Hemodialisa Hevi

20
HEMODIALISA Hevi Eka Tarsum Pembimbing: dr. Didiet Pratignyo Sp.PD FINASIM

Transcript of Hemodialisa Hevi

Page 1: Hemodialisa Hevi

HEMODIALISA

Hevi Eka Tarsum

Pembimbing:dr. Didiet Pratignyo Sp.PD FINASIM

Page 2: Hemodialisa Hevi

PENGERTIAN HEMODIALISA

Hemodialisa berasal dari kata hemo dan dialisa. Hemo adalah darah sedangkan dialisa adalah pemisahan atau filtrasi

Hemodialisa adalah prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa atau racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel dimana zat sisa atau racun ini dialihkan dari darah ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sedangkan darah kembali ke dalam tubuh.

Page 3: Hemodialisa Hevi

Hemodialisa dan dialisa peritoneal merupakan dua tehnik utama yang digunakan dalam dialisa.

Hemodialisa merupakan salah satu dari Terapi Pengganti Ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal.

Page 4: Hemodialisa Hevi

FUNGSI HEMODIALISA

Hemodialisa berfungsi membuang produk-produk sisa metabolisme seperti potassium dan urea dari darah dengan menggunakan mesin dialiser.

Page 5: Hemodialisa Hevi

Indikasi

Menurut konsensus Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) (2003) :

Laju Filtrasi Glomerolus (LFG) kurang dari 15 mL/menit

LFG kurang dari 10 mL/menit dengan gejala uremia atau malnutrisi dan LFG kurang dari 5 mL/menit walaupun tanpa gejala dapat menjalani dialisis.

Apabila terdapat komplikasi akut seperti oedem paru, hiperkalemia, asidosis metabolik berulang, dan nefropatik diabetik

Page 6: Hemodialisa Hevi

Absolut atau CITO Asidosis metabolik yang sulit dikoreksi Uremia > 200 mg/dl Hiperkalemia > 6 mEq/L Fluid overload Encephalopati uremikum Perikarditis uremikum

Page 7: Hemodialisa Hevi

Elektif LFG < 15 ml/mnt Secara ideal semua pasien dengan LFG <

15 ml/mnt dapat mulai menjalani dialisis. Namun dalam pelaksanaan klinis pedoman yang dapat dipakai sebagai berikut :

LFG < 10 ml/mnt dengan gejala uremia / malnutrisi

LFG < 5 ml/mnt walaupun tanpa gejala Indikasi Khusus : Terdapat komplikasi akut (edema paru,

hiperkalemia, asidosis metabolik berulang) Pada pasien nefropati diabetik dapat

dilakukan lebih awal.

Page 8: Hemodialisa Hevi

Indikasi hemodialisis pada acute kidney injury

Severe fluid overload Refractory hypertension Hiperkalemia yang tidak terkontrol Mual, muntah, nafsu makan kurang, gastritis dengan

pendarahan Letargi, malaise, somnolence, stupor, coma, delirium,

asterixis, tremor, seizures, perikarditis (risiko pendarahan atau tamponade)

Perdarahan diathesis (epistaksis, pendarahan gastrointestinal dan lain-lain)

Asidosis metabolik berat Blood urea nitrogen (BUN) > 70 – 100 mg/dl

Page 9: Hemodialisa Hevi

Kontra Indikasi Menurut PERNEFRI kontra indikasi dari

hemodialisa adalah: tidak didapatkan akses vaskuler pada

hemodialisa akses vaskuler sulit instabilitas hemodinamik dan koagulasi Kontra indikasi hemodialisa yang lain

diantaranya adalah penyakit alzheimer demensia multi infark sindrom hepatorenal sirosis hati lanjut dengan ensefalopati dan

keganasan lanjut

Page 10: Hemodialisa Hevi

PRINSIP KERJA MESIN HEMODIALISA

Ada tiga prinsip yang mendasari kerja dari hemodialisa yaitu difusi, osmosis dan ultrafiltrasi.

Toksin dan zat limbah didalam darah dikeluarkan melaui proses difusi dengan cara bergerak dari darah, yang memiliki konsentrasi tinggi, kecairan dialisat dengan konsentrasi yang lebih rendah.

Page 11: Hemodialisa Hevi

Air yang berlebihan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses osmosis.

Pengeluaran air dapat dikendalikan dengan menciptakan gradient tekanan, gradien ini dapat ditingkatkan melalui penambahan tekanan negatif yang dikenal sebagai ultrafiltrasi pada mesin dialisis.

Karena pasien tidak dapat mengekskresikan air, kekuatan ini diperlukan untuk mengeluarkan cairan hingga tercapai isovelemia (keseimbangan cairan).

Page 12: Hemodialisa Hevi

Mesin Hemodialisa

Page 13: Hemodialisa Hevi

Aliran Darah

Page 14: Hemodialisa Hevi

Jadwal Hemodialisa

Menurut PERNEFRI waktu atau lamanya hemodialisa disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Tiap hemodialisa dilakukan 4–5 jam dengan frekuensi 2 kali seminggu.

Hemodialisa idealnya dilakukan 10–15 jam/minggu dengan QB 200–300 mL/menit.

Pada akhir interval 2–3 hari diantara hemodialisa, keseimbangan garam, air, dan pH sudah tidak normal lagi.

Hemodialisa ikut berperan menyebabkan anemia karena sebagian sel darah merah rusak dalam proses hemodialisa.

Page 15: Hemodialisa Hevi

Komplikasi Hemodialisa

Komplikasi Penyebab

Demam Bakteri atau zat penyebab demam (pirogen) di dalam darah

Dialisat terlalu panas

Reaksi anafilaksis yg berakibat fatal

(anafilaksis)

Alergi terhadap zat di dalam mesin

Tekanan darah rendah

Tekanan darah rendah Terlalu banyak cairan yg dibuang

Gangguan irama jantung Kadar kalium & zat lainnya yg abnormal dalam darah

Emboli udara Udara memasuki darah di dalam mesin

Perdarahan usus, otak, mata atau perutPenggunaan heparin di dalam mesin untuk mencegah

pembekuan

Page 16: Hemodialisa Hevi

CAPD (Continuius Ambulatory Peritoneal Dialysis)

Pada dialisa peritoneal, cairan yang mengandung campuran gula dan garam khusus dimasukkan ke dalam rongga perut dan akan menyerap zat-zat racun dari jaringan. Cairan tersebut kemudian dikeluarkan lagi dan dibuang.

Page 17: Hemodialisa Hevi

Metode pencucian darah dengan mengunakan peritoneum.

Selaput ini memiliki area permukaan yang luas dan kaya akan pembuluh darah.

Zat-zat dari darah dapat dengan mudah tersaring melalui peritoneum ke dalam rongga perut.

Cairan dimasukkan melalui sebuah selang kecil yang menembus dinding perut ke dalam rongga perut.

Cairan harus dibiarkan selama waktu tertentu sehingga limbah metabolic dari aliran darah secara perlahan masuk ke dalam cairan tersebut, kemudian cairan dikeluarkan, dibuang, dan diganti dengan cairan yang baru.

Page 18: Hemodialisa Hevi

KEUNGGULAN CAPD 1. Proses dialysis peritoneal ini tidak

menimbulkan rasa sakit.2. Membutuhkan waktu yang singkat, terdiri dari 3 langkah.

Pertama, masukkan dialisat berlangsung selama 10 menit

Kedua, cairan dibiarkan dalam rongga perut untuk selama periode waktu tertentu (4-6 jam)

Ketiga, pengeluaran cairan yang berlangsung selama 20 menit

3. Ketiga proses diatas dilakukan beberapa kali tergantung kebutuhan dan bisa dilakukan oleh pasien sendiri secara mandiri setelah dilatih dan tidak perlu ke rumah sakit

Page 19: Hemodialisa Hevi
Page 20: Hemodialisa Hevi

Program dialisa dikatakan berhasil jika:

- penderita kembali menjalani hidup normal - penderita kembali menjalani diet yang normal - jumlah sel darah merah dapat ditoleransi - tekanan darah normal - tidak terdapat kerusakan saraf yang progresif.