Oleh:

IMAN BASTARI, Ak., M. Acc., C.Fr.A DEPUTI KEPALA BPKP

Oleh:

IMAN BASTARI, Ak., M. Acc., C.Fr.A DEPUTI KEPALA BPKP

UPAYA STRATEGIS PEMDA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS AKUNTABILITAS

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Nusa Dua, Nusa Dua, Bali Bali, , 44 DesemberDesember

20122012

Perlu adanya upaya pencegahan tindak pidana korupsi

LATAR BELAKANG

Tindak Lanjut Rekomendasi BPKTentang pengembalian

kerugian keuangan NegaraTidak

signifikan

2

Profil Akuntabilitas Keuangan Daerah

1 Proses Penetapan APBD Terlambat

Opini WTP atas LKPD masih rendah

3 Lemahnya SPI dan Kapasitas SDM Permasalahan Aset, Penyimpangan Peraturan

4 Fraud Pengadaan Barang/Jasa

2

Upaya Preventif Pencegahan Fraud

1 Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Daerah

Penyelenggaraan SPIP

3 Pemberdayaan Fungsi APIP dan Sinergi dengan BPKP

4Pengembangan Teknologi Sistim Informasi

1. Komunikasi yg intens antara Auditee dan Auditan pada saat exit meeting untuk mengklarifikasi temuan-temuan, sehingga temuan menjadi jelas dan rekomendasi betul-betul dapat ditindaklanjuti.

2. Alternatif rekomendasi mempertimbangkan tujuan pemeriksaan serta

mekanisme penyelesaian kerugian keuangan Negara berupa Tpb, TGR, atau TP

3. Memanfaatkan peran APIP sesuai kapasitasnya :

1) Peningkatan akuntabilitas keuangan Negara;

2) Pembina penyelenggaraan system pengendalian intern pemerintah;

3) Quality assurance

4) Pengembangan system pencegahan dan pemberantasan korupsi

5) Mendorong manajemen lebih transparan;

6) Pengembangan teknologi informasi

7) Pengembangan kapasitas organisasi

8) Memberikan second opinion atas simpulan pemeriksaan ektern

S I M P U L A NS I M P U L A N

Badan Pegawasan Keuangan dan Pembangunan Jl. Pramuka No 33 Jakarta 13120

Telepon (021) 859 103 02Web: http://www.bpkp.go.id

TERIMA KASIH

6

Tindak Lanjut Temuan:

1. Menindaklanjuti rekomendasi adalah wajib dilakukan oleh instansi yang diperiksa (Kepala daerah atau Pejabat Pengelola Keuangan Negara);

2. Tindak lanjut rekomendasi dapat berupa jawaban atau penjelasan atas rekomendasi.

3. Cara penyelesaian kerugian Keuanga Negara dapat berupa :

1. Tuntutan Perbendaharaan (TPb),

2. Tuntutan Ganti Rugi (TGR),

3. Tuntutan Pidana (TP)

4. Rekomendasi dihasilkan dari proses pemeriksaan yang sesuai dengan standar;

5. Penyebab Kerugian Negara antara lain kesengajaan, kerjasama antara beberapa pihak, serta tidak berfungsinya pengendalian dalam organisasi

1. Menindaklanjuti rekomendasi adalah wajib dilakukan oleh instansi yang diperiksa (Kepala daerah atau Pejabat Pengelola Keuangan Negara);

2. Tindak lanjut rekomendasi dapat berupa jawaban atau penjelasan atas rekomendasi.

3. Cara penyelesaian kerugian Keuanga Negara dapat berupa :

1. Tuntutan Perbendaharaan (TPb),

2. Tuntutan Ganti Rugi (TGR),

3. Tuntutan Pidana (TP)

4. Rekomendasi dihasilkan dari proses pemeriksaan yang sesuai dengan standar;

5. Penyebab Kerugian Negara antara lain kesengajaan, kerjasama antara beberapa pihak, serta tidak berfungsinya pengendalian dalam organisasi

KETEPATAN WAKTU PENETAPAN APBDSECARA NASIONAL

Keterangan : Keterlambatan penetapan APBD disebabkan antara lain birokrasi penetapan alokasi anggaran pusat dan Daerah yang terlambat diterima oleh Daerah sehingga proses Penetapan APBD menjadi terlambat disamping komunikasi antara Pemda dengan DPRD belum berjalan efektif dalam pembahasan RAPBD.

Hanya 286 dari 524 Pemda (54,59% yang penetapan APBD tepat waktu

11

Ketepatan Waktu Penetapan APBD Tahun 2012

TEPAT WAKTU TIDAK TEPAT WAKTU

1 PROV ACEH 24 10 142 PROV SUMUT 34 11 233 PROV SUMBAR 20 14 64 PROV RIAU 13 4 95 PROV KEP RIAU 8 2 66 PROV JAMBI 12 5 77 PROV SUMSEL 16 11 58 PROV BABEL 8 5 39 PROV BENGKULU 11 5 6

10 PROV LAMPUNG 15 8 711 PROV DKI JAKARTA 1 1 012 PROV JABAR 27 9 1813 PROV BANTEN 9 9 014 PROV JATENG 36 23 1315 PROV DIY 6 6 016 PROV JATIM 39 22 17

No PROVINSIJML

PEMDA

PENETAPAN APBD

12

TEPAT WAKTU TIDAK TEPAT WAKTU

17 PROV KALBAR 15 4 1118 PROV KALTENG 15 10 519 PROV KALSEL 14 11 320 PROV KALTIM 15 14 121 PROV SULUT 16 12 422 PROV GORONTALO 7 5 223 PROV SULTENG 12 5 724 PROV SULSEL 25 20 525 PROV SULBAR 6 3 326 PROV SULTRA 13 12 127 PROV BALI 10 9 128 PROV NTB 11 5 629 PROV NTT 22 13 930 PROV MALUKU 12 5 731 PROV MALUT 10 6 432 PROV PAPUA 30 6 2433 PROV PAPUA BARAT 12 1 11

JUMLAH 286 238

No PROVINSI JML PEMDAPENETAPAN APBD

Ketepatan Waktu Penetapan APBD Tahun 2012

13

PERKEMBANGAN DATA OPINI LKPDPOSISI PER 30 NOVEMBER 2012 (1)

14

No Perwakilan/Pemda JML PEMDA

OPINI 2011

WTP WDP TMP TW JML

01 PROV ACEH 24 2 22 0 0 2402 PROV SUMUT 34 3 22 9 0 3403 PROV SUMBAR 20 0 19 1 0 2004 PROV RIAU 13 2 10 1 0 1305 PROV KEP RIAU 8 2 6 0 0 806 PROV JAMBI 12 0 12 0 0 1207 PROV SUMSEL 16 4 12 0 0 1608 PROV BABEL 8 2 6 0 0 809 PROV BENGKULU 11 5 5 0 1 1110 PROV LAMPUNG 15 7 7 1 0 1511 PROV DKI JAKARTA 1 1 0 0 0 112 PROV JABAR 27 3 24 0 0 2713 PROV BANTEN 9 4 5 0 0 914 PROV JATENG 36 8 28 0 0 3615 PROV DIY 6 3 3 0 0 6

14

15

No Perwakilan/Pemda JML PEMDA

OPINI 2011

WTP WDP TMP TW JML

16 PROV JATIM 39 11 27 1 0 3917 PROV KALBAR 15 1 13 0 1 1518 PROV KALTENG 15 0 11 4 0 1519 PROV KALSEL 14 0 13 1 0 1420 PROV KALTIM 15 0 11 3 1 1521 PROV SULUT 16 1 3 9 2 1522 PROV GORONTALO 7 0 7 0 0 723 PROV SULTENG 12 3 9 0 0 1224 PROV SULSEL 25 3 16 6 0 2525 PROV SULBAR 6 0 6 0 0 626 PROV SULTRA 13 0 10 3 0 1327 PROV BALI 10 1 9 0 0 1028 PROV NTB 11 1 8 1 0 1029 PROV NTT 22 0 15 7 0 2230 PROV MALUKU 12 0 1 3 0 431 PROV MALUT 10 0 3 6 0 932 PROV PAPUA 30 0 7 6 1 1433 PROV PAPUA BARAT 12 0 2 8 0 10

TOTAL 524 67 352 70 6 495

15

NO URAIANJUMLAH KASUS

IHPS BPK 2011 IHPS BPK 2010 IHPS BPK 2009SMT I SMT II TOTAL SMT I SMT II TOTAL SMT I SMT II TOTAL

 JUMLAH PEMDA YANG DIAUDIT

358 158 516 348 151 499 293 189 482

1 Kelemahan Sistem Pengendalian Akuntansi dan Pelaporan (al: Pencatatan/ Pelaporan dan Sist Inf Akuntansi)

1.401 805 2.206 1.256 754 2.010

1.105 825 1.930

2 Kelemahan Sistem Pengendalian Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja (al: Perencanaan/ Penerimaan negara/daerah, Penetapan Kebijakan)

1.368 683 2.051 1.389 530 1.919 751 522 1.273

3 Kelemahan Struktur Pengendalian Intern (al: SOP dan Satuan Pengws Intern)

628 308 936 535 176 711 394 302 696

4 Lain-lain - - - - - - 82 - 82 TOTAL 3.397 1.796 5.193 3.180 1.460 4.640 2.332 1.649 3.981

1. KELEMAHAN IMPLEMENTASI SPIP OLEH PEMDA (Sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan BPK)

SDM APARATURPEMERINTAH

DAERAH

REKRUTMEN LIMPAHAN PEMERINTAH

PUSATHONORER

PERMASALAHAN:Jumlah terlalu besar & kompetensi tidak sesuai

kebutuhan

SDM Aparatur Pemda Sesuai Kebutuhan Organisasi &

Kompetensi yang Diperlukan

Sebagian besar Anggaran

digunakan u/ Belanja Pegawai

Proses politik mempengaruhi

profesionalisme SDM Aparatur

17

2. KELEMAHAN KAPASITAS SDM

3. KELEMAHAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ASET TETAP

Aset tetap tidak diyakini kewajarannya:o Nilai dan/keberadaannya tidak jelaso Pencatatan tidak akurato Tidak didukung bukti kepemilikan, dan/atau de facto dikuasai pemda

tetapi de jure tidak ada bukti kepemilikannya, atau sebaliknya Aset tetap dikuasai oleh pihak yang tidak berhak Aset tetap yang belum jelas kepemilikannya:oSebagai efek dari pemekaran/belum adanya serah terima aset dari Pemda induk ke daerah pemekaranoBelum jelas dokumen kepemilikannya Kerjasama pemanfaatan aset daerah dgn pihak ketiga tidak jelas

18

KELEMAHAN PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA

19

Corruption MapCorruption Map

Penerimaan non Pajak

Pungutan Daerah

Bantuan Sosial

DAU/ DAK/ Dekon

sen-trasi

Peneri-maan Pajak

Belanja Barang dan

Jasa

1. Penyelewengan dari Target

2. Pemerasan kepada Wajib Pajak

3. Manipulasi Data

1. Penyalahgunaan Perizinan2. Tidak Ada Single Database3. Penyelewenangan Penyetoran

Penyimpangan Prosedur

Pengadaan

1. Penyimpangan Peruntukan

2. Penggelapan Fiktif

1. Masuk pada APBD Penyalahgunaan Wewenang, dan Penggelapan

2. Pelaporan Tidak Standar

3. Alokasi Penggu-naan Tidak Transparan

1. PERDA Tidak Mengacu Per-UU2. Penghasilan Aparat

Sumber: Paparan Ketua KPK pada Acara Deklarasi Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi di Lingkungan Kementerian PAN dan RB, Jakarta, 17 April 2012, diolah

PetaKorupsi

20

PENGARAHAN MENDAGRIRAKORWASDA

Di Hotel Grand Sahid, Jakarta Tgl 8 -11-2012

21

Corruption Perception Index 2011 pada 32 Negara Bersih Korupsi

22

Mengapa 32 Negara Tersebut Dapat Bersih Korupsi ….. ?Apa yang Dilakukan ….. ?

------------------------------------------------------------------------

23

PENGELOLAANKEUANGAN NEGARA

PENGELOLAANKEUANGAN NEGARA

AKUNTABILITAS KEUANGAN

AKUNTABILITAS KINERJA

WILAYAH TERTIB ADMINISTRASI WTA

WAJAR TANPA

PENGECUALIAN

WILAYAHBEBASKORUPSI

WTP

WBK

GOOD GOVERNANCE

& CLEAN GOVERNMENT

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif pada Seluruh Tahapan Proses Manajemen/Pengelolaan Keuangan Negara

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif pada Seluruh Tahapan Proses Manajemen/Pengelolaan Keuangan Negara

Peran Aparat Pengawasan Internal yang Optimal Peran Aparat Pengawasan Internal yang Optimal ((Consulting & AssuranceConsulting & Assurance))Peran Aparat Pengawasan Internal yang Optimal Peran Aparat Pengawasan Internal yang Optimal ((Consulting & AssuranceConsulting & Assurance))

24

PeningkatanKualitas Pelayanan Publik

yang Bersih dan Bebas KKN

Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Pemda

Peningkatan KualitasPengambilan Kebijakan

GOOD & CLEAN – UNTUK RAKYATGOOD & CLEAN – UNTUK RAKYAT25

PENATAAN & PENGUATAN ORGANISASI

PENATAAN SDM & APARATUR

PENATAAN

PERATURAN &

PER-UU

PENATAAN

TATALAKSANA

PENINGKATAN

KUALITAS

LAYANAN PUBLIK

MANAJEMEN

PERUBAHAN

(CULLTURE SET

& MIND SET)PENGUATAN

PENGAWASAN

PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA

PERBAIKAN INPUT & PROSES

OUTPUT & OUTCOME YANG DIHARAPKAN

KINERJA

PEMDA

HARAPAN & KEBUTUHAN

STAKEHOLDERS

EXPECTATION GAP

PRESIDEN RIPRESIDEN RI

MENTERI / PIMPINAN

LEBAGA

MENTERI / PIMPINAN

LEBAGA

BUPATI/WALIKOTABUPATI/

WALIKOTA

GUBERNURGUBERNUR

APIPPsl.49 ayat (1)

APIPPsl.49 ayat (1)

Was Intern atas akuntabilitas Keuangan Negara:

• Kegiatan lintas sektoral• Kebendaharaan umum

atas penetapan Menkeu• Penugasan Presiden

Pembinaan SPIP Reviu LKPP

Was Intern atas akuntabilitas Keuangan Negara:

• Kegiatan lintas sektoral• Kebendaharaan umum

atas penetapan Menkeu• Penugasan Presiden

Pembinaan SPIP Reviu LKPP

LINGKUP TUGAS

LINGKUP TUGAS

AKUNTABILITASKEPADA

AKUNTABILITASKEPADA

• Was intern thd seluruh kegiatan dlm rangka penyel. tugas & fungsi satker K/L yang didanai APBN

• Reviu LK/KL

• Was intern thd seluruh kegiatan dlm rangka penyel. tugas & fungsi satker K/L yang didanai APBN

• Reviu LK/KL• Was Intern thd seluruh kegiatan

dlm rangka Penyel. Tugas & Fungsi Satker prov. yang didanai APBD Prov.

• Reviu LK Pemprov.

• Was Intern thd seluruh kegiatan dlm rangka Penyel. Tugas & Fungsi Satker prov. yang didanai APBD Prov.

• Reviu LK Pemprov.

• Was Intern thd seluruh kegiatan dlm rangka Penyel. Tugas & Fungsi Satker prov. yang didanai APBD Kab/Kota.

• Reviu LK Pemkab/Kota

• Was Intern thd seluruh kegiatan dlm rangka Penyel. Tugas & Fungsi Satker prov. yang didanai APBD Kab/Kota.

• Reviu LK Pemkab/Kota

BPKPBPKP

INSPEKTORATPROV

INSPEKTORATPROV

ITJEN/INSPEKTORAT

K/L

ITJEN/INSPEKTORAT

K/L

INSPEKTORATKAB/KOTA

INSPEKTORATKAB/KOTA

TUPOKSI APIP MENURUT PP 60

TAHUN 2008

26

PERAN BPKP SEBAGAI AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH

27

Pengadaan Pengadaan Barang/Jasa Barang/Jasa

yang Kredibel yang Kredibel dan Terhindar dan Terhindar dari Korupsidari Korupsi

tupimpinan27april2012@

hw

Efisien dan Efektif (Best Value for Money)

Efisien dan Efektif (Best Value for Money)

Transparan, Terbuka, Adil/Tidak Diskriminatif, Bersaing

Transparan, Terbuka, Adil/Tidak Diskriminatif, Bersaing

Akuntabel

(Accountability)Akuntabel

(Accountability)

Bebas Benturan Kepentingan

(Conflict of Interest)Bebas Benturan Kepentingan

(Conflict of Interest)

Integrity, Uprightness, HonestyIntegrity, Uprightness, HonestyIntegrity, Uprightness, HonestyIntegrity, Uprightness, Honesty

Probity Audit/AdviceProbity Audit/AdviceProbity Audit/AdviceProbity Audit/Advice

AUDIT AUDIT REAL TIME REAL TIME PADA SELURUH TAHAPAN PBJPADA SELURUH TAHAPAN PBJAUDIT AUDIT REAL TIME REAL TIME PADA SELURUH TAHAPAN PBJPADA SELURUH TAHAPAN PBJ

PERAN APIP - PERAN APIP - AUDITING & ADVISINGAUDITING & ADVISINGPERAN APIP - PERAN APIP - AUDITING & ADVISINGAUDITING & ADVISING28

PERENCANAAN

PERSIAPAN PEMILIHAN

PEMILIHAN PENYEDIAN B/J

PELAKSANAAN KONTRAK PBJ

PENYERAHAN HASIL PBJ

PENATAUSAHAAN

PEMANFAATAN

PUBLIC TRUST

EXCELLENCE

PUBLIC SERVICE

NO

CORRUPTION

WEALTH COUNTRY

29

Peran APIP Kedepan ??Lama (old) :1. Watchdog2. Fokus Post Audit (kegiatan telah selesai dilaksanakan)3. Fokus financial audit ketimbang

operasional/audit kinerja4. Tidak fokus terhadap sistem

pengendalian intern (SPIP), governance dan manajemen risiko

5. Pendekatan/perencanaan audit : tradisional, belum berbasis risiko

6. Kurang mengalokasikan anggaran untuk capacity building

Kedepan (future)1. Consultative management; advisor

dan konsultan manajemen2. Fokus Pre Audit, terlibat sejak tahap

perencanaan3. Fokus pada going concern activities

(operational /performance audit)4. APIP harus mampu mendeteksi

fraud/penyimpangan (indikasi korupsi) --- detection fraud

5. Fokus pada SPIP, governance dan manajemen risiko

6. Perencanaan audit berbasis risiko (harus memiliki risk profile dan knowledge data base system)

7. Capacity building yang berkesinambungan (training, workshop, sertifikasi PFA

30

PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI SIMDA Per 30 November 2012

No. PerwakilanJumlah

Impe mentasi

Jenis Aplikasi %-tase

Pemda Keu BMD Gaji Pend Implemts

1 2 3 4 5 6 7 8 (4/3)

1 Perwakilan BPKP Perwakilan BPKP Provinsi NAD 24 19 12 16 11 - 79%

2 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara 34 21 20 11 2 - 62%

3 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 20 8 5 8 2 - 40%

4 Perwakilan BPKP Provinsi Riau 13 6 5 3 - - 46%

5 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau 8 5 4 3 2 - 63%

6 Perwakilan BPKP Provinsi Jambi 12 6 5 5 - 1 50%

7 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan 16 13 13 9 4 - 81%

8 Perwakilan BPKP Provinsi Bangka Belitung 8 2 1 2 1 1 25%

9 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 11 10 8 10 4 - 91%

10 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung 15 5 4 2 2 - 33%

11 Perwakilan BPKP Provinsi DKI I 1 1 - 1 - - 100%

12 Perwakilan BPKP Provinsi Banten 9 7 4 7 2 - 78%

13 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat 27 14 10 12 3 1 52%

14 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah 30 17 16 11 3 1 57%

15 Perwakilan BPKP Provinsi DI Yogyakarta 12 6 5 5 1 - 50%

16 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur 39 23 20 17 5 1 59%

17 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 15 6 5 4 2 1 40%

PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI SIMDA Per 30 November 2012

No. PerwakilanJumlah

Impe mentasi

Jenis Aplikasi %-tase

Pemda Keu BMD Gaji Pend Implemts

1 2 3 4 5 6 7 8 (4/3)

18 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan 15 11 9 10 1   73%

19 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah 14 12 11 11 2 - 86%

20 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur 15 13 12 13 3 3 87%

21 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara 16 16 16 13 12 1 100%

22 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo 7 7 7 7 5 2 100%

23 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah 12 10 9 9 4 - 83%

24 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan 25 13 8 10 3 1 52%

25 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat 6 2 - 2 - - 33%

26 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara 13 11 10 6 2 - 85%

27 Perwakilan BPKP Provinsi Bali 10 7 5 6 - 1 70%

28 Perwakilan BPKP Provinsi NTB 11 7 6 4 - - 64%

29 Perwakilan BPKP Provinsi NTT 22 14 12 7 6 - 64%

30 Perwakilan BPKP Provinsi Maluku 12 9 9 5 1 1 75%

31 Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara 10 5 5 1 1 - 50%

32 Perwakilan BPKP Provinsi Papua 30 8 7 5 - - 27%

33 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat 12 11 11 4 5 - 92%

  Jumlah 524 325 274 239 89 15 62,02%