Handout | Media

22
. HANDOUT Pertemuan Ke-XIV & XV MEDIA PEMBELAJARAN I. RUANG LINGKUP Materi modul “Media Pembelajaran” meliputi : A. Hakekat Proses Belajar Mengajar. B. Beberapa masalah dalam pemilihan media. C. Asumsi yang perlu dikembangkan dalam pemilihan media. D. Peranan media dalam pembelajaran. E. Sumber belajar F. Jenis-jenis media II. TUJUAN Materi Modul Pengembangan Silabus SMA/MA meliputi A. Fungsi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Geografi B. Pemetaan Standar Kompetensi dan Kopetensi Dasar C. Pengembangan Silabus Pelajaran Geografi III. MATERI A. Hakekat Proses Belajar Mengajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses untuk mengubah status abilitas tertentu dari peserta didik kepada status abilitas yang lain, yang harus dijalani oleh peserta didik itu sendiri dan proses yang harus dilakukan pihak lain secara sadar dan disengaja untuk memberikan kemungkinan serta kondisi tercapainya perubahan tingkah laku dan pertumbuhan peserta didik yang bersangkutan. (Tresna Sastrawidjaja, 1979:69) Definisi tersebut mengandung makna bahwa PBM merupakan proses transformasi dalam rangka mengubah abilitas peserta didik. Materi transformasi adalah materi pelajaran yang telah dipilih, diorganisasi dipolakan agar mampu memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Proses belajar mengajar sebagai proses system, keberhasilannya sangat ditentukan oleh keberhasilan kerjasama secara interfasial dari komponen- komponen pendukungnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh karakteristik dari sistem itu sendiri. Dengan kata lain PBM merupakan rangkaian komponen yang berkaitan dan berfungsi kearah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Sebagai system merupakan suatu totalitas dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Fungsi dari totalitas akan berbeda dengan jumlah fungsi dari bagian-bagiannya.

description

Handout dari dosen

Transcript of Handout | Media

Page 1: Handout | Media

.

HANDOUT Pertemuan Ke-XIV & XV

MEDIA PEMBELAJARAN

I. RUANG LINGKUP Materi modul “Media Pembelajaran” meliputi :

A. Hakekat Proses Belajar Mengajar. B. Beberapa masalah dalam pemilihan media. C. Asumsi yang perlu dikembangkan dalam pemilihan media. D. Peranan media dalam pembelajaran. E. Sumber belajar F. Jenis-jenis media

II. TUJUAN

Materi Modul Pengembangan Silabus SMA/MA meliputi A. Fungsi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Geografi

B. Pemetaan Standar Kompetensi dan Kopetensi Dasar

C. Pengembangan Silabus Pelajaran Geografi

III. MATERI

A. Hakekat Proses Belajar Mengajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses untuk mengubah status abilitas tertentu dari peserta didik kepada status abilitas yang lain, yang harus dijalani oleh peserta didik itu sendiri dan proses yang harus dilakukan pihak lain secara sadar dan disengaja untuk memberikan kemungkinan serta kondisi tercapainya perubahan tingkah laku dan pertumbuhan peserta didik yang bersangkutan. (Tresna Sastrawidjaja, 1979:69) Definisi tersebut mengandung makna bahwa PBM merupakan proses transformasi dalam rangka mengubah abilitas peserta didik. Materi transformasi adalah materi pelajaran yang telah dipilih, diorganisasi dipolakan agar mampu memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Proses belajar mengajar sebagai proses system, keberhasilannya sangat ditentukan oleh keberhasilan kerjasama secara interfasial dari komponen-komponen pendukungnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh karakteristik dari sistem itu sendiri. Dengan kata lain PBM merupakan rangkaian komponen yang berkaitan dan berfungsi kearah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Sebagai system merupakan suatu totalitas dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Fungsi dari totalitas akan berbeda dengan jumlah fungsi dari bagian-bagiannya.

Page 2: Handout | Media

.

Proses belajar mengajar pada hakekatnya juga merupakan proses komunikasi dalam bentuk proses penyampaian pesan dari sumber pesan lewat saluran/media tertentu pada penerima pesan (peserta didik). Jadi sebagai proses komunikasi akan memiliki komponen-komponen :

- Sumber pesan - Pesan - Saluran/media - Penerima pesan.

Pesan merupakan isi materi ajar yang telah diorganisir, dipolakan, disusun dengan sumber utamanya kurikulum, buku paket maupun buku pelengkap. Isi pesan berupa isi ajaran. Dalam pesan harus dihindari makna rangkap (avoid ambiquity). Hati-hati dengan kata-kata yang sama ucapan tetapi mempunyai makna berbeda (words that sound the same or spelt the same but with different meaning).

Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi disebut proses encoding. Proses encoding (proses merumuskan pesan) harus memperhatikan kata-kata yang tepat dan penghalang bagi si penerima pesan. Proses encoding bertujuan untuk memberi kemudahan bagi si penerima pesan.

Proses penafsiran symbol-simbol yang dikomunikasikan dan yang mengandung pesan tersebut disebut proses decoding. Suatu proses pengungkapan oleh penerima pesan yang diharapkan mampu mengoptimalkan hasil. Dalam proses ini diperlukan proses umpan balik untuk menemukan kekuatan dan kelemahan dari proses encoding.

Untuk mengelola proses belajar mengajar diperlukan rancangan (desain) dalam bentuk langkah-langkah pengembangan yang saling terkait secara fungsional. Komponen dasar dan sub system komponen proses belajar mengajar sebagai suatu system antara lain :

a. Komponen Masukan baku (raw input) Suatu komponen yang menjadi sasaran dari proses dalam usaha mengubah dari status abilitas yang satu menjadi abilitas yang lain. Komponen masukan baku dibentuk oleh sub komponen :

- kemampuan dasar - bakat - minat dan perhatian - pengetahuan dasar - idealisme - latar belakang social budaya - latar belakang ekonomi - tingkat usia - jenis kelamin Proses pengembangan dan pengelolaan PBM harus mempertimbangkan karakteristik sub komponen dari komponen masukan baku tersebut. b. Masukan Instrumental (Instrumental Input)

Page 3: Handout | Media

.

Komponen dasar ini merupakan komponen yang memproses secara sadar dan disengaja terhadap komponen baku untuk memberikan kemungkinan serta kondisi tercapainya perubahan tingkah laku dan pertumbuhannya. Sub komponen masukan instrumental yang sangat mendukung dalam pencapaian tujuan adalah : - Tujuan Pendidikan Nasional - UU Pendidikan Nasional - Pendekatan Pembelajaran - GBPP - Rencana Pelaksanaan Pengajaran - Fasilitas dan sarana pengajaran - Guru - Manajemen sekolah Sub komponen tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Semua sub komponen memiliki peranan yang saling berkaitan. c. Komponen Lingkungan

Komponen ini meliputi sub komponen : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Kondisi lingkungan tersebut langsung maupun tidak langsung bisa mempengaruhi keberhasilan PBM. Kondisi lingkungan juga harus menjadi bahan pertimbangan dalam mengembangkan strategi pengelolaan PBM.

Pemilihan Materi Pelajaran Pemilihan materi pelajaran pada hakekatnya mempunyai tujuan utama untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Yang perlu diingat bahwa materi pelajaran harus disusun bersumber dari sudut pandang konsep dasar bidang studi dan struktur bidang studi. Buku teks hanyalah merupakan salah satu sumber materi pelajaran, sebab materi pelajaran harus memiliki sifat yang dinamis sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan dan permasalahan lingkungan masyarakat baik secara local, regional, nasional maupun masyarakat internasional. Dengan demikian materi pelajaran memiliki sifat yang konseptual, up to date, dan memiliki tingkat fungsionalitas yang tinggi. Fakta-fakta lingkungan, gejala lingkungan, masalah lingkungan baik masalah fisik lingkungan maupun masalah social yang berkaitan dengan materi pelajaran harus dijadikan sumber referensi penyusunan materi pelajaran. Sumber penyusunan materi pelajaran antara lain :

- Buku teks/buku paket - Buku pelengkap - Terbitan berkala seperti majalah, surat kabar, jurnal, dll - Terbitan tak berkala seperti hasil seminar, prosiding, dll - Manusia sumber seperti para ilmuwan, para praktisi, dll - Lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan social.

Page 4: Handout | Media

.

Karakteristik Materi Pelajaran Karakteristik materi pelajaran menurut Kemp merupakan gabungan dari pengetahuan (fakta dan informasi detail), ketrampilan (langkah-langkah procedural, keadaan dan syarat-syarat) dan factor sikap. Menurut Merril, materi pelajaran diklasifikasikan atas 4 karakter sebagai berikut :

a. Fact (Fakta) Karakter isi materi berupaya kenyataan yang memungkinkan setiap siswa memberikan interpretasinya sendiri sesuai dengan persepsi, aspirasi, pengalaman, pengetahuan, kemampuan dasarnya, minat dan perhatian. Fakta meliputi hal-hal yang sangat luas, dapat berupa obyek, peristiwa, proses, keadaan dan sebagainya. Ciri-ciri fakta adalah kekhususannya dan sifatnya yang tidak berulang-ulang, sering dikatakan bahwa fakta adalah sesuatu yang tidak berlanjut. Contoh : Gempa bumi di Padang dan Jogjakarta Mobilitas penduduk dari desa ke kota. Dan lain-lain.

b. Concept (Konsep) Merupakan rumusan ciri-ciri dasar dari data sedangkan data adalah fakta yang telah diorganisir untuk membentuk konsep. Data merupakan kumpulan fakta yang memiliki cirri dasar yang sama. Konsep sebagai hasil abstraksi intelektual. KOnsep diciptakan manusia untuk memenuhi keperluan dalam hidupnya guna menyampaikan apa yang dipikirkannya. Konsep digunakan berkomunikasi satu sama lain secara intelektual.

c. Principe (Prinsip) – Generalisasi Merupakan rumusan tentang hubungan fungsional dua konsep atau lebih yang akan menghasilkan rumusan konseptual baru yang disebut prinsip/generalisasi. Prinsip/generalisasi menghubungkan beberapa konsep sehingga membentuk suatu pola hubungan yang bermakna yang menggambarkan hal yang lebih tinggi, artinya pemikiran kita terbentuk pola-pola hubungan yang lebih luas. Prinsip/generalisasi ini menggambarkan kemungkinan terjadinya sesuatu karena itu disebut prinsip/generalisasi probabilistic. Prinsip/generalisasi menyatakan hal yang sudah pasti dan berlaku umum atau mungkin berlaku khusus. Banks (1985) menyatakan bahwa pada dasarnya prinsip/generalisasi dapat dinyatakan dalam bentuk hipotesis.

d. Procedure (Prosedur) Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis-struktural yang menggambarkan alur proses, kejadian, peristiwa dari awal hingga akhir dan akan terlihat jenjang langkah secara vertical dan horizontal.

B. Beberapa Masalah Dalam Pemilihan Media.

Page 5: Handout | Media

.

Memilih media dalam proses transformasi materi pelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab harus mampu memberikan kemudahan agar proses transformasi-komunikasi tersebut berhasil secara optimal. Beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media antara lain :

a. Karakteristik materi pembelajaran b. Media yang paling prktis untuk dipilih c. Ketersediaan perlengkapan yang diperlukan d. Harus sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik ditinjau dari

budaya, usia, kebiasaan, pengalaman dasar, minat dan perhatian siswa.

e. Sejauh mana media tersebut mampu membawa peserta didik mencapai sasarn belajarnya.

f. Apakah media yang dipilih guru cukup memadai dengan hasil yang akan dicapai, termasuk dana yang diperlukan, waktu yang dipergunakan dan kegiatan yang harus dilakukan. Dalam hal ini akan berhadapan dengan masalah “sejauh mana proses

encoding dan decoding bisa terjadi secara tepat sehingga mampu mengefektifkan dan mengefisienkan proses pencapaian tujuan. Peranan perangkat akal (brain ware) sangat menentukan dalam menganalisis hubungan fungsional antara karakteristik materi pelajaran dengan karakteristik metode transmisi, perangkat media dan karakteristik penerima pesan (Peserta didik).

Ketidak berhasilan melakukan analisis ini akan terjadi “barier” atau “noices” yang sering disebut sebagai hambatan komunikasi. Hambatan ini bisa dalam bentuk hambatan psikologis (minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensia, pengetahuan), hambatan fisik (kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera), serta hambatan cultural seperti perbedaan adat, nilai, kebiasaan, dan kepercayaan. Juga bisa terjadi hambatan pada lingkungan. Pada hakekatnya media pembelajaran harus mampu mengatasi hambatan tersebut.

Masalah yang mungkin terjadi dalam memilih media pembelajaran antara lain :

- Memperkirakan biaya yang diperlukan untuk pembuatan media dan perlengkapan yang diperlukan.

- Perangkat media yang mudah out of date akibat kemajuan teknologi yang cepat.

- Tidak memungkinkannya memilih media yang sesuai dengan tuntutan karakteristik materi dan kebutuhan belajar.

- Terbatasnya kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dalam memilih, mengembangkan, mengopersionalkan media dalam pembelajaran.

- Orientasi berfikir terhadap konsep media pembelajaran yang selalu berorientasi pada media perangkat keras daripada media perangkat lunak.

Page 6: Handout | Media

.

C. Asumsi Yang Perlu Dikembangkan. a. Pemilihan media merupakan bagian integral dari keseluruhan proses

pengembangan pembelajaran. b. Dalam proses pemilihan media pembelajaran yang efektif dan efisien,

makna isi dan tujuan haruslah sesuai dengan karakteristik media tertentu khususnya media perangkat lunak.

c. Dalam proses pemilihan sering diperlukan kompromi dan dilakukan sesuai dengan kepentingan, kondisi serta fasilitas dan sarana yang ada.

d. Dalam membicarakan media pembelajaran, kita harus mengacu pada konsep pengertian media pada media perangkat keras dan media perangkat lunak.

e. Pengembangan media perangkat lunak akan memiliki peranan yang lenih fungsional dibandingkan pengembangan media perangkat keras.

f. Pengembangan media perangkat keras harus dilakukan secara kondisional sesuai dengan tersedianya fasilitas, sarana dan dana yang ada.

Pada hakekatnya media pengajaran dapat diartikan secara tepat sebagai suatu perangkat bentuk kesatuan antara pesan dan alat yang mampu merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa yang mendorong terjadinya proses belajar lebih efektif dan efisien sebagai akibat dari proses encoding dan decoding yang tepat. Jadi dalam bentuk paduan antara perangkat keras dan perangkat lunak melalui pengembangan perangkat akal. D. Karakteristik Peranan Media Dalam PBM. a. Memiliki daya tarik yang besar dan dapat merangsang, mendorong

kegiatan belajar lebih efektif. b. Dapat mengatasi keterbatasan fisik dalam kelas ;

- Objek yang besar dan berada dalam lingkungan siswa dapat ditunjukkan, obyek yang terlalu kecil dapat diperbesar untuk diamati secara cermat.

- Gerak yang terlalu cepat dan sukar diamati dapat diperlambat melalui proses perekaman.

- Proses/perubahan yang memakan waktu lama dan sukar diamati secara langsung dapat dilakukan melalui encoding dan yidak mengurangi nilai edukatifnya.

- Benda-kejadian yang sukar atau jarang ditemui dapat direkam melalui film, gambar dan proses pengawetan.

- Obyek yang terlalu rumit/kompleks dapat dilakukan kegiatan encoding melalui pola-pola grafis, skema, ringkasan table dan sebagainya.

- Mempelajari bagian dalam dari suatu bentukan yang tidak dapat dilihat dari luar dapat dilakukan melalui pola irisan.

- Lingkup materi yang luas dan kompleks dapat dilakukan melalui observasi ke obyeks asli melalui film, foto, gambar, model, narasi dan sketsa.

Page 7: Handout | Media

.

c. Penggunaan media secara kombinasi yang tepat akan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar siswa karena merangsang dan mendorong kegiatan belajar.

d. Melalui media yang tepat akan mampu menyeragamkan penafsiran yang mungkin bisa berbeda penafsiran bila tanpa menggunakan media.

e. Media akan menanamkan dan menguatkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis sehingga dapat menghilangkan perbedaan persepsi yang mungkin terjadi antar siswa.

f. Media mampu memberikan pengalaman yang menyeluruh, kompleks, konkrit sampai yang paling abstrak.

Karakteristik Pemilihan Media Pembelajaran Seperti telah disebutkan dimuka bahwa salah satu sub komponen dalam komponen masukan instrumental adalah media pembelajaran yang berperan sebagai wahana dalam menyampaikan mata pelajaran dalam bentuk pesan yang telah dipolakan/sisimbolkan melalui proses encoding. Sejauhmana peran media pengajaran mampu mengefektifkan pencapaian tujuan antara lain ditentukan oleh pengertian dan pemahaman terhadap hubungan fungsional antara karakterisktik materi pelajaran dengan media yang dipilih khususnya media perangkat lunak. Pemilihan media memerlukan pertimbangan seperti yang dikemukakan oleh para ahli berikut : Ronald H. Anderson Menyatakan bahwa pemilihan media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukan pekerjaan yang mudah, karena adanya beberapa factor yang saling berhubungan :

- situasi dan latar belakang dalam program - mempertimbangkan media yang praktis - apakah perlu adanya perlengkapan lain - apakah media tersebut benar-benar sesuai dengan tuntutan kebutuhan

belajar siswa - apakah nilai bahan pelajaran sepadan dengan biaya yang dikeluarkan

untuk mendapatkan media tersebut. Dick and Carey Menyebutkan beberapa patokan dalam pemilihan media pengejaran adalah sebagai berikut :

- keterbatasan sumber - ketersediaan dana, tenaga dan fasilitas - keluwesan, kepraktisan dan daya tahan media - efektivitas media untuk jangka waktu yang panjang

Sudjarwo Menyatakan bahwa prinsip pemilihan media sebagai berikut :

- adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media

Page 8: Handout | Media

.

- femiliartisan media bagi pengguna, dikenal sifat dan cirri-ciri media yang dipilih.

- Membandingkan sejumlah media untuk mengambil alternative yang paling tepat dengan apa yang dituntut oleh tujuan.

Ericson dan Curl Pemilihan media harus memenuhi criteria :

- apakah materinya penting dan berguna bagi siswa - apakah menarik siswa untuk belajar - apakah ada kaitan yang mengena langsung dengan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai. - Apakah format sajiannya dapat diatur dan memenuhi urutan criteria

belajar. - Apakah materi yang diajarkan mutakhir dan otentik - Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatannya. - Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar selera. - Apakah pandangannya obyektif dan tidak mengandung unsure

propaganda, dan sebagainya. - Apakah sudah memenuhi standar kualitas teknik sepeti warna,

gambar, efek, narasi, komposisi dan sebagainya - Apakah struktur materinya sudah direncanakan dengan baik oleh

prosedurnya. - Apakah sudah dimantapkan melalui uji coba. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Kriteria pemilihan media pengajaran antara lain : - ketepatannya dengan tujuan pembelajaran - dukungan terhadap isi bahan pengajaran - kemudahan memperoleh media - ketrampilan guru dalam menggunakannya - tersedia waktu untuk menggunakannya sehingga bisa bermanfaat - sesuai dengan taraf berfikir siswa - secara kondisional karena factor :

o perhatian mulai kurang karena bosan o bahan yang dijelaskan kurang dipahami oleh siswa o terbatasnya sumber pengajaran yang ada o guru mulai kurang bergairah menerangkan secara lisan

Sudirman N. Prinsip-prinsip pemilihan media antara lain : - tujuan pemilihan media - karakteristik media pengajaran yang akan dipilih - alternative pemilihan media yang paling memberi kemudahan kepada

siswa dalam belajar Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media

Page 9: Handout | Media

.

- obyektivitas, tidak ada kesenangan pribadi - program pengajarannya benar-benar sesuai dengan kurikulum, isinya,

strukturnya dan kedalamannya - sasaran program harus dipertimbangkan (tingkat usia, kemampuan

dan kebutuhan) - situasi dan kondisi yang ada (situasi siswa, kondisi sekolah, dll) - kualitas teknik - keefektifan dan efisiensi penggunaan - karakteristik topic - fungsionalitas materi bagi siswa - relevansinya dengan kurikulum bagi materi yang akan diajarkan - sifat materi yang akan diberikan, autentik-aktual ataukah informasi

yang sudah lama diketahui/lama terjadi. - Sudahkah fakta dan konsepnya sudah terjamin kecermatannya atau

diragukan. - Format penyajiannya sudah berdasarkan tata urutan belajar yang logis - Sudut pandangnya obyektif - Memenuhi standar kualitas teknik (narasi, gambar, warna, dll) - Sesuai untuk tingkat kematangan berfikir siswa (bahasa, symbol,

ilustrasi) - Validitasnya sudah diuji. Kriteria dalam Merancang Media - Materinya harus sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. - Dirancang memang untuk keperluan pembelajaran - Menganalisis kawasan tujuan yang ingin dicapai (kodnitif, psikomotor,

maupun afektif) - Materi pengajaran sangat asing / tidak bagi siswa. - Diperlukan atau tidaknya rangsangan suara - Diperlukan atau tidaknya rangsangan gerak - Diperlukan atau tidaknya rangsangan warna - Bahan dasarnya mudah/tidak mudah diperoleh/tersedia - Alat untuk pembuatan tersedia atau tidak - Pembuatan terlalu rumit atau tidak - Adakah orang yang bisa dimintai bantuan jika mengalami kesulitan - Penggunaannya cukup mudah dan tidak berbahaya - Tersedia atau tidaknya dana untuk pembuatan media.

Dari rumusan kriteria pemilihan media pembelajaran tersebut

perlu mendapat perhatian khusus tentang pemilihan media perangkat keras berdasarkan kondisi sekolah dalam arti ketersediaan dana, fasilitas, perlengkapan penunjang, dan ketrampilan pengoperasionalannya.

E. Sumber Belajar Menurut AECT, sumber belajar didefinisikan berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang, wujud tertentu yang dapat digunakan

Page 10: Handout | Media

.

oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun secara kombinasi sehingga memberikan kemudahan siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Sumber belajar bisa dalam bentuk pesan, orang, bahan, alat, teknik maupun latar/lingkungan. Pesan adalah informasi yang ditransmisikan atau diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, ajaran, fakta, makna, nilai dan data. Orang adalah manusia yang berperanan sebagai pencari, penyimpan, pengolah dan penyaji pesan. Bahan adalah sesuatu ujud tertentu yang mengandung pesan atau ajaran untuk disajikan. Bahan ini identik dengan software

- konsisi pertumbuhan penduduk Indonesia 10 tahun terakhir (ini fakta). Tabel konsisi pertumbuhan penduduk Indonesia 10 tahun terakhir dan grafik pertumbuhannya (ini bahan).

Alat adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menyampaikanbpesan yang tersimpan dalam bahan. Alat identik dengan hardware. Teknik adalah suatu prosedur yang runtut atau desain yang sistematis dipersiapkan dalam langkah proses penggunaan bahan, alat, orang, lingkungan (latar) belajar secara terkombinasi dan terkoordinasi dalam menyampaikan materi pelajaran. Latar (lingkungan) adalah situasi di sekitar proses belajar mengajar, dalam bentuk lingkungan fisik (gedung sekolah, sekolah, bangku, perpustakaan, ruang kelas) dan lingkungan non fisik (suasana belajar, setting kelas, cuaca, dan lain-lain) Berdasarkan tipenya sumber belajar diklasifikasikan menjadi :

a. Sumber belajar yang dirancang (Leraning resources by desain) Sumber belajar yang dibuat untuk kepentingan tujuan instruksional tertentu.

b. Sumber belajar yang sudah tersedia (Leraning resources by utilization) Sumber belajar yang sifatnya tinggal memanfaatkan saja, sudah tersedia yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan instruksional tetapi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Contoh : museum, industri, pasar, bendungan, dan lain-lain.

F. Jenis dan Karakteristik Media

1. Herarki Media Menurut Duncan

Dalam menyusun taksonomi media menurut hirarki pemanfaatan untuk pendidikan, Duncan ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya disatu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya dilain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hirarki. Hal ini berarti bahwa semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya tetapi juga semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Begitu juga

Page 11: Handout | Media

.

terjadi sebaliknya, semakin sederhana perangkat media yang digunakan biayanya akan lebih murah, pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus, dan lingkup sasarannya lebih terbatas. Hirarki Duncan disusun menurut tingkat kerumitan perangkat dan media yang dipergunakan. Skema hirarki dapat dilihat pada gambar 1 : Gambar 1. Herarki Media Audiovisual CJ. Duncan.

Lingkungan luas

Personal Manuskrip, diktat, bibliografi, referensi, duplikat, gambar.

Penggunaan mudah

Kelompok Realita Pameran dinding (termasuk papan tulis) specimen, model.

Reproduksi (rekaman)

Epidiaskop, buku teks, buku kerka, lembaran teks terprogram.

Bersifat umum Reproduksi (rekaman)

Pita audio, cakram (piringan) rekaman, laboratorium bahasa (audio)

Pengadaan mudah

Pengadaan sukar

Kelompok Reproduksi (rekaman)

Film bingkai, film rangkai, OHP, tutorial audiovisual, laboratorium bahasa yang diperkaya, stereogram dan system proyeksi dengan polarisasi.

Bersifat lebih spesifik

Kelompok Reproduksi (rekaman)

Film bisu, film gelang, film dengan suara magnetic dan film dengan suara optic (built in)

Biaya investasi tinggi

Teks terprogram dengan peralatan, radio vision, TV siaran terbatas (CCTV), system respon (sasaran), program siaran TVST langsung (live), system pembelajaran dengan computer, siaran audio, siaran TV.

Biaya murah

Catatan : semakin rendah tingkat herarki media, semakin tinggi satuan biayanya dan semakin umum sifat penggunaannya. Namun sebaliknya kemudahan dan keluwesan penggunaannya semakin berkurang.

2. Taksonomi menurut Gagne.

Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik. Taksonomi media menurut Gagne dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Taksonomi Menurut fungsi Pembelajaran Beberapa Jenis Media

Menurut Gagne.

Page 12: Handout | Media

.

Media

Fungsi Demonstrasi

Penyampaian lisan

Media Cetak

Gbr. Diam

Gbr. Gerak

Film dgn suara

Mesin pembelajaran

Stimulus

ya Terbatas Terbatas ya ya ya Ya

Pengarahan Perhati-an/keg

Tidak Ya ya Tidak Tidak ya Ya

Contoh kemampuan terbatas yang diharapkan

Terbatas Ya ya Terbatas Terbatas ya ya

Isyarat eksternal

Terbatasidak

Ya ya Terbatas Terbatas ya ya

Tuntutan cara berpikir

Tidak Ya ya Tidak Tidak ya Ya

Alih Ke-mampuan

Terbatas Ya Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas

Penilaian hasil

Tidak Ya ya Tidak Tidak ya Ya

Umpan balik

Terbatas Ya ya Tidak Terbatas ya ya

3. Obyek Asli a. Media Visual 1). Obyek Asli. Pada dasarnya obyek asli merupakan media yang paling bermakna, karena siswa dapat dihadapkan pada fakta, gejala dan masalah yang riil yang perlu diketahui, dipahami, dihayati, sehingga menghindarkan adanya salah konsep, salah dalam pengembangan prinsip, salah dalam memahami suatu proses, suatu prosedur serta suatu kejadian. Obyek pembelajaran yang sifatnya kompleks memang lebih tepat memilih obyek asli sebagai medianya lebih-lebih obyek studi geografi. Yang termasuk dalam obyek asli antara lain :

a). Lingkungan alam asli (natural environment) Merupakan lingkungan alam yang belum diolah/dibudidayakan manusia. Misalnya hutan hujan tropis, pantai, pegunungan. Sasaran obyek studinya adalah karakteristik alamnya, baik kenampakannya maupun prosesnya sehingga dapat dinalisis potensi yang terkandung di dalamnya serta pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar.

b). Lingkungan alam budidaya (cultural environment) Merupakan lingkungan alam yang sudah ditangani/dibudidayakan untuk kepentingan tertentu, misalnya daerah perkebunan, hutan produksi, perikanan di tepi pantai, dan lain-lain. Sasaran dari obyek studinya adalah

Page 13: Handout | Media

.

bentuk pemanfaatannya, hasil yang dicapai, hambatan yang dihadapi, usaha mengatasi hambatan, usaha meningkatkan hasil, dan lain-lain.

c). Lingkungan manusia (Human environment) Lingkungan tempat manusia melakukan kehidupan bermasyarakat. Lingkungan ini secara sosiologis disebut ”lingkungan sosial” (social group) dan terdiri dari keluarga/rumah tangga (nuclear family/hausehold), lembaga/institusi, komunikasi sosial, masyarakat dan lain-lain. Sasaran studinya antara lain : tatanan sosial, struktur sosial, lapisan sosial, perubahan sosial, sistem sosial, interaksi sosial. Hal ini dikaitkan dengan lingkungan alam tempat kehidupan sosial tersebut. Tekanan perhatian pada karakteristik lingkungan alam dalam hubungannya dengan karakteristik kehidupan sosial.

d). Benda asli Yang dimaksud benda asli adalah media pembelajaran yang berhubungan dengan benda asli yang terlepas dari keterkaitannya dengan lingkungan. Misalnya : - benda-benda peninggalan sejarah - bangunan-bangunan asli - benda-benda alam sebagai spacement seperti batuan, kayu, air,dll - Semua benda/barang yang bukan berupa model/tiruan.

e). Kejadian - kejadian Berkaitan dengan langkah-langkah, proses, tahap-tahap suatu bentukan, peristiwa, pencarian, pengurusan, pembuatan sesuatu dan lain-lain. Misalnya : - cara mengatasi hama tikus - pembuatan terassering - proses pembuatan semen - dan lain-lain. Obyek kejadian semacam ini tidak selalu bisa dipilih obyek aslinya karena itu kadang-kadang terpaksa menggunakan model untuk simulasi, menggunakan bagan alir.

Keuntungan yang bisa diperoleh dari media asli antara lain : - Kegiatan belajar mengajar lebih menarik, tidak membosankan dan mampu

mendorong motivasi belajar siswa. - Hakekat belajar lebih bermakna, karena berhadapan dengan situasi dan

kondisi sebenarnya, - Obyek yang dipelajari lebih lengkap dan faktual. - Aspek-aspek yang perlu dipelajari akan mudah dimengerti dan dipahami. - Bila guru ingin mengajarkan tentang pengenalan kembali, menganalisis

perbedaan obyek, maka media obyek asli akan lebih fungsional. - Bila guru ingin mengajarkan suatu tatanan yang berlaku, kejadian-kejadian,

proses suatu bentukan, prinsip-prinsip hubungan berbagai variabel. - Melalui obyek asli guru akan mampu menanamkan ketrampilan dan sikap

yang telah ditunjukkan oleh obyek. - Siswa akan memperoleh pengalaman nyata yang akan mampu

menanamkan kepada kepercayaan, keyakinan yang merupakan motivasi belajar yang sangat berarti.

Kelemahan media yang berupa obyek asli antara lain : - Perlu adanya persiapan yang baik dan terencana secara sistematis agar

menjadi jelas kegiatan belajar apa yang harus dilakukan siswa.

Page 14: Handout | Media

.

- Merencanakan dan memperhitungkan waktu secara tepat untuk menghindari pemborosan waktu di lapangan.

- Prosedur pelaksanaannya memerlukan tahap-tahap kegiatan agar memperoleh hasil yang maksimal.

- Sering memerlukan dana dan fasilitas tambahan - Mengalami kesulitan dalam mengontrol hasil kerja selama proses

pembelajaran di lapangan. - Gambaran obyek yang sebenarnya yang akan dipelajari kadang-kadang

sukar untuk diperoleh.

Dalam usaha mengaplikasikan konsep-konsep dasar geografi (konsep lokasi, konsep jarak, konsep keterjangkauan, konsep pola, konsep morfologi, konsep aglomerasi, konsep nilai keruangan, konsep interaksi dan interdependensi, konsep deferensial Areal) serta mengembangkan wawasan ruang, lingkungan sebagai media pembelajaran maka harus dianalisis dari segi :

a. karakteristik lingkungan b. Korelasi komponen lingkungan c. Bentuk-bentuk pemanfaatan lingkungan d. Hambatan yang dihadapi manusia dalam memanfaatkan lingkungan e. Bentuk-bentuk usaha yang telah dilakukan dalam mengatasi hambatan. f. Sumber daya lingkungan yang masih potnsial ataupun belum

dimanfaatkan secara optimal.

Bila guru memilih ”LINGKUNGAN GEOGRAFIS” sebagai media pembelajaran, maka guru harus bertitik tolak dari hakekat studi geografi dan berusaha mengaplikasikan serta mengembangkan konsep dasar geografi dan prinsip geografi. Berdasarkan titik tolak pada pemikiran tersebut maka dikembangkan kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun kelompok dalam bentuk tugas intra maupun ko-kurikuler. 2. Media Grafis Media grafis adalah media visual hasil dari proses encoding melalui pengembangan simbol-simbol atau pola-pola sesuai dengan karakteristik materi pesan dengan cara penggambaran/dengan grafis. Melalui simbol atau pola ini diharapkan terjadi proses penerimaan pesan (decoding) secara efektif. Media grafis juga akan mampu berfungsi memperjelas ide, konsep, prinsip, tahapan, serta langkah-langkah. Yang termasuk dalam media grafis antara lain : a. Gambar.

Pengungkapan obyek secara grafis akan mampu menggambarkan keadaan sebenarnya dari obyek dapat mengkomunikasikan pesan secara tepat lewat indera penglihatan.

Kelebihan media gambar : - sifat konkrit - dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu - dapat mengatasi keterbatasan pengamatan karena obyek yang terlalu luas

dan komplek, atau obyek terlalu kecil. - Dapat memperjelas suatu masalah sehingga menghindari/mengurangi

terjadinya salah paham.

Page 15: Handout | Media

.

- Dapat dikembangkan dan diproduksi dengan biaya murah - Dapat dikombinasi dengan perangkat keras elektronik. Kelemahan media gambar : - Hanya menekankan pada persepsi indera mata - Untuk obyek yang terlalu luas dan kompleks perlu penyederhanaan - Ukuran yang dapat diproduksi sangat terbatas.yang digambar dan tujuan

yang ingin dicapai. Persyaratan yang perlu diperhatikan dalam membuat media pembelajaran gambar, antara lain : - Harus autentik dan representatif - Sifat penampilannya harus sederhana tetapi mampu mengungkap fakta

sebenarnya. - Ukuran yang digunakan relatif sesuai dengan kondisi obyek serta tujuan

yang ingin dicapai - Sebaiknya ada unsur dinamis - Unsur artistik perlu diperhatikan tetapi tujuan pembelajaran harus

diutamakan b. Sketsa Sketsa adalah suatu gambaran tentang ciri-ciri dasar suatu bentukan , keadaan, situasi, peristiwa. Sketsa sering disebut juga dengan draf kasar. Sketsa mampu memberikan informasi yang mendasar, memperjelas penyampaian pesan, menghindari verbalisme dan dapat menarik perhatian. c. Skema Suatu gambaran secara struktural tentang lingkup materi pelajaran. Skema dipilih guru bila lingkup materi pelajaran memiliki struktur yang cukup rumit sehingga siswa perlu mendapat gambaran secara mendasar dan struktural dalam waktu yang relatif singkat. Misal : skema tentang lingkungan laut. d. Ringkasan (abridgement) Merupakan uraian atau penjelasan secara singkat dan mendasar mengenai hal-hal yang pokok saja. Materi yang diuraikan secara ”interlace” biasanya perlu dilakukan langkah membuat membuat ringkasan agar siswa lebih mudah untuk menyerap informasi secara efektif. e. Bagan Alir (flow chart) Menggambarkan suatu proses, tahap-tahap pelaksanaan, struktur kerja, cara-cara melakukan sesuatu dari awal sampai akhir. Bagan alir sering dikatakan sebagai kebalikan dari bagan pohon (tree chart). Contoh : - proses terjadinya hujan - langkah-langkah menekan laju urbanisasi f. Bagan Pohon (tree chart) Gambar tentang proses, kejadian, peristiwa dari akar asalnya menuju ke kejadian yang mengikutinya, bentukan yang mengikutinya. Contoh : silsilah keturunan g. Bagan Arus (stream chart) Suatu bagan yang menunjukkan fungsi, hubungan dan proses dalam suatu tahapan. Contoh : - proses penyusunan UU - proses pengurusan sertifikat tanah h. Bagan Tabel Susunan secara berurutan yang menggambarkan pertumbuhan, perkembangan, perubahan secara matematis dalam bentuk jumlah/satuan mengikuti periode tertentu. Tabel mampu menggambarkan perubahan hubungan

Page 16: Handout | Media

.

faktorial dan pembandingan dan sebagai media untuk menganalisis latar belakang terjadinya perubahan. Contoh : - tabel pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 1990-2000 - tabel kepadatan penduduk Indonesia per propinsi th. 2000 i. Grafik Penyajian data berangka yang menggambarkan hubungan penting dari suatu data. Grafik merupakan gambaran data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan menggunakan data komparatif. Grafik yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a) jelas dilihat b) hanya menyajikan satu ide/gagasan c) warna digunakan secara kontras dan harmonis d) memakai judul yang ringkas e) disusun secara sederhana dan mudah dibaca f) praktis dan mudah diatur g) menarik, disusun secara teliti untuk menghindari kesalahapahaman.

Jenis-jenis media grafik antara lain : a) Grafik garis (line graphs) b) Grafik batang (bar graphs) c) Grafik lingkaran (circle graphs) d) Grafik gambar (pictorial graphs) e) Grafik wilayah (region graphs).

j. Peta dan globe. 3. Media Audio Visual

Media audio-visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat

diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang

dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Salah satu

jenis media itu adalah televisi. Televisi adalah media yang dapat menempilkan pesan

secara audio-visual dan gerak (sama dengan film). Jenis media televisi di antaranya:

televisi terbuka (open boardcast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit

Televirion/CCTV), dan video-cassette recorder (VCR).

Berbeda dengan media televisi, media VCR dengan menggunakan kaset

video, dan penayangannya melalui pesawat televisi. Secara umum, kelebihan media

VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi. Selain itu, media

VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang-ulang. Akan

tetapi kelemahannya adalah jangkauannya terbatas.

4. Multi Media

Pengertian multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image.

Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai

jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya, modul

belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Multi

image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang digabungkan

Page 17: Handout | Media

.

lagi dengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan

pertunjukan besar yang cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas.

Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya

memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi

selama mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi, yaitu :

- Bentuk Interaksi yang pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi

dengan sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi blangko pada

bahan belajar terprogram.

- Bentuk interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya

mesin pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa, komputer, atau

kombinasi di antaranya yang berbentuk video interaktif.

- Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur interaksi antarsiswa secara teratur tapi

tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat pada berbagai permainan

pendidikan atau simulasi yang melibatkan siswa dalam kegiatan atau

masalah, yang mengharuskan mereka untuk membalas serangan lawan atau

kerjasama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah.

Dalam hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul

karena tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi permainan

pendidikan dan simulasi yang berorientasikan pada masalah memiliki potensi untuk

memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis. Oleh karena

itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam urusan media komunikasi.

G. Latihan 1. Jelaskan hakekat kegiatan belajar mengajar ! 2. Jelaskan komponen dasar dan sub komponen dasar dalam proses belajar

mengajar ! 3. Jelaskan permasalahan yang terjadi dalam pemilihan media ! 4. Berikan contoh-contoh permasalahan dalam pemilihan media pembelajaran di

sekolah ! 5. Jelaskan asumsi yang perlu dikembangkan dalam memilih media pembelajaran ! 6. Jelaskan peranan media dalam proses belajar mengajar ! 7. Jelaskan syarat-syarat pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar ! 8. Berikan contoh-contoh syarat dalam memilih media pembelajaran ! 9. Jelaskan dengan disertai contoh sumber belajar dalam proses belajar mengajar ! 10. Klasifikasikan media pembelajaran berdasarkan karakteristik media ! 11. Buatlah media pembelajaran untuk kelas VIII Smt 1, SK 1, KD 1.3 dan KD 1.4 (Untuk SMP/MTs) 12. Buatlah media pembelajaran bila pembelajaran yang berlangsung dengan tema ”Dampak industri kecil untuk mengentas Kemiskinan di daerah Pedesaan” H. Glosarium

1. Proses encoding : Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol

Page 18: Handout | Media

.

(proses merumuskan pesan)

2. Proses decoding : Proses penafsiran simbol-simbol yang dikomunikasikan dan yang mengandung pesan.

3. AECT : Association of Education and Communication Technology ( merupakan Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di Amerika Serikat)

4. (Learning resources by desain)

: Sumber belajar yang dibuat untuk kepentingan tujuan instruksional tertentu.

5. Learning resources by utilization)

:Sumber belajar yang sifatnya tinggal memanfaatkan saja, sudah tersedia yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan instruksional tetapi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Contoh : museum, industri, pasar, bendungan, dan lain-lain.

I. DAFTAR PUSTAKA - AECT.1977. “The Definition of Educational Tecnology, Edisi Indonesia. Jakarta. CV

Rajawali (Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 7) - Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung. PT Citra Aditya Bakti. - Roestiyah, NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka. - Sadiman, Arief S., dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

- Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

- Suleiman, Amir Hamzah. 1988. Media Audio Visual Untuk Pengajaran, Penerangan,

dan Untuk Penyuluhan. Jakarta. PT Gramedia.

J. LAMPIRAN

Contoh : Media visual

Page 19: Handout | Media

.

641 641

975

762

856

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

1 2 3 4 5

Tahun

Jumlah Pedagang Pelataran Pasar Tanjung Anyar Th. 2008

1. Gambar

Gambar 1. Kegiatan Jual Beli di Pasar Tradisional

2. Tabel

Tabel II.1. Potensi Penerimaan Pasar Tanjung Anyar Tahun 2008

Jenis Fasilitas Jml

Peda-gang

Luas Fasilitas (m2) Occ rate (%)

Tarif

Potensi Penerimaan (Rp)

tersedia terisi

Pelataran 856 2441 2441 100 100 175.212.000

Los 304 2196 1670 76 125 95.832.000

Kios 309 3240 2990 92 130 179.412.000

Togu/Ruko 15 300 260 87 150 35.271.600

Kamar mandi/WC

- - - - - 15.600.000

Mushola - 107 107 100 - -

Parkir - - - - - 39.600.000

Potensi Penerimaan 540.927.000

Sumber : Pendataan/survey Th 2008

3. Grafik Batang

Page 20: Handout | Media

.

Jumlah Penerimaan Retribusi Pasar Kota Mojokerto Th. 2008

72%

5%

9%

7% 2%1% 4%

tanjung anyar kliwon empunala prapanca

kranggan prajurit kulon hewan

Pertumbuhan Penduduk Kota "X" Th. 1980-2005

2.12

2.07

1.98

2.05

1.991.98

1.9

1.95

2

2.05

2.1

2.15

1 2 3 4 5 6

Periode Waktu

r

4. Grafik Lingkar

5. Grafik Garis

Page 21: Handout | Media

.

641 641

975

762

856

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

1 2 3 4 5

Tahun

Jumlah Pedagang Pelataran Pasar Tanjung Anyar Th. 2008

Jumlah Penerimaan Retribusi Pasar Kota Mojokerto Th. 2008

72%

5%

9%

7% 2%1% 4%

tanjung anyar kliwon empunala prapanca

kranggan prajurit kulon hewan

Tabel II.1. Potensi Penerimaan Pasar Tanjung Anyar Tahun 2008

Jenis Fasilitas Jml

Peda-gang

Luas Fasilitas (m2) Occ rate (%)

Tarif

Potensi Penerimaan (Rp)

tersedia terisi

Pelataran 856 2441 2441 100 100 175.212.000

Los 304 2196 1670 76 125 95.832.000

Kios 309 3240 2990 92 130 179.412.000

Togu/Ruko 15 300 260 87 150 35.271.600

Kamar mandi/WC

- - - - - 15.600.000

Mushola - 107 107 100 - -

Parkir - - - - - 39.600.000

Potensi Penerimaan 540.927.000

Sumber : Pendataan/survey Th 2008

Page 22: Handout | Media

.

Pertumbuhan Penduduk Kota "X" Th. 1980-2005

2.12

2.07

1.98

2.05

1.991.98

1.9

1.95

2

2.05

2.1

2.15

1 2 3 4 5 6

Periode Waktu

r