Handout Biologi Pertumbuhan & Perkembangan XII IA 3
-
Upload
andi-maryam-mogana -
Category
Documents
-
view
722 -
download
8
description
Transcript of Handout Biologi Pertumbuhan & Perkembangan XII IA 3
Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio [email protected]| 1
A. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan mengandung pengertian pertambahan ukuran, dapat berupa
volume, massa, tinggi dan ukuran lainnya yang dapat dinyatakan dalam bilangan atau
bentuk kuantitatif. Adapun perkembangan mengandung pengertian bertambah
dewasanya suatu individu.
Makhluk hidup dikatakan dewasa jika alat-alat reproduksinya telah berfungsi.
Tumbuhan akan berbunga dan hewan akan menghasilkan sel-sel kelamin. Adapula yang
mengartikan perkembangan sebagai perubahan akibat proses diferensiasi yang
menyebabkan perbedaan struktur dan fungsi organ-organ makhluk hidup sehingga
semakin kompleks
1. Pertumbuhan. Pertumbuhan meliputi bertambah besar dan bertambah banyaknya sel-
sel pada jaringan. Proses yang terjadi pada pertumbuhan adalah suatu kegiatan yang
irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Dapat ditarik kesimpulan bahwa
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Liliriaja
Mata Pelajaran: Biologi
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Alokasi waktu : 8 x 45 menit
I. Standar kompetensi
1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
II .Kompetensi Dasar
1.1 Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
III. Indikator.
1. Menjelaskan ciri-ciri tumbuh dan berkembang
2. membedakan ciri-ciri tumbuh dan berkembang
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
4. menjelaskan dampak kekurangan dan kelebihan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan
5. Menjelaskan variabel-variabel faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan.
6. Menentukan variabel-variabel yang berpengaruh dan variabel bebas terhadap
percobaan yang dirancang
7. Menjelaskan cara kerja/fungsi alat yang digunakan untuk melakukan percobaan
yang akan dibuat
8. Menuliskan rancangan percobaan yang direncanakan.
Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio [email protected]| 2
pertumbuhan merupakan perubahan kuantitatif dari ukuran sel, organ, atau
keseluruhan organisme.
2. Perkembangan. Perkembangan makhluk hidup lebih tepat diartikan sebagai suatu
perubahan kualitatif yang melibatkan perubahan struktur serta fungsi yang lebih
komplejks. Contoh, organ kulit manusia tumbuh bersamaan dengan bertambahnya
ukuran tubuh. Akan tetapi ketika mencapai kedewasaan, hanya pada bagian tertentu
dari tubuh kita mulai bermunculan rambut tambahan.
Dari bacaan di atas, coba Anda simpulkan ciri pertumbuhan dan perkembangan!
B. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Tahap Awal
Pertumbuhan
•Terjadi proses fisika saat biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai biji
ukurannya bertambah dan menjadi lunak.
•Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai
reaksi kimia
•Cadangan makanan mulai disintesis dan bijipun berkecambah
Perkecambahan
•Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang
merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio
•Tipe Perkecambahan hipogeal (kotiledon di bawah tanah)
•Tipe Perkecambahan epigeal (kotiledon di atas tanah)
Pertumbuhan
Primer dan
Sekunder
•Pert. Primer berasal dari meristem primer
•Pert. Sekunder berasal dari meristem sekunder (Kambium dan kambium gabus)
Gambar 1. Tahap awal pertumbuhan
pada dikotil Gambar 2. Tahap awal pertumbuhan
pada monokotil
Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio [email protected]| 3
C. Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Hormon Tumbuh adalah hormon yang dibentuk dalam tubuh tanaman
a. Auksin (dihasilkan di ujung akar dan ujung batang)
1) Memacu proses pembelahan & pemanjangan titik tumbuh
2) Auksin pada tunas Apikal menghambat pertumbuhan tunas lateral (dominansi
apikal)
3) Merangsang kambium menghasilkan xilem & floem
4) Membantu proses partenokarpi
5) Merangsang pembentukan bunga dan buah.
6) Merangsang pemanjangan titik tumbuh
7) Mempengaruhi pembengkokan batang
8) Merangsang pembentukan akar lateral.
9) Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambat
pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang akan membelok ke arah
datangnya cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih
cepat daripada bagian yang terkena cahaya.
b. Giberelin (Dihasilkan oleh embrio, daun muda, meristem akar dan batang)
1) Merangsang pembelahan sel kambium.
2) Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
3) Merangsang pembentukan biji.
4) Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa
5) Memperbesar buah dan bunga
6) Mengakhiri masa dormansi biji
7) Memengaruhi perkembangan dan perkecambahan embrio
Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor
Internal
Gen
Hormon
Auksin
Giberelin
Etilen
Sitokinin
As. Absisat
Kalin
As. Traumalin
Faktor
Eksternal
Suhu
Cahaya
Air
Oksigen
pH
Nutrisi
Kelembapan
Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio [email protected]| 4
c. Etilen/Gas Karbit (Dihasilkan oleh buah yang matang, ruas batang dan daun tua)
1) Membantu pematangan buah.
2) Mendukung proses pembungaan (kombinasi auksin, giberelin dan etilen)
3) Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
4) Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan
kentang.
5) Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat
menstimulasi pemanjangan batang.
6) Menstimulasi perkecambahan.
7) Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
d. Sitokinin (Dihasilkan pada akar dan daun)
1) Berperan dalam pembelahan sel
2) Menunda penuaan
3) Memperbesar daun muda
4) Merangsang pertumbuhan tunas lateral
5) Menghambat efek dominansi apikal oleh auksin
6) Mengatur pembentukan bunga dan buah
e. As. Absisat (Dihasilkan pada batang, daun, buah, dan biji)
1) Menghambat pembelahan dan pemanjangan sel
2) Menyebabkan dormansi
3) Merangsang penutupan stomata
4) Menyebabkan rontoknya (absisi) daun di musim kering, serta absisi buah dan
bunga
f. Kalin (Dihasilkan pada akar, batang daun dan bunga)
Berperan dalam proses organogenesis:
1) Rizokalin = Pembentukan akar
2) Kaulokalin = Pembentukan batang
3) Filokalin = Pembentukan daun
4) Antokalin = Pembentukan bunga
g. As. Traumalin (Dihasilkan oleh jaringan tumbuhan yang luka)
Merangsang pembelahan sel (regenerasi sel) pada jaringan yang luka
2. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
a. Suhu. Suhu berkaitan dengan aktivitas enzim dan kandungan air dalam tubuh
tumbuhan. Semakin tinggi suhu, semakin besar pula transpirasi. Akan tetapi
kandungan air dalam tubuh tumbuhan berkurang sehingga proses tumbuh akan
lambat. Pada Suhu rendah, enzim tidak aktif sehingga mempengaruhi proses
metabolisme pada tanaman. Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu
yang paling baik untuk pertumbuhan
b. Cahaya. Perkembangan struktur tumbuhan dipengaruhi oleh cahaya
(fotomorfogenesis). Efek fotomorfogenesis ini dapat dengan mudah diketahui dengan
cara membandingkan kecambah yang tumbuh di tempat terang dengan kecambah
dari tempat gelap. Kecambah yang tumbuh di tempat gelap akan mengalami etiolasi
atau kecambah tampak pucat dan lemah karena produksi klorofil terhambat oleh
Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio [email protected]| 5
kurangnya cahaya. Sedangkan, pada kecambah yang tumbuh di tempat terang, daun
lebih berwarna hijau, tetapi batang menjadi lebih pendek karena aktifitas hormon
pertumbuhan auksin terhambat oleh adanya cahaya.
c. Air. Pemenuhan kebutuhan unsur tumbuhan diperoleh melalui penyerapan oleh akar
dari tanah bersamaan dengan penyerapan air. Air dibutuhkan tanaman untuk
fotosintesis, tekanan turgor sel, mempertahankan suhu tubuh tumbuhan, transportasi,
dan medium reaksi enzimatis.
d. Oksigen. Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi pada
tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini
digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan
aktivitas tumbuhan.
e. pH. Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan
unsure hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral, unsur-
unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam,
unsur yang tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh tumbuhan.
f. Nutrisi. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan nutrisi. Nutrisi ini
harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang, antara satu dengan yang lain.
Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan
dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).
Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B,
Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi,
akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.
Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio [email protected]| 6
g. Kelembapan. Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan
udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap
lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien
oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
D. Perencanaan Percobaan
1. Pengumpulan Data. Melakukan studi kepustakaan, observasi, dan lainnya mengenai
faktor yang akan diteliti.
2. Perumusan Masalah. Selalu dalam bentuk kalimat tanya.
3. Menentukan Variabel. Variabel manipulasi/bebas adalah faktor penentu yang
berpengaruh pada peneliatian dan diperlakukan berbeda pada setiap sampel
penelitian. Variabel kontrol adalah faktor penentu yang berpengaruh pada penelitian
dan diperlakukan sama pada setiap sampel. Variabel respon/terikat adalah faktor
penentu yang muncul dari variabel bebas.
4. Penyusunan Hipotesis. Hipotesis dibedakan menjadi dua, yaitu hipotesis nol dan
hipotesis alternatif. Hipotesis nol, yaitu hipotesis yang landasan teoretisnya mengarah
pada kesimpulan tidak ada pengaruh dan tidak ada hubungan. Hipotesis alternatif,
yaitu apabila dari landasan teoretis mengarah pada kesimpulan ada pengaruh atau
ada hubungan.
5. Perencanaan Eksperimen. Kamu perlu merancang teknik pelaksanaan yang meliputi
hal-hal berikut:
a. Menentukan jenis tumbuhan yang akan diteliti.
b. Jumlah biji.
c. Lamanya percobaan.
d. Tempat percobaan.
e. Alat-alat yang diperlukan.
f. Cara kerja percobaan, termasuk rancangan perlakuan.
Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio [email protected]| 7
A. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi selama fase embrio sampai perkecambahan merupakan
contoh pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada
bagian tertentu saja, yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Pada jaringan
meristem terdapat bagain titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang
Titik Tumbuh Akar
Gambar 3. Pertumbuhan primer pada ujung akar
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Liliriaja
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / semester : XII / Ganjil
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit
I. Standar Kompetensi
1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
II. Kompetensi Dasar
1.2. Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
III. Indikator.
1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan primer / sekunder.
2. membedakan ciri – ciri pertumbuhan primer dan sekunder
3. menggambarkan struktur jaringan yang mengalami pertumbuhan primer dan
sekunder,
4. menjelaskan adanya akibat pertumbuhan primer dan sekunder.
5. mengidentifikasi struktur jaringan yang mengalami pertumbuhan primer / sekunder.
6. melakukan pengamatan atas percobaan yang dibuat.
Daerah diferensiasi: sel meristem terdiferensiasi menjadi
jaringan-jaringan akar, yaitu epidermis, korteks,
endodermis, dan silinder pusat.
Daerah pemanjangan: Sel-sel meristem pada bagian ini
tumbuh membesar dan memanjang
Daerah pembelahan: merupakan bagian dari ujung akar yang
selnya senantiasa mengadakan pembelahan secara mitosis
Tudung akar: Fungsi tudung akar adalah melindungi akar
dari gesekan dan kerusakan dalam tanah.
Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio [email protected]| 8
Titik Tumbuh Batang
Titik tumbuh batang adalah jaringan meristem pada batang yang berfungsi untuk
tumbuhnya batang. Batang juga memiliki daerah pemanjangan sel. Pada daerah ini,
jaringan yang dibentuk juga akan mengalami diferensiasi seperti pada akar.
Perbedaan pertumbuhan primer pada monokotil dan dikotil:
1. Pertumbuhan Primer pada Monokotil
Pada monokotill, akan muncul koleoptil sebagai pelindung ujung bakal batang. Begitu
koleoptil muncul di atas permukaan tanah, pucuk daun pertama akan muncul
menerobos koleoptil. Biji masih tetap berada di dalam tanah dan memberi suplai
makanan kepada kecambah yang sedang tumbuh (hipogeal).
2. Pertumbuhan Primer pada Dikotil
Pada dikotil, tidak muncul koleoptil. Dari dalam tanah kotiledonnya akan muncul ke
atas permukaan tanah bersamaan dengan munculnya daun pertama (plumula).
Perkecambahan yang kotiledonnya terangkat ke permukaan tanah dinamakan
perkecambahan epigeal.
B. Pertumbuhan Sekunder
Semakin tua, batang tumbuhan dikotil akan semakin membesar. hal ini disebabkan
adanya pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder ini tidak terjadi pada tumbuhan
monokotil. Pada sebagian kelompok monokotil seperti palem-paleman (kelapa, lontar,
aren, palem, sagu), tidak mengalami pertumbuhan sekunder oleh aktivitas kambium
pembuluh, tetapi hanya mengalami penebalan sekunder yang disebabkan adanya
pembelahan dan pembentangan sel parenkim. Umumnya hanya tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil) yang mengalami
pertumbuhan sekunder. Aktivitas kambium menghasilkan jaringan baru yang
menyebabkan akar dan batang tumbuh membesar. Oleh karena itu, kambium memegang
peranan utama dalam proses pertumbuhan sekunder. Terdapat dua macam kambium:
1. Kambium Primer (Kambium Vaskuler dan Intervaskuler)
a. Kambium Vaskuler pada akar dan batang menghasilkan unsur-unsur kayu (xilem
sekunder) ke arah dalam dan menghasilkan kulit kayu (floem sekunder) ke arah
luar. Aktivitas kambium ke dalam jauh lebih besar daripada aktivitas ke luar.
Gambar 4. Tahapan Pertumbuhan sekunder pada Dikotil dan Gymnospermae
Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio [email protected]| 9
Aktivitas kambium ini bergantung pada keadaan lingkungan. Pada musim
kemarau, kambium tidak aktif. Walaupun aktif, kambium hanya akan membentuk
sel-sel xilem berdiameter sempit (berwarna gelap). Ketika air berlimpah, kambium
akan membentuk sel-sel xilem dengan diameter besar (berwarna terang).
Perbedaan ukuran diemeter ini akan menyebabkan terbentuknya lingkaran
lingkaran pada penampang melintang batang. Lingkaran ini dikenal dengan
Lingkaran Tahun, yang dapat digunakan untuk memeperkirakan umur tumbuhan.
b. Kambium Intervaskuler, Kambium ini menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-
deret menurut arah jari-jari dari bagian kayu sampai kulit dan disebut jari-jari
empulur.
2. Kambium Sekunder (Kambium gabus/Felogen)
Pada umumnya, tumbuhan dikotil seperti pohon jati memiliki kulit batang pecah-
pecah atau rusak. Mengapa kulit batang tumbuhan dikotil seperti pohon jati tampak
pecah-pecah atau rusak? Kulit batang jati mengalami pecah-pecah, karena adanya
aktivitas kambium yang membentuk jaringan xilem dan floem lebih cepat dari
pertumbuhan kulit, sehingga akan mengakibatkan jaringan kulit paling luar seperti
epidermis dan korteks menjadi rusak atau pecah-pecah.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan
kulit terluarnya lebih lanjut, maka jaringan
yang berada di sebelah dalam kulit
membentuk jaringan pelindung dari kerusakan,
berupa kambium gabus atau felogen. Felogen
membentuk jaringan yang tumbuh ke arah
dalam disebut feloderm yang selselnya hidup
sedangkan jaringan yang tumbuh ke arah luar
disebut felem yang sel-selnya mati. Lapisan
gabus perlu dibentuk karena fungsi epidermis
sebagai pelindung tidak memadai lagi. Hal ini
diakibatkan oleh pertumbuhan sekunder yang
dilakukan kambium mendesak pertumbuhan
ke arah luar.
Adanya lapisan gabus mengakibatkan
batang lebih terlindungi dari perubahan cuaca.
Zat suberin pada sel-sel gabus dapat mencegah
penguapan air dari batang. Agar pertukaran
gas tetap berjalan lancer, di beberapa bagian
dari permukaan batang terdapat lentisel.
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh adanya aktivitas sel – sel
meristem primer sedangkan pertumbuhan sekunder disebabkan karena adanya aktivitas
meristem sekunder (kambium).
Pertumbuhan sekunder dicirikan oleh adanya pertumbuhan panjang dari akar maupun
batang, sedangkan pertumbuhan sekunder dicirikan oleh adanya pertumbuhan besar dari
akar maupun batang.
Gambar 5
felem
felogen
feloderm
xilem
kambium
floem
Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio [email protected]| 10
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Liliriaja
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / semester : XII / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
I. Standar Kompetensi
1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
II. Kompetensi Dasar
1.3 Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhdap pertumbuhan
tumbuhan.
III. Indikator.
1. Menjelaskan faktor – faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan.
2. Membedakan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal pada tumbuhan.
3. Menjelaskan keterkaitan antara faktor internal dan eksternal pada tumbuhan.