racun perut hama

13
JURNAL PRAKTIKUM PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI PENGUJIAN PESTISIDA SECARA RACUN PERUT O L E H NAMA : GUNAWAN JURUSAN : AGROEKOTEKNOLOGI NIM : 8309-07 MEJA : 4 ( EMPAT ) GRAUP :B LABORATORIUM PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

description

jurnal racun perut untuk hama adalah bahan referensi tambahan untuk tugas

Transcript of racun perut hama

JURNAL PRAKTIKUM

JURNAL PRAKTIKUM

PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASIPENGUJIAN PESTISIDA SECARA RACUN PERUTO

L

E

H

NAMA: GUNAWANJURUSAN: AGROEKOTEKNOLOGI

NIM

: 8309-07

MEJA

: 4 ( EMPAT )GRAUP: B

LABORATORIUM PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2009JURNAL PRAKTIKUM

PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASIPENGUJIAN PESTISIDA SECARA RACUN PERUTO

L

E

H

NAMA: GUNAWANJURUSAN: AGROEKOTEKNOLOGI

NIM

: 8309-07

MEJA

: 4 ( EMPAT )

Laporan Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti praktikum

di Laboratorium Pengendalian Hayati. Fakultas pertanian

Universitas Islam Sumatera Utara

Medan

Asisten

Nilai

( 1. Erwin Efendy )( )

( 2. Jefri )LABORATORIUM PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2009PENGUJIAN PESTISIDA SECARA RACUN PERUT (GUNAWAN ( 8309-07 ) FP. UISU. T. A. 2008-2009)Abstrak

Racun lambung atau perut adalah pengendalian serangga sasaran dengan cara masuk ke saluran pencernaan melalui makanan yang telah diinjeksikan racun. Insektisida akan masuk ke organ pencernaan serangga dan diserap oleh dinding usus kemudian ditranslokasikan ke tempat sasaran yang mematikan sesuai dengan jenis bahan aktif insektisida.

Kata Kunci : Racun perut dan Gejala seranganPENDAHULUAN

Latar Belakang

Pesatnya perkembangan dunia masa global saat ini memberi efek yang besar pada setiap bidang kehidupan termasuk pada bidang pertanian. Perkembangan ini juga berbanding lurus terhadap pertumbuhan jumlah penduduk sehingga kebutuhan meningkat dari semua hal termasuk kebutuhan akan pangan dan hasil-hasil produksi dari tanaman lainnya.

Dalam pertumbuhan dan produksinya tanaman menemui berbagai masalah yang menyebabkan tanaman layu, mati, kerdil, bahkan gagal panen. Semua masalah ini disebabkan oleh tanaman gulma, hama, maupun penyakit yang timbul. Seiring perkembangan teknologi, telah banyak ditemukan sebuah metode pengendalian dengan menggunakan zat kimia yang disebut dengan pestisida.

Untuk itu pada saat ini telah tersedia pestisida untuk hama, gulma, maupun penyakit. Salah satu jenis pertisida adalah insektisida. Insekstisida secara umum adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh serangga pengganggu. Cara pengendalian serangga dengan insektisida bersifat sementara dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, kemungkinan resistensi dan mengakibatkan matinya beberapa pemangsa.

Menurut cara masuknya kedalam tubuh adalah racun perut. Racun lambung atau perut adalah insektisida yang membunuh serangga sasaran dengan cara masuk ke pencernaan melalui makanan yang mereka makan.

Hal ini menjadi latar belakang untuk melakukan pengujian pestisida secara racun kontak.Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui formulasi dari pestisida

Untuk mengetahui jenis larutan hasil campuran pestisidaHASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

No.Jenis Pestisida Bahan CampuranHasil Campuran

1.

2.

3.

4.

5.

6. Penta Up z 480 SL(5 Tetes) + DaftDecis 25 Ec

Dafat Lennate

Nazole + Dupont Larnat 25

WP (5 tetes)

Dafat+Decis

Penta Up z 480 SLAir/ Aquades

Air/ Aquades

Air/ Aquades

Air/ Aquades

Air/ Aquades

Air/ AquadesHomogen

Homogen

Suspensi

Homogen

Emulsi , terjadi pengendapan dan cairan terpisah. Homogen

BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan Praktikum dilaksanakan Di Johor. Jln. Karya Wisata. Pada hari Jumat tanggal 30 November 2009 pukul 16.00 sampai dengan selesai Di Laboratorium Pengendalian Hayati.

B. Bahan dan Alat

a. Bahan

1. Cocsinella aquata ( Kumbang Bemo )2. Aphis sp ( Aphis )b. Alat

1. Lub ( Kaca Pembesar )2. Aqua Cup

3. Kain kasah

4. Karet gelangC. Metode Praktikum

Ambillah serangga hama yang yang telah didapat . Setelah itu masukanlah serangga hama tersebut kedalam aqua cup. Setelah itu letakan juga serangga dari jenis predator kedalam aqua cup. Setelah itu tutup dengan menggunakan kain kasah. Lalu amatilah dalam waktu 48 jam.PEMBAHASAN

Hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa formulasi pestisida yang dilarutkan dalam air akan menghasilkan jenis larutan homogen, suspensi, dan emulsi.

Hasil pengujian terhadap Pestisida Penta Up z 480 SL sebanyak 5 tetes yang ditambah dengan Daft yang dilarutkan dalam larutan air atau aquades membentuk larutan homogen yang berarti pencampuran tetap sama dengan zat sebelum reaksi. Pada pencampuran pestisida jenis Decis 25 EC yang dilarutkan dalam aquades juga membentuk larutan homogen. Decis 25 EC yang dilarutkan dalam air tidak mengalami reaksi sehingga hasil pencampuran tetap kembali seperti semula. Penggujian pencampuran pestisida jenis Daft Lennate yang direaksikan dengan aquades menghasilkan campuran akhir larutan berupa suspensi. Ini berarti bahwa sebagian dari Daft Lennate bereaksi dengan air tetapi sebagian dari pestisida Daft Lennate mengalami pengendapan. Selanjutnya pestisida jenis Nazole + Dupont Lennate 25 WP sebanyak 5 tetes yang dicampurkan dengan aquades membentuk larutan homogen yang artinya larutan setelah di campur dengan sebelum dicampur bentuknya tetap atau tidak mengalami reaksi. Untuk campuran pestisida jenis Daft + Decis dengan larutan Aquades menghasilkan larutan emulsi. Ini berarti bahwa pestisida campuran Daft + Decis larut dalam air . Pestisida yang terakhir adalah Penta UP z 480 SL yang di campurkan dengan aquades membentuk homogen. Ini artinya Penta Up z 480 SL tidak mengalami perubahan senyawa yang terkandung atau tertap sama dengan sebelum reaksi.KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Pestisida secara luas diartikan sebagai suatu zat yang bersifat racun, menghambat pertumbuhan atau perkembangan, tingkah laku, bertelur, perkembang biakan, mempengaruhi hormon, penghambat makan, membuat mandul, sebagai pemikat, penolak dan aktivitas lainnya yang mempengaruhi OPT

Pencampuran dari pestisida dengan air menghasilkan jenis larutan Homogen, suspensi, dan emulsi Pencampuran Pestisida Penta Up z 480 SL dengan air membentuk larutan homogen, Pencampuran Decis 25 EC, Nazole + Dupont Lennate 25 WP dengan air juga menghasilkan larutan homogen Sedangkan untuk pestisida Daft Lennate yang dicampur dengan air yang menghasilkan larutan suspensi, dan Daft+Decis dengan air yang menghasilkan Emulsi.

B. Saran

Praktikum pestisida agar lebih baik dari yang kemarin.

.

DAFTAR PUSTAKA

Laetamia, J.A. and M.B. Isman. 2001. Crude seed extract of Annona squamosa

(Annonaceae) as a potential botanical insecticide. Faculty of Agricultural Sciences. Plant Science. 248- 2357 Main Mall. University of British Columbia. Vancouver. BC. Canada.Londershausen, M., W. Leicht, F. Lieb, H. Moeschler and H. Weiss H. 1991. Annoninsmode of action of acetogenins isolated from Annona squamosa. Pest. Sci. 33(4): 443445.

Metcalf, R.L. 1986. The ecology of insecticides and the chemical control of insects. In Ecological Theory and Integrated Pest Management Practice. Wiley. New York. pp. 251297.

Prijono. D. 1988. Pengujian Insektisida. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.Chavez, D., R. Mata, R.I. Prieto and B.L. Hennsen. 2001. Annonaceous

acetogenins: Naturally occuring inhibitors of ATP synthesis and photosystem II in

spinach cloroplast. Phsysiol. Plant. 111(2): 262.

Coloma, A.G., A. Guadano, C. Ines, R.M. Diaz and D. Cortes. 2002. Selective action of acetogenin mitochondrial complex I inhibitor. Z. Naturforsch. 57c: 10281034.TINJAUAN PUSTAKA

Populasi serangga adalah kelompok individu serangga yang terdapat pada satu ruang di suatu waktu. Serangga ini berperan penting dalam menggerakkan energi melalui rantai dan jaring makanan. Populasi serangga dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu serangga berguna dan serangga hama. Dalam menghadapi serangga, manusia dituntut untuk bersikap bijaksana sehingga kehidupan menjadi lestari (Prijono. D. 1988)Pengendalian Hama Terpadu adalah suatu metode dalam pengelolaan atau pengendalian hama menggunakan berbagai kombinasi teknik yang diketahui dengan tujuan mengurangi tingkat populasi dan status hama ke dalam tingkat toleransi tertentu sehingga dapat dikendalikan secara alamiah (dengan musuh alami) (Prijono. D. 1988).Pengendalian ini dilakukan dengan strategi dan taktik PHT harus pula berdasarkan pada kondisi ekologi, ekonomi dan sosial. Strategi dan taktik PHT di antaranya adalah strategi tanpa tindakan, mengurangi jumlah populasi hama, mengurangi kerentanan tanaman terhadap hama serta kombinasi mengurangi jumlah populasi hama dan mengurangi kerentanan tanaman terhadap hama. (Metcalf, 1986)Salah satu cara pengendalian serangga yaitu dengan menggunakan pestisida organic. Insektisida organik yaitu insektisida yang berasal dari bahan hidup seperti tumbuhan dan mikroba. Insektisida organik alam yang berasal dari tanaman sering disebut insektisida botanis. Pada umumnya insektisida botani memiliki daya racun yang kuat bagi serangga dan kurang berbahaya bagi manusia (Coloma, dkk 2002).Menurut cara masuk kedalam tubuh serangga, salah jenis pestisida organic ini dikenal dengan racun lambung atau racun perut. Racun lambung atau perut adalah insektisida yang membunuh serangga sasaran dengan cara masuk ke pencernaan melalui makanan yang mereka makan. Insektisida akan masuk ke organ pencernaan serangga dan diserap oleh dinding usus kemudian ditranslokasikan ke tempat sasaran yang mematikan sesuai dengan jenis bahan aktif insektisida (Anominus, 2006)