handout psbb.docx

18
DUNIA TUMBUHAN (PLANTAE) STANDAR KOMPETENSI : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati KOMPETENSI DASAR : 3.1. Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di Bumi. PENDAHULUAN Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dunia tumbuhan atau kingdom Plantae beranggotakan semua organism eukariot multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil a dan b, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embrionya dilindungi oleh jaringan pariental. Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) dan tumbuhan tak berpembuluh (non- Tracheophyta). Tumbuhan non-Tracheophyta adalah kelompok lumut, sedangkan kelompok Tracheophyta adalah tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji. A. TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA) Ciri-ciri tumbuhan lumut : Berukuran makroskopik 1-2 cm. 1

Transcript of handout psbb.docx

Page 1: handout psbb.docx

DUNIA TUMBUHAN (PLANTAE)

STANDAR KOMPETENSI :

3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

KOMPETENSI DASAR :

3.1. Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi

kelangsungan hidup di Bumi.

PENDAHULUAN

Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan

manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dunia tumbuhan atau kingdom Plantae

beranggotakan semua organism eukariot multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil a dan b,

menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embrionya dilindungi oleh jaringan

pariental.

Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu tumbuhan berpembuluh

(Tracheophyta) dan tumbuhan tak berpembuluh (non-Tracheophyta). Tumbuhan non-

Tracheophyta adalah kelompok lumut, sedangkan kelompok Tracheophyta adalah tumbuhan

paku dan tumbuhan berbiji.

A. TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)

Ciri-ciri tumbuhan lumut :

Berukuran makroskopik 1-2 cm.

Tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.

Tidak memiliki pembuluh pengangkut.

Memiliki klorofil.

Memiliki Rhizoid yang berfungsi seperti akar pada tumbuhan berbiji.

Sebagian ada yang tubuhnya masih berupa thalus.

Dalam siklus hidupnya lumut mengalami pergantian generasi, yaitu gametofit dan

sporofit.

1

Page 2: handout psbb.docx

CARA HIDUP DAN HABITAT

Lumut adalah organisme fotoautotrof yang dapat mensintesis makanannya sendiri

melalui proses fotosintesis. Air dan mineral yang dibutuhkan untuk fotosisntesis

diperoleh dengan cara difusi oleh sel-sel tubuhnya. Cara penyerapan dengan difusi

tersebut menyebabkan lumut cocok pada habitat yang lembab dan teduh, misalnya tanah,

bebatuan, dan pohon. Hanya generasi gametofit yang melakukan proses difusi.

REPRODUKSI

- Aseksual : dilakukan dengan spora. Spora dihasilkan melalui pembelahan yang terjadi

dalam sporangium lumut sporofit (sporogonium). Spora yang dihasilkan adalah spora

haploid. Spora tersebut tumbuh menjadi protonema, kemudian berkembang menjadi

gametofit haploid (n).

- Seksual : Terjadi dengan adanya penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dan gamet

betina (ovum). Spermatozoid bergerak dengan perantaraan air menuju ovum pada

arkhegonium. Spermatozoid kemudian bertemu dan membuahi ovum (fertilisasi),

kemudian menghasilkan zigot yang diploid. Zigot membelah menjadi embrio yang

kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).

Reproduksi lumut tersebut menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit

(n) dan generasi sporofit (2n), pergiliran ini disebut metagenesis.

2

a. Lumut Hati b. Lumut Daun c. Struktur Lumut

Page 3: handout psbb.docx

KLASIFIKASI

Jenis lumut yang sudah diidentifikasi berjumlah sekitar 16.000 spesies. Pengelompokan lumut

dalam tiga kelas, yaitu :

a. Lumut Hati (Hepatophyta)

Talus lumut hati berlobus seperti lobus hati manusia. Memiliki struktur khas yang

terdapat pada gametofitnya, yaitu berupa mangkuk yang mengandung kumpulan lumut

kecil yang disebut gemma (kuncup). Contoh :

- Marchantia polymorpha, bentuknya pipih seperti pita, dahulu digunakan untuk

pengobatan hepatitis.

- Linularia

- Riccia nutans

b. Lumut Tanduk (Anthocerophyta):

Lumut tanduk memiliki bentuk berupa talus, sporofitnya berupa kapsul memanjang,

hanya memiliki satu kloroplas. Contoh :

- Anthoceros sp.

c. Lumut Daun (Bryophyta)

Bentuk tubuh lumut daun seperti tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rhizoid),

batang, dan daun. Lumut daun hidup berkelompok membentuk hamparan tebal seperti

beludru.

- Sphagnum fimbriatum

- Sphagnum acutilfolium

- Sphagnum squarrosum

- Sphagnum ruppinense

3

Siklus Hidup Lumut

Page 4: handout psbb.docx

Semuanya dinamakan lumut gambut dan sering disterilkan dan digunakan orang sebagai

pengganti kapas.

B. TUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA)

Ciri-ciri tumbuhan Paku :

1. Memiliki ukuran yang bervariasi (2cm - 5m)

2. Memiliki akar, batang, dan daun sejati.

3. Memiliki pembuluh pengangkut.

4. Mengalami pergiliran keturunan (Gametofit-Sporofit) yang disebut metagenesis.

5. Memiliki bentuk daun yang bermacam-macam, yaitu :

daun yang kecil-kecil disebut Mikrofil

daun yang besar-besar disebut Makrofil dan telah mempunyai daging daun

(Mesofil)

daun yang khusus untuk asimilasi disebut Tropofil

daun yang khusus menghasilkan spora disebut Sporofil

Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:

1. Paku Homosfor atau Isospor , menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat

(Lycopodium clavatum).

4

Page 5: handout psbb.docx

2. Paku Heterospor, menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan

makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi

(Marsilea crenata).

3. Paku Peralihan , menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi

sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum

debile)

Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah

dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris. Batangnya jarang

tumbuh tegak di atas tanah, kecuali pada paku tiang (Alsopila sp. dan Cyathea sp.). Batang

tersebut kebanyakan berupa akar tongkat (Rhizoma). Tipe berkas pembuluh angkut batang

sama dengan akar, yaitu tipe konsentris.

REPRODUKSI

Tumbuhan paku berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi tumbuhan

paku menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit dan generasi sporofit

(metagenesis). Namun, pada tumbuhan paku, generasi sporofit adalah generasi yang lebih

dominan dalam daur hidupnya.

Generasi gametofit dihasilkan dari spora melalui reproduksi aseksual. Spora dihasilkan

oleh pembelahan sel induk spora yang terjadi di dalam sporangium. Sporangium terdapat

pada sporofit (sporogonium) yang terletak di antara daun dan batang. Spora haploid (n) yang

dihasilkan diterbangkan oleh angin dan jika sampai di tempat yang sesuai akan tumbuh

menjadi protalus dan selanjutnya menjadi gametofit yang haploid (n).

Gametofit memiliki dua jenis organ reproduksi, yaitu anteridium menghasilkan

spermatozoid (n) dan arkegonium yang menghasilkan ovum (n), pada waktu yang bersamaan

atau tidak bersamaan. Spermatozoid bergerak dengan medium air menuju ovum pada

arkegonium. Spermatozoid kemudian membuahi ovum dan menghasilkan zigot diploid (2n).

zigot membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n). Embrio tumbuh menjadi sporofit yang

diploid (2n).

5

Page 6: handout psbb.docx

KLASIFIKASI PAKU

a. Paku Purba (Psilophyta)

Sebagian besar paku purba merupakan tumbuhan paku yang telah punah. Paku purba

hidup di daerah tropis dan subtropis. Paku purba tidak memiliki pembuluh pengangkut,

batangnya mengandung klorofil, cabang batang menghasilkan mikrofil dan kumpulan

sporangium. Contoh : Rhynia (paku purba tak berdaun) dan Psilotum (paku purba

berdaun kecil).

b. Paku Kawat (Lycophyta)

Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah, memiliki akar, batang, dan

daun sejati. Daunnya berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium terdapat pada

sporofil yang tersusun membentuk stobilus pada ujung batang. Stobilus berbentuk

kerucut seperti konus pada pinus. Contoh : Selaginella wildenowii (paku rane) dan

Lycopodium clavatum.

c. Paku Ekor Kuda (Sphenophyta)

Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 15 spesies dari satu genus, yaitu Equisetum.

Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di daerah subtropis. Equisetum memiliki

batang berbentuk seperti ekor kuda, batangnya mengandung silika. Sporangium terdapat

pada stobilus dan menghasilkan satu jenis spora.

d. Paku Sejati (Pterophyta)

6

Siklus Hidup Paku

Page 7: handout psbb.docx

Habitat umumnya di darat, namun ada juga yang di air. Memiliki akar, batang, dan daun

sejati. Umumnya memiliki daun yang besar dan memiliki tulang daun bercabang. Daun

mudanya menggulung. Contoh : Semanggi (Marsilea crenata), Platycerium nidus (paku

tanduk rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), Azolla

pinnata.

Manfaat Tumbuhan Paku bagi Manusia

Sebagai tanaman hiasan :

- Platycerium nidus (paku tanduk rusa)

- Asplenium nidus (paku sarang burung)

- Adiantum cuneatum (suplir)

- Selaginella wildenowii (paku rane)

Sebagai bahan penghasil obat-obatan :

- Asipidium filix-mas

- Lycopodium clavatum

- Selaginella plana

Sebagai sayuran :

- Marsilea crenata (semanggi)

- Salvinia natans (paku sampan = kiambang)

Sebagai pupuk hijau :

- Azolla pinnata; bersimbiosis dengan Anabaena azollae (gangang biru)

Sebagai pelindung tanaman di persemaian :

- Gleichenia linearis

C. TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)

Spermatophyta (tumbuhan berbiji) memiliki ciri-ciri antara lain:

Makroskopis dengan ketinggian bervariasi,

Bentuk tubuhnya bervariasi,

Cara hidup fotoautotrof,

Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai),

Mempunyai pembuluh floem dan xilem,

Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).

7

Page 8: handout psbb.docx

Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka

(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

Ciri-ciri gimnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota

bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah,

merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan,

megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari,

struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan

tunggal.

Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu Pinophyta, Cycadophyta,

Ginkgophyta dan Gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan

resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di

daerah tropis dan subtropis, dioseus, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii,

Encephalartos transvenosus. Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini

yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara

bebas. Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu

untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan

Welwitschia.

Manfaat gimnospermae yaitu untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan

Agathis), untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus), untuk makanan (Gnetum

gnemon), tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).

8

Page 9: handout psbb.docx

b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Ciri-ciri Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah,

mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan

herba. Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Angiospermae dibedakan menjadi

dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan Dicotyledoneae (berkeping dua).

Monocotyledoneae

Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai

ujung hampir sama besarnya. Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak

berkambium. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa

paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).

Dicotyledoneae

Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, berakar tunggang, batang dari pangkal

besar makin ke atas makin kecil. Batang bercabang, akar dan batang berkambium.

Contohnya: Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium

guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).

9

Struktur Bunga

Page 10: handout psbb.docx

10

Siklus Hidup

Page 11: handout psbb.docx

SOAL

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat.

1. Makhluk hidup dimasukkan ke dalam dunia tumbuhan berdasarkan ciri khusus.

Berikut ini merupakan ciri-ciri dunia tumbuhan, kecuali….

a. eukariotik d. selnya memiliki dinding sel

b. uniseluler e. memiliki klorofil

c. memperoleh makanan secara autotrof

2. Struktur berikut ini yang tidak dimiliki oleh tumbuhan lumut adalah….

a. akar

b. batang

c. daun

d. xylem dan floem

e. klorofil

3. metagenesis dalam daur hidup lumut didominasi oleh generasi….

a. sporofit

b. gametofit

c. sporofit dan gametofit

d. zigot

e. spora

4. divisi pada dunia tumbuhan ada yang merupakan tumbuhan bertalus (Thallophyta)

dan ada yang berkormus (Cormophyta). Yang termasuk tumbuhan Cormophyta

berspora adalah….

a. Bryophyta dan Pteridophyta d. Pterydophyta

b. Bryophyta dan Spermatophyta e. Spermatophyta

c. Pterydophyta dan Spermatophyta

5. Tanaman suplir yang sering kalian lihat sebagai tanaman hias sebenarnya merupakan

tanaman pada fase….

a. Sporofit karena menghasilkan spora

b. Gametofit karena menghasilkan gamet

c. Antofit karena menghasilkan bunga

d. Sorofit karena menghasilkan gamet

11

Page 12: handout psbb.docx

e. Gametofit dan sporofit bersama-sama

B. Lengkapilah pernyataan di bawah ini.

1. Kingdom tumbuhan adalah kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri: dilihat dari

inti selnya bersifat ________________, struktur tubuhnya bersifat

________________, selnya memiliki _______________, memiliki klorofil sehingga

memperoleh makanan dengan cara ________________.

2. Dilihat dari kompleksitas struktur tubuhnya, lumut merupakan tumbuhan

_____________ karena ___________________________, sedangkan tumbuhan

paku dan tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan __________ karena

___________________.

3. Tumbuhan lumut mengalami metagenesis yang artinya _______________. Pada

metagenesis lumut, yang merupakan fase dominan adalah __________ yang

menghasilkan _____________ sehingga dinamakan _____________ sedangkan fase

sporofitnya menempel pada tumbuhan lumutnya dan dinamakan _____________.

4. Tumbuhan paku juga mengalami metagenesis dimana fase yang dominan adalah fase

________________ karena menghasilkan _____________, sedangkan fase

__________________ berumur pendek dan dinamakan ____________.

5. Dilihat dari biji yang dihasikan, Spermatophyta dibedakan menjadi dua, yaitu

________________ artinya _________________ dan _________________ artinya

_____________________.

12

Page 13: handout psbb.docx

SUMBER BACAAN

Aryulina, Diah, dkk. 2010. Biology 1B. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Campbell, N. A., J. B. Reece and L. G. Mitchell. 1999. Biology. California: Addison Wesley

Longman, Inc.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta,

Bryophyta, Pteridophyta). Yogyakarta: UGM Pres

13