HAMA

10
HAMA Hama tanaman adalah gangguan pada pertumbuhan tanaman yang disebabkan makhluk hidup lain dengan cara memakan bagian dari tanaman tersebut. Sedangkan penyakit tanaman adalah gangguan pada pertumbuhan tanaman yang disebabkan serangan mikroorganisme pada bagian tanaman atau keseluruhan tubuh tanaman yang dapat menyebabkan kematian. 1. Hama Tanaman Hama tanaman dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut: a. Hewan menyusui, contohnya tikus sawah yang memakan batang padi muda, gajah dan kera. b. Serangga, contohnya walang sangit, wereng, kumbang, belalang, kutu, ulat dan tonggeret.Belalang dapat menyerang daun padi yang masih muda atau daun kelapa. Tonggeret menghisap air tanaman melalui batang. Ulat sayuran memakan kola tau kubis. Walang sangit dan ulat trenggerek merupakan serangga yang paling menyerang tanaman khususnya padi. c. Burung, contohnya burung pipit, burung gereja, dan burung manyar Metode Identifikasi hama dilakukan berdasarkan bentuk/ciri morfologi dan gejala kerusakan suatu hama pada tanaman yang diserangnya. Jika suatu organisme sudah diidentifikasi dan sudah diketahui namanya, maka dibuat kategorinya dan selanjutnya disusun

description

tentang hama pada tanaman pangan

Transcript of HAMA

Page 1: HAMA

HAMA

Hama tanaman adalah gangguan pada pertumbuhan tanaman yang disebabkan

makhluk hidup lain dengan cara memakan bagian dari tanaman tersebut. Sedangkan penyakit

tanaman adalah gangguan pada pertumbuhan tanaman yang disebabkan serangan

mikroorganisme pada bagian tanaman atau keseluruhan tubuh tanaman yang dapat

menyebabkan kematian.

1. Hama Tanaman

Hama tanaman dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut:

a. Hewan menyusui, contohnya tikus sawah yang memakan batang padi muda, gajah dan

kera.

b. Serangga, contohnya walang sangit, wereng, kumbang, belalang, kutu, ulat dan

tonggeret.Belalang dapat menyerang daun padi yang masih muda atau daun kelapa.

Tonggeret menghisap air tanaman melalui batang. Ulat sayuran memakan kola tau

kubis. Walang sangit dan ulat trenggerek merupakan serangga yang paling menyerang

tanaman khususnya padi.

c. Burung, contohnya burung pipit, burung gereja, dan burung manyar

Metode Identifikasi hama dilakukan berdasarkan bentuk/ciri morfologi dan gejala

kerusakan suatu hama pada tanaman yang diserangnya. Jika suatu organisme sudah

diidentifikasi dan sudah diketahui namanya, maka dibuat kategorinya dan selanjutnya disusun

dalam hierarkhi klasifikasi. Hierarkhi klasifikasi merupakan penempatan organisme dalam

kelompok tertentu dan pada umumnya hanya menggunakan Phylum, kelas, ordo, famili,

genus dan spesies.

Ciri morfologi yang merupakan pembeda seperti metamorfosis, tipe alat mulut,

bentuk kepala, sifat antena, sifat kaki (letak koksa, rumus tarsi, kuku, bantalan), venasi sayap,

sifat abdomen, dan sebagainya. Gejala serangan hama pada tanaman sangat ditentukan oleh

tipe alat mulutnya.. Pada umumnya metode identifikasi dilakukan yaitu dengan menggunakan

kunci determinasi, mencocokkan dengan gambar, mencocokkan dengan spesimen yang sudah

diketahui namanya dan menanyakan kepada ahlinya (taksonom).

Serangga sebagai hama merupakan organisme yang terbanyak di permukaan bumi ini.

Diketahui terdapat 27-31 ordonya namun yang akan dijelaskan pada matakuliah ini hanya

yang banyak merusak tanaman pertanian seperti ordo Lepidoptera, Coleoptera, Diptera,

Orthoptera, Homoptera dan Hemiptera. Keberadaannya sebagai hama tanaman dapat

dibedakan berdasarkan ciri morfologi serangganya dan gejala kerusakannya pada tanaman

Page 2: HAMA

yang diserangnya. Identifikasi secara makro tentang bentuk morfologi serangga dilakukan

dengan memperhatikan metamorfosis, ukuran/struktur/venasi sayap, tipe alat mulut, antena

(bentuk, jumlah ruas), tipe caput, sklerit toraks, tungkai (bentuk, letak koksa, rumus tarsi),

ruas abdomen, dll. Metamorfosis serangga, struktur sayap dan tipe alat mulut penting

diketahui sampai pada tahap ordo.

Identifikasi sub ordo biasanya memperhatikan perbandingan antara sayap depan dan

sayap belakang, habitat dan sebagainya, sedangkan untuk identifikasi superfamili, famili dan

genus atau spesies, sudah harus memperhatikan ciri-ciri morfologi yang sangat spesifik,

seperti venasi pembuluh sayap, rumus tarsi, bentuk dan ruas antena, letak koksa dan

sebagainya. Perbedaan warna tubuh dapat dipertimbangkan tetapi bukan merupakan penciri

utama. Warna tubuh bukan merupakan penciri utama karena bisa berubah akibat pengaruh

lingkungan, pengaruh waktu, zat kimia sebagai pengawet, dan sebagainya.

Identifikasi berdasarkan gejala serangannya yakni dengan memperhatikan tipe alat

mulut menggigit dan mengunyah maka akan ditemukan bagian tanaman yang hilang, apakah

dimakan, digerek atau atau digorok, sedangkan kalau tipe alat mulutnya menusuk dan

mengisap maka pada bagian tanaman akan ditemukan vivi bekas tusukan stilet yang akan

menyebabkan terjadinya perubahan warna atau perubahan bentuk pada bagian tanaman yang

diserangnya.

Ciri morfologi serangga dan tungau berbeda, tetapi gejala serangannya pada tanaman

hampir sama dengan serangga ordo Homoptera dan Hemiptera. Perbedaan hierarkhi

klasifikasi tungau dengan serangga yakni dengan adanya kategori superkohort dan kohort

pada tungau.

Identifikasi sub ordo berdasarkan jumlah duri pada hypostome, jumlah ruas palpus,

letak stigmata di antara koksa, jumlah lyrifissures, dan sebagainya, sedangkan identifikasi

superfamili dan famili lebih spesifik lagi seperti ukuran epyginal shield dan sternal shield,

lokasi stigmata, rambut pada hypostome, tarsi (kuku dan bantalan), kaki (bentuk, ukuran,

letak koksa) dan sebagainya. Tungau dengan tipe alat mulut menusuk dan mengisap akan

menyebabkan adanya perubahan warna, malformasi dan akhirnya gugur pada bagian tanaman

yang diserangnya..

Ada tujuh jenis vertebrata yang berperan sebagai hama yaitu dari kelas Aves (burung)

dan kelas Mamalia (Rodentia, Insectivora, Chiroptera, Carnivora, Artiodactyla dan Primates).

Di antaranya tikuslah yang paling dominan sebagai hama baik di pertanaman maupun di

penyimpanan produk pertanian. Identifikasi tikus dilakukani dengan memakai kunci karakter

morfologi dan bukan karakter morfologi. Kunci karakter morfologi yang umum digunakan

Page 3: HAMA

adalah ukuran panjang tubuh, panjang telinga, panjang telapak kaki belakang, perbandingan

ekor dengan tubuh dan kepala, berat badan, lebar gigi pengerat, jumlah puting susu warna

serta tekstur dari bulu dan ekor. Pengukuran panjang dinyatakan dengan millimeter,

sedangkan pengukurang berat badan dinyatakan dengan gram. sangat penting terutama tikus

dewasa.

Oleh karena itu, pemahaman tentang ciri/karakter morfologi tikus sangat penting

artinya dalam identifikasi berbagai jenis tikus hama. Kunci karakter bukan morfologi dapat

diketahui melalui pengamatan habitat dan lingkungannya. Tikus adalah binatang pengerat

dan kerusakan yang nampak di pertanaman adalah tergantung pada bagian tanaman yang

diserang. Tikus sawah akan mengerat batang padi sehingga patah, sedangkan tikus pohon

menyebabkan buah kelapa atau buah kakao berlubang.

PENGENDALIAN BEBERAPA HAMA

a. Kutu Putih pada daun atau batang. Dapat digunakan siung bawang putih yang

ditumbuk dan diperas airnya serta dicampurkan dengan air sesuai dosis yang

diperlukan. Jika kutu melekat erat pada tanaman, dapat digunakan campuran sedikit

minyak kelapa. Semprotkan campuran tersebut pada tanaman yang terserang hama.

b. Tikus. Buah jengkol dapat ditebarkan di sekitar tanaman atau di depan lubang sarang

tikus. Atau dengan merendam irisan jengkol pada air selama 2 hari. Lalu semprotkan

pada tanaman padi yang belum berisi akan menekan serangan walang sangit. Berbagai

serangga. Air rebusan cabai rawit yang telah dingin dan dicampur dengan air lagi

serta disemprotkan ke tanaman akan mengusir berbagai jenis serangga perusak

tanaman.

c. Aphids. Air rebusan dari campuran tembakau dan teh dapat mengendalikan aphid

pada tanaman sayuran dan kacang-kacangan. Air hasil rebusan di campurkan kembali

dengan air sehingga lebih encer.

d. Berbagai serangga. Air rebusan daun kemangi atau daun pepaya yang kering ataupun

yang masih segar, dapat disemprotkan ke tanaman untuk mengendalikan berbagai

jenis serangga.

e. Nematoda akar. Dengan menggunakan bunga kenikir (Bunga Tahi Kotok) yang

direndamkan oleh air panas mendidih. Biarkan semalam lalu saring. Hasil saringan

tersebut disiramkan ke media tanaman. Penting diperhatikan media yang digunakan

mudah dilalui oleh air.

Page 4: HAMA

f. Mengendalikan serangga, nematoda dan jamur. Dengan membuat air hasil rendaman

tumbukan biji nimba dengan air selama tiga hari. Lalu siram pada tanaman, umumnya

efektif pada tanaman sayuran.

g. Cara mengatasi serangan hama pada tanaman padi, kedelai dan hortikultura Tanaman

Kecubung ternyata memiliki kegunaan yang dapat membantu serangan hama pada

tanaman padi, kedelai dan hortikultura. Bagian buah dan daun pada tanaman

kecubung ternyata mengandung racun syaraf yang sangat kuat. Cara menyiapkannya

sangat sederhana, bagian buah, daun dan batang kecubung dilarutkan dalam air, lalu

hasil saringannya disemprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama

(Sumber: Suharto Budiyono, Bidang Bina PTPH DIY. Yogyakarta).

h. Cara alami pembuatan dekomposer untuk mempercepat proses pematangan kotoran

ternak menjadi pupuk organik, Siapa sangka air kumur yang dicampur dengan kulit

pisang, daun kirinyuh dan dedak akan sangat membantu guna mempercepat proses

pematangan kotoran ternak menjadi pupuk organik. KH. Fuad Affandi, pimpinan

Pondok Pesantren Al Ittilaq, kecamatan Ranca Bali, kabupaten Bandung, campuran

air kumur santri, kulit pisang, daun kirinyuh dan dedak ia jadikan mikrofermentasi

alami yang dicampur pada kotoran sapi dan domba.

i. Kulit pisang sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan Fosfor, Magnesium,

Sulfur dan Sodium pada tanaman, Cara praktis untuk membuktikannya adalah potong

kulit pisang dan potongannya dipendam disekitar tanaman hias. Sedangkan untuk

tanaman padi, 10 kg kulit pisang diblender sampai cair dengan perbandingan 10 liter

air kemudian dibiarkan selama 1 malam. Saring air hasil rendaman pada keesokan

harinya, 1 liter hasil saringan dicampur dengan 10 liter air sebelum disemprotkan ke

tanaman

j. Cara alami apa yang efektif untuk mengatasi serangan hama pada tanaman Cabai

Daun sirsak atau disebut juga tanaman nangka Belanda dapat dipergunakan untuk

mengatasi Hama Thrips pada tanaman Cabai. Blender 50 – 100 lembar daun

sirsak yang dicampur dengan 5 liter air dan didiamkan selama 1 malam. Saring air

hasil rendaman pada keesokan harinya, 1 liter hasil saringan dicampur dengan 17 liter

air sebelum disemprotkan ke tanaman (Sumber: Petani Desa).

Seperti apa pola tumpang sari yang tepat dalam budidaya sayuran organik untuk

mencegah wabah serangan hama dan penyakit? Adalah Agus Margono, petani sayuran

organik di kawasan bukit Gambungpangkalan kawasan Bandung Selatan. Tanaman Tomat

Page 5: HAMA

ditanam dekat tanaman Bawang Daun. Aroma Bawang Daun akan mencegah serangan lalat

buah.

Cara mengatasi serangan ulat jengkal dan ulat api yang menyerang tanaman Teh dengan

aplikasi pestisida nabati? Sekelompok petani teh di kecamatan Cikalong Wetan, kabupaten

Bandung, memanfaatkan daun tanaman Surian, Ki Pahit, dan biji Mandalika untuk mengatasi

serangan ulat jengkal dan ulat api. Menurut Bp. Undang DS selaku ketua kelompok tani,

ragam dedaunan itu ditumbuk dan dicampur dengan air yang berkomposisi 1:10 untuk

selanjutnya didiamkan selama 1 hari. Semprotkan pada daun tanaman yang terkena ulat maka

dalam waktu 1 minggu akan terlihat hasilnya secara nyata.

Ramuan nabati yang dapat membantu perangsangan buah dan batang pada tanaman

Bp. Mashur, petani dari Kelompok Tani Berkah di dusun Tanjung Anom, desa Tandem Hilir

II kecamatan Hamparan Perak, kabupaten Deli Serdang, ramuan daun mekar sore, vitamin B

complex, madu, telur ayam kampung, air saringan tomat dan campuran kotoran ternak sapi

yang masih baru, telah membantu meningkatkan produktivitas pertanian lahan yang ia

miliki. Cara apa yang dapat mengatasi serangan hama walangsangit dan kepiding adalah

Campuran minyak kelapa, air dan tembakau dapat mengatasi serangan hama yang dimaksud.

Prinsip pengendalian hama berwawasan lingkungan.

Pengendalian hama adalah aplikasi teknologi berdasarkan pengetahuan biologi untuk

menurunkan populasi atau pengaruh hama secara memuaskan (Pedigo, 1991). Berdasarkan

pengertian tersebut, maka dalam pengendalian hama diperlukan dua pengetahuan dasar, yaitu

teknologi dan biologi.

Pengetahuan teknologi yang diperlukan meliputi alternatif teknologi paling tepat

untuk digunakan dalam menekan populasi atau pengaruh hama. Alternatif teknologi ini

diantaranya termasuk teknologi penggunaan pestisida, teknologi pemanfaatan bahan

- bahan alami (biologi), teknologi kultur teknis (budidaya), fisik, mekanik, rekayasa

genetik, alat-alat pengendalian, dan lain-lain.

- Pengetahuan biologi diperlukan antara lain untuk menentukan dimana, kapan, dan

bagaimana teknologi itu harus digunakan. Pengetahuan biologi yang dibutuhkan tidak

haya mencakup biologi dari hama itu sendiri tetapi juga biologi dari tanaman dan

musuh alami hama. Pengetahuan biologi yang diperlukan antara lain :

(1) biologi spesies hama (jenis dan sifat hama,fenologi hama, kepadatan populasi,

potensi merusak, dll,),

(2) kisaran inang (monofag, oligofaf, dan poligofag),

Page 6: HAMA

(3) biologi tanaman (jenis tanaman dan tingkat ketahanan tanaman), dan

(4) biologi musuh alami (jenis dan sifat musuh alami, fenologi musuh alami, tingkat

parasitasi/patogenisitas).

Agar pengendalian yang di lakukan dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka

Geier (1966) cit. Pedigo (1991) mengemukakan empat persyaratan berikut :

(1) pengendalian hama harus selektif terhadap hama yang dikendalikan.

(2) Bersifat komprehensif dengan sistem produksi

(3) Kompatibel dengan prinsip-prinsip ekologi

(4) Bersifat toleran terhadap spesies yang potensial dapat merusak tanaman tetapi masih

dalam batas-batas yang secara ekonomis dapat diterima.

Mengacu pada persyaratan tersebut, maka oleh para akhli perlindungan tanaman

pengertian Pengendalian Hama kemudian dipertajam menjadi Konsepsi Pengelolaan Hama

dengan memasukan komponen lingkungan sera eksplisit, yaitu bahwa Pengendalian Hama

adalah Pengelolaan Hama yaitu pendekatan yang komprehensif dalam pengendalian hama

dengan menggunakan kombinasi berbagai cara untuk menurunkan status hama sampai

tingkatan yang dapat ditoleransikan sementara qualitas lingkungan dapat tetap terjaga dengan

baik.

linksource:

http://organikhijau.com/pengendali.php(end) diakses pada 1 april 2013

http://skp.unair.ac.id/repository/web pdf/web_BERIKUT_BEBERAPA_HAMA_DAN_

PENG_SYAMSUL_HUDA.pdf diakses pada 1 april 2013

http://sriastuti.files.wordpress.com/2009/06/hama-dan-penyakit-tumbuhan2.pdf diakses pada

1 april 2013

http://psbtik.smkn1cms.net/pertanian/budidaya_tanaman/budidaya_tanamn/

metoda_pengendalian_hama.pdf diakses pada 1 april 2013

http://unhas.ac.id/lkpp/Identifikasi.pdf diakses pada 1 april 2013