Heat, Cold and Electrical Trauma

23
TRAUMA PANAS, DINGIN, DAN LISTRIK

description

forensik

Transcript of Heat, Cold and Electrical Trauma

TRAUMA PANAS, DINGIN, DAN LISTRIK

Pendahuluan

Panas, dingin dan listrik adalah beberapa agen fisik yang dapat menyebabkan trauma non kinetik pada tubuh.

Trauma Panas

Luka bakar disebabkan oleh transfer energi dari sumber fisik atau kimia dalam jaringan yang menyebabkan gangguan proses metabolisme dan sering menyebabkan perubahan ireversibel yang berakhir dengan kematian jaringan.

Derajat Luka Bakar

Derajat 1 – erythem dan blister (vesikel)

Derajat 2 – luka bakar pada seluruh lapisan epidermis dan sebagian dermis;

Derajat 3 – kerusakan jaringan sampai pada subdermis, terkadang terdapat karbonisasi dan kerusakan sampai pada otot dan tulang

Klasifikasi luka bakar berdasarkan luas kerusakan jaringan

Very superficial burns- kemerahan dengan blister yang ringan yang muncul setelah 12-18 jam. Setelah 5-10 hari lapisan yang rusak akan terkelupas dan tidak mninggalkan bekas luka

Partial-thickness burns kerusakan seluruh epidermis dan mungkin sebagian dermis.

Superficial partial-thickness burn mengakibatkan produksi cairan terangkat dari epidermis yang mati membentuk blister dan kemudian keropeng. Saraf sensoris rusak dan luka sangat nyeri. Epitel baru tumbuh dengan cepat dan luka sembuh dalam 10-14 hari dengan bekas luka yang kecil atau tidak ada.

Deep partial-thickness burns biasanya kurang nyeri karena sebagian ujung-ujung saraf rusak dan akan terbentuk jaringan parut bila luka sembuh dengan spontan tanpa skin graft

Full-thickness burns merusak seluruh jaringan kulit dan memerlukan operasi rekonstruksi karena ketidakmampuan membentuk jaringan parut.

Luas Luka Bakar

Rule of nine

Patofisiologi dalam trauma panas

Luka bakar

Peningkatan permeabilitas kapiler

Cairan dalam jaringan hilang

Dehidrasi, gangguan elektrolit, shock hipovolemik

Phatological Investigation terhadap tubuh korban kebakaran

Konfirmasi identitas korban Konfirmasi apakah korban masih hidup selama

kebakaran (atau mati sebelum kebakaran terjadi)

konfirmasi kenapa korban berada di tempat kebakaran (dan kenapa korban tidak dapat keluar)

Konfirmasi penyebab kematian (cause of death) Konfirmasi (atau beri opini) cara kematian

(manner of the death)

Kematian saat Kebakaran

Mayoritas tubuh korban kebakarantidak akan meninggal akibat efek langsung dari luka bakar, tapi dari paparan produk pembakaran (asap, karbon monoksida, sianida) dan / atau inhalasiudara panas / gas

Kematian yang terjadi setelah kebakaran dapat terjadi karena berbagai macam komplikasicedera termal seperti syok hipovolemik karenakehilangan cairan, infeksi luar biasa, inhalasiproduk pembakaran (menyebabkan cedera paru akut), gagal ginjal atau kelainan pembekuan darah.

contoh mechanisms of death dalam kebakaran Interferensi dengan respirasi (karena

pengurangan oksigen dan / atau produksi karbon monoksida dan lain beracun zat)

Trauma inhalasi yang mengarah ke laryngospasm, bronkospasme dan vagal inhibition dan serangan jantung

Paparan panas yang ekstrim dan shock Trauma Eksaserbasi penyakit alami yang sudah

ada atau luka bakar

Cold Injury (hypothermia)

Hypothermia terjadi ketika suhu tubuh seseorang normal 37oC (98.6o F turun menjadi 35oC (95oF).

Klasifikasi Hipotermi

Mild cases ( suhu 32–35°C dengan suhu normal 37.5°C– menggigil – merasa dingin– lesu– kulid dingin, pucat

Moderate cases (30–32°C)– menggigil hebat– gangguan kognitif– kebingungan– kehilangan kordinasi, sulit bergerak– kehilangan memori– mengantuk– apatis– pernapasan lambat, dangkal– denyut nadi melemah

Severe cases (< 30°C)– tangan dan kaki kehilangan kontrol– menggigil yang hebat berhenti– kehilangam kesadaran– pernapasan dangkal, lemah, atau

berhenti bernapas– denyut nadi ireguler, lemah– kaku otot– pupil dilatasi

Frostbite of the knuckles

Warna kemerahan pada sendi besar akibat hipotermia yang fatal

Trauma Listrik

Cedera dan kematian karena trauma listrik umumnya terjadi pada industri dan domestik

Penyebab kematian terbanyak 110 V atau 240 V

< 100 V jarang menyebabkan kematian

Tangan memegang besi yang dialiri listrik

>30 mA

spasm otot

konstriksi otot flexor > otot

ekstensor

Tidak dapat melepas

pegangan dengan segera

Jika arus yang melewati ≥ 50mA hanya dalam beberapa detik: fibrilasi ventrikel

Arus listrik bolak balik (AC : alternatif current) lebih berbahaya dari arus listrik searah (DC : direct current) dalam pencetus aritmia .

Kulit kering tebal, seperti telapak tangan atau telapak kaki, mungkin memiliki ketahanan 1 juta ohm, tapi ketika basah, bisa hanya beberapa ratus ohm.

luka bakar dari tegangan tinggi (multi-kilovolt). ‘crocodile skin’ disebabkan oleh lengkung arus melalui jarak yang cukup.

Luka bakar listrik pada tangan, terdapat scorching dan blister

Kematian karena petir

Beberapa lesi yang disebabkan sambaran petir merupakan luka bakar dariefek ledakan dari gelombang kompresi udara panas yang mengakibatkan 'gendang telinga pecah', cedera paru dan nekrosis otot / mioglobinuria.

Lichtenberg figure’

Terima kasih