Hasil Dan Pembahasan Anfar ( 1)

5
Hasil NO PENGUJIAN HASIL GAMBAR KRITERIA 1 ORGANOLEPTIS Memenuhi syarat 2 KELARUTAN Memenuhi syarat 3 PEMERIKSAAN pH Memenuhi syarat 4 FT-IR 5 Reaksi Warna 1. KmnO4 Memenuhi syarat

description

b

Transcript of Hasil Dan Pembahasan Anfar ( 1)

HasilNOPENGUJIANHASIL GAMBARKRITERIA

1ORGANOLEPTISMemenuhi syarat

2KELARUTANMemenuhi syarat

3PEMERIKSAAN pHMemenuhi syarat

4FT-IR

5Reaksi Warna

1. KmnO4Memenuhi syarat

2. IodoformMemenuhi syarat

3. FeCl3Tidak Memenuhi syarat

4. NesslerMemenuhi syarat

5. BenedictMemenuhi syarat

6. AgNo3Memenuhi syarat

PembahasanPada percobaan kali ini dilakukan identifikasi atau analisis kualitatif sampel obat. Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu senyawa obat vitamin C. Vitamin C mempunyai sifat sebagai antioksidan yang dapat melindungi molekul-molekul yang sangat diperlukan oleh tubuh, seperti protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat dari kerusakan oleh radikal bebas dan reaktif oksigen spesies. Vitamin C juga dibutuhkan untuk mengatur control kapiler darah secara memadai , mencegah hemoroid, mengurangi resiko diabetes, memelihara kehamilan dan lain-lain. Pertama, pengujian pertama yang dilakukan pada sampel vitamin C yaitu uji organoleptis yang menghasilkan bentuk serbuk atau hablur, warna putih agak kuning, dan tidak berbau. Hasil yang didapatkan sesuai dengan literature. Kemudian dilakukan uji kelarutan yang menghasilkan 1 gram asam askorbat larut dalam 3 mL aquades dan 100 mg asam askorbat larut dalam 4 mL etanol, hasil yang didapatkan sesuai dengan literature, dimana asam askorbat mudah larut dalam air dan larut dalam etanol. Kemudian dilakukan pemeriksaan pH dan didapatkan pH 2 sebagaimana yang tercantum pada literature. Kemudian didapatkan gambar spectrum Infra Merah untuk asam askorbat yang menunjukan 6 peak pada daerah stretch berupa:C=O: ditunjukan dengan adanya peak pada 1673O-H: ditunjukan dengan adanya peak pada 3411C-H: ditunjukan dengan adanya peak pada 2916C=C: ditunjukan dengan adanya peak pada 1754C-O: ditunjukan dengan adanya peak pada 1274C-OH: Karena punya puncak di C-O dan O-HKeenam gugus ini merupakan gugus fungsi yang terdapat pada asam askorbat.Untuk mengidentifikasi reaksi-reaksi khusus senyawa asam askorbat dapat diketahui melalui analisis kualitatif. Indikator terjadinya reaksi yang membuktikan bahwa suatu sampel senyawa obat merupakan vitamin C yaitu ditandai dengan terjadinya reaski seperti perubahan warna zat. Vitamin C umumnya mudah teroksidasi, senyawa obat yang teroksidasi biasanya mengalami perubahan warna. Vitamin C dengan hablur atau serbuk putih jika teroksidasi berubah warna menjadi kekuningan. Analisis kualitatif vitamin C sampel dengan penambahan pereaksi AgNO3, KMnO4, Iodoform, Benedict, FeCl3, dan Nessler menghasilkan masing-masing perubahan warna yang berbeda-beda.REAKSI DENGAN :1.KmnO4 Setelah dilakukan percobaan uji warna didapatkan bahwa penambahan reaksi KmnO4 pada asam askorbat akan menghasilkan warna ungu yang lama kelamaan menghilang dan terjadi endapan coklat. Hal ini sesuai dengan literatur, oleh karena itu dapat dipastikan bahwa zat yang diuji adalah asam askorbat.2.IodoformUntuk reaksi Iodoform, 2 mg asam askorbat ditambahkan dengan 2 ml Naoh dan beberapa tetes iodium dan diperoleh hasil bahwa warna larutan dari yang tidak berwarna mengalami perubahan menjadi warna orange kemerahan kemudian tercium bau iodoform. Hal ini sesuai dengan pustaka dimana menurut autherhoff, Reaksi asam askorbat dengan iodium akan memunculkan adanya bau iodoform jika terdapat gugus etanol, aseton dan asam laktat.3.FeCl3Penambahan pereaksi FeCl3 menunjukkan perubahan warna menjadi coklat keabu- abuan. Hal tersebut berbeda dengan litertur dimana dalam literatur disebutkan bahwa perubahan warna sampel jika ditambahkan pereaksi FeCl3 akan menghasilkan warna merah sampai ungu pada PH 8 yang mengindikasikan adanya asam askorbat namun pada percobaan yang dilakukan diperoleh hasil yang berbeda. Hal ini dapat diakibatkan karna kurang atau lebih nya pereaksi yang digunakan sehingga reaksi warna yang terjadi tidak berjalan sempurna.4.AgNo3Penambahan pereaksi AgNo3 menunjukkan perubahan warna menjadi warna hitam. Hal ini sesuai dengan literatur dimana reaksi warna yag terbentuk saat penambahan pereaksi AgNo3 ini menunjukkan kekuatan potensi mereduksi dimana hal ini terjadi ketika atom karbon pada cincin berikatan yang mengandung gugus hidroksil.5.Pereaksi BenedictPada saat dilakukan pemanasan, penambahan reaksi benedict menyebabkan perubahan warna sampel menjadi merah bata kemudian dilakukan proses pendinginan yang menghasilkan warna larutan kemerahan dengan endapan yang berwarna merah bata. Warna merah bata ini menunjukkan adanya agen pereduksi yang kuat dan terjadi pada senyawa yang memiliki setidaknya 4 atom OH pada cincinnya.6.Pereaksi Nessler Penambahan pereaksi Nessler menyebabkan perubahan warna menjadi warna hitam. Warna hitam yang terbentuk ini sesuai dengan literatur dimana warna hitam ini dihasilkan dari substansi orto atau para atau gugus fungsi OH.

Daftar Pustaka http://www.chemgapedia.de/vsengine/vlu/vsc/de/ch/3/anc/vitamin_c/strukturaufklaerung.vlu/Page/vsc/de/ch/3/anc/vitamin_c/3_strukturaufkl/aufgabe_ir/aufgstrukir_m87te0102.vscml.html