HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE...

34
EDISI IV - MEI 2011 Bagaimana Jika Rumah Sakit Menjadi BLUD? Kabupaten Gorontalo “Selamanya WTP” HALAMAN UTAMA: Dengan SIMDA, Menuju WTP WAWANCARA Transparansi Penyelenggaraan Penerimaan CPNS Kabupaten Boalemo ARTIKEL Peresmian Kantor Penghubung BPKP di Gorontalo KOLOM ASEAN Regional Forum - Disaster Relief Exercise (ARF-DiREx) Mencegah Fraud di Aloe Saboe Raker dan Outbond Perwakilan BPKP Sulut BUDAYA KERJA PROFIL Sehan Landjar PNPM-Mandiri Pedesaan Program Setengah Hati

Transcript of HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE...

Page 1: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

EDISI IV - MEI 2011

Bagaimana Jika Rumah SakitMenjadi BLUD?

Kabupaten Gorontalo“Selamanya WTP”

HALAMAN UTAMA:Dengan SIMDA,Menuju WTP

WAWANCARATransparansi PenyelenggaraanPenerimaan CPNS KabupatenBoalemo

ARTIKELPeresmian Kantor PenghubungBPKP di Gorontalo

KOLOMASEAN Regional Forum -Disaster Relief Exercise(ARF-DiREx)

Mencegah Fraud di Aloe Saboe Raker dan Outbond PerwakilanBPKP Sulut

BUDAYA KERJA

PROFILSehan Landjar

PNPM-Mandiri PedesaanProgram Setengah Hati

Page 2: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH
Page 3: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

Daftar Isi Warga BPKP SulutWarga BPKP Sulut

ContentContentContent

Bidang APDBidang APD

Bidang IPPBidang IPP

Bidang InvestigasiBidang Investigasi

Bidang Akuntan NegaraBidang Akuntan Negara

Bidang Tata UsahaBidang Tata Usaha

Dharma Wanita BPKPDharma Wanita BPKP

DAFTAR ISI ······································································· 3

KOLOM REDAKSI ······························································ 4

HALAMAN UTAMA ···························································· 5“IMPLEMENTASI PENERAPAN SIMDA

DALAM RANGKA MENUJU WTP 2012”

KOLOM ·············································································· 8“PENYELENGGARAAN ASEAN REGIONAL FORUM —

DISASTER RELIEF EXERCISE (ARF-DIREx)”

WAWANCARA ································································ 10 IWAN BOKINGS—BUPATI BOALEMO

ERMAN DJAFAR—INSPEKTUR PROVINSI GORONTALO

ARTIKEL ·············································································· PENINGKATAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

DI PROVINSI GORONTALO

KABUPATEN GORONTALO, SELAMANYA WTP

KABUPETEN GERBANG EMAS MENUJU WAJAR TANPA PENGECUALIAN

DIAGNOSTIC ASSESMENT SPIP KABUPATEN GORONTALO UTARA

PELANTIKAN PENGURUS IAI CABANG GORONTALO

PELANTIKAN MUHTAR LIMBANADI SEBAGAI KEPALA DPKADKABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

KEGIATAN-KEGIATAN BIMBINGAN APLIKASI SIMDA DAN SOSIALISASIPERPRESKABUPATEN GORONTALO UTARAKABUPATEN MINAHASA UTARAKABUPATEN MINAHASA SELATANKABUPATEN BONE BOLANGO

PERESMIAN KANTOR PENGHUBUNG BPKP GORONTALO

ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJUGOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012

MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT

BAGAIMANA JIKA RUMAH SAKIT MENJADI BLUD?

MENCEGAH FRAUD DI ALOE SABOE

PNPM-MP PROGRAM SETENGAH HATI

BUDAYA KERJA ·································································· RAPAT KERJA DAN OUTBOND BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA

PRINSIP SANG GEMBALA

PROFIL ················································································“SEHAN LANDJAR—BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR”

RENUNGAN ·········································································

BAKU SEDU ·········································································

Page 4: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

salam hangat...

KOLOM REDAKSIM E I 2 0 1 1T A B E A E D I S I I V

T A B E A C R E W S

PENGARAHKEPALA PERWAKILAN

PENASIHATPARA KEPALA BIDANGDAN KEPALA BAGIAN

PEMIMPIN REDAKSIKEPALA BIDANG AKUNTAN NEGARA

TIM REDAKSIJUNED JUNAEDINI’MAL QORIN,

ABDUL RAHIM FAHMIYUSTINA RONNY P.I.H

ANGGET K.P.A.M. FIRMAN DWI PUTRA

AHMAD AKBAR

REPORTERJOSUA V.T. SIAHAAN

A.M. FIRMAN DWI PUTRAABDUL RAHIM FAHMIYUSTINA RONNY P.I.H

NI’MAL QORINANDI SUKMANEKO WAHYU S.HASNI TAHER

LAYOUT & DESAINA.M. FIRMAN DWI PUTRA

ANGGET K.P.EKO WAHYU S.

RENDY BAYU ADHA

PRODUKSITONNY R.J. SUPIT

STENLY TANGKUMAHAT

Memaknai Tema Hari Ulang Tahun BPKP ke-28 yaitu “Mantapkan Reformasi Bi-rokrasi dengan Ber-SPIP” menjadi tantangan ke depan BPKP yang telah ditunjuksebagai Quality Assurer Reformasi Birokrasi sekaligus merupakan harapan, ke-percayaan dan pertaruhan dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang pro-fesional, berintegritas, bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotismeserta peningkatan pelayanan prima dan berkeadilan. Peraturan Pemerintah No-mor 60 Tahun 2008 sebagai landasan operasional Sistem Pengendalian InternPemerintah dan BPKP sebagai instansi pembina atas penyelenggaraan SPIPpada kementerian/lembaga/pemerintah daerah merupakan sarana yang tepatbagi terwujudnya tujuan Reformasi Birokrasi di pemerintahan. Pada tahun 2011ini pembinaan SPIP difokuskan pada pemetaan (diagnostic assessment) penye-lenggaraan SPIP pada kementerian/lembaga/pemerintah daerah guna menyusunlangkah tindak atas area of improvement atas setiap unsur SPIP serta peningka-tan kapasitas Aparat pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

Pada edisi ini kami menyajikan pemetaan penyelenggaraan SPIP di KabupatenGorontalo dan Gorontalo Utara, hasil pemetaan leveling kapasitas Aparat Penga-wasan Intern Pemerintah, peran SIMDA dalam mendukung opini WTP atas lapo-ran keuangan pemerintah daerah serta hasil penilaian atas Laporan Penyeleng-garaan Pemerintahan Daerah dimana Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara men-dapat peringkat pertama untuk tingkat Provinsi dan Kabupaten Boalemo menda-pat peringkat kelima untuk tingkat Kabupaten.

Harapan kami dengan terbitnya TABEA kali ini dapat memberikan pencerahanwawasan bagi abdi negara dan para pembaca dan mendorong pada pencapaiankinerja yang lebih baik sesuai cita-cita reformasi birokrasi.

Akhir kata selamat menikmati TABEA NEWS edisi keempat. Tak ada gading yangtak retak, masih banyak dari sisi penyajian yang perlu ditingkatkan. Semogabermanfaat.

SALAM REDAKSI

Redaksi Menerima tulisan (laporan, re-portage, feature dan saduran) yang ber-

kaitan dengan masalah pengawasan.Tulisan menjadi hak milik redaksi. Isi

Tabea Manado News belum tentu mencer-minkan kebijakan, pendapat dan sikap

penerbit.

Alamat Redaksi

Perwakilan BPKP Prov. Sulawesi UtaraJalan Diponegoro I Nomor 1

Manado 95112Telepon : 0431-853750

Faksimile : 0431-852989Web : bpkp.go.id/index.php?idunit=46

Email : [email protected]

Page 5: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

5

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

HHHALAMANALAMANALAMAN UUUTAMATAMATAMA

S istem Informasi Manajemen Daerah atau disingkatSIMDA, merupakan suatu sistem aplikasi akuntansiberbasis komputer, yang dikembangkan oleh BPKPdalam rangka membantu Pemda menyusun Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang disebut SIMDAKeuangan. SIMDA terus dikembangkan sehingga pada saat initelah dapat memenuhi untuk berbagai tujuan, seperti SIMDABarang Milik Daerah (BMD), SIMDA Gaji, dan SIMDA AKIP,SIMDA PAD, dan akan terus dikembangkan untuk tujuan lainsesuai keperluan daerah.

Reformasi keuangan negara telah digulirkan denganditetapkannya 3 (tiga) rangkaian Undang-undang KeuanganNegara yaitu UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UUNo.15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan danTanggung Jawab Keuangan Negara. Ketiga peraturanperundangan tersebut telah membawa kita memasuki babak barudalam pengelolaan keuangan negara dengan menggantikanperaturan perundang-undangan di bidang keuangan negarawarisan zaman kolonial yang telah ratusan tahun berlaku yaituICW, IAR dan RAB.

Salah satu perubahan mendasar dari reformasi bidang keuanganadalah dengan diterapkannya akuntansi berpasangan (dobleentry accouting) pada pengelolaan keuangan negara dan daerah,yang sebelumnya menggunakan sistem akuntansi tunggal (singleentry accounting). Akuntansi berbasangan sebelumnya hanyadikenal pada entitas perusahaan (enteprise), yang menerapkanprinsip-prinsip ekonomi. Perubahan ini tidak dengan mudah dapatditerapkan pada entitas publik. Beberapa prinsip harusdisesuaikan dengan lingkungan pemerintah. Karena itu kemudiandikeluarkan berbagai aturan pelaksanaannya antara lainPeraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2004 tentangStandar Akuntansi Pemerintah, PP Nomor 58 Tahun 2005tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang kemudian diikutipula dengan aturan pelaksanaannya berupa Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah. Masih ada kendala lain yang

tidak kalah penting yaitu tidak tersedianya SDM yang berbasisakuntansi yang cukup pada sektor pemerintah baik padakementerian maupun pada pemerintahan daerah, inilah salahsatu latar belakang dikembangkannya SIMDA.

SIMDA dikembangkan dan dirancang dalam bentuk bahasa danpengkodean yang mudah dimengerti bagi pelaksana di Pemda,untuk melakukan interface dengan komputer walaupun tidakmemiliki latar belakang akuntansi. Secara berseloroh salahseorang teman yang telah lama melaksanakan sosialisasi danbimbingan teknis penerapan aplikasi SIMDA mengatakan. Bilaada dua orang pesuruh dan satu orang PNS golongan rendahyang biasa main game pada komputer, maka dalam dua jampelatihan ketiga orang itu dijamin dapat menjalankan aplikasiSIMDA. Begitu mudahnya untuk mengoperasikan SIMDA.

Secara keilmuan dan peraturan yang berlaku, pemahamanakuntansi pemerintah dan penyelenggaraan SIMDA untukmenghasilkan laporan keuangan memang tidak seremeh itu.Laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) dihasilkan darisatu sistem akuntansi yang merupakan rangkaian sistematik dariprosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untukmewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampaidengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasipemerintah. Karena itu pengembangan SIMDA selanjutnya tidakterlepas dari sistem keilmuan itu sendiri. Faktor manusiamerupakan pemegang peranan penting dalam akuntansipemerintah maupun SIMDA, yang tetap hanya merupakansebuah sarana dan alat. Keandalan informasi yang dihasilkantidak terlepas dari lingkungan pengendalian yang ada, bagaimanakuatnya suatu sistem tidak akan ada artinya bila bila dilaksanakanoleh personil yang tidak berintegritas dan beretika.

Pada SIMDA telah terdapat atau dibangun sistem pengendalianyang mengacu kepada berbagai aturan yang berlaku dalamrangka pengelolaan keuangan dan manajemen pemerintahdaerah, mulai dari peraturan perundangan, peraraturanpemerintah, peraturan menteri, maupun peraturan pelaksanaanlainnya, termasuk pedoman pelaksanaan yang dibuat oleh

DENGAN SIMDA

MENUJU WTP

Oleh:John Z. Nasaputra & Abdul Rahim Fahmi *)

Page 6: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

HHHALAMANALAMANALAMAN UUUTAMATAMATAMA

6

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

masing-masing kepala daerah, sepanjang tidak bertentangandengan aturan yang lebih tinggi. Dengan demikian diharapkanSIMDA dapat membantu Pemda dalam rangka menuju goodgovernance, dimana pada pengelolaan keuangan hal itu ditandaidengan diperolehnya opini WTP dan minimal WDP dari BPK.SIMDA secara terus menerus (continues) di-update mengikutiperubahan lingkungan pengendalian sehingga tetap sesuaiperaturan yang berlaku.

Dalam pengoperasian setidaknya SIMDA dibagi dalam tigatingkat pengamanan (protocol) , yaitu operator, supervisor, danadministratur. Operator adalah orang yang menjalankan fungsiinput dan proses data kedalam sistem sesuai dengan otorisasi.Supervisor lebih banyak berfungsi sebagai pengawas dankoordinasi, dia dapat merubah otorisasi operator, tetapi tidakdapat merubah data yang telah ada. Sedangkan admin dapatmenjalankan kedua fungsi supervisor maupun operator. Setiaptingkatan pengamanan tersebut mempnyai password sendiri-sendiri, yang mestinya tidak diketahui oleh orang lain. Begitupentingnya penjagaan fungsi ini, karena itu kewenangan dantanggungjawabnya harus diotorisasi secara jelas.

Program Aplikasi SIMDA digunakan mulai dari prosespenganggaran, verifikasi, perbendaharaan, fungsi kas daerah,dan pembukuanyang pada akhirnyam e n g h a s i l k a nlaporan keuangan.P a d a p r o s e sp e n g a n g g a r a nPemerintah Daerahdalam hal ini SatuanKerja PerangkatDaerah (SKPD) danS a t u a n K e r j aP e n g e l o l aKeuangan Daerah( S K P K D )dimudahkan dalammenyusun anggaransecara mandir isehingga dapatdihasilan outputseperti RKA, DPA,APB D bes e r tap e r u b a h a n n y a .Sedangkan darip e n a t a u s a h a a nakan dihasilkanoutput SPD, SPP,SPM, SP2D, STS,regis ter - reg is ter ,d a n f o r m u l i rp e n g e n d a l i a nlainnya.

Pengendalian intern terlihat dari saling keterkaitan setiap tingkatpemrosesan, misalnya bahwa dokumen penatausahaan tidakdapat diproses bila tidak ada anggarannya. Tetapi bila seluruhkendali terpenuhi maka jika operator telah selesai melakukaninput transaksi kedalam SIMDA maka secara otomatis telahdibuatkan jurnal terhadap transaksi tersebut. Ini memudahkanpemerintah daerah untuk melakukan proses pelaporan, dimanajurnal yang telah diposting tersebut akan menghasilkan bukubesar, buku pembantu, Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,dan Laporan Arus Kas (pada SKPKD).

Sampai dengan saat ini, telah terdapat lebih dari 263 pemdakabupaten/kota seluruh Indonesia yang memanfaatkanSIMDA. Sedangkan pada wilayah kerja Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara pada dasarnya telah dilakukanimplementasi aplikasi SIMDA pada seluruh PemdaProvinsi/Kabupaten/Kota atau sebanyak 23 Pemda yang telahmelakukan penandatanganan MOU pada tanggal 30November 2010. tapi dalam perkembangannya tidak seluruhPemda menerapkan SIMDA secara konsisten, ada yanghanya dalam penyusunan anggaran saja, ada yang hanyamenggunakan sebagai sarana pembuatan dokumen saja.Yang paling parah melakukan bypass untuk tujuan tertentu.

NO NAMA PEMDA

SIMDA KEUANGAN

SIMDA BMD SIMDA GAJIPENGANGGARAN PENATAUSAHAAN PELAPORAN

1 2 3 4 5 6 71 Provinsi Sulawesi Utara √ √ √ √ √

2 Kota Manado - - - - -

3 Kab. Bolaang Mongondow √ √ √ √ -

4 Kab. Minahasa √ √ √ - -

5 Kota Bitung √ √ √ √ √

6 Kab. Kepulauan Sangihe √ √ √ √ √

7 Kab. Minahasa Selatan √ - - - -

8 Kab. Minahasa Utara √ √ √ √ √

9 Kab. Minahasa Tenggara √ √ √ - -

10 Kota Tomohon √ - - - -

11 Kab. Bolaang Mongondow Utara √ √ √ √ √

12 Kota Kotamobagu √ √ √ √ √

13 Kab. Kepulauan Talaud √ √ √ √ √

14 Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Biaro √ √ √ √ √

15 Kab. Bolaang Mongondow Selatan √ √ √ - -

16 Kab. Bolaang Mongondow Timur √ √ √ - -

17 Provinsi Gorontalo √ √ √ - √

18 Kota Gorontalo √ √ √ √ √

19 Kab. Gorontalo √ √ √ √ √

20 Kab. Bone Bolango √ √ √ √ -

21 Kab. Boalemo √ √ √ √ -

22 Kab. Pohuwato √ √ √ √ √

23 Kab. Gorontalo Utara √ √ √ √ √

JUMLAH 22 20 20 15 13

Tabel I : Implementasi SIMDA pada Pemda

Page 7: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

7

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

HHHALAMANALAMANALAMAN UUUTAMATAMATAMA

Terdapat keterkaitanp o s i t i f a n t a r apenggunaan SIMDAsecara konsistendengan opini yangdiperoleh. Dari 23Pemda yang beradadi wilayah kerjaPerwakilan BPKPProvinsi SulawesiUtara, sebanyakd u a P e m d amemperoleh opiniW T P , 1 6memperoleh opiniWDP seluruhnyam e n g g u n a k a nSIMDA. Sedangkanempat Pemda yangmemperoleh opinirendah, seluruhnyatidak menggunakanSIMDA s ec arakonsisten.

Memasuki tahun2010, dan seiring denganpelantikan kepada daerah baru, hampir seluruh pemda diwilayahkerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara telah danbertekat untuk menerapkan SIMDA. Hal ini membawa anginpositif, seperti yang diharapkan oleh Bapak Gubernur SulawesiUtara S.H. Sarundajang bahwa, jangan Provinsi saja yang WTPtapi juga diikuti pula oleh Kabupaten dan Kota. Tekad menujuWTP palingSedangkan empat Pemda yang memperoleh opinirendah, seluruhnya tidak menggunakan SIMDA secara konsisten.

Memasuki tahun 2010, dan seiring dengan pelantikan kepadadaerah baru, hampir seluruh pemda diwilayah kerja PerwakilanBPKP Provinsi Sulawesi Utara telah dan bertekad untukmenerapkan SIMDA. Hal ini membawa angin positif, seperti yang

diharapkan olehBapak GubernurSulawesi Utara S.H.Sarundajang bahwa,jangan Provinsi sajayang WTP tapi jugadiikuti pula olehKabupaten danKota. Tekat menujuWTP paling lambattahun 2012 jugat e l a hdikumandangkan,hal ini terlihatdengan dibuatnyarencana aksi olehbeberapa Pemdadengan PerwakilanBPKP Pro v ins iSulawesi Utara,d e n g a n t e m a“Rencana Tindak(Action Plan) menujuWTP 2012 danPenerapan Good

Governance”.

Selalu dikemukakan oleh Kepala BPKP Mardiasmo, bahwamemperoleh opini WTP dari BPK bukanlah tujuan akhir, tapisarana menuju good and clean goverment, bagai mana kitaakan mengatakan telah melaksanakan tata kelola yang baik(good governance) bila pengelolaan keuangan belumdilaksanakan dengan baik. Sependapat dengan itu, maka marikita mulai dengan memperoleh opini WTP. Dan dengan SIMDAdari BPKP kita menuju WTP.

*) Penulis adalah Kepala Bidang dan PFA pada Bidang AkuntabilitasPemerintah Daerah Perwakilan BPKP Prov. Sulut

NO PEMDAOPINI BPK/TAHUN ANGGARAN

2006 2007 2008 2009

A. Wilayah Sulawesi Utara

1 Provinsi Sulawesi Utara WDP WDP WDP WTP

2 Kota Manado Adv Disc WDP Adv

3 Kota Bitung WDP WDP WDP WDP

4 Kota Tomohon Disc WDP - Disc

5 Kab. Bolaang Mongondow Disc WDP WDP WDP

6 Kab. Minahasa WDP WDP WDP WDP

7 Kab. Kep Sangihe WDP Disc WDP Adv

8 Kab. Kep. Talaud Disc Disc Disc Disc

9 Kab. Minahasa Selatan Disc Disc Disc Disc

10 Kab.Minahasa Utara Disc Disc WDP WDP

11 Kota Kotamobagu - - WDP WDP

12 Kab. Minahasa Tenggara - - Disc Disc

13 Kab. Bol. Mong. Utara - - WDP WDP

14 Kab. Sitaro - - WDP WDP

15 Kab. Bol. Mong.Timur - - - WDP

16 Kab. Bol. Mong.Selatan - - - WDP

B. Wilayah Gorontalo1 Provinsi Gorontalo WDP WTP WDP WDP

2 Kab. Gorontalo WDP WDP WDP WTP

3 Kota Gorontalo WDP Disc Disc WDP

4 Kab. Boalemo WDP WDP WDP WDP

5 Kab. Pohuwato WDP WDP WDP WDP

6 Kab. Bone Bolango WDP Disc Disc WDP

7 Kab. Gorontalo Utara - WDP WDP WDP

TABEL II : OPINI LAPORAN KEUANGAN PEMDA T.A 2009

Daftar bacaan :

1. UU Nomor 17 Tahun 2003 dan UU Nomor 1 Tahun 2004

2. PP Nomor 58 Tahun 2005 dan PP Nomor 8 Tahun 2006.

3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2005 dan perubahannya.

4. Manual Sistem dan Prosedur Pelaksanaan dan Penataan SIMDA versi2 sampaidengan versi 2.1 rilis 14 dari BPKP.

Success was 1% inspiration and 99% perspiration. (Thomas Alva Edison)

Page 8: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

KOLOMKOLOMKOLOM

8

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

8

Pemberianperlindungan bagi

penghidupansetiap warga

negara, mutlakuntuk dilakukan

negara termasukdidalamnya per-

lindungan atasdampak terjadi-

nya bencana alam.

Setelah sukses menyelenggarakanWorld Ocean Conference (WOC) danSail Bunaken pada tahun 2009. Kini

Manado kembali berhasil menyelenggarakanevent bertaraf internasional lainnya. ARF-DiREx, singkatan dari ASEAN Regional Fo-rum – Disaster Relief Exercise adalah serang-kaian konferensi dan latihan-latihan berskalainternasional tentangP e n a n g g u l a n g a nBencana Alam yangmerupakan partisi-pasi dari anggotaARF dan OrganisasiInternasional danRegional terkaityang diselenggara-kan di Manado padatanggal 14-20 Maret2011,

terpilihnya Manadosebagai tempat pe-laksanaan kegiatanARF-DiREx 2011 dikarenakan posisi strate-gis Sulawesi Utara yang secara topografi dangeografis merupakan titik tengah dari alur lautKepulauan Indonesia ditambah dengan pen-galamannya dalam manajemen kegiatan inter-nasional. Host dari forum ini adalah Indonesiabersama Jepang dengan peserta sebanyak26 negara plus Uni Eropa.

Walaupun tiga hari sebelum pelaksanaan event,terjadi gempa besar dan tsunami di bagiantimur Jepang yang mengakibatkan ditariknya

328 orang personil Jepang yang bertindak se-bagai relawan di ARF DiREx dan disusul den-gan ditariknya dua pesawat khusus dan empathelikopter yang menunjang pelatihan, serta satukapal laut penyelamat bernama JDS Ohsumi.

Namun kondisi tersebut tidak mengurangi ren-cana kegiatan yang telah dijadwalkan, demikiandisampaikan oleh Ir. Hoyke Makawarung

K e p a l a B a d a nP e n a n g g u l a n g a nBencana DaerahProvinsi SulawesiUtara selaku KepalaSekretariat ARF DI-REX.Pihak Jepangsendiri tetap mendu-kung kegiatan yakni,dengan tetap men-inggalkan tim instruk-tur pelatihan di Indo-nesia, dan mem-bantu simulasi tang-gap bencana ARF-

Direx. Keputusan itu sebagai bentuk komitmensebagai tuan rumah kegiatan bersama denganIndonesia. Juga sebagai bentuk penghormatanterhadap kerja sama dengan negara Asean danPemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Page 9: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

KOLOMKOLOMKOLOM 9

Pihak Jepang sendiri tetap mendukung kegiatan yakni, den-gan tetap meninggalkan tim instruktur pelatihan di Indonesia,dan membantu simulasi tanggap bencana ARF-Direx. Kepu-tusan itu sebagai bentuk komitmen sebagai tuan rumahkegiatan bersama dengan Indonesia. Juga sebagai bentukpenghormatan terhadap kerja sama dengan negara Aseandan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Hoyke juga menambahkan bahwa kegiatan dari ARF DiRExini meliputi pembukaan yang dihadiri Wakil Presiden, TableTop Exercise (TTX) yaitu bagaimana merencanakan danmengkoordinasikan (sipil dan militer), menentukan prosesdan cara pengambilan keputusan dalam rangka penanggu-langan bencana dalam bentuk prosedur tetap (SOP) sertapetunjuk strategis ARF dan mekanisme manajemenpenanggulangan bencana. Kegiatan utama berikutnyaadalah Field Training Exercise (FTX) yaitu bagaimana meru-muskan suatu mekanisme/manajemen penanggulanganbencana dalam bentuk operasional mulai dari identifikasi danevakuasi korban, distribusi logistik, pelayanan kesehatan,relokasi pengungsi, sistem komando serta proses bantuanluar negeri. Kegiatan terakhir adalah Human Civic Activities(HCA) yaitu bakti sosial terhadap masyarakat di daerahlatihan baik dalam bidang konstruksi maupun pelayanan ke-sehatan.

Pembukaan secara resmi oleh Wakil Presiden Boedionodilaksanakan di Kawasan Mega Mas Manado yang juga di-hadiri oleh Kepala BNPB, Syamsul Maarif selaku ketua pe-laksana ARF DiREx 2011 beserta sejumlah Menteri KabinetIndonesia Bersatu II, seperti, Menko Kesra Agung Laksono,Menhan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Kelautan danPerikanan Fadel Muhammad, Panglima TNI Laksamana TNIAgus Suhartono bersama bersama jajaran Kepala Staf Ang-katan, serta Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo. Untuk TTXdilaksanakan di Grand Kawanua Convention Center(GKCC), Novotel Manado yang menghasilkan SOP, SASOPASEAN, ARF Strategic Guidelines dan hasil uji reaksi pe-merintah daerah, pemerintah nasional serta pemerintah as-ing dalam pelaksanaan skenario bencana. Adapun FTX di-laksanakan di Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mante-hage, Pesisir Kelurahan Maasing, Desa Minaesa, Desa Ki-mabajo, Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara, Ban-dara Sam Ratulangi dan Pelabuhan Bitung. Latihan yangbertaraf internasional ini merupakan bentuk kerjasamaantara warga sipil dan militer yang meliputi latihan di darat,laut dan udara.

Ke depannya, kegiatan lanjutan dari program ini adalah pen-gujian dari SOP yang telah dihasilkan baik dalam bentuksimulasi maupun penanganan langsung di lokasi bencanademikian disampaikan Hoyke Makawarung.

(Humas BPKP Sulut)

Dalam waktu pendek semuafasilitas umum dan

perekonomian Manado &Minahasa selatan lumpuh.

Akibat Gempa bumi & TsunamiKorban: 1500 meninggal; 3500 Hilang; 1000 Lukaparah; 5000 Luka ringan; 21.000 Orang dewasa &

3.000 Anak-anak kehilangan tempat tinggal.Rumah: 15.000 Hancur; 20.000 Rusak Parah;

30.000 rusak ringanFasilitas Umum: Rumah Sakit, Jembatan, Sekolah,Bendungan, Perlengkapan listrik, beberapa Jalan

umum tertutupi tanah & jembatan patah.Lain-Lain: 10 kapal and 100 nelayan hilang.

Pelabuhan-MANADO- BITUNG

Bandar UdaraMANADO

PelabuhanTradisional

-WORI- SILADEN-BUNAKEN

-MANTEHAGE

Page 10: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

WAWANCARAWAWANCARAWAWANCARA

10

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

10

Penyelenggaraan Penerimaan CPNS diKabupaten Boalemo pada tahun 2010yang lalu termasuk yang berjalan lancardan tidak bermasalah. Bagaimana kebi-jakan Bapak dalam penyelenggaraanpenerimaan CPNS?Pertama, semua dilaksanakan ber-dasarkan ketentuan dan juknis yang ada.Kedua, berusaha mencegah penyimpan-gan dengan mengkaji peny-impangan yang terjadi padadaerah lain melalui suatu timuntuk dicarikan solusinya;misalnya kalau ada yang maumemberi uang, bagaimanatindakan yang akan dilakukan.Saya memberikan nomor HPsaya pada setiap ruang ujianuntuk melapor melalui SMSjika ada petugas yangmeminta uang, memeras ataumengatasnamakan saya ataupejabat. Pada saat pelak-sanaan dan pemeriksaan ha-sil ujian, Wakil Bupati sayamemonitor selama dua kalidua puluh empat jam. Tera-khir, kita umumkan hasil uji-annya secara transparan, tidak hanya se-kedar lulus dan tidak lulus, juga nilai uji-annya dan diumumkan secara terbuka dilapangan/alun-alun.

Bagaimana Bapak memastikan kebija-kan yang ditetapkan, telah dilaksana-kan oleh aparat Bapak sampai denganlevel paling bawah?Setiap dua bulan kita mengadakanmonitoring dan supervisi pengawasanyang diselenggarakan Inspektorat Kabu-paten, baik pelaksanaan anggaran dankeuangan maupun pelaksanaan dari kebi-

jakan Pemda lainnya yang telah ditetap-kan. Misalnya pada Dinas PMD, dibentuktim untuk memonitor bagaimana pelak-sanaan PNPM di desa-desa karena adakebijakan kita dalam pelaksanaan PNPM.Demikian juga untuk pelaksanaan tender,ada staf khusus yang memonitor panitiapengadaan sampai penutupan pendafta-ran karena ada pengusaha yang karenamemo pejabat tertentu masih boleh men-

daftar meskipun pendaftaran telah ditutup.Ini diketahui karena laporan staf yangmemonitor hanya sepuluh rekanan yangmendaftar, namun dilaporkan oleh panitiapengadaan sebanyak dua puluh. Sayajuga mengumumkan kebijakan melaluiradio FM dan apel di lapangan terbukasehingga masyarakat dapat mengetahuisecara luas dan memberikan nomor HPBupati untuk pengaduan masyarakat apa-bila ada kebijakan yang telah diumumkantersebut ada yang tidak dilaksanakan danmemerintahkan inspektorat untuk melaku-kan pengecekan.

Bapak tadi sudah menyinggung ma-salah transparansi dalam penerimaanCPNS, bagaimana penerapan trans-paransi ini dalam penyelenggaraan pe-merintahan di Kabupaten Boalemo?Pada tahun 2004 sudah ada PerdaTransparansi di Kabupaten Boalemo den-gan membentuk Komisi Transparansi. Na-mun tanpa menunggu Komisi Transparansi

bekerja saya telah mempeloporitransparansi di bidang keuan-gan. Di setiap kantor ada balihotentang realisasi belanja setiapitem kegiatan ataupun proyek-proyek setiap Dinas secaraumum. Secara khusus realisasitersebut ada di ruang setiapKepala Bidang, berapa yangtelah dikeluarkan tahun lalu danberapa sisa dana setiapkegiatan. Di Kompas pernahdimuat “Transparansi KeuanganAla Boalemo”. Menurut Kompas,baru Kabupaten Boalemo yangberani memaparkan secaratransparan pengeluaran APBDper Satker. Tahun ini akan dilak-sanakan pengumuman pada

papan informasi proyek berupa gam-bar/foto siapa PA, KPA-nya, PPTK-nyaKetua Panitia Tender-nya dan siapa pelak-sananya, baik nama, alamat dan nomorHPnya. Kalau ia tinggal di Tilamuta, Lim-boto atau Kota terpampang alamat danfotonya fotonya, dan jika nomor HPnya adalima semuanya dicantumkan, sehingga jikaada penyimpangan jangan hanya Bupatiyang disalahkan.Mengenai Sistem Pengendalian In-

tern Pemerintah (SPIP), KabupatenBoalemo sudah mengeluarkan Perkadadan membentuk Satgas Penyelengga-

D i sela-sela Acara Penandatanganan Rencana Aksi (Action Plan) antara Pemerintah Kota/Kabupaten di wilayah Provinsi Gorontalo dengan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara

tentang Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah di Provinsi Gorontalo yang ber-langsung di ruang aula Kantor Gubernur Gorontalo, Kamis (3/3). Tim Tabea berkesempatanmewawancarai Bupati Boalemo - Iwan Bokings, untuk memperoleh gambaran keberhasilan Penye-lenggaraan Penerimaan CPNS Tahun 2010 di Kabupaten Boalemo, yang patut menjadi contoh bagikota/kabupaten lain di wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo. Berikut petikan wawancaradengan Iwan Bokings.

TRANSPARANSI PENERIMAAN CPNS

DI KABUPATEN BOALEMO

Page 11: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

11

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

WAWANCARAWAWANCARAWAWANCARA

raan SPIP. Salah satu unsure SPIPadalah lingkungan pengendalian terma-suk didalamya komitmen terhadap kom-petensi. Bagaimana kebijakan Bapakmengenai komitmen terhadap kompe-tensi dalam kaitannya dengan peneri-maan CPNS mulai dari proses rekruit-men?Di Badan Kepegawaian Daerah (BKD)dibuatkan analisis jabatan untuk formasiyang diperlukan, sehingga dari analisistersebut dibuat rekapitulasi rencana for-masi sebagai dasar rekruitmen pegawai,apakah dari tingkat sarjana, diploma sesuaitingkat kompetensi yang dibutuhkan yangselanjutnya rekapitulasi rencana formasipegawai tersebut disosialisasikan olehBKD ke setiap SKPD untuk memperolehmasukan apakah cukup atau perlu penam-bahan. Formasi tersebut disesuaikan den-gan jatah (dari MenPan) yang diberikankepada kita dan disosialisasikan kepadamasyarakat, karena ada masyarakat yangbertanya kenapa tidak menerima tamatanSMA. Kita jelaskan bahwa kita sudahpunya tamatan SMA/SMK seribu lebih se-dangkan ketentuan dari pusat minimal ta-matan diploma dan diharapkan dari sar-jana. Memang ada masyarakat yang proteskenapa tidak menerima tamatanSMA/SMK, kiat jelaskan bahwa peneri-maan SMA/SMK sudah dilaksanakan untukeks tenaga honorer, kalau kita masihmenerima tenaga SMA/SMK, lima tahun kedepan Boalemo akan ketinggalan dari sisikompetensi karena sebagian besar PNStamatan SMA/SMK. Kalau kita sosialisasi-kan ini secara transparan, masyarakatakan mene-rima.ParadigmaPNS sudahberubahmenjadi(P)rofesional,(N)etral dan(S)ejahtera.Apakah ba-pak setujudengan para-digma ini?Jika ya ba-gaimana visibapak dalammewujudkannya?

Saya sangat setuju karena sudahsepuluh tahun menjadi Bupati. Profe-sional ini yang dirasakan masih kurangpadahal ini perlu. Pengetahuan danketrampilan PNS saat ini masih terbatas,sehingga untuk jadi professional diperlu-

kan pelatihan, bimbingan teknis dan lain-lain. Disamping diklat penjenjangan, kedepan perlu diklat khusus peningkatankompetensi, misalnya untuk pengarsipansurat. PNS harus betul-betul dapat melak-sanakan tugasnya sesuai standar, begitujuga dengan tugas lainnya yang kecil-kecil. Sekarang ini semua menjadi umumsehingga profesional yang dimaksudhanya merupakan utopia. Kalau sudahbetul-betul profesional baru dapat diukurkinerjanya. Sekarang ini kinerja pegawaibelum terukur tingkat profesionalnya se-hingga kurang adil. Kalau sudah terukurpenilaian profesionalnya akan mengalirke tingkat kesejahteraannya. Bukanhanya tunjangan kinerja saja yang dit-erapkan, tapi juga harus diberikan bonusuntuk pegawai yang sudah berprestasilebih dari kinerja yang ditetapkan. Samadengan di Perbankan ada jasa produksi,kenapa kita tidak ada yang begitu.Sekarang ini orang yang bekerjasetengah-setengah sama saja denganyang bekerja sungguh-sungguh. Untuk ituharus ada SKI (Standar Kinerja Individu).Orang yang sama pangkatnya, samajabatan eselonnya belum tentu samapendapatannya. Itu yang belum ada diPNS. Profesional itu harus dapatmenunjang kesejahteraan. Kalau ituterjadi orang akan bersemangat menjadiprofesional. Apa artinya profesionalnamun tidak ditunjang olehkesejahteraan, akhirnya ia akan carisampingan. Mengenai netralitas, ini sulitditerapkan sepanjang profesional belumdijunjung tinggi oleh pemerintah. Contoh,

saya kepaladinas,

professional, tapi jika tidak terlibat dalampencalonan seorang Kepala Daerah yangakan jadi, maka Kepala Daerah yangterpilih akan coret saya karena tidak ikutmendukungnya. Jadi, netralitas ini harusdiatur dalam suatu peraturan supayatidak ada kaitannya dengan kebijakandalam penempatan suatu jabatan.

Contohnya jika saya menang Pilkada dandari laporan, pejabat yang ada tidakmendukung saya, saya tidak boleh gantidia dengan orang tidak professional,kalau ganti harus dengan orang yangprofessional juga. Pejabat dari PNS yangdiangkat harus terbebas dariketergantungan pada seorang kepaladaerah yang nota bene adalah PejabatPolitik. Bupati dan Wakil Bupati adalahPejabat Politik. Seharusnya Pejabat PNSyang diangkat lebih tunduk pada Sekda,karena Sekda adalah Pejabat karir yangbetul-betul dari bawah sehingga mengertibirokrasi dan merupakan komandan dariseluruh pegawai. Sekda diberikewenangan penuh dalam penentuanjabatan. Memang Bupati punya prerogatif,namun dari unsur politis. Oleh karena ituwaktu saya terpilih, lebih dari setengahtidak mendukung saya waktu Pilkada.Namun saya berfikir jika saya tidaklanjutkan mereka, bagaimana nanti kedepan. Saya putuskan untuk melihatkinerja mereka selama enam bulan, danrupanya mereka lebih loyal dalammenjalankan kebijakan saya daripadapendukung saya. Jadi itu pengalamansaya, kita tidak boleh emosional. Tapisusahnya ini tidak diatur secara rinci olehpemerintah. Bupati tidak boleh menindaksemena-mena tanpa rekomendasi dariSekda selaku Ketua Baperjakat, apalagiWakil Bupati. Misalnya Baperjakatmengajukan nama-nama untuk diangkatjadi Kepala Dinas Pertanian, Bupatimemilih dari nama-nama yang diajukan,termasuk penentuan Pelaksana Harian(Plh). Saya dari pegawai negeri sehinggamengerti betul susahnya untuk netraldengan ketentuan yang begitu longgar.

(Zulfan & Firman)

Page 12: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

WAWANCARAWAWANCARAWAWANCARA

12

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

12

Pemerintah Provinsi Gorontalosudah mengeluarkan PerkadaSPIP dan membentuk SatgasPenyelenggaraan SPIP. Se-berapa penting peran SPIPmenurut Bapak dalam mendu-kung kelancaran pengelolaankeuangan dan pemerintahan diProvinsi Gorontalo?

Sangat penting sekali karenamenurut saya SPIP merupakansalah satu cara untuk mengukurseberapa jauh pencapaian kitaatas target atau tujuan yang telahditetapkan dengan memperhatikan tingkat kewajaran dan hal-halyang berkaitan dengan laporan keuangan, asset dan ketaatankita terhadap peraturan yang ada. Disamping Pergub yang adakita akan memaksimalkan peran Satgas SPIP ini dalam pengel-olaan keuangan dan pemerintahan di provinsi Gorontalo.

Inspektorat Provinsi Gorontalo baru-baru ini telahmelakukan pemetaan pelaksanaan SPIP atau DiagnosticAassessment. Apa yang diharapkan dari hasil pemetaan pe-laksanaan SPIP ini?

Yang penting dan sangat kita harapkan adalah kondisi integri-tas dan komitmen dari pimpinan untuk memberikan teladan se-hingga dapat diikuti para staf dalam menjalankan tugas dan seha-rusnya pimpinan memberikan teladan dalam arti bagaimana me-laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga staf dan se-luruh SDM yang ada dapat mengikuti pelaksanaan tugas dengansebaik-baiknya. Dari lima unsur SPIP, sebagai seorang pimpinansaya menekankan pada dua unsur yaitu Lingkungan penganda-lian dan penilaian risiko karena yang pertama kita harus mencip-takan lingkungan yang kondusif dan mendukung kewajarandalam segala hal dan selanjutnya mengidentifikasi risiko dalampelaksanaan tugas yang dapat menghambat pencapaian tujuan.

Lingkungan pengendalian merupakan unsur SPIP yangpenting dimana di dalamnya termasuk pemberdayaan APIPmelalui peningkatan kapasitas dan peran APIP yang efektif.Apa program yang bapak laksanakan dalam mewujudkan ini?

Dalam pemberdayaan APIP ini tentu saya harus membekali staf

saya dengan peningkatan ke-mampuan atau skill dan ketrampi-lan di bidang pengawasan baikitu melalui diklat, magang danpembinaan dari pimpinan. Keduasaya mengharapkan koordinasidan pembinaan dari Itjen(Depdagri) dan BPKP baik secarateknis dan tata kelola kepadakami sehingga kami bisa tampilsebagai birokrat yang profes-sional dan menjadi teladan, tanpa“neko-neko”.

Salah satu tujuan dari SPIP adalah keandalan laporankeuangan yang dicerminkan dari opini WTP dari BPK. Bagai-mana menurut Bapak Laporan Keuangan Provinsi Gorontalotahun 2010 ini karena Inspektorat melakukan reviu atas lapo-ran keuangan sebelum ditandatangani Gubernur dan dis-erahkan ke BPK?

Kami baru selesai melakukan opname kas dan BPK jugasedang melakukan pemeriksaan tahap pertama. Kami juga se-dang melakukan reviu atas laporan keuangan setiap SKPD ber-koordinasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah dan di-harapkan selesai Maret ini sebelum disampaikan ke BPK.

SPIP harusnya sudah menjadi komitmen setiap KepalaDaerah dan pimpinan SKPD dalam tata kelola keuangan danpenyelenggaraan pemerintahan. Bagaimana wujud komitmenini di Inspektorat Provinsi Gorontalo, misalnya penyediaananggaran dan infrastruktur bagi terselenggaranya SPIP?

Untuk Inspektorat kami sudah menyediakan anggaran tahun2011 ini, namun untuk SKPD baru pada tahap pembinaan olehkami bagi eselon 3 dan 4 termasuk aparat teknis, PPTK dalamrangka memberikan pemahaman kepada mereka pentingnyaSPIP. Anggaran untuk kegiatan tersebut meskipun kecil, namunkita upayakan dapat terlaksana dengan efektif termasuk koordi-nasi dengan BPKP Perwakilan Sulawesi Utara untuk dapat mem-berikan masukan, saran dalam rangka pemantapan pelaksanaanSPIP di Provinsi Gorontalo.

(Zulfan & Firman)

Inspektur Provinsi Gorontalo, Erman Djafar yang dilantik pada bulan November 2010 lalu me-rupakan pribadi yang ramah dan sangat dekat dengan BPKP. Sejak menjabat sebagai Inspek-

tur beliau menerapkan slogan “CEGAH KETIMPANGAN SEBELUM MENIMPA ANDA”. Berikutwawancara Tabea dengan Bapak Erman Djafar di sela-sela kunjungan kerja Deputi Kepala BPKPBidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah di Provinsi Gorontalo tanggal 3-4 Maret2011 yang lalu :

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

PROVINSI GORONTALO

Page 13: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

13

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

ARTIKELARTIKELARTIKEL

Pada tanggal 3 Maret 2011 dilak-

sanakan acara penandatanganan

rencana aksi (action plan) antara

Pemerintah Kabupaten di wilayah Provinsi

Gorontalo dengan Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Utara tentang Peningka-

tan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

Daerah di Provinsi Gorontalo yang berlang-

sung di ruang aula Kantor Gubernur

Gorontalo.

Ditandatanganinya nota kesepahaman

dengan tujuan untuk mengembangkan

manajemen pemerintah dalam rangka me-

wujudkan tata kelola pemerintah yang baik

di lingkungan Pemerintah Kabupaten se-

Provinsi Gorontalo menuju peningkatan

opini Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah menjadi Wajar Tanpa Pengec-

ualian. Hadir dalam acara tersebut adalah

dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Utara, Condro Imantoro, Wakil

Gubernur Provinsi Gorontalo, Tonny Uloli,

para Bupati dan Walikota di wilayah

Provinsi Gorontalo, para Kepala SKPD,

serta pejabat eselon III dan eselon IV pada

berbagai SKPD.

Iman Bastari mengungkapkan bahwa untuk

meningkatkan akuntabilitas pengelolaan

keuangan daerah di Provinsi Gorontalo

diperlukan komitmen dari semua pejabat,

mulai dari tingkat terbawah sampai di ting-

kat atas. Demikian pula dengan ditan-

datanganinya rencana aksi ini agar seluruh

jajaran pegawai di Pemprov Gorontalo

membaca dan perlu memahami isi dari

rencana aksi itu, serta mengingatkan

kepada seluruh jajaran di lingkungan

pemda agar tidak segan-segan berkonsul-

tasi dengan Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Utara apabila menemui kesulitan

dalam permasalahan-permasalahan

pengelolaan keuangan daerah.

Wakil Gubernur Gorontalo – Tonny Uloli,

dalam sambutannya menyampaikan

apresiasi dan penghargaan kepada BPKP

yang telah bersedia membantu Pemprov

Gorontalo serta dapat bekerjasama dalam

melaksanakan rencana aksi yang ditan-

datangani bersama.

Pada akhir sesi acara penandatanganan

rencana aksi dilakukan penyerahan cin-

dera mata dari BPKP maupun dari Pem-

prov Gorontalo. Suasana akrab dan penuh

persaudaraan menyelimuti acara tersebut.

Pada akhir sambutannya, Deputi Kepala

BPKP Bidang Pengawasan Penyelengga-

raan Keuangan Daerah menyampaikan

penghargaan atas komitmen Pemerintah

Provinsi Gorontalo dan para Pemerintah

Kabupaten di wilayah provinsi Gorontalo,

beserta seluruh jajarannya untuk mewujud-

kan good governance yang telah tampak

dalam wujud peningkatan kerjasama den-

gan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Utara sebagaimana yang telah dilakukan

selama ini. (Firman)

Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah -Iman Bastari, Ak., M.Acc, yang didampingi oleh Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuan-gan Daerah Wilayah IV Deputi Keuangan Daerah, Agus Sukiswo melakukan kunjungan kerja ke

Provinsi Gorontalo tanggal 3 – 4 Maret 2011 untuk serangkaian kegiatan dalam rangka Peningka-tan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah di Provinsi Gorontalo.

PENINGKATAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN

DAERAH DI PROVINSI GORONTALO

Page 14: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

ARTIKELARTIKELARTIKEL

14

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

14

Dalam rangkaian kunjungan

kerjanya ke Provinsi Goron-

talo yang didampingi oleh

Direktur Pengawasan Penye-

lenggaraan Keuangan Daerah Wilayah IV

Deputi Keuangan Daerah, Agus Sukiswo

dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Utara, Condro Imantoro, Deputi

Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penye-

lenggaraan Keuangan Daerah - Iman Bas-

tari, Ak., M.Acc, mengunjungi Dinas

Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan

Aset Kabupaten Gorontalo dalam rangka

Pengukuhan Satuan Tugas Sistem Pen-

gendalian Intern Pemerintah di Kabupaten

Gorontalo, tanggal 3 Maret 2011.

Tujuan pembentukan

Satgas SPIP di Kabu-

paten Mari Kita Mem-

bangun Daerah) itu

dimaksudkan untuk

memperkuat sistem

pengendalian intern di

lingkungan Pemerintah

Kabupaten Gorontalo

dalam rangka mem-

pertahankan opini Wa-

jar Tanpa Pengec-

ualian atas Laporan

Keuangan Pemerintah

Kabupaten Gorontalo.

Hadir dalam acara

tersebut adalah Bupati

- David Bobihoe Akib

dan Wakil Bupati

Gorontalo - Tony Yunus, para Kepala

SKPD, serta para pejabat eselon III dan

eselon IV berbagai SKPD di lingkungan

pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo.

Iman Bastari memberikan apresiasi pada

Pemerintah Kabupaten Gorontalo atas

prestasi opini WTP yang diperoleh untuk

LKPD Tahun 2009 dan mengharapkan

agar pembentukan Satgas SPIP makin

memperkuat tata kelola penyelenggaraan

pemerintahan di Kabupaten Gorontalo se-

hingga opini WTP dapat dipertahankan di

tahun-tahun mendatang.

Dalam sambutannya, David Bobihoe Akib

menyampaikan bahwa pengukuhan Satgas

SPIP pada lingkungan Pemerintah Kabu-

paten Gorontalo yang bekerjasama dengan

BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara

diharapkan dapat meningkatkan kualitas

good governance dan mewujudkan misi

“Kabupaten Gorontalo, Selamanya WTP”.

Menurut David, hal ini diperlukan karena

untuk mempertahankan opini WTP lebih

sulit daripada memperolehnya, dan Satgas

SPIP-lah yang diharapkan dapat menjadi

ujung tombak dalam menciptakan SPIP

yang andal. (Firman)

“Prestasi meraih Wajar Tanpa Pengecualian sesungguhnya diraih dengan kerja keras melaluitahapan yang sengaja dirancang secara sistematis dan terencana. Pengalaman tersebut mem-

buat Kabupaten Gorontalo optimis untuk mengembangkan strategi lanjutan dalam rangka mem-pertahankan opini WTP bersama BPKP.” (David Bobihoe Akib - Bupati Gorontalo)

KABUPATEN GORONTALO

“SELAMANYA WTP”

Page 15: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

15

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

ARTIKELARTIKELARTIKEL

Hari Jumat, tanggal 4 Maret 2011, kunjungan kerja

Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyeleng-

garaan Keuangan Daerah - Iman Bastari, yang didamp-

ingi oleh Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan

Daerah Wilayah IV Deputi Keuangan Daerah - Agus Sukiswo

dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara, Condro

Imantoro dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo Utara dengan

tema Pembinaan dan Monitorial Evaluasi Pembinaan Penyeleng-

garaan Keuangan Daerah.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pembinaan tentang

penyelenggaraan keuangan daerah secara menyeluruh di ling-

kungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, menuju opini

Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah. Hadir dalam acara tersebut adalah Bupati Gorontalo

Utara - Rusli Habibie, Sekretaris Daerah - Ismail Patamani, para

Kepala SKPD, para pejabat eselon III dan eselon IV berbagai

SKPD, serta para Bendahara SKPD di lingkup pemerintah Kabu-

paten Gorontalo Utara.

Iman Bastari dalam sambutannya mengungkapkan bahwa akunt-

abilitas penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah di Kabu-

paten Gorontalo Utara harus dilaksanakan secara menyeluruh

dan pentingnya untuk mematuhi peraturan-peraturan yang terkait,

agar penyimpangan-penyimpangan pengelolaan keuangan

daerah dapat dicegah. Acara ini dirangkaikan pula dengan

penandatanganan rencana aksi untuk menuju WTP antara Pe-

merintah Kabupaten Gorontalo Utara dengan Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Utara.

Rusli Habibie, dalam sambutannya memberikan apresiasi dan

penghargaan kepada BPKP, khususnya Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Utara yang telah bekerja sama dengan Pe-

merintah Kabupaten Gorontalo Utara dalam meningkatkan

akuntabilitas penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah

melalui SPIP dan bentuk kerja sama lainnya. Bupati Gorontalo

Utara mengharapkan agar seluruh SKPD dapat berkomitmen

untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang baik, agar

Kabupaten “Gerbang Emas” ini dapat secepatnya meraih opini

WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. (Firman)

KABUPATEN GERBANG EMAS MENUJU

WAJAR TANPA PENGECUALIAN

”Bentuk kerjasama Kabupaten GorontaloUtara dan Perwakilan BPKP ProvinsiSulawesi Utara, meliputi :1. Penerapan Sistem Komputerisasi

Pengelolaan Keuangan Daerah, baikdalam Proses Pengelolaan KeuanganDaerah, Barang Daerah Dan SistemPembayaran Gaji.

2. Penerapan Sistem Pengendalian InternPemerintah.

3. Pelaksanaan Bimbingan TeknisPenatausahaan Keuangan Daerah.

4. Tindak Lanjut Hasil Temuan BPK”.

Page 16: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

ARTIKELARTIKELARTIKEL

16

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

16

Kabupaten GorontaloUtara termasuksalah satu Pemerin-tah Daerah yang

telah memiliki PeraturanKepala Daerah Penyelengga-raan Sistem PengendalianIntern Pemerintah (SPIP) dantermasuk Pemerintah Daerahyang telah dilakukan pemetaanSPIP oleh BPKP. Berkenaandengan pentingnya peranSPIP dalam mendukung tatakelola keuangan dan pemerin-tahan daerah, Drs. H. RusliHabibie selaku Bupati Goron-talo Utara menyetujui bahwapenyelenggaraan SPIP sesuaiPP Nomor 60 Tahun 2008harus diterapkan dalam pengelolaan keuangan daerah dalamrangka mewujudkan good governance dan clean governmentkarena mempunyai peran yang sangat penting dalam pengel-olaan keuangan daerah.

Lebih lanjut, lingkungan pengendalian merupakan salah satu un-sur yang penting dalam penerapan SPIP karena mengandungsoft control (penegakan integritas dan nilai etika, kepemimpinanyang kondusif dan komitmen terhadap kompetensi). Dalam upayamewujudkan lingkungan pengendalian yang kondusif inilah, Pe-merintah Kabupaten Gorontalo Utara berusaha untuk senantiasamenegakkan aturan kepada semua pegawai. Selain disusun danditerapkannya aturan perilaku, diberlakukan pula reward and pun-ishment bagi pegawai yang mengelola keuangan. Tentunya,pegawai yang direkrut pun merupakan pegawai yang handal danberkompeten. Integritas, objektivitas, profesionalisme dan akunt-abilitas pegawai menjadi sorotan dan harus dijunjung tinggikarena merupakan pilar untuk mencegah dan memberantaskorupsi, kolusi, dan nepotisme.

Menanggapi hasil pemetaan Sistem Pengendalian Intern Pemer-intah (diagnostic assessment) pada Sekretariat Daerah dan DinasKesehatan Kabupaten Gorontalo Utara yang menunjukkan per-sepsi atas penerapan SPIP yang masih perlu ditingkatkan,khususnya pada aspek pencapaian tujuan SPIP – ketaatan terha-dap perundang-undangan, Bupati Gorontalo Utara mengakuibahwa perlu dilakukan sosialisasi kepada seluruh SKPD se-hingga dapat dicapai persepsi yang sama terhadap SPIP. Selainitu, unsur penilaian resiko masih memerlukan pembelajaran danpelatihan dalam hal identifikasi resiko pada semua program dankegiatan.

Adapun yang menjadi salah satutujuan dari penerapan SPIPadalah keandalan laporankeuangan yang dicerminkan dariopini hasil audit BPK atas lapo-ran keuangan PemerintahDaerah. Demi mencapai tujuanini, Kabupaten Gorontalo Utaraselain berkomitmen untuk men-gupayakan peningkatan ka-pasitas SDM, terutama benda-hara, melalui pendidikan danpelatihan, juga mengupayakanpeningkatan pengawasan inter-nal dari Inspektorat Kabupatenserta perbaikan sistem pengel-olaan keuangan daerah melaluipenerbitan Peraturan KepalaDaerah tentang Kebijakan Akun-

tansi.

(Humas BPKP Sulut)

PEMETAAN (DIAGNOSTIC ASSESMENT) SPIPPADA KABUPATEN GORONTALO UTARA

Page 17: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

17

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

ARTIKELARTIKELARTIKEL

GORONTALO - Kepala BPKP RI yang

juga Ketua Ikatan Akuntan Indonesia -

Prof. Mardiasmo, Ak., MBA., Ph.D,

melantik Pengurus Ikatan Akuntan Indo-

nesia (IAI) Wilayah Gorontalo untuk pe-

riode 2011-2014, dimana Ikatan Akuntan

Indonesia Gorontalo merupakan kepen-

gurusan IAI.Provinsi yang ke-27, tanggal

7 April 2011. Pada kesempatan tersebut,

Mardiasmo juga memberikan materi pada

seminar Nasional Akuntansi dengan

tema: “Optimalisasi Peran Akuntansi di

Sektor Pemerintah dan Swasta:

“Reinventing Accounting Government”

yang merupakan kerjasama antara Ikatan

Akuntansi Indonesia (IAI) wilayah Goron-

talo dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Negeri Gorontalo.

Berkaitan dengan tema seminar, Mardi-

asmo juga menyampaikan peran dan

fungsi BPKP sesuai PP 60 Tahun 2008,

dan Inpres No. 4 Tahun 2011. Menurut

Mardiasmo, pengendalian internal meru-

pakan aspek yang penting baik dalam

akuntasi pemerintahan maupun swasta.

Lebih lanjut, Mardiasmo menekankan

pentingnya soft control dalam sektor pub-

lik berupa peningkatan kompetensi, ke-

percayaan, nilai etika, dan penyatuan

pandangan atas visi, misi dan strategi

organisasi.

(Humas BPKP Sulut)

PELANTIKAN PENGURUS IKATAN AKUNTAN INDONESIAPROVINSI GORONTALO

TUTUYAN - Tanggal 7 April 2011 dilak-

sanakan acara pelantikan dan pengambi-

lan sumpah Muchtar Limbanadi, SE., pega-

wai BPKP yang dipekerjakan, sebagai

Kepala Dinas Pendapatan Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongon-

dow Timur.

Acara pelantikan dan pengambilan sumpah

Kepala DPKAD Kabupaten Bolaang Mon-

gondow Timur tersebut dipimpin langsung

oleh Sehan Lanjar, Bupati Bolaang Mon-

gondow Timur. Permintaan untuk mengisi

posisi tersebut telah disampaikan kepada

Kepala BPKP sejak tiga bulan yang lalu,

dan personil BPKP merupakan pilihan

yang tepat karena memahami tata kelola

keuangan daerah dan sekaligus aspek

pengawasannya. Muchtar Limbanadi sebe-

lumnya merupakan pegawai BPKP yang

dipekerjakan sebagai Inspektur pada Kota

Gorontalo.

Bupati Bolaang Mongondow Timur

mengharapkan pejabat yang baru dilantik

dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan

di bidang keuangan dan aset daerah me-

lalui perbaikan sistem dan peningkatan

kompetensi personil di bidang keuangan

karena Kabupaten Bolaang Mongondow

Timur merupakan kabupaten pemekaran

baru yang masih perlu pembenahan dan

perbaikan di segala bidang, hal ini diperlu-

kan agar pengelolaan keuangan dan aset

dapat berjalan secara profesional dan ber-

tanggung jawab. Bupati Bolaang Mongon-

dow Timur juga menyampaikan terima

kasih kepada Kepala BPKP dan Perwaki-

lan BPKP Provinsi Sulawesi Utara yang

telah memfasilitasi pengisian jabatan

strategis tersebut.

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara

yang pada acara tersebut diwakili oleh

Zulfan, Ak., selaku Pelaksana Harian

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Su-

lawesi Utara menyampaikan bahwa BPKP

mendukung komitmen Kabupaten Bolaang

Mongondow Timur dalam pengelolaan

keuangan daerah yang baik, akuntabel

melalui Sistem Pengendalian Intern Pe-

merintah.

(Humas BPKP Sulut)

PELANTIKAN KEPALA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET DAERAHKABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

Page 18: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

ARTIKELARTIKELARTIKEL

18

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

18

Dalam rangka kunjungan ker-

janya ke Provinsi Gorontalo,

Kepala BPKP RI - Prof. Mardi-

asmo, Ak., MBA., Ph.D, meresmikan Kan-

tor Penghubung BPKP di Gorontalo.

Hadir dalam acara ini, Kepala Perwakilan

BPKP Provinsi Sulawesi Utara - Condro

Imantoro, Gubernur Gorontalo - Gusnar

Ismail, Bupati Gorontalo - David Bobihoe

Akib, dan unsur Muspida se-Provinsi

Gorontalo.

Kantor penghubung BPKP ini berada

jalan Ahmad Yani Kecamatan Limboto

Kabupaten Gorontalo, resmi beroperasi

setelah pada tanggal 5 April 2011 surat

perjanjian penggunaan fasilitas Pemda

Kabupaten Gorontalo tersebut telah ditan-

datangani antara BPKP RI dan Pemda

Kabupaten Gorontalo. Mardiasmo dalam

sambutannya menyampaikan rasa syu-

kurnya atas peresmian kantor pen-

ghubung tersebut. "Kami ingin sekali se-

segera mungkin mendirikan kantor,

apapun namanya entah kantor pen-

ghubung ataupun kantor perwakilan na-

mun intinya kami ingin mendekati mitra,"

ucap Mardiasmo. Dijelaskannya, setelah

diresmikan kantor penghubung ini sudah

bisa digunakan, dikoordinasikan dan di-

optimalkan supaya peran BPKP efektif

dalam rangka penguatan pengelolaan

keuangan daerah dan pusat yang ada di

Provinsi Gorontalo. Mardiasmo juga men-

ghimbau kepada pejabat instansi vertikal

yang ada di Gorontalo agar dapat me-

manfaatkan kehadiran kantor pen-

ghubung BPKP ini. "Agar laporan keuan-

gan kementerian yang ada didaerah dan

pusat bisa terkoordinasi" himbaunya.

Kantor Tetap Perwakilan BPKP Gorontalo

sendiri menurutnya akan diusahakan tiga

tahun kedepan akan segera didirikan.

Sementara itu David Bobihoe Akib men-

yambut baik peresmian kantor pen-

ghubung ini karena merupakan langkah

maju menuju kesempurnaan perangkat

pemerintah di Provinsi Gorontalo sama

seperti provinsi lainnya. Kehadiran BPKP

selama ini dirasa mampu memenuhi ke-

butuhan Pemda dalam hal manajemen

pemerintah daerah.

Kepala Perwakilan BPKP Sulut - Condro

Imantoro sekaligus sebagai ketua panitia

peresmian kantor penghubung dalam

laporannya menjelaskan dipilihnya Kabu-

paten Gorontalo sebagai tempat domisili

sementara kantor BPKP karena pertim-

bangan letak geografis, kondisi gedung

dan efek bea manfaat setelah disurvei

terlebih dahulu. "Dengan dukungan Gu-

bernur dan kemauan baik Bupati Goron-

talo serta arahan pimpinan BPKP maka

BPKP menggunakan sementara fasilitas

milik Pemda Kabupaten Gorontalo," jelas-

nya. Condro Imantoro mengucapkan ter-

ima kasih atas kerjasama Pemerintah

Provinsi Gorontalo dan Pemerintah Kabu-

paten Gorontalo dalam memfasilitasi

kegiatan tersebut. Prosesi peresmian

gedung sendiri ditandai dengan pene-

kanan tombol sirene serta pemotongan

tumpeng, pemberian cendera mata bagi

Gubernur dan Bupati Gorontalo oleh

kepala BPKP, dan diakhiri dengan penin-

jauan singkat ruangan kantor.

Kunjungan Mardiasmo selanjutnya adalah

meninjau langsung lokasi pelaksanaan

Government Mobile (GM), yang menjadi

salah satu kebanggaan Kabupaten

Gorontalo. Mardiasmo beserta rombon-

gan langsung menuju lokasi GM di Ke-

camatan Tilango. Government Mobile

sendiri merupakan upaya Pemda dalam

mendekatkan pelayanan kepada

masyarakat dimana seluruh SKPD yang

ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Gorontalo berkantor selama dua hari di

Kecamatan. Rombongan langsung men-

injau beberapa lokasi pelayanan yang

ada di desa-desa. diantaranya pelayanan

Dinas Catatan Sipil yang melayani KTP

dan administrasi Kependudukan dan

Badan pemberdayaan Pemberdayaan

dan KB. Mardiasmo juga menyempatkan

diri untuk meresmikan gedung serba

guna di Desa Tilote.

(Humas BPKP Sulut)

MARDIASMO MERESMIKAN KANTOR PENGHUBUNG BPKP DI GORONTALODAN MENINJAU GOVERNMENT MOBILE KABUPATEN GORONTALO

Page 19: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

19

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

ARTIKELARTIKELARTIKEL

MANADO - Bertempat di Hotel Gran Puri,dilaksanakan kegiatan bimbingan teknispengelolaan keuangan negara dansosialisasi Peraturan Presiden Nomor 54Tahun 2010 tentang Pengadaan Barangdan Jasa Pemerintah kerjasama Perwaki-lan BPKP Sulawesi Utara dengan Pemer-intah Kabupaten Gorontalo Utara mulaitanggal 20 sampai dengan 24 Januari2011. Kegiatan Bimtek diikuti oleh 195orang yang terdiri dari Pengguna Angga-ran, Kuasa Pengguna Anggaran dan StafAhli, Pejabat Teknis Kegiatan, BendaharaPengeluaran dan Pembantu BendaharaPengeluaran, Operator Simda di lingkun-gan Pemkab Gorontalo Utara.

Materi yang disampaikan dalam bimbin-gan teknis yang dibuka secara langsungoleh Bupati Gorontalo Utara - Rusli

Habibie ini, antara lain Sosialisasi MateriPengadaan Barang dan Jasa sesuai den-gan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 se-suai dengan Perpres Nomor 54 Tahun2010, gambaran umum mengenai Per-mendagri Nomor 13 Tahun 2006 disertaipengenalan dan pelatihan penggunaanberbagai format dokumen anggaran, Per-mendagri Nomor 55 Tahun 2008 tentangTata Cara Penatausahaan dan Penyusu-

nan Laporan Pertanggungjawaban Ben-dahara, serta penggunaan aplikasiSIMDA Keuangan yang meliputi peng-ganggaran, penatausahaan, pelaporankeuangan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkansumber daya manusia baik sebagaiPengguna Anggaran, Kuasa PenggunaAnggaran, Pejabat Pelaksana TeknisKegiatan, Bendahara Pengeluaran, sertaoperator Simda sehingga mampumengelola keuangan daerah denganbaik dan sesuai dengan peraturan yangberlaku serta meningkatkan pemahamantentang pengadaan barang dan jasa danmeningkatnya kualitas kinerja keuanganpada instansi Pemerintah Daerah.

(Firman)

BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DANSOSIALISASI PERPRES 54 TAHUN 2010 PADA PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO UTARA

MANADO - Dalam upayanya mewujudkanterwujudnya tata kelola yang baik padaInstansi Pemerintah Daerah, danmeningkatnya kinerja pengelolaan asetdan keuangan daerah, KabupatenMinahasa Utara bekerjasama dengan Per-wakilan BPKP Sulawesi Utara menyeleng-garakan Bimbingan Teknis PenerapanSIMDA Barang Milik Daerah dan SIMDAGaji selama lima hari, mulai tanggal 25sampai dengan 29 Januari 2011 di HotelSwissbell International.

Bimbingan Teknis Penerapan SIMDABarang Milik Daerah dan SIMDA Gaji yangdibuka oleh Kepala Dinas PengelolaanPendapatan Keuangan dan AsetKabupaten Minahasa Utara ini, ditujukankepada 57 orang Pengurus Barang dan 60orang Bendahara Pengeluaran di seluruhSKPD di lingkungan Pemkab MinahasaUtara.

Sasaran yang diharapkan dalam kegiatanBimbingan Teknis ini adalah selain mem-

berikan gambaran awal mengenai aplikasiSIMDA BMD dan Gaji, juga untuk mening-katkan pemahaman peserta pelatihan ten-tang pengelolaan gaji dan aset daerahagar sesuai dengan aturan yang berlaku.

Materi yang disampaikan pada kegiatanbimtek ini, antara lain instalasi aplikasiSIMDA BMD dan Gaji, dan substansipengelolaan gaji dan barang milik daerahyang sesuai dengan Permendagri 17 ta-hun 2007 tentang Pedoman TeknisPengelolaan Barang Milik Daerah, PP No.38/2008 tentang Perubahan Atas PP No.

6/2008 tentang Pengelolaan Barang MilikNegara/Daerah, dan PP 25 Tahun 2010tentang Peraturan Gaji. Pegawai NegeriSipil.

Sekretaris Daerah Minahasa Utara yangmenutup kegiatan bimtek mengharapkanadanya kegiatan ini dapat meningkatkankompetensi SDM pada seluruh SKPDdalam memahami dan dapat membuatdaftar gaji serta mampu melakukanpengelolaan barang milik daerah sesuaidengan ketentuan/peraturan yang berlaku,dapat mempercepat upaya KabupatenMinahasa Utara dalam memperoleh opiniWajar Tanpa Pengecualian.

(Firman)

PENERAPAN SIMDA BARANG MILIK DAERAH DAN SIMDA GAJIPADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA UTARA

Page 20: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

ARTIKELARTIKELARTIKEL

20

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

20

AMURANG - Pada tanggal 7 hingga 11Februari dilaksanakan kegiatan bimbin-gan teknis penerapan aplikasi SIMDAKeuangan kerjasama Perwakilan BPKPSulawesi Utara dengan Pemerintah Kabu-paten Minahasa Selatan. Kegiatan ber-langsung di dua tempat, yakni KantorDinas Pengelola Keuangan Pendapatandan Aset Kabupaten Minahasa Selatandengan 24 orang peserta yang terdiri daripa ra s ta f B idang Angga ran ,Perbendaharan, Akuntans i danPendapatan DPPKA selama tiga hari, dandua hari berikutnya di Hotel Sedona Mina-hasa dengan peserta yang terdiri dariKepala Sub Bagian Keuangan danBendahara Pengeluaran di setiap SKPDsebanyak 95 orang yang dibuka secaralangsung oleh Bupati Minahasa Selatan -Christiany E. Paruntu.

Materi yang disampaikan pada kegiatanbimtek ini menitikberatkan pada peman-faatan aplikasi SIMDA Keuangan untukkegiatan penatausahaan dan pelaporankeuangan pemerintah daerah karena Ka-bupaten Minahasa Selatan sebelumnyahanya menggunakan aplikasi SIMDAKeuangan untuk kegiatan PenganggaranKeuangan saja. Disamping itu, disampai-kan pula materi mengenai Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi oleh Ka-

polres Amurang, Materi PencegahanKorupsi dari Kejaksaan Negeri Amurang,serta Pengelolaan Keuangan Daerah dariKepala Biro Keuangan Provinsi Sulut—Praseno Hadi.

Bimtek ini diharapkan dapat membantuterlaksananya proses pengelolaan keuan-gan pada Pemerintah Kabupaten Mina-hasa Selatan yang tertib, taat pada pera-turan perundang-undangan, efisien danefektif, transparan dan akuntabel dalammendukung meningkatnya kualitas kinerjakeuangan dan program PemerintahKabupaten Minahasa Selatan.

(Firman)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA & KABUPATEN MINAHASA SELATANMENYELENGGARAKAN BIMBINGAN TEKNIS PENERAPAN SIMDA KEUANGAN

MANADO - Hotel Sahid Kawanua menjaditempat diselenggarakannya BimbinganTeknis Penerapan Aplikasi SIMDAKeuangan, Perpajakan, dan PeraturanPresiden Nomor 54 Tahun 2010 olehPemerintah Kabupaten Bone Bolango danPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.Kegiatan ini dibuka oleh Plt. BupatiBolango, Hamim Pou, yang didampingioleh Kepala Perwakilan BPKP Sulut, Con-dro Imantoro.

Materi yang disampaikan dalam bimbinganteknis yang berlangsung mulai tanggal 11sampai dengan 12 Februari ini, antara lainSosialisasi Perpres Nomor 54 Tahun 2010tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pe-merintah, materi Permendagri Nomor 13Tahun 2006 dan pengenalan dan pelatihanpenggunaan berbagai format dokumenanggaran, Permendagri Nomor 55 Tahun2008 tentang Tata Cara Penatausahaandan Penyusunan Laporan Pertanggung-

jawaban Bendahara, penggunaan aplikasiSIMDA Keuangan yang meliputi penggang-garan, penatausahaan, pelaporan keuan-gan, dan ketentuan-ketentuan perpajakanyang berkenaan dengan Pajak Penghasi-lan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajakatas Penjualan Barang Mewah

Melalui kegiatan bimtek ini, Hamim Poumengharapkan adanya peningkatankualitas SDM Kabupaten Bone Bolangobaik sebagai Pengguna Anggaran, KuasaPengguna Anggaran, BendaharaPengeluaran/Penerimaan, serta operator

SIMDA sehingga mampu mengelolakeuangan daerah dengan baik dan sesuaidengan peraturan yang berlaku, sertameningkatkan pemahaman tentangperpajakan, pengadaan barang dan jasasehingga dapat meningkatkan kualitaskinerja keuangan pada instansi PemerintahDaerah.

(Firman)

BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, PERPAJAKAN DANSOSIALISASI PERPRES 54 TAHUN 2010 PADA PEMERINTAH KABUPATEN BONE BOLANGO

Page 21: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

21

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

ARTIKELARTIKELARTIKEL

MANADO - Ruang Pertemuan KepalaPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara,menjadi tempat ditandatanganinya Ren-cana Aksi (Action Plan) oleh Kepala Per-wakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utaradan Bupati Kabupaten Bolaang Mongon-dow Timur dalam rangka rencana PemdaKabupaten Bolaang Mongondow Timurmenuju WTP Tahun 2012 dan PenerapanGood Governance, tanggal 21 April 2011.Penandatangan ini dihadiri oleh beberapaPejabat Pemda Kabupaten Bolaang Mon-gondow Timur dan Pejabat Struktural danFungsional pada Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara.

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Su-lawesi Utara, Condro Imantoro, dalamsambutannya menyampaikan penghar-gaan kepada Bupati Bolaang MongondowTimur dan jajarannya yang mempunyaikomitmen mewujudkan good governancedi l ingkungan Pemerintahannya.

Selanjutnya Kepala Perwakilan menyam-paikan pentingnya penerapan Inpres No-mor 4 tahun 2011 tentang percepatan pen-ingkatan kualitas akuntabilitas pengelolaankeuangan negara dan segera mengatasipermasalahan pengelolaan terutama kom-petensi SDM di bidang pengelolaankeuangan daerah, penatausahaan keuan-gan daerah dan aset di Pemda KabupatenBolaang Mongondow Timur. Pada kesem-patan itu pula Kepala Perwakilan mengu-capkan terima kasih atas kerja sama yang

baik yang sudah tercipta selama ini danberharap dengan adanya action plan, ker-jasama ini dapat ditingkatkan lagi di masayang akan datang.

Dalam sambutannya, Bupati KabupatenBoloaang Mongondow Timur memberikanapresiasi kepada Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara yang telahbersedia menandatangani action plan danmengungkapkan keinginan untuk mening-katkan pengelolaan keuangan PemerintahKabupaten Bolaang Mongondow Timur.Untuk itu diminta bantuan kepada Per-wakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utarauntuk membantu pemda agar dapat mela-kukan pengelolaan keuangan daerah den-gan baik sehingga opini BPK dapat diting-katkan dan dapat menerapkan Good Gov-ernance.

(Humas BPKP Sulut)

ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR DAN BPKP SULUTMENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP TAHUN 2012

TOMOHON - Tanggal 19 April 2011 pukul10.00 WITA, bertempat di Hotel HappyLeste Tomohon, dilangsungkan Pembu-kaan Bimbingan Teknis DesentralisasiSIMDA Keuangan dan PenandatangananRencana Tindak (Action Plan) PemerintahKota Tomohon Menuju WTP Tahun 2012,yang merupakan kerjasama antara PemkotTomohon dan Perwakilan BPKP ProvinsiSulawesi Utara.

Acara dibuka oleh Plt. Walikota Tomohon -Jimmy Feidie Eman, SE. Ak., yangdidampingi oleh Kepala Perwakilan BPKPProv. Sulut - Condro Imantoro dan KetuaDPRD Kota Tomohon. Pembukaan Bimtekdihadiri oleh Sekkot Tomohon, para Asis-ten dan Kepala SKPD. Acara diawali den-gan penandatanganan dokumen RencanaTindak (Action Plan) Pemkot TomohonMenuju WTP Tahun 2012 yang merupakanrealisasi dari MoU yang telah ditandatan-gani pada tanggal 30 November 2010.

Condro Imantoro dalam sambutannyamenyampaikan agar Pemkot Tomohonmempercepat penyelenggaraan SPIP,mengintensifkan peran Inspektorat, me-maksimalkan penyerapan anggaran danmenekankan pentingnya pihak Eksekutifdan jajarannya serta pihak Legislatifmemiliki persepsi yang sama tentang prin-sip pengelolaan keuangan yang harus di-patuhi dan komitmen yang kuat pimpinandan seluruh pegawai melaksanakanpengelolaan keuangan dengan taat padaaturan yang berlaku. Plt. Walikota To-

mohon dalam sambutannya menyampai-kan keinginan untuk melaksanakan pengel-olaan keuangan sesuai peraturan perun-dang-undangan yang berlaku dan melaluipelaksanaan seluruh kegiatan yang tertu-ang dalam Rencana Tindak, dengan fasili-tasi dari BPKP.

Walaupun masih banyak kendala yangdihadapi Kota Tomohon dalam pengel-olaan keuangan daerah, dalam waktu yangtidak terlalu lama dihaarapkan peningkatankualitas akuntabilitas Pemkot Tomohondapat diwujudkan. Kegiatan Bimtek dilak-sanakan dalam bentuk workshop yangdibagi dalam beberapa kelompok, secarabertahap dimulai tanggal 19 April 2011.Diharapkan pada akhir Bimtek, setiapSKPD telah dapat mengoperasikan SIMDAKeuangan dengan baik.

(Humas BPKP Sulut)

MENUJU WTP TAHUN 2012PEMKOT TOMOHON GANDENG PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA

Page 22: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

ARTIKELARTIKELARTIKEL

22

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

22

Badan Layanan Umum Daerah adalah Instansi di lingkunganpemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanankepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa yang dijualtanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melaku-kan kegiatannya didasarkan pada prinsip produktivitas, efisiensidan efektivitasBadan Layanan Umum Daerahbukanlah dalam upaya menswastakanrumah sakit pemerintah daerah,melainkan salah satu bentukpengelolaan keuangan rumah sakit saja.Jadi bukan untuk menswastakan rumahsakit pemerintah daerah. Jadi rumahsakitnya tetap milik pemerintah daerah,pegawainya tetap pegawai pemerintahdaerah, yang berbeda hanya sistimpengelolaan keuangannya saja.Perbedaan dalam pengelolaankeuangan rumah sakit dengan BLUDadalah, kalau sebelumnya semuapendapatan rumah sakitharus langsung disetor kepada kasdaerah, sekarang rumah sakit dapat menggunakan langsung, halini bertujuan untuk peningkatan produktivitas, efisiensi danefektivitas, jika dibanding dengan tidak menerapkan PPK-BLUD.

Fleksibilitas BLUDFleksibilitas adalah keleluasaan pengelolaan keuangan/barangpada batas batas tertentu yang dapat dikecualikan dari ketentuanyang berlaku umum.Begitu banyak fleksibilitas yang dapat dinikamti oleh rumah sakitapabila sudah menjadi BLUD. Fleksibilitas yang akan diperlohadalah sebagai berikut; penetapan tarif layanan; perencanaandan penganggaran; pelaksanaan anggaran; pengelolaanpendapatan dan belanja; pengelolaan kas, pengelolaan utang,pengelolaan piutang, pengelolaan investasi; pengadaan barangdan/ atau jasa, pengelolaan barang; penyelesaian kerugian;penyusunan akuntansi, pelaporan dan pertanggungjawaban;

pengelolaan surplus dan defisit; tata kelola; remunerasi;kerjasama dengan pihak lain; pembentukan dewan pengawas;mempekerjakan tenaga non pegawai negeri sipil (PNS);pengelolaan dana secara langsung; perumusan standar,kebijakan, sistem, dan prosedur pengelolaan keuangan.

BLUD dapat menggunakan surplusanggarannya untuk kepentingan BLUDtersebut,yaitu “Surplus anggaran BLU dapatdigunakan dalam tahun anggaranberikutnya kecuali atas perintahgubernur/bupati/walikota sesuai dengankewenangannya, disetorkan sebagianatau seluruhnya ke kas daerah denganmempertimbangkan posisi likuiditasBLUD”. Berdasarkan ketentuan ini dapatditegaskan bahwa BLUD bukanlahmerupakan subyek pajak.Rumah sakit sudahlah tepat untukmenerapkan pola pengelolaan keuanganbadan layanan umum daerah (PPKBLUD), karena rumah sakit dibentuk

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa pen-yediaan barang/jasa, dan dalam melakukan kegiatannya didasar-kan pada prinsip produktivitas, efisiensi, efektivitas sehinggadapat menerapkan praktek praktek bisinis yang sehat untuk men-ingkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Persyaratan BLUDPersyaratan untuk dapat menerapkan PPK-BLUD pada rumahsakit, harus memenuhi persyaratan substantif, teknis, danadministratif.Persyaratan substantif apabila tugas dan fungsi SKPD atau UnitKerja bersifat operasional dalam menyelenggarakan pelayananumum yang menghasilkan semi barang/jasa publik (quasipublicgoods). Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum untukmeningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakat.Persyaratan Teknis terpenuhi apabila kinerja pelayanan di

BAGAIMANA JIKA RUMAH SAKIT

MENJADI BLUD?

Oleh : Remon Musikal, Ak. *)

Akhir-akhir ini banyak orang yang mempertanyakan bagaimanakah nantinya apabila rumah sakit umum daerahdari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah? Apakah nantinyajadi seperti rumah sakit swasta, apakah akan menjadi suatu entitas yang terpisah dari pemerintah daerah, ba-gaimana pengendalian pemda terhadap rumah sakit yang telah menjadi BLUD, bagaimana pula RSUD BLUD

berakuntabilitas terhadap pengelolaan keuangannya, dan apakah RSUD BLUD dapat dikenakan pajak atas ke-untungan yang diperolehnya,?

Akhirnya, bagaimanakah persyaratan untuk menjadi BLUD?

Page 23: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

23

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

ARTIKELARTIKELARTIKEL

bidang tugas dan fungsinya layak dikelola dan ditingkatkanpencapaiannya melalui BLUD, yaitu memiliki potensi untukmeningkatkan penyelenggaraan pelayanan secara efektif, efisien,dan produktif; memiliki spesifikasi teknis yang terkait langsungdengan layanan umum kepada masyarakat. Kinerja keuanganyang sehat ditunjukkan oleh tingkat kemampuan pendapatan darilayanan yang cenderung meningkat dan efisien dalam membiayaipengeluaran.Persyaratan administratif terpenuhi apabila telah membuat danmenyampaikan dokumen yang meliputi: surat pernyataankesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan,dan manfaat bagi masyarakat, pola tata kelola, rencana strategisbisnis, standar pelayanan minimal, laporan keuangan pokok atauprognosa/proyeksi laporan keuangan; dan laporan audit terakhiratau pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen.Persyaratan administratif dinilai belum terpenuhi secaramemuaskan, jika dokumen persyaratan administratif belumsesuai dengan yang dipersyaratkan, maka rumah sakit akandiberikan status BLUD bertahap.Rumah Sakit Umum Daerah dapat menjadi badan layanan umumdaerah jika sudah dapat memenuhi persayaratan di atas. RumahSakit Umum Daerah masih banyak yang belum memahami per-syaratan tersebut secara rinci, khususnya mengenai persyaratanadministratif. Untuk memenuhi persyaratan menjadi BLUD, perludilakukan sosialisasi dan asistensi tentang pedoman dan kompe-tensi yang harus dimiliki rumah sakit.

Penilaian BLUDRumah sakit yang akan menerapkan PPK-BLUD mengajukanpermohonan kepada kepala daerah melalui sekretaris daerahdengan melampiri dokumen persyaratan administratif.Penetapan persetujuan atau penolakan penerapan, paling lambat3 (tiga) bulan sejak usulan diterima kepala daerah secaralengkap. Apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan, kepala daerah tidakmenetapkan keputusan, usulan dianggap disetujui. Dalam halbatas waktu 3 (tiga) bulan terlampaui, paling lambat 1 (satu)bulan sejak batas waktu 3 (tiga) bulan terlampaui, kepala daerahmenetapkan rumah sakit untuk penerapan status PPK-BLUD.Penerapan status PPK-BLUD ditetapkan dengan keputusankepala daerah berdasarkan hasil penilaian tim penilai. Keputusankepala daerah disampaikan kepada pimpinan DPRD.Penyampaian keputusan kepala daerah paling lama 1 (satu)bulan setelah tanggal penetapan.Berdasarkan ketentuan di atas dapatlah disimpulkan bahwa per-setujuan rumah sakit untuk menerapkan PPK-BLUD, memerlukanwaktu relatif singkat dan prosedur sederhana. Dengan demikainsangtalah diharapkan kesiapan rumah sakit itu sendiri untuk me-menuhi persyaratannya.

Pengendalian BLUDSekalipun Rumah Sakit nantinya apabila sudah menjadi BLUD,tetapi pengendalian tetap masih ada yaitu: proses penganggaranmerupakan bagian yang tidak terpisah dari proses APBD. Artinyadalam menyusun perencanaan dan penganggaran RSUD BLUDtetap harus melalui persetujuan tim anggaran pemerintah daerah.Pendapatan dan belanja dana tidak disetor tetapi tetap dila-

porkan. Pimpinan RSUD harus membuat kontrak kinerja dengankepala daerah. Evaluasi dan penilaian kinerja RSUD BLUD dila-kukan setiap tahun oleh kepala daerah terhadap aspek keuangandan non keuangan, bertujuan untuk mengukur tingkat pencapaianhasil pengelolaan sebagaimana ditetapkan dalam renstra bisnisdan RBA.Secara berkala RSUD BLUD juga dievaluasi oleh Tim PenilaiPemda untuk memastikan apakah masih layak tetap diterapkan,ditingkatkan, dibatalkan status BLUD, dan tiap tahun laporankeuangan RSUD BLUD diaudit oleh Auditor Independen.Ketentuan ketentuan ini dapat mengendalikan rumah sakit yangtelah menerapkan PPK-BLUD, sehingga rumah sakit dapatmenerpkan praktek praktek bisnis yang sehat untuk meningkat-kan pelayanan, tetapi masih dapat dikendalikan dan dievaluasikinerjanya (pelayanan dan keuangan) berdasarkan mekanismeproses dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan.sampaidengan pertanggungjawabannya.

Kebijakan Akuntansi dan Laporan Keuangan BLUDBerdasarkan ketentuan Pasal 116 Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengel-olaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, maka SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menerapkan Pola Pengel-olaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)wajib menyelenggarakan akuntansi dan laporan keuangan sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosi-asi profesi akuntansi Indonesia untuk manajemen bisnis yangsehat. Penyelenggaraan akuntansi dan Iaporan keuangan terse-but menggunakan basis akrual baik dalam pengakuan penda-patan, biaya, aset, kewajiban dan ekuitas dana. Dalam ketentuanPasal 121 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BadanLayanan Umum Daerah, BLUD berkewajiban menyusun laporankeuangan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) untukkepentingan konsolidasi laporan keuangan pemerintah daerah.Untuk itu BLUD memerlukan sistem akuntansi keuangan yangdapat menghasilkan laporan keuangan yang disusun sesuaiStandar Akuntansi Keuangan (SAK) dalam rangka pertanggung-jawaban pengelolaan keuangan BLUD dan laporan keuanganyang disusun sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)dalam rangka konsolidasi laporan keuangan pemerintah daerah.Perbedaan pokok antara Laporan keuangan berdasarkan SAKdan SAP adalah basis akuntansi dan akun yang diguankan. Kon-solidasi laporan keuangan dapat dilakukan jika sudah mengguna-kan Standar Akuntansi yang sama. untuk itu diperlukan penye-suaian basis akuntansi SAK menjadi basis akuntansi SAP dankonversi bagan akun SAK menjadi bagan akun SAP.Tetapi berdasarkan pengalaman dalam melakukan bimbinganteknis penyusunan laporan keuangan pada Rumah Sakit Dr.MMDunda di Limboto Kabupaten Gorontalo ternyata rumah sakitbelum menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK tetapihanya menyusun draft laporan keuangan berdasarkan SAP se-suai DIPA yang disusun. Dengan demikian untuk sementara inikonversi dilakukan terbalik dari SAP menuju SAK. Namun ber-dasarkan hasil bimtek ini kepada pihak Rumah Sakit Dr. MM

Page 24: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

ARTIKELARTIKELARTIKEL

24

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

24

I tulah antara lain yangm e l a t a r b e l a k a n g iperlunya deteksi dini

terhadap tindakan Fraud.Menyadari hal itu, RSUDProf dr. Aloe Saboe kotaGorontalo sebagai salahsatu Instansi Vital dalamP a l a y a n a n P u b l i kmenyatakan komitmennyauntuk menerapkan ProgramAnti Korupsi melalui FraudControl Plan (FCP) yangdifasilitasi oleh BPKPPerwakilan Sulawesi Utara.K o m i t m e n u n t u kmenerapkan FCP inid i n y a t a k a n s e t e l a hsebelumnya diadakan Sosialisasi FCP oleh tim dari BPKP Sulutpada tanggal 21 Oktober 2011 di Aula Pertemuan RSUD Prof. Dr.H Aloei Saboe Gorontalo sebagai langkah awal. Sosialisasitersebut mendapat sambutan hangat dari pihak RSUD, yangditandai dengan hadirnya Dewan Direksi dan pejabat/staf dari

m a s i n g - m a s i n g U n i tPelayanan di lingkunganRSUD Prof. Dr. H AloeiSaboe Gorontalo sebagaipeserta.

Gayung pun bersambut.Sadar akan pentingnyapenerapan sebuah sistemyang mampu mereduksipeluang terjadinya fraud danu n t u k m e w u j u d k a npelaksanaan pelayanan yangbebas dari fraud, pihakRSUD menyatakan dukungand a n k e s e d i a a n n y amenerapkan program antikorups i melalu i FCP.

Sebagai langkah follow-up, BPKP sulut menerjunkan satu timuntuk melakukan pemetaan (Diagnostic Assessment). Pemetaanini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang memadaitentang eksistensi dan implementasi FCP/program anti korupsimelalui penerapan 10 Atribut FCP, serta untuk mengidentifikasi

MENCEGAH FRAUD DI ALOE SABOE“...mencegah Fraud lebih efektif daripada melakukan upaya represif terhadap Fraud...”

dasarkan hasil bimtek ini kepada pihak Rumah Sakit Dr.MMDunda telah disarankan untuk menyusun laporan keuangan ber-dasarkan akun akun operasioanal rumah sakit dan basis akun-tansi SAK.

Berdasarkan uraian di atas sampai dengan saat ini, rumah sakityang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Goron-talo, dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu rumahsakit yang akan menerapkan dan yang telah menerapkan PPKBLUD. Rumah sakit yang akan menerapkan PPK BLUD, makalaporan keuangan yang diperlukan adalah laporan keuanganpenutup rumah sakit sebagai SKPD dan laporan keuanganneraca awal pembuka rumah sakit sebagai PPK-BLUD. Sedang-kan rumah sakit yang sudah menerapkan PPK-BLUD, dibutuhkanlaporan keuangan sesuai SAK dan Laporan keuangan sesuaiSAP yang akan dikonsolidasikan dengan laporan keuangan pe-merintah daerah.

Penutup

Berdasarkan pengalaman kegiatan sosialisasi dan bimtek penyu-sunan laporan keuangan RSUD BLUD, maka masih sangat diper-

lukan untuk dilakukan sosialisasi dan asistensi tentang pemaha-man, fleksibilitas dan manfaat, persyaratan dan penilaian, pen-gendalian dan kebijakan akuntansi RSUD BLUD. Dalam wilayahProvinsi Sulawesi utara dan Provinsi Gorontalo baru hanya duarumah sakit daerah yang sudah menjadi badan layanan umumdaerah. Selanjutnya dari dua rumah sakit tersebut, hanya satuyaitu rumah sakit Dr.MM Dunda yang sudah dilakukan bimbingandalam penyusunan laporan keuangannya. Jadi masih banyakrumah sakit daerah masih berstatus sebagai kandidat BLUD,apakah kondisi ini dibiarkan terus menerus? Dimana dan bagai-mana upaya Perwakilan BPKP Sulut untuk menyiasati peluangini? Oleh karena itu perlu kiranya dari saat ini pegawai disiapkandan dibekali kompetensi atas seluruh proses yang merupakanpersyaratan badan layanan umum daerah. Dengan demikianakhirnya pertanyaan di atas “Bagaimana jika rumah sakit daerahmenjadi BLUD” dengan sendirinya akan dapat dijawab oleh Per-wakilan BPKP Sulut.

*) Penulis adalah Pengendali Teknis Bidang Akuntan NegaraPerwakilan BPKP Prov. Sulut

Page 25: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

25

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

ARTIKELARTIKELARTIKEL

area/bidang dari atribut FCP yangmasih memerlukan penyempurnaankebijakan dan prosedur pada RSUDAloe Saboe melalui Penilaian RisikoFraud (Fraud Risk Assessment).Yang menjadi sasaran dari pemetaanini adalah semua kebijakan prosedurdan implementasinya yang terdapatpada RSUD terkait penyelenggaraanFCP/program anti korupsi.Dengan adanya Diagnostic Assess-ment ini, akan terlihat seberapa jauhprogram anti korupsi telah diterapkanpada suatu organisasi, dalam Hal iniRSUD Aloe Saboe serta praktik apasaja yang masih berlangsung yang diprediksi bisa memberi pe-luang dan rentan terhadap risiko Fraud. Berikutnya pihak BPKPakan memberikan saran-saran untuk menindaklanjuti temuankelemahan tersebut. Konsisten dengan komitmen di awal, makapihak Aloe Saboe pun merespon temuan dan saran BPKP den-gan meminta Bimbingan Teknis Implementasi FCP. Bimtek pundiberikan kepada Manajemen RSUD pada tanggal 6-14 Desem-ber 2010 dengan tujuan utama memberikan pendampingankepada manajemen RSUD Prof. dr.H Aloei Saboe kota Gorontalountuk membangun sistem pencegahan anti fraud yang meliputi10 atribut sebagai penjabaran dari komitmen organisasi RSUDuntuk menerapkkan FCP. Namun demikian, 10 Atribut ini tentutidak dilaksanakan sekaligus, akan tetapi bertahap sesuai skalaprioritas dimulai dari atribut pertama (kebijakan makro yangterintegrasi dalam bentuk kebijakan anti fraud.Kegiatan Bimtek ini dilakukan dalam bentuk pendampingankepada organisasi dalam menyusun draft uraian TUPOKSI satgasFCP yang sudah dibentuk pihak RSUD, dilanjutkan denganmenyusun analisis atas kelemahan yang ditemukan berdasarkanhasil pemetaan, alternative penyelesaian dan rencana tindak lan-jut dalam bentuk jadwal penerapan 10 Atribut secara bertahapdan berkelanjutan dan terakhir mengarahkan pihak RSUD untukpersiapan pelaksanaan atribut FCP nomor 1, yakni membuat ke-bijakan makro yang terintegrasi dalam kebijakan anti fraud.Akhirnya,semua rangkaian kegiatan diatas bermuara pada satutujuan mulia; terciptanya organisasi pelayanan publik yang lebihbaik dalam segala hal yang berujung pada peningkatankesejahteraan masyarakat makro yang terintegrasi dalam bentukkebijakan anti fraud.Kegiatan Bimtek ini dilakukan dalam bentuk pendampingankepada organisasi dalam menyusun draft uraian TUPOKSI satgasFCP yang sudah dibentuk pihak RSUD, dilanjutkan denganmenyusun analisis atas kelemahan yang ditemukan berdasarkanhasil pemetaan, alternative penyelesaian dan rencana tindak lan-jut dalam bentuk jadwal penerapan 10 Atribut secara bertahapdan berkelanjutan dan terakhir mengarahkan pihak RSUD untukpersiapan pelaksanaan atribut FCP nomor 1, yakni membuat ke-bijakan makro yang terintegrasi dalam kebijakan anti fraud.Mengingat perlunya komitmen bersama untuk menyukseskanpelaksanaan FCP, maka tanggung jawab pelaksanaanya pun

tidak bisa dibebankan hanya kepadasatu pihak. Setiap tingkatan manajemenperlu dibuat peduli bahwatanggungjawab ini melekat pada posisimereka dalam hal pencegahan danpendeteksian fraud. Akhirnya,semuarangkaian kegiatan diatas bermuarapada satu tujuan mulia; terciptanyaorganisasi pelayanan publik yang lebihbaik dalam segala hal yang berujungpada peningkatan kesejahteraanmasyarakat.

(Humas BPKP Sulut)

“Setiap tingkatanmanajemen perlu dibuatpeduli bahwa tanggungjawab ini melekat pada

posisi mereka dalam halpencegahan dan

pendeteksian fraud”

Maju mundurnya, tertib tidaknya, dan sejahtera-melaratnya suatu bangsa atau masyarakat banyak ter-gantung dari sikap dan kemampuan para pemimpinnya.

Sejarah telah mengajarkan dan memperingatkan kitabahwa pemimpin yang kurang tanggap terhadap aspirasi

rakyat wibawanya akan berkurang. Sebenarnya kalaupemimpin ingin kepemimpinannya lestari, mereka perluberhati-hati mengemban tugasnya. Mereka tak boleh

memimpin menurut kemauan sendiri karena belum tentukemauannya benar dan sama dengan kehendak rakyat.

Mereka harus mengamati secara seksama kehendakrakyat, dan bila menemukan hal yang meresahkan

rakyatnya, perlu cepat mereka atasi.Jadi, pada hakikatnya, pemimpin itu abdi rakyat. Mereka

tidak berada di atas rakyat.

(Baharuddin Lopa)

Page 26: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

ARTIKELARTIKELARTIKEL

26

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

26

Beberapa Permasalahan PNPM

Sejalan dengan aktivitas yang dilakukan, PNPM (Mandiri Pede-saan) memiliki permasalahan krusial yang menjadikan tujuanprogram ini belum sepenuhnya tercapai karena kurangnya dukun-gan dan komitmen dari Pemerintah Daerah. Kondisi yang ditemu-kan di lapangan menunjukkan adanyapermasalahan sebagai berikut:

Pemerintah Provinsi/Kabupatendan pelaku PNPM belum memilikikesamaan persepsi atas PNPM.Perubahan pola dari pengelolaanproyek oleh aparat pemerintah kepemberdayaan masyarakat masihbelum bisa diterima oleh sebagianPemerintah Provinsi/Kabupaten se-hingga masih terjadi egosentrismesektoral. Pemerintah Provinsi/Kabupaten mengabaikan output yangdihasilkan oleh PNPM sementara parapelaku PNPM menganggap bahwaoutput yang dihasilkan murni meru-pakan hasil kerja kerasnya. Seharus-nya bila kedua belah pihak menyadaribahwa seluruh output yang dihasilkan oleh PNPM adalah dalamrangka untuk mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyatkhususnya Rumah Tangga Miskin (RTM), maka sikap egosen-trisme seperti ini tidak perlu terjadi. Oleh karena itu dibutuhkankesamaan persepsi bahwa seluruh output yang dihasilkan olehPNPM ditujukan untuk memberdayakan masyarakat miskin pede-saan terutama secara ekonomi yang menjadi tujuan dari baikPemerintah Provinsi/Kabupaten maupun para pelaku PNPM dilapangan.

RPJM Pedesaan sebagai output PNPM belum diakomodirdalam Musrenbang Kabupaten/KecamatanRPJM Des adalah output PNPM berupa rencana pembangunanjangka menengah desa yang berjangka waktu lima tahun,

memuat rencana pembangunan fisik (sarana dan prasarana)maupun non fisik (pemberian pinjaman kepada kelompokperempuan (SPP). RPJM Perdesaan (RPJM Des) dibuat melaluiMusyawarah Desa I yang secara spesifik disebut dengan namaMenggali Masa Depan Desa (MMDD) yang mengakomodirseluruh kebutuhan desa lima tahun ke depan. Pada PNPM lain

antara lain Program PembangunanInfrastruktur Perdesaan (PPIP)terdapat juga PJM yang berisipembangunan jangka menengahprasarana perdesaan dengan durasiperencanaan tiga tahun ke depan.Kedua perencanaan ini belumdikoordinasikan dengan baik.Demikian juga halnya dengan PNPMGenerasi Sehat Cerdas, PNPMLingkungan (Green KDP), PNPMRespek (di Papua). KeseluruhanPNPM ini juga belum dikoordinasikandengan baik sehinggaperencanaannya belum harmonis.

Hal yang menjadi ironi adalah RPJMDes yang telah dihasilkan oleh PNPM

MP tidak sinkron dengan Musrenbang yang dilakukan oleh Pe-merintah Kabupaten karena Musrenbang Kabupaten memilikijadwal yang ketat dari awal hingga pengesahan APBD sedang-kan RPJM Des dihasilkan dari Musyawarah Desa Tahap I yangtahapan kegiatannya memiliki ketergantungan yang sangat tinggidengan pencairan dana DIPA. Keterlambatan pencairan danaDIPA dan keterlambatan pelaksanaan tahapan kegiatan akanmengakibatkan keterlambatan penyusunan RPJM Desa

Belum adanya database output PNPM pada PemerintahProvinsi/KabupatenPemerintah Provinsi/Kabupaten belum memiliki data terkait den-gan output yang dihasilkan dari PNPM. Meskipun serah terimaaset belum ada secara resmi dari pihak PNPM kepada Pemerin-

PNPM-MANDIRI PEDESAANPROGRAM SETENGAH HATI

Oleh : Halasan Simamora *)

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) merupakan program yang diluncur-kan oleh Pemerintah sejak 2007. Embrio dari program ini adalah Program Pengembangan Kecamatan (PPK I

dan II) yang lahir pada tahun 1998 sebagai dampak dari reformasi yaitu rendahnya tingkat kepercayaanmasyarakat (public) kepada pemerintah. Tugas pokok dan fungsi yang sebelumnya dikelola oleh para birokrat

dalam bentuk kegiatan yang bersifat keproyekan, diubah melalui program PNPM menjadi pola program pember-dayaan masyarakat (community driven development/CDD) mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelak-

sanaan dan pengendalian kegiatan dengan fasilitasi konsultan yang ditunjuk pemerintah.

Page 27: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

27

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

ARTIKELARTIKELARTIKEL

tah Kabupaten selaku pemilik DanaDaerah Urusan Bersama (DDUB),namun Pemerintah Kabupatenmemiliki tugas, wewenang, tang-gung jawab, dan hak atas asetyang dibangun di wilayahnya seba-gai konsekuensi pemenuhan uru-san wajib daerah sebagaimanadiamanatkan dalam Undang-undang Otonomi Daerah. Adalahnaïf sekali apabila PemerintahProvinsi/Kabupaten tidak memilikikeperdulian atas tindakan yangdilakukan oleh para pelaku PNPM.PNPM sendiri merupakan salah satu program yang diluncurkanoleh Pemerintah Pusat yang bersifat lintas sektoral di daerah.Oleh karena itu Pemerintah Provinsi/Kabupaten memiliki kewaji-ban untuk mensukseskan PNPM. Action yang bisa dilakukan olehPemerintah Provinsi/Kabupaten adalah melakukan inventarisasisehingga diperoleh data bangunan fisik maupun non fisik yangsudah dihasilkan oleh PNPM antara lain kelembagaan UnitPengelola Kegiatan (UPK) yang mengelola seluruh kegiatan ter-masuk Simpan Pinjam kepada kelompok Perempuan (SPP),Badan Koordinasi Antara Desa (BKAD), dan Badan PengawasUPK (BPUPK). Penyediaan anggaran ini tentunya dilakukan olehinstansi yang menjadi pengelola PNPM di Provinsi/Kabupatenyang pada umumnya dikelola oleh Badan Pemberdayaan Ma-sayarakat dan Pemerintahan Desa baik di Provinsi maupun Kabu-paten. Dengan adanya data hasil inventarisasi, maka PemerintahProvinsi/Kabupaten dapat mengalokasikan anggaran untuk pe-meliharaan atas sarana dan prasarana yang sudah dibangunkarena telah memiliki data yang akurat

Pemerintah Provinsi/Kabupaten belum memiliki exit strategyatas PNPM (Replikasi PNPM dalam APBD)Sampai sejauh ini, pola PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM MP)merupakan program pemberdayaan masyarakat yang secaranasional paling berhasil. Hal ini terlihat dari pola pengelolaankegiatan dan dana yang dilaksanakan pada PNPM MP banyakdiimplementasikan pada program pemberdayaan masyarakatlainnya seperti: PNPM Respek di Papua, PNPM Lingkungan(Green KDP), PNPM Generasi Sehat Cerdas, P2KP, bahkanpada Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) danProgram Pendidikan Anak Usia Dini. Melihat kepada closing datePNPM MP tahun 2014, maka sudah selayaknyalah PemerintahProvinsi/Kabupaten mengantisipasi berakhirnya program inidengan cara implementasi pola pengelolaan kegiatan dan danamelalui APBD. Sampai sejauh ini, sepengetahuan penulis, belumbanyak Pemerintah Provinsi/Kabupaten yang sudahmengimplementasikan pola pengelolaan kegiatan dan dana yangdianggarkan dalam APBD. Langkah ini perlu dilakukan sebagaiexit strategy dalam mengantisipasi berakhirnya program. Salahsatu provinsi yang sudah mengimplementasikan pola PNPM iniadalah Provinsi Gorontalo yang melakukan replikasi dengannama Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat. Program ini

memberikan dana kepada desayang tidak memperoleh alokasidana PNPM.

Implikasi PNPM terhadap BPKPBPKP sebagai Aparat PengawasanInternal Pemerintah (APIP) yangtugas pokoknya sesuai denganPeraturan Pemerintah Nomor 60tahun 2008 antara lain melakukanaudit, evaluasi, dan reviu.Penugasan audit terhadap PNPMdan sejenisnya telah dilakukan olehBPKP sehingga secara mikro(perbaikan secara jangka pendek)

BPKP dapat memberikan saran-saran perbaikan kepadamanajemen atas proses aktivitas operasi dalam rangkapencapaian tujuan dan sasaran PNPM. Meskipun demikiansampai dengan saat ini BPKP belum pernah melakukan evaluasiterhadap PNPM secara menyeluruh sehingga belum dapatmemberikan penilaian program secara utuh apakah PNPM MPmemiliki tingkat keberhasilan yang memadai atau tidak.

SimpulanBerdasarkan uraian di atas untuk perbaikan program secaraumum, penulis mengusulkan beberapa saran perbaikan ke depansebagai berikut:

1. Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan pelaku PNPM harusmemiliki kesamaan persepsi atas PNPM melalui koordinasiyang lebih intens antara lain dengan cara menyelenggarakansuatu forum diskusi untuk mengatasi permasalahan yangtimbul dalam pelaksanaan.

2. Perlunya sinkronisasi perencanaan antara PemerintahProvinsi/Kabupaten dan para pelaku PNPM melaluiMusrenbang Kabupaten sehingga jaring asmara (aspirasimasyarakat) dalam APBD dapat dilakukan melaluipengakomodasian RPJM Des.

3. Pemerintah Provinsi/Kabupaten harus memiliki komitmen pem-bangunan berkelanjutan atas Output PNPM antara lain denganmelakukan inventarisasi atas output yang dihasilkan olehPNPM untuk penyediaan biaya pemeliharaan sebagai wujudakuntabilitas penyelenggaraan urusan wajib daerah.

4. Pemerintah Provinsi/Kabupaten perlu merencanakan exit strat-egy manakala PNPM MP berakhir tahun 2014 antara lain den-gan implementasi pola pengelolaan kegiatan atau replikasiPNPM MP melalui penganggaran dalam APBD. Exit stategy inidapat disusun mulai dari sinkronisasi perencanaan melaluiMusrenbang Kabupaten

5. BPKP perlu melakukan evaluasi program secara utuh se-hingga dapat memberikan rekomendasi perbaikan kepadaPemerintah Pusat maupun Daerah.

*) Penulis adalah PFA Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusatpada Perwakilan BPKP Prov. Sulut

Page 28: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

ARTIKELARTIKELARTIKEL

28

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

28

Objek Wisata Danau Linau terletak diKelurahan Lahendong, KecamatanTomohon Selatan, objek wisata dapatditempuh selama 45 menit dari kotaTomohon.

Danau Linau merupakan danauyang unik dan sering disebut danautiga warna. Disebut demikian karenabila terpancar sinar matahari, warna airdi permukaannya bisa tampak kuning,hijau dan merah. Namun, warnanya kinisudah lebih dari tiga warna. Tiga warnaitu karena pengaruh warna belerang.Warnanya lebih dari tiga. Saat mataharitepat di atas permukaan danau, terlihatwarna hijau tua, hijau muda, biru,kuning, orange dan putih. Hampirseperti warna-warna pelangi.Luasdanau sekitar 46 hektare dengan

kedalaman mencapai 36 meter. Lokasidanau ini dulunya adalah kawahgunung berapi atau sering disebutdengan Volcanic Lake.

Danau Linau kini menjadi daerah tujuanwisata di Sulawesi Utara. Keunikannyamembuat sejumlah turis asing tertarikuntuk membuat foto prewedding dikawasan ini. Untuk masuk ke kawasanini tamu lokal, nasional ataupuninternasional mendapat beban yangsama. Biaya masuk untuk anak-anakmaupun dewasa sebesar Rp 20.000 perorang dan akan mendapatkan freetea/coffee.

Kawasan wisata ini dikelola oleh swastayaitu milik keluarga Korompis-Wewengkang. Luas tanahnya sekitar 80

hektare terdiri dari pemandangan disekitar danau, pondok peristirahatan,hutan pinus, air panas belerang untukberendam kaki atau mandi dan kafeyang menyiapkan aneka makanan danminuman.

(Humas BPKP Sulut/dari berbagai sumber)

DANAU LINAU

Page 29: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

29

Tabea Manado News—Salam Hangat dari Manado

ARTIKELARTIKELARTIKEL

TELEPON seluler (ponsel) telahdinyatakan bisa menimbulkan gangguanpendengaran dan membuat penggunaterpapar radiasi yang berbahaya. Dampaknegatifnya tidak hanya berhenti sampai disitu, penelitian terbaru menemukan,mereka yang tidak bisa berhenti bicarasambil memegang ponsel di tanganmenghadapi tantangan kesehatan baru,yaitu gangguan saraf pada siku.

Pengguna yang memegang ponsel danmendekatkan ke telinga mereka untukjangka waktu yang lama berisikomengalami sakit pada lengan. Denganmenekuk siku terlalu ketat dan terlalu lama,mereka bisa terlalu meregangkan sarafutama.

Hal ini, terang peneliti, selain menimbulkanrasa sakit juga bisa memicu rasa nyeri dankesemutan mulai dari siku hingga jari-jari.Berdasarkan data dari pakar ortopedi,semakin banyak pasien yang mengalamimasalah ini. Untuk menghindari hal ini,mereka menganjurkan pengguna ponseluntuk memegang ponsel secara bergantiandengan tangan kanan dan tangan kiri.

Pusat masalah berada pada saraf ulnar(ulnar nerve) yang membentang di bawahtitik siku sekaligus juga mengontrol jarimanis dan kelingking. Saraf akan melemahjika diregangkan secara berulang-ulang.

Aliran darah ke saraf juga akan terhambatsehingga menimbulkan rasa nyeri. Hal inibisa memicu cubital tunnel syndrome. Inimerupakan suatu kondisi dimana tanganpenderita melemah dan penderita bahkankesulitan membuka sesuatu, mengetik,menulis atau memainkan instrumentertentu.

Regangan ini, terang Dr Leon Benson, jurubicara American Academy of OrthopaedicSurgeons, akan menimbulkan stres padaulnar nerve.”Semakin Anda menekuknya,misalnya saat menggunakan telepon,maka saraf juga akan semakin mengalamiperegangan. Hal ini akan mengganggusuplai darah sehingga darah tidak bisamengalir ke saraf-saraf tersebut,”terangnya, seperti dikutip situs dailymail.

Menurut Benson, meskipun saraf-sarafdidisain untuk peregangan, tetap saja tidaknormal jika diregangkan selama 1 jam. Halini bahkan bisa memicu cubital tunnelsyndrome kronis yang harus ditanganidengan operasi. Tetapi, terang dia lagi,sebagian besar kasus bisa ditanganidengan mengganti tangan saatmenggunakan telepon.

Studi sebelumnya telah menemukan kalauterlalu banyak mengetik pesan (SMS) bisamenyebabkan cidera peregangan berulangdi jari. Studi lain juga menemukan kalau

menggunakan ponsel lebih dari 1 jam perhari bisa merusak pendengaran. Studi inijuga menyatakan kalau mereka yangmenggunakan ponsel lebih lama,mengalami gangguan bicara, khususnyamengucapkan kata-kata yang dimulaidengan huruf s, f, h, t, dan z.

Beberapa ilmuwan juga mengklaim kalauradiasi ponsel bisa menimbulkan gangguanseperti epilepsi. Akan tetapi, produsenponsel menolak keras hal ini.

Bagaimana dengan Anda? Dengan gayahidup sekarang, tentu sangat sulitmenjauhkan ponsel dari sisi Anda. Tapi,tentunya Anda bisa lebih bijaksana dalammenggunakannya.

(sumber: www.mediaindonesia.com)

PEGANGPONSEL

TERLALU LAMAPICU

STRES SARAF

Page 30: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

BBBUDAYAUDAYAUDAYA KERJAKERJAKERJA

30

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

30

7 rahasia sederhana untuk memimpin orang menjadiorang-orang produktif, setia, dan berdedikasi tinggi.

1. Kenali kondisi dombamu (anak buah).Periksalah keadaan anak buahmu, mulai dari kondisi fisi-knya sampai sifatnya. Kenali impiannya, cita-citanya, kesu-kaannya, dan apa motivasinya untuk melakukan sesuatu.engkau bisa mengenalnya dengan ada di tengah-tengahmereka dalam keseharian. Misalnya, tanyakan kabaranaknya yang sakit, bagaimana liburan mereka. Tunjukkandengan tulus kepedulianmu, maka mereka akan mengi-kutimu dan mendukung visimu, bahkan bersedia berkorbanbagimu.

2. Temukan “SHAPE” domba-dombamu.Pemimpin yang sukses tidak sembarang merekrut orang-orang yang akan diajak untuk terlibat dalam timnya. Diapasti memilih domba yang sehat dan produktif.S = Strong (Kekuatan),H = Heart (Hati),A = Attitude (Sikap),P = Personality (Kepribadian),E = Experiences (Pengalaman-pengalaman).

3. Tandai domba-dombamu.Teguran, evaluasi, disiplin, mengkomunikasikan visi terusmenerus kepada bawahan, adalah cara pemimpin mening-galkan tandanya pada bawahan dan selalu menarik bawa-hannya untuk tetap berada pada jalan yang benar danpada pada tujuan yang sesungguhnya. Ada saatnya me-mang kita harus tega menyakiti orang yang kita pimpin.Pemimpin yang selalu berusaha menyenangkan bawa-hannya akan menemui masalah. Pemimpin melakukan itukarena ia mengasihi mereka dan ingin mereka menjadilebih baik.

4. Jadikan padang rumput Anda tempat yang aman.Pemimpin yang baik harus menciptakan rasa aman bagibawahan di tempat mereka bekerja, yaitu melalui upahyang cukup, informasi yang jelas, membuat semua posisipenting, dan tetap terlihat oleh bawahan.

5. Gunakan tongkat arahan.Tongkat berfungsi untuk mengarahkan domba, menetap-kan batas, membantu gembala menolong domba yang

terpisah, memberi semangat kepada domba.

6. Gunakan gada teguran.Gada (bersifat seperti senjata) dapat berfungsi melindungidomba dari pemangsa (situasi yang mengancam). Pemim-pin ada untuk membela bawahannya, bukan melemparkankesalahan kepada mereka untuk membela nama baiknyasendiri. Gembala akan berusaha menjauhkan bawahannyadari masalah. Dia gunakan gada (teguran, disiplin) untukkebaikan. Gada dipakai untuk memeriksa adakah tubuhyang luka di domba-dombanya.7. Miliki hati gembala.Gaya hidup yang mengutamakan domba-dombanya meru-pakan cirri pemimpin besar. Siap kerja keras, membayarharga yang mahal. Investasi tenaga, pikiran, uang untukkebaikan dan kemajuan bersama bahkan harus mengambilkeputusan yang sulit demi kebaikan mereka. Gembala ti-dak menuntut untuk dilayani, tapi melayani. Bukan semata-mata untuk mencari keuntungan dari mereka. Jika seseo-rang pemimpin menginvestasikan seluruh hidupnya bagiorang-orang yang dipimpinnya dan mempunyai hati untukmereka, maka mereka pun akan mengikuti dengan sepe-nuh hati.

Estherlina Pasaribu(Anggota Tim Budaya Kerja BPKP RI)

prinsip sang gembala...

Risiko datang dari ketidaktahuan atasapa yang Anda kerjakan

(Warren Buffet)

Page 31: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

PPPROFILROFILROFIL

31

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

31

Sebagai bupati yang baru terpilih padabulan Oktober 2010 yang lalu, SehanLandjar menyadari bahwa BolaangMongondow Timur dengan usianyayang baru 30 bulan tergolong sebagaidaerah baru yang membutuhkan ban-yak pembenahan, baik dalam tatapemerintahan dan sistem pengelolaankeuangan. Sebagai upaya yang dila-kukan, utamanya dalam hal pembena-han perangkat daerah, adalah denganbekerja sama dengan Badan Penga-wasan Keuangan dan Pembangunanuntuk membentuk pemerintah yangbersih dan bertanggung jawab. Salahsatu bentuk nyata kerja sama yang dijalin Pemerintah Kabu-paten Bolaang Mongondow Timur dengan BPKP yaitu dengandiangkatnya Bapak Muhtar Limbanadi, SE, pegawai BPKPyang dipekerjakan sebagai Kepala Dinas Penerimaan,Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Beberapa saat yang lalu, Pemerintah Kabupaten BolaangMongondow Timur telah menandatangani action plan menujuWTP 2012 dan good governance dengan BPKP. Berkaitandengan hal tersebut, Sehan Landjar menyadari bahwa untukmencapai progress seperti yang telah direncanakan, diperlu-kan komitmen dan keseriusan dari seluruh jajaran perangkatdaerah. Oleh karena itu, dengan tegas Beliau pun menyata-kan bahwa tanpa segan-segan, punishment akan diberikanapabila ditemukan adanya indikasi kelalaian ataupun ketidak-seriusan.

Upaya-upaya pembenahan perangkat daerah yang dilakukandi Bolaang Mongondow Timur ini tentunya berkaitan erat den-gan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah sesuaidengan PP Nomor 60 Tahun 2008. Untuk itu, Sehan Landjarmenyatakan Beliau menyediakan anggaran yang cukup untukdiklat dan pelatihan-pelatihan lainnya bagi satgas SPIP, teru-tama Inspektorat selaku motor penggeraknya, untuk mengim-plementasikan tugas-tugasnya dalam sistem pengendalianinternal. Beliau menyatakan bahwa dengan dijalankannyasistem pengendalian intern dengan profesional, dapat dimini-malisasi adanya kesalahan-kesalahan baik dalam pengel-olaan maupun sistem manajemen. Berkaitan dengan hal ini,tentu saja kedisiplinan aparatur menjadi kunci. Selaku kepala

daerah, selain giat mengikutsertakanSKPD di bawah Inspektorat untuk me-lakukan pelatihan dan peningkatankualitas, Sehan Landjar menyatakanbahwa Beliau akan memantau lang-sung implementasi sistem pengenda-lian intern ini, dan juga melakukan si-dak sebagai salah satu bentuk penga-wasan.

Kepada Tabea, Sehan Landjar men-yatakan bahwa harapan Beliau dalam5 tahun masa jabatannya dapat mele-takkan dasar untuk suksesnya Bo-laang Mongondow Timur, yaitu den-

gan pengembangan SDM yang ada. Beliau percaya, denganterbentuknya perubahan mindset di kalangan masyarakat,utamanya perubahan pola pikir dari tradisional menjadi pro-fesional, dan dari masyarakat yang konsumtif menjadimasyarakat yang produktif dan mandiri, akan lebih mudahuntuk mengembangkan Bolaang Mongondow Timur.

(Humas BPKP Sulut)

BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMURSEHAN LANDJAR

Page 32: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

RENUNGANRENUNGANRENUNGAN

32

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

32

Korupsi artinya busuk…Tapi kenapa bau ini ada dimana-mana…Tak bisa hilang dengan mudah…Karena sudah menjadi senyawa …

Korupsi artinya rusak…Tapi kenapa sulit diperbaiki…Walau sudah memakai bengkel resmi…Karena semua harus diganti…Korupsi artinya menyogok…Tapi kenapa tak bisa berhenti…Karena banyak yang mau disogok…

Korupsi adalah perilaku…Yang tidak wajar…Namun dianggap wajar…Yang tidak legal…Namun dianggap legal…Makanya korupsi merajalela…Akibat penegakan hukum yang masihlemah…Mental aparatur yang parah…Kesadaran masyarakat yang masihrendah…dan "political will" yang Na’uzubillah…

Sungguh realita yang pahit sekali…Bagaimana bisa berhenti…Jika semua sudah tak terkendali…Mungkin sistem harus diganti lagi…

Padahal sudah berulang kali…Semoga saja tidak menjadi kleptokrasi…

Ah harus bagaimana ini…Sudah diperingatkan oleh pak Kyai…Sudah dibahas oleh para ahli…Hasilnya nihil sama sekali…

Oo mungkin masing-masing pribadi…Harus bertanya pada diri sendiri…Pernahkah aku korupsi ?Pernahkah aku ingin korupsi ?...Pernahkah aku diajak korupsi ?...Pernahkah aku melihat orang korupsi ?...

Mungkin ini solusi terbaik…Agar kita lebih mawas diri…Dan berintropeksi...Berani untuk saling mengingatkan…Berani mengaku salah jika salah…Dan mau berubah untuk lebih baik…Karena perubahan dan kesempatan…Hanya sepanjang umur dibadan.

http://waroengkemanx.blogspot.com

tanya aku, kamudan kalian...

Page 33: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

BBBAKUAKUAKU SEDUSEDUSEDU

33

TABEA—EDISI IV / MEI 2011

33

BRAPA LITER?Suatu waktu, Kale pigi pa Oom Petu pe warong. Pas sampe di muka warong.Kale : "Oom Petu, bli roko dang...?"Oom Petu : (acuh sambil ba ator jualan)Kale : (deng suara yang sadiki keras) "Oom Petu...bli roko dang ?"Oom Petu : (masih tetap acuh)Kale : (bataria keras skali) "Oom petu....! Bli roko dang...!"Oom Petu : (deng nada marah) "Eh..Kale, baku hormat sadiki deng orang tua, ngana pe

kira kita pongo ? Brapa liter minya so ngana mo bli ?Kale : ???

KIRIM BABIUngke dari Sanger pindah ke Jakarta for kuliah di sebuah univertas ternama... Setelah

beberapa bulan kuliah di Jakarta, depe papa telpon pa dia mo tau apa yang terjadi di

Jakarta...

"Ungke....gimana ngana pe kuliah di Jakarta?"

"Samua fine-fine jo...nyanda ada yang bekeng pusing."

"Trus..gimana deng ngana pe tamang-tamang kuliah?"

"Dorang bae-bae.....maar amper samua bawa kijang, kuda, bebek..."(maksudnya mobil kijang, kuda dan motor bebek)

"Trus, ngana bawa apa dang?"

"Kita nyanda bawa apa-apa, pa.."

"Aduh, kasian sekali papa pe anak....Besok nanti papa kirim babi pa ngana..."

UNGKE PELIT SAMA OPASuatu hari Ungke deng opa ada baku janjin mau mamancing di laut karna Ungke tako kela-paran, Ungke bawa pisang goreng. Pas sampe di laut Ungke pe pancing tagate di karangUngke : "Mau manyalam napa pisang goreng belum habis opa mw makang nanti,

lantaran Ungke pe pelit tu pisang goreng Ungke bawa menyelam pas pemuncul di parahu"

Opa : "Ungke, ngana dapa dimana tu pisang goreng"Ungke : "Di bawa laut opa"Opa : "Kalo bagitu opa mau menyelam mau cari tu pisang goreng"

Dengan semangat opa menyelam cari tu pisang goreng tiba-tiba opa pe kapala tatoki dikarang jd opa nae dengan kepala berdarahUngke : "Opa pe kapala kenapa badarah"Opa : "Io Ungke, bagimana Ungke pe pisang goreng belum di bayar sudah itu dorang

dapukul pakita dibawa"

Sumber : ketawa.complasagame.com

Page 34: HALAMAN UTAMA - BPKP Edisi...ACTION PLAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MENUJU GOOD GOVERNANCE DAN WTP 2012 MENUJU WTP 2012, KOTA TOMOHON GANDENG BPKP SULUT BAGAIMANA JIKA RUMAH

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

TAHUN 2010

DEKLARASI APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Peserta KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010

menyadari bahwa saat ini terdapat permasalahan nasional yaitu kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah belum baik, efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan negara belum optimal, masih

tingginya korupsi terutama dalam pengadaan barang/jasa pemerintah dan rendahnya kualitas

pelayanan publik.

Menyadari permasalahan tersebut, peserta KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN

PEMERINTAH TAHUN 2010 bersepakat untuk mendorong penerapan SPIP di seluruh instansi

pemerintah dan meningkatkan peran APIP melalui reviu, audit, evaluasi, pemantauan dan kegiatan

pengawasan lainnya yang mencakup tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan

dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara/daerah agar:

1. Terwujud laporan keuangan tahun 2011 yang Wajar Tanpa Pengecualian

2. Menurunnya tingkat korupsi dalam proses pengadaan barang/jasa.

3. Meningkatnya kinerja pengelolaan keuangan negara/daerah yang efisien dan efektif.

4. Meningkatnya kualitas pelayanan publik.

Dalam rangka melaksanakan peran tersebut, Peserta KONFERENSI NASIONAL APARAT

PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 bersepakat untuk:

1. Meningkatkan integritas, kompetensi dan profesionalisme SDM APIP.

2. Mempercepat reformasi birokrasi APIP.

3. Meningkatkan kualitas koordinasi, komunikasi dan sinergitas pengawasan.

4. Meningkatkan kualitas tata kelola pengawasan.

BANDUNG, 26 NOVEMBER 2010