Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

32
1 HUBUNGAN ANTARA KETRAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN MINAT BACA DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak . Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Apakah ada hubungan positif dan penting antara keterampilan komunikasi dan hasil belajar bahasa Inggris? 2) Apakah ada hubungan positif dan penting antara minat baca dan hasil belajar bahasa Inggris? 3) Apakah ada hubungan positif dan penting antara minat baca dan keterampilan komunikasi, serta hasil belajar bahasa Inggris? Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik korelasional. Populasi target dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas 11 SMK di Bekasi. Sampel diambil secara acak dengan rumus Slovin, yang diperoleh 100 orang. Alat yang digunakan untuk memperoleh data melalui variabel keterampilan komunikasi (X1), minat baca (X2), dan hasil belajar bahasa Inggris (Y) menggunakan rumus Biserial Point (rpbis). Kriteria yang digunakan jika koefisien korelasi dengan titik biserial r r> r adalah tabel pada taraf sama dengan 0,05 atau r r> 0,361. Data penelitian ini dikumpulkan, diproses dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Oleh karena itu, statistik deskriptif yang bersangkutan menggambarkan data dari variabel dependen dan variabel independen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Ada hubungan positif dan penting antara keterampilan komunikasi dan hasil belajar bahasa Inggris. 2) Ada korelasi positif dan signifikan antara minat membaca dan hasil belajar dalam bahasa Inggris. 3) Ada korelasi positif dan penting antara minat membaca dan keterampilan komunikasi, serta hasil belajar bahasa Inggris. Kata Kunci: KetranpilanBerkomunikasi, Minat Baca, HasilBelajar.

Transcript of Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

Page 1: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

1

HUBUNGAN ANTARA KETRAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN MINAT BACA DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS

Hariyanti Kartika D

Mulyadi

Abstrak . Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Apakah ada hubungan positif dan

penting antara keterampilan komunikasi dan hasil belajar bahasa Inggris? 2) Apakah ada

hubungan positif dan penting antara minat baca dan hasil belajar bahasa Inggris? 3)

Apakah ada hubungan positif dan penting antara minat baca dan keterampilan

komunikasi, serta hasil belajar bahasa Inggris?

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik korelasional. Populasi target

dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas 11 SMK di Bekasi. Sampel diambil secara

acak dengan rumus Slovin, yang diperoleh 100 orang. Alat yang digunakan untuk

memperoleh data melalui variabel keterampilan komunikasi (X1), minat baca (X2), dan

hasil belajar bahasa Inggris (Y) menggunakan rumus Biserial Point (rpbis). Kriteria yang

digunakan jika koefisien korelasi dengan titik biserial r r> r adalah tabel pada taraf sama

dengan 0,05 atau r r> 0,361. Data penelitian ini dikumpulkan, diproses dan dianalisis

menggunakan statistik deskriptif. Oleh karena itu, statistik deskriptif yang bersangkutan

menggambarkan data dari variabel dependen dan variabel independen. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah: 1) Ada hubungan positif dan penting antara keterampilan

komunikasi dan hasil belajar bahasa Inggris. 2) Ada korelasi positif dan signifikan antara

minat membaca dan hasil belajar dalam bahasa Inggris. 3) Ada korelasi positif dan

penting antara minat membaca dan keterampilan komunikasi, serta hasil belajar bahasa

Inggris.

Kata Kunci: KetranpilanBerkomunikasi, Minat Baca, HasilBelajar.

Page 2: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

2

ABSTRACT

This study aims to test: 1) Is there a positive and important

relationship between communication skills and the results of learning English? 2)

Is there a positive and important relationship between reading interest and English

learning outcomes? 3) Is there a positive and important relationship between

reading interests and communication skills, as well as the results of learning

English?

This study uses a survey method with correlation techniques. The

target population in this study were all 11th grade students SMK in Bekasi. The

samples were randomly sampled by the Slovin formula, obtained by 100 people.

The tool used to obtain data through variable communication skills (X1), reading

interests (X2), and English learning results (Y) uses the Biserial Point (rpbis)

formula. Criteria used if the correlation coefficient with biserial point r r> r is a

table at the ta level equal to 0.05 or r r> 0.361. This research data was collected,

processed and analyzed using descriptive statistics. Therefore, the descriptive

statistics concerned describe the data of the dependent variable and the

independent variable. The conclusions of this research are: 1) There is a positive

and important relationship between communication skills and English learning

outcomes. 2) There is a positive and significant correlation between reading

interests and learning outcomes in English. 3) There is a positive and important

correlation between reading interests and communication skills, as well as the

results of learning English.

Keywords: Communication Skill, Reading Interest, Learning Outcomes

1.PENDAHULUAN

Hampir seluruh negara di dunia mempromosikan pentingnya mempelajari

Bahasa Inggris, termasuk di Indonesia karena Bahasa Inggris memudahkan

komunikasi antar bangsa dalam berbagai konteks dan kepentingan. Hal ini

menjadi paradoks karena pada banyak sekolah menengah atas, Bahasa Inggris

masih dianggap tidak mudah atau dianggap sukar dipelajari. In Indonesia, English

is now the first second language but, as in Indonesia, it is not being taught or

learned successfully. Jensen, Erick (2011). Bahasa Inggris sekarajg di Indonesia

menjadi Bahasa ke dua yang nomor satu, tetapi di Indonesia, Bahasa Inggris tidak

diajarkan ataupun dipelajari dengan sukses.

Page 3: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

3

Kita belum cukup berhasil membuat siswa sekolah mempelajari Bahasa

Inggris dengan mudah, walapun Bahasa Inggris merupakan kebutuhan yang

semakin tinggi di Indonesia. Salah satu contohnya adalah hasil nilai Bahasa

Inggris di kelas XI pada sebagian siswa Sekolah Menengah Kejuruan dari tiga

sekolah di Bekasi, pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1.Tabel Hasil Analisis Awal di 3 SMK di Kota Bekasi

Mata Pelajaran Bahasa Inggris - TA 2016 – 2017

Kelas Nilai Rata-rata Hasil Belajar Bahasa

Inggris

KKM Konversi Nilai ke Skala 1-4 1

XI SMK Bina Mandiri 73 75 2.33 XI SMK Bani Saleh 74 75 2.33

XI SMK Bina Insan kamil 72 75 2.33

Sumber: Manajemen SMKBina Mandiri, SMK Bani Saleh dan SMK Bina

Insan kamil

Dari table 1.1. dapat dilihat bahwa pada dikelas XI SMK Bina Karya

Mandiri nilai rata-rata pelajaran Bahasa Inggris adalah 73, kelas XI SMK Bani

Salehadalah 74 dan kelas XI SMK Bina Insan Kamil adalah 72pada tahun 2016 –

2017.Dengan nilai standard KKM 75, maka rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas

XI ketiga sekolah tersebut masih dapat ditingkatkan lagi.

Melihat dari sikap professional guru-guru di sekolah-sekolah tadi yang

dapat dikatakan bagus dan latar belakang pendidikan guru-guru yang sudah sesai

bidangnya serta lamanya masa kerja yang menjadikan mereka guru-guru

berpengalaman, maka hasil belajar yang belum sesuai KKM diperkirakan karena

faktor minat baca dan ketrampilan berkomunikasi verbal dalam Bahasa Inggris,

yang belum sesuai kebutuhan didalam belajar Bahasa Inggris tingkat Sekolah

Menengah Kejuruan

Minat baca yang belum cukup tinggi dimungkinkan disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah kesibukan siswa dengan kegiatan lainnya

termasuk penggunaan gadget untuk bermain game. Juga karena siswa belum

banyak menggunakan cara membaca yang lebih baik.

Pemahaman membaca meningkat ketika pembaca menciptakan sebuah

model mental bagi materi yang dibaca, Penny (2017). Maksudnya, sembari

membaca, seseorang sebaiknya dapat membayangkan secara visual dibenaknya,

gambaran mengenai yang ditulis pada buku atau media yang ia baca tersebut. Hal

ini dapat mempermudah pemahaman atas bahan bacaan, bahkan membuatnya

menjadi menarik.

Tidak adanya lawan bicara berbahasa Inggris didalam komunikasi sehari-

hari dapat juga menjadi faktor yang berpengaruh atas kemampuan berkomunikasi

verbal Bahasa Inggris bagi siswa. Ketrampilan berkomunikasi verbal dalam

Bahasa Inggris ditingkat dasar yang merupakan salah satu pilar belajar Bahasa

Page 4: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

4

Inggris ditingkat menengah atas, juga belum banyak dimiliki oleh sebagian siswa

ditempat penelitian.

Dengan demikian ditemukan permasalahan hasil belajar Bahasa Inggris. Hal

ini menyebabkan penulis memandang perlu melakukan penelitian berjudul,

Hubungan Antara Ketrampilan Berkomunikasi Dan Minat Baca Dengan Hasil

Belajar Bahasa Inggris (Studi Korelasi Pada Siswa Kelas XI SMKSekotaBekasi).

II. KAJIAN TEORITIK

1. Pengertian Hasil Belajar Bahasa Inggris

Menurut Penny Larasati (2017), hasil belajar bahasa Inggris memiliki

kemampuan untuk mendengarkan, memahami, menulis dan memahami membaca.

Pada saat yang sama, menurut Zim (2016), seseorang yang terampil dalam

bahasa adalah seseorang yang mampu berkomunikasi secara visual dan menulis

dengan kosa kata yang cukup dan tata bahasa yang baik dan benar. Langkah-

langkah pembelajaran bahasa asing dirancang sehingga siswa dapat menghasilkan

teks laporan dengan memperhatikan struktur umum dan fitur bahasa yang sesuai

dengan teks laporan.

Eric Jensen menjelaskan bahwa jika kita ingin mengevaluasi pembelajaran

otentik, lebih baik melakukan wawancara daripada ujian. Menyadari pentingnya

emosi dalam pendidikan akan membuat belajar lebih berharga, kaya, dan abadi,

Radwan (2016).

Dari empat bidang pembelajaran bahasa Inggris, membaca, menulis,

mendengarkan dan berbicara, peneliti melakukan penelitian tentang hasil belajar

dalam berbicara bahasa Inggris.

Menurut Zaim (2016), komponen produksi wicara adalah: pengucapan dan

intonasi, kosa kata, tata bahasa, kelancaran. Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia mensyaratkan bahwa penilaian hasil belajar

berbicara, dalam mata pelajaran Bahasa Inggris di Bab 11 sekolah kejuruan,

menilai pelafalan, tata bahasa, kosakata, kelancaran, dan pemahaman. Adapun

fokus penelitian mencari hasil belajar, kosa kata dan tata bahasa.

Berdasarkan teori di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar

bahasa Inggris adalah kemampuan kognitif setelah mengajar dan belajar bahasa

Inggris dalam berbagai kompetensi termasuk kosa kata dan tata bahasa, yang

meliputi mengingat (C1), memahami (C2), menggunakan (C3), dan analisis (C4),

Peringkat (C5), Penciptaan (C6).

2. Ketrampilan Berkomunikasi

a. Pengertian Ketrampilan

Keterampilan atau pengalaman, apa yang disampaikan Markus Buckingham

dan Kurt Kaufman (1999) agak berbeda, menyatakan bahwa "pengalaman" adalah

kemampuan untuk melakukan sesuatu tentang peran. Jika dia seorang akuntan,

Page 5: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

5

Microsoft excel adalah pengalaman. Jika pilot, mekanisme manuver pesawat

adalah keterampilan. Menurut Somergade. Keterampilan kata adalah keterampilan

yang sama. Keterampilan atau keterampilan adalah kecerdasan untuk melakukan

sesuatu dengan cepat dan benar. Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan

cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan terampil. Demikian pula, jika seseorang

dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, dapat juga dikatakan bahwa

ia terampil.

Sementara jangkauan keterampilan itu sendiri sangat luas, itu mencakup

kegiatan dalam bentuk tindakan, berpikir, berbicara, melihat, dan mendengarkan.

Dalam pembelajaran, keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi

pendidikan untuk mengubah perilaku siswa menjadi fleksibel, cepat dan tepat

dalam melakukan atau berurusan dengan sesuatu. Bambang Wahyudi (2002)

mendefinisikan keterampilan sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan

yang diperoleh hanya dalam praktek, baik melalui pelatihan langsung atau melalui

pengalaman.

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan atau

kecerdikan adalah kecerdasan melakukan sesuatu dengan cepat dan benar.

Kemampuan untuk melakukan pekerjaan diperoleh hanya dalam praktik, baik

melalui pelatihan langsung atau melalui pengalaman.

b. Pengertian Komunikasi

Hubin mengatakan dalam Senjaya (2007) "Komunikasi adalah

pertukaran ide atau diskusi secara verbal"

Ada tiga metode bahasa dalam komunikasi verbal: 1) Pendekatan alam,

mengasumsikan bahwa manusia dilahirkan dengan kemampuan alami untuk

berbicara. 2) Pendekatan gizi, bahasa budaya. 3) Teori bahasa fungsional

(Srmantics umum), bahasa harus mampu mencerminkan dunia tempat kita

hidup.

Definisi lain dari komunikasi, komunikasi adalah proses menciptakan

atau berbagi makna dalam pembicaraan informal, berinteraksi dalam kelompok

atau berbicara di depan umum. Untuk memahami bagaimana prosesnya, kita

mulai dengan menggambarkan elemen-elemen penting dari peserta (dari),

pesan (apa), konteks (di mana), saluran atau saluran (bagaimana), ada atau

tidak adanya gangguan dan komentar (reaksi), Jalaluddin (2008).

Psikolog seperti Hofland, Janice dan Kelly mendefinisikan komunikasi,

dalam Jalaluddin Rishmat, sebagai "proses dimana seorang individu

mengkomunikasikan rangsangan (biasanya verbal) untuk memodifikasi

perilaku orang lain (publik)." (Biasanya verbal) untuk mengubah perilaku

orang lain (audiens), Verderber (2005).

Pandangan lain dari Pelatihan MTD, Komunikasi adalah seni dan

proses menciptakan dan berbagi ide. Komunikasi yang efektif tergantung pada

kekayaan ide-ide itu. Komunikasi adalah seni dan proses menciptakan dan

berbagi ide. Komunikasi yang efektif tergantung pada kekayaan ide-ide ini,

Dixon (2000).

Page 6: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

6

Model Komunikasi yang diketengahkan Clampit, dalam

Dixon dan O’Hara, adalah sebagai berikut.

Gambar 2.2: Model Komunikasi Clampit

Keseluruhan pesan dalam komunikasi berhadapan (Face to Face)

dipengaruhi oleh factor-faktor lain yaitu intonasi, Bahasa tubuh dan kata-kata,

sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut.

Gambar 2.3., Face to face communication Diagram

C. Pengertian Ketrampilan Berkomunikasi

Communication uses language primarily while interacting with others.

Although the word "verbal" may mean that it should be spoken, verbal

communication can cross many media, including e-mail and telephone

conversations.. Penting untuk berkomunikasi menggunakan bahasa saat

berinteraksi dengan orang lain. Kata "verbal" mungkin memiliki implikasi yang

Page 7: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

7

perlu diucapkan, karena komunikasi verbal memblokir berbagai media, termasuk

e-mail dan speaker telepon, Mc Cornack (2010).

Menurut Mehrabian, nada suara yang kita gunakan memengaruhi antara 35

dan 40 persen dari pesan yang kita kirim. Tajwid termasuk volume suara yang

digunakan dan tingkat dan jenis emosi yang dikomunikasikan dan ditekankan

dalam kata-kata yang dipilih. Untuk melihat bagaimana intonasi fonetis bekerja,

cobalah untuk mengatakan kalimat di bawah ini dengan fokus pada kata-kata yang

tebal.

I didn’t say he borrowed my book

I didn’t say he borrowed my book

I didn’t say he borrowed my book

I didn’t say he borrowed my book

I didn’t say he borrowed my book

I didn’t say he borrowed my book. Communication skill refers to an individual's ability to participate in an

interactive sequence of conversational activities with the intention of communication. Communication skills refers to the individual's ability to participate in the flow of communication along with the desire for

communication, Co Das (2013).

By improving your oral communication skills, you will be able to connect,

build relationships, respect, gain influence, become more likable and more

embraced. (Dengan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi verbal Anda kan

dengan cepat terkoneksi dan membangun kepercayaan, mendapat pengakuan,

pengaruh dan menjadi lebih disukai dan diterima).

Terkait dengan system pembelajaran kognitif terkait dengan pemrosesan

informasi di otak, Diamond dalam Barbara K. Given (2002), menyatakan bahwa

tiga hal terjadi pada anak-anak yang menerima input linguistic ekstensif: (1)

daerah Bahasa mereka (pohon-pohon dendrit dibelahan otak kiri) berkembang

dengan kecepatan yang lebih tinggi; (2) perbendaharaan Bahasa mereka

berkembang lebih cepat ketimbang mereka yang input linguistiknya terbatas; (3)

dikemudian hari, mereka memperoleh nilai lebih tinggi dalam tes-tes kecerdasan.

Hafied's Aristotle (2016) menyatakan bahwa proses komunikasi

membutuhkan tiga elemen: siapa yang berbicara, apa yang dikatakan dan siapa

yang mendengarkan. Empat prinsip komunikasi verbal oleh DePorter (1999):

Impress, fokus langsung, inklusif (diundang), konkret (right of target). Soenjono

(2016) mengatakan bahwa bahasa (komunikasi bahasa) melakukan aktivitas

mental yang terkandung dalam bentuk bahasa yang kita gunakan. Urutan kata-kata

dalam kalimat tidak membentuk urutan acak, satu tergantung pada yang lain.

Urutannya terlihat linear, tetapi satu kata dan lainnya membentuk hierarki.

Ridwan Abdullah Sani menyatakan bahwa keterampilan komunikasi

verbal dapat diukur dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Ekspresi tubuh, yaitu:

-Tinggi badanmu saat menonton

-Mengubah ekspresi wajah sesuai dengan perubahan pada pernyataan

yang disajikan

Page 8: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

8

-Mata melihat orang lain

b. Ekspresi fonetik, yaitu:

-Bicara kata-kata yang jelas

- Nada suara bervariasi sesuai dengan pernyataan yang ditekankan

-Bicara cukup keras untuk didengar oleh penonton atau pembicara

c. Ekspresi linguistik, yaitu:

-Pilih kata yang tepat untuk menekankan maknanya

-Jangan mengulang kalimat

-Singkapkan satu ide menggunakan kalimat lengkap

-Mengumpulkan poin-poin pemikiran penting, Ridwan (2016).

Dari penjelasan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan

komunikasi dapat dipelajari. Buat tayangan, fokus langsung, undangan, dan target,

termasuk kemampuan untuk menampilkan ekspresi fisik, audio, dan verbal

dengan memilih untuk berkomunikasi, menggunakan intonasi, volume, dan

bahasa tubuh.

3. Pengertian Minat

Sardiman (2001) menyatakan bahwa jika Anda memiliki

target yang tepat dan Anda dapat menemukan objek favorit Anda yang

berhubungan langsung dengan keinginan ini, minat Anda akan terlihat

bagus. Juga, minat harus memiliki objek yang jelas untuk

membuatnya lebih mudah untuk bertindak ke arah mana dan perlu

pergi ke objek yang benar.

Adapun Djamarah (2002), minat menyatakan bahwa itu

adalah kegiatan yang diselesaikan dan dilaksanakan untuk menghafal

beberapa kegiatan yang disukai, terlepas dari apakah mereka disengaja

atau tidak. Menurut Tampubolon (1991), minat adalah keinginan dan

keinginan jika termotivasi.

Menurut Jaribawa, bunga pada dasarnya adalah untuk

menerima hubungan antara Anda dan orang luar. Minat memiliki

dampak luar biasa pada pencapaian prestasi dalam pekerjaan, status,

atau karier. Tidak ada cara bagi orang yang tidak tertarik pada

pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sukses.

Bunga dapat diartikan sebagai puas atau tidak puas dengan

objek. Menurut Muhamad Surya (1991), faktor yang mempengaruhi

minat. Itu adalah sebagai berikut.

1. Faktor yang dikaitkan dengan siswa itu sendiri.

2. Jangan menetapkan tujuan yang jelas. Jika tujuan

pembelajaran jelas, siswa lebih tertarik untuk belajar karena

pembelajaran diperlukan dan cenderung tertarik untuk belajar. Oleh

karena itu, jumlah minat siswa dalam belajar tergantung pada tujuan

belajar siswa yang jelas.

3. Bisakah Anda mempelajari sesuatu yang berguna untuk

masing-masing siswa? Siswa cenderung menghindari pelajaran jika

mereka merasa itu tidak berguna untuk pengembangan.

Page 9: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

9

4. Suasana lingkungan sekolah memiliki dampak besar pada

minat siswa dalam belajar. Suasana di sini termasuk iklim sekolah,

suasana belajar, suasana, lokasi dan fasilitas yang membuat semua

orang merasa betah dan berkonsentrasi pada pendidikan dan kegiatan

belajar.

5. Faktor-faktor yang timbul dari lingkungan keluarga dan

masyarakat.

6. Perhatian utama siswa diarahkan pada kegiatan di luar

sekolah Slameto (2010).

Menurut Slamet. Dia menjelaskan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi minat adalah:

a. Faktor internal Faktor fisik seperti kesehatan dan

kecacatan.

Faktor psikologis seperti perhatian, minat dan aktivitas.

b. Faktor eksternal

Faktor keluarga seperti metode pengajaran orang tua,

hubungan keluarga, suasana keluarga, ekonomi keluarga, pemahaman

orang tua, latar belakang budaya. Faktor sekolah seperti metode

pengajaran, kurikulum, hubungan guru-murid, disiplin sekolah, alat

belajar, kondisi bangunan.

Bunga adalah rasa tertarik dan minat pada hal-hal dan

kegiatan, dan tidak pernah diceritakan. Menurut Belly (1987), minat

adalah keinginan yang didorong oleh keinginan setelah melihat,

mengamati, membandingkan dan mempertimbangkan kebutuhan yang

diinginkan.

Anwar Anik (1983) menyatakan minatnya sebagai keadaan

emosional yang bertujuan untuk sesuatu.

Dari pemahaman di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa

minat adalah keadaan emosional yang menarik dalam melakukan

sesuatu tanpa diberitahu oleh orang lain. Minat adalah kekuatan

tersembunyi, tetapi sangat dipengaruhi oleh faktor emosional.

Seseorang mencoba membaca. Seseorang dengan minat baca akan

mendapatkan bahan bacaan dan kemudian muncul dalam

kesediaannya untuk membacanya dari kesadarannya sendiri.

Hidayati (2016) menyatakan bahwa minat membaca adalah

hobi membaca, dan memberi seseorang waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang menawarkan kebajikan. Menurut Zubaedi's

Fuad Hasan (2017), membaca telah didorong oleh kemampuan

membaca, dan kebiasaan membaca dipertahankan oleh adanya bahan

bacaan yang baik dan tarian. Minat membaca sebagai seorang anak

dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan budaya

membaca.

Eric Jensen (2008) mengatakan bahwa pelajar memanipulasi

data yang dikumpulkan melalui indera, terlepas dari apakah fase

pembelajaran diambil dari lingkungan global atau analitis, konkret

Page 10: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

10

atau abstrak, multitasking atau penugasan tunggal. Klaim untuk

didominasi oleh belahan otak kiri khusus dan perhitungan numerik.

Dari pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa minat membaca

adalah seseorang yang memiliki kesadaran khusus untuk

melakukan upaya tanpa bertanya kepada siapa pun, mengumpulkan

bahan bacaan, melihat, berbicara, dan memahami isi dari apa yang

ditulis, di mana proses pikiran manusia menangkap dan memahami

apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Membaca juga

merupakan aktivitas yang melibatkan kognisi dan merupakan

aktivitas paling dominan dari otak kiri.

II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada siswa semester 11 di SMK Bina

Mandiri, Bekasi, SMK Bani Saleh, Bekasi, SMK Bina Insan Kamil dan

Bekasi. Tujuan dari penelitian ini adalah siswa pada semester 3, pada

Oktober - November 2017, tahun akademik 2017 - 2018. Pengumpulan

data dilakukan selama periode ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei korelatif,

yaitu untuk mendeteksi apakah ada hubungan antara variabel bebas

kemampuan komunikasi (X1) dengan variabel terikat, yaitu output dari

pembelajaran Bahasa Inggris (Y), dan apakah ada hubungan antara

variabel bebas minat membaca ( X2) dengan variabel terikat adalah output

dari pembelajaran Bahasa Inggris (Y), dan apakah ada hubungan antara

minat bebas membaca (x2) dan variabel bebas dalam membaca (x2)

dengan variabel dependen yang merupakan output dari pembelajaran

Page 11: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

11

bahasa Inggris (y). Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Populasi target dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 populasi

target dan populasi terjangkau. Populasi target adalah siswa sekolah

kejuruan di semester ke-11 di Bekasi, berjumlah 2.246 siswa.

Populasi kaya adalah untuk mengidentifikasi bagian yang terjangkau

dari populasi, Mulani (2015).

Populasi dalam penelitian ini adalah SMK Kelas XI dan

Bekasi, yang belajar pada semester pertama tahun akademik 2017-

2018. Profesional.

1. Hasil Blajar Bahasa Inggris (Y)

A. Definisi konseptual

Hasil belajar bahasa Inggris adalah kemampuan kognitif setelah

proses belajar mengajar bahasa Inggris dalam berbagai

kompetensi termasuk kosa kata dan tata bahasa, yang

meliputi mengingat (C1), pemahaman (C2), penggunaan

(C3), analisis (C4), analisis (C4), evaluasi (C5), Buat

(C6).

B. Tentukan proses variabel

Hasil belajar bahasa Inggris adalah kemampuan domain kognitif

setelah proses belajar mengajar di berbagai kompetensi

Page 12: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

12

termasuk kosa kata dan tata bahasa, yang meliputi

mengingat (C1), pemahaman (C2), penggunaan (C3),

analisis (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), kreasi (C6)

Dengan skor jika jawaban yang benar mendapat nilai 1

dan jika kesalahan mendapat nilai 0.

2. Keterampilan berkomunikasi

A. Definisi konseptual keterampilan komunikasi

Keterampilan komunikasi adalah sesuatu yang bisa dipelajari.

Termasuk kemampuan untuk menunjukkan ekspresi

fisik, ekspresi fonetis dan ekspresi verbal dengan

memilih pesan yang dikirimkan, penggunaan intonasi,

volume volume, ukuran tubuh, untuk membuat kesan,

fokus langsung, panggilan dan target

B. Definisi operasional dari keterampilan komunikasi variabel

Keterampilan komunikasi adalah sesuatu yang bisa dipelajari. Ini

mencakup kemampuan untuk menunjukkan ekspresi

fisik, ekspresi fonetis, dan ekspresi verbal, dan dievaluasi

menggunakan alat tes tertulis yang diukur pada skala

Likert dari 1 hingga 5.

3. Minat membaca

1. Definisi konseptual

Ketertarikan dalam membaca adalah seseorang yang memiliki

kesadarannya sendiri untuk melakukan upaya tanpa

bertanya kepada siapa pun, mengumpulkan bahan

bacaan, melihat, berbicara, dan memahami isi dari apa

yang ia tulis, di mana ia memanipulasi pikiran manusia

untuk memahami dan memahami apa yang ingin

disampaikan oleh penulis. Membaca juga merupakan

aktivitas yang melibatkan kognisi dan merupakan

aktivitas paling dominan dari otak kiri.

2. Definisi operasional yang menarik dalam membaca

Minat membaca diukur dengan menemukan skor keseluruhan dari

beberapa indikator, upaya membaca, upaya mendapatkan

bahan bacaan, dan membaca dengan diam-diam atau

dengan suara keras.

Minat membaca tidak tumbuh dengan sendirinya. Lingkungan rumah

memiliki dampak dalam mendorong minat baca pada

anak-anak, itulah sebabnya peran orang tua secepatnya

sangat penting dalam membentuk lingkungan yang

menuntut minat baca pada anak-anak.

Page 13: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

13

Hipotesis Statistik

1.

1.

2.

III. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Statistik Data Hasil Penelitian

1. Deskripsi data untuk hasil penelitian bertujuan untuk memberikan

gambaran umum tentang distribusi / distribusi data. Bergantung pada

jumlah variabel dan referensi untuk masalah pencarian, deskripsi data

dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian: 1). Minat membaca, (2)

keterampilan komunikasi, dan (3) hasil belajar bahasa Inggris.

2. Variabel Keterampilan Berkomunikasi (X1)

Tabel 4.1.

Hasil Angket Keterampilan Berkomunikasi

Page 14: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

14

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk

keterampilan berkomunikasi sebesar 86.13, dengan skor minimum 39 dan skor

maksimum adalah 134. Banyaknya kelas interval yang ditetapkan dengan

rumus Sturges yaitu 8 kelas dengan range sebesar 95.

3. Variabel Minat Baca ( X2)

Tabel 4.3

Hasil Angket Minat BacaStatistics

Hasil Angket Minat Baca

N Valid 100

Missing 0

Mean 72.47

Std. Error of Mean 1.210

Median 75.00

Mode 75

Std. Deviation 12.103

Variance 146.474

Range 55

Minimum 42

Maximum 97

Sum 7247

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk

minat baca sebesar 72.47, dengan skor minimum 42 dan skor maksimum

Page 15: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

15

adalah 97. Banyaknya kelas interval yang ditetapkan dengan rumus Sturges

yaitu 8 kelas dengan range sebesar 55.

4. Variabel Hasil Belajar Bahasa Inggris

Tabel 4.3.

Hasil belajar Bahasa Inggris

Statistics

Hasil Belajar Bahasa Inggris

N Valid 100

Missing 0

Mean 75.36

Std. Error of Mean 1.627

Median 80.00

Mode 80

Std. Deviation 16.265

Variance 264.556

Range 63

Minimum 35

Maximum 98

Sum 7536

a. Multiple modes exist. The smallest value is

shown

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

untuk hasil belajar Bahasa Inggris sebesar 75.36, dengan skor minimum 35

dan skor maksimum adalah 98. Banyaknya kelas interval yang ditetapkan

dengan rumus Sturges yaitu 8 kelas dengan range sebesar 63.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Tes keadaan alami untuk setiap variabel dilakukan untuk

menentukan apakah distribusi data untuk setiap variabel tidak

menyimpang dari karakteristik data yang terdistribusi normal. Dalam

hal ini, SPSS versi 16 digunakan, sedangkan pedoman pengambilan

keputusan adalah jika nilai signifikansi <0,05 tidak normal dan jika

nilai signifikansi> 0,05, data biasanya didistribusikan.

a. Uji Normalitas Minat Baca

Tabel 4.4.

34,5 42,5 50,5 58,5 65,5 74,5 82,5 90,5 98,5

Page 16: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

16

Hasil Uji Normalitas Minat Baca

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Minat Baca

N 100

Normal Parametersa Mean 72.47

Std. Deviation 12.103

Most Extreme

Differences

Absolute .200

Positive .082

Negative -.200

Kolmogorov-Smirnov Z 2.003

Asymp. Sig. (2-tailed) .067

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas data di atas dengan

menggunakan kolmogrorov terdapat nilai signifikansi 0.067 > 0.05

yang berarti data berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas keterampilan Berkomunikasi

Tabel 4.5.

Hasil Uji Normalitas Keterampilan Berkomunikasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Ketrampilan

Bekomunikasi

N 100

Normal Parametersa Mean 86.13

Std. Deviation 19.839

Most Extreme

Differences

Absolute .087

Positive .068

Negative -.087

Kolmogorov-Smirnov Z .872

Asymp. Sig. (2-tailed) .432

a. Test distribution is Normal.

Page 17: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

17

Berdasarkan hasil uji normalitas data di atas dengan

menggunakan kolmogrorov terdapat nilai signifikansi 0.432 > 0.05

yang berarti data berdistribusi normal.

c. Uji Normalitas Hasil belajar Bahasa Inggris

Tabel 4.6.

Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Inggris

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hasil Belajar Bahasa

Inggris

N 100

Normal Parametersa Mean 75.36

Std. Deviation 16.265

Most Extreme

Differences

Absolute .159

Positive .082

Negative -.159

Kolmogorov-Smirnov Z 1.585

Asymp. Sig. (2-tailed) .013

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas data di atas dengan

menggunakan kolmogrorov terdapat nilai signifikansi 0.013 > 0.05

yang berarti data berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan dengan maksud untuk

mengetahui apakah sebaran data dari setiap variable tidak menyimpang

dari ciri-ciri yang homogenitas.

a. Uji Homogenitas Minat Baca dengan Hasil Belajar

Tabel 4.7.

Uji Homogenitas Minat Baca Dengan Hasil Belajar

Test of Homogeneity of Variances

Hasil Belajar Bahasa Inggris

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.003a 23 70 .470

Page 18: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

18

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi sebesar 0.470 > 0.005 yang berarti sampel bersifat

homogen.

b. Uji Homogenitas Keterampilan Berkomunikasi dengan Hasil Belajar

Tabel 4.8.

Homogenitas Keterampilan Berkomunikasi dengan Hasil Belajar

Test of Homogeneity of Variances

Hasil Belajar Bahasa Inggris

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2.3583 24 62 .383

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi sebesar 0.383 > 0.05 yang berarti sampel bersifat

homogen.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, tiga hipotesis diusulkan untuk diuji menggunakan

statistik inferensial melalui analisis regresi linier dan teknik analisis korelasi.

Hipotesis pertama dan kedua diuji menggunakan regresi sederhana dan teknik

analisis korelasi, sedangkan hipotesis ketiga diuji menggunakan regresi

berganda dan analisis korelasi berganda. Setiap tes dijelaskan secara rinci

sebagai berikut:

1. Hubungan antara Minat Baca dengan Hasil Belajar

Tabel 4.9.

Hasil Regresi Minat Baca dan Hasil Belajar

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant)

-29.468 2.494 -7.973 .000

Minat Baca

1.279 .104 .952 12.28

7 .000 .987 .780 .200 .044 22.597

Page 19: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

19

Hasil Belajar

.365 .064 .036 .464 .643 .967 .047 .008 .044 22.597

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Bahasa Inggris

Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana antara minat

baca dan hasil belajar, diketahui bahwa nilai koefisien regresi b yang

diperoleh adalah 0,365. Nilai konstan -29,468, sehingga persamaan regresi

antara variabel minat baca dan hasil belajar adalah Y = -29,468 + 0,365X1.

Dapat digunakan untuk menarik kesimpulan, apakah persamaan regresi

yang diperoleh signifikan atau tidak, dapat ditentukan dengan melakukan

uji f. Berikut ini adalah hasil uji F.

Tabel 4.10.

ANAVA Minat Baca Dengan Hasil Belajar

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 25516.334 2 12758.167 183.143 .000a

Residual 674.706 97 6.956

Total 26191.040 99

a. Predictors: (Constant), Keterampilan Berkomunikasi, Minat Baca

b. Dependent Variable: Hasil Belajar Bahasa Inggris

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai F sebesar 183.143> Tabel F sebesar

3.94, sehingga dapat dilihat bahwa minat baca memiliki korelasi positif dengan

hasil belajar. Untuk menguji hipotesis berikut dengan persamaan regresi diperoleh

dengan kriteria evaluasi 5%, nilai signifikansi <0,05.

Tabel 4.11.

Analisis Regresi Sederhana Minat Baca dengan Hasil Belajar

Bahasa Inggris

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -20.770 1.603 -12.961 .000

Minat baca 1.326 .022 .987 60.809 .000

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Bahasa Inggris

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa persamaan regresi

data minat untuk membaca variabel dengan hasil belajar adalah linier, -

Page 20: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

20

20,770 konstan berarti bahwa jika minat membaca sama dengan 0, nilai

output belajar negatif sama dengan -20,770.

Minat variabel dalam minat baca adalah 1.326, yang berarti bahwa

jika minat baca meningkat sebesar 1, hasil belajar akan meningkat sebesar

1.326. Persamaan regresi ganda data antara variabel minat baca dan hasil

belajar adalah linear, karena nilai signifikansinya adalah 0000 dengan α =

5%. Nilai signifikansi adalah 0,000 <0,05, sehingga H1 diterima, artinya

koefisien معامل α = 5%. Koefisien positif berarti ada hubungan positif

antara minat baca dan hasil belajar, semakin besar minat membaca,

semakin besar hasil belajar.

Tabel 4.12.

Uji Linearitas Variabel Minat Baca dengan hasil belajar Bahasa Inggris

ANOVA Table

Sum

of

Squar

es Df

Mean

Square F Sig.

Hasil Belajar Bahasa

Inggris * Minat baca

Between

Groups

(Combined) 26046

.761 29 898.164 435.762 .000

Linearity 25514

.833 1 25514.833 1.238E4 .000

Deviation

from

Linearity

531.9

27 28 18.997 9.217 .094

Within Groups 144.2

79 70 2.061

MINAT BACA

Page 21: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

21

ANOVA Table

Sum

of

Squar

es Df

Mean

Square F Sig.

Hasil Belajar Bahasa

Inggris * Minat baca

Between

Groups

(Combined) 26046

.761 29 898.164 435.762 .000

Linearity 25514

.833 1 25514.833 1.238E4 .000

Deviation

from

Linearity

531.9

27 28 18.997 9.217 .094

Within Groups 144.2

79 70 2.061

Total 26191

.040 99

Berdasarkan uji linier dengan tabel ANOVA di atas, dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan dapat dijelaskan dengan regresi

linier dengan sangat baik karena nilai sig. Linearitas data adalah 0,000

<0,05 dan nilai sig. Penyimpangan dari linearitas adalah 0,094> 0,05 yang

berarti hubungan positif antara minat baca dan hasil belajar dalam bahasa

Inggris.

Untuk menghitung korelasi parsial dengan pasangan data yang

Anda tertarik untuk membaca dengan hasil pembelajaran yang berubah,

tabel berikut:

Tabel 4.13.

Analisis Korelasi Parsial Minat Baca dengan Hasil Belajar Bahasa

Inggris

Page 22: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

22

Correlations

Minat Baca

Hasil Belajar

Bahasa Inggris

Minat Baca Pearson

Correlation 1 .987

**

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

Hasil Belajar Bahasa

Inggris

Pearson

Correlation .987

** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa uji korelasi parsial

diperoleh r = 0,987 = 99%, dan nilainya menunjukkan bahwa 99% dari

jumlah minat membaca dapat dijelaskan dengan hasil belajar. Sedangkan

1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam

penelitian ini. Nilai signifikansi membaca adalah 0000 α = skala penilaian

5%, dan nilai signifikansi 0,000 <0,05 yang berarti bahwa hubungan

antara minat baca dan hasil belajar adalah 0,987, kita dapat menyimpulkan

bahwa ada hubungan positif antara minat baca dan hasil belajar bahasa

Inggris.

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi ry1 yang diperoleh

besar, tes dilakukan dengan menggunakan analisis uji-t. Berikut ini adalah

hasil dari tes T.

Tabel 4.14.

Hasil Uji t

N ry1 thitung ttabel

0.05 0.01

100 0.815 13.902** 1.660 2.364

Hasil analisis hubungan sederhana ini berarti ada hubungan positif

antara minat membaca dan hasil belajar, sehingga dapat disimpulkan

bahwa semakin besar minat siswa dalam membaca, semakin besar pula

hasil belajar siswa.

Berdasarkan beberapa hasil analisis di atas, dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan positif antara minat siswa dalam membaca dan hasil

belajar bahasa Inggris di Bab 11.

2. Hubungan antara Ketrampilan Berkomunikasi dengan Hasil Belajar

Tabel 4.15.

ANAVA Keterampilan berkomunikasi Dengan Hasil Belajar

Page 23: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

23

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 24466.232 1 24466.232 139.093 .000a

Residual 1724.808 98 17.600

Total 26191.040 99

a. Predictors: (Constant), Keterampilan Berkomunikasi

b. Dependent Variable: Hasil Belajar Bahasa Inggris

Berdasarkan tabel di atas, F 139.093> Tabel F adalah 3.94,

sehingga dapat dilihat bahwa keterampilan komunikasi memiliki hubungan

positif dengan hasil belajar. Untuk menguji hipotesis berikut dengan

persamaan regresi diperoleh dengan kriteria evaluasi 5%, nilai signifikansi

<0,05.

Tabel 4.16.

Analisis Regresi Sederhana Keterampilan Berkomunikasi dengan

Hasil Belajar Bahasa Inggris

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.679 7.734 -.476 .635

Keterampilan

Berkomunikasi 1.096 .105 .727 10.468 .000

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Bahasa Inggris

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa persamaan regresi

data untuk variabel keterampilan komunikasi dengan hasil belajar, linier,

konstan -3679 berarti jika nilai keterampilan komunikasi adalah 0, maka

nilai hasil belajar negatif -3679.

Variabel regresi untuk keterampilan komunikasi variabel 1.096

berarti bahwa jika keterampilan komunikasi meningkat sebesar 1 maka

hasil belajar akan meningkat sebesar 1096

Persamaan regresi ganda data antara variabel keterampilan

komunikasi dan hasil belajar adalah linear, karena nilai signifikansinya

adalah 0000 dengan nilai α = 5%. Nilai signifikansi adalah 0,000 <0,05,

sehingga H1 diterima, artinya nilai koefisien β1 untuk α = 5%. Koefisien

positif berarti bahwa ada hubungan positif antara keterampilan

komunikasi dengan hasil belajar, dan semakin tinggi keterampilan

komunikasi, semakin tinggi hasil belajar, sedangkan bentuk hubungan

dijelaskan sebagai berikut:

Page 24: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

24

Tabel 4.17.

Uji Linearitas Variabel Keterampilan berkomunikasi dengan hasil belajar Bahasa

Inggris

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Hasil Belajar

Bahasa

Inggris *

Keterampilan

berkomunika

si

Between

Groups

(Combined) 26046.761 29 898.164 435.762 .000

Linearity 25514.833 1

25514.8

33 1.238E4 .000

Deviation from

Linearity 531.927 28 18.997 9.217 .074

Within Groups 144.279 70 2.061

Total 26191.040 99

Berdasarkan uji linier dengan tabel ANOVA di atas, dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan dapat dijelaskan dengan regresi

linier dengan sangat baik karena nilai sig. Linearitas data adalah 0,000

<0,05 dan nilai sig. Penyimpangan dari linearitas adalah 0,074> 0,05 yang

berarti bahwa ada hubungan positif antara keterampilan komunikasi

dengan hasil belajar bahasa Inggris.

Tabel 4.18.

Analisis Korelasi Parsial Keterampilan Berkomunikasi Dengan

Hasil Belajar Bahasa Inggris

Correlations

Keterampilan

berkomunikasi

Hasil Belajar

Bahasa

Inggris

Page 25: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

25

Keterampilan

berkomunikasi

Pearson

Correlation 1 .727

**

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

Hasil Belajar Bahasa

Inggris

Pearson

Correlation .727

** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa uji korelasi parsial

menunjukkan bahwa r = 0,987 = 99% menunjukkan bahwa 99%

kemampuan berkomunikasi dapat dijelaskan dengan hasil belajar.

Sedangkan 1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati

dalam penelitian ini. Nilai signifikansi kriteria evaluasi 0000 α = 5%, nilai

signifikansi 0,000 <0,05 yang berarti bahwa hubungan antara keterampilan

komunikasi dan hasil belajar adalah 0,727, kita dapat menyimpulkan

bahwa ada hubungan positif antara keterampilan komunikasi dengan hasil

belajar bahasa Inggris.

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi ry1 yang diperoleh

besar, tes dilakukan dengan menggunakan analisis uji-t. Berikut ini adalah

hasil uji t.

Tabel 4.19.

Hasil Uji t Keterampilan Berkomunikasi dengan Hasil Belajar.

N

ry1

thitung

ttabel

0.05 0.01

100 0.727 10.468** 1.660 2.364

Hasil analisis hubungan sederhana berarti bahwa ada hubungan

positif antara keterampilan komunikasi dan hasil belajar.

Berdasarkan beberapa hasil analisis di atas, dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan positif antara keterampilan komunikasi antara siswa

dan hasil belajar bahasa Inggris di Bab 11.

3. Hubungan Antara Minat Baca dan Keterampilan Berkomunikasi

Dengan hasil Belajar.

Tabel 4.21.

ANAVA Minat Baca dan Keterampilan Berkomunikasi dengan

Hasil Belajar Bahasa Inggris.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Page 26: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

26

1 Regression 18620.250 2 9310.125 95.657 .000a

Residual 9440.790 97 97.328

Total 26061.040 99

a. Predictors: (Constant), Minat Baca, Keterampilan

Berkomunikasi

b. Dependent Variable: Hasil Belajar Bahasa Inggris

Berdasarkan tabel di atas, angka F 95.657> 3,94 diperoleh dengan

probabilitas 0,000 <0,05. Dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi

keterampilan membaca dan komunikasi tidak sama dengan nol, yang

berarti hubungan positif dengan hasil belajar.

Untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh adalah

linier atau tidak, dapat ditentukan menggunakan uji linier dengan nilai

indikatif dari kriteria evaluasi <0,05. Berikut ini adalah hasil dari analisis

regresi berganda antara minat membaca dan keterampilan komunikasi

dengan hasil belajar bahasa Inggris.

Tabel 4.22.

Hasil Analisis Regresi Ganda Antara Minat Baca dan Keterampilan

Berkomunikasi Dengan Hasil Belajar Bahasa Inggris

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

Minat Baca

-17.649

1.256

6.932

.201

.822

-2.546

6.255

.012

.000

Keterampilan

Berkomunikasi .112 .198 -.008 -.061 .041

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Bahasa Inggris

Page 27: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

27

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa persamaan regresi

untuk keterampilan membaca dan komunikasi dengan hasil belajar adalah

linier dengan konstanta -17,649, yang berarti bahwa jika nilai minat

membaca dan keterampilan komunikasi adalah 0, nilai hasil belajar negatif

-17,649.

Variabel minat dalam minat baca adalah 1.256, yang berarti bahwa

jika keterampilan membaca dan komunikasi meningkat sebesar 1, hasil

belajar akan meningkat sebesar 1.256. Koefisien regresi variabel

keterampilan komunikasi sebesar 0,112 berarti bahwa jika minat dalam

keterampilan membaca dan komunikasi meningkat sebesar 1, hasil belajar

akan meningkat sebesar 0,112.

Persamaan regresi ganda data antara variabel minat baca dan

keterampilan komunikasi dengan hasil belajar adalah linier, karena nilai

signifikansi adalah 0000 dengan α = 5%. Nilai signifikansi adalah 0,000

<0,05, sehingga H1 diterima, artinya koefisien معامل α = 5%. Koefisien

positif berarti ada hubungan positif antara minat baca dan keterampilan

komunikasi dengan hasil belajar.

Tabel 4.23.

Analisis Korelasi Ganda Variabel Minat Baca dan Keterampilan

Berkomunikasi Dengan Hasil Belajar. Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .815a .664 .667 9.86548

Hasil analisis data di atas mengungkapkan bahwa model regresi

linier yang terbentuk, dan koefisien determinasi (r square) 0,664 = 66%,

nilai menunjukkan informasi bahwa 66% dari nilai minat baca dan

keterampilan komunikasi dapat dijelaskan dengan hasil belajar, sedangkan

sisanya 34% dipengaruhi oleh variabel lain. Tidak diamati dalam

penelitian ini.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan antara minat baca dan keterampilan komunikasi dan hasil

belajar siswa kelas XI Bekasi Sekota Bekasi.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Page 28: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

28

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan hasil penelitian, pada bab ini

akan dipaparkan kesimpulan, implikasi dan saran dari penelitian ini.

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga hipotesis adalah bahwa

H0 ditolak dan H1 diterima. Beberapa kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif antara minat siswa dalam membaca dan hasil

belajar bahasa Inggris di semester ke-11 Sekolah Kejuruan Secuta

Bekasi. Ini menunjukkan bahwa semakin besar minat siswa dalam

membaca, semakin tinggi hasil belajar siswa, dan sebaliknya, semakin

sedikit minat siswa dalam membaca, semakin rendah hasil belajar

siswa. Oleh karena itu, minat membaca dengan kesadaran tinggi adalah

variabel penting untuk dipertimbangkan ketika memprediksi hasil

belajar yang memuaskan dalam mata pelajaran bahasa Inggris.

2. Ada hubungan positif antara keterampilan komunikasi antara siswa dan

hasil belajar dalam bahasa Inggris di semester ke-11 Sekolah Kejuruan

Secuta Bekasi. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keterampilan

komunikasi siswa, semakin tinggi hasil belajar siswa, dan sebaliknya

semakin rendah keterampilan komunikasi siswa, semakin rendah hasil

belajar siswa. Oleh karena itu, keterampilan komunikasi dengan

kesadaran tinggi adalah variabel penting untuk dipertimbangkan ketika

memprediksi hasil belajar yang memuaskan dalam mata pelajaran

bahasa Inggris

3. Ada korelasi positif antara minat dalam keterampilan membaca dan

komunikasi untuk siswa dengan hasil belajar bahasa Inggris di semester

ke-11 Sekolah Kejuruan Kota Bekasi. Pada siswa, hasil belajar siswa

menurun. Ketertarikan membaca dan keterampilan komunikasi dengan

kesadaran tinggi merupakan variabel penting untuk dipertimbangkan

ketika memprediksi hasil belajar yang memuaskan dalam mata

pelajaran bahasa Inggris.

B. Saran – Saran

1. Guru disarankan untuk berusaha meningkatkan perhatian pada

keterampilan membaca dan komunikasi siswa sehingga hasil belajar

meningkat.

2. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran, guru perlu melakukan

berbagai metode pengajaran dan meningkatkan metode pengajaran

sehingga siswa lebih antusias dalam mengejar pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Anik, 1983, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung

Barbara K. Given, 2002, Brain-based Teaching, Mizan Pustaka, Bandung

Buckingham , Marcus & Coffman , Curt First, 1999,Break All the Rules; The

Gallup Organization

Belly, 1987, Ilmu Pendidikan Dasar, Alumni Bandung

Page 29: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

29

CoDAS vol.25 no.1 São Paulo, 2013,

http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S231717822013000100014&script=sci_arttext&tlng=en

Djali, 2008,Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. 2008 Jakarta: PT.Grasindo

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif

Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia

Dixon, Tara dan O’Hara, Martin, Communication Skills, University of Ulster

Eric Jensen, 2008, Brain Based Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Hafied Cangara, M.Sc, 2016, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Rajagrafindo

Persada, Jakarta

Kementrian Pemdidikan Dan Kebudayaan, 2016, Silabus Mata Pelajaran Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menegah Kejuruan/Madrasah

Aliyah Kejuruan (SMA, MA, SMK, MAK,), Mata Pelajaran Bahasa

Inggris, Jakarta

M, Sardiman. 2001,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Press

Muhamad Surya, 1999,Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja

Rosda Karya

McCornack, S. 2010, Reflect and relate: An introduction to interpersonal

communication. Boston, MA: Bedford/St. Martin’s

Maolani, M.Si., Prof Dr. Tukaesih A. dan Cahyana, M.Si. Dr. Ucu, 2015,

Metodologi Penelitian Pendidikan, PT. Rajagrafindo Persada, Jakart

Penny Larasati & Tim, 2017, ELC International, Pakar TOEFL Skor 600+, EMC,

Bantul

Rahim, Farida, 2008, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Bumi Aksara,

Jakarta.

Rakmat, M. Sc., Drs. Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, 2008, Remaja

Rosdakarya, Bandung

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Pemula, Bandung : Alfabeta

Senjaya, Sasa Djuarsa, dkk, 2007, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka

Surya, Muhamad Surya.1999, Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT

Remaja Rosda Karya

Slameto.2010, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.. Jakarta: Bina

Aksara

Training, MTD, 2010, Effective Communication Skills, MTD Training and ventus

Publisihing apS.

Page 30: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

30

Tampubolon. Mengembangkan Kebiasaan Membaca Pada Anak, 1991,

Bandung: Angkasa

Verderber, Rudolph F. dan Verderber, Kathleen S., 2005,Communication,

Thomson Wardsworth,

Wahyudi, Bambang. 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung,

Penerbit Sulita.

Wahyudi, Bambang. 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Sulita,

Bandung Soenjono Dardjowidjojo, 2016, Psikolingustik, Yayasan Pustaka Obor Indonesia,

Jakarta

https://bidanshop.blogspot.co.id/2010/01/mengenal-populasi-penelitian.html Arikunto, Suharsimi. 2006, Metodologi Penelitian, Bina Aksara, Yogyakarta

Page 31: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

31

Page 32: Hariyanti Kartika D Mulyadi Abstrak

32