51

30 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 60

31 5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 4 4 54

158

No. L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total

32 5 5 4 4 3 5 5 4 3 4 4 5 5 56

33 5 5 5 4 3 5 5 4 3 5 4 4 5 57

34 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 58

35 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 41

36 5 4 3 3 4 4 4 1 3 3 2 4 4 44

37 4 4 4 4 4 4 5 2 3 3 3 4 5 49

38 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 5 3 4 44

39 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 43

40 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 48

41 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 57

42 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 45

43 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 2 5 5 46

44 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 45

45 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 45

46 3 2 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 43

47 4 3 5 3 4 3 5 2 2 3 1 5 5 45

48 3 3 3 4 4 3 1 4 4 3 3 5 3 43

49 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 5 48

50 5 4 5 3 4 3 4 2 3 3 2 4 5 47

51 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 46

52 3 2 3 4 4 4 2 5 3 5 3 3 3 44

53 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 38

54 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 42

55 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 48

56 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 1 44

57 4 3 5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 45

58 3 1 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 42

59 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 42

159

No. L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total

60 4 4 2 1 4 4 3 3 3 3 5 3 3 42

61 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 46

62 3 4 4 4 4 5 3 2 3 3 4 4 4 47

63 4 2 4 1 4 3 4 4 4 4 2 4 2 42

64 4 5 5 4 2 3 4 2 2 4 5 5 3 48

65 3 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 52

66 4 5 4 4 4 2 2 5 2 3 4 4 1 44

67 3 4 5 1 4 3 5 4 5 2 3 3 3 45

68 5 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 58

69 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 3 5 5 56

70 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 5 5 53

71 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 52

72 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 48

73 5 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 4 5 50

74 4 4 5 3 4 3 5 4 3 3 3 5 5 51

75 4 4 5 3 4 4 5 4 3 3 3 4 5 51

76 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 5 47

77 5 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 46

78 4 4 4 3 4 3 5 4 2 3 4 4 5 49

79 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 48

80 4 4 5 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 48

81 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 52

82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

83 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 46

84 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 44

85 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 47

86 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 28

87 4 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 48

160

No. L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total

88 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 25

89 5 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 46

90 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51

91 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 52

92 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 51

93 5 2 4 4 3 3 5 3 3 3 1 3 4 43

94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

95 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 44

96 4 2 5 4 3 2 4 3 3 5 5 4 3 47

97 5 4 3 5 4 3 5 4 4 2 1 5 1 46

98 2 4 4 5 2 4 4 2 4 5 1 2 4 43

99 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 44

100 4 3 5 2 4 3 4 3 3 4 2 5 5 47

C. Variabel Citra Merek

No. CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 Total

1 4 4 4 4 3 19

2 4 4 4 4 4 20

3 4 4 4 4 4 20

4 5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 5 25

6 4 5 4 5 4 22

7 5 5 4 5 3 22

8 4 4 4 4 4 20

9 4 4 4 4 3 19

10 5 4 4 4 4 21

11 4 5 5 5 5 24

12 4 4 4 4 3 19

13 4 4 3 4 4 19

14 4 4 4 4 4 20

15 4 5 4 5 4 22

161

No. CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 Total

16 5 4 4 4 4 21

17 3 4 4 4 3 18

18 5 5 5 3 4 22

19 4 4 4 4 3 19

20 5 5 4 5 4 23

21 4 4 4 4 4 20

22 5 4 5 4 4 22

23 5 5 5 5 5 25

24 4 5 4 5 4 22

25 4 3 4 3 5 19

26 5 4 3 4 4 20

27 4 4 4 4 4 20

28 4 4 4 4 4 20

29 5 5 4 5 4 23

30 5 4 3 4 4 20

31 5 5 4 4 4 22

32 5 4 4 5 3 21

33 4 3 5 4 5 21

34 5 4 5 4 5 23

35 3 3 4 5 3 18

36 4 4 4 5 4 21

37 4 4 3 4 3 18

38 4 4 4 4 4 20

39 5 5 5 5 5 25

40 5 5 5 5 5 25

41 4 4 4 4 4 20

42 4 4 4 4 4 20

43 4 4 3 5 4 20

44 5 4 3 3 3 18

45 3 3 3 3 3 15

46 3 3 5 4 4 19

47 4 4 4 4 4 20

48 3 4 4 4 3 18

49 3 4 4 4 3 18

50 4 4 4 4 3 19

51 3 5 4 4 3 19

52 4 3 4 3 4 18

53 4 4 4 4 3 19

162

No. CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 Total

54 4 3 4 3 3 17

55 5 3 4 4 4 20

56 5 4 4 3 4 20

57 4 5 4 3 3 19

58 4 3 4 3 3 17

59 3 3 4 4 4 18

60 3 3 4 5 3 18

61 5 4 5 5 5 24

62 4 5 4 3 5 21

63 5 5 2 5 5 22

64 5 4 2 4 4 19

65 3 4 4 5 3 19

66 4 4 4 5 5 22

67 4 5 2 3 3 17

68 4 5 5 3 4 21

69 5 4 4 4 5 22

70 4 4 4 4 5 21

71 4 4 4 5 4 21

72 4 4 5 4 4 21

73 5 4 5 5 4 23

74 4 4 4 5 4 21

75 4 4 3 4 5 20

76 5 4 4 4 4 21

77 4 4 4 4 3 19

78 4 4 4 4 4 20

79 4 4 4 4 4 20

80 4 3 4 4 4 19

81 4 4 4 4 4 20

82 4 4 3 5 3 19

83 4 3 3 3 3 16

84 4 4 4 4 4 20

85 4 4 4 4 5 21

86 2 3 3 1 2 11

87 5 4 4 4 4 21

88 1 3 2 2 2 10

89 4 5 4 4 5 22

90 5 4 4 4 4 21

91 5 5 5 5 4 24

163

No. CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 Total

92 5 5 4 4 4 22

93 4 4 4 4 3 19

94 4 4 4 4 4 20

95 4 4 4 4 4 20

96 5 5 5 5 5 25

97 5 4 4 4 4 21

98 4 5 5 5 5 24

99 4 4 4 4 3 19

100 4 4 3 4 4 19

D. Variabel Proses Keputusan

No. PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 Total

1 4 4 3 4 4 3 4 26

2 3 4 3 4 3 3 4 24

3 4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 4 4 4 4 4 4 28

5 5 5 5 5 5 5 5 35

6 4 4 5 5 4 4 4 30

7 4 3 5 1 3 4 4 24

8 4 5 5 5 4 4 4 31

9 4 2 4 3 4 4 2 23

10 5 5 4 3 1 5 4 27

11 4 5 5 2 4 5 4 29

12 4 4 4 4 3 3 4 26

13 4 4 3 4 4 4 5 28

14 4 5 5 5 4 4 4 31

15 4 4 3 4 4 4 5 28

16 4 4 4 2 4 4 5 27

17 4 4 4 4 4 4 4 28

18 5 4 4 4 3 3 4 27

19 4 3 3 3 4 3 3 23

20 5 5 5 5 4 4 4 32

21 4 5 4 4 4 3 4 28

22 5 4 5 3 4 5 5 31

23 5 4 4 5 5 5 5 33

24 5 5 5 4 5 5 5 34

164

No. PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 Total

25 4 4 3 2 4 3 4 24

26 4 5 3 3 4 3 4 26

27 4 2 4 2 4 3 4 23

28 4 4 4 4 5 4 4 29

29 4 5 5 5 5 4 4 32

30 3 5 4 5 4 4 5 30

31 5 4 3 4 4 5 5 30

32 5 4 5 5 4 4 5 32

33 5 4 4 5 5 4 5 32

34 5 4 5 4 3 5 4 30

35 4 4 4 4 4 3 4 27

36 4 5 4 4 3 4 4 28

37 4 4 2 2 4 3 4 23

38 4 4 3 3 4 3 4 25

39 4 5 3 2 5 5 5 29

40 5 5 5 5 5 5 4 34

41 4 4 5 4 4 5 5 31

42 4 4 4 4 4 4 4 28

43 4 5 3 3 5 4 5 29

44 3 4 3 3 3 3 4 23

45 4 4 5 3 3 4 3 26

46 3 3 3 3 3 3 3 21

47 5 3 4 3 5 4 4 28

48 3 2 4 3 3 4 3 22

49 3 4 4 3 4 4 3 25

50 4 4 3 3 4 4 4 26

51 3 3 3 3 3 4 3 22

52 3 3 3 3 3 3 3 21

53 3 2 4 4 2 2 4 21

54 5 3 3 3 3 4 4 25

55 4 3 3 3 4 3 3 23

56 4 4 3 4 3 4 3 25

57 4 4 3 3 4 3 3 24

58 5 3 3 3 4 3 3 24

59 4 4 2 3 4 3 2 22

60 4 3 3 5 3 4 3 25

61 5 5 5 5 5 5 5 35

62 3 5 5 3 3 5 4 28

165

No. PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 Total

63 5 4 4 4 4 4 4 29

64 3 3 4 4 5 2 4 25

65 3 5 3 3 3 2 3 22

66 3 5 4 2 3 5 3 25

67 4 5 3 4 3 4 3 26

68 5 3 4 5 4 5 5 31

69 5 5 3 3 4 4 4 28

70 4 4 3 4 4 4 4 27

71 4 5 4 4 4 4 4 29

72 4 4 5 4 5 5 5 32

73 4 4 4 4 4 4 5 29

74 4 4 4 4 5 4 4 29

75 4 3 5 4 4 5 5 30

76 4 4 4 4 5 4 5 30

77 4 5 3 3 4 4 4 27

78 4 3 4 3 4 4 4 26

79 4 5 4 3 4 4 4 28

80 4 4 3 4 4 4 4 27

81 4 3 4 4 4 5 4 28

82 4 3 4 4 5 4 4 28

83 4 4 4 4 4 3 4 27

84 4 5 5 4 4 4 4 30

85 4 4 4 2 4 4 4 26

86 2 2 2 1 1 2 2 12

87 4 4 4 2 4 4 4 26

88 2 2 2 1 2 2 4 15

89 4 4 4 4 4 4 4 28

90 5 3 5 3 5 5 4 30

91 5 1 5 2 5 5 5 28

92 5 4 2 4 4 4 4 27

93 4 4 3 4 4 3 4 26

94 3 4 3 4 3 3 4 24

95 4 4 4 4 4 4 4 28

96 4 4 4 4 4 4 4 28

97 5 5 4 3 1 5 4 27

98 4 5 5 2 4 5 4 29

99 4 4 4 4 3 3 4 26

100 4 4 3 4 4 4 5 28

166

Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data

A. Uji Validitas Data

1. Variabel Bagi Hasil

Correlations

BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 Total

BH1 Pearson Correlation

1 ,430* ,478

** ,503

** 1,000

** ,000 ,342 ,227 ,376

* ,797

**

Sig. (2-tailed) ,018 ,008 ,005 ,000 1,000 ,064 ,229 ,041 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BH2 Pearson Correlation

,430* 1 ,369

* ,388

* ,430

* ,060 ,213 ,386

* ,295 ,635

**

Sig. (2-tailed) ,018 ,045 ,034 ,018 ,753 ,258 ,035 ,113 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BH3 Pearson Correlation

,478** ,369

* 1 ,086 ,478

** ,207 ,286 ,335 ,301 ,647

**

Sig. (2-tailed) ,008 ,045 ,650 ,008 ,272 ,125 ,070 ,106 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BH4 Pearson Correlation

,503** ,388

* ,086 1 ,503

** ,109 ,042 ,233 ,316 ,573

**

Sig. (2-tailed) ,005 ,034 ,650 ,005 ,566 ,828 ,215 ,089 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BH5 Pearson Correlation

1,000** ,430

* ,478

** ,503

** 1 ,000 ,342 ,227 ,376

* ,797

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,018 ,008 ,005 1,000 ,064 ,229 ,041 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BH6 Pearson Correlation

,000 ,060 ,207 ,109 ,000 1 ,212 ,366* ,176 ,380

*

Sig. (2-tailed) 1,000 ,753 ,272 ,566 1,000 ,262 ,047 ,353 ,038

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BH7 Pearson Correlation

,342 ,213 ,286 ,042 ,342 ,212 1 ,112 ,298 ,523**

Sig. (2-tailed) ,064 ,258 ,125 ,828 ,064 ,262 ,555 ,110 ,003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BH8 Pearson Correlation

,227 ,386* ,335 ,233 ,227 ,366

* ,112 1 ,332 ,564

**

Sig. (2-tailed) ,229 ,035 ,070 ,215 ,229 ,047 ,555 ,073 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BH9 Pearson Correlation

,376* ,295 ,301 ,316 ,376

* ,176 ,298 ,332 1 ,619

**

Sig. (2-tailed) ,041 ,113 ,106 ,089 ,041 ,353 ,110 ,073 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation

,797** ,635

** ,647

** ,573

** ,797

** ,380

* ,523

** ,564

** ,619

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,038 ,003 ,001 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

167

2. Variabel Lokasi

Correlations

L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 Total

L1 Pearson Correlation

1 ,151 ,161 -,090 ,357 -,145 ,300 ,414* ,369

* -,097 ,122 ,216 -,084 ,387

*

Sig. (2-tailed) ,426 ,397 ,635 ,053 ,445 ,108 ,023 ,045 ,611 ,520 ,251 ,657 ,035

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L2 Pearson Correlation

,151 1 ,317 ,465** ,360 ,332 ,306 ,456

* ,446

* ,284 ,110 ,086 ,281 ,660

**

Sig. (2-tailed) ,426 ,088 ,010 ,051 ,073 ,100 ,011 ,014 ,129 ,563 ,650 ,133 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L3 Pearson Correlation

,161 ,317 1 ,138 ,330 ,042 ,423* ,112 ,281 ,451

* ,096 ,336 ,398

* ,559

**

Sig. (2-tailed) ,397 ,088 ,466 ,075 ,827 ,020 ,556 ,132 ,012 ,614 ,069 ,030 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L4 Pearson Correlation

-,090 ,465** ,138 1 ,106 ,442

* ,221 ,329 ,363

* ,086 -,061 ,142 -,021 ,433

*

Sig. (2-tailed) ,635 ,010 ,466 ,576 ,015 ,240 ,076 ,049 ,650 ,750 ,455 ,912 ,017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L5 Pearson Correlation

,357 ,360 ,330 ,106 1 ,385* ,216 ,540

** ,604

** ,065 ,337 ,366

* ,239 ,717

**

Sig. (2-tailed) ,053 ,051 ,075 ,576 ,036 ,251 ,002 ,000 ,735 ,068 ,047 ,203 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L6 Pearson Correlation

-,145 ,332 ,042 ,442* ,385

* 1 -,191 ,202 ,233 -,110 ,238 ,193 ,269 ,418

*

Sig. (2-tailed) ,445 ,073 ,827 ,015 ,036 ,312 ,284 ,216 ,564 ,205 ,307 ,150 ,022

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L7 Pearson Correlation

,300 ,306 ,423* ,221 ,216 -,191 1 ,165 ,334 ,373

* -,058 ,130 ,119 ,463

**

Sig. (2-tailed) ,108 ,100 ,020 ,240 ,251 ,312 ,384 ,072 ,042 ,763 ,492 ,530 ,010

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L8 Pearson Correlation

,414* ,456

* ,112 ,329 ,540

** ,202 ,165 1 ,683

** ,124 ,299 ,184 ,342 ,708

**

Sig. (2-tailed) ,023 ,011 ,556 ,076 ,002 ,284 ,384 ,000 ,514 ,108 ,331 ,064 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L9 Pearson Correlation

,369* ,446

* ,281 ,363

* ,604

** ,233 ,334 ,683

** 1 ,303 ,240 ,102 ,189 ,749

**

Sig. (2-tailed) ,045 ,014 ,132 ,049 ,000 ,216 ,072 ,000 ,103 ,202 ,592 ,318 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L10 Pearson Correlation

-,097 ,284 ,451* ,086 ,065 -,110 ,373

* ,124 ,303 1 ,303 -,009 ,314 ,438

*

Sig. (2-tailed) ,611 ,129 ,012 ,650 ,735 ,564 ,042 ,514 ,103 ,103 ,962 ,091 ,015

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L11 Pearson Correlation

,122 ,110 ,096 -,061 ,337 ,238 -,058 ,299 ,240 ,303 1 ,087 ,369* ,489

**

Sig. (2-tailed) ,520 ,563 ,614 ,750 ,068 ,205 ,763 ,108 ,202 ,103 ,647 ,045 ,006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L12 Pearson Correlation

,216 ,086 ,336 ,142 ,366* ,193 ,130 ,184 ,102 -,009 ,087 1 ,060 ,403

*

Sig. (2-tailed) ,251 ,650 ,069 ,455 ,047 ,307 ,492 ,331 ,592 ,962 ,647 ,752 ,027

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

L13 Pearson Correlation

-,084 ,281 ,398* -,021 ,239 ,269 ,119 ,342 ,189 ,314 ,369

* ,060 1 ,502

**

Sig. (2-tailed) ,657 ,133 ,030 ,912 ,203 ,150 ,530 ,064 ,318 ,091 ,045 ,752 ,005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total

Pearson Correlation

,387* ,660

** ,559

** ,433

* ,717

** ,418

* ,463

** ,708

** ,749

** ,438

* ,489

** ,403

* ,502

** 1

Sig. (2-tailed) ,035 ,000 ,001 ,017 ,000 ,022 ,010 ,000 ,000 ,015 ,006 ,027 ,005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

168

3. Variabel Citra Merek

Correlations

CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 Total

CM1 Pearson Correlation 1 ,378* ,215 ,220 ,340 ,617

**

Sig. (2-tailed) ,039 ,254 ,243 ,066 ,000

N 30 30 30 30 30 30

CM2 Pearson Correlation ,378* 1 ,461

* ,793

** ,239 ,820

**

Sig. (2-tailed) ,039 ,010 ,000 ,203 ,000

N 30 30 30 30 30 30

CM3 Pearson Correlation ,215 ,461* 1 ,237 ,420

* ,667

**

Sig. (2-tailed) ,254 ,010 ,206 ,021 ,000

N 30 30 30 30 30 30

CM4 Pearson Correlation ,220 ,793** ,237 1 ,218 ,711

**

Sig. (2-tailed) ,243 ,000 ,206 ,247 ,000

N 30 30 30 30 30 30

CM5 Pearson Correlation ,340 ,239 ,420* ,218 1 ,654

**

Sig. (2-tailed) ,066 ,203 ,021 ,247 ,000

N 30 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation ,617** ,820

** ,667

** ,711

** ,654

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

169

4. Variabel Proses Keputusan

Correlations

PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 Total

PK1 Pearson Correlation

1 ,169 ,385* ,078 ,028 ,502

** ,217 ,476

**

Sig. (2-tailed) ,372 ,035 ,682 ,885 ,005 ,249 ,008

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PK2 Pearson Correlation

,169 1 ,300 ,496** ,070 ,319 ,458

* ,691

**

Sig. (2-tailed) ,372 ,108 ,005 ,712 ,085 ,011 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PK3 Pearson Correlation

,385* ,300 1 ,196 ,185 ,594

** ,105 ,626

**

Sig. (2-tailed) ,035 ,108 ,299 ,327 ,001 ,580 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PK4 Pearson Correlation

,078 ,496** ,196 1 ,334 ,139 ,207 ,670

**

Sig. (2-tailed) ,682 ,005 ,299 ,071 ,463 ,271 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PK5 Pearson Correlation

,028 ,070 ,185 ,334 1 ,173 ,226 ,497**

Sig. (2-tailed) ,885 ,712 ,327 ,071 ,361 ,230 ,005

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PK6 Pearson Correlation

,502** ,319 ,594

** ,139 ,173 1 ,411

* ,682

**

Sig. (2-tailed) ,005 ,085 ,001 ,463 ,361 ,024 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PK7 Pearson Correlation

,217 ,458* ,105 ,207 ,226 ,411

* 1 ,583

**

Sig. (2-tailed) ,249 ,011 ,580 ,271 ,230 ,024 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation

,476** ,691

** ,626

** ,670

** ,497

** ,682

** ,583

** 1

Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

170

B. Uji Reliabilitas

1. Variabel Bagi Hasil

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,795 9

2. Variabel Lokasi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,789 13

171

3. Variabel Citra Merek

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,728 5

4. Variabel Proses Keputusan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,703 7

172

Lampiran 4 Statistik Deskriptif

A. Variabel Bagi Hasil

Bank Muamalat Indonesia adil & transparan dalam pembagian keuntungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0

2,0 3 3,0 3,0 4,0

3,0 18 18,0 18,0 22,0

4,0 46 46,0 46,0 68,0

5,0 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Penentuan nisbah bagi hasil yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia

dengan nasabah berdasarkan kesepakatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 7 7,0 7,0 7,0

3,0 17 17,0 17,0 24,0

4,0 50 50,0 50,0 74,0

5,0 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Dalam melayani, pegawai Bank Muamalat Indonesia tidak membeda-

bedakan nasabah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0

2,0 2 2,0 2,0 4,0

3,0 18 18,0 18,0 22,0

4,0 46 46,0 46,0 68,0

5,0 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

173

Produk Deposito IB Muamalat bebas dari unsur riba

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 3 3,0 3,0 3,0

3,0 19 19,0 19,0 22,0

4,0 46 46,0 46,0 68,0

5,0 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Produk Deposito IB Muamalat dijalankan sesuai dengan prinsip muamalah

Islam

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0

2,0 5 5,0 5,0 7,0

3,0 18 18,0 18,0 25,0

4,0 47 47,0 47,0 72,0

5,0 28 28,0 28,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Nisbah keuntungan yang ditetapkan pada produk IB Muamalat didasarkan

dalam bentuk prosentase

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0

2,0 3 3,0 3,0 4,0

3,0 18 18,0 18,0 22,0

4,0 41 41,0 41,0 63,0

5,0 37 37,0 37,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

174

Return (bagi hasil) yang didapatkan tergantung kepada kinerja bisnis

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0

2,0 7 7,0 7,0 8,0

3,0 24 24,0 24,0 32,0

4,0 42 42,0 42,0 74,0

5,0 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Mendapatkan jaminan atas kontrak yang diberikan oleh Bank Muamalat

Indonesia pada produk Deposito IB Muamalat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 5 5,0 5,0 5,0

3,0 24 24,0 24,0 29,0

4,0 52 52,0 52,0 81,0

5,0 19 19,0 19,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Nisbah yang diberikan Bank Muamalat Indonesia menarik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0

2,0 5 5,0 5,0 7,0

3,0 37 37,0 37,0 44,0

4,0 39 39,0 39,0 83,0

5,0 17 17,0 17,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

175

B. Variabel Lokasi

Bank Muamalat Indonesia mudah dijangkau dengan transportasi umum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 3 3,0 3,0 3,0

3,0 23 23,0 23,0 26,0

4,0 43 43,0 43,0 69,0

5,0 31 31,0 31,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Bank Muamalat Indonesia dekat dengan lingkungan tempat tinggal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0

2,0 14 14,0 14,0 16,0

3,0 34 34,0 34,0 50,0

4,0 38 38,0 38,0 88,0

5,0 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Bank Muamalat Indonesia dekat dengan lingkungan kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0

2,0 4 4,0 4,0 5,0

3,0 27 27,0 27,0 32,0

4,0 49 49,0 49,0 81,0

5,0 19 19,0 19,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

176

Bank Muamalat Indonesia mempunyai banyak kantor cabang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 4 4,0 4,0 4,0

2,0 10 10,0 10,0 14,0

3,0 35 35,0 35,0 49,0

4,0 43 43,0 43,0 92,0

5,0 8 8,0 8,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Bank Muamalat Indonesia dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang

normal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0

2,0 7 7,0 7,0 8,0

3,0 27 27,0 27,0 35,0

4,0 59 59,0 59,0 94,0

5,0 6 6,0 6,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Bank Muamalat Indonesia mudah untuk ditemukan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 9 9,0 9,0 9,0

3,0 40 40,0 40,0 49,0

4,0 43 43,0 43,0 92,0

5,0 8 8,0 8,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

177

Bank Muamalat Indonesia berada ditempat yang ramai

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 3 3,0 3,0 3,0

2,0 4 4,0 4,0 7,0

3,0 22 22,0 22,0 29,0

4,0 53 53,0 53,0 82,0

5,0 18 18,0 18,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Bank Muamalat Indonesia berada ditempat yang bebas dari kemacetan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0

2,0 13 13,0 13,0 15,0

3,0 38 38,0 38,0 53,0

4,0 41 41,0 41,0 94,0

5,0 6 6,0 6,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Bank Muamalat Indonesia mempunyai tempat parkir yang luas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 2 2,0 2,0 2,0

2,0 11 11,0 11,0 13,0

3,0 53 53,0 53,0 66,0

4,0 25 25,0 25,0 91,0

5,0 9 9,0 9,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

178

Bank Muamalat Indonesia mempunyai tempat parkir yang aman

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 6 6,0 6,0 6,0

3,0 34 34,0 34,0 40,0

4,0 47 47,0 47,0 87,0

5,0 13 13,0 13,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Lokasi tempat parkir Bank Muamalat terasa nyaman

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 8 8,0 8,0 8,0

2,0 10 10,0 10,0 18,0

3,0 35 35,0 35,0 53,0

4,0 35 35,0 35,0 88,0

5,0 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Bank Muamalat Indonesia berada di sekitar perkantoran

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0

2,0 4 4,0 4,0 5,0

3,0 26 26,0 26,0 31,0

4,0 51 51,0 51,0 82,0

5,0 18 18,0 18,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

179

Bank Muamalat Indonesia berada di sekitar perniagaan (pasar)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 4 4,0 4,0 4,0

2,0 6 6,0 6,0 10,0

3,0 26 26,0 26,0 36,0

4,0 41 41,0 41,0 77,0

5,0 23 23,0 23,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

C. Variabel Citra Merek

Kualitas produk Deposito IB Muamalat sangat baik dan menguntungkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0

2,0 1 1,0 1,0 2,0

3,0 10 10,0 10,0 12,0

4,0 56 56,0 56,0 68,0

5,0 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Produk Deposito IB Muamalat yang digunakan mempunyai manfaat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3,0 15 15,0 15,0 15,0

4,0 60 60,0 60,0 75,0

5,0 25 25,0 25,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

180

Produk Deposito IB Muamalat memiliki reputasi yang baik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 4 4,0 4,0 4,0

3,0 12 12,0 12,0 16,0

4,0 66 66,0 66,0 82,0

5,0 18 18,0 18,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Produk Deposito IB Muamalat membuat saya percaya diri dan merasa

tenang dalam menggunakannya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0

2,0 1 1,0 1,0 2,0

3,0 13 13,0 13,0 15,0

4,0 57 57,0 57,0 72,0

5,0 28 28,0 28,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Produk Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas yang berbeda dengan

produk deposito yang ada di bank syariah lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 2 2,0 2,0 2,0

3,0 27 27,0 27,0 29,0

4,0 51 51,0 51,0 80,0

5,0 20 20,0 20,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

181

D. Variabel Proses Keputusan

Penggunaan produk Deposito IB Muamalat sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 2 2,0 2,0 2,0

3,0 14 14,0 14,0 16,0

4,0 61 61,0 61,0 77,0

5,0 23 23,0 23,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pengetahuan informasi mengenai produk Deposito IB Muamalat didapat

dari sumber pribadi (keluarga/teman/tetangga)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 1 1,0 1,0 1,0

2,0 6 6,0 6,0 7,0

3,0 17 17,0 17,0 24,0

4,0 49 49,0 49,0 73,0

5,0 27 27,0 27,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pengetahuan informasi mengenai produk Deposito IB Muamalat didapat

dari iklan (situs web, sosial media, televisi)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 5 5,0 5,0 5,0

3,0 31 31,0 31,0 36,0

4,0 41 41,0 41,0 77,0

5,0 23 23,0 23,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

182

Informasi mengenai produk Deposito IB Muamalat didapat dari publik

(organisasi)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 3 3,0 3,0 3,0

2,0 11 11,0 11,0 14,0

3,0 29 29,0 29,0 43,0

4,0 43 43,0 43,0 86,0

5,0 14 14,0 14,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Produk Deposito IB Muamalat memberikan solusi atas kebutuhan saya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,0 3 3,0 3,0 3,0

2,0 2 2,0 2,0 5,0

3,0 21 21,0 21,0 26,0

4,0 56 56,0 56,0 82,0

5,0 18 18,0 18,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Keputusan memilih produk Deposito IB Muamalat tersebut karena

mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan produk deposito

yang ada di bank syariah lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 5 5,0 5,0 5,0

3,0 23 23,0 23,0 28,0

4,0 50 50,0 50,0 78,0

5,0 22 22,0 22,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

183

Perasaan puas setelah menggunakan produk Deposito IB Muamalat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,0 3 3,0 3,0 3,0

3,0 15 15,0 15,0 18,0

4,0 60 60,0 60,0 78,0

5,0 22 22,0 22,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik)

184

Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 2,43245543

Most Extreme Differences Absolute ,077

Positive ,061

Negative -,077

Test Statistic ,077

Asymp. Sig. (2-tailed) ,154c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

B. Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2,361 2,323 1,017 ,312

Bagi Hasil ,169 ,079 ,233 2,138 ,035 ,377 2,650

Lokasi ,111 ,049 ,177 2,254 ,026 ,728 1,374

Citra Merek ,668 ,163 ,449 4,111 ,000 ,377 2,654

a. Dependent Variable: total y

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Bagi Hasil ,377 2,650

Lokasi ,728 1,374

Citra Merek ,377 2,654

a. Dependent Variable: total y

185

C. Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 6 Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,361 2,323 1,017 ,312

Bagi Hasil ,169 ,079 ,233 2,138 ,035

Lokasi ,111 ,049 ,177 2,254 ,026

Citra Merek ,668 ,163 ,449 4,111 ,000

a. Dependent Variable: total y

186

Lampiran 7 Uji Hipotesis

A. Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 773,233 3 257,744 42,241 ,000b

Residual 585,767 96 6,102

Total 1359,000 99

a. Dependent Variable: total y

b. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1

B. Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,361 2,323 1,017 ,312

Bagi Hasil ,169 ,079 ,233 2,138 ,035

Lokasi ,111 ,049 ,177 2,254 ,026

Citra Merek ,668 ,163 ,449 4,111 ,000

a. Dependent Variable: total y

Lampiran 8 Koefisien Determinasi R2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,754a ,569 ,556 2,470

a. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1

b. Dependent Variable: total y