Handout Toksi
-
Upload
ikrimatulismi -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of Handout Toksi
-
7/26/2019 Handout Toksi
1/72
BUKU AJAR
TOKSIKOLOGI
Disusun Oleh :
Ida Bagus Rai Wiadnya,S.Si,M.SiIswai !au"i,SKM,M.S#
Lale Budi Kusu$a Dewi,S.!d.M.Si
K%M%&T%RIA& K%S%'ATA& RI
!OLIT%K&IK K%S%'ATA& MATARAMJURUSA& A&ALIS K%S%'ATA&
TA'U& ()*+
1
UNTUK KALANGAN SENDIRI
-
7/26/2019 Handout Toksi
2/72
KATA SAMBUTA&
Buku pustaka dan buku buku panduan teori dan praktek, antara lain
diktat merupakan hal yang harus ada dalam penyelenggaraan proses belajar
mengajar, diktat ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa untuk
mempersiapkan diri menjalankan proses perkuliahan khususnya praktikum.
Buku ini sangat berguna karena banyak mengurangi kegiatan tulis menulis
selama praktikum dilaksanakan sehingga mahasiswa lebih focus di dalam
melaksanakan kegiatan praktek.
Saya sebagai Ketua Jurusan Analis Kesehatan oliteknik KesehatanKemenkes !ataram, menyambut baik inisiatif dan semangat para dosen
khususnya dosen mata kuliah "oksikologi telah menyusun bahan ajar.
Bahan ajar yang telah disusun ini hendaknya senantiasa memperoleh
perbaikan#perbaikan dan re$isi sesuai dengan perkembangan dan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang begitu cepat dan pesat
dewasa ini.
Akhir kata saya sampaikan terimakasih atas segala usaha dan upayasehingga dapat memperlancar kegiatan proses belajar mengajar di Jurusan
Analis Kesehatan !ataram.
!ataram, ebruari %&'(
!engetahui )
oliteknik Kesehatan Kemenkes !ataram Jurusan Analis Kesehatan!ataram
*irektur, Ketua,
+. Awan *ramawan,S.d,!.Kes. *rs. rip.,!.Kes -ip. '/0&%&1'10&''&&' -ip. '/0'%2'''&2'&0/
2
-
7/26/2019 Handout Toksi
3/72
DATAR ISI
Ba- 'al
I. endahuluan dan 3uang 4ingkup "oksikologi 55555555
(
II. Sumber#sumber 3acun dalam 3umah "angga 55555555.
III. Keracunan dan Klasifikasi 3acun 55555555555555
'%
IV. Kerja dan 6fek "oksik 5555555555555555555.
'(
V. Keracunan pada !akanan 55555555555555555
%(
VI. 3acun ada 7ndustri 5555555555555555555..
2&
877.engambilan dan enanganan Sampel 5555555555. 02
8777.engambilan Sampel "oksikologi 5555555555555. ('
79. Sampling 555555555555555555555555. (2
9. 7dentifikasi -A:A ; -arkoba 555555555555555.. /'
3
-
7/26/2019 Handout Toksi
4/72
KATA PENGANTAR
*engan mengucapkan puji syukur kehadirat "uhan
-
7/26/2019 Handout Toksi
5/72
BAB IPENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP
Tujuan Instruksional Umum TIU/ :
Setelah mengikuti materi ini peserta didik dapat menjelaskan sejarah, ruang
lingkup ilmu toksikologi, dan istilah#istilah dalam toksikologi.
Tu0uan Ins1u2si3nal Khusus TIK/ :
Setelah mendiskusikan materi ini peserta didik diharapkan)
'. *apat memahami definisi ilmu toksikologi dan beberapa istilah dalam
toksikologi dengan benar,
%. *apat menjelaskan sejarah ilmu toksikologi dengan baik,
2. *apat memahami ruang lingkup dan ilmu yang menunjang ilmu toksikologi
dengan benar.
!e2e$-angan Awal T32si23l3gi
Sejak perkembangan peradaban manusia dalam mencari makanan, tentu
telah mencoba beragam bahan baik botani, nabati, maupun dari mineral.
!elalui pengalamannya ini ia mengenal makanan, yang aman dan berbaya.*alam kontek ini kata makanan dikonotasikan ke dalam bahan yang aman
bagi tubuhnya jika disantap, bermanfaat serta diperlukan oleh tubuh agar
dapat hidup atau menjalankan fungsinya. Sedangkan kata racun merupakan
istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengambarkan berbagai bahan
?at kimia? yang dengan jelas berbahaya bagi badan.
Kata racun toxic? adalah bersaral dari bahasa
-
7/26/2019 Handout Toksi
6/72
racun, dan di dalam Susrata Samhita banyak menulis racun dari makanan,
tananaman, hewan, dan penangkal racun gigitan ular. ippocrates 0/E&
B.D.C, dikenal sebagai bapak kedokteran, disamping itu dia juga dikenal
sebagai toksikolog dijamannya. *ia banyak menulis racun bisa ular dan didalam bukunya juga menggambarkan, bahwa orang !esir kuno telah memiliki
pengetahuan penangkal racun.
!enge1ian T32si23l3gi dan Ra#un
Secara sederhana dan ringkas, toksikologi dapat didefinisikan sebagai
kajian tentang hakikat dan mekanisme efek berbahaya efek toksikC berbagai
bahan kimia terhadap makhluk hidup dan system biologik lainnya. 7a dapat
juga membahas penilaian kuantitatif tentang berat dan kekerapan efek
tersebut sehubungan dengan terpejannya expose!C makhluk tadi.
Apabila at kimia dikatakan berracun toksikC, maka kebanyakan diartikan
sebagai at yang berpotensial memberikan efek berbahaya terhadap
mekanisme biologi tertentu pada suatu organisme. Sifat toksik dari suatu
senyawa ditentukan oleh) dosis, konsentrasi racun direseptor Ftempat kerja?,
sifat at tersebut, kondisi bioorganisme atau sistem bioorganisme, paparan
terhadap organisme dan bentuk efek yang ditimbulkan. Sehingga apabila
menggunakan istilah toksik atau toksisitas, maka perlu untuk mengidentifikasi
mekanisme biologi di mana efek berbahaya itu timbul. Sedangkan toksisitas
merupakan sifat relatif dari suatu at kimia, dalam kemampuannya
menimbulkan efek berbahaya atau penyimpangan mekanisme biologi pada
suatu organisme.
"oksisitas merupakan istilah relatif yang biasa dipergunakan dalam
memperbandingkan satu at kimia dengan lainnya. Adalah biasa untuk
mengatakan bahwa satu at kimia lebih toksik daripada at kimia lain.
erbandingan sangat kurang informatif, kecuali jika pernyataan tersebut
melibatkan informasi tentang mekanisme biologi yang sedang
dipermasalahkan dan juga dalam kondisi bagaimana at kimia tersebut
berbahaya. =leh sebab itu, pendekatan toksikologi seharusnya dari sudut
telaah tentang berbagai efek at kimia atas berbagai sistem biologi, dengan
6
-
7/26/2019 Handout Toksi
7/72
penekanan pada mekanisme efek berbahaya at kimia itu dan berbagai
kondisi dimana efek berbahaya itu terjadi.
!enurut Taylor3acun adalah )
Setiap bahan atau at yang dalam jumlah tertentu bila masuk ke dalamtubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi yang akan menyebabkan
penyakit dan kematian.
Secara Modernracun adalah )
Suatu at yang bekerja pada tubuh secara kimia dan fisiologis, yang
dalam dosis toksik selalu menyebabkan gangguan fungsi dan
mengakibatkan penyakit atau kematian.
RA4U&adalah
"at atau baha# ya#$ bi%a masuk ke !a%am tubuh me%a%ui mu%ut, hi!u#$
(i#ha%asi), su#tika# !a# absorpsi me%a%ui ku%it, atau !i$u#aka# terha!ap
or$a#isme hi!up !e#$a# !osis re%ati& keci% aka# merusak kehi!upa# atau
me#$$a#$$u !e#$a# serius &u#$si satu atau %ebih or$a# atau 'ari#$a#.
Mc Graw-Hill Nursing Dictionary).
!e$-angian Il$u 132si23l3gi :
embagian ilmu toksikologi ada '&, yaitu )
'."oksikologi obat G yaitu meneliti tentang efek obat, dosis obat dan pengujian
toksisitas obat dalam tubuh.
%."oksikologi yang menimbulkan ketergantungan G mencari hubungan perokok
dengan gangguan paru paru dan mencari hubungan teknologi dengan
penggunaan obat.
2. "oksikologi bahan makanan G !emeriksa bahan bahan baku yang
digunakan.
0."oksikologi pestisida G mengupayakan pestisida yang digunakan bermanfaat
pada manusia dan tidak merugikan manusia.
(. "oksikologi pekerjaan G !empelajari segala jenis keracunan dalam
pekerjaan dan mencari mencari cara pencegahan racun tersebut.
/."oksikologi lingkungan G menyelamatkan lingkungan dari pencemaran bahan
berbahaya.
E. "oksikologi asidentalG menagaani kecelakaan yang terjadi karena at
beracun baik cara kriminal maupun kecelakaan.
7
-
7/26/2019 Handout Toksi
8/72
1. "oksikologi kedokteran forensic G identifikasi perdagangan obat terlarang,
identifikasi racun dari bedah mayat.
."oksikologi perang G identifikasi penggunaan senjata nuklir, gas air mata.
'&. "oksikologi nuklir; sinar G menangani senjata senjata yang mempunyaireaktor nuklir, radio aktif.
*alam perkembangan lebih lanjut, toksikologi dibagi menjadi ( cabang G yaitu)
a. "oksikologi @orensikG mempelajari masalah medico#legal dari kasus
kasus keracunan.
b. "oksikologi AnalitikG !engenali bahan racun melalui analisis cairan
tubuh, isi lambung, tempat makanan yang dicurigai, dll.
c. "oksikologi KlinikG ntuk mengatasi toksisitas khusus, mengupayakan
tindakan untuk menghilangkan gejala dan mengeluarkan racun
secepatnya dari tubuh dan memberikan antidotum jika ada.
d. "oksikologi lingkungan G mempelajari kebahayaan bahan bahan kimia
dimana manusia terpajan tanpa sengaja baik di lingkungan, makanan
atau lingkungan kerja.
e. "oksikologi hukum ) !elindungi masyarakat dengan membuat undang%,
peraturan, dan standar yang membatasi atau melarang penggunaan at
kimia yang sangat beracun.
8
-
7/26/2019 Handout Toksi
9/72
BAB II
SUMB%R 5 SUMB%R RA4U& DALAM RUMA' TA&GGA
BARA&G6BARA&G RUMA' TA&GGA
Berbagai barang dalam lingkungan rumah tangga, ternyata banyakyang mengandung bahan yang berbahaya dan potensial dapat menjadi
racun. Barang#barang tersebut, antara lain )
Makanan
*apat menyebabkan keracunan makanan &oo! i#toxicatio#) yang
disebabkan oleh makanan yang mengandung toksin, makan dari tumbuhan
dan hewan yang mengandung racun, makanan yang tercemar bahan
berbahaya, selain juga infeksi karena makanan yang mengandung
mikroorganisme patogen &oo! i#&ectio#C.
KosmetikaKeracunan yang tidak disengaja juga dapat terjadi karena penggunaan
kosmetika seperti co%o$#e, %ipstik, par&um, krim !a# %otio# keca#tika#,
pe%embab ku%it, a&ter shae %otio#, !a# !epi%atory. sebagai contoh sediaan
kosmetika perias mata, meskipun mempunyai insidensi efek samping yang
tinggi, tapi singkat, kemungkinan terjadi keracunan sedang.
abe% 1. oksisitas se!iaa# kosmetika
"oksisitas Sediaan Kosmetika
oksisitas ti#$$i Pe#etra% perma#e#t *ae, Pe#$hapus cat kuku, !a#!epi%atory
oksisitas se!a#$ Cat kuku, "at *ar#a rambut meta%, %otio#,
perma#e#t *ae, bath oi%, shai#$ %otio#, to#ik rambut
ya#$ me#$a#!u#$ a%koho%, co%o$#e, !a# toi%etries.
oksisitas re#!ah Par&um, !eo!ora#t, !a# bath sa%t
+e%ati& ti!ak toksik a#! %otio# !a# krim, c%ea#si#$ cream, "at *ar#a
rambut !ari tumbuhtumbuha#, pe#$atur rambut ya#$
ti!ak me#$a#!u#$ a%koho%, !a# %ipstik.
Desinfektan
-
7/26/2019 Handout Toksi
10/72
Keracunan disebabkan karena disengaja atau usaha untuk bunuh diri,
terutama untuk desinfektan yang mengandung fenol atau kresol, apalagi
dengan larutan pembersih pipa saluran yang mengandung -a=+, dapat
berakibat kematian karena efek korosi& pa!a sa%ura# cer#a ba$ia# atas !a#'u$a e&ek sistemik ya#$ !apat ter'a!i.
Bahan !e$u1ih
*isebut juga bahan pengelentang, biasanya mengandung -a#hipoklorit atau
+idrogen eroksida. Bahan tersebut tidak menimbulkan masalah serius
karena jumlahnya sedikit.
'asil Des1ilasi Minya2 Bu$i
Bensin, !inyak tanah dan parafin, merupakan hasil destilasi bertingkat minyak
bumi yang sering menjadi penyebab keracunan. Karena keracunan biasanya
melalui mulut dan tidak disengaja maka akibat yang timbul ringan dan mungkin
hanya menyebabkan muntah dan diare.
Baang7-ahan $engandung senyawa 2i$ia yang $udah $engua8
>ejala yang timbul antara lain kepala pusing, ataksia, disartria, perilaku lepas
kendali, mengantuk, dan mungkin juga halusinasi. !enghirup terus menerus
akan mengakibatkan depresi pernafasan dan kesadaran yang dapat berakibat
fatal, terutama terjadi kon$ulsi atau muntahan masuk ke dalam saluran
pernafasan.
abe% 2. Baha# Pe%arut-Se#ya*a imia /u!ah /e#$uap
Barang ; Bahan !engandung
4em
4arutan pembersih
Bensin
Aerosol
Bahan bakar pemantik api
"oluen, Benen, 9ilena,Aseton, n#+eksan
"rikloroetilen, "etrakloroetilen, '#'#' trikloroetan
DDl0, "oluen,
b#tetraetil
@luorokarbon sebagai propelan
Butana sebagai bahan bakar
10
-
7/26/2019 Handout Toksi
11/72
Dat akrilik
Dat, pernis, dan 4ak
Semen polistiren
:at warnaenghapus polish kuku
"oluen
"rikloroetilen, !etilenklorida, dan toluen
Aseton, toluen, dan trikloroetilen
Aseton dan metilenkloridaAseton dan amil asetat
!%STISIDA
*alam bidang pertanian banyak digunakan senyawa kimia, antara lain sebagai
pupuk tanaman dan pestisida. Keracunan dapat terjadi biasanya disebabkan
oleh bermacam pestisida dari golongan insektisida, rodentisida, fungisida,
herbisida dll. enderita keracunan pestisida dapat dibedakan menjadi %golongan, yaitu )
1. enderita yang karena peklerjaannya selalu berhubungan dengan
pestisida, seperti para pekerja dalam proses pembuatan, penyimpanan,
dan penggunaan pestisida.
2. enderita keracunan pestisida karena tidak disengaja, seperti makan buah#
buahan atau sayuran yang masih tercemar pestisida, tidak sengaja
memasuki daerah yang sedang disemprot dengan pestisida, dan sebagaiakibat penyimpanan pestisida yang kurang baik.
estisida golongan organofosfat dan golongan karbamat sangat mudah
terabsorpsi dari saluran cerna, saluran nafas, atau melalui kulit yang
menimbulkan efek muskarinik dan nikotinik sebagai akibat terhambatnya kerja
E#"im ho%i#esterase.
BAB III
K%RA4U&A& DA& KLASIIKASI RA4U&
K%RA4U&A& !ADA MA&USIA
Baik keracunan karena bunuh diri maupun pembunuhan lebih banyak
terjadi di 7ndia dibandingkan dengan di negara barat. @aktor yang penting
11
-
7/26/2019 Handout Toksi
12/72
dibelakangnya adalah karena racun mudah sekali di peroleh di 7ndia.
!eningkatnya perkembangan industri kima juga menyebabkan meningkatnya
kasus keracunan karena kecelakaan.
7nsectisida merupakan racun yang sudah umum. Alkohol, barbiturat,opium dan !haturajuga sering menyebabkan kasus keracunan. *hatura lebih
sering digunakan sebagai obat untuk melemaskan dan membius agar
mempermudah tindakan perampokan atau pencurian.
A. K%RA4U&A& !ADA T%R&AK
3acun yang digunakan adalah )
Arsen
=leander kuning
Abrus precatorius
Seng sulfida
Akonit
arathion
B. KLASIIKASI RA4U&
1. Korosif
2. 7ritant
3. -eurotika
a!. ' Korosif
1. Asam kuat
Asam mineral )
- +Dl
- Asam sulfat
- Asam nitrat
- Asam organik )
- Asam asetat
- asam karbonat
- Asam salisilat
12
-
7/26/2019 Handout Toksi
13/72
2. Basa kuat )
- -atrium hidroksida
- Kalium hidroksida
-
Ammonium hidroksida- -atrium bikarbonat
ad. % 7ritant
A. Anorganik
-on logam
4ogam
@osfat
Arsen
Klorida
Antimoni
Bromida
Air raksa
-
7/26/2019 Handout Toksi
14/72
- pecahan gelas
- rambut, dll.
a!. 2 -eurotika1. Serebral yang mempengaruhi otak C
a. somniferous ) misalnya opiu
b. 7nebriants ) misalnya alkohol, ether, kloroform
c. *eliriants ) misalnya dhatura, belladona, hiosiamin, canabis indica.
2. Spinal ) misalnya strik#i#
3. Kardiak ) akonit, digitalis, tembakau dan asam +D-
4. ernafasan ) >as beracun ) D=%, D=, gas batubara, dll.
5. Bekerja pada sistem saraf perifer ) misalnya kurare
14
-
7/26/2019 Handout Toksi
15/72
BAB I9K%RJA DA& %%K TOKSIK
Tu0uan Ins1u2si3nal U$u$ TIU/ :
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan fase kerja suatu
tokson hingga menimbulkan efek toksik serta foktor#faktor yang berpengaruh.
Tu0uan Ins1u2si3nal Khusus TIK/ :
Setelah mendiskusikan materi ini peserta didik diharapkan)
1. *apat menjelaskan tahapan#tahapan proses yang terjadi pada fase kerja
toksik dengan benar.
2. *apat menggambarkan jalur eksposisi tokson pada organiseme dan
proses eksposisi dengan benar.
3. *apat memahami proses absorpsi, transpor, distribusi dan eliminasi tokson
dengan benar.
Suatu kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan
biologik yang sangat rumit dan komplek. Proses ini umumnya dikelompokkan ke dalam tiga fase
yaitu: fase eksposisi toksokinetik dan fase toksodinamik.
=ral
1. Sub lingual
2. *ari permukaan kulit
3. *imasukan ke bagian tubuh yang berongga, misal) telinga, hidung,
$agina
4. 6nema
5. arenteral )- Sub cutan
- intra muskular
- intra $ena, dll.
4aa %li$inasi "a1 a#un dai dala$ 1u-uh
15
-
7/26/2019 Handout Toksi
16/72
3acun mengalami eliminasi dari tubuh bisa dalam bentuk aslinya atau dalam
bentuk kimia lainnya yang telah mengalami modifikasi.
Jalan pengeluaran racun )
1. rine2. @aeces
3. Keringat
4. Susu ) bisa merupakan sumber racun bagi bayi
5. Air liur dan melalui kelenjar mukosa atau serosa lainnya.
*ampak keracunan pada tubuh secara keseluruhan merupakan kombinasi
dari cara kerja racun yang langsung dan tidak langsung pada tubuh.
a. a2136a213 yang $e$8engauhi #aa 2e0a a#un
1. Kuantitas dosis C racun
2. Bentuk racun
3. Dara masuk ke dalam tubuh
4. Kondisi tubuh
1. Kuantitas )
ada umumnya dosis besar akanmenyebabkan kematian yang lebih
cepat. "etapi pada beberapa kasus, misal racun "embaga Sulfat
dalam dosis besar akan merangsang muntah sehingga racun
dikeluarkan dari tubuh.
- 0rse#) # dosis besar menyebabkan syok dan
kematian
- dosis kecil menyebabkan gastroenteritis
2. Bentuk racun bisa berupa )
- @isik
- kimia
- mekanik
isik
!enurut urutan kerja adalah sebagai berikut )
(a) >as dan uap bekerja paling cepat
16
-
7/26/2019 Handout Toksi
17/72
(b) Dairan
(c) Serbuk halus
(d) adat dan besar
imia Beberapa kombinasi kima tidak bersifat racun, misal )
Ag-=2 dan +Dl , tetapi jika berdiri sendiri maka unsur tersebut
masing#masing bersifat racun.
Asam H basa Striknin H Asam "anat akan menjadi tidak aktif
/eka#ik
Secara mekanik maka unsur racun akan berubah jika digabungkan
dengan unsur lainnya, misalnya )
(a) 4ogam berat H air ####I tidak berbahaya, kare#a ter'a!i e#!apa#.
(b) Asam yang diencerkan dan diminum pada saat lambung sedang
terisi penuh tidak begitu berbahaya.
(c) Alkaloid H unsur arang dari hewan akan bersifat tidak aktif
3. Dara !asuk ke dalam tubuh
(a) !elalui intra $ena lebih cepat cara kerjanya
(b) Absorbsi melalui lambung lebih cepat dibandingkan melalui rektum
(c) Absorbsi melalui kulit yang cedera lebih cepat dibandingkan pada
kulit yang utuh.
4. Kondisi tubuh
(a) 3sia Keracunan bisa lebih berbahaya pada usia yang terlalu
muda atau terlalu tua. !isal opium tidak dapat ditoleransi oleh
anak#anak.
(b) +eaksi 4!iosi#krasi !a# hiperse#sitiitas mungkin tampak pada
beberapa indi$idu terhadap bbrp. jenis unsur, misalnya pe#isi%i#,
obat $o%. su%&a, maka#a# terte#tu, ui#i#.
(c) ebiasaa#. Seorang pecandu mempunyai toleransi yang lebih
besar terhadap dosis obat dibandingkan pada yang bukan
pecandu, misalnya mor&i#, a%koho%, !a# barbiturat.
17
-
7/26/2019 Handout Toksi
18/72
(d) Status kesehata# seseora#$, misalnya penderita gangguan fungsi
hati dan ginjal maka proses eliminasi racun tidak baik dan
menyebabkan akumu%asi. Jika daya tahan tubuh turun, keracunan
juga menyebabkan gangguan yang lebih berat.(e) i!ur !a# i#toksikasi pengaruh racun akan lebih lambat.
b. Menen1u2an Diagn3sis dan $e$-u21i2an 2ea#unan
!ada 23-an yang $asih hidu8 :
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan )
(a) +i*ayat, yang perlu diketahui mungkin sulit diperoleh pada kasus
pembunuhan atau bunuh diri.
(b) >ejala yang timbulnya mendadak sehabis makan pada indi$idu yang
sebelumnya sehat.
(c) Anggota keluarga lain mungkin ikut terkena secara bersamaan.
(d) !engetahui jenis racun bisa melalui pemeriksaan tinja, atau dari
bahan yang dimuntahkan.
(e) Bukti#bukti yang sangat menjurus adanya keracunan adalah dengan
ditemukannya racun pada makanan, obat, bahan yang dimuntahkan,
urine, atau faeces. *engan demikian setiap menghadapi kasus yang
diduga karena keracunan, setiap bahan tersebut di atas harus
diambil untuk pemeriksaan laboratorium.
!ada 23-an yang sudah $eninggal :
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan )
1. emeriksaan post#mortem
2. emeriksaan kimia pada organ tubuh bagian dalam
3. ercobaan pada hewan
4. !engumpulkan bukti#bukti dari sekitar tempat kejadian.
!e$ei2saan !3s16$31e$
4aporan dari polisi harus dibaca dengan teliti agar bisa memperoleh
gambaran mengenai jenis racun yang digunakan. ada kasus dimana
18
-
7/26/2019 Handout Toksi
19/72
dokter merasa tidak dapat memperoleh hasil yang positif dari
pemeriksaan post#mortem, maka sebaiknya menganjurkan agar
dilakukan pemeriksaan kimia terhadap organ tubuh bagian dalam.
Pemeriksaa# 6uar
1. 3acun jenis tertentu mengeluarkan bau aroma yang khas, misalnya
) +D-, asam karboksilat, D+Dl2, alkohol dll. ntuk menjaga
keutuhan mayat tidak boleh menggunakan cairan desinfektan yang
mempunyai bau.
2. ada permukaan tubuh mayat mungkin ditemukan bercak#bercak
yang berasal dari muntahan, faeces dan kadang#kadang jenis
racun itu sendiri.
3. erubahan warna kulit, misalnya menjadi kuning pada keracunan
fosfor dan keracunan akut akibat "embaga sulfat.
4. Keadaan pupil mata yang dan jari tangan yang lemas atau
mengepal
5. eriksa lubang pada tubuh mayat untuk melihat adanya tanda#
tanda bekas at korosif atau benda asing.
Pemeriksaa# 7a%am
ada umumnya tanda#tanda keracunan tampak pada traktus
gastrointestinal, terutama jika keracunan akibat at korosif atau iritant.
erubahan yang terjadi adalah )
1. +iperemia
2. erlunakan
3. lserasi
4. erforasi
1. iperemia atau warna kemerahan pada membran mukosa paling
jelas terlihat pada bagian cardiak lambung dan pada bagian kur$atura
mayor. arnanya adalah merah gelap, dan hiperemia ini bentuknya
bisa merata atau berupa bercak, misalnya pada keracunan 0rse#
hiperemia adalah merah merata. Asam -itrat ####I kuning pada usus
19
-
7/26/2019 Handout Toksi
20/72
2. Per%u#aka#,Keadaan ini terjadi pada keracunan at at korosif, lebih
sering terjadi pada bagian cardiac lambung, kur$atura mayor, mulut,
tenggorokan dan oesofagus.
3. 3%serasi4. Per&orasi, khusus pada keracunan Asam Sulfat.
!e$ei2saan 2i$ia 8ada 3gan 1u-uh -agian dala$
*itemukannya jenis racun pada )!arah, &aeces, uri#e, atau !a%am or$a#
tubuhmerupakan bukti yang memastikan bahwa telah terjadi keracunan.
3acun bisa ditemukan dalam %ambu#$, usus ha%us, !a# ka!a#$ka!a#$
pa!a hati, %impa !a# $i#'a%.
Ogan 1u-uh dan -ahan yang di8ei2sa
1. rine dan faeces
2. *arah, misalnya pada keracunan alkohol dan D=
3. 4ambung dan isinya
4. Bagian dari usu halus duedenum dan jejenum C
5. +ati, minimal beratnya sejumlah ' lbs.
6. Setengah bagian dari masing#masing ginjal
7. =tak dan corda spinalis, terutama pada keracunan striknin.
8. terus dan organ yang berkaitan dengan uterus, jika ada kecurigaan
abortus kriminal.
9. aru#paru terutama pada keracunan D+Dl2
10. "ulang, rambut, gigi, kuku pada keracunan ArsenC,dll.
11. =rgan tubuh lainnya yang dicurigai mengandung racun.
Bahan !engawe1 un1u2 3gan 1u-uh
1. Alkohol murni
2. -a. Klorida lar. jenuh C
*arah dan urine tanpa bahan pengawet.
@ormalin tidak digunakan karena membuat jaringan menjadi keras
sehingga mempersulit proses menentukan jenis racun.
20
-
7/26/2019 Handout Toksi
21/72
SUMB%R ATAU ASAL RA4U&
Asal atau sumber racun dapat dibagi lima golongan yaitu )
1 3acun#racun yang banyak terdapat dalam rumah tangga )
# insectisida, detergen kosmetik dan makan kaleng
2 3acun#racun yang banyak dipergunakan pada lapangan pertanian dan
perkebunan )
# pestisida dan herbisida
3 3acun#racun dalam dunia pengobatan )
#hipnotika, sedati$a, analgetika, transuillier, antidepresan dan
antibiotika
4 3acun#racun dalam bidang industri dan laboratorium )
- asam dan basa kuat, logam berat dsbnya.
5 3acun#racun yang terdapat di alam bebas )
- opium, ganja, daun singkong, jamur dan
binatang.
4ARA K%RJA RA4U&
Berdasarkan cara kerjanya racun dapat dibagi tiga golongan yaitu )
1. 3acun yang bekerja setempat lokal C
- racun yang bersifat korosif ) lisol, asam dan basa kuat
- racun yang bersifat irritant ) arsen, sublimat
- racun yang bersifat anestetik ) kokain, fenol
%. 3acun yang bekerja sistemik
aluapun bekerja secara sistemik, racun#racun dalam golongan ini
biasanya mempunyai afinitas pada salah satu sistem atau organ
tubuh.
# -arkotika, barbiturat SS
# D= dan +D- darah dan enim pernafasan
3. 3acun yang bekerja setempat dan sistemik
21
-
7/26/2019 Handout Toksi
22/72
# fenol selain menimbulkan rasa nyeri, juga dapat menimbulkan
depresi SS
AKTOR6AKTOR ;A&G M%M!%&GARU'I K%RJA RA4U&
Berat atau ringannya akibat keracunan dipengaruhi oleh )
A. Dara masuknya racun
3acun yang masuk melalui sal. pernafasan akan menimbulkan efek
maksimal pada tubuh, dibandingkan dengan racun yang masuk melalui
mulut, dalam dosis yang sama. 6fek racun yang bekerja paling
cepatadalah bila racun masuk secara inhalasi, kemudian dari injeksi,
ingesti, absorpsi melalui mukosa, dan yang paling lambat jika racun
tersebut masuk melalui kulit yang sehat.
B. Keadaan tubuh
1. mur
ada umumnya anak#anak dan orang tua lebih peka
2. Kesehatan
=rang yang menderita penyakit hati atau ginjal biasanya akan lebih
mudah keracunan dibandingkan orang sehat, walaupun racun yang
masuk kedalam tubuhnya belum mencapai dosis toksik.
- roses detoksifikasi tidak berjalan dengan baik
- roses ekskresinya tidak lancar.
3. Kebiasaan
@aktor ini berpengaruh terhadap dosis racun yang masuk,sehingga dapat menimbulkan gejala keracunan atau kematian yaitu
terjadinya to%era#si.
4. +ipersensitifitas alergi idiosinkrasi C
Banyak prefarat seperti 8it. B', penisillin, streptomisin dan prefarat
yang mengandung yodium menyebabkan kematian karena korban
sangat rentan terhadap prefarat tersebut.
22
-
7/26/2019 Handout Toksi
23/72
C. 3acunnya sendiri
'.*osis racun menentukan berat atau ringannya akibat yang
ditimbulkan, perlu diingat adanya to%era#si !a# i#to%era#siindi$idual.
ada kasus toleransi, gejala keracunan tampak walaupun racun yangmasuk belum mencapai dosis toksik.
>ejala intoleransi dapat bersifat bawaan kongenitalC atau didapat
setelah seseorang menderita penyakit yang mengakibatkan
gangguan, pada organ yang berfungsi detoksifikasi dan ekskresi.
2. Konsentrasi
ntuk racun yang bekerja secara lokal, konsentrasi lebih penting
dibandingkan dengan dosis total. Berbeda dengan racun yangbekerja secara sistemik, dosislah yang berperan dalam menentukan
berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh racun tersebut.
3. Bentuk dan kombinasi fisik
3acun yang berbentuk cair lebih cepat menimbulkan efek
dibandingkan racun yang padat.
4. Addisi dan sinergisme
Barbiturat tanpa dosis letal H Alkohol H morfin kematian
5. Susunan kimia
Beberapa at yang diberikan dalam susunan tertentu gejala
keracunan
*iberikan secara tersendiri keracunan
/. Antagonisme
Beberapa racun dicampur kadang#kadang keracunan
+< L
KRIT%RIA DIAG&OSTIK !ADA KASUS K%RA4U&A&
enentuan sebab kematian pada kasus#kasus keracunan pada dasarnya
dapat ditegakan d ari kriteria#kriteria di bawah ini, yaitu )
1. Adanya anamnesa yang menyatakan bahwa korban benar#benar
kontak dengan racun injeksi, inhalasi, ingesti, absorpsi melalui kulit
atau melalui mukosa C.
23
-
7/26/2019 Handout Toksi
24/72
2. Ada gejala sesuai dengan gejala keracunan at yang diduga.
3. Secara analisa kima dapat dibuktikan adanya racun di dalam sisa
makanan, obat ; at, yang masuk ke dalam tubuh korban.
4. *itemukan kelainan#kelainan pada tubuh korban, baik secaramakroskopis, atau mikroskopis.
5. Secara analisa kimia dapat ditemukan adanya racun atau metabolitnya
di dalam tubuh; jaringan ; cairan tubuh korban, secara sistemik.
24
-
7/26/2019 Handout Toksi
25/72
BAB V
K%RA4U&A& !ADA MAKA&A&
Keracunan makanan dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain )
Keracunan makanan karena Bakteri penghasil toksin
Keracunan makanan karena Bakteri bersifat infeksius
Keracunan makanan karena at kimia
Singkong, jengkol, tempe bongkrek dan oncom
'. Keracunan disebabkan oleh toksin yang dihasilkan dalam makanan Bakteri
bakteri penghasil toksin, antara lain ) B. cereus, D.botulinum, 6.coli dan
S.Aureus.
"oksin )
3acun yang ditemukan di sejumlah hewan dan tumbuhan dan mikroorga
nisme. "oksin Botulinum dibentuk saat D.Botulinum tumbuh toksinnya
merupakan rotein
Kurang lebih (&& gram toksin cukup untuk membunuh manusia
A. Clostridium botulinum
3acun Botulisme adalah protein yang tidak tahan panas, serta dapat
dihancurkan dengan pendidihan M '( menit. Botulisme disebabkan oleh
eksotoksin yang terbentuk pada pertumbuhan clostridium botulinum, pada saat
pengolahan, makanan awetan tanpa asam. !akanan yang sering tercemar )
*aging, ikan, sayuran, buah aitun. *osis fatal dari toksin ini adalah makanan
yang terkontaminasi N ( ml 'sendok tehC, dosis toksik untuk botulinum tipe
proteolitik &.&&(# &.' mcg, sedangkan dosis toksik untuk botulinum tipe non
proteolitik &.'#&.( mcg. "oksin ini menyebabkan kelumpuhan otot dengan
memblokir syaraf penggerak sel sel lain.
>ejala klinis yang timbul akibat keracunan toksin ini adalah ) !ual, muntah,
gangguan penglihatan dan $ertigo. Sementara gejala patologisnya adalah
penyumbatan dan pendarahan pada semua organ, khususnya susunan syaraf
pusat. ada hati dan ginjal terjadi perubahan degeneratif.
"indakan pencegahan terjadinya keracunan ini adalah )
erbaikan pada proses pengawetan makanan.
25
-
7/26/2019 Handout Toksi
26/72
!akanan yang diawetkan makanan kalengC dipanaskan M '( menit sampai
suhu I 1& oD baru dihidangkan
erhatikan label, segel, bentuk kemasanKaleng cembungC pada saat
pembelian makananerawatan pada pasien yang keracunan toksin botulinum adalah )
1. enderita harus dirawat jangan menunggu sampai timbul gejala
2. "indakan darurat ) encucian lambung dengan cara dibuat muntah lalu
lanjutkan dengan pencucian perut, kecuali pasien diare.
3. enawar ) diberikan antitoksin botulisme sampai (& ml, sebelumnya
lakukan tes sensitifitas terhadap serum dengan menyuntukkan
antitoksin yang diencerkan dalam saline ' ) '& sebanyak &,' ml
intradermal, tunggu ' jam baru diberikan dosis sebenarnya.
4. Kejadian biasa ) >angguan pernapasan dibuat dengan pernapasan
buatanG pada kelumpuhan pernapasan, pernapasan dipertahankan
dengan pertolongan mekanisG pada beberapa pasien dianjurkan diberi
>uanidin +cl '(#0& mg;kg;hr peroral untuk mengembalikan
#euromuscu%ar b%ock. rognosis ) (&O pasien keracunan berat
meninggal. Sedangkan yang dapat bertahan hidup, kesembuhannya
sama sekali masih berbekas sampai lebih dari ' tahun.
%. Keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri 7nfeksius Bakteri
infeksius yang ditularkan melalui makanan, masuk dan berkembang biak di
dalam tubuh )
a. Sa%mo#e%%a
b. Campy%obacter
c. E.co%i (jenis tertentu)
d. 8.Parahaemo%ityticus
e. 8.Cho%erae, dll
Sal$3nell3sis
"erdapat %%&& serotip ) %&& serotip merupakan penyebab penyakit yang
ditularkan makanan di eropa setiap tahun, E& O kasus disebabkan oleh
S.e#teriti!isdan S.yphymurium.
26
-
7/26/2019 Handout Toksi
27/72
Bahan makanan mentah yang cenderung terkontaminasi Sa%mo#e%%a )
unggas, daging, telur, Buah buahan, kerang, rempah rempah dan jamu, air
yang tidak diolah.
>ejala klinis utama *iare, demam, keram perut, muntah muntah. "ingkatkefatalan N 'O. !asa inkubasi biasanya '% 2/ jam.
=rang yang berisiko tinggi terhadap kuman ini adalah ) sia muda, usia
tua, wanita hamil, kekebalan yang lemah dan berpenyakit tertentu.
ada identifikasi di laboratorium terjadi haemoco#se#tration, biakan feses
di temukan salmonella dan organisme lain.
encegahan terjadinya keracunan ini adalah )
Salmonella rentan terhadap panas, sehingga masak terlebih dahulu
makanan yang akan dihidangkan M '( menitC asteurisasi cukup untuk
membunuh sa%mo#e%%apada makanan dengan kelembaban tinggi.
emanasan pada E& oD selama % menit biasanya cukup untuk membunuh
'& /sa%mo#e%%a.
erawatan )
"indakan darurat ) berikan Dhlor promaine %( '&& mg melalui rectal, jika
perlu diulang setiap 0 jam untuk penderita muntah muntah berat.
"indakan biasa ) 7stirahat ditempat tidur,dan tidak diberi apa apa melalui mulut
sampai muntah munta sesudah 0 jam, beri minum. Jika muntah dan diare
berat, jaga keseimbangan cairan tubuh dengan memberikan larutan dePtrose
( O dalam saline.
2. Keracunan makanan yang disebabkan oleh bahan kimia
Bahaya bahan kimia dalam bahan angan )
1. Demaran 7ndustri dan lingkungan
2. Demaran yang berasal dari bahan kimia turunan biologis
3. Demaran yang dihasilkan selama pengolahan
4. Bahan kimia pertanian yang digunakan secara tidak tepat
5. Bahan tambahan kimia yang digunakan secara tidak tepat
6. Bahaya fisik
27
-
7/26/2019 Handout Toksi
28/72
"abel '. Demaran industri dan lingkungan )
Bahan Kimia Sumber Bahan angan
"imbal
Kadmium
*ioksin
!erkuri
6misi kendaraan,
peleburan, cat, pelapis
kaca
engolahan limbah
selokan, peleburan
Senyawa tidak murni,pembakaran
Klor alkalis
Sayur sayuran, makanan
kaleng, makanan
bersifat asam.
Biji bijian, sayuran,
daging, kerang.
7kan, susu, lemak hewan7kan
%. encemaran yang dihasilkan selama pengolahan
+idrokarbon aromatik berinti banyak
Amina heterosiklik, nitropirene
-itrosamin
6til karbamat retanC.
2. Bahan kimia pertanian yang pemakaiannya tidak )
estisida dan obat hewan ) Anti mikroba, obat cacing, terapi.
upuk, 3acun tikus dll.
0. Bahan tambahan kimia yang penggunaannya tidak tepat.
4angsung ) anti oksidan, pewarna, bahan pengawet, pemanis dll
"idak langsung ) deterjen, peralatan masak dll
(. enggunaan bahan tambahan kimia yang tidak tepat ) bahan tambahan
terlarang Boraks, asam borat, formaldehida dan pewarna yang tidak aman )
3hodamine B
'. Bahaya bahan kimia di 3umah )
a. !akanan dan air yang tercemar
b. eralatan masak yang tercemar logam berat
c. iring keramik yang disepuh dengan bahan beracun
d. Kristal bertimah yang dipakai untuk makanan asam
28
-
7/26/2019 Handout Toksi
29/72
%. Bahan kimia lain yang dipakai di rumah.
Bahaya bahan kimia dalam makanan )
Keracunan
>ejala ) mual, muntah dan diare, dan penyakit ini biasanya bertahan %0 01
jam
erawatan ) Jika gejala terus berlangsung dan menunjukkan keracunan logam
maka perlu dilakukan perawatan khusus.
0. Jengkol Pheteco%obium %abatumC termasuk ete
29
-
7/26/2019 Handout Toksi
30/72
BAB VI
RA4U& !ADA I&DUSTRI
A. Al23h3l
adalah salah satu dari at yang sering disalah gunakan, karena konsumsialkohol untuk orang dewasatidak dilarang oleh undang#undang. Alkoholdihasilkan dari proses permentasi bahan yang mengandung gula, sehinggamudah dibuat oleh masyarakat. Alkohol 6tanol C terdapat di dalamminuman keras, dengan kadar yang berbeda, misalnya dalam hisky 0&O, Brendy 0( O, 3um (& /& O, >in 0& O, Anggur '& '( O, dan Bir ' ( O.1. /etabo%isme
Segera setelah masuk kedalam tubuh, alkohol diabsorpsi oleh saluranpencernaan, terutama usus halus, melalui $ena portal masuk ke hati,
dalam hati alkohol diproses oleh enim A*+, koenim -A*. !enjadi
asetaldehide dan asam asetat, D+2D== dipakai sebagai sumber energi
dan akhirnya diubah menjadi +%= dan D=%'& O. Alkohol yang diserap
oleh tubuh, akan dieliminasikan dalam bentuk yang tidak berubah
melalui keringat, ginjal, dan paru#paru. Sisanya dioksidasi, terutama di
dalam hati ada pecandu alkohol ekskresi asam urat, kadang#kadang
berkurang, yang dapat menyebabkan serangan pada persendian.
2. /a#i&estasi k%i#ik
Stadium keracunan alkohol, mudah dikenali, mula#mula tubuh terasanyaman well beingC, dan terangsang, sebelum kadar alkohaol didalamdarah mencapai /& mg O. >ejala permulaan keracunan al.) +ilangnya kontrol diri dan penilaian alkohol N /& mg O
Kadar 1& '&& mgO gejala keracunan mulai meluas ke pusat yang$ital, sehingga terjadi gangguan koordinasi otot, berfikir kritis terhadap
diri sendiri hilang. @ase narkose terjadi jika kadar alkohol di dalamdarah mencapai 2&& mgO, yang dapat menimbulkan halusinasi,gangguan kontrol neoromuskuler, gangguan pada indera perasa danmencapai klimaks dalam keadaan delerium tremens.
3. !etanol
!etanol lebih toksik dari pada etanol.
Sumber keracunan atau penyebab )
1. Karena kesengajaan B* C
2. Karena terhisap tidak sengaja
30
-
7/26/2019 Handout Toksi
31/72
!etanol bisa digunakan sebagai anti pembekuan, penghapus cat,
pelarut untuk shelac dan ernish, bahan analisa kimia, dan sebagai
cemamaran dalam etanol yang tidak murni.
*osis letalis ) /& %(& ml"48 di udara %&& ppm.
>ejala klinis )
a. Keracunan akut ) dari pencernaan, terhirup, terserap kulit.
1. Kelelahan ringan, sakit kepala, mual, dan setelah fase latent
pandangan kabur sementara.
2. Setelah % / hari kemungkinan penglihatan kabur untuk
sementara atau permanen.
3. Berat gejala di atas berjalan dengan cepat, pernafasan sukar,
koman, tekanan darah terhenti, pupil mata melebar, dan
hiperemia pada saraf mata dengan pandangan yang makin
kabur. Kematian karena kegagalan pernafasan terjadi pada %(
O keracunan berat kekuatan gabungan D=%N %& !6Q;4 C
b. Keracunan kronis karena terisap C.
>ejala pertama adalah kerusakan penglihatan, ##I
mengaburnya pandangan kemudian penyempitan lapangan
pandang dan kadang#kadang buta total.
c. >ejala laboratories
Asidosis berat ditandai kekuatan gabungan D=% dalam darah
kurang dari %& !6Q;4.
!etanol darah lebih dari (& mg;'&& ml menandakan adanya
hemodialis.
B. 3acun yang bersifat korosif
-
7/26/2019 Handout Toksi
32/72
4. >aram#garam dari logam berat ( eay meta% sa%ts )
Dth.) +gDl%, SbDl%, dan :nDl%.
>ambaran post#mortem pada keracunan racun golongan ini, pada
umumnya sama, yaitu menyebabkan luka bakar pada kulit atau mukosayang terkena.
32
-
7/26/2019 Handout Toksi
33/72
-A!A 3AD- 63BA+A- A3-A A*A K47"A"A !K=SA
1. Karbol
2. Asam =ksalat
3. +%S=0, +Dl
4. Asam -itrat
5. Asam @lorida
6. Kaustik Alkali
7. :enk Klorida
8. !erkuri Klorida
kelabu, keputih#putihan
kelabu, kehitam#hitaman
kelabu kmd hitam
coklat
merah kecoklatan, perdarahan
kelabu, keputih#putihan
keputih#putihan
biru keputihan, perdarahan
1. Ma#a$6$a#a$ Kea#unan yang -esia1 233si
-
7/26/2019 Handout Toksi
34/72
Asam Sulfat yang pekat yaitu Konst. ( 1 O, tidak berwarna, tidak
berbau, dan B* R ',10. Asam sulfat pada Accu merupakan larutan
yang konst. 2& 2( O dengan B* ',% ',%/.
!irip dengan larutan >lyserin atau castol oil, sehingga sering terjadikekeliruan.
Asam sulfat mempunyai daya korosif yang besar, afinitas terhadap air
yang tinggi terjadi kerusakan jaringan melalui dehidrasi,
menimbulkan panas dan menyebabkan luka bakar.
*osis letal ) '& '%( ml
*osis terkecil yang pernah menimbulkan kematian adalah 2,( ml.
d. Keracunan basa kaustik
*isini contohnya -a=+, K=+ pada keracunan disini akan terjadi
#ecrosis %iui&atipyaitu ) mukosa lambung menjadi lembek, basah dan
membengkak hal ini disebabkan karena terjadinya ikatan alkali albumin
presipitatC yang dengan adanya air yang berkelebihan akan melarut
kembali.
*osis letal) % 2& gram
2. Kea#unan l3ga$ Ti$ah hi1a$ dan senyawa Asen
1. Ti$ah hi1a$ !- /
2. Dirinysa adalah garis timah hitam %ea! %i#e, b%ue %i#eC pada gusi
pertama kali diutarakan oleh +enry Burton '10&C
a. !anifestasi klinis )
b. -yeri pada perut atau kolik gejala paling sering. &O kasusC,
muntah dan konstipasi, nyeri dan kelemahan pada otot terutama
paha dan bahu
c. !acam#macam keracunan "imah +itam
'C. Keracunan "imah +itam dalam industri
Keracunan dapat terjadi pada pabrik baterai, pembakaran besi
tua, pemecahan kapal#kapal tua berasal dari cat yang banyak
mengandung b sebagai pelindung kapal, pada proses
pengelasan.
34
-
7/26/2019 Handout Toksi
35/72
6kskresi A4A 0mi#o %aeu%ic 0ci!C dan koproporfirin dalam
urine merupakan indikator terjadinya keacunan yang berat.
>ejala klinik ) Kadar A4A lebih dari % mg per '&& mg
kreatinin, dan kadar koproporfirin lebih dari 1& g per '&& mgkreatinin.
Kadar b dalam darah yang ditolerir adalah /& g per '&& mg
kreatinin. A4A di bawah &,%& mg per '&& mg kreatinin.
%C. Keracunan timah hitam organik
Keracunan timah hitam organik etraethy% %ea! poisso#i#$C
dapat terjadi. *ipakai sebagai a#tik#ock petro% a!!itie. ejala klinis ) >astrointestinal tiadak menonjol, ensefalopati
dengan gangguan tidur, mimpi, kegelisahan dan kadang#
kadang sampai delirium.
ada analisa laboratorium ) A4A dan B> porpho bi%i#o$e#C
normal, koproporfirin sedikit meningkat, enim A4A dehidrase
sangat berkurang.
2C. Keracunan "imah +itam pada Anak#anak
Asal yaitu memakan kerokan cat dinding, atau cat dinding
dicat dengan cat yang mengandung timah hitam.
!anifestasi keracunan b pada anak#anak )
4ebih mudah terserang irritableC, muntah, tidak nafsu makan,
kehilangan berat badan.
3. Aseni2u$
a. Sumber
Sebagai insectisida buah#buahan, racun tikus dan fly papers.
Biasanya dalam bentuk prefarat -atrium atau Kalium Arsenik.
refarat#prefarat tersebut sebagai Scheels green copper
acetoarseniteC dipakai untuk mematikan tanaman.
35
-
7/26/2019 Handout Toksi
36/72
=rpiment yellow Arsenic sulphideC sebagai pigmen dan perontok
rambut.
As%=2dahulu dipakai untuk maksud pembunuhan.
Arsine As+2C gas yang sangat beracun sering dipakai dalamindustri. 3acun ini merupakan racun yang berbahaya dan
menyebabkan hemolisis, kematian dapat terjadi segera.
b. Sumber Arsenik yang terdapat di alam.
*ari tanah, air, Bir, kerang.
>ejala keracunan ) !enggigil, mual, muntah, nyeri pada daerah
lumbal bokongC, terdapat +b bebas dan eritrosit di dalam urin,
kulit kuning, dan manifestasi yang karakteristik dari adanya
ammonia serta hipoksia.
>as Arsine dapat mempengaruhi SS.
ji laboratorium secara AAS.
c. Bahan#bahan yang perlu untuk pemeriksaan "oksikologis.
!untahan, urine, tinja, bilasan lambung, darah, rambut, dan kuku
harus diambil.
ada otopsi, bahan#bahan yang harus diambil terutama darah,
urin, usus yang diikat pada tempat#tempat tertentuC, isi lambung,
rambut, kuku dengan akarnya, kulit dan tulang. +arus diingat pada
waktu mengambil sampel harus menggunakan sarung tangan.
f. emeriksaan 4aboratorium
1. 3einsch "est
2. Bettendorff test
3. !arsh test
4. >uteitt "est
5. -eutron Acti$ation Analysis apabila bahan rambutC sedikit
sekali jumlahnya.
4. Kea#unan Sianida, 4O(, 4O dan '(S
1. Sianida 4& /
36
-
7/26/2019 Handout Toksi
37/72
a. Sumber.
+idrogen Dyanida +D-C berasal dari gas penerangan, sisa#
sisa pembakaran seluloid dan terutama dipakai membasmi
hama#hama pada kapal#kapal fymigasiC, atau pada gudang )gas +idrogen Dyanida terbentuk dari destilasi KD- atau
Kalium @ericyanida dengan Asam Sulfat. Asam Dyanida
russic acidC dan larutan dengan kadar %O yang dipakai di
laboratorium. KD-, -aD- dan AgD- dipakai untuk
penyepuhan, fotografi dan pewarnaan.
*i alam bebas berasal dari ) singkong, ubi, biji buah apel, pear
dan aprikot.
+D- murni sifat tidak berwarna, mudah menguap pada suhu
kamar, sangat toksik dan bau khas, yaitu bau amandel. !udah
diserap melalui paru#paru dan kulit.
b. *osis letal )
ntuk sianida yang ditelan ) +D-.&+%= (& mg, scheels acid
',( ml dan untuk alkali sianida sekitar '(& %(& mg.
ntuk gas +idroge Dyanida %&& 0&& ppm atau %%% 000
mg. per cu#m. akan menyebabkan kematian seketika.
Konst. maks. yang masih diperbolehkan adalah '& ppm atau
'' mg. per cu.m.
c. !anifestasi klinis
Sakit kepala, pusing, rasa tertekan pada dada Donstricting
sensation in the chestC, kelemahan, mual, muntah, kon$ulsi,
koma, dan inkontinesia.
d. emeriksaan "oksikologis
Analisa kualitatif )
1. *engan 3eaksi Biru berlin russian Blue 3eactionC.
2. Asam ikrat "est
3. Benidin Dhlorida "est
2. Ka-3n Di32sida
37
-
7/26/2019 Handout Toksi
38/72
D=%merupakan gas#gas yang dihasilkan proses pembakaran at#
at organik, respirasi dari binatang dan tumbuh#tumbuhan serta
proses dekomposisi dan fermentasi. dara bebas mengandung
&,&2 O D=%, E1O -itrogen dan &,O gas inert.Konst. D=% dalam udara sebesar &,' ' O akan menyebabkan
sakit kepala, sedangkan pada konsentrasi sebesar 1#'& O sudah
dapat menyebabkan kematian karena asfiksia, sebagai akibat
kekurangan =%dalam udara pernafasan.
D=% mempunyai B* ',(% bila dibandingkan dengan udara.
Keracunan D=%bisa terjadi bila seseorang masuk kedalam sumur
tua atau goa dimana gas tersebut terdapat pada bagian yang
terendah. *apat juga terjadi pada kontak dengan dry ice atau
pada peristiwa meledaknya tabung D=%.
Dara mendeteksi adanya gas D=%adalah dengan menurunkan lilin
yang menyala ke dalam sumur yang diduga mengandung D= %,
bila lilin matai berarti positif gas D=%.
Dara pengambilan contoh air yang diduga mengandung D=%)
- masukan kedalam sumur tersebut botol berukuran %(& ml yang
berisi air
- setelah botol sampai pada bagian bawah maka air tersebut
ditumpahkan dengan cara menarik tali yang ada pada bagian
bawah botol
- kemudian botol diangkat pada posisi semula, dengan demikian
udara yang mengandung D=%mengisi botol tsb.
- setelah botol diangkat keluar sumur, dengan segera ditutup dan
dikirim ke laboratorium.
- rinsip reaksi ) Ba=+C% H D=% BaD=2 H +%=
- presipitat yang terbentuk BaD=2C, kemudian disaring dan
kelebihan Ba=+C%di titrasi dengan asam.
3. 4a-3n $3n32sida
D= merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa, dan mempunyai afinitas terhadap hemoglobin
%'& 2&& kali lebih besar bila dibandingkan dengan afinitas
38
-
7/26/2019 Handout Toksi
39/72
=ksigen . D= juga merupakan man made pollution yang
berbahaya bagi manusia, di SA saja setiap tahunnya terdapat
'(&& orang yang matikarena keracunan dan tiap tahunnya tercatat
lebih dari '&&&& penduduk yang perlu mendapat perawatan.*iperkirakan banyaknya D= yang dihasilkan oleh manusia setiap
tahunnya adalah sebesar %(& juta ton.
Setiap pembakaran yang tidak sempurna akan menghasilkan D=,
demikian pula gunung berapi, kebakaran hutan, dan tumbuh#
tumbuhan juga menghsilkan D=. 7ndustri furnaces menghasilkan
D= kira#kira (O, sebaliknya gasa alam natural gas C tidak
mengandung D=.
a. Sumber Darbon !onoksida
- petrol spart i$#itio# e#$i#eC menghasilkan D= '2O,
- sedangkan diesel compressio# i$#itio# e#$i#eC, sedikit sekali
menghasilkan D=.
- asap tembakau terutama pada perokok sebesar 0#( O.
*idalam oropharing akan diencerkan sehingga konst. D= yang
masuk ke dalam tubuh sekitar (&& ppm. Seorang perokok yang
berada dalam udara yang mengandung D= 21 ppm akan
kenaikan D= +b dari (, ,/O sedangkan pada mereka yang
bukan perokokkenaikan tersebut hanya ',/ %,/ O.
- tubuh sendiri akan menghasilkan D=, sekitar &,0 ml;jam yang
merupakan hasil pemecahan +b damn keadaan ini akan
memberikan suatu nilai normal sebesar &,(#&,1OD=+b.
- ada peristiwa kebakaran, konst. D= sebesar &,( # 'O atau
(&&& '&&&&ppm.
b. Konsentrasi D=
AD>7+ he 0merica# Co#&ere#ce o& 9oerme#ta% 4#!ustria%
y$ie#istC pada tahun '/E menetapkan bahwa besarnya "48
hresho%! 6imit 8a%ueC untuk D= adalah sebesar (& ppm atau
(( mg ; m2udara.
3umus untuk mengkon$ersi dari ppm ke mg ; m2)
39
-
7/26/2019 Handout Toksi
40/72
ppm D= R mg D= ; m2P &,1E2
ada tahun 'E% :atio#a% 4#stitute &or ;ccuptio#a% Sa&ety a#!
ea%th menetapkan bahwa besarnya "48 tergantung dari
kondisi setempat misalnya )
# pada pekerja berat, temperatur kerja tinggi dan pada
ketinggian (&&& 1&&& kaki di atas permukaan air laut, maka
"48nya ) %( ppm.
Konsentrasi yang masih diperkenankan /aximum a%%o*ab%e
co#ce#tratio# C untuk D= berbeda#beda untuk setiap negara
atau tempat, misalnya )
- 3usia dan Dekoslowakia, !ADnya ) '1 ppm- A4 SA jika berada di dalam kapal selam dalam waktu
yang lama, !ADnya ) %( ppm
- -ASA untuk pesawat angkasa luar, !ADnya ) '( ppm
c. !ekanisme "oksisitas Karbon !onoksida
'C. D= akan terikat dengan +b, hal ini dimungkinkan karena
afinitas D= yang %'& 2&& 9 bila dibandingkan denganafinitas =ksigen, dengan demikian terjadi kompetisi, dan
keaddan ini akan mengakibatkan tubuh kekurangan =ksigen
anemik anoksia C.
%C. D= yang larut dalam plsma, akan masuk kedalam jaringan, dan
D= tersebut akan berkompetisi dengan =% untuk mkengikat
enimpernafasan dalam sel, yaitu enim sitokrom
cytochrome#a, cytochrome a C, enim
yang terutama dipengaruhi adalah cytochrome a
-
7/26/2019 Handout Toksi
41/72
!anifestasi klinis pada keracunan D=, bila dikorelasikan persen
saturasi D=+b dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yaitu
menurut +ou$hto#dan7ar%i#$.
"anda dan >ejala O saturasi +b
- "idak ada
- 3asa kencang pada hati, mungkin sakit kepala yangringan, pelebaran pembuluh darah perifer
- Sakit kepala, berdenyut pada pelipis- Sakit kepala hebat, lemah, pusing, penglihatan kabur,
mual, muntah dan kolaps- seperti di atas, tetapi dengan kemungkinan yang lebih
besar untuk terjadi kolaps sinkop, nadi dan pernafasan
cepat.- Sinkop, pernafasan cepat, nadi cepat, koma dengan
serangan kon$ulsi yang intermiten, pernafasancheynestokes
- Koma dengan konfulsi intermiten, kerja jantung tertekan,pernafasan tertekan, dan mungkin terjadi kematian.
- -adi lemah, pernafasan dangkal, kegagalan pernafasan,dan kematian
& '&
'& %&
%& 2&2& 0&
0& (&
(& /&
/& E&
E& 1&
4. 'id3gen Sulida '(S /
1. Sumber
+%S terbebas dengan spontan pada penguraian senyawa
belerang dan ditemukan pada kilang minyak bumi,
penyamakan kulit, tambang dan pabrik rayon. +%S terbentuk
dari pembusukan aliran limabah yang mengandung senyawa
belerang dengan bakteri. Jika +%S ini terlarut dalam air maka,
akan sengat mengurangi =ksigen yang terdapat pada
permukaan air.
"48 +%S di udara adalah '& ppm
*osis fatal ' gram karena tertelan
Belerang yang tertelan dalam saluran pencernaan akan diubah
menjadi sulfida. "ertelan dalam jumlah '& %& gram akan
menyebabkan iritasi slauran pencernakan dan kerusakan
41
-
7/26/2019 Handout Toksi
42/72
ginjal. +%S menyebabkan efek anaPil dan kerusakan sel#sel
secara langsung.
2. >ejala Klinis
rinsip ) keracunan +%S akan terjadi irritasia. Keracunan akut
+%S &,' ppm menyebabkan iritasi dan kehilangan indera
penciuman. ada (& ppm bau yang tidak enak, ttp setelah
beberapa saat bau itu berkurang. ada kadar di atas (&
ppm , gejala muncul berangsur#angsur, conjucti$itis dengan
rasa sakit, tampak lingkaran cahaya disekitar lampu, sakit
kepala, ansomnia, mual, tenggorokan lecet, pernafasan
terhenti dan kematioan dalam 2& /& menit.
b. Keracunan kronis
Demaran yang berkepanjangan menyebabkan tekanan
darah terus menerus rendah, mual, kehilangan nafsu
makan, berat badan turun, kehilangan keseimbangan,
conjucti$itis dan batuk kronis.
c. >ejala 4aboratorium
'C. Jumlah leucosit polimorphonuclear menurun, limposit
meningkat
%C. +ematuria dan proteinuria
2C. @ungsi sel#sel hati terganggu
d. emeriksaan laboratorium
Sampel )
a. untuk korban yang masih hidup cairan lambung
b. ntuk korban yang meninggal diambil sedikit jaringan
tubuh.
rinsip pengujian )
sampel mengeluarkan gas, di atasnya diletakan KS yang
telah dibasahi dengan b Asetat.
42
-
7/26/2019 Handout Toksi
43/72
BAB VII
!%&GAMBILA& DA& !%&A&GA&A& SAM!%L TOKSIKOLOGI
!%&DA'ULUA&
Keracunan dapat terjadi dalam kehidupan sehari hari, bersifat insidentil tidak
terduga sebelumnyaC dan dapat berasal dari makanan, minuman, air, udara
dan lain lain. engambilan dan pengiriman sampel;bahan akibat keracunan
merupakan suatu tahap langkah yang memegang peranan penting dalam
kasus keracunan, sebab berhubungan erat dengan hasil pemeriksaan
laboratorium nantinya. ntuk memperoleh hasil pemeriksaan yang dapat
dipertanggung jawabkan, maka syarat syarat pengambilan,
pemilihan,penyimpanan, pengiriman sampel ke laboratorium harus dipenuhi
dan benar benar diperhatikan. Seorang pengambil sampel;bahan akibat
keracunan harus terampil dan jeli dalam mengamati keadaan kasus keracunan
tersebut, sehingga dapat mengambil dan mengirim sampel;bahan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
TUJUA&
ntuk mendapatkan sampel yang tepat untuk diperiksa
!RI&SI! !%&A&GA&A& SAM!%L 7 BA'A&
*apat dilihat pada urutan kerja sebagai berikut )
'. !elakukan pengambilan dan pemilihan sampel;barang bukti yang dicurigai
%. !elakukan penyimpanan sampel;barang bukti yang ada
2. !elakukan administrasi pengiriman sampel;barang yang dicurigai ke
laboratorium
0. !elakukan pemeriksaan di laboratorium bila mungkinC. ntuk pengambilan
sampel darah rutin dan sekret tubuh lainnya dilakukan oleh petugas yang
berwenang.
J%&IS SAM!%L 7 BA'A& !%M%RIKSAA&
Jenis sampel antara lain )
43
-
7/26/2019 Handout Toksi
44/72
'. *arah ) sampel darah yang diambil dibagi %, masing masing minimal ( ml
%. rin ) Semua urin yang didapat harus diambil
2. !untahan atau bilasan lambung ) Semua cairan harus diambil
0. Sisa makanan(. Sisa minuman
/. Bahan bahan makanan yang dicurigai
E. Air Sumur, sungai, kolam, dllC
1. =rgan organ hasil autopsy dari korban yang meninggal diperkirakan
keracunan pestisida.
Khusus untuk pengambilan specimen penderita kasus keracunan
makanan harus dilakukan secepatnya, karena beberapa mikroorganisme
pathogen penyebab keracunan makanan terdapat dalam mukosa usus hanya
beberapa hari sesudah gejala penyakit timbul.
*alam pengambilan sampel akibat keracunan, diperlukan juga barang
bukti lainnya untuk dapat mendukung hasil pemeriksaan laboratoriumG uraian
mengenai barang barang bukti yang diperlukan dapat dilihat dalam butir @.'
pada contoh contohC.
ALAT DA& R%AG%&
Alat alat )
Alat alat yang dibutuhkan untuk penambilan bahan keracunan )
a. Alat suntik dan jarum steril;disposable
b. "ourniuet
c. Spatel
d. Botol mulut lebar ) (&& ml, '&&& ml, %&&& ml.
e. Botol mulut kecil ) %( ml, (& ml
f. "ermos es
g. Kantung plastic
adah botol penampung harus memenuhi syarat sebagai berikut )
a. kurannya cukup besar, kira kira ';2 lebih besar dari barang bukti
b. "ahan pecah
44
-
7/26/2019 Handout Toksi
45/72
c. !empunyai tutup kedap udara, untuk mencegah tidak adanya gas gas
mudah menguap yang hilang dan juga untuk mencegah tumpahnya darah,
urin, tinja dan lain lain selama dipindahkan.
d. +arus bersih dan kering sebelum digunakane. "erbuat dari gelas yang dicuci dengan baik
f. "idak memiliki lapisan karet dibagian dalam tutup, karena bahan ini dapat
mengekstrak racun racun tertentu dari isi wadah seperti fenol, kloroform.
Datatan ) Botol harus bersih, dicuci dengan asam kromat yang hangat, dibilasdengan air suling sampai bersih, keringkan ntuk sampel rujukanpemeriksaan mikrobiologi, alat alat yang digunakan harus steril.
R%AG%&
3eagen yang diperlukan adalah )
a. Bahan pengawet
Bahan pengawet yang digunakan sesuai dengan jenis sampel bahan.
ntuk sisa makanan#minuman sebaiknya tidak digunakan bahan pengawet.
Dontoh )
'. Alkohol absolut /OC
%. @ormalin 'O
2. 6ther, khusus untuk mengawetkan organ kandungan kemih dari bedah
jenaahC
0. -atrium fluorida kristal, untuk mengawetkan sampel darah, sekaligus
sebagai antikoagulan. enambahan -a@ diperhitungkan dari jumlahsampel darah yang diambil sehingga didapatkan konsentrasi akhir ' O
berat;$olumeOb;$C, untuk mencegah oksidasi ethanol oleh eritrosit
dalam sampel darah bila diduga adaC, perlu ditambahkan -a -itrit
&,(Ob;$C setelah penambahan -a@.
(. -atrium Aida 'OG untuk mengawetkan sampel urine dari kecenderungan
pembentukan fenol fenol dan amina amina dalam kasus narkotika atau
45
-
7/26/2019 Handout Toksi
46/72
penyalahgunaan obat atau dapat juga digunakan -a Benoat dan phenil
!ercuric.
/. 4arutan garam dapur jenuh.
Bahan pengawet yang dipakai harus disertakan untuk bahankontrol;pembanding.
b. !edia transportasi )
!edia transportasi yang sesuai
4ARA !%&A&GA&A& SAM!%L 7 BA'A& :
'. engambilan dan pemilihan sampel;barang bukti yang dicurigai )
Sampel harus memenuhi syarat )
a. Sampel yang dicurigai betul betul dapat mengganggu kesehatan
seseorang bahkan dapat menimbulkan kematian.
b. Jumlahnya cukup banyak, terutama pada kasus keracunan kimia ataupun
keracunan bakteri.
ntuk pemeriksaan kimia)
'. Sampel padat sekurang kurangnya %( gram ntuk kasus keracunan
bongkrek sekurang kurangnya (& gramC
%. Sampel cair sekurang kurangnya 0& (& ml
2. Sampel air sekurang kurangnya ' liter.
ntuk pemeriksaan !ikrobiologi )
'. Sampel padat sekurang kurangnya %&& gram
%. Sampel cair sekurang kurangnya %&& ml
2. Sampel cair sekurang kurangnya '&& ml
c. Sampel ini harus tidak mengalami perubahan ketika sampai di laboratorium.
Dontoh contoh )
'. Korban meninggal karena diduga akibat keracunan makanan minuman,
sampel yang diambil dan dikirim antara lain )
a. Bahan bahan mentah yang belum dimasak, seperti beras, lauk pauk,
sayuran dan lain lain.
b. Alat alat untuk memasak, seperti wajan, periuk dan lain lain
46
-
7/26/2019 Handout Toksi
47/72
c. Bahan makanan yang sudah dimasak, seperti nasi, sayur mayur, lauk
pauk dengan tempatnyaC.
d. Sisa makanan dan minuman dengan tempatnyaC.
e. +asil muntahan, urine, tinja dan lain lain.%. Korban akibat keracunan obat, sampel yang diambil dan dikirim antara lain )
a. Sisa sisa obat
b. =bat obat yang belum dipakai
2. Alat alat;bahan untuk memasukkan obat )
a. Alat suntik dan jarum
b. Bahan bahan cair, teh, kopi, limun dan lain lain.
0. rine, darah, muntahan dan ekskreta lainnya dari tubuh.
2. Keracunan karena bahan bahan narkotika, sampel yang diambil dan dikirim
antara lain )
a. Bahan bahan narkotika itu sendiri
b. sisa bahan bahan yang telah dipakai tergantung cara pemakaiannyaC
c. Alat alat suntik dan jarum, minuman, rokok, puntung rokok.
ntuk puntung rokok harus hati hati, karena disamping puntung rokok, juga
rokok rokok yang masih utuh.
Alasannya ) Biasanya yang dimasukkan dalam rokok hanya sedikit di
bagian ujungnya, sehingga kalau hanya puntung yanng diperiksa, maka
narkotikanya sudah habis.
d. rine, darah dan ekskreta lainnya dari tubuh.
%. enyimpanan sampel ; barang bukti yang dicurigai )
!engingat bahwa tidak semua barang bukti dapat segera dibawa ke
laboratorium terlebih tempat tempat yang jauh letaknya dari
labolratoriumC, serta menjaga supaya barang barang tidak rusak, maka
haruslah diperhatikan hal hal sebagai berikut )
a. enyimpanan spesimen ; sampel dijaga agar tidakk tercemar atau terjadi
kontaminasi silang
b. adah barang bukti ) 4ihat butir 6.'. AlatC.
c. adah haruslah cukup besar, kira kira ';2 kali lebih besar dari jumlah
barang bukti
47
-
7/26/2019 Handout Toksi
48/72
d. ntuk menjaga agar barang bukti tidak berubah atau dapat ditumbuhi
kuman kuman;jamur jamur yang dapat merubah atau mempengaruhi
barang barang bukti, maka ada % cara )
'. *iberi bahan pengawet )
a. 8olume sebaiknya sama banyak atau bisa juga dengan perbandingan
antara sampel ; barang bukti dan pengawet, yaitu ' ) %.
b. Jenis jenis pengawet lihat butir 6.% 3eagenC.
c. Sisa sisa bahan makanan dan minuman sebaiknya tanpa bahan
pengawet, yaitu dengan dibungkus;ditaruh dalam kantung plastic.
"ertutup rapat supaya tidak mendapat pengaruh luar yang dapat
mengubah komposisi.
%. Atau ditaruh pada suhu & &D ( &D 4emari es ; termos esC.
Datatan ) Bila memakai bahan pengawet, harus pula dikirim contoh bahan
pengawet untuk pembanding. apabila perlu, konsul dengan dokter untuk
penggunaan bahan pengawet yang tepat C
e. "utup harus betul betul rapat;tidak bocor
f. Sebaiknya tiap tiap jenis barang bukti ditaruh pada tempat tempat tersendiri
dan jangan dicampur dengan barang#barang yang lain.
2. engadministrasian dan pengiriman sampel ; barang bukti yang dicurigai
ke laboratorium. Sampel ;barang bukti yang akan di kirim harus dibungkus
dengan bungkus tempat yang kedap air dan disegel dengan lak, sehingga
isi bungkusan tidak dapat dicapai tanpa merusak segel ataupun merusak
pembungkusnya dengan tidak meninggalkan cacat atau bekas.
ada label tersebut harus ditulis )
'. 7si bungkusan
%. -ama si korban
2. "anda tangan pengirim;pembuat berita acara
0. "anggal pengambilan sampel
(. Jenis bahan pengawet.
Setelah barang bukti dibungkus dan diberi segel, label serta berita% acara
dan lain lain maka harus disertai surat pengantar.
48
-
7/26/2019 Handout Toksi
49/72
Surat pengantar pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua macam,
tergantung kasus kejadian atau keracunan yang terjadi, yaitu )
'. Surat pengantar untuk kasus biasa
%. Surat pengantar untuk kasus yang sampai ke pengadilan
+al # hal yang harus tercakup pada surat pengantar, yaitu )
'. "anggal pengiriman surat
%. -omor surat
2. 7si surat;maksud permintaan pemeriksaan dengan jelas
0. Keterangan singkat keadaan si korban sesaat setelah keracunan berupa
gejala gejala apa yang timbulC, misalnya )
a. !untah muntah, diare, kejang kejang, pingsan dan perdarahan;tidak ada,
dan lain lain.
b. Keluhan keluhan ) misalnya sakit perut, mual mual, pusing dan lain lain
c. Keadaan jasmaniah) ucat, lemah, tidur terus
d. Keadaan kulit perubahan warna kulitC
catatan ) ingat daya kerja dan jenis jenis racunC
Kalau korban meninggal, bagaimana keadaannya posisi tubuh biasa,
tampak menderita dan lain lainC
(. Kondisi sebelum keracunan )
4ebih baik lagi keterangan si korban sebelum keracunan, apakah dalam
keadaan sehat sehat atau sudah sakit, atau kondisi sudah lemah dan lain
lain.
/. Khusus keadaan keracunannya ) bersifat massal atau tidak
E. "erjadinya Kasus
1. -ama -7 atau -3 bila ada C dan alamat pengirim dengan jelas.
. Apabila kasus tersebut sampai ke pengadilan, maka selain surat pengantar
perlu disertakan ?berita acara penyegelan?.
Berita acara ini ditanda tangani oleh si pembuat, dan disertai saksi saksi
minimum % orang yang satu boleh dari si korban bila kasusnya tidak
meninggalC. ada berita acara penyegelan disertakan contoh segel dengan
kode dan ditambahkan lagi contoh benang kalau digunakan dalam
49
-
7/26/2019 Handout Toksi
50/72
pembungkusan sampelC, yang mana contoh segel dan benang tersebut
harus sama dengan yang tertera pada pembungkusan sampel
'&.
-
7/26/2019 Handout Toksi
51/72
BAB 9III!%&GAMBILA& SAM!%L U&TUK !%M%RIKSAA& TOKSIKOLOGI
*ibagi menjadi % )
1. ada korban yang masih hidup )
( ml H serbuk -a. @enorida
'O
a. *arah '& ml dan ( ml tanpa pengawet
b. rine
c. Bilasan isi lambung
%. ada !ayat )
a. 4ambung dengan isinya ) 4ambung diikat pada % tempat, yaitu
berbatasan dengan kerongkongan dan berbatasan dengan usus '% jariG
hal ini bertujuan ) untuk menghindari hancurnya pil pil atau tablet yang
tertelan.
b. sus dan isinya ) sangat berguna terutama jika kematian korban terjadi
setelah beberapa jam kemasukan racun.
c. *arah ) diambil (& ml G bagi % diberi pengawet dan tidak diberi pengawet.
d. +ati ) "empat metabolisme racun yang terpenting.e. >injal ) untuk identifikasi keracunan logam.
f. =tak
g. rine ) untuk tes pendahuluan dan juga tes narkoba.
Bahan !engawe1
>una pengawet pada sampel pemeriksaan toksikologi untuk mempertahankan
kondisi sampel agar tidak mengalami perubahan.Jenis pengawet yang sering digunakan )
1. Alkohol absolute
2. 4arutan garam jenuh
3. -a@ H -a.Sitrat % gr -a@ H (& mg -a sitrat untuk tiap '& sampelC
4. -a Benoat
5. @!A @enil !erkuri AsetatC.
51
-
7/26/2019 Handout Toksi
52/72
!engii$an sa$8el 2e La-3a13iu$
6nam hal yang harus diperhatikan )
'. "empat sampel botolC sebelum dipakai dicuci dengan kromat yang hangatkemudian dibilas dengan auadest lalu keringkan.
%. "iap wadah diisi satu jenis sampel
2. "ulis bahan pengawet yang dipakai
0. adah berisi sampel harus disegel dan diberi etiket -ama korban, seP,
usia, tgl pengambilan, isi botolC
(. 4ampirkan surat permintaan pemeriksaan dari pihak penggugat.
/. Sampel pada mayat harus diambil sebelum diawetkan.
-o. -ama Bahan Banyaknya yg diambil
'. =tak (&& gr;seluruhnya
%. +ati (&& gr;seluruhnya
2. aru paru ' bagian;seluruhnya
0. >injal Kedua ginjal
(. 4ambung Seluruh lambung dan isinya
/. sus Seluruh usus
E. Dairan =tak Sebanyak mungkin
1. *arah Jantung (& #'&& ml
. *arah tepi (& #'&& ml
'& 6mpedu Seluruhnya
'' 4emak dinding erutC %&& gr
'% 3ambut '& gr
'2 Kuku '& gr
52
-
7/26/2019 Handout Toksi
53/72
BAB IX
S A M ! L I & G
!ROS%S !%&;ARIA& DA& !%&GUJIA& /
A. SK%MA !%&;ARIA& OBAT , URI&% DA& ISI LAMBU&G
Sampel rine p+ R 2 C
disari dgn eter % P U 2& ml C
6ter lapisan air p+ R 1 C
disari dgn larutan -a+D=2jenuh disari dgn D+Dl2
Bikarbonat sari 6ter sari D+Dl2 @raksi basa * C
@raksi asam kuat A C
disari dgn -a=+ &.0( -
-a=+ 6ter
@raksi asam lemah B C @raksi netral D C
53
-
7/26/2019 Handout Toksi
54/72
B. SK%MA !%&;ARIA& DARA', S%RUM ATAU !LASMA
Sampel p+ R E,0 C Sampel
*isari dengan D+Dl2
D+Dl2
Jika terdapat salisilat disari dgn C Bikarbonat -a+D=2C
*isari dengan -a=+
*isari dgn Sulfat *ibasakan+%S=0'- Batang dgn -+0=+
-a=+ D+Dl2 disari dgn@raksi Asam @raksi -etral dan D+Dl24emah B Basa 4 sari D+Dl2
@raksi basa DC
A. enyarian rine )
ada '& ml urine ditambahkan Asam @osfat ; Asam "artrat '& O
secukupnya sehingga p+ 2, disari % kali dengan 6ter U 2& ml C . Sari eter
dikumpulkan, dicuci dengan ( ml air dan air cucian ditambahkan pada
lapisan air, sari air disimpan untuk penyarian lebih lanjut. Sari eter disari
dengan ( ml larutan -a.Bikarbonat dan sari airnya disampan un tuk
pengujian dengan kemungkinan terdapat Salisilat @raksi Asam Kuat A C.
Sari eter disari lagi dengan ( ml -a=+ &,0( -, kumpulkan sari untukpengujian terhadap Barbiturat dan asam lemah lainnya. @raksi asam
lemah B C. Sari eter dicuci dengan air, cucian dibuang, larutannya
dikeringkan dengan -a.Sulfat Anhidrat, kemudian diuapkan hingga kering.
3esidunya mungkin mengandung obat#obatan netral @raksi -etral D C.
ada larutan air yang didapat setelah penyarian pertama, ditambahkan
larutan Ammoniak secukupnya untuk mengatur p+ R 1, kemudian disari %
kali dengan masing#masing '& ml D+Dl2. Kumpulan sari, disaring,
54
-
7/26/2019 Handout Toksi
55/72
ditambah sedikit Asam "artrat untuk mencegah hilangnya at yang mudah
menguap, kemudian diuapkan hingga kering. 3esidu yang didapat
kemungkinan mengandung obat#obat basa fraksi basa * C.
B. enyarian 7si 4ambung
Beberapa fragmen dari kapsul, tablet atau serbuk dapat dihilangkan dan
disingkirkan dalam air untuk penyarian.
Jika sampel mengandung banyak residu makanan atau lendir, emulsi yang
stabil akan terbentuk pada waktu penyarian dan untuk itu diperlukan
perawatan pendahuluan sbb.)
"ambahkan kristal Ammonium Sulfat berlebih bersama#sama dengan
bbrp. tetes Asam @osfat '& O, panaskan dan disari dengan metode
seperti pada urine.
C. enyarian *arah
Karena jumlah sampel darah, plasma, atau serum kecil, dan hanya
sejumlah terbatas obat dapat segera ditemukan dan dikenali dalam darah.
p+ awal adalah E,0 disari dengan Kloroform. +asilnya, at yang didapat
sebagian besar fraksi B atau D, dan penyiapan fraksi * hanya perlu untuk
meyakinkan tidak ada at yang hilang atau jika tidak ditemukan obat dalam
fraksi B dan D.
ada 0 ml sampel ditambahkan % ml buffer @osfat p+ E,0 dan ditambahkan
% gram -a.Sulfat anhidrat, dikocok lagi hingga terbentuk padatan.
4apisan Kloroform didekantasi dan disaring, padatan disaring lagi dengan
%& ml Kloroform, sari yang didapat dikumpulkan dengan sari, pertama
bagian padat disimpan. Jika salisilat positif pada test pendahuluan harus
dihilangkan dengan menyari dengan -a+D=2. ada sari kloroform
ditambahkan 1 ml % P $ol. sampel yang diambil C -a=+ diduga
mengandung barbiturat dan asam#asam lemah fraksi lemah B C.
Jika sampel tersedia semula cukup, dibuat bagian basa lagi dengan lar.
Ammonia, disari % kali U '& ml D+Dl2 C lapisan kloroform dikeringkan
dengan -aS=0anhidrat, .... diuapkan hingga kering.
55
-
7/26/2019 Handout Toksi
56/72
residu kemungkinan mengandung obat#obat basa fraksi basa * C.
Jika sampel yang tersedia tidak cukup untuk penyarian, dapat dilakukan
setelah fraksi D. Sisa residu dilarutkan dengan D+Dl2dan disari dengan
Asam Sulfat ' - . Sari yang didapat ditambahkan pada bagian yang padatyang mengandung -a.Sulfat pada penyarian yang pertama, dibasakan
dengan Ammonia, dan disari dengan '& ml Kloroform % kali.
Sari kloroform dikeringkan dengan -a.Sulfat anhidrat dan diuapkan hingga
kering, residu kemungkinan mengandung obat#obat basa fraksi basa * C.
*A@"A3 =BA" *763=46+ S6"64A+ 6-lutethimidearacetamolhenylbutaone
henytoinSalicylamide
AmitriptylinaDaffeineDarbromalDhlordiaepoPide blood only C*iaepam blood only C6thinamate
>lutethimide!eprobamate!ethaualone blood only C!ethyprylone-itroepam blood only Caracetamolhenacetinhenaone
AmphetamineDaffeineDodeine*esipramide*ePtropropoPyphene6rgot alkaloid@enfluramine7mipramine
7socarboPaid!ethaualone!ethylamphetamine!orphine-itraepam-ortriptyline=rphenadrinehenelinehenmetrainehentermineQuinine
V henytoin hanya akan ditemui dalam fraksi ini setelah dilakukan penyarian yangkuat dengan -a+D=2
=bat#obat ini mungkin tidak dapat ditemukan dalam darah karena kandungan atini sangat rendah.
'ARI I
!ROS%S !%&;ARIA& DA& !%&GUJIA& SAM!%L URI&%
DA& ISI LAMBU&G
1. 7dentifikasi salisilat di dalam urine )
56
-
7/26/2019 Handout Toksi
57/72
- '& ml urine ditambahkan asam osfat atau Asam "artrat secukupnya
hinga p+ 2
- disari dua kali dengan eter masing#masing %& ml
- sari eter dikumpulkan, dicuci dengan ( ml air dan air cucian ditambahkanpada lapisan air, dan sari air disimpan untuk penyarian lebih lanjut.
- sari eter disari dengan ( ml lar. -a+D=2jenuh dan sari airnya disimpan
untuk pengujian adanya salisilat fraksi asam kuat A C
Sampel urine p+ R 2 C
disari dgn eter
6ter lapisan air p+ R 1 C
disari dgn larutan -a+D=2jenuh disari dgn D+Dl2
@raksi asam kuat A sari 6ter sari D+Dl2 @raksi basa * C
uji Salisilat C
disari dgn -a=+ &.0( -
-a=+ 6ter
@raksi asam lemah B C @raksi netral D C
rosedur )
- pada ' ml fraksi A ditambahkan 2 tts larutan @eDl2'& O
- ositif jika terbentuk warna ungu salisilat H C
57
-
7/26/2019 Handout Toksi
58/72
2. Iden1ii2asi Al23h3l %1an3l / di dala$ uine /
- ' ml urine dimasukan kedalam tab. reaksi
- kertas saring hatman ditetesi larutan Kalium Bikromat %,( O
dalam +%S=0(&OC
- KS tersebut dimasukan kedalam tab. reaksi dan dipanaskan pada B
'&&oD selama % mnt.
- positif alkohol warna hijau sensiti$itas sampai 0& mgO C
3. Iden1ii2asi l3ga$ -ea1
Aseni2 As
-
7/26/2019 Handout Toksi
59/72
- KS di amati bercak hitam pada KS positif Arsen
Ra2sa 'g(= Me2ui /
1. !e$-en1u2an a$alga$ sejumlah sampel ditambahkan air dan diasamkan dgn +Dl
dimasukan kawat tembaga yang telah dibersihkan ; diamplas
dipanaskan diatas nyala api selama '& mnt
dilihat lapisan mengkilap pada kawat tembaga
2. Iden1ii2asi dengan Te$-aga II / I3dida
' tts larutan K7 dan -a%S=2di dalam plat tetes atau KS
% ( tts larutan sampel yang telah diasamkan dengan +Dl ' - ; +-=2
positif +g 3aksa C warna merah #####I jingga
3. Iden1ii2asi dengan dienil2a-a"3ne
KS ditetesi dengan larutan *ifenilkarbaon 'O di dalam alkohol /O
diteteskan ' tts larutan uji
positif warna $iolet ######I biru kepekaan uji ini tergantung dari
keasaman larutan. Kepekaan akan menurun dengan meningkatnya
keasaman sebaiknya larutan uji mengandung &,% - +-=2
Iden1ii2asi Sianida 4& / Di Dala$ Ma2anan
U0i dengan Asa$ !i2a1
sejumlah lebih kurang '&& mg contoh yang telah dihomogenkan
dimasukan ke dalam tabung reaksi
di H kan '& ml Asam "artrat '& O
di atas tabung reaksi diletakan KS Asam pikrat
di atas KS asam pikrat diteteskan ' % tts lar. -aD=2jenuh
dihangatkan di atas B selama '( mnt
positif warna merah muda pada KS
59
-
7/26/2019 Handout Toksi
60/72
U0i 2husus dengan Ben"idin hid32l3ida ?@ di dala$ 4'
-
7/26/2019 Handout Toksi
61/72
BAB UJI ID%&TIIKASI &A!>A 7 &ARKOBA
a. Spot tes untuk metal dan metalloidPada lempeng porselen teteskan terpisa! 3 tts larutan dalam air
atau 3 "umput sampel padat# $iteteskan masing%masing 1 teteslarutan ammonium kar&onat 57' 1 tts larutan ammonium sul(detidak &er)arna dan 1 tts kalium iodide 166'#
Garam Ammoniumkarbonat
Ammoniumsulfde
Kalium iodida
Antimon Puti! *ran+e %
Arsen % ,uning -ter&entukperla!an denganpereaksi &erle&i!
%
Barium Puti! % %
Bismut! Puti! .itam sampai/oklat
oklat tua-reagen &erle&i!
,admium Puti! ,uning %
em&aga Biru muda .itam oklat
im&al Puti! .itam ,uning muda
erkuri II Puti! .itam .i"au &eru&a!kuning
erkuri I Puti! .itam /oklat!itam
.i"au /ampurkuning mera!
Perak Puti! .itam Puti! &eru&a!agak ungu
Seng Puti! Puti! -reagen&erle&i!
%
b. Spot tes untuk alkaloid dan lain%lainSpot tes untuk golongan alkaloid opioid dan lain%lain digunakan
reaksi )arna Frohde, Hoshida, Vitali Morin, Marquis, Wasicky Asamsulat en/er asam sulat pekat asam nitrat pekat kaliumerosianida eri klorida dan lain%lain#1. Reaksi Frohde Pada 5 mg sampel ditam&a!kan larutan
ammonium moli&dat dan 5 tts asam sulat pekat#
Warna a!an atau "at
era! muda Prometain dan mepiramin
era! ungu olie or(n dan !eroin
Biru eorp!anol
Biru !i"au pu/at tidak &er)arna $ilaudid
61
-
7/26/2019 Handout Toksi
62/72
Biru ungu tidak &er)arna Asetosal
.i"au Apomor(n dan kina
.i"au &iru ,okain,uning !i"au &iru ,odein
62
-
7/26/2019 Handout Toksi
63/72
2. Reaksi Mandelin Pada 5 mg sampel ditam&a!kan 1 tts larutanammonium anadate dan 1 tts asam sulat pekat#
Warna a!an atau "at
era! Antaolin mor(n prometain&rusin
.i"au Ametamin kodein dioninapomor(n kokain -agak &iru
.i"au /oklat !i"au Asetosal
oklat pu/at eorp!anol dilaudid -tdkspesi(k
:iolet -m"d mera! muda "k ditam&a!
amoniak
Stri/!nin
Biru etadon dimen!idrinatpapaerin
,uning Antipirin petidin
3. ;eaksi .os!ida Pada 5 mg sampel ditam&a!kan larutanammonium moli&dat dan 1 tts
-
7/26/2019 Handout Toksi
64/72
era! iolet etrakain stri/!nin
era! ungu endapan /oklat >itrourantoin
era! dara! Imipramin
era! /oklat Antaolin trimetroprim enaonera! rosa ol&utamid
era! "ingga
-
7/26/2019 Handout Toksi
65/72
5. ;eaksi ar@uis Pada 5 mg sampel ditam&a!kan larutan 2 ttslarutan ormalde!id dan 1 ml asam sulat pekat#
#arna a!an atau "at
era! muda .eroin metadon asetaminoen
era! Ametamin teno&ar&italpseudomor(n
era! iolet or(n prometain gualakol
,uning $ikodid dien!idraminklortetrasiklin
.i"au metin metiltestoteronplasmokuin stri/!nin
Biru iolet $ilaudid dionin reserpine
:iolet
-
7/26/2019 Handout Toksi
66/72
8. ;eaksi Asam Sulat Pekat Pada 5 mg sampel atau 1 tts larutanat ditam&a!kan 1 tts larutan asam sulat pekat#
Warna a!an atau "at
Biru ,lortetrasiklin tioridain
oklat Sediaan +ang mengandungkar&o!idrat
*ran+e Amitriptilin etinilestradiol!idrokortison kortison
,uning $ien!idramin griseoulinprednisolone
era! .eksamin dan turunan enotiain
:iolet etrasiklin oksitetrasiklin
9. ;eaksi Asam >itrat Pekat Pada 5 mg sampel atau 1 ml larutansampel 1 tts larutan asam nitrat pekat#
Warna a!an atau "at
era! Apomor(n antaolin tetrasiklinklortetrasiklin
?ingga or(n kodein papaerin
asetaminoen
,uning ,loreniramin ampisilineniramin dikodid !eroin(sostigmin
era! muda Prometain dien!idraminturunan enitiain
10. ;eaksi ,alium
-
7/26/2019 Handout Toksi
67/72
Warna a!an atau "at
,uning eorp!anol
Biru or(n dilaudid
Asetanilid="i kualitati asetanilid "uga dapat digunakan untuk u"i antipirinasetoenetidin aminopirin tinta dan at )arna anilin# $alam urinpagi penderita kera/unan dapat ditemukan p%aminoenol +angdapat diidenti(kasi dengan ="i 1 Pada !asil ekstraksi eter ditam&a!kan asam klorida en/erkandengan air dan di&agi 3Pada &agian pertama ditam&a!kan 1 ml larutan kalsium kloridasegar perla!an%la!an pada dinding reaksi maka akan tim&ul)arna &iru#
Pada &agian kedua ditam&a!kan 1 ml larutan kaliumpermanganate maka akan tim&ul )arna !i"auPada &agian ketiga ditam&a!kan &e&erapa tetes larutan natriumnitrat 5' dan di&uat alkali dengan larutan >a*. en/er dantam&a!kan &e&erapa tetes larutan &eta natol 5' dalam etanolakan tim&ul )arna mera!#="i 2 Panaskan 2 ml sampel atau at +ang akan dianalisa dengan !ati%!ati tam&a!kan 2 ml kloroorm dan 2 ml larutan ,*. en/er akantim&ul &au enilisosianida +ang men+engat#
Asam asetatBau /uka spesi(k
Asam orat$alam urin penderita dapat ditemukan sen+a)a &orat +ang dapatdiidenti(kasi#=apkan urin sampai !amper kering# am&a!kan 1 ml larutannatrium nitrat dan larutan natrium kar&onat# Panaskan sampaikering dan pada residu ditam&a! 2 ml etanol kemudian di&akar#>+ala api !i"au menun"ukkan &oron#
Asam $ianida
$ari naas dan munta!an penderita kera/unan sianida akanter/ium &au amandel
="i 1 elupkan kertas saring ke dalam /ampuran 20 ml larutan merkuriklorida dalam air 10 ml metil orange 25' dan 2 ml gliserin#,emudian keringkan# ,ertas saring akan &eru&a! men"adi mera!muda "ika ditempatkan didepan mulut penderita selama 2 menit#
="i 2 Segera setela! di&uat /ampuran 15 ml air ditam&a! 1 ml larutankupri sulat 3' dan 5 ml larutan "enu! &enidin dalam asam /ukapekat /elupkan sepotong kertas saring# empatkan kertas saring
67
-
7/26/2019 Handout Toksi
68/72
&asa! di depan !idung atau /elupkan ke dalam munta!an# ?ikatim&ul )arna &iru dalam )aktu 7%10 detik menun"ukkan kadar!+drogen sianida 20%8%mgCm3
Antimoni
="i kualitati antimon+ dilakukan dengan spot tes untuk metal danmetalloid# $engan larutan ammonium sul(de menim&ulkan)arna oran+e +ang spesi(k#
Anti%irinAntipirin akan terdapat dalam urin +ang dapat diekstraksi dengankloroorm setela! di&uat alkali terle&i! da!ulu kemudiandiidenti(kasi#
="i 1 arutan dalam sampel +ang diperiksa ditam&a! 1 ml larutankalium nitrit dan 1 ml larutan asam sulat en/er# er&entukn+a
,ristal &er)arna !i"au menun"ukkan antipirin#
="i 2 arutan dalam sampel ditam&a!kan 1 tts laruan eriklorida 10'#arna mera! menun"ukkan antipirin#
A%omorfnApomor(n residu &a!an +ang diperiksa ditam&a!kan 1 ml larutan!irogen peroksida 3' 2 ml kloroorm +ang mengandung ,ristalkalium dikromat# ?ika diko/ok larutan akan men"adi &iru ioletkemudian &iru tua menunukkan apomor(n antipirin ataustri/!nin#
AsetosalAsetosal tidak &er&au tapi "ika tela! ter!idrolisa akan ter/ium&au asam asetat#
="i 1 $idi!kan 02%04 mg sampel +ang diperiksa dengan 2 ml reagenillon selama 30 detik# arna mera! /!err+ menun"ukkanasetosal#
="i 2
am&a!kan &e&erapa tts larutan 1 gram ammonium moli&datdalam 100 ml asam sulat pada &a!an +ang diperiksa# arna &iru+ang &eru&a! men"adi iolet menun"ukkan asetosal#
arbital="i untuk &ar&ital atau eronal "uga dapat digunakan untukgolongan &ar&ital lainn+a#
="i 1 $idi!kan sampel +ang diperiksa dengan larutan natrium&ikar&onat "ika ter&entuk ammonia menun"ukkan golongan&ar&ital
68
-
7/26/2019 Handout Toksi
69/72
="i 2 arutkan sampel +ang diperiksa dalam asam asetat glasial dantam&a!kan &e&erapa tts larutan merkuri klorida dan >a*. en/er#ndapan puti! +ang ter"adi menun"ukkan golongan &ar&ital#
Dinitro&enol$initroenol dapat ditemukan dalam urin +ang dapat diidenti(kasi10 ml urin ditam&a!kan 1 ml larutan asam sulat 10' dan 1 mllarutan natrium nitrit 05'# ,o/ok dan &iarkan di tempat gelapselama 5 menit# am&a!kan /ampuran terse&ut pada 2 mllarutan &eta natol 05' dalam amoniak +ang masi! segar dalamta&ung reaksi 25 ml# ko/ok se!ingga ter/ampur# am&a!kan 10ml eter ko/ok dan di&uka tutupn+a# arna iolet mera! angguratau mera! oran+e menun"ukkan dinitroenol#
'ormalde!ide
-
7/26/2019 Handout Toksi
70/72
Identi(kasiPada larutan sampel tam&a!kan &e&erapa tetes larutan kaliumdikromat# ndapan )arna kuning +ang larut "ika diko/okmenun"ukkan kokain# Selan"utn+a tam&a!kan &e&erapa tetes
asam klorida pekat# ndapan ,ristal &er&entuk "arum &er)arnakuning%oran+e menun"ukkan adan+a kokain -tes etger
(etil salisilat,era/unan melalui mulut dapat ter"adi pada anak%anak# $osisatal &erariasi mulai dari 10 ml untuk anak%anak dan 30 mluntuk orang de)asa#Identi(kasiBau spesi(k met